BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekspresi Aritmatika Sebuah ekspresi aritmatika terdiri dari operand dan operator. Operator dalam ekspresi aritmatika dapat dibagi menjadi 2 jenis (Rosa A.S :2010), yaitu : 1. Binary operator (operator pasangan). 2. Unary operator (operator tunggal). Binary operator adalah operator yang memiliki 2 buah operand (diapit oleh 2 buah operand), sedangkan unary operator adalah operator yang hanya memiliki 1 buah operand (diikuti oleh sebuah operand). Operator operator yang termasuk dalam binary operator adalah operator penjumlahan (+), pengurangan (- ), perkalian (*), pembagian (/), modulo (mod), divisor (div), pemangkatan (^), operator logika AND, operator logika OR, dan operator perbandingan (seperti operator lebih besar, lebih kecil, sama dengan, lebih besar sama dengan, lebih kecil sama dengan, dan tidak sama dengan). Sedangkan operator yang termasuk dalam unary operator adalah operator minus (~), operator faktorial (!), operator trigonometri (seperti operator sinus, cosinus, tangen, cotangen, secan, dan cosecan), operator logika NOT, operator exponential (exp) dan fungsi logaritma (log). Prioritas / kedudukan dari masing masing operator (baik unary operator maupun binary operator) dari tinggi ke rendah adalah sebagai berikut, 1. Operator pemangkatan (^) dan semua unary operator. 2. Operator perkalian (*), pembagian (/), modulo (mod) dan divisor (div). 3. Operator penjumlahan (+) dan pengurangan (-). 4. Operator perbandingan, yaitu operator lebih besar, lebih kecil, sama dengan, lebih besar sama dengan, lebih kecil sama dengan, dan tidak sama dengan. 5. Operator logika NOT. 7

2 8 6. Operator logika AND dan OR. 7. Assignment Operator (=). Ekspresi aritmatika akan diselesaikan berdasarkan urutan prioritas dari operator di atas dengan ketentuan operator yang memiliki prioritas yang lebih tinggi akan diselesaikan terlebih dahulu. Tahapan tahapan penyelesaian suatu ekspresi aritmatika dapat direpresentasikan dalam bentuk graph yang dinamakan pohon ekspresi (expression tree) Notasi / Penulisan Ekspresi Aritmatika Polish Notation diperkenalkan oleh seorang ahli matematika Polandia bernama Jan Lukasiewicz. Polish Notation merupakan notasi penulisan ekspresi aritmatika. Polish Notation terdiri dari 3 bentuk (Rosa A.S :2010), yaitu : 1. Prefix 2. Suffix (Postfix) 3. Infix Infix Bentuk infix merupakan bentuk penulisan normal dari ekspresi aritmatika. Suatu infix dapat berupa operand tunggal, atau gabungan dari unary operator dengan infix, ataupun berupa gabungan dari binary operator dengan dua buah infix. Diagram bentuk infix dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Operand Infix expression Unary operator Infix expression Infix expression Binary operator Infix expression Gambar 2.1 Diagram bentuk infix Bentuk infix dari ekspresi aritmatika tersebut tidak mengubah bentuk penulisan ekspresi dan hanya melakukan pembuangan spasi-spasi yang berlebihan saja. Sebagai contoh, misalkan diketahui suatu ekspresi aritmatika x * y + 2 * (z 3), maka bentuk infix-nya berupa x*y+2*(z 3).

3 Prefix Bentuk prefix merupakan cara / bentuk penulisan ekspresi aritmatika dimana operator ditulis di depan dari operandnya. Suatu prefix dapat berupa operand tunggal, atau gabungan dari unary operator dengan prefix, ataupun berupa gabungan dari binary operator dengan dua buah prefix. Diagram bentuk prefix dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Operand Prefix expression Unary operator Prefix expression Binary operator Prefix expression Prefix expression Gambar 2.2 Diagram bentuk prefix Sebagai contoh, misalkan diketahui suatu ekspresi aritmatika x * y + 2 * (z 3), maka bentuk prefix-nya berupa : + * x y * 2 z 3. Proses pengubahan ekspresi aritmatika x * y + 2 * (z 3) ke dalam bentuk prefix dilakukan berdasarkan urutan prioritas dari operator operator yang terdapat di dalam ekspresi aritmatika tersebut. Proses dimulai dengan mengubah sub ekspresi (z 3) menjadi - z 3 sehingga ekspresi aritmatika tersebut menjadi x * y + 2 * - z 3. Proses dilanjutkan dengan mengubah sub ekspresi x * y menjadi * x y sehingga ekspresi aritmatika menjadi * x y + 2 * - z 3 dan dilanjutkan dengan mengubah bentuk 2 * - z 3 menjadi * 2 z 3 sehingga ekspresi aritmatika menjadi * x y + * 2 z 3. Proses diakhiri dengan mengubah ekspresi aritmatika menjadi bentuk prefix + * x y * 2 z Suffix (Postfix) Bentuk suffix (postfix) merupakan cara / bentuk penulisan ekspresi aritmatika dimana operator ditulis di belakang dari operandnya. Suatu suffix dapat berupa operand tunggal, atau gabungan dari suffix dengan unary operator, ataupun berupa gabungan dari dua buah suffix dengan binary operator. Diagram bentuk suffix dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

4 10 Operand Suffix expression Suffix expression Unary operator Suffix expression Suffix expression Binary operator Gambar 2.3 Diagram bentuk suffix Sebagai contoh, misalkan diketahui suatu ekspresi aritmatika x * y + 2 * (z 3), maka bentuk suffix-nya berupa : x y * 2 z 3 - * +. Proses pengubahan ekspresi aritmatika x * y + 2 * (z 3) ke dalam bentuk suffix (postfix) juga dilakukan berdasarkan urutan prioritas dari operator operator yang terdapat di dalam ekspresi aritmatika tersebut. Proses dimulai dengan mengubah sub ekspresi (z 3) menjadi z 3 - sehingga ekspresi aritmatika tersebut menjadi x * y + 2 * z 3 -. Proses dilanjutkan dengan mengubah sub ekspresi x * y menjadi x y * sehingga ekspresi aritmatika menjadi x y * + 2 * z 3 - dan dilanjutkan dengan mengubah bentuk 2 * z 3 - menjadi 2 z 3 - * sehingga ekspresi aritmatika menjadi x y * + 2 z 3 - *. Proses diakhiri dengan mengubah ekspresi aritmatika menjadi bentuk suffix x y * 2 z 3 - * Pohon Ekspresi (Expression Tree) Pohon ekspresi (expression tree) adalah sebuah pohon biner (binary tree) dimana daun berisi operand yang terdapat dalam ekspresi aritmatika dan akar berisi operator yang terdapat dalam ekspresi aritmatika tersebut. Proses pembacaan dari pohon ekspresi dimulai dari daun paling kiri hingga akar utama. Operand dan operator yang berada pada level bawah akan dibaca terlebih dahulu. Sebagai contoh, misalkan diketahui sebuah ekspresi matematika x * y + 2 * (z 3), maka pohon ekspresinya adalah sebagai berikut,

5 11 + * * x y 2 - z 3 Gambar 2.4 Pohon Ekspresi untuk Ekspresi Aritmatika x * y + 2 * (z 3) Sesuai dengan struktur pohon ekspresi di atas, maka proses penyelesaian ekspresi aritmatika x * y + 2 * (z 3) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sub ekspresi di sebelah kiri operator penjumlahan (+) dan sub ekspresi di sebelah kanan operator penjumlahan (+). Left subtree dari pohon ekspresi menggambarkan proses penyelesaian sub ekspresi di sebelah kiri operator penjumlahan (+), dan right subtree menggambarkan proses penyelesaian sub ekspresi di sebelah kanan operator penjumlahan (+). Operator dan operand yang berada pada kedudukan (level) yang lebih bawah pada pohon akan dikerjakan terlebih dahulu. Proses pembacaan pada left subtree akan membaca sub ekspresi (x * y). Sedangkan proses pembacaan pada right subtree akan dimulai dengan membaca sub ekspresi (z 3) terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pembacaan sub ekspresi 2 * (z 3). Proses pembacaan akan diakhiri dengan menggabungkan hasil proses pembacaan pada left subtree dan right subtree, sehingga didapat ekspresi aritmatika x * y + 2 * (z 3) Tree Pohon (tree) merupakan struktur data nonlinier yang banyak digunakan dalam aplikasi sehari-hari (Rosa A.S :2010). Contoh aplikasi pohon yang dapat kita lihat sehari-hari adalah pengelolaan file dalam direktori penyimpanan. Pohon merupakan struktur data yang memiliki suatu struktur hirarki pada sekumpulan elemen, dan memiliki hubungan satu ke banyak (one to may relationship) seperti

6 12 yang kita lihat dalam struktur organisasi sebuah perusahaan atau daftar isi sebuah buku. Dalam struktur organisasi kita dapat melihat bahwa ada level atas biasanya hanya ada satu pimpinan tertinggi. Pada level berikutnya diisi oleh beberapa orang dengan jabatan yang berbeda tetapi dalam tingkatan yang sama. Selanjutnya dapat dipecah lagi ke level berikutnya sampai struktur dapat memenuhi fungsi dan tujuan organisasi. Biasanya satu atasan memiliki beberapa bawahan yang berada dalam ruang lingkup wewenang dan tugas atasan. Begitu juga dalam daftar isi buku, dimana satu buku terdiri dari beberapa bab dan setiap terdiri dari beberapa sub bab, satu sub bab terdiri dari beberapa sub sub bab dan seterusnya. Dengan demikian hirarki dapat kita anggap sebagai terdiri dari atau bawahan atau diawasi dari atas ke bawah. Salah satu keuntungan pohon dibandingkan dengan struktur data linier adalah waktu cari sebuah node maksimum (dapat) lebih kecil dari n jika jumlah data = n. Sebuah tree dapat mempunyai hanya sebuah simpul tanpa sebuah sisi pun. Dengan kata lain, jika G = (V, E) adalah tree, maka V tidak boleh berupa himpunan kosong, namun E boleh kosong. Tree juga seringkali didefinisikan sebagai graf tak-berarah dengan sifat bahwa hanya terdapat sebuah lintasan unik antara setiap pasang simpul. Selain itu, di dalam tree jumlah sisinya adalah jumlah simpul dikurangi satu. Secara sederhana, sebuah tree bisa didefenisikan sebagai kumpulan dari elemen elemen yang disebut dengan node / vertex (simpul) dimana salah satu node disebut dengan root (akar), dan sisa node lain terpecah menjadi himpunan yang saling tidak berhubungan satu sama lain dan disebut dengan subtree (pohon bagian). Jika dilihat pada setiap subtree maka subtree juga mempunyai root dari subtree-nya masing masing. Dengan melihat istilah dasar di atas, maka sebuah tree secara rekursif dapat didefenisikan sebagai berikut : 1. Sebuah node tunggal adalah sebuah tree. 2. Jika terdapat sebuah node N dan beberapa subtree N 1, N 2, N 3,, N k maka dari node N dan subtree yang ada dapat dibentuk sebuah tree yang mempunyai root pada node N.

7 13 N Sebuah node tunggal, N N 1 N 2 N 3 N k Subtree N 1, N 2, N 3,, N k N N 1 N 2 N 3 N k Tree baru yang terbentuk dari node N dan subtree N 1, N 2, N 3,, N k Gambar 2.5 Contoh pembentukan Tree A Level 1 B C 2 D E F G H 3 I J K L M 4 N O 5 Gambar 2.6 Contoh tree dengan 15 node

8 14 Seperti yang terlihat pada gambar 2.6 di atas, sebenarnya yang disebut dengan node itu adalah bagian dari tree yang berisikan data / informasi dan penunjuk percabangan. Tree pada gambar 2.6 berisi 15 node yang berisikan informasi berupa huruf A, B, C, D hingga huruf O lengkap dengan percabangannya masing masing, dimana tree ini mempunyai root pada node A. Hubungan antara satu node dengan node lain bisa dianalogikan seperti halnya dalam sebuah keluarga, yaitu ada anak, bapak, saudara, dan lain lain. Dalam gambar 2.6 node A adalah bapak dari node B dan C, dengan demikian node B dan C ini bersaudara. Node D dan E adalah anak dari node B. Node C adalah paman dari node D dan E. Level (tingkatan) suatu node ditentukan dengan pertama kali menentukan root sebagai tingkat pertama. Jika suatu node dinyatakan sebagai tingkat N, maka node yang merupakan anaknya dikatakan berada dalam tingkat N + 1. Gambar 2.6 menunjukkan contoh tree lengkap dengan level pada setiap node. Di samping defenisi di atas, ada juga beberapa buku yang menyebutkan bahwa root dinyatakan sebagai level 0 dan node lain dinyatakan mempunyai level 1 tingkat lebih tinggi dari root. Selain level, juga dikenal istilah degree (derajat) dari suatu node. Degree suatu node dinyatakan sebagai banyaknya anak atau turunan dari node tersebut. Sebagai contoh dalam gambar 2.6 node A mempunyai degree 2, node B mempunyai degree 2, dan node C mempunyai degree 3. Node lain F, H, I, J, K, L, N, dan O yang semuanya mempunyai degree 0 disebut juga dengan leaves (daun). Leaf dan root tergolong external node (simpul luar), sedangkan selain node tersebut di atas disebut dengan internal node (simpul dalam). Height / depth (ketinggian / kedalaman) dari suatu tree adalah tingkat maksimum dari suatu node dalam tree tersebut dikurangi dengan 1. Dengan demikian tree pada gambar 2.6 yang mempunyai root pada node A mempunyai height 4. Ancestor (leluhur) dari suatu node adalah semua node yang terletak dalam suatu jalur dengan node tersebut mulai dari root sampai node yang ditinjau. Sebagai contoh ancestor dari node L gambar 2.7 adalah node A, C, dan G.

9 15 Descendant (keturunan) dari suatu node adalah semua node yang terletak tepat di bawah node tersebut. Sebagai contoh descendant dari node G pada gambar 2.6 adalah node L, M, N, dan O. Predecessor dari suatu node adalah semua node yang berada pada level di atas dari level node tersebut. Sebagai contoh predecessor dari node G pada gambar 2.6 adalah node A, B, dan C. Successor dari suatu node adalah semua node yang berada pada level di bawah dari level node tersebut. Sebagai contoh successor dari node G pada gambar 2.6 adalah node I, J, K, L, M, N, dan O. Sibling dari suatu node adalah semua node yang berada pada level yang sama yang berasal dari node asal (satu level di atas node yang ditinjau) yang sama dengan node tersebut. Sebagai contoh sibling dari node G pada gambar 2.6 adalah node F dan H Binary Tree Binary Tree (pohon biner) didefenisikan sebagai suatu kumpulan node yang mungkin kosong atau mempunyai root dan paling banyak dua subtree (anak) yang saling terpisah yang disebut dengan left subtree (pohon bagian kiri / anak kiri / cabang kiri) dan right subtree (pohon bagian kanan / anak kanan / cabang kanan). Subtree bisa disebut juga dengan istilah branch (cabang). Binary tree merupakan tipe yang sangat penting dari struktur data tree, dan banyak dijumpai dalam berbagai terapan. Lebih lanjut, dalam binary tree akan dibedakan antara left subtree dengan right subtree, sementara dalam struktur tree secara umum urutan ini tidak penting. Jadi binary tree merupakan bentuk tree yang beraturan. Karakteristik lain adalah bahwa dalam binary tree dimungkinkan tidak mempunyai node. Gambar 2.7 berikut ini menunjukkan contoh suatu binary tree.

10 16 A B C D F G H I J K L Gambar 2.7 Contoh binary tree Pengertian leaf, parent, child, level, dan degree yang berlaku dalam tree juga berlaku dalam binary tree. Selain defenisi yang telah ada, dalam binary tree juga dikenal istilah complete binary tree (pohon biner lengkap) level N, yang didefenisikan sebagai sembarang binary tree dimana semua leaf nya terdapat pada level N dan semua node yang mempunyai level lebih kecil dari N selalu mempunyai left subtree dan right subtree. Gambar 2.8 berikut ini merupakan contoh complete binary tree level 4, tetapi bukan complete binary tree level 5.

11 17 Level A 1 B C 2 D E F G 3 H I J K L M N O 4 L M R S 5 Gambar 2.8 Complete binary tree level 4 Selain istilah complete binary tree, juga ada istilah skewed binary tree (pohon biner miring), yaitu suatu binary tree yang banyaknya node dalam left subtree tidak seimbang dengan banyaknya node dalam right subtree. Gambar 2.9 menunjukkan right dan left skewed binary tree. B C D G H O 1 S a. b. Gambar 2.9 Contoh skewed binary tree (a) Skewed left (b) Skewed right

12 18 Dengan memperhatikan gambar sembarang binary tree, kita akan memperoleh tambahan informasi, yaitu banyaknya node maksimum pada level N adalah 2 (N-1). Sehingga banyaknya node maksimum sampai level N adalah : 2 (i-1) = 2 N 1 Dengan demikian untuk complete binary tree level 5, banyaknya leaf adalah 16 buah dan banyaknya node yang bukan leaf, termasuk root, adalah 15 buah. Σ N i = Proses Traversal pada Binary Tree Pohon biner (Binary Tree) dapat ditelusuri dengan 4 cara (Rosa A.S :2010), yakni: a. Preorder Traversal (Penelusuran Preorder) b. Inorder Traversal (Penelusuran Inorder) c. Postorder Traversal (Penelusuran Postorder) d. Levelorder Traversal (Penelusuran Level demi Level) a. Preorder Traversal (Penelusuran Preorder) Pre berarti sebelum. Jadi pendaftaran parent dilakukan sebelum subtree - nya. Kemudian lakukan preorder terhadap left subtree dan right subtree. Rumus untuk preorder traversal adalah : Atas, Kiri (kalau ada), Kanan (kalau ada). Contoh lainnya diambil binary tree pada gambar 2.10 di bawah ini. H A K C J L B D Gambar 2.10 Contoh binary tree

13 19 Dari binary tree gambar 2.10 apabila dilakukan preorder traversal akan menghasilkan data H, A, C, B, D, K, J, L dimana proses traversal ini bisa dilihat pada gambar Preorder Cetak Node H Left subtree A C B D Right subtree Cetak Node A Left subtree (kosong) Right subtree C Cetak B Node D K Left subtree Cetak Node C Left subtree Cetak Node B Left subtree (kosong) Right subtree (kosong) B Cetak Node D Right subtree D Left subtree (kosong) Cetak Node J Right subtree (kosong) Left subtree (kosong) J K L J Right subtree (kosong) Right subtree Cetak Node L Left subtree (kosong) L Right subtree (kosong) Gambar 2.11 Proses Preorder traversal dari binary tree gambar 2.10 Prosedur penyelesaian Preorder traversal dapat dituliskan dalam bahasa Pascal seperti berikut, Procedure PreOrder (Aku : Pohon); Begin If (Aku = NIL) then Write( Pohon Biner belum ada. ) Else Begin Writeln(Aku^.Isi); PreOrder(Aku^.Kiri); PreOrder(Aku^.Kanan); End; End;

14 20 b. Inorder Traversal (Penelusuran Inorder) In artinya di antara. Jadi pendaftaran parent - nya dilakukan di antara left subtree dan right subtree. Untuk menyelesaikan (menelusuri) left subtree dan right subtree dilakukan dengan cara Inorder juga. Rumus untuk inorder traversal adalah: Kiri (kalau ada), Atas, Kanan (kalau ada). Jika dilakukan inorder traversal terhadap binary tree gambar 2.10, akan menghasilkan data A, B, C, D, H, J, K, L dimana proses traversal ini bisa dilihat pada gambar Left subtree Left subtree (kosong) Cetak Node A Left subtree B Left subtree (kosong) Cetak Node B Right subtree (kosong) A Right subtree Cetak Node C Left subtree (kosong) Inorder C B D Cetak Node H B C Left subtree D Right subtree Cetak Node D Right subtree (kosong) D Left subtree (kosong) Cetak Node J Right subtree K J L J Cetak Node K Right subtree L Right subtree (kosong) Left subtree (kosong) Cetak Node L Right subtree (kosong) Gambar 2.12 Proses Inorder Traversal dari binary Tree gambar 2.10 Prosedur penyelesaian Inorder traversal dapat dituliskan dalam bahasa Pascal seperti berikut, Procedure InOrder (Aku : Pohon); Begin If (Aku = NIL) then Write( Pohon Biner belum ada. ) Else Begin InOrder(Aku^.Kiri);

15 21 End; End; Writeln(Aku^.Isi); InOrder(Aku^.Kanan); c. Postorder Traversal (Penelusuran Postorder) Post artinya setelah. Jadi pendaftaran parent - nya dilakukan setelah left subtree dan right subtree. Untuk menelusuri left subtree dan right subtree lakukan dengan cara postorder pula. Rumus untuk Postorder Traversal adalah : Kiri (kalau ada), Kanan (kalau ada), Atas. Jika dilakukan postorder traversal terhadap binary tree pada gambar 2.10, akan menghasilkan data B, D, C, A, J, L, K, H dimana proses traversal ini bisa dilihat pada gambar Left subtree (kosong) Postorder Left subtree A C B D Right subtree K J L Cetak Node H Left subtree (kosong) Right subtree C B D Cetak Node A Left subtree J Right subtree L Cetak Node K Left subtree B Right subtree D Cetak Node C Right subtree (kosong) Cetak Node B Left subtree (kosong) Right subtree (kosong) Cetak Node D Left subtree (kosong) Right subtree (kosong) Cetak Node J Left subtree (kosong) Cetak Node L Right subtree (kosong) Gambar 2.13 Proses Postorder Traversal dari binary tree gambar 2.10 Prosedur penyelesaian Postorder traversal dapat dituliskan dalam bahasa Pascal seperti berikut, Procedure PostOrder (Aku : Pohon);

16 22 Begin End; If (Aku = NIL) then Write( Pohon Biner belum ada. ) Else Begin PostOrder(Aku^.Kiri); PostOrder(Aku^.Kanan); Writeln(Aku^.Isi); End; d. Levelorder Traversal (Penelusuran Level demi Level) Penelusuran dengan cara ini dilakukan mulai dari root kemudian pendaftaran level demi level dari kiri ke kanan. Jika dilakukan levelorder traversal terhadap binary tree gambar 2.10, akan menghasilkan data H, A, K, C, J, L, B, D. 2.2 Unified Modeling Language (UML) Menurut pendapat Rumbaugh, Jacobson dan Booch ( 1999, p3 ), Unified Modeling Language (UML) is a general- purpose visual modeling language that is used to specify, visualize, construct, and document the artifact of a software systems. It captures decisions and understanding about systems that must be constructed. It s used to understand, design, browse, configure, maintain, and control information about such system. Dapat diartikan sebagai berikut, Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa visual modeling yang digunakan untuk menentukan, memberikan gambaran, gagasan dan dokumentasi dari sebuah system software, juga untuk mengambil keputusan dan mengerti mengenai sistem yang akan dibangun. Digunakan agar sistem yang dibuat dapat dimengerti, dirancang, dibentuk, dipelihara, dan dikontrol informasinya.

17 Use Case Diagram Berdasarkan pendapat Mathiassen ( 2000, p120 ), Usecase adalah suatu pola yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan actor pada suatu sistem. Berdasarkan pendapat Jones dan Rama (2003,p348), Usecase adalah urutan atas tahap-tahap yang melibatkan interaksi antara actor dan system untuk tujuan yang nyata Jadi dapat disimpulkan bahwa Usecase adalah pola interaksi antara actor dan sistem dalam application domain untuk tujuan yang nyata Simbol Use Case Diagram Berdasarkan pendapat Mathiassen ( 2000, p120 ), Notasi-notasi atau simbol yang digunakan dalam usecase diagram : a. Usecase UseCase Gambar 2.14 Usecase Usecase adalah suatu pola yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan aktor pada suatu sistem. b. Actor Actor Gambar 2.15 Actor Actor adalah penggambaran seorang pengguna (user) atau sistem lain yang berhubungan dengan suatu sistem.

18 24 c. Association Gambar 2.16 Association Association adalah garis komunikasi actor dengan usecase yang berpartisipasi di dalamnya. d. System boundary System Gambar 2.17 System boundary Batasan sistem dimana usecase dieksekusi Activity Diagram Menurut pendapat Jones, Rama ( 2006, p60 ), Activity diagram plays the role of a map in understanding business processes by showing the sequence of activities in the process. Dapat diartikan sebagai berikut, activity diagram adalah sebuah representasi grafik yang digunakan untuk menunjukan urutan aktivitas dalam suatu proses bisnis dengan tujuan untuk memahami proses bisnis tersebut Simbol Activity Diagram Menurut pendapat Jones dan Rama (2006, p62), symbol utama yang ada pada activity diagram adalah : a. Swimlane Swimlane responsible for the particular event or activity is a column in an activity diagram that separates activities or events according to the person or department. Dapat diartikan sebagai berikut Swimlane

19 25 adalah sebuah kolom dalam activity diagram yang memisahkan aktivitas baru atau event berdasarkan orang atau departemen yang bertanggung jawab atas aktivitas atau event yang berhubungan. b. Agents outside the organization (e.g.,the customer) are also represented in swimlane. Dapat diartikan sebagai berikut agent-agent diluar organisasi (seperti konsumen) ditampilkan dalam swimlane. c. The computer system use to record and process AIS data is represented by a swimlane. Dapat diartikan sebagai berikut, komputer digunakan untuk mencatat dan memproses data SIA ditampilkan dalam sebuah swimlane. d. A Solid Circle Gambar 2.18 Solid Circle Represents the start of the process. It appers in the swimlane of the agents (inside or outside the organization) who initiates the process. Dapat diartikan sebagai berikut, sebuah lingkaran berisi menunjukkan awal dari proses. Ini muncul dalam swimlane agent(dalam maupun luar perusahaan) yang memulai proses. e. Rounded rectangle Rounded circle shown an event, activity or trigger. Dapat diartikan sebagai berikut, segiempat yang berisi bulat yang menunjukkan suatu event, aktivitas atau pemicu terjadinya suatu event. Gambar 2.19 Rounded Rectangle

20 26 f. Continuous line with arrows are used to show the sequence of events. Dapat diartikan sebagai berikut, garis panah menunjukkan urutan dari event. Gambar 2.20 Continuous Line g. We use a document symbol to represent source documents and reports. Dapat diartikan sebagia berikut, kita menggunakan simbol document untuk menampilkan document sumber dan laporan-laporan. Gambar 2.21 Document h. Dotted lines with arrow are use to represent the flow of information between events. Dapat diartikan sebagai berikut, garis panah terputusutus menunjukkan arus informasi antara event. Gambar 2.22 Dotted Line With Arrow i. A computer file from which data may be read froma recorded in computer files during business events. Dapat diartikan sebagai berikut, suatu file komputer dimana data dalam file computer tersebut bisa dibaca dari atau dicatat dalam computer selama event bisnis.

21 27 Gambar 2.23 Table j. Dotted lines are used to connect events and table to show how table data are created or used by events. Dapat diartikan sebagai berikut, haris putus-putus digunakan untuk menghubungkan event dan table untuk menunjukkan bagaimana table data dibuat dan dugunakan oleh event. Gambar 2.24 Dotted Line k. A bull s-eye represent the end of the process. Dapat diartikan sebagai berikut, sebuah sasaran menunjukkan akhir dari proses. Gambar 2.25 Bull s-eye 2.3 Pembelajaran Berbantuan Komputer / Computer Aided Intruction (CAI) Definisi Pembelajaran Berbantuan Komputer Istilah CAI (Computer Assisted Intruction) umumnya menunjuk pada semua software pendidikan yang diakses melalui computer dimana anak didik dapat berinteraksi dengannya. Sistem computer menyajikan serangkaian program program pengajaran kepada anak didik baik berupa informasi maupun latihan soal-soal untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu dan pelajaran dapat disajikan program CAI melalui berbagai macam metode seperti : drill and practice, tutorial,

22 28 simulasi, permainan, problem-solving, dan lain sebagainya (idris, 2008). CAI atau pengajaran dengan bantuan computer adalah pengajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Komputer ini dapat dilengkapi sehingga dapat memperluas fungsinyadan dapat digunakan sebagai mesi belajar atau teaching machine Model Pembelajaran Berbatuan Komputer Model CAI (idris, 2008) dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu : 1. Tutorial (Penjelasan) Tutorial memakai teori dan strategi pembelajaran dengan memberikan materi, pernyataan, contoh, latihan dan kuis agar murid dapat menyelesaikan suatu masalah. Informasi atau mata pelajaran disajikan dalam modul-modul kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisa computer, umpan balik yang benar diberikan, sehingga siswa merasa berinteraksi langsung dengan pengajar. 2. Drill and Practice (Latihan dan Praktik) Latihan dan praktik merupakan salah bentuk CAI dimana metode pengajaran dilakukan dengan memberikan latihan berulang-ulang. Pendekatan ini menekankan pengajaran dengan menghafal tanpa memberikan kemampuan untuk memahaminya, dimana ingatan manusia dilatih dengan memberikan latihan terus menerus sehinga materi tertanam dalm otak. Bentuk ini cocok dipakai dalam tingkat pendidikan dasar. 3. Problem Solving (Pemecahan Masalah) Pada model pemecahan masalah, siswa dituntut untuk menganalisa masalah dan memecahkannya. Tujuannya agar siswa dapat memperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai masalah yang sangat kompleks. 4. Simulasi Simulasi digunakan untuk mengkaji permasalahn yang rumit, aspek penting dari objek dicatat oleh computer, model dibuat semirip mungkin dengan model nyata dari permasalahan yang dipelajari oleh siswa,

23 29 sihingga siswa dapat mengkaji kaitan antara besaran objek yang penting, cara ini banyak digunakan di biologi, transportasi, ekonomi dan ilmu computer. 5. Games (Permainan) Dalam dunia akademis, permainan seringkali dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dengan cara yang santai karena didalam permainan terdapat unsur hiburan. Permainan dapat dilakukan berulangkali sehinggadapat melatih kecepatan respon dari pemakai. Metode ini dapat juga berupa simulasi, yang mempunyai lawan dalam melakukan permainan Keuntungan dan Keterbatasan CAI Keuntungan pembelajaran berbantuan computer : 1. Pembelajaran berbantuan computer bila dirancang dengan baik, merupakan media pembelajaran yang sangat efektif, dapat memudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Meningkatkan motivasi belajar siswa 3. Mendukun pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa. 4. Melati siswa untuk terampil memilih bagian-bagian isi pembelajaran yang dikehendaki. 5. Dalam mengerjakan latihan-latihan proses koreksi jawaban dapat dimintakan bantuan komputer dan disajikan dengan cepat atau sesuai kecepatan yang diperlukan pembelajar. 6. Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa harus menimbulkan rasa jenuh guru atau nara sumbernya. Keterbatasan CAI adalah : 1. Keterbatasan bentuk dialog/ komunikasi 2. Sering siswa mempunyai jalan pikiran yang belum tentu dapat terancang dan diungkapkan dengan tepat melalui komputer.

24 30 3. Untuk feedback yang diperlukan siswa pada dasarnya sering sangat bervariasi, tetapi dengan komputer kepentingan siswa masing-masing tidak selalu dapat terlacak atau disediakan oleh program komputer. 4. Beberapa program yang disediakan mungkin menyebabkan belajar hafalan yang kurang bermakna bagi siswa. 5. keterseringan menggunakan komputer dapat menyebabkan ketergantungan yang berakibat kurang baik. 6. Mengurangi sikap interaksi social yang seharusnya merupakan bagian dalam pendidikan. 2.4 Konsep Dasar Startegi Pembelajaran / Contextual Teaching and Learning (CTL) Definisi Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti hubungan, konteks, suasana dan keadaan (konteks) (KUBI, 2002:519). Sehingga contextual teaching and learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu. Secara umum contextual mengandung arti : Yang berkenan, relevan, ada hubungan atau kaitan langsung mengikuti konteks; Yang membawa maksud, makna, dan kepentingan. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami: 1. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata. 2. CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai prilaku dalam kehidupan sehari-hari.

25 Karakteristik CTL Terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL, yaitu (Sanjaya :2010): 1. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. 2. Pembelajaran yang kontekstual adalah dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara dedukatif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya. 3. Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. 4. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa. 5. Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi Asas=Asas CTL CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memilik tujuh asas. Asas=asas ini melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Asas ini sering juga disebut sebagai komponen-komponen CTL, berikut ketujuh asas dari CTL (Sanjaya, 2010):

26 32 1. Konstruktivisme Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. 2. Inkuiri Inkuiri mempunyai arti bahwa proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. 3. Bertanya (Questioning) Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sdangkan menjawab pertanyaan mencerminkan pengetahuan seseorang dalam berpikir. 4. Masyarakat Belajar (Learning Community) Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran didapat dari hasil kerja sama dengan orang lain. Hasil belajar di peroleh dari sharing antar teman atau antar kelompok dan antar yang tahu ke yang belum tahu. Masyarakat belajar akan berjalan baik jika terjadi komunikasi dua arah, duakelompok atau lebih yang terlibat aktif dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. 5. Pemodelan (Modelling) Membahasakan yang ada dalm pemikiran adalah salah satu bentuk dari pemodelan. Jelasnya pemodelan adalah membahaskan yang dipikirkan, mendemonstrasikan bagaimana guru menghendaki siswanya untuk belajar dan melakukan sesuatu. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model bisa dirancang dengan melibatkan siswa atau bisa juga mendatangkan dari luar. 6. Refleksi (Reflexion) Refleksi merupakan cara berfikir atau merespon tentang apa yang baru dipelajari. Berpikir kebelanga tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Pengejawantahannya dalam pembelajarannya adalah guru

27 33 menyiapkan waktu sejenak agar siswa dapat melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang sudah diperoleh pada hari itu. 7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment) Penilaian adalah proses berbagai data yang bisa menggambarkan mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan siswa perlu diketahui guru, agar siswa dapat memastikan bahwa siswa mengalamai pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relefan dan kontekstual. Evaluasi dilakukan terdapat proses maupun hasil.

Solid circle. dalam activity diagram. Rounded rectangle. diagram. Continuous line. Dotted line. Document. laporan. Diamond

Solid circle. dalam activity diagram. Rounded rectangle. diagram. Continuous line. Dotted line. Document. laporan. Diamond L1 Simbol Activity Diagram Simbol Activity Diagram Keterangan Solid circle Gambar 2.1 Solid circle Start of a process in an activity diagram., menggambarkan proses dimulai pertama kali di dalam activity

Lebih terperinci

APLIKASI MODUL PEMBELAJARAN POHON EKSPRESI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

APLIKASI MODUL PEMBELAJARAN POHON EKSPRESI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still

Lebih terperinci

BAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

BAB IV POHON. Diktat Algoritma dan Struktur Data 2 iktat lgoritma dan Struktur ata 2 V POON efinisi Pohon Struktur pohon merupakan kumpulan elemen yang salah satu elemennya disebut akar dan sisa elemennya terpecah menjadi sejumlah himpunan yang saling

Lebih terperinci

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013 Pohon (Tree) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung, maka pohon selalu

Lebih terperinci

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan

Lebih terperinci

B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER

B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z POHON BINER Tinaliah, S.Kom DEFINISI Pohon (dalam struktur data) struktur berisi sekumpulan elemen dimana salah satu elemen adalah akar (root) dan elemen-elemen

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM :

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : 13505013 Institut Teknologi Bandung Desember 2006 Penggunaan Struktur Pohon dalam Informatika Dwitiyo Abhirama

Lebih terperinci

Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T.

Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T. tree Tenia Wahyuningrum, S.Kom. MT Sisilia Thya Safitri, S.T.,M.T Tree Kumpulan node yang saling terhubung satu sama lain dalam suatu kesatuan yang membentuk layakya struktur sebuah pohon. Tree merepresentasikan

Lebih terperinci

Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika

Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika Ringkasan mengenai Tree (Dari beberapa referensi lain) Nina Valentika December 31, 2015 0.1 Pendahuluan Figure 1: Contoh Tree. Tree/pohon merupakan struktur data yang tidak linear/non linear yang digunakan

Lebih terperinci

BAB VII POHON BINAR POHON

BAB VII POHON BINAR POHON BAB VII POHON BINAR POHON Pohon atau tree adalah salah satu bentuk graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graph terhubung, maka pada pohon selalu terdapat path atau jalur yang

Lebih terperinci

6. TREE / BINARY TREE

6. TREE / BINARY TREE 6. TREE / BINARY TREE TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengenal Struktur data Tree. 2. Praktikan mengenal jenis-jenis tree, seperti binary tree. 3. Praktikan mengenal istilah-istilah yang terdapat didalam

Lebih terperinci

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER Pertemuan 9 STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER DEFINISI POHON (TREE) Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II

DIKTAT KULIAH ALGORITMA dan STRUKTUR DATA II Pertemuan 13 Waktu : 135 menit Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menjelaskan teknik pemrograman menggunakan Tree. Substansi Materi : Tree Tabulasi Kegiatan Perkuliahan No Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER

STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER STRUKTUR POHON & KUNJUNGAN POHON BINER Pohon (Tree) termasuk struktur non linear yang didefinisikan sebagai data yang terorganisir dari suatu item informasi cabang yang saling terkait Istilah istilah Dalam

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN POHON EKSPRESI (EXPRESSION TREE)

REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN POHON EKSPRESI (EXPRESSION TREE) Techno.OM, Vol. 10, No. 4, November 2011: 153-161 REKAYASA PERANGKAT UNAK PEMEAARAN POHON EKSPRESI (EXPRESSION TREE) Sumardi Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas ian Nuswantoro

Lebih terperinci

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan pohon

Lebih terperinci

TERAPAN POHON BINER 1

TERAPAN POHON BINER 1 TERAPAN POHON BINER 1 Terapan pohon biner di dalam ilmu komputer sangat banyak, diantaranya : 1. Pohon ekspresi 2. Pohon keputusan 3. Kode Prefiks 4. Kode Huffman 5. Pohon pencarian biner 2 Pohon Ekspresi

Lebih terperinci

Tree. Perhatikan pula contoh tree di bawah ini : Level. Level 2. Level 3. Level 4. Level 5

Tree. Perhatikan pula contoh tree di bawah ini : Level. Level 2. Level 3. Level 4. Level 5 TR (POHON) Tree/pohon merupakan struktur data yang tidak linear/non linear yang digunakan terutama untuk merepresentasikan hubungan data yang bersifat hierarkis antara elemenelemennya. efinisi tree : Kumpulan

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)

Lebih terperinci

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

STRUKTUR POHON (TREE) Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada Pohon (Tree)

Lebih terperinci

Pohon dan Pohon Biner

Pohon dan Pohon Biner Pertemuan 14 Pohon dan Pohon Biner P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22 Rencana Kegiatan Perkuliahan Semester # Pokok Bahasan 1 Pengenalan Struktur Data 2 ADT Stack

Lebih terperinci

Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data

Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 14Fakultas Agus FASILKOM Pemrograman Algoritma Dan Struktur Data ADT BINARY TREE Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika ISTILAH-ISTILAH DASAR Pohon atau Tree adalah

Lebih terperinci

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Pohon Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Program Studi Teknik Informatika ITB Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a

Lebih terperinci

BAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree

BAB VII Tujuan 7.1 Deskripsi dari Binary Tree A VII Tree Tujuan 1. Mempelajari variasi bagian-bagian dari tree sebagai suatu bentuk struktur tak linier 2. Mempelajari beberapa hubungan fakta yang direpresentasikan dalam sebuah tree, sehingga mampu

Lebih terperinci

Tree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT

Tree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT Tree (Struktur Data) Nisa ul Hafidhoh, MT Struktur Data Linier 1 5 8 9 2 ARRAY 0 1 2 3 n Head Tail QUEUE O U T 1 2 3 4 STACK 4 3 2 1 I N 10 8 14 LINKED LIST Struktur Tree Struktur Tree adalah struktur

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam merancang sebuah sistem yang akan dirancang secara umum, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan sebelum perancangan sistem yaitu menganalisa

Lebih terperinci

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014 Kode MK/ Nama MK Matematika Diskrit 1 8/29/2014 2 8/29/2014 1 Cakupan Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial Teori graf Pohon (Tree) dan pewarnaan graf 3 8/29/2014 POHON DAN PEWARNAAN GRAF Tujuan Mahasiswa

Lebih terperinci

DEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2

DEFINISI. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 1 POHON DEFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Binary Tree & Binary Search Tree (BST)

Algoritma dan Struktur Data. Binary Tree & Binary Search Tree (BST) Algoritma dan Struktur Data Binary Tree & Binary Search Tree (BST) Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Outline Tree Binary tree Istilah pada tree Operasi dasar binary tree BST Definisi

Lebih terperinci

Pohon (TREE) Matematika Deskrit. Hasanuddin Sirait, MT 1

Pohon (TREE) Matematika Deskrit. Hasanuddin Sirait, MT 1 Pohon (TREE) Matematika Deskrit By @Ir. Hasanuddin Sirait, MT 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon

Lebih terperinci

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk terhubung)

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk terhubung) POHON (TREE) Pohon Definisi Pohon adalah graf tak-berarah, terhubung, dan tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon (ada sikuit) (tdk

Lebih terperinci

Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Matematika Diskret (Pohon) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Modul ke: 10 Fitrianingsih Fakultas FASILKOM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA JENIS-JENIS TREE SKom., MMSI Program Studi Sistem Informasi JENIS-JENIS TREE Pohon (Tree) adalah graf terhubung yang tidak mengandung

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 & 11

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 & 11 . Kompetensi 1. Utama STUN R PERKULIHN (SP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 & 11 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman menggunakan

Lebih terperinci

OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF

OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF Lutfi Hakim (1), Eko Mulyanto Yuniarno (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (1), Dosen Pembimbing (2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

Buku Ajar Struktur Data

Buku Ajar Struktur Data B a g i a n 5 Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Mahasiswa mampu menjelaskan struktur data nonlinier Tree. Mahasiswa mampu memahami operasi pada struktur data Tree Struktur data Tree secara umum.

Lebih terperinci

TREE ALGORITMA & STRUKTUR DATA. Materi ASD Fakultas Teknik Elektro & Komputer UKSW (www.uksw.edu) Download Dari :

TREE ALGORITMA & STRUKTUR DATA. Materi ASD Fakultas Teknik Elektro & Komputer UKSW (www.uksw.edu) Download Dari : TREE ALGORITMA & STRUKTUR DATA Materi ASD Fakultas Teknik Elektro & Komputer UKSW (www.uksw.edu) Download Dari : http://ambonmemanggil.blogspot.com 1 TREE ISTILAH-ISTILAH DASAR: tree : kumpulan elemen

Lebih terperinci

L-1 LAMPIRAN. Lampiran 1 Systems Design. Bentuk Simbol Nama Keterangan. Start of process in an activity diagram. Event, activity or trigger.

L-1 LAMPIRAN. Lampiran 1 Systems Design. Bentuk Simbol Nama Keterangan. Start of process in an activity diagram. Event, activity or trigger. L-1 LAMPIRAN User Interface Design Data Design Process Design Screen, Form, Report and Dialog Design Data Element Structure Design Lampiran 1 Systems Design Program and Procedure Design Bentuk Simbol Nama

Lebih terperinci

TREE STRUCTURE (Struktur Pohon)

TREE STRUCTURE (Struktur Pohon) TREE STRUCTURE (Struktur Pohon) Dalam ilmu komputer, tree adalah sebuah struktur data yang secara bentuk menyerupai sebuah pohon, yang terdiri dari serangkaian node (simpul) yang saling berhubungan. Node-node

Lebih terperinci

Pemodelan Berorientasi Objek

Pemodelan Berorientasi Objek 1 Pemodelan Berorientasi Objek Pemodelan Kebutuhan Sistem Dengan Activity Diagram Adam Hendra Brata Pemodelan Kebutuhan Sistem 2 Ruang Lingkup Masalah Analisis Kebutuhan Diagram Use Case Pemodelan Perangkat

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Click to edit Master subtitle style Konsep Tree

Algoritma dan Struktur Data. Click to edit Master subtitle style Konsep Tree Algoritma dan Struktur Data Click to edit Master subtitle style Konsep Tree Basic Tree Concepts Tree berisi himpunan node dan garis berarah yang disebut branch yang menghubungkan dua node. Banyaknya branch

Lebih terperinci

KUNJUNGAN PADA POHON BINER

KUNJUNGAN PADA POHON BINER KUNJUNGAN PADA POHON BINER Kunjungan pada Pohon Binar merupakan salah satu operasi yang sering dilakukan pada suatu Pohon Binar tepat satu kali(binary Tree Traversal). Operasi ini terbagi menjadi 3 bentuk:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

Pohon Biner (Bagian 1)

Pohon Biner (Bagian 1) Pohon Biner (Bagian 1) Tim Pengajar IF2110R Semester I 2016/2017 1 Tujuan Mahasiswa memahami definisi pohon dan pohon biner Berdasarkan pemahaman tersebut, mampu membuat fungsi sederhana yang memanipulasi

Lebih terperinci

13/12/2013. Binary Tree. Contoh Tree

13/12/2013. Binary Tree. Contoh Tree Binary Tree Contoh Tree 1 Struktur Tree Tree adalah struktur hirarki yang menempatkan elemen pada simpul pada cabang2nya yang dimulai dari root. Node (simpul) dalam tree dibagi dalam level dari tertinggi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA TREE (POHON) Oleh : SUPRAPTO, S.Kom PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN 2012/2013 MODUL V TREE (POHON) 5.1. TREE (POHON)

Lebih terperinci

Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks

Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks Definisi Organisasi Berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sekuensial dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks

Lebih terperinci

Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional

Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional Implementasi Skema Pohon Biner yang Persistent dalam Pemrograman Fungsional Azby Khilfi M. NIM : 13506018 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail

Lebih terperinci

Model-Model Sistem Bisnis

Model-Model Sistem Bisnis Model-Model Sistem Bisnis SI-216 Analisa dan Desain Sistem Informasi II Rosa Ariani Sukamto, ST Kemampuan Analis Sistem Sistem analis: orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : Konsep Struktur Data dan Algoritma SEM: Genap KODE: 08030221 SKS: 2 JURUSAN : Teknik Informatika DOSEN:

Lebih terperinci

Struktur Data & Algoritma

Struktur Data & Algoritma Struktur Data & Algoritma ADT Tree Suryana Setiawan, Ruli Manurung & Ade Azurat ( Denny (acknowledgments: Fasilkom UI SUR HMM AA Fasilkom UI - IKI20100/IKI80110P 2009/2010 Ganjil Pekan 08 1 Tujuan Memahami

Lebih terperinci

Silsilah keluarga Hasil pertandingan yang berbentuk turnamen Struktur organisasi dari sebuah perusahaan. B.1 Pohon Biner (Binary Tree)

Silsilah keluarga Hasil pertandingan yang berbentuk turnamen Struktur organisasi dari sebuah perusahaan. B.1 Pohon Biner (Binary Tree) PRAKTIKUM 25 BINARY TREE A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep dari BinaryTree 2. Memahami cara membangun Binary Tree secara manual 3. Memahami konsep dan implementasi dari menghitung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

Soal Pendahuluan Modul 3

Soal Pendahuluan Modul 3 1. Apa yang dimaksud dengan tree? PENGERTIAN TREE Kumpulan node yang saling terhubung satu sama lain dalam suatu kesatuan yang membentuk layakya struktur sebuah pohon. Struktur pohon adalah suatu cara

Lebih terperinci

INFIX, POSTFIX, dan PREFIX Bambang Wahyudi

INFIX, POSTFIX, dan PREFIX Bambang Wahyudi INFIX, POSTFIX, dan PREFIX Bambang Wahyudi (bwahyudi@staff.gunadarma.ac.id) Ada tiga bentuk penulisan notasi matematis di komputer, satu bentuk adalah yang umum digunakan manusia (sebagai input di komputer)

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Tree

Algoritma dan Struktur Data. Tree Algoritma dan Struktur Data Tree Outline 1. Apakah Tree Structure itu? 2. Binary Tree & implementasinya 3. Tree Traversal 4. Implementasi tree (selain binary tree) Apakah Tree Structure itu? Struktur data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Rangkaian Logika Rangkaian logika terbentuk dari hubungan beberapa gerbang (gate) logika. Rangkaian logika bekerja secara digital. Output dari suatu rangkaian logika ditentukan

Lebih terperinci

BAB IX TREE (POHON) ISTILAH DASAR

BAB IX TREE (POHON) ISTILAH DASAR Modul 9 Struktur Data (rie) - 1 IX TREE (POHON) Struktur pada tree (pohon) tidak linear seperti pada struktur linked list, stack, dan queue. Setiap node pada tree mempunyai tingkatan, yaitu orang tua (parent)

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Arie Tando (13510018) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PRAKTIKUM 25 TRAVERSAL BINARY TREE A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep dari pembacaan Binary Tree dengan traversal Inorder, Preorder dan PostOrder 2. Mengimplementasikan pembacaan

Lebih terperinci

Pohon (Tree) Contoh :

Pohon (Tree) Contoh : POHON (TREE) Pohon (Tree) didefinisikan sebagai graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Sedangkan Hutan (Forest) adalah graph yang tidak mengandung sirkuit. Jadi pohon adalah hutan yang terhubung.

Lebih terperinci

METODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE

METODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE METODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE Suwanty 1 Octara Pribadi 2 Program Studi Teknik Informatika 1,2 STMIK TIME 1,2 Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan 1,2 e-mail : dharma_suwanty@gmail.com

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep

Lebih terperinci

disebut ternary operator. Di dalam suatu operasi dapat terdapat banyak operator. Urutan eksekusi dari operatoroperator

disebut ternary operator. Di dalam suatu operasi dapat terdapat banyak operator. Urutan eksekusi dari operatoroperator OPERATOR Operator digunakan untuk menyatakan suatu perhitungan/operasi. Operator yang digunakan untuk operasi yang melibatkan satu operand disebut unary operator. Jika melibatkan dua operand maka disebut

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI PENGURUTAN DATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEAP SORT

APLIKASI SIMULASI PENGURUTAN DATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEAP SORT APLIKASI SIMULASI PENGURUTAN DATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEAP SORT Ardi Wijaya 1, Noris Feter 2 1,2 Program Studi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Bengkulu Jl. Bali PO BOX 118. Telp

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS R. Raka Angling Dipura NIM : 13505056 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases )

7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) 7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) SIF15001 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Agi Putra Kharisma, S.T., M.T. Genap 2014/2015 Desain slide ini dadaptasi dari University

Lebih terperinci

Binary Tree kosong Gambar 1. Binary Tree dalam kondisi kosong

Binary Tree kosong Gambar 1. Binary Tree dalam kondisi kosong PRAKTIKUM 25-26 BINARY TREEDAN TRAVERSAL BINARY TREE A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami konsep dari BinaryTree dantraversalbinary Tree 2. Memahami proses traversal pada Binary Tree 3. Memahami

Lebih terperinci

APLIKASI PERANGKAT AJAR PENGELOLAAN DAN PERHITUNGAN EKSPRESI MATEMATIKA DARYANTO

APLIKASI PERANGKAT AJAR PENGELOLAAN DAN PERHITUNGAN EKSPRESI MATEMATIKA DARYANTO APLIKASI PERANGKAT AJAR PENGELOLAAN DAN PERHITUNGAN EKSPRESI MATEMATIKA DARYANTO 41508110097 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012 APLIKASI PERANGKAT

Lebih terperinci

Pertemuan 15 REVIEW & QUIS

Pertemuan 15 REVIEW & QUIS Pertemuan 15 REVIEW & QUIS 1. Simpul Khusus pada pohon yang memiliki derajat keluar >= 0, dan derajat masuk = 0, adalah. a. Node / simpul d. edge / ruas b. Root / akar e. level c. Leaf / daun 2. Jika suatu

Lebih terperinci

Activity Diagram berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart fokus pada obyek dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek),

Activity Diagram berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart fokus pada obyek dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), ACTIVITY DIAGRAM Pendahuluan Activity Diagram (Activity Diagram) diperlukan untuk menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses Activity Diagram juga dipakai pada business modeling

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree)

Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree) Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree) Cilvia Sianora Putri (13512027) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD Oleh Nana Supriatna Universitas Pendidikan Indonesia Makalah Semiloka di Musibanyuasin, Sumsel 7 September 2007 Pengertian Pendekatan Contextual

Lebih terperinci

KUM 6 IMPLEMENTASI BINARY TREE

KUM 6 IMPLEMENTASI BINARY TREE PRAKTIKUM KUM 6 IMPLEMENTASI BINARY TREE TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengimplementasikan struktur data Binary Tree menggunakan linked list. 2. Mampu mengimplementasikan beragam operasi pada struktur data binary

Lebih terperinci

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) Sifat utama Pohon Berakar ISTILAH-ISTILAH DASAR

Pertemuan 9 STRUKTUR POHON (TREE) Sifat utama Pohon Berakar ISTILAH-ISTILAH DASAR ertemuan 9 STUKTU OHON (TEE) ISTILH-ISTILH DS ohon atau Tree adalah salah satu bentuk Graph terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan Graph terhubung, maka pada ohon (Tree) selalu terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 8

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 8 POHON / TREE Dalam dunia informatika, pohon memegang peranan penting bagi seorang programmer untuk menggambarkan hasil karyanya. Bagi seorang user, setiap kali berhadapan dengan monitor untuk menjalankan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BINARY TREE

KLASIFIKASI BINARY TREE TREE (Struktur Pohon) TREE merupakan struktur data yang menyatakan simpul-simpul data sebagai hubungan hirarki (parent and child structured), dimana simpul yang mempuyai derajat/hirarki lebih tinggi berada

Lebih terperinci

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial Stephen (35225) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

IT234 Algoritma dan Struktur Data. Tree

IT234 Algoritma dan Struktur Data. Tree IT234 Algoritma dan Struktur Data Tree Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana @2008 Tree Kumpulan node yang saling terhubung satu sama lain dalam suatu kesatuan yang membentuk layakya

Lebih terperinci

Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang

Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang Variasi Pohon Pencarian Biner Seimbang Tony 13516010 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia buddy90_lost@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB XI Manipulasi Binary Tree

BAB XI Manipulasi Binary Tree www.hansmichael.com - Bab XI. Manipulasi Binary Tree BAB XI Manipulasi Binary Tree 11.1 Insert Node 11.2 Search Node 11.3 Delete Node 11.4 Copy Tree 11.5 Latihan Soal Binary tree seringkali diterapkan

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-4 (Nilai dan Urutan [Sequence]) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Nilai Pengisian nilai ke dalam nama peubah Ekspresi Menuliskan Nilai

Lebih terperinci

A B C E F G K Contoh Tree

A B C E F G K Contoh Tree Tree TREE Tree merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear yang menggambarkan hubungan yang bersifat hierarkis (hubungan one to many) antara elemen-elemen. Tree biasa didefinisikan sebagai kumpulan

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Desain Test Case Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tipe Data Abstrak (TDA) Tipe data sebuah variabel adalah kumpulan nilai yang dapat dimuat oleh variabel ini. Misalnya sebuah tipe boolean hanya bernilai TRUE atau FALSE, tidak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Implementasi merupakan suatu penerapan perancangan aplikasi yang dapat dimengerti oleh mesin dengan spesifikasi perangkat lunak (software) dan

Lebih terperinci

MODUL 7 ACTIVITY DIAGRAM

MODUL 7 ACTIVITY DIAGRAM MODUL 7 ACTIVITY DIAGRAM Activity diagram dipaikai untuk menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses atau memodelkan dan memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Activity

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-4 Nilai dan Urutan (sequence) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Nilai Pengisian nilai ke dalam nama peubah Ekspresi Menuliskan Nilai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis atau bisa juga disebut dengan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Pada bagian ini akan dibahas defenisi sistem informasi akuntansi dan istilah yang berkaitan dengan hal tersebut untuk membantu anda memahami seluruh materi

Lebih terperinci

- Tree Adalah graph tak berarah yang terhubung dan tidak memuat cycle. Suatu Tree paling sedikit mengandung satu vertex. Contoh :

- Tree Adalah graph tak berarah yang terhubung dan tidak memuat cycle. Suatu Tree paling sedikit mengandung satu vertex. Contoh : Kuliah 5, 6 MODUL 3 - Tree Adalah graph tak berarah yang terhubung dan tidak memuat cycle. Suatu Tree paling sedikit mengandung satu vertex. Contoh : Tree dgn vertex (a) Tree dgn vertex (b) Tree dgn 3

Lebih terperinci

Simbol Activity Diagram

Simbol Activity Diagram Activity Diagram Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis Struktur diagram ini mirip flowchart

Lebih terperinci