BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari 4 tahun terakhir pada toko

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari 4 tahun terakhir pada toko"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Persiapan Penelitian Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari 4 tahun terakhir pada toko mitra elektronik yaitu dari tahun untuk memprediksi penjualan barang barang elektronik dengan menggunakan metode exponential smoothing ganda. Berikut data data penjualan barang elektronik berdasarkan mereknya yang telah diperoleh dari 4 tahun terakhir : - Merek Televisi LG Tabel 4.1 Data Penjualan Televisi Merek LG Tahun Unit Merek Televisi Akari Tabel 4.2 Data Penjualan Televisi Merek Akari Tahun Unit

2 22 - Merek Televisi Sharp Tabel 4.3 Data Penjualan Televisi Merek Sharp Tahun Unit Merek Televisi Panasonic Tabel 4.4 Data Penjualan Televisi Merek Panasonic Tahun Unit Merek Televisi Polytron Tabel Data Penjualan Televisi Merek Polytron Tahun Unit Analisis Sistem a. Analisis Permasalahan Sistem Permasalahan yang di hadapi pada Toko Mitra Elektronik yaitu pihak manajer toko mitra elektronik belum bisa memprediksi nilai penjualan barang di tahun mendatang karena sistem yang mereka gunakan belum optimal sehingga

3 23 pihak toko mitra tersebut akan membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pihak manajer untuk memprediksi nilai penjualan barang barang elektronik pada tahun mendatang. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka digunakan metode exponential smoothing ganda, untuk memprediksi nilai penjualan barang di tahun mendatang. b. Analisis Kebutuhan Sistem 1. Analisis Kebutuhan Input Analisis kebutuhan input yaitu memasukan data data penjualan barang elektronik televisi berdasarkan mereknya yang datanya diperoleh dari 4 tahun terakhir. Data data penjualan yang di inputkan yaitu data tahun dan data unit penjualan. Kemudian data tersebut dimasukan dalam sistem untuk di proses prediksi nilai penjualan barang barang elektronik berdasarkan data penjualan barang barang elektronik dari 4 tahun terakhir. 2. Analisis Proses Sistem Analisis proses sistem untuk penggunaan metode prediksi exponential smoothing ganda dibutuhkan data data penjualan barang barang elektronik pada tahun lalu. Setelah data tersebut diperoleh, selanjutnya dilakukan perhitungan prediksi berdasarkan metode exponential smoothing ganda. Perhitungan pertama ditentukan nilai parameter kemudian ditentukan nilai MSE untuk mencari hasil nilai MSE yang paling terkecil dan untuk proses perhitungan yang terakhir ditentukan nilai forecast.

4 24 Berikut contoh implementasi data penjualan barang elektronik televisi berdasarkan mereknya dengan menggunakan metode exponential smoothing ganda yang dikerjakan secara manual yang ditampilkan hanya satu merek televisi yaitu merek televisi LG : - Merek Televisi LG Tabel 4.6 Data Penjualan Televisi Merek LG Tahun Unit Metode exponential smoothing ganda pengerjaannya ditentukan lebih awal nilai parameter smoothing exponential yang digunakan, dimana nilai parameter (α) besarnya antara 0 < α < 1 yang biasanya secara trial dan error. Setiap nilai parameter yang digunakan dari nilai 0,1 sampai dengan 0,9. Prediksi atau peramalan nilai penjualan barang Televisi jenis LG dengan parameter α = 0,1 : - Penerapan metode Exponential Smoothing Ganda Metode Linier Satu Parameter dari Brown berdasarkan data barang elektronik televisi Merek LG tahun 2011 dengan parameter α = 0,1 : a. Menentukan nilai pemulusan Exponential Tunggal (S' t ) S' t = αx t + (1 α) S' t-1 = 0,1(1.611) + (1 0,1) 627,00 = 161,1 + (0,9) 627,00 = 161, ,30 = 725,40 b. Menentukan nilai pemulusan exponential ganda S'' t = α S' t + (1 α) S'' t-1

5 25 = 0,1(725,4) + (1 0,1) 627,00 = 72,54 + (0,9) 627,00 = 72, ,3 = 636,84 c. Menentukan besarnya konstanta (α t ) α t = S' t + (S 't - S'' t ) = 2S' t - S'' t = 2(725,4) - 636,84 = 1.450,8 636,84 = 813,96 d. Menentukan besarnya slope (b t ) b t = (S' t - S'' t ), = (725,4 636,84), =,, (88,56) = 9,84 e. Menentukan besarnya forecast F t+m = α t + b t m = 813,96 + 9,83 = 823,80 - Penerapan metode Exponential Smoothing Ganda Metode Linier Satu Parameter dari Brown berdasarkan data barang elektronik televisi jenis LG tahun 2012 dengan parameter α = 0,1 : a. Menentukan nilai pemulusan Exponential Tunggal (S' t ) S' t = αx t + (1 α) S' t-1 = 0,1(1601) + (1 0,1) 725,4 = 160,1 + 0,9 (725,4) = 160, ,86 = 812,96 b. Menentukan nilai pemulusan exponential ganda S'' t = α S' t + (1 α) S'' t-1 = 0,1(812,96) + (1 0,1) 636,84 = 81,296 + (0,9) 636,84 = 81, ,15 = 654,45

6 26 c. Menentukan besarnya konstanta (α t ) α t = S' t + (S 't - S'' t ) = 2S' t - S'' t = 2(812,96) - 654,45 = 1.625,92-654,45 = 971,47 d. Menentukan besarnya slope (b t ) b t = (S' t - S'' t ), = (812,96 654,45), =,, (158,514) = 17,61 e. Menentukan besarnya forecast F t+m = α t + b t m = 971, ,613 = 989,08 - Penerapan metode Exponential Smoothing Ganda Metode Linier Satu Parameter dari Brown berdasarkan data barang elektronik televisi jenis LG tahun 2013 dengan parameter α = 0,1 : a. Menentukan nilai pemulusan Exponential Tunggal (S' t ) S' t = αx t + (1 α) S' t-1 = 0,1 (1613) + (1 0,1) 812,96 = 161,3 + 0,9 (812,96) = 161, ,66 = 892,96 b. Menentukan nilai pemulusan exponential ganda S'' t = α S' t + (1 α) S'' t-1 = 0,1 (892,96) + (1 0,1) 654,45 = 89, ,9 (654,45) = 89, ,001 = 678,30

7 27 c. Menentukan besarnya konstanta (α t ) α t = S' t + (S 't - S'' t ) = 2S' t - S'' t = 2(892,96) - 678,30 = 1.785,92-678,30 = 1.107,62 d. Menentukan besarnya slope (b t ) b t = (S' t - S'' t ), = (892,96 678,30),, =, (214,77) = 23,85 Tabel 4.7 Menentukan MSE dengan menggunakan α = 0,1 Tahun t X t S' t S'' t α t b t F t+m e t 2 e t ,00 627, ,40 636,84 813,96 9, ,96 654,45 971,47 17,61 823,80 777, , ,96 678, ,62 23,85 989,08 623, ,17 J U M L A H ,01 Untuk α = 0,1 ; n =2 Maka : MSE = e n MSE =., = ,01 Jadi untuk α = 0,2 sampai dengan α = 0,9 dapat dicari dengan persamaan diatas. Kemudian salah satu MSE tersebut dibandingkan untuk menentukan nilai α yang

8 28 memberikan nilai MSE yang terkecil/minimum. Perbandingan ukuran ketepatan metode peramalan/prediksi nilai penjualan barang barang elektronik pada toko mitra elektronik dengan melihat MSE berikut : Tabel 4.8 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan A MSE 0, ,01 0, ,28 0, ,98 0, ,77 0, ,00 0, ,51 0, ,41 0, ,51 0, ,68 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang paling kecil atau minimum yaitu pada α = 0,4 yaitu dengan MSE = ,77 Tabel 4.9 Pemulusan Eksponential Ganda : Metode Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α = 0,4 pada Nilai Penjualan Barang Elektronik Televisi Jenis LG α t X t S' t S'' t α t b t F t+m e t 2 e t 0, ,00 627, ,60 784, ,76 157, ,76 971, ,75 187, ,20 186, , , , ,91 170, ,08-108, ,29 J U M L A H 294, ,53

9 29 Berdasarkan data terakhir dapat dibuat prediksi untuk satuan tahun berikutnya dengan bentuk persamaan prediksi : a. Untuk periode ke 5 (tahun 2014) F t+m = α t + b t m = 1.651, ,03 (m) = 1.651, ,03 (1) = 1.821,96 b. Untuk periode ke 6 (tahun 2015) F t+m = α t + b t m = 1.651, ,03 (m) = 1.651, ,03 (2) = 1.991,98 = 1992

10 30 Untuk merek televisi yang lainnya seperti merek televisi Akari, Sharp, Panasonic dan Polytron dapat dikerjakan sama dengan langkah langkah persamaan dari merek televisi LG diatas. Setelah merek televisi tersebut dicari berdasarkan rumus rumus yang ada, maka akan ditentukan perbandingan ukuran ketepatan metode peramalan untuk setiap merek televisi. Dapat dilihat pada tabel 4.10 Perbandingan ukuran ketepatan metode peramalan adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan Untuk Setiap Merek Televisi Merek Nilai α dan MSE Televisi 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 LG , , , , , , , , ,68 Akari 10,596, , ,62 498,69 570, , , , ,06 Sharp , , , , , , , , ,38 Panasonic , , , , , , , , ,58 Polytron , , , , , , , , ,23

11 20 Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat nilai α dan MSE yang paling terkecil disetiap merek televisi. Berikut adalah gabungan nilai α dan MSE yang terkecil/minimum dari merek televisi LG, Akari, Sharp, Panasonic dan Polytron : Tabel 4.11 Gabungan Nilai α dan MSE Merek Televisi Nilai α Nilai MSE LG 0, ,77 Akari 0,4 498,69 Sharp 0, Panasonic 0, ,545 Polytron 0, α t + b t m. Untuk proses perhitungan terakhir ditentukan nilai forecast, yaitu F t+m = 3. Analisis Kebutuhan Output Data keluaran yang dihasilkan yaitu nilai prediksi penjualan barang elektronik merek televisi berdasarkan jenisnya masing masing pada tahun mendatang. Hasil akhir yang akan ditampilkan oleh program yaitu hasil analisis prediksi penjualan barang barang elektronik dan pihak manajer juga bisa mengetahui bagaimana membuat strategis bisnis untuk meningkatkan penjualan. Berikut hasil akhir dari prediksi nilai penjualan barang elektronik televisi berdasarkan mereknya :

12 21 Tabel 4.12 Hasil akhir prediksi nilai penjualan barang elektronik televisi berdasarkan mereknya Merek Televisi Tahun 2014 Tahun 2015 LG 1.821, ,00 Akari Sharp 2.228, ,41 Panasonic 799,64 853,59 Polytron 2.280, ,33 Pada penelitian ini penulis melakukan forecast di 2 tahun ke depan untuk memprediksi nilai penjualan barang barang elektronik pada tahun mendatang yaitu pada tahun 2014 dan tahun Jadi pada forecast tahun 2014 merek televisi yang paling banyak terjual yaitu merek televisi Polytron dan untuk tahun 2015 yaitu merek televisi Sharp, maka merek televisi inilah yang harus disupply dan dijual banyak oleh pihak toko mitra elektronik pada 2 tahun ke depan Perancangan Sistem Penelitian ini akan dibuat sebuah desain dari sistem berdasarkan external entity, diagram konteks, diagram alir data(dad), relasi antar tabel, struktur database dan penerapan metode exponential smoothing ganda pada prediksi penjualan barang barang elektronik terhadap aplikasi yang dibuat.

13 22 a. External Entity Tabel 4.13 External Entity Entity Input Output Admin - Data Merek Barang - Data Penjualan Barang Pimpinan - Prediksi Penjualan Barang b. Diagram Konteks Gambar 4.1. Diagram Konteks Sistem Prediksi Nilai Penjualan Barang Barang Elektronik

14 23 c. DAD Level 0 Gambar 4.2. DAD Level 0 Sistem Prediksi Nilai Penjualan Barang Barang Elektronik

15 24 d. DAD Level 1 Proses 1 Gambar 4.3 DAD Level 1 Proses 1 Sistem Prediksi Nilai Penjualan Barang Barang Elektronik e. Relasi Antar Tabel 1 N 1 N Gambar 4.4 Relasi Antar Tabel

16 25 Penjelasan dari relasi tabel : - Tabel merek barang dan tabel penjualan barang memiliki hubungan one to many, karena dalam satu merek barang bisa memiliki lebih dari satu penjualan barang. - Tabel merek barang dan tabel hasil akhir memiliki hubungan one to many, karena dalam satu merek barang mempunyai satu hasil peramalan. f. Struktur Basis Data Struktur tabel basis data dari Sistem Prediksi Penjualan Barang Barang Elektronik pada Toko Mitra Elektronik sebagai berikut : Tabel 4.14 Merek Barang No. Field Type Null keterangan 1. Kd_Merek * Int(4) No Kode Merek 2. Nama_Merek Varchar(50) No Nama Merek Tabel 4.15 Penjualan Barang No. Field Type Null keterangan 1. Kd_Penjualan * Int(4) No Kode Penjualan 2. Kd_Merek ** Int(4) No Kode Merek 3. Tahun Varchar(6) No Tahun 4. Jumlah double No Jumlah

17 26 Tabel 4.16 Hasil Akhir No. Field Type Null keterangan 1. Kd_Hasil_Akhir * Int(4) No Kode Penjualan 2. Kd_Merek ** Int(4) No Kode Merek 3. Tahun Varchar(10) No Tahun 4. Hasil Varchar(30) No Hasil g. Desain Interface (Antar Muka) Desain antarmuka merupakan rancangan antarmuka (interface) program yang akan diimplementasikan. Rancangan yang dibuat antara lain : 1. Rancangan Input - Form Login SISTEM PREDIKSI NILAI PENJUALAN BARANG BARANG ELEKTRONIK PADA TOKO MITRA ELEKTRONIK USERNAME : PASSWORD : L O G I N Gambar 4.5 Rancangan Form Login

18 27 - Form Halaman Menu Utama Mitra Electronik Welcome PT. Rocky Mitra Sukses Input Merek Barang Daftar Merek Input Penjualan Dafar Penjualan Prediksi Penjualan Laporan Prediksi Laporan Berdasarkan Merek Logout - Form Input Merek Barang Gambar 4.6 Rancangan Form Halaman Utama Mitra Electronik Welcome Input Merek Barang Daftar Merek Barang Input Penjualan Daftar Penjualan PT. Rocky Mitra Sukses Input Merek Barang Jenis : Input Prediksi Penjualan Laporan Prediksi Laporan Berdasarkan merek Logout Gambar 4.7 Rancangan Form Input Merek Barang

19 28 - Form Daftar Merek Barang Mitra Electronik Welcome Input Merek Barang Daftar Merek Barang PT. Rocky Mitra Sukses Daftar Merek Barang Input Penjualan No Merek Daftar Penjualan Prediksi Penjualan Laporan Prediksi 1 Televisi LG 2 Televisi Sharp 3 Televisi Akari Hapus Hapus Hapus Edit Edit Edit Laporan Berdasarkan Merek Logout Gambar 4.8 Rancangan Form Daftar Merek Barang - Form Input Penjualan Mitra Electronik Welcome Input Merek Barang Daftar Merek Barang Input Penjualan Daftar Penjualan Prediksi Penjualan Laporan Prediksi PT. Rocky Mitra Sukses Merek Barang : Tahun : Jumlah : Input Laporan Berdasarkan Merek Logout Gambar 4.9 Rancangan Form Input Penjualan

20 29 - Form Daftar Penjualan - Mitra Electronik Welcome Input Merek Barang PT. Rocky Mitra Sukses Daftar Penjualan Per Tahun Daftar Merek Barang Input Penjualan Daftar Penjualan Prediksi Penjualan Laporan Prediksi Laporan Berdasarkan Merek Logout Gambar 4.10 Rancangan Form Daftar Penjualan

21 30 2. Rancangan Output - Form Prediksi Penjualan Mitra Electronik Welcome Input Merek Barang Daftar Merek Barang Input Penjualan Daftar Penjualan PT. Rocky Mitra Sukses Prediksi Merek Tahun Dari Sampai Proses Lihat Tabel Prediksi Penjualan Laporan Prediksi Laporan Berdasarkan Merek MSE Logout Forecast Gambar 4.11 Rancangan Form Prediksi Penjualan

22 31 - Form Laporan Prediksi Penjualan Berdasarkan Merek Mitra Electronik Welcome Input Merek Barang Daftar Merek Barang Input Penjualan Daftar Penjualan Prediksi Penjualan Merek PT. Rocky Mitra Sukses Laporan Ramalan Berdasarkan Merek Lihat Laporan Prediksi Laporan Berdasarkan Merek Logout Gambar 4.12 Rancangan Form Laporan Prediksi Penjualan - Form Laporan Prediksi Penjualan Secara Keseluruhan Mitra Electronik Welcome Input Merek Barang Daftar Merek Barang Input Penjualan PT. Rocky Mitra Sukses Laporan Ramalan Merek Tahun Hasil Daftar Penjualan Prediksi Penjualan Laporan Prediksi Laporan Berdasarkan Merek Logout Gambar 4.13 Rancangan Form Laporan Prediksi Penjualan Keseluruhan

23 Implementasi Setelah merancang interface sistem prediksi nilai penjualan barang barang elektronik maka selanjutnya interface tersebut diimplementasikan sistemnya kedalam bahasa pemrograman berdasarkan rancangan interface yang dibuat sebelumnya. Adapun tampilannya sebagai berikut : - Tampilan Form Login Gambar 4.14 Tampilan Form Halaman Login Tampilan login ini berfungsi sebagai pengamanan program. Sehingga tidak semua orang bisa menggunakan program ini. Pada tampilan login ini ada dua username yang akan dimasukkan yaitu username admin dan pimpinan. Untuk username admin seluruh data data bisa ditampilkan semua dan untuk pimpinan hanya hasil akhir prediksi penjualan yang bisa ditampilkan. Untuk dapat masuk ke program ini kita harus memasukkan nama admin atau pimpinan dan password yang benar.

24 33 - Tampilan Form Menu Utama Gambar 4.15 Tampilan Form Halaman Menu Utama Dalam Form Menu Utama terdapat Delapan Menu, yaitu Menu Input Merek Barang, Menu Daftar Merek Barang, Menu Input Penjualan, Menu Daftar Penjualan, Menu Daftar Penjualan, Menu Prediksi Penjualan, Menu Laporan Prediksi, Menu Laporan berdasarkan Merek dan Menu Logout untuk keluar dari Sistem. a. Menu Input Merek Barang berfungsi untuk Menginput Barang Gambar 4.16 Tampilan Form Input Merek Barang b. Menu Daftar Merek Barang berfungsi untuk menampilkan Daftar Barang Gambar 4.17 Tampilan Form Daftar Merek Barang

25 34 c. Menu Input Penjualan berfungsi untuk menginput Penjualan Merek barang, tahun dan jumlah unit barang. Gambar 4.18 Tampilan Form Input Penjualan d. Menu Daftar Penjualan berfungsi untuk menampilkan Daftar Penjualan Per Tahun Gambar 4.19 Tampilan Form Daftar Penjualan e. Menu Prediksi Penjualan terdiri dari 3 submenu, yaitu : - Submenu Proses menentukan nilai parameter berfungsi untuk menampilkan hasil akhir nilai parameter dari α = 0,1 sampai dengan α = 0,9. - Submenu menentukan nilai MSE berfungsi untuk menampilkan Nilai MSE dari α = 0,1 sampai dengan α = 0,9.

26 35 - Submenu menentukan nilai forecast berfungsi untuk menampilkan nillai forecast pada 2 tahun mendatang. Gambar 4.20 Tampilan Form Prediksi Penjualan Pada menu proses menentukan nilai parameter dari α = 0,1 sampai dengan α = 0,9 yang nilainya di dapat dari setiap persamaan yang telah ditentukan pada metode exponential smoothing ganda. Begitu juga dengan menentukan nilai MSE. Pada menu MSE ini setelah ditentukan nilai parameter tersebut maka ditentukan nilai MSEnya, nilai MSE ini didapat dari hasi nilai tengah kesalahan kuadrat dibagi 2 ( ) yang nilai akhirnya diambil dari nilai kesalahan kuadrat disetiap parameter α = 0,1 sampai dengan α = 0,9 kemudian salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk menentukan nilai α yang memberikan nilai MSE yang terkecil/minimum. Kemudian untuk menu yang terakhir yaitu menentukan nilai forecast didapat dari hasil nilai konstanta (α t ) ditambahkan dengan nilai slope (b t ) dan dikalikan dengan jumlah periode kedepan (m) yang akan diramalkan.

27 36 - Tampilan Form Laporan Prediksi Secara Keseluruhan Gambar 4.21 Tampilan Form Laporan Prediksi Pada form laporan ini berfungsi untuk menampilkan hasil akhir dari prediksi penjualan. Hasil akhirnya ini ditampilkan berdasarkan merek barang, tahun dan nilai hasil akhirnya. Untuk nilai akhirnya dilihat mana nilai yang terbesar dari setiap merek barang maka inilah merek barang yang akan disupply dan dijual lebih banyak oleh pihak manajer mitra elektronik. - Tampilan Form Laporan Prediksi Gambar 4.22 Tampilan Form Laporan Berdasarkan Merek Pada form laporan ini berfungsi untuk menampilkan hasil akhir dari prediksi penjualan barang berdasarkan merek barang. Hasil akhirnya ini ditampilkan berdasarkan merek barang, tahun dan nilai hasil akhirnya.

28 Uji Coba dan Evaluasi Setelah dilakukan tahap implementasi, selanjutnya dilakukan tahap uji coba sistem. Dalam hal pengujian ini dilakukan dengan cara menyelesaikan perhitungan yang secara manual terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan metode exponential smoothing ganda, setelah hasil akhirnya didapat maka akan dibandingkan dengan output dari sistem yang telah dibuat. Sistem prediksi nilai penjualan barang barang elektronik dapat membantu pihak manajer untuk mengetahui merek barang mana yang akan disuplai dan dijual lebih banyak pada tahun mendatang. Pada metode ini, proses awalnya dari data penjualan barang televisi berdasarkan merek yang telah ditentukan, kemudian tahapan awal untuk menyelesaikan metode ini yaitu menentukan nilai parameter (α) dari α = 0,1 sampai dengan α = 0,9, selanjutnya menentukan nilai kesalahan kuadrat (MSE) dan terakhir menentukan nilai forecast F t+m untuk memprediksi tahun kedepan. Kemudian hasil akhirnya berupa laporan akhir prediksi penjualan barang secara keseluruhan dan laporan prediksi penjualan barang berdasarkan merek barang. Berikut tampilan dari kedua laporan tersebut : Gambar 4.23 Tampilan Form Laporan Berdasarkan Merek

29 38 Gambar 4.24 Tampilan Form Laporan Prediksi 4.2 Pembahasan Sistem ini dibuat dari aplikasi pemrograman Web dengan menggunakan metode exponential smoothing ganda yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai penjualan barang barang elektronik. Dimana disetiap merek televisi didapat nilai α yang memberikan nilai MSE yang terkecil/minimum maka nilai yang terkecil ini yang akan digunakan untuk menentukan forecast. Pada sistem ini terdapat perbedaan pada nilai hasil MSE disetiap merek televisi, hal ini terjadi karena disetiap satu merek barang televisi mempunyai nilai penjualan yang berbeda beda jadi pada saat mencari nilai α yang MSEnya memberikan nilai terkecil/minimum akan berbeda juga disetiap merek barang televisi tersebut. Jadi untuk nilai parameter disatu merek televisi tidak bisa nilai parameter ini digunakan pada semua merek televisi tersebut. Untuk menentukan prediksi nilai penjualan barang barang elektronik dengan metode exponential smoothing ganda ini, sebelum ditentukan nilai MSEnya terlebih dahulu dicari nilai parameter (α) karena nilai parameter ini akan berpengaruh pada setiap tahapan rumus yang telah ditentukan. Kemudian

30 ditentukan nilai MSE yang paling terkecil/minimum untuk menentukan forecast pada tahun mendatang, apabila terdapat periode waktu minimal 2 tahun sedangkan apabila terdapat 1 periode waktu maka tidak bisa menentukan nilai MSEnya karena untuk mencari nilai MSE itu diperoleh dari nilai konstanta (α t ) ditambahkan dengan nilai slope (b t ) yang kedua nilai ini didapat dari tahun sebelumnya. Jadi untuk menentukan nilai MSE ini akan berpengaruh pada nilai penjualannya bukan pada periode waktu. Grafik untuk Televisi Merek LG Series : Data Aktual : Data Ramalan Series 2 : Nilai Error Gambar 4.25 Grafik untuk Merek Televisi LG Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa pola data untuk televisi merek LG menunjukkan tidak mengikuti pola atau tidak mengalami pola data trend sehingga nilai MSE yang didapat menjadi besar.

31 51 40 Grafik Televisi Merek Akari Series : Data Aktual : Data Ramalan Series 2 : Nilai Error Gambar 4.26 Grafik untuk Merek Televisi Akari Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa pola data untuk televisi merek Akari menunjukkan mengikuti pola atau mengalami pola data trend sehingga nilai MSE yang didapat menjadi kecil. Grafik Televisi Merek Sharp Series : Data Aktual : Data Ramalan Series 2 : Nilai Error Gambar 4.27 Grafik untuk Merek Televisi Sharp Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa pola data untuk televisi merek Sharp menunjukkan tidak mengikuti pola atau tidak mengalami pola data trend sehingga nilai MSE yang didapat menjadi besar.

32 41 52 Grafik Televisi Merek Panasonic Series : Data Aktual : Data Ramalan Series 2 : Nilai Error Gambar 4.28 Grafik untuk Merek Televisi Panasonic Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa pola data untuk televisi merek Panasonic menunjukkan tidak mengikuti pola atau tidak mengalami pola data trend sehingga nilai MSE yang didapat menjadi besar. Grafik Televisi Merek Polytron Series : Data Aktual : Data Ramalan Series 2 : Nilai Error Gambar 4.29 Grafik untuk Merek Televisi Polytron Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa pola data untuk televisi merek Polytron menunjukkan tidak mengikuti pola atau tidak mengalami pola data trend sehingga nilai MSE yang didapat menjadi besar.

33 53 42 Jadi dapat disimpulkan berdasarkan beberapa grafik diatas bahwa metode exponential smoothing ganda ini yang mempengaruhi nilai MSE disetiap produk yaitu nilai penjualan dan ramalan penjualan. Pada penelitian sebelumnya tentang Peramalan nilai penjualan mobil jenis minibus pada pt. Astra internasional tbk (auto 2000) di kota medan tahun 2012 yang ditulis oleh Tresiawati (2011) dan peramalan jumlah air minum yang Disalurkan pdam tirtanadi medan Tahun 2014 yang ditulis oleh Pinem (2012) dengan menggunakan metode exponential smoothing ganda. Kedua penelitian ini datanya mengalami stasioner, sama halnya dengan penelitian yang dilakukan datanya mengalami stasioner sehingga metode expoential smoothing ganda ini bisa digunakan untuk memprediksi pada tahun mendatang.

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING GANDA UNTUK MEMPREDIKSI NILAI PENJUALAN BARANG BARANG ELEKTRONIK PADA TOKO MITRA ELEKTRONIK

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING GANDA UNTUK MEMPREDIKSI NILAI PENJUALAN BARANG BARANG ELEKTRONIK PADA TOKO MITRA ELEKTRONIK PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING GANDA UNTUK MEMPREDIKSI NILAI PENJUALAN BARANG BARANG ELEKTRONIK PADA TOKO MITRA ELEKTRONIK Febriyanti Kasim 1, Moh. Hidayat Koniyo 2, Dian Novian 3 INTISARI Kesulitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Prediksi Prediksi adalah sama dengan ramalan atau perkiraan. Menurut kamus besar bahasa indonesia, prediksi adalah hasil dari kegiatan memprediksi atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Penelitian dan Pengumpulan Data Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data penjualan motor merek Yamaha tahun 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tersebut yaitu melakukan uraian dari hasil metode Regresi Linier secara manual.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tersebut yaitu melakukan uraian dari hasil metode Regresi Linier secara manual. 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian tersebut yaitu melakukan uraian dari hasil metode Regresi Linier secara manual. 4.1.1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Kedelai Dalam ketersediaan kedelai sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat dimana produksi kedelai merupakan suatu hasil dari bercocok tanam dimana dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan memaparkan berbagai teori yang melandasi penulis dalam membangun aplikasi yang nantinya akan dibuat. 3.1 Customer Relationship Management (CRM) Menurut Buttle (2004,

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA 18 BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1. Pengumpulan Data Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara di Jln. Asrama No. 179 Medan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN HANDPHONE DENGAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING

PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN HANDPHONE DENGAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN HANDPHONE DENGAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING Bosker Sinaga, Jijon Raphita Sagala, Salomo Sijabat Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Jl. Iskandar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Curah Hujan Hujan sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat. Curah hujan tidak selalu sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada bulan-bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah penyediaan air semakin meningkat untuk setiap saat. Air merupakan salah satu faktor yang sangat

Lebih terperinci

Bab Implementasi Sistem

Bab Implementasi Sistem 37 Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem Basis Data Implementasi model sistem basis data merupakan implementasi dari perancangan basis data yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Secara umum pengertian dari sistem adalah sekelompok elemen atau komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

SISTEM PERAMALAN PENJUALAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN POLA DATA RIWAYAT PENJUALAN

SISTEM PERAMALAN PENJUALAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN POLA DATA RIWAYAT PENJUALAN SISTEM PERAMALAN PENJUALAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN POLA DATA RIWAYAT PENJUALAN [1] Abdi Pandu Kusuma, [2] Indyah Hartami Santi, dan [3] Dennys Setiawan [1],[2,[3] Universitas Islam Balitar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan tentang analisa dan perancangan sistem untuk mengimplementasikan metode Double Exponential Smoothing (DES) pada aplikasi prediksi jumlah pasien

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil penjualan yang setinggi-tingginya, memperoleh pelanggan baru, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil penjualan yang setinggi-tingginya, memperoleh pelanggan baru, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya usaha

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan sebuah tahap meletakan sistem yang diusulkan atau dikembangkan jika nantinya sistem tersebut telah siap dijalankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori. 2.1.1 Pengertian Peramalan. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Pusat Dan Cabang Provinsi Sumatera.

Lebih terperinci

APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA)

APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA) APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA) Evi Dewi Sri Mulyani 1, Egi Badar Sambani 2, Rian Cahyana 3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan pembangunan di segala sektor. Pembangunan tersebut dilakukan dengan cara bertahap dalam

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 35 Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Perancangan program aplikasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu proses, yaitu : proses input dan hasil keluaran atau output Proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

TAKARIR. : Sebuah dokumen dalam bentuk cetak : Halaman pengisian data

TAKARIR. : Sebuah dokumen dalam bentuk cetak : Halaman pengisian data x TAKARIR Admin Database User Delete Edit Login Input Logout Password Hardcopy Form Interface : Administrator : Tempat penyimpanan data : Pengguna sistem : Penghapusan data : Pengubahan data : Proses masuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tugas akhir ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Produksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Distro Online Berbasis Web yang dibangun: 1. Tampilan Halaman Beranda Halaman

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung. Pengguna (user) dan fungsinya, diagram

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bisnis atau masyarakat sering memilih emas untuk berinvestasi. Kenyataannya,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bisnis atau masyarakat sering memilih emas untuk berinvestasi. Kenyataannya, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Nilai emas yang tidak pernah mengalami penyusutan membuat pelaku bisnis atau masyarakat sering memilih emas untuk berinvestasi. Kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan tujuan yang sama. Sebuah sistem harus mempunyai organisasi,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian pengertian Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM. PT. Baba Rafi Indonesia merupakan perusahaan waralaba (franchise)

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM. PT. Baba Rafi Indonesia merupakan perusahaan waralaba (franchise) BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.3.1 Perumusan Masalah PT. Baba Rafi Indonesia merupakan perusahaan waralaba (franchise) makanan cepat saji khas Timur Tengah yang memiliki

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada Bab ini dibahas mengenai metode perancangan yang dipergunakan dalam membuat aplikasi Integrasi Peramalan Pola Iklim Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey saat Kerja Praktik di PT Salemba Emban Patria, secara garis besar permasalahan yang ada pada gudang PT Salemba Emban Patria ini adalah proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan buah dan sayuran menjadi produk siap saji memiliki nilai tambah tersendiri bagi pasar. Salah satunya adalah pengolahan buah dan sayuran menjadi makanan ringan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat penjualan untuk beberapa periode ke depan. Biasanya untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah dimengerti dan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB III. PERANCANGAN SISTEM BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaima dijelaskan pada bab satu tentang konsep point of sales berbasis website yang mampu memudahkan pencatatan data produk penjualan. Penulis dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

(FORECASTING ANALYSIS):

(FORECASTING ANALYSIS): ANALISIS KUANTITATIF ANALISIS PERAMALAN Hand-out ke-3 ANALISIS PERAMALAN (FORECASTING ANALYSIS): Contoh-contoh sederhana PRODI AGRIBISNIS UNEJ, 2017 PROF DR IR RUDI WIBOWO, MS Contoh aplikasi tehnik peramalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Implementasi sistem secara keseluruhan akan merancang sebuah sistem yang memprediksikan harga emas dengan menggunakan metode Automatic Clustering

Lebih terperinci

JURNAL. SISTEM INFORMASI KETERSEDIAAN STOK HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (Studi Kasus di Edyta Cell)

JURNAL. SISTEM INFORMASI KETERSEDIAAN STOK HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (Studi Kasus di Edyta Cell) JURNAL SISTEM INFORMASI KETERSEDIAAN STOK HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (Studi Kasus di Edyta Cell) MOBILE STOCK AVAILABILITY INFORMATION SYSTEM USING THE METHOD DOUBLE EXPONENTIAL

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 2.1 Analisis Kebutuhan Komponen-komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung. Pengguna (user) dan fungsinya,

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang akan dibangun, informasi dan data yang telah ada akan di digunakan

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang akan dibangun, informasi dan data yang telah ada akan di digunakan BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN Tahap awal pemodelan sistem yaitu mencari tahu kebutuhan sistem yang akan dibangun, informasi dan data yang telah ada akan di digunakan oleh pengguna sistem. 2.1 Perangkat

Lebih terperinci

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian yang cukup tinggi salah satunya dipelopori oleh bisnis dalam bidang manufaktur. Perusahaan-perusahaan dalam bidang manufaktur ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi sistem informasi pengolahan data pegawai Dinas Penataan Ruang dan Permukiman memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan kemudahan pada pegawai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini fungsi komputer sangat diperlukan baik pada perusahaan menengah ke atas maupun pada perusahaan kecil. Adapun fungsi komputer itu adalah mengolah data-data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang jasa export dan import yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Peramalan, Least Square, Moving Average

ABSTRAK. Kata Kunci : Peramalan, Least Square, Moving Average ABSTRAK Dengan adanya perkembangan teknologi, untuk menjaga kualitas roti maka setiap jenis roti memiliki tanggal kadaluarsa yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor utama dalam menentukan jumlah roti yang

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Sistem Pembuatan sistem kamus bahasa Sunda online, memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan sistem tersebut. Adapun perangkat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki alur kerja saat pembeli sparepart yaitu dari pelanggan datang yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki alur kerja saat pembeli sparepart yaitu dari pelanggan datang yang BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Tujuan dari analisis sistem adalah memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi menejerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN KRUPUK UD. BAWANG MAS MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING S K R I P S I

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN KRUPUK UD. BAWANG MAS MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING S K R I P S I SISTEM PREDIKSI PENJUALAN KRUPUK UD. BAWANG MAS MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia perindustrian menjadi hal yang lebih penting. Pasar yang dulunya pada masa Perang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan. BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisis Masalah Pada tahap analisis ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Evaluasi Dan Perancangan Aplikasi Pembayaran SPP Pada SMA Anugerah Harapan Bangsa Medan Menggunakan Analisis PIECES.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PERAMALAN PENJUALAN GALON MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

PENGEMBANGAN SISTEM PERAMALAN PENJUALAN GALON MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PENGEMBANGAN SISTEM PERAMALAN PENJUALAN GALON MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Luqman Affandi 1, Dimas Wahyu Wibowo 2, Indra Wahyu Setya Nugraha 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Emas merupakan logam mulia yang sering dijadikan sebagai alat tukar dalam perdagangan maupun sebagai standar keuangan berbagai negara. Nilai emas yang tidak pernah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PERAMALAN (FORECASTING) DALAM PENENTUAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN METODE PERAMALAN (FORECASTING) DALAM PENENTUAN PERMINTAAN BARANG PENERAPAN METODE PERAMALAN (FORECASTING) DALAM PENENTUAN PERMINTAAN BARANG Delta Nancy Alinti 1, Manda Rohandi 2, Lillyan Hadjaratie 3 1 Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo Email: delta.nancy.alinti@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Bus Antar Provinsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM Aplikasi ini tidak di install, karena aplikasi ini merupakan sebuah WEB. Aplikasi ini bisa di hosting, namun penyusun tidak menghostingnya untuk menjalankan aplikasinya. Penyusun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penjualan cake dan bakery pada Zahara bakery yang selalu laris, membuat karyawan Zahara bakery harus mempersiapkan penjualan sesuai dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan dari Objek yang dibangun Komponen-komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung, pengguna

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah upaya untuk memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang, sedangkan peramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kain adalah bahan mentah yang dapat dikelola menjadi suatu pakaian yang mempunyai nilai financial dan konsumtif dalam kehidupan, seperti pembuatan baju. Contohnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem penjualan pada para penjual barang elektronik hanya dilakukan dengan menunggu konsumen untuk datang menyinggahi tokonya, kemudian konsumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekomoni adalah salah satu hal yang terpenting untuk dipelajari. Karena ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekomoni adalah salah satu hal yang terpenting untuk dipelajari. Karena ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekomoni adalah salah satu hal yang terpenting untuk dipelajari. Karena ekonomi merupakan suatu pengetahuan dan ilmu yang menyangkut kehidupan manusia di dunia. Ekonomi

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN APLIKASI. Untuk menjalankan aplikasi sistem pendukung keputusan memilih. 1. Peguna harus login terlebih dahulu. Pengguna dapat login

CARA MENJALANKAN APLIKASI. Untuk menjalankan aplikasi sistem pendukung keputusan memilih. 1. Peguna harus login terlebih dahulu. Pengguna dapat login CARA MENJALANKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pendukung keputusan memilih pegawai terbaik ini langkah langkahnya adalah : 1. Peguna harus login terlebih dahulu. Pengguna dapat login menggunakan

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK PADA UD ZARDAN KRECEK MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE

JURNAL SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK PADA UD ZARDAN KRECEK MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE JURNAL SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK PADA UD ZARDAN KRECEK MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE Oleh: A. FAISAL UMAR 11.1.03.03.0001 Dibimbing oleh : 1. Dr. SURYO WIDODO, M.Pd 2. RINA FIRLIANA, M.Kom PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, dimana mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, Melayu dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Umum Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan perancangan aliran data dari aplikasi bimbingan skripsi online berbasis website untuk mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar untuk sektor pertanian, perkebunan dan pertambangan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru yang dibangun, dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tampilan Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan perancangan terstruktur yang terdiri dari :

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan perancangan terstruktur yang terdiri dari : BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem pada aplikasi laporan dana sosial kepada donatur menggunakan perancangan terstruktur yang terdiri dari : 1. Diagram Alir Data 2. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa memegang peranan penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisa merupakan langkah pemahaman permasalahan yang akan di pecahkan sebalum mengambil tindakan atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Pada bab empat ini menjelaskan mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi peramalan persediaan bahan baku pada CV Lintas Nusa Surabaya dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB V TESTING DAN IMPLEMENTASI. menjelaskan cara menjalankan setiap form yang bersangkutan. Aplikasi ini

BAB V TESTING DAN IMPLEMENTASI. menjelaskan cara menjalankan setiap form yang bersangkutan. Aplikasi ini BAB V TESTING DAN IMPLEMENTASI 5.1. Implementasi Software Implementasi software akan menampilkan antarmuka pada setiap form dan menjelaskan cara menjalankan setiap form yang bersangkutan. Aplikasi ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. yang terdapat dalam CV. Djenggolo adalah dalam proses produksinya, jumlah

BAB III PERANCANGAN SISTEM. yang terdapat dalam CV. Djenggolo adalah dalam proses produksinya, jumlah BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Di dalam penyusunan tugas akhir ini, dirumuskan bahwa permasalahan yang terdapat dalam CV. Djenggolo adalah dalam proses produksinya, jumlah angka produksinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin dirasakan kegunaannya oleh manusia. Hal itu disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin dirasakan kegunaannya oleh manusia. Hal itu disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin dirasakan kegunaannya oleh manusia. Hal itu disebabkan karena hasil kemajuan teknologi yang ada sekarang ini telah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wartabone (TNBNW). Ada dua kantor Seksi pengelolaan Hutan yang menangani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wartabone (TNBNW). Ada dua kantor Seksi pengelolaan Hutan yang menangani BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian. Objek penelitian merupakan suatu tempat yang menjadi pusat penelitian, dalam hal ini adalah Kantor Seksi Pengelolaan Hutan Taman Nasional Bogani Nani

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci