EFEKTIVITAS SISTEM PEMELIHARAAN GARBARATA DI BANDARA SOEKARNO-HATTA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KEANDALAN DAN MUTU LAYANAN.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS SISTEM PEMELIHARAAN GARBARATA DI BANDARA SOEKARNO-HATTA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KEANDALAN DAN MUTU LAYANAN."

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS SISTEM PEMELIHARAAN GARBARATA DI BANDARA SOEKARNO-HATTA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KEANDALAN DAN MUTU LAYANAN. BASUKI ARIANTO DAN BANDANG DWI SASONO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma, Jakarta Abstraksi Garbarata adalah fasilitas penunjang pelayanan penumpang pesawat udara yang hanya dituntut ketersediaannya tetapi juga keandalannya, karena kondisi tidak andal dapat berakibat gagal docking yang dampaknya adalah ketidaknyamanan bagi penumpang pesawat yang baru tiba karena harus menunggu petugas dari perusahaan penerbangan untuk menyiapkan tangga sebagai pengganti Garbarata yang gagal docking. Metode yang digunakan untuk menentukan efektivitas fungsi dari suatu peralatan dalam hal ini Garbarata adalah dengan menghitung seberapa besar keandalannya. Keandalan berkaitan dengan kemungkinan suatu alat atau mesin berfungsi secara baik / berhasil adalam periode tertentu di bawah kondisi tertentu. Pengukuran keandalan dilakukan terhadap Garbarata secara keseluruhan di mana satu unit Garbarata terdiri dari banyak bagian-bagian yang mempunyai konfigurasi seri sehingga kerusakan pada satu bagian dapat berakibat kegagalan pada seluruh sistem. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Garbarata Terminal I lebih andal dari Garbarata Terminal II, yaitu 52% untuk Garbarata Terminal I dan 32% untuk Garbarata Terminal II. Kata Kunci : Garbarata, Keandalan PENDAHULUAN Laju peningkatan jumlah penerbangan dan jumlah penumpang pesawat terbang yang datang dan pergi melalui Bandara Soekarno Hatta selain merupakan pemasukkan finansial bagi PT (persero) Angkasa Pura II juga berakibat pada meningkatnya beban kerja karyawan serta semua fasilitas penunjang operasional bandara. Garbarata (Aviobridge) kini telah menjadi peralatan standar bagi sebuah bandara bertaraf internasional untuk menghadapi persaingan di tingkat regional, sehingga diperlukan keandalan garbarata yang tinggi. Keandalan garbarata tergantung dari sistem pemeliharaan. Sistem pemeliharaan garbarata yang baik akan menciptakan garbarata yang andal di mana keandalan merupakan salah satu dimensi mutu. Besarnya tantangan dan tuntutan akan tersedianya garbarata dengan mutu layanan dan keandalan yang dapat dipertanggungjawabkan, menuntut Dinas Teknik Mekanikal Elektro untuk terus berkembang. Oleh karena itu efektivitas pemeliharaan garbarata menjadi sangat penting, karena akan menghasilkan mutu pelayanan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keandalan garbarata yang beroperasi di terminal I dan Terminal II dan besarnya pengaruh perawatan / pemeliharaan yang telah dijalankan terhadap tingkat keandalan garbarata di masing-masing terminal. METODE merupakan kegiatan yang diperlukan untuk menjaga mesin / alat atau aset fisik agar tetap berada pada kondisi yang diinginkan pemakaiannya. Efektivitas pemeliharaan merupakan tingkat keberhasilan dalam pemeliharaan. Oleh karena itu pengukuran atas tingkat efektivitas pemeliharaan haruslah sejalan dengan pengukuran atas seberapa baik mesin atau peralatan tersebut secara 177

2 berkesinambungan dapat berfungsi sesuai standar yang diharapkan. Salah satu cara yang umum digunakan untuk mengukur efektivitas fungsi suatu peralatan / mesin adalah seberapa sering mesin mengalami kegagalan atau secara luas dikenal dengan istilah keandalan (reliability) dan biasanya diukur dengan MTBF (mean time between failure). Keandalan berkaitan dengan kemungkinan suatu alat / mesin berfungsi secara baik / berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. Keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan suatu alat / mesin (Nasution, MN,). Keandalan suatu alat secara statistik adalah probabilitas untuk tidak rusak selama waktu t atau lebih. Keandalan dapat dirumuskan sebagai ( ) = 1 ( ) = ( ). R (t) = Keandalan dalam periode waktu (t) F (t) = Probabilitas kerusakan dalam periode waktu (t) Secara umum persamaan reliabilitas menjadi: ( ) =. e = 2,718 = tingkat kerusakan (failure rate) Tingkat kerusakan berhubungan dengan waktu kegagalan rata-rata atau MTTF (mean time to failure) yang pada gilirannya juga akan berhubungan dengan keandalan dari suatu alat. MTTF dirumuskan sebagai Di mana: t i n = = MTTF = Durasi waktu sampai terjadinya kerusakan = jumlah percobaan dan MTTF = 1 maka R (t) = Perhitungan menggunakan MTTF dilakukan pada peralatan atau suku cadang yang tidak dapat diperbaiki. Untuk peralatan atau suku cadang yang dapat diperbaiki, rumus keandalannya menjadi: R (t) = MTBF = mean time between failure Komponen-komponen dari sistem tergantung pada fungsinya dapat diasumsikan mempunyai hubungan seri, paralel, atau gabungan dari keduanya. Rumus keandalan konfigurasi seri dirumuskan sebagai R t =(R 1 ).(R 2 ) (R n ) Rumus keandalan konfigurasi paralel dirumuskan sebagai R t =1-(1-R 1 ).(1-R 2 ) (1-R n ) Pengujian hipotesis terhadap mutu layanan garbarata. Karakteristik mutu layanan garbarata ini dikaitkan dengan lamanya penyampaian garbarata. Langkahlangkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai a. Menentukan hipotesis awal di mana H 0 : = 0 b. Menentukan hipotesis alternatif di mana H 1 : < 0 c. Menentukan taraf nyata ( ) yang digunakan. d. Menentukan daerah penolakan H 0 di mana Z < -Z e. Menentukan Z hitung = f. Kesimpulan : Apabila Z hitung terletak di daerah penolakan H 0 maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak sehingga H 1 diterima dan apabila Z hitung terletak di luar daerah penolakan H 0 maka dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima. 178

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan laporan Dinas Mekanikal Elektro periode Agustus 2004 sampai dengan Juli 2005 diperoleh data seperti terlihat pada tabel 1 dan tabel 2 sebagai Tabel 1 Data Pelaksanaan dan Jumlah Gangguan Garbarata Terminal I No. Bulan Total Down Time 1 Agustus 8 3: :45 89:95 2 September 6 2: : :42 3 Oktober 25 97: :00 105:30 4 November 18 6: :20 24:55 5 Desember 11 32: :00 162:40 6 Januari 4 35: :00 91:10 7 Februari 21 36: :25 77:25 8 Maret 17 35: :23 215:08 9 April 4 32: :15 107:05 10 Mei 12 16: :33 580:53 11 Juni : :40 645:25 12 Juli 6 23: :00 262:05 Jumlah : : :33 Tabel 2 Data Pelaksanaan dan Jumlah Gangguan Garbarata Terminal II No. Bulan Total Down Time 1 Agustus 14 10: :30 352:50 2 September : :35 440:30 3 Oktober 29 68: :35 417:57 4 November 17 70: :18 326:53 5 Desember 30 78: :45 207:25 6 Januari : :18 265:53 7 Februari : :32 950:47 8 Maret 31 35: :12 232:12 9 April 49 96: :15 529:05 10 Mei 29 24: :23 326:38 11 Juni : :30 609:20 12 Juli 12 58: :50 454:50 Jumlah : : :20 Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah keandalan garbarata untuk masing-masing terminal dan tingkat mutu layanan dari garbarata ditinjau dari lamanya waktu docking. Tingkat keandalan garbarata yang ada di terminal I dan terminal II ditentukan dengan cara mengumpulkan data historis dari garbarata yang ada, antara lain waktu pemakaian garbarata, total down time yang terjadi, jumlah kegagalan selama periode pengukuran di masing-masing terminal seperti terlihat pada tabel 1 dan tabel 2. Pengukuran keandalan garbarata terminal I dan terminal II. Garbarata terminal I yang didominasi garbarata Shin Meiwa berjumlah sebanyak 23 unit. Waktu pengukuran MTBF adalah satu tahun atau 8760 jam yang diperoleh dari 365 hari/tahun x 24 jam/hari, sehingga total waktu operasinya adalah 23 unit x 8760 jam = jam. Total down time karena kegagalan dalam satu tahun selama jam 26 menit atu 3.118,43 jam, maka waktu pemakaian sebenarnya selama jam 3.118,43 jam = ,57 jam. Jumlah kegagalan dalam satu tahun adalah sebanyak 175 kali, sehingga MTBF nya adalah ,57 dibagi 175 sama dengan 1133,495 jam. Asumsinya adalah garbarata tersebut dipakai selama satu 179

4 bulan atau 720 jam, maka keandalannya adalah sebesar ( ) = 2,718, = 0,5298 = 52,98%. Garbarata terminal II didominasi garbarata Bukaka yang berjumlah sebanyak 44 unit. Waktu pengukuran MTBF adalah satu tahun atau 8760 jam yang diperoleh dari 365 hari/tahun x 24 jam/hari, sehingga total waktu operasinya adalah 44 unit x 8760 jam = jam. Total down time karena kegagalan dalam satu tahun selama 3838 jam 43 menit atau 3838,72 jam, maka waktu pemakaian sebenarnya selama jam 3838,72 jam = ,28 jam. Jumlah kegagalan dalam satu tahun adalah sebanyak 595 kali, sehingga MTBF nya adalah ,28 dibagi 595 sama dengan 641,35 jam. Asumsi yang digunakan adalah garbarata tersebut dipakai selama satu bulan atau 720 jam, maka keandalannya adalah sebesar ( ) = 2,718, = 0,3254 = 32,54%. Hasil perhitungan keandalan garbarata dari masing-masing terminal dapat dilihat pada tabel 3. Perhitungan keandalan dilakukan terhadap 23 unit garbarata untuk terminal I dan 44 unit untuk terminal II. Mutu Layanan Garbarata Mutu layanan garbarata didasarkan pada lamanya waktu docking. Perusahaan mempunyai kebijakan bahwa mutu layanan garbarata dikategorikan baik apabila lamanya waktu docking paling lama 2 menit atau 120 detik. Uji Hipotesis atas mutu layanan. a. H 0 : = 2 menit atau = 120 detik b. H 1 : < 2 menit atau < 120 detik c. Taraf nyata yang digunakan adalah 5% d. Daerah penolahan H 0 adaalh Z < -Z yaitu Z < - 1,64 e. Penentuan Z hitung. =,, 11,56 f. Kesimpulan : Karena Z hitung terletak di daerah penolakan H 0 maka dapat =,, = disimpulkan bahwa H 0 ditolak sehingga H 1 diterima. Hasil uji hipotesis mutu layanan garbarata diperoleh kesimpulan bahwa menerima H 1 ini menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk docking kurang dari dua menit dengan kata lain masih sesuai dengan kebijakan perusahaan. Hasil perhitungan keandalan garbarata di Terminal I dan terminal II menunjukkan keandalan garbarata di terminal I yaitu 52,98% lebih tinggi dari pada garbarata di terminal II yang hanya 32,54%. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis dan pembahasan adalah sebagai a. Keandalan garbarata di terminal I adalah sebesar 52,98% lebih tinggi dibandingkan keandalan garbarata di terminal II yang hanya 32,54%. Keandalan garbarata dari kedua terminal pada dasarnya dapat dikatakan rendah karena kurang dari 90% yang disebabkan umur garbarata yang diteliti relatif tua. b. Uji hipotesis atas hasil pengukuran waktu docking garbarata ke pesawat udara menunjukkan kurang dari dua menit sehingga masih dapat dikatakan memenuhi standar kebijakan yang ditetapkan oleh PT Angkasa Pura II. DAFTAR PUSTAKA Bernard T. Lewis, 1999, Facility Manager s Operation and Maintenance Handbook, Mc Graw- Hill. Brian, Rothery, Analisis ISO 9000, Penerbit PPM. Cliton, R. H., 1974, Principle of Planned Maintenance, Edward Arnold Ltd. Komarudin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, Penerbit Bumi Aksara. Nasution, M. N., Manajemen Mutu Terpadu, Penerbit Ghalia Indonesia. Supranto, J., 1991, Statistik Teori dan Aplikasi, Penerbit Erlangga, Jakarta. 180

5 181

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat Waktu pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus, September dan Oktober 2016 yang bertempat di Pabrik Kelapa Sawit 3.2 Rancangan penelitian Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara yang berada dibawah naungan Departemen Perhubungan PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Dari sifat masalah penelitian dari uraian latar belakang masalah dapat dikategorikan kedalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Usman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia penerbangan tidak hanya bertumpu untuk melayani para penumpang pesawat agar dapat tiba di tempat tujuan dengan cepat dan efisien dengan harga yang terjangkau,

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN 2337-4349

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN 2337-4349 ANALISIS PERAWATAN KOMPONEN KERETA API DI DIPO RANGKASBITUNG Mutmainah Mattjik, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat Abstrak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas pandas, naik turun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. ANALISA PERGERAKAN PESAWAT 4.1.1. Data pergerakan pesawat Data yang digunakan dalam menganalisa kebutuhan apron adalah data pergerakan pesawat dimana idealnya disesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi sangat diperlukan bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting dalam memperlancar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian Analisa Ketidakseimbangan Beban Listrik pada Modul PHB-TR di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem Pengukuran Kehandalan Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menguraikan proses perancangan kehandalan sistem 3 Kehandalan

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University franstatas@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemeliharaan (Maintenance) 3.1.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan runway baru yang lokasinya paralel runway eksisting

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan runway baru yang lokasinya paralel runway eksisting BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Akibat kondisi kegiatan take - off dan landing pesawat yang begitu padat pada jam - jam sibuk, maka pengelola bandara perlu mempertimbangkan pengembangan fasilitas

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI PROYEK PERLUASAN APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA

ANALISA INVESTASI PROYEK PERLUASAN APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA ANALISA INVESTASI PROYEK PERLUASAN APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA Dosen Pembimbing: Farida Rachmawati, ST., MT. Christiono Utomo, ST., MT., Ph.D. RINDA IKA LESTARI 3109 100 127 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR Fathiruddin Ilwan, Fatkhul Hani Rumawan, Lina Dianati Fathimahhayati Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut Angkasa Pura II atau Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PROPOSAL KERJA PRAKTEK 1 PROPOSAL KERJA PRAKTEK I. JUDUL KERJA PRAKTEK Kegiatan ini dinamakan Kerja Praktek di PT. GMF Aeroasia II. LATAR BELAKANG Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dimana tuntutan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-12

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-12 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-12 Evaluasi Kebutuhan Luasan Apron Pada Rencana Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Muhammad Nursalim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan asumsi penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. 1. 1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia juga telah memacu peningkatan kebutuhan dan keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura (Persero) Adalah sebuah Badan usaha Milik Negara yang bergerak dibidang jasa pengelolaan kebandaraan dan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012 PENENTUAN RELIABILITAS SISTEM DAN PELUANG SUKSES MESIN PADA JENIS SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP Imam Sodikin 1 1 Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA GATE PADA TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN

ANALISIS KINERJA GATE PADA TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN ANALISIS KINERJA GATE PADA TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN Sakti Adji Adisasmita 1, Syafruddin Rauf 1, Yodi Litha. 2 Abstract An increasing number of aircraft

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Berdasarkan letak

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Berdasarkan letak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan berciri nusantara yang disatukan oleh perairan, darat dan udara dengan batas-batas, hak-hak dan kedaulatan yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI.

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI. PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI Oleh : NURAHADIN ZAKI ROMADHON NPM. 0632010165 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Rismayanti, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Rismayanti, FKM UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diselenggarakan melalui berbagai usaha kesehatan yang dilaksanakan sacara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan melalui pendekatan peningkatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI Didalam sebuah industri dan perdagangan terdapat beberapa faktor yang sangat penting untuk diperhatikan guna meningkatkan kinerja didalam sebuah industri yaitu: 1. Kelancaran dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta merupakan salah satu Bandar udara yang dibawah naungan PT. Angkasa Pura II (persero). Bandar Udara Internasional Soekarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang. Perkembangan perekonomian di Indonesia didukung oleh tiga pilar ekonomi yaitu, sektor swasta, BUMN, dan Koperasi. Salah satu dari BUMN tersebut adalah PT DIRGANTARA

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Mata Kuliah: Stabilitas dan Keandalan ; Kode: ; T: 2 sks; P: 0 sks Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini berisi definisi stabilitas sistem tenaga listrik,

Lebih terperinci

Maintenance and Reliability Decisions

Maintenance and Reliability Decisions Chapter 17 Maintenance and Reliability Decisions Tujuan dari maintenance & reliability mengelola kapabilitas dari sistem. Sistem haruslah didesain dan dikelola untuk mencapai kinerja perusahaan yang diharapkan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA i SURAT PENGAKUAN...ii SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PERSAMAAN

Lebih terperinci

STATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014

STATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014 s. bp uk ab. am uj m :// ht tp id go. STATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014 ISSN : - No. Publikasi : 76044.1502 Katalog BPS : 830.1002.7604 Ukuran Buku : 18 cm x 24 cm Jumlah Halaman : v + 26 Halaman

Lebih terperinci

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo TUGAS AKHIR SKRIPSI PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN BUCKET ELEVATOR PADA KOMPONEN CHAIN DENGAN METODE ANALISA KEANDALAN DI PT. SEMEN INDONESIA TBK. DisusunOleh : Kukuh Prabowo 09540069 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MANAJEMEN PERAWATAN Manajemen perawatan adalah salah satu elemen penting dalam suatu perusahaan terutama dalam perusahaan manufaktur. Sehingga sangat dibutuhkan perawatan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sebelum PT (Persero) Angkasa Pura II berdiri terlebih dahulu dibangun landasan pacu Bandara Polonia Medan sehingga dengan adanya landasan inilah PT

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 151 Kebakaran Terminal 2E Bandara Soetta Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/07/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 151 Kebakaran Terminal 2E Bandara Soetta Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/07/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 151 Kebakaran Terminal 2E Bandara Soetta Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/07/2015 Sebaran Media Media yang paling banyak memuat pemberitaan tentang Kebakaran Terminal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi maka diperlukan dukungan dari banyak aspek, aspek tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi maka diperlukan dukungan dari banyak aspek, aspek tersebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk menjamin kelancaran dari suatu sistem atau suatu proses produksi maka diperlukan dukungan dari banyak aspek, aspek tersebut diantaranya adalah maintenance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun

Lebih terperinci

KEANDALAN DATA CENTER BERDASARKAN SISTEM TIER CLASSIFICATIONS. Irham Fadlika

KEANDALAN DATA CENTER BERDASARKAN SISTEM TIER CLASSIFICATIONS. Irham Fadlika Irham Fadlika; Keandalan Data Center Berdasarkan Sistem Tier Classifications KEANDALAN DATA CENTER BERDASARKAN SISTEM TIER CLASSIFICATIONS Irham Fadlika Abstrak Ketika konsep keandalan (reliability) mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang berlokasi di gedung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang berlokasi di gedung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. Angkasa Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sekilas Tentang Angkasa Pura II Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan

Lebih terperinci

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA. Tabel 5.1.

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA. Tabel 5.1. ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA Bandara Juanda terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda, adalah bandar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis memperhatikan bahwa industripenerbangan khususnya pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa lain yang terkait dengan fasilitas bandar udara sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT.Perkebunan Nusantara 3 (PTPN 3) berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit (CPO) dan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. NV. Hadjhi Kalla yang berlokasi di Ujung Pandang dan didirikan oleh Yusuf

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. NV. Hadjhi Kalla yang berlokasi di Ujung Pandang dan didirikan oleh Yusuf BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1.Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bukaka Teknik Utama adalah salah satu anak perusahaan dari NV. Hadjhi Kalla yang berlokasi di Ujung Pandang

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya E4 Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Hersanti Rahayu, Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Total Penumpang

BAB I PENDAHULUAN. Total Penumpang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta terletak 7 Km di sebelah timur kota Yogyakarta dan masuk di wilayah Kabupaten Sleman. Bandar Udara (Bandara) Adisutjipto Yogyakarta

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (207) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) E- Evaluasi Ketersediaan Di Terminal 3 Ultimate Bandar Udara Internasional Soekarno- Hatta Andree Noviar Pradana, Ervina Ahyudanari,

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan bandara sebagai transportasi udara memberikan kontribusi yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi karena setiap waktu terjadi pergerakan lalu-lintas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara pengumpul atau hub di satu dari 12 bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Pertumbuhan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER ,79 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER ,79 PERSEN No. 03/01/34/Th.XV, 2 Januari 2013 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2012 60,79 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2009 MENCAPAI 51,71 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2009 MENCAPAI 51,71 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.03/01/34/Th.XII, 04 Januari 2010 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2009 MENCAPAI 51,71 PERSEN Pada bulan November 2009 Tingkat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 No.74 /11/33/Th.IX, 02 November 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada September

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Instasi Terkait 4.1.1 Angkasa Pura II PT. Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandar udaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Abdullah Alkaff M.Sc. P.hD. Nurlita Gamayanti ST., MT. SEMINAR dan SIDANG TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL. Berdasarkan hasil dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil

BAB V ANALISIS HASIL. Berdasarkan hasil dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil BAB V ANALISIS HASIL 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil bahwa data yang telah dikumpulkan layak untuk diolah. Dalam proses pengolahan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA PROGRAM SARJANA LINTAS ( S-1 ) LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.

Lebih terperinci

PREVENTIVE MAINTENANCE

PREVENTIVE MAINTENANCE PREVENTIVE MAINTENANCE ABSTRAK Gangguan yang terjadi selama proses produksi atau aktivitas rutin lain akibat dari terjadinya kerusakan pada mesin atau fasilitas kerja lainnya, harus dicegah sedini mungkin.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta Perusahaan Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta merupakan Bandar Udara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2015 No.41/06/33/Th.IX, 01 Juni 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada April 2015 secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecanggihan teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. Kecanggihan teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecanggihan teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan, sehingga secara otomatis menuntut adanya suatu sistem

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 No.62/09/33/Th.XI, 04 September 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1 EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA Riki Tri Alfian, Ir.Hera Widyastuti, M.T.Ph.D Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR MOCH. ABDUL RACHMAN Nrp. 2400 100 017 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017 No.29/05/33/Th.XI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin dalam dunia industri memiliki definisi sebagai salah satu faktor produksi yang menentukan kelancaran suatu proses produksi. Kelancaran proses produksi menuntut

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT. USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan (maintenance) dapat didefinisikan sebagai (Ariani, 2008): suatu kombinasi dari berbagai tindakan untuk menjaga, memperbaiki dan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia, seperti juga dengan yang terjadi di negara-negara berkembang lainnya, khususnya di Asia, akan semakin kompleks dengan semakin terbukanya

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN No. 06/02/34/TH.XII, 01 Februari 2010 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi

Lebih terperinci

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi Perekonomian Jambi yang mampu tumbuh sebesar 5,89% pada tahun 2006 merupakan prestasi tersendiri. Pada awal tahun bekerjanya mesin ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan

Lebih terperinci

#8 Model Keandalan Dinamis

#8 Model Keandalan Dinamis #8 Model Keandalan Dinamis 8.1. Pendahuluan Prosedur standar untuk mengevaluasi keandalan dari suatu sistem adalah dengan memecah sistem itu menjadi beberapa komponen. Langkah berikutnya adalah mengestimasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandar Udara Soekarno Hatta adalah Bandar Udara Internasional yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) bergerak di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakstabilan perekonomian dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran kegiatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017 No.23/04/33/Th.XI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL Dalam bab ini akan diuraikan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, sehingga masalah dan tujuan dari penelitian ini akan tercapai. Setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesawat udara 1 merupakan sarana perhubungan yang cepat dan efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi. Pesawat udara memiliki karakteristik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KAPASITAS APRON TERMINAL 2 BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA AKIBAT PERPINDAHAN PESAWAT INTERNASIONAL

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KAPASITAS APRON TERMINAL 2 BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA AKIBAT PERPINDAHAN PESAWAT INTERNASIONAL TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KAPASITAS APRON TERMINAL 2 BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA AKIBAT PERPINDAHAN PESAWAT INTERNASIONAL Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (S-1) Teknik Sipil

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT ( Studi Kasus di CV. COOL CLEAN) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan penangganan pesawat udara untuk dioperasikan dan setelah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan penangganan pesawat udara untuk dioperasikan dan setelah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Ground Support Equipment (GSE) atau Pelayanan Pesawat Udara di Darat merupakan kegiatan penangganan pesawat udara untuk dioperasikan dan setelah beroperasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Mesin atau peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PT. XYZ yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin ini bersifat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat ini objek tersebut

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Umum PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan

Lebih terperinci

HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY

HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY www.m.tempo.com Maskapai penerbangan Lion Air kembali dilanda masalah keterlambatan alias delay. Setelah mengalami keterlambatan hingga 25 jam di Bandara Soekarno-Hatta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi mendorong peningkatan kebutuhan manusia agar dapat memenuhi keinginannya. Perawatan komponen transportasi penting mendukung kegiatan pengoperasian

Lebih terperinci

PERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN

PERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN PERTEMUAN #1 TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA

Lebih terperinci