Daftar Pustaka. A. Buku Al-Syaibani, O. (1979). Falsafah Pendidikan. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daftar Pustaka. A. Buku Al-Syaibani, O. (1979). Falsafah Pendidikan. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang."

Transkripsi

1 Daftar Pustaka A. Buku Al-Syaibani, O. (1979). Falsafah Pendidikan. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang. Arifin, M. (1991). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Azra, A. (2000). Pendidikan Islam : Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos. Billah, M.M. (1999). Pikiran Awal Pengembangan Pesantren dari Paradigma Instrumental ke Paradigma Alternanif. Jakarta: P3M. Dhofier, Z. (1982). Tradisi Pesantren, Studi tentang Pandangan Hidup Jakarta: LP3ES. Kyai. Djumhur, I. dan Danasaputra. (1974). Sejarah Pendidikan. Bandung: Ilmu. Ghazali, M.B. (1996). Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan. Surabaya: Al Ikhlas. Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Terjemahahan. Nugroho Notosusanto. Cet. Ke-5. Jakarta : UI Press. Habibullah, A.Z. (1996). Moralitas Pendidikan Pesantren. Yogyakarta: LKPSM. Hamalik.O. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Horikoshi, H. (1985). Kiai dan Perubahan Sosial. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat. Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung: Historia Press. Kartawiriaputra, S. (1994). Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: IKIP. Koto, A. (2004) Ilmu Fikih dan Ushul Fiqih: Sebuah Pengantar. Jakarta: Raja 120

2 121 Kuntowijoyo. (1994). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Madjid, N. (1997). Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina. Malik M.T, et al. (2007). Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai Pengembangan Agama. Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren : Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS. Munif, M.H. (1999). Pondok Pesantren Berjuang dalam Kaca Kemerdekaan dan Pembangunan Pedesaan. Bandung: Mizan. Muthohar. (2007). Ideologi Pendidikan Pesantren. Semarang: Pustaka Rizki Putra. Nata, A.(1997). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Noer, D. (1982). Gerakan Modern Islam di Indonesia Jakarta: LP3ES. Raharjo, M. D. (1988). Pesantren Dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES. Rahim, H. (2001). Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos. Sjamsudin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak. Soekanto, S. (2005). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Soelaeman, M Munandan. (1986). Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: Eresco. Supardan. (2007). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara. Supriatna, N. (2007). Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung: Historia Utama Press. Suwendi. (2004).Sejarah Dan Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

3 122 UU RI. (1992). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Aneka Ilmu. Wahid, A. (1999). Bunga Rampai Pesantren. Jakarta: CV Dharma Bhakti. Wahjoetomo.(1997). Perguruan Tinggi Pesantren, Pendidikan Alternatif Masa Depan. Jakarta: Gema Insani Press. Yatim, B. (1995). Sejarah Peradaban Islam : Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja B. Sumber Skripsi dan Tesis Nurlela, I.(2007). Pola Pendidikan Islam : Suatu Kajian Historis Terhadap Pesantren Persatuan Islam (PERSIS) Bentar di Kabupaten Garut Tahun Skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Sonia, S. (). Perkembangan Pondok Pesantren Al-Riyadl Kabupaten Majalengka Skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Mulyana, Asep. (1993). Sejarah Pondok Pesantren Santi Asromo di Desa Pasirayu Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka ).Skripsi mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung: tidak diterbitkan. Syamsuddin RS. (2000). Transformasi kepemimpinan pesantren (kajian tentang pergeseran corak kepemimpinan kyai dan pengaruhnya terhadap pengembangan Santi Asromo). Tesis mahasiswa Studi Masyarakat Islam pada FPS IAIN Sunan Gunung Djati Bandung: tidak diterbitkan. C. Sumber Dokumen Pondok Pesantren Mansyaul Huda, (). Data Umum Pondok Pesantren Mansyaul Huda. Heuleut Profil Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, Tahun Profil Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, Tahun Profil Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, Tahun. Stambuk Data Santri Putra Pondok Pesantren Mansyaul Huda Tahun Stambuk Data Santri Putri Pondok Pesantren Mansyaul Huda Tahun BPS Kabupaten Majalengka. (2000). Majalengka: Kantor Badan Pusat Statistik

4 123 Kabupaten Majalengka D. Jurnal Asrori, A. (2009). Modernisasi Pendidikan Pesantren di Indonesia. Dalam Tadjid [Online], Volume 16 (2). 19 halaman. Tersedia: [31 Juli 2012] Halik, F. (2009). Pendidikan Pesantren Di Tengah Tantangan Politisasi Dan Globalisasi: Pesantren Madura Setelah Keruntuhan Orde Baru. Dalam Karsa [Online], Volume XV (1), 15 halaman. Tersedia: [ 14 Maret 2013] E. Sumber Internet Pemerintah Kabupaten Majalengka. (2013). Peta Kabupaten Majalengka. [Online]. Tersedia: d=64&itemid=2. [ diakses di Bandung, 14 Maret 2013] Bapedda Kabupaten Majalengka. Data Tingkat Pendidikan Kabupaten Majalengka. [Online]. Tersedia: &id=39&itemid=30. [ diakses di Bandung, 14 Maret 2013] F. Wawancara 1. Nama : KH. Sarkosi Subki : 70 tahun Pekerjaan : Pimpinan Pondok Pesantren Mansyaul Huda Alamat : Komplek Pondok Pesantren Mansyaul Huda, Desa Heuleut 2. Nama : Aa Fachrurrozi, SP. MP. : 35 tahun Pekerjaan : Dewan Pembantu Pondok Pesantren Mansyaul Huda Alamat : Komplek Pondok Pesantren Mansyaul Huda, Desa Heuleut 3. Nama : Iwan Ridwan : 53 tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Desa Rajagaluh Lor 4. Nama : Ii Rohaeti

5 124 : 40 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Desa Rajagaluh Lor 5. Nama : Ihat Solihat : 43 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Pangeran Muhammad, Desa Rajagaluh 6. Nama : Solehuddin : 51 tahun Pekerjaan : wiraswasta Alamat : Desa Cipinang 7. Nama : Agus Sofyan : 43 tahun Pekerjaan : Kepala Desa Heuleut Alamat : Desa Heuleut 8. Nama : Yaminuddin : 50 tahun Pekerjaan : Sekertaris Desa Heuleut Alamat : Desa Heuleut 9. Nama : Ocim Miharja : 52 tahun Pekerjaan : Staf Pemerintahan Desa Heuleut Alamat : Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten, Majalengka 10.Nama Pekerjaan Alamat : Iding Mahfudin : 27 tahun : Santri/kepala pondok : Desa Sangkanhurip Kecamatan Sindang, Majalengka

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Muzayyin. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Muzayyin. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku Arifin, Muzayyin. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Asrohah, H. (1999). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Logos. Azra, A. (2000). Pendidikan Islam

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan.

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan. Daftar Pustaka Sumber Buku: Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan. Anderson, B. (1988). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. DAFTAR PUSTAKA Buku: Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdul-Fatah, M. (2006). Tradisi Orang-orang NU. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. Anderson, B. (1988).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tradisional pertama yang bergerak dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang awalnya sangat berperan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir

DAFTAR PUSTAKA. Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir DAFTAR PUSTAKA A. Arsip: Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir. 1975. Sholeh, Muhammad. Risalatu Khulqi al-kirom Wa Shifa I al-ajsami.

Lebih terperinci

Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996

Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996 DAFTAR PUSTAKA A. Hamid, Sistem Pendidikan Madrasah dan Pesantren di Sulawesi Selatan; Monografi, Jakarta: LEKNAS-LIPI, 1976 A. Malik Fajar, Madrasah dan Tantangan Modernitas, Bandung: Mizan, 1998 A. Mukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang sangat penting. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang sangat penting. Ayat Al-Quran yang pertama kali disampaikan kepada Nabi Muhammad berisi seruan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu. 141 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu. Alfian. (1986). Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta:Gramedia. Alwi, H. dkk (2002).

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi hasil kesimpulan penelitian secara keseluruhan yang dilakukan oleh penulis Selain kesimpulan, diuraikan pula rekomendasi yang penulis berikan kepada beberapa pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk pulalah masyarakat muslim. Dengan terbentuknya masyarakat muslim

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk pulalah masyarakat muslim. Dengan terbentuknya masyarakat muslim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Pada tahap awal pendidikan Islam itu ditandai dengan adanya hubungan yang erat antara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Arruzz Media

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Arruzz Media DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Arruzz Media Antlov, H. (2002). Negara Dalam Desa : Patronase Kepemimpinan Lokal. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama. Asy

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agil Said Siraj et. AL. Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999)

DAFTAR PUSTAKA. Agil Said Siraj et. AL. Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999) DAFTAR PUSTAKA Agil Said Siraj et. AL. Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999) Mudlofir Ali, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Sumber Buku : DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Achmad, Kasim. (1981). Mengenal Teater Tradisional Di Indonesia. Jakarta: Dewan Kesenian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar Garut. Garut: Komunitas Srimanganti.

DAFTAR PUSTAKA. Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar Garut. Garut: Komunitas Srimanganti. DAFTAR PUSTAKA BUKU Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar. : Komunitas Srimanganti. DEPDIKBUD (1989). Invetarisasi dan Dokumentasi Peninggalan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adimihardja, Kusnaka. (1993). Kebudayaan dan Lingkungan. Bandung: Ilham Jaya

DAFTAR PUSTAKA. Adimihardja, Kusnaka. (1993). Kebudayaan dan Lingkungan. Bandung: Ilham Jaya 1 DAFTAR PUSTAKA Adimihardja, Kusnaka. (1993). Kebudayaan dan Lingkungan. Bandung: Ilham Jaya Amsyari, Fuad. (1981). Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Ghalia Indonesia Arianto, Ismail,

Lebih terperinci

DAFTAR RUJUKAN. Abdulsyani. (1994). Sosiologi, skematika, teori, dan terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

DAFTAR RUJUKAN. Abdulsyani. (1994). Sosiologi, skematika, teori, dan terapan. Jakarta: Bumi Aksara. 1 DAFTAR RUJUKAN Sumber Buku: Abdulsyani. (1994). Sosiologi, skematika, teori, dan terapan. Jakarta: Bumi Aksara. Caturwati, E. (2007). Tari di Tatar Sunda. Bandung: Sunan Ambu Press-STSI. Darmadi, H.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama. BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota Banjarmasin tentang harta bersama. a. Harta bersama menurut pendapat ulama Muhammadiyah kota Banjarmasin. - Harta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam kehidupan manusia, mempunyai peranan yang sangat penting. Ia dapat membentuk kepribadian seseorang. Ia diakui sebagai kekuatan yang dapat menentukan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, (2001), 100 Tahun Mohammad Natsir/Berdamai Dengan Sejarah. Bandung: Republika

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, (2001), 100 Tahun Mohammad Natsir/Berdamai Dengan Sejarah. Bandung: Republika DAFTAR PUSTAKA Abdullah, (2001), 100 Tahun Mohammad Natsir/Berdamai Dengan Sejarah. Bandung: Republika Abdullah, M.A. dkk, (2007), Islamic Studies dalam Paradigma Integrasi- Interkoneksi, Yogyakarta: Suka

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 144 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Ali, Jacub dkk. (1991). Perkembangan Masyarakat Akibat Pertumbuhan Industri di Daerah Nusa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (1999) Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (1999) Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurrahman, D. (1999) Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Erman, Erwiza.(1995). Kesenjangan Buruh Majikan : Pengusaha, Koeli dan Pengusaha Industri Timah Belitung 1852

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penulisan Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penulisan Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999. 76 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurrahman, Dudung. Metode Penulisan Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999. A. Hasan, Syamsul. Kharisma Kiai As ad di Mata Umat. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2003. Aly, Syueb

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menyikapi globalisasi dan persoalan-persoalan lain yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menyikapi globalisasi dan persoalan-persoalan lain yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan lembaga keagamaan asli Indonesia yang syarat dengan nilai dan tradisi luhur serta telah menjadi karakteristik dalam seluruh perjalanan sejarahnya.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al Banna, G. (2006). Pluralisme Agama. Jakarta: Mata air.. (2006). Doktrin Pluralisme dalam Al Quran. Jakarta: Menara.

DAFTAR PUSTAKA. Al Banna, G. (2006). Pluralisme Agama. Jakarta: Mata air.. (2006). Doktrin Pluralisme dalam Al Quran. Jakarta: Menara. DAFTAR PUSTAKA Al Banna, G. (2006). Pluralisme Agama. Jakarta: Mata air.. (2006). Doktrin Pluralisme dalam Al Quran. Jakarta: Menara. Ali, F. (2001). Diaspora Cak Nur, dalam dalam Pustaka Pelajar. (2001),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan khazanah pendidikan dan budaya Islam di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, peran pesantren tidak diragukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ustadz dalam mata pelajaran fiqih pada Pondok Pesantren Al-Ikhlas Negara Desa. 1. Peran ustadz sebelum kegiatan pembelajaran

BAB V PENUTUP. ustadz dalam mata pelajaran fiqih pada Pondok Pesantren Al-Ikhlas Negara Desa. 1. Peran ustadz sebelum kegiatan pembelajaran BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan dan analisis data yang telah disajikan, maka peran ustadz dalam mata pelajaran fiqih pada Pondok Pesantren Al-Ikhlas Negara Desa Sungai Mandala Kecamatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Gottschlak, Louis. (1985). Mengerti Sejarah. Jakarta : UI Press.

DAFTAR PUSTAKA. Gottschlak, Louis. (1985). Mengerti Sejarah. Jakarta : UI Press. 155 DAFTAR PUSTAKA Bishop. C.E dan. Toussanint, W.D (1979) dalam bukunya Pengantar Analisa Pertanian. Jakarta: Mutiara. Gaffar, FM, dkk. (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Laporan Buku, Makalah,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Boediono Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Boediono Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE. DAFTAR PUSTAKA Buku Boediono. 1986. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE. Alma, B. 1999. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.. 1998. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka hubungan antara

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka hubungan antara BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka hubungan antara intensitas menghafal al-qur an dengan keterampilan sosial disimpulkan sebagai berikut: 1. Intensitas menghafal

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN Studi di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN Studi di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN Studi di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Penelitian Untuk Tesis Sarjana S-2 Program Studi Magister Ilmu Agama Diajukan Oleh: Muhammad Muhson NIM: 201010290211001

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M. Abdul Qodir., Turuqut Ta lim At-Tarbiyah al-islamiyah, Kairo: Maktabah al-nahdhah al-mashriyah, 1980.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M. Abdul Qodir., Turuqut Ta lim At-Tarbiyah al-islamiyah, Kairo: Maktabah al-nahdhah al-mashriyah, 1980. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, M. Abdul Qodir., Turuqut Ta lim At-Tarbiyah al-islamiyah, Kairo: Maktabah al-nahdhah al-mashriyah, 1980. Aini, Umaroh, Peran Pendidikan Diniyah dalam Pengembangan Agama Islam, http://www.library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.s.i.2005.umarohaini.359,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama khususnya Pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama khususnya Pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pendidikan agama khususnya Pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan bagi kepentingan hidup manusia, bukan hanya untuk kepentingan hidup pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus diberikan terhadap seorang anak. Pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu pendidikan formal seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat yang diantaranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan teknik yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul Peranan K.H. Amin Bin Irsyad dalam Memajukan Pondok Pesantren di Babakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Biologi Online https://zaifbio.wordpress.com/2015/10/21/penilaian-hasil-belajarberdasarkan aspek-kognitif-afektif-dan-psikomotor.

DAFTAR PUSTAKA. Biologi Online https://zaifbio.wordpress.com/2015/10/21/penilaian-hasil-belajarberdasarkan aspek-kognitif-afektif-dan-psikomotor. DAFTAR PUSTAKA Agus F. Tangyong, dkk, Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak,. Jakarta, Gramedia, 1990. Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama Islam lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaan kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. agama Islam lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaan kedatangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren sebagai lembaga bagi pendidikan dan penyebaran agama Islam lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaan kedatangan Islam di negeri kita

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikry KM 3,5 Palembang

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikry KM 3,5 Palembang UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikry KM 3,5 Palembang RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Kode Mata Kuliah : Fiqh Siyasah Kode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis menyimpulkan bahwa pertambangan timah rakyat dapat menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis menyimpulkan bahwa pertambangan timah rakyat dapat menjadi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data yang penulis temukan selama penelitian skripsi yang mengenai pertambangan timah rakyat di Pulau Belitung tahun 1991-2005, maka penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Islam Berbasis Kompetensi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Islam Berbasis Kompetensi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim Subadar, Modernisasi Pesantren : Studi Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren, LKiS, Yogyakarta, 2013. Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Aktivitas keagamaan di pondok sosial Babat Jerawat mengalami

BAB IV PENUTUP. 1. Aktivitas keagamaan di pondok sosial Babat Jerawat mengalami BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aktivitas keagamaan di pondok sosial Babat Jerawat mengalami perkembangan. Mulanya jama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sebuah lembaga atau organisasi, Kepemimpinan merupakan unsur penting, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seseorang pemimpin maka suatu lembaga atau organisasi

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS 1. Nama Lengkap : M. Zainal Ma rufi 2. Tempat dan Tanggal Lahir : Handil Manarap, 25 September 1990 3. Agama : Islam 4. Kebangsaan : Indonesia 5. Status Perkawinan : Belum Kawin 6.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kegiatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kegiatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Kegiatan Kegiatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak dilakukan secara terus menerus. Penyelenggara keitan itu sendiri bisa merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan koperasi diberbagai bagian dunia cenderung berbedabeda. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang misalnya, telah memasuki tahap perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan

Lebih terperinci

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lingkup pendidikan agama pada lembaga pendidikan meliputi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah, Pendidikan Guru Agama,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Assegaf, Abd Rahman Dr. Studi Islam Kontekstual : Elaborasi Paradigma Baru Muslim Kaffah, Yogyakarta : Gama Media

DAFTAR PUSTAKA. Assegaf, Abd Rahman Dr. Studi Islam Kontekstual : Elaborasi Paradigma Baru Muslim Kaffah, Yogyakarta : Gama Media 140 DAFTAR PUSTAKA Assegaf, Abd Rahman. 2005 Dr. Studi Islam Kontekstual : Elaborasi Paradigma Baru Muslim Kaffah, Yogyakarta : Gama Media Ali, Suyuti. 2002, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: Raja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aulia, 2005), hlm Djaswidi Al Hamdani, Pengembangan Kepemimpinan Transformasional (Bandung: Nuansa

BAB I PENDAHULUAN. Aulia, 2005), hlm Djaswidi Al Hamdani, Pengembangan Kepemimpinan Transformasional (Bandung: Nuansa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di tanah air, Ia sudah ada sejak negeri ini (Indonesia) belum merdeka. Istilah pesantren berasal dari kata santri

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hasil Pertemuan Kekeluargaan Alawiyyin, 11 September Surakarta : YPID, 1980

DAFTAR PUSTAKA. Hasil Pertemuan Kekeluargaan Alawiyyin, 11 September Surakarta : YPID, 1980 DAFTAR PUSTAKA Arsip dan Dokumen Hasil Pertemuan Kekeluargaan Alawiyyin, 11 September 1980. Surakarta : YPID, 1980 Hasil Kesepakatan Deklarasi YPID Surakarta, 26 Maret 2005. Surakarta : YPID, 2006 pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Muhtarom HM, Urgensi Pesantren dalam Pembentukan Kepribadian Muslim. Dalam

BAB I PENDAHULUAN Muhtarom HM, Urgensi Pesantren dalam Pembentukan Kepribadian Muslim. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan lembaga pendidikan asli Indonesia yang telah eksis jauh sebelum kedatangan Islam di nusantara. Pada masa pra-islam pesantren dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia tidak diragukan lagi peranannya dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FILSAFAT ILMU

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FILSAFAT ILMU FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FILSAFAT ILMU Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Kode Mata Kuliah : Bobot : 2 SKS Dosen : Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. Program Studi : Pend. Sejarah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sumber Arsip Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama, 1926

DAFTAR PUSTAKA. Sumber Arsip Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama, 1926 DAFTAR PUSTAKA Sumber Arsip Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama, 1926 Sumber Artikel Dan Surat Kabar Bendera Islam,14 Oktober 1924 22 Januari 1925. Bintang Timoer, No.215, 24 September 1927. Dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab kuning merupakan sebuah elemen penting dalam sebuah pondok pesantren. Kitab kuning telah menjadi bahan ajar pesantren dalam kurun waktu yang lama sehingga kitab

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aqib, Zainal Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung : CV. YRAMA WIDYA

DAFTAR PUSTAKA. Aqib, Zainal Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung : CV. YRAMA WIDYA DAFTAR PUSTAKA Al Zarnuji, Burhan al-islam. Ta lim al Muta allim (dalam Syarh Syaikh Ibrahim Bin Isma il), Semarang: PT. Toha putra, t.th.. tafhimul al Muta allim : Ta lim al Muta allim, terj. Hamam Nashiruddin,

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP. sebelumnya tentang PENGEMBANGAN EKONOMI SANTRI PADA KOPERASI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL INSAN KOTA

BAB VIII PENUTUP. sebelumnya tentang PENGEMBANGAN EKONOMI SANTRI PADA KOPERASI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL INSAN KOTA BAB VIII PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diterangkan pada bab-bab sebelumnya tentang PENGEMBANGAN EKONOMI SANTRI PADA KOPERASI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL INSAN KOTA PALANGKA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdurahman, P. (1982). Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdurahman, P. (1982). Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan. DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdurahman, P. (1982). Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan. Alfian. (1985). Persepsi Manusia Tentang Kebudayaan.

Lebih terperinci

KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN. Oleh, Novita Siswayanti, MA. *

KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN. Oleh, Novita Siswayanti, MA. * KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN Oleh, Novita Siswayanti, MA. * Abstrak: Pemikiran pembaharuan Kiai Wahid Hasyim telah memberikan pencerahan bagi eksistensi pesantren dalam menentukan arah serta

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Anderson, B. (1988). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat tradisional yang mendalami ilmu agama Islam dan. mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian.

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat tradisional yang mendalami ilmu agama Islam dan. mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang bersifat tradisional yang mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, H. R Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, H. R Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: RajaGrafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, H. R. 2005. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Adnyana, Y. 2006. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Memilih

Lebih terperinci

PEMBERIAN HUKUMAN SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN PERILAKU SANTRI DI PONDOK PESANTREN KARANG ASEM, LAMONGAN SKRIPSI. Oleh: ZAENAL ARIFIN NIM.

PEMBERIAN HUKUMAN SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN PERILAKU SANTRI DI PONDOK PESANTREN KARANG ASEM, LAMONGAN SKRIPSI. Oleh: ZAENAL ARIFIN NIM. PEMBERIAN HUKUMAN SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN PERILAKU SANTRI DI PONDOK PESANTREN KARANG ASEM, LAMONGAN SKRIPSI Oleh: ZAENAL ARIFIN NIM. 07110030 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, Metodhe dan Strategi Dakwah Islam, terjemahan Marsuni Sasaky, Jakarta : Pustaka al-kautsar, 1996

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, Metodhe dan Strategi Dakwah Islam, terjemahan Marsuni Sasaky, Jakarta : Pustaka al-kautsar, 1996 DAFTAR PUSTAKA Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, Metodhe dan Strategi Dakwah Islam, terjemahan Marsuni Sasaky, Jakarta : Pustaka al-kautsar, 1996 Al-Bayanuny, Muhammad Abd. al-fath, Al-Madkhal Ila Ilmi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azra, Azyumardi, Surau Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, cet. ke-1.

DAFTAR PUSTAKA. Azra, Azyumardi, Surau Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, cet. ke-1. DAFTAR PUSTAKA Azra, Azyumardi, 2003. Surau Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, cet. ke-1., 1999. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Zainal, Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000).

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Zainal, Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000). DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zainal, Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000). Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme teosentris, (Yogyakarta;

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Interaksional dan pragmatis Terjemahan oleh Soejono Trimo. Bandung:

DAFTAR PUSTAKA. Interaksional dan pragmatis Terjemahan oleh Soejono Trimo. Bandung: DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Irwan. 2009. Kontruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Cangara, Hafidz. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi,. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Chandra, Robby

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, E. (1991). Istifta. Bandung: CV Husaba

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, E. (1991). Istifta. Bandung: CV Husaba 102 DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku Abdurrahman, E. (1991). Istifta. : CV Husaba Al-Ghifari, A dan Asmara, D. (02). Sejarah Perjuangan Pemuda Persis. : Mujahid Press. Amin, S. et. Al. (05). Panduan Hidup

Lebih terperinci

Dengan iringan do a semoga amal baik tersebut di atas. senantiasa mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin. DAFTAR ISI

Dengan iringan do a semoga amal baik tersebut di atas. senantiasa mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin. DAFTAR ISI Dengan iringan do a semoga amal baik tersebut di atas senantiasa mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin. Surabaya, 19 Januari 2011 Penulis DAFTAR ISI MUHAMMAD ZAINI D03206064 SAMPUL DALAM...ii HALAMAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika perkembangan Boedi Oetomo sampai akhir sejarah perjalanannya pada tahun 1935 umumnya memperlihatkan kecenderungan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi,Abu Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi,Abu Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 96 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi,Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Baidhawy, Zakiyuddin. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta:Erlangga. Daradjat, Zakiah, dkk. 1993.

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN CIPARI DESA SUKARASA KECAMATAN PANGATIKAN KABUPATEN GARUT TAHUN

2015 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN CIPARI DESA SUKARASA KECAMATAN PANGATIKAN KABUPATEN GARUT TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tradisional pertama yang bergerak dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan sebelum adanya lembaga

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM SILABUS Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Semester : 1 Prasyarat : Kode : SKS : 2 1. Pengantar : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. i ii iii iv v vi viii ix x xii. xiv. xviii xix xx

DAFTAR ISI. Halaman. i ii iii iv v vi viii ix x xii. xiv. xviii xix xx DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRACT... ABSTRAK... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... i ii iii iv

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren, pondok pesantren, atau sering disingkat pondok atau ponpes, adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana para siswanya semua tinggal bersama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang metodologi penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang metodologi penelitian yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang metodologi penelitian yang dilakukan dalam mengkaji berbagai permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amin, M. Masyhur. (1995). Dinamika Islam, Sejarah Transformasi dan Kebangkitan. Yogyakarta: LKPSM.

DAFTAR PUSTAKA. Amin, M. Masyhur. (1995). Dinamika Islam, Sejarah Transformasi dan Kebangkitan. Yogyakarta: LKPSM. 87 DAFTAR PUSTAKA 1. BUKU Abdullah, Taufik. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika. Abdurrahman, Asjmuni. (2002). Manhaj Tarjih Muhammadiyah:Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA Oleh: Miftahuddin, M. Hum. NIP. 19740302 200312 1 006 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PRODI ILMU SEJARAH FIS UNY 20 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaku (rigid) mempertahankan tradisi lama yang dianggapnya masih sophisticated 3

BAB I PENDAHULUAN. kaku (rigid) mempertahankan tradisi lama yang dianggapnya masih sophisticated 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Eksistensi pesantren kini dihadapkan pada tantangan baru sebagai akibat dari arus globalisasi dan modernisasi. 1 Agaknya pesantren yang indigenous 2 sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam merupakan usaha untuk membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam menuju terbentuknya

Lebih terperinci

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN TENAGA EDUKATIF (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Paron Ngawi) TESIS. Program Studi Magister Ilmu Agama.

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN TENAGA EDUKATIF (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Paron Ngawi) TESIS. Program Studi Magister Ilmu Agama. STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN TENAGA EDUKATIF (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Paron Ngawi) TESIS Program Studi Magister Ilmu Agama Oleh SUPARJAK NIM : 09130099 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena sosial gerak laju peradaban di era millenium ketiga ini ditentukan oleh pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk menguasai informasi

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SILABUS MATA KULIAH SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN MATA KULIAH DASAR UMUM Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 (022) 2013063 Pesawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah, Al-Tarbiyah al-islamiyah, Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

DAFTAR PUSTAKA. Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah, Al-Tarbiyah al-islamiyah, Jakarta: Bulan Bintang, 1980. DAFTAR PUSTAKA Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah, Al-Tarbiyah al-islamiyah, Jakarta: Bulan Bintang, 1980. Ali, Mohammad, Lima Pilar Pondok Pesantren, www.kemanag.go.id, Publikasi 18 Juli 2014, Akses 17 Oktober

Lebih terperinci

INOVASI HIDDEN CURRICULUM PADA PESANTREN BERBASIS ENTREPRENEURSHIP (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Isti anah Plangitan Pati)

INOVASI HIDDEN CURRICULUM PADA PESANTREN BERBASIS ENTREPRENEURSHIP (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Isti anah Plangitan Pati) INOVASI HIDDEN CURRICULUM PADA PESANTREN BERBASIS ENTREPRENEURSHIP (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Isti anah Plangitan Pati) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

TRADISI PENGKAJIAN KITAB KUNING DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI MADRASAH DINIYAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH TEMPURREJO BANYUBIRU WIDODAREN NGAWI

TRADISI PENGKAJIAN KITAB KUNING DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI MADRASAH DINIYAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH TEMPURREJO BANYUBIRU WIDODAREN NGAWI TRADISI PENGKAJIAN KITAB KUNING DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI MADRASAH DINIYAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH TEMPURREJO BANYUBIRU WIDODAREN NGAWI TESIS Program Studi Magister Ilmu Agama Diajukan Oleh: Susanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren merupakan lembaga dan wahana pendidikan agama sekaligus sebagai komunitas santri yang ngaji ilmu agama Islam. Pondok Pesantren sebagai lembaga

Lebih terperinci

Proposal Disertasi KONSEPSI PESANTREN KIAI IDRIS JAUHARI DALAM PERSPEKTIF RELASI FIKIH, TASAWUF DAN PENDIDIKAN. Iwan Kuswandi

Proposal Disertasi KONSEPSI PESANTREN KIAI IDRIS JAUHARI DALAM PERSPEKTIF RELASI FIKIH, TASAWUF DAN PENDIDIKAN. Iwan Kuswandi Proposal Disertasi KONSEPSI PESANTREN KIAI IDRIS JAUHARI DALAM PERSPEKTIF RELASI FIKIH, TASAWUF DAN PENDIDIKAN Iwan Kuswandi A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren adalah pendidikan Islam tradisional

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa.

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa. Antariksa. (2005). Tuan Tanah Kawin Muda

Lebih terperinci

Rachmat, 1986, Manajemen Suatu Pengantar, Bandung: Remadja Karya.

Rachmat, 1986, Manajemen Suatu Pengantar, Bandung: Remadja Karya. 213 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Said Zainal, 2012, Kebijakan Publik, Jakarta : Salemba Humanika. Abror, Abd. Rochman, 1993, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana. Ali, Mukti, Meninjau Kembali Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: Natal mewajibkan santrinya memasuki Organisasi Kesiswaan.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: Natal mewajibkan santrinya memasuki Organisasi Kesiswaan. 133 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Organisasi kesiswaan di pesantren Musthafawiyah kabupaten Mandailing Natal mewajibkan santrinya memasuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan perkembangan Islam di Timur Tengah. Jaringan ulama yang terbentuk sejak abad ke-17 dan ke-18

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, umat Islam dihadapkan pada adanya dualisme sistem

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, umat Islam dihadapkan pada adanya dualisme sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebelum munculnya gerakan modern Islam di Indonesia, umat Islam Indonesia telah menghadapi berbagai masalah hampir di segala bidang. Dalam bidang pendidikan,

Lebih terperinci