BAB IV METODE RISET. penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan
|
|
- Inge Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV METODE RISET 4.1. Objek Penelitian Dari berbagai jenis reksadana sebagaimana telah diuraikan pada Bab III, yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah reksadana saham. Karena periode penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan obyek penelitian adalah reksadana saham yang diperdagangkan dari tahun 2006 s.d Hal ini dilakukan agar antara reksadana saham yang satu dengan reksadana saham yang lainnya dapat diperbandingkan kinerjanya Periode Penelitian Penelitian dilakukan untuk periode selama lima tahun yaitu dari tanggal 01 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember Pemilihan lima tahun ini didasarkan pada pertimbangan untuk memberikan informasi yang up to date mengenai kinerja reksadana saham di Indonesia sehingga kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan akan sangat bermanfaat karena mencerminkan kondisi terakhir. Pemilihan periode ini juga sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian terdahulu apakah menghasilkan kesimpulan yang sama atau berbeda khususnya untuk kondisi di Indonesia Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dilakukan dengan tahapan pengolahan data sebagaimana gambar berikut ini. 56
2 57 Gambar 4.1 Tahapan Pengolahan Data START Daftar Reksadana Saham Memilih Reksadana Saham yang aktif diperdagangkan selama 5 th Menghitung Indeks Kinerja 3 Bulanan Pemeringkatan Kinerja Berdasarkan Masing-masing Indeks Konversi Indeks Kinerja Menjadi Peringkat Pemeringkatan Kinerja Berdasarkan Rata2 Seluruh Indeks Melakukan Uji Korelasi Rank Spearman Rekomendasi: Reksa Dana Peringkat Terbaik Rekomendasi: Indeks Kinerja Yang Paling Konsisten END Berdasarkan data dari terdapat 68 reksadana saham yang diperdagangkan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 23 reksadana yang diperdagangkan dari tahun 2006 hingga tahun Atas 23 reksadana inilah yang dijadikan sebagai obyek penelitian.
3 58 Pengolahan data dimulai dengan menghitung return reksadana, return pasar, varian, covarian dan beta untuk masing-masing reksadana dengan periode tiga bulanan. Hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar penghitungan indeks kinerja tiga bulanan. Data indeks kinerja inilah yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pemeringkatan dan uji korelasi. Hasil pemeringkatan dan uji korelasi tersebut yang kemudian dijadikan dasar guna pengambilan kesimpulan terhadap konsistensi indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen sebagai pengukur kinerja reksadana saham di Indonesia periode tahun 2006 s.d Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam karya akhir ini merupakan data sekunder yang diambil dari berupa data nilai aktiva bersih (NAB) dan data jumlah unit penyertaan masing-masing NAB. Data indeks harga saham gabungan (IHSG) diambil dari sedangkan data BI Rate diambil dari siaran pranala pers rapat dewan gubernur di Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah hanya mengamati data yang telah tersedia tanpa ikut campur atau menjadi bagian suatu sistem data (nonparticipant observer) Populasi dan Sampel Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan melihat data historis NAB dari masing-masing reksadana saham. Berdasarkan data tersebut, reksadana yang dijadikan obyek penelitian adalah reksadana saham yang memiliki data NAB lengkap dari tanggal 01 Januari 2006 s.d. 31 Desember Kelengkapan data ini dijadikan sebagai dasar pengambilan sampel agar dalam melakukan uji peringkat
4 59 dan uji korelasi, dapat dilakukan komparasi antar reksadana dan antar indeks pengukuran. Dari data NAB, ke 23 reksadana yang diperdagangkan selama 5 tahun terus menerus adalah sebagaimana tabel 4.1 di bawah ini. No Reksadana Kode Tabel 4.1 Reksadana saham Nama 1 BDPRIMA Bahana Dana Prima 2 BAM SAH Batavia Dana Saham 3 000D1B BNI Rd Berkembang Cimb-Principal Equity Aggressive 5 RDMW Danareksa Mawar First State Indoequity Sectoral Fund FS Indoequity Dividend Yield Fund Manulife Dana Saham Panin Dana Maksima Phinisi Dana Saham 11 BIIDINA Reksa Dana AXA Citradinamis 12 RDEP Reksa Dana Dana Ekuitas Prima 13 EDSDSENTOSA Reksa Dana Dana Sentosa Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif 15 NSN Reksa Dana Nikko Saham Nusantara Reksa Dana Pratama Equity Reksa Dana Reliance Equity Fund Reksa Dana Schroder Dana Istimewa 19 00D42C Reksadana Dana Ekuitas Andalan Reksadana Dana Pratama Ekuitas Rencana Cerdas Schroder Dana Prestasi Plus D2B TRIM Kapital Sumber:
5 Jenis dan Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan input yang diperlukan untuk penghitungan indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen yaitu sebagai berikut. 1) Daftar seluruh reksadana saham di Indonesia selama periode 01 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember ) Data Nilai Aktiva Bersih bulanan dari seluruh reksadana saham selama periode 01 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember ) Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per akhir bulan untuk periode tersebut. 4) Data Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) per akhir bulanan sesuai pengumuman dari hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan dan pengertian teoretis variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang digunakan adalah: 1) Nilai Aktiva Bersih (NAB) Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana saham yaitu tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor atas investasi di reksadana sahamnya untuk periode tertentu. Data NAB masing-masing reksadana telah tersedia di alamat web Bapepam LK yaitu demikian juga dengan jumlah unit penyertaan masing-masing reksadana tersebut. Berdasarkan data ini maka dapat dilakukan penghitungan NAB per UP yaitu dengan membagi Total NAB dengan jumlah UP.
6 61 2) Risk Free Rate Risk free rate merupakan suku bunga yang dapat diperoleh dengan pasti atau tingkat pengembalian aktiva bebas risiko. Data risk free rate yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Data ini diperoleh berdasarkan pranala siaran pers berdasarkan hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia tentang penetapan tingkat BI Rate. Untuk lebih menyelaraskan dengan penghitungan return reksadana yang dilakukan dalam dua versi yaitu return bulanan dan return tiga bulanan maka tingkat suku bunga BI tahunan diubah menjadi tingkat suku bunga BI bulanan dan tiga bulanan. Tingkat suku bunga BI bulanan dihitung dengan membagi tingkat suku bunga BI tahunan dibagi 12, sedangkan tingkat suku bunga tiga bulanan merupakan penjumlahan dari tingkat suku bunga bulanan selama tiga bulan periode yang bersangkutan. Dalam melakukan pengukuran kinerja reksadana saham periode tiga bulanan baik menurut indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen, maka tingkat suku bunga tiga bulanan inilah yang digunakan. Berdasarkan uraian di atas, maka tingkat suku bunga BI (SBI) bulanan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:... (4.1) SBI = Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia tahunan n = 12 bulan Sedangkan R f tiga bulanan dihitung dengan menjumlahkan R f bulanan dari bulan pertama hingga bulan ketiga untuk masing-masing periode 3 bulan.
7 62 3) Return Reksadana Untuk return reksadana bulanan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.,... (4.2) R i,t NAB t = Return reksadana saham pada periode t = Nilai Aktiva Bersih pada periode t NAB t-1 = Nilai Aktiva Bersih pada periode t-1 Sedangkan untuk return reksadana per tiga bulanan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.,... (4.3) R i,t NAB t = Return reksadana saham pada periode t = Nilai Aktiva Bersih pada periode t NAB t-3 = Nilai Aktiva Bersih pada periode t-3 4) Market return Return pasar, merupakan tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh pasar yaitu IHSG. Data yang digunakan adalah IHSG yang diperoleh dari dengan mengambil historical prices untuk composite index. Kode untuk mengetahui IHSG adalah ^JKSE. Untuk menghitung return pasar bulanan dilakukan sebagai berikut:
8 63,... (4.4) R m,t JCI t = Return pasar JCI dalam periode ke t = Jakarta Composite Index pada periode t JCI t-1 = Jakarta Composite Index pada periode t - 1 Sedangkan untuk menghitung return pasar tiga bulanan berarti mengurangkan IHSG bulan ketiga dengan bulan pertama dibagi dengan IHSG bulan pertama atau dapat dirumuskan sebagai berikut.,... (4.5) R m,t JCI t = Return pasar JCI dalam periode ke t = Jakarta Composite Index pada periode t JCI t-3 = Jakarta Composite Index pada periode t - 3 5) Varian Reksadana ( ) Varian merupakan ukuran untuk menunjukkan seberapa jauh kemungkinan actual return menyimpang dari expected return. Varian reksadana saham i berarti menunjukkan besaran risiko reksadana saham i. Semakin besar varian maka akan semakin besar risiko yang akan dihadapi. Varian untuk reksadana saham i dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1... (4.6)
9 64 σ 2 i R it = Nilai varian Reksadana saham i = Return Reksadana saham i = Rata-rata return saham i n-1 = Jumlah periode pengamatan 6) Varian Pasar (σ 2 m ) Sama halnya dengan varian reksadana maka varian pasar merupakan ukuran seberapa jauh kemungkinan actual return yang akan diperoleh menyimpang dari expected return. Varian pasar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1. (4.7) σ 2 m = Nilai varian pasar (JCI) R mt = Return pasar JCI = Rata-rata return pasar JCI n-1 = Jumlah periode pengamatan 7) Standar Deviasi Reksadana (σ i ) Standar deviasi NAB reksadana saham yang merupakan tingkat risiko atau penyimpangan dari tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian aktual, tingkat risiko tersebut didapat dengan melakukan akar kuadrat dari varians.
10 65 Jika varian menunjukkan seberapa jauh kemungkinan penyimpangan actual return terhadap expected return maka standar deviasi menunjukan seberapa besar kemungkinan pengembalian aktual yang akan diperoleh menyimpang dari pengembalian yang diharapkan. Standar deviasi reksadana saham dihitung dengan rumus sebagai berikut:... (4.8) σi var (R i ) = Standar deviasi Reksadana saham i = Nilai varian dari Reksadana saham i 8) Standar Deviasi Pasar (σ m ) Sama halnya dengan standar deviasi reksadana maka standar deviasi pasar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut..... (4.9) σ m = Standar deviasi pasar (JCI) var (R m ) = Nilai varian dari pasar (JCI) 9) Covarian (R i,r m ) Covarian menunjukkan ukuran hubungan searah pergerakan dua buah variabel antara tingkat pengembalian pasar dengan tingkat pengembalian reksadana. Covarian dihitung dengan rumus sebagai berikut ini: (4.10)
11 66 Cov(R i.r m ) = Covarian return reksadana saham dengan return pasar R i R m n 1 = Return reksadana = Return pasar = Rata-rata dari return reksadana = Rata-rata dari return pasar = Jumlah periode pengamatan 10) Systematic risk (β) Beta portofolio adalah hubungan antara pengembalian portofolio dan pengembalian pasar, atau kecenderungan imbal hasil saham untuk merespon pergerakan pasar. Ukuran risiko ini tidak dapat didiversifikasi. Beta merupakan ukuran untuk menunjukkan seberapa besar sensitivitas return reksadana sebagai respon perubahan di pasar. Jika perubahan pasar menyebabkan hanya sedikit perubahan return suatu reksadana maka beta memiliki besaran kurang dari 1, dan sebaliknya jika beta lebih besar daripada 1, maka gejolak harga saham bersangkutan lebih besar dibandingkan dengan gejolak indeks pasar. Apabila beta sama dengan 1, maka gejolak harga saham bersangkutan sama dengan gejolak indeks pasar. Beta dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (4.11) Cov(R i.r m ) σ 2 m = Covarian return reksadana dengan return pasar = Nilai varian dari pasar
12 67 11) Indeks Sharpe Indeks Sharpe reksadana saham yang dihitung dalam penelitian ini merupakan indeks masing-masing reksadana saham periode tiga bulanan sejak 01 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember ) Indeks Treynor Indeks Treynor reksadana saham yang dihitung dalam penelitian ini merupakan indeks masing-masing reksadana saham periode tiga bulanan sejak 01 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember ) Indeks Jensen Indeks Jensen reksadana saham yang dihitung dalam penelitian ini merupakan indeks masing-masing reksadana saham periode tiga bulanan sejak 01 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember Analisis Konsistensi Risk-Adjusted Performance Kegiatan analisis konsistensi risk-adjusted performance akan dilakukan dengan menggunakan tahapan sebagai berikut: a. Menghitung indeks Sharpe masing-masing reksadana saham per tiga bulan dengan rumus sebagai berikut (4.12) Ŝ P = indeks Sharpe periode tiga bulan. = rata-rata return periode tiga bulan.
13 68 = rata-rata return bebas risiko periode tiga bulan. = standar deviasi return periode satu tahun. b. Menghitung indeks Treynor masing-masing reksadana saham per tiga bulan dengan rumus sebagai berikut (4.13) = indeks Treynor periode tiga bulan. = rata-rata return periode tiga bulan. = rata-rata return bebas risiko periode tiga bulan. = beta portofolio periode tiga bulan. c. Menghitung indeks Jensen portofolio masing-masing reksadana saham per tiga bulan dengan rumus sebagai berikut.... (4.14) = indeks Jensen periode tiga bulan. = rata-rata return portofolio periode tiga bulan. = rata-rata return bebas risiko periode 3 bulan. = beta Reksadana saham periode tiga bulan. d. Melakukan pemeringkatan reksadana saham untuk masing-masing indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen. e. Melakukan pemeringkatan reksadana saham berdasarkan gabungan rata-rata seluruh indeks.
14 69 f. Dari hasil pemeringkatan diperoleh reksadana dengan peringkat terbaik pada masing-masing indeks dan reksadana terbaik berdasarkan rata-rata tiga indeks. g. Pada masing-masing indeks dilakukan pemeringkatan reksadana untuk seluruh periode pengukuran. h. Melakukan uji korelasi Rank Spearman, dengan bantuan program SPSS. i. Menganalisis derajat korelasi berdasarkan koefisien korelasi hasil uji korelasi. j. Membandingkan koefisien korelasi, derajat korelasi dan peringkat reksadana. k. Menyimpulkan konsistensi antar indeks tersebut Korelasi Rank Spearman Yus Agusyana (2011) menjelaskan, korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. Korelasi Rank Spearman merupakan korelasi yang paling awal dikembangkan dalam ilmu statistik dan mungkin yang paling dikenal dengan baik hingga saat ini. Statistik ini kadang-kadang disebut rho, ditulis dengan r s. Korelasi ini adalah ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurangkurangnya dalam skala ordinal sehingga obyek-obyek atau individu-individu yang dipelajari dapat diranking dalam dua rangkaian berurut. Rumus korelasi rank spearman dinotasikan sebagai berikut: r 6 d n n (4.15) r s n = koefisien korelasi spearman s rank = jumlah sampel
15 70 Σd 2 = jumlah perbedaan rangking pada setiap pasangan yang telah dikuadratkan Koefisien korelasi yang dihasilkan perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan uji t yang rumusnya dinotasikan sebagai berikut: t r n 2 1 r (4.16) t r s n = nilai uji t = koefisien korelasi spearman s rank = jumlah sampel Koefisien korelasi (KK) memiliki nilai antara -1 hingga +1 atau dapat dinotasikan dengan -1 KK +1, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika KK bernilai positif, maka variabel-variabel berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ke +1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. 2) Jika KK bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK ke -1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. 3) Jika KK bernilai 0 (nol) maka variabel-variabel tidak menunjukkan korelasi. 4) Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel-variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif yang sempurna. Batas-batas nilai koefesien korelasi diinterpretasikan sebagai berikut: 1) 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah. 2) 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah. 3) 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat. 4) 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat.
16 71 5) 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali. 6) 1,00 berarti korelasinya sempurna.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Model dan Metode Analisis Model penelitian pada tesis ini adalah secara deskriftif yaitu dengan menampilkan diagram, tabel dan grafik, disertai dengan penjelasan.dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu entitas yang akan diteliti, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa dana
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,
BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Perhitungan Return Pengembalian Bebas Risiko Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe, Treynor, dan Jensen, digunakan suatu tingkat
Lebih terperinciPADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi
ANALISIS KINERJA REKSA DANA PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN Nama : Pricilia Meidy Sapulete NPM : 28211722 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE., MM. Latar Belakang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2013:58), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran dan Evaluasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap menggunakan metode Indeks Sharpe,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari perhitungan dan analisis yang dilakukan di bab 4, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang terdaftar dalam situs BAPEPAM dan IDX, perusahaan reksa dana ini menawarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2017. Sedangkan tempat yang menjadi objek penelitian adalah situs resmi OJK
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
59 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran data yang diolah dalam penelitian. Beberapa ukuran yang digunakan dalam memberikan deskripsi penelitian
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi
Lebih terperinciREVIEW REKSADANA CAMPURAN TAHUN 2014
REVIEW REKSADANA CAMPURAN TAHUN 2014 Edisi.1, Tahun 2015, Tanggal: 10 Februari 2015 Definisi Reksadana Campuran : Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI REKSA DANA. mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan
11 BAB II DISKRIPSI REKSA DANA 2.1 Sejarah Reksa Dana di Indonesia Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintah mendirikan PT. Danareksa pada tahun 1976. Pada waktu itu PT. Danareksa menerbitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada 21 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia mengalami peristiwa penting dimana IHSG mencapai level 5.251,296 dimana level tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat
BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Reksa Dana Fortis Ekuitas Reksa Dana Fortis Ekuitas mulai efektif pada tanggal 16 Januari 2001, selaku manajer investasi
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA KETIKA PASAR NAIK DAN TURUN TAHUN Handrich Kongdro 1 Universitas Tarumanegara
PENILAIAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA KETIKA PASAR NAIK DAN TURUN TAHUN 2007 2009 Handrich Kongdro 1 Universitas Tarumanegara Sarwo Edy Handoyo 2 Universitas Tarumanegara ABSTRACT Mutual funds
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori 3.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Menurut Hilway(1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan sesorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian terhadap sejumlah perusahaan reksadana di Indonesia yang aktif terdaftar di Bapepam-LK,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni menjelaskan perbandingan kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran. 3.2 Tempat dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan Pendapatan Tetap Untuk menghitung tingkat pengembalian investasi Reksa dana. Dibutuhkan data berupa nilai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan
Lebih terperinciABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat serta karunia-nya yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial adalah kondisi ketika kita hidup berkecukupan, mempunyai pendapatan yang lebih
Lebih terperinciBAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Perhitungan Return Pengembalian Bebas Risiko Dalam pengukuran kinerja reksa dana pendapatan tetap dengan menggunakan metode Sharpe, metode Treynor, dan metode Jensen,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI
ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE 2008-2012 SOFIKA AZIZIA SASANTI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi kelayakan investasi reksadana saham syariah dengan reksadana saham konvensional dimana
Lebih terperinciBAB 2 TINJUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK INTISARI i ii iii iv vi ix x xi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
67 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa dana Populasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah reksa dana jenis pendapatan tetap periode Januari 2008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
Lebih terperinciANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN
ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN Abdul Rofiq abdulrofiq.sulaiman@gmail.com Bambang Hadi Santoso Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya Abstract
Lebih terperinciREVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014
REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014 Edisi No.2, Tahun 2015, Tanggal: 2 Maret 2015 Definisi Reksadana Campuran : Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN BESARAN ALPHA ( α ) HASIL PERHITUNGAN INDEKS JENSEN DI PASAR MODAL INDONESIA
10 JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO. 1, JUNI 2011 : 10-18 PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN BESARAN ALPHA ( α ) HASIL PERHITUNGAN INDEKS JENSEN DI PASAR MODAL INDONESIA Sabar Warsini*,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terbentuk pada bulan Desember 2004. Sebagai bagian dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bapepam-LK untuk tahun periode 2009 sampai dengan
61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bapepam-LK untuk tahun periode 2009 sampai dengan 2011. dipilihnya BEI sebagai tempat penelitian karena Bapepam-LK merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana
29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Teknik dan Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang terdaftar di Badan Pengawas
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN
EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA INVESTASI DALAM REKSADANA SAHAM (EQUITY FUNDS) DENGAN METODE SHARPE DAN TREYNOR
ANALISIS KINERJA INVESTASI DALAM REKSADANA SAHAM (EQUITY FUNDS) DENGAN METODE SHARPE DAN TREYNOR Cana Paranita Moch. Dzulkirom, AR. Raden Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Pengertian Reksa Dana Syariah Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh berbeda, namun secara fundamental terdapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN malang. Untuk mencari sampel dan populasi Reksadana Saham sebagai bahan penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Reksa dana yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah reksa dana yang dikelola oleh PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia. Dari 15 reksa dana yang dikelola
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010
ANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010 Yen Sun Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia memerlukan dana investasi yang sangat besar agar mampu menciptakan kesempatan kerja baru dan meningkatkan tingkat pertumbuhan Produk Nasional
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan antara lain:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkam analisis dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan antara lain: 1. Investasi pada produk reksadana saham
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA. Rofiqah Wahdah Joko Hartanto
APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1 Rofiqah Wahdah Joko Hartanto Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin Jalan Brigjend H. Hasan Basry No. 9-11 Kayu Tangi Banjarmasin Abstract:
Lebih terperinciJurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN 2011-2013 Datu Pinastiko Adi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TREYNOR, SHARPE, JENSEN, TREYNOR & BLACK. Erma Yuliaty
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TREYNOR, SHARPE, JENSEN, TREYNOR & BLACK Erma Yuliaty ABSTACT Invest in mutual fund is good way for investors because it will be
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kegiatan investasi membuat pemerintah selalu bertekad untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting di bidang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Periode Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap reksa dana saham di Indonesia pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK
DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia investasi khususnya investasi pada aset finansial mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dibuktikan oleh semakin variatifnya instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2). Proses investasi terlebih dahulu harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang (Tandelilin,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH
Juni Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Kartini & Rico F. 1 Vol. 2, No 1, Juni 2011, 1-16 PENDAHULUAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH Kartini Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack This research aims to analyze how the performance between Conventional
Lebih terperinciPORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai
Lebih terperinciFatharani Sholihat Moch. Dzulkirom AR Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA & INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN REKSADANA SAHAM (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013) Fatharani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai peranan yang penting
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Seseorang melakukan investasi
Lebih terperinciANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM SYARIAH PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009
ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM SYARIAH PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk mendapatkan gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA DAN RISIKO REKSADANA TERHADAP JUMLAH ASSET UNDER MANAJEMEN DAN UNIT PENYERTAAN. Oleh : Isnurhadi 1
PENGARUH KINERJA DAN RISIKO REKSADANA TERHADAP JUMLAH ASSET UNDER MANAJEMEN DAN UNIT PENYERTAAN Oleh : Isnurhadi 1 Abstract The aim of this study was to conduct an analysis of the performance of stock
Lebih terperinciJURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 18, NO. 2, Agt 2017 p-issn e-issn
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL DI INDONESIA Lianti 1, Aryati 2, Nurul Ramaya 3) 1,2) Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe, Alumni Tata Niaga, Prodi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Reksadana Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) disebutkan bahwa Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN 2011-2013 Datu Pinastiko Adi Email: dha_two@yahoo.co.id Musaroh, M.Si, Email: musaroh@uny.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini, pasar modal merupakan salah satu alternatif terbaik dalam berinvestasi. Hal ini didukung oleh rendahnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap reksa dana campuran dan reksa dana saham untuk mengetahui perbandingan kinerja masing-masing reksa dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan dukungan dana / modal yang cukup besar untuk menumbuhkan perekonomiannya. Dukungan dana / modal ini sangat
Lebih terperinciJakarta, 17 Maret Penulis
KATA PE GA TAR Dengan menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat anugrah dan kasih-nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul Analisis Kinerja Reksa Dana Saham
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan dalam penelitian selama bulan Januari 2011 sampai Desember 2013, mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan masyarakat dalam melakukan investasi. Tingginya tingkat pengembalian dari instrumen investasi
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE SHARPE, JENSEN, TREYNOR, M² DAN INFORMATION RATIO DI BURSA EFEK INDONESIA
Analisis Pengukuran Kinerja...(Nita Nurjanah) 604 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE SHARPE, JENSEN, TREYNOR, M² DAN INFORMATION RATIO DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Nita Nurjanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kesadaran tersebut dapat dilihat pada beberapa indikator, antara lain:
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas dan Prediktabilitas Beta (β) sebagai Komponen Penting dalam Pengambilan Keputusan Investasi pada Portopolio Reksadana Saham
Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Analisis Stabilitas dan Prediktabilitas Beta (β) sebagai Komponen Penting dalam Pengambilan Keputusan Investasi pada Portopolio Reksadana
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA
BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA 3.1 Objek Penelitian PT Danareksa Investment management(dim) adalah anak perusahaan dari PT Danareksa(persero) Investment Bank terbesar diindonesia.pt Danareksa investment
Lebih terperinciBAPPENAS, 2010 : 53 Tahun Investasi BAPPENAS, 2010 : 28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan di berbagai bidang yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA DENGAN METODE SHARPE DAN METODE TREYNOR (Studi Pada Reksa Dana Saham Periode Tahun )
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online): 2337-3792 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA DENGAN METODE SHARPE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masyarakat Indonesia adalah masyarakat penabung. Hal tersebut dapat dilihat dari data jumlah dana pihak ketiga yang parkir di bank-bank sangatlah besar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pihak yang memerlukan dana menjual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan para calon investor di Indonesia yang mayoritas beragama Islam untuk mendapatkan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar
Lebih terperinciANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK
ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dari beberapa reksa dana saham. Penulis melakukan penelitian pada
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Tujuan Investasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Kamaruddin, 2004). Menurut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi efisien selama periode waktu tertentu (Hartono,2010:5). Investasi
Lebih terperinciANALISA KINERJA REKSA DANA UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI BAGI INVESTOR INDIVIDU
ANALISA KINERJA REKSA DANA UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI BAGI INVESTOR INDIVIDU SKRIPSI Program Studi Manajemen NAMA : Siti Rahayu NIM : 43108120046 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
Lebih terperinciANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.1 (2014): 250-265 ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA JR. Dwi Mas Sukma Agung 1 I Wayan Pradnyantha Wirasedana 2 1 Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan.
BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah reksa dana saham berbasis syariah yang aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan. III.1.1
Lebih terperinci