PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT
|
|
- Sukarno Iskandar
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Dwi Dessy Setyowati 1 dan Mochamad Nursalim 2 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut, sehingga siswa mampu mengambil keputusan secara mantap sesuai dengan keadaan dirinya. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperiment design berupa one group pre test post test design. Metode pengumpulan data menggunakan angket langsung bentuk tertutup. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 4, yang mempunyai kemantapan pengambilan keputusan rendah. Teknik analisis data menggunakan statistik parametrik dengan rumus t-test. Teknik analisis data diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel (4,290 > 2,021). Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah penerapan layanan informasi studi lanjut dapat diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dengan pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut siswa, dan implementasi dari layanan informasi studi lanjut ini adalah siswa mantap dalam mengambil keputusan studi lanjut. Kata Kunci: Layanan Informasi Studi Lanjut, Kemantapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Pendahuluan Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada rentang usia tahun. Pada rentangan usia tersebut seorang individu berada pada tahap perkembangan masa remaja akhir, yang dalam perkembangan mereka dihadapkan pada berbagai permasalahan. Berikut ada empat macam masalah yang sering dialami oleh siswa sekolah menengah atas menurut pendapat Gunawan (2001:197) adalah: keputusan meninggalkan sekolah, persoalan-persoalan belajar, pengambilan keputusan ke perguruan tinggi, problem sosial siswa sekolah menengah atas. Keempat permasalahan tersebut, salah satunya dihadapi oleh siswa SMA adalah pengambilan keputusan ke perguruan tinggi, dimana seorang siswa yang telah lulus dari sekolah menengah atas dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Seorang siswa dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun karirnya. Adakalanya siswa mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan alternatif mana yang sebaiknya dipilih. Apakah nantinya akan meneruskan studi lanjut yakni melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, atau akan bekerja maupun mengikuti pelatihan-pelatihan/ kursus. Para siswa SMA yang akan melanjutkan pendidikannya maupun yang langsung bekerja, tidak begitu saja dapat melakukannya melainkan melalui suatu proses 1 Alumni Prodi BK Unesa 2 Staf pengajar di prodi BK Unesa
2 pengambilan keputusan. Mereka diharuskan siap dalam mengambil keputusan yang sangat penting dan sulit. Suatu keputusan yang khusus menentukan masa depannya sehubungan dengan karir yang dicita-citakan. Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia karirnya. Maka seorang siswa membutuhkan bantuan bimbingan dari guru pembimbing yang ada di sekolah, guna memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik diri. Kekurangtahuan dan kekurangpahaman tersebut sering membuat mereka kehilangan kesempatan, salah pilih jurusan, salah pilih pekerjaan, dan tidak dapat meraih kesempatan dengan baik sesuai dengan cita-cita, bakat, minat, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam diri individu tersebut. Agar terhindarkan dari permasalahan tersebut maka para siswa perlu dibekali dengan informasi yang cukup dan akurat. Pemberian layanan informasi studi lanjut bertujuan membantu peserta didik agar dapat memahami diri dan lingkungannya. Seperti kondisi sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan dunia kerja. Sehingga pada akhirnya siswa dapat membuat atau mengambil keputusan secara tepat dan terbaik bagi masa depannya terutama berkaitan dengan rencana karir yang akan ditempuhnya kelak. Indikator utama yang digunakan untuk mengetahui kemampuan dalam mengambil keputusan adalah preferansi pekerjaan dan profesi setelah tamat jenjang pendidikan menengah. Berdasarkan kuesioner dari Hayadin yang dilaksanakan pada tahun 2008 diperoleh gambaran bahwa 35,75% siswa kelas tiga SMA/ MA/ SMK sudah mempunyai pilihan pekerjaan dan profesi, sementara 64,25% lainnya belum mengambil keputusan pilihan ke perguruan tinggi, pekerjaan atau profesi. Siswa-siswi yang belum mengambil keputusan adalah mereka yang memiliki prestasi akademik yang baik maupun yang memiliki prestasi akademik sedang. Hal ini didukung oleh pendapat dari Santrock (2002) yang menyatakan bahwa kesulitan, kebingungan, dan ketakutan terasa ketika harus memilih dan memutuskan jurusan di perguruan tinggi. Kurangnya informasi akan jurusan dan lapangan kerja yang akan dihadapi oleh remaja ketika mereka lulus menambah kekhawatiran dalam pengambilan keputusan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan Konseling di SMA Kemala Bhayangkari I Surabaya khusus kelas XII IPA 4 diketahui bahwa siswa dalam kelas tersebut memiliki permasalahan, yakni siswa kelas XII IPA 4 belum mengambil keputusan atau belum merencanakan pilihan studi lanjut. Hal-hal yang diidentifikasikan menjadi penyebab siswa belum mengambil keputusan atau belum merencanakan pilihan studi lanjut adalah pelaksanaan layanan informasi dilaksanakan secara incidental, tingginya biaya untuk tes bakat minat yang dilengkapi dengan saran-saran jurusan, keadaan ekonomi orangtua, teman sebaya, faktor peluang kerja, dan kurangnya wawasan/ pengetahuan serta kurangnya informasi studi lanjut. Banyak siswa yang mengalami kekurangan informasi tentang studi lanjut terutama yang berkaitan dengan perguruan tinggi sehingga cenderung menjadi salah satu hambatan dalam menentukan arah pilih studi lanjut ataupun karirnya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurang intensifnya pelaksanaan layanan informasi di sekolah. Siswa hanya memiliki informasi tentang perguruan tinggi negeri yang diminati, sedangkan kurang pengetahuan tentang perguruan tinggi swasta. Siswa masih bingung menentukan alternatif pilihan perguruan tinggi swasta dikarenakan banyaknya jenis-
3 jenis perguruan tinggi swasta tersebut. Beberapa faktor yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan memilih perguruan tinggi swasta adalah status perguruan tinggi, citra PTS, fasilitas fisik, biaya SPP, proses belajar mengajar, mutu dosen, mutu lulusan. Pemberian informasi studi lanjut, baik yang diperoleh dari guru pembimbing maupun dari sumber-sumber informasi yang lain diharapkan siswa dapat memperoleh gambaran tentang studi lanjut yang akan dipilih dan ditempuhnya. Sehingga memudahkan siswa dalam mengambil keputusan kemana ia akan melanjutkan pendidikannya pasca SMA. Layanan informasi ini bertujuan memberikan informasi secara lengkap tentang studi lanjut, dengan harapan agar siswa dapat merencanakan/ mengambil keputusan secara tepat dan mantap sesuai dengan potensi yang dimiliki. Alternatif pendidikan pasca SMA tersedia dalam jumlah yang cukup bervariasi, saat ini tercatat Indonesia memiliki sekitar 80-an perguruan tinggi negeri (PTN). Jumlah ini belum termasuk perguruan tinggi agama Islam negeri (PTAIN), institut, akademi, dan sekolah tinggi kedinasan yang tersebar di seluruh Indonesia. Banyaknya jumlah perguruan tinggi negeri ini sebenarnya memudahkan calon mahasiswa, tetapi karena tidak semua PTN favorit maka para calon mahasiswa pun bingung menetapkan pilihan. Berbeda dengan jumlah perkembangan PTN yang bisa dianggap stabil dari tahun ke tahun, perkembangan perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia memiliki peningkatan yang sangat signifikan. Tercatat pada tahun 2000, jumlah PTS di Indonesia adalah Pada tahun 2004, jumlahnya mengalami peningkatan yaitu sebanyak PTS. Pada tahun 2008, jumlah ini meningkat lagi mencapai angka yang lebih fantastis, yaitu sekitar 2800-an dengan tingkat akreditasi yang beragam (Kompas, 4 Agustus 2008). Keputusan untuk melanjutkan pendidikan maupun memasuki lapangan pekerjaan, keduanya memerlukan pertimbangan lebih dulu. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan bagi para siswa yang memilih akan melanjutkan pendidikan menurut Gani (1992:19) adalah: (1) faktor biaya studi (2) masalah pemilihan jurusan. Berdasarkan data-data diatas bahwa pemberian layanan informasi studi lanjut perlu disampaikan kepada siswa agar mereka dapat mengambil keputusan secara tepat dan mantap, karena akan berhubungan dengan pilihan karir mereka di masa depan. Serta bertujuan agar siswa dapat mempersiapkan diri dalam memilih lembaga pendidikan pasca SMA sesuai dengan keadaan dirinya, dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan ekonomi orangtua. Artikel ini mengandung kajian materi sebagai berikut: Apakah ada pengaruh pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut?. Untuk memudahkan dalam memecahkan masalah, maka rumusan masalah tersebut dirumuskan secara operasional sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah siswa diberikan layanan informasi studi lanjut pada siswa kelas XII IPA 4?. A. Layanan Informasi Studi Lanjut Menurut Prayitno (2004:259) Layanan informasi adalah layanan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan
4 sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien). Layanan informasi (Nursalim, 2002:22) adalah kegiatan bimbingan yang bermaksud membantu siswa untuk mengenal lingkungannya, yang sekiranya dapat dimanfaatkan untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Sedangkan menurut Depdikbud, Dikdasmen (1996:4) Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa dan pihak-pihak lain (yang dapat memberi pengaruh besar pada siswa, terutama orangtua) menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan pertimbangan lainnya. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian layanan informasi adalah suatu pemberian informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pemikiran sebaik-baiknya untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan atau kebutuhan peserta didik. Pengertian studi lanjut (Sutikna, 1998:17) adalah kelanjutan studi. Berdasarkan pendapat diatas maka studi lanjut adalah pendidikan lanjutan atau sambungan setelah tamat dari SMA atau pendidikan yang lebih tinggi dari saat ini. Berdasarkan uraian diatas, pengertian layanan informasi studi lanjut dapat didefinisikan sebagai suatu pemberian informasi tentang pendidikan pasca SMA atau program pendidikan lanjutan yang lebih tinggi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan atau kebutuhan peserta didik. Adapun hal-hal yang perlu diberikan adalah memperkenalkan bentuk perguruan tinggi, status perguruan tinggi, nama fakultas/ akademi, dan segala hal yang berkaitan dengan perguruan tinggi agar nantinya para peserta didik dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan studi lanjut yang berhubungan dengan karir/ masa depannya. Tujuan adanya informasi studi lanjut (Sutikna,1998) adalah sebagai berikut: a) agar siswa dapat memahami diri sendiri sehingga dapat mempersiapkan diri dalam pemilihan program, b) agar siswa mengetahui jenis-jenis pendidikan yang berkaitan dengan pemilihan program. Fungsi dari pemberian informasi studi lanjut adalah: a) sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang disesuaikan dengan bidang karir dan keputusan studi lanjut pasca SMA, b) membantu siswa dalam berpikir rasional dalam mengambil keputusan jurusan di perguruan tinggi sehubungan dengan karir/ masa depannya. Materi informasi studi lanjut (Depdikbud, 1998) meliputi: bentuk perguruan tinggi (universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, Universitas Terbuka), jalur pendidikan tinggi (akademik, profesional), jenjang pendidikan tinggi, persyaratan masuk pendidikan tinggi, komponen biaya pendidikan di perguruan tinggi. B. Kemantapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:713) kemantapan memiliki arti Hal (keadaan) mantap (stabil, aman, teguh hati, tetap tidak berubah).
5 Kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut ke perguruan tinggi adalah bagian dari pengambilan keputusan karir yang diartikan oleh Basori (2004:91), sebagai suatu kematangan diri dalam proses untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan pendidikan ke perguruan tinggi yang berorientasi pada pekerjaan/ jabatan. Menurut Terry (dalam Manrihu, 1992:170) Definisi pengambilan keputusan (decision making) adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Basori (2004:91) menyebutkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk menentukan berbagai alternatif yang berkaitan dengan suatu hal sesuai dengan keadaan diri dan lingkungannya. Menurut Sutikna (1998:17) studi lanjut adalah kelanjutan studi. Berdasarkan uraian pendapat di atas tentang kemantapan, pengambilan keputusan, studi lanjut disimpulkan bahwa kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut ke perguruan tinggi adalah kepastian dan tidak berubahnya pengambilan keputusan studi lanjut atau proses penentuan pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan studi lanjut atau pendidikan lanjutan yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pengambilan keputusan karir berkenaan dengan studi lanjut ke perguruan tinggi menurut Basori (2004: 92), terdiri dari dua faktor yakni faktor pribadi dan faktor lingkungan: Faktor pribadi, antara lain:a) tipe kepribadian dan ciri-ciri sifat yang menonjol, b) bakat atau kemampuan bidang akademis, c) bakat atau kemampuan bidang nonakademis, d) minat terhadap suatu jabatan/ pekerjaan, e) nilai kehidupan pribadi, f) Hobi dan kesenangan. Sementara itu faktor lingkungan, antara lain: a) nilai-nilai kehidupan masyarakat, b) Keadaan ekonomi keluarga/ orangtua, c) kebutuhan/ prospek lapangan pekerjaan yang terkait, d) kesempatan mendapatkan peluang suatu jabatan/ pekerjaan Menurut Gunawan (2001:199), ada berbagai macam alasan yang sering ditemukan sehingga mempengaruhi siswa dalam mengambil keputusan untuk studi lanjut ke perguruan tinggi secara tepat, diantaranya: a) kecenderungan orangtua memasukkan anaknya ke perguruan tinggi almamater mereka, b) pengaruh sahabat, guru atau pembimbing yang pernah belajar di perguruan tinggi tersebut, c) perguruan tinggi yang terdekat dengan rumah orangtua siswa dengan resiko memilih jurusan apa saja, asalkan siswa dapat melanjutkan studinya seperti teman-teman yang lain, d) Mengisi waktu senggang sehingga mereka lebih senang pergi kuliah. Alasan-alasan tersebut belum menjamin anak dapat masuk ke perguruan tinggi yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Menurut Kansil (1997:25) bahwa: Suatu hal atau faktor yang dianggap sebagai pengganggu dalam proses pengambilan keputusan apabila faktor tersebut dapat mempersulit pengambilan keputusan atau pembelokan arah keputusan dari yang seharusnya. Salah satu faktor adalah lingkungan hidup terdekat seseorang, yaitu orangtua serta anggota keluarga terdekat lainnya. Gangguan lain dapat berasal dari lingkungan sekitar yang dapat timbul dari teman-teman terdekat. Lebih lanjut Kansil (1997:26) menjelaskan bahwa hubungan pertemanan yang akrab kecenderungan dapat menyebabkan seseorang melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan atas keputusan dari teman-teman lainnya. Jika temannya memilih jurusan hukum atau ekonomi, maka ia pun akan memilih jurusan yang sama agar mereka tetap
6 bersama, meskipun bakat/ sifat pribadinya tidak sesuai untuk itu. Pengambilan keputusan semacam ini dapat berbahaya, khususnya menyangkut pilihan dalam melanjutkan pendidikan. Banyak kegagalan telah terjadi sebagai akibat pengambilan keputusan semacam ini. Teori keputusan didasarkan pada pokok pikiran bahwa individu dapat memilih alternatif. Pendekatan teori Gellat (Sukardi, 1994) yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa hal yang mengarah pada suatu keputusan, mencakup: a) menentukan tujuan: dimulai apabila individu mengenal suatu kebutuhan untuk mengambil suatu keputusan, kemudian menentukan suatu sasaran atau tujuan, b) mengumpulkan informasi/ data: individu perlu mengumpulkan data dan mengadakan survei tentang kemungkinan bidang kegiatan, c) Pemanfaatan data: penggunaan data dalam menentukan kemungkinan keberhasilan, d) mengestimasi hasil: mengestimasi hasil-hasil yang dikehendaki, perhatian dipusatkan pada sistem nilai individu, e) mengevaluasi dan memilih: melibatkan evaluasi dan seleksi suatu keputusan. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan metode one-group Pretest-Posttest Design. Eksperimen dilakukan pada satu kelompok tanpa menggunakan kelompok kontrol dengan memberikan pretes sebelum perlakuan bertujuan agar hasil perlakuan dapat diketahui secara akurat setelah diberikan postes dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII IPA 4 SMA Kemala Bhayangkari I Surabaya. Penelitian ini menggunakan angket langsung bentuk tertutup, responden menjawab sendiri butir pertanyaan yang sudah tersedia jawabannya. Data dikumpulkan melalui angket yang telah dikembangkan sendiri. Proses pengumpulan data, memerlukan alat atau instrumen pengumpul data yang benar-benar dapat mengumpulkan data dengan baik. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistic parametric dengan menggunakan rumus t-test. Penggunaan rumus t-test harus berdasarkan pada asumsi-asumsi yaitu harus berdistribusi normal dan bersifat homogen. Hasil dan Pembahasan Setelah melakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah memaparkan data hasil penelitian. Adapun sajian data terdiri dari pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) kelas XII IPA 4 sebagai kelas ekperimen yang mendapatkan treatment berupa layanan informasi studi lanjut. Tabel. 1 Data Skor Pengukuran Awal (sebelum perlakuan layanan informasi studi lanjut) Siswa Kelas XII IPA 4 Subyek Pretest Subyek Pretest
7 Mean SD Tabel. 2 Data Skor Hasil Pengukuran Akhir (sesudah perlakuan layanan informasi studi lanjut) Siswa Kelas XII IPA 4 Subyek Postes Subyek Postes Sebelum melakukan analisis menggunakan t-test maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi sebagai syarat menggunakan rumus t-test, terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas
8 Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test (analisis SPSS di lampiran I) dengan menggunakan program SPSS versi 13, hasilnya sebagai berikut: Tabel. 3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Postes Jumlah siswa Rata-rata Standar Deviasi Nilai Kolmogorov- Smirnov Z Signifikansi Berdasarkan tabel didapat Nilai Kolmogorov-Smirnov Z untuk pretest sebesar dengan nilai signifikansi dan posttest sebesar dengan nilai signifikansi Dikarenakan nilai signifikansi kedua kelompok 0.05 maka data berdistribusi normal. (Ghozali, 2006). 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan Uji Homogenitas (Levene Test) dengan menggunakan program SPSS versi 13, hasilnya sebagai berikut: Tabel. 4 Hasil Uji Homogenitas F hitung Penyebut Pembilang Signifikansi (df1) (df2) Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung (Levene Statistic) sebesar 0,978 dengan nilai signifikansi 0,326 dimana lebih besar dari 0,05 maka data tersebut diatas adalah homogen (Ghozali, 2006). Selanjutnya untuk hasil uji t test untuk penerimaan dan penolakan hipotesis (Ha) yaitu ada pengaruh pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut. Adapun ketentuan penerimaan hipotesis, apabila signifikansi dibawah atau sama dengan 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Tabel. 4 Hasil Analisis t-test antara pretes dan postes siswa kelas XII IPA 4 Data XII IPA 4 antara pretes dan postes Nilai Rata-rata 2.59 Standar Deviasi 3.92 Standar kesalahan rata-rata 0.60 Hasil t hitung Derajat kebebasan 41 Signifikansi Nilai t tabel dapat diketahui dengan melihat nilai derajat kebebasan = 41 dengan derajat kesalahan 5% didapat t tabel = Nilai t hitung lebih besar dari t tabel (4.290 > 2.021) maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, ada pengaruh pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut. Maka dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa kelas XII SMA Bhayangkari Surabaya.
9 B. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan tingkat kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah layanan informasi studi lanjut diberikan pada siswa kelas XII IPA 4. Layanan informasi studi lanjut memiliki pengaruh positif terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa, dengan demikian hipotesis yang menyatakan Terdapat perbedaan yang signifikan pada skor kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap siswa kelas XII IPA 4 SMA Kemala Bhayangkari I Surabaya telah teruji. Dengan t hitung 4,290 dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kapes dan Strickler (dalam Manrihu, 1992:160) ditemukan bahwa kurikulum Sekolah Lanjutan Atas yang berisi bimbingan terutama tentang paket bimbingan informasi perguruan tinggi yang berbeda antara satu sama lain menyebabkan perubahan dan peningkatan yang berbeda dalam kematangan pengambilan keputusan karir terutama studi lanjut. Selanjutnya Gunawan (2001:31) menjelaskan bahwa pilihan untuk memasuki perguruan tinggi atau dengan kata lain melanjutkan studi/ pendidikan ke perguruan tinggi adalah salah satu persoalan yang sangat penting yang dihadapi oleh orangtua dan siswa Sekolah Menengah Atas. Pemahaman berbagai informasi karir dalam hal ini khususnya studi lanjut, siswa dapat menggunakannya sebagai bahan untuk pertimbangan sehingga pada akhirnya akan lebih memiliki kesiapan untuk mengambil keputusan terkait dengan studi lanjut ke perguruan tinggi. Simpulan dan Saran Penelitian dengan judul pengaruh pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut mengungkapkan hipotesis Terdapat perbedaan yang signifikan pada skor kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut antara sebelum dan sesudah pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap siswa kelas XII IPA 4 SMA Kemala Bhayangkari I Surabaya diterima, dengan hasil t hitung 4,290 lebih besar dari t tabel 2,021 (4,290>2,021). Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dengan pemberian layanan informasi studi lanjut terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut siswa. Artinya sesudah diberikan layanan informasi studi lanjut, siswa mengalami peningkatan berupa dapat memantapkan pengambilan keputusan studi lanjut ke perguruan tinggi. Berdasarkan simpulan tersebut diatas, maka hasil penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut: Pertama, kepada pihak sekolah, agar penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah khususnya bidang bimbingan karir. Kedua, kepada guru pembimbing, secara khusus agar diberikan waktu khusus untuk pelaksanaan layanan informasi karir terutama studi lanjut tentang perguruan tinggi maupun perguruan tinggi swasta dalam hal ini sebagai pilihan alternatif. Ketiga, bagi siswa, dengan penelitian ini diharapkan siswa siap dan mantap dalam mengambil keputusan studi lanjut dan dapat bersikap aktif dalam mencari informasi terbaru serta data-data terkait tentang studi lanjut. Serta dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menentukan program studi yang diminati. Keempat, bagi peneliti lain, jika ingin mengadakan penelitian yang serupa
10 diharapkan dapat menghubungkan kelompok teman sebaya (peer group), serta menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding. Agar dapat melihat apakah terdapat perbedaan dalam pengambilan keputusan studi lanjut ke perguruan tinggi dan menggunakan subyek atau sampel yang heterogen. DAFTAR ACUAN Arikunto, Suharsimi Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Basori, Muh Paket Bimbingan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Karir Bagi Siswa SMU. Malang: Universitas Negeri Malang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Mengenal Pendidikan Tinggi di Indonesia (Online, diakses 26 Februari 2009). : Pusat Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Gani, Ruslan Abdul Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa. Gunawan, Yusuf Pengantar Bimbingan dan Konseling Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Prenhallindo. Ghozali, Imam Statistik Multivarian dengan SPSS. Semarang: BPFE UNDIP. Hadi, Sutrisno Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi. Hayadin Pengambilan Keputusan Pelajar Jenjang Menengah (Online). ( diakses 26 Februari 2009). Hidayati, Novi Wahyu Pengaruh Layanan Informasi Studi Lanjut Terhadap Perencanaan Karir Siswa. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JBK FIP Unesa. Kansil, C.S.T dan Kansil, Christine. S.T Melangkah ke Perguruan Tinggi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Kartono, Kartini Seri Psikologi Terapan Menyiapkan dan Memandu Karir. Jakarta: Rajawali. Kristiaji, Wisnu Chandra dan Sumiharti, Yati (Penyunting) Life Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta: Erlangga.
11 Manrihu, Muh. Thayeb Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Bumi Aksara. Muhlis Hubungan Antara Tingkat Pemahaman Informasi Karir Tentang Perguruan Tinggi Dengan Tingkat Kesiapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Ke Perguruan Tinggi. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JBK FIP Unesa. Nurihsan, Achmad Juntika Strategi Layanan Bimbingan Konseling. Bandung: Refika Aditama. Nursalim, Moch dan SA, Suradi Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unipress. Prayitno dan Ermananti Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Rubin, Theodore Isaac Strategi Keputusan Yang Efektif. Semarang: Dahara Prize. Sudjana, Nana dan Ibrahim Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar baru Algesindo. Sugiono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukardi, Dewa Ketut dan Sumiati, Desak Made Tes Dalam Konseling Karir. Surabaya: Usaha Nasional. Sutikna, Agus Bimbingan Karir untuk SMA. Jakarta: Intan Pariwara. Syamsi, Ibnu Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara. Tim Pengembangan Analisis Multivariat dengan SPSS. Jakarta: Salemba Infotek. Walgito, Bimo Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset. Zain, Badudu Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
12
13
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Tuti Rindiani 1 dan Tamsil Muis 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia
Lebih terperinciOleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek
196 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS IX-E SMP NEGERI 1 POGALAN
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMILIH STUDI LANJUT SISWA. Dian Triwahyuningsih 1 dan Budi Purwoko 2
PENERAPAN STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMILIH STUDI LANJUT SISWA Dian Triwahyuningsih 1 dan Budi Purwoko 2 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan
Lebih terperinciPenerapan Konseling Kelompok Trait Factor untuk Mengatasi Kesulitan dalam Perencanaan Karir pada Siswa
Penerapan Konseling Kelompok Trait Factor untuk Mengatasi Kesulitan dalam Perencanaan Karir pada Siswa Abstrak Ary Wahyu Ratnaningtyas 1 dan Satiningsih 2 Tujuan penelitian ini untuk menguji keefektifan
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA
PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA Novi Wahyu Hidayati Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling IKIP-PGRI Pontianak Jl Ampera Kota Baru No. 88 Telp.(0561)748219
Lebih terperinciEFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN STUDI LANJUTAN SISWA
77 Jurnal Psikologi Jurnal Pendidikan Psikologi Pendidikan & Konselin Vol. & Konseling 1 No. 1 Juni 2015 Volume 1 Nomor 1 Juni 2015. Hal 77-83 ISSN: 2443-2202 EFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa
Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa Abstrak Peggy Aprilia dan Hartono Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciUSAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi12/01/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 hlm. 310-316 USAHA
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA
Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Pemahaman Kepribadian Siswa Kelas X... 25 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat memasuki dunia kerja, demikian halnya dengan pendidikan di SMA. Kurikulum SMA dirancang untuk
Lebih terperinciOleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.
PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Octavena Mellinda
Lebih terperinciEFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA
EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA Erla Prita Novartianti (10220117) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar Belakang
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :
EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 POGALAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan maksud apakah pelaksanaan layanan bimbingan karir dapat mempengaruhi dalam pemilihan jurusan
Lebih terperinciSriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciTyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK
1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tyas Siti Syarifah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
Lebih terperinciProdi Pendidikan Biologi STKIP Pembangunan Indonesia Makassar.
Pengaruh Strategi Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran Biologi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP-PI Makassar
Lebih terperinciJurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling, Volume 1 Nomer 1 Tahun 2013, pp Januari
PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMILIH STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 3 LAMONGAN Listianah Prof. Dr. H. Muhari Bimbingan
Lebih terperinci1) Mahasiswa PPB/BK 2008 Universitas Negeri Surabaya 2) Dosen Pembimbing PPB/BK Universitas Negeri Surabaya. *) ABSTRAK
1 PENERAPAN LAYANAN INFORMASI KARIER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER SISWA KELAS XII SMAN I KREMBUNG SIDOARJO MukhtarulUmmah 1 *) Drs. H. Sutijono, MM 1) Mahasiswa PPB/BK 2008 Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan respon terhadap kegiatan belajar mengajar. 24 Inti dari penelitian ini adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diperoleh berupa angka pengelolaan pembelajaran, ketuntasan hasil belajar
Lebih terperinciHUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DI INTERNET TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH INDONESIA SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 1 TRENGGALEK SKRIPSI
Artikel Skripsi PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DI INTERNET TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH INDONESIA SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 1 TRENGGALEK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti yaitu tentang Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Traffinger dalam Meningkatkan Kreativitas
Lebih terperinciBAYU ADHY TAMA K
PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN SISWA KELAS X SMA NEGERI PUNUNG TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL Oleh: BAYU ADHY TAMA K3109019
Lebih terperinciPENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA
19 PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA Oleh : Agustin Rachmawati Purlina 1 Gantina Komalasari 2 Aip Badrujaman 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian
Lebih terperinciPEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN
PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN (Penelitian Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Punung Kabupaten Pacitan Tahun Ajaran 2013/2014)
Lebih terperinciTitis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK
1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi experiment. Desain ini akan mengukur pengaruh metode simulasi pada materi sistem
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015
KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK IPS DI PERGURUAN TINGGI
Pengaruh Teknik Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... 65 PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD FKIP UN PGRI Kediri
PENGARUH STRATEGI BELAJAR CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA BENDA KONKRIT TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN ENERGI DAN PENGARUHNYA SISWA KELAS III SDN LENGKONG 1 ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre experimental design) dengan desain kelompok tunggal pretes dan postes (one group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan menjadi dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. 1 Pada penelitian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Motivasi Memasuki Dunia Kerja berpengaruh positif dan signifikan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi Memasuki Dunia Kerja berpengaruh positif dan signifikan
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TOPIK TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMILIHAN PROGRAM PENJURUSAN SISWA. Dinar Mahdalena Leksana
KEEFEKTIFAN PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TOPIK TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMILIHAN PROGRAM PENJURUSAN SISWA Dinar Mahdalena Leksana Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang
digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan (lapangan). 1 Sedangkan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012, hlm. 6) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
Lebih terperinciJurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 2 (2017) ISSN (Print) :
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 2 (2017) 281-295 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ADAPTIF DAN PENGGUNAAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut juga
Lebih terperinciPENERAPAN KONSELING TRAIT AND FACTOR PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMILIH PROGRAM PENJURUSAN BAHASA
1 PENERAPAN KONSELING TRAIT AND FACTOR PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMILIH PROGRAM PENJURUSAN BAHASA Desta Putu Wikarta 1 dan Mochamad Nursalim 2 Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciPENGARUH METODE BACA GLOBAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK KELOMPOK B DI TK MAJELIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) GEMOLONG TAHUN 2013/2014
PENGARUH METODE BACA GLOBAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK KELOMPOK B DI TK MAJELIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) GEMOLONG TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid
Lebih terperinciPENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA. Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2
PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan
35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dalam penelitian ini kita tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan mempengaruhi variabel
Lebih terperinciKata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi
Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan dapat mempengaruhi pemahaman materi bimbingan belajar pada siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah, meskipun pada dasarnya proses pendidikan dapat dilaksanakan di
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP EKSPLORASI KARIR PADA SISWA KELAS IX SMPN SATU ATAP SENDANG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP EKSPLORASI KARIR PADA SISWA KELAS IX SMPN SATU ATAP SENDANG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Nur Hasanah Dr. Wisman Hadi, M. Hum. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
45 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian menggunakan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen pada kelas X.ATPH dengan jumlah peserta didik 30 orang dan kelompok kontrol pada
Lebih terperinciPengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dalam Menanggulangi Perilaku Membolos Pada Siswa Kelas X SMKS 45 Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2013/2014
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dalam Menanggulangi Perilaku Membolos Pada Siswa Kelas X SMKS 45 Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2013/2014 Adi Parayuku, I Made Gunawan, Ani Endriani Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)
Lebih terperinciHanim Mujidatul Iffah Prodi BK, FIP, UNESA,
LAYANAN INFORMASI KARIER MELALUI MEDIA PERMAINAN MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XI IPA-2 SMAN 1 MENGANTI Hanim Mujidatul Iffah Prodi BK, FIP, UNESA,
Lebih terperinciPILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Terhadap Peserta Didik Kelas XI dan XII di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman) ARTIKEL EVA GUSPA RINI NPM: 11060193
Lebih terperinciPENGARUH METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERKALIAN BILANGAN YANG
PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERKALIAN BILANGAN YANG HASILNYA BILANGAN SAMPAI DUA ANGKA PADA PESERTA DIDIK KELAS II SEKOLAH DASAR TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENGARUH TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 3 YOGYAKARTA. Oleh : Irwansyah NIM ABSTRAK
PENGARUH TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 3 YOGYAKARTA Oleh : Irwansyah NIM. 10505247002 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar yang menggunakan metode
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
PENGARUH MODEL STAD DENGAN MEDIA PALIBER TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI CARA MANUSIA DALAM MEMELIHARA DAN MELESTARIKAN ALAM PADA SISWA KELAS III SDN TAMANAN KOTA KEDIRITAHUN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciCitra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT
PENGGUNAAN IEKAD DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR Citra Passa Hartadi (cici.dinda@yahoo.com) 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA Ayunda Mayasari Dewi (10220138) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Perumusan Masalah dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMK Cipta
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pembangunan manusia merupakan kekuatan yang akan berperan sebagai kunci pembuka sebagai terwujudnya masa depan
Lebih terperinciHARIO WIJAYANTO A
DAMPAK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 POLANHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier
Lebih terperinciWahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan
Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil
13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. dalam kategori kinerja sangat baik, yakni sebesar 41,66% (5 guru)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pandangan guru pendidikan jasmani di SMP se-kota Yogyakarta terhadap kompetensi mahasiswa PJKR dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dilapangan atau dilokasi penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciJURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF THE SOCIODRAMA TECHNIQUE TO IMPROVE ELEVENTH SCIENCE
Lebih terperinciHubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa
Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Agus Supriyanto (09220652) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Perilaku menyimpang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan multimedia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR
167 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR Galih T. Lesmana 1, Ono Wiharna 2, Sulaeman 3 Departemen Pendidikan
Lebih terperinciMiftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN-SARAN. penjas terhadap kemampuan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan Prodi
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan tanggapan guru penjas terhadap kemampuan mahasiswa Praktik Pengalaman
Lebih terperinci