IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA. Oleh : RENALDO DELEON PAULUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA. Oleh : RENALDO DELEON PAULUS"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA Oleh : RENALDO DELEON PAULUS Salah satu urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom adalah bidang pendidikan. Penyelenggaraan urusan pendidikan sebagai salah satu kewenangan daerah menjadi sangat penting karena merupakan salah satu fungsi pelayanan dasar masyarakat. Permasalahan pendidikan merupakan aspek penting dari daerah hingga nasional. Penyusunan RPJM Daerah juga terdapat visi pembangunan untuk membentuk pendidikan yang berkualitas. Maksud pendidikanberkualitas yaitu pendidikan yang berkualitas tinggi, memiliki keunggulan, menciptakan keseimbangan, sistem kebijakan yang unggul, sarana dan prasarana yang memadai, dan menciptakan atmosfer pendidikan yang kondusif. Pembentukan RPJM Daerah bidang pendidikan juga melihat sasaran yang di harapkan, pada proses berjalanya kebijakan yang di buat berisi harapan agar semuanya terimplementasikan dengan baik agar terciptanya SDM yang lebih baik lagi. Di dalam rencana pembangunan jangka menengah tersebut memuat berbagai perencanaan bidang pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Salah satu urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom adalah bidang pendidikan. Penyelenggaraan urusan pendidikan sebagai salah satu kewenangan daerah menjadi sangat penting karena merupakan salah satu fungsi pelayanan dasar masyarakat. Keberhasilan menyelenggarakan fungsi pelayanan dasar pun telah menjadi indikator keberhasilan suatu daerah dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan. Permasalahan pendidikan di daerah otonom menuntut tanggung jawab penyelesaian dari pemerintah kabupaten/kota. Berbagai 1

2 permasalahan pendidikan yang menjadi perhatian masyarakat terkait denganpendanaan penyelenggaraan serta akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas. Perencanaan pembangunan daerah meliputi, rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan rencana kerja tahunan, perencanaan tersebut disusun dengan pendekatan politik, teknokratik dan partisipatorik. Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM) merupakan acuan dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan selama periode masa jabatan kepala daerah (5 tahun). Dokumen tersebut berisi tentang rencana pembangunan daerah berbagai bidang kewenangan yang dimiliki daerah. Dalam penyusunannya, acuan utama yang digunakan adalah rumusan visi, misi, dan rencana kerja kepala daerah terpilih. Untuk mendapatkan legitimasi maka rencana pembangunan jangka menengah daerah ditetapkan dengan peraturan daerah agar mempunyai kekuatan untuk dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Rencana pembangunan jangka menengah daerah di dalamnya memuat tujuan-tujuan dan rencana tentang apa yang akan dilakukan dan dicapai selama 5 (lima) tahun sesuai dengan berbagai bidang kewenangan daerah. Untuk mencapai berbagai tujuan yang termuat dalam rencana pembangunan jangka menengah, maka proses selanjutnya adalah tahapan implementasi. Sebelum dijabarkan dalam kegiatan tahunan, yang pertama kali harus dilakukan implementor adalah menyusun renstra (rencan a strategis) yang berisi analisis birokratif untuk mencapai tujuan yang termuat dalam RPJM. Kegiatan menyusun renstra oleh unit kerja pemerintah daerah termasuk dinas pendidikan sebenarnya merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan. Menyususn renstra dinas pendidikan merupakan tahapan implementasi paling awal untuk merealisasikan tujuan-tujuan pendidikan dalam RPJM. Sesuai dengan mekanisme untuk mengimplementasikan RPJM maka kepala dinas harus membuat renstra. 2

3 Kewajiban membuat analisa birokratif yang dituangkan dalam renstra dinas ini melekat dalam uraian tugas sebagai kepala dinas pendidikan. Pada kenyataannya Dinas Pendidikan Sebagai Implementor tidak melaksanakan hal ini. Berdasarkan observasi, sejak RPJM di tetapkan, renstra dinas pendidikan tidak pernah di susun walaupun telah berganti pejabat kepala dinas pendidikan, para pejabat kepala dinas pendidikan sampai dengan akhir tahun 2011 tidak ada yang berinisiatif untuk melakukan penyusunan renstra dinas pendidikan. Implementasi kebijakan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan selama tiga tahun terakhir tetap sejalan atau sesuai dengan RPJM, dalam pernyataannya disebutkan bahwa RPJM yang ditetapkan pada Desember 2005 merupakan bulan terakhir masa tahun anggaran, sehingga beban kerja Dinas semakin tinggi. Akibatnya penyusunan Renstra Dinas Pendidikan tidak dapat dilakukan. Berdasarkan UU nomor 25 tahun 2004 renstra dinas ditetapkan oleh kepala dinas dan berlaku secara intern pada unit/ satuan kerja yang bersangkutan. Atas hal inilah, ketiadaan renstra Dinas Pendidikan dianggap tidak pernah menyebabkan terhambatnya aktifitas rutin dinas pendidikan. Penetapan renstra tetap diperlukan oleh suatu unit kerja pemerintahan. Adanya renstra akan menjadi acuan intern birokrasi pada dinas pendidikan untuk menyelanggarakan kegiatan selama lima (5) tahun. Secara umum renstra berfungsi sebagai analisis kausalitas terhadap tujuan kebijakan. Di dalam renstra yang bila disusun seharusnya memuat prioritas kegiatan yang akan dikerjakan selama lima tahun untuk mencapai tujuan dalam RPJM. Demikian juga dengan rencana pembiayaanya. Keberadaan renstra juga berfungsi sebagai pedoman arah seluruh jajaran dinas pendidikan untuk membuat rencana kegiatan. Artinya menjadi pedoman mencapai tujuan kebijakan sebagaimana dalam RPJM dengan memperhatikan lingkungan yang akan mempengaruhinya dan kondisi dinas pendidikan sendiri. Ketiadaan renstra dinas pendidikan selain tidak sesuai dengan peraturan perundangan dalam tahapan implementasi 3

4 RPJM, hal ini dapat menyebabkan ketidakjelasan sasaran tahapan implementasi RPJM yang dilakukan dinas pendidikan. Selanjutnya rencana kerja tahunan pemerintah daerah (RKPD) berasal dari rencana kerja (renja) tahunan semua unit kerja pemerintah Kabupaten Minahasa. Untuk menyusun renja, dinas pendidikan mengadakan rapat kerja tahunan yang diikuti seluruh pejabat di dinas pendidikan (kasub dinas, dan kasi), kepala sekolah, kepala UPTD, organisasi profesi pendidik, dan Dewan Pendidikan. Pada kegiatan rapat kerja ini semua peserta menyampaikan usulan kegiatan kepada dinas pendidikan. Berbagai usulan yang masuk dalam kegiatan rapat kerja tahunan dinas pendidikan kemudian dibahas bersama oleh pejabat di dinas pendidikan (kepala dinas dan ka sub din). Dari semua usulan yang masuk ke dinas pendidikan ini ada beberapa yang disetujui masuk menjadi kegiatan dan ada yang tidak. Untuk bisa masuk menjadi renja dinas pendidikan sangat tergantung pembahasan pejabat dinas pendidikan. Pembahasan ini dilakukan secara intern pejabat dinas pendidikan tanpa melibatkan pihak luar. Sehingga pihak luar dinas pendidikan tidak mengetahui apakah usulannya akan menjadi kegiatan ataukah tidak. Pada akhirnya hasil pembahasan oleh pejabat dinas pendidikan inilah yang kemudian menghasilkan rencana kerja dinas pendidikan. Beberapa kegiatan usulan peserta rapat kerja tahunan dinas pendidikan yang dicoret pejabat dinas pendidikan sehingga tidak lolos masuk menjadi rencana kerja dinas pendidikan karena dianggap lebih sebagai keinginan peserta rapat bukan merupakan prioritas kebutuhan. Dihadapkan dengan besaran plafon anggaran yang akan diterima dinas pendidikan lebih kecil dibandingkan total anggaran usulan rapat kerja tahunan adalah alasan pejabat dinas pendidikan harus mencoret beberapa usulan kegiatan. 4

5 Rencana kerja tahunan yang telah disusun oleh dinas pendidikan selanjutnya menjadi bahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sebelum RKPD ditetapkan dengan peraturan walikota terlebih dahulu dilaksanakan musrenbang di tingkat kota dan pembahasan antar unit kerja pemerintah daerah. Walaupun bentuknya pembahasan bersama tetapi tidak merubah kegiatan-kegiatan dalam renja dari dinas pendidikan untuk menjadi RKPD Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Program pendidikan Kabupaten Minahasa. Musrenbang di tingkat kabupaten diselenggarakan oleh badan perencanaan kabupaten. Forum ini diikuti seluruh satuan kerja perangkat daerah serta melibatkan berbagai LSM di Kabupaten Minahasa. Untuk organisasi di luar pemerintah yang terkait dengan masalah pendidikan hanya DPKM yang diundang. Proses kegiatan musrenbang tingkat kabuopaten lebih mirip dengan sosialisasi RKPD yang akan ditetapkan dengan keputusan walikota. Khusus kegiatan yang terkait dengan masalah pendidikan lebih terjadi pada saat raker dinas pendidikan. Hal ini karena yang dilibatkan dalam musrenbang tingkat kabupaten hanya DPKM yang sebelumnya telah mengikuti raker tahunan dinas pendidikan. a.1 Implementasi RPJM Bidang Pendidikan Tahun 2006 Tahun 2006 adalah tahun pertama untuk mengimplementasikan RPJM yang ditetapkan tahun program yang termuat didalamnya diterjemahkan menjadi berbagai kegiatan dalam rencana kerja tahun Rencana kerja Pemerintah Kabupaten Minahasa ditetapkan dengan peraturan Bupati nomor 7 tahun Rencana kerja bidang pendidikan tahun 2006 sesuai dengan peraturan Bupati tersebut, terdiri dari 13 program dan 174 kegiatan. Ketigabelas program yang tercantum dalam RKPD ini adalah sebagai berikut : 1.Peningkatan, pemerataan dan perluasan Pendidikan luar sekolah. 2.peningkatan kualitas siswa 5

6 3.Peningkatan dan Pengembangan kurikulum 4.Peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan 5.Peningkatan kualitas sarana dan pra sarana pendidikan 6.Penataan sistem dan kelembagaan pendidikan 7.Peningkatan pembinaan pendidikan dasar dan menengah 8.Peningkatan pembinaan generasi muda dan olah raga 9.Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan 10.Peningkatan sarana prasarana kerja aparatur pemerintah 11.Peningkatan pengelolaan keuangan daerah 12.Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur pemerintah 13.Pendayagunaan aparatur pemerintah Apabila kita bandingkan antara program-program pendidikan yang tercantum dalam RKPD tahun 2006 dengan program pendidikan yang tercantum dalam RPJM maka diketahui bahwa ada ketidaksesuaian. Program yang tercantum dalam RPJM hanya sebanyak 9 butir sedangkan di RKPD 2006 sebanyak 13 butir itupun dengan klausul yang berbeda sehingga mempunyai makna yang berbeda pula. Perbedaan tersebut terjadi karena RKPD tahun 2006 belum mengacu pada RPJM RKPD tahun 2006 telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati sedangkan perda RPJM ditetapkan bulan Desember Penetapan yang yang dilakukan mendahului penetapan RPJM ini dilakukan dengan pertimbangan apabila harus menunggu RPJM disahkan maka proses pengajuan RAPBD 2006 dengan DPRDakan tertunda. Sedangkan 6

7 dokumen RKPD akan dijadikan dokumen RAPBD. Dengan demikian maka kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2006 tidak mengacu pada RPJM. a.2. Implementasi RPJM Bidang Pendidikan Tahun 2007 Implementasi RPJM pada tahun kedua dilaksanakan dengan penetapan peraturan daerah nomor 7 tahun 2006 tentang RKPD tahun Di dalam peraturan bupati ini berisi berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun Berbagai bidang pendidikan yang termuat dalam peraturan ini berasal dari rencana kerja yang dibuat oleh oleh dinas pendidikan. Sebanyak 274 kegiatan termuat dalam peraturan ini. Adapun program yang termuat di dalamnya adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan. 2. Peningkatan kualitas pendidikan PAUD, pendidikan dasar, dan menengah 3.Peningkatan kualitas pendidikan non formal 4.Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan 5.Peningkatan kualitas sarana pendidikan Tidak semua program pendidikan dalam RPJM dicantumkan dalam RKPD Di dalam RPJM terdapat 9 (sembilan) progra m pendidikan, sehingga ada 4 (empat) program pendidikan yang tidak masuk dalam RKPD Empat program yang tidak tercantum adalah: peningkatan kualitas program pendidikan sistem ganda, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan potensi kependidikan secara optimal, peningkatan hubungan sinergi antara Pemda dengan pengelola pendidikan swasta. Sehingga pada tahun 2007 sebagaimana yang tersebut di atas hanya 5 program bidang pendidikan yang dilaksanakan. 7

8 a.3. Implementasi RPJM Bidang Pendidikan Tahun 2008 Tahun 2008 adalah tahun kedua RPJM dilaksanakan. Untuk mengimplementasikan program pendidikan dalam RPJM ini dibuat kegiatan-kegiatan sebagai penjabaran dari program pendidikan dalam RPJM tersebut. Sesuai dengan mekanisme penyusunan RKPD maka berbagai kegiatan pendidikan yang dituangkan didamnya berasal dari rencana kerja yang dibuat oleh dinas pendidikan. Sesuai dengan PP nomor 58 tahun 2005 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, pasal 33 mengharuskan RKPD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah selambat-lambatnya akhir bulan Mei. RKPD 2008 ditetapkan melalui peraturan Kabupaten Minahasa nomor 17 tahun 2007 pada tanggal 26 Juli Dengan demikian penetapan RKPD 2008 tidak sesuai dengan waktu yang diharuskan sesuai PP tersebut. Di tahun 2008 ada 186 kegiatan sebagai penjabaran 7 (tujuh) program pendidikan. Ketujuh program pendidikan yang dijabarkan dalam berbagai kegiatan di tahun 2008 adalah: 1.Peningkatan kualitas pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 2.Peningkatan kualitas Pendidikan non formal 3Peningkatan sarana dan pra-sarana pendidikan secara bertahap sesuai dengan 4Standar Nasional Pendidikan (SNP) 5.Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 6.Peningkatan potensi kependidikan secara optimal 7.Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan 8.Peningkatan Manajemen pelayanan pendidikan 8

9 Ada dua program pendidikan dalam RPJM yang tidak dijabarkan menjadi kegiatan kegiatan untuk dilaksanakan pada tahun 2008 yaitu: peningkatan kualitas program pendidikan sistem ganda dan peningkatan hubungan sinergi antara Pemda dengan pengelola pendidikan swasta. Ketidaksesuaian program pendidikan yang dilaksanakan pada tahun 2007 dan 2008 dengan semua program pendidikan dalam RPJM karena proses penjabaran program pendidikan dalam RPJM menjadi kegiatan riil oleh dinas pendidikan dilakukan tanpa menggunakan RPJM sebagai acuan untuk dilaksanakan. Dimana semua program pendidikan dalam RPJM harus dilaksanakan. Ketidaksesuaian antara RPJM dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai implementasinya disebabkan oleh anggapan dinas pendidikan bahwa RPJM tidak mampu mencakup kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai ruang lingkup tanggungjawab dinas pendidikan. Mengetahui hal ini tetapi tidak mengintervensi penyusunan kegiatan yang dilaukan dinas pendidikan. Di sisi lain, dinas pendidikan melaksanakan kegiatan setiap tahun hanya berdasarkan rutinitas tahunan. Tidak ada upaya khusus untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan pendidikan sebagaimana program dalam RPJM. Akibatnya, ada ketidaksesuaian antara program pendidikan dalam RPJM dengan program pendidikan di dalam RKPD. Setiap tahunnya ada beberapa program pendidikan yang tidak dijabarkan menjadi kegiatan oleh dinas pendidikan, Wawancara dengan Sekretaris Dinas Kabupaten Minahasa. Memperhatikan rencana kerja pendidikan yang telah dimasukkan dalam RKPD pada tahun 2007 dan 2008, maka diketahui bahwa selama 2 tahun pelaksanaan RPJM ini tidak semua program pendidikan diterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan oleh dinas pendidikan setiap tahunnya. 1. Faktor yang tidak mendukung implementasi kebijakan di dinas pendidikan kabupaten minahasa: Kemampuan mengstrukturkan kebijakan, ketersediaan waktu, diskresi organisasi pelaksana, komitmen pejabat pelaksana pendidikan. 9

10 Sumber daya waktu yang tersedia untuk melaksanakan proses implementasi menjadi terbatas. Hal ini karena ketidaksesuaian antara waktu penetapan perda tentang RPJM dengan penetapan RKPD sebagai penjabaran kegiatan di tahun pertama. Rencana kerja pemerintah Kabupaten Minahasa bidang pendidikan tahun 2007 tidak mengacu kepada RPJM. 2. Diskresi pejabat pelaksana yang besar turut menjadi penyebab ketidak berhasilan implementasi RPJM bidang pendidikan. Hal ini terjadi karena tidak kontrol yang kuat dari pihak-pihak yang seharusnya mengontrol kinerja dinas pendidikan yaitu pejabat atasan (kepala daerah dan DPRD). Kepala daerah berorientasi pada hasil kerja dinas pendidikan sehingga memberikan kepercayaan yang besar kepada dinas ini. Akibatnya, dinas pendidikan menjadi sangat leluasa untuk membuat keputusan-keputusan tanpa diimbangikontrol yang kuat dari kepala daerah. Kegagalan implementasi RPJM bidang pendidikan oleh implementor yang diakibatkan salah-satunya oleh ketiadaan kontrol terhadap implementor juga karena kurangnya akses formal pihak luar terhadap dinas pendidikan. Selama ini dinas pendidikan hanya melibatkan DPKM dan PGRI dalam penyelenggaraan kegiatan di dinas pendidikan. Keterlibatan kedua organisasi ini kurang begitu kuat mempengaruhi proses implementasi RPJM. Selain itu tidak ada pelibatan organisasi lain dalam kegiatan di dinas pendidikan. Dinas pendidikan menganggap keterlibatan DPKM telah mewakili seluruh pihak yang berkepentingan dengan masalah pendidikan. Hal ini menunjukkan akses yang terbatas dari dinas pendidikan terhadap pihak luar. 3. Dalam lingkungan faktor non peraturan, komitment pejabat pelaksana untuk mengimplementasikan seluruh program pendidikan dalam RPJM mempengaruhi keberhasilan implementasi. Dengan komitmen yang tinggi seharusnya semua program pendidikan dilaksanakandan diarahkan untuk sesuai tujuan kebijakan. Kenyataannya ada 10

11 dua program pendidikan dalam RPJM selama tiga tahun ini tidak dijabarkan dalam kegiatan nyata. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan faktor penghambat keberhasilan proses implementasi. Selain itu adalah faktor yang mendorong keberhasilan proses implementasi adalah karakteristik masalah, kejelasan tujuan, adanya teori kausal berupa peraturan perundang undangan sebagai pedoman implementasi, sumber keuangan yang mencukupi, dan adanya dukungan pejabat yang lebih tinggi. Implementasi kebijakan pembangunan bidang pendidikan yang selama 3 (tiga) tahun ini telah dilaksanakan menunjukkan ketidakberhasilan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang dapat disarankan kepala pemerintah Kabupaten Minahasasehubungan dengan implementasi kebijakan pendidikan di bidang pendidikan tahun Ketersediaan waktu yang tidak sesuai. Dinas pendidikan dalam hal ini kepala dinas sebagai implementor RPJM bidang pendidikan hendaknya selalu berpedoman pada peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan implementasi RPJM bidang pendidikan. Rencana strategis (renstra) dinas pendidikan sebagai tindak lanjut penetapan RPJM harus disusun. Selain untuk memenuhi ketentuan perundang undangan sebagai tahapan implementasi RPJM, renstra dinas merupakan analisa kausalitas birokratik untuk mencapai tujuan kebijakan bidang pendidikan sesuai dengan RPJM. Selain itu semua program bidang pendidikan yang termuat dalam perda tentang RPJM harus dijabarkan menjadi kegiatan nyata untuk setiap tahun. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah setiap tahun harus selalu mengacu pada RPJM. Ketidaksesuaian penetapan RKPD tahun pertama implementasi dengan penetapan RPJM harus disesuaikan untuk masa yang akan datang. Pemerintah Kabupaten Minahasa haus mempertimbangkan masalah waktu dalam proses penetapan RKPD berikut berbagai proses sebelumnya seperti penetapan kepala daerah terpilih dalam pilkada. 11

12 Sehingga penetapan RPJM sebagai kelanjutan penetapan kepala daerah terpilih harus dilakukan sebelum penetapan RKPD tahun pertama. 2. Disreksi organisasi pelaksana. Kepala daerah terpilih hasil pilkada yang mempunyai legitimasi kekuasaan yang besar seharusnya menggunakan kekuasan tersebut untuk melakukan kontrol terhadap birokrasi pemerintahan secara efektif, dalam hal ini dinas pendidikan. Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin segala keputusan yang dibuat oleh dinas pendidikan sejalan dengan tujuan RPJM bidang pendidikan. Selain itu juga untuk menjamin diimplementasikannya semua program pendidikan yang termuat dalam RPJM. Selain kontrol yang bersifat secara langsung terhadap dinas pendidikan, kepala daerah dapat menggunakan pendukungnya dari fraksi pendukung di DPRD ataupun aktor kebijakan di luar pemerintahan yang mendukungnya untuk melakukan pengawasan terhadap dinas pendidikan. Untuk itu maka kepala daerah harus memberikan dukungan kepada aktor-aktor di luar pemerintahan ini untuk ikut berpartisipasi dalam proses kebijakan di bidang pendidikan. Keterlibatan pihak luar yang selama ini telah ikut dalam proses kebijakan harus didorong agar lebih mampu mempengaruhi keberhasilan proses implementasi RPJM. Selain itu dinas pendidikan agar di wajibkan mengikutsertakan semua pihak di luar pemerintahan yang berkepentingan dengan masalah pendidikan dalam menyusun kegiatan dinas pendidkan serta melakukan evaluasi. 3. Akses formal pihak lain. Dinas pendidikan seharusnya memberikan kesempatan kepada pihak manapun untuk ikut dalam kegiatan pada dinas pendidikan. Keterlibatan pihak-pihak yang berkepentingan dengan masalah pendidikan harus diberikan kesempatan. Bahkan dinas pendidikan harus melibatkan semua pihak yang terkait dengan pendidikan tidak hanya DPKM dan PGRI dalam setiap penyusunan kegiatan tahunan dinas pendidikan. Demikian 12

13 juga untuk mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dinas pendidikan yang telah dilaksanakan. 4. Rekruitmen pejabat pelaksana. Dalam mengangkat kepala dinas pendidikan kepala daerah harus memperhatikan berbagai pihak aktor kebijakan bidang pendidikan. Sehingga kepala dinas yang diangkat dapat diterima oleh berbagai pihak, tidak hanya dari dalam birokrasi pemerintahan. Hal ini untuk menjaga dukungan masyarakat terhadap kegiatan yang dilaksanakan dinas pendidikan. Selain itu kepala dinas pendidikan haruslah birokrat yang benar mempunyai komitment untuk melaksanakan program program pendidikan sebagaimana dalam RPJM. 5. Komitmen pejabat pelaksana. Harus adanya komitmen yang tinggi dari pejabat pelaksana kepada semua program pendidikan yang di laksanakan dan di arahkan agar sesuai dengan tujuan kebijakan. Program-program yang telah terimplementasi haruslah di pantau agar berjalan sebagaimana mestinya. Saran bagi program-program yang telah terimplementasi: 1. Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan, Perlunya peningkatan pemerataan kesempatan belajar pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan bagi semua warga masyarakat secara adil, tidak diskriminatif, dan demokratis tanpa membedakan tempat tinggal, status sosial-ekonomi, agama, kelompok etnis, kelainan fisik, emosi mental serta intelektual. 2. Peningkatan kualitas pendidikan paud, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, adanya pengembanggan TK-SD satu atap di SD yang memiliki fasilitas yang cukup, untuk membuka TK yang terintegrasi dengan SD melalui subsidi pembiayaan secara kompetitif, perlunya dorongan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan paud. 3. Peningkatan kualitas pendidiksn non formal, Perlunya keseimbangan antara PAUD formal dan PAUD non formal khususnya dalam hal biaya operasional. 13

14 4. Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, Kelengkapan perpustakaan haruslah di tunjang dengan minat baca siswa, Penyuluhan tentang kesadaran membaca di perlukan agar membuka kesadaran siswa akan pentingnya pengetahuan melalui membaca. 5. Peningkatan kualitas sarana pendidikan, perlunya membangun unit sekolah baru dan ruang kelas baru pada jenjang smp untuk menampung peningkatan jumlah lulusan SD, Merehabilitasi ruang kelas yang rusak sebagai upaya menyediakan sarana pendidikan yang layak, mempercepat program wajib belajar sembilan tahun secara efisien dan bermutu serta menyediakan program tuntas wajib belajar dua belas tahun. 6. Peningkatan sarana dan pra sarana pendidikan secara bertahap sesuai dengan standar nasional pendidikan, Perlunya pengawasan baik dari dinas maupun masyarkat agar transparansi dalam peningkatan sarana dan pra sarana kependidikan menjadi jelas. 7. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, adanya kontrol dan pengembangan sistem pengaturan dan pengelolaan aparat pendidikan yang semakin efisien, produktif, dan demokratis dalam suatu tata kelola yang lebih baik dan akuntabel. 8. Peningkatan potensi kependidikan secara optimal, ada baiknya dinas pendidikan mengontrol peningkatan potensi kependidikan agar siswa-siswa yang tidak mampu dan putus sekolah namun berprestasi di berikan kesempatan untuk menikmati pendidikan, karena pendidikan adalah hak semua anak bangsa. 14

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah terpilih yang disusun

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RENCANA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang Tahun 2018 merupakan pelaksanaan kegiatan mengacu pada Rancangan Akhir Rencana Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH +- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Pemerintah berkewajiban untuk menyusun perencanaan pembangunan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 9 TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENJA DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA TANGERANG 2017 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan kewajiban untuk menyusun

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN Menimbang

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Beberapa permasalahan yang masih dihadapi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan rekomendasi atas seluruh hasil studi tentang pengaruh desentralisasi fiskal terhadap alokasi belanja daerah untuk

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Draft 4 GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA CIMAHI TAHUN 2005 2025 DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR: 8 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Malinau 2016-2021 yang memuat strategi dan arah kebijakan perwujudan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI W A L I K O T A K E D I R I PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI Menimbang WALIKOTA KEDIRI, : a. bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja- SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pengertian tentang Pengambilan Keputusan... 2 3.2 Urgensi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pemerintah Daerah Dan Fungsi Pemerintah Daerah 1. Pengertian Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 ayat (5), pengertian pemerintahan daerah adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN ACEH SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2014 2019 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah selama 5 (lima) tahun mendatang, yang dalam penyusunannya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SERTA MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

- 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 17 TAHUN 2010

- 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 17 TAHUN 2010 - 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 17 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Tahunan. Dokumen perencanaan jangka panjang

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah. Dokumen perencanaan untuk periode Tahun 2015, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah. Dokumen perencanaan untuk periode Tahun 2015, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah Dokumen perencanaan untuk periode Tahun 2015, dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH SEMESTA BERENCANA KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; SALINAN Menimbang PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G PEMERINTAH KOTA PONTIANAK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH JalanZainuddin No.5Telp(0561) 734294 733045 Fax (0561) 733045 PONTIANAK 78111 Website: www.bappeda.pontianakkota.go.id email: bappeda@pontianakkota.go.id

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. Ki Josuto, Kulon Progo, 55611 Tlp. (0274) 774535 KATA PENGANTAR Penyusunan Profil Data Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

MAJU, MANDIRI, ADIL DAN SEJAHTERA. RPJMD

MAJU, MANDIRI, ADIL DAN SEJAHTERA. RPJMD Pendahuluan 1. 1 LATAR BELAKANG Rencana Jangka Menengah Daerah () Provinsi Jambi 2010-2015 merupakan penjabaran visi, misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi terpilih berdasarkan Pemilihan Kepala

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2007-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa

Lebih terperinci