I.1. Struktur Organisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I.1. Struktur Organisasi"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun 2014 diharapkan dapat : 1. Mendorong Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. 2. Menjadi masukan dan umpan balik baik bagi instansi lain maupun pihak pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja. 3. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat. terhadap Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. I.1. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

2 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut : a. Kepala Dinas b. Sekretariat Sekretaris Subag.Program dan Informasi Subag.Keuangan Subag.Umum Fungsional Penyuluh c. Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka Kepala Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka Seksi Industri Logam dan Elektronika Seksi Industri Sandang Seksi Industri Aneka d. Bidang Industri Agro dan Kimia Kepala Bidang Industri Agro dan Kimia Seksi Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Seksi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Seksi Industri Kimia e. BidangPerdagangan Dalam Negeri Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan Seksi Pengadaan dan Penyaluran Seksi Pengawasan Perdagangan f. Bidang Perdagangan Luar Negeri Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri Seksi Fasilitasi Ekspor Impor Seksi Pengembangan Ekspor Impor LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

3 g. Bidang Koperasi dan UKM Kepala Bidang Koperasi Seksi Koperasi Seksi UKM Seksi Perekonomian dan Pembiayaan Syariah Susunan Organisasi UPTD di lingkungan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM adalah sebagai berikut ini : a. Balai Metrologi Kepala Balai Subag.TU Seksi Teknik.Kemetrologian Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Fungsional Penera b. Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna Kepala Balai Subag.TU Seksi Rekayasa Produksi Seksi Penyuluhan dan Pemasaran c. Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kepala Balai Subag.TU Seksi Pelayanan Seksi Pengelolaan Kekayaan Intelektual LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

4 STRUKTUR ORGANISASI DISPERINDAGKOP DIY TAHUN 2014 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSINONAL TERTENTU KASUBBAG. PROGRAM & INFORMASI. SEKRETARIS KASUBBAG KEUANGAN KASUBBAG. UMUM. KABID IND. LOGAM SANDANG & ANEKA KABID IND. AGRO & KIMIA KABID PDLN KABID PDN KABID KOPERASI DAN UKM KA. BPTTG KA. B.PELAYANAN BISNIS. KA. B. METROLOGI KASI INDUSTRI ANEKA. KASI INDUSTRI KIMIA KASI KERJASAMA PERDAG LN KASI SARANA &USAHA PERDAG KASI KOPERASI KASUBBAG TU KASUBBAG TU KASUBBAG TU KASI IND.LOGAM &ELEKTRONIKA KASI INDUSTRI HSL HTN & PERKEBUNAN KASI FASILITASI EKSPOR & IMPOR KASI PENGADAAN & PENYALURAN KASI UKM KASI REKAYASA PRODUKSI KASI PENG. KEK. INTELEKTUAL KASI TEKNIK KEMETROLOGIA N KASI IND. SANDANG &KULIT KASI IND. MAKANAN, MMNMAN&TMBK KASI PENGEMBANGAN EKSPOR KASI PNGWASAN PERDAGANGAN. KASI PEMBIAYAAN & PEREKONOMIAN SYARIAH KASI PNYULUHAN & PEMASARAN KASI PELAYANAN KASI PENGWASAN & PENYULUHAN LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

5 I.2 Fungsi dan Tugas Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil yang telah diubah dengan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 54 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil menetapkan bahwa Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan dan pengendalian program di bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; b. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; c. Pelaksanaan kerjasama Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta pengembangan ekspor daerah; d. Fasilitasi, pembinaan, perlindungan, pemasaran dan pengembangan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; e. Pemberian perijinan dan rekomendasi perijinan di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah; f. Pelaksanaan pelayanan umum bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; g. Fasilitasi kegiatan di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten / Kota; h. Pemberdayaan sumber daya dan mitra kerja di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

6 i. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; j. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya. I.3 Keadaan Pegawai Pegawai sebagai aset dan unsur utama dalam organisasi memegang peranan yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Semua unsur sumber daya organisasi tidak akan berfungsi tanpa ditangani oleh manusia yang merupakan penggerak utama jalannya organisasi. Tanpa didukung dengan kinerja yang baik atau tinggi dari aparatur, suatu organisasi akan mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tujuannya. Peningkatan profesionalisme pegawai dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya aparatur yang handal dan berkompeten dengan bidang tugasnya. Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY pada 31 Desember 2014 sebanyak 222 orang, terdiri dari 138 orang atau 62,16% berjenis kelamin laki-laki dan 84 orang atau 37,83% merupakan pegawai perempuan. Perempuan 84 37,83% Laki-laki ,16% Gambar 1.1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

7 Dilihat dari jenjang pendidikan, jumlah terbesar 63,06% atau sebanyak 140 orang merupakan pegawai dengan tingkat pendidikan SLTA. Jumlah PNS dengan pendidikan D3 sebanyak 14 orang atau 6,30%, lulusan S1 sebanyak 43 orang atau 19,36%, sedangkan lulusan S2 sebanyak 15 orang atau 6,75%. Adapun untuk lulusan SLTP dan SD relatif kecil yaitu 3 orang (1,35%) untuk lulusan SLTP, dan 7 orang (3,15%) untuk lulusan SD. JUMLAH; S1; 43; 19,36% JUMLAH; S2; 15; 6,75% JUMLAH; SD; 3; 1,35% JUMLAH; SLTP; 7; 3,15% JUMLAH; D3; 14; 6,30% JUMLAH; SLTA; 140; 63,06% Gambar 1.2. Komposisi pegawai berdasarkan jenjang pendidikan Jumlah pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan terdiri dari Pembina Utama Muda (IV/c) : 1 orang; Pembina Tk.I (IV/b) : 6 orang; Pembina (IV/a) : 8 orang; Penata Tk. I (III/d) : 40 orang; Penata (III/c) : 17 orang; Penata Muda Tk. I (III/b) : 90 orang; Penata Muda (III/a) : 15 orang; Pengatur Tk. I (II/d) : 3 orang; Pengatur (II/c) : 10 orang; Pengatur Muda Tk.I ( II/b) : 13 orang; Pengatur Muda (II/a) : 14 orang; Juru (I/c) : 1 orang; Juru Muda Tk.I (I/b): 1 orang; Juru Muda (I/a) : 2 orang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

8 Gambar Komposisi pegawai berdasarkan pangkat dan golongan Rincian komposisi pegawai diatas adalah sebagai berikut : SEKRETARIAT Jumlah Pegawai Sekretariat secara keseluruhan berjumlah 48 ( empat puluh delapan ) orang yang dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2 : 1 orang 2) Sarjana S1 : 13 orang 3) Diploma III (DIII) : 4 orang 4) Diploma II (DII) : - 5) SLTA : 28 orang 6) SLTP : - 7) SD : 2 orang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

9 b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina Utama Muda (IV/c) : 1 orang 2) Pembina Tk. I (IV/b) : 1 orang 3) Pembina (IV/a) : - 4) Penata Tk. I (III/d) : 4 orang 5) Penata (III/c) : 5 orang 6) Penata Muda Tk. I (III/b) : 16 orang 7) Penata Muda (III/a) : 6 orang 8) Pengatur Tk. I (II/d) : - 9) Pengatur (II/c) : 6 orang 10) Pengatur Muda Tk. I (II/b) : 6 orang 11) Pengatur Muda (II/a) : 2 orang 12) Juru (I/c) : 1 orang c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural : 5 orang 2) Fungsional Tertentu (Penyuluh) : - 3) Fungsional Umum : 40 orang 4) CPNS : 3 orang BIDANG KOPERASI DAN UKM Jumlah Pegawai Bidang Koperasi dan UKM secara keseluruhan berjumlah 20 (dua puluh orang). Berikut ini penjabaran pegawai Bidang Koperasi dan UKM berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S1 : 4 orang 2) Diploma III (DIII) : 1 orang 3) SLTA : 15 orang b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) PembinaTk. I (IV/b) : 1 orang 2) Penata Tk. I (III/d) : 4 orang 3) Penata (III/c) : 2 orang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

10 4) Penata Muda Tk. I (III/b) : 11 orang 5) Penata Muda (III/a) : 1 orang 6) Pengatur Tk. I (II/d) : 1 orang 7) Pengatur Tk. I (II/c) : - c. Berdasarkan Jenis Jabatan : 1) Pejabat Struktural : 4 orang 2) Fungsional Umum : 16 orang BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI Jumlah Pegawai Bidang Perdagangan Dalam Negeri secara keseluruhan berjumlah 15 ( lima belas ) orang. Berikut ini penjabaran pegawai Bidang Perdagangan Dalam Negeri berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2 : 1 orang 2) Sarjana S1 : 4 orang 3) Diploma III (DIII) : 3 orang 4) SLTA : 5 orang 5) SLTP : 2 orang b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina ( IV/a ) : 2 orang 2) Penata Tk. I (III/d) : 2 orang 3) Penata (III/c) : 4 orang 4) Penata Muda Tk. I (III/b) : 4 orang 5) Pengatur (II/c) : 1 orang 6) Pengatur Muda Tk.I (II/b) : 1 orang 7) Pengatur Tk. I (II/d) : - c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural : 4 orang 2) Fungsional Umum : 11 orang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

11 BIDANG PERDAGANGAN LUAR NEGERI Jumlah Pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri secara keseluruhan berjumlah 19 (sembilan belas) orang. Berikut ini penjabaran pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2 : 3 orang 2) Sarjana S1 : 4 orang 3) Diploma III (DIII) : 2 orang 4) SLTA : 10 orang b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina Tk. I (IV/b) : 1 orang 2) Pembina (IV/a) : 2 orang 3) Penata Tk. I (III/d) : 3 orang 4) Penata (III/c) : 1 orang 5) Penata Muda Tk. I (III/b) : 10 orang 6) Penata Muda (III/a) : 1 orang 7) Pengatur (II/c) : 1 orang c. Berdasrkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural : 4 orang 2) Fungsional Umum : 15 orang BIDANG INDUSTRI AGRO DAN KIMIA Jumlah Pegawai Bidang Industri Agro dan Kimia secara keseluruhan berjumlah 17 (tujuh belas) orang. Berikut ini penjabaran Pegawai Bidang Industri Agro dan Kimia berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2 : 1 orang 2) Sarjana S1 : 4 orang 3) Diploma III (DIII) : 2 orang 4) SLTA : 10 orang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

12 b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina (IV/b) : 1 orang 2) Pembina (IV/a) : - 3) Penata Tk. I (III/d) : 3 orang 4) Penata (III/c) : 2 orang 5) Penata Muda Tk. I (III/b) : 9 orang 6) Penata Muda (III/a) : 1 orang 7) Pengatur Muda (II/a) : 1 orang c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural : 4 orang 2) Fungsional Umum : 13 orang BIDANG INDUSTRI LOGAM SANDANG DAN ANEKA Jumlah Pegawai Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka secara keseluruhan berjumlah 18 (delapan belas) orang. Berikut ini penjabaran Pegawai Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2 : 3 orang 2) Sarjana S1 : 1 orang 3) Diploma III (DIII) : - 4) SLTA : 14 orang b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina Tk. I (IV/b) : 1 orang 2) Pembina Tk. I (IV/a) : 1 orang 3) Penata Tk. I (III/d) : 1 orang 4) Penata (III/c) : 1 orang 5) Penata Muda Tk. I (III/b) : 14 orang 6) Penata Muda ( III/a ) : - LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

13 c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural : 4 orang 2) Fungsional Umum : 14 orang BALAI METROLOGI Jumlah Pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri secara keseluruhan berjumlah 42 ( empat puluh dua ) orang. Berikut ini penjabaran pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S1 : 9 orang 2) SLTA : 30 orang 3) SD : 3 orang b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina (IV/a) : 1 orang 2) Penata Tk. I (III/d) : 18 orang 3) Penata (III/c) : 2 orang 4) Penata Muda Tk. I (III/b) : 14 orang 5) Penata Muda (III/a) : 3 orang 6) Pengatur Tk. I (II/d) : 1 orang 7) Pengatur Muda (II/a) : 1 orang 8) Pengatur Muda (I/b) : 1 orang 9) Juru Muda (I/a) : 1 orang c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural : 4 orang 2) Fungsional Tertentu (Penera) : 16 orang 3) Fungsional Umum : 22 orang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

14 BALAI PELAYANAN BISNIS DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN INTELEKTUAL Jumlah Pegawai Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual secara keseluruhan berjumlah 19 ( sembilan belas ) orang. Berikut ini penjabaran Pegawai Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2 : 2 orang 2) Sarjana S1 : 4 orang 3) Diploma III (DIII) : 2 orang 4) SLTA : 9 orang 5) SLTP : 1 orang 6) SD : 1 orang b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina (IVb) : 1 orang 2) Pembina (IVa) : 1 orang 3) Penata Tk. I (III/d) : 2 orang 4) Penata (III/c) : 1 orang 5) Penata Muda Tk. I (III/b) : 6 orang 6) Pengatur (II/c) : 3 orang 7) Pengatur Muda Tk. I (II/b) : 2 orang 8) Pengatur Muda (II/a) : 2 orang 9) Pengatur Tk I (II/d) : 1 orang c. Berdasrkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural : 4 orang 2) Fungsional Umum : 15 orang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

15 BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Jumlah Pegawai Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna secara keseluruhan berjumlah 24 (dua puluh empat) orang. Berikut ini penjabaran Pegawai Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2 : 1 orang 2) Sarjana S1 : 3 orang 3) SLTA : 19 orang 4) SD : 1 orang b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina Tk.I (IV/a) : 1 orang 2) Penata Tk. I (III/d) : 3 orang 3) Penata Muda Tk. I (III/b) : 6 orang 4) Penata Muda (III/a) : 3 orang 5) Pengatur Tk. I (II/d) : - 6) Pengatur Muda Tk. I (II/b) : 2 orang 7) Pengatur Muda (II/a) : 8 orang 8) Juru Muda (I/a) : 1 orang c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural : 4 orang 2) Fungsional Umum : 20 orang Apabila dibandingkan dengan beban kerja di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, maka jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan, pangkat dan golongan masih belum mencukupi. Sesuai Peraturan Gubernur nomor 123 tahun 2012 tentang Kualifikasi Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Struktural, seharusnya jumlah pegawai Disperindagkop DIY idealnya kurang lebih 363 orang, jumlah pegawai saat ini baru sejumlah 222 orang. Dengan demikian untuk menuju ideal jumlah pegawai masih kurang sebanyak 141 Orang. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

16 I.4 KeadaanSarana dan Prasarana Agar dapat melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah, Disperindagkop harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang mendukung Disperindagkop DIY dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, diantaranya berupa gedung/bangunan perkantoran, yaitu: 1. Kantor Induk Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM yang berlokasi di Jl. Kusumanegara No. 9, Yogyakarta 2. Kantor Perdagangan Dalam dan Luar Negeriyang berada di Jl. HOS Cokroaminoto No. 162, Yogyakarta 3. Kantor Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan IntelektualJl. HOS Cokroaminoto No. 162, Yogyakarta 4. Kantor Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna yang berlokasi di Jl. Am. Sangaji No. 4, Yogyakarta 5. Kantor Metrologi yang berlokasi di Jl. Sisingamangaraja No. 21, Yogyakarta Disperindagkop DIY dalam melaksanakan ketugasannya juga didukung dengan sarana mobilitas berupa kendaraan roda 4 sejumlah 9 unit, roda 6 sejumlah 1 unit, dan roda 2 sebanyak 36 unit. Pada pertengahan tahun 2014 telah dilaksanakan usulan penghapusan kendaran sejumlah 5 unit kendaraan roda 4 dan 5 unit kendaraan roda 2. Tetapi hingga akhir tahun 2014 belum ada SK tentang Penghapusan Kendaraan Bermotor. Selain kendaraan bermotor juga didukung oleh sarana berupa perlengkapan dan peralatan kantor. Untuk mendukung komunikasi antara Disperindagkop dengan stakeholder dan juga dalam rangka melaksanakan ketugasan terkait dengan informasi, Disperindagkop memiliki website dinas dengan alamat: Untuk pelayanan bisnis bagi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

17 UMKM dan fasilitasi pemasaran khususnya melalui dunia maya Disperindagkop DIY memiliki website dengan alamat: dan Sarana dan prasarana yang ada dipergunakan seoptimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY. Namun sarana dan prasarana tersebut banyak yang kondisinya sudah tidak memadai lagi. Selain itu jumlah sarana dan prasarana yang ada jika dibandingkan dengan ketugasan dan sasaran pembinaan yang sangat banyak maka secara jumlah sarana dan prasarana tersebut belum mencukupi. Sarana mobilitas operasional (Kendaraan roda 4 dan 2) sangat terbatas dan usia kendaraan sudah tua sehingga kurang mendukung pelaksanaan tugas di lapangan. Sarana dan prasarana kerja masing-masing bidang/seksi/subag/ seperti Komputer/Mobile Computer/Laptop dirasa masih kurang, belum sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang terkini sehingga mempengaruhi kinerja aparatur menjadi kurang optimal. Untuk meningkatkan pelayanan informasi kepada masyarakat, dirasakan perlu adanya penambahan sarana dan prasarana peralatan kantor yang mengarah ke perkantoran modern berbasis Teknologi Informasi (TI). Di samping itu dirasakan keterbatasan juga terhadap bahan pustaka, meubelair dan komputer untuk pelayanan informasi di Dinas Perindagkop dan UKM DIY dan pengembangan IT Enabler pendukung DGS menuju ke Jogja Cyber Province. Beberapa hambatan tersebut secara berangsur-angsur diatasi antara lain dengan pengajuan rencana kegiatan pada Tahun Anggaran Dengan berfungsinya interkoneksi jaringan komputer dalam kerangka pembangunan e-government maka hambatan sebagai akibat masih terpisahnya beberapa bidang/bagian kantor dapat diminimalkan. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

18 I.5 Keuangan Pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, dan UKM, serta kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dilakukan melalui berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut didanai oleh APBD, APBN maupun Dana Keistimewaan. Selain itu Disperindagkop DIY juga merupakan SKPD yang memiliki kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). 1. SUMBER DANA APBD Pagu Anggaran Disperindagkop DIY dari sumber dana APBD tahun 2014 baik Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung sebesar Rp ,- dibandingkan tahun 2014 mengalami penurunan Rp ,- ( 10,91% ). Adapun realisasi anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,- dengan prosentase 95,63% lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yaitu 93.61%. Selain APBD murni, Disperindagkop dan UKM DIY selaku Kuasa Pengguna Anggaran dari Dinas Kebudayaan DIY ikut mengampu Dana Keistimewaan sebesar Rp ,- untuk melaksanakan satu program dengan satu kegiatan. Pada tabel 1.1 disajikan plafon anggaran dan realisasi belanja yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

19 Tabel 1.1 PLAFON ANGGARAN DAN REALISASI APBD TA 2014 No Uraian Plafon (Rp) Realisasi Rp % 1. Belanja tidak Langsung (gaji) Kantor Induk, BPTTG, dan BPBPKI ,98 - Belanja Pegawai Balai Metrologi - Belanja Pegawai ,31 Jumlah ,21 2. Belanja Langsung Kantor Induk, dan BPBPKI - Belanja Pegawai ,95 - Belanja Barang dan ,73 Jasa - Belanja Modal ,81 BPTTG - Belanja Pegawai ,42 - Belanja Barang dan ,71 Jasa - Belanja Modal ,84 Balai Metrologi - Belanja Pegawai ,00 - Belanja Barang dan Jasa ,20 - Belanja Modal ,78 Jumlah ,68 Jumlah Belanja Langsung dan Tidak ,63 Langsung 3. Dana Keistimewaan ,23 Jumlah Total ,86 Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

20 Berikut adalah grafik target dan realisasi belanja APBD ,000,000,000 14,000,000,000 12,000,000,000 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 0 Belanja tidak Langsung Belanja Langsung Dana Keistimewaan Belanja tidak Langsung Belanja Langsung Dana Keistimewaan PAGU 11,976,028,373 15,906,834,569 4,780,858,000 REALISASI 11,762,298,676 14,902,109,929 4,648,503,650 Gambar 1.4. Grafik target dan realisasi belanja APBD SUMBER DANA APBN Pagu Anggaran Disperindagkop DIY dari sumber dana APBN tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp ,- ( 11,31% ) Adapun prosentase realisasi anggaran tahun 2014 mengalami peningkatan sekitar 2.85 % dibandingkan tahun Berikut ini adalah plafon anggaran dan realisasi belanja yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

21 Tabel 1.2 PLAFON ANGGARAN DAN REALISASI APBN TA 2014 NO KODE NAMA SATKER PAGU ( Rp ) TARGET KEUANGAN DESEMBER % REALISASI KEUANGAN ( Rp) REALISASI % KEUANGAN REALISASI % FISIK DEVIASI KEUANGAN DESEMBER % KETERANGAN Pertemuan monitoring perkembangan Nilai Realisasi Bersih tidak terlaksana Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM ,09 99,00 4,91 Adanya penghematan anggaran/akomodasi sehubungan dengan surat Menpan, perihal himbauan untuk pelaksanaan kegiatan tidak di hotel Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri ,83 100,00 8,17 LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

22 Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri ,23 100,00 7,77 Karena ada efisiensi 20% untuk semua satker di daerah. Pagu semula Rp ,- menjadi Rp , Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah ,69 100,00 2, Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro ,08 100,00 7,92 TOTAL ,87 99,80 9,13 LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

23 Berikut adalah grafik target dan realisasi belanja APBN ,000,000,000 4,500,000,000 4,000,000,000 3,500,000,000 3,000,000,000 2,500,000,000 2,000,000,000 1,500,000,000 1,000,000, ,000,000 0 Pemb. Koperasi dan UMKM Pengemb. Perdagangan Dalam Negeri Pnkt. Perdagangan Luar Negeri Revitalisasi dan Penumb. Industri Kecil Menengah Revitalisasi dan Penumb. Industri Agro PAGU 4,544,085,000 2,541,300,000 1,247,213,000 3,249,000, ,000,000 KEUANGAN 4,321,087,600 2,333,711,300 1,150,262,000 3,173,832, ,424,100 Gambar 1.5. Grafik Target dan Realisasi Keuangan APBN REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) Pada tabel dibawah ini dapat dilihat target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) TA Tabel 1.3 REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TA 2014 Kode Rekening Uraian Target (Rp) Realisasi Rp. % Pendapatan Asli Daerah ,36 Retribusi Daerah , Retribusi Jasa Umum , Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang : ,53 LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

24 Kode Rekening Uraian Target (Rp) Realisasi Rp. % - Jasa Tera - Jasa Tera Ulang ,13 105, Retribusi Jasa Usaha , Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah : - Penjualan Alat Tepat Guna ,73 220,25 - Jasa Perbengkelan BPTTG ,22 Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Jumlah ,36 Peningkatan kontribusi dalam Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp ,-.Sampai akhir tahun 2014 realisasi Pendapatan Asli Daerah Disperindagkop DIY adalah sebesar Rp ,- (102,36 %). Prosentase realisasi PAD tahun 2014 hampir sama dibandingkan tahun Berikut adalah grafik target dan realisasi PAD Gambar 6 : Grafik Target dan Realisasi PAD 2014 LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

25 I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang digunakan Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) Bab I Pendahuluan Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Bab IV Penutup Lampiran-lampiran LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

26 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis Perencanaan strategis merupakan proses secara sistimatis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisir secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis. Perencanaan strategis merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi dalam lingkungan yang senantiasa berubah sangat cepat seperti dewasa ini. Perencanaan strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun organisasi untuk diimplementasikan seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Rencana stategis mencakup Visi dan Misi, tujuan dan sasaran, cara pencapaian tujuan yang meliputi kebijakan dan Program. Rencana Strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Nomor : 188/2244/Program Tahun 2014 Tentang Rencana Strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun II.1.1 Visi dan Misi Visi adalah gambaran tantangan tentang keadaan masa depan yang realistik berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu oleh unit organisasi. Disamping itu visi menggambarkan pandangan jauh ke depan kemana unit kerja akan dibawa pada kondisi yang diinginkan. Visi harus jelas dan mampu menarik komitmen dan menggerakkan orang, menciptakan makna bagi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

27 kehidupan anggota unit kerja/organisasi, menciptakan standar keunggulan, menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan. Dalam merumuskan visi organisasi hendaknya meliputi aspekaspek yaitu mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh unit kerja/organisasi, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis yang terdapat dalam unit kerja/ organisasi, memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan unit kerja /organisasi, serta menjamin kesinambungan kepemimpinan unit kerja/ organisasi. Keberhasilan pembangunan sektor indagkop merupakan salah satu prioritas dalam mempercepat pembangunan daerah. Untuk menunjang keberhasilan pembangunan tersebut maka Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY sesuai dengan perubahan ke arah perbaikan sistem pembinaan dengan menetapkan Visi sebagai berikut ini. VISI Disperindagkop DIY Tahun : Menjadi Akselator Terwujudnya Indagkop dan UKM Sebagai Penggerak Peningkatan Daya Saing Untuk Menuju Kemandirian Dan Kesejahteraan Masyarakat Penjelasan dari Visi tersebut adalah sebagai berikut : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY berperan sebagai pemercepat (Akselerator) di dalam menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan daya saing daerah, disamping sebagai perumus kebijakan dilingkup Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

28 MISI Disperindagkop DIY Tahun : Adapun misi yang diemban oleh Disperindagkop DIY untuk mencapai visi yang telah ditetapkan agar tujuan unit kerja dapat terlaksana dan berhasil dengan baik adalah sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat. Penjelasan : Krisis ekonomi sebagaimana terjadi pada tahun 1997 telah membuktikan bahwa Koperasi dan UMKM adalah sektor yang relatif kuat terhadap terpaan krisis tersebut dibanding sektor usaha skala besar. Sektor ini telah mampu menjadi katub pengaman perekonomian nasional. Untuk itu pengembangan Koperasi dan UMKM ini menjadi penting karena bisa menjadi stabilisator jika suatu ketika akan terjadi krisis lainnya. 2. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Penjelasan : Sektor perdagangan merupakan sektor pendukung PDRB yang cukup signifikan. Untuk itu pengembangan sektor ini harus terus didorong agar pertumbuhan PDRB yang pada akhirnya merupakan indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat 3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global. Penjelasan : Disperindagkop DIY berupaya untuk dapat mengembangkan usaha sektor indagkop dengan mengembangkan dan memfasilitasi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

29 pemasaran yang efektif dan efisien sehingga produk-produk unggulan DIY dapat dikenal dan dipasarkan ditingkat regional maupun global. 4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk. Penjelasan : Agar IKM DIY dapat tetap tumbuh dan berkembang diperlukan upaya peningkatan produktifitas dan daya saing yang kompetitif. Untuk itu diperlukan pembinaan menyeluruh mulai dari penggunaan teknologi, pemilihan maupun penyediaan bahan baku sampai dengan tahap akhir suatu pengolahan industri Dengan pernyataan misi ini, diharapkan seluruh pegawai unit kerja dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal peran unit kerja secara baik dan dapat berpartisipasi dalam mendorong keberhasilannya. Dalam merumuskan misi unit kerja/ organisasi telah memperhatikan masukan dari para pihak yang berkepentingan dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Sementara itu dalam rangka memperkuat daya saing global, pembangunan sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM perlu diarahkan untuk menciptakan sistem industri, perdagangan, koperasi dan UKM yang kuat dan efisien yang terintegrasi dengan pasar global yang dapat meningkatkan daya saing produk yang berkualitas intenasional pada era global. Untuk itu cita-cita yang ingin dicapai baik dalam jangka menengah dan panjang adalah mewujudkan visi yang memberikan arahan membangun sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM yang mampu menjawab tantangan globalisasi ekonomi serta mampu LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

30 mengantisipasi perkembangan dan perubahan lingkungan yang cepat. Persaingan global merupakan prespektif baru bagi semua negara, sehingga fokus dan strategi pembangunan industri, perdagangan, koperasi dan UKM di masa depan adalah membangun daya saing yang berkelanjutan di pasar global. Untuk membangun daya saing yang berkelanjutan dilakukan optimalisasi pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki dan kemampuan untuk memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di luar maupun di dalam negeri. Esensi daya saing yang berkelanjutan terletak pada bagaimana menggerakkan dan mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya produktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan permintaan pasar. Penjabaran visi Disperindagkop DIY kedalam misi-misi diwarnai oleh misi kedua Pembangunan Daerah DIY yaitu: Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif. II.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan yang ingin dicapai untuk mewujudkan visi dan melaksanakan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) DIY dalam kurun waktu tahun , dalam rangka membangun sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM yang mampu menjawab tantangan ekonomi, mengantisipasi perkembangan dan perubahan lingkungan serta persaingan global yang cepat, adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat 2. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri melalui peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, serta pengembangan pemasaran LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

31 3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global (ekspor) 4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk Pada tabel 2.1 digambarkan keterkaitan antara Misi yang akan dilakasanakan Disperindagkop DIY pada kurun waktu tahun dan Tujuan yang ingin dicapai. Tabel 2.1 KETERKAITAN MISI DAN TUJUAN NO MISI TUJUAN 1 Mengoptimalkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat Meningkatkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat 2 Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 3 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri melalui peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, serta pengembangan pemasaran Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global (ekspor) LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

32 NO MISI TUJUAN 4 Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2013 Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaransasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 NO. SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif TABEL SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN 1. Jumlah Koperasi Aktif SATUAN KONDISI AWAL TARGET AKHIR 2017 Unit Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru 2. Jumlah Wira Usaha Baru Wira Usaha Meningkatnya Jumlah UKM 4. Meningkatnya jumlah SIUP 3. Jumlah UKM UKM Jumlah SIUP Unit usaha Meningkatnya jumlah UTTP yang ditera dan ditera ulang 5. Jumlah UTTP yang ditera dan Tera Ulang Unit LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

33 NO. SASARAN STRATEGIS 6. Meningkatnya nilai ekspor INDIKATOR KINERJA SASARAN 6. Nilai Ekspor (US$ Juta) KONDISI TARGET SATUAN AWAL AKHIR 2017 US$ Juta 191,46 221,95 7. Meningkatnya Jumlah IKM 7. Jumlah IKM Unit usaha Meningkatnya jumlah industri kreatif 8. Jumlah IKM Industri Kreatif Unit usaha Meningkatnya nilai produksi 9. Nilai Produksi (Rp. Ribu) Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2013 Rp. ribu II.1.3 Strategi Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi,kebijakan, program dan kegiatan. Agar pelaksanaan program/kegiatan tepat sasaran seperti yang diinginkan, maka dibutuhkan strategi yang tepat sehingga kemungkinan penyimpangan dalam pelaksanaan serta kegagalan pencapaian tujuan yang ditetapkan dapat diminimalisir. Strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pemberdayaan Koperasi untuk meningkatkan aktifitas perekonomian daerah 2. Pemberdayaan UMKM sektor indagkop dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja 3. Mengembangkan enterprenurship yang berorientasi pada pengurangan angka kemiskinan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

34 4. Penguatan Perdagangan Dalam Negeri melalui peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, stabilisasi harga, pengelolaan persaingan usaha serta pengembangan pemasaran 5. Penguatan perdagangan dalam negeri melalui perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 6. Memperkuat dan memperluas perdagangan internasional dalam upaya meningkatkan nilai ekspor DIY 7. Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk 8. Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri kreatif 9. Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kualitas maupun kuantitas Pada tabel 2.3 disajikan strategi untuk masing-masing sasaran yang akan dicapai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY pada periode tahun LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

35 Tabel 2.3 SASARAN, INDIKATOR KINERJA SASARAN, STRATEGI, NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGI 1 Meningkatnya jumlah koperasi aktif Jumlah koperasi aktif Pemberdayaan Koperasi untuk meningkatkan aktifitas perekonomian daerah 2 Meningkatnya jumlah wira usaha baru Jumlah wira usaha baru Mengembangkan enterprenurship yang berorientasi pada pengurangan angka kemiskinan 3 Meningkatnya Jumlah UKM Jumlah UKM Pemberdayaan UMKM sektor indagkop dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja 4 Meningkatnya jumlah SIUP Jumlah SIUP Penguatan Perdagangan Dalam Negeri melalui peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, stabilisasi harga, pengelolaan persaingan usaha serta pengembangan pemasaran 5 Meningkatnya jumlah UTTP yang ditera dan ditera ulang Jumlah UTTP yang ditera dan ditera ulang Penguatan perdagangan dalam negeri melalui perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 6 Meningkatnya nilai ekspor Nilai ekspor Memperkuat dan memperluas perdagangan internasional dalam upaya meningkatkan nilai ekspor DIY LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

36 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGI 7 Meningkatnya Jumlah IKM Jumlah IKM Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk 8 Meningkatnya jumlah industri kreatif Jumlah IKM industri kreatif Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri kreatif 9 Meningkatnya nilai produksi Nilai produksi Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kualitas maupun kuantitas Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

37 Tabel 2.4 TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN ARAH KEBIJAKAN Visi Misi I : Menjadi Akselator Terwujudnya Indagkop Dan UKM Sebagai Penggerak Peningkatan Daya Saing Untuk Menuju Kemandirian Dan Kesejahteraan Masyarakat : : Mengoptimalkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian Masyarakat TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 1. Meningkatkan peran koperasi dan 1. Meningkatnya jumlah pelaku usaha kecil menengah koperasi aktif dalam mendukung perekonomian masyarakat 2. Meningkatnya Jumlah UKM 3. Meningkatnya jumlah wira usaha baru 1. Pemberdayaan Koperasi untuk meningkatkan aktifitas perekonomian daerah 2. Pemberdayaan UMKM sektor indagkop dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja 3. Mengembangkan enterprenurship yang berorientasi pada pengurangan angka kemiskinan 1. Pemberdayaan koperasi dengan memperkuat kelembagaan dan struktur permodalan serta pengembangan usahanya. 2. Meningkatkan kemampuan eterprenurship pelaku UKM 3. Penciptaan wira usaha baru melalui pelatihan, diklat, maupun fasilitasi usaha Misi II : Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 2. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri 1. Meningkatnya jumlah SIUP 1. Penguatan Perdagangan Dalam Negeri melalui peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, stabilisasi harga, pengelolaan persaingan 1. Peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, stabilisasi harga, perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, pengelolaan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

38 2. Meningkatnya jumlah UTTP yang ditera dan ditera ulang usaha serta pengembangan pemasaran 2. Penguatan perdagangan dalam negeri melalui perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan persaingan usaha serta pengembangan pemasaran 2. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Misi III : Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global 3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global (ekspor) 1. Meningkatnya nilai ekspor 1. Memperkuat dan memperluas perdagangan internasional dalam upaya meningkatkan nilai ekspor DIY 1. Memperkuat dan memperluas perdagangan internasional dengan pengembangan kinerja perdagangan luar negeri dan fasilitasi ekspor Misi IV : Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk 4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk 1. Meningkatnya Jumlah IKM 2. Meningkatnya jumlah industri kreatif 1. Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk 2. Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, 1. Pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri 2. Pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk kreatif LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

39 3. Meningkatnya nilai produksi desain, dan pemasaran produk industri kreatif 3. Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kualitas maupun kuantitas 3. Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kuantitas maupun kualitas Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

40 II.1.4. Kebijakan Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam rangka pembangunan jangka menengah sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM DIY periode tahun , maka ditentukan arah kebijakan sebagaimana tersaji dalam tabel 2.4 LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

41 Tabel 2.5 PROGRAM KEGIATAN Misi I : Mengoptimalkan peran koperasi dan usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat. No Strategi Arah Kebijakan Program Kegiatan 1. Pemberdayaan Pemberdayaan koperasi Program Peningkatan 1. Pengembangan Kopsis dan koperasi untuk dengan memperkuat Kualitas Kelembagaan Kopma meningkatkan aktivitas kelembagaan dan Koperasi 2. Penilaian dan pemeringkatan perekonomian daerah. struktur permodalan kualitas koperasi serta pengembangan 3. Pengawasan dan Pembinaan usahanya. KSP/USP dan KJKS/UJKS Koperasi 4. Diklat pengembangan perkoperasian 5. Temu usaha kemitraan bagi Koperasi 6. Pembenahan dan pembubaran koperasi yang kinerjanya kurang baik 7. Penyusunan database koperasi 2 Pemberdayaan UMKM Meningkatnya 1. Program Penciptaan 2. Sosialisasi Kebijakan tentang sektor indagkop dalam kemampuan Iklim Usaha Kecil Usaha Kecil Menengah rangka pengentasakan eterprenurship pelaku Menengah Yang 3. Fasilitasi Pengembangan kemiskinan dan UKM. Kondusif Koperasi penciptaan lapangan 4. Fasilitasi Kemitraan Usaha Bagi kerja. UKM 5. Pendampingan Koperasi Penerima Dana Bergulir di DIY 6. Fasilitasi Dekopin 2.Program 1. Optimalisasi Akses Permodalan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

42 Pengembangan Sistem Bag UMKM (KUR dan PKBL Pendukung Usaha Bagi BUMN) Usaha Mikro 3 Mengembangkan Penciptaan wirausaha 1. Program 1. Diklat Peningkatan Kapasitas enterprenurship yang baru melalui pelatihan, Pengembangan SDM dan Kelembagaan UMKM berorientasi pada Diklat, maupun fasilitasi Kewirausahaan dan pengurangan angka usaha. Keunggulan Kompetitif kemiskinan. UsahaKecil Menengah Misi II : Meningkatkan efektivitas, efisiensi, perdagangan dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 4 Penguatan Peningkatan 1.Program Peningkatan 1.Pelayanan Bimbingan Bisnis Perdagangan Dalam penggunaan produk Efisiensi Perdagangan 2.Pengelolaan JBSC Negeri melalui lokal, kelancaran Dalam Negeri 3.Pengembangan Promosi peningkatan distribusi, stabilisasi Perdagangan penggunaan produk harga, perlindungan 4.Fasilitasi Pembangunan Pasar lokal, kelancaran konsumen dan Tradisional distribusi, stabilisasi pengamanan 5.Promosi Perdagangan Produk harga, pengelolaan perdagangan, UKM DIY di Dalam Negeri persaingan usaha serta pengelolaan persaingan 6.Kajian Peta Distribusi Bahan Pokok pengembangan usaha serta 7.Fasilitasi Pembinaan dan pemasaran pengembangan Pengembangan UMKM pemasaran 8.Fasilitasi Peningkatan Produk Dalam Negeri 9.Fasilitasi Dekranasda 2.Program Persaingan 1.Pelayanan HKI 5 Penguatan Perdagangan dalam negeri melalui perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Usaha 1.Program Konsumen Pengamanan Perdagangan Perlindungan dan 1.Koordinasi Peningkatan Kinerja Distributor ( Pengadaan, Penyalur, Pemantauan Stock dan Harga ) Komoditi Pokok Penting dan Strategis 2.Pembinaan dan Pengawasan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

43 Barang dan Jasa Yang Beredar 3.Operasi Pasar Murni Beras 4.Peningkatan Perlindungan Konsumen 5.Pemantauan Pengadaan Penyaluran, Stock dan Harga Kebutuhan Pokok 6. Penyusunan Draft Raperda Pengendalian Pengawasan Perdaran Minol di Provinsi DIY 7.Pengawsan Barang Beredar Terkait Cukai Ilegal ( Cukai ) 2. Program Perlindungan 1.Pengembangan UPT Konsumen dan Kemetrologian Daerah ( Pelayanan Pengamanan Perdagangan Sidang Tera Ulang ) 2. Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian Misi III : Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global 6 Memperkuat dan Memperkuat dan Program Peningkatan 1.Penyebar luasan informasi memperluas memperluas Kerjasama Perdagangan Kerjasama Perdagangan perdagangan perdagangan Internasional Internasional internasional dalam internasional dengan 2. Promosi Perdagangan Luar Negeri upaya meningkatkan pengembangan kinerja dan Temu Bisnis nilai ekspor DIY perdagangan luar negeri dan fasilitasi ekspor Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 1.Bimbingan Teknis Negosiasi Kontrak dan Letter Of Credit 2.Pameran Dalam Negeri Berskala Ekspor 3. Penghargaan Eksportir Berprestasi ( PRIMANIYARTA ) LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

44 7 Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk Ppengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri 1.Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi 2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Tingkat Provinsi 4. Penyusunan Profil Komoditi Ekspor 5.Pengelolaan Surat Keterangan Asal Bagi Eksportir 6. Fasilitasi KADIN DIY 1.Bimbingan Teknis IKM Pangan Olahan 2.Bimbingan Teknis Peningkatan Kemampuan Teknologi IKM logam Kuningan 3.Fasilitasi Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk IKM Logam Ferro 1.Penerapan SNI IKM Logam 2.Penerapan GKM IKM Bambu dan Kayu 3.Pengembangan Usaha Industri Kecil OVOP 4.Fasilitasi Serfifikat Produk IKM Pangan 5.Produk IKM Pangan 6.Forum Temu Usaha Antara IKM dengan Pengguna ( Buyer ) di DIY 7.Pendampingan Produksi Bersih Bagi IKM 8.Fasilitasi Pengembangan Industri ( IKM ) Pewarnaan Alam Batik 9.Fasilitasi Peningkatan Kualitas dan Desain kerajinan Serat Alam 10.Fasilitasi Pengembangan Desain LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

45 Kerajinan Perhiasan Logam dan Perak 11.Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Batu 12.Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kerajinan Bambu 13. Bimbingan Teknis Pengembangan Teknologi Produksi IKM Meubel 14.Bimbingan Teknis Peningkatan Ketrampilan IKM Kayu 15.Pengembangan Produksi IKM Kimia 16.Promosi Gelar Sepatu dan Kulit 8 Penguatan dan penumbuhan sumberdaya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri kreatif 9 Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kualitas maupun kuantitas Pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri kreatif Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kualitas maupun kuantitas 3. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Industri Potensial Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Kreatif Program Kemampuan Industri Peningkatan Teknologi 1. Kemitraan IKM Jamu 1.Jogja Fashion Week 2.Pengembangan Industri Kreatif 3.Pelatihan Pengelolaan UKM Berbasis IT 1.Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Tepat Guna 2.Peningkatan Kemampuan Rekayasa 3.Pengelolaan Bengkel Rekayasa LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

46 Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2013 Program Struktur Industri Penataan dan Poduksi 4.Pengembangan IKM Sandang dan Kulit 5.Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Kemasan 1.Pelatihan Ketrampilan Usaha Bagi Masyarakat Lingkungan Industri Hasil Tembakau (Cukai) 2.Promosi Teknologi Tepat Guna LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

47 II.1.5. Program dan Kegiatan Program SKPD merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program per SKPD sebagaimana tercantum dalam RPJMD, selanjutnya dijabarkan SKPD kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD. Program pengembangan sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM di Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi: 1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif 2. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menegah 4. Program Peningkatan Effisiensi Perdagangan Dalam Negeri 5. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 6. Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor 7. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 8. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 9. Pembinaan dan Pengembangan Industri Kreatif Program pengembangan sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah ditentukan untuk periode harus diterjemahkan ke dalam kegiatan-kegiatan agar dapat mencapai sasaran yang sudah ditentukan. Kegiatan yang dipilih untuk setiap program prioritas, diharapkan dapat menunjukkan akuntabilitas kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Disperindagkop DIY. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

48 Tabel 2.6 RENCANA KEGIATAN TAHUNAN (RKT) 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. SEKTOR KOPERASI DAN UKM Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif 1. Jumlah Koperasi Aktif Unit 2. Meningkatnya Jumlah UKM 2. Jumlah UKM UKM 3. Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru 3. Jumlah Wira Usaha Baru 130 Wira Usaha SEKTOR PERDAGANGAN 1 Meningkatnya Jumlah SIUP 1. Jumlah SIUP Unit Usaha 2. Meningkatnya Jumlah UTTP 2. Jumlah UTTP Yang Unit Yang Ditera dan Ditera Ulang Ditera dan Ditera Ulang 3. Meningkatnya Nilai Ekspor 3. Nilai Ekspor ( Juta ) US$ 201,15 SEKTOR INDUSTRI 1. Meningkatnya Jumlah IKM 1. Jumlah IKM Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif 2. Jumlah IKM Industri Kreatif 3. Meningkatnya Nilai Produksi 3. Nilai Produksi ( 000 ) Rp Unit Usaha Unit Usaha Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 II.2 Penetapan Kinerja Tahun 2014 Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Rencana Strategis Disperindagkop Tahun , Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

49 Tahun 2015, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan anggaran atau DPA. Penetapan Kinerja pada tabel berikut merupakan Penetapan Kinerja tahun 2014 : Tabel 2.7 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 No. Sasaran strategis Indikator Kinerja sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran KOPERASI 1. Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif 1. Jumlah Koperasi Aktif Unit I PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN KOPERASI 1. Pengembangan Kopsis dan Kopma Pengawasan dan Pembinaan KSP/USP dan KJKS/UJKS Koperasi Diklat Pengembangan Perkoperasian Penilaian, Pemeringkatan dan Pembinaan Koperasi Meningkatnya Jumlah UKM 2. Jumlah UKM UKM II PROGRAM PENCIPTAAN IKLIM USAHA KECIL MENENGAH YANG KONDUSIF 1. Fasilitasi Pengembangan Koperasi Fasilitasi Dekopin Optimalisasi Akses Permodalan Bagi UMKM ( KUR dan PKBL -BUMN ) LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

50 No. Sasaran strategis Indikator Kinerja sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran 4. Diklat Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan UMKM Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru 3. Jumlah Wira Usaha Baru 130 Wira Usaha III PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHA KECIL MENENGAH 1. Fasilitasi Kemitraan Usaha Bagi UKM Pelatihan Kewirausahaan UMKM PERDAGANGA N 1. Meningkatnya Jumlah SIUP 1. Jumlah SIUP Unit Usaha PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI IV PERDAGANGAN DALAM NEGERI 1. Pelayanan Bimbingan Bisnis Pengelolaan JBSC Pengembangan Promosi Perdagangan Fasilitasi Pembangunan Pasar Tradisional Promosi Perdagangan Produk UKM DIY di Dalam Negeri 6. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

51 No. Sasaran strategis Indikator Kinerja sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran 7. Fasilitasi Dekranasda Pengembangan Data dan Informasi HAKI 9 Pemetaan Potensi Bisnis Unggulan 10 Fasilitasi Pengelolaan dan Pelayanan HAKI 11. Optimalisasi Layanan Pasar Online Jogjaplaza Meningkatnya Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang 2. Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang Unit V PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN 1. Koordinasi Peningkatan Kinerja Distributor (Pengadaan, Penyaluran, Pemantauan Stock Dan Harga ) Komoditi Pokok Penting Dan Strategis Pembinaan dan Pengawasan Barang dan Jasa Yang Beredar Operasi Pasar Murni Beras Peningkatan Perlindungan Konsumen 5. Pemantauan Pengadaan Penyaluran, Stock, dan Harga Kebutuhan Pokok 6. Penyusunan Prognosa Kebutuhan Barang Penting dan Strategis LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

52 No. Sasaran strategis Indikator Kinerja sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran 7. Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah ( Pelayanan Sidang Tera Ulang ) Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian Meningkatnya Nilai Ekspor 3. Nilai Ekspor ( Juta ) US$ 201,15 VI PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN EKSPOR 1. Pameran Dalam Negeri Berskala Ekspor Pengelolaan Surat Keterangan Asal Bagi Eksportir Fasilitasi KADIN DIY Promosi Perdagangan Luar Negeri dan Temu Bisnis 5. Penyebarluasan Informasi Kerjasama Perdagangan Internasional 6. Sosialisasi Perdagangan Bebas Bidang Jasa 7. Bimbingan Teknis Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor INDUSTRI 1. Meningkatnya Jumlah IKM 1. Jumlah IKM Unit Usaha VII PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

53 No. Sasaran strategis Indikator Kinerja sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran 1. Temu Usaha Industri Kecil Menengah ( IKM ) Pangan DIY Dengan Pelaku Pariwisata Peningkatan Sertifikasi Produk IKM Pangan Penerapan SNI IKM Logam Pesona Pangan Nusantara Fasilitasi Pengembangan Industri ( IKM ) Pewarnaan Alam Batik 6. Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Perhiasan Logam dan Perak 7. Promosi Gelar Sepatu dan Kulit 8. Sosialisasi SVLK Bagi IKM Kayu dan Eksportir Kayu 9. Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai Tembakau ( Cukai ) Penumbuhan WUB ILSA Fasilitasi Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk Kerajinan Anyaman 12. Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Batu Mulia 13. Pengembangan Produksi IKM Kimia LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

54 No. Sasaran strategis Indikator Kinerja sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran 14. Pengembangan Sentra IKM Batik Temu Usaha IKM Kerajinan dengan Pelaku Pariwisata Pengembangan IKM Kayu Pameran Kerajinan Kayu dan Bambu PROGRAM DAN KEGIATAN DANA KEISTIMEWAAN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Pembinaan dan Pengembangan Produk Budaya Khas Jogyakarta Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif 2. Jumlah IKM Industri Kreatif Unit Usaha VIII PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF Jogja Fashion Week Meningkatnya Nilai Produksi IKM 3. Nilai Produksi IKM ( 000 ) Rp.3, Pengembangan Industri Kreatif 3. Pelatihan Pengelolaan UKM Berbasis IT IX PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INDDUSTRI 1. Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Tepat Guna LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

55 No. Sasaran strategis Indikator Kinerja sasaran Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Target Program/Kegiatan Anggaran 2. Pengelolaan Bengkel Rekayasa dan Produksi 3. Pengembangan Teknologi Pengolahan Produk Herbal 4. Pengembangan IKM Sandang dan Kulit 5. Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Kemasan 6. Pengembangan dan Pelayanan CFSMI 7. Promosi Teknologi Tepat Guna 8. Pengembangan Teknologi Produk IKM Bambu 9. Bimbingan Teknologi Peningkatan Kemampuan Teknologi IKM Logam Kuningan 10. Fasilitasi Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk IKM Logam Ferro II.3 Rencana Anggaran Pada Tahun Anggaran 2014 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran Rp ,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp ,- dan Belanja Langsung Rp ,-. Dengan penyerapan anggaran sebesar Rp ,- ( 95,63 % ) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp ,- (98,22%) belanja langsung sebesar Rp ,- (93,68%). Adapun jumlah Anggaran Keistimewaan (Danais) sebesar Rp dengan jumlah realisasi anggaran sebesar Rp ,- (97.23%) Pagu anggaran Anggaran Keistimewaan (Danais) tahun 2014 sebesar Rp ,- berupa Program Pengembangan IKM dengan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Produk Budaya Khas Yogyakarta. Keluaran yang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

56 diharapkan dari kegiatan ini adalah : 1) Pengembangan IKM Gamelan; 2) Pengembangan IKM Blangkon; 3) Pengembangan IKM Keris, 4) Pengembangan IKM Wayang Kulit, 5) Pengembangan IKM Olahan Pangan KhasYogya, 6) Pengembangan IKM Mebel Ukiran Motif Yogya, 7) Gelar Produk khas Yogya, 9) Pengembangan IKM Batik, 10) Pengembangan IKM Topeng, 11) Pengembangan IKM Herbal, 12) Pameran WCC in Dongyang. Pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 sebesar Rp ,- terdiri dari 5 (lima) Program, yaitu : 1) Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dengan pagu Rp ,- 2) Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri dengan pagu Rp ,- 3) Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri dengan pagu Rp ,- 4) Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah dengan pagu Rp ,- 5) Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro dengan pagu Rp ,- (secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.2) Rencana Anggaran Pendapatan dapat dilihat pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014, yang ditargetkan sebesar Rp ,-. Target PAD ini terdiri dari : 1) Retribusi Jasa Umum sebesar Rp ,- 2) Retribusi Jasa Usaha sebesar Rp ,- (secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.3) LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

57 II.3.1 Target Belanja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tabel 2.8 TARGET BELANJA DISPERINDAGKOP DAN UKM DIY Uraian Target Prosentase Belanja Tidak Langsung Rp ,- 100% Belanja Langsung Rp ,- 100% Belanja Kegiatan Keistimewaan Rp ,- 100% Jumlah Rp ,- 100% Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis Anggaran Belanja Langsung Tahun 2014 yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY adalah sebagai berikut: Tabel 2.9 ANGGARAN BELANJA LANGSUNG PER SASARAN STRATEGIS Prosen No. Sasaran Anggaran (Rp) tase Keterangan ( % ) 1 Meningkatnya jumlah ,34 koperasi aktif 2 Meningkatnya jumlah UKM ,83 3 Meningkatnya jumlah Wira ,85 Usaha Baru 4 Meningkatnya jumlah SIUP ,00 5 Meningkatnya jumlah UTTP ,98 Yang Ditera dan Ditera Ulang 6 Meningkatnya Nilai Ekspor ,90 7 Meningkatnya Jumlah IKM LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

58 8 Meningkatnya Jumlah ,81 Industri Kreatif 9 Meningkatnya Nilai ,88 Produksi IKM JUMLAH Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Program Kegiatan Dana Keistimewaan sebesar Rp ,- masuk pada Sasaran Meningkatnya Jumlah IKM. II.4 Instrumen Pendukung 1. SILDASI Aplikasi Sildasi (versi1.2) Disperindagkop dan UKM DIY dengan alamat telah selesai dikembangkan dan telah siap dipergunakan sebagai sarana penyedia data-data dan informasi sektor indagkop dan UKM yang terintegrasi dengan website Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemda DIY. Data-data sektor Indagkop dan UKM Pemda DIY dapat diinformasikan secara langsung dan on line secara interaktif kepada publik. Publik bisa langsung mengakses secara personal dan interaktif untuk memperoleh data dan informasi sesuai dengan kebutuhan. Saat ini proses entry konten Sildasi langsung dilakukan oleh administrator Kabupaten dan Kota, sehingga data-data sektor Indagkop dan UKM yang masuk lebih akurat dan kredibel. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

59 Gambar 2.1. Tampilan Aplikasi SILDASI Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan dan kontinuitasan data-data dan informasi sektor Indagkop dan UKM di Pemda DIY melalui SILDASI. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah terupdatenya datadata dan informasi sektor Indagkop dan UKM secara rutin dan meningkatnya kredibilitas data-data dan informasi yang tersedia. 2. WEBSITE Website Disperindagkop dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta dengan alamat sebagai sarana untuk memuat informasi mengenai kebijakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY, Data dan Agenda kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM, profil Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Informasi Harga Sembako, Informasi Ekspor dan Impor, informasi Kurs Mata Uang dan hal-hal informatif lainnya. Konten website lebih dinamis dengan fitur-fitur tambahan, yang dikembangkan atas dasar need based. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

60 Gambar 2.2. Tampilan Website Disperindagkop DIY Kegiatan updating konten Website Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY yang rutin dan kontinyu dengan data-data dan informasi terkait sektor Indagkop di lingkungan Pemda DIY melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemda DIY menjadikan website selalu terbarui. Konten bersumber dari naskah-naskah yang dibuat oleh masingmasing Bidang/Balai di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemda DIY, dengan isi data-data/informasi terkait program dan kegiatan Bidang/Balai yang bersangkutan. 3. JOGJAPLAZA Jogjaplaza adalah Portal web milik Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang pengelolaannya dilakukan oleh Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual. Portal Jogjaplaza.com berfungsi sebagai Mall Online atau Mall virtual yang anggotanya merupakan pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang berdomisili di DIY, atau kegiatan usahanya berada di DIY. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

61 Gambar 2.3. Tampilan Aplikasi Jogjaplaza.com Untuk menjadi anggota pada jogjaplaza, cukup mendaftar melalui link dan melakukan verifikasi data di pelaku usaha, dengan membawa fotokopi KTP dan fotokopi dokumen legalitas perushaan (SIUP, TDI, IUI) jika ada. verifikasi dilakukan di kantor Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual Alamat Jl Hos Cokro Aminoto no 162 Yogyakarta Telp: (0274) Produk-produk yang di izinkan untuk dipublikasikan melalui jogjaplaza adalah produk kerjinan produk dagang dan produk jasa,diutamakan produk merupakan produk lokal DIY seperti gerabah kasongan, kain batik giriloyo, kerajinan bambu brajan, bakpia pathuk, tahu dan tempe jambidan, program komputer untuk perdagangan vanjogja. Sangat dilarang menjual produk yang melanggar hukum, seperti obat terlarang, produk bajakan atau palsu, hewan dilindungi, dan lainnya yang diatur dalam undang-undang atau produk hukum lainnya. Tahun 2014 jogjaplaza telah memiliki 466 anggota dengan jumlah kunjungan sekitar kunjungan perhari atau pengunjung pertahun, walaupun jumlah ini masih kurang besar dibanding portal terkenal namun tingkat kunjungan mengalami trend peningkatan dari kunjungan per hari pada tahun Kehadiran jogjaplaza.com diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha IKM dan UKM DIY sehingga dapat lebih optimal dalam memanfaatkan sarana internet untuk memperluas pasar produknya. Dengan menggunakan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

62 internet publkikasi produk akan lebih cepat dan memudahkan masyarakat pengguna internet dalam mendapatkan informasi produk serta informasi kontak pemilik usaha. Seiring dengan optimalnya pemanfaatan jogjaplaza, diharapokan dapat mendukung peningkatan penjualan produk yang pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk serta mendukung pertumbuhan IKM dan UKM di DIY dan akhirnya meningkatkan lapangan pekerjaan dan perekonomian masyarakat. Online adalah salah satu gerbabg yang sangat strategis bagi pemasaran produk, walaupun faktor keberhasilan kembali lagi ditentukan oleh faktor manajemen internal jogjaplaza yaitu seberapa baik pengelolaan jogjaplaza, baik secara infrastruktur, model kerja dan publikasi serta layanan promosi dan yang berikutnya adalah faktor pelaku usaha seberapa baik menampilkan konten produk dengan gambar yang menarik serta informasi yang detail dan seberapa sering melakukan kegiatan update produk. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

63 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1. Capaian Kinerja Tahun 2014 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY tahun 2014 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu: Tabel 3.1 SKALA NILAI PERINGKAT KINERJA No. Interval Nilai Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja Kode Sangat Baik Hijau Tua Tinggi Hijau Muda Sedang Kuning Tua Rendah Kuning Muda Sangat Rendah Merah Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut: LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

64 Tabel 3.2 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PERSE NTASE KRITE RIA KODE 1 Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif 2 Meningkatnya Jumlah UKM Jumlah Koperasi Aktif Jumlah UKM Unit ,35 Sangat Baik UKM ,03 Sangat Baik 3 Meningkatnya Jumlah Wira ,31 Sangat Jumlah Wirausaha Usaha Baik Wirausaha Baru Baru 4 Meningkatnya Jumlah Unit ,68 Sangat Jumlah SIUP SIUP Usaha Baik 5 Meningkatnya Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang 6 Meningkatnya Jumlah Nilai Ekspor 7 Meningkatnya Jumlah IKM Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang Jumlah Nilai Ekspor Jumlah IKM Unit ,17 Sangat Baik US$ juta 201,15 233,25 115,96 Sangat Baik Unit 81, ,3 Sangat Usaha Baik 8 Meningkatnya Jumlah Unit ,34 Sangat Jumlah Industri Usaha Baik Industri Kreatif Kreatif 9 Meningkatnya Jumlah Rp (000) ,32 Sangat LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

65 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PERSE NTASE KRITE RIA KODE Jumlah Nilai Produksi IKM Nilai Produksi IKM Baik Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Dari tabel di atas, terdapat 9 (sembilan) indikator yang terbagi ke dalam 9 (sembilan) sasaran strategis. Pada tahun 2014, untuk 9 (sembilan) indikator telah memenuhi target yang ditetapkan dengan nilai rata-rata indikator yang telah memenuhi target sebesar 108,16. Penjelasan mengenai faktor pendukung 9 indikator yang telah memenuhi target adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif : Adanya koordinasi dan sinergitas antar stakholder (Pemerintah, Asosiasi, LSM, Akademisi, BUMN dll) dengan pelaku koperasi dalam pembinaan dan pengawasan Koperasi di DIY Masyarakat membutuhkan keberadaan koperasi karena mampu memenuhi kebutuhan anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya, sehingga mendorong koperasi untuk tetap aktif. 2. Meningkatnya Jumlah UKM : Meningkatnya pembinaan terhadap UKM dari berbagai sektor (Disperindagkop dan UKM, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dll) termasuk peran serta dari lembaga swasta maupun perbankan. Pelaku UKM telah teruji dalam menghadapi krisis ekonomi sehingga memacu UKM untuk terus berkembang. 3. Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru : Adanya sosialisasi kewirausahaan tingkat provinsi dan kabupaten/kota Adanya program kegiatan gerakan kewirausahaan nasional LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

66 Adanya penciptaan iklim yang kondusif oleh pemerintah, mendorong tumbuhnya wirausaha baru sebagai salah satu solusi lapangan kerja mandiri. 4. Meningkatnya Jumlah SIUP : Kondisi Makro Ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, dan inflasi yang stabil menunjukkan trend yang positif bagi perkembangan perekonomian daerah. Adanya kemudahan (regulasi yang jelas) dalam pengurusan SIUP Meningkatkannya kesadaran pelaku usaha didalam mengurus aspek legalitas perusahaannya 5. Meningkatnya Jumlah UTTP yang Ditera dan Ditera Ulang : Peningkatan jumlah UTTP tahun 2014 pada kegiatan Tera Ulang. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menera ulang alat ukurnya, dan adanya dukungan pemerintah untuk melaksanakan tera dan tera ulang. 6. Meningkatnya Jumlah Nilai Ekspor : Adanya pembinaan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat, Pemda DIY, dan Pemda Kabupaten) Adanya stakeholder yang berkontribusi pada pengembangan dan pembinaan eksportir (Asosiasi, Akademisi, LSM, BUMN, dll) Adanya Iklim usaha yang kondusif Kondisi ekonomi negara-negara tujuan ekspor membaik Kebijakan pemerintah dibidang ekspor impor yang mendukung pengembangan UKM eksportir (Permodalan, legalitas usaha, insentif dan kemudahan usaha) Jumlah Eksportir meningkat 7. Meningkatnya Jumlah IKM : Adanya pembinaan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat, Pemda DIY, dan Pemda Kabupaten) berupa fasilitasi Teknologi, Pemasaran, Modal. Adanya stakeholder lain yg ikut berkontribusi pada pengembangan IKM DIY (Akademisi, Dekranas, BUMN, Asosiasi, LSM, dll) Kondisi makro ekonomi yang membaik LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

67 Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan IKM, sejalan dengan Keistimewaan DIY. 8. Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif : Meningkatnya SDM Kreatif di DIY yang bergerak di sektor industri kreatif Industri Kreatif memiliki karakter yang lebih kuat bertahan hidup daripada jenis industri lain Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan industri kreatif 9. Meningkatnya Jumlah Nilai Produksi IKM : Meningkatnya jumlah IKM Pengembangan teknologi pada peralatan/mesin industri mendorong meningkatnya nilai produksi Meningkatnya sektor pariwisata yang mendorong permintaan produk industri Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wirausaha Baru dengan Persentase 132,31%. Sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Jumlah UKM dengan Persentase 100,3% (sudah memenuhi target Renstra). III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut : LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

68 III.2.1. Sasaran I: Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah Koperasi Aktif Tabel 3.3 TABEL TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH KOPERASI AKTIF No Indikator 2014 Target Capaian s/d Capaian Akhir % 2014 terhadap 2014 Target Realisasi Renstra Realisasi 2017 (%) (2017) 1 Jumlah Koperasi Aktif , ,22 Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Keberadaan koperasi di wilayah DIY cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan koperasi yang signifikan dan jenisnya beragam. Jumlah koperasi aktif pada tahun 2014 sebanyak unit atau sekitar 100,35% dari target sebanyak unit. Koperasi aktif telah mengalami kenaikan sebanyak 93 unit atau 4,27 % dari tahun Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun , realisasi tahun 2014 sudah mencapai 89,22% dari target unit. Selain terjadi peningkatan jumlah koperasi aktif, dibandingkan tahun 2014 terjadi penurunan jumlah koperasi pasif sebesar 158 unit atau 46,33%. Capaian sasaran tersebut telah meningkatkan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi di wilayah DIY. Seiring dengan tuntutan peran koperasi sebagai organisasi bisnis dan organisasi yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, maka pembinaan koperasi menjadi kebutuhan mutlak. Faktor pendukung dari peningkatan kinerja Koperasi Aktif adalah adanya koordinasi dan sinergitas antar stakholder (Pemerintah, Asosiasi, LSM, Akademisi, BUMN dll) dengan pelaku koperasi dalam pembinaan dan pengawasan Koperasi di DIY. Selain itu masyarakat membutuhkan keberadaan koperasi karena mampu memenuhi kebutuhan anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya, sehingga mendorong koperasi untuk tetap aktif. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

69 Peningkatan koperasi aktif juga didukung oleh peningkatan kelembagaan koperasi, peningkatan Kapasitas Anggota dan Pembinaan Rapat Anggota Tahunan, melaksanakan Lomba Tangkas Trampil Perkoperasian antar sekolah dan Sosialisasi Perkoperasian bagi guru pendamping Kopsis dan Kopma, serta mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat serta meningkatkan kepercayaan anggota dan mitra usaha kepada koperasi.selain itu peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha KSP/USP dan KJKS/UJKS Koperasi, pengembangan kemitraan usaha dengan pihak lain secara berkesinambungan dan saling menguntungkan serta dapat peningkatan manajemen pengelolaan bisnis ritel, yang telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM DIY. Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan diatas, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp ,- dan telah terealisasi Rp ,- (99,12%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran I cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 99,12% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 100,35%. Sasaran I didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, meliputi Kegiatan Penilaian, Pemeringkatan dan Pembinaan Koperasi terealisasi Rp ,- (99,96%), Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan KSP/USP dan KJKS/UJKS Koperasi terealisasi Rp ,- (97,97%), Kegiatan Pengembangan Kopsis dan Kopma terealisasi Rp ,- (91,42%), Kegiatan Diklat Pengembangan Koperasi terealisasi Rp ,- (94,62%). Permasalahan yang dihadapi adalah belum semua pengelola koperasi mendapatkan pendidikan, pelatihan, sehingga SDM pengelola koperasi belum seperti yang diharapkan. Solusi yang telah dilakukan adalah optimalisasi pembinaan di bidang kelembagaan dan manajemen usaha bagi pengelola koperasi sesuai kebutuhan koperasi. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

70 III.2.2. Sasaran II : Meningkatnya Jumlah UKM Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah UKM terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah UKM Tabel 3.4. Tabel Target dan Realisasi Kinerja Jumlah UKM 2014 Target Capaian s/d Capaian Akhir 2014 No Indikator % 2014 Target Realisasi Renstra terhadap Realisasi (2017) 2017 (%) 1 Jumlah UKM , ,92 Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Dalam rangka Demokrasi Ekonomi maka Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan terlebih Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu terus diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang semakin berkembang, berimbang dan berkeadilan. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY terus meningkatkan pemberdayaan UMKM secara menyeluruh dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim usaha yang kondusif, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kedudukan, peran dan potensi UMKM. Realisasi kinerja Jumlah UKM pada tahun 2014 mencapai 100,03%. Jumlah UKM telah meningkat sebesar unit atau 7,55% dibandingkan tahun Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun , realisasi tahun 2014 sudah mencapai 88,92% dari target UKM. Faktor pendukung tercapainya kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah UKM karena meningkatnya pembinaan terhadap UKM dari berbagai sektor (Disperindagkop dan UKM, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dll) termasuk peran serta dari lembaga swasta maupun perbankan. Selain itu pelaku UKM telah teruji dalam menghadapi krisis ekonomi sehingga memacu UKM untuk terus berkembang. Pemberdayaan UKM telah diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim usaha yang kondusif sehingga diharapkan mampu meningkatkan kedudukan, peran dan potensi UKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

71 rakyat, penciptaan lapangan kerja dan secara tidak langsung telah ikut berperan dalam pengentasan kemiskinan. Selain pembinaan fasilitasi yang diberikan Disperindagkop dan UKM DIY bagi pengembangan UKM adalah menyediakan tempat pameran bagi produk UKM. Gambar 3.1 Pameran Tetap Produk UKM DIY di SMESCO Jakarta Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah UKM tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp ,- telah terealisasi Rp ,-(86.46%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran II cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 86,46% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 100,03%. Sasaran II didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif, meliputi Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Koperasi terealisasi Rp ,-(83,82%), Kegiatan Fasilitasi Dekopin terealisasi sebesar Rp ,-(82,52%), Kegiatan Optimalisasi Akses Permodalan Bagi UMKM (KUR dan PKBL-BUMN) terealisasi Rp ,- (94.62%), dan Kegiatan Diklat Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan UMKM terealisasi Rp ,- (93,07%). LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

72 Kendala yang dihadapi UKM yaitu kurangnya permodalan karena sulit mengakses sumber-sumber pembiayaan dan terbatasnya kemampuan SDM UKM. Solusi yang telah dilakukan antara lain dengan memfasilitasi UKM dalam bentuk temu kemitraan dengan perbankan, PKBL-BUMN, dan LPDB-KUMKM. Selain itu mendapatkan sosialisasi dan fasilitasi hak atas tanah kepada UMKM untuk mendapatkan sertifikat tanah yang bisa dijadikan agunan. III.2.3. Sasaran III : Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah Wirausaha Baru No Indikator 1 Jumlah Wirausaha Baru Tabel 3.5 Tabel Target dan Realisasi Kinerja Jumlah Wirausaha Baru 2014 Target Capaian Akhir % 2014 Target Realisasi Renstra Realisasi (2017) Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) , ,43 Dalam rangka mewujudkan perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan/lapangan kerja dan penghidupan yang layak bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan dan pengembangan dunia usaha khususnya UMKM, maka perlu upaya untuk memberdayakan masyarakat untuk dipersiapkan menjadi wirausahawan yang tangguh dan berdaya saing. Wirausaha baru diharapkan dapat berdampak bagi perkembangan perekonomian daerah yang tentunya dapat berkontribusi pada pembentukan Produk Domestik Bruto serta mampu menyerap tenaga kerja baru. Beberapa hal telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY dalam meningkatkan rintisan pemberdayaan bagi para pelaku usaha baru atau meningkatkan jumlah wirausaha baru. Faktor pendukung LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

73 kinerja sasaran Meningkatnya Wirausaha Baru yaitu adanya sosialisasi kewirausahaan tingkat provinsi dan kabupaten/kota, adanya program kegiatan gerakan kewirausahaan nasional, adanya penciptaan iklim yang kondusif oleh pemerintah, mendorong tumbuhnya wirausaha baru sebagai salah satu solusi lapangan kerja mandiri, sehingga capaian realisasi kinerja Jumlah Wirausaha Baru mencapai 172 wirausaha atau sekitar 132,30% dari target 130 wirausaha. Dibandingkan tahun 2013 Jumlah Wirausaha Baru telah mengalami peningkatan sebanyak 85 wirausaha atau sekitar 97,70%. Apabila dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun , realisasi tahun 2014 sudah mencapai 61,43% dari target 280 wirausaha baru. Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp ,- telah terealisasi Rp ,- (97,29%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran III cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 97,29% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 132,30%. Sasaran III didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, meliputi Kegiatan Fasilitasi Kemitraan Usaha Bagi UKM dengan realisasi sebesar Rp ,- (100%). Kegiatan ini bertujuan untuk memberi ruang gerak yang luas kepada UMKM untuk mengembangkan diri dengan meningkatkan kemitraan/kerjasama antar UMKM, dengan pengusaha besar, swasta, BUMN dan berbagai sektor dan pola pengembangan sehingga mampu menghadapi persaingan dalam pasar bebas. Kegiatan Kewirausahaan UMKM dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,-(94,86%) bertujuan untuk membekali dan menambah wawasan bagi UMKM untuk memiliki semangat/jiwa kewirausahaan yang tangguh dan mampu berusaha mandiri dalam mengelola usaha dengan baik. Dukungan terhadap tercapainya target sasaran Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru tidak hanya dilaksanakan oleh Disperindagkop dan UKM DIY, tetapi juga diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

74 III.2.4. Sasaran IV : Meningkatnya Jumlah SIUP Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah SIUP terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah SIUP Tabel 3.6 Target dan Realisasi Kinerja Jumlah SIUP 2014 Target Capaian s/d Capaian Akhir No Indikator % 2014 terhadap 2014 Target Realisasi Renstra Realisasi 2017 (%) (2017) 1 Jumlah SIUP 43, , ,28 Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Meningkatnya jumlah Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) di wilayah DIY menunjukkan bahwa terjadi pula peningkatan skala usaha pada UKM dan IKM, dimana adanya kesadaran pelaku usaha didalam mengurus aspek legalitas perusahaannya. Dibuktikan dengan Realisasi Kinerja Jumlah SIUP yang mencapai unit atau sekitar 102,68% dari target unit usaha. Telah terjadi peningkatan jumlah SIUP sebesar unit usaha atau sebesar 5,70% dibandingkan tahun Realisasi capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan berakhirnya RPJMD tahun sudah mencapai 91,28% dari target Unit Usaha. Faktor pendukung kinerja sasaran Peningkatan Jumlah SIUP tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, inflasi yang stabil menunjukkan trend yang positif bagi perkembangan perekonomian daerah, adanya kemudahan (regulasi yang jelas) dalam pengurusan SIUP, dan meningkatkannya kesadaran pelaku usaha didalam mengurus aspek legalitas perusahaannya. Selain itu perkembangan sektor Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta yang didukung dengan tersedianya sarana perdagangan seperti pasar tradisional dan toko modern. Pada tahun 2014 jumlah pasar di DIY sebanyak 361 pasar, jumlah toko modern mencapai angka 661 toko. Peningkatan sarana perdagangan dilakukan melalui fasilitasi pembangunan pasar tradional di kabupaten/kota, termasuk dilaksanakannya pembinaan bagi para pedagang pasar. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

75 Fasilitasi dan pendampingan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY dalam upaya pencapaian target kinerja Jumlah SIUP antara lain berupa konsultasi bisnis, advokasi, pendampingan maupun layanan yang berbasis Information Communication Technology (ICT) kepada semua UMKM untuk membantu memecahkan permasalahan dibidang promosi, pemasaran, desain produk, proses produksi, manajemen keuangan, modal usaha dll. Kegiatan ini merupakan media untuk menyehatkan dan mengembangkan usaha UKM. Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah SIUP Baru tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp ,- telah terealisasi Rp ,- (95,89%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran IV cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 95,89% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 102,68%. Sasaran IV didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, meliputi Kegiatan Pelayanan Bimbingan Bisnis terealisasi Rp ,- (99.78%), Pengelolaan JBSC terealisasi Rp ,- (99.42%), Pengembangan Promosi Perdagangan terealisasi Rp ,- (95.93%), Fasilitasi Pembangunan Pasar Tradisional terealisasi Rp ,- (69.87%), Promosi Perdagangan Produk UKM DIY di Dalam Negeri terealisasi Rp ,- (95.22%), Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM terealisasi Rp ,- (98.30%), Fasilitasi Dekranasda terealisasi Rp ,- (91.50%), Pengembangan Data dan Informasi HAKI terealisasi Rp ,- (92.27%), Pemetaan Potensi Bisnis Unggulan terealisasi Rp ,- (95.14%), Fasilitasi Pengelolaan dan Pelayanan HAKI terealisasi Rp ,- (97.07%), Optimalisasi Layanan Pasar Online Jogjaplazza terealisasi Rp ,- (99.65%). Kendala yang dihadapi adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya SIUP sehingga belum semua UKM mendaftarkan ijin usahanya (SIUP). Solusi yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan pentingnya SIUP kepada pelaku UKM. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

76 III.2.5. Sasaran V : Meningkatnya Jumlah Ukuran Takaran Timbangan dan perlengkapannya (UTTP) Yang Ditera dan Ditera Ulang Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang Tabel 3.7 TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH UTTP YANG DITERA DAN DITERA ULANG 2014 Target Capaian s/d Capaian Akhir 2014 No Indikator % 2014 Target Realisasi Renstra terhadap Realisasi (2017) 2017 (%) 1 Jumlah UTTP , ,08 Yang Ditera dan Ditera Ulang Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Pada akhir tahun 2014 capaian kinerja Jumlah UTTP yang Ditera dan Ditera Ulang mencapai unit atau sekitar 106,17% dari target unit. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013, realisasi Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang mengalami kenaikan sebesar unit atau 18,36%. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun , realisasi tahun 2014 mencapai 38,08% dari target unit. Jumlah UTTP merupakan data parsial (per tahun), sehingga target akhir tahun RPJMD merupakan akumulasi dari target 2014 sampai dengan 2017 yaitu sebesar unit, dan pada akhir tahun 2014 telah terealisasi 38,08%. Faktor pendukung dari tercapainya kinerja sasaran Peningkatan Jumlah UTTP karena adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menera ulang alat ukurnya, dan adanya dukungan pemerintah untuk melaksanakan tera dan tera ulang. Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan pencapaian target kinerja, Balai Metrologi Disperindagkop dan UKM DIY berusaha meningkatkan kinerja pelayanan berupa pembinaan, peneraan, pengelolaan standar yang meliputi kalibrasi untuk tujuan metrologi teknis Interkomparasi dan Verifikasi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

77 serta pengawasan. Pembinaan ini dimaksudkan agar produsen / perusahaan UTTP dapat memenuhi syarat syarat administrasi dan teknis dalam pengajuan Ijin Tanda Pabrik ( ITP ) maupun perpanjangannya. Sebagaimana diketahui bahwa Pembinaan Teknis adalah pembinaan yang menyangkut sifat ukur, sifat timbang, bahan / material, dimensi dan konstruksi. Kegiatan peneraan meliputi tera, tera ulang baik dilaksanakan di Kantor maupun di luar Kantor / sidang tera ulang yang telah dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Desember Untuk kegiatan Sidang Tera Ulang dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan November 2014 yang mencakup 113 (Seratus tiga belas) lokasi pada 4 ( empat ) Kabupaten, yaitu : Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo dan Sleman dengan jumlah hari kerja 200 (Dua ratus) hari kerja Berikut ini data jumlah perusahaan UTTP dan perkembangan ITP Tabel 3.8 DATA PERUSAHAAN UTTP NO KETERANGAN JUMLAH TAHUN 2014 JUMLAH TAHUN Perusahaan Timbangan Perusahaan Bejana Ukur JUMLAH Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Tabel 3.9 DATA PERKEMBANGAN IJIN TANDA PABRIK NO KETERANGAN JUMLAH TAHUN ITP Baru 0 2 ITP Perpanjangan 2 3 ITP yang masih berlaku 29 JUMLAH TAHUN JUMLAH Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Tabel 3.10 JUMLAH UTTP TERA, TERA ULANG DAN UANG TERA NO KETERANGAN JUMLAH TH Jumlah UTTP Tera ( unit ) Jumlah UTTP Tera Ulang ( unit ) Jumlah Uang Tera ( Rp ) Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 JUMLAH TH LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

78 Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah UTTP yang Ditera dan Ditera Ulang tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp ,- telah terealisasi Rp ,- (89,55%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran V cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 89,55% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 106,17%. Sasaran V didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, meliputi Kegiatan Koordinasi Peningkatan Kinerja Distributor (Pengadaan, Penyaluran, Pemantauan Stock Dan Harga) Komoditi Pokok Penting Dan Strategis terealisasi Rp ,- (87.29%), Pembinaan dan Pengawasan Barang dan Jasa Yang Beredar terealisasi Rp ,- (87.96%), Operasi Pasar Murni Beras terealisasi Rp ,- (89.32%), Peningkatan Perlindungan Konsumen terealisasi Rp ,- (99.06%), Pemantauan Pengadaan Penyaluran, Stock dan Harga Kebutuhan Pokok terealisasi Rp ,- (95.31%), Penyusunan Prognosa Kebutuhan Barang Penting dan Strategis terealisasi Rp ,- (95.79%), Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah (Pelayanan Sidang Tera Ulang) terealisasi Rp ,- (99.52%), Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian terealisasi Rp ,- (100%). Kendala yang dialami saat ini, masyarakat pemilik/pemakai alat UTTP (Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan) belum sepenuhnya memahami tentang hak dan kewajibannya berkait dengan peraturan kemetrologian. Solusi yang telah dilakukan adalah peningkatan pembinaan dan pengawasan kepada pengguna alat UTTP LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

79 III.2.6. Sasaran VI : Meningkatnya Nilai Ekspor Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Nilai Ekspor terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah Nilai Ekspor No Indikator 1 Jumlah Nilai Ekspor Tabel 3.11 TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH NILAI EKSPOR 2014 Target Capaian Akhir % 2014 Target Realisasi Renstra Realisasi (2017) Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) 211,76 201,15 233,25 115,95 221,95 42,73 Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, Pemda DIY telah memanfatkan peluang untuk lebih memberdayakan dan mengoptimalkan peran di sektor industri, perdagangan, koperasi, dan UKM terutama di kancah global melalui jalinan kerjasama yang saling menguntungkan. Dalam peningkatan kinerja ekspor selain mampu memanfaatkan peluang pasar juga harus mampu menjaga pasokan baik jumlah dan mutu sesuai permintaan pasar. Perlunya pemantapan fundamental ekspor seperti kemampuan teknologi, pengembangan produk, produk design, strategi pemasaran, dukungan pembiayaan dan informasi, jaminan hukum dan keamanan pengiriman barang serta mampu melakukan negosiasi dan membuat kontrak dagang. Nilai ekspor DIY terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar US$ 211,76 Juta pada tahun 2013 dan US$ 233,25 Juta pada tahun 2014 atau meningkat sebesar US$ 21,49 Juta (10,14%). Capaian kinerja Nilai Ekspor sebesar 115,95% dari target US$ 201,15 Juta. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun , realisasi tahun 2014 mencapai 42,73% dari target US$1.041,38 juta. Nilai ekspor merupakan data parsial sehingga target akhir tahun RPJMD merupakan akumulasi dari target 2014 sampai dengan 2017 yaitu sudah mencapai 42,73%. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

80 Faktor pendukung dari tercapainya kinerja sasaran yaitu adanya pembinaan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat, Pemda DIY, dan Pemda Kabupaten), adanya stakeholder yang berkontribusi pada pengembangan dan pembinaan eksportir (Asosiasi, Akademisi, LSM, BUMN, dll), adanya Iklim usaha yang kondusif, kondisi ekonomi negara-negara tujuan ekspor membaik, kebijakan pemerintah dibidang ekspor impor yang mendukung pengembangan UKM eksportir (Permodalan, legalitas usaha, insentif dan kemudahan usaha), sehingga jumlah eksportir meningkat. Ekspor DIY terdiri dari lebih dari 100 komoditi. Dari tahun ke tahun, 10 komoditas unggulan DIY hampir sama yaitu pakaian jadi, mebel kayu, sarung tangan kulit, STK Sintetis, kerajinan kulit, atsiri daun cengkeh, kerajinan kayu, kerajinan kertas, kerajinan batu dan kulit disamak, produk tekstil lainnya. Dari tahun ke tahun negara tujuan ekspor utama DIY adalah Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Italia, Korea Selatan, Belanda, Australia, Prancis, Inggris, China, Belgia, Turki, Kanada, Spanyol, India, Uni Emirat Arab, Thailand, Malaysia, Iran, dan Portugal Nilai Impor (Juta US$) Nilai Ekspor (Juta US$) Gambar 3.2 Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor di Provinsi DIY (%), Capaian sasaran Meningkatnya Nilai Ekspor tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp ,- telah terealisasi Rp ,- (92,19%) dari pagu yang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

81 tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran VI cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 92,19% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 115,95%. Sasaran VI didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Peningkatan Pengembangan Ekspor, meliputi Kegiatan Pameran Dalam Negeri Berskala Ekspor terealisasi Rp ,- (95.21%), Pengelolaan Surat Keterangan Asal Bagi Eksportir terealisasi Rp ,- (100%), Fasilitasi KADIN DIY terealisasi Rp ,- (84.64%), Promosi Perdagangan Luar Negeri dan Temu Bisnis terealisasi Rp ,- (90.67%), Penyebarluasan Informasi Kerjasama Perdagangan Internasional terealisasi Rp ,- (94.33%), Sosialisai Perdagangan Bebas Bidang Jasa terealisasi Rp ,- (98.55%), Bimbingan Teknis Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor terealisasi Rp ,- (96.63%). Kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan ekspor yaitu belum memadainya fasilitas infrastruktur pendukung kelancaran ekspor, antara lain : belum adanya kawasan industri, belum ada jalan tol yang menghubungkan DIY ke Semarang sebagai pelabuhan muat produk ekspor Tanjung Emas, belum memilki pelabuhan laut, dan belum adanya dry port. Solusi yang diharapkan adalah perlunya membangun fasilitas infrastruktur pendukung kinerja ekspor seperti membangun kawasan industri, meningkatkan kapasitas pelabuhan udara dan membangun dryport dekat bandara udara atau stasiun kereta api untuk mempermudah dan memperlancar ekspor. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

82 III.2.7. Sasaran VII : Meningkatnya Jumlah IKM Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah IKM terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah IKM Tabel 3.12 TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH IKM No Indikator 2014 Target Capaian s/d Capaian Akhir % 2014 terhadap 2014 Target Realisasi Renstra Realisasi 2017 (%) (2017) 1 Jumlah IKM 84, , ,61 Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014 DIY merupakan wilayah yang miskin sumber daya alam namun kaya sumber daya manusia khususnya di bidang seni dan budaya. Kekayaan potensi ini dapat dijadikan pendukung pembangunan perekonomian apabila dikelola dengan baik karena dapat menciptakan lapangan kerja. Salah satu pengelolaan potensi yang berbasis seni budaya dengan mengembangkan produk-produk industri yang disertai pengembangan teknik desain baru serta kemajuan teknologi informasi. Faktor pendukung dari tercapainya kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah IKM karena adanya pembinaan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat, Pemda DIY, dan Pemda Kabupaten) berupa fasilitasi Teknologi, Pemasaran, Modal, adanya stakeholder lain yg ikut berkontribusi pada pengembangan IKM DIY (Akademisi, Dekranas, BUMN, Asosiasi, LSM, dll), kondisi makro ekonomi yang membaik, kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan IKM, sejalan dengan Keistimewaan DIY. Melalui berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Disperindagkop dan UKM DIY mampu meningkatkan jumlah IKM secara signifikan sehingga mampu melebihi target 2014 yang telah dipetakan di Renstra Disperindagkop Tahun Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah IKM tahun 2014 sebesar unit atau 105,30% dari target unit. Dibandingkan tahun 2013, realisasi kinerja meningkat sebesar atau sebesar unit 2,2%. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun , realisasi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

83 tahun 2014 sudah mencapai 104,61% dari target unit, atau sudah melampaui dari target akhir. Tercapainya sasaran Meningkatnya Jumlah IKM tahun 2014 didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan yang ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp ,- telah terealisasi Rp ,- (95,79%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran VII cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 95,79% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 105,30%. Sasaran VII didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, meliputi Kegiatan Temu Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan DIY Dengan Pelaku Pariwisata terealisasi Rp ,- (92.86%), Peningkatan Sertifikasi Produk IKM Pangan terealisasi Rp ,- (98.09%), Penerapan SNI IKM Logam terealisasi Rp ,- (9.88%), Pesona Pangan Nusantara terealisasi Rp ,- (98.78%), Fasilitasi Pengembangan Industri (IKM) Pewarnaan Alam Batik terealisasi Rp ,- (99.84%), Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Perhiasan Logam dan Perak terealisasi Rp ,- (98.32%), Promosi Gelar Sepatu dan Kulit terealisasi Rp ,- (84.25%), Sosialisasi SVLK Bagi IKM Kayu dan Eksportir terealisasi ,- (99.47%), Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai Tembakau (Cukai) terealisasi Rp ,- (92.08%), Penumbuhan WUB ILSA terealisasi Rp ,- (97.23%), Fasilitasi Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk Kerajinan dan Anyaman terealisasi Rp ,- (98.13%) Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Batu Mulia terealisasi Rp ,- (95.46%), Pengembangan Produksi IKM Kimia terealisasi Rp ,- (97.76%), Pengembangan Sentra IKM Batik terealisasi Rp ,- (99.84%), Temu Usaha IKM Kerajinan dengan Pelaku Pariwisata terealisasi Rp ,-(95.77%), Pengembangan IKM Kayu terealisasi Rp ,- (98.51%), Pameran Kerajinan Kayu dan Bambu terealisasi Rp ,- (96.12%), dan kegiatan dana keistimewaan yaitu Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Produk Budaya khas Yogyakarta terealisasi Rp ,- (97,23%). LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

84 Gambar 3.3. Kegiatan Pameran Bagi IKM Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Produk Budaya khas Yogyakarta terdiri dari beberapa sub kegiatan antara lain Pengembangan IKM Gamelan : 3 25 Orang, Pengembangan IKM Blangkon : 2 25 Orang, Pengembangan IKM Keris : 2 Orang, Pengembangan IKM Wayang Kulit : 2 25 Orang, Pengembangan IKM Olahan Pangan Khas Jogja (Pelat. Makanan Khas : 30 Org, Pelatihan Minuman Khas: 20 Org, Kemitraan: 50 Org), Pengembangan IKM Mebel Ukiran Motif Jogja (Mebel kayu: 3 15 Orang, Mebel bambu: 2 20 Org), Gelar Produk Khas Jogja : 72 Orang, Penyelenggaraan MURI Membatik Terpanjang : 1 Event, Pengembangan IKM Topeng kayu (Pelatihan: 20 Org, Kemitraan: 30 Org), Pengembangan IKM Herbal (Temu Kemitraan : 2 50 Orang, Pelatihan: 2 20 Org), Pameran pada The Golden Jubilee Celebration 2014 WCC Submit in Dongyang : 1 Pameran. Ada satu kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu Kegiatan Penerapan SNI IKM Logam dengan pagu anggaran Rp ,-. Hal ini disebabkan SNI Wajan tidak dilaksanakan karena tidak ada Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Indonesia. SNI kualitas wajan belum bersifat wajib sehingga apabila dilakukan invest laboratorium pengujian wajan secara ekonomi tidak menguntungkan. Kegiatan ini sebenarnya merupakan upaya persiapan dalam rangka menghadapi MEA dimana produk-produk peralatan rumah tangga nantinya akan mengalami persaingan yang keras sedangkan produk yang dimiliki oleh DIY belum terstandar LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN SKPD : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY Tahun : 2014 No. Sasaran strategis Indikator Program/Kegiatan Anggaran Kinerja Realisasi Fisik Keuangan % % KOPERASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN LAMPIRAN I.2 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN LAPORAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAERAH DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2014 PERIODE BULAN : DESEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun2004 Tentang perimbangan keuangan pusat dalam rangka mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG 2.1. STRUKTUR ORGANISASI Dasar pembentukan struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang adalah sebagai

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji Syukur kami

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi dan misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita-cita

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi periode

Lebih terperinci

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

LKj-IP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah / Dinas Koperasi,UKM& Ekraf Kabupaten Kutai Timur TA 2015

LKj-IP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah / Dinas Koperasi,UKM& Ekraf Kabupaten Kutai Timur TA 2015 LKj-IP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah / Dinas Koperasi,UKM& Ekraf Kabupaten Kutai Timur TA 2015 LKj-IP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah / Dinas Koperasi,UKM& Ekraf Kabupaten Kutai Timur TA 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1.15.01. Dinas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir RKPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi : 1.15.01.

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011 Jl. Parasamya Nomor 8, Tridadi, Sleman. Telp. (0274) 865559, Fax. 865559 Kode Pos 55511 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO NO INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA I. Informasi tentang Profil DINAS PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LAKIP DISPERINDAG DENPASAR TA. 2015

KATA PENGANTAR LAKIP DISPERINDAG DENPASAR TA. 2015 KATA PENGANTAR Om Swastiastu, Sebagai umat beragama, marilah kita menghaturkan Angayu bagia, Puji dan Syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-nya

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.11. - KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT I. Dasar Hukum Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lahat dibentuk berdasarkan : 1. Peraturan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasiperiode

Lebih terperinci

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 245 Telp. (031) 3956708, 395709 / Fax. (031) 3956710 KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Agenda pembangunan bidang ekonomi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode TOTAL 2.011.165.000 4.499.670.000

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh Opong Sumiati Dasar Hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD: DINAS KUKM DAN PERINDAG NO KODE Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Perubahan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Kabupaten Banyuwangi ini merupakan dokumen komprehensif berwawasan 1 (satu)

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH a. Program dan Kegiatan. Program pokok tahun 2012 yang dilaksanakan oleh SKPD/UPT dalam rangka penyelenggaraan urusan Koperasi dan UKM yaitu: 1) Program penciptaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Utara BAB I PENDAHULUAN KEPALA DINAS PERDAGANGA N DALAM KEPALA SEKSI

Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Utara BAB I PENDAHULUAN KEPALA DINAS PERDAGANGA N DALAM KEPALA SEKSI BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI SKPD Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Utara merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang berada di bawah dan bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDAPROVSU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDAPROVSU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDAPROVSU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Umum Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun 2014 1 PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dilaksanakan

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ii DAFTAR ISI Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii RINGKASAN EKSEKUTIF iv BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 LATAR BELAKANG 1 I.2 LANDASAN HUKUM 2 I.3 TUJUAN

Lebih terperinci

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018 DINAS PERDAGANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rancangan Rencana Kerja 2018 Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2016

RENCANA KERJA TAHUN 2016 RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2 GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Perumusan umum Program Prioritas Kota Bandung bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan Wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program pembangunan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Kabupaten Banyuwangi diselaraskan dengan tujuan pembangunan koperasi dan UMKM yang tercantum pada Pola

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1. STRUKTUR ORGANISASI Keberadaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor diatur dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 I. VISI No 1. URAIAN VISI sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka, berdaya saing global dan berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2 BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU A. Sejarah Singkat. Pada pasal 2 ayat 1 peraturan Menteri Dalam Negeri. Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan

Lebih terperinci

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan BAB 3 ISU ISU STRATEGIS 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN a. Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : 1. Kurangnya pangsa pasar

Lebih terperinci

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. BAB XX DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 400 Susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1.

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG DAN SEKSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG DAN SEKSI TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG DAN SEKSI 1. BIDANG PERDAGANGAN Bidang Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang perdagangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Koperasi, UKM,

Lebih terperinci

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan

Lebih terperinci