BAB I PENDAHULUAN. menilik kembali ke kebiasaan kita sehari-hari bisa digambarkan, dalam berjamjam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. menilik kembali ke kebiasaan kita sehari-hari bisa digambarkan, dalam berjamjam"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari. Aktivitas komunikasi dapat dilihat dalam berbagai segi kehidupan sehari-hari, baik itu sejak bangun tidur, belajar, bekerja hingga kembali ke peraduan. Komunikasi sudah menjadi rutinitas di kehidupan manusia.komunikasi menjadi dasar hubungan sosial antara satu manusia dengan yang lainnya. Apabila kita menilik kembali ke kebiasaan kita sehari-hari bisa digambarkan, dalam berjamjam waktu digunakan untuk bercengkerama, pagi hari kita membaca koran, kemudian menonton televisi atau mendengarkan radio, dan juga yang akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan baru kita adalah mengakses internet. Ahli komunikasi, Wilbur Schramm mengatakan bahwa dalam konteks komunikasi, suatu masyarakat dapat dilihat sebagai sejumlah hubungan (relationship) di mana masing-masing orang akan mengambil bagian (sharing) atas informasi 1. Secara garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan dalam makna agar terjadi pertukaran pikiran dan pengertian antara pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan). Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan dari pengirim pesan (komunikator) kepada pengirim pesan (komunikan). Dalam 1 Tommy Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, (Yogyakarta: MedPress, 2009) hlm.3. 1

2 2 proses komunikasi tersebut tujuan utamanya adalah tercapainya pemahaman atau saling pengertian antara kedua belah pihak yang saling berkomunikasi. Alvin Toffler dalam Widjaja menyebutkan bahwa abad sekarang sebagai abad informasi. Hal tersebut ditandai dengan ledakan informasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan 2. Dewasa ini, kemudahan dan kecepatan perolehan informasi yang dialami generasi saat ini tidak lepas dari semakin berkembangnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan teknologi tersebut bukan hanya terbatas pada komunikasi yang lebih cepat, namun juga cara kerja yang lebih mudah, gaya kerja yang lebih nyaman, dan lebih jauh lagi yakni dapat mengubah masyarakat dan kebudayaan. Cara konvensional mengirim dan memperoleh informasi berupa pesan seperti melalui surat, poster, media cetak kini sudah dikembangkan menjadi SMS, chatting, , website, jejaring sosial dan sebagainya. Salah satu teknologi informasi yang saat ini sangat terasa manfaatnya terutama dalam kecepatan pertukaran informasi adalah internet. Keberadaan internet membuat siapapun dapat menjelajah dan berinteraksi bahkan dengan pengguna internet di belahan dunia lain. Kehadiran internet memang sangat membantu di segala bidang dan dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan internet yang dirasakan masyarakat seperti penggunaan yang real time, bisa untuk komunikasi dua arah, bisa diakses di mana-mana, bisa digunakan secara individu maupun publik, dan juga bisa menjadi media komunikasi massa sekaligus pribadi. Kelebihan yang dimiliki internet tersebut tentu tidak hanya bisa digunakan untuk bertukar informasi. 2 H.A.W Widjaja, Ilmu Komunikasi : Pengantar Studi. (Jakarta: Rineka Cipta, 2000) hlm. 29.

3 3 Secara umum manfaat internet antara lain yakni sebagai sarana informasi, sarana berbisnis, sarana komunikasi, sarana pendidikan dan sarana hiburan. Sebagai contoh sederhananya, saat ini sudah banyak masyarakat Indonesia menggunakan media chatting seperti BBM, Line, WhatsApp dan semacamnya untuk bertukar informasi. Berkembangnya jual-beli secara online tentu juga tidak akan meningkat seperti sekarang ini tanpa hadirnya internet. Masih banyak lagi perubahan serta kemajuan lain dalam berbagai bidang kehidupan yang terdukung sebab adanya internet. Penggunaan internet di Indonesia bisa dikatakan sangat tinggi, hal tersebut bisa dilihat dari pernyataan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Semuel A. Pangerapan, yang dilansir dari inet.detik.com berikut. Semuel A. Pangerapan menyatakan bahwa selama tahun 2014, pengguna internet di Indonesia tercatat sebanyak 88,1 juta, tumbuh 16,2 juta dari sebelumnya 71,9 juta atau dengan kata lain memiliki penetrasi 34,9% 3. Namun secara umum, di Indonesia sendiri belum semua warganya dapat merasakan manfaat internet berkaitan dengan jaringan internet yang belum memadai dan juga kemampuan pengoperasian masing-masing individu. Mayoritas hanya masyarakat perkotaan yang lebih banyak berkesempatan dan lebih paham menggunakan internet dibandingkan mereka yang tinggal di pedalaman atau pedesaan. Kebutuhan akan informasi secara cepat dan terbaru membuat masyarakat semakin mengandalkan internet sebagai tempat mencari informasi. Apa pun bisa 3 Muhammad Alif Goenawan, 2015, Pengguna Internet Tembus 88,1 Juta, diperoleh dari diakses pada 3 Agustus 2015.

4 4 dicari menggunakan search engine (mesin pencari) seperti Google dan Yahoo!, baik dari berita nasional maupun internasional, berita olahraga hingga tips seputar kehidupan sehari-hari. Namun, dengan sifat ketidak-terbatasan yang dimiliki internet, bisa membuat konten-konten yang tidak bersahabat seperti pornografi dan kekerasan dapat terakses dengan mudah dan tersebar luas. Di balik pro dan kontra penggunaan internet, internet tetap berkembang dan menjadi trend di kalangan masyarakat, begitu pula dengan inovasi-inovasi yang mengikutinya seperti situs jejaring sosial. Berkembangnya dunia internet memunculkan fenomena yang menarik yakni, situs jejaring sosial (Social Networking Sites). Hingga saat ini ada berbagai macam jejaring sosial populer yang digunakan masyarakat Indonesia seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, Ask.fm, LinkedIn, dan lain-lain. Meskipun Twitter merupakan jejaring sosial yang sudah cukup lama hadir di tengah masyarakat, namun eksistensinya masih bertahan hingga saat ini. Twitter pertama kali diluncurkan sekitar tahun 2007, namun mulai menjadi tren dan ramai digunakan masyarakat Indonesia sekitar tahun Twitter dikenal sebagai situs jejaring sosial yang membatasi penggunanya untuk menulis konten atau dikenal dengan istilah tweeting sebanyak 140 karakter huruf saja. Jumlah pengguna Twitter di Indonesia memang belum pernah disebutkan secara pasti. Namun pada Kamis, 27 Maret 2015 silam, CEO Twitter, Dick Costolo saat kunjungannya ke

5 5 Indonesia menyebutkan bahwa hingga saat ini sudah tercatat sebanyak 50 juta pengguna aktif Twitter di Indonesia dan masih terus bertambah 4. Tidak hanya kalangan masyarakat awam saja yang menggunakan Twitter; para artis, komunitas, tokoh politik, organisasi profit maupun non-profit hingga media cetak dan elektronik pun menggunakan Twitter sebagai sarana untuk melakukan komunikasi secara mudah, cepat dan memiliki sasaran luas di dunia maya. Sebagaimana sifat internet yang tak terbatas dan bisa diakses siapa saja, hal tersebut tentu berlaku pula pada Twitter. Siapa pun bisa mendaftarkan akun (sign up) dan menuliskan apa saja (tweeting), karena Twitter dipegang oleh perorangan. Pengoperasian yang mudah, cepat dan interaktif pada Twitter membuat media sosial ini banyak digunakan masyarakat. Siapapun pemegangnya bisa saja membuat tweet personal baik itu berupa keluh kesah maupun tweet informatif yang memang bertujuan untuk membagikan informasi terbaru ke masyarakat luas. Cakupan pemanfaatan Twitter yang tak terbatas seperti contohnya portal informasi, edukasi, publikasi, bisnis dan sebagainya banyak dimanfaatkan oleh para pengguna Twitter. Salah satu contoh akun yang memanfaatkan Twitter sebagai sarana yang bermanfaat untuk berbagi dan bertukar informasi adalah ini dipegang oleh sekelompok orang secara swadaya dan tergabung dalam satu komunitas. tak jauh dari kesadaran para pendirinya akan potensi Kota Solo sendiri yang sangat 4 DEL, Pengguna Twitter di Indonesia Capai 50 Juta (2015), diperoleh dari tekno.kompas.com/read/2015/03/26/ / Pengguna.Twitter.di.Indonesia.Capai.50.Juta diakses pada 7 September 2015.

6 6 kaya akan peninggalan sejarah, kuliner, kegiatan budaya, aktivitas seni, aktivitas religious, tempat wisata dan sebagainya. sebagaimana yang tertulis di bio Twitter-nya; sudah beroperasi sejak tahun secara umum dapat digambarkan sebagai akun pertukaran informasi seputar Kota Solo dan sekitarnya. Komunikasi yang terjalin di tidak hanya satu arah, namun juga berinteraksi dengan masyarakat yang senantiasa ikut aktif memberi opini pada konten-konten di Jenis informasi yang biasanya disampaikan oleh berupa info event budaya, aktivitas seni, info kuliner, info lalu lintas dan transportasi seputar Solo, info tempat atau lokasi penting di Kota Solo, info peristiwa penting maupun berita nasional yang berkaitan dengan Kota Solo, dan juga selingan hiburan berupa parikan atau pantun dalam bahasa Jawa. Adapun selain juga memiliki platform sosial media lain seperti website (tentangsolo.web.id), Facebook, dan Instagram. Secara umum pengoperasian tidak jauh berbeda dalam penggunaan Twitter pada umumnya. melakukan posting tweet, mengunggah foto, membalas mention dari para followers yang bertanya atau menyapa dan me-retweet informasi dari pengguna Twitter lain yang berkaitan dengan peristiwa atau info seputar Solo. Kemunculan akun-akun informasi seputar daerah atau kota sudah lama hadir dan banyak bertebaran di jejaring sosial Twitter. Akun informasi mengenai Kota Solo saja sudah ada lebih dari 3, yang berbasis

7 7 komunitas. Jumlah followers yang tercatat sejumlah followers pada 20 Desember 2015, membuat peneliti tertarik untuk Dibandingkan dengan akun informasi serupa, memiliki followers yang paling banyak dan cukup aktif. Sebuah akun yang menyediakan informasi ke masyarakat luas tentu diharapkan untuk mampu memenuhi kebutuhan informasi, aktual, bermanfaat, terpercaya dan memiliki nilai hiburan. Media sosial Twitter dipilih peneliti karena di tengah bermunculannya berbagai media sosial lain seperti Facebook, Instagram, YouTube dan sebagainya Twitter masih diminati khususnya masyarakat Indonesia, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya dalam artikel milik inet.detik.com bahwa hingga akhir Maret 2015 pengguna Twitter di Indonesia telah mencapai angka 50 juta pengguna aktif. Peneliti tertarik meneliti karena sampai saat ini masih diminati oleh para followers-nya di tengah bermunculannya akun-akun Twitter serupa. Followers pun juga terbanyak dibandingkan dengan akun serupa mengenai informasi seputar Kota Solo. juga sampai saat ini masih aktif dan followersnya pun bertambah dari waktu ke waktu di tengah bermunculannya platform sosial media baru yang mulai menggerus eksistensi Twitter seperti Instagram, Path dan sebagainya. Konten yang dimiliki juga beragam serta menarik karena mencakup konten mengenai beragam informasi seperti peristiwa, agenda kota, pariwisata, kuliner, fasilitas kota Solo serta hiburan berupa parikan atau pantun dalam bahasa Jawa.

8 8 Penelitian ini dirasa peneliti penting untuk bidang ilmu komunikasi, khususnya studi mengenai salah satu unsur komunikasi yakni komunikan atau audiens. Penelitian tentang audiens ini utamanya dikhususkan untuk mengetahui bagaimana motif, pola penggunaan dan kepuasan komunikan atau audiens atas konten atau pesan yang yang disalurkan oleh komunikator di mana dalam penelitian ini adalah melalui media Twitter. B. Rumusan Masalah Berdasarkan apa yang penulis tulis pada latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini : 1. Apakah ada hubungan antara motif dan kepuasan terhadap akun di kalangan followers 2. Apakah ada hubungan antara penggunaan dan kepuasan terhadap akun di kalangan followers C. Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui : 1. Ada tidaknya hubungan antara motif dan kepuasan terhadap akun di kalangan followers 2. Ada tidaknya hubungan antara penggunaan dan kepuasan terhadap akun di kalangan followers

9 9 D. Manfaat Berdasarkan pada tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat di antaranya : 1. Manfaat Akademis a. Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga peneliti sendiri khususnya mengenai kajian teori uses and gratification terutama dalam penelitian mengenai korelasi motif dan penggunaan dengan kepuasan terhadap Twitter b. Menjadi referensi bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian lanjutan terutama mengenai media baru dan media sosial. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk pihak sebagai referensi dalam perencanaan media. b. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk evaluasi mengenai konten mana yang perlu ditingkatkan. 3. Manfaat Sosial / Umum a. Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya bertukar informasi di Twitter, khususnya bagi sesama warga Solo. b. Diharapkan melalui penelitian dapat mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial dan memberi gambaran bahwa media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk berbagi konten positif.

10 10 E. Kajian Teori 1. Komunikasi Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common) 5. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, tanda-tanda, lambang-lambang, isyarat-isyarat. Komunikasi dilakukan baik secara tradisional maupun modern, dari mulai alat yang sederhana hingga alat-alat mutakhir dan canggih. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau tukar menukar pendapat 6. Komunikasi memiliki beragam definisi menurut para ahli, salah satunya adalah Hoveland yang dikutip oleh Wiryanto yang mendefinisikan komunikasi sebagai proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah mengubah perilaku individu lain. Hampir sama dengan definisi Hoveland, ungkapan Cherrey yang dikutip Anwar Efendi dalam buku milik Wiryanto, mengatakan bahwa : Communication is essentially the relationship set up by the transmission of stimuli and evocation of response 7. Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka 8. Sedangkan menurut, Harold Laswell cara yang baik untuk mendefinisikan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says 5 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2010) hlm AW. Widjaja,Op.cit, hlm Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Grasindo,2004). hlm 6. 8 Deddy Mulyana, Op.Cit., hlm.69.

11 11 What In Which Channel To Whom With What Efffect? atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa dengan Pengaruh Bagaimana? 9. Berangkat dari definisi Laswell tersebut dapat dilihat bahwa ada 5 unsur komunikasi yang berkaitan satu sama lain yaitu komunikator atau sumber, pesan, saluran atau media, komunikan atau penerima dan yang terakhir adalah efek. Komunikator atau sumber merupakan pihak yang memiliki inisiatif untuk berkomunikasi. Komunikator dapat berupa individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan negara 10. Komunikator dalam menyampaikan pesan harus mengubah pikiran atau perasaannya dalam bentuk simbol verbal maupun nonverbal yang bisa diterima oleh komunikan. Proses ini disebut dengan encoding atau penyandian. Pesan atau message merupakan apa yang disampaikan oleh sumber (komunikator) kepada penerima (komunikan). Pesan bisa berupa verbal maupun non verbal. Pada dasarnya pesan memilkiki 3 komponen yakni makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna dan bentuk atau organisasi pesan 11. Saluran atau media atau channel, merupakan alat atau wahana yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Saluran juga bisa diartikan dengan cara menyampaikan pesan, yakni langsung, melalui media cetak atau melalui media elektronik 12. Penggunaan media yang digunakan komunikator tentu menyesuaikan bagaimana situasi, tujuan serta jumlah penerima pesan yang akan dijangkau. 9 Deddy Mulyana, Op.Cit., hlm Ibid., hlm Ibid. 12 Ibid.

12 12 Komunikan atau penerima, yakni orang yang menerima pesan dari sumber atau komunikator 13. Komunikan akan menggunakan pengalaman, pengetahuan, rujukan nilai, pola pikir, persepsi, perasaannya untuk menafsir dan memahami pesan yang disampaikan oleh sumber. Proses ini disebut dengan decoding atau penyandian-balik. Efek yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut 14. Efek bisa bermacam-macam misalnya perubahan pengetahuan, terhibur, kepuasan, perubahan sikap, perubahan perilaku, perubahan keyakinan dan sebagainya. Kelima unsur tadi merupakan unsur dasar komunikasi, pada beberapa literature kerap menambahkan unsur-unsur lain seiring berkembangnya komunikasi seperti unsur gangguan (noise), timbal-balik (feedback) dan juga konteks atau situasi komunikasi. Everett M. Rogers membedakan karakteristik komunikasi menjadi 3 yakni komunikasi antarpribadi, komunikasi interaktif dan komunikasi media massa yang berdasarkan beberapa faktor berikut ini 15 : Sifat Saluran Komunikasi Komunikasi Komunikasi Komunikasi Antarpribadi Interaktif Media Massa Arus informasi One to few Many to many One to many Sumber khalayak Individu Peserta komunikasi Organisasi media informative Segmentasi Tinggi Tinggi Rendah khalayak Tingkat interaktif (demassifikasi) (demassifikasi) (massifikasi) Tinggi Tinggi Rendah 13 Deddy Mulyana, Op.Cit., hlm Ibid. 15 Wiryanto, Op.Cit, hlm. 22.

13 13 Arus balik Cepat Bisa cepat, bisa tunda Asychronity Rendah Tinggi untuk (kontinyuitas media baru arus komunikasi) Emosi sosial Tinggi Rendah vs. Task- emosional-sosial Related content Non-verbal Sulit Bisa untuk media baru Kontrol arus informasi Kebebasan pribadi Cepat/tunda Rendah/Tinggi Rendah Media visual bisa, Media audio tidak Oleh peserta Peserta Kontrol komunikasi komunikasi khalayak kecil Rendah Biasanya rendah Tinggi Tabel 1.1 Karakteristik komunikasi Everett M. Rogers Komunikasi interaktif merupakan bentuk komunikasi melalui media massa yang memiliki arus informasi bersifat dua arah dan segmentasi khalaknya bersifat demassifikasi. Demassifikasi memiliki artian arus informasi yang diterima khalayak bisa bersifat pribadi, meskipun disebarkan melalui media massa. 2. Komunikasi Massa & Media Massa Komunikasi memiliki beragam bentuk, di antaranya komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi dan komunikasi massa 16. Komunikasi massa menurut beberapa Komunikasi massa merupakan salah satu proses komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusionalnya. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, 16 Deddy Mulyana, Op.Cit, hlm

14 14 melainkan suatu organisasi formal. Komunikator seringkali merupakan komunikator personal. Pesan yang disampaikan tidak unik dan beraneka ragam serta dapat diperkirakan. Komunikasi massa seringkali mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima, hal ini tentu menciptakan pengaruh yang sangat luas dalam waktu singkat serta mampu menimbulkan respons seketika dari banyak orang secara serentak pula. Meskipun cara demikian belum menjamin adanya keseragaman pengaruh, namun terbukti respons yang lahir justru cenderung kurang beraneka ragam dibandingkan jika penyebaran informasi dilakukan secara lambat dan merambat dari satu orang ke orang lain 17. Pada komunikasi massa, komunikator menyampaikan pesan kepada khalayak melalui apa yang disebut sebagai saluran atau medium. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu medium adalah suatu cara atau alat untuk menyampaikan sebuah pesan kepada khalayak 18. Medium merupakan bentuk tunggal dari kata media, istilah media digunakan untuk menunjuk lebih dari satu media. Media massa kini dapat dibedakan menjadi 2 yakni media massa tradisional dan media massa modern. Pada media massa tradisional kita mengenal media massa cetak seperti koran, majalah, poster dan sebagainya; serta media elektronik seperti rekaman, film, televisi dan radio yang selama ini kita kenal. Selain media massa tradisional tadi, kini di tengah masyarakat sudah hadir media massa baru dan modern yakni internet. Berbagai macam sajian bentuk media 17 Denis McQuail,Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar Edisi Kedua, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1994) hlm Shirley Biagi, Media/Impact: Pengantar Media Massa, (Jakarta : Salemba Humanika, 2010) hlm. 9

15 15 tradisional kini bisa dinikmati secara online di internet seperti radio online, televisi online, video online dan juga artikel online. Kemajuan teknologi komunikasi secara langsung mempengaruhi kecepatan bagaimana masyarakat dan budaya berkembang. Model klasik dari komunikasi massa menggambarkan proses komunikasi satu arah. Namun kini dengan hadirnya teknologi digital, pesan dan feedback dapat timbul secara cepat karena pengirim dan penerima dapat melakukan komunikasi secara interaktif. Oleh sebab itu, kini sistem pengiriman pesan pun sudah banyak memanfaatkan media secara kombinasi seperti telepon, televisi dan juga internet. 3. Komunikasi Bermedia Internet (New Media dan Media Sosial) a. New Media Sebelum membahas mengenai media sosial, perlu diketahui dahulu apa itu media baru atau new media. Terry Flew menjelaskan new mediasebagai : bentuk konten media yang menggabungkan dan menyatukan data, teks, suara dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan didistribusikan terus menerus melalui berbagai jaringan 19 Pada pengertian tersebut maka format atau bentuk menjadi penekanan dalam media baru.baik itu teks, gambar, suara maupun kombinasinya disajikan dalam bentuk digital. 19 Chyntia Hastasari dkk, New Media : Teori dan Aplikasi, (Karanganyar : Lindu Pustaka, 2011), hlm 5.

16 16 Sebagai bentuk perkembangan teknologi baru, new media memiliki karakteristik tertentu. Ada beberapa karakteristik new media sebagaimana yang diungkapkan Martin Lister di antaranya 20 : 1) Merupakan bentuk pengalaman baru dalam text, hiburan, kesenangan dan pola dari konsumsi media 2) Merupakan cara baru dalam merepresentasikan dunia seperti halnya interaktif media 3) Merupakan bentuk hubungan baru antara pengguna dengan konsumen dengan teknologi media 4) Merupakan bentuk pengalaman baru dari identitas diri maupun komunitas dalam berinteraksi baik dalam waktu, ruang dan tempat 5) Merupakan bentuk konsepsi baru dari hubungan manusia secara biologis dengan teknologi media 6) Merupakan pola baru dalam organisasi dan produksi, sebuah integrasi dalam media seperti budaya, industri, ekonomi, akses informasi, kepemilikan, kontrol dan undang-undang. Seiring perkembangan jaman meski media massa tradisional dan new media memiliki artian yang berbeda namun kenyataannya kini new media bisa sekaligus menjadi media massa. Hal ini didukung dengan pernyataan Littejohn bahwa, jika ditinjau dari fungsi dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk 20 Chyntia Hastasari dkk, Ibid., hlm. 7.

17 17 media komunikasi massa 21. Menurut Morris & Ogan dalam thesis milik Johnson, meyatakan mengenai evolusi internet bahwa : Internet telah mengalami evolusi dari media massa tunggal menjadi media massa jamak mendukung komunikasi massa (contohnya, blog dan koran online), komunikasi interpersonal (seperti, dan pengiriman pesan instan), dan kombinasi keduanya (Facebook dan Twitter) 22 Berdasarkan pernyataan tersebut maka bisa dikatakan bahwa media baru merupakan hasil perkembangan dari media lama. Media lama seperti surat kabar, televisi, dan radio masih ada sampai detik ini, hanya saja penggunaan media lama tersebut masih terbatas jarak, waktu, dan belum interaktif. Akibat keterbatasan tersebut maka manusia menciptakan media baru yang mampu mengekstensi keterbatasan pada media lama 23. Menurut George Gilder, jaringan digital membuat individu bebas dari belenggu dan geografi birokrasi perusahaan dan memungkinkan siapapun untuk berkolaborasi dan bertukar pikiran dengan rekan terbaik di manapun di dunia Anton Sri Bambu, Aktivitas Komunikasi Pemasaran Kota Melalui Sosial Media Oleh Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Komunikasi Pemasaran Kota Melalui Akun Twitter@tentangSolo), (Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Surakarta), hlm. 13 diperoleh darihttp://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/42670/ Aktivitas-Komunikasi- Pemasaran-Kota-MelaluiSosial-Media-Oleh-Komunitas-Studi-Deskriptif-Kualitatif-Aktivitas- Komunikasi-Pemasaran-Kota-Melalui-Akun-Twitter-Tentangsolo, diakses pada 28 Agustus Philip Ryan Johnson,Toward a Uses and Gratification of Twitter, (ProQuest LLC: 2014), hlm. 1 diperoleh dari diakses pada 25 Agustus Maggie Rudy Pranata, Media Baru dan Komunikasi Sosial: New Era, New Media diperoleh dari komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/1230-media-baru-dankomunikasi-sosial-new-era-new-media diakses pada 21 September Shirley Biagi, Op. Cit., hlm. 232

18 18 Sebut saja, fenomena media sosial seperti Twitter, Facebook atau Instagram yang sedang berkembang pesat beberapa tahun terakhir ini, semakin memperkecil jarak untuk berinteraksi dengan siapapun dan di manapun. b. Media Sosial Media sosial menurut Professors Andreas Kaplan dan Michael Haenlein dari ESCP European Business School merupakan sebuah grup atas aplikasi berbasis internet yang dibangun dengan dasar ideologi dan teknologi web 2.0, dan bisa mewadahi penciptaan dan pertukaran konten di kalangan penggunanya 25. Selama ini kita mengenal media sosial hanya secara penggunaan dan namanya saja, padahal menurut ahli media sosial sendiri memiliki berbagai jenis. Dalam artikelnya berjudul User of the World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media, Andreas M Kaplan dan Michael Haenlein membuat klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial yang ada berdasarkan ciriciri penggunaannya. Menurut mereka, pada dasarnya media sosial dapat dibagi menjadi enam jenis, yaitu 26 : 1) Pertama, proyek kolaborasi website, di mana user-nya diizinkan untuk dapat mengubah, menambah, atau pun membuang konten-konten yang termuat di website tersebut, seperti Wikipedia. 25 Boundless, Defining Social Media, (Boundless, 29 Jul. 2015).diperoleh dari marketing-15/introduction-to-social-media-and-digital-marketing-98/defining-social-media / diakses pada 22 September Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media Sosial untuk Kementerian Perdagangan RI. (Jakarta : Kemetrian Perdagangan Republik Indonesia, 2014) hlm , diperoleh darihttp:// diakses pada 30 September 2015

19 19 2) Kedua, blog dan microblog, di mana user mendapat kebebasan dalam mengungkapkan suatu hal di blog itu, seperti perasaan, pengalaman, pernyataan, sampai kritikan terhadap suatu hal, seperti Twitter. 3) Ketiga, konten atau isi, di mana para user di website ini saling membagikan konten-konten multimedia, seperti e-book, video, foto, gambar, dan lain-lain seperti Youtube. 4) Keempat, situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk terkoneksi dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau sosial sehingga dapat terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya Facebook. 5) Kelima, virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat muncul dalam wujud avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian berinteraksi dengan orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata, seperti online game. 6) Keenam, virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia virtual untuk berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh berbeda dengan virtual game world, namun lebih bebas terkait dengan berbagai aspek kehidupan, seperti Second Life. Jenis media sosial ada beragam dan akan semakin beragam bentuk produknya seiring dengan kebutuhan manusia serta perkembangan teknologi dan

20 20 informasi seperti saat ini. Dengan muatan seperti itu, maka media sosial tidak jauh dari ciri-ciri berikut ini 27 : 1) Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak terbatas pada satu orang tertentu; 2) Isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang penghambat; 3) Isi disampaikan secara online dan langsung; 4) Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga tertunda penerimaannya tergantung pada waktu interaksi yang ditentukan sendiri oleh pengguna; 5) Media sosial menjadikan penggunanya sebagai kreator dan aktor yang memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri; 6) Dalam konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis), hubungan (relasi), reputasi (status) dan kelompok (group). c. Twitter sebagai Media Sosial Twitter termasuk salah satu social networking sites (SNS) dan microblogging yang sangat populer di internet. Menurut jurnal online Copernicus.org Twitter diartikan sebagai berikut: Twitter adalah jasa micro-blogging dengan 140 karakter dengan informasi dan komunikasi real-time. Dalam konteks akademik, Twitter cukup menarik karena seperti siaran berita di mana Anda sendiri memilih 27 Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI, Op. Cit., hlm. 27

21 21 sumbernya, dan Anda menentukan sendiri berita mana yang ingin dilihat/dibaca 28. Fungsi utama dari Twitter ini adalah sebagai media bagi kita untuk membagikan/ sharing sesuatu apapun itu melalui sebuah pesan tidak lebih dari 140 karakter yang biasa disebut tweet. Twitter tidak hanya sekedar menerima dan membagikan informasi saja, namun merupakan sebuah saluran komunikasi. Di Twitter penggunanya mampu melakukan komunikasi dua arah, sama halnya dengan saling bertukar cerita. Keterbatasan akan 140 karakter tentu bentuk pesan yang disampaikan dalam Twitter bersifat cepat dan to-the-point. Secara umum berikut istilah-istilah sekaligus konten yang ada di dalam Twitter pada umumnya: 1) Tweet / Status Adalah pernyataan sebanyak 140 karakter di microblogging Twitter. 2) Timeline (lini masa) Adalah halaman utama dalam Twitter, berisi deretan tweet yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita. 3) Mentions (@) Adalah balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara. 28.Twitter Introduction for Journal Editor, hlm.1, diperoleh dari diakses tanggal 20 Mei 2015

22 22 4) Hashtag (tanda pagar) Adalah adalah penanda keyword atau sebuah topik yang ditulis pada tweet. Hashtag berguna sebagai alat pencarian, dengan mengakses hashtag tertentu pengguna Twitter bisa memperoleh semua tweet yang menyantumkan hashtag topik tertentu. 5) Favorites Dapat digunakan untuk menandai tweet-tweet yang disukai oleh para pengguna Twitter 6) Following Adalah ketika pengguna akun Twitter mengikuti akun pengguna lain agar tweets yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam timeline. 7) Followers Adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi follower akun seseorang, maka tweets seseorang yang ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam Timeline. 8) Direct Message (DM) Merupakan pengiriman pesan pribadi secara langsung di antara pengguna tanpa ada pengguna lain yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan. 9) Trending Topics Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.

23 23 Penggunaan jejaring sosial saat ini sudah menjadi gaya hidup sehari-hari sebagian besar masyarakat dunia yang sudah melek internet. Bahkan badan riset seperti Nielsen pun sudah membagi 3 kategori pengguna Twitter yakni heavy users (yang menghabiskan waktu bermain Twitter lebih dari 60 menit setiap bulannya), medium users (yang menghabiskan waktu bermain Twitter antara 5-60 menit setiap bulannya) dan light users (yang menghabiskan waktu untuk bermain Twitter kurang dari 5 menit setiap bulannya) Teori Uses & Gratification Menurut Littlejohn dan Foss, teori uses & gratifications disebut-sebut sebagai salah satu teori paling populer dalam studi komunikasi massa 30. Teori uses & gratifications memfokuskan perhatian pada audiens sebagai konsumen media massa. Teori ini menilai bahwa audiens dalam menggunakan media berorientasi pada tujuan, bersifat aktif sekaligus diskriminatif 31. Dalam pemahaman teori ini khalayak dianggap aktif dalam memilih media disebabkan alasan masing-masing orang memiliki tingkat pemanfaatan media yang berbeda pula. Sebagai contoh umumnya seperti bagaimana koran dan televisi maupun internet menambah pengetahuan kita, mampu mengubah sikap atau bahkan merubah perilaku kita. Blumler, Katz dan Gurevitch menyatakan ada 5 asumsi dasar teori penggunaan dan kepuasan yaitu 32 : a. audiensi aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media 29 Stan Schroeder, Power Users Drive the Vast Majority of Twitter Usage, (2010) diperoleh dari diakses pada 22 September Morissan, Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), hlm Morissan, Op.Cit, hlm Morissan, Ibid., hlm.509

24 24 b. inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan oleh audiens c. media bersaing dengan sumber kepuasan lain d. audiens sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif dan penggunaan media e. penilaian isi media ditentukan oleh audiens Teori uses and gratifications sendiri memiliki 4 model riset, pada penelitian kali ini, penulis menggunakan teori Uses & Gratification milik Blumler, Katz dan Gurevitch. Model Uses & Gratification yang dikembangkan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut 33. Teori ini berkebalikan dengan teori jarum suntik yang menganggap khalayak adalah audiens yang pasif dalam penggunaan media. Model milik Blumler, Katz dan Gurevitch menekankan tentang pentingnya faktor-faktor sosialpsikologis yang menyebabkan munculnya kebutuhan penggunaan media massa dari seseorang dan menghadirkan akumulasi kebutuhan media massa dari suatu masyarakat tertentu. Untuk menjelaskan peranan faktor sosial-psikologis ini, Blumler, Katz dan Gurevitch memajukan proposisi sebagai berikut 34 : a. Kondisi sosial-psikologis yang menimbulkan ketegangan dan pertentangan karena itu individu mengonsumsi media b. Kondisi sosial-psikologis menciptakan kesadaran akan adanya masalahmasalah yang membutuhkan perhatian dan informasi 33 Nurudin, Komunikasi Massa, (Malang: Cespur, 2003), hlm Munawar Syamsudin Aan, Metode Riset Kuantitatif Komunikasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), I, hlm.78-79

25 25 c. Kondisi sosial-psikologis menawarkan kesempatan-kesempatan peningkatan taraf hidup dalam memuaskan kebutuhan-kebuuhan tertentu yang semuanya dapat dipenuhi oleh media massa d. Kondisi sosial-psikologis memberikan dukungan dan penguatan pada nilainilai tertentu melalui konsumsi media yang selaras e. Kondisi sosial-psikologis menyajikan sejumlah harapan yang telah diketahui melalui materi-materi isi (contents) media massa tertentu f. Model riset Uses & Gratification dari Blumler, Katz dan Gurevitch memberikan penekanan pada strukturalisasi dan pengorganisasian unsur sosial-psikologis. Terlihat pada gambar di bawah ini : USES AND GRATIFICATION KHALAYAK AKTIF & SELEKTIF KONDISI SOSIAL-PSIKOLOGIS Gambar 1.1 Struktur model riset Uses & Gratification dari Blumler, Katz dan Gurevitch

26 26 Untuk melihat unsur-unsur dan cara kerja pendekatan uses and gratifications, dapat diketahui dengan memahami model pendekatan dalam buku karya Alexis Tan berikut 35 : Nonmedia Sources of Need Satisfaction Social Environment 4. Demographic characteristic 5. Group affilation 6. Personality characteristic Individual s Needs 7. Cognitivoe needs 8. Affective needs 9. Personal integrative needs 10. Social in tegrative needs 11. Tension-release needs 7. Family, friends 8. Interpersonal communication 9. Hobbies 10. Sleep 11. Drugs, etc. Mass Media Use 5. Media type newspaper, radio, TV, movies 6. Media content 7. Exposure to media 8. Social context of media exposure Media Gratification 5. Surveillance 6. Diversion/ entertainment 7. Personal identity 8. Social relationship Bagan1.1 Model pendekatan uses and gratifications Alexis Tan 35 Alexis Tan, Mass Communication: Theories and Research, (Grid Publishing, Inc: 1981), hlm. 299.

27 27 Selain bagan diatas, bagan Jalaluddin Rakhmat dibawah ini juga dapat membantu untuk memahami pendekatan uses and gratifcations 36 Anteseden Motif Penggunaan Media Efek -variabel individual -kognitif -hubungan -kepuasan -variabel lingkungan -diversif -macam isi -pengetahuan -personal -hubungan -dependensi identity dengan isi Gambar 1.2 Model pendekatan uses and gratifications Jalaluddin Rakhmat Sebagaimana yang telah diteliti oleh Quan Haase mengenai relevansi teori Uses and Gratifications terhadap penelitian sosial media, dia menyatakan dalam jurnalnya sebagai berikut : Pendekatan uses & gratification memberikan peran unik dan penting dalam mempelajari komunikasi, pergaulan, ilmu informasi dan jurnalisme. Khususnya dengan berkembangnya adopsi media sosial, pendekatan uses & gratification terdengar menjanjikan dalam menetapkan kerangka teoritis untuk menguji jenis media sosial apa yang diadopsi oleh suatu segmen populasi tertentu, dan kepuasan apa yang individu peroleh selama penggunaan berbagai platform, situs dan layanan media sosial. Pendekatan uses & gratification menyediakan metodologi 36 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarrya, 2001), II, hlm. 66.

28 28 di mana pilihan dan kepuasan pengguna bisa diuraikan perbandingannya pada berbagai bentuk media sosial. Hal ini akan membantu kita lebih memahami apa motivasi pengguna untuk menghabiskan sebagian besar waktunya dalam menggunakan situs tersebut untuk membagi, menyukai / tidak menyukai, meneruskan, menambah, dan menyebarkan konten 37 Penulis menggunakan teori ini sebagai dasar penelitian mengenai hubungan antara motif, penggunaan media sosial dan kepuasan.berdasarkan penjelasan oleh Quan-Haase di atas teori Uses & Gratification sangat berperan dalam berbagai studi ilmu komunikasi.bahkan dengan berkembangnya sosial media, model Uses & Gratification pun bisa digunakan dalam kerangka penelitian mengenai media sosial. Teori Uses & Fratification dapat digunakan untuk mengetahui media sosial apa yang digunakan, digunakan oleh segmen apa dan apa kepuasan yang diperoleh setelah menggunakan berbagai macam bentuk, situs dan layanan media sosial. 5. Motif Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan alasan atau dorongan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif. Motif manusia dapat bekerja secara sadar dan juga secara tidak sadar bagi diri manusia Anabel Quan-Haase, 2012, Is the Uses and Gratifications Approach Still Relevant in a Digital Society? Theoretical and Methodological Applications to Social Media, J Mass Commun Journalism Vol. 1 No. 7, hlm 3 38 Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT Eresco, 1996,), hlm. 140

29 29 Perilaku-perilaku manusia secara umum didasari oleh 2 jenis motif, yakni motif biologis (primer) dan juga motif sosiogenis. Motif biologis merupakan motif yang paling utama dan mendasar seperti kebutuhan akan makan-minum, istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan memelihara kelangsungan hidup. Sedangkan, motif sosiogenis disebut juga sebagai motif sekunder, motif ini sangat menentukan perilaku sosial seseorang. Contohnya seagaimana yang disebutkan oleh Abraham Maslow di bawah ini, terkecuali kebutuhan fisiologis 39. Menurut Maslow, individu dimotivasi oleh kebutuhan yang belum dipuaskan, yang rendah dan paling dasar dalam tata tingkat. Berikut merupakan tata tingkat kebutuhan menurut Maslow 40 : a) Kebutuhan Fisiologis (Faali) Kebutuhan ini merupakan titik tolak dorongan fisiologis. Kebutuhan ini timbul dalam rangka mempertahankan kestabilan tubuh kita. Jadi jelas bahwa kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat. b) Kebutuhan Akan Keselamatan Apabila kebutuhan fisiologis relatif telah terpenuhi, maka akan muncul seperangkat kebutuhan baru, yang kurang lebih dapat kita kategorikan dalam kebutuhan akan keselamatan (keamanan, kemantapan, ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan, kebutuhan akan struktur ketertiban, hukum, batas-batas, kekuatan pada diri pelindung, dan sebagainya ). 39 Jalaluddin Rakhmat, Op.Cit, hlm Abraham. H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 1, (Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo, 1994), hlm

30 30 c) Kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta Apabila kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi maka akan muncul kebutuhan akan cinta, rasa kasih dan memiliki dan seluruh daur yang telah digambarkan diulang kembali dengan menempatkan hal-hal tersebut sebagai titik pusat yang baru. d) Kebutuhan akan harga diri Kebutuhan ini merupakan keinginan akan penilaian mantap, berdasar dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri dan penghargaan dari orang lain. e) Kebutuhan akan perwujudan diri Keinginan orang akan perwujudan diri yakni pada kecenderungan untuk mewujudkan dirinya sesuai kemampuannya. Kecenderungan ini dapatdiungkapkan sebagai keinginan untuk makin lama makin istimewa, untuk menjadi apa saja menurut kemampuannya. Pada penelitian ini, motif yang akan dibahas adalah motif yang mempengaruhi penggunaan dan kepuasan menggunakan media, khususnya media sosial. S. Finn menyatakan bahwa motif seseorang menggunakan media dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yakni proaktif dan pasif 41. Audiens yang proaktif adalah mereka yang menggunakan media berdasarkan atas kehendak, kebutuhan dan motif yang dimilikinya. Sedangkan audiens pasif adalah mereka yang menggunakan media tanpa adanya motif tertentu di pikiran audiens.namun, dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana motif seseorang dalam 41 Morissan, Op.Cit, hlm 511

31 31 menggunakan media sosial. Oleh karena itu dalam penelitian ini, audiens yang proaktiflah yang diutamakan untuk menjadi objek penelitian. Acuan dasar yang akan digunakan dalam menentukan motif penggunaan media kali ini akan mengacu pada pendekatan uses & gratification milik Jalaluddin Rakhmat. Dalam model pendekatan penggunaan dan kepuasan yang dikembangkan Rakhmat ini, dikatakan terdapat 3 orientasi motif penggunaan media yakni motif kognitif (kebutuhan akan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas), motif diversi (kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan), dan motif identitas personal (yakni menggunakan isi media untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri) Penggunaan Media Penggunaan media saat ini terpusat, dan khalayak dianggap sebagai sekelompok pengguna/konsumen yang kurang lebih aktif dan memliki motivasi yang memiliki otonomi atas pengalaman mereka sendiri, sehingga bisa dikatakan bahwa mereka adalah pihak yang aktif. Penelitian seputar penggunaan media berfokus pada awal mula, sifat alamiah, dan tingkat motif pilihan media dan konten media 43. Penggunaan media yang mengerucut pada aktivitas khalayak sebagaimana yang dinyatakan oleh Levy dan Windahl, mungkin berhubungan dengan pengharapan dan pilihan sebelumnya, atau dengan aktivitas selama 42 Jalaluddin Rakhmat, Op. Cit., hlm Denis McQuail,Teori Komunikasi Massa, Edisi 6, (Jakarta : Salemba Humanika, 2011) hlm. 152.

32 32 pengalaman, atau dengan situasi pasca ekspos, misalnya transfer kepuasan yang didapatkan dari media kepada kehidupan pribadi dan sosial 44. Namun, sebagai individu kita biasanya memiliki pola yang cukup stabil akan kesukaan, pemilihan, dan penggunaan waktu media, tetapi pengalaman media setiap hari adalah unik dan dipengaruhi beragam kondisi yang tidak dapat diprediksi 45. Tentu hampir mustahil bagi pengguna media online untuk tidak aktif menggunakan media, karena penggunanya bisa melakukan komunikasi secara timbal balik. Sebagaimana yang dituliskan Fiske dan sesuai untuk dikaitkan dengan penggunaan media sosial,bahwa kini khalayak dapat berpartisipasi dalam pengalaman media dengan memberikan makna terhadapnya (media), sehingga aktif memproduksi teks media pada akhirnya 46. Secara khusus, penggunaan media yang dimaksudkan dalam penelitian ini mengarah pada pola penggunaan internet. Pola penggunaan internet ini mengacu pada konsep Levy dan Windahl 47 dalam konteks orientasi khalayak, yaitu selektifitas, keterlibatan, dan kegunaan yang dioperasionalkan dengan frekuensi dan durasi akses penggunaan internet. 7. Kepuasan Hal paling mendasar dari sebagian besar teori mengenai motivasi personal untuk penggunaan media adalah gagasan bahwa media menawarkan imbalan yang diharapkan oleh anggota khalayak potensial berdasarkan 44 Denis McQuail, Op.Cit., hlm Denis McQuail,Ibid., hlm Denis McQuail, Ibid., hlm Khoyrul Fauzan dan Haryanto, Pengaruh Motif, Pola Penggunaan Internet Dan Kepuasan Pengguna Di Kalangan Guru, (Jurnal Kommas, 2015), hlm. 8, diperoleh dari diakses pada 8 Agustus 2015.

33 33 pengalaman di masa lalu yang relevan.imbalan-imbalan tersebut bisa dikaitkan dengan efek psikologis yang dihargai oleh individu atau seringkali disebut dengan kepuasan media 48. Menurut McQuail dalam bukunya dituliskan bahwa ada beberapa kepuasan media yang dicari atau didapatkan khalayak di antaranya 49 : a. informasi dan pendidikan b. panduan dan saran c. pengalihan dan relaksasi d. kontak sosial e. peneguhan nilai f. kepuasan budaya g. pelepasan emosi h. pembentukan dan konfirmasi identitas i. ekspresi gaya hidup j. keamanan k. rangsangan seksual l. mengisi waktu Pemuasan kebutuhan merupakan tujuan dari motif yang menggerakkan perilaku seseorang. Oleh karena itu, kepuasan-kepuasan yang diperoleh dalam penggunaan media tersebut pada dasarnya merupakan efek dari penggunaan media. 48 Denis McQuail, Ibid., hlm Denis McQuail, Ibid., hlm 178.

34 34 8. Akun Bagi beberapa orang, media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Baik untuk mencari informasi, mencari hiburan maupun dalam rangka aktualisasi diri. Salah satu media sosial yang masih ramai digunakan hingga saat ini adalah Twitter. Media sosial yang berupa micro-blogging yang terkenal dengan batasan 140 karakternya ini pun masih cukup eksis di kalangan masyarakat Indonesia. Kota Solo sendiri yang kini sudah sangat pesat perkembangannya pun, masyarakatnya sudah banyak yang melek teknologi internet. Terutama para pelajar hingga yang sudah berusia produktif. Keaktifan masyarakat Solo dan sekitarnya dalam bermedia sosial tentu menjadi kemenarikan sendiri bagi beberapa pihak yang ingin turut berbagi mengenai informasi seputar Kota Solo. Ada beberapa akun informasi seputar Kota Solo di Twitter, salah satunya adalah yang kurang lebih sudah beroperasi sejak tahun 2008 ini memang secara khusus memiliki konten mengenai informasi seputar Kota Solo dan sekitarnya. Gambaran umum tweet yang disampaikan berupa konten seperti informasi peristiwa maupun event di Kota Solo, info lalu lintas, info kuliner, informasi tempat-tempat penting di Solo, dan juga selingan konten hiburan berupa parikan atau pantun dalam Bahasa Jawa. Peneliti memilih dibandingkan dengan akun informasi serupa lainnya karena bisa dibilang paling banyak diantara akun serupa pun juga masih aktif dan masih diminati oleh pengguna Twitter di tengah perkembangan sosial media

35 35 lainnya. Hal tersebut bisa ditunjukkan dari jumlah followers yang terus bertambah dan keaktifan para followers di lini F. Kerangka Pemikiran Menurut pendekatanuses and Gratification, seseorang menggunakan media massa karena didorong oleh motif-motif tertentu begitu juga dengan penggunaan sosial media. Pendekatan ini ingin menelaah fungsi media dari sudut pandang khalayak yaitu penggunaan media yang berkaitan dengan perilaku media khalayak serta gratifikasi atau kepuasan yang diperoleh dari penggunaan media tersebut.tradisi Uses and Gratification menempatkan khalayak sebagai titik fokus atau pusat penelitian. Akun yang menjadi penelitian di sini, akan diukur seberapa besar pengaruh motif dan seberapa besar pola penggunaan akun terhadap kepuasan yang diperoleh. Tentunya, yang diharapkan dari adanya akun informasi ini adalah para followers-nya terpenuhinya kebutuhan serta kepuasan informasi tiap penggunanya.

36 36 Motif menggunakan (x 1 ) -Motif Kognitif -Motif Diversi -Motif Identitas personal Penggunaan (X) - Intensitas perhatian - Frekuensi penggunaan Kepuasan mengakses (Y) - Kepuasan karena terpenuhi motif kognitif - Kepuasan karena terpenuhi motif diversi - Kepuasan karena terpenuhi motif identitas personal Bagan 1.2 Konsep hubungan antar variabel G. Hipotesis Hipotesis adalah pendapat atau pernyataan yang masih belum tentu kebenarannya dan masih harus diuji terlebih dahulu karena bersifat sementara atau dugaan awal 50. Pada penelitian kali ini, hipotesis yang dikemukakan adalah : 1. Adanya hubungan antara motif dan kepuasan terhadap di kalangan followers 2. Adanya hubungan antara penggunaan dan kepuasan terhadap di kalangan followers 50 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana, 2009), hlm. 28.

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia Chapter 12 Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia Pengertian Media Sosial Medsos bisa dikatakan sebagai sebuah media online, di mana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi,

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap orang. Itu dikarenakan adanya kebutuhan informasi, hiburan, pendidikan,dan akses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kelompok dikatakan efektif apabila kelompok tersebut dapat menjalankan fungsi-nya yaitu untuk saling berbagi informasi. Karena itu keefektifan suatu kelompok dapat

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan sebuah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk menarik calon konsumen membeli

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini fenomena digital mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemudahan dalam penggunaannya menjadi kelebihan digital dibandingkan pendahulunya yaitu analog.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Internet disebut sebagai sebuah media baru yang sifatnya multimedia dan interaktif. Karakteristik unik dari media baru yang menggabungkan konvergensi, jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa lepas dari kegiatannya untuk bersosialisasi dengan orang lain dan untuk bersosialisasi

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat pada bidang teknologi komunikasi saat ini, memungkinkan berbagai macam cara dilakukan untuk berkomunikasi. Baik itu secara konvensional maupun

Lebih terperinci

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Teori Uses and Gratifications menjelaskan bahwa bukanlah media yang mengubah sikap dan perilaku khalayak, namun bagaimana media tersebut dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi era digital dewasa ini sangat pesat. Dengan begitu banyak bermunculan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, perkembangan jaman yang semakin maju membawa kita untuk masuk ke dalam kehidupan yang tak lepas dari teknologi. Keberadaan teknologi yang semakin

Lebih terperinci

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU) Anindita Putri Asmarani 0090409 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran teknologi tak pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya.

Lebih terperinci

Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang

Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang komunikator dalam proses komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat

Lebih terperinci

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y MENGAPA MEDIA SOSIAL Selamat Datang di Era Generasi Y 1 Media Sosial di Indonesia 2 Dokter, Pasien, dan Media sosial Sisi positif Sisi Negatif 3 MENGENAL MEDIA SOSIAL Masihkah Anda ingat dengan perangko,

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Media massa menjadi sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet sebagai perantara untuk memperoleh dan saling bertukar informasi telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat

Lebih terperinci

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita 1, Dasim Budimansyah 2, Siti Nurbayani 3 1 SMA PGRI Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya. Abraham Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang digambarkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung.

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung. BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING A. Temuan Penelitian Pada penelitian kualitatif dibutuhkan analisis data berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial di dalam internet yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya era modern saat ini khususnya di bidang era komunikasi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang perekonomian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi melalu media-media yang ada. Melihat dari banyaknya penggunaan media massa ini bisa disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan suatu informasi yang menjadi kebutuhan mereka. Masyarakat

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi yang berkembang selalu dibutuhkan manusia untuk mendapatkan informasi dan juga berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan pun semakin luas, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan media habit seseorang dalam mengkonsumsi koran dan media online di era teknologi informasi, serta

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101

Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Pengertian Social Media Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan Social media sebagai berikut: Social media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat. Teknologi dan informasi merupakan suatu hal yang tidak asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah media komunikasi dan sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification merupakan salah satu pendekatan yang menekankan pada penggunaan media bergantung pada kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Informasi sendiri merupakan data yang sudah diolah/diproses ke dalam bentuk yang sangat berarti

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar 1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar untuk berkomunikasi dan terhubung dengan manusia lain. Manusia cenderung berkumpul dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui berbagai saluran, salah satunya komunikasi massa yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand tidak hanya milik suatu perusahaan atau produk saja. Di luar sana banyak sekali yang membutuhkannya, termasuk dalam kehidupan pribadi seseorang pun sering disadarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jejaring sosial sebagai media komunikasi baru saat ini telah menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang tinggal di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian... 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR

Lebih terperinci

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI Wenny Maya Arlena, MSi Jakarta, 2011 Tehnologi? n Bahasa Latin texere ; artinya membentuk atau menumbuhkan. n Everett M. Rogers : Tehnologi adalah satu bentuk tindakan yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada

BAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan komunikasi massa kian pesat dan kompleks, serta menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan manusia. Pemanfaatan teknologi informasi memang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika komunikasi masyarakat. Pada kehidupan sehari-hari seorang yang dulu

BAB I PENDAHULUAN. dinamika komunikasi masyarakat. Pada kehidupan sehari-hari seorang yang dulu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peradaban manusia yang semakin maju ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi juga mempengaruhi dinamika komunikasi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti

BAB IV ANALISIS DATA. yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar. Bisnis pengolahan makanan sangat potensial mengingat kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. besar. Bisnis pengolahan makanan sangat potensial mengingat kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis pengolahan makanan berbahan baku tepung dapat diusahakan dari skala kecil setingkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga skala besar. Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak langsung bagi seluruh masyarakat. Tidak hanya bagi status ekonomi kelas atas, namun ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas secara berturut-turut mengenai (1) latar belakang, (2) pembatasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Analisa data merupakan temuan data yang diperoleh dari data lapangan

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Analisa data merupakan temuan data yang diperoleh dari data lapangan BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. ANALISIS DATA Analisa data merupakan temuan data yang diperoleh dari data lapangan melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari sekedar produk atau jasa yang berkualitas, harga yang bersaing, dan ketersediaan produk bagi pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Model komunikasi yang dimiliki Laswell berbentuk sederhana. Model tersebut menyatakan bahwa terdapat lima unsur model komunikasi yaitu sumber (Source), pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi telah mengubah dunia menjadi sebuah desa global (global village) yang mampu diakses oleh setiap individu yang ada disetiap belahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Media massa dapat menjadi suatu alat yang memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Media massa dapat menjadi suatu alat yang memberikan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Media massa menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan masyarakat. Media massa dapat menjadi suatu alat yang memberikan informasi, edukasi, hiburan, dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut BAB I PENDAHULUAN Komunikasi atau communicare berarti membuat sama (to make common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai alat komunikasi telah berkembang menjadi sebuah media yang efektif dan bersifat global. Instant Messaging (pesan instan), Chatting, Facebook,

Lebih terperinci

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) 70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang, dan perkembangannya setiap hari semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang menginginkan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media datang dari medium, atau wadah dimana orang dapat saling berhubungan dan menjalin interkasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, informasi berkembang dengan pesat dan semakin aktual sehingga membuat masyarakat ingin selalu mengakses perkembangan informasi. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan internet di Indonesia berkembang terus dari tahun ke tahun seiring dengan perbaikan infrastruktur yang dibangun. Hasil riset memperlihatkan bahwa

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERAKTIF PADA PEMERINTAH DAERAH

KOMUNIKASI INTERAKTIF PADA PEMERINTAH DAERAH KOMUNIKASI INTERAKTIF PADA PEMERINTAH DAERAH (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan akun @hubkominfosolo sebagai Media Komunikasi Publik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta) NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Citra yang dibentuk oleh perpustakaan di kalangan masyarakat tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang telah dilakukan oleh perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Teknologi dan arus informasi yang semakin pesat mempengaruhi perkembangan media untuk berkomunikasi dalam suatu kelompok dengan kecepatan tinggi. Teknologi dan arus

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI Modul ke: KOMUNIKASI MASSA Pengertian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhamad, MA Program Studi ILMU KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi KOMUNIKASI Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci