KESALAHAN GRAMATIKA DALAM PETIKAN SURAT NAPOLEON BONAPARTE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESALAHAN GRAMATIKA DALAM PETIKAN SURAT NAPOLEON BONAPARTE"

Transkripsi

1 Linguistika Akademia Vol.3, No.2, 2014, pp. 186~197 ISSN: KESALAHAN GRAMATIKA DALAM PETIKAN SURAT NAPOLEON BONAPARTE Yeli Setyawati ABSTRACT Grammatical structure commonly called as grammar is the important thing that could not be ignored in the process of communication. Grammatical structure used right would facilitate the participants in the process of communication. In contrary, incorrect grammar would adversely affect the communication process. Due to the messy grammar would lead to misinterpretation in the receipt of information by the receivers. Remind that grammatical structure is important in the process of communication; the researcher will analyze the grammatical errors contained in the letter of French Emperor, Napoleon Bonaparte. This paper aims to determine the form of grammatical deviation contained in the letter. The method used in this analysis is substitution distributional method because it relates to grammatical errors. Then, the theory used is the traditional linguistics theory. The analysis showed that the grammatical deviations can be the error in the use of part of speech, the error in relative clause (the use of who and that, the error of spelling, and the selection of words that did not fit. Key words: information; grammatical deviation; part of speech. ABSTRAK Struktur gramatika atau sering disebut dengan tata bahasa merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan dalam proses komunikasi. Penggunaan struktur gramatika secara baik dan benar akan mempermudah partisipan dalam melangsungkan proses komunikasi. Sebaliknya, penulisan gramatika yang tidak benar akan berimbas buruk pada proses komunikasi. Karena tata bahasa yang berantakan akan menyebabkan kesalahtafsiran dalam penerimaan informasi oleh penerima pesan. Mengingat pentingnya struktur gramatika dalam komunikasi penulis akan menganalisis kesalahan gramatika yang terdapat pada surat Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte. Paper ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyimpangan gramatika yang terdapat pada surat tersebut. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode analisis bahasa distribusional substitusi karena analisis ini berkaitan dengan kesalahan gramatika. Kemudian, teori yang digunakan adalah teori linguistik tradisional. Hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk penyimpangan gramatika dapat berupa kesalahan dalam penggunaan part of speech atau kelas kata, kesalahan pada relative clause (penggunaan who-that), kesalahan ejaan, serta pemilihan kata yang tidak pas. Kata kunci: informasi; penyimpangan gramatika; kelas kata.

2 Linguistika Akademia ISSN: A. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia perlu melakukan komunikasi. Kata atau istilah komunkasi (communication), secara etimologis berasal dari bahasa Latin communicatus yang bersumber pada kata communis. Kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, ataun mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Menurut Wikipedia (id.wikipedia.org/wiki/komunikasi) komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau sekelompok orang menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Laswell mengatakan bahwa komunikasi dapat berlangsung dengan baik jika ada komponen-komponen berikut ini: 1. Pengirim (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan. 2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. 3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. 4. Penerima (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. 5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. 6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijelaskan. Agar terjadi kesinambungan dalam penyampaian informasi, komunikasi harus dilakukan secara efektif. Adapun, pengertian dari komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang lain yang terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan dari komunikasi efektif adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara Kesalahan Gramatika dalam Petikan Surat Napoleon Bonaparte (Yeli Setyawati)

3 188 pemberi informasi dan penerima informasi, sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi harus lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi atau receiver. Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp, komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara sender dan receiver dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila pengirim dan penerima pesan memiliki persamaan dalam hal pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dikatakan efektif apabila memenuhi hal-hal berikut: 1. Pesan dapat diterima dan dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya. 2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diinginkan oleh pengirim. 3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan maupun secara tertulis. 1. Komunikasi lisan Komunikasi dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung yang dibatasi oleh jarak dan waktu. Jarak dan waktu sangat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas komunikasi. Komunikasi lisan bertujuan agar informasi yang disampaikan oleh si penyampai informasi (berita) dapat diterima dan dipahami oleh si penerima berita. Teknologi Komunikasi Lisan adalah berkomunikasi dengan menggunakan alat yang menghasilkan suara berbahasa lisan di antaranya telepon. 2. Komunikasi tertulis Komunikasi tertulis disampaikan secara tidak langsung. Contoh yang paling kita kenal adalah surat kabar atau koran, majalah, artikel, dan lain-lain. Teknologi komunikasi tulis adalah berkomunikasi dengan menggunakan tulisan, huruf, atau gambar. Melalui tulisan kita dapat menyampaikan ide, gagasan, pesan, dan informasi lainnya. Linguistika Akademia Vol. 3, No. 2, 2014:

4 Linguistika Akademia ISSN: Salah satu media komunikasi tertulis adalah surat. Menurut Wikipedia, surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja. Sebagai media komunikasi, surat harus mengandung informasi yang jelas mengenai pesan yang akan disampaikan kepada penerima. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat adalah sturktur gramatika atau tata bahasa. Tata bahasa akan berpengaruh pada proses komunikasi. Tata bahasa yang baik dan benar akan mempermudah tercapainya tujuan komunikasi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi. Sebaliknya, tata gramatika yang salah akan mempersulit proses komunikasi karena informasi yang susah dipahami. Namun, pada kenyataannya sering kita temui surat-surat yang penulisannya kurang memperhatikan tata bahasa itu sendiri. Hal ini mungkin terjadi karena minimnya pengetahuan seseorang tentang struktur gramatika itu sendiri. Salah satu surat yang memiliki banyak kesalahan pada tata bahasanya adalah surat yang ditulis oleh Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte. Surat ini ditulis oleh Napoleon pada tahun 1816 di Pulau Saint Helena dalam pengasingannya setelah kalah dalam pertempuran Waterloo. Surat yang dipamerkan di Paris dan akan dilelang ini akan digunakan oleh penulis sebagai data penelitiannya. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana bentuk penyimpangan struktur gramatika pada surat tersebut ( Penelitian ini berkaitan dengan surat yang di dalamnya terdapat kesalahan gramatika, sehingga penulis menggunakan metode analisis bahasa distribusional substitusi dalam penelitiannya. Kesalahan gramatika selalu berkaitan dengan teori linguistik tradisional yang menyatakan bahwa bahasa yang mengandung kesalahan gramatika dianggap salah. Oleh karena itu landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori linguistik tradisional. Kesalahan Gramatika dalam Petikan Surat Napoleon Bonaparte (Yeli Setyawati)

5 190 B. LANDASAN TEORI Paper ini mengkaji tentang kesalahan gramatika yang terdapat pada petikan surat Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte sehingga teori yang digunakan adalah teori linguistik tradisional. Teori tradisional boleh dikatakan sebagai aliran linguistik tertua. Dari latar belakang sejarahnya, kita mengetahui bahwa munculnya teori ini bermula dari Plato dan Aristoteles yang kita kenal sebagai filosof besar bangsa Yunani. Pada abad IV SM, Plato yang merupakan seorang ahli filsafat mencetuskan pembagian jenis kata bahas Yunani Kuno dalam kerangka telaah filsafatnya. Dari perenungan tentang bahasa, ia mampu membedakan onoma dan rhema (nomina & verba) dalam bahasa Yunani, dan menurutnya, ini berlaku juga pada bahasabahasa di dunia (Ubaidillah, 2012: 11). Selanjutnya pada tahun 384 SM-322 SM, Aristoteles membagi jenis kata bahasa Yunani Kuno menjadi tiga golongan yaitu onoma, rhema, dan syndesmos. Perkembangan ilmu bahasa pada masa itu terbatas pada telaah kata saja, khususnya tentang jenis kata. Pada akhir abad 130 SM, tata bahasa atau gramatikal mulai diperhatikan oleh Dyonisius Thrax. Buku tata bahasa pertamanya yang berjudul Techne Gramatike dijadikan anutan oleh para ahli tata bahasa lainnya yang kemudian dikenal sebagai penganut aliran tradisionalisme. Pada zaman ini pembagian jenis kata sudah mencapai nomina, pronominal, artikel, verba, adverbial, preposisi, partisipium, dan konjugasi. Adapun ciri-ciri aliran linguistik tradisional menurut Soeparno (2002: 44) adalah sebagai berikut: 1. Bertolak dari pola pikir secara fiosofis. Ciri ini dibuktikan dengan banyaknya pembagian jenis kata yang bersumber dari onoma-rhema produk Plato dan onoma-rhema-syndesmos produk Aristoteles. 2. Tidak membedakan bahasa ujaran dan bahasa tulisan. Teori ini mencampuradukkan pengertian bahasa dalam arti yang sebenarnya dan tulisan yang merupakan perwujudan bahasa dengan media huruf. 3. Senang bermain dengan definisi. Linguistika Akademia Vol. 3, No. 2, 2014:

6 Linguistika Akademia ISSN: Ciri ini merupakan pengaruh dari cara berpikir secara deduktif. Semua istilah diberi definisi terlebih dahulu yang kemudian dihafalkan untuk memahami istilah-istilah tersebut. 4. Pemakaian bahasa berkiblat pada pola atau kaidah. Ketaatan pada pola ini diwarisi sejak para ahli tata bahasa tradisional mengambil alih pola-pola bahasa latin untuk diterapkan pada bahasa mereka sendiri. Kaidah bahasa yang telah disusun dalam bentuk buku tata bahasa harus benar-benar ditaati oleh pemakai bahasa. Setiap pelanggaran kaidah maka bahasa dinyatakan salah atau tercela. 5. Level-level gramatik belum ditata secara rapi. Tataran terendah menurut teori ini adalah huruf yang didefinisikan sebagai unsur bahasa terkecil. Level di atas huruf adalah kata yang merupakan kumpulan huruf yang mengandung arti. Level tertinggi adalah kalimat, yakni kumpulan kata yang mengandung arti lengkap. 6. Tata bahasa didominasi oleh jenis kata (part of speech). Ciri ini merupakan ciri yang paling menonjol di antara ciriciri yang lain. Hal ini dipahami karena masalah pengelompokan kata merupakan aspek linguistik yang paling tua dalam sejarah kajian linguistik. Teori linguistik tradisional memiliki kelemahan sebagai berikut: 1. Pemerian bahasa Inggris, yang bertipe fleksi-aglutinatif, disamakan dengan pemerian bahasa bertipe infleksi (Yunani, Latin). 2. Menyalahkan bahasa yang tidak sesuai dengan gramatika, meskipun umum digunakan. 3. Tidak memperhatikan kenyataan bahasa di lapangan. (Ubaidillah, 2012: 17) C. ANALISIS Sebelum menganalisa lebih lanjut mengenai kesalahan-kesalahan gramatika yang terdapat dalam petikan surat yang ditulis oleh Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte, di bawah ini penulis menyertakan data yang akan dianalisis: Kesalahan Gramatika dalam Petikan Surat Napoleon Bonaparte (Yeli Setyawati)

7 192 No Kalimat yang salah Kalimat yang benar 1. I have enough sleep. I have been sleepy enough. 2. I go then finish the night into I will finish our conversation. to cause with you. 3. He shall land above seven day, a ship from Europe that we shall give account. It shall land in seven days, a ship from Europe that shall give report. 4. Anything who this shall have been even to day 1 January thousand eight hundred sixteen. 5. You shall have for this occurrence a letter from Lady Las Case. Everything that had happened until 1 January eighteen sixteen. You shall know everything by Lady Las Case s letter. 6. But I tire myself. But I am tired. 7. Your shall have of the ado at I think you are also tired. conceive my. Dari data di atas, berikut akan diuraikan secara berurutan kesalahan gramatika apa yang terjadi serta bagaimana gramatika yang seharusnya. 1. I have enough sleep. Kalimat tersebut sesungguhnya memiliki makna Saya sudah mengantuk. Pada kalimat tersebut terjadi penyimpangan gramatika dimana kata enough mendahului kata kerja sleep. Dalam struktur bahasa Inggris kata enough biasanya mengikuti adjective (kata sifat) atau adverb (kata keterangan). Jadi, seharusnya kalimat di atas ditulis I have been sleepy enough dimana kata enough mengikuti kata sifat sleepy. Linguistika Akademia Vol. 3, No. 2, 2014:

8 Linguistika Akademia ISSN: I go then finish the night into to cause with you. Kalimat tersebut ditulis oleh Napoleon untuk menyatakan bahwa Saya akan menyudahi pembicaraan ini. Kalimat di atas sangat sulit dipahami karena struktur yang tidak tepat. a. Go then will Go then di sini bermakna akan. Kalimat tersebut akan lebih mudah dipahami jika go then diganti dengan will karena dalam bahasa Inggris, hal ini merujuk pada kejadian di masa datang atau sering disebut future tense. b. Into to cause with you conversation Sejatinya frasa di atas akan lebih simple dan mudah dicerna oleh pembaca jika ditulis dalam kata conversation. Kalimat yang padat, jelas, dan tidak bertele-tele akan lebih mudah diterima oleh receivers. Jadi, kalimat I go then finish the night into to cause with you akan benar secara gramatika jika ditulis I will finish our conversation. 3. He shall land above seven day, a ship from Europe that we shall give account. Kalimat di atas mengalami kesalahan gramatika yang cukup fatal. a. He it Pronoun atau kata ganti he pada kalimat tersebut tidak tepat karena hal ini merujuk pada benda yaitu kapal. Dalam bahasa Inggris kata ganti yang digunakan untuk menggantikan benda adalah it. b. Above in Pemilihan preposition pada kalimat tersebut juga tidak tepat. Kata above seharusnya diganti dengan in karena merupakan pernyataan untuk waktu yang akan datang. Pada kalimat tersebut tertulis above seven day seharusnya menjadi in seven day yang maknanya tujuh hari kemudian. c. Day days Kata day di sini merupakan plural noun atau benda jamak. Jadi, penulisan kata day yang benar adalah dengan menambahkan konsonan s di belakangnya Kesalahan Gramatika dalam Petikan Surat Napoleon Bonaparte (Yeli Setyawati)

9 194 seperti dalam aturan struktur bahasa Inggris sehingga menjadi days. d.. that we shall give account. that shall give report Penulisan relative clause di atas tidak tepat karena terdapat kata we setelah kata that. Hal ini tidak diperkenankan dalam struktur bahasa Inggris. Penulisan relative clause yang benar adalah menggunakan who/ that/ which bukan he/ she/ they/ it diikuti dengan penjelasan mengenai benda atau orang yang dimaksud. Jadi, pada kasus ini, penulisan yang benar adalah that shall give report. 4. Anything who this shall have been even to day of 1 January thousand eight hundred sixteen. a. Anything everything Kata anything akan lebih tepat jika diganti dengan everything karena anything merupakan kata ganti yang digunakan untuk menggantikan sesuatu dalam kalimat negative dan kalimat tanya. b. Who that Kata who digunakan untuk menjelaskan orang atau manusia sehingga penggunaannya dalam kalimat di atas tidak tepat karena kata anything merujuk ke benda. Maka pilihan kata yang tepat untuk menggantikan who adalah that. c.. (who) this shall have been even to day 1 January. (that) had happened up to 1 January Kalimat di atas merupakan relative clause. Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, kata who/ that/ which selalu diikuti langsung oleh penjelasan mengenai objek yang dimaksud tanpa perlu diikuti pronoun terlebih dahulu sehingga kata this pada kalimat di atas harus dihilangkan. Kalimat tersebut dapat diterjemahkan menjadi. yang terjadi hingga tanggal 1 Januari. Kalimat di atas akan tepat secara gramatika jika ditulis. that had Linguistika Akademia Vol. 3, No. 2, 2014:

10 Linguistika Akademia ISSN: happened until 1 January karena ini menyatakan peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. d. Thousand eight hundred sixteen eighteen sixteen Dalam bahasa Inggris, untuk tahun 2000 ke belakang, pelafalan tahun dieja: dua angka pertama adalah satu bilangan dan dua angka terakhir adalah satu bilangan. Jadi, pelafalan tahun thousand eight hundred sixteen pada kalimat tersebut seharusnya eighteen sixteen. 5. You shall have for this occurrence a letter from Lady Las Case. Maksud dari kalimat di atas adalah kamu akan mengetahui semua (peristiwa) melalui surat dari Lady Las Case. Kalimat tersebut salah secara gramatika karena tidak menggunakan preposition atau kata depan untuk menerangkan cara bagaimana sesuatu itu dilakukan. Selain itu kalimat tersebut juga tidak tersusun secara benar. Kalimat yang tepat untuk menggantkan kalimat di atas adalah You shall know everything by Lady Las Case s letter. Jika kita amati terjadi perubahan pada kalimat tersebut, yakni: a. Have for know b. This occurrence everything c. Terjadi penambahan preposition by. Perubahan-perubahan tersebut merupakan perbaikan atas kesalahan gramatika yang terjadi, dimaksudkan agar kalimat tersebut dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat. 6. But I tire myself. Kalimat tersebut ditulis dengan maksud untuk menyatakan tetapi saya lelah. Dalam suratnya, Napoleon menuliskan I tire myself yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi saya membuat lelah diriku. Jika ia ingin menyatakan bahwa dirinya lelah seharusnya ia menggunakan kalimat But I am tired. Di sini terjadi perubahan part of speech atau kelas kata, yaitu: Kesalahan Gramatika dalam Petikan Surat Napoleon Bonaparte (Yeli Setyawati)

11 196 a. Pronoun myself dihilangkan dan diganti dengan to be am yang berfungsi sebagai kata kerja bantu dari subjek I. b. Verb (kata kerja) tire diubah menjadi adjective (kata sifat) tired yang berfungsi untuk menerangkan keadaan yang tengah dirasakan. 7. Your shall have of the ado at conceive my. Struktur kalimat pada kalimat tersebut sangat tidak dibenarkan dalam bahasa Inggris. Berikut ini kesalahankesalahan yang terdapat dalam kalimat di atas: a. Your you Kata your dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai subjek. Jika your digunakan sebagai subjek, ini harus diikuti dengan noun atau kata benda karena your tidak dapat berdiri sendiri sebagai subjek. Dalam kalimat tersebut kata yang benar untuk menggantikannya adalah pronoun you. b. At my conceive I think Frase at my conceive dalam petikan surat ini bermakna menurut pemahaman saya sehingga akan lebih mudah dipahami jika diganti dengan I think. c. Shall have of the ado are also tired Petikan di atas merupakan lanjutan dari kalimat di pembahasan nomor 6. Maksud dari petikan shall have of the ado di sini adalah merasakan hal yang sama sehingga dapat ditulis menjadi are also tired. Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa penulisan yang benar dari kalimat di atas adalah I think you are also tired. D. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas, peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa kesalahan gramatika yang terdapat pada surat yang ditulis Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte ada empat macam, yaitu (1) kesalahan dalam penggunaan part of speech, meliputi kesalahan dalam penggunaan verba dan adjektiva, kesalahan dalam penggunaan pronoun dan preposition, serta kesalahan dalam Linguistika Akademia Vol. 3, No. 2, 2014:

12 Linguistika Akademia ISSN: penulisan plural noun atau benda jamak. (2) kesalahan pada relative clause (penggunaan who-that) (3) kesalahan ejaan, dan (4) pemilihan kata yang tidak tepat. Kesalahan ini dapat kita temukan pada kalimat I go then finish the night into to cause with you. Dalam kalimat ini, go then seharusnya digantikan dengan kata will sementara frasa into to cause with you diganti dengan kata conversation. E. DAFTAR PUSTAKA Anonim Oxford Learner s Pocket Dictionary Fourth Edition. New York: Oxford University Press. Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Eastwood, John Oxford Learner s Pocket Grammar. New York: Oxford University Press. Frank, Marcella Modern English. United States of America: New York University. Hapsari, Endah. Wah, Bahasa Inggris Napoleon Ternyata Parah, Simak Suratnya. Apakabardunia.com, 11 Juni Diakses 23 Des senggang/unik/12/06/11/m5ecij-wah-bahasa-inggris-napo leon-ternyata-parah-simak-suratnya Lyons, John Pengantar Teori Linguistik. Jakarta: Gramedia. Murphy, Raymond English Grammar in Use Second Edition. United Kingdom: Cambridge University Press. Samsuri Analisis Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah. Jakarta: Erlangga. Soeparno Dasar-dasar Linguistik Umum. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. Ubaidillah Diktat Mata Kuliah Teori Linguistik. Yogyakarta: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga. Kesalahan Gramatika dalam Petikan Surat Napoleon Bonaparte (Yeli Setyawati)

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. Menulis esai dalam bahasa Inggris membutuhkan kemampuan dalam memilih kata dan menggunakan

Lebih terperinci

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA Ebook Gratis Boleh dibagikan kepada kawan tapi tidak boleh merubah bentuk dan isi Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA klik www.pendidikaninggris.com 1 RINGKASAN TENSES Perubahan Bentuk Waktu Kalimat Present

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS. YudithTyas Prameswari

KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS. YudithTyas Prameswari Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 14~28 ISSN: 2089-3884 KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS YudithTyas Prameswari e-mail: prameswari93@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

KESALAHAN KESALAHAN GRAMATIKAL BAHASA INGGRIS DALAM KARANGAN DESKRIPTIF OLEH SISWA SMK N.1 AMURANG JURNAL SKRIPSI. Oleh. Winly Jovi Runtuwene

KESALAHAN KESALAHAN GRAMATIKAL BAHASA INGGRIS DALAM KARANGAN DESKRIPTIF OLEH SISWA SMK N.1 AMURANG JURNAL SKRIPSI. Oleh. Winly Jovi Runtuwene KESALAHAN KESALAHAN GRAMATIKAL BAHASA INGGRIS DALAM KARANGAN DESKRIPTIF OLEH SISWA SMK N.1 AMURANG JURNAL SKRIPSI Oleh Winly Jovi Runtuwene 090912031 Sastra Inggris UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

KESALAHAN SINTAKSIS PADA SURAT LAMARAN KERJA BERBAHASA INGGRIS

KESALAHAN SINTAKSIS PADA SURAT LAMARAN KERJA BERBAHASA INGGRIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA SURAT LAMARAN KERJA BERBAHASA INGGRIS Didik Hariyadi Raharjo, S.Pd, M.Pd E-mail: didik.hariyadiraharjo@budiluhur.ac.id Akademi Sekretari Budi Luhur Abstract The aim of this research

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran I. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN A. KELAS VII Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran/minggu Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

SILABUS KLS VII. SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VII

SILABUS KLS VII. SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VII SILABUS KLS VII SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VII KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016 KOMPETENSI DASAR,

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 (0274) 550843, 548207 Fax. (0274) 548207 http:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok

Lebih terperinci

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MARIATI NIM 120388201091 JURUSANPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Aplikasi Berjalan Aplikasi yang berjalan saat ini merupakan prototipe yang membahas tentang menghasilkan kalimat-kalimat Bahasa Inggris dalam konteks Article,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran

Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran Putri Lidiana Permata Sari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNA, Kisaran Sumatera Utara permatasari474@yahoo.com

Lebih terperinci

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Lesson 36: Infinitive 1 Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Reading (Membaca) My dream is to live in New York. (Impianku adalah tinggal di New York.) I would like to learn more about your country! (Saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : / English for Computer 2 Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tanggal revisi : 0 Jml jam kuliah dalam : 100 menit

Lebih terperinci

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam karya ilmiah ialah abstrak. Hal tersebut dikarenakan abstrak merupakan hasil ringkasan yang memuat seluruh isi dari karya ilmiah. Abstrak

Lebih terperinci

METODE TRADISIONAL BELAJAR BAHASA KEDUA

METODE TRADISIONAL BELAJAR BAHASA KEDUA METODE TRADISIONAL BELAJAR BAHASA KEDUA Bagaimana belajar bahasa kedua dilihat dari kemunculan metode yang dikategorikan sebagai metode tradisional? 7/19/11 Tadkiroatun Musfiroh 1 LIMA DIMENSI METODE BELAJAR

Lebih terperinci

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat Jenis dan Contoh Noun Noun merupakan salah satu part of speech ( unsur kalimat dalam bahasa Inggris) yang berupa orang atau sesuatu seperti benda,

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Wayan Yuni Antari 1*, Made Sri Satyawati 2, I Wayan Teguh 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tenses yang tepat. Kesulitan ini mungkin disebabkan adanya fakta bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. tenses yang tepat. Kesulitan ini mungkin disebabkan adanya fakta bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit ketika mempelajari suatu bahasa, dalam konteks ini bahasa Inggris. Kita pun sering kesulitan dalam memilih

Lebih terperinci

Dari dua puluh maskapai penerbangan dalam dan luar negeri. terdapat dua belas maskapai penerbangan yang menggunakan elipsis

Dari dua puluh maskapai penerbangan dalam dan luar negeri. terdapat dua belas maskapai penerbangan yang menggunakan elipsis sebagai berikut : 4.1.1 Kesimpulan Keseluruhan 4.1.1.1 Dari Segi Struktur Dari dua puluh maskapai penerbangan dalam dan luar negeri terdapat dua belas maskapai penerbangan yang menggunakan elipsis sebagai

Lebih terperinci

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Lesson 24: Prepositions of Time (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Cara menggunakan preposisi waktu Reading (Membaca) I was born in 2000. ( Saya lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan.

LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan. LINKING BE (TO BE) To be (am, are, is) berarti ada atau adalah, tetapi dalam bahasa Indonesia, pada umumnya to be tidak diterjemahkan. To be digunakan sebagai penghubung antara subjek dan predikat. Predikat

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary English (2005:903) adalah a system of communication by written or spoken words which

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir e-mail: choir_yan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI Pertemuan 1 MODUL Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI POKOK BAHASAN TEKNOLOGI DAN DESKRIPSI Pokok bahasan Teknologi dan Teknologi Komunikasi membahas mengenai pemahaman komunikasi, serta teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teks merupakan salah satu bentuk dari bahasa yang dituangkan satu media

BAB I PENDAHULUAN. Teks merupakan salah satu bentuk dari bahasa yang dituangkan satu media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks merupakan salah satu bentuk dari bahasa yang dituangkan satu media (wadah) berbentuk tulisan (Halliday, 2014:3). Teks tersebut bagi para ahli bahasa memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional components yang lebih luas secara struktur di antara grup lainnya, sebagaimana yang

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Jurusan/Program : Bahasa dan Sastra Inggris/Pend.B.Inggris. Kode M.K :

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Jurusan/Program : Bahasa dan Sastra Inggris/Pend.B.Inggris. Kode M.K : RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Jurusan/Program : Bahasa dan Sastra Inggris/Pend.B.Inggris Mata Kuliah : Structure IV Kode M.K : Jumlah SKS : 2 SKS Jumlah Tatap Muka : 16 x (pertemuan) Dosen Pengampu

Lebih terperinci

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. TAG QUESTION Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. Syarat utama dalam membuat question tag adalah: Apabila kalimat utamanya / pernyataannya

Lebih terperinci

RESUME FRASA NOMINA dari Buku Tranformational Grammar Andrew Radford

RESUME FRASA NOMINA dari Buku Tranformational Grammar Andrew Radford RESUME FRASA NOMINA dari Buku Tranformational Grammar Andrew Radford (ra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI) 1. Pengantar alam bahasa dikenal dua kategori berikut ini. (1) (i) Kategori kelas kata N

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO Ni Kadek Nomi Dwi Antari Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

Makalah Parts of Speech

Makalah Parts of Speech Makalah Parts of Speech BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Parts of Speech dalam bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau kelas-kelas kata. Disebut parts of speech karena bagian-bagian dari ucapan

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Muh. Jabir STAIN Datokarama Palu, Jl. Diponegoro 23 Palu e-mail:muh.jabir@ymail.com Abstrak Menurut para ahli linguistik, ada empat kemahiran yang

Lebih terperinci

4. Komunikasi yang Efektif

4. Komunikasi yang Efektif 4. Komunikasi yang Efektif Jalinan komunikasi dan hubungan (relationship adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Artinya seorang tidak dapat berhubungan dengan orang lain tanpa melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KOSAKATA PADA KARANGAN SISWA SD KELAS V DI KECAMATAN SEMPARUK KABUPATEN SAMBAS

PENGGUNAAN KOSAKATA PADA KARANGAN SISWA SD KELAS V DI KECAMATAN SEMPARUK KABUPATEN SAMBAS PENGGUNAAN KOSAKATA PADA KARANGAN SISWA SD KELAS V DI KECAMATAN SEMPARUK KABUPATEN SAMBAS Marlina, Sukamto, Deden Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNTAN Email : l1n2_oops@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari

Lebih terperinci

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan Lesson 20: Where, When Pelajaran 20: Dimana, Kapan Reading (Membaca) Where is the City Hall? (Dimana City Hall?) Where are you now? (Dimana kamu sekarang?) Where is he working? (Dimana dia bekerja?) Where

Lebih terperinci

SILABUS & SATPEL MATA KULIAH BAHASA INGGRIS

SILABUS & SATPEL MATA KULIAH BAHASA INGGRIS AKADEMI KEBIDANAN WIRA BUANA METRO SILABUS & SATPEL MATA KULIAH BAHASA INGGRIS Ahmad Syafii, S.Pd. 2008 w w w. s y a f i i - w i r a b u a n a. b l o g s p o t. c o m SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SILABUS)

Lebih terperinci

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get Reading (Membaca) Let him go to the concert. (Biarkan dia perdi ke konser.) Make him tell the truth. (Buat

Lebih terperinci

3. Surat (Letter) The body of the letter (tubuh surat/susunan surat)

3. Surat (Letter) The body of the letter (tubuh surat/susunan surat) 3. Surat (Letter) Surat merupakan sarana komunikasi tertulis, yang biasanya dikirimkan melalui kantor pos. namun, seiring dengan perkembangan zaman, surat tidak hanya menggunakan media kertas. Sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat dipisahkan. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat primer dalam

Lebih terperinci

J.C. Sutoto Pradjarto

J.C. Sutoto Pradjarto INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEMAMPUAN PRODUKTIF PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS TINGKAT PEMULA J.C. Sutoto Pradjarto Program Studi Bahasa Inggris,

Lebih terperinci

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan BAB V P E N U T UP Penelitian dalam thesis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan analisis kontrastif. Adapun adverbia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai sarana interaksi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal yang wajib diketahui dan dipenuhi yang terdapat pada bahasa Arab dan bahasa Inggris atau bahasa-bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi kepada orang lain. Kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa bisa berlangsung secara efektif

Lebih terperinci

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT 1 CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN Dina Oktavia¹, Putri Dian Afrinda², Risa Yulisna² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sejalan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan bahasa telah menempatkan bahasa asing pada posisi strategis yang memungkinkan bahasa tersebut masuk dan mempengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

KECAKAPAN INTERPERSONAL. Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi

KECAKAPAN INTERPERSONAL. Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi KECAKAPAN INTERPERSONAL Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi Bahasan: - Why - WhatWho - Where - How Who needs to know what I know now? Sharing Information Who knows what I need to know? Communication should

Lebih terperinci

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Oleh: R. Harisma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan suatu khayalan yang tidak tampak (Language may be form and not

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan suatu khayalan yang tidak tampak (Language may be form and not 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa secara umum adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu kelompok atau masyarakat dan harus dipahami oleh pemakainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA. dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat.

BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA. dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat. 81 BAB V KESALAHAN DALAM PEMEROLEHAN BAHASA Dalam bab ini dideskripsikan tentang pemerolehan bahasa, pemerolehan bunyi bahasa dalam kata, pemerolehan dalam kalimat, dan pemerolehan makna dalam kalimat.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA Ika Wahyu Prasetya 33, Parto 34, Rusdhianti Wuryaningrum 35 Abstract : his research is motivated by one of the speak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam membahas masalah yang diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi, disertasi dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan analisis kontrastif, adverbial

Lebih terperinci

The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris

The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris Eva Tuckyta Sari Sujatna I. Pengantar Kurikulum Nasional telah memasukkan mata pelajaran bahasa

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS DEIKSIS Vol. 09 No.02, Mei 2017 p-issn: 2085-2274, e-issn 2502-227X hal. 240-246 PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS Vickry Ramdhan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang berbentuk lisan dan tulisan yang dipergunakan oleh masyarakat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa digunakan manusia sebagai alat untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi. Melalui bahasa,

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program

SILABUS PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program SILABUS PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program : S1 PGSD Reguler Konsentrasi : - Semester : 2 (dua) Bobot SKS : 2 (dua) Disusun Oleh: Dra. Charlotte A. Harun, M.Pd Winti Ananthia,

Lebih terperinci

APPENDICES LUBUK-LINGGAU. Lubuk-linggau terletak di Sumatra selatan dan ibukotanya dalah

APPENDICES LUBUK-LINGGAU. Lubuk-linggau terletak di Sumatra selatan dan ibukotanya dalah APPENDICES APPENDIX ONE The source text: LUBUK-LINGGAU Lubuk-linggau terletak di Sumatra selatan dan ibukotanya dalah Palembang. Palembang adalah sebuah kota yang terkenal dengan makanan kahasnya, pempek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu dicapai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing) Pemrosesan bahasa alami (Natual Language Processing - NLP) merupakan salah satu bidang ilmu Kecerdasan Buatan (Artificial

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem yang dibutuhkan bagi manusia untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Bahasa menyampaikan pesan, konsep, ide, perasaan atau pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen (S-1) Mata Kuliah : Bahasa Inggris Kode Mata Kuliah : Bobot : 2 SKS Semester : I (satu) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Deskripsi Singkat : Dalam rangka menghadapi

Lebih terperinci

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple Lesson 72: Present Perfect Simple Pelajaran 72: Present Perfect Simple Reading (Membaca) I have been to that cinema before. (Saya sudah ke bioskop itu sebelumnya.) He has studied English. (Dia sudah belajar

Lebih terperinci

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 108 BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk

Lebih terperinci

PENETAPAN PANITIA PENGUJI...

PENETAPAN PANITIA PENGUJI... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 PRESENT TENSE.

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 PRESENT TENSE. MEDIA SMART LOG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT PRESENT TENSE Ndayani SMPN 1 Dukun Magelang bgt_bunda@yahoo.com Abstrak. Best Practices ini didasarkan pada rendahnya kemampuan menulis kalimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama

Lebih terperinci

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Nama : Khoirudin A. Fauzi NIM : 1402408313 BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Pada bab terdahulu disebutkan bahwa morfologi dan sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS UNTUK MANAJEMEN I (*) PROGRAM STUDI: S1/ MANAJEMEN 2015 (*)MKK 3021- Bahasa Inggris untuk Manajemen I (Bahasa Inggris untuk Ekonomi)-Program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PRESENT PERFECT TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA SMK KESEHATAN BAKTI NUSANTARA GORONTALO (SEBUAH ANALISIS KESALAHAN) JURNAL SKRIPSI

PENGGUNAAN PRESENT PERFECT TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA SMK KESEHATAN BAKTI NUSANTARA GORONTALO (SEBUAH ANALISIS KESALAHAN) JURNAL SKRIPSI PENGGUNAAN PRESENT PERFECT TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA SMK KESEHATAN BAKTI NUSANTARA GORONTALO (SEBUAH ANALISIS KESALAHAN) JURNAL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana Sastra

Lebih terperinci