BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Atas Struktur Organisasi Perusahaan. fungsi Billing terpisah dengan fungsi Accounting & Administration.
|
|
- Leony Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Atas Struktur Organisasi Perusahaan Dalam struktur organisasi yang terbentuk pada PT. Ardh Global Indonesia, fungsi Billing terpisah dengan fungsi Accounting & Administration. Perusahaan telah melakukan pemisahan bagian akuntansi dengan bagian operasional perusahaan termasuk pada bagian Billing. Fungsi penjualan dilakukan oleh bagian Billing, sedangkan untuk fungsi pencatatan transaksi dilakukan oleh bagian Accounting & Administration. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan atau menjamin bahwa tidak akan terjadi suatu kecurangan yang dapat dilakukan oleh bagian yang terkait dalam proses operasional atau penjualan layanan perusahaan. Di samping itu, terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan dalam struktur organisasi PT. Ardh Global Indonesia, antara lain: 1. Sudah terdapat uraian tugas dan tanggung jawab secara tertulis, namun belum disampaikan secara jelas kepada karyawan Pada PT. Ardh Global Indonesia sudah terdapat uraian tugas dan tanggung jawab secara tertulis. Namun, seharusnya uraian tugas dan tanggung jawab tersebut diberitahukan secara jelas, bahkan lebih baik lagi jika uraian tugas dan tanggung jawab tertulis tersebut dibagikan kepada masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi. Selama ini uraian tugas dan tanggung jawab secara tertulis hanya dimiliki oleh beberapa bagian saja, tidak merata ke seluruh karyawan, sehingga sebagian 60
2 besar karyawan melaksanakan pekerjaannya berdasarkan perintah secara lisan dari atasan mereka atau hanya melakukan pekerjaannya yang rutin tanpa memperhatikan tugas dan tanggung jawabnya yang lain. Akibat dari hal tersebut, setiap karyawan tidak mengetahui sampai dimana batas pekerjaannya. Bisa saja seorang karyawan melaksanakan pekerjaan lebih dari batas tanggung jawabnya atau sebaliknya melaksanakan pekerjaan kurang dari batas tanggung jawabnya. Dengan kata lain, karyawan bekerja tidak proporsional pada tanggung jawabnya. Oleh sebab itu, sebaiknya uraian tugas dan tanggung jawab secara tertulis yang sudah ada disampaikan secara merata ke seluruh bagian yang ada dalam struktur organisasi, sehingga masing-masing karyawan memiliki catatan tertulis mengenai uraian dan batasan tanggung jawab pekerjaan mereka. Hal ini dapat menghindari kerancuan batasan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dan juga dapat menghindari terjadinya tumpang tindih pekerjaan. Selain itu, dengan adanya catatan tertulis yang dimiliki masing-masing bagian, diharapkan mereka dapat mengingat dan lebih bertanggung jawab akan pekerjaan mereka, sehingga aktivitas pekerjaan dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien karena masing-masing bagian sudah mengetahui pekerjaan mereka secara jelas tanpa harus diperintahkan terus-menerus oleh atasan. 2. Belum terdapatnya bagian System Administrator Bagian System Administrator sangat diperlukan pada perusahaan web hosting. Fungsi system administrator adalah mengelola dan menjaga situs yang dibuat agar tetap online, dan bisa diakses oleh para netter. Ia juga bertanggung 61
3 jawab atas instalasi jaringan dan proses set up perangkat server. Selain itu, tanggung jawab untuk mengelola dan mengatur segala yang berhubungan dengan perangkat hardware dan software seperti server hardware, jaringan, operating system, web server, dan file data, ada di pundaknya. Selama ini, fungsi System Administrator sudah dijalankan pada PT. Ardh Global Indonesia. Akan tetapi, fungsi ini dijalankan oleh bagian Technical Support yang mampu melakukan fungsi tersebut. Belum ada bagian khusus yang bertugas dan bertanggung jawab penuh sebagai System Administrator. Hal ini disebabkan karena menurut perusahaan, fungsi memaintain sistem komputer dapat juga dikerjakan oleh bagian Technical Support. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan tumpang tindih atau perangkapan pekerjaan dan juga mengakibatkan kurang memadainya pengawasan terhadap sistem yang berjalan. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan mempunyai karyawan yang bertugas secara khusus sebagai System Administrator, sehingga dapat memastikan bahwa sistem berjalan pada kemampuan dan efisiensi yang maksimal. Berikut ini adalah uraian tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab seorang System Administrator: Tugas pokok dan fungsi: Menyediakan dukungan fasilitas perusahaan dan penyelesaian masalah teknis yang dihadapi klien Tanggung jawab: a. Bertanggung jawab melakukan instalasi dan konfigurasi cpanel ataupun aplikasi yang diperlukan oleh server 62
4 b. Bertanggung jawab untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru server yang saat ini berjalan untuk meningkatkan produktivitas dan proses kerja demi kemajuan perusahaan c. Bertanggung jawab memonitor server terkait sistem keamanan server d. Bertanggung jawab melakukan pengecekan terhadap servis ataupun aplikasi yang berjalan di server dan memastikan berjalan sebagaimana mestinya e. Bertanggung jawab melakukan patch, update, baik aplikasi servis maupun firewall yang ada di server f. Bertanggung jawab melakukan instalasi, setting dan konfigurasi router, untuk kelancaran network g. Bertanggung jawab memonitoring traffic dari masing-masing server melalui router h. Bertanggung jawab memberikan laporan mingguan, perihal kondisi server baik hardware, software maupun utilitas server i. Bertanggung jawab mempelajari dan menganalisis permasalahan yang timbul dari server, berikut aplikasi pendukungnya j. Bertanggung jawab dalam mendesain, menginstalasi, menyusun, memperbaharui, mengelola dan menangani troubleshoot dari: 1) server servis 2) antivirus server 3) backup servis 4) security for server 5) dan lain-lain 63
5 k. Bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi terhadap sistem untuk mengidentifikasi masalah pada perangkat keras dan perangkat lunak sistem l. Bertanggung jawab untuk memperbaharui dokumentasi terhadap perubahanperubahan yang telah dilakukan server IV.2 Evaluasi atas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Prosedur yang membentuk siklus pendapatan pada perusahaan meliputi prosedur pemesanan, prosedur penerimaan pembayaran, dan prosedur penyelesaian pekerjaan. Berikut ini adalah evaluasi atas ketiga prosedur tersebut: IV.2.1 Evaluasi atas Prosedur Penerimaan Pesanan Di dalam prosedur penerimaan pesanan yang telah ditetapkan oleh PT. Ardh Global Indonesia, dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap manajemen PT. Ardh Global Indonesia terdapat beberapa kelebihan-kelebihan yang membantu proses kelancaran dalam penerimaan pesanan dari customer. Berikut adalah beberapa kelebihan-kelebihan dari prosedur penerimaan pesanan tersebut : 1. Perusahaan telah menggunakan sistem WHMCompleteSolution (WHMCS) dalam proses penerimaan pesanan Pada saat melakukan pemesanan secara online melalui website PT. Ardh Global Indonesia, klien mengikuti proses wizard pemesanan yang didukung oleh sistem WHMCS. Setelah proses wizard diikuti sampai selesai, maka sistem akan menampilkan invoice secara otomatis. Kelebihan dari sistem ini adalah sistem ini secara otomatis dapat memuat dan menyimpan seluruh data-data pemesanan yang diisi oleh klien pada saat proses wizard. Data-data yang disimpan meliputi data pribadi klien yang tersimpan pada 64
6 bagian Client Profile berikut dengan rincian orderan klien beserta invoicenya. Jadi, sistem WHMCS ini memudahkan perusahaan dalam proses penerimaan pesanan dari klien. 2. Website PT. Ardh Global Indonesia telah memuat informasi penting mengenai perusahaan dan layanan-layanan yang ditawarkannya secara jelas dan lengkap. Pada perusahaan e-commerce, tampilan dan isi website menjadi hal yang penting untuk dapat menarik dan meyakinkan customer. Di dalam website tersebut harus terdapat berbagai informasi mengenai perusahaan dan paket layanan yang ditawarkan. Informasi tentang perusahaan yang ditampilkan antara lain profil perusahaan, berita, keunggulan-keunggulan, serta term of services dari perusahaan. Informasi tentang produk atau layanan yang ditawarkan pun harus dijabarkan secara jelas seperti nama produk atau layanan, rincian harga, dan spesifikasi dari produk atau layanan tersebut. Dalam website terdapat pula testimonial dari customer yang pernah membeli layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Informasi-informasi ini berpengaruh pada kepercayaan calon-calon customer yang akan memesan produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kriteria-kriteria yang disebutkan di atas telah terpenuhi pada website yang dimiliki PT. Ardh Global Indonesia. 3. Tersedia layanan live support Customer atau klien yang memerlukan informasi seputar pemesanan dapat dibantu oleh staf Billing melalui live support yang tersedia pada website perusahaan atau bisa juga melalui media online seperti Yahoo Messenger. Hal ini sudah baik 65
7 bagi perusahaan karena dapat memudahkan klien dalam melakukan proses registrasi dan pemesanan, sehingga dapat memperlancar pemrosesan lebih lanjut. 4. Tersedia Client Area Customer baru yang sudah melakukan order sampai dengan step wizard yang terakhir, dapat langsung login ke Client Area dengan memasukkan username dan password yang telah diinformasikan melalui yang dikirimkan ke klien. Dalam Client Area tersebut, klien dapat melihat histori pemesanan yang telah dilakukan. Client Area tersebut dapat memudahkan klien bila ingin melakukan pemesanan berikutnya karena klien tidak perlu lagi mengisi data-data pribadinya karena data pribadi klien telah tersimpan di dalam sistem. 5. Prosedur penerimaan pesanan yang diterapkan pada PT. Ardh Global Indonesia telah dilakukan oleh bagian yang berhak Perusahaan dapat menerima permintaan customer atau klien yang ingin dibantukan dalam melakukan proses registrasi dan pemesanan. Dalam hal ini, klien akan dibantu oleh bagian Billing yang memang bertugas untuk menangani pemesanan paket layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Staf Billing dapat melakukan add order via WHMCS. Bagian lain tidak diperbolehkan menangani aktivitas atau kegiatan di dalam prosedur ini. Hal ini telah didukung dengan adanya pembatasan hak akes terhadap sistem bagi masing-masing bagian. Staf Accounting & Administration, Technical Support, atau orang lain di luar bagian Billing tidak dapat melakukan penginputan ataupun penambahan pemesanan di dalam sistem. 66
8 Hal ini sudah baik bagi perusahaan untuk mencegah terjadinya kerugian akibat penyalahgunaan file perusahaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Di samping kelebihan-kelebihan tersebut, terdapat kekurangan pada sistem penerimaan pesanan di PT. Ardh Global Indonesia yang terletak pada proses wizard pemesanan yang ada di dalam website perusahaan. Proses wizard memilki kekurangan yaitu apabila customer atau klien yang sudah memilih pesanan di pertengahan step namun ingin mengubah atau mengganti pesanannya, maka sistem bisa kembali ke step sebelumnya untuk memilih ulang pesanan, namun sistem tersebut tidak serta merta menghapus pesanan sebelumnya yang dibatalkan oleh customer atau klien tersebut. Akibatnya, pada saat sistem mengkonfirmasi order kepada customer atau klien maka pesanan yang dibatalkan semula masih dianggap sebagai pesanan yang ingin dibeli oleh klien. Jadi, hal ini dapat menyebabkan double order dan apabila customer atau klien tidak menyadarinya maka total uang yang harus dibayar pun bertambah pada invoice yang diterimanya. Dan bagi customer atau klien yang menyadarinya, maka hal itu akan membingungkan customer atau klien yang dapat berakibat pada keengganan customer atau klien untuk melakukan pemesanan. Sebaiknya, untuk menghindari terjadinya double order, perusahaan perlu merancang ulang proses wizard yang ada pada website dengan tidak mengunci atau merekam data pesanan yang diisi oleh customer atau klien sebelum customer atau klien menekan tombol Complete Order pada step terakhir. Sehingga sebelum itu, customer atau klien masih dapat mengganti atau mengubah pesanan yang diinginkannya. Data pemesanan baru benar-benar akan tersimpan apabila customer atau klien sudah menekan tombol Complete Order pada step terakhir. Dengan 67
9 demikian, proses wizard pemesanan menjadi lebih baik dan memperlancar proses penerimaan pesanan dari customer atau klien. IV.2.2 Evaluasi atas Prosedur Penerimaan Pembayaran Evaluasi yang dilakukan terhadap prosedur penerimaan pembayaran yang dilakukan oleh PT. Ardh Global Indonesia berdasarkan wawancara dan pengamatan, memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1. PT. Ardh Global Indonesia menerima pembayaran dengan menggunakan Paypal Penggunaan Paypal ini memberi kemudahan dan keamanan dalam melakukan transaksi secara e-commerce, baik bagi perusahaan maupun bagi klien. Perusahaan juga dapat menjangkau pelanggan secara global karena Paypal merupakan alat pembayaran yang terbanyak digunakan di dunia dan teraman. 2. PT. Ardh Global Indonesia menerima pembayaran yang dilakukan melalui 8 bank di Indonesia Dengan tersedianya 8 rekening bank di Indonesia, maka perusahaan dapat memudahkan klien untuk melakukan transaksi pembayaran. Dengan demikian, klien dapat menyesuaikan dengan rekening yang dimilikinya dan terhindar dari proses kliring. Jadi, pembayaran dari klien dapat diterima oleh perusahaan secara real time. 3. Prosedur penerimaan pembayaran yang diterapkan pada PT. Ardh Global Indonesia telah dilakukan oleh bagian yang berhak Penerimaan pembayaran ditangani oleh bagian Billing yang memang bertanggung jawab atas kegiatan yang berhubungan dengan penjualan. Dalam hal 68
10 ini staf Billing bertugas untuk menerima konfirmasi pembayaran dari klien dan mengecek pembayaran tersebut. Apabila telah sesuai, staf Billing mengapprove invoice dengan melakukan add payment atas invoice klien yang bersangkutan di dalam sistem WHMCS. Otorisasi untuk mengapprove invoice di dalam sistem ini telah dibatasi yaitu hanya diberikan kepada bagian Billing. Bagian lain seperti Accounting & Administration, Technical Support, atau orang lain di luar bagian Billing tidak mendapat wewenang ini, sehingga dapat terhindar dari kerugian yang dapat dialami oleh perusahaan. 4. Staf Billing sudah melakukan pengecekan terhadap pembayaran yang dilakukan oleh klien Saat melakukan pengecekan pembayaran, staf Billing sudah memastikan bahwa jumlah uang yang ditransfer sesuai dengan total pembayaran yang tertera di invoice. Hal ini sudah baik bagi perusahaan untuk mengetahui jika terjadi kurang bayar atau lebih bayar. Jika jumlah uang yang ditransfer ternyata kurang dari yang seharusnya dibayar, maka staf Billing akan mengkonfirmasi klien untuk segera mentransfer kekurangannya. Sedangkan jika lebih bayar, maka pengembalian uang akan dilakukan oleh bagian Accounting & Administration. Di samping kelebihan-kelebihan di atas, sistem penerimaan pembayaran PT. Ardh Global Indonesia juga memiliki kekurangan, yaitu : 1. PT. Ardh Global Indonesia tidak mengirimkan Payment Reminder kepada klien Pada invoice telah tertera tanggal jatuh tempo, yaitu seminggu setelah tanggal pemesanan. Apabila tanggal jatuh tempo invoice telah lewat dan klien 69
11 belum melakukan pembayaran, perusahaan tidak mengirimkan Payment Reminder agar klien tersebut segera melakukan pembayaran atas paket layanan yang dipesan. Hal ini disebabkan karena perusahaan belum menetapkan target penjualan secara jelas. Tidak adanya follow up ke klien ini dapat mengakibatkan banyaknya pending atau overdue invoice yang ada di sistem, serta tidak dapat menunjang pendapatan yang seharusnya dapat diterima oleh perusahaan. Oleh karena itu, seharusnya staf Billing mengirimkan Payment Reminder ke klien sebagai pengingat agar klien segera melakukan pembayaran atau melakukan konfirmasi apabila sudah melakukan pembayaran. Penulis memberikan rekomendasi kepada perusahaan mengenai mekanisme Payment Reminder. Adapun mekanismenya adalah sebagai berikut. Misal invoice dibuat pada tanggal 25 Juli 2010 Jika jatuh tempo invoice pada tanggal 08 Agustus 2010, maka : First Reminder : akan terkirim ke klien pada tanggal 09 Agustus 2010 Second Reminder : akan terkirim ke klien pada tanggal 11 Agustus 2010 Final Reminder : akan terkirim ke klien pada tanggal 13 Agustus 2010 Payment reminder ini akan dikirim ke klien selama paket layanan yang dipesan masih tersedia. Jika sudah tidak tersedia, maka staf Billing akan memberikan konfirmasi ke klien. 2. Perusahaan belum mengatur prosedur dan kebijakan jika ada klien yang datang langsung dan membayar secara tunai Pada prosedur penerimaan pembayaran terdapat 2 metode pembayaran yang dapat dilakukan oleh klien, yaitu dengan bank transfer atau dengan menggunakan 70
12 Paypal. Akan tetapi pada kenyataannya, ada juga klien yang melakukan pembayaran secara tunai dengan datang langsung ke perusahaan. Perihal pembayaran tunai ini belum diatur dalam prosedur perusahaan, sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan atau penyelewengan atas proses penerimaan pembayaran yang terjadi. Seharusnya perusahaan segera mengatur prosedur penerimaan pembayaran secara tunai yang dilakukan oleh klien yang datang langsung ke perusahaan. Prosedur pada metode ini harus dijelaskan, yaitu setelah uang tunai diterima dari klien, staf Billing melakukan approve invoice klien di dalam sistem WHMCS. Invoice dicetak dan diberikan kepada klien. Uang tunai disimpan oleh bagian Accounting & Administration. Kemudian staf Accounting & Administration menyetorkan uang itu ke rekening perusahaan. Pada saat penerimaan pembayaran secara tunai, perusahaan menghadapi resiko yaitu rentan terhadap kecurangan terhadap uang yang diterima pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan perusahaan yang tidak mengharuskan penyetoran uang tunai diserahkan ke bank pada hari itu juga. Sebaiknya uang tunai disetorkan ke bank pada hari itu juga atau selambat-lambatnya sehari setelah tanggal transaksi. Kebijakan perusahaan yang tidak mengharuskan bagian Accounting & Administration untuk menyetorkan uang tunai yang diterima pada hari itu juga dapat mengakibatkan perusahaan rentan dengan lapping kas yang mungkin dilakukan oleh staf Accounting & Administration. Akibat dari kejadian ini adalah perusahaan mengalami kerugian. Dari masalah ini, maka direkomendasikan agar perusahaan membuat kebijakan mengenai penerimaan uang tunai. Uang tunai dari klien diterima oleh staf Accounting & Administration yang ditunjuk kemudian disetorkan ke bank oleh staf Accounting & Administration yang diberikan tanggung jawab 71
13 tersebut pada hari itu juga atau selambat-lambatnya sehari setelah tanggal transaksi agar dapat terhindar dari lapping kas. Bukti setoran diserahkan ke staf Billing untuk disimpan sebagai bukti pembayaran. Pekerjaan bagian Accounting & Administration dalam hal ini, yaitu menyetorkan uang pembayaran dari klien ke bank, perlu ditambahkan pada uraian tugas dan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan. 3. Diterimanya bukti pembayaran via ATM yang dikirimkan melalui fax dan sama sekali tidak disertai dengan keterangan transaksi. Selain dengan mengisi form Konfirnasi Pembayaran yang ada di dalam website perusahaan, klien dapat melakukan konfirmasi pembayaran melalui telepon dengan memberitahukan rincian data yang meliputi nama lengkap, nomor invoice, tanggal pembayaran, jumlah pembayaran, nama bank tujuan, nama bank pengirim, nama rekening, dan nama domain. Bukti pembayaran juga dapat dijadikan suatu konfirmasi bagi staf Billing atas pembayaran paket layanan yang dipesan. Bukti pembayaran tersebut dapat berupa bukti setoran, bukti pembayaran via ATM atau internet banking, atau dalam bentuk printscreen, kemudian dikirimkan melalui fax atau . Namun, terdapat kelemahan pada bukti pembayaran via ATM yang dikirimkan melalui fax sama sekali tidak disertakan dengan keterangan. Staf Billing yang menerimanya tidak dapat memproses lebih lanjut karena staf Billing tidak dapat mengetahui informasi mengenai klien yang mengirimkan bukti pembayaran tersebut, sehingga pesanan klien pun belum dapat diproses sampai klien yang bersangkutan melakukan konfirmasi kembali kepada staf Billing. Untuk menghindari kejadian tersebut, seharusnya perusahaan membuat mekanisme 72
14 konfirmasi pembayaran yang jelas dengan mengharuskan klien untuk mengisi form Konfirmasi Pembayaran yang ada di halaman website perusahaan setelah melakukan pembayaran atas layanan yang dipesan. Data yang harus diisi pada form Konfirmasi Pembayaran tersebut yaitu nama lengkap, alamat , nomor invoice, tanggal pembayaran, jumlah pembayaran, nama bank tujuan, nama bank pengirim, nama rekening, nomor rekening, nama domain, instruksi, tipe transaksi. Jadi, form Konfirmasi Pembayaran menjadi form yang mutlak untuk diisi oleh klien setelah melakukan pembayaran atas layanan yang dipesan. Aturan mengenai konfirmasi pembayaran ini harus dijelaskan secara rinci di halaman website perusahaan. Hal ini berguna untuk mencegah terhambatnya proses bisnis perusahaan karena ketidakjelasan konfirmasi pembayaran yang diterima. IV.2.3 Evaluasi atas Prosedur Penyelesaian Pekerjaan Di dalam prosedur penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan oleh PT. Ardh Global Indonesia, dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap manajemen PT. Ardh Global Indonesia terdapat beberapa kelebihan-kelebihan yang membantu proses kelancaran dalam menyediakan layanan yang dipesan oleh customer. Berikut adalah beberapa kelebihan-kelebihan dari prosedur penyelesaian tersebut : 1. Proses aktivasi domain dan hosting yang cepat Setelah klien melakukan pembayaran dan mengkonfirmasi pembayaran kepada perusahaan, maka bagian Billing melakukan pengecekan terhadap pembayaran tersebut melalui mutasi rekening perusahaan. Apabila sudah sesuai, maka domain dan hosting yang telah diorder oleh klien dapat langsung aktif secara 73
15 otomatis. Informasi mengenai domain dan hosting yang telah aktif tersebut langsung terkirim oleh sistem ke alamat klien, sehingga klien dapat segera mengaksesnya. 2. Adanya layanan Technical Support 24 jam Technical Support PT. Ardh Global Indonesia beroperasi selama 24 jam, jadi kapan pun klien membutuhkan bantuan, maka staf Technical Support akan secara kooperatif menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah teknis yang dihadapi oleh klien. Hal ini sudah baik bagi perusahaan karena dengan adanya layanan Technical Support selama 24 jam penuh, maka kepuasan klien akan layanan yang diberikan oleh perusahaan dapat semakin meningkat. Di samping itu, prosedur penyelesaian pekerjaan pada PT. Ardh Global Indonesia juga memiliki kelemahan, yaitu terdapat pada saat bagian Technical Support memberikan paket layanan server yang dipesan oleh pelanggan. Staf Technical Support mengetahui layanan server apa yang perlu disediakan karena telah mendapat permintaan penyediaan layanan server berupa konfirmasi dari staf Billing. Akan tetapi konfirmasi ini hanya disampaikan melalui komunikasi online antara staf Billing dan Technical Support, tidak dalam bentuk dokumentasi. Jika tidak ada dokumentasi yang jelas mengenai konfirmasi ini, maka perusahaan dapat mengalami kerugian karena layanan server yang diberikan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Sebaiknya konfirmasi permintaan penyediaan layanan server ini disampaikan dalam bentuk dokumentasi yang isinya mencakup rincian server beserta instruksi-instruksi sesuai pesanan klien. Berdasarkan dokumentasi ini, bagian Technical Support dapat memberikan laporan atas 74
16 penyediaan layanan server yang diberikannya. Hal ini dapat berguna untuk memperlancar proses penyediaan pesanan klien dan untuk memastikan bahwa bagian Technical Support melaksanakan tugasnya sesuai dengan dokumen yang diterima. IV.3 Evaluasi atas Dokumen yang Digunakan Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya perusahaan sudah memiliki dokumen yang digunakan untuk mendukung proses bisnisnya tersebut. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan PT. Ardh Global Indonesia adalah invoice, faktur pajak, dan kontrak server. Adanya dokumen-dokumen ini bertujuan untuk melakukan pencatatan dan pengarsipan sebagai dokumentasi perusahaan mengenai penjualan yang dilakukan. Dokumen yang digunakan memiliki format yang sederhana dan informasi yang tercakup di dalamnya sudah jelas dan memadai. Rancangan dokumen yang digunakan tersebut sudah sesuai dengan standar dan sudah sesuai dengan pengendalian intern secara umum. Misalnya pada invoice, di bagian atas ditunjukkan secara jelas bahwa dokumen tersebut merupakan invoice yang dibuat oleh PT.Ardh Global Indonesia. Di bagian atas juga ditegaskan kapan transaksi terjadi, siapa nama klien yang memesan layanan, beserta alamatnya. Pada bagian ini juga dapat dilihat adanya nomor urut dokumen yang tercetak. Pada bagian tengah invoice ini menggunakan baris dan kotak untuk mengelompokkan informasi yang secara logis berkaitan. Rancangan ini membantu para penerima dokumen untuk membacanya secara tepat. Lalu misalnya pada kontrak server, di bagian bawah tersedia ruang untuk tanda tangan bagian Technical Support yang mengindikasikan bahwa permintaan layanan telah dikaji ulang dan disetujui. Perancangan dan penggunaan dokumen yang tepat akan menjamin akurasi dan 75
17 kelengkapan pencatatan seluruh data relevan dari transaksi. Penggunaan dokumen dalam format yang sederhana dan informasi yang jelas serta memadai akan membuat pencatatan dapat dilakukan secara efisien, kesalahan pencatatan dapat diminimumkan dan memudahkan pengkajian dan verifikasi. Dokumen yang digunakan PT. Ardh Global Indonesia yang terdiri dari invoice, kontrak server, dan faktur pajak, semuanya sudah bernomor urut tercetak. Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak sudah sesuai dengan pengendalian intern sehingga sangat baik untuk menghindari resiko terjadinya penyelewengan dokumen atau penggunaan dokumen secara tidak sah dan penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh bagian yang bersangkutan. Selain itu, penggunaan dokumen bernomor urut tercetak dapat membantu pengecekan jumlah dokumen untuk memastikan bahwa semua transaksi telah terekam dan bahwa tidak ada dokumen yang salah tempat. Dan dengan adanya penggunaan nomor urut, maka kemungkinan adanya dokumen yang disalahgunakan atau hilang dapat dilacak dengan mudah. Hal ini juga dapat memperlancar dan memastikan bahwa pesanan klien yang diberikan sesuai dengan pesanan klien yang tercatat pada dokumen yang digunakan. Dokumen yang digunakan sudah didistribusikan kepada pihak yang berwenang. Setiap dokumen yang digunakan oleh pihak perusahaan sudah didistribusikan kepada bagian yang berhak menerimanya. Hal ini digunakan untuk memperlancar proses pesanan klien dan untuk memastikan bahwa masing-masing bagian melaksanakan tugasnya sesuai dengan dokumen yang diterima. Selain itu, dengan pendistribusian dokumen kepada pihak yang berwenang menunjukkan adanya sistem otorisasi dan pemisahan tugas dalam proses penjualan. 76
18 Pada PT. Ardh Global Indonesia ada pendokumentasian penjualan dalam bentuk narasi serta transaksi dicatat dalam dokumen sumber. Dengan adanya pendokumentasian alur bisnis dan transaksi maka akan mempermudah bagi karyawan dalam melaksanakan proses penjualan terutama bagi karyawan baru karena dapat dijadikan sebagai panduan dalam melaksanakan tugasnya sesuai prosedur yang ada. Selain itu, dapat digunakan untuk mengembangkan alur bisnis yang sudah ada menjadi lebih baik lagi di kemudian hari. Transaksi yang dicatat dalam dokumen sumber seperti invoice, kontrak server, dan faktur pajak berguna untuk membantu dalam hal pengecekan apabila ada peristiwa penyelewengan karena dokumen tersebut dapat digunakan sebagai bukti sumber terjadinya transaksi penjualan. Namun, perusahaan belum mendokumentasikan prosedur sistem informasi akuntansi dalam bagan alir (flow chart). Bagan alir dapat digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi akuntansi secara jelas, tepat, dan logis serta cepat. Hal ini dapat mempermudah pembacaan dan pemahaman mengenai sistem informasi akuntansi, sehingga membantu pihak-pihak tertentu dalam perusahaan serta mempermudah pihakpihak pengguna dalam perusahaan. IV.4 Evaluasi atas Pengendalian Intern yang Diterapkan Berikut ini adalah evaluasi atas pengendalian intern yang diterapkan oleh perusahaan berdasarkan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi IV.4.1 Pengendalian Umum (General Control) 1. Pengendalian struktur organisasi Tujuan pengendalian organisasi adalah pekerjaan dan tanggung jawab seluruh divisi harus berjalan sesuai dengan deskripsi pekerjaan. Ada pemisahan 77
19 tugas dalam masing-masing divisi agar dapat mencegah terjadinya kecurangan dan pembagian hak akses atas sistem harus sesuai dengan tanggung jawab dan deskripsi pekerjaan seluruh staf. PT. Ardh Global Indonesia telah melakukan pemisahan fungsi pada divisi keuangan. Divisi ini dikepalai oleh seorang Finance Manager dengan 4 orang staf Billing untuk melakukan fungsi pengecekan pembayaran, sedangkan untuk fungsi pencatatan transaksi dilakukan oleh staf Accounting & Administration sebanyak 3 orang. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan atau menjamin bahwa tidak akan terjadi suatu kecurangan yang dapat dilakukan oleh bagian yang terkait dengan penjualan layanan perusahaan. Pengendalian organisasi perusahaan memiliki kelemahan karena tidak ada pemisahan tugas yang jelas pada divisi operasional antara Technical Support dengan System Administrator. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan sistem berada di bawah tangan Technical Support, sehingga memungkinkan terjadinya akses yang tidak terotorisasi oleh bagian Technical Support. Oleh karena itu, diperlukan staf yang bekerja sebagai System Administrator, yang secara khusus bertanggung jawab untuk mengelola, mengatur, dan memelihara perangkat hardware dan software seperti server hardware, jaringan, operating system, web server, dan file data. Dengan adanya staf System Administrator, maka sistem komputer dapat berjalan dengan baik karena berada di bawah pengawasan pihak yang berhak, sehingga menghindari kemungkinan terjadinya akses tidak terotorisasi, sabotase, atau fraud pada sistem perusahaan. 78
20 2. Pengendalian sistem operasi Tujuan pengendalian sistem operasi adalah sistem operasi dilengkapi dengan prosedur password yang efektif untuk mengendalikan akses ke sistem operasi, pemberian hak akses dalam sistem operasi konsisten dengan kebutuhan pengguna dan sesuai dengan kebijakan prusahaan, dan sistem operasi bebas dari virus dan program sejenis yang bersifat merusak. Pembagian hak akses atas pengguna sistem sudah cukup baik karena telah ada pembatasan sesuai dengan deskripsi pekerjaan. Masing-masing bagian tidak mendapatkan full control atas semua file perusahaan, sehingga mereka tidak dapat mengakses seluruh modul. Mereka hanya bisa mengakses modul tertentu pada sistem sebatas yang menjadi pekerjaan dan tanggung jawab mereka saja. Dan bagi karyawan baru, hak untuk mengakses sistem juga dibatasi terlebih dahulu, tidak sama seperti karyawan lain yang satu bagian dengannya. Jangka waktu pembatasan hak akses karyawan baru ini ditentukan oleh kebijakan manajemen dengan melihat perkembangan cara kerja dari karyawan tersebut sampai pada akhirnya diperbolehkan mengakses sistem lebih lanjut untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini sudah baik bagi perusahaan untuk mencegah terjadinya kerugian akibat penyalahgunaan file perusahaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Username dan password yang digunakan tidak bisa ada yang sama dan sudah diatur pada proses login. Perusahaan telah menerapkan prosedur pengamanan pada proses login yang dilengkapi dengan penguncian, sehingga perusahaan memperkecil kesempatan untuk terjadinya akses yang tidak terotorisasi. Password dilengkapi dengan sistem IP banned. Sistem IP banned ini diterapkan untuk mengantisipasi terjadinya penemuan password dengan teknik coba-coba yang 79
21 dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki wewenang untuk mengakses ke dalam aplikasi sistem. Sistem ini diterapkan apabila melakukan login password yang salah sebanyak tiga kali, sehingga menghindari resiko penyalahgunaan data perusahaan oleh orang yang tidak memiliki wewenang dalam mengakses aplikasi tersebut. Biasanya teknik IP banned ini digunakan untuk menghindari para hacker. Sistem operasi perusahaan sudah dilengkapi dengan program antivirus yang cukup memadai disertai prosedur pelaksanaan yang cukup untuk menanggulangi terjadinya kerusakan sistem akibat virus. Sistem operasi perusahaan telah dilengkapi dengan logs. Hal ini membuat perusahaan dapat merekonstruksi ulang kejadian beserta pelakunya yang terjadi pada sistem, sehingga bila terjadi akses yang tidak terotorisasi maka akan bisa diketahui oleh perusahaan. Karena log sudah diaktifkan, maka perusahaan dapat mengetahui penyebab kegagalan sistem. 3. Pengendalian keamanan fisik Tujuan pengendalian ini adalah pengamanan fisik yang mampu melindungi seluruh komponen yang ada dari ancaman atau bahaya fisik yang mungkin terjadi dan adanya rencana untuk pemulihan kembali atas sistem bila terjadi bencana tak terduga. Keamanan fisik meliputi unit keamanan perusahaan. Perusahaan sudah menggunakan alat-alat pengaman seperti stabilizer untuk menstabilkan arus listrik. Komputer server dilengkapi dengan UPS (Uninterruptible Power Systems) sebagai alat pengaman jika arus listrik terputus secara mendadak. Alat ini sangat berguna karena memiliki power cadangan, sehingga pengguna komputer masih mempunyai 80
22 cukup waktu untuk mengakhiri aktivitas pengolahan data, menyimpan data, dan mematikan komputer sesuai dengan prosedur standar. Dengan demikian, perusahaan akan terhindar dari resiko kerusakan data. Serta adanya penempatan komputer dalam ruangan yang berac yang berfungsi untuk mengatur suhu ruangan. Selain itu, perusahaan memiliki Genset sebagai pembangkit tenaga listrik cadangan, sehingga bila ada pemadaman listrk dari PLN maka seluruh operasional perusahaan masih dapat berjalan. Namun, gedung perusahaan belum dilengkapi dengan alarm kebakaran dan tabung pemadam kebakaran, sehingga perusahaan kurang dapat menanggulangi resiko terjadinya bencana kebakaran. Sebaiknya perusahaan menempatkan tabung pemadam kebakaran di dalam kantor sebagai bentuk pengendalian terhadap resiko bencana kebakaran yang kemungkinan terjadi. 4. Pengendalian sistem Personal Computer (PC) Pengendalian sistem PC adalah sistem PC memiliki pengendalian atas data dan program pada komputer dari akses yang tidak terotorisasi, data-data kerja perusahaan sudah dibackup agar terhindar dari kehilangan data, dan pemilihan sistem menghasilkan aplikasi yang berkualitas serta bebas dari error. Perusahaan tidak memiliki prosedur keamanan fisik atas workstation dan kelengkapannya. Workstation-worksation tersebut bisa diakses oleh siapa saja dengan menggunakan username dan passwordnya. Dengan kata lain, tidak ada pembatasan akses fisik namun diberikan pembatasan berupa logical access. Hal ini mengakibatkan PC dan kelengkapannya mudah untuk dicuri. Sebaiknya manajemen tidak mengabaikan keamanan fisik terhadap PC. Prosedur keamanan fisik ini harus dibuat dan diimplementasikan seefisien dan seefektif mungkin, karena jika terjadi 81
23 sesuatu karena faktor lingkungan atau faktor manusia telah ada pencegahan dan penanggulangannya. Pemasangan kamera pengawas, penggunaan chasing perangkat keras, dan penguncian dapat diterapkan dalam perusahaan. Dengan penerapan prosedur keamanan fisik resiko kehilangan baik pada data ataupun perangkat keras menjadi lebih kecil, kerugian yang didapat tidak sebesar apabila tanpa penerapan keamanan fisik. 5. Pengendalian keamanan data Tujuan pengendalian ini adalah data yang diberikan kepada pengguna hanya data yang dibutuhkan saja, akses terhadap data dibatasi, sehingga dapat melindungi file dari manipulasi data, dan backup dari data cukup memadai untuk melindungi file data dari terjadinya pencurian, kehilangan, atau kerusakan data akibat kegagalan sistem dan kesalahan program. Data yang ada pada perusahaan dapat diakses melalui program aplikasi WHMCompleteSolution (WHMCS) dan Accurate Accounting System (AAS). Data dapat dibuka dengan proses login dan ada pembatasan hak akses user terhadap data perusahaan. Akses terhadap data dapat dilakukan dengan memasukkan username yang telah ditentukan dan password yang dilengkapi dengan sistem IP banned Proram aplikasi WHMCS dan Accurate Accounting System (AAS) yang digunakan telah memiliki layanan sistem backup dalam hosting dan server, berupa layanan backup harian, mingguan, ataupun bulanan, dan memiliki layanan backup local ataupun remote. Manajemen menetapkan untuk melakukan backup database setiap hari. Hal ini cukup mengatasi resiko kehilangan data akibat kegagalan atau 82
24 kerusakan sistem. Selain itu, ada backup file dalam bentuk hardcopy yang disimpan di laci dan dikunci. Permintaan data dan informasi penting, seperti permintaan untuk memberitahukan username dan password yang klien gunakan dan informasi penting lainnya, tidak dapat dilakukan melalui telepon ataupun messenger. Informasi tersebut hanya dapat dikirimkan ke klien menggunakan peregister awal. Hal ini sudah baik bagi perusahaan untuk melindungi data dari penyalahgunaan pihak lain. Hal-hal lain mengenai keamanan data juga telah diatur dalam Term of Services yang dapat dilihat di dalam website perusahaan. 6. Pengendalian pemeliharaan sistem Tujuan pengendalian pemeliharaan sistem adalah program telah terlindung terlindung dari akses tidak terotorisasi, pemeliharaan program melindungi aplikasi dari perubahan yang tidak terotorisasi, dan aplikasi bebas dari material errors. Selama ini pemeliharaan sistem dilakukan oleh bagian Technical Support padahal deksripsi kerja bagian Technical Support lebih mengarah kepada pemecahan masalah teknis yang dihadapi klien. Hal ini menunjukkan adanya perangkapan tugas yang mengakibatkan kurang maksimalnya pemeliharaan sistem. Seharusnya pemeliharaan sistem dilakukan oleh bagian System Administrator. Pemeliharaan sistem harus dilakukan secara rutin sehingga program aplikasi dapat diakses pada perangkat keras komputer secara aman. Selama pemeliharaan, bila dilakukan perubahan atas program maka harus dibicarakan dan disetujui terlebih dahulu oleh Operational Manager, sehingga tidak ada aplikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan aplikasi yang ada bebas dari error. 83
25 IV.4.2 Pengendalian Aplikasi (Aplication Control) 1. Pengendalian masukan (input control) a. Echo check Data yang diketik akan ditampilkan pada layar terminal. Perusahaan telah melakukan echo check ini sesuai dengan pengendalian secara umum. Penggunaan echo check bermanfaat untuk membandingkan antara data yang diketik dengan data yang seharusnya dimasukkan. Jika ada data yang diketik salah, maka akan segera diketahui oleh user karena data yang diketik dapat dilihat pada layar terminal, sehingga kesalahan yang ada dapat segera diperbaiki yang nantinya akan membantu memperlancar proses selanjutnya. b. Cek kelengkapan Adanya peringatan jika ada data penting yang belum terisi. Hal ini untuk memastikan bahwa semua data sudah terisi semua. Perusahaan sudah menerapkan pengendalian untuk pemasukan data yaitu jika ada data penting yang belum terisi saat pengisisan data maka akan muncul peringatan. Peringatan yang muncul jika ada data penting yang belum terisi dapat berguna untuk membantu user. Jika data penting belum terisi maka dengan adanya peringatan tersebut dapat segera diketahui sehingga user dapat segera mengisinya. Hal ini dapat membantu memperlancar proses transaksi perusahaan serta hal ini sudah sesuai dengan pengendalian internal yang berlaku umum. c. Kaji ulang data Personil yang mengisi data mengkaji ulang kembali data yang diisi dengan cara meneliti kembali kelengkapan dan kebenaran datanya sebelum diproses lebih lanjut. Kaji ulang data berguna untuk memastikan kebenaran dan kelengkapan 84
26 data yang diisi, sehingga jika ada kesalahan dalam data tersebut dapat segera diperbaiki, sehingga tidak akan menghambat proses selanjutnya. Kaji ulang data dilakukan apabila customer atau klien meminta staf Billing untuk membantu dalam melakukan pemesanan. Sebelum invoice dibuat di dalam sistem, staf Billing memeriksa kembali kebenaran dan kelengkapan data orderan yang diisi. Kaji ulang data ini juga dilakukan oleh staf Accounting & Administration saat menginput transaksi ke dalam aplikasi software akuntansi. d. Nomor urut tercetak pada dokumen dasar Dalam sistem yang digunakan oleh perusahaan, telah tercetak nomor urut pada dokumen yang ditampilkan. Nomor urut cetak terdapat pada invoice yang muncul saat user selesai melakukan pengisian data pemesanan pada website perusahaan. Hal ini sudah baik bagi perusahaan untuk mempermudah dalam mengolah transaksi dan mengarsip dokumen serta dapat mengetahui atau melacak apabila ada dokumen yang hilang. 2. Pengendalian pengolahan (process control) a. Mathing check Dalam perusahaan apabila user mengecek pesanan maka pengecekan dilakukan dengan memasukkan nomor invoice. Bila tidak ada maka akan segera diketahui bahwa nomor yang dimasukkan tersebut salah sehingga tidak cocok dengan data yang tersimpan. Adanya pengendalian matching check ini baik bagi perusahaan. Penggunaan matching check dapat berguna untuk membantu user dalam mengolah data yang sudah dimasukkan. Jadi apabila data yang akan diolah tidak ditemukan maka akan segera diketahui. 85
27 b. Control total check Digunakan untuk mendeteksi apakah semua data yang diolah telah lengkap dan benar. Control total check ini dihitung oleh komputer sewaktu proses pengolahan data. Dalam perusahaan, bagian Billing membuat invoce. Dalam dokumen tersebut terdapat total yang harus dibayar, lalu bagian Billing membandingkan kembali antara total yang dihitung manual dengan hasil yang diproses komputer tersebut. Penggunaan control total check ini sudah baik bagi perusahaan karena dengan adanya control total check dapat diketahui kebenaran atas total yang diproses dan kelengkapan semua data yang diproses, sehingga apabila ada kesalahan atas hasil pemrosesan dapat segera diketahui oleh user. 3. Pengendalian keluaran (output control) a. Adanya tanggal saat pembuatan laporan, sehingga jika ada keterlambatan dalam pendistribusian laporan akan segera diketahui Hal ini sudah baik bagi perusahaan karena jika ada keterlambatan pendistribusian laporan keuangan dapat segera diketahui dan dapat dilihat dari tanggal pemrosesannya. Laporan yang dibuat segera didistribusikan kepada pihak manajemen karena laporan sangat penting digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan. b. Mereview laporan sebelum didistribusikan ke pihak manajemen. Laporan yang dihasilkan seperti laporan keuangan akan disampaikan kepada pihak manajemen masing-masing bagian dan sebelum dilaporkan, dilakukan 86
28 pengecekan terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa laporan yang nantinya akan didistribusikan sudah lengkap dan benar. c. Adanya pengarsipan laporan dan dokumen penting berdasarkan nomor dan tanggal yang tidak digunakan untuk sekarang tetapi penting untuk masa yang akan datang. Dengan adanya pengarsipan laporan dan dokumen sudah baik bagi perusahaan. Laporan dan dokumen yang diarsip diantaranya dokumen dasar yaitu invoice, bukti pembayaran, kontrak server, dan faktur pajak. Bila dokumen tidak digunakan lagi dan masih berguna untuk masa yang akan datang maka laporan tersebut harus diarsip dengan baik dan pengarsipan harus aman serta tidak boleh dijangkau oleh pihak yang tidak berhak karena informasi yang terkandung dalam laporan penting bagi perusahaan dan sangat dicari oleh pesaing. Dengan adanya pengarsipan tersebut juga dapat berguna apabila sewaktu-waktu laporan tersebut dibutuhkan sebagai bukti dokumen pendukung 87
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat
Lebih terperinciLampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat
L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan
Lebih terperinciLampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban
Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara Pengendalian Operasional No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah pemisahan tugas / Ya penempatan karyawan telah sesuai dengan fungsi dan bidang nya? 2. Evaluasi terhadap
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan
BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional
L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.
97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional
Lebih terperinciLampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart
L1 Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM
BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM IV. 1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Bernofarm. PT. Bernofarm merupakan
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Persediaan pada PT. Timur Jaya. 4. PROGRAM KERJA AUDIT 4.. Ruang Lingkup Audit Ruang Lingkup yang
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional
Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan? Pembagian dan pemisahan tugas sesuai dengan wewenang
Lebih terperinci. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang
43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA
BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sebagai
Lebih terperinciGambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password
L1 Gambar Menu Login User Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L2 Gambar Menu Utama Transaksi Gambar Menu Utama Persediaan Barang
Lebih terperinciANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN DAN PIUTANG
JURNAL Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, September 2011 Halaman 233-246 ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN DAN PIUTANG (Study Kasus pada CV. Alam Prima Komputer (Sentra
Lebih terperinciBAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan
BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan PT. Hezzel Farm Indonesia. Dalam pengumpulan temuan audit diperoleh dari dokumentasi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE
BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA BENGKEL GAC AUTO SERVICE Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan yang didapat setelah melakukan wawancara dan observasi, yang hasilnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam
Lebih terperinciLampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer
Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer A. 1. PENGENDALIAN UMUM ORGANISASI a. Apakah terdapat struktur organisasi formal yang mencakup bagian Pengolahan Data (Departemen EDP sudah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,
Lebih terperinciMenu ini digunakan untuk user untuk login ke sistem QAD. User harus memasukkan username dan password.
LAMPIRAN 1 Menu Log In Menu ini digunakan untuk user untuk login ke sistem QAD. User harus memasukkan username dan password. Menu Utama Menu ini berfungsi untuk menampilkan sistem-sistem yang ada pada
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENJUALAN HANDPHONE VELIN PHONE TANGERANG BERBASIS WEB
SISTEM INFORMASI PENJUALAN HANDPHONE VELIN PHONE TANGERANG BERBASIS WEB Disusun Oleh : AHMAD ROPEI 065610096 SISTEM INFORMASI STRATA 1 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AKAKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah
Lebih terperinci1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:
Latihan Soal 1 1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: 1 a. Pengendalian organisasi. b. Pengendalian administrative. c. Pengendalian substantive d. Pengendalian hardware
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA
BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional
BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen 4.1.1 Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen Operasional Pengendalian manajemen operasional
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS TRANSAKSI YANG TERLIBAT PENJUALAN TUNAI - PENJUALAN - DISKON DAN RETUR - PENERIMAAN KAS PENJUALAN KREDIT - PENJUALAN - DISKON DAN RETUR - PENCATATAN PIUTANG -
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)
L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah
DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan
BAB IV PEMBAHASAN IV. Tahap-Tahap Audit Kecurangan IV.1. Perencanaan Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan dan Program Audit 4.1.1. Perencanaan Audit No Kegiatan Metode Waktu Mencari Informasi dari Buku dan 1 Internet yang berkaitan dengan Sistem Informasi Instalasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan mengenai tampilan hasil Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Barang Spare part Diesel Berbasis Web pada PT MM.
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) DEPARTEMEN PENJUALAN POS Departemen Penjualan dan Pemasaran PT Trimata Nagasha Indonesia DAN PEMASARAN terkait dengan 1. Penjualan 2. Pemasaran 1. Penjualan Secara umum,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada
Lebih terperinciBAB IV. Hasil dan Pembahasan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebuah website yang menampilkan produk-produk
BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebuah website yang menampilkan produk-produk perusahaan pada CV. Indah Jati dan memberikan informasi mengenai produk yang
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA. yang terdapat pada PT Brahmana.
89 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap Sistem Informasi Persediaan. Tujuan audit terhadap
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS IV.A. TAHAP INVESTIGASI AWAL Tahap investigasi awal merupakan tahapan pertama dalam mengetahui jalannya sebuah proses bisnis yang berlangsung di toko kelontong Putra Jaya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC Pengendalian pada sistem informasi yang ada sangat penting dalam menjalankan kegiatan evaluasi. Penggunaan suatu sistem untuk data yang tidak diolah
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI GLOBAL PERANGKAT LUNAK. dimana akan dapat digunakan secara online oleh pihak-pihak berkepentingan.
37 BAB IV DESKRIPSI GLOBAL PERANGKAT LUNAK 4.1 Perspektif Produk Produk yang dirancang merupakan sebuah perangkat lunak berbasis web dimana akan dapat digunakan secara online oleh pihak-pihak berkepentingan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem informasi penjualan delivery fax pada PT Orindo Alam Ayu. Dalam pengumpulan temuan bukti audit dari wawancara
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Dengan terus berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini, peranan sistem informasi terhadap perkembangan
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Sumberdaya yang Dibutuhkan Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa kebutuhan yang harus disiapkan. Kebutuhan-kebutuhan
Lebih terperinciSISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 49 56 SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X Oleh Fery Feriyanto Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perangkat hardware
BAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Prima Cipta Instrument berdiri pada tanggal 19 Juli 2001, dan merupakan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK IV.1. Perencanaan dan Tujuan Audit Operasional atas fungsi Penjualan, Piutang Usaha
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Dengan adanya e-commerce perusahaan dapat menjalin hubungan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.
Lebih terperinci20. Halaman Detail Produk Setelah Login
178 20. Halaman Detail Produk Setelah Login Gambar 4.20 Layar Customer-Detail Produk Setelah Login Halaman detail produk menampilkan informasi lengkap tentang produk beserta spesifikasinya dan harga. Terdapat
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN 4.1 Rencana Audit Rencana audit yang dilakukan selama proses audit pada Sistem Informasi Penjualan PT. PERDANA BANGUN PUSAKA. Tbk adalah sebagai berikut : a. Lakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu
BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toko Asysa merupakan sebuah toko yang bergerak di bidang penjualan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko Asysa merupakan sebuah toko yang bergerak di bidang penjualan pakaian muslim yang berlokasi di Jalan Sutisna Senjaya Nomor 44 Tasikmalaya. Mekanisme penjualan
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciProsedure Keamanan Jaringan dan Data
Kemanan Jaringan / Network Security memiliki definisi tentang keamanan jaringan dan perangkat keras yang bersangkutan.perangkat keras seperti computer, server dan perangkat jaringan merupakan satu kesatuan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner
Lebih terperinci- Pengoperasian program mudah untuk dijalankan. - Tampilan program aplikasi cukup baik Konversi Data, Backup dan Recovery Data
344 4.3.4 Evaluasi Sistem Berikut adalah hasil evaluasi kepada para pengguna terhadap sistem yang telah kami buat, yaitu: - Aplikasi yang ada membuat pekerjaan mereka yang lebih mudah - Pengoperasian program
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bidang usaha kuliner berkembang pesat saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin menjamurnya rumah makan. Setiap rumah makan bersaing dengan memberikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut guna mencapai target yang diinginkan. Teknologi Internet merupakan. memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia bisnis sekarang ini memang semakin cepat dan ketat. Apalagi dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, khususnya dalam dunia Teknologi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Perkembangan teknologi saat ini memiliki pengaruh yang penting dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. bidang broker properti semenjak beroperasi lebih dari 15 tahun. Dalam
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Sistem Informasi PT ERA Griya Selaras merupakan Member Broker dari ERA Graharealty (ERA Indonesia) yang telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat dalam bidang broker properti
Lebih terperinciBAB 2 Hosting dan Domain
BAB 2 Hosting dan Domain Membuat toko online sudah sangat populer untuk para technopreuneur. Untuk membuat toko online dengan website, Anda perlu memiliki hosting dan domain. Hosting adalah salah satu
Lebih terperinciBAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan
52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan audit kecurangan diperlukan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem
Lebih terperinciKUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan
KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Kuesioner
Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan Pengembangan Sistem. mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini terdiri atas kebutuhan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Sistem 4.1.1. Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap pengembangan sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada penelitian ini, sistem informasi akuntansi yang penulis gunakan adalah salah satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development (RAD). Metode strategi
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :
L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi sistem informasi akuntansi pendapatan dan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum
BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. dompet. Perkembangan bisnis distro khusunya di Bandung mengalami. perkembangan yang pesat. Perusahaan-perusahaan yang sejenis sudah
BAB I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Fosuco merupakan distro yang berada di daerah Bandung. Distro ini didirikan pada tahun 2010 oleh Heru Lukito dan Hari Raynandi. Distro ini menyediakan berbagai macam
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA
BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN
BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan toko alat musik yang sudah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan toko alat musik yang sudah berdiri cukup lama. Toko alat musik Hafidz Pro Ard merupakan Usaha Kecil Mengah (UKM) yang sedang
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara Berdasarkan Pengendalian Manajemen Keamanan. tinggi? PC? PC? pada ruang PC? antivirus? berkala?
Daftar Pertanyaan Wawancara Berdasarkan Pengendalian Manajemen Keamanan Jenis Pengendalian Pengendalian Manajemen Keamanan Daftar Pertanyaan Wawancara a. Apakah atap atau langit langit gedung kantor dilengkapi
Lebih terperinci