PENGARUH PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 241 JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 241 JAKARTA"

Transkripsi

1 PEGARUH PELAKSAAA BATUA OPERASIOAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP EGERI 241 JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada akultasi lmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh AHMAD ARHA IM: JURUSA PEDIDIKA AGAMA ISLAM AKULTAS ILMU TARBIYAH DA KEGURUA UIVERSITAS ISLAM EGERI SYARI HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

2

3

4

5

6

7 ABSTRAK Ahmad arhan (IM: ). Pengaruh Pelaksanaan Bantuan Operasinal Seklah (BOS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP egeri 241 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli 2013 di SMP egeri 241 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metde deskriptif krelatif, yaitu untuk menguji hubungan antar variabel X (bantuan perasinal seklah) dengan variabel Y (prestasi belajar siswa). Analisis data menggunakan deskripsi krelasi kemudian dianalisis dengan menggunakan krelasi prduct mment dan didukung dengan teknik-teknik pengumpulan data melalui angket, bservasi, dkumentasi dan wawancara. Jumlah ppulasi penelitian 180 siswa dengan sampel sebanyak 21 siswa. Hasil penelitian berdasarkan interpretasi secara sederhana atau kasar menunjukan bahwa nilai r hitung sebesar 0,262 terletak pada rentang 0,20-0,40, berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat krelasi yang lemah atau rendah. Sedangkan melalui interpretasi dengan menggunakan tabel nilai r prduct mment nilai r hitung 0,262 lebih kecil dari r tabel baik pada taraf signifikan 1% (0,549) maupun pada taraf signifikan 5% (0,433) yang berarti H diterima dan Ha ditlak. Adapun kefisien determinasi (kntribusi variabel X terhadap variabel Y) diperleh hasilnya sebesar 6,9%. Dengan demikian hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang rendah atau rendah antara pelaksanaan bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa SMP egeri 241 Jakarta. Bantuan perasinal seklah (BOS) memberikan kntribusi kecil sekali dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP egeri 241 Jakarta. Ahmad arhan i

8 KATA PEGATAR Alhamdulillah Wasyukurillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semga tetap tercurah kepada Habibina Wanabiyina Wamaulana Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kepada kebenaran, juga bagi keluarganya, sahabat dan rang-rang yang menyelusuri kembaran siran dan menyambung perjuangan hingga akhir aman. Dalam penulisan skripsi ini banyak kesulitan, hambatan dan rintangan, yang penulis hadapi, namun berkat partisipasi dan mtivasi serta masukan terhadap penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Ibu Dra. urlena Rifa i, MA, Ph.D, Dekan akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Uiniversitas Islam egeri (UI) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Abdul Majid Khn, MAg, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Dan Ibu Marhamah Saleh, Lc, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam 3. Bapak Dr. H. Dimyati, MA. Dsen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat dan arahan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan perlindungannya. 4. Seluruh Dsen akultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UI Syarif Hidayatullah Jakarta yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang berlimpah, semga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi penulis. 5. Kepala seklah dan seluruh dewan guru SMP egeri 241 Jakarta yang telah mengiinkan penulis untuk melakukan penelitian. ii

9 6. Pimpinan serta staf Perpustakaan Utama UI, serta Perpustakaan akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah membantu penulis dalam melengkapi literature guna mendukung penulisan skripsi ini. 7. Terutama untuk kedua rang tuaku tercinta, Ayahanda Suratn dan Ibunda Sapariyah yang telah memberikan kasih sayang dengan besar hati mendidik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan serta selalu menginspirasikan penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan. 8. Kakak-kakak tercinta yang telah banyak membantu baik materil maupun memberikan semangat dan keceriaan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Sahabat-sahabat tercinta Glden riend (Ahmad Hubbudin, Ahmad Syarif, Lia Widiawati, dan Lailatul Mahmudah) serta teman-teman kelas Pendidikan Agama Islam A angkatan 2007/2008 (maaf tidak dapat disebutkan satu persatu) yang selama ini telah mensupprt dan membantu penulis. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas namun tidak mengurangi rasa terimaksih yang sedalam-dalamnya semga allah SWT memberikan kebaikan kepada mereka. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan serta saran dari pembaca semga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah membaca khususnya bagi penulis. Amin Jakarta, Maret 2014 Ahmad arhan iii

10 DATAR ISI HALAMA JUDUL LEMBAR PEGESAHA PEMBIMBIG LEMBAR PEGESAHA PEGUJI LEMBAR PERYATAA KARYA SEDIRI ABSTRAK... KATA PEGATAR... DATAR ISI... DATAR TABEL... DATAR LAMPIRA... i ii iv vii ix BAB I BAB II : PEDAHULUA A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 5 C. Pembatasan Masalah... 5 D. Perumusan Masalah... 5 E. Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 6 : LADASA TEORI DA PAGAJUA HIPOTESIS A. Deskripsi Teri Prgram BOS (Bantuan Operasinal Seklah)... 8 a. Pengertian Prgram BOS... 8 b. Tujuan BOS... 8 c. Sasaran Prgram dan Besar Bantuan BOS... 8 d. Penggunaan Dana BOS Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar b. aktr-faktr yang Mempengaruhi Prestasi Belajar c. Cara mengetahui Prestasi Belajar iv

11 d. Indikatr Prestasi Belajar B. Hasil Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berfikir D. Hiptesis Penelitian BAB III BAB IV BAB V : METODOLOGI PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Metde Penelitian C. Ppulasi dan Sampel D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Penglahan dan Analisis Data Hiptesis Statistik : HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Gambaran Umum SMP egeri 241 Jakarta Sejarah Berdirinya SMP egeri 241 Jakarta Letak Gegrafis SMP egeri 241 Jakarta Visi dan Misi SMP egeri 241 Jakarta Tujuan SMP egeri 241 Jakarta Keadaan Guru dan Siswa Serta Orang Tua Siswa SMP egeri 241 Jakarta Struktur dan Bagan Organisasi SMP egeri 241 Jakarta Sarana dan Prasarana SMP egeri 241 Jakarta B. Deskripsi Data C. Analisis Data dan Pengujian Hiptesis D. Pembahasan Hasil Penelitian : KESIMPULA, SARA DA PEUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran C. Penutup v

12 DATAR PUSTAKA LAMPIRA-LAMPIRA vi

13 DATAR TABEL Tabel 1 Kmpnen Pembiayaan BOS 9 Tabel 2 Kisi-kisi Kuesiner Bantuan Operasinal Seklah terhadap prestasi belajar siswa di SMP egeri 241 Jakarta 32 Tabel 3 Skala Penilaian 33 Tabel 4 Penafsiran Persentase 4 34 Tabel 5 Jumlah Siswa SMP egeri 241 Jakarta 42 Tabel 6 Angka Indeks Krelasi Prduct Mment 36 Tabel 7 Jumlah guru SMP egeri 241 Jakarta 44 Tabel 8 Jumlah siswa SMP egeri 241 Jakarta 45 Tabel 9 Sarana prasarana SMP egeri 241 Jakarta 49 Tabel 10 Hasil jawaban angket tentang bantuan perasinal seklah di SMP egeri 241 Jakarta 50 Tabel 11 Dana BOS dalam memberikan keringanan pembiayaan iuran bulanan di seklah membuat siswa bersemangat belajar 51 Tabel 12 Siswa termtivasi dalam kegiatan praktikum dikarenakan dana BOS dalam membantu pembiayaaniuran praktek di seklah 51 Tabel 13 Walapun siswa kurang berprestasi di seklah dengan adanya dana BOS dalam keringan pembiayaan iuran ujian membuat siswa giat belajar 52 Tabel 14 Siswa ptimis dengan tugas di seklah dapat belajar lebih baik berkat dana bs yang meringankan iuran seklah 53 Tabel 15 Dalam pembiayaan iuran seklah yang ditanggung leh BOS membantu siswa dalam berprestasi 53 Tabel 16 Dalam perlengkapan buku-buku di seklah yang ditanggung dana BOS membuat siswa mudah mendapatkan buku-buku yang diinginkan 54 Tabel 17 Perlengkapan bahan belajar dalam prses belajar yang didapatkan di seklah berkat bs membuat siswa giat belajar 54 vii

14 Tabel 18 Siswa belajar menggunakan perlengkapan alat-alat tulis yang di dapatkan berkat dana BOS membantu siswa dalam prses belajar lebih semangat 55 Tabel 19 Alat-alat perlengkapan siswa di seklah sangat memadai berkat dana BOS 56 Tabel 20 Perlengkapan siswa dalam prses belajar dipengaruhi dana BOS untuk seklah 56 Tabel 21 Walapun buku pelajaran sudah tersedia berkat dana BOS di Seklah membuat siswa sulit berprestasi 57 Tabel 22 Pembelajaran dengan buku pelajaran yang memadai karena adanya dana BOS membuat siswa rajin belajar 57 Tabel 23 Siswa bisa berprestasi tanpa dana BOS dalam prses belajar dalam pengadaan buku pelajaran di seklah 58 Tabel 24 Belajar dengan buku pelajaran yang tersedia di seklah masih belum cukup dalam prses belajar saya walaupun sudah dibantu leh dana BOS 58 Tabel 25 Siswa mengalami kesulitan dalam prses belajar dikarenakan sarana yang digunakan kurang memadai walapun sudah dibantu dana BOS 59 Tabel 26 Prestasi siswa di seklah dipengaruhi sarana pendidikan yang memadai berkat dana BOS 60 Tabel 27 Ruang kelas yang dibantu dana BOS di seklah memadai dan nyaman dalam prses belajar 60 Tabel 28 Dana BOS dalam prses belajar di seklah pembeliaan buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan mempengaruhi semangat belajar siswa 61 Tabel 29 Dengan menggunakan sarana labratrium kmputer pendidikan di seklah yang di danai leh bs membantu siswa giat belajar 62 Tabel 30 Dalam prses belajar siswa di seklah dipengaruhi sarana Labratrium IPA pendidikan yang dibantu leh BOS 62 Tabel 31 Respn terhadap cara guru dalam penyampaian materi di viii

15 seklah dalam prses belajar lebih baik berkat dana BOS yang membantu prses belajar mengajar 63 Tabel 32 Cara guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada siswa kualitas guru meningkat karena dana BOS 64 Tabel 33 Guru selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana BOS yang menunjang semua keperluan guru 64 Tabel 34 Dalam prses belajar alat peraga yang digunakan guru lebih variasi berkat dana BOS yang membantu prses belajar 65 Tabel 35 Dana BOS sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan metde yang belum pernah disampaikan, berkat BOS metde lebih efektif 65 Tabel 36 Dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media belajar 66 Tabel 37 Guru selalu melakukan evaluasi belajar secara berkala 67 Tabel 38 Penambahan hnr (insentif) dari BOS membuat guru dalam prses belajar mengajar mengalami peningkatan 67 Tabel 39 Pemberian hnr (insentif) dari BOS membuat guru lebih termtivasi dalam memberikan materi pelajaran 68 Tabel 40 Guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan dana BOS 68 Tabel 41 ilai hasil angket bantuan perasinal seklah 69 Tabel 42 Klasifikasi skr angket bantuan perasinal seklah 70 Tabel 43 Hasil prestasi belajar siswa 71 Tabel 44 Klasifikasi prestasi belajar siswa 72 Tabel 45 Kerja kefisien krelasi penggunaan bantuan perasinal seklah (bs) terhadap prestasi belajar siswa di smp negeri 241 Jakarta 73 ix

16 DATAR LAMPIRA Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Angket bantuan perasinal seklah Pedman wawancara kepala seklah SMP egeri 241 Jakarta Latar Belakang Eknmi Keluarga Daftar nilai siswa x

17 BAB II LADASA TEORI DA PEGAJUA HIPOTESIS A. Deskripsi Teritik 1. Prgram BOS (Bantuan Operasinal Seklah) a. Pengertian Prgram BOS Prgram BOS adalah prgram pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya nn persnalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana prgram wajib belajar. Menurut PP 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, biaya nn persnalia adalah biaya untuk bahan atau alat pelajaran pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa langganan daya dan jasa serta pemeliharan sarana dan prasarana. 1 Prgram BOS di latarbelakangi dengan adanya peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) diakibatkan leh ditariknya sebagian subsidi pemerintah untuk BBM. Sebagai akibat dari naiknya harga BBM tersebut, diperkirakan akan menambah beban masyarakat, terutama masyarakat miskin. Dalam bidang pendidikan, para rang tua akan mengalami kesulitan dalam membiayai pendidikan anaknya. Atas dasar pertimbangan tersebut, pemerintah sejak tahun 2006 mengalihkan sebagian dari subsidi BBM tersebut untuk membantu murid dari keluarga kurang mampu melalui Prgram Kmpensasi Pengurangan Subsidi (PKPS) BBM bidang pendidikan, dalam bentuk Bantuan Operasinal Seklah (BOS). Bantuan untuk murid di bawah Departemen Pendidikan asinal di integrasikan melalui BOS (Bantuan Operasinal Seklah. 2 1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) dan Lapran Keuangan Bantuan Operasinal Seklah Tahun Anggaran 2012 ( Jakarta: Direktrat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, 2012), h Departemen Pendidikan asinal, Petunjuk Pelaksanaan Prgram Kmpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BKM), (Jakarta: Direktrat Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003), h.1. 7

18 8 b. Tujuan BOS Dalam buku petunjuk teknis penggunaan dana bantuan perasinal seklah (BOS) dan lapran keuangan bantuan perasinal seklah tahun anggaran 2012 yang diterbitkan leh Direktrat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan bahwa tujuan dari prgram BOS antara lain : 1) Secara umum, prgram BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. 2) Secara khusus, prgram BOS ini bertujuan agar murid ditingkat dasar dan menengah, yang berasal dari keluarga kurang/tidak mampu dapat membiayai keperluan seklahnya, sehingga : a) Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya perasi seklah, kecuali pada rintisan seklah bertaraf internasinal (RSBI) dan seklah bertaraf internasinal (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga pungutan/sumbangan tidak bleh berlebihan. b) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di seklah negeri maupun swasta. c) Meringankan beban biaya perasinal seklah bagi siswa di seklah swasta. c. Sasaran Prgram dan Besar Bantuan BOS Sasaran prgram BOS adalah semua seklah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap (SATAP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan leh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh prvinsi Indnesia. Besar biaya satuan BOS yang diterima leh seklah termasuk BOS buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan :

19 9 1) SD/SDLB sebesar Rp ,-/siswa/tahun 2) SMP/SMPLB/SMPT/SATAp sebesar Rp ,-/siswa/tahun. 3 d. Penggunaan dana BOS Dana BOS yang diterima leh seklah, dapat digunakan untuk membiayai kmpnen kegiatan-kegiatan berikut: Kmpnen Pembiayaan 1 Pembelian/ Penggandaan buku teks pelajaran 2 Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru 3 Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa 4 Kegiatan ulangan dan ujian Tabel 1 Kmpnen Pembiayaan BOS Item Pembiayaan a. Mengganti yang rusak b. Menambah kekurangan untuk memenuhi rasi satu siswa satu buku a. Biaya pendaftaran b. Penggandaan frmulir c. Administrasi pendaftaran d. Pendaftaran ulang e. Pembuatan spanduk seklah bebas pungutan a. PAKEM (SD) b. Pembelajaran Kntekstual (SMP) c. Pengembangan pendidikan karakter d. Pembelajaran remedial e. Pembelajaran pengayaan f. Pemantapan persiapan ujian g. Olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja h. Usaha kesehatan seklah (UKS) a. Ulangan harian b. Ulangan umum c. Ulangan seklah Penjelasan Perhatikan Peraturan Mendiknas. 2 Tahun 2008 Tentang Buku Termasuk untuk ftcpy, knsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru Termasuk untuk hnr jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran dan biaya transprtasinya, biaya transprtasi dan akmdasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lmba, ftcpy, membeli alat lahraga, alat kesenian, dan biaya pendaftaran mengikuti lmba Termasuk untuk ftcpy, penggandaan sal, hnr kreksi ujian dan hnr guru dalam rangka penyususnan rapr siswa 3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, p.cit. h. 2-3.

20 10 5 Pembelian bahan-bahan habis pakai 6 Langganan daya dan jasa 7 Perawatan seklah 8 Pembayaran hnrarium bulanan guru a. Buku tulis, kapur tulis, pensil, spidl, kertas, nahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris b. Langganan Kran, majalah pendidikan, majalah ilmiah dan majalah sastra c. Minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di seklah d. Pengadaan suku cadang alat kantr a. Listrik, air dan telepn, internet (fixed/mbile mdem) baik dengan cara berlangganan maupun prabayar b. Pembiayaan penggunaan internet termasuk untuk pemasangan baru c. Membeli genset atau jenis lainnya yang lebih cck di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di seklah yang tidak ada jaringan listrik a. Pengecatan, perbaikan atap bcr, perbaikan pintu dan jendela b. Perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi seklah(kamar mandi dan WC), perbaiakan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas seklah lainnya a. Guru hnrer (hanya untuk memenuhi SPM) b. Pegawai administrasi Penggunaan internet dengan mbile mdem dapat dilakukan untuk mekasimal pembelian vucher sebesar Rp perbulan Kamar mandi dan WC siswa harus dijamin berfungsi dengan baik. Jika dalam keadaan mendesak dan tidak ada sumber dana lainnya, dana BOS dapat digunakan untuk pembelian meja dan kursi siswa jika meja dan kursi yang ada sudah rusak berat

21 11 hnrer dan tenaga kependidikan hnrer 9 Pengembanga n prfesi guru 10 Membantu siswa miskin (termasuk administrasi untuk SD) c. Pegawai perpustakaan d. Penjaga seklah e. Satpam f. Pegawai kebersihan KKG/MGMP dan KKKS/MKKS a. Pemberian tambahan bantuan biaya transprtasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transprtasi dari dan ke seklah b. Membeli alat transprtasi sederhana bagi siswa miskin yang menjadi barang inventaris seklah (misalnya sepeda, perahu penyebrangan, dll) c. Membeli seragam, sepatu dan alat tulis bagi siswapenerima subsidi siswa miskin (SSM) sebanyak penerima SSM, baik dari pusat, prvinsi maupun kabupaten/kta di seklah tersebut Khusus untuk seklah yang memperleh hibah/blck grant pengembanagn KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama hanya diperblehkan menggunakan dana BOS untuk biaya transprtasi kegiatan apabila tidak disediakan leh hibah/blck grant tersebut.

22 12 11 Pembiayaan pengellaan BOS 12 Pembelian perangkat cmputer 13 Biaya lainnya jika seluruh kmpnen 1 s.d 12 terlah terpenuhi pendanaanny a dari BOS a. Alat tulis kantr (ATK termasuk tinta printer, Cd dan flash disk) b. Penggandaan, suratmenyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan lapran BOS dan baiay transprtasi dalam rangka mengambil dana BOS di bank/pt Ps a. Desktp/wrk statin b. Printer atau printer plus scanner a. Mesin ketik b. Peralatan UKS Masing-masing maksimal 1 unit dalam satu tahun anggaran. Peralatan cmputer tersebut harus ada di seklah Tidak bleh menggunakan dana BOS untuk membeli alat peraga/media pembelajaran IPS, IPA dan Lab. Bahasa 4 2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Sebelum pembahasan tentang prestasi belajar, terlebih dahulu penulis terangkan beberapa pengertian prestasi menurut beberapa sumber. Meskipun prestasi belajar istilah yang sudah laim dalam dunia pendidikan namun hal ini adalah predikat yang masih bersifat umum dan luas penggunannya. Istilah prestasi belajar diberikan kepada keadaan yang menggambarkan tentang hasil yang ptimal dari suatu aktifitas belajar. Sehingga prestasi belajar tidak bisa dipisahkan dari 4 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, p.cit. h

23 13 pengertian belajar. Oleh karena itu akan dikemukakan pengertian masingmasing kedua kata tersebut. Kata prestasi berasal dari kata belanda Prestise kemudian dalam bahasa Indnesia menjadi prestasi yang berarti apa yang telah dilakukan atau diciptakan. Hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperleh dengan jalan keuletan bekerja. 5 Menurut Kamus Besar Bahasa Indnesia pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan/dikerjakan dsb). 6 Atau prestasi belajar bisa diartikan sebagai usaha yang telah dilakukan seserang setelah melakukan pekerjaan atau perbuatan. 7 Apabila ada rang yang mendapat prestasi di bidang Sejarah asinal, maka yang dimaksud adalah hasil yang diperleh seserang dalam bidang Sejarah asinal. Demikian juga, bila rang yang mendapat prestasi di bidang pendidikan maka yang dimaksud adalah hasil yang dicapai seserang dalam bidang belajar. Hal tersebut merupakan bukti dari keberhasilannya setelah ia melakukan suatu aktifitas tertentu. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan leh Pasaribu prestasi adalah hasil yang diperleh seserang setelah mengikuti pendidikan atau latihan tertentu. 8 Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau diusahakan seserang setelah melakukan suatu aktifivitas yang dilakukan. Sedangkan arti belajar dalam kamus besar Bahasa Indnesia belajar adalah berusaha memperleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan leh pengalaman. 9 Sedangkan dalam kamus pedaggik dikatakan bahwa belajar adalah 5 Habsyi, Kamus Ppuler, ( Jakarta: Centre, 1983), Cet. 20, h Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indnesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h Mh. Uer Usman, Menjadi Guru prfessinal, (Bandung: PT Remaja Rsdakarya, 2005), cet. 2, h Pasaribu, Prses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsit, 1983), hlm Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indnesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 13.

24 14 berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan, seserang yang telah mempelajari sesuatu dapat terbukti melalui perbuatannya. 10 Belajar adalah suatu prses yang dilakukan individu untuk memperleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 11 Sedangkan belajar menurut beberapa pendapat adalah : 1) Menurut M. Uer Usman, belajar adalah prses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interkasi antara individu dengan lingkungannya. 12 2) Menurut Djamarah mendefinisikan belajar sebagai serangkain kegiatan jiwa raga untuk memperleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kgnitif, bjektif, dan psikmtr. 13 3) Menurut Paimun dalam bukunya Psiklgi Perkembangan berpendapat bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu prses yang memungkinkan timbulnya atau terbentknya respn utama dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan leh adanya kematangan atau leh adanya perubahan sementara karena keadaan sewaktu. 14 Dalam beberapa pengertian yang diungkapkan leh beberapa ahli diatas, terdapat kesamaan mengenai pengertian belajar yaitu adanya perubahan baik pada pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang dihasilkan sebagai akibat dari prses latihan atau pengalaman. Kini akan dibicarakan lebih lanjut tentang hasil dari kegiatan belajar siswa, yaitu prestasi belajar. 10 Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, ( Sl: Aneka, 1993), cet. I, h Slamet, Belajar dan faktr-faktr yang mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet. I, h Mh. Uer Usman, p. cit., h Syaiful Bachri Djamarah, Psiklgi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm Paimun, Psiklgi Perkembangan, (Jakarta: Direktrat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997), h. 178.

25 15 Mchtar Buchri dalam bukunya teknik-teknik evaluasi dalam pendidikan prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai atau ditunjukkan leh murid sebagai hasil belajarnya baik itu berupa angka atau huruf maupun tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai leh masing-masing anak dalam peride tertentu. 15 b. aktr-faktr yang mempengaruhi prestasi Belajar Dalam lembaga-lembaga pendidikan, belajar merupakan key term (istilah kunci) dan utama dalam upaya pendidikan. Karena prses belajar merupakan the prcess f aquiring knwledge, yakni prses untuk memperleh pengetahuan. Sehingga belajar dapat dikatakan sebagai tnggak terjadinya suatu perubahan-perubahan dalam diri anak didik yang diwujudkan dalam tingkah lakunya sehari-hari. Oleh karena itu, belajar merupakan hal pkk dalam kehidupan manusia. Karena hampir semua perkembangan dan perubahan manusia terjadi karena belajar. Prses belajar tentunya tidak lepas dari berbagai faktr-faktr yang dapat mempengaruhi sebagaimana keberhasilan belajar tadi. ana Sudjana berpendapat bahwa hasil belajar yang siswa dipengaruhi leh dua faktr dari dalam diri siswa dan faktr yang datang dari luar siswa/faktr lingkungan. 16 Untuk lebih jelasnya faktr-faktr yang mempengaruhi belajar akan dipaparkan per item sebagai berikut: 1) aktr Internal aktr internal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: a) aktr isilgis (Jasmaniah) Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibandingkan dengan jasmani yang kurang sehat, karena hal ini berpengaruhi terhadap kegiatan belajar siswa. Untuk itu agar tetap sehat, maka kndisi makanan harus diperhatikan dan didukung leh kegiatan 15 Mchtar Buchri, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1983), hlm ana Sudjana, Dasar-Dasar Prses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Al- Gensind, 1995), h. 39.

26 16 lah raga. Dalam hal ini panca indera pun berpengaruh dalam belajar, karena panca indera merupakan pintu masuk pertama segala apa yang dilihat, didengaar, diucapkan dari hasil kerja indera kemudian tak dan hati baru dapat menerima, memahami, dan beraksi. b) aktr Psiklgis aktr psiklgis yang mempengaruhi aktifitas belajar cukup banyak. aktr ini dipandang sebagai berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian prses belajar mengajar akan berhasil dengan baik. aktr psiklgis meliputi: (1) Bakat Bakat yang terdapat pada tiap siswa berbeda-beda, siswa yang belajar sesuai dengan bakat yang telah ada akan lebih cepat berhasil. Seperti rang yang memiliki bakat seni, ia akan cepat tanggap dengan hal-hal yang berhubungan dengan seni. Sehubungan dengan hal ini, Sardiman menyatakan bahwa bakat adalah sesuatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada. 17 (2) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. 18 Minat memegang peranan penting dalam menentukan prses belajar dan prestasi siswa. Minat menyangkut maslah senang dan tidak senang, tertarik dan tidak tertarik. Apabila bahan pelajaran itu sesuai dengan keinginan (minat) siswa, maka akan lebih giat dalam belajar. Akan tetapi jika pelajaran tersebut tidak menarik lagi 17 Sardiman, Interaksi dan Mtivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1995), h Thirin, Psiklgi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafind Persada, 2005), h. 119.

27 17 siswa akan menimbulkan kelesuan dan semangat belajarnya berkurang. (3) Sikap Sikap adalah kemampuan yang mempengaruhi lahirnya tindakan individu yang bersumber dari desakan atau drngan dalam hati, kebiasaan-kebiasaan dengan lingkungan yang mempengaruhinya. 19 Sikap mempunyai peranan dalan pla tingkah laku yang spesifik dan biasanya muncul dengan reaksi emsinal. (4) Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan untuk meletakkan hubunganhubungan dari prses berpikir. 20 Intelegensi adalah kecerdasan yang merupakan salah satu faktr yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa. Jadi siswa yang intelegensinya rendah, dan merasa kesulitan dalam menyerap materi yang dipejari, tetapi sebaliknya siswa yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah menerima materi yang diajarkan (5) Mtivasi Mtivasi sebagai gejala yang terkandung dalam stimuli tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan menuju kearah tujuan tersebut. Mtivasi ini bisa berupa drngan dasar atau internal dan insentif di luar diri individu. 21 (6) Knsentrasi Knsentrasi adalah memusatkan segenap kekuatan perhatian kepada suatu situasi belajar. 22 Apabila dalam belajar kurang Sardiman, p. cit. h Kartini Kartn, Psiklghi Umum. (Bandung: Mandar Maju, 1996), h Oemar Hamalik, Psiklgi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Offset, 1992), h. 22 Sardiman, p. cit., h. 40.

28 18 berknsentrasi maka materi yang masuk dalam pikiran cenderung berkesan, tetapi samar-samar dalam kesadaran (7) Perhatian Perhatian maksudnya adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada sesuatu bjek pelajaran yang atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar. 23 (8) Pemahaman Pemahaman atau cmprehensin dapat diartikan menguasai sesuai dengan pikiran. Karena itu maka belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya. 24 Apabila siswa benar-benar memahami materi pelajarannya maka siswa akan siap memberi jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan atau berbagai masalah dalam belajar. 2) aktr Eksternal aktr eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: a) aktr n Ssial Yang dimaksud faktr nn ssial adalah faktr-faktr dari luar diri anak itu sendiri seperti : (1) Situasi dan tempat belajar yang memadai, sejuk dan tidak gaduh dan ruang belajar yang cukup luas (2) Alat peraga yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam memahami suatu materi pelajaran (3) Metde dan gaya pengajaran dan pembinaan dalam penyampaian pelajaran yang digunakan (4) Bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa (5) Hukuman dan ganjaran, hal ini bertujuan untuk menimbulkan mtif belajar yang lebih giat 23 Sardiman, p. cit., h Ibid., h. 42.

29 19 Oleh karena itu agar prses belajar dapat berhasil dengan baik, maka harus dipersiapkan faktr-faktr yang mendukung dan menghindari faktr yang menghambat kegiatan belajar. b) aktr Ssial Yang dimaksud dengan faktr ssial dalam belajar adalah hubungan manusia dengan manusia. Untuk lebih jelasknya faktrfaktr ssial di atas akan penulis paparkan sebagai berikut : (1) aktr lingkugan keluarga, meliputi : (a) Orang tua Cara rang tua mendidikan anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama dan cara rang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. 25 Orang tua merupakan faktr yang sangat dminan yang dapat mempengaruhi anak dalam prses belajar, karena rang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya yang mula-mula menerima pendidikan. Partisipasi rang tua antara lain dengan menciptakan iklim rumah yang nyaman, disiplin, menciptakan budaya belajar atau memtivasi serta membimbing belajar anaknya dirumah. Orang tua juga memegang peranan utama dalam memikul tanggung jawab terhadap pendidikan dan kelangsungan hidup anak-anaknya. Kasih sayang rang tua yang diberikan kepada anak secara wajar atau sesuai dengan kebutuhan, mempunyai arti sangat penting bagi pertumbuhannya. Dalam pendidikan agama, drngan dan perhatian rang tua sangat diperlukan bagi anaknya. (b) Eknmi Keluarga Keadaan eknmi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus 25 Slamet, p. cit., h.61

30 20 terpenuhi kebutuhan pkknya juga membutuhkan fasilitas belajar. 26 Karena faktr eknmi keluarga ini merupakan faktr yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan belajar siswa pada masa sekarang ini, sebab hal ini berkenaan dengan masalah biaya pendidikan yang dirasa amat membebani beban rang tua siswa, khususnya, bagi mereka yang status eknminya menengah kebawah. Masalah biaya pendidikan ini memang merupakan faktr yang sangat menentukan bagi kelangsungan studi siswa. (2) aktr lingkungan pendidikan frmal (seklah), antara lain: (a) Kurikulum dan metde mengajar Kurikulum dan metde mengajar merupakan faktr yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa penggunaan metde pembelajaran yang tepat bertujuan untuk meningkatkan mtivasi belajar siswa. Oleh karena itu serang guru harus mampu mengusahakan metde belajar yang tepat dan efisien. (b) Relasi guru dan siswa Hubungan antara guru dengan siswa sangat penting diciptakan sehingga antara guru dan murid atau sebaliknya dapat berkmunikasi dengan baik. Sehingga guru akan lebih mudah mengetahui kelemahan dan kelebihan antara siswa yang satu dengan yang lain. (c) Disiplin seklah Peraturan dan tata tertib seklah sangat berpengaruh terhadap prses pembelajaran di seklah. Untuk itu perlu diciptakan disiplin seklah mulai dari kepala seklah, guru, karyawan serta siswa itu sendiri. Dengan disiplin yang 26 Slamet, p. cit., h. 5.

31 21 tinggi maka siswa akan terbiasa hidup dalam lingkungan yang teratur (d) Sarana dan Prasarana Alat pelajaran dan keadaan gedung sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa sebab dengan peralatan pembelajaran yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan serta keadaan gedung yang baik, iklim seklah yang sehat dan nyaman akan mengantarkan siswa pada pembelajaran yang efektif dan efisien. (3) aktr lingkungan masyarakat, antara lain : (a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Dengan kegiatan yang psitif di masyarakat misalnya tentang kegiatan ssial masyarakat, lah raga dan sebagainya akan menambah pengalaman siswa hal ini akan menunjang prestasi siswa 27 (b) Mass Media Peran mass media adalah memberikan infrmasi tentang segala sesuatu yang ditujukan kepada masyarakat luas, yang di dalamnya termasuk dalam bidang pendidikan, sehingga infrmasi tentang ilmu pengetahuan dan masalah ssial yang ada di masyarakat dapat berpengaruh terhadap prestasi (c) Teman Beraul Persahabatan siswa sangat berpengaruh pada prestasi belajar untuk itu siswa harus dapat memilih teman gaul yang sesuai baik di seklah maupun di masyarakat. Dengan bersahabat pada rang yang sesuai maka lebih mudah dalam bertanya, bertukar pikiran tentang hal-hal yang psitif. Misalnya tentang kegiatan di masyarakat dan di seklah 27 Slamet, p. Cit., h. h.70

32 22 (d) Bentuk kehidupan masyarakat Dengan pla kehidupan masyarakat yang peduli pendidikan maka akan berpengaruh psitif pada peningkatan prestasi siswa. Demikian sebaliknya masyarakat yang acuh pada pendidikan khususnya seklah hal ini akan menghambat tercapainya prestasi. 28 Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psiklgi Belajar, menambahkan faktr-faktr yang mempengaruhi prestasi belajar selain faktr intern dan faktr ekstern adalah faktr pendekatan belajar diartikan sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi dalam prses pembelajaran materi tertentu. 29 aktr pendekatan belajar (apprach t learning), yakni ada 3 pendekatan belajar menurut Briggs seperti dikutip Muhibbin Syah, yaitu : 1) Pendekatan surface (bersifat ilmiah) yaitu siswa belajar karena drngan dari luar, antara lain takut tidak lulus yang menyebabkan dia malu, maka gaya belajarnya santai asal hafal dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam 2) Pendekatan deep (mendalam) yaitu siswa mempelajari materi karena dia memang tertarik dan mereka merasa membutuhkan sehingga gaya belajarnya serius dan memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara mengaplikasikannya 3) Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu siswa mempelajari karena ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi ilmiah. 30 Serang siswa misalnya yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam), mungkin sekali berpeluang banyak untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface (bersifat lahiriah atau permukaan). Dengan 28 Slamet, p. cit., h Muhibbin Syah, Psiklgi Belajar, (Jakarta: Lgs, 1999), h Muhibbin Syah, Psiklgi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rsdakarya,2000), h. 128.

33 23 demikian selain faktr-faktr internal dan eksternal siswa, faktr pendekatan belajar juga sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan prses pembelajaran siswa. Keseluruhan faktr-faktr tersebut baik faktr internal, eksternal dan pendekatan belajar saling mempengaruhi satu sama lain. Adanya pengaruh dari faktr-faktr tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam usaha mencapai prestasi yang maksimal. 31 c. Cara Mengetahui Prestasi Belajar Rangkaian akhir dari suatu prses kependidikan adalah evaluasi atau penilaian. Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evalusai terhadap utput yang dihasilkannya. Secara sederhana evaluasi pendidikan dapat diberi batasan sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam prses pendidikan. 32 dalam ruang lingkup terbatas, evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi pendidikan kepada peserta didik. Sedangkan dalam ruang lingkup luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu prses pendidikan (dengan seluruh kmpnen yang terlibat di dalamnya) dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Disisi lain evaluasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai leh siswa dalam suatu kurun waktu prses belajar tertentu, juga untuk mengetahui psisi atau kedudukan serang siswa dalam kelmpk kelasnya. Serta untuk mengetahui hingga sejauhmana siswa telah mendayagunakan kapasitas kgnitifnya untuk keperluan belajar dengan kata lain bahwa evaluasi adalah sebagai kntrl pelaksanaan pendidikan Muhibbin Syah, Psiklgi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Op. Cit., h Al-Rasyidin dan Samsul iar, ilsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Histris, Teritis dan Praktis ( Ciputat: PT Ciputat Pres 2005), Cet. II, h Abu Ahmadi, Metdik Khusus Pendidikan Agama Islam, ( Bandung: armic, 1986), h. 212

34 24 d. Indikatr Prestasi Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psiklgis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan prses belajar siswa. amun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu ini dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminakan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa. 34 1) Ranah cipta (kgnitif) yang berupa: pengamatan, ingatan, pemahaman, aplikasi/penerapan, analisis, sintesis (membuat paduan baru dan utuh). 2) Ranah rasa (afektif), yang berupa: penerimaan, sambuatan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi (pendalaman), karakteriasi (pengahayatan). 3) Ranah karsa (psikmtrik) yang berupa: keterampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekpresi verbal dan nn verbal. 35 Kunci pkk untuk memperleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikatr (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diuangkapkan atau diukur. 36 Salah satu indikatr wujud perubahan dari hasil belajar di seklah adalah prestasi belajar yang difrmulasikan menjadi angka-angka di dalam raprt atau daftar nilai siswa. Djamarah mengungkapkan pengertian karakteristik prestasi belajar sebagai berikut : 1) prestasi belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur. Untuk mengukur tingkah laku tersebut dapat digunakan test prestasi belajar. 2) Prestasi menunjuk kepada individu sebagai sebab, artinya individu sebagai pelaku. 34 Muhibbin, p. cit., h Ibid., h Ibid., h. 216

35 25 3) Prestasi belajar dapat di evaluasi tinggi rendahnya, baik berdasarkan atas kriteria yang di tetapkan terlebih dahulu atau ditetapkan menurut standar yang di capai leh kelmpk. Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang dilakukan secara segaja dan disadari. 37 B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian tentang prestasi belajar pada dasarnya telah banyak dilakukan, tapi bila dikaitkan dengan bantuan/dana/beasiswa sepanjang data di perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UI Syarif Hidayatullah Jakarta, sepengetahuan penulis belum banyak yang membahasnya. Penelitian tentang prgram BOS (Bantuan Operasinal Seklah) atau sejenis dengan beasiswa serta prestasi belajar nampaknya bukanlah hal yang baru lagi. Dari penelitian mahasiswa yang berkenaan dengan beasiswa diantaranya, yaitu: Penelitian yang dilakukan leh Lulu Il Maknun, Jurusan Manajemen Pendidikan, UI Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2006 dengan judul Efektifitas Bantuan Operasinal Seklah (BOS) dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Al-Madhab Ciheulang Bgr. Dari penelitian kuantitatif ini Berdasarkan hasil pengujian hiptesis mengenai hubungan bantuan perasinal seklah dengan peningkatan mutu pendidikan, diperleh nilai t hitung 0,667 dengan melihat tabel distribusi frekuensi 50 pada taraf signifikan 5% diperleh nilai t tabel : 0,273. Maka dapat disimpilkan bahwa prestasi belajar siswa setelah mendapat dana bantuan perasinal seklah ternyata lebih tinggi dari prestasi belajar siswa sebelum mendapat dana BOS dengan mengacu pada nilai ujian akhir nasinal (UA). Dari penelitian ini, bantuan perasinal seklah (BOS) dan peningkatan mutu pendidikan ternyata sangat berpengaruh satu sama lain sehingga pemberian bantuan dana BOS bisa 37 Reeki Amaliyah, Hubungan antara Kedisiplinan siswa Dengan Prestasi Belajar Ssilgi di SMA Triguna Utama, (Skripsi S1 akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UI Syarif Hidayatullah, Jakarta 2010), hal. 30.

36 26 ditingkatkan dengan tujuan mampu memberikan kemajuan bagi pendidikan Indnesia agar lebih bermutu atau berkualitas. 38 Penelitian yang dilakukan leh Abdul Majid, Jurusan Kependidikan Islam, UI Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2003 dengan judul Peran bantuan perasinal seklah dalam meningkatkan minat menyeklahkan anak. Penelitian ini menggunakan metde kulitatif dengan kesimpulan bantuan perasinal seklah telah berperan dalam rangka meningkatkan minat menyeklahkan anak melalui peringanan SPP atau iuran bulanan siswa, dan hal ini adalah cara yang baik dilakukan leh seklah meningkatkan kndisi sebagian besar rang tua siswa berdasarkan data bekerja mayritas sebagai pekerja tidak tetap. 39 Penelitian yang dilakukan leh Sinta Dwi Permata, Jurusan Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan, UI Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2011 dengan judul Studi pengellaan dana bantuan perasinal seklah dalam mensukseskan wajib belajar Sembilan tahun di MTs Unwaanunnajah Pndk Aren Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan kesimpulan bantuan perasinal seklah telah membantu dalam meringankan biaya pendidikan di seklah tersebut, karena penggunaan dana BOS dialkasikan pada ps-ps yang tepat sesuai dengan RAPBS yang telah ditetapkan sebelumnya. 40 Dari ketiga penelitian di atas terdapat perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan salah satu diantaranya adalah dengan mengacu pada indikatr pencapaian hasil belajar (prestasi) siswa di SMP egeri 241 Jakarta. 38 Lulu Il Maknun, Efektifitas Bantuan Operasinal Seklah (BOS) dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Al-Madhab Ciheulang Bgr, (S1 akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UI Syarif Hidayatullah, Jakarta 2006), h Abdul Majid, Peran Bantuan Operasinal Seklah dalam Meningkatkan Minat Menyeklahkan Anak, (S1 akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UI Syarif Hidayatullah, Jakarta 2003), h Sinta Dwi Permata, Study Pengellaan Dana Bantuan Operasinal Seklah dalam Mensukseskan Wajib Belajar Sembilan Tahun di MTs Unwaanunnajah Pndk Aren Tangerang Selatan, (S1 akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UI Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011), h. 57.

37 27 C. Kerangka Berfikir Dalam penelitian ini penulis bertitik tlak pada anggapan bahwa naiknya harga pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat berhubungan dengan anggaran biaya kehidupan masyarakat, dalam hal ini khususnya rang tua murid, sehingga mereka berfikir priritas mana yang yang lebih penting untuk dipenuhi, dan pada masyarakat kalangan eknmi menengah bawah, besarnya anggaran kehidupan sehari-hari berimbas kepada alkasi biaya untuk kebutuhan yang lainnya, himpitan eknmi dapat mendrng rang tua siswa untuk berpikir bahwa biaya seklah mahal, sedangkan kebutuhan pkk lebih mereka butuhkan dibanding dengan seklah, hal ini sangat membahayakan jika terjadi putus seklah kepada anaknya, angka partisipasi dan minat mendidika anak menurun, sehingga ada kekhawatiran akan kemampuan bersaing generasi anak bangsa bagi investasi pembangunan sumber daya manusia Indnesia ditahun-tahun selanjutnya akan memburuk, untuk mengurangi beban masyarakat eknmi lemah perlu adanya bantuan yang dapat meringankan kebutuhan biaya kehidupan sehari-hari walaupun tidak banyak namun memeiliki arti bahwa mereka diperhatikan, salah satunya adalah pemberian biaya bantuan perasinal seklah (BOS) kepada seklah-seklah diseluruh Indnesia melalui bantuan perasinal seklah yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di seklah tersebut. Biaya per-siswa tersebut digunakan untuk meringankan beban rang tua siswa dalam rangka mengurangi anggaran keuangan keluarga untuk pendidikan, dan dana tersebut dikellah leh seklah untuk pembiayaan perasinal seklah yang sebelum ada BOS sebagian besar dibebankan kepada rangtua siswa, dari sini kita dapat ambil kesimpulan sementara bahwa dana BOS telah meringankan beban rang tua dalam biaya pendidikan anaknya. Dengan dasar tujuan dari adanya prgram BOS yakni keberpihakan pemerintah kepada masyarakat dalam bidang pemerataan pendidikan, yang salah satu harapan dari tujuan tersebut adalah adanya keringanan biaya pendidikan bagi anak siswa, Dengan dua cara tersebut yakni keringanan biaya pendidikan anak seklah dan atau pemebebasan biaya pendidikan, diharapkan

38 28 dapat membantu masyarakat untuk menyeklahkan anaknya ke seklahseklah guna mendapatkan pendidikan keterampilan dasar untuk menghadapi tantangan di masa depan yang kian membutuhkan kemampuan dan keahlian terhadap suatu ilmu dengan menunjukan prestasi dalam bidang akademik maupun nn akademik. D. Hiptesis Penelitian Hiptesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 41 Sehingga kedudukan hiptesis akan benar-benar jika fakta-fakta yang membenarkannya dan hiptesa ditlak jika fakta-fakta ada yang salah. Dengan demikian, hiptesis mempunyai peranan untuk membantu tujuan yang tegas bagi penelitian, membantu menentukan arah yang ditempuh dan menghindari suatu penelitian yang tidak terarah/tidak bertujuan. Hiptesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut : Ha : Terdapat pengaruh psitif yang signifikan antara bantuan perasinal seklah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP egeri 241 Jakarta. H : Tidak terdapat pengaruh yang psitif yang signifikan antara bantuan perasinal seklah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP egeri 241 Jakarta. 41 Suharsimi Arikunt, Prsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002) Edisi Revisi Cet. XII, hlm. 67

39 BAB III METODOLOGI PEELITIA Pada bab sebelumnya penulis telah menjelaskan landasan teri dalam penelitian ini. Selanjutnya, pada bab ini penulis akan menjelaskan metdlgi yang digunakan dalam penelitian ini. Metde penelitian (juga sering disebut metdlgi) adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperleh pengetahuan dengan menggunakan prsedur yang reliabel dan terpercaya. 1 Metdlgi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prsedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hiptesis. 2 Adapun dalam metdlgi penelitian ini akan penulis uraikan tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, metde penelitian, ppulasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan byek penelitian ini adalah di SMP egeri 241 di Kel. Pulau Tidung Kec. Kep. Seribu Selatan Kab. Adm. Kep. Seribu Jakarta. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli B. Metde Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif krelasinal, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini terglng dalam jenis 1 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metdlgi Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, (Jakarta: Raja Grafind Persada, 1996), h ana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesind, 2001), h

40 30 krelasinal karena berusaha mencari hubungan antara variabel bebas yaitu bantuan perasinal seklah dan variabel terikat yaitu prestasi belajar. C. Ppulasi dan Sampel 1. Ppulasi Ppulasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 3 Adapun yang menjadi ppulasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP egeri 241 Jakarta berjumlah 180 siswa. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil ppulasi yang diteliti. 4 Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini berpedman kepada pendapat Suharsimi Arikunt yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik mengambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian ppulasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10% - 15% Atau 20-25% atau lebih sesuai dengan kemampuan peneliti. 5 Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 11,6% atau 21 siswa berdasarkan klasifikasi latar belakang eknmi menegah kebawah dengan latar belakang siswa sebagai tur guide (pemandu wisata). D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialg yang dilakukan leh pewawancara untuk memperleh infrmasi dari terwawancara. Wawancara digunakan untuk menilai keadaan seserang. 6 3 Suharsimi Arikunt, Prsedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) Eds. Revisi, cet. XII, h Ibid, h Ibid, h Ibid., h. 132

41 31 2. Observasi Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan, pencatatan yang sistematis terhadap fenmena-fenmena yang diselidiki. 7 Metde ini digunakan untuk memperleh infrmasi infrmasi secara lengkap mengenai bjek tempat penelitian seperti memperleh data tentang situasi seklah. 3. Dkumentasi Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan, maka metde yang digunakan adalah metde dkumentasi. Metde dkumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, ntulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya. 8 Metde dkumentasi digunakan untuk memperleh data mengenai identitas siswa, rang tua siswa dan catatan prestasi belajar siswa di SMP egeri 241 Jakarta. 4. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperleh infrmasi dari respnden dalam arti lapran tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. 9 Kuesiner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesiner tertutup, yakni daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya, sehingga respnden cukup memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan dirinya. Metde kuesiner ini untuk memperleh data tentang penggunaan prgram BOS di SMP negeri 241 Jakarta. Adapun kriteria nilai angket atau kuesiner yang penulis gunakan dipandang dari cara jawabannya, yaitu sebagai berikut : a. Alternatif jawabannya a nilainya 4 7 Jamas, A. Black dan Dean J. Champin, Metde Penelitian Ssial, (Bandung: Refika Aditama, 2001), hlm Suharimi Arikunt, p. cit., h Suharsimi Arikunt, p. cit., h. 128

42 32 b. Alternatif jawabannya b nilainya 3 c. Alternatif jawabannya c nilainya 2 d. Alternatif jawabannya d nilainya 1 Adapun kisi-kisi instrument pada penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan angket dan wawancara adalah sebagai berikut: Tabel 2 Kisi-kisi Kuesiner Bantuan Operasinal Seklah terhadap prestasi belajar siswa di SMP egeri 241 Jakarta Variabel Indikatr 1 Pembiayaan Iuran Seklah 2 Pembelian Perlengkapan murid 3 Penyediaan sarana dan prasarana 4 Prses Pembelajaran 5 Pemberian Hnrarium dan Pengembangan Prfesi a. Pembiayaan iuran Bulanan b. Pembiayaan iuran Praktek c. Pembiayaan iuran Ulangan a. Penyediaan buku b. Alat-alat Belajar c. Sumber Belajar a. Buku Pelajaran b. Sarana Ruang Kelas c. Sarana Perpustakaan d. Sarana Lab. Kmputer e. Sarana Lab. IPA dan IPS a. Materi Pelajaran b. Alat peraga c. Metde Pembelajaran d. Media Belajar e. Evaluasi Pelajaran a. Peningkatan Kualitas Mengajar b. Mtivasi Guru c. Disiplin Guru mr Pertanyaan 1 2 3, 4, 5 6 7, 8, , 12, 13, 14, 15, 16, , 22, Jumlah

43 33 E. Teknik Penglahan Dan Analisis Data 1. Teknik Penglahan Data Penggunaan teknik analisa data dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa di SMP egeri 241 Jakarta, maka data yang penulis sebarkan dilah menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Editing Dalam penglahan data pertama kali harus dilakukan adalah editing. Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. b. Skring Skring adalah pemberian skr pada setiap butir pertanyaan yang terdapat dalam angket, dimana pada setiap item diberi berdasarkan jawaban yang dipilih yaitu pertanyaan psitif dan negative. Adapun untuk pernyataan psitif skr bergerak dari jawaban skr 4,3,2,1 sedangkan untuk pernyataan negative penskran bergerak sebaliknya. Dalam skala ini terdapat empat alternative jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Skala Penilaian Alternatif Jawaban Bbt ilai Pstif egatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3

44 34 Sangat Tidak Setuju 1 4 c. Tabulating Selanjutnya adalah perhitungan terhadap hasil skr yang telah ada. Penulis memindahkan jawaban respnden ke dalam blank yang telah tersusun rapi dan rinci dalam bentuk tabel. Dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut: P = x 100% Keterangan : P = Angka Persentase = rekuensi yang sedang dicari persentasenya = Jumlah rekuensi/individu Selanjutnya untuk menafsirkan data yang telah dilah melalui prses perhitungan persentase dengan kategri sebagai berikut: Tabel Penafsiran Persentase 4 Persentase Penafsiran 1 100% Seluruhnya 2 90%-99% Hampir seluruhnya 3 60%-89% Sebagian besar 4 51%-59% Lebih dari setengahnya 5 50% Setengahnya 6 40%-49% Hampir setengahnya 7 10%-39% Sebagian kecil 8 1%-9% Kecil sekali 9 0% Tidak sama sekali Ahmad Supriadi dan Wahyudi Syah, Metdlgi Riset, (Bandung, IAI SGD Bandung, 1984), cet. 1, h. 52

45 35 Untuk mengetahui pengaruh pelaksaan bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa sesuai dengan nilai raprt di SMP egeri 241 Jakarta, maka dibuatlah klasifikasi prestasi belajar sebagai berikut: Tabel 5 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Skr rekuensi Klasifikasi 1 <60 - Rendah Sedang/cukup Tinggi 1. Teknik Analisis Data Teknik analisa data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan data yang diperleh agar data tersebut dapat dipahami bukan hanya leh rang yang mengumpulkan data saja tetapi juga leh rang lain. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut: a. Analisa Krelasi Untuk langkah selanjutnya agar mengetahui apakah ada pengaruh antara bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa di SMP 241 Jakarta, maka penulis menggunakan rumus prduct mment sebagai berikut: Mencari angka krelasi dengan rumus r xy= Keterangan: r xy = Angka indeks krelasi r prduct mmen = umber Of Cases / Banyak siswa = Jumlah hasil perkalian antara skr X dan skr Y = Jumlah seluruh skr X

46 36 = Jumlah seluruh skr Y b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks krelasi r prduct mment. Memberikan interpretasi kasar dan sederhana, yaitu dengan mencckkan hasil perhitungan dengan angka indeks krelasi r prduct mment seperti berikut: Besarnya r prduct Mment (r xy ) 0,00 0,20 0,20 0,40 0,40 0,70 0,70 0,90 0,90 1,00 Tabel 6 Angka Indeks Krelasi Prduct Mment Interpretasi Antara variabel x dan variabel y terdapat krelasi, tetapi sangat lemah atau sangat rendah: sehingga krelasi diabaikan (dianggap tidak ada krelasi var. X dan var. y) Antara variabel x dan variabel y terdapat krelasi yang lemah atau rendah Antara variabel x dan variabel y terdapat krelasi yang sedang atau cukup Antara variabel x dan variabel y terdapat krelasi yang kuat dan tinggi Antara variabel x dan variabel y terdapat krelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi Interpretasi menggunakan tabel nilai r prduct mment (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degress f freedm (df) dengan rumus sebagai berikut: Rumus: df = -nr Keterangan: df = Degrees f freedm (derajat bebas) = Jumlah sample (bjek penelitian) nr = Jumlah variabel 11 Setelah hasilnya dicckan dengan pedman nilai r prduct mment baik pada taraf signifikan 5% ataupun pada taraf signifikan 1% 11 Asnas Sudijn, p. cit., h. 181.

47 37 kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat krelasi psitif yang signifikan atau tidak. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 21, maka df-nya adalah (21-2 = 19 ), jika r dihitung lebih besar dari tabel, maka krelasi dianggap signifikan atau Ha diterima dan H ditlak. amun jika r dihitung lebih kecil dari tabel, maka krelasi dianggap tidak signifikan atau H diterima dan Ha ditlak. c. Analisis Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar persentase hubungan (kntribusi) variabel X (Bantuan Operasinal Seklah) terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa), maka selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks krelasi (rxy) prduct mment yang telah diperleh. Kefisien determinasi dapat dicari dengan rumus: Kd = r² x 100% Keterangan: Kd = Kefisien Determinasi r² = Angka Indeks Krelasi prduct Mment dikuadratkan.. Hiptesis Statistik Secara statistik hiptesis dinyatakan sebagai berikut H 0 : ρ = 0 H 1 : ρ > = 0 Keterangan: H 0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pelaksanaan bantuan perasinal seklah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP egeri 241 Jakarta. H 1 = Terdapat pengaruh yang signifikan pelaksanaan bantuan perasinal seklah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP egeri 241 Jakarta.

48 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Gambaran Umum SMP egeri 241 Jakarta 1. Sejarah Berdirinya SMP egeri 241 Jakarta Berdirinya suatu lembaga atau instansi tertentu dilatarbelakangi leh suatu pemikiran atau drngan tertentu. Begitu juga berdirinya SMP egeri 241 Jakarta, ini didasari atas pemikiran dan drngan dari tkh masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Berdirinya SMP egeri 241 Jakarta ini berawal dari seklah kelas jauh (SKJ 133) yang di dirikan pada tahun 1981 dan sebagai pimpinan instansi atau lembaga pendidikan tersebut pada saat itu leh Bapak Suyt. Sedangkan seklah induknya berada di Pulau Panggang (Masih dalam lingkungan Kecamatan Kepulauan Seribu). Kemudian, pada tahun 1986 tepatnya pada tanggal 22 Desember 1986 diresmikan S MP egeri 241 Jakarta sebagai seklah negeri. Hal ini dapat diperkuat dengan dikeluarkannya surat keputusan dari Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan SK /D/1986. Di samping itu, latar belakang berdirinya SMP egeri 241 Jakarta semata-mata karena didrng leh rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap perkembangan umat, terutama dalam mempersiapkan generasi mendatang agar berguna bagi agama, bangsa dan negara. 1 Adapun dasar pemikiran dan hal-hal yang mendrng berdirinya SMP egeri 241 Jakarta adalah sebagai berikut : a. Dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa, maka tkh masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan mempunyai 1 Wawancara Kepala Seklah SMP negeri 241 Jakarta, Majid 38

49 39 keinginan untuk mendirikan seklah lanjutan tingkat pertama umum dengan kata lain Seklah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). b. Didasari atas pertimbangan, bahwa pada saat itu transprtasi adalah merupakan sesuatu yang sangat penting atau vital bagi masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan, khususnya apabila ingin berpergian ke tempat lain. Karena minimnya alat transprtasi sehingga mengalami kesulitan. Begitu juga dengan anak yang ingin melanjutkan tidak hanya terletak pada transprtasi saja melainkan juga terletak pada biaya. c. Di Kelurahan Pulau Tidung terdapat 5 SD (Seklah Dasar), lima dari seklah dasar tersebut terdapat satu seklah Madrasah Ibtidaiyah dari lima seklah dasar di Pulau Tidung itu tiap tahunnya mengeluarkan lulusan lebih kurang 50 anak, 30% melanjutkan ke MTs Pulau Tidung, 10% melanjutkan ke SLTP yang berada di luar Pulau Tidung. Atas latar belakang itulah berdirinya SMP egeri 241 Jakarta yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Pulau Tidung khususnya dan masyarakat Kelurahan Pulau Tidung pada umumnya. Peralihan kepemimpinan pada seklah ini dari sejak berdiri sampai sekarang sudah mengalami 8 (delapan) kali pergantian. Adapun data kepemimpinan SMP egeri 241 Jakarta Selatan adalah sebagai berikut : a. Tahun dikepalai leh Bapak Wijt b. Tahun dikepalai leh Bapak Spingi c. Tahun dikepalai leh Bapak Abdullah d. Tahun dikepalai leh Bapak Drs. Mujin e. Tahun dikepalai leh Ibu Dra. Purwanti f. Tahun dikepalai leh Bapak Tjatjang Ruchiat, A.Md g. Tahun dikepalai leh Ibu Dra. Kmsatun h. Tahun dikepalai leh Bapak Wahyudi, SE i. Tahun 2011-sekarang dikepalai leh Bapak Majid, S.Pd 2 2 Majid, p. cit

50 40 2. Letak Gegrafis SMP egeri 241 Jakarta SMP egeri 241 Jakarta adalah merupakan salah satu seklah menengah tingkat pertama yang berada di Kecamatan Kepulauan seribu tepatnya di Pulau Tidung. Letak SMP egeri 241 Jakarta cukup strategis karena mudah dijangkau, jauh dari kebisingan kta. Oleh karena itu suasana SMP egeri 241 Jakarta cukup baik dan nyaman sehingga memungkinkan belajar dengan tenang. SMP egeri 241 Jakarta tepatnya terletak di bagian timur Pulau Tidung Besar, yang dibatasi dengan : sebelah selatan dibatasi dengan perumahan guru dan perumahan penduduk, di sebelah timur dibatasi dengan perumahan penduduk, di sebelah barat dibatasi dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan di sebelah utara dibatasi dengan pantai utara Pulau Tidung. Keadaan seklah tersebut cukup memadai karena di samping dikelilingi perumahan penduduk juga disekeliling gedung dipagar dengan pagar batak setinggi dua meter dan hanya satu pintu gerbang, SMP egeri 241 Jakarta dibangun di atas tanah sendiri yang luasnya (Luas : 5000 meter) dengan bentuk bangunan terlampir Visi dan Misi SMP egeri 241 Jakarta a. Visi SMP egeri 241 Jakarta 3 Majid, p. cit

51 41 Unggul dalam mutu, berpijak pada iman dan taqwa. Alasan memilih visi ini adalah untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga seklah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan seklah. Visi tersebut mencerminkan prfil dan cita-cita seklah yang : 1) Berrientasi ke depan dengan memperhatikan ptensi kekinian 2) Sesuai dengan nrma dan harapan masyarakat 3) Ingin mencapai keunggulan 4) Mendrng semangat dan kmitmen seluruh warga seklah 5) Mendrng adanya perubahan yang lebih baik 6) Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) seklah Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas. b. Misi SMP egeri 241 Jakarta Disiplin dalam kerja, mewujudkan manajemen kekeluargaan, kerjasama, pelayanan prima dengan meningkatkan silaturahmi. Di setiap kinerja kmunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghrmati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmnis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi : 1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara ptimal, sesuai dengan ptensi yang dimiliki. 2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga seklah.

52 42 3) Mendrng dan membantu setiap siswa untuk mengenali ptensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara ptimal. 4 4) Menumbuhkan dan mendrng keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknlgi dan seni. 5) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kmpeten dan berakhlak mulia. 6) Mendrng lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. 4. Tujuan SMP egeri 241 Jakarta Pelaksanaan pendidikan di SMP egeri 241 Jakarta, dilaksanakan pada dasar yang telah ditetapkan leh Garis-garis Besar Haluan egara Republik Indnesia yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tujuan seklah kami merupakan jabaran dari visi dan misi seklah agar kmunikatif dan bisa diukur sebagai berikut : a. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian seklah. b. Unggul dalam perlehan nilai UA c. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMA egeri. d. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknlgi, terutama bidang sains dan matematika. e. Unggul dalam lmba lah raga, kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka. f. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan seklah. Tujuan seklah kami tersebut secara bertahap akan dimnitring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai 4 Majid, p. cit

53 43 Standar Kmpetensi Lulusan (SKL) Seklah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasinal, sebagai berikut : a. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan. b. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab. c. Berfikir secara lgis, kritis, kreatif, invatif dalam memecahkan masalah, serta berkmunikasi melalui berbagai media. d. Menyenangi dan menghargai seni. e. Menjalankan pla hidup bersih, bugar, dan sehat. f. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air. Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut dapat lebih di rinci sebagai prfil siswa SMP egeri 241 Jakarta sebagai berikut : a. Mampu menampilkan kebiasaan span santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa. b. Mampu berbahasa Inggris secara aktif. c. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan lah raga, sesuai dengan pilihannya. d. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih. e. Mampu mengperasikan kmputer aktif untuk prgram Micrt wrd, excel, dan desain grafis. f. Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri. g. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kmpetensi akademik dan nn akademik di tingkat Kecamatan, Kta Madya, Prvinsi, dan asinal. h. Mampu memiliki kecakapan hidup persnal dan ssial. 5 5 Majid, p. cit

54 44 5. Keadaan Guru dan Siswa Serta Orang Tua Siswa SMP egeri 241 Jakarta a. Keadaan Guru Dari data yang penulis perleh, guru yang mengajar di SMP egeri 241 Jakarta berjumlah 19 rang pengajar, terdiri dari 9 rang guru laki-laki dan 10 rang guru perempuan. Adapun nama-nama guru dan latar belakang pendidikannya serta mata pelajaran yang diajarkan dapat dilihat pada data di bawah ini: TABEL 7 Jumlah Guru SMP egeri 241 Jakarta ama Guru Jenjang pendidikan Bid. Studi/ Tugas lain 1 Sugiyarti, S. Pd S1 Bahasa Indnesia 2 Muh. Rsim, S. Pd S1 Bahasa Inggris 3 Siti Sarh, S. Pd S1 Bahasa Inggris 4 Bastian, S. Pd S1 Matematika/Tek. Infrmasi 5 Ririn Yuniarsih, S.Pd S1 Matematika 6 Eni Susilwati, S. Pd S1 IPA 7 Lilik S, S. Pd S1 IPA 8 Dahyar, S.Pd S1 IPS 9 Sutarsih, S. Pd S1 IPS 10 Agung Tutaya, S. Pd S1 Penjasrkes 11 athilah, S. Ag S1 Pendidikan Agama Islam 12 Edy Kuswr, S. Pd S1 Pend. Kewarganegaraan 13 Suryadi, S. Pd S1 Seni Budaya 14 Rahmawati, S. Ag S1 PLKJ/PKK 15 Hermawati, S. Pd S1 Bimbingan dan Knseling b. Keadaan Siswa Gambaran keadaan siswa SMP egeri 241 Jakarta, dapat dilihat pada data di bawah ini :

55 45 TABEL 8 Jumlah Siswa SMP egeri 241 Jakarta O KELAS SISWA L P JUMLAH 1. VII VII VIII VIII IX IX JUMLAH Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa SMP egeri 241 Jakarta adalah berjumlah 180 siswa. c. Latar Belakang Orang tua Siswa Berdasarkan bservasi yang dilakukan leh penulis latar belakang kehidupan ssial eknminya dapat diketahui bahwa sebagian besar prfesi rang tua siswa adalah nelayan, hanya beberapa rang saja yang berprfesi sedikit lebih tinggi dibanding prfesi tersebut seperti pegawai negeri sipil, dan dari segi eknmi dapat diketahui pula dapat diketahui pula bahwa sebagian besar rang tua siswa bertaraf eknmi menengah kebawah (Lihat Lampiran). 6. Struktur dan Bagan Organisasi SMP egeri 241 Jakarta a. Struktur Organisasi SMP egeri 241 Jakarta Kepala Seklah : Majid, S.Pd Wakil Kepala Seklah : Mansur, M.Pd Staf Kurikulum : Siti Sarh, S.Pd Staf Kesiswaan : Bastian, S.Pd Staf Sapras : Bastian, S.Pd Staf Humas : Dahyar, S.Pd Kepala Bagian Tata Usaha : Khaidar Ali Pembina Osis : Agung Tutaya, S.Pd Pembina Pramuka : Bastian, S.Pd

56 46 Pembina Rhis : athilah, S.Ag Kmite Seklah : Mahri Abdul Malik Wali Kelas VII A : Ririn Yuniarsih, S.Pd Wali Kelas VII B : Eni Susilwati, S.Pd Wali Kelas VIII A : Suryadi, S.Pd Wakil Kelas VIII B : Agung Tutaya, S.Pd Wali Kelas IX A : Edy Kuswr, S.Pd Wali Kelas IX B : Sugiyarti, S.Pd Guru pada mata pelajaran : 1) Bahasa Indnesia : Sugiyarti, S.Pd 2) Bahasa Inggris : Muh. Rsim, S.Pd Siti Sarh, S.Pd 3) Matematika : Bastian, S.Pd Ririn Yuniarsih, S.Pd 4) IPA : Eni Susilwati, S.pd 5) IPS : Dahyar, S.Pd Mansur, M.Pd Sutarsih, S.Pd 6) Penjasrkes : Agung Tutaya, S.Pd 7) Pend. Agama Islam : athilah, S.Ag 8) Pend. Kewarganegaraan : Edy Kuswr, S.Pd 9) Seni budaya : Suryadi, S.Pd 10) Tek. Infrmatika dan Km. : Bastian, S.Pd 11) PLKJ : Rahmawati, S.Pd 12) PKK : Rahmawati, S.Pd 13) Bimbingan dan Knseling : Hermawati, S.Pd

57 47 b. Bagan Struktur Organisasi SMP egeri 241 Jakarta BAGA STRUKTUR ORGAISASI SMP EGERI 241 JAKARTA Ketua Kmite Kepala Seklah Wk. Kepala Seklah Kepala TU Staf Kurikulum Staf Sapras Staf Kesiswaan Staf Humas Wali Kelas Teknisi Media Labran Pustawan Krdinatr mata pelajaran Krdinatr guru mata pelajaran Krdinatr guru pembimbing Siswa-siswi SLTP 241 Pulau Tidung Kepulauan Seribu Masyarakat Keterangan : Garis Kmand : Garis Krdinasi :

58 48 c. Struktur Organisasi Kmite SMP egeri 241 Jakarta STRUKTUR ORGAISASI KOMITE SMP EGERI 241 JAKARTA Kepala Seklah Ketua Kmite ara Sumber Sekretaris 1 Sekretaris Bendahara 1 Bendahara 1 Bidang-bidang Pengendalian Sumber Daya Seklah Pengellaan Sumber Daya Seklah Pengendalian Pelayanan Seklah Sarana dan prasarana Seklah Sarana dan prasarana Seklah Sarana dan prasarana Seklah Keterangan : Garis Kmand : Garis Krdinasi : 7. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendidikan merupakan sesuatu yang dilakukan leh sekelmpk manusia atau alat penunjang prses pendidikan agar dapat memberi kntribusi secara berarti dan ptimal bagi jalannya prses pendidikan, sehingga dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapakan disuatu lembaga pendidikan. Adapun sarana dan prasarana di SMP egeri 241 Jakarta sampai dengan sekarang yaitu sebagai berikut :

59 49 TABEL 9 Sarana Prasarana SMP egeri 241 Jakarta Deskripsi Jumlah Keterangan 1. Ruang Kelas 6 Baik 2. Ruang Kepala Seklah 1 Baik 3. Ruang Guru 1 Baik 4. Ruang TU 1 Baik 5. Perpustakaan 1 Baik 6. Lab. Kmputer 1 Sedang 7. Lab. IPA 1 Sedang 8. Ruang OSIS 1 Baik 9. Mushla 1 Baik 10. Ruang Multi Media 1 Baik 11. Kantin 1 Baik 12. Rumah Dinas Kep. Seklah 1 Baik 13. Rumah Dinas Wk. Kep. Seklah 1 Baik 14. Tilet Guru 1 Baik 15. Tilet Siswa 2 Baik Keadaan sarana dan prasarana di SMP egeri 241 Jakarta bisa dikatakan belum memadai untuk melaksanakan prses pembelajaran. Seperti kedaan labratrium IPA dan kmputer yang tidak semua kmputer bisa berperasi atau dalam keadaan rusak dan begitu juga dengan keadaan labratrium IPA tidak semua alat peraga bisa dipergunakan untuk menunjang kegiatan prses belajar mengajar, sehingga menunda kegiatan prses pembelajaran. B. Deskripsi Data Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, bantuan perasinal seklah dan variabel prestasi belajar siswa. Untuk data variabel X penulis menggunakan nilai angket yang telah penulis berikan ke respnden sedangkan variabel Y penulis menggunakan dari nilai hasil raprt semester ganjil. Berikut ini skr nilai angket bantuan perasinal seklah:

60 50 Tabel 10 Hasil Jawaban Angket Tentang Bantuan Operasinal Seklah di SMP egeri 241 Jakarta Jumlah Jawaban Angket Jumlah Jawaban Angket SS S TS STS Respnden Jumlah Skr Setiap variabel penelitian akan dijelaskan dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Data statistik yang akan dianalisis adalah skr-skr dari penyebaran angket siswa yang ditemukan di lapangan. Data yang diperleh kemudian dianalisa dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan menghitung persentase setiap alternatif jawaban. Untuk menghitung persentase setiap alternatif jawaban, penulis menggunakan rumus: P = x 100%

61 51 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 11 Dana BOS dalam memberikan keringanan pembiayaan iuran bulanan di seklah membuat siswa bersemangat belajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 7 33,4% 2 Setuju 12 57,1% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS memberikan keringanan pembiayaan iuran bulanan di seklah mempengaruhi semangat belajar sebesar 33,4%, yang menjawab setuju sebanyak 57,1%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya dana BOS memberikan semangat dalam belajar. Tabel 12 Siswa termtivasi dalam kegiatan praktikum dikarenakan dana BOS dalam membantu pembiayaan iuran praktek di seklah Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 10 47,6% 2 Setuju 10 47,6% 3 Tidak Setuju 1 4,8% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah %

62 52 Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dengan adanya bs siswa termtivasi dalam kegiatan ujian praktikum mempengaruhi semangat belajar sebesar 47,6%, yang menjawab setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa dengan adanya bantuan perasinal siswa dalam meringankan pembiayaan ujian praktikum membuat siswa lebih termtivasi dalam belajar untuk ujian praktikum. Tabel 13 Walapun siswa kurang berprestasi di seklah dengan adanya dana BOS dalam keringan pembiayaan iuran ujian membuat siswa giat belajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 5 23,9% 2 Setuju 15 71,4% 3 Tidak Setuju 1 4,7% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS memberikan keringanan pembiayaan iuran ujian seklah mempengaruhi semangat belajar sebesar 23,9%, yang menjawab setuju sebanyak 71,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyadari meskipun belum bisa berprestasi tapi dengan adanya BOS mereka sangat termtivasi untuk selalu giat belajar untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

63 53 Tabel 14 Siswa ptimis dengan tugas di seklah dapat belajar lebih baik berkat dana bs yang meringankan iuran seklah 53 Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 8 38,0% 2 Setuju 12 57,2% 3 Tidak Setuju 1 4,8% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS memberikan keringanan pembiayaan iuran di seklah mempengaruhi semangat belajar lebih baik sebesar 38,0%, yang menjawab setuju sebanyak 57,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa ptismis belajar lebih baik dengan adanya keringanan biaya iuran di seklah. Tabel 15 Dalam pembiayaan iuran seklah yang ditanggung leh BOS membantu siswa dalam berprestasi Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 10 47,6% 2 Setuju 9 42,9% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dalam pembiayaan iuran seklah yang ditanggung leh BOS membantu siswa berprestasi sebesar 47,6%, yang menjawab setuju sebanyak

64 54 42,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan BOS dalam meringankan iuran di seklah membantu siswa dalam berprestasi. Tabel 16 Dalam perlengkapan buku-buku di seklah yang ditanggung dana BOS membuat siswa mudah mendapatkan buku-buku yang diinginkan Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 9 42,9% 2 Setuju 10 47,6% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS membantu dalam memberikan perlengkapan buku-buku di seklah sebesar 42,9%, yang menjawab setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya BOS membuat siswa merasa lebih mudah dalam mendapatkan buku-buku yang diperlukan. Tabel 17 Perlengkapan bahan belajar dalam prses belajar yang didapatkan di seklah berkat bs membuat siswa giat belajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 6 28,5% 2 Setuju 13 62,0% 3 Tidak Setuju 2 9,5%

65 55 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS membantu dalam penyediaan perlengkapan belajar dalam meningkatkan giat belajar siswa sebesar 28,5%, yang menjawab setuju sebanyak 62,0%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya BOS perlengkapan belajar siswa menambah giat belajar. Tabel 18 Siswa belajar menggunakan perlengkapan alat-alat tulis yang di dapatkan berkat dana BOS membantu siswa dalam prses belajar lebih semangat Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 9 42,8% 2 Setuju 11 52,3% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju BOS memberikan perlengkapan alat-alat tulis dalam memeberikan semangat belajar siswa sebesar 42,8%, yang menjawab setuju sebanyak 52,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya BOS terbantu dalam penyediaan perlengkapan alat-alat tulis dalam membuat siswa belajar lebih bersemangat.

66 56 Tabel 19 Alat-alat perlengkapan siswa di seklah sangat memadai berkat dana BOS Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 6 28,5% 2 Setuju 13 62,0% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dengan adanya BOS alat-alat perlengkapan seklah sangat memadai sebesar 28,5%, yang menjawab setuju sebanyak 62,0%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya BOS alat-alat perlengkapam saya di seklah sangat memadai. Tabel 20 Perlengkapan siswa dalam prses belajar dipengaruhi dana BOS untuk seklah Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 8 38,1% 2 Setuju 12 57,1% 3 Tidak Setuju 1 4,8% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju perlengkapan siswa dengan dana BOS sangat memadai sebesar 38,1%, yang menjawab setuju sebanyak 57,1%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi

67 57 penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya dana BOS memberikan semangat dalam belajar. Tabel 21 Walapun buku pelajaran sudah tersedia berkat dana BOS di Seklah membuat siswa sulit berprestasi Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 0 0% 2 Setuju 0 0% 3 Tidak Setuju 11 52,4% 4 Sangat Tidak Setuju 10 47,6% Jumlah Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju walaupun buku pelajaran sudah tersedia berkat dana BOS di Seklah membuat sulit berprestasi sebesar 52,4%, yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 0%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan tidak setuju ketersediaan buku pelajaran membuat ssulit berprestasi. Tabel 22 Pembelajaran dengan buku pelajaran yang memadai karena adanya dana BOS membuat siswa rajin belajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 7 33,4% 2 Setuju 10 47,6% 3 Tidak Setuju 4 19,0% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah %

68 58 Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan yang menjawab sangat setuju Pembelajaran dengan buku pelajaran yang memadai karena adanya dana BOS membuat siswa rajin belajar bahwa siswa sebesar 33,4%, yang menjawab setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 19,0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa dengan adanya dana BOS memberikan semangat dalam belajar. Tabel 23 Siswa bisa berprestasi tanpa dana BOS dalam prses belajar dalam pengadaan buku pelajaran di seklah Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 0 0% 2 Setuju 1 4,8% 3 Tidak Setuju 11 52,3% 4 Sangat Tidak Setuju 9 42,9% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju bisa berprestasi tanpa dana BOS dalam prses belajar dalam pengadaan buku pelajaran di seklah sebesar 52,3%, yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 0%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan BOS berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Tabel 24 Belajar dengan buku pelajaran yang tersedia di seklah masih belum cukup dalam prses belajar saya walaupun sudah dibantu leh dana BOS

69 59 Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 1 4,8% 2 Setuju 5 23,8% 3 Tidak Setuju 11 52,4% 4 Sangat Tidak Setuju 4 19,0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju belajar dengan buku pelajaran yang tersedia di seklah masih belum cukup dalam prses belajar saya walaupun sudah dibantu leh dana BOS sebesar 52,4%, yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 23,8%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 4,8%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa buku pelajaran yang tersedia di seklah dengan adanya BOS sudah cukup dalam prses belajar siswa. Tabel 25 Siswa mengalami kesulitan dalam prses belajar dikarenakan sarana yang digunakan kurang memadai walapun sudah dibantu dana BOS Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 0 0% 2 Setuju 2 9,6% 3 Tidak Setuju 14 66,7% 4 Sangat Tidak Setuju 5 23,8% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju bahwa kesulitan dalam prses belajar dikarenakan sarana yang digunakan kurang memadai walapun sudah dibantu dana BOS sebesar 66,7%, yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 23,8%, kemudian yang menjawab

70 60 setuju sebanyak 9,6%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa Tabel 26 Prestasi siswa di seklah dipengaruhi sarana pendidikan yang memadai berkat dana BOS Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 0 0% 2 Setuju 9 42,9% 3 Tidak Setuju 10 47,6% 4 Sangat Tidak Setuju 2 9,5% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju prestasi siswa di seklah dipengaruhi sarana pendidikan yang memadai berkat dana BOS sebesar 0%, yang menjawab setuju sebanyak 42,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 47,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 9,5%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan prestasi siswa diseklah dipengaruhi sarana pendidikan yang memadai dengan adanya bantuan perasinal seklah. Tabel 27 Ruang kelas yang dibantu dana BOS di seklah memadai dan nyaman dalam prses belajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 10 47,6% 2 Setuju 9 42,9% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah %

71 61 Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju Ruang kelas yang dibantu dana BOS di seklah saya memadai dan nyaman dalam prses belajar sebesar 47,6%, yang menjawab setuju sebanyak 42,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS membantu sarana ruang kelas yang nyaman dan memadai dalam prses belajar mengajar. Tabel 28 Dana BOS dalam prses belajar di seklah pembeliaan buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan mempengaruhi semangat belajar siswa Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 6 28,6% 2 Setuju 14 66,6% 3 Tidak Setuju 1 4,7% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju Dana BOS dalam prses belajar di seklah pembeliaan buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan mempengaruhi semangat belajar siswa sebesar 28,6%, yang menjawab setuju sebanyak 66,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS dalam pembelian buku pelajaran yang ada di perpustakaan membantu semangat belajar siswa.

72 62 Tabel 29 Dengan menggunakan sarana labratrium kmputer pendidikan di seklah yang di danai leh bs membantu siswa giat belajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 8 38,1% 2 Setuju 11 52,4% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dengan menggunakan sarana labratrium kmputer pendidikan di seklah yang di danai leh BOS membantu siswa giat belajar sebesar 38,1%, yang menjawab setuju sebanyak 52,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS dalam penggunaan sarana labratrium yang di sediakan leh seklah membuat siswa menjadi giat dalam mencari bahan pelajaran. Tabel 30 Dalam prses belajar siswa di seklah dipengaruhi sarana Labratrium IPA pendidikan yang dibantu leh BOS Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 5 23,8% 2 Setuju 13 61,9% 3 Tidak Setuju 3 14,3% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah %

73 63 Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dalam prses belajar siswa di seklah dipengaruhi sarana labratrium IPA yang dibantu leh BOS sebesar 23,8%, yang menjawab setuju sebanyak 61,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 14,3%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS dalam penggunaan sarana labratrium IPA sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. Tabel 31 Respn terhadap cara guru dalam penyampaian materi di seklah dalam prses belajar lebih baik berkat dana BOS yang membantu prses belajar mengajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 9 42,9% 2 Setuju 9 42,9% 3 Tidak Setuju 3 14,2% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju bahwa respn terhadap cara guru dalam penyampaian materi di seklah dalam prses belajar lebih baik berkat dana BOS yang membantu prses belajar mengajar sebesar 42,9%, yang menjawab setuju sebanyak 42,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 14,2%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS dalam pelatihan peningkatan kualitas guru mengalami perubahan yang lebih baik dalam penyampaian materi kepada siswa sehingga siswa merasa respn terhadap materi yang disamapaikan guru.

74 64 Tabel 32 Cara guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada siswa kualitas guru meningkat karena dana BOS Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 8 38,0% 2 Setuju 12 57,2% 3 Tidak Setuju 1 4,8% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju cara Guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada siswa kualitas guru meningkat karena dana BOS sebesar 38,0%, yang menjawab setuju sebanyak 57,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS pelatihan peningkatan cara guru dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada siswa kualitas guru meningkat. Tabel 33 Guru selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana BOS yang menunjang semua keperluan guru Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 9 42,9% 2 Setuju 11 52,4% 3 Tidak Setuju 1 4,7% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju guru selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana BOS yang menunjang semua keperluan guru sebesar 42,9%, yang menjawab setuju

75 65 sebanyak 52,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru selalu memberikan materi dengan serius karena dana BOS yang menunjang semua keperluan guru dalam belajar mengajar. Tabel 34 Dalam prses belajar alat peraga yang digunakan guru lebih variasi berkat dana BOS yang membantu prses belajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 6 28,6% 2 Setuju 12 57,2% 3 Tidak Setuju 3 14,2% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dalam prses belajar alat peraga yang digunakan guru lebih variasi berkat dana BOS yang membantu prses belajar sebesar 28,6%, yang menjawab setuju sebanyak 57,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 14,2%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru selalu menggunakan alat peraga yang variatif dalam prses belajar mengajar. Tabel 35 Dana BOS sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan metde yang belum pernah disampaikan, berkat BOS metde lebih efektif Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 7 33,4% 2 Setuju 13 61,9%

76 66 3 Tidak Setuju 1 4,7% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dana BOS sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan metde yang belum pernah disampaikan, berkat BOS metde lebih efektif sebesar 33,4%, yang menjawab setuju sebanyak 61,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru menggunakan metde yang variatif agar lebih efektif dalam prses belajar mengajar. Tabel 36 Dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media belajar Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 9 42,9% 2 Setuju 10 47,6% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media belajar sebesar 42,9%, yang menjawab setuju sebanyak 47,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru menggunakan media dalam prses belajar mengajar.

77 67 Tabel 37 Guru selalu melakukan evaluasi belajar secara berkala Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 4 19,1% 2 Setuju 16 76,1% 3 Tidak Setuju 1 4,8% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan media belajar sebesar 19,1%, yang menjawab setuju sebanyak 76.1%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 4,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya dana BOS guru menggunakan media dalam prses belajar mengajar. Tabel 38 Penambahan hnr (insentif) dari BOS membuat guru dalam prses belajar mengajar mengalami peningkatan Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 4 19,1% 2 Setuju 15 71,4% 3 Tidak Setuju 2 9,5% 4 Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju penambahan hnr (insentif) dari BOS membuat guru dalam prses belajar mengajar mengalami peningkatan sebesar 19,1%, yang menjawab setuju sebanyak 71,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,5%, dan yang

78 68 menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya penambahan insentif dari BOS guru dalam prses belajar mengalami peningkatan kemampuan. Tabel 39 Pemberian hnr (insentif) dari BOS membuat guru lebih termtivasi dalam memberikan materi pelajaran Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 3 14,3% 2 Setuju 12 57,2% 3 Tidak Setuju 4 19,0% 4 Sangat Tidak Setuju 2 9,5% Jumlah % Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju pemberian hnr (insentif) dari BOS membuat guru lebih termtivasi dalam memberikan materi pelajaran sebesar 14,3%, yang menjawab setuju sebanyak 57,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 19,0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 9,5%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya penambahan insentif dari BOS guru dalam prses belajar lebih termtivasi dalam memberikan materi pelajaran. Tabel 40 Guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan dana BOS Jawaban rekuensi Persentase (%) 1 Sangat Setuju 1 4,8% 2 Setuju 11 52,4% 3 Tidak Setuju 6 28,6% 4 Sangat Tidak Setuju 3 14,2% Jumlah %

79 69 Dari hasil tabel di atas tersebut menunjukan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan dana BOS dalam pemberian insentif sebesar 4,8%, yang menjawab setuju sebanyak 52,4%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 28,6%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 14,6%. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan dengan adanya penambahan insentif dari BOS guru lebih disiplin dalam masuk kelas. C. Analisis dan Pengujian Hiptesis 1. Analisis Data Berdasarkan deskripsi data di atas, penulis menganalisis data dengan menggunakan rumus prduct mment untuk mengetahui bagaimana pengaruh bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa di SMP egeri 241 Jakarta. Tabel 41 ilai Hasil Angket Bantuan Operasinal Seklah ama Skr 1 Ade ajar Kusuma 89 2 ebriyansyah 91 3 uanada Hari Ahari 89 4 Iksan Setiawan 88 5 Subandi 89 6 Kardiansyah 93 7 Heri RudiantO 88 8 Wahyu Pratama 95 9 Abdul Basit 92

80 Sigit Kamsen 89 Suhirpan 86 Syahrul Gunawan 92 M. Zainal 90 Le Setiawan 93 Dimas Wisnu 85 Ariyant 92 Rni Putra Dilah 89 Sapriadi 89 Bahrul 92 Rhman urjaman 82 Dhimas Gustiawan 94 JUMLAH X = 1887 Untuk mengetahui nilai rata-rata tentang bantuan perasinal seklah, maka penulis menggunakan rumus: x Mx ,9 Tabel 42 Klasifikasi Skr Angket Bantuan Operasinal Seklah Skr rekuensi Klasifikasi Rendah Sedang/cukup

81 Tinggi Berdasarkan tabel di atas, skr angket persepsi siswa mengenai bantuan perasinal seklah termasuk pada klasifikasi tinggi karena berada pada rentang skr 89,9 yaitu sebanyak 12 siswa. Tabel 43 Hasil Prestasi Belajar Siswa 71 ama Skr/ilai 1 Ade ajar Kusuma 81 2 ebriyansyah 72 3 uanada Hari Ahari 73 4 Iksan Setiawan 76 5 Subandi 74 6 Kardiansyah 80 7 Heri RudiantO 75 8 Wahyu Pratama 78 9 Abdul Basit Sigit Kamsen Suhirpan Syahrul Gunawan M. Zainal Le Setiawan Dimas Wisnu Ariyant Rni Putra Dilah 80

82 Sapriadi 75 Bahrul 72 Rhman urjaman 75 Dhimas Gustiawan 80 JUMLAH Y = 1616 Dari skr yang diperleh dari rapr, kemudian dihitung rata-rata skr tersebut. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: y My Tabel 44 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Skr rekuensi Klasifikasi 1 <60 - Rendah Sedang/cukup Tinggi Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa SMP egeri 241 Jakarta termasuk klasifikasi tinggi karena sebanyak 11 siswa berada pada skr Hal ini juga dapat dilihat pada nilai ratarata yang diperleh siswa sebesar 77. Adapun langkah selanjutnya, setelah data diperleh dari setiap respnden dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan nilai persentase frekuensi, makan selanjutnya penulis akan mencari krelasi

83 73 antara dua variabel penelitian dengan menggunakan rumus krelasi prduct mment. Oleh karena itu, tabel di bawah ini akan menjelaskan perhitungan untuk memperleh kefisien krelasi bantuan BOS terhadap prestasi belajar siswa selanjutnya akan dapat diinterpretasikan. Tabel 45 Kerja Kefisien Krelasi Penggunaan Bantuan Operasinal Seklah (BOS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP egeri 241 Jakarta mr X Y X² Y² XY = 21 X = 1887 Y = 1616 X² = Y² = XY = Berdasarkan dari tabel persiapan di atas kemudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui kefisien krelasi atau indek krelasi antara

84 74 variabel X (Bantuan Operasinal Seklah) dan Y (Prestasi Belajar Siswa) di SMP egeri 241 Jakarta, Diketahui : = 21 X 2 = X = 1887 Y 2 = Y = 1616 XY = r xy = = = = = = XY ( X) ( Y) X 2 ( X) 2 Y 2 ( Y) 2 21 x (1887) (1616) { 21 x (1887) 2 }{ 21 x (1616) 2 } { } { } 1131 (4086) (4556) r xy = 0, Pengujian Hiptesis Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bantuan pearsinal seklah terhadap prestasi belajar siswa maka penulis akan mengadakan analisis dengan pengujian hiptesis.

85 75 Oleh sebab itu, Sebagai langkah terakhir dalam menganalisis data dari penelitian lapangan ini adalah menguji hiptesis yang diajukan dalam bab II. setelah nilai r xy diketahui, maka penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks krelasi r prduct mment dengan dua cara yaitu: a. Interpretasi secara sederhana atau kasar yaitu dengan mencckan hasil perhitungan dengan angka indeks krelasi prduct mment, nilai r xy yaitu 0,262 terletak dalam rentang 0,20-0,40. Berarti antara variabel X dan Y terdapat krelasi yang lemah atau rendah. Dengan demikian, secara sederhana dapat kite berikan interpretasi terhadap rxy tersebut, yaitu bahwa sekalipun terdapat krelasi antara variabel X (BOS) dan variabel (Y), namun krelasi itu adalah krelasi yang lemah (hubungan antara kedua variabel itu lemah atau rendah). b. Interpretasi dengan menggunakan nilai r prduct mment, yaitu dengan terlebih dahulu merumuskan hiptesis kerja atau alternatif (Ha) dan hiptesis nihil (H). Ha : Ada krelasi psitif yang signifikan antara bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa H : Tidak ada krealsi psitif yang signifikan antara bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa Dari uji kefisien krelasi prduct mment di atas dapat diketahui bahwa r xv (hitung) adalah 0,262. Kemudian diknsultasikan dengan r t (tabel) pada signifikasi 5 % dan 1 %. Jika r xy <r t baik pada taraf signifikansi 5 % dan 1 % tidak terdapat krelasi psitif yang signifikan. Selanjutkan uji kedua hiptesis tersebut dengan membandingkan besarnya rxy atau r dengan besarnya r tabel yang tercantum dalam tabel nilai prduct mment dengan memperhitungkan df-nya terlebih dahulu. df = nr = 21-2 = 19. Dengan df sebesar 19 diperleh t tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0,433; sedangkan pada taraf signifikan 1% diperleh r tabel sebesar 0,549. Ternyata rxy atau r yang besarnya 0,262 adalah jauh lebih kecil dari pada r tabel, baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%. Karena r lebih kecil dari r tabel maka hiptesis alternatif

86 76 (Ha) di tlak sedangkan Hiptesis ihih (H) diterima atau disetujui. Berarti krelasi psitif antara bantuan perasinal seklah dan prestasi belajar di SMP egeri 241 Jakarta di sini bukanlah merupakan krelasi psitif yang meyakinkan. c. Analisis Determinasi Selanjutnya untuk mencari seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan rumus kefisien determinasi sebagai berikut : Kd = r² x 100% = (0,262)² x 100% = 0, x 100% = 6,9% D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis tersebut di atas, bahwa hiptesis yang berbunyi ada pengaruh psitif yang lemah atau rendah dalam pelaksanaan bantuan perasinal seklah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa di SMP egeri 241 Jakarta tidak dapat diterima pada taraf signifikan 5% maupun 1%. Sedangkan dari hasil analisis determinasi diketahui bahwa bantuan perasinal seklah memberikan kntribusi sebesar 6,9% terhadap prestasi belajar siswa sedangkan sisanya 100%-6,9% = 93,1% adalah faktr-faktr lain. Kemungkinan ini bisa terjadi karena faktr psiklgis siswa yang terkadang suka malas membaca buku ataupun karena faktr lingkungan yang kurang mendukung dalam prses pencapai hasil belajar yang lebih baik. Sehingga kurang meningkatnya prestasi belajar siswa, keterbatasan sumber fasilitas belajar mempengaruhi hasil belajar yang maksimal Berdasarkan analaisa di atas dapat diartikan penggunaan dana bantuan perasinal seklah tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa disebabkan faktr-faktr lain yang mempengaruhi pretasi belajar siswa baik yang berasal dari dalam maupun dari luar siswa.

87 BAB V PEUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian di SMP egeri 241 maka pengaruh bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa antarsemester di SMP egeri 241 Jakarta kelas VII dapat disimpulkankan bahwa: Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bantuan prasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa antarsemester kelas VII di SMP egeri 241 Jakarta tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan pengujian hiptesis yang dilakukan dengan menggunakan rumus krelasi prduct mment dengan hasil nilai r xy sebesar 0,687 sedangkan r tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,250 dan pada taraf signifikansi 1% diperleh r tabel sebesar 0,325 pada = 60. Hal ini berarti r xy r hitung lebih besar dari r tabel (0,687 > 0,250 dan 0,325). Dengan demikian Ha diterima dan H ditlak. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara bantuan dana perasinal seklah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dari kategri cukup menjadi kategri baik antarsemester kelas VII di SMP egeri 241 Jakarta. B. Saran Setelah mengadakan penelitian di SMP egeri 241 Jakarta tentang pengaruh prgram BOS (Bantuan Operasinal Seklah) terhadap prestasi belajar siswa. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyumbangkan buah pikiran atau saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi SMP egeri 241 Jakarta pada khususnya maupun pada seklah-seklah lain pada umumnya. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 77

88 78 1. Untuk pemerintah, sebaiknya memberikan waktu yang tetap dalam pendistribusian dana BOS. Ini dapat mempermudah dan membantu seklah dalam penggunaan atau setidaknya tidak memperlambat dari penerimaan sebelumnya, karena seklah sangat terbantu dan sangat membutuhkan dana BOS tersebut. Dan jika memang pemerintah benarbenar ingin membebaskan pendidikan anak warna Indnesia dari biaya pendidikan/seklah maka sekiranya pemerintah memberikan subsidi pendidikan BOS dengan jumlah yang lebih besar, agar tidak ada lagi seklah yang memungut pungutan dana dari siswa/rang tua siswa, 2. Bagi seklah yang diharapkan dapat mengella dan mengalkasikan dana tersebut dengan benar dan tepat sesuai prsedur yang berlaku dan tepat sasaran sehingga dapat lebih meningkatkan tercapainya tujuan pendidikan. Seklah juga harus mengikuti ketentuan dan peraturan-peraturan yang diberikan leh pemerintah. Cnth seperti transparan dalam mengella dan dengan mengumumkannya. Dan bagi seklah yang sudah transparan dalam mengella BOS maka diharapkan tetap dijaga agar stakehlder mengetahui dan terdrng dalam memajukan seklah dan dapat ditiru leh seklah lain. 3. Kepada siswa yang menerima BOS, hendaknya memanfaatkan bantuan tersebut sebagai mtivasi untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik lagi. 4. Kepada rang tua yang anaknya mendapatkan BOS, hendaknya membantu dan mengarahkan dalam mengella BOS tersebut agar urusan dengan administrasi seklah tidak terbengkalai. C. Penutup Demikianlah sekilas pembahasan mengenai pengaruh pelaksanaan bantuan dana bantuan perasinal seklah terhadap prestasi belajar siswa kelas VII di SMP egeri 241 Jakarta. Tiada untaian kata yang terungkap dari lisan ini kecuali rasa puji syukur kepada Allah SWT. Karena hanya Rahmat, Taufik dan Hidayah-ya penulis diberikan kemudahan sehingga dapat

89 79 menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat dan tegar, serta berkat bimbingan, arahan, dan drngan dari semua pihak skripsi ini dapat tersusun dengan rapi dan baik. Dengan segala kekuatan dan kemampuan serta rasa rendah hati penulis curahkan untuk menyusun skripsi ini, namun karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih banyak kekeliruan serta kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis pribadi. Amin

90 DATRA PUSTAKA Ahmadi, Abu. Metdik Khusus Pendidikan Agama Islam. Bandung: Armic, Ahmadi, Abu. Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses. Sl: Aneka, Cet. I,1993. Al-Rasyidin dan iar, Samsul. ilsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Histris, Teritis dan Praktis. Ciputat: PT Ciputat Pres, Cet. II, Amaliyah, Reeki Hubungan antara Kedisiplinan siswa Dengan Prestasi Belajar Ssilgi di SMA Triguna Utama. Skripsi S1 akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UI Syarif Hidayatullah, Jakarta Ali, Lukman. Kamus Besar Bahasa Indnesia. Jakarta: Balai Pustaka, Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, Arikunt, Suharsimi. Prsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. XII, Buchri, Mchtar. Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan. Bandung: Jemmars, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indnesia. Jakarta: Balai Pustaka, Departemen Pendidikan asinal, Petunjuk Pelaksanaan Prgram Kmpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BOS). Jakarta: Direktrat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan asinal dan Departemen Agama, Petunjuk Pelaksanaan Prgram Kmpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BKM). Jakarta: Direktrat Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan asinal, Petunjuk Pelaksanaan Prgram Kmpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Bantuan Khusus Murid (BKM). Jakarta: Direktrat Pendidikan Dasar dan Menengah,

91 81 Djamarah, Syaiful Bachri. Psiklgi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002Habsy. Kamus Ppuler. Jakarta: Centre, Cet. XX, 1983 Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metdlgi Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian. Jakarta: Raja Grafind Persada, Hamalik, Oemar. Psiklgi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Offset, Jamas, A. Black dan Dean J. Champin, Metde Penelitian Ssial. Bandung: Refika Aditama, Kartn, Kartini. Psiklghi Umum. Bandung: Mandar Maju, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) dan Lapran Keuangan Bantuan Operasinal Seklah Tahun Anggaran Jakarta : Direktrat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedman Operasinal BOS prvinsi Jawa Barat. Bandung: Dinas Pendidikan Prvinsi Jawa Barat, Langgulung, Hasan. Pendidikan Islam Menghadapi Abad ke-21. Jakarta: Pustaka al-husna, Leni, , Pengaruh Mdel Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Knsep Getaran Dan Gelmbang Di Mts Sa adatul Mahabbah Pamulang, Majid, Abdul. Peran Bantuan Operasinal Seklah dalam Meningkatkan Minat Menyeklahkan Anak. S1 akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UI Syarif Hidayatullah, Jakarta: Maknun, Lulu Il. Efektifitas Bantuan Operasinal Seklah (BOS) dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Al-Madhab Ciheulang Bgr. S1 akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UI Syarif Hidayatullah, Jakarta: Paimun. Psiklgi Perkembangan. Jakarta: Direktrat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, Pasaribu. Prses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsit, Permata, Sinta Dwi. Study Pengellaan Dana Bantuan Operasinal Seklah dalam Mensukseskan Wajib Belajar Sembilan Tahun di MTs Unwaanunnajah Pndk Aren Tangerang Selatan. S1 akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UI SyarifS Hidayatullah, Jakarta: 2011.

92 82 Sardiman. Interaksi dan Mtivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, Sarni, Mhammad. Orang Miskin Harus Seklah. Jgjakarta: Ar-Ru Media, Slamet. Belajar dan faktr-faktr yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara, Cet. I, Syah, Muhibbin. Psiklgi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rsdakarya, Sudjana, ana. Dasar-Dasar Prses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Al- Gensind, Sudjana, ana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesind, Supriyadi, Dedi. Jaring Pengaman Ssial Pendidikan. Bandung: al-abeta, Syah, Muhibin. Psiklgi Belajar. Jakarta: Lgs, Suyant. Refleksi dan Refrmasi Pendidikan Di Indnesia Memasuki Milenium III. Ygyakarta: Adicita Karya usa, Thirin. Psiklgi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT RajaGrafind Persada, Usman, Mh. Uer. Menjadi Guru prfessinal. Bandung: PT Remaja Rsdakarya, Cet. 2, Undang-undang RI. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan asinal. Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

93 r i I i, a,!rn,; ilm;: KEMEilTERIAAGATA UIJAKARTA ITK.Ilkumen : ITK-R-AKD-082 : 1 Maret 2010 Tgf.Terbit : 01.Revisi: 1{1 Hal ORM(R) A k il Jffidalb$Sciptlwlillw*t SURATPERMOHOAIZI PEELITIA 1 /K A12. M.0.3 m :r U n.0 1 / Lamp. : Outline/Prpsal Hal : Permhnanlin Penelitian Jakarta,l9 April2012 KepadaYth. KepalaSMPEGERI241JAKARTA Di Ternpat A ssalamu'alaikum wr.wb. Denganhrmatkami sampaikanbahwa, ama : AHMAD ARHA IM : Jurusan AgamaIslam(PAI) : Pendidikan Semester : X (Sepuluh) Judul skripsi :. "PEGARUH PELAKSAAA BATUA OPERASIOAL SIIKOLAI{ (BOS) TERTIADAPPRESTASIBELAJAR PEDIDIKA AGAMA tst.am ( PAI ) SISWAKIILASVII SMPEGDRI24IJAKARTA'. akultasllmutarbiyahdan KeguruanUIJakartayang adalahbenarmahasiswa/i sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakanpenelitian (riset) di yangsaudarapimpin. instansi/seklah/madrasah Untuk itu kami mhn Saudara dapat mengiinkanmahasiswatersebut penelitian dimaksud. nrelaksanakan Atas perhatiandan kerjasamasaudara,kanriucapkanterirnakasih. Wassalam u'alaikumwr.wb. anagamaislam m, Tembusan: 1. DekanfTK DekanBidangAkademik 2. Pembantu yangbersangkutan 3. Mahasiswa.Ag r 002

94 r I KEilTETERIAAGAIilA UIfiI JAKARTA ITK,t- rt H".ffi tb # W,5112 ORM{R} ffite*, -Dkurnen : ftkr-akd-o81 Tgl.Terbil : 1 Maret Revtsi: : Hal Ol 1t1 SURATBIMBIGASKRIPSI mr: Un.0l/.l/I(M n0D L,amp.: Hal : Bimlingan Skripsi Jal<art4l5 ebruari2011 KepadaYth. Dr. H. Dimyati, MA. PembimbingSkripsi irkultasllmu Tarbiyahdan Keguruan UI Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu'a!aihrm wr,wb. Dengan ini diharapkankesediaansaudarauntuk menjadi pembimbing VII (materi/teknis)penulisanslaipsimahasiswa: ama Ahmadarhan IM Jurusan PendidikanAgamaIslam(PAI) Semester. X (sepuluh) a Judul Skripsi : PEGARUH PELAKSAAA BATUA OPERASICAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PRESTASIBELAJAR PEDIDIKA AGAMA ISLAM (PAD SrSWAKELAS Vrr SMp EGERI24I JAKARTA Judui tersebuttelah disetujui leh Jurusanyang bersangkutanpada tanggal 15 ebruari 2012, abstraksvutline terlampir.saudaradapatmelakukanperubahanredaksinalpada judul tersebut. Apabila perubahansubstansialdianggap perlu, mhn pembimbing menghubungijurusanterlebihdahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkanselesaidalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjangselama6 (enam)bulanberikutnyatanpasuratperpaqlangan. Atas perhatiandankerjasamasaudara, kami ucapkanterimakasih. LTas saiamu'alaihtm wr.wb. AgamaIslam Tembusan: l. DekanITK 2. Mahasiswaybs.

95 ,lv I PEMERITAHPROV STDAEMH KHUSUSTBUKOTA AKARTA DTASPEDIDIKA SEKOTAHMEEGAHPERTAMA(SMP) EGERr241 TAKARTA!1.Pendidikan Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu SURATIKETERAGA OMOR: 070 / Yang bertanda tangandi bawah ini KepalaStvlPegeri 241 fakarta di Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepuiauan Seribu, menerangkanbahwa: ama TempatTgl. Lahir IM akultas/furusan Semester Alamat AHMAD ARHA fakarta, 01 ktber llmu Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan Agama lslam Xll ( Dua Belas ) Pulau Tidung Rt O4/O4 Kel.Pulau Tidung Kec. Kep. Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Bahwa Mahasiswatersebut telah melaksanakanpenelitihan( Riset ) di SMP egeri 241 fakarta untuk keperluan melengkapi PenyusunanSkripsi dengan fudul " pengaruh Pelaksanaan Bantuan0perasinalsekalah ( BOS) terhudaphestasi Belajar SiswaKelas WI SMP 247 Jakartn " Demikiansuratketeranganini di berikan untuk dipergunakansebagaimmana mestinya. fakarra,24 fuli 2013 KepalaSMPegeri241fakarta M AI I D, S.Pd rp l

96 I I i,.1. AiGKET PLAKSAAAI\I BOS (BAIITUAI\ OPERASIOAL SEKOLAIT) DI SMP EGERI 24I JAKARTA PETT]JUK l. Bacalah basmalah sebelum anda menjawab 2. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar 3. Berilah tanda Silang ( { ) pada jawaban yang anda anggapaling benar 4. SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) 5. Diharapkan kejujuran anda agar peneliti memperleh data yang benar demi tercapainya tujuan penelitian 6. Dalam mengisi angket ini tidak ada jawaban yang benar atau salah yang bersifat pribadi akan kami jaga kerahasiaannya 7. Terimaksih atas partisipasi dan kerjasamanda Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih alternatif jawaban yang paling benar! ama Kelas Jenis Kelamin Pekerjaan rangtua :l

97 { Pernyataan I Dana BOS dalammemberikankeringananpembiayaaniuran bulanan seklah membuat sayabersemangatbelaiar 2 Sayatermtivasidalamkegiatanpraktikumdikarenakandana BOS dalammembantupembiayaaniuranpraktekdi seklah Walapunsayakurangberprestasidi seklahdenganadanyadana iuranujianmembuatsayagiat BOSdalamkeringanpembiayaan belaiar Sayaptimisdengantugassayadi seklahdapatbelajarlebih baik berkatdanabosyangmeringankaniuran seklahsaya Dalampembiayaaniuran seklahyangditanggunglehbos membantusayadalambemrestasi Dalamperlengkapan buku-bukusayadi seklahyangditanggung buku-bukuyang danabosmembuatsayamudahmendapatkan savaineinkan Perlengkapan bahanbelajardalamprsesbelajarsayayang didaatkan di seklahberkatbsmembuatsavasiat belaiar perlengkapanalat-alattulis yangdi Sayabelajarmenggunakan dapatkanberkatdanabosmembantusayadalamprsesbelajar lebihsemansat sayadi seklahsangatmemadaiberkat Alat-alatperlengkapan danabos danabos Perlengkapan sayadalamprsesbelajardipengaruhi untuk seklahsaya WalapunbukupelajaransudahtersediaberkatdanaBOSdi Seklahmembuatsavasulit bemrestasi Pembelajaran denganbuku pelajaranyangmemadaikarena adanyadanabosmembuatsayaraiin belaiar tanpadanabosdalamprses Sayamerasabisaberprestasi pensadaan bukupelaiaransavadi seklah belaiarsavadalam Belajardenganbukupelajaranyangtersediadi seklahmasih belumcukupdalamprsesbelajarsayawalaupunsudahdibantu lehdanabos Sayamengalamikesulitandalamprsesbelajardikarenakan saranayangdigunakankurangmemadaiwalapunsudahdibantu danabos Prestasisayadiseklatrdipengaruhisaranapendidikanyang memadaiberkatdanabos RuangkelasyangdibantudanaBOS di seklahsayamemadai belaiarsava dannvamandalamdrses DanaBOSdalamprsesbelajar,sayadi seklahpembeliaan mempengaruhi bukupelajaranyanglengkapdi perpustakaan semangatbelaiarsaya ll t2 13 t4 15 t6 L Dengan menggunakansaftmalabratrium kmputer pendidikan di seklatrvans di danai leh BOS membantu saya giat belaiar Jawaban ss s TS STS

98 v 1l 20 Dalam prses belajar saya di seklah dipengaruhi sarana Labratrium IPA endidikan vane dibantu leh BOS 2l Respn terhadap cara guru dalam penyampaian materi di seklah dalam prses belajar lebih baik berkat dana BOS yang membantu Drses belaiar mengaiar 22 Guru saya dalam penyampaian materi yang diajarkan kepada sava kualitas suru sava meninekat berkat dana BOS 23 Guru saya selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana BOS yang menuniang semua keperluan guru saya 24 Dalam prses belajar alat peraga yang digunakan guru saya lebih variasi berkat dana BOS vans membantu Drses belaiar 25 Dana BOS sangat membantu guru saya dalam menyampaikan materi dengan metde yang belum pemah disampaikan, berkat BOS metde lebih efektif 26 Dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru mengunakan media belaiar 27 Guru selalu melakukan evaluasi belaiar secara berkala 28 Penambahan hnr (insentif) dari BOS membuat guru dalam Drses belai ar mensaiar men galami penin gkatan 29 Pemberian hnr (insentif) dari BOS membuat guru lebih termtivasi dalam memberikan materi pelaiaran 30 Guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan dana BOS terhnalasifr. atas perfwtian, frgsefinan [an frgrjasamanla S ay ucap ftn terima frasifr tt4 ROspttfen 1,1

99 :lr I HASIL WAWAI\CARA KEPALA SEKOLAH SMP EGERI24l JAKARTA ama : Majid,S.Pd Jabatan :KepalaSeklah Tanggal :2 8 A p ri l 2 0 l 4 Tempat : RuangKepalaSeklah Pedmanwawancarakepalaseklah: 1. Bagaimana sejarahberdirinyadanapavisi misi SMPegeri24I Jakarta'l Jawaban: Berdirinya suatulembagaatau instansitertentudilatarbelakangileh suatupemikiranataudrngantertentu.begitujuga berdirinyasmpegeri241 Jakafia, PulauTidungKepulauan ini didasariataspemikirandandrngandaritkhmasyarakat Seribu.BerdirinyaSMPegeri24l Jakartaini berawaldari seklahkelasjauh (SKJ 133) pimpinaninstansiataulembagapendidikan yangdi dirikan padatahunl98l dansebagai seklahinduknyaberadadi Pulau tersebutpadasaatitu leh BapakSuyt.Sedangkan Panggang(Masih dalam lingkungankecamatankepulauanseribu).kemudian,pada Desember1986diresmikanSMPegeri24l Jak,arta tahun1986tepatnyapadatanggal22 sebagaiseklahnegeri.hal ini dapatdiperkuatdengandikeluarkannyasuratkeputusan Di dengansk /D/1986. PendidikandanKebudayaan dari Kanwil Departemen sampingitu, latar belakangberdirinya SMP egeri 241 Jakartasemata-matakarena umat,terutama didrngleh rasatanggungjawab yang tinggi terhadapperkembangan generasimendatangagar bergunabagiagama,bangsadannegara dalammempersiapkan danabostersebut? 2. ApakahSMPegeri4l Jakatlamendapat Jawaban: Ya, sejak pemerintahmencangkanprgram bantuanperasinalseklah,seklah SMP negeri 241 JakartamenerimaBOS sejaktahun2005 sebagaiprgrambantuan dalamkegiatanperasinalseklah. 3. ApakahsetelahmendapatdanaBOS seklahmasih memungutbiaya dari siswa? Untukbiayaapa?

100 $/ I I Jawaban: SetelahSMPegeri 241 JakartamendapatBantuanperasinalseklah, seklahini tidak lagi memungutbiaya pendidikan,adapunhal-hal yang mungkin terjadi jika seklahmemungutbiaya adalahuntuk kegiatanstudy ture yang sudah dilakukanrapatinternalantarakepalaseklah,dewangurudankmiteseklah. 4. Apakalrpenggunaan danabos di SMP egeri 241 lakafia sudahsesuaidengan petunjukteknispenggunaan danabos? Jawaban: penggunaanbos tidak bleh di gunakandi luar kmpnenyang telah ditetapkanleh pemerintah(13 kmpnen)dan seklahharusmampumenggunakan bantuanuntukkegiatanseklahyangpalingpriitas. ). penggunaan danabos? pelaksanaan Siapayangmenjadipengawas pendidikantanggungjawab pemerintah Jawaban: Dalam rangkapenyelenggaraan dan pemerintahdaerah(sudi Pendidikan)sebagaipenanggungjawab terhadap pendanaanbiaya perasi satuanpendidikan yang diberikan sampai terpenuhnya standarnasinalpendidikan. adalahkepalaseklah,dewanguru Adapuninternalseklahyangmenjadipengawas dalamkegiatanpendidikan. dankmiteseklahuntukprsespenggunaan danabos? Apakahadasanksiyangdikenakanjika terdapatpenyalahgunaan wewenangyang dapat merugikan Jawaban: ya, sanksi terhadappenyalahgunaan yangberwenang. egaraatauseklahdan siswaakandijatuhkanleh pejabavaparat dapatdiberikandalamberbagai sanksikepadaknumyangmelakukanpelanghgaran bentukmisalnyapenurunanpangkatsampai kepadaprseshukum dan pemblkiran sementara. penggunaan danabosdiawasi? 7. Apakahmekanisme anggaranyangdiberikanpemerintahselaludi awasi Jawaban: ya, semuapenggunaan sebagaibentuk pemantauanterhadappenggunaanbantuanyang diberikan kepada masiang-masing satuanpendidikan(seklah). 8. BagaimanamekanismepenyaluranBantuanOperasinalSeklah(BOS) kepada siswa? Jawaban: PrgramBOS di keluarkanberdasaraknsetiap tahun anggaran.prses mekanismepenyalurandanabos yaitu dilakukandenganpencairantriwulan selama seklah. satutahunmelaluikepalaseklahataubendahara

101 I ir. 9. Sarana dan prasarana apa saja yang dimiliki SMP egeri 241Jakatta? Jawaban : dengan adanya bantuan perasinal seklah tentunya sangat membantu dalam prses penyediaan saran dan prasaran yang dimiliki leh seklah menjadi lebih baik terutama keadaan ruang kelas dan perelangkapan belajar di seklah. 10. Apakah ada peningkatan prestasi yang ditunjukan leh murid di SMP egeri 241 Jakarta? Jawaban : ya, pengkatan prestasi di seklah tentunya ada namun belum mencapai peningkatan prestasi yang signifikan. Peningkatan yang lebih mennjl adalah dalam kegiatan lmba-lmb a antar seklah. Pewawancara Terwawancara. Ahmad arhan 0271p

102 , le/, I k }{ <f 6l ct Cg ri OI,ja b4 { 0 {) 0 g :: g t-i l cl cl tr c OI!! b{ c b( tr GI bi tq { { [ b0 cit G' b! 6t b! fil L b! bi.j bt OI tr L Lr Gl C) tr cl cl L. c) I c) b! 6t L c f> G A - & lr at cl,- (6 E c) bt b{ bt al (ll GI d GI (s c) (g CI () d Q) (\t a.) OI OI OI OI tr Gt (d GI! GI () () () ct c) (g C,) c) q) q) CI 0.) f f b{ l l bi t OT bi bi ' E E.('.(t 5 (l c) cl q) (.) OT OT h{ GI ) 'r3 " "tr, (g GI tr 3 al 5 Gl 5 5 cg (E (l Cg r G' bf tr E E c d (l ct L J ;) rh cl 6t G' GI br 6t cl t'{ A I tr B!q L rv. A a cg a a a " tr Jd 3 a a cl tr (g GI () tr tr (t) q) (g Lr Lr E q, cn a & a X X X X X X X X q) M Ls =4 EE l l r\ c\ c-l c.l a.) co - c-. \ r\ co r- fr!f, f- t\ \ t- J l l t] 11 1 c.l t\ l t]!l ra \ s \ rn \ J l rrf l -l a M? U)? frl rr'l a a u s a x -.] -l -l l J ] D a M P a irl a l 1 M D l rrl O r- c\ co c c4.l l l tl 7 t 'I p t- a E t- rrl a (A ;) a f* cl \ \a) 6 ca \ \ c!f, \ \ \ lal \ \ cr c\l l frl.l crl s \ c\ r- J4 (l) ai c.l t- rt) (l) E b{ L c- ) b q.) cs (g L '.\.\ 3 a a -.\ r1 a (\l (l (t a. a M 2,

103 l:' I c ct c G' E * Y.+ t\t (f) J -v -(E (L. (\ (5 0 (I), c ([ c a \ \ \.cl'e GI E i5 q,.g c ) 5J 8 [L C)cl b0= hp. c.g!t >g (U c Y U) u d) x (L E 5 (t c t. l 1r) c t\ 1\ r() r() s r ( i- t\ t\ r \l 1\ s rf l\ t l a r- tr s 1\ (\l ( ( E c lo I\!t c rj) t\ t\ c G q rl) V L Ir ( (L t\ j 5 r E 6l t- C.l c- J(L r.l J (u 3 ( CO lf) t- $ t GI (Y) 6.1 CD! l rtt 00 c-.. t\ < rr) ( t\ c\ r ( r t* ( t\!l tr r() t- t\ f- r- lo t\ 1() ('\ ( I,\ O) r m c\ J J - l\ $ - lo t\ rq t\ t-- v fr I- t- \ r- *l \ t,r J \ *l - J l-1 u) p (l' M i J r\ i+ \ *l l.* C)?.Jj ri] 6 rn n - ln 6 l - VJ s & p a l M 6 ( c- t,- t- (\I t\ t.'- \ -, ( t.\ m \ r lr) r * f- ( h c\ ro c \ t..- t\ * rr) - \ l rl 6 \ lo I* c) r a-.. f\ fs <t l r r r \ \ *1 c- r \c -l r (\ \ J J l ( \ J J, t\ a cr) \ J g r-- r s \ -l, h x a (\ r\ f- l t- s1'r - c.l m J -J J!Tr. ra t\ \ \ t s t'- 6 U) r r l\ r (h 6 1r) 1 t- t\ v r t t\ s t\ c\ l\ t\ qt ( ( c-. CD t\ - ) t\ r t\ - al - t\ - t- t- 6 r\ 3 r l ), ) lo d' (\.l 1\ T\ a l l\ r\ t\. tt ( 3 t ap s t\ (, (\I ) lf) t\ 6, ro l, (t, - t- t\ ) * (.) r (, 4 \f ct) r() c! 1\ l CD f.- r\ \ l 6 ro l\ r) (t) r(, O) ) ) ca) tt\ (\I CD t{) t (\ 6 E (! ct (> (, uj d) a uj v (L ut Y.9 a l-- s Y IT I c cl rf E I J (L g. t\ CD v r\ - (t, E J GI t\ CD - O l td (h a a E tr 5? & - lj ;l 7 v) f* aol a-o ta c\ ^r-,n \ da" 2

104 ,{ x Or 6!^l )?& I t-l G.l $ (r1 (l1 (\ d't ( (l1 (f) <f f sr ( ( fft (r'l G1 fft ft1 (T') (Yl fr'l <f (r') ( (\ CO (r1 Gl <f $ (}1 c't \f (r') ln (t1 <f f{ <t (\ ft') C tf (r1 ff) rf (r) (r1 (r1 <f (r1 <f (r1 sl (Yt ( rf (r1 (\ (r1 't <f (r1 si <f cl Gl (r1.f (r1 <f $ g (! (r'l sr fft (\l (\l (\l (fl I I =f (Y1 G') { =l PZ st (r) E (fl I I if <f (\l { sr (r1 rf (\I <f Vt Crl ln G1 E? ) (r1 (\l C'r <f (\I (\l (! (\ (\ (.r1 0 1 a ) si (r1 Gl ( sr (r1 <r si G.) (\l qf (r') s frl <t <f <f (\ (Yl (r') (r1 (rl (\ (\ G1 (r1 I (\ (\ (r1 $ m ('n I I (r) (\ (l1 G't ft) 0,') $ cr) l1 rl (\ (\ (\ ( ( { (\ I $ G.} $ G1 <f (r1 ( (t1 f{ ('r'l ftl G.} si sr a\l sr cn (\ if 1 G) G1 tft {ft lr (r1 rn v ( (r) \f m (ft L (r') (r' rr.} sr (Y) ft1 (Yl <f (t') (r'l (t1 (r1 ff1 (r1 (r1 =f fn (r1 =f f =t (t) =f I <f (r1 ('r1 Gl (}1 <f (r') (Yt {r1 t {\l (t'l ltt rcl cn I (\ sr (r) { $ m I Gl (\ (1t cl sr (Yt <f <f <f sr (\ (\ (Y.) m ft.l { <f Gl (t1 (\ CL 't (r1 si E t-l (\ cl l m f{ (l1 tm ('n (\ tr ZA (r1 (r1 (f) (g (! (\l (\l g H= fra (r1 =f (r1 7 i; lv Lrr G') (\I?!t I GI l C') r ('r I rd a lr { l l (Y) l.f) ) I A < (Yl C I (tl H 3s 21 r(g rt! C'l (r1 ] c) ) r v (\ ) ( Or 6 Ol (\ I I (t'l ft't 6l qr fft (vt <r 6rt fn (\ (Yt <f C sr t\ (r1 ftl (r') <t (r1 ('r') CO s ryl ( (t1 a't (i'l ty'l (t1 {r1 <f (r1 ft1 (\ (tl rt {t'} (f) =f (\l rif G1 (r1 <f ctl <r an ("r') (r) 6l =f (Yt (t'1 r'! <r c <f tn r (\.t ''l <t { (.t) r{ r{ I {

105 a DEAH SEKOLAH SMP I\IEGERI 241 JAKARTA Kantin R. Kelas IXA Ruang Guru Ruang TU R. Kep. Seklah Rumah I Rumah Dinas I Dinas LAB Kmputer Lapangan LAB IPA I Mushla Perpustakaan Pintu Gerbang

106 I I i. t- tr (g CD c 6 J'G l }4 t+ c! (r) :5 -g Lr (l) bi) (l) (\l L (L c(e CD c.ct'e u) R' E 6,.-l 5J 'a c) E E/).E c CD c tl' (l)cg 9pE HA JC q) c.g!t >v.c Y c (\l t - t\ g) 6? - t uj a IIJ IJJ U) = Y Y (..4 r, CD E l{) ( CD CO l l - 2E J(L J (\ - (\l ln CD t\ rtt lf1 r ia -. r rr t tn t\ ra) t. I t\ t\ l t c. lar r n lr- ra) t- c.- q ra t\ (> ) ('r () CD ) () ) r.l, ra r\ 1\ t - ( ( s a rn t\ ( ( $ - - t* r\ 00 r. rf1 { h h- lr l l lr) t ) t* t\ m c- m 4.. l * \ - l \ m t.- J t". t'- l\ r r- r\ ral r(, ( -. a a 6 \f - \ -] tr- \ 4, 0( - J I 6 t* t ( r \ t\ r a t- ra s J \ \ tl M? a 3 t-'1 a f.. 6l c, (Y) I ( tn t\ u.) c ral 00 l(, 6l t-. U1 r'- c.. 0, n r(l tr r. t\ tct t\ 6 r-.!t ra l ( m i.) ral \ ral \ \ \ J >J ra \ J 00 \ n I s Y a v7 ca \.l t. - tl E l \ *l u) 7, v :-).1 G' 6l (') t rn c.- l i- t-. t (\l 6 J J I, l 00 t-. 00 t\ ra \ t\ r t- t- c- ( ( c?) \0 \0 ln r- t t\ r tr- ( l* t-, \f lar l \ t,- s t.- l (\l sl l D U) - ra t\ r r/) tl- r- 6 (U = 6 E (s (r, t\ rl l() * cl l t\ GI I ( ) f, (0 i- ( ( r 6l g) ( ) (\I () rr) g) GI CD ) ) () ( ( ) ( r ( r() (D CD c Y CD CD I- t r c t\ u) r ) l() s l (9! (! (') (0 6l s 0 lf 6 $ t,ct - l r r(, ( - ) t\ (\t - E CD t J I l l{'it a g.q.e (L g = = c ( { r t t Y C (5!, e) r.l v. a J r a 4. a a 3 E ti l a

107 t i. t$ l-a g $ c.l r bi) 6l I! u 6l I - lr bl E 6l ca cq Cq = cl b0 OI b! - bt h! }: g g l: E tq, bi cq t-'r E ct bt ct c{.? (g. b{ h[ b[ g (l g cn cl ca (q 5.=.= = u b[ ht b0 b! C(l g g RI bi g cq C Cg G 5 5 b0 b{ bi bt RI g 6 g Cq b{ ct () GI b{ cl k v) =.{.-i u L 6t c 'tr (t).ll c) B r bl c cd GI.!) R' g ct (g crt at (l (l ct (l b{ i 7 { g tr i1 EI d c\t 6 crt d ct arl Gt 6t.q) E 6 6 crt Cg C' ct RI Gt (l E.). Q ) tr tr d crt cd at ( crl crl 6t GI GI 6l C).(l), ) ) c Cd Ctt (l cl ) 6 E E c) c).q) L 6l e -t g p bt bt t b{ l ri tr gp ci tr = G E I i at ((l cl Gl cl 3 I a 6 L ^\ {ra 6t E 6l OI g bi i = 't GI E. (tl C(l u( i 2 al u = u, E E - bi g bi H ) al E GI u = cl t bi { OI { b{ b[ bi b[ tr tr tri tri I dp g 3 '1:, a u = 't' 't' E! " 2 GI = cl I (tl cl D (l GI cl = t u cl cl u ] 5 6l ;) r rh v 63 6t 6l L C\I t -CB C! (1 Cg d H g A v tr tr lr bt! Cg g Cg a a tr at ct. g tr J 7 a u) tr p. a a c! cq G cl a v a Lru f- c\ f- C- 1 J 6t V) G M & V) s a & E X X x X G' *{ = f- C- \ r ] l l ] -l '\ l C\ c c ca l.l (r) tr fr'l l-l l l ] ] ] ] l a a p M a M p & ts l -\ D a a hl ;) M 7 a a : a V) r?i ct) : l l l l 3r- (E xx f- ry\ (l) fr 6 fyl \t a c art \ rr tf,ca \ tr ra \ lf6 ca * rn c\ rn \ \ \ \ \ \ rn \ \ c\l ca fr \ $ c\ cn ca \ ra tr* E cl XX ) l.l ct' I ) tr tr E a ch u tr 5 a 6 E E '.{ cl E. 3 l -] a a \ \ \ r\,"4 )" ^ t\! C) \\ c() A; h.h, b0 6 c.l h,"": {'7 :, 'rl "#

PENGGUNAAN DANA BOS. Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut: Item Pembiayaan

PENGGUNAAN DANA BOS. Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut: Item Pembiayaan PENGGUNAAN DANA BOS Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah. Hasil kesepakatan diatas harus

Lebih terperinci

Menyongsong Pendidikan Dasar dan Menengah yang bermutu dan berkeadilan

Menyongsong Pendidikan Dasar dan Menengah yang bermutu dan berkeadilan Menyongsong Pendidikan Dasar dan Menengah yang bermutu dan berkeadilan Pengertian BOS BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi

Lebih terperinci

Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi. infojambi.com

Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi. infojambi.com Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi infojambi.com Tahun 2012 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 23,5 triliun untuk Bantuan Operasional Sekolah i (BOS) khususnya di daerah-daerah, dana

Lebih terperinci

MATRIK PERBEDAAN PENGGUNAAN DANA BOS MADRASAH PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016

MATRIK PERBEDAAN PENGGUNAAN DANA BOS MADRASAH PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 MATRIK PERBEDAAN PENGGUNAAN DANA BOS MADRASAH PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 No Komponen Pembiayaan 1. Pengembangan Perpustakaan 2. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru TAHUN 2015 (REVISI)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2012 (HASIL TIM MANAJEMEN BOS KAB.,MKKS DAN PERWAKILAN PENGGUNA BOS / TIM MANAJEMEN BOS SEKOLAH)

PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2012 (HASIL TIM MANAJEMEN BOS KAB.,MKKS DAN PERWAKILAN PENGGUNA BOS / TIM MANAJEMEN BOS SEKOLAH) PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2012 (HASIL TIM MANAJEMEN BOS KAB.,MKKS DAN PERWAKILAN PENGGUNA BOS / TIM MANAJEMEN BOS SEKOLAH) No Komponen 1 Pembelian/ penggandaan buku teks pelajaran 2 Kegiatan dalam rangka

Lebih terperinci

Apa BOS itu? Apa Tujuan BOS? Apa Tujuan khusus BOS? Berapa besaran BOS? Penggunaan BOS untuk apa saja? Bagaimana sistem pelaporan BOS?

Apa BOS itu? Apa Tujuan BOS? Apa Tujuan khusus BOS? Berapa besaran BOS? Penggunaan BOS untuk apa saja? Bagaimana sistem pelaporan BOS? 1 1 FAQ Apa BOS itu? Apa Tujuan BOS? Apa Tujuan khusus BOS? Berapa besaran BOS? Penggunaan BOS untuk apa saja? Bagaimana sistem pelaporan BOS? Bagaimana kalau dana BOS yg diterima melebihi jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah BAB III TINJAUAN ORGANISASI 3.1 Sejarah SMP N 24 Bandung Sejarah Seklah Menengah Pertama Negeri 24 Bandung tidak terlepas dari sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nmr 0189/O/1979,seklah SMP

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Prfile Respnden 3.1.1 Sejarah Singkat Banyaknya anak-anak usia seklah dan anak-anak putus seklah pada awal pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966, dan pengalaman selama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Evaluasi Suchman (1961, dalam arikunto, 2009 : 1) memandang evaluasi sebagai proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk

Lebih terperinci

BAB II MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN. F. Landasan Hukum Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah

BAB II MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN. F. Landasan Hukum Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah BAB II MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN F. Landasan Hukum Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah meliputi: 33 Dasar hukum pemberian Dana Rintisan BOS-SM kepada

Lebih terperinci

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL Sebagai alternatif pengellaan subsidi bantuan untuk peningkatan mutu pendidikan Oleh : Danny Meirawan Bahan News Letter Kantr Dinas Pendidikan Jawa Barat A. LATAR BELAKANG Wajib

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Manajemen Berbasis Sekolah Berbagai Program yang dilaksanakan oleh pemerintah telah memberikan peningkatan kualitas dibidang pendidikan, khususnya program yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 6 SATAP RAMBAH SAMO

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 6 SATAP RAMBAH SAMO ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 6 SATAP RAMBAH SAMO ARTIKEL ILMIAH Oleh: NENI SUMARNI NIM. 1124063 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sriwijaya : C : 1. Rachmad Sarw Bekti 2. Chlis Abrri 1. Kmentar Umum Prgram Hibah Kmpetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cecep Eggy Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cecep Eggy Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era glbalisasi sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli akan pentingnya lahraga, mereka lebih sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga mereka

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DANA BOS PADA MADRASAH TAHUN 2016

PENGGUNAAN DANA BOS PADA MADRASAH TAHUN 2016 PENGGUNAAN DANA BOS PADA MADRASAH TAHUN 2016 Tujuan BOS: 1) Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar, baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

Lebih terperinci

Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan Peserta Didik Baru Penerimaan Peserta Didik Baru 2017 2018 SMKN 1 Dlanggu adalah Seklah Menengah Kejuruan Negeri yang berbasis Teknlgi dan Pariwisata untuk mencetak lulusan yang siap menjadi prfessinal muda di bidang teknlgi

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan panjang. Namun sampai saat ini masih banyak penduduk miskin yang memiliki

Lebih terperinci

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN Prof. Suyanto, Ph.D

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN Prof. Suyanto, Ph.D BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN 2009 Prof. Suyanto, Ph.D Dirjen Mandikdasmen Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional 1 Tujuan BOS Secara umum

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi a. Pengertian Minat Menurut Sardiman (2011: 76), minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Keterampilan Mengajar Guru 2.1.1 Pengertian Keterampilan Mengajar Guru. Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengubah sesuatu hal menjadi lebih bernilai dan memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Proses pembelajaran dikatakan efektif dan efesien apabila seorang guru mampu memiliki metode/strategi pembelajaran yang tepat

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG 1 Ria Hadri Anti, 2 Andari Puji Astuti, 3 Bambang Hermanto 1 Pendidikan Kimia,, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah tidak akan berjalan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah tidak akan berjalan dengan baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dimanapun dan kapanpun didunia ini pasti akan mengalami proses pendidikan, di era globalisasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses atau suatu rangkaian aktivitas yang menuju kepada perubahan-perubahan fungsional,

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan 1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pada dasarnya guru merupakan kunci utama dalam pengajaran. Guru secara langsung berupaya mempengaruhi, mengarahkan dan mengembangkan kemampuan siswa didalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian yang sangat penting dalam knteks keberlanjutan suatu bangsa. Anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia serta kemajuan di masa

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 34 TAHUN 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 34 TAHUN 2015 BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 34 TAHUN 2015 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN DANA PENDAMPING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: Tiap-tiap warga. Negara berhak mendapat pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: Tiap-tiap warga. Negara berhak mendapat pengajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan tujuan pendidikan nasional Undang-undang sistem pendidikan nasional no 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 1:8 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Kewargaan Kelas : XII Semester : 1 Prgram Studi : Ilmu Alam, Ilmu Ssial dan Bahasa Standar Kmpetensi : 1. Menampilkan sikap psitif terhadap Alkasi waktu

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KERAJINAN TANGAN

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KERAJINAN TANGAN 1 SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KERAJINAN TANGAN I. PKN 3. Memiliki harga diri sebagai individu II. IPS 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Dasar IPS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 910), disebutkan bahwa. prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

BAB II KAJIAN TEORI. Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 910), disebutkan bahwa. prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang BAB II KAJIAN TEORI A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Menurut Poerwadarminta. W.J.S (2006: 915), prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan dan dikerjakan. Dalam Kamus

Lebih terperinci

Lis Djuniar 1 Dosen Tetap Yayasan Prodi Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah Palembang

Lis Djuniar 1 Dosen Tetap Yayasan Prodi Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah Palembang ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN PENGELOLA DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TERHADAP PENGGUNAAN DANA DAN PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah Pertama Di Kecamatan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran RESPO PETAI TERHADAP PEERAPA USAHATAI JAGUG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPAGSARI (Studi Kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Oleh : Yuli urmayanti, Dini Rchdiani, Cecep

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 Pengertian Prestasi Belajar Proses belajar mengajar penting bagi seorang pendidik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Seberapa jauh kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, yang selanjutnya terwujudlah

BAB I PENDAHULUAN. rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, yang selanjutnya terwujudlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah prestasi sangatlah luas. Pihak pengelola pendidikan telah melakukan berbagai usaha untuk memperoleh kualitas pendidikan dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KEPERLUAN SEHARI HARI

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KEPERLUAN SEHARI HARI SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KEPERLUAN SEHARI HARI Standar I. PKN 3. Memiliki harga diri sebagai individu II. IPS 2. Memahami jenis dan penggunaan uang Dasar PKN:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Pembahasan pada bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka yang berisi teori dan pendapat para ahli yang bisa mendukung penelitian, hasil penelitian yang

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedkteran Universitas Brawijaya : A : 1. Siti Aminah TSE 2. Segiant Ali 1. Kmentar Umum Pelaksanaan PHK-PKPD leh Fakultas Kedkteran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih 1 I. PENDAHULUAN Bab ini akan dibahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal lain yang perlu dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu prses pendidikan yang diarahkan untuk mendrng, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rhaniah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam menghadapi perkembangan zaman dengan berbagai perubahan dan persaingan mutu, maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam menghadapi setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK SE-KABUPATEN SLEMAN Diajukan untuk memenuhi prasyarat Pelaksanaan Tugas Akhir di Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK BUKU PEMBIMBIGA AKADEMIK 0-0 ua Prgram Studi, Pembimbing Akademik, (Vita Cita Emia Tarigan,SH.,LLM) ( ) FAKULTAS HUKUM UIVERSITAS PEMBAGUA PACA BUDI MEDA PEMBIMBIGA AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UIVERSITAS PEMBAGUA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai asal sekolah, kemampuan Bahasa Inggris, serta pengertian belajar dan hasil belajar. A. Asal Sekolah

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Tri Hartiti Retnwati M.Pd Makalah disampaikan pada Wrkshp pelaksanaan Kurikulum

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2013 M / 1434 H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2013 M / 1434 H KETERAMPILAN GURU PAI DALAM MENANAMKAN RASA TANGGUNG JAWAB TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT DI SMP NEGERI 2 SERUWAY ACEH TAMIANG SKRIPSI Diajukan Oleh : NUNUN SUAIDA DAMANIK Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau 1 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Belajar Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman ( leraning is defined as the modification

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara antara lain melalui

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

49 Media Bina Ilmiah ISSN No

49 Media Bina Ilmiah ISSN No 9 Media Bina Ilmiah ISS. 978-3787 PEERAPA PEMBELAJARA KOOPERATIF DEGA PETA KOSEP UTUK MEIGKATKA MOTIVASI DA HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS VII D DI SMP EGERI 8 MATARAM SEMESTER GEAP TAHU PELAJARA 20/20.

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA LIM AL-MUBTADI CIPONDOH SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Lebih terperinci

1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 51 Tahun 2011 tentang Juknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS TA 2012; 2.

1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 51 Tahun 2011 tentang Juknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS TA 2012; 2. 1 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 51 Tahun 2011 tentang Juknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS TA 2012; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 62 Tahun 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Tsanawiyah Mifahul Aula Bangkal terletak di Jalan Kaluku

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Tsanawiyah Mifahul Aula Bangkal terletak di Jalan Kaluku BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lkasi Penelitian 1. Gambaran Lkasi Madrasah Madrasah Tsanawiyah Mifahul Aula Bangkal terletak di Jalan Kaluku nmr 36 Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURWANTORO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI/SWASTA DAN MADRASAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa 8 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi a. Pengertian Teknik Pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa teknik adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Slameto, belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), edisi revisi, hlm. 53.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Slameto, belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), edisi revisi, hlm. 53. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatatn yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persiapan Persiapan adalah faktor penenu keberhasilan mahasiswa dalam menguasai materi perkuliahan (Rapiyanta, 2015). Salah satu cara mempersiapkan materi perkuliahan adalah

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN BOS 2010 DAN KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN KEBIJAKAN BOS 2011 DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

EVALUASI PELAKSANAAN BOS 2010 DAN KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN KEBIJAKAN BOS 2011 DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA b+ KEBIJAKAN PROSES PENYUSUNAN DAN PERUMUSAN RENCANA KERJA TAHUNAN SEKOLAH DAN RENCANA ANGGARAN DAN PENDAPATAN BELANJA SEKOLAH EVALUASI PELAKSANAAN BOS 2010 DAN KESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Strategi Berikan Uangnya Bambang warsita menjelaskan strategi adalah; a) ilmu siasat perang; b) siasat perang; c) bahasa pembicaraan akal (tipu muslihat) untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO 12 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN SOSIAL SKRIPSI

PENANGGULANGAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO 12 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN SOSIAL SKRIPSI PENANGGULANGAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO 12 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN SOSIAL SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR MENGENAL HURUF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK KURNIA PEKANBARU

MOTIVASI BELAJAR MENGENAL HURUF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK KURNIA PEKANBARU 1 MOTIVASI BELAJAR MENGENAL HURUF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK KURNIA PEKANBARU Yuniarti 1, Wusn Indart 2, Enda Puspitasari 3 ABSTRACT Yuniarti, 0805120697. Learning Mtivatin T Recgnize

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan sebagai investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan sebagai investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan sebagai investasi jangka panjang. Kesehatan yang baik biasanya bermulai dari pla makan dan pla hidup yang sudah

Lebih terperinci

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Kmitmen Versi 29 Juni 2009 I. Pendahuluan Partisipasi aktif atau kegiatan staf akademik SBM dalam berbagai kegiatan yang berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku di dalam diri manusia. Bila telah selesai suatu usaha belajar tetapi tidak terjadi perubahan pada diri individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan baik dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar Matematika 1. Pengertian Hasil Belajar Matematika Kasful Anwar menyatakan bahwa hasil belajar adalah suatu proses untuk menggambarkan perubahan dari diri siswa setelah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Minat Belajar 2.1.1.1 Pengertian Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI Titik Rahayu Titikrahayu857@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Dan Pembelajaran Menurut Hamalik (2001:28), belajar adalah Sesuatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SEKRIPSI Oleh: SITI NURSILA NIM. 201110010322097 Dibiayai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA IMPLEMETASI KOOPERATIF GI UTUK MEIGKATKA AKTIVITAS DA HASIL BELAJAR PASSIG SEPAK BOLA Oleh Made Arya Suardika PEJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana

Lebih terperinci

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs KAPETAKAN CIREBON SKRIPSI

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs KAPETAKAN CIREBON SKRIPSI PENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs KAPETAKAN CIREBON SKRIPSI SAYYIMATUL HOTIMAH NIM 58450992 JURUSAN TADRIS MATEMATIKA - FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah MTs muhammadiyah kasihan berdiri pada tanggal 17 Agustus 1983. Selalu konsisten mendidik siswanya untuk menjadi lulusan yang dapat diandalkan

Lebih terperinci