BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Berdasarkan pada permasalahan dan tujuan penelitian, data hasil penelitian bersumber dari wawancara mendalam, observasi langsung, dokumentasi dan FGD akan dikelompokkan sesuai dengan permasalahan serta tujuan penelitian. 4.1 Profil Sekolah SDN Lamper Tengah 01 Semarang merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri di kota Semarang yang terletak di Jalan Kedondong Dalam VI Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Nilai akreditasi SDN Lamper Tengah 01 Semarang Baik (B), luas lahan yang ditempati adalah 3500 m², luas bangunan sekolah 310 m², dengan jumlah rombongan belajar 6 kelas. Status kepemilikan tanah SDN Lamper Tengah 01 adalah milik pemerintah kota Semarang. SDN Lamper Tengah 01 dibangun sejak tahun 1980 merupakan bangunan permanen yang memenuhi standar untuk proses kegiatan pembelajaran dengan dilengkapi fasilitas 5 ruang kelas, terdapat juga 1 ruang 51

2 kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang agama katolik, 1 ruang UKS, 1 kamar mandi/wc guru, 1 kantin dan rumah penjaga sekolah, 1 kamar mandi/wc penjaga sekolah, 3 kamar mandi/wc siswa, 1 ruang perpustakaan, 1 tempat parkir motor guru dan sepeda siswa, 1 lapangan olahraga dan upacara. Visi yang dicanangkan SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah Unggul dalam prestasi baik akademik maupun non akdemik, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sedangkan Misi yang diemban untuk merealisasikan dari visi tersebut adalah: (1) memberikan pelayanan pendidikan yang demokratis, (2) meningkatkan kualitas diri, (3) mengembangkan sikap mandiri, (4) meningkatkan keterampilan dalam berkarya, (5) mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan, (6) menumbuhkan pribadi yang beriman dan bertaqwa. Sedangkan tujuan pendidikan di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain meletakkan dasar pendidikan untuk meningkatkan mutu baik akademik maupun non akademik menuju keunggulan prestasi yang didasari sumber daya manusia yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. Dalam menggali dan memahami lebih jauh mengenai Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang, peneliti telah melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, dan komite sekolah. Berikut ini disajikan identitas 52

3 informan. Untuk memberikan kenyamanan dan etika dalam penelitian, identitas informan disebutkan dengan inisial. No Informan Jabatan 1 S Tabel 4.1 Identitas Informan Kepala Sekolah Jenis Kelamin Umur Pendidikan P 55 th S1 2 Y Guru L 42 th S1 3 A Guru P 41 th S1 4 D Guru L 36 th S1 Komite 5 P L 38 th S1 Sekolah Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah. Adapun keadaan rombongan belajar dan peserta didik dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.2 Rombongan Belajar JUMLAH KELAS Kelas I : 1 Kelas Kelas II : 1 Kelas Kelas III : 1 Kelas Kelas IV : 1 Kelas Kelas V : 1 Kelas Kelas VI : 1 Kelas Jumlah : 6 Kelas Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah. 53

4 Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik Tahun 2011/2012 s.d 2013/2014 Tahun 2011/ / /2014 Rombel L P J L P J L P J I II III IV V VI Jumlah Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah. No Tabel 4.4 Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Terakhir KS dan Guru Petugas TU Tenaga Lainnya L P J L P J L P J 1 SD 2 SMP SMA / SMEA / STM 4 SPG / KPG / PGA 5 D2 PGSD D S1 Kependidikan / Psi S1 Non Kependidikan 9 S2 Kependidikan 10 S2 Non Kependidikan 11 S3 Kependidikan 12 S3 Non Kependidikan Jumlah Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah. 54

5 Tabel 4.5 Prestasi dan Program Unggulan Peserta anak Didik 2010/2011 s.d. 2013/2014 No No Jenis Lomba Bulan, Tahun Juara Tingkat Kejuaraan 1 Lukis/ Mewarnai 2011 II Kecamatan UPTD 2 Sepak Bola 2012 I kota LIPIO 3 Melengkapi gambar 2012 III Kecamatan 4 Sepak Bola U-9 Th 2012 II kota 5 Pidato B. Indonesia 2013 I Kota 6 Sepak Bola 2013 II kota Jenis Lomba Bulan, Tahun Juara Tingkat Kejuaraan Ket ATLAS Binatama cup Ardiles Soccer Cup 7 Kerajinan Tangan 2013 III Kecamatan 8 Menggambar Kls VI dan V 2013 I Kota Perusda 9 Macapat Putra 2013 III Kota Perusda 10 Sepakbola 2013 I Kota 11 Sepakbola 2013 I Kota 12 Menggambar Sept, SD Bina III Kota Kaligrafi Kategori B 2009 Amal Masjid 13 Menggambar Sept,2 Agung I Kota Kaligrafi Kategori B 009 Jawa Tengah 14 Bulutangkis Sept, 2012 II Kota 15 MAPSI Agust I Kota 16 Bulutangkis 17 Bulutangkis 18 Bulutangkis 19 Sepak Bola 20 Mini Bridge beregu Campuran 2010 Des, 2013 Feb, 2012 Juli 2012 Juni 2013 Maret 2013 I I II I II Kota Kota Kota Kota Kota Ket Tugu Muda Cup Tugu Muda Cup 55

6 No Jenis Lomba Bulan, Tahun Juara Tingkat Kejuaraan Ket 21 Mewarnai Kategori B Mei 2009 I kota 22 Menggambar Kategori A Nop, 2009 III Kota 23 Sepak Bola Nop, 2012 I kota Binatama Cup III 24 Sepakbola Championship Nop, 2012 I kota Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah. No Jenis Bidang Tabel 4.6 Prestasi Guru Bulan, Tahun Juara Tingkat Kejuaraan 1 Alat Peraga IPS 2009 II Kecamatan 1 2 Penulisan RPP B. Jawa Ket 2013 III Kecamatan 2 3 Alat Peraga Tematik 2014 VI Kecamatan 3 Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah. Tabel 4.7 Prestasi Sekolah No Jenis Bidang Bulan, Tahun Juara Tingkat Kejuaraan Ket 1 Lomba Taman 2011 VI Kecamatan 2 Peningkatan Nilai UN 2012 IV Kecamatan Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah. 56

7 4.2 Perencanaan, Implementasi dan Pengawasan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Perencanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Perencaaan program MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah penyusunan rencana kerja sekolah satu tahun dan rencana kerja sekolah empat tahun, yang dinyatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah, yang dijalankan dengan prinsip kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Dalam perencanaan program MBS, sekolah juga melakukan perencanaan pengembangan tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidikan di antaranya: (1) Membuat usulan penambahan guru mata pelajaran; (2) Mengusulkan peningkatan kualifikasi guru; (3) Mengusulkan guru untuk di sertifikasi; (4) Mengusulkan tenaga administrasi dan perpustakaan; (5) Menyusun kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah. SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga melakukan perencanaan pengembangan sarana dan prasa- 57

8 rana pendidikan. Perencanaan tersebut meliputi: (1) Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, (2) Mengusulkan membuat laboratorium komputer dan jaringan internet, (3) mengusulkan peningkatan jumlah peralatan pembelajaran, (4) Melaksanakan perawatan terhadap sarana dan prasarana yang tersedia, (5) Penambahan ruang perpustakaan, (6) penambahan ruang kelas, (7) Penambahan pagar sekolah, (8) Penambahan ruang laborat, (9) Penambahan ruang komputer, (10) Penambahan komputer, (11) Penambahan buku paket siswa dan buku perpustakaan, (12) Pengadaan LCD, (13) Penambahan alat-alat peraga, 14) Penambahan, dan (15) Penambahan kamar mandi siswa. Berdasarkan hasil analisis data dan observasi di lapangan menunjukkan bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang belum memiliki laboratorium dan jaringan internet. Selain itu jumlah peralatan pembelajaran yang dimiliki sekolah juga belum sesuai dengan jumlah siswa yang ada sehingga perlu adanya penambahan. Kepala sekolah bersama dengan anggota sekolah membuat perencanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di antaranya: (1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan melibatkan warga sekolah, (2) Membuat usulan penambahan biaya operasional sekolah, (3) Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sekolah, (4) Penyusunan administrasi penggunaan 58

9 keuangan sekolah. Penyusunan RKAS dilakukan sekolah setiap awal tahun ajaran baru sekaligus membuat usulan tentang besarnya biaya operasional yang harus dikeluarkan sekolah selama satu tahun ke depan. Kepala sekolah bersama dengan komite sekolah juga membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana sekolah setiap akhir tahun sebelum penyusunan RKAS dan penyusunan administrasi penggunaan keuangan sekolah. Hasil dokumentasi di lapangan juga menunjukkan bahwa sekolah membuat perencanaan pengembangan kesiswaan di antaranya: (1) Membuat persiapan penerimaan siswa baru seperti membuat surat keputusan dari kepala sekolah dan pembentukan panitia penerima siswa baru, (2) melakukan rapat kenaikan kelas, (3) Menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa, (4) Menyusun rencana pelaksanaan bimbingan belajar seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik. Kepala sekolah SDN Lamper Tengah 01 Semarang melakukan rapat bersama dengan panitia PPD (penerimaan peserta didik) pada bulan Juni setiap tahunnya. Dalam rapat tersebut membahas tentang pelaksanaan PPD mulai dari pendaftaran, tes, pengumuman, dan daftar ulang. Kepala sekolah juga melakukan rapat dengan guru untuk membahas tentang 59

10 kenaikan kelas. Selain itu rapat juga dilakukan untuk membahas rencana kegiatan ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan sekolah untuk mengembangkan diri siswa, serta pengembangan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik. Berdasarkan hasil dokumentasi dapat diketahui bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang melakukan perencanaan terhadap pengembangan partisipasi/ peranserta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Partisipasi masyarakat tersebut antara lain sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa dalam rangka meningkatkan kerjasama sekolah dengan orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi siswa. Sekolah juga menyusun rencana pertemuan dengan komite sekolah dalam rangka meningkatkan peran komite sekolah. SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga melakukan perencanaan dalam pengembangan lingkungan sekolah. Perencanaan pengembangan tersebut meliputi penyusunan program unggulan yang akan menjadi ciri khas sekolah dalam meningkatkan prestasi serta menyalurkan potensi yang dimiliki peserta didik agar menghasilkan siswa yang unggul. Sekolah juga menyusun rencana untuk kegiatan penghijauan sekolah, tujuannya adalah agar tercipta suasana lingkungan sekolah yang sejuk dan nyaman. Selain itu, sekolah juga menyusun beberapa program tentang sekolah sehat dan bersih serta meningkatkan rasa toleransi beragama di antara warga sekolah. 60

11 4.2.2 Implementasi Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Pelaksanaan penambahan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengusulkan pengajuan ke dinas pendidikan tentang kekurangan guru olahraga dikarenakan guru olahraga di SDN Lamper Tengah 01 meninggal dunia. Karena belum ada guru olahraga pengganti maka dari dinas pendidikan memberikan bantuan guru olahraga dari sekolah lain, kemudian berkaitan dengan tenaga kependidikan kepala sekolah SDN Lamper Tengah 01 mengambil kebijakan untuk mengangkat tenaga honorer meliputi satu orang tenaga administrasi dan satu orang lagi tenaga perpustakaan. Pelaksanaan pengusulan guru untuk disertifikasi dengan mengusulkan sertifikasi guru ke dinas terkait sebanyak 8 orang guru dan yang sudah terealisasi 7 orang sedangkan yang belum terealisasi 1 orang karena belum berijazah S1 PGSD. Pelaksanaan pengusulan peningkatan kualifikasi guru, kepala sekolah memberikan izin studi lanjut bagi guru, serta mengikutsertakan para guru dalam kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran. Berdasarkan data dokumentasi dapat diketahui tentang beberapa bentuk pelatihan yang pernah diikuti oleh guru di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain: (a) bintek kurikulum 2004 yang 61

12 dimantapkan pada tahun 2006, (b) bintek guru kelas pada tahun 2007, (c) bintek model pembelajaran pada tahun 2009, (d) seminar nasional sehari Filosofi Inovasi Pendidikan Modern pada tahun 2010, (e) workshop mind map pada tahun 2010, (f) penataran membuat anak patuh tanpa kekerasan pada tahun 2011, dan (g) pelatihan TIK level II Microsoft office dasar pada tahun Pelaksanaan peningkatan kualifikasi guru juga dilakukan dengan kegiatan pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah tiga kali dalam satu bulan. Diikuti oleh semua guru dalam gugus sekolah dibimbing oleh guru pemandu gugus dalam bentuk diskusi dan microteaching. Dalam rangka memberikan penilaian hasil belajar peserta didik guru diadakan pelatihan dalam menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan dalam kegiatan penilaian. Dalam pelaksanaan perpustakaan SDN Lamper Tengah 01 Semarang telah mendapatkan bantuan gedung perpustakaan dari dinas provinsi berikut 62

13 fasilitas dalam bentuk komputer, buku, rak buku, meja baca. Dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana SDN Lamper Tengah 01 telah mendapatkan bantuan sebagian dari sarana prasarana yang diusulkan meliputi komputer, jaringan internet, sebagian alat peraga pembelajaran, ruang perpustakaan, buku paket. Sedangkan usulan yang belum terealisasi meliputi komputer, ruang kelas, sebagian pagar sekolah, ruang laborat, ruang komputer, kamar mandi dan LCD. Karena belum mendapatkan lab komputer maka SDN Lamper Tengah 01 Semarang mengadakan kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Komputer dalam memenuhi fasilitas bidang TIK. Pelaksanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Pengembangan pembiayaan keuangan sekolah tersebut bersumber dari dana BOS. Sekolah membuat pedoman pengelolaan biaya operasional sekolah tentang sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola dan membuat pedoman penyusunan dan pencairan anggaran sesuai dengan peruntukannya, pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran. Sekolah melaporkan penggunaan anggaran kepada komite sekolah serta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tentang pengelolaan biaya investasi dan operasional 63

14 sekolah. Berdasarkan data dokumentasi di lapangan menunjukkan bahwa pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain: (1) Belanja tidak langsung berupa belanja pegawai, tunjangan prestasi kerja, tunjangan fungsional; (2) Belanja langsung berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal Pengawasan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh kepala sekolah, guru, pengawas sekolah dan komite sekolah secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan melalui kegiatan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dengan indikator sarana dan prasarana sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penilaian pendidikan, Penjaminan Mutu Pendidikan, dan Manajemen Berbasis Sekolah. Hasil EDS sebagai bahan acuan pengembangan sekolah pada tahun yang akan datang. 64

15 Pengawasan terhadap pengembangan tenaga pendidik di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah melalui kegiatan supervisi akademik. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara terencana sesuai dengan program supervisi yang telah dipersiapkan pada awal tahun ajaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi kepala sekolah. Sedangkan evaluasi terhadap pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran. Evaluasi dan penilaian pembelajaran dilakukan oleh guru berupa: Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), ulangan harian dilakukan apabila satu kompetensi dasar telah selesai diajarkan, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dan kelulusan. Pengawasan terhadap penambahan guru dan tenaga pendidik, dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kecamatan Semarang Selatan. Dengan mempertimbangkan kebutuhan guru olahraga, maka Dinas Pendidikan memberikan bantuan 3 orang guru olahraga dari sekolah lain meliputi 1 orang guru olahraga untuk kelas 1 dan kelas 2, 1 orang guru olahraga untuk kelas 3 dan kelas 4 serta 1 orang guru olahraga lagi untuk kelas 5 dan 6. Sedangkan pengawasan untuk tenaga administrasi, kepala sekolah mengangkat tenaga honorer dengan memberikan surat tugas dengan masa kontrak satu tahun, dan dapat diperpanjang pada masa kontrak berikutnya apabila yang bersang- 65

16 kutan memenuhi kriteria penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan surat tugas untuk tahun berikutnya. Begitu juga kepala sekolah dalam pengawasan terhadap tenaga perpustakaan dimana tenaga perpustakaan diambil dari tenaga honorer yang merangkap guru bahasa Inggris, dengan memberikan jadwal kerja dalam pelayanan perpustakaan pada jam di luar mengajar bahasa Inggris. Pengawasan terhadap pengusulan guru untuk disertifikasi dengan memantau data guru melalui program sergur di internet untuk memastikan data yang diusulkan sudah masuk pendataan. Sedangkan untuk guru yang belum bisa sertifikasi karena belum mempunyai ijazah S1 PGSD, kepala sekolah terus memberikan dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan studinya dan memberikan surat izin belajar bagi yang bersangkutan. Pengawasan peningkatan kualifikasi guru dalam kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran. Kepala sekolah memberikan surat tugas kepada guru yang mengikuti kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran serta menugaskan guru yang bersangkutan untuk menularkan ilmunya kepada guru-guru di sekolah. Pengawasan kualifikasi guru juga dilakukan dengan kegiatan pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah tiga kali dalam satu bulan. Kepala sekolah mewajibkan semua guru mengikuti 66

17 kegiatan KKG dengan mengabsen kehadiran guru dan meminta laporan kegiatan KKG melalui notula KKG. Dalam pengawasan pengelolaan sarana dan prasarana SDN Lamper Tengah 01 meliputi komputer, jaringan internet, sebagian alat peraga pembelajaran, ruang perpustakaan, buku paket, sedangkan usulan yang belum terealisasi meliputi komputer, ruang kelas, sebagian pagar sekolah, ruang laborat, ruang komputer, kamar mandi dan LCD. Pengawasan lab komputer dan jaringan internet, SDN Lamper Tengah 01 memberikan izin kepada Lembaga Pendidikan Komputer dalam memenuhi fasilitas bidang TIK untuk memberikan ekstrakulikuler komputer kepada siswa SDN Lamper Tengah 01 dan meminta laporan hasil belajar siswa pada akhir bulan untuk dilaporkan kepada orangtua siswa. Kepala sekolah memantau ruang perpustakaan dengan meminta laporan inventaris gedung perpustakaan dan kegiatan jadwal peminjaman buku perpustakaan setiap bulannya kepada petugas perpustakaan. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dapat diketahui bahwa di SDN Lamper Tengah 01 Semarang melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap program sekolah. Pengawasan tersebut dilakukan secara objektif, bertanggung jawab. 67

18 4.3 Peran serta Kepala Sekolah dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang kepala sekolah terlibat dalam setiap tahapan MBS dimulai dari Perencanaan programprogram MBS yang meliputi pemenuhan saranaprasarana, pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan, peningkatan mutu sekolah, kegiatan kesiswaan serta pengembangan institusi sekolah, Kepala sekolah juga terlibat dalam pelaksanaan program dengan terlibat langsung memberikan arahan kepada semua komponen sekolah baik guru, tenaga kependidikan, serta komite sekolah sehingga program MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Selanjutnya kepala sekolah juga terlibat dalam pengawasan pelaksanaan program untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat keefektifan serta keefisienan pelaksanaan program. Sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan sekolah, peran kepala sekolah pada umumnya berkaitan dengan bagaimana kepala sekolah bertanggung jawab atas sekolahnya dalam melaksanakan berbagai kegiatan, seperti mengelola berbagai masalah menyangkut pelaksanaan administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan yang ada di sekolah, pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan. 68

19 Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dapat diketahui bahwa peranserta kepala sekolah dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang meliputi peran kepala sekolah sebagai EMASLIM. Peran kepala sekolah sebagai evaluator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah kepala sekolah mengevaluasi rencana yang telah disusun bersama dengan komite sekolah dan guru, apakah rencana yang dimaksud sudah terlaksana dengan baik atau belum. Berdasarkan data wawancara dan dokumentasi dapat diketahui bahwa kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, serta pengembangan pembiayaan keuangan sekolah. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang sedang melakukan pembangunan gedung laboratorium dan telah memasang jaringan internet. Sedangkan untuk pembiayaan keuangan sekolah sudah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Peran kepala sekolah sebagai motivator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah kepala sekolah mendorong berbagai elemen MBS untuk bisa bersama-sama mewujudkan program sekolah yang telah tersusun. Berdasarkan data dokumentasi notulen rapat dengan komite sekolah, kepala sekolah selalu memberikan motivasi 69

20 kepada semua anggota sekolah untuk berperan serta aktif dalam semua kegiatan sekolah. Misalnya kepala sekolah memberikan motivasi kepada guru untuk terus meningkatkan kompetensinya, salah satunya dengan mengikuti kegiatan penataran, workshop, seminar atau pelatihan. Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah dengan memberikan supervisi kepada para guru untuk menjamin bahwa KMB berjalan dengan baik. Supervisi adalah semua usaha yang sifatnya membantu guru atau melayani guru agar ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat pula menyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien demi pertumbuhan jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan (Purwanto, 2009: 76-79). Kepala sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang melakukan supervisi terhadap guru dua kali selama satu semester. Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengajar. Kepala sekolah bekerjasama dengan guru untuk melakukan supervisi agar dalam pelaksanannya dapat berjalan baik. Karena pada umumnya kepala sekolah melakukan supervisi pembelajaran dalam bentuk kunjungan kelas yang bertujuan untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengajar, maka diperlukan adanya kerjasama antara kepala sekolah dan 70

21 guru. Pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang memberikan dampak positif bagi para guru. Dengan adanya program sekolah dalam pengembangan kompetensi guru, kepala sekolah melakukan supervisi terhadap para guru. Selain itu sekolah juga meningkatkan kompetensi guru dengan mengikutsertakannya dalam kegiatan seminar, pelatihan, workshop dan juga diklat. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN Lamper Tengah 01 Semarang dapat diketahui bahwa sebelum dilakukannya MBS, komite sekolah dan orang tua tidak ikut serta dalam mengawasi KBM namun setelah adanya MBS prinsip transparansi memberikan keleluasaan pengawasan dari komite sekolah dan wali murid terhadap KBM sehingga menuntut guru untuk terus meningkatkan profesionalismenya. Pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga memberikan dampak positif bagi siswa. Karena KBM terpantau dengan baik oleh orang tua siswa maupun kepala sekolah, maka setelah adanya MBS hasil belajar siswa terus meningkat. Hal itu terlihat dari perolehan hasil ujian sekolah dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Peran kepala sekolah sebagai leader dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah dengan memastikan bahwa masing-masing 71

22 komponen MBS dapat bekerja dengan baik. Dalam memastikan komponen-komponen MBS dapat terlaksana dengan baik, kepala sekolah dibantu oleh komite sekolah dan guru. Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah, hanya bertugas untuk mengawasi jalannya program yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang, kepala sekolah juga berperan sebagai innovator yaitu dengan mencari terobosan baru dalam pengembangan berbagai kegiatan sekolah serta meningkatkan mutu sekolah. Berdasarkan data dokumentasi notulen rapat yang diperoleh dapat diketahui bahwa kepala sekolah membuat program peningkatan kompetensi guru dengan mengadakan supervisi lebih dari dua kali dalam satu semester. Tujuannya adalah agar para guru terus meningkatkan kompetensi yang dimilikinya, tidak hanya pada saat akan dilakukan supervisi saja tetapi setiap saat. Peran kepala sekolah sebagai manajer dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah dengan menempatkan personil-personil yang tepat pada posisinya, serta menggerakkan berbagai elemen MBS sehingga program berjalan secara efektif. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi di lapangan menunjukkan bahwa kepala sekolah mengelola program sekolah dengan baik. Pengelolaan tersebut dilakukan dengan memberikan tugas kepada semua anggota sekolah berdasarkan tugas dan kemampuannya. Sebagi contoh adalah, 72

23 penunjukan komite sekolah sebagai penggalian sumber dana sekolah. Alasannya adalah komite sekolah beranggotakan orang tua siswa dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah, jadi mereka lebih mudah pada saat melakukan komunikasi dengan orang tua siswa dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Peran kepala sekolah sebagai administrator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah sebagai penyusun program, melaksanaan serta memberikan pelaporan secara akuntabel dengan prinsip transparansi. Dalam pelaksanaan MBS, kepala sekolah melakukan perencanaan program-program sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah. Program-program tersebut antara lain pengembangan kompetensi guru, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah. Setelah semua program sekolah tersebut dilaksanakan kemudian dilakukan evaluasi oleh kepala sekolah dan hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada komite sekolah dalam rapat terbuka dengan komite sekolah dan orang tua siswa. 4.4 Peranserta Guru dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Guru berperan dalam mengimplementasikan visi dan misi sekolah yang sudah direncanakan, terlebih 73

24 lagi di dalam Manajemen Berbasis Sekolah. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya, semakin besar kemungkinan tercapainya program-program sekolah. Demikian halnya dalam mencapai tujuan sekolah SDN Lamper Tengah 01 dengan Manajemen Berbasis Sekolah, guru menjadi tulang punggung untuk tercapainya setiap tujuan yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil observasi di sekolah, guru SDN Lamper Tengah 01 Semarang melaksanakan tugasnya dalam proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan ajar, mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang menyenangkan, menggunakan metode dan strategi mengajar untuk peningkatan kualitas siswa. Guru SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam IPTEK melalui seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran. 4.5 Peranserta Komite Sekolah dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang Peran serta komite sekolah dalam program MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain sebagai badan pertimbangan (advisory agency), pendukung (supporting agency), pengawasan (controlling agency) dan mediator. Komite sekolah sebagai badan 74

25 pertimbangan berperan dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan serta persetujuan-persetujuan berbagai macam program MBS. Misalnya untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah, komite sekolah berperan dalam memberikan persetujuan dan pertimbangan tentang sarana dan prasarana sekolah yang akan dimasukkan dalam RKAS. Karena dalam pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran berhubungan dengan dana yang dimiliki sekolah. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dapat diketahui bahwa komite sekolah sebagai badan pengawasan berperan sebagai pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Komite sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang ikut berperan serta dalam pembuatan RKAS, karena dalam pembuatan usulan pembiyaan operasional sekolah harus menyesuaikan dengan jumlah dana yang dimiliki sekolah yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan apabila terdapat kekurangan dana biasanya dilakukan penggalangan dana oleh komite sekolah. Peran komite sekolah sebagai badan pengawas dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah komite memberikan masukan terhadap sekolah menyangkut berbagai kegiatan serta pelaporan-pelaporan menyangkut dana maupun kegiatan sekolah. Berdasarkan hasil dokumentasi dari 75

26 notulen rapat komite sekolah dapat diketahui bahwa komite sekolah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Dalam rapat komite sekolah dengan kepala sekolah dan guru, komite sekolah ikut serta dalam membahas program persiapan ujian nasional untuk kelas VI setiap tahunnya. Hal itu dilakukan untuk memantau kesiapan sekolah dan guru dalam pelaksanaan ujian nasional kelas VI. Komite sekolah juga ikut serta dalam membahas penetapan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang harus dicapai oleh siswa di SDN Lamper Tengah 01 Semarang. Peranserta komite sekolah sebagai mediator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah menyampaikan berbagai program sekolah untuk dimusyawarahkan dengan wali murid, sebaliknya keinginan-keinginan wali murid ditampung untuk dimusyawarahkan dengan sekolah. Komite sekolah bertugas untuk menjembatani adanya perbedaan pandangan antara wali murid dengan sekolah, sehingga antara sekolah dengan orang tua siswa memiliki kesamaan pandangan tentang program MBS. Berdasarkan data dokumentasi dan wawancara dengan kepala sekolah dapat diketahui bahwa komite sekolah bersama dengan kepala sekolah dan guru melakukan rapat tentang program kerja sekolah misalnya tentang pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah untuk pembelian sarana dan prasarana pendidikan. Keberadaan sarana dan prasarana pendidikan 76

27 di sekolah memang sangat penting untuk menunjang proses KBM di sekolah. Namun, untuk melengkapi sarana dan prasarana pendidikan tersebut diperlukan dana yang besar. Sedangkan dana yang dimiliki sekolah pada umumnya bersumber dari dana BOS, sehingga apabila sekolah mengalami kekurangan dana maka akan meminta sumbangan kepada orang tua siswa. Peran komite sekolah sebagai mediator, bertugas untuk menjembatani aspirasi dari sekolah dan orang tua siswa agar diperoleh jalan keluar yang paling baik untuk semuanya. 77

28

29 49

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Sekolah Keberadaan SMP N 2 Ngaglik Sleman sejak tahun 1967 yang sebelumnya merupakan Filial SMP N 1 Ngaglik Sleman. SMP N 2 Ngaglik Sleman dikenal luas

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

Instrumen Wawancara. Pertanyaan

Instrumen Wawancara. Pertanyaan Lampiran 1 Instrumen Wawancara No Pertanyaan Perencanaan, Implementasi, dan Pengawasan di SDN Lamper Tengah 01 1. Apakah manfaat dilakukannya perencanaan dalam MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang? Untuk

Lebih terperinci

! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan

! ## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan ! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMP Negeri 3 Pakem SMP Negeri 3 Pakem merupakan sekolah yang terletak di dusun Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH

BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH Barat ini Rencana Kerja Sekolah SMP Negeri 1 Kota Singkawang Propinsi Kalimantan disusun dengan mempertimbangan keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN

LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN 2015 2016 OLEH: KEPALA SEKOLAH SMPN 05 BATU DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 05 BATU (STATE JUNIOR HIGH SCHOOL) Jl. Lapangan Lemah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan semata-mata bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat tetapi pemerintah daerah dan masyarakat, begitu juga dalam hal pembiayaan

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION KEPALA SEKOLAH

JOB DESCRIPTION KEPALA SEKOLAH JOB DESCRIPTION KEPALA SEKOLAH Kepala Sekolah berfungsi sebagai Edukator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM). a. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI, MISI DAN TUJUAN A. V I S I Terwujudnya kinerja sekolah yang optimal sehingga melahirkan siswasiswa yang beriman dan bertaqwa, memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai bekal untuk hidup

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT ARTIKEL ILMIAH MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT Sunarto, M. Pd SDN GEDONGOMBO II PLOSO JOMBANG JAWA TIMUR 0 PENDAHULUAN Sekolah sebagai institusi pendidikan

Lebih terperinci

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA OLEH : PASKALIS K. SAN DEY NIM. 1407046007 PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

MTs AL IKHLAS MAYUNG

MTs AL IKHLAS MAYUNG RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH ( RKJM ) TAHUN 203/204 s/d 206/207 MTs AL IKHLAS MAYUNG Alamat : Jl Ki Gede Mayung Desa Mayung Kec Gunung Jati Kab. Cirebon 455 Website : www.mtsmayung.sch.id e.mail : mtsmayung@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Komite Sekolah SD Mangunsari 01 Salatiga Komite Sekolah dibentuk melalui musyawarah yang terdiri dari : perwakilan orang tua murid tiap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis terhadap upaya kepala sekolah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI Alamat : Jl. Raya Jambusari No 12, Jeruklegi KP 53252 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENDAYAGUNAAN PENDIDIK

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen

BAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses reformasi yang sedang bergulir, membawa perubahan yang sangat mendasar pada tatanan pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikeluarkannya UU No 22 tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Peran dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: 1. Upaya-Upaya yang Sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam Rangka Peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN PELAJARAN PENYESUAIAN TAHUN 2016

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN PELAJARAN PENYESUAIAN TAHUN 2016 RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN PELAJARAN 2015-2016 PENYESUAIAN TAHUN 2016 Nama Sekolah Desa/Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Tribulan Sumber Dana : SDN Blimbing 3 : Blimbing : Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah merupakan suatu sistim yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang harus digerakkan untuk mencapai tujuan. Tujuan pendidikan di Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana proses pendidikan dilakukan, mempunyai sistem yang dinamis dan kompleks. Kegiatan sekolah bukan

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I T A S M U H A M M A D I V E R S U N I YA H S U R A K A R T A NASKAH

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru

Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru Lampiran 1 edoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru 1. Dalam waktu 5 tahun terakhir upaya apa saja yang sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu? 2. Apakah dalam penyusunan program

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari penguasaannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 419 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan sebagaimana dibahas pada Bab IV terdahulu, disampaikan kesimpulan secara umum dan kesimpulan secara khusus yang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali mempunyai berbagai aturan yang dibuat oleh Bupati untuk menata kabupaten ataupun untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak hanya berbicara

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Lampiran I : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Format : RAPBS RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH.

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282) Cilacap

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282) Cilacap KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282)531155 Cilacap PENILAIAN SEKOLAH /MADRASAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. SD Negeri Ngimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 1 BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 2.1 Sejarah SMP Negeri 5 Sidoarjo Pada tahun 1955 di jantung kota Sidoarjo, berlokasi di sebelah barat pendopo Bupati Sidoarjo Jalan Sultan Agung (sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya peningkatan kualitas pendidikan sebagai prasyarat mempercepat terwujudnya suatu masyarakat yang demokratis, pendidikan yang berkualitas tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 15 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 10 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU

PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU. IDENTITAS SEKOLAH Nama sekolah : SMA MUHAMMADIYAH WAINGAPU Status Sekolah : Swasta terakreditasi A dengan nilai 86,5 Alamat sekolah : Jl. Tritura No.

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN STATUS SEKOLAH POTENSIAL MENJADI SEKOLAH STANDAR NASIONAL PADA SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan persoalan yang paling mendasar yang dihadapi dunia

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen BAB V PEMBAHASAN A. Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah SD Kaliberot ada tujuh

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN 212-213 Nama Sekolah Desa/ Kecamatan Kabupaten/ Kota Propinsi Triwulan : SDN MAYANG 4 : Mayang : Jember : Jawa Timur : I s/d IV Tahun Anggaran

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang

BAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil SD Negeri 2 Waringinsari Timur 4.1.1 Sejarah SD Negeri 2 Waringinsari Timur Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang berada dipekon Waringinsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, dilakukan di Gugus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMA Negeri 1 Salatiga Pada 1 Juli yayasan SMA B didirikan oleh beberapa tokoh, terutama mereka yang berada di DPRD Salatiga

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 22 Februari 2014 di SMP Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di Jl. Kemasan, Jangkang, Widodomartani,

Lebih terperinci

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah : SDN-SN Pasar Lama 1 A l a m a t : Jl. Letjen. S. Parman Banjarmasin B e r d i r i :

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : 1. Ketentuan..

MEMUTUSKAN : 1. Ketentuan.. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA TEGAR BERIMAN TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA Meningkatkan penghayatan dan pengamalan keagamaan Menumbuhkan rasa kebersamaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut : 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik Kepala Sekolah, guru-guru, Ketua Komite Sekolah, dan orang tua murid,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

XI. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Nama Sekolah :..

XI. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Nama Sekolah :.. XI. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Nama Sekolah :.. RAPBS TAHUN KE I PROGRAM DAN KEGIATAN SAT VOL UNIT SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN PUSAT APBD KOMITE SSN BOS DEKONST PROPINSI

Lebih terperinci

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) VISI PENDIDIKAN NASIONAL Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. Keterangan No. 0260/O/1994 di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. Keterangan No. 0260/O/1994 di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. Sejarah Ringkas SMP Negeri 8 Binjai SMP Negeri 8 Binjai didirikan pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keterangan No. 0260/O/1994 di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara,

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN PENGADAAN GEDUNG SEKOLAH 1 UNIT TAHUN ANGGARAN 2018

PROPOSAL PERMOHONAN PENGADAAN GEDUNG SEKOLAH 1 UNIT TAHUN ANGGARAN 2018 PROPOSAL PERMOHONAN PENGADAAN GEDUNG SEKOLAH 1 UNIT TAHUN ANGGARAN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN PASER DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH DASAR NEGERI 002 BATU ENGAU TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN PASER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci