REALITAS SOSIAL DALAM NOVEL PINTU KARYA FIRA BASUKI JURNAL ILMIAH

Transkripsi

1 REALITAS SOSIAL DALAM NOVEL PINTU KARYA FIRA BASUKI JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) NOFRIANTI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013

2 REALITAS SOSIAL DALAM NOVEL PINTU KARYA FIRA BASUKI Oleh Nofrianti 1, Iswadi Bahardur 2, Titiek Fujita Yusandra 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study uses sociological approach to literature. Analyzing from sociology view the literature that talks about social issues contained in the literature. The purpose of this study is to describe the social reality in the novel Pintu works Fira Basuki.This research is qualitative research. The method used in this research is descriptive. The data in this study in the form of word, sentences and dialogue related to social reality. Based on the analysis of the study, we found social reality of relationships in the community with social reality in the novel Pintu works Fira Basuki i.e : Java and European public confidence, spiritual beliefs, traditions, and way of life. From this analysis it can be concluded. First, novel Pintu that is full of Indonesian contemporary social problems. Second, novel Pintu Fira Basuki work raised a number of social issues that occur in the middle of the traditional and the modern Indonesian society. Third, there is a social reality in the novel Pintu related to the problems of Java and European public trust, faith of the communities, traditions, and way of life. Fourth, the novel works Fira Basuki Pintu has the benefit that can be used for teaching elements of literary readers. Key work: reality, social, Pintu

3 PENDAHULUAN Karya sastra cenderung mencerminkan keadaan masyarakat. Pengarang dalam karyanya berusaha masyarakat yang ada pada masa itu. Lukacs (dalam Endraswara, 2011:89) menegaskan bahwa sebuah novel tidak hanya mencerminkan realitas untuk mendokumentasikan zaman melainkan lebih dari itu memberikan dan sekaligus menjadi alat berkomunikasi antara pengarang dan pembaca. Endraswara (2011:77) menjelaskan bahwa karya sastra tidak dilahirkan dalam kekosongan. Adanya realitas sosial yang berada di sekitar pengarang menjadi bahan dalam menciptakan karya sastra kepada kita sebuah refleksi realitas yang lebih besar, lebih lengkap, lebih hidup, dan lebih dinamik yang melampaui pemahaman umum. Novel Pintu karya Fira Basuki merupakan salah satu novel Indonesia modern yang menjadi saksi zaman era modern. Realitas sehingga memiliki hubungan yang yang ada di masyarakat saat ini erat dengan kehidupan pengarang maupun dengan masyarakat yang ada di sekitar pengarang. Novel mampu merefleksikan kehidupan masyarakat dari berbagai kurun waktu dan zaman. Novel terefleksi melalui cerita dan karakter tokoh yang terdapat dalam novel Pintu karya Fira Basuki. Perselingkuhan, seks bebas, dan kebudayaan menjadi konflik dalam ceritanya. Kisah dalam novel Pintu Indonesia yang ditulis pada era menggambarkan masalah kehidupan modern secara tidak langsung akan yang terjadi di masyarakat. mencerminkan realitas sosial

4 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini Jawa masih sering digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Agama Islam merupakan agama menggunakan metode deskriptif. yang dianut oleh sebagian besar Data dalam penelitian ini adalah teks masyarakat suku Jawa. Walaupun dalam novel Pintu karya Fira Basuki berupa kalimat dalam bentuk dialog dan monolog yang terkait dengan realitas sosial. demikian sebagian dari mereka tidak melaksanakan rukun Islam seperti yang diwajibkan bagi umat Islam. Mereka cenderung mengabaikan apa HASIL PENELITIAN yang diwajibkan dan juga tidak Setelah dilakukan analisis data maka ditemukan hubungan menjauhi apa yang diharamkan. Mereka percaya akan adanya Allah, realitas sosial dalam novel Pintu percaya bahwa Muhammad adalah karya Fira Basuki dengan realitas sosial di tengah masyarakat. Hubun gan realitas sosial tersebut mencakup kepercayaan masyarakat Jawa dan Eropa, keyakinan spiritual tradisi, dan pandangan hidup. PEMBAHASAN Masyarakat suku Jawa hidup dalam lingkungan adat istiadat yang Nabi mereka dan lain-lain. Namun selain percaya pada hal-hal tersebut, di sisi lain mereka juga yakin pada kekuatan-kekuatan keagamaan yang lain, misalnya percaya pada mahlukmahluk gaib, jurus-jurus sakti. Mereka juga melakukan ritual-ritual yang tidak ada diajaran agama Islam. Mereka digolongkan sebagai kaum sangat kental. Adat istiadat suku

5 yang memiliki agama sendiri yaitu agami jawi. Agami jawi atau kejawen adalah suatu keyakinan dan konsepkonsep Hindu-Budha yang cenderung ke arah mistik, yang tercampur menjadi satu dan diakui sebagai agama Islam. Varian dari kejawen adalah agama Islam santri, yang walaupun tidak sama sekali bebas dari unsur animisme dan unsur-unsur Hindu-Budha, namun sedikit lebih dekat pada dogmadogma ajaran islam yang sebenarnya. (Bernetta kompasiana.com). Jika dikaitkan gambaran realitas sosial yang ada di masyarakat Jawa dengan realitas sosial masyarakat dalam novel Pintu karya Fira Basuki maka ditemukan hubungan terkait dengan masalah kepercayaan, keyakinan spiritual dan pandangan hidup. Masalah kepercayaan yang ditemui dalam novel Pintu yaitu percaya terhadap benda keramat yang memiliki kekuatan, makhluk gaib, angka keberuntungan dan tanggalan jawa. Selanjutnya masalah keyakinan dalam novel Pintu yaitu meyakini Allah namun mereka juga meyakini adanya orang-orang yang dianggap keramat. Tokoh-tokoh yang dianggap keramat tersebut dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa yang menyamai Tuhan. Selain masalah keyakinan dalam novel Pintu juga ditemukan masalah tradisi yang realitasnya ada di tengah masyarakat Jawa yaitu ritual-ritual. Ritual dalam novel Pintu yaitu ritual mandi untuk penyucian diri dari dosa yang telah diperbuat. Realitas sosial yang juga diungkapkan oleh Fira Basuki dalam novel Pintu adalah mengenai

6 pandangan hidup masyarakat. Pandangan hidup yang dikemukakan tersebut salah satunya menyangkut dengan permasalahan hubungan cinta kasih antara lelaki dan perempuan, serta seks. Tokoh Bowo memiliki pandangan hidup yang liberal terkait dengan masalah seks. Bowo berpandangan bahwa seks adalah hal yang wajar. Dalam arti kata melakukan hubungan seks atau tinggal bersama tanpa ikatan yang sah bukanlah hal yang perlu disalahkan. Selanjutnya tokoh Bowo berpandangan karena seorang lelaki tidak bisa menahan diri menyaksikan SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Pertama, novel Pintu karya Fira Basuki merupakan novel Indonesia kontemporer yang sarat dengan permasalahan sosial. Kedua, novel Pintu karya Fira Basuki mengangkat berbagai persoalan sosial kemasyarakatan yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia tradisional dan modern. Ketiga, realitas sosial yang terdapat dalam novel Pintu karya Fira Basuki berkait dengan masalah kepercayaan masyarakat Jawa dan Eropa, keyakinan masyarakat, tradisi, dan keindahan fisik seorang perempuan. pandangan hidup. Keempat, novel Pandangan hidup Bowo tersebut memperlihatkan adanya unsur kebebasan memaknai seks dan arti sebuah relasi seksual antara lelaki Pintu karya Fira Basuki memiliki manfaat yang dapat dijadikan unsurunsur pengajaran bagi pembaca sastra. dengan perempuan.

7 IMPLIKASI ketiga, guru memberikan waktu Dalam proses implikasinya, terdapat beberapa langkah yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa. Pertama, guru menjelaskan kepada siswa tentang hakikat fungsi kepada siswa untuk membaca penggalan novel Pintu karya Fira Basuki. Pertimbangan untuk memberikan penggalan novel kepada siswa adalah masalah jumlah jam yang dimiliki oleh karya sastra pelajaran. Namun demikian, guru sebagai media hiburan dan mendidik. tidak dianjurkan memberikan Kedua, guru menjelaskan kepada sinopsis novel saja kepada siswa. siswa tentang profil dan karya sastra yang ditulis oleh Fira Basuki. Langkah kedua ini perlu diambil oleh guru untuk memberi pemahaman kepada siswa bahwa karya sastra selalu berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru perlu menegaskan bahwa karya sastra di Indonesia bukan hanya karya sastra klasik yang lahir di periode tahun 20-an yang selama ini menjadi fokus pembicaraan dalam pembelajaran apresiasi sastra di sekolah. Langkah Penggalan novel yang dimaksud disini adalah salah satu episode yang terdapat dalam novel Pintu karya Fira Basuki. Pemilihan episode novel harus direlevankan dengan analisis unsur ekstrinsik, khususnya unsur realitas masyarakat meliputi kepercayaan, keyakinan, tradisi, dan pandangan hidup. Novel Pintu karya Fira Basuki dibagi atas 3 episode atau bagian, yaitu Pintu Gerbang, Pintu Batin, dan Pintu Hati. Dalam hal ini guru dapat memilih episode Pintu Batin karena memuat lebih

8 banyak realitas yang dijadikan kajian dalam penelitian. Langkah keempat, setelah siswa selesai membaca, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengapreasiasi cerita yang ada. Daya apresiasi siswa dapat dipicu denga pertanyaan, setelah membaca novel itu, apa yang kamu pikirkan? Pertanyaan adalah senjata guru untuk memicu tumbuhnya pemikiran, perasaan, ide, ataupun hayalan baru dari siswa. Dalam langkah keempat ini penguatan pengetahuan siswa dapat ditempuh dengan aktivitas membaca teks kemudian menganalisis lebih detil kandungan teks novel, menggunakan penanda mengenai hal yang dipandang penting oleh siswa. Langkah kelima, guru memberikan penekanan kepada berbagai kepercayaan, keyakinan, tradisi, dan pandangan hidup yang ditemukan dalam novel merupakan cermin dari realitas sesungguhnya yang ada dalam masyarakat Indonesia dan dunia. Contohnya adalah keprcayaan, keyakinan, dan tradisi yang berkembang pada masyarakat suku jawa di Indonesia dan di Amerika. Dengan langkahlangkah yang dilaksanakan tersebut diharapkan tercipta suasana learning to do. Dengan langkah yang sama, pembelajaran apresiasi sastra pun dapat dijadikan wahana untuk mengembangkan kapasitas siswa untuk berimajinasi dan berjiwa kreatif dalam menyelami berbagai unsur ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan seni yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan dunia. siswa berupa penjelasan tentang

9 SARAN Setelah melakukan penelitian ini ada beberapa hal yang dapat peneliti rekomendasikan sebagai saran kepada berbagai pihak yang terkait dengan sastra dan pengajarannya. Pertama, kajian terhadap karya sastra dan hubungannya dengan realitas yang berkembang di tengah masyarakat perlu dilakukan secara berkelanjutan, menimbang bahwa sastra adalah dokumen dari masyarakat pada kurun waktu dan zaman tertentu. Melalui karya sastra pembaca dapat mengetahui dan menelusuri catatan sejarah perkembangan peradaban manusia di suatu negara pada suatu kurun waktu tertentu. Kedua, kajian terhadap berbagai kepercayaan, tradisi, keyakinan, dan pandangan hidup masyarakat yang dicerminkan dalam karya sastra perlu dilakukan mengingat unsur-unsur tersebut memang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang nyata. Ketiga, kajian terhadap karya-karya Fira Basuki layak dilakukan karena dari segi gaya penulisan dan hal-hal yang diungkapkan memperlihatkan unsur kebaruan yang akan menambah wawasan pembaca dan peneliti terkait dengan perkembangan penulisan karya sastra di Indonesia. Keempat, pengajaran apresiasi sastra di sekolah perlu melibatkan karya sastra Indonesia kontemporer. Hal ini mengingat karya sastra Indonesia kontemporer merupakan dokumen untuk melihat perkembangan masyarakat pada kurun waktu dan zaman penciptaannya. Wawasan siswa juga akan bertambah setelah membaca dan mengapresiasi karya sastra Indonesia kontemporer karena

10 memuat masalah-masalah kehidupan yang relevan dengan zamannya. KEPUSTAKAAN Abdul Hadi W.M Krisis Manusia Modern: Tinjauan Falsafah Terhadap Scientisme dan Realitas Kultur. (makalah). Basuki, Fira Pntu. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Damono, Sapardi Djoko Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Damono, Sapardi Joko Pengantar Sosiologi Sastra. Jakarta: Grasindo. Koentjaraningrat Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka. Wallek, Rene dan Warren, Austin Teori Kesusastraan, (Terjemahan Melani Budianta). Jakarta: Gramedia. Yanne, Rossi Seks Bebas Di Kalangan Remaja: Artikel. Created at 5/31/2012 3:25 PM by BKKBN\spAdmin