Keakuratan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keakuratan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran"

Transkripsi

1 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Keakuratan Kmunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Mhammad Zahri 1) Prgram Studi Pendidikan Matematika, STKIP Al Hikmah Surabaya 1 zahrimath.stkiph@gmail.cm PM - 15 Abstrak - Setiap guru matematika akan melakukan kmunikasi matematis dalam pembelajaran. Kmunikasi matematis merupakan prses penyampaian ide matematika kepada siswa, baik kmunikasi lisan maupun tertulis. Hal ini berarti keakuratan kmunikasi matematis merupakan keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa caln guru matematika. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi keakuratan kmunikasi matematis mahasiswa caln guru, baik kmunikasi lisan maupun tulis. Subjek penelitian ini dua rang mahasiswa pendidikan matematika semester 3. Data kmunikasi matematis lisan diambil melalui tugas menjelaskan secara lisan satu tpik integral tak tentu dengan teknik substitusi gemetri yang direkam menggunakan handycam dan dianalisis secara kualitatif. Data kmunikasi matematis tulis diambil dari catatan yang dibuat di papan tulis saat menjelaskan. Verifikasi keabsahan data, dilakukan melalui wawancara mendalam pada subjek. Peneliti sebagai instrumen utama penelitian ini dilengkapi instrumen bantu tugas kmunikasi matematis, dan pedman wawancara. Setiap ungkapan satu kalimat, atau bagian kalimat yang bermakna ditranskrip menjadi satu transkrip. Demikian juga setiap satu baris catatan di papan tulis, atau ptngan catatan yang bermakna ditetapkan setara dengan satu transkrip kmunikasi lisan. Subjek satu dengan kde S memiliki kuantitas kmunikasi lisan yang lebih banyak dibandingkan kmunikasi tulisnya. Sedangkan pada subjek kedua dengan kde Ra, terjadi sebaliknya. Kmunikasi tulisnya lebih luas dibandingkan kmunikasi lisannya. Beberapa kali subjek kedua mengungkapkan kata seperti ini untuk menjelaskan sejumlah tulisan yang ditulis di papan tulis. Analisis data menunjukkan bahwa keakuratan kmunikasi matematis lisan dan tulis dapat dilihat dari aspek ketepatan dalam mengungkapkan secara lisan atau tulis tentang simbl atau ntasi, terminlgi, prsedur, knsep, perhitungan, dan hasil akhir. Lebih lanjut diperleh bahwa keakuratan kmunikasi matematis lisan tidak selalu sama dengan kmunikasi tulis pada subjek yang sama. Kata kunci: keakuratan, kmunikasi matematis, mahasiswa caln guru, integral I. PENDAHULUAN Dalam framewrk pendidikan abad 21, keterampilan kmunikasi menjadi salah satu fkus pendidikan masa depan. Bernie dan Charles mengatakan, bahwa keterampilan belajar, invasi yang dibutuhkan siswa untuk bisa terus tumbuh dalam menghadapi hidup yang semakin kmpleks dan lingkungan kerja di dunia saat ini, maka diperlukan kreativitas, skill berinvasi, kemampuan berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan kmunikasi, dan berklabrasi [1]. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kmunikasi sangatlah penting baik bagi guru maupun siswa. Dalam prses pembelajaran akan senantiasa terjadi prses kmunikasi. Kmunikasi dalam pembelajaran dapat terjadi antara guru dengan siswa, antar sesama siswa, dan antara siswa dengan materi pembelajaran. Kelly Gergius Lincln, NE (2008) mengatakan bahwa, apa yang membuat mata pelajaran menarik dan mengagumkan bagi siswa yaitu adanya prses kmunikasi yang tidak hanya terjadi antara guru dan siswa, namun juga antara sesama siswa [2]. Guru sebagai fasilitatr pembelajaran dituntut dapat mengkmunikasikan gagasannya secara baik kepada siswa. Kemampuan kmunikasi guru mempunyai peran penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran. Denise B. Frrest (2008) menyatakan bahwa, guru matematika memiliki pengetahuan dan keyakinan yang berbeda tentang kmunikasi verbal, dan hal ini mempengaruhi apa yang didengar dan katakan ketika mereka berbicara kepada siswanya [3].. Untuk itu maka keakuratan kmunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Sedangkan Strauss & Sawyer (1986) mengatakan bahwa, para murid yang diajarkan leh para guru berkemampuan verbal lebih tinggi, berkinerja lebih tinggi pada tes-tes terstandarkan daripada para murid MP 101

2 ISBN yang diajarkan leh para guru berkemampuan verbal lebih rendah [4]. Sejalan dengan hal tersebut Bee (2012) menyatakan bahwa keterampilan kmunikasi efektif adalah hal yang sangat penting bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran, pengellaan kelas, serta prses interaksi di kelas [5]. Pendapat ini juga didukung leh Rubi (2009) yang mengatakan bahwa, serang guru yang efektif tidak cukup hanya berbekal penguasaan materi yang mendalam, namun pengrganisasian, manajemen dan keterampilan kmunikasi dibutuhkan untuk merencanakan pembelajaran, dan menyusun asesmen yang sesuai serta tes yang bjektif [6]. Pentingnya kualitas kmunikasi dalam pembelajaran ini tentu saja juga berlaku bagi guru matematika, terlebih matematika memiliki bjek yang abstrak. Kmunikasi matematis adalah prses kmunikasi yang isi kmunikasinya merupakan materi matematika. Sejadi (2000) mengatakan bahwa, matematika dapat dipandang sebagai bahasa yaitu bahasa simbl yang bercirikan melibatkan lgika dan istilah yang digunakan berdasarkan kesepakatan atau definisi yang jelas [7]. Dengan memandang matematika sebagai bahasa, prses kmunikasi dalam pembelajaran matematika menjadi berbeda dengan kmunikasi pada umumnya. Secara khusus dapat dikatakan bahwa matematika itu sendiri berfungsi sebagai alat kmunikasi. Kelly Gergius Lincln, NE (2008) mengatakan bahwa, salah satu fkus dalam pembelajaran matematika yaitu penggunaan ksa kata dan tulisan yang presisi (akurat) [2]. Adapun Dewi (2009) mengemukakan bahwa kmunikasi matematika adalah prses penyampaian ide dan pengetahuan matematika baik secara tertulis maupun secara lisan [8]. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Fan Lianghu dan Ye Shu Mei (2007) yang mengatakan bahwa kmunikasi matematis terbagi menjadi dua yaitu kmunikasi ral dan kmunikasi tulis [9]. Kmunikasi matematis lisan adalah prses penyampaian gagasan atau ide matematika yang disajikan dalam bentuk ungkapan lisan. Sedangkan kmunikasi matematis tulis adalah prses penyampaian ide atau gagasan matematika yang diwujudkan dalam bentuk tulisan. Karena kemampuan kmunikasi matematis ini sangat penting maka kmunikasi matematis muncul di semua tingkat pembelajaran matematika termasuk tingkat perguruan tinggi. Pada tingkat seklah, baik guru maupun siswa harus memiliki kemampuan kmunikasi matematis yang baik agar pembelajaran matematika mencapai tujuannya. Mahasiswa prgram studi pendidikan matematika yang merupakan caln guru matematika perlu dibekali dengan keterampilan kmunikasi matematis. Kemampuan kgnitif dan penguasaan materi semata tidak cukup menjadikan mahasiswa kelak sebagai guru yang efektif. Dewi (2009) menjabarkan temuannya bahwa banyak mahasiswa caln guru atau bahkan guru mempunyai kemampuan akademis yang baik, namun mengalami kesulitan memberikan penjelasan yang berterima dan mudah dipahami [8]. Dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Inggris, guru atau mahasiswa caln guru dengan mudah dinilai keterampilan berbahasanya melalui acuan skr TOEFL atau IELTS. Namun belum ada acuan baku untuk menilai keterampilan kmunikasi matematis guru maupun mahasiswa caln guru. Cai, Lane dan Jakabcsin (1996) meneliti kmunikasi matematis sebagai bagian dari penilaian terhadap respn siswa saat mengerjakan sal-sal pen ended [10]. Cai dkk (1996) menyusun rubrik pada aspek kmunikasi dengan memperhatikan tingkat kelengkapan dan kejelasan, efektifitas kmunikasi, serta kelgisan argumen. Penelitian lain yang dilakukan leh Lim dan Pugalee (2004) menggunakan rubrik penilaian untuk kemampuan menulis. Secara khusus Lim dan Pugalee menetapkan kriteria terkait kejelasan, penggunaan bahasa matematika (kata ataupun simbl), serta kelancaran dalam menentukan dan menggunakan algritma yang dibutuhkan [9]. Di Indnesia, Dewi (2009) menelaah prfil keakuratan kmunikasi matematika mahasiswa caln guru ditinjau dari perbedaan jender. Aspek-aspek keakuratan yang digunakan memerlukan knfirmasi lanjutan. Telaah lebih lanjut yang tidak hanya terbatas pada prfil, tapi lebih khusus menggali karakteristik keakuratan kmunikasi matematis pada mahasiswa caln guru. Untuk itu maka fkus penelitian ini adalah, bagaimana karakteristik keakuratan kmunikasi matematis mahasiswa caln guru matematika? Tujuan penelitian ini yaitu untuk menyajikan analisis karakteristik keakuratan kmunikasi matematis lisan dan tulis mahasiswa caln guru. Analisis ini mencakup karakteristik saat mahasiswa caln guru melakukan prses kmunikasi searah (memberikan penjelasan) baik secara lisan maupun tulisan. Manfaat hasil penelitian ini diharapkan memberikan kntribusi dan menjadi salah satu referensi awal dalam prses pendidikan caln guru matematika untuk membekali dengan kemampuan kmunikasi matematika yang baik. Selain hal tersebut maka diharapkan dengan mengenali karakteristik keakuratan kmunikasi matematis, hasil ini dapat menjadi dasar penelitian lanjutan terkait acuan baku penilaian kualifikasi dan penjenjangan kmunikasi matematis mahasiswa caln guru matematika. MP 102

3 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 II. METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data utama penelitian ini berupa data kualitatif kemampuan dan karakteristik kmunikasi matematis baik lisan dan tertulis. Sedangkan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk menyusun deskripsi keakuratan kmunikasi matematis mahasiswa caln guru. B. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa caln guru matematika semester genap yang mengampu mata kuliah kalkulus integral. Subjek penelitian ini sebanyak dua rang yang dipilih secara bertahap berdasarkan kemampuan kmunikasi matematis lisan dan tulis yang infrmasinya diperleh dari dsen mata kuliah. Pertimbangan ini digunakan untuk mempermudah prses pengambilan data kmunikasi matematis. Selanjutnya subjek pertama diberi kde S, sedangkan subjek kedua diberi kde Ra. C. Prsedur penelitian Prsedur penelitian ini yaitu subjek yang terpilih diberi tugas kmunikasi matematis untuk menjelaskan satu knsep integral dengan teknik penyelesaian menggunakan substitusi trignmetri yang dilengkapi dengan satu cnth sal dan penyelesaiannya. Mahasiswa menjelaskan bentuk integral tersebut secara lisan dan menulis di papan tulis. Penjelasan lisan dan catatan tersebut direkam melalui handycam dan ditranskrip ke dalam bentuk tulisan. Data yang diperleh lalu dianalisis secara kualitatif. Untuk pendalaman dan meningkatkan keabsahan data maka dilakukan wawancara berbasis tugas. D. Instrumen penelitian Sebagaimana karakteristik penelitian kualitatif, maka instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti melaksanakan kegiatan pengumpulan data, analisis dan interpretasi terhadap data melalui pengamatan. Sedangkan instrumen pendukung penelitian ini yaitu tugas kmunikasi matematis lisan dan tulis, serta panduan wawanacara berdasarkan tugas. E. Analisis data Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan tahapan: (1) vide hasil rekaman diputar secara utuh, dan ditranskrip menjadi satuan kalimat yang bermakna; (2) mengidentifikasi keakuratan kmunikasi lisan mahasiswa; (3) mengidentifikasi keakuratan kmunikasi tertulis mahasiswa; (4) menyusun deskripsi keakuratan kmunikasi tiap subjek; (5) melakukan triangulasi untuk menguji kredibililitas data dengan cara melakukan wawancara pada subjek berdasarkan hasil identifikasi keakuratan kmunikasi matematis lisan dan tulis yang sudah dilakukan. (6) menarik kesimpulan tentang deskripsi keakuratan kmunikasi matematis mahasiswa caln guru. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data penelitian Penelitian ini melibatkan dua subjek yang mengkmunikasikan teknik integral substitusi trignmetri beserta satu cnth sal dan penyelesaiannya. Masing-masing subjek menjelaskan tpik yang sama dengan cnth yang berbeda. Setiap ungkapan satu kalimat, atau bagian kalimat yang bermakna ditranskrip menjadi satu transkrip atau satu kalimat. Demikian juga setiap satu baris catatan di papan tulis, atau ptngan catatan yang bermakna ditetapkan setara dengan satu transkrip atau satu kalimat kmunikasi lisan. Data penelitian ini berupa rekaman vide kmuniasi matematika lisan, dan tulisan di papan tulis yang juga direkam melalui vide. Data kmunikasi lisan lalu dilengkapi dengan transkrip perkalimat untuk membantu mempermudah prses analisis data. Sedangkan data kmunikasi tulis dipapan tulis juga di pindahkan ke bentuk tulisan di kertas untuk digunakan dalam analisis data. Sebagai gambaran awal maka pada tabel 1 berikut ini disajikan data kmunikasi matematis lisan dan tulis dari subjek S dan Ra. Tabel 1 Kde Subjek Banyak kalimat pada MP 103

4 ISBN Kmunikasi lisan Kmunikasi tulis S Ra Selain data kmunikasi matematis lisan dan tulis, hasil penelitian ini juga berupa catatan tertulis hasil wawancara dengan subjek. Wawancara dilakukan berdasarkan tugas dan hasil analisis data kmunikasi lisan dan tulis setiap subjek. A. Analisis data penelitian Sesuai dengan karakteristi data hasil penelitian maka analisis data penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Setiap ungkapan lisan akan dianalisis keakuratannya, dibantu dengan transkrip yang sudah disusun. Demikian juga setiap kalimat yang tertulis di papan juga akan dilakukan analisis keakuratannya. B. Keakuratan kmunikasi matematis subjek S Pada kmunikasi lisan, subjek S memulai penjelasan knsep menyelesaikan integral dengan teknik substitusi trignmetri langsung integran yang berbentuk:. (1) Subjek tidak menampilkan bentuk integral yang akan diselesaikan secara lengkap yaitu: (2) Hal ini tentu saja akan menyebabkan pemahaman terhadap bentuk integral yang akan dijelaskan menjadi tidak utuh. Suatu bentuk integral minimal memiliki tiga unsur utama yaitu tanda integral, fungsi yang diintegralkan atau disebut juga integran, dan ntasi derivatif terhadap x yaitu dx karena dalam knteks ini integral dipandang sebagai anti derivatif suatu fungsi. Selain hal tersebut, subjek menyebutnya bentuk (1) sebagai suatu fungsi. Tentu saja hal ini kurang tepat, karena bentuk (1) sebagai knsep fungsi atau lebih tepatnya rumus fungsi harus disajikan secara lengkap seperti pada persamaan (3 ): (3) Dalam kmunikasi tulis yang disajikan subjek S di papan tulis pada materi (1), (2), dan (3) juga terjadi kesalahan yang serupa dengan uraian pada kmunikasi lisan. Untuk memperdalam dan menambah keabsahan data maka dilakukan wawancara berdasarkan hasil tugas tersebut. Untuk selanjutnya dalam wawancara ini, P adalah peneliti. Berikut sebagian petikan wawancaranya: P : apakah penjelasan anda tentang bentuk integral sudah tepat? S : h ya, kurang tepat karena tidak dijelaskan secara lengkap Selanjutnya subjek S menjelaskan bentuk substitusi integran yaitu x = asint, dengan batas t pada interval - t. Subjek S kurang tepat dalam mengungkapkan tanda negatif pada -. Subjek mengungkapkan tanda negatif ( - ) dengan kata min (minus). Disini tampak adanya ambigu antara tanda bilangan negatif dengan minus sebagai perasi pengurangan. Penjelasan manipulasi knsep substitusi diberikan secara jelas. Subjek S menyebutkan, karena ada unsur yang sama maka (ruas ini) dapat dimanipulasi dari bentuk (4) ke bentuk (5). Lebih lanjut subjek S menyampaikan bahwa perubahan (5) ke (6) dengan merujuk pada identitas trignmetri. Dalam kmunikasi tertulis subjek S dapat menyajikan bentuk substitusi integran, batas-batas t, bentuk manipulasi aljabar, dan penggunaan identitas gemetri secara tepat tanpa kesalahan. Cnth sal yang disajikan subjek S berbentuk (7): Tentukan =... (7) (4) (5) (6) MP 104

5 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Subjek dapat menjelaskan cnth sal (7), dengan ungkapan lisan dan tulis yang tepat. Secara umum dalam prses penyelesaian cnth sal, subjek S dapat menjelaskan secara lisan dan tertulis dengan tepat. Namun demikian masih ditemukan penjelasan tertulis yang kurang tepat yaitu pada saat subjek menurunkan x = sint, ditulis dx = cst tanpa menulis dt. Seharusnya dx = cst dt. Pada saat subjek menjelaskan secara lisan maka ia juga mengatakan bahwa dx = cst tanpa menyebut adanya dt. Hal ini berarti terjadi kesalahan kmunikasi lisan dan tulis pada saat menurunkan x = sint. Untuk mendalami data ini maka dilakukan wawancara pada subjek dengan kutipan sebagai berikut: P S : cba anda cermati lagi x = sint, dx = cst : h ya lupa, kurang dt nya, seharusnya dx = cst dt. Dari ungkapan dalam wawancara menunjukkan sebenarnya subjek memahami dengan baik ksep derivatif, namun ia lupa tidak menuliskan dt, sehingga pada saat menjelaskan hal ini juga tidak tersampaikan. Lebih lanjut seluruh prses perhitungan dan hasil akhir yang disajikan secara tertulis sudah tepat serta diungkapkan dengan kmunikasi lisan secara tepat pula. C. Keakuratan kmunikasi matematis subjek Ra Pada kmunikasi lisan, subjek Ra memulai penjelasan knsep menyelesaikan integral dengan teknik substitusi trignmetri langsung dengan menjelaskan fungsi yang berbentuk (8 ) :. (8) Tentu saja ungkapan secara lisan dan sajian tertulis ini tidak tepat. Rumus fungsi pada bentuk (8) seharusnya disajikan dengan sempurna seperti pada persamaan (9): (9) Ketika didalamai melalui prses wawancara diperleh data, bahwa tidak terpikir leh subjek harus menyajikan rumus fungsi secara lengkap, dan ia meyakini bahwa apa yang disajikan sudah mewakili dengan baik suatu rumus fungsi. Berikut petikan wawancaranya: P : apakah penjelasan anda bahwa merupakan suatu fungsi sudah tepat? S : ya sudah, karena sudah bisa dimengerti P : apakah anda bisa mengingat-ingat, bagaimana cara menulis rumus fungsi yang lengkap? Ra : h ya, kalau begitu yang ini kurang lengkap (sambil menunjuk tulisan ) Selanjutnya subjek menjelaskan secara lisan dan tertulis integral yang akan diselesaikan dengan teknik substitusi trignmetri berbentuk (10): =... (10) Penjelasan lisan dan tertulis ini belum mewakili bentuk integral yang seharusnya dijelaskaan secara tepat. Penjelasan (10) leh subjek Ra sama dengan penjelasan subjek S pada uraian sebelumnya. Ketika didalami melalui wawancara diperleh data bahwa subjek memahami tulisan dan penjelasan tersebut sudah cukup karena bentuk tersebut dapat dilanjutkan untuk dijelaskan hingga pada bentuk yang terakhir (14 ). Perhatikan persamaan (11) berikut ini: (11) (12) (13) = (14) Perhatikan petikan wawancara berikut ini: P : apakah penjelasan bentuk integral sudah tepat? S : ya, kan tidak ada yang salah, sambil menunjuk pada persaaan (11), (12), (13), dan (14). P : apakah anda betul-betul yakin bahwa persamaan (11) suatu bentuk integral? Ra : h ya, kurang tepat karena tidak ditulis secara lengkap Sebagai bentuk integral persamaan (10) dapat disajikan secara lengkap pada (15) sebagai berikut: MP 105

6 ISBN Kmunikasi tulis yang tidak akurat yang disajikan subjek Ra di papan tulis pada materi (11), (12), (13), dan (14) juga menyebabkan tidak akurat pada kmunikasi lisan. Pada penjelasan lisan tentang batasan nilai t untuk substitusi integran yaitu x = asint, dengan batas t pada interval - t, subjek Ra tidak akurat dalam mengungkapkan tanda negatif pada - secara lisan. Subjek mengungkapkan tanda negatif ( - ) dengan kata min (minus). Demikian halnya kesalahaan kmunikasi lisan seperti ini juga terjadi pada saat subjek Ra mengungkapkaan atau menjelaskan secara lisan ( ) 2 + C dengan menyebut min (minus), bukan negatif. Namun dalam kmunikasi tulisnya subjek telah menyajikan keduanya secara tepat dan akurat. Masih pada interval - t, subjek salah dalam menjelaskan secara lisan simbl pertidaksamaan. Ia mengatakan t lebih besar atau sama dengan -, yang seharusnya t lebih dari atau sama dengan -. Ketiga kesalahan kmunikasi lisan ini termasuk kesalahan dalam membaca simbl atau ntasi. Bahasa matematika memang memiliki karakteristik yang harus diikuti secara knsisten dan tepat. Subjek Ra memberikan cnth integral (16) yang dibahas dalam tugas kmunikasi matematis tersebut. Tentukan =... (16) Penjelasan secara lisan dan uraian tertulis yang disajikan disampaikan dengan tepat, kecuali pada dua terminlgi matematika sin 2 t dan cs 2 t. Secara tertulis sudah tepat, namun subjek kurang tepat dalam menjelaskan secara lisan. Sin 2 t di baca sint kuadrat, dan cs 2 t dibaca cst kuadrat. Seharusnya sin 2 t dibaca sin kuadrat t, sedangkan cs 2 t dibaca cs kuadraat t. Kesalahan tersebut terjadi pada saat subjek menjelaskan langkah pada persamaan (17) dan (19) berikut ini: (15) (17) (18) = (19) Sedangkan prses perhitungan dan hasil akhir dari cnth ini telah disajikan dengan tepat tanpa adanya kesalahan. Dari analisis data keakuratan kmunikasi matematis subjek S dan Ra yang telah diuraikan di atas maka dapat disajikan secara menyeluruh seperti pada tabel 2, aspek-aspek keakuratan dan temuan kesalahan yang dilakukan leh setiap subjek. Aspek Simbl, ntasi Terminl gi Kmunikasi matematis subjek S Kmunikasi matematis subjek Ra Lisan Tulis Lisan Tulis - ( min ) akurat akurat akurat -, -, ( dibaca min, min ) - t ( dibaca lebih besar atau sama dengan.. ) Sin 2 t, cs 2 t (dibaca sint kuadrat, cst kuadrat) Prsedur dx = cst (tanpa dt) dx = cst (tanpa dt) akurat Knsep Fungsi Bentuk integral Tabel 2 Fungsi Bentuk integral Bentuk integral t akurat akurat Fungsi Bent uk integ MP 106

7 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 ral Perhitunga n Hasil akhir akurat akurat akurat akurat akurat akurat akurat akurat Dari tabel 2 dapat di simpulkan bahwa karakteristik keakuratan kmunikasi matematis lisan dan tulis dapat dilihat dari enam aspek yaitu keakuratan dalam mengungkapkan dan menulis simbl dan ntasi, terminlgi, prsedur, knsep, perhitungan, dan hasil akhir. Tabel 2 juga memberikan infrmasi bahwa subjek S memiliki keakuratan kmunikasi matematis lebih baik dibandingkan dengan subjek Ra. Subjek S melakukan kesalahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan kesalahan yang dilakukan leh subjek Ra. Selain hal itu, kualitas kesalahan yang dilakukan leh subjek S lebih sederhana jika dibandingkan kesalahan yang dilakukan leh subjek Ra. Hal ini dapat dilihat dengan mencermati hasil wawancara terhadap aspek-aspek yang mengalami kesalahan. Kmunikasi lisan dan tulis subjek S dan subjek Ra tidak akurat pada dua knsep yang sama yaitu knsep fungsi dan bentuk integral yang akan diselesaikan dengan teknik substitusi trignmetri. Sementara itu pada bagian kmunikasi matematis yang menyangkkut aspek perhitungan dan hasil akhir kedua subjek sama-sama akurat tanpa kesalahan apapaun. Hal ini juga dapat diambil suatu simpulan bahwa kedua subjek mencapai keakuratan kmunikasi lisan dan tulis pada aspek perhitungan dan hasil akhir lebih baik dibandingkan keakuratan kmunikasi matematis lisan dan tulis pada aspek knsep. Dengan kata lain mengkmunikasikan knsep jauh lebih sulit dibandingkan mengkmunikasikan prses menghitung. Tabel 2 ini juga menunjukkan bahwa keakuratan kmunikasi lisan tidak selalu sama dengan keakuratan kmunikasi tulis pada subjek yang sama. Pada kedua subjek penelitian ini menunjukkan bahwa kemakuratan kmunikasi tulis dicapai lebih baik dibandingkan keakuratann kmunikasi lisan. Hal ini berarti kemampuan kmunikasi tulis lebih bagus, dibandingkan kmunikasi tulis. A. Simpulan IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa keakuratan kmunikasi matematis lisan dan tulis dapat dilihat dari aspek ketepatan dalam mengungkapkan secara lisan atau tulis tentang simbl atau ntasi, terminlgi, prsedur, knsep, perhitungan, dan hasil akhir. Dari keenam aspek karakteristik keakuratan kmunikasi matematis tersebut, ternyata mengkmunikasikan knsep jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan mengkmunikasikan lima aspek lainnya. Lebih lanjut juga diperleh bahwa keakuratan kmunikasi matematis lisan tidak selalu sama dengan kmunikasi tulis pada subjek yang sama. B. Saran Untuk memperdalam kajian ilmiah tentang keakuratan kmunikasi matematis, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut kmunikasi matematis pada aspek knsep dan lima aspek lainnya, karena ternyata mengkmunikasikan knsep diyakini paling sulit. Padahal knsep matematika merupakan landasan utama seserang untuk bisa belajar matematika dengan baik. DAFTAR PUSTAKA [1] Bernie Trilling & charles Fadel, 21 st Century Skills: Learning fr life in ur times, HB Printing, USA.pp [2] Kelly Gergius Lincln, NE (2008), Imprving Cmmunicatin abut Mathematics thrugh Vcabulary and Writing Math in the Middle Institute, Department f Teaching, Learning, and Teacher Educatin University f Nebraska-Lincln July 2008 [3] Denise B. Frrest, Cmmunicatin Thery Offers Insight int Mathematics Teachers Talk, The Mathematics Educatr 2008, Vl. 18, N. 2, [4] Strauss, Rbert P. And Elizabeth Sawyer, Sme New Evidence n Teacher and Student Cmpetences, Ecnmic f Educatin Review 5, 1, pp MP 107

8 ISBN [5] Bee, Sng. The Impact f Teacher s Cmmunicatin Skills n Teaching: Reflectins f Pres-Service Teachers n Their Cmmunicatin Strenghts and Weaknesses, Singapre. SIM Glbal Educatin [6] Rubi, Chel Mren, Effective Teachers Prfessinal and Persnal Skills Ensays. Universidad de Castilla La Mancha.2009 [7] R. Sejadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indnesi: Knstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan, Dirjen Dikti [8] Dewi, Izwita, Prfil Kmunikasi Matematika Mahasiswa Caln Guru Ditinjau Dari Perbedaan Jenis Kelamin, Disertasi: Unesa University Press [9] Fan Lianghu dan Ye Shu Mei, Integrating Oral Presentatin int Mathematics Teaching and Learning: an explratry Study with Singapre Secndary Students, The Mntana Mathematics Ebthusiast, pp [10] Cai, J., Lane, S., and Jakabcsin, M.S, The Rle f Open-Ended Tasks and Hlistic Scring Rubrics: Assessing Students Mathematical Reasning and Cmmunicatin dalam Ellitt, P. C., & Kenney, M. J Cmmunicatin in Mathematics, K 12 and Beynd, 1996 Yearbk f the Natinal Cuncil f Teachers f Mathematics (NCTM), hlm Restn, Va.: NCTM [11] Lim, L., dan Pugalee, D. Using jurnal writing t explre they cmmunicate t learn mathematics and they learn t cmmunicate mathematically. Ontari Actin Researcher, 7 (2) MP 108

Geometri Ruang di Perguruan Tinggi: Kesalahan Mahasiswa Menyelesaikan Soal Berdasarkan Prosedur Newman

Geometri Ruang di Perguruan Tinggi: Kesalahan Mahasiswa Menyelesaikan Soal Berdasarkan Prosedur Newman SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-64 Geometri Ruang di Perguruan Tinggi: Kesalahan Mahasiswa Menyelesaikan Soal Berdasarkan Prosedur Newman Mega Eriska Rosaria Purnomo 1, Isnaeni

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah... Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas/Prgram XII / IPA Semester 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Menggunakan knsep integral dalam pemecahan masalah. Dasar Dan Karakter Kegiatan Penilaian

Lebih terperinci

Desain Perkuliahan Geometri dalam Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika Mahasiswa Calon Guru

Desain Perkuliahan Geometri dalam Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika Mahasiswa Calon Guru Desain Perkuliahan Geometri dalam Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika Mahasiswa Calon Guru M-2 Agustin Ernawati 1, Kurnia Noviartati 2 STKIP Al Hikmah Surabaya agustin.rnwt@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan

Lebih terperinci

Kemampuan Koneksi Matematis Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung

Kemampuan Koneksi Matematis Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-90 Kemampuan Koneksi Matematis Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung Rima Nur Afifah 1 Magister Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN. Moh Zayyadi, Berpikir Kritis Mahasiswa. 11

A. PENDAHULUAN. Moh Zayyadi, Berpikir Kritis Mahasiswa. 11 p-issn 2086-6356 e-issn 2614-3674 Vol. 8, No. 2, September 2017, Hal. 10-15 BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ALJABAR Moh Zayyadi 1, Agus Subaidi 2 1,2Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Prabawati, M. N. p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA THE ANALYSIS OF MATHEMATICS PROSPECTIVE TEACHERS MATHEMATICAL LITERACY SKILL

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PADA MATA KULIAH PROGRAM LINEAR

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PADA MATA KULIAH PROGRAM LINEAR ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PADA MATA KULIAH PROGRAM LINEAR Heni Purwati 1), Aryo Andri Nugroho 2) 1 Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Juliana 1, Darma Ekawati 2, Fahrul Basir 2

Lebih terperinci

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.1, Februari 2015

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.1, Februari 2015 InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No., Februari 05 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA BUKTI MATEMATIS PADA MATA KULIAH STATISTIKA MATEMATIKA Oleh: Andri Suryana Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL 3.1 Waktu, Tempat, Ppulasi dan Sampel Pelaksanaan Penelitian Pada subbab ini menerangkan waktu, tempat, ppulasi dan sampel pada saat penelitian dilaksanakan.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN MASALAH OPEN ENDED

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN MASALAH OPEN ENDED KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN MASALAH OPEN ENDED Mukhammad Nastahwid 1), Edy Bambang Irawan 2), Hery Susanto 3) 1,2,3) Pendidikan

Lebih terperinci

Profil Proses Kognitif Siswa SMP Laki-laki dalam Investigasi Matematik Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika

Profil Proses Kognitif Siswa SMP Laki-laki dalam Investigasi Matematik Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Profil Proses Kognitif Siswa SMP Laki-laki dalam Investigasi Matematik Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika Sri Subarinah Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Suatu pertanyaan akan merupakan suatu masalah hanya jika seseorang tidak

BAB II KAJIAN TEORI. Suatu pertanyaan akan merupakan suatu masalah hanya jika seseorang tidak BAB II KAJIAN TEORI A. Masalah Dalam pembelajaran matematika masalah disajikan dalam bentuk pertanyaan. Suatu pertanyaan akan merupakan suatu masalah hanya jika seseorang tidak mempunyai aturan/ hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, Teknologi dan Sains (IPTEKS) sangat pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-31 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral Dewi Rahimah 1, Effie Efrida Muchlis 2 Program Studi

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Matakuliah : Lgika Fuzzy Kde : TSK-710 Teri : 2 sks Praktikum : - Deskripsi Matakuliah Standar Kmpetensi Prgram Studi : Himpunan Fuzzy dan Lgika Fuzzy: mtivasi,

Lebih terperinci

Analisis Tipe Berfikir Dengan Soal Higher Order Thinking Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa

Analisis Tipe Berfikir Dengan Soal Higher Order Thinking Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 139 Analisis Tipe Berfikir Dengan Soal Higher Order Thinking Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa Komarudin A FKIP Universitas

Lebih terperinci

Fraenkel, J.R & Wallen, N. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. Singapore: Mc. Graw Hill.

Fraenkel, J.R & Wallen, N. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. Singapore: Mc. Graw Hill. 100 DAFTAR PUSTAKA Alverman & Phelps (1998). Reading Strategies Scaffolding Student s Interactions with Texts Reciprocal Teaching [Online]. Tersedia: http://www.sdcoe.k12.ca.us/score/promising/tips/rec.html.

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah :... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Prgram : XII / IPS Semester : 1 STANDAR KOMPETENSI: 1. Menggunakan knsep integral dalam pemecahan masalah sederhana. Dasar Kegiatan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP Anggun Rizky Putri Ulandari, Bambang Hudiono, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Respon Mahasiswa terhadap Desain Perkuliahan Geometri yang Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika

Respon Mahasiswa terhadap Desain Perkuliahan Geometri yang Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika Respon Mahasiswa terhadap Desain Perkuliahan Geometri yang Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika M-59 Kurnia Noviartati 1, Agustin Ernawati 2 STKIP Al Hikmah Surabaya 1,2 kurnia.noviartati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika

Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika Makalah Termuat pada Jurnal MIPMIPA UNHALU Volume 8, Nomor 1, Februari 2009, ISSN 1412-2318) Oleh Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN JURNAL MATEMATIKA UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN MEREFLEKSI DIRI SISWA SECARA TERTULIS

PENERAPAN JURNAL MATEMATIKA UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN MEREFLEKSI DIRI SISWA SECARA TERTULIS Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PENERAPAN JURNAL MATEMATIKA UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN MEREFLEKSI DIRI SISWA

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA

ANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 ANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA Dian Nopitasari 1 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR- SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 1 SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Sigit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah,

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah, prinsip serta teorinya banyak digunakan dan dimanfaatkan untuk menyelesaikan hampir semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi belajar mengajar yang baik adalah guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan kondisi yang kondusif serta memberikan

Lebih terperinci

Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar

Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar Irene Nusanti PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 12.5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Email: nuss.peace@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Matematika juga dapat menjadikan siswa menjadi manusia

Lebih terperinci

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA Yerizon FMIPA UNP Padang yerizon@yahoo.com PM - 28 Abstrak. Disposisi

Lebih terperinci

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran: Mampu membedakan kmunikasi verbal & nn verbal Mampu menjelaskan terjadinya prses kmunikasi Mampu mengidentifikasikan sebab-sebab munculnya kesalahpahaman

Lebih terperinci

PENALARAN SISWA DALAM MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA

PENALARAN SISWA DALAM MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA PENALARAN SISWA DALAM MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA Nurul Istiqomah 1, Tatag Yuli Eko Siswono 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Projek Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika - Universitas Nasional Pasim Penelitian dan Penulisan SKRIPSI

Projek Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika - Universitas Nasional Pasim Penelitian dan Penulisan SKRIPSI Prjek Akhir Mahasiswa Prgram Studi Teknik Infrmatika - Universitas Nasinal Pasim Penelitian dan Penulisan SKRIPSI Iim Abdurrhim, S.Km., M.T Senin, 08 Agustus 2016 Agenda Waktu/ Jadwal Penyusunan SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai komunikasi matematis secara tertulis siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Silabus Kelas 7 SMP Negeri 4 Brebes Seklah Mata Pelajaran Kelas /Semester Standar : SMP Negeri 4 Brebes : Bahasa Indnesia : VII (Tujuh) /2 (Dua) : Mendengarkan 9. Memahami wacana lisan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA

ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA Neza Fiscarina Avinie 1, Asma Johan 2, Ika Kurniasari 3 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Kelengkapan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Nilai Mutlak

Kelengkapan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Nilai Mutlak SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Kelengkapan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Nilai Mutlak M-68 Muhammad Rawal 1, Jafar 2. Guru SMA Negeri 8 Kendari, Mahasiswa S2 Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh : Jurnal Euclid, vol.3, No.1, p.430 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA Oleh : Fitrianto Eko Subekti, Anggun Badu Kusuma Pendidikan Matematika, FKIP Universitas

Lebih terperinci

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik. Standar Kmpetensi Analis Kesehatan Psted by Riswant n Friday, February 5, 2010 Labels: Prfesi dan Kmpetensi Sudah sering kita mendengar istilah "kmpeten" dan "kmpetensi". Lalu apa maksud dari kedua kata

Lebih terperinci

Ervina Yulias Veva Universitas Sebelas Maret Abstrak

Ervina Yulias Veva Universitas Sebelas Maret   Abstrak PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATISDAN PARTISIPASI SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG Ervina Yulias Veva Universitas Sebelas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Dasar 2.1 Pembelajaran Think Talk Write Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya

Lebih terperinci

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegralan Do maths and you see the world Integral atau Anti-turunan? Integral atau pengintegral adalah salah satu konsep (penting) dalam matematika disamping

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika pada jenjang sekolah disajikan menggunakan simbol-simbol, istilah-istilah, rumus, diagram, tabel sehingga mata pelajaran matematika

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini banyak pakar matematika, baik pendidik maupun peneliti yang. (1997) yang menyatakan bahwa much discucion and concern have been

BAB I PENDAHULUAN. ini banyak pakar matematika, baik pendidik maupun peneliti yang. (1997) yang menyatakan bahwa much discucion and concern have been BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah pertama adalah terlatihnya kemampuan berpikir matematik. Oleh sebab itu

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

DESKRIPSI KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 DESKRIPSI KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE Zet Petrus 1, Karmila 2, Achmad Riady Program Studi Pendidikan Matematika 1,2,3, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Jumalia Ali 1), Yusmet Rizal 2), dan Nurhayati Lukman 3) *) FMIPA UNP, email: lia.jumaliaali@gmail.com **) Staf Pengajar

Lebih terperinci

REPRESENTASI VISUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL

REPRESENTASI VISUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL REPRESENTASI VISUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL Abstrak: Fokus penelitian ini pada perbedaan kemampuan matematika antarsiswa dalam bidang pengenalan ruang (visual-spasial) dan kemampuan verbal

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Dewi Nurrizki, Reviandari Widyatiningtyas,

Lebih terperinci

PENYEBAB KESULITAN MAHASISWA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

PENYEBAB KESULITAN MAHASISWA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA PENYEBAB KESULITAN MAHASISWA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA Ilham Minggi, Darwing Paduppai, dan Said Fachry Assagaf Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar Jalan Daeng Tata

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA Jenni Vitriani 1), Sri Elniati 2), Muh. Subhan 3) 1) FMIPA UNP, e-mail:jennivitriani@gmail.com

Lebih terperinci

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA 1 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA Widya Septi Prihastuti, Bambang Hudiono, dan Ade Mirza Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: wwidyasp@yahoo.com

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Tulis Siswa

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Tulis Siswa SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Tulis Siswa Fimmatur Rizka

Lebih terperinci

Pemahaman Siswa terhadap Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Pemahaman Siswa terhadap Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Pemahaman Siswa terhadap Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) M-56 Juliana 1, Jafar 2. Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN RUMUS-RUMUS TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA MENURUT PRINSIP KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS XI IPA MAN CENDIKIA JAMBI

PEMBELAJARAN RUMUS-RUMUS TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA MENURUT PRINSIP KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS XI IPA MAN CENDIKIA JAMBI PEMBELAJARAN RUMUS-RUMUS TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA MENURUT PRINSIP KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS XI IPA MAN CENDIKIA JAMBI Sri Winarni Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menara Kudus), Jilid II, hlm Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Kudus:

BAB I PENDAHULUAN. Menara Kudus), Jilid II, hlm Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Kudus: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayatnya. Pendidikan juga sebagai sarana untuk mengenal peradaban, kebudayaan

Lebih terperinci

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegralan Do maths and you see the world Integral atau Anti-turunan? Integral atau pengintegral adalah salah satu konsep (penting) dalam matematika disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin

Lebih terperinci

Problematika dalam Pembuktian Pernyataan Menggunakan Prinsip Induksi Matematika serta Alternatif Penyelesaiannya

Problematika dalam Pembuktian Pernyataan Menggunakan Prinsip Induksi Matematika serta Alternatif Penyelesaiannya SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 130 Problematika dalam Pembuktian Pernyataan Menggunakan Prinsip Induksi Matematika serta Alternatif Penyelesaiannya Rindy Anthika Putri

Lebih terperinci

Persamaan Trigonometri

Persamaan Trigonometri Page f Kegiatan Belajar A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, diharapkan siswa dapat a. Menentukan penyelesaian persamaan trignmetri b. Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan

Lebih terperinci

METODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS. Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

METODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS. Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta METODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS Isnaeni 1, Suhartn 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2,3 Dsen PGSD FKIP UNS Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU 2015 / 2016 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA. Bacalah dahulu panduan ini dengan cermat F19-PM01-BAA-UKP

PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU 2015 / 2016 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA. Bacalah dahulu panduan ini dengan cermat F19-PM01-BAA-UKP F19PM01BAAUKP PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU 2015 / 2016 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Bacalah dahulu panduan ini dengan cermat Ada 3 (tiga) jalur Penerimaan melalui Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai PROPOSAL PENELITIAN Prpsal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari caln peneliti mengenai apa yang ingin diketahui serta apa yang akan dikerjakannya terkait dengan apa yang ingin diketahui tersebut.

Lebih terperinci

Profil Metakognisi Siswa Smp Dalam Memecahkan Masalah Open-Ended (Studi Kasus Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Siswa )

Profil Metakognisi Siswa Smp Dalam Memecahkan Masalah Open-Ended (Studi Kasus Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Siswa ) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Profil Metakognisi Siswa Smp Dalam Memecahkan Masalah Open-Ended (Studi Kasus Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Siswa ) Muhammad Sudia FAKULTAS

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark. Proses Berpikir Siswa dalam Pengajuan Soal Tatag Yuli Eko Siswono Universitas Negeri Surabaya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses berpikir siswa dalam mengajukan soal-soal pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diarahkan untuk mendeskripsikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang diarahkan untuk mendeskripsikan gejala-gejala, fakta-fakta atau 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika Prgram Studi : IPA PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Selasa, April 008 Jam : 0.0.0 PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawabam Ujian Nasinal (LJUN)

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : EFEKTIVITAS BAHAN AJAR MATEMATIKA DISKRET BERBASIS REPRESENTASI MULTIPEL DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Oleh Djamilah Bondan Widjajanti, Fitriana

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Perbedaan Gender

Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Perbedaan Gender Kreano 7 (2) (2016): 145-152 Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika Prgram Studi : IPA PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Selasa, April 008 Jam : 0.0.0 PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawabam Ujian Nasinal (LJUN)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan dan kehadirannya sangat terkait erat dengan dunia pendidikan adalah Matematika.

Lebih terperinci

Syarifatul Maf ulah, Dwi Juniati, Tatag Yuli Eko Siswono, Analisis Kemampuan Siswa...

Syarifatul Maf ulah, Dwi Juniati, Tatag Yuli Eko Siswono, Analisis Kemampuan Siswa... ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SD DALAM MEMBUAT PERSAMAAN MATERI PECAHAN Syarifatul Maf ulah 1, Dwi Juniati 2, Tatag Yuli Eko Siswono 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan siswa

Lebih terperinci

Ika Puspita Sari Kemampuan Komunikasi Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Wajo pada Materi Statistika

Ika Puspita Sari Kemampuan Komunikasi Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Wajo pada Materi Statistika KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA BERDASARKAN PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 WAJO PADA MATERI STATISTIKA COMMUNICATION ABILITY OF MATHEMATICS BASED ON DIFFERENCES STUDENTS LEARNIG STYLES

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA Bidang Kajian Jenis Artikel : Pendidikan Matematika : Hasil Penelitian PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA Setyati Puji Wulandari 1), Imam

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA DALAM TEKNIK INTEGRASI SUBSTITUSI DAN PARSIAL SERTA ALTERNATIF PEMECAHANNYA

PROBLEMATIKA DALAM TEKNIK INTEGRASI SUBSTITUSI DAN PARSIAL SERTA ALTERNATIF PEMECAHANNYA PROBLEMATIKA DALAM TEKNIK INTEGRASI SUBSTITUSI DAN PARSIAL SERTA ALTERNATIF PEMECAHANNYA Kusnul Chotimah Dwi Sanhadi 1, Yoga Muhamad Muklis 1, Universitas Sebelas Maret 1 choosenewl@gmail.com, yogamuklis@gmail.com

Lebih terperinci

P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA Kuswari Hernawati 1, Ali Mahmudi 2, Himmawati Puji Lestari 3 1,2,3) Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Hal ini disebabkan penelitian ini menggunakan data kualitatif dan dideskripsikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 2, No. 2, 2016, Hal. 97 102 Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah Mikrayanti

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DISERTAI PEMBERIAN MODUL PADA PERKULIAHAN KALKULUS VEKTOR

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DISERTAI PEMBERIAN MODUL PADA PERKULIAHAN KALKULUS VEKTOR MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DISERTAI PEMBERIAN MODUL PADA PERKULIAHAN KALKULUS VEKTOR Anny Sovia Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat email:

Lebih terperinci

PROSES SCAFFOLDING BERDASARKAN DIAGNOSIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DENGAN MENGGUNAKAN MAPPING MATHEMATICS

PROSES SCAFFOLDING BERDASARKAN DIAGNOSIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DENGAN MENGGUNAKAN MAPPING MATHEMATICS PROSES SCAFFOLDING BERDASARKAN DIAGNOSIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DENGAN MENGGUNAKAN MAPPING MATHEMATICS Yusi Hartutik, Subanji, dan Santi Irawati SMK Negeri 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian, tehnik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan tehnik analisis data. A. Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prahesti Tirta Safitri, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prahesti Tirta Safitri, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan bidang ilmu yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap insan karena manfaatnya berdampak langsung dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran matematika di tingkat Sekolah Menengah Pertama adalah agar peserta didik memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan ilmu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan sarana yang penting untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan ilmu yang mendasari perkembangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pembelajaran Penemuan Terbimbing, Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematik

ABSTRAK. Kata Kunci: Pembelajaran Penemuan Terbimbing, Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematik ABSTRAK Edisi Khusus No. 1, Agustus 2011 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING, SPS UPI, BANDUNG Oleh: Asmar Bani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P - 93 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL COMMUNICATION MAHASISWA KELAS INTERNASIONAL PADA PERKULIAHAN ANALYTIC GEOMETRY DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED Sugiyono 1, Sugiman 2, Himmawati Puji Lestari

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI GEOMETRI SUDUT

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI GEOMETRI SUDUT JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 7, No. 2, Tahun 2017 ISSN 2088-3021 (media cetak) ISSN 2598-8077 (media online) ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI GEOMETRI SUDUT Restu Ria Wantika

Lebih terperinci

Melatih Literasi Matematis Siswa dengan Metode Naive Geometry

Melatih Literasi Matematis Siswa dengan Metode Naive Geometry JRPM, 7, (), 8-9 JURNAL REVIEW PEMBELAJARAN MATEMATIKA http://jrpm.uinsby.ac.id Melatih Literasi Matematis Siswa dengan Metode Naive Geometry Maria Ulfa, Ahmad Lubab, Yuni Arrifadah 3,,3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang dan semakin maju diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan intelektual tingkat tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik, bertujuan agar pesan yang disampaikan oleh peserta didik

Lebih terperinci

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH Harfin Lanya Program Pendidikan Matematika Universitas Madura lanya.harfin@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci