D.l. ACEH IKLIM DIREKTORAT TATA GUNA TAN AH DIREKTORAT JENDERAL AGRARIA DEPARTEMEN DAL AM NEGERI MARET 1373 PUBLIKASI NO.: 31

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "D.l. ACEH IKLIM DIREKTORAT TATA GUNA TAN AH DIREKTORAT JENDERAL AGRARIA DEPARTEMEN DAL AM NEGERI MARET 1373 PUBLIKASI NO.: 31"

Hartanti Wibowo
7 tahun lalu
Tontonan:

1 j 105 D.l. ACEH IKLIM PUBLIKASI NO.: 31 DIREKTORAT TATA GUNA TAN AH DIREKTORAT JENDERAL AGRARIA DEPARTEMEN DAL AM NEGERI MARET 1373

2 II

3 D A E R A H ISTIMEWA ACEH Curah Hujan I Made Sandy

PENDAHULUAN Perhatian orang terhadap Daerah istimewa Aceh makin lama makin besar, sebagai aki bat adanya potensi ekonomi yang besar di daerah ter sebut.

5 PENDAHULUAN Perhatian orang terhadap Daerah istimewa Aceh makin lama makin besar, sebagai aki bat adanya potensi ekonomi yang besar di daerah ter sebut. Sebaliknya, apa yang di ketahui oleh orang luar mengenai daerah tersebut, tidak begitu banyak. Baik untuk pengetahuan fihak luar, maupun dan terutama bagi keperluan daerah sendiri di da lam usahanya untuk membangun, secara berangsur Direktorat Tata Guna Tanah Departemen Dalam Negeri akan berusaha untuk menyajikan bahan-bahan atau data daerah ini, baik segi fisik maupun sosial ekonomi. Pada tahap ini akan disajikan : a. Pola curah hujan tahunan. b. Sekedar penelaahannya. Pola curah hujan. Jaringan pengamatan curah hujan yang di sajikan oleh Lem baga Meteorologi dan Geofisik (Verhandelingen No. 24 ) untuk daerah Istimewa Aceh, banyak, akan tetapi untuk menelaah masalah curah hujan daerah yang sedemikian luasnya, sebenarnya ma sih belum lagi cukup banyak. Berdasarkan pengamatan itu, pola curah hujan tahunan yang terdapat di Daerah Istimewa Aceh dapat dilihat pada Peta No.1. Pada dasarnya, pola yang ada, tidak berbeda dengan pola curah hujan yang terdapat pada publikasi terdahulu mengenai Sumatera Utara, dalam arti, bahwa hujan terbanyak terdapat di pantai barat, dan kemudian secara berangsur berkurang ke arah pantai timur. Sïngkil di pantai sebelah barat menandingi Sibol ga di sebelah barat Sumatera Utara. Kemudian sepanjang pantai Meulaboh curah hujan tahunannya cukup besar. Akhirnya di pantai timur, di tempat-tempat sepert? Krueng Raya dan Indrapura curah hujan tahunan yang ada hampir sama jumlahnya

7 2 dengan jumlah curah hujan yang terdapat di Utara. Indrapura di Sumatera Waktu hujan. Pada peta nampak, bahwa pada akhir bu I an Oktober, ICZ ki'rakira terletak dekat pantai timur, untuk kemudian bergerak ke a- rah barat. Pada kira-kira pertengahan bulan Nopember letak zone konpergensi tersebut sudah di sebelah barat pantai barat. Pada periode itulah, yaitu Oktober - Nopember kebanyakan tempat- tempat di Daerah Istimewa Aceh mendapatkan hujannya yang terbanyak, kecuali beberapa tempat yang mungkin di sebabkan oleh pengaruhpengaruh lokal, sehingga menimbulkan penyimpangan - penyimpangan dari pola umum yang ada. Kruengraya - Takengeun misalnya memper oleh hujannya yang terbanyak pada bulan Desember, hal mana sebenarnya sesuai dengan pola musim hujan umum yang terdapat di Indonesia. Aceh dalam hal ini (pantai timur - utara) mendapatkan hujannya lebih dahulu dari tempat-tempat la in. karena letaknya yang paling "depan" terhadap benua As ia. Tempat-tempat lainnya seperti BIangkejeren, MeuIaboh,BIangpidie, mendapatkan hujannya seperti yang dikatakan diatas, yaitu terba nyak pada bulan Nopember atau Oktober. Pada bulan Maret, ICZ kembaii mendekati daerah Aceh, dari barat ke arah timur. Pada minggu permulaan April letak zone tersebut di perkirakan ada di tengah-tengah wilayah daratan A- ceh. Pada saat itu kembali kita lihat jumlah hujan yang cukup banyak jatuh di beberapa tempat di sini, meskipun jumlahnya tidak sebesar jumlah yang terdapat pada bulan-bulan Oktober - Nopember - Desember. BIangkejeren, BIangpidie dan kemudian Meulaboh antara lain memperiihatkan memiliki maksimum hujan sekunder (kedua) pada bulan-bulan Maret atau April. Bulan yang terkering pada umumnya terdapat pada bulan Juni atau Juli, kecuali di beberapa tempat seperti Singkil, yang justru memiliki bulan terkering pada bulan Februari.

3 Dengan demikian barangkal i bisa di katakan, bahwa terutama di bagian pantai timur, musim hujan mulai mantap pada minggu akhir bulan September, atau permui aan bulan Oktober,meskipun hujan sudah

9 3 Dengan demikian barangkal i bisa di katakan, bahwa terutama di bagian pantai timur, musim hujan mulai mantap pada minggu akhir bulan September, atau permui aan bulan Oktober,meskipun hujan sudah mulai jatuh pada bulan Agustus. Pada minggu akhir Maret atau minggu-minggu permulaan April, terdapat Iagi permulaan musim hujan yang kedua di seluruh wilayah Aceh. Pengaruh pequnungan. Seperti halnya dengan di Sumatera Utara, di Daerah Istimewa pun pengaruh pegunungan merupakan hal yang sangat penting di dalam pembentukan pola curah hujan yang ada. Aceh Penampang yang di gambarkan pada gambar yang di sertakan, jelas memperiihatkan pengaruh "bendung", daripada pegunungan tengah Aceh, yang akhirnya mengakibatkan kurangnya jumlah hujan di pantai timur, sejak dari Takengeun. Disamping adanya pola curah hujan seperti yang di perlihat kan pada peta, jenis-jenis angin "panas" seperti angin "bohorok" yang terdapat di Sumatera Utara, di Daerah Istimewa Aceh pun akan banyak dijumpai, terutama pada bulan-bulan September-Oktober. Pola curah hujan seperti yang ada itu, dengan sendirinya pulaakan memperi ihatkan pengaruhnya pada al iran-al i ran sungai di daerah tersebut. Sungai-sungai yang mengalir ke barat sudah tentu akan relatip lebih banyak dan lebih teratur jumlah airnya daripada sungai-sungai yang mengalir ke pantai timur. RINGKASAN Pola curah hujan yang terdapat di Daerah Istimewa Aceh pada pokoknya sama dengan pola curah hujan tahunan propins Sumatera Utara. Unsur-unsur yang mempengaruhinya pun bersamaan. Selain daripada letak ICZ, pegunungan tengah Aceh merupakan peng halang yang efektif bagi berlalunya angin yang membawa uap air ke pantai timur. Dipantai Aceh sebelah timurpun akan dapat diharapkan adanya hembusan angin "panas" sejenis angin "bohorok" seperti yang terdapat di wilayah Sumatera Utara.

11 J. I A L t n penampang

dokumen-dokumen yang mirip

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti posisi lintang, ketinggian, pola angin (angin pasat dan monsun),