Model Vector Autoregressive (VAR) untuk Analisis Indeks Harga Konsumen Kota Samarinda dan Kota Sampit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Model Vector Autoregressive (VAR) untuk Analisis Indeks Harga Konsumen Kota Samarinda dan Kota Sampit"

Transkripsi

1 Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor 1, Mei 13 ISSN 5-79 Model Vector Autoregressive (VAR) untuk Analisis Indeks Harga Konsumen Kota Samarinda dan Kota Sampit Vector Autoregressive Models (VAR) for the Analysis of the Consumer Price Index the City of Samarinda and Sampit Sagita Syarifatul Kholilah 1, Sri Wahyuningsih, Rito Goejantoro 3 1 Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman,3 Dosen Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman Sagita_SK@yahoo.com 1, swahyuningsih@gmail.com, ritogoejantoro@yahoo.com 3 Abstract Vector Autoregressive Models (VAR) is a multivariate time series models from a system of dynamic equations to estimate a variable in period depends on the movement of these variables and other variables involved in the system at the previous periods. In this study the VAR models was applied to the data in the Consumer Price Index (CPI) the city of Samarinda and Sampit from 1 to 1. Based on the results obtained by the analysis of VARI models (1,1) with these models known that there is a causal relationship between the CPI of Samarinda and the CPI of Sampit. The results of the analysis impulse response and Forecast Error Variance Decomposition (FEDV) if there are shocks to CPI of Samarinda it will affect the CPI of Sampit too, and apply for reverse. Forecasting results of CPI of Samarinda for six months in 13 showed that period from January to February have a slight increase but in the period from March to June have a decrease and forecasting results of CPI of Sampit for six months in 13 showed that period from January to June have a decrease. Keywords: Analysis of FEDV, analysis of impulse response, causal relationships, CPI, forecasting, multivariate time series, VAR, VARI Pendahuluan Runtun waktu adalah himpunan observasi terurut dalam waktu atau dalam dimensi lain. Berdasarkan sejarah nilai observasinya runtun waktu dibedakan menjadi dua, yaitu runtun waktu deterministik dan runtun waktu stokastik. Jadi, analisis runtun waktu adalah salah satu prosedur statistika yang diterapkan untuk meramalkan struktur probabilistik keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang dalam rangka pengambilan keputusan (Soejoeti, 197). Dalam analisis runtun waktu dilakukan pemodelan data runtun waktu. Metode peramalan yang digunakan untuk data runtun waktu dikenal dengan metode Box-Jenskins, metode ini digunakan untuk data univariat dan multivariat (Anastia, 1). Salah satu pemodelan untuk data multivariat adalah dengan model Vector Autoregressive (VAR). Model VAR dibanguan dengan pendekatan yang meminimalkan teori dengan menganggap bahwa semua variabel saling tergantung dengan yang lain (Juanda dan Junaidi, 1). IHK merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang dapat memberikan informasi mengenai perkembangan harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen atau masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan (Badan Pusat Statistika, 11). Di Indonesia terdapat tiga kota yang terpilih menjadi kota teladan bagi kota-kota lain berdasarkan badan PBB, United Nations Human Sattlements Programme. Salah satu kota yang terpilih adalah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Strategi kota Banjarmasin adalah menjadi gerbang ekonomi Kalimantan (Putri, 1). Kota Banjarmasin mempunyai pelayaran yang teratur untuk mendistribusikan barang-barang ke berbagai kota di Kalimantan termasuk salah satunya adalah Kota Samarinda dan Kota Sampit ( /banjarmasin/profile/sejarah.html). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model VAR IHK Samarinda dan IHK Sampit dan kemudian melakukan analisis hubungan kausalitas, impulse response, FEDV dan peramalan berdasarkan model tersebut. Analisis Runtun Waktu Analisis runtun waktu adalah salah satu prosedur statistika yang diterapkan untuk meramalkan struktur probabilistik keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang (Soejoeti, 197). Menurut Widarjono (7), data runtun waktu merupakan sekumpulan observasi dalam rentang waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Data ini dikumpulkan dalam interval waktu secara kontinu. Data ini sering disebut dengan data historis. Berdasarkan rata-rata dan variansinya terdapat dua jenis kestasioneran data yaitu, data stasioner pada rata-rata dan variansi. Untuk menstasionerkan data yang tidak stasioner dalam variansi dapat dilakukan dengan transformasi Box-Cox (penstabilan variansi). Secara umum, Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 1

2 Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor 1, Mei 13 ISSN 5-79 transformasi kuasa yang digunakan adalah sebagai berikut: ( ) Y t 1, T Y t Y t, (1) ln( Y t ), dengan adalah konstanta atau ketepatan dalam melakukan transformasi data (Wei, 199). Untuk mengatasi data runtun waktu yang tidak stasioner pada rata-ratanya, dapat dilakukan proses pembeda atau diferensiasi (differencing) terhadap deret data asli. Pengertian proses diferensiasi adalah proses mencari perbedaan antara data satu periode dengan periode sebelumnya secara berurutan. Notasi yang sangat bermanfaat dalam proses pembeda (differencing) adalah operator shift mundur (backward shift) disimbolkan dengan B sebagai berikut (Juanda dan Junaidi, 1): 1 B d Y. () t Selain dengan menggunakan tansformasi Box- Cox dan pembeda (differencing), uji stasioneritas data juga dapat dicari dengan menggunakan uji akar unit (unit roots test). Uji akar unit yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Augmented Dickey-Fuller (ADF Test), dengan statistik uji: hitung Se ˆ t, (3) ˆ dengan Se (ˆ ) adalah standar error dari ˆ. Untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak adalah dengan membandingkan nilai statistik ADF Test dengan nilai kritisnya distribusi statistik Mackinnon. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai absolut kritis tabel Mackinnon, maka data yang diamati menunjukkan bahwa data stasioner dan sebaliknya (Widarjono, 7). Model Vector Autoregressive (Var) Jika data yang digunakan dalam analisis adalah data runtun waktu, model Vector Autoregressive (VAR) menawarkan alternatif pemodelan sebagai jalan keluar persoalan tersebut. Model VAR dibangun dengan pendekatan yang meminimalkan teori dengan tujuan agar mampu menangkap fenomena ekonomi dengan baik. Model VAR disebut sebagai model non-struktural atau model tidak teoritis (ateoritis). Pemodelan runtun waktu dengan model VAR adalah salah satu metode peramalan untuk data runtun waktu multivariat. Secara umum model VAR orde ke- p dengan n variabel endogen mempunyai bentuk persamaan (Lutkepol, ): Yt A A1 Y t 1 AY t A p Y t p e t, () e t ~ N, a dengan error Terdapat beberapa analisis penting dalam model VAR, yaitu: a. Peramalan Salah satu penggunaan model VAR adalah untuk proyeksi atau peramalan (forecasting), khususnya untuk proyeksi atau peramalan jangka pendek (short term forecast) (Juanda dan Junaidi, 1). b. Impulse Response Model VAR juga dapat digunakan untuk melihat dampak perubahan dari satu variabel dalam sistem terhadap variabel lainnya dalam sistem secara dinamis. Caranya dengan memberikan guncangan (shocks) pada salah satu variabel endogen. Guncangan yang diberikan biasanya sebesar satu standar deviasi dari variabel tersebut (biasanya disebut innovations) (Juanda dan Junaidi, 1). c. Forecast Error Decomposition Variance (FEDV) Analisis FEDV dalam model VAR bertujuan untuk memprediksi kontribusi persentase setiap variabel karena adanya perubahan variabel tertentu dalam sistem VAR. Pada analisis impulse respons sebelumnya digunakan untuk melihat dampak guncangan dari satu variabel terhadap variabel lainnya, dalam analisis FEDV digunakan untuk menggambarkan relatif pentingnya setiap variabel dalam sistem VAR karena adanya shocks (Juanda dan Junaidi, 1). d. Uji Kausalitas Uji kausalitas adalah pengujian untuk menentukan hubungan sebab akibat antara variabel dalam sistem VAR. Jika terjadi kausalitas dalam perilaku ekonomi maka di dalam model ekonometrika ini tidak terdapat variabel eksogen, semua variabel merupakan variabel endogen. Hubungan sebab akibat ini bisa diuji dengan menggunakan uji kausalitas Granger, dengan statistik uji sebagai berikut: F hitung RSS R RSS UR n k m, (5) RSS UR dengan: RSS : jumlah residual kuadrat TSS : jumlah total kuadrat n : jumlah observasi Kriteria pengujian jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel dengan derajat bebas k 1, n k 1 maka terdapat hubungan kausalitas dan sebaliknya (Widarjono, 7). e. Pemilihan Lag Optimal Pemeriksaan lag digunakan untuk menentukan panjang lag optimal yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya dan akan menemukan Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

3 Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor 1, Mei 13 ISSN 5-79 estimasi parameter untuk model Vector Autoregressive (VAR). Ada beberapa metode untuk menentukan panjang lag optimal salah satunya adalah nilai Akaike Information Criterion (AIC) dengan persamaan sebagai berikut: RSS k AIC ln, (6) n n dimana: RSS : jumlah residual kuadrat k : jumlah variabel parameter estimasi n : jumlah observasi Panjangnya lag optimal berada pada nilai AIC yang paling minimum dengan mengambil nilai absolutnya (Widarjono, 7). f. Estimasi Parameter Karena setiap persamaan dalam VAR memiliki jumlah variabel yang sama di sisi kanannya, maka koefisien dari sistem secara keseluruhan dengan mudah dapat diestimasi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS) untuk setiap persamaan secara terpisah. Estimasi OLS diperoleh dengan meminimalkan jumlah kuadrat residual. g. Pengujian Signifikansi Parameter Uji signifikansi parameter model bertujuan untuk membuktikan bahwa model tersebut cukup memadai atau tidak. Uji signifikansi parameter yang digunakan dalam model VAR adalah uji individual (uji t). Uji individual (uji t) digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing parameter terhadap model. h. Pengujian Asumsi Residual 1) Uji White Noise Hipotesis H : 1 k (Residual memenuhi asumsi white noise) H 1 : minimal ada satu j ; j 1,,3,, k (Residual tidak memenuhi asumsi white noise) Statistik uji k 1 Q nn n k ˆ kpq, (7) k 1 dengan: k : jumlah lag residual p, q : orde ARIMA Kriteria pengujian Tolak H jika Q k pq atau nilai probabilitas lebih kecil daripada taraf signifikansi ( ) (Aswi dan Sukarna, 6). ) Uji Multinormal Residual Hipotesis H : Data berdistribusi multinormal H 1 : Data tidak berdistribusi multinormal Statistik uji d j ' 1 X X S X X, () j Kriteria pengujian Tolak H jika d j (,5; p) kurang dari atau sama dengan 5% dari jumlah data (Wei, 199). Metodologi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Samarinda dan Kota Sampit tahun 1-1 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Dengan variabel penelitian sebagai berikut: 1.t = Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Samarinda.t = Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Sampit Adapun tenik analisis data dalam penelitian ini adalah: a) Analisis statistika deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan data. b) Identifikasi model dengan melihat kestasioneran data dengan membuat time series plot untuk masing-masing variabel, jika data tidak stasioner dalam variansi maka dilakukan transformasi Box-Cox (penstabilan variansi) sedangkan jika data tidak stasioner dalam rata-rata maka dilakukan proses pembeda (differencing). Tahap selanjutnya adalah dengan menggunakan fungsi matriks autokorelasi dan matriks autokorelasi parsial untuk mengetahui pola data mengikuti suatu model runtun waktu, yaitu VAR. c) Pengujian lag optimal yang bertujuan untuk menentukan panjangnya lag optimal yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya dengan menggunakan kriteria AIC. d) Estimasi parameter model VAR adalah dengan menggunakan metode OLS mengingat keuntungan dari model VAR yaitu metode yang sederhana dan tidak perlu dibedakan mana variabel eksogen maupun endogen. e) Pengujian signifikansi parameter berdasarkan lag tiap variabel yang berpengaruh terhadap variabel endogen. f) Pengujian asumsi residual dalam model VAR yang harus dipenuhi adalah white noise dan multinormal residual. g) Analisis dalam model VAR yang terdiri dari uji kausalitas, analisis impulse response, analisis FEDV dan peramalan. j Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 3

4 StDev StDev IHK SAMARINDA IHK SAMPIT Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor 1, Mei 13 ISSN 5-79 Hasil dan Pembahasan a. Analisis Satistika Deskriptif Adapun hasil statistika deskriptif untuk masing-masing variabel IHK Samarinda dan IHK Sampit adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Statistika Deskriptif IHK Samarinda IHK Sampit Minimum 116,6 17,6 Maksimum 9, 91,76 Rata-rata 165, 16,3 Standar deviasi 57,1 63,7 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai minimum, maksimum dan rata-rata IHK Samarinda lebih tinggi dari pada IHK Sampit sedangkan nilai standar deviasi IHK Samarinda lebih rendah dari pada IHK Sampit. b. Identifikasi Model Gambar 1, Time series plot untuk data IHK Samarinda dan IHK Sampit memberikan gambaran bahwa kedua data ini stasioner dalam variansi namun tidak stasioner dalam rata-rata. Hal ini ditunjukkan dengan time series plot IHK Samarinda dan IHK Sampit bulan Januari 1 hingga Desember 1 yang hanya berfluktuasi disekitar nilai variansi yang tetap dari waktu ke waktu. Kestasioneran dalam variansi dibuktikan dengan Box-Cox plot pada Gambar. Pada Gambar terlihat bahwa nilai (lihat Rounded Value) adalah sebesar 1, hal ini mengindikasikan bahwa variabel IHK Samarinda dan IHK Sampit sudah stasioner dalam variansi Time Series Plot of IHK SAMARINDA 56 7 Index (a) (b) Gambar 1. Time series plot (a). IHK Samarinda; (b). IHK Sampit Box-Cox Plot of IHK Samarinda -.5 Lower CL. Lambda Upper CL.5 5. Limit Lambda (using 95.% confidence) Estimate 1.3 Lower CL.76 Upper CL 1.6 Rounded Value 1. (a) (b) Gambar. Box-Cox plot untuk data (a). IHK Samarinda; (b). IHK Sampit Kestasioneran dalam rata-rata dapat dilihat dengan menggunakan statistik uji Augmented Dickey-Fuller dengan hipotesis nol bahwa data stasioner. Tabel. Uji ADF IHK Samarinda dan IHK Sampit pada Tingkat First Difference Variabel t hitung Nilai Kritis IHK Samarinda* 11,696,13 IHK Sampit* 11,799,13 * (setelah differencing pada tingkat satu) Time Series Plot of IHK SAMPIT 56 7 Index Box-Cox Plot of IHK Sampit -.5 Lower CL. Lambda Upper CL Limit Lambda 1 (using 95.% confidence) Estimate.9 Lower CL.5 Upper CL 1.33 Rounded Value 1. Berdasarkan Tabel terlihat bahwa nilai t hitung untuk variabel IHK Samarinda dan IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu lebih besar dari pada nilai absolut kritis Mackinnon, maka dapat diputuskan menolak H sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel IHK Samarinda dan IHK Sampit stasioner pada tingkat first difference. c. Pengujian Lag Optimal Pengujian lag optimal dengan menggunakan kriteria AIC dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3. Nilai AIC IHK Samarinda dan IHK Sampit Setelah Differencing pada Tingkat Satu Lag AIC 1,53 1 1,7375 1, ,5 1,7 5 1,3 6 1, ,91 1, , ,6113 Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa dari kesepuluh lag untuk nilai AIC pada IHK Samarinda dan IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu yang memiliki nilai terkecil dengan mengambil nilai absolutnya adalah nilai AIC pada lag 1, sehingga diperoleh model terbaik adalah VARI(1,1) maka didapatkan model sebagai berikut: 1. t a 1 1. t1 a 11 a 1 1. t 1 1. t. t a. t1 a a 1. t1. t e 1. t e. t dimana: t 1.t.t : Yt setelah differencing pada tingkat satu : IHK Samarinda pada waktu ke- t setelah differencing pada tingkat satu : IHK Sampit pada waktu ke- t setelah differencing pada tingkat satu d. Estimasi Parameter Hasil estimasi parameter VARI(1,1) pada model IHK Samarinda dan IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu ditunjukkan oleh Tabel. Berdasarkan Tabel diperoleh estimasi model VARI(1,1) adalah sebagai berikut: 1. t, t1. t,5699. t 1,3377 1, , t1 1. t e 1. t 1,3971. t1. t e. t Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

5 Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor 1, Mei 13 ISSN 5-79 Tabel. Estimasi Parameter Model Estimasi Parameter Variabel IHK Samarinda* IHK Sampit* Konstanta -,375 -,5699 IHK Samarinda* (t-1) -1,3377-1,59737 IHK Sampit* (t-1) 1, ,3971 * (setelah differencing pada tingkat satu) Berdasarkan Tabel diperoleh estimasi model VARI(1,1) adalah sebagai berikut: 1. t, t1. t,5699. t 1,3377 1, , t1 1. t e 1. t 1,3971. t1. t e. t e. Pengujian Signifikansi Parameter Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara lag tiap variabel IHK Samarinda dan IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu dilakukan uji signifikansi individual (uji t) dengan hipotesis nol bahwa lag tiap variabel tidak berpengaruh terhadap variabel endogen lainnya. Tabel 5. Pengujian Signifikansi Parameter Model t hitung Parameter IHK Samarinda* IHK Sampit* Konstanta,33,19 IHK Samarinda* (t-1),173,9 IHK Sampit* (t-1),1,7357 * (setelah differencing pada tingkat satu) Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa variabel IHK Samarinda dan IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu dipengaruhi oleh variabel IHK Samarinda dan IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu pada lag t-1 karena memiliki nilai t hitung yang lebih besar daripada t tabel = 1,6559, maka didapatkan model persamaan VARI(1,1) sebagai berikut: 1. t 1. t1 1,3377. t. t 1,31679 e 1. t e. t 1, t1 1. t 1,3971. t1. t f. Uji White Noise Pengujian asumsi white noise menggunakan statistik uji Ljung-Box dengan hipotesis nol bahwa residual memenuhi syarat white noise. Tabel 6. Uji White Noise Lag df Ljung-Box (Q*) ;df Probabilitas,1797 9,779, ,666 15,5731, ,3566 1,67, ,6197 6,963,1355 Tabel 6. Uji White Noise (Lanjutan) Lag df Ljung-Box (Q*) ;df Probabilitas 6 1,1 31,153, ,375 36,153,769 3, 1,3371, ,511 6,196, ,667 5,996,1 11 9,159 55,75,6 1 31, ,9,39 Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa nilai Q* untuk masing-masing lag lebih kecil daripada ;df atau nilai probabilitas untuk masingmasing lag lebih besar dari pada taraf signifikansi, maka dapat diputuskan menerima H sehingga dapat disimpulkan bahwa residual memenuhi syarat white noise. g. Uji Multinormal Residual Setelah residual memenuhi asumsi white noise, selanjutnya dilakukan pengujian apakah residual mengikuti asumsi multinormal atau tidak. Hasil uji multinormal menunjukkan bahwa nilai Chi-Square residual di atas 5% yaitu sebesar,57639 yang berarti residual data sudah berdistribusi multinormal h. Uji Kausalitas Uji kausalitas bertujuan untuk menentukan hubungan sebab akibat antar variabel dalam model VAR dengan hasil sebagai berikut: Tabel 7. Nilai F hitung dan Probabilitas Uji Kausalitas Granger H F hitung F tabel IHK Sampit* tidak mempengaruhi IHK Samarinda*,99 3,93 IHK Samarinda* tidak mempengaruhi IHK Sampit* 5,51 3,93 Keterangan:* (setelah differencing pada tingkat satu) Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa nilai F hitung untuk masing-masing variabel lebih besar daripada F tabel, maka dapat diputuskan menolak H sehingga dapat disimpulkan variabel IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu mempengaruhi variabel IHK Samarinda setelah differencing pada tingkat satu dan variabel IHK Samarinda setelah differencing pada tingkat satu mempengaruhi variabel IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu, maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat antara variabel IHK Samarinda setelah differencing pada tingkat satu dengan IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu. i. Analisis Impulse Response Analisis impulse respons adalah analisis yang akan melacak respon dari variabel endogen di dalam model VAR karena adanya guncangan (shocks) atau perubahan di dalam variabel Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 5

6 Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor 1, Mei 13 ISSN 5-79 gangguan. Berikut adalah hasil analisis impulse response: nse to Cholesky One S.D. Innovations ± S.E. (a) ) to D(SAMARINDA) to D(SAMARINDA) Response of D(SAMARINDA) to D(SAMPIT) (b) Gambar 3. Response Analisis of D(SAMPIT) impulse to response D(SAMPIT) (a).ihk Samarinda, (b). IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu 16 Response of D(SAMPIT) to D(SAMARINDA) Pada 1 Gambar 3 terlihat bahwa untuk IHK Samarinda pada saat terjadi guncangan (shocks) pada variabel IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu sebesar satu standar deviasi akan menyebabkan peningkatan IHK Samarinda setelah differencing pada tingkat satu pada periode pertama, namun pada periode kedua mengalami 1 penurunan. 3 5 Pada 6 7 periode 9 ketiga 1 hingga kesepuluh berada pada kondisi yang konstan. Sedangkan untuk IHK Sampit pada saat terjadi guncangan (shocks) pada variabel IHK Samarinda setelah differencing pada tingkat satu sebesar satu standar deviasi akan menyebabkan penurunan yang signifikan pada IHK Sampit setelah differencing pada tingkat satu pada periode pertama, pada periode kedua juga mengalami penurunan, pada periode ketiga mengalami peningkatan, namun pada periode keempat hingga kesepuluh berada pada suatu kondisi yang konstan suatu persamaan. Berikut adalah hasil analisis FEDV: Response of D(SAMPIT) to D(SAMPIT) Tabel. Analisis FEDV IHK Samarinda Setelah Differencing pada Tingkat Satu Variance Decomposition of IHK Samarinda* Periode IHK Samarinda* IHK Sampit* 1 1,, 96,1 3, ,569 3, ,7 3, ,71 3, ,717 3, ,717 3,113 96,717 3, ,717 3, ,717 3,113 * (setelah differencing pada tingkat satu) Berdasarkan Tabel terlihat bahwa semakin bertambahnya lag variansi IHK Samarinda yang dijelaskan variabel itu sendiri akan mengalami penurunan pada periode satu hingga lima dan pada periode enam hingga sepuluh berada pada suatu kondisi yang konstan. Sedangkan variansi yang dijelaskan IHK Sampit mengalami peningkatan pada periode satu hingga lima dan pada periode enam hingga sepuluh berada pada suatu kondisi yang konstan. Tabel 9. Analisis FEDV IHK Sampit Setelah Differencing pada Tingkat Satu Variance Decomposition of IHK Sampit* Periode IHK Samarinda* IHK Sampit* 1 9,7 1, ,739, ,65, ,716, ,71, ,71, ,71, ,71, ,71, ,71,9177 *(setelah differencing pada tingkat satu) Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa semakin bertambahnya lag variansi IHK Sampit yang dijelaskan variabel itu sendiri akan mengalami mengalami peningkatan pada periode satu hingga lima dan pada periode enam hingga sepuluh berada pada suatu kondisi yang konstan. Sedangkan variansi yang dijelaskan IHK Samarinda akan mengalami penuruanan pada periode satu hingga lima dan pada periode enam hingga sepuluh berada pada suatu kondisi yang konstan. j. Analisis FEDV Analisis FEDV bertujuan untuk menjelaskan proporsi pergerakan dari suatu variabel yang disebabkan oleh shocks atau guncangan dari variabel itu sendiri dan membandingkan dengan pergerakan yang dialami oleh variabel lain dalam k. Peramalan Berikut adalah hasil peramalan IHK Samarinda dan IHK Sampit untuk 6 bulan kedepan tahun 13: 6 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

7 Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor 1, Mei 13 ISSN 5-79 Tabel 1. Peramalan 6 Bulan Kedepan Tahun 13 Bulan IHK Samarinda IHK Sampit Januari 15, 13,3 Februari 15,99 13, Maret 15,69 13,7 April 15,65 137,7 Mei 1, 135,7 Juni 1,3 13, Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa hasil peramalan IHK Samarinda untuk 6 bulan kedepan pada tahun 13 mengalami peningkatan pada periode Januari hingga Februari, namun pada periode Februari hingga Juni mengalami penurunan, sedangkan hasil peramalan IHK Sampit untuk 6 bulan kedepan pada tahun 13 mengalami penurunan pada periode Januari hingga Juni. Widarjono, Agus. 7. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi. Yogyakarta: Ekonisia ejarah.html, diakses pada tanggal Februari 13 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data IHK Samarinda dan IHK Sampit, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Model VAR IHK Samarinda dan IHK Sampit adalah VARI (1,1).. Terdapat hubungan kausalitas antara IHK Samarinda dan IHK Sampit yang berarti terdapat hubungan timbal balik antara IHK Samarinda dan IHK Sampit. 3. Hasil analisis impulse response dan FEDV apabila terjadi guncangan terhadap IHK Samarinda akan mempengaruhi IHK Sampit, begitu sebaliknya.. Hasil peramalan IHK Samarinda untuk 6 bulan kedepan pada tahun 13 mengalami peningkatan pada periode Januari hingga Februari, namun pada periode Februari hingga Juni mengalami penurunan sedangkan hasil peramalan IHK Sampit untuk 6 bulan kedepan pada tahun 13 mengalami penurunan pada periode Januari hingga Juni Daftar Pustaka Anastia, Judith Novelin. 1. Perbandingan Tiga Uji Statistik Dalam Verifikasi Model Runtun Waktu. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Aswi dan Sukarna. 6. Analisis Deret Waktu Aplikasi dan Teori. Makassar: Andira Publisher Juanda, Bambang., dan Junaidi. 1. Ekonometrika Deret Waktu. Bandung: PT Penerbit IPB Press Lutkepol, H. & Markus, K.. Applied Time Series Econometrics. Cambridge: University Press Soejoeti, anzawi Analisis Runtun Waktu. Jakarta: Penerbit Karunika Wei, W.W.S Time Series Analysis Univariate and Multivariate Methods. Canada: Addison Weslry Publishing Company Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 7

8 Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor 1, Mei 13 ISSN 5-79 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Oleh : Agustini Tripena ABSTRACT In this paper, forecasting the consumer price index data and inflation. The method

Lebih terperinci

Peramalan Laju Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Menggunakan Model Vector Autoregressive (VAR)

Peramalan Laju Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Menggunakan Model Vector Autoregressive (VAR) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 673-682 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian Peramalan Laju Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN C BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mencoba meramalkan jumlah penumpang kereta api untuk masa yang akan datang berdasarkan data volume penumpang kereta api periode Januari 994-Februari 203

Lebih terperinci

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA 1) Nurul Latifa Hadi 2) Artanti Indrasetianingsih 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q) SIDANG TUGAS AKHIR KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q) Disusun oleh : Ratna Evyka E.S.A NRP 1206.100.043 Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Dra.Laksmi

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP SKRIPSI Disusun oleh : DITA RULIANA SARI NIM. 24010211140084 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n SBAB III MODEL VARMAX 3.1. Metode Analisis VARMAX Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n dengan variabel random Z n yang dapat dipandang sebagai variabel random berdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total pembiayaan

Lebih terperinci

Pemodelan Vector Autoregresive (VAR) pada Komoditas Harga Cabai di Jawa Tengah

Pemodelan Vector Autoregresive (VAR) pada Komoditas Harga Cabai di Jawa Tengah Pemodelan Vector Autoregresive (VAR) pada Komoditas Harga Cabai di Jawa Tengah Memi Nor Hayati 1, Alan Prahutama 2,*, Hasbi Yasin 2, Tiani Wahyu Utami 3 1 Program Studi Statistika, Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji 35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II akan dibahas konsep-konsep yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji ACF, uji PACF, uji ARCH-LM,

Lebih terperinci

Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input

Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input Oleh : Defi Rachmawati 1311 105 007 Dosen Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Data Deret Berkala Suatu deret berkala adalah himpunan observasi yang terkumpul atau hasil observasi yang mengalami peningkatan waktu. Data deret berkala adalah serangkaian

Lebih terperinci

OUTLINE. Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi Penelitian. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran

OUTLINE. Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi Penelitian. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran OUTLINE Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran LATAR BELAKANG Listrik elemen terpenting dalam kehidupan manusia Penelitian Sebelumnya Masyarakat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur, BAB III METODE PENELITIN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri,1984). Setiap kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR DAN NILAI IMPOR INDONESIA KE JEPANG MENGGUNAKAN MODEL VARIMA

PERAMALAN NILAI EKSPOR DAN NILAI IMPOR INDONESIA KE JEPANG MENGGUNAKAN MODEL VARIMA PERAMALAN NILAI EKSPOR DAN NILAI IMPOR INDONESIA KE JEPANG MENGGUNAKAN MODEL VARIMA, Universitas Negeri Malang E-mail: desyulvia@gmail.com Abstrak: Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mempelajari Model

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pengembangan bahan bakar alternatif untuk menjawab isu berkurangnya bahan bakar fosil akan meningkatkan permintaan terhadap bahan bakar alternatif, dimana salah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stasioner Analisis ARIMA Autoregressive Integrated Moving Average umumnya mengasumsikan bahwa proses umum dari time series adalah stasioner. Tujuan proses stasioner adalah rata-rata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS (VARX)

PEMODELAN DAN PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS (VARX) PEMODELAN DAN PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII), DAN HARGA MINYAK DUNIA BRENT CRUDE OIL MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS (VARX) SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan OLEH: NAMA : MULAZIMATUS SYAFA AH NRP : 13.11.030.021 DOSEN PEmbimbing: Dr.

Lebih terperinci

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) Oleh : Nofinda Lestari 1208 100 039 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,

Lebih terperinci

Model Penjualan Plywood PT. Linggarjati Mahardika Mulia

Model Penjualan Plywood PT. Linggarjati Mahardika Mulia Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol., No., Juli 7, Hal. 52-57 p-issn: 25-4596; e-issn: 25-4X Halaman 52 Model Penjualan Plywood PT. Linggarjati Mahardika Mulia

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN KOMBINASI TREND DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA DATA JUMLAH PENUMPANG KERETA API (Studi Kasus : KA Argo Muria)

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN KOMBINASI TREND DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA DATA JUMLAH PENUMPANG KERETA API (Studi Kasus : KA Argo Muria) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 131-140 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGGUNAAN METODE PERAMALAN KOMBINASI TREND DETERMINISTIK DAN

Lebih terperinci

Peramalam Jumlah Penumpang Yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2012 Dengan Metode ARIMA BOX-JENKINS

Peramalam Jumlah Penumpang Yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2012 Dengan Metode ARIMA BOX-JENKINS Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor, Mei 2 ISSN 8-7829 Peramalam Jumlah Penumpang Yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2 Dengan Metode ARIMA BOX-JENKINS Forecasting The Number

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Vol. 9, No., 9-5, Januari 013 Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Fitriani, Erna Tri Herdiani, M. Saleh AF 1 Abstrak Dalam analisis deret waktu

Lebih terperinci

Model Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Nikkei 225 dengan Pendekatan Fungsi Transfer

Model Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Nikkei 225 dengan Pendekatan Fungsi Transfer Model Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Nikkei 225 dengan Pendekatan Fungsi Transfer OLEH : DWI LISTYA NURINI 1311 105 021 DOSEN PEMBIMBING : DR. BRODJOL SUTIJO SU, M.SI Bursa saham atau Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pertumbuhan indeks pembangungan manusia Indonesia dan metode penelitiannya adalah analisis kuantitatif

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA

PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA Seminar Hasil Tugas Akhir Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 LOGO PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan

Lebih terperinci

Model Vector Autoregressive-Generalized Space Time Autoregressive

Model Vector Autoregressive-Generalized Space Time Autoregressive Model Vector Autoregressive-Generalized Space Time Autoregressive Hilma Mutiara Winata 1), Entit Puspita 2), Fitriani Agustina 3) 1), 2), 3) Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI *Surel: hilmamutiarawinata@gmail.com

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dijadikan landasan dalam setiap tahap penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 635-643 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERHITUNGAN VALUE AT RISK MENGGUNAKAN MODEL INTEGRATED GENERALIZED

Lebih terperinci

PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 895-905 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT

Lebih terperinci

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI LULIK PRESDITA W 1207 100 002 APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI 1 Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes BAB I PENDAHULUAN 2 LATAR BELAKANG 1. Stabilitas ekonomi dapat dilihat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PREDIKSI INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) PREDIKSI INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) SKRIPSI Disusun Oleh : TIKA NUR RESA UTAMI 240 102 111 300 59 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini bersumber dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id).selain

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC),

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC), BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC), prosedur pembentukan model Vector Error Correction (VEC), dan aplikasi model Vector Error Correction (VEC) pada penutupan

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 737-745 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERAMALAN DAYA LISTRIK BERDASARKAN JUMLAH PELANGGAN PLN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 27 PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) SKRIPSI Disusun Oleh : INDRA SATRIA 240 102 111 300 43 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) Liana Kusuma Ningrum dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

PERAMALAN LAJU INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PERAMALAN LAJU INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) PERAMALAN LAJU INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) SKRIPSI Disusun Oleh : Fitrian Fariz Ichsandi 24010210141024 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari

Lebih terperinci

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si Oleh : Dwi Listya Nurina 1311105022 Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si Air Bersih BUMN Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2012. Penelitian dilakukan di Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo). Penentuan tempat dilakukan

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Banyaknya Permintaan Darah di Surabaya Menggunakan Metode

Analisis Peramalan Banyaknya Permintaan Darah di Surabaya Menggunakan Metode Analisis Peramalan Banyaknya Permintaan Darah di Surabaya Menggunakan Metode ARIMA Box Jenkins Oleh : Winda Eka Febriana 1307 030 002 Pembimbing : Dra. Wiwiek Setya Winahju, MS Latar Belakang PMI Merupakan

Lebih terperinci

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) SKRIPSI Oleh : PRISKA RIALITA HARDANI 24010211120020 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuartalan. Periode waktu penelitian ini dimulai dari kuartal pertama tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 46 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 1986-2010. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit 48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Perbandingan Model ARIMA... (Alia Lestari) PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Alia Lestari Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERAMALAN CURAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SPEKTRAL

PERAMALAN CURAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SPEKTRAL E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 183-193 ISSN: 2303-1751 PERAMALAN CURAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SPEKTRAL Ni Putu Mirah Sri Wahyuni 1, I Wayan Sumarjaya 2, I Gusti Ayu Made

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH Tri Mulyaningsih ), Budi Nurani R ), Soemartini 3) ) Mahasiswa Program Magister Statistika Terapan Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE VECTOR ERROR CORRECTION MODEL

ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE VECTOR ERROR CORRECTION MODEL ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (VECM) (Studi Kasus: Harga Bawang Merah di Provinsi Jawa Tengah) SKRIPSI Disusun Oleh: RIZKY ADITYA AKBAR 24010212130056

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 1, Mei 2017 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 1, Mei 2017 ISSN Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor, Mei 07 ISSN 085-789 Peramalan dengan Metode Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) di Bidang Ekonomi (Studi Kasus: Inflasi Indonesia) Forecasting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 33-42 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PERMINTAAN BBM

Lebih terperinci

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 149-159) ISSN : 2450 766X PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH 1 Y. Wigati, 2 Rais, 3 I.T.

Lebih terperinci

Meytaliana F Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes.

Meytaliana F Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes. ESTIMASI PARAMETER AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) (STUDI KASUS PERAMALAN CURAH HUJAN DAS BRANGKAL MOJOKERTO) Meytaliana F. 1210100014

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q)

KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q) UJIAN TUGAS AKHIR KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q) Disusun oleh : Novan Eko Sudarsono NRP 1206.100.052 Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Dra.Laksmi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang II.. TINJAUAN PUSTAKA Indeks Harga Konsumen (IHK Menurut Monga (977 indeks harga konsumen adalah ukuran statistika dari perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang didapatkan.

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD BERDASARKAN MODEL VAR

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD BERDASARKAN MODEL VAR PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD BERDASARKAN MODEL VAR Mega Novita 1, Adi Setiawan 2, dan Didit Budi Nugroho 2 1,2 Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Objek Penelitian Objek sampel data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data deret waktu harga saham,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data 23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini 43 III.METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) yang

Lebih terperinci

ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA

ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA FATHIN FAHIMAH 226133 DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Berdsarkan kajian beberapa literatur penelitian ini akan menggunakan data sekunder. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang 60 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini akan didasarkan pada langkahlangkah yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab III. Langkah pertama merupakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious 48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung

Lebih terperinci

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai

Lebih terperinci

lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari

lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari 33 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL EKONOMETRIKA UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA

PENDEKATAN MODEL EKONOMETRIKA UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA PENDEKATAN MODEL EKONOMETRIKA UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA Nuri Wahyuningsih 1), Daryono Budi U. 2), R.A. Diva Zatadini 3) 1)2))3) Departemen Matematika FMIPA ITS Kampus ITS Keputih,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL ARCH/GARCH MODEL ARIMA DENGAN MODEL FUNGSI TRANSFER

PERBANDINGAN MODEL ARCH/GARCH MODEL ARIMA DENGAN MODEL FUNGSI TRANSFER PERBANDINGAN MODEL ARCH/GARCH MODEL ARIMA DENGAN MODEL FUNGSI TRANSFER (Studi Kasus Indeks Harga Saham Gabungan dan Harga Minyak Mentah Dunia Tahun 2013 sampai 2015) SKRIPSI Oleh: DEBY FAKHRIYANA 24010212130041

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel ARIMA menggunakan variabel dependen harga saham LQ45 dan variabel independen harga saham LQ45 periode sebelumnya, sedangkan ARCH/GARCH menggunakan variabel dependen

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengalami fluktuasi antar waktu. Data tersebut mengindikasikan adanya

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengalami fluktuasi antar waktu. Data tersebut mengindikasikan adanya 47 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Volatilitas Harga Minyak 4.1.1 Deskripsi Data Plot data harga minyak pada bulan Januari 2000 hingga bulan Desember 2011 dapat dilihat pada Gambar 4.1. Hal ini menunjukan

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama : Zahroh Atiqoh NRP : 1205 100 021 Dosen Pembimbing : 1. Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes 2. Drs. Sulistiyo,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah pengeluaran riil pemerintah (G t ), PBD riil (Y t ), konsumsi (CC t ), investasi (I t ), Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci