BAB IV PEMBAHASAN. tangan pada tempat yang disediakan (form absen). Admin atau pegawai pengurus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. tangan pada tempat yang disediakan (form absen). Admin atau pegawai pengurus"

Transkripsi

1 58 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisa dan Deskripsi Sistem Lama Sistem absensi yang sekarang ini digunakan di PT. Amanah Setia Bersama adalah sistem manual yang mengharuskan setiap pegawai mebubuhkan tanda tangan pada tempat yang disediakan (form absen). Admin atau pegawai pengurus data absensi karyawan mencetak sebuah kartu absensi untuk seorang pegawai, dimana didalam kartu absensi tersebut terdapat beberapa keterangan tentang nama pegawai, daftar kehadiran, tanggal dan keterangan yang diisi secara manual. Proses absensi dilakukan pada jam kedatangan saja. Kartu absensi diletakkan pada tempat absensi yang disediakan yang kemudian kartu tersebut dipergunakan untuk mencatat jam kedatangan. Setelah pegawai selesai melakukan proses absensi, kartu tersebut diletakkan kembali pada tempat semula. Kemudian di setiap bulannya admin melakukan rekapitulasi dan pemindahan data absensi ke dalam database manual yang akan dipergunakan sebagai arsip data absensi karyawan. Berdasarkan hasil survey dan interview yang dilakukan mengenai prosedur pengabsenan pegawai, tahapan yang dilakukan PT. Amanah Setia Bersama dalam tahap absensi ini adalah sebagai berikut : 1. Admin mencetak lembar kartu absensi pegawai 2. Lembar kartu absensi diserahkan pada pihak manajemen personalia untuk divalidasi

2 59 3. Lembar kartu absensi tersebut diserahkan pada masing masing pegawai 4. Admin personalia merangkap dan mendata semua lembar kartu absensi pegawai 5. Admin personalia melakukan penginputan secara manual 6. Data absensi pegawai terupdate 7. Admin menyerahkan laporan data hadir pegawai kebagian manajemen personalia untuk divalidasi Profil Perusahaan PT. Amanah Setia Bersama Dalam membangun dan mengelola suatu perusahaan yang mampu untuk bersaing dan berkompetensi dengan perusahaan lain, setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang jelas, dan untuk mencapainya diperlukan struktur organisasi yang terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai tugas dan tanggung jawab masing masing. Berikut adalah sejarah, visi dan misi dari PT. Amanah Setia Bersama Sejarah, Visi dan Misi PT. Amanah Setia Bersama a. Sejarah PT. Amanah Setia Bersama Pada tahun 2001, telah berdiri sebuah perusahaan bernama PT. Amanah Setia Bersama yang bergerak dibidang pelatihan komputer dan bahasa (Inggris). Perusahaan ini awalnya merupakan mitra kerja Yayasan Setia Negara yang mengadakan kerja sama sampai waktu yang ditentukan oleh kedua belah

3 60 pihak. Tapi pada tahu 2005, PT. Amanah Setia Bersama berubah kepemilikan menjadi milik Yayasan Setia Negara, hingga saat ini. PT. Amanah Setia Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelatihan komputer dan bahasa (Inggris & Mandarin) yang saat ini mempunyai target siswa/i dari Yayasan Setia Negara, baik SMP maupun SMK yang sifatnya adalah Non-Formal, tetapi tetap masuk dalam intra kurikulum (KBM). Materi yang diberikan sangat jauh berbeda dari materi yang telah diberikan di SMP / SMK. Karena PT. Amanah Setia Bersama mempunyai target jauh kedepan mengikuti arus perubahan teknologi. b. Visi dan Misi Visi dari PT. Amanah Setia Bersama adalah menyiapakan serta membekali SDM yang produktif dan kompetitif untuk menghadi era globalisasi dan era teknologi yang semakin lama semakin pesat. Misi dari PT. Amanah Setia Bersama adalah : Mendorong siswa/i untuk meningkatkan disiplin diri Menyelaraskan tuntutan kurikulum dengan tuntutan dunia usaha Mengembangkan kesadaran warga sekolah terhadap pendidikan kejuruan Mengembangkan kesadaran warga sekolah akan pentingnya dunia komputerisasi Membiasakan warga sekolah agar dapat selalu mengikuti perkembangan dunia teknologi yang semakin lama semakin berkembang pesat c. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi PT. Amanah Setia Bersama, pada tahun

4 61 Direktur Utama Wakil Direktur Koordinator Bendahara Sekretaris Pj. Sarana Umum Pj. Sarana Elektronik Pj. Kesiswaaan Pj. Kurikulum Pi. Litbang : Dra. Hj. Siti Maisaroh : Dra. Hj. Siti Chotimah Zahidah : Dian Anggraini Amd Akt : Siti Zakiah Hasanah, SE : Suryandani : Syahrul : Ahmad Yogi : Festi Devi Taruna / Ani Heliansyah : Siti Marfuah Hasanah Amd TK : Muhammad Syahrul Chirom, SE 4.2 Identifikasi Permasalahan Permasalahan yang dihadapi pada sistem manual, adalah : Ketidakefisienan waktu yang digunakan untuk melakukan absen Belum adanya pengoptimalan penggunaan barcode pada ID pegawai Input data absen yang dilakukan satu persatu secara manual oleh admin/staff memungkinkan terjadinya kesalahan input data Sulit untuk mencari arsip laporan data absen pegawai untuk pendataan ulang jika proses manual absensi terlah berjalan lama (> 1 tahun)

5 Flow map Flow map merupakan bagan alur yang menunjukan arus data dari laporan dan form, termasuk tembusan tembusan pada sistem. Perancangan Flow map yang berjalan saat ini pada PT. Amanah Setia Bersama : Gambar 4.1 Flow map yang berjalan pada PT. Amanah Setia Bersama 4.4 Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang Penulis gunakan dalam menyelesaikan masalah absensi pegawai disini adalah dengan melakukan pengoptimalan penggunaan barcode. Data barcode akan dibentuk berdasarkan nomor induk pegawai yang akan tercantum dalam ID pegawai yang merupakan metode dari segi kepraktisan

6 63 dan efisiensi waktu dalam melakukan proses pecatatan daftar kehadiran dan kepulangan pegawai. 4.5 Analisa dan Perancangan Sistem Pengembangan Sistem Dalam pembahasan ini aka diterangkan tentang lingkungan yang digunakan dalam pengembangan program yang meliputi jenis software yang digunakan, sistem operasi yang digunakan, dan spesifikasi hardware yang digunakan Jenis Software Dalam membangun sistem ini digunakan beberapa software yang digunakan, antara lain Perancangan aplikasi untuk membangun sistem absensi pegawai ini, Penulis meggunakan Visual Basic 6.0 Sistem operasi yang digunakan dalam pengimplementasian pembangunan sistem ini berada dalam lingkungan sistem operasi Windows XP dengan minimal spesifikasi Service Pack 2 Penggunaan DBMS (Database Management Sistem)

7 64 DBMS yang digunakan adalah Microsoft Office Access 2007, karena lebih meringankan program dalam bekerja dibanding menggunakan DBMS lainnya, seperti Microsoft SQL Server Jenis Hardware Hardware yang digunakan untuk membangun dan mendukung aplikasi ini adalah hardware dengan spesifikasi sebagai berikut : Processore Intel Pentium III 1 ghz RAM 512 MB Keyboard Mouse Harddisk 80 GB Barcode Scanner Hands-free Kebutuhan Umum Sistem Kebutuhan umum sistem, adalah sebagai berikut : Mampu mengidentifikasi ID pegawai yang di scan, apakah data pegawai tersebut ada di database dan ada dalam daftar absensi pegawai Mampu menampilkan data dan daftar pegawai yang telah berhasil melakukan scan barcode pada saat proses absensi dilakukan Mampu melakukan rekapitulasi kehadiran pegawai

8 65 Mampu untuk memberikan laporan akhir data pegawai beserta data kehadiran pegawai berdasarkan waktu tertentu Perancangan Flow map Perancangan flow map dari aplikasi absensi pegawai ini dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini : Tabel 4.1 Perancangan Flow map Admin Pegawai login login START Update dt pegawai Tidak ada Cek dt pegawai ada Aplikasi Absensi Pegawai Bagian Jabatan Hr kerja pegawai Jns absen Cetak lap absen Cetak id Cetak dt pegawai Report abs pegawai ID pegawai Report dt pegawai

9 Prosedur Perancangan yang Diusulkan berikut : Adapun prosedur dari perancangan sistem yang diusulkan adalah sebagai 1. Pegawai akan melakukan proses pengabsenan sebanyak dua kali. Pada proses yang pertama, aplikasi akan mencatat jam kedatangan karyawan,sedangkan pada proses yang kedua aplikasi akan mencatat jam kepulangan karyawan. Pencatatan absen jam masuk dan jam keluar dilakukan oleh karyawan dengan menggunakan kartu tanda pengenal (ID Card), yang didalamnya tercantum Nama Karyawan, Bagian dan Jabatan Karyawan, serta nomor ID Pegawai beserta kode barcode-nya. 2. Pada saat karyawan melakukan proses pengabsenan yang pertama, aplikasi absensi ini akan memeriksa apakah data pegawai tersebut sudah terdaftar dalam aplikasi ini. Jika data pegawai tersebut telah ada, maka proses pengabsenan dapat dilakukan. Sebaliknya, jika data karyawan tersebut belum terdaftar, maka proses pengabasenan tidak dapat dilakukan. 3. Untuk data karyawan yang belum terdaftar, maka admin pengelola aplikasi absensi, dalam hal ini admin/staff personalia harus mendaftarkan data karyawan yang dimaksud, termasuk didalamnya data pribadi karyawan, jabatan, dan bagian karyawan, dan admin/staff personalia juga akan melakukan proses pencetakan kartu ID karyawan yang nantinya akan digunakan dalam melakukan proses absensi. 4. Pada proses pengabsenan, akan dibagi menjadi 3 kategori keterangan absen, yaitu : Masuk, Telat, dan Tanpa Keterangan yang nantinya akan tertulis pada data absensi karyawan dengan penentuan beberapa kondisi absensi.

10 67 5. Sistem akan mencetak alaporan data karyawan dan data absensi, yang nantinya akan dilaporkan pada manajer personalia untuk divalidasi Fungsionalitas dan Penggunaan Sistem : Software yang akan dibuat mempunyai beberapa fungsionalitas, antara lain Proses penginputan data Merupakan proses untuk memasukan data dan ID Pegawai Proses pengeditan data Dilakukan pada bagian admin yang meliputi data presensi pegawai Proses pelaporan Laporan, meliputi : a. Data kehadiran dan kepulangan pegawai berdasarkan tanggal presensi b. Total kehadiran dan atau presentasi kehadiran tiap pegawai c. Informasi history Sementara user sistem ini, adalah : a. Admin / Manajemen Personalia Tugas admin adalah melayani pengeditan data dari pegawai presensi maupun laporan kehadiran, melakukan pengecekan dan memvalidasi laporan akhir keterangan presensi pegawai b. Pegawai Pegawai yang telah memiliki ID pegawai dan data dari pegawai tersebut telah terdaftar dalam database akan bertindak sebagai user pada sisi client

11 Daftar Use case Use case terdiri dari Use case Login, Use case Administrasi Data Pegawai, Administrasi Data Jabatan, Administrasi Data Bagian, Use case Informasi History Absensi, Use case Mencetak Data Pegawai, Use case Cetak Kartu Pegawai, Use case Presensi Pegawai, dan Use case Administrasi Login Admin Spesifikasi Use case Pada spesifikasi Use case ini penulis menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan sistem dan actor, yaitu antara lain : 1. Login Tabel 4.2 Use case Login Use case Name Actor Brief Description Login Admin Admin/Staff Personalia ingin Login terhadap sistem informasi absensi dengan menginputkan user name dan password maka sistem akan memvalidasi user name dan password tersebut. Basic Flow 1. Tampilkan Form Login 2. Admin/Staff Personalia

12 69 menginputkan User name 3. Admin/Staff Personalia menginputkan Password. 4. Admin/Staff Personalia mengirimkan User name dan Password dengan memilih pilihan tombol button OK agar sistem memvalidasi User name dan Password tersebut 5. Sistem memvalidasi user name dan password tersebut. 6. Sistem menampilkan informasi, Jika User name dan Password yang diinputkan benar maka sistem akan menampilkan form menu utama, tetapi jika salah maka sistem akan menampilkan pesan

13 70 error. Alternate Flow Jika dalam menginputkan User name dan Password salah maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk mengisikannya kembali Pre Condition Admin/Staff Personalia harus mengetahui User name dan Password Post Condition Tampil Form Menu Utama 2. Administrasi Data Pegawai Tabel 4.3 Use case Data Pegawai Use case Name Actor Data Pegawai Admin Brief Description Use case ini digunakan untuk mencatat data pegawai PT. Amanah Setia Bersama, dan jika data pegawai yang akan dicatat telah tersedia, maka admin/staff personalia perusahaan akan langsung

14 71 mencatat data pegawai tersebut. Basic Flow Use case ini dimulai ketika admin/staff personalia sudah login. 1. Admin/staff personalia menampilkan form data pegawai dengan memilih tombol pegawai. 2. Sistem menampilkan form data pegawai. 3. Admin/staff personalia meminta sistem agar menyediakan space untuk pengisian data pegawai dengan memilih pilihan tombol data baru. 4. Sistem menampilkan space agar admin/staff personalia menginputkan dapat data pegawai. 5. Admin/staff personalia menginputkan data

15 72 pegawai baru tersebut ke form isian data pegawai. 6. Sistem menambahkan data pegawai. 7. Admin/staff personalia menyimpan pegawai data dengan mengklik tombol save 8. Sistem menyimpan data pegawai baru tersebut. 9. Keluar Alternate Flow Jika dalam pengisian ID Pegawai salah, maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk mengisikannya kembali Pre Condition 1. Admin/staff personalia harus login terlebih dahulu 2. Data pegawai yang akan dicatat telah tersedia Post Condition Data pegawai baru telah tersimpan

16 73 3. Administrasi Data Jabatan Tabel 4.4 Use case Data Jabatan Use case Name Actor Data Jabatan Admin Brief Description Use case ini digunakan untuk mencatat data jabatan pegawai PT. Amanah Setia Bersama, dan jika data jabatan pegawai yang akan dicatat telah tersedia, maka admin/staff personalia perusahaan akan langsung mencatat data jabatan pegawai tersebut Basic Flow Use case ini dimulai ketika admin/staff personalia memilih tab input data jabatan. 1. Admin/staff personalia menampilkan form data bagian pegawai dengan memilih tombol pegawai. 2. Sistem menampilkan

17 74 form data pegawai. 3. Kemudian pilih File > Open > Menu Jabatan. 4. Admin/staff personalia meminta sistem agar menyediakan space untuk pengisian data jabatan pegawai baru dengan memilih pilihan tombol data baru. 5. Sistem menampilkan space agar admin/staff personalia menginputkan dapat data jabatan pegawai. 6. Admin/staff personalia menginputkan data jabatan pegawai baru tersebut ke form isian data jabatan pegawai. 7. Sistem menambahkan data jabatan pegawai. 8. Admin/staff personalia menyimpan data jabatan

18 75 pegawai dengan mengklik tombol save. 9. Sistem menyimpan data jabatan pegawai baru tersebut. 10. Keluar Alternate Flow Jika dalam pengisian ID atau nama jabatan pegawai salah, maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk mengisikannya kembali Pre Condition 1. Admin/staff personalia harus login terlebih dahulu. 2. Data jabatan pegawai yang akan dicatat telah tersedia Post Condition Data jabatan pegawai baru telah tersimpan

19 76 4. Administrasi Data Bagian Tabel 4.5 Use case Data Bagian Use case Name Actor Data Bagian Admin Brief Description Use case ini digunakan untuk mencatat data bagian pegawai PT. Amanah Setia Bersama, dan jika data bagian pegawai yang akan dicatat telah tersedia, maka admin/staff personalia perusahaan akan langsung mencatat data bagian pegawai tersebut. Basic Flow Use case ini dimulai ketika admin/staff personalia memilih tab input data bagian. 1. Admin/staff personalia menampilkan form data bagian pegawai dengan memilih tombol pegawai. 2. Sistem menampilkan

20 77 form data pegawai. 3. Kemudian pilih File > Open > Menu bagian. 4. Admin/staff personalia meminta sistem agar menyediakan space untuk pengisian data bagian pegawai baru dengan memilih pilihan tombol data baru. 5. Sistem menampilkan space agar admin/staff personalia menginputkan dapat data bagian pegawai. 6. Admin/staff personalia menginputkan data bagian pegawai baru tersebut ke form isian data bagian pegawai. 7. Sistem menambahkan data bagian pegawai. 8. Admin/staff personalia menyimpan data bagian

21 78 pegawai dengan mengklik tombol save. 9. Sistem menyimpan data bagian pegawai baru tersebut 10. Keluar Alternate Flow Jika dalam pengisian ID atau nama bagian pegawai salah, maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk mengisikannya kembali Pre Condition 1. Admin/staff personalia harus login terlebih dahulu. 2. Data bagian pegawai yang akan dicatat telah tersedia Post Condition Data bagian pegawai baru telah tersimpan

22 79 5. Informasi History Absensi Tabel 4.6 Use case History Absen Use case Name Actor History Absen Admin Brief Description Admin/staff personalia menyediakan informasi tentang history absensi pegawai dan menyerahkan laporan data hadir pegawai ke bagian manajemen personalia untuk divalidasi. Basic Flow 1. Admin/staff personalia menampilkan form laporan absensi dengan memilih tombol laporan absensi. 2. Sistem menampilkan form laporan absensi pegawai. 3. Sistem menampilkan laporan seluruh history absensi pegawai. 4. Admin/staff personalia dapat melakukan

23 80 filterisasi laporan absensi pegawai dengan melihat laporan berdasarkan pada ID Pegawai atau tanggal absensi. 5. Sistem menampilkan laporan absensi pegawai pada kolom laporan. 6. Untuk melihat laporan dan pencetakan admin/staff melakukan laporan, personalia melakukan click pada tombol Lihat Laporan. 7. Untuk melihat detail laporan, personalia admin/staff melakukan click pada tombol lihat detail. 8. Keluar Alternate Flow Jika dalam menginputkan ID Pegawai atau Tanggal untuk melihat laporan, jika ID

24 81 Pegawai atau tanggal yang dimaksud tidak ada maka sistem tidak akan menampilkan laporan yang dimaksudkan Pre Condition Sistem telah memiliki record absensi pegawai Post Condition Report History dan Record absensi pegawai dapat 6. Mencetak Data Pegawai Tabel 4.7 Use case Cetak Data Pegawai Use case Name Actor Cetak Data Pegawai Admin Brief Description Admin/staff personalia menyediakan informasi tentang history data pegawai dan menyerahkan laporan data pegawai ke bagian manajemen personalia untuk divalidasi. Basic Flow 1. Admin/staff personalia menampilkan form laporan pegawai dengan

25 82 memilih tombol Laporan Pegawai. 2. Sistem menampilkan form Menu Laporan Pegawai. 3. Sistem menampilkan laporan seluruh pegawai. 4. Admin/staff personalia dapat melakukan filterisasi laporan data pegawai dengan melihat laporan berdasarkan pada ID Pegawai atau Nama Pegawai. 5. Sistem menampilkan laporan data pegawai pada kolom laporan. 6. Untuk melihat laporan dan pencetakan admin/staff melakukan laporan, personalia melakukan click pada tombol Lihat Laporan. 7. Untuk melihat detail

26 83 laporan, personalia admin/staff melakukan click pada tombol lihat detail. 8. Keluar Alternate Flow Jika dalam menginputkan ID Pegawai atau Nama Pegawai untuk melihat laporan, jika ID Pegawai atau Nama yang dimaksud tidak ada maka sistem tidak akan menampilkan laporan yang dimaksudkan Pre Condition Sistem telah memiliki record data pegawai Post Condition Report History dan Record data pegawai dapat dicetak dan Admin/staff personalia menyerahkan laporan data pegawai ke bagian manajemen personalia untuk divalidasi.

27 84 7. Cetak Kartu Pegawai Tabel 4.8 Use case Cetak Kartu Pegawai Use case Name Actor Brief Description Cetak Kartu Pegawai Admin Report History dan Record data pegawai dapat dicetak dan Admin/staff personalia menyerahkan laporan data pegawai ke bagian manajemen personalia untuk divalidasi. Basic Flow Use case ini dimulai ketika admin/staff personalia sudah login. 1. Admin/staff personalia menampilkan form data pegawai dengan memilih tombol pegawai. 2. Sistem menampilkan form data pegawai. 3. Admin/staff personalia melakukan pemilihan dari Menu File > Open > Menu Cetak Kartu ID.

28 85 4. Sistem menampilkan form cetak kartu ID. 5. Admin/staff personalia melakukan pencarian data pegawai yang telah diinputkan pada form pengisian karyawan. 6. Sistem akan menampilkan ID, nama, dan bagian pegawai. 7. Sistem akan membentuk ID pegawai ke dalam suatu barcode yang akan digunakan dalam proses absensi 8. Sistem akan menampilkan kartu dan mencetak ID Pegawai. 9. Selesai Alternate Flow Jika dalam pengisian pencarian ID Pegawai salah, maka sistem takan menampilkan pesan error dan memintanya untuk

29 86 mengisikannya kembali Pre Condition Admin/staff personalia harus melakukan penginputan data pegawai terlebih dahulu Post Condition Kartu ID Pegawai dapat digunakan untuk melakukan proses absensi 8. Presensi Pegawai Tabel 4.9 Use case Presensi Pegawai Use case Name Actor Presensi Pegawai Admin Brief Description Use case ini digunakan ketika pegawai melakukan proses absensi, dimana proses absensi ini dilakukan dengan menggunakan kartu ID pegawai yang didalamnya terdapat kode barcode yang dibentuk dari nomor ID pegawai. Basic Flow Use case ini dimulai ketika menu pegawai telah terbuka. 1. Admin/staff personalia

30 87 melakukan login awal untuk membuka menu absensi. 2. Admin/staff personalia membuka menu absensi pada form utama. 3. Sistem menampilkan form absensi. 4. Pegawai melakukan proses absensi. 5. Sistem akan secara otomatis menginputkan data kehadiran dan kepulangan pegawai ketika Kartu ID didekatkan perangkat pada barcode scanner Pada input pertama absensi, sistem akan menampilkan ID Pegawai, Jam Masuk, Kode Absen. 6. Pada Input kedua absensi, sistem akan

31 88 menampilkan ID Pegawai, Jam Masuk, Jam Keluar, Total Jam Kerja, Kode Absen, dan Keterangan. 7. Selesai Alternate Flow Jika dalam pengisian pencarian ID Pegawai salah, maka sistem takan menampilkan pesan error dan memintanya untuk mengisikannya kembali Pre Condition Admin/staff personalia harus melakukan penginputan data pegawai terlebih dahulu Post Condition Kartu ID Pegawai dapat digunakan untuk melakukan proses absensi 9. Administrasi Login Admin Tabel 4.10 Use case Administrasi Login Admin Use case Name Actor Brief Description Administrasi Login Admin Admin Admin/Staff Personalia ingin

32 89 Login terhadap sistem informasi absensi dengan menginputkan user name dan password maka mereka harus membuat suatu username dan password agar dapat mengakses aplikasi absensi ini. Basic Flow 1. Masuk ke menu pegawai. 2. Masuk ke menu File > Open > Menu Login Admin. 3. Admin/Staff Personalia menginputkan User name. 4. Admin/Staff Personalia menginputkan Password. 5. Sistem menyimpan User name dan Password dengan memilih pilihan tombol Save agar sistem memvalidasi User name

33 90 dan Password tersebut. 6. Sistem menyimpan user name dan password tersebut. Alternate Flow Sistem menampilkan informasi jika username atau password yang dimasukkan telah ada (duplikasi data) Pre Condition Admin/Staff Personalia harus login terlebih dahulu dan yang mengetahui User name dan Password hanya user admin yang bersangkutan itu sendiri Post Condition Username dan password dapat digunakan untuk login dan mengakses aplikasi absensi ini Use case Diagram Pada Use case diagram ini menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang akan berinteraksi dengan sistem. Use case diagram menjadi dokumen kesepakatan antara customer, User, dan

34 91 Developer. Pada Use case diagram ini menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang akan berinteraksi dengan sistem. Use case diagram menjadi dokumen kesepakatan antara customer, User, dan Developer Sequence Diagram Sequence Diagram ini menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari Use case. Dalam Pengembangan sistem ini, ada beberapa Sequence Diagram antara lain : 1. Sequence Diagram Login Admin Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor ingin berinteraksi dengan sistem agar actor tersebut dapat melakukan proses login ke dalam sistem aplikasi absensi ini. 2. Sequence Diagram Administrasi Login Admin Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor harus melakukan pendaftaran username dan password sebelum actor tersebut dapat melakukan proses login ke dalam sistem aplikasi absensi ini. 3. Sequence Diagram Cetak Kartu Pegawai Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor (Admin/Staff Personalia) mencetak kartu ID untuk setiap masing-masing pegawai yang telah terdaftar pada sistem aplikasi ini. 4. Sequence Diagram Data Bagian

35 92 Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor mendaftarkan data bagian ke dalam aplikasi absensi ini. 5. Sequence Diagram Data Jabatan Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor mendaftarkan data jabatan ke dalam aplikasi absensi ini. 6. Sequence Diagram Data Pegawai Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor mendaftarkan data Pegawai ke dalam aplikasi absensi ini. 7. Sequence Diagram Informasi History Absensi Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor mencari data absensi pegawai dan menampilkannya serta melaporkannya untuk proses validasi ke bagian manajemen personalia. 8. Sequence Diagram Mencetak Data Pegawai Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor mencari data pegawai dan menampilkannya serta melaporkannya untuk proses validasi ke bagian manajemen personalia. 9. Sequence Diagram Presensi Pegawai Pada Sequence Diagram ini dijelaskan bagaimana actor (pegawai) melakukan proses absensi dalam waktu sehari, baik ketka waktu datang, waktu pulang, dan penghitungan total waktu kerja untuk dapat dimasukkan dalam laporan presensi pegawai Class Diagram

36 93 Class Diagram ini digunakan untuk menggambarkan disain statis dari sistem yang akan dibangun yang memperlihatkan himpunan kelas, antarmuka, kolaborasi, dan relasi yang terdapat dalam aplikasi absensi ini Analisis Masukan dan Keluaran Beberapa data yang akan menjadi masukan dalam sistem ini, adalah : Data pegawai Merupakan data pribadi pegawai yang meliputi beberapa keterangan tambahan dan lainnya. Data hadir pegawai Meliputi data tentang waktu kedatangan dan kepulangan pegawai Sedangkan data keluaran dari sistem ini, adalah : Data presesi pegawai Laporan akhir data presensi pegawai Laporan akhir total waktu dan presentase waktu presensi pegawai History data presensi

37 Struktur Data 1. Tabel Admin Gambar 4.2 Design tabel admin 2. Tabel Pegawai Gambar 4.3 Design tabel pegawai 3. Tabel Jabatan Gambar 4.4 Design tabel jabatan

38 95 4. Tabel Jabatan Karyawan 5. Table Jam Kerja Gambar 4.5 Design tabel jenis karyawan 6. Tabel Absensi Gambar 4.6 Design tabel jam kerja Gambar 4.7 Design tabel absensi Perancangan Antar Muka 1. Halaman Utama Halaman ini adalah halaman utama jika program Absensi Karyawan ini dijalankan

39 96 Gambar 4.8 Halaman Utama Beberapa fungsi tidak aktif, karena fungsi fungsi tersebut hanya untuk Admin. Hanya Absensi saja yang dapat diakses oleh User. 2. Form Login Form login hanya diperuntukan untuk Admin. Gambar 4.9 Form Login

40 97 3. Form Absen Dapat diakses oleh User maupun Admin Gambar 4.10 Form Absen Cukup dengan memasukan ID Pegawai, scan barcode ID masing masing pegawai, jika sudah maka otomatis, data pegawai akan muncul : Gambar 4.11 Tampilan otomatis data pegawai

41 98 Jika sudah muncul data pegawai, klik Simpan Absen Masuk 4. Form Data Pegawai Gambar 4.12 Form data pegawai Di dalam form ini terdapat : 5. Form Jabatan Form simpan dan edit pegawai Pencarian pegawai Gambar 4.13 Form jabatan

42 99 Di dalam form ini terdapat : Form simpan dan edit jabatan Pencarian jabatan 6. Form Jenis Karyawan Gambar 4.14 Form jenis karyawan Di dalam form ini terdapat : 7. Form Jam Kerja Form simpan dan edit jenis karyawan Pencarian jenis karyawan Gambar 4.15 Form jam kerja

43 100 Di dalam form ini terdapat : 8. Form User Form simpan dan edit jam kerja Pencarian jam kerja Gambar 4.16 Form user Di dalam form ini terdapat : Form simpan dan edit user Pencarian user 9. Laporan Pegawai Gambar 4.17 Laporan pegawai

44 101 Jika sudah dipilih antara laporan per ID atau laporan seluruh Pegawai, maka hasilnya akan seperti : Gambar 4.18 Hasil siap cetak laporan pegawai Begitu juga dengan Laporan Absen dan Laporan Gaji Pegawai Seluruh kode program dari aplikasi absensi karyawan selengkapnya ada pada lampiran Pengujian Setelah program selesai dibuat, baru dilakukan tahap pengujian program. Pengujian adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh program tersebut berjalan dan seberapa banyak kesalahan yang ada pada program tersebut. Bila terjadi kesalahan, maka program tersebut akan segera diperbaiki dan diuji kembali.

45 102 Terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian terhadap sebuah aplikasi, yaitu : 1. White Box Testing Adalah metode dalam pengujian sebuah aplikasi dengan menggunakan struktur control. Metode yang pertama diusulkan oleh Tom McCabe ini memungkinkan perancangan memperoleh pengukuran yang kompleks dari perancangan prosedural dan menggunakan pengukuran ini sebagai pedoman pendefinisian sekumpulan basis dari jalur eksekusi. 2. Black Box Testing Adalah metode dalam pengujian sebuah aplikasi yang berfokus pada kebutuhan fungsional software, memungkinkan perancang untuk memperoleh kondisi kondisi input yang secara penuh menguji semua kebutuhan fungsional suatu program. Pada aplikasi absensi ini, metode yang digunakan dalam pengujian / Testing yang dilakukan oleh beberapa pegawai PT. Amanah Setia Bersama adalah White Box Testing. Berikut langkah langkah yang dilakukan dalam metode ini : 1. Semua Independent path (jalur bebas) telah dijalankan, setidaknya 1 kali 2. Semua keputusan logis, baik logika benar dan salah telah dijalankan 3. Semua Loopin telah dijalankan 4. Melakukan struktur data internal untuk menjamin validitas Sementara pengujian / Testing yang dilakukan penulis dan beberapa bantuan dari pihak maintanence PT. Amanah Setia Bersama adalah Black Box Testing. Berikut langkah langkah yang dilakukan dalam metode ini :

46 Melakukan pengujian pada fungsi fungsi yang hilang atau tidak benar 2. Melakukan pengunian pada interface 3. Melakukan pengecekan pada struktur data atau pengaksesan database eksternal 4. Melakukan pengecekan pada performance 5. Melakukan pengecekan pada inisialisasi dan terminasi 4.7 Konversi Sistem Konversi Sistem yang digunakan adalah konversi dengan perubahan langsung dengan tanggal yang telah diterapkan. Perubahan langsung hanya berhasil jika pengujian luas dikerjakan sebelumnya, dan bekerja paling baik jika beberapa penundaan dalam pengolahan dapat ditoleransi. Sebuah keuntungan dari perubahan langsung adalah pemakai tidak memiliki kemungkinan menggunakan sistem lama dari pada sistem baru. 4.8 Training Orang yang akan menggunakan sistem aplikasi absensi ini adalah staff personalia, yaitu sebagai administrator, dimana staff tersebut harus dilatih terlebih dahulu. Jumlah pelatihan sebuah sistem yang diperlukan kemudian tergantung pada beberapa banyak pekerjaan seseorang akan berubah karena sistem baru. Pelatihan yang dilakukan meliputi, pelatihan teori dan praktek. Waktu yang diperlukan untuk pelatihan kurang lebih satu minggu atau tergantung kebutuhan.

Hari Purwanto

Hari Purwanto Aplikasi Sistem Absensi Karyawan Dengan Menggunakan Metode Barcode Pada PT. XYZ Hari Purwanto hari_1271@yahoo.co.id ABSTRAK PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan berskala menengah yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada sub bagian kepegawaian dan umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa permasalahan dari

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa permasalahan dari BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa permasalahan dari sistem yang berjalan di PT. BINTANG MITRA TEXTINDOkhususnya

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 57 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem transaksi adalah sebagai berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil form login admin dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat kerasnya telah dipersiapkan, Kegiatan implementasi sistem ini meliputi

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat kerasnya telah dipersiapkan, Kegiatan implementasi sistem ini meliputi BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi dapat diterapkan jika sistem perangkat lunak dan perangkat kerasnya telah dipersiapkan, Kegiatan implementasi sistem ini meliputi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Setelah tahap perancangan dilakukan dan sudah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan mengimplementasikan sistem dari perancangan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi Sistem merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Dalam tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap pengubahan hasil analisis dan perancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman sehingga menghasilkan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke 74 BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke dalam sistem informasi yang sudah dibuat. Dengan adanya pengujian ini maka data

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Menjalankan Sistem Aplikasi Tracking Kartu Halo perlu memperhatikan lingkungan operasional dan pengembangan yang meliputi perangkat keras (hardware) yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Kamera DSLR second Menggunakan Metode Promethee yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB V IMLEMENTASI SISTEM. sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam

BAB V IMLEMENTASI SISTEM. sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam 5.1 Implementasi BAB V IMLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan perancangan sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam instansi perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN SISTEM. Administrasi (SISDA) mengutamakan pada kebutuhan BiNus University

BAB V PERANCANGAN SISTEM. Administrasi (SISDA) mengutamakan pada kebutuhan BiNus University BAB V PERANCANGAN SISTEM 5.1 Identifikasi Kebutuhan Sistem Perancangan sistem yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Dukungan Administrasi (SISDA) mengutamakan pada kebutuhan BiNus University sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan 75 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Berdasarkan perancangan software pada bab sebelumnya, maka dihasilkan sebuah aplikasi fingerscan untuk keamanan ruang kelas. Implementasi dan pengujian merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Aplikasi database berbasis desktop sekarang ini sangat membantu dalam dunia bisnis, banyaknya manfaat yang di miliki aplikasi ini antara lain; dapat berjalan dengan independen,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi administrasi gudang.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Setelah semua proses perancangan selesai, maka tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi Dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi sistem dilakukan setelah Bab III yaitu perancangan dan pembuatan program aplikasi selesai dilakukan. Implementasi sistem kali ini akan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Aplikasi Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan pemakaian barang, aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Sebelum program di implementasikan, maka program harus bebas dari kesalahan. Kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain karena kesalahan penulisan (coding),

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal, memulai, serta menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

3 BAB III PEMBAHASAN

3 BAB III PEMBAHASAN 3 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analysis System Analisis merupakan suatu tahapan pemahaman terhadap sistem atau aplikasi yang sedang berjalan maupun yang akan dibuat. Tahapan analisis bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 69 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Implementasi Metode Interpolasi Untuk Prediksi Penjualan Komputer pada CV. Bless Medan yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini. 1.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa dan Deskripsi Sistem 4.1.1. Gambaran Proses Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh direksi nomor 22/DIRG/DPPKG/2008 tentang pedoman penagihan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap Implementasi Sistem Operasional Lapangan Futsal Di OBC ini dilakukan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap Implementasi Sistem Operasional Lapangan Futsal Di OBC ini dilakukan BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap Implementasi Sistem Operasional Lapangan Futsal Di OBC ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, basis data yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem yang dibuat telah digunakan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Data Mining Peminjaman Buku Menggunakan Metode Algoritma Apriori Pada Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan BAB 5 IMPLEMENTASI 5.1 Jadwal Implementasi Sistem Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan pengoperasiannya. Jadwal dari rencana implementasi adalah sebagai berikut : Tabel

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. jadwal implementasi yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan : (lihat tabel 4.1)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. jadwal implementasi yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan : (lihat tabel 4.1) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Untuk mempermudah proses implementasi pada perusahaan, maka dibuat jadwal implementasi yang berlangsung selama kurang lebih 2

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi masjid, perlu

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi masjid, perlu BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Aplikasi Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi masjid, perlu diketahui bahwa aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini memuat hasil analisis dan perancangan perangkat lunak yang akan dibangun pada kerja praktik. Perangkat lunak yang akan dibangun termasuk pengelolaan data siswa,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga menghasilkan aplikasi. Pada tahap implementasi ini dibagi dua sub yaitu

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga menghasilkan aplikasi. Pada tahap implementasi ini dibagi dua sub yaitu BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Pendukung Keputusan Pendukung Penempatan Jabatan dibutuhkan perangkat lunak Visual Studio 2010 dengan menggunakan bahasa pemrograman C# untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari penerapan Metode Weighted Product Model untuk sistem pendukung keputusan penentu penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pada Kecamatan Hamparan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Tujuan Implementasi Sistem Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem akuntanasi piutang pada PT. Pertamina UPMS 1 Medan adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM 103 BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Stock Pada Rumah Sakit Umum Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun / mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunak. Diagram UML untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari analisa sistem informasi akuntansi pengakuan pendapatan pada PT. Hengyang Indokarya dengan Metode Persentase Penyelesaian yang dibangun dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Naive

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini 76 BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengujian Pengujian merupakan bagian yang palimg penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjalin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja.

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifkasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 202 4.12.34 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 203 4.12.35 Layar Print Laporan Analisis ABC Berdasarkan Pemakaian Gambar 4.71 Layar Print

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Hasil Form Login Form ini berfungsi sebagai tempat untuk melakukan login pada sistem. Pemakai sistem diwajibkan untuk memasukan username

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA SISTEM BAB IV HASIL DAN UJI COBA SISTEM IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem informasi piutang pada CV. Mitra Cahaya Abadi adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. konfigurasi pada perangkat lunak serta perangkat keras sesuai kebutuhan sistem

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. konfigurasi pada perangkat lunak serta perangkat keras sesuai kebutuhan sistem BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi merupakan akhir dari sebuah pengembangan sistem informasi. Implementasi sistem tentunya mengacu pada rancangan sistem yang telah dibuat.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap 78 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. merupakan pondasi untuk setiap pengembangan berikutnya. Analisis sistem dilakukan dengan sasaran sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. merupakan pondasi untuk setiap pengembangan berikutnya. Analisis sistem dilakukan dengan sasaran sebagai berikut : BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis merupakan suatu tahapan yang kritis, karena hasil tahapan ini merupakan pondasi untuk setiap pengembangan berikutnya. 4.1 Analisis sistem Analisis sistem dilakukan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem yang dibuat telah digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi Keramik Menggunakan Metode SAW (Simple

Lebih terperinci

85 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi monitoring work

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi Jasa pengiriman CV.DDE meliputi tahap implementasi, uji

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi Jasa pengiriman CV.DDE meliputi tahap implementasi, uji BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis dan perancangan aplikasi Jasa pengiriman CV.DDE meliputi tahap implementasi, uji coba, dan evaluasi aplikasi.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan sistem agar siap diaplikasikan dalam Showroom PT. Indah Jaya Perkasa. Setelah melewati tahap analisa dan perancangan,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE

BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan arsitektur adalah pola keterhubungan antara spesifikasi hardware dan komunikasi data yang terjadi dalam sistem. Berikut digambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Hasil Hasil dari analisa Perancangan Aplikasi Data Mining menggunakan Clustering untuk pengelompokan data material pada PT. Hengyang Indokarya yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Setelah dilakukan tahap perancangan yang sudah dipaparkan di Bab 3 maka dalam bab ini penulis akan mengimplementasikan sistem dari apa yang sudah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah langkah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua element element

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua element element 74 BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua element element perangkat lunak yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. 5.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerimaan BLT Menggunakan Metode SAW. Inputannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Kantor SAR Banda Aceh. IV.1.1 Halaman Menu Login Halaman

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi Pengadaan Barang/Bahan dan Penjualan Tunai pada CV. Duta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Perpustakaan di Balai Diklat Keagamaan Bandung perlu ditingkatkan karena masih

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Perpustakaan di Balai Diklat Keagamaan Bandung perlu ditingkatkan karena masih BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Aplikasi perpustakaan merupakan suatu sistem yang sangat penting di suatu perpustakaan atau organisasi karena sangat berpengaruh

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Administrasi Pegawai Pada UD.DWI MULYA PLASTIK, yaitu: a. Hardware 1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Pamasukan Kas Pada Top Diesel yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. IV.1.1 Tampilan Form Koneksi Server

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan aplikasi ini dibutuhkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah diimplementasikan maka

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah diimplementasikan maka BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari sistem informasi Penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)

Lebih terperinci