Laporan Kegiatan Workshop/sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun 2012
|
|
- Veronika Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. PENGHITUNGAN BASE LINE DI SEKTOR LIMBAH 4.1. Kontribusi landfill terhadap GRK Dalam penghitungan Gas Rumah Kaca pengelolaan sampah secara Landfill berkontribusi terhadap emisi CH 4 (3-4% GRK global) Berpedoman pada IPCC 2006 volume 5 (Limbah), menghitung CO 2, CH 4, dan N 2 O dari : 1. Penimbunan sampah/landfill (CH 4 ) 2. Pengolahan biologi limbah padat (CH 4, N 2 O ) 3. Insenerator sampah dan pembakaran sampah terbuka (CO 2, N 2 O ) 4. IPAL dan lumpur dari IPAL (CH 4, N 2 O ) Adapun data-data aktifitas dari Pengelolaan Limbah Padat adalah sebagai berikut : 1. Data Timbulan Sampah (waste generation rate) 2. Data Komposisi Sampah (Waste Composition) 3. Data Pemrosesan Sampah (Open Dumping, Sanitary Landfill) 4. Data Penimbunan Sampah dari Mulai Beroperasi sd Sekarang Setiap daerah memiliki data yang berbeda tergantung kepada: 1) tingkat ekonomi, 2) struktur industri, 3) regulasi pengelolaan sampah, dan 4) gaya hidup. Sampah Perkotaan (Municipal Solid Waste) Sumber Sampah: Rumah Tangga, Taman, Komersial, Institusi/Perkantoran Data Timbulan Sampah (dihitung dalam berat basah): Tier 1 IPCC utk Asia Tenggara (thn 2000) = 0,27 ton/kapita/tahun Data Fraksi Pengolahan: 1. Tier 1: 59% landfill, 9% insenerator, 5% pengomposan, Lainnya 27% 2. Tier 2: Data Lokal dari Hasil Penelitian 3. Tier 3: Perhitungan Lebih Detail dan Pemodelan
2 gerbang TPA Emisi CH4 ditentukan oleh Fraksi DOC (degradable organic carbon) sampling di Komposisi Sampah (% berat basah) Jenis sampah Komposisi Tier-1, 2000 Studi ITB Bandung Studi Jakarta Studi JICA (Jkt, Sby, Mdn, Mks) Sampah makanan 43,5 63,6 79,4 66,4 Sampah taman Kertas, kardus 12,9 10,4 8,9 12,9 Kayu 9,9 0 0,8 0 Tekstil 2,7 0 0,8 0,8 Diaper Karet dan kulit 0,9 0 0,4 0 Plastik 7,2 1,5 6,5 10,7 Logam 3,3 9,8 1,5 1,8 Gelas, keramik 4,0 1,7 1,5 1,3 Lainnya (debu, sampah elektronik) 16,3 13,1 0,7 6,2 Penimbunan Sampah (Solid Waste Disposal) Penimbunan sampah sebagai sumber CH 4 (3-4% GRK global), CO 2, NMVOCs, NOx, CO (pembakaran) dan N 2 O (tidak signifikan) Upaya penurunan CH 4 : minimasi sampah, daur ulang, daur pakai, gas recovery (pemanfaatan gas) Menghitung emisi CH 4 : Metode FOD (First Order Decay) 1. FOD: DOC scr lambat meluruh selama puluhan tahun CH 4 & CO 2 2. Data utk FOD: Tier 1, Tier 2 dan Tier 3. Tier 1: default IPCC
3 3. Tier 2: Analisis data history tahun 4. Parameter kunci Tier 3: half-life, Lo (potensi timbulan CH 4 ) atau 5. DOC content dan DOCf (DOC which decomposes) Perhitungan Emisi CH4 metode FOD 1. CH 4 terbentuk sebagai hasil degradasi (3-4% GRK global), 2. CO 2, NMVOCs, NOx, CO (pembakaran) dan N 2 O (tidak signifikan) 3. Upaya penurunan CH 4 : minimasi sampah, daur ulang, daur pakai, 4. gas recovery (pemanfaatan gas) 5. Menghitung emisi CH 4 : Metode FOD (First Order Decay) 6. FOD: DOC scr lambat meluruh selama puluhan tahun CH 4 & CO 2 7. Data utk FOD: Tier 1, Tier 2 dan Tier 3. Tier 1: default IPCC 8. Tier 2: Analisis data history tahun 9. Parameter kunci Tier 3: half-life, Lo (potensi timbulan CH 4 ) atau 10. DOC content dan DOCf (DOC which decomposes) Dalam 4.2. Perhitungan Inventarisasi GRK Bidang Limbah Padat Domestik Perhitungan Emisi CH4 metode FOD Emisi CH 4 = * CH 4 x,t - R T + ( 1 OX T ) Emisi CH 4 : emisi CH 4 dalam tahun T (Gg) T : tahun inventori X : kategori atau jenis limbah R T OX T : recovery CH 4 dalam tahun T (Gg) : faktor oksidasi dalam tahun T (fraksi) Decomposable DOC dari landfill DDOC m = W DOC DOC f MCF DDOC m : Decomposable Degradable Organic Carbon (Gg) W : massa sampah yang ditimbun (Gg) DOC : karbon organik terdegradasi di tahun
4 penimbunan, dalam fraksi (Gg C/ Gg sampah) DOC f MCF : fraksi DOC yang dapat terurai (fraksi) : faktor koreksi CH 4 untuk dekomposisi aerob di tahun penimbunan (fraksi) Transformasi dari DDOCm ke Lo Lo = DDOCm F (16/12) Lo : potensi CH 4 (Gg CH 4 ) DDOCm F : Decomposable Degradable Organic Carbon (Gg) : fraksi CH 4 yang dihasilkan TPA (fraksi volum) 16/12 : rasio berat molekul CH 4 /C (rasio) First Order Decay DDOC m terakumulasi dalam landfill pada akhir tahun T DDOC ma T = DDOC md T + (DDOC ma T-1 e -k ) DDOC m terdekomposisi dalam landfill pada akhir tahun T DDOC m decomp T = DDOC ma T-1 (1 - e -k ) T DDOC ma T DDOC ma T-1 DDOC md T DDOC m decomp T : tahun inventarisasi emisi : DDOC m terakumulasi di akhir tahun T, Gg : DDOC m terakumulasi di akhir tahun (T-1), Gg : DDOC m terdeposit di landfill di tahun T, Gg : DDOC m terdekomposisi di landfill di akhir tahun T, Gg k : konstanta reaksi, k = ln(2)/t 1/2 (y -1 ) t 1/2 : waktu paruh (half time), dalam tahun CH4 dari DDOC m terdekomposisi CH 4 yang dihasilkan dari peluruhan (decay) DDOC m CH 4 generated T = DDOC m decomp T F 16/12 CH 4 generated T DDOC m decomp T : jumlah CH 4 dari materi terdekomposisi : DDOC m terdekomposisi dlm thn T, Gg
5 F : fraksi CH 4, berdasarkan volume, dlm gas yang dihasilkan landfill, fraksi 16/12 : rasio berat molekul CH 4 /C (rasio) Menghitung DOC dari nilai kandungan karbon DOC = (DOC i W i ) DOC : fraksi karbon organik terdegradasi dalam sampah, Gg C/Gg sampah DOCi : fraksi karbon organik terdegradasi dalam sampah jenis i, contoh kertas = 0,4 (berat basah) W : fraksi sampah jenis i berdasarkan kategori sampah, contoh Asia Tenggara 0,129 Emisi CH4 dari Pengolahan Biologi Emisi CH 4 = (M i EF i ) R Emisi CH 4 : total emisi CH 4 dlm thn inventori, Gg CH 4 M i EF i : massa organik sampah yg diolah scr biologi, Gg : faktor emisi utk pengolahan, g CH 4 /kg sampah : pengomposan atau anaerobik digester R : total CH 4 yg direkoveri dlm thn inventori, Gg CH 4 Emisi N2O dari Pengolahan Biologi Emisi N 2 O = (M i EF i ) 10-3 Emisi N 2 O M i EF i : total emisi N 2 O dlm thn inventori, Gg N 2 O : massa organik sampah yg diolah scr biologi, Gg : faktor emisi utk pengolahan, g N 2 O /kg sampah : pengomposan atau anaerobik digester Emisi CO2 dari Pembakaran Sampah Emisi CO 2 berdasarkan jumlah total sampah yang dibakar: Emisi CO 2 = (SW i dm i CF i FCF i OF i ) 44/12 Emisi CO 0 : emisi CO 2 dalam tahun inventori, Gg/tahun
6 SW i dm i CF i FCF i OF i : jumlah sampah jenis i (berat basah) yang diinsenerasi atau dibakar terbuka, Gg/tahun : fraksi materi kering, (fraksi) : fraksi karbon dlm materi kering (total karbon) : fraksi karbon fosil dalam total karbon : faktor oksidasi, (fraksi) 44/12 : faktor konversi dari C ke CO 2 i : jenis sampah yg diinsenerasi/dibakar terbuka Emisi CO2 dari Pembakaran Sampah (2) Emisi CO 2 berdasarkan komposisi sampah: Emisi CO 2 = MSW (WF j dm j CF j FCF j OF j ) 44/12 Emisi CO 2 : emisi CO 2 dalam tahun inventori, Gg/tahun MSW : jumlah total sampah (berat basah) yang diinsenerasi atau dibakar terbuka, Gg/tahun WF j : fraksi sampah jenis j di MSW(sbg berat basah yg diinsenerasi/dibakar) dm j : fraksi materi kering dlm sampah jenis j, (fraksi) CF j : fraksi karbon dlm materi kering komponen j FCF j : fraksi karbon fosil dlm total karbon komponen j OF j : faktor oksidasi, (fraksi) 44/12 : faktor konversi dari C ke CO 2 j : komponen sampah yg diinsenerasi/dibakar terbuka seperti kertas, tekstil, plastik, dll. Pengantar Perhitungan Proyeksi Baseline dan Skenario Mitigasi GRK Bidang Limbah Padat Domestik Persiapan Analisis Mitigasi Tetapkan jangka waktu (time frame), misal
7 Tetapkan ruang lingkup (limbah padat, limbah cair). Tetapkan key stakeholders (pemerintah, akademisi, LSM). Tetapkan hasil yang diinginkan (target). Pilih metodologi yang sesuai dengan data dan keahlian yang dimiliki. Standardisasi parameter kunci (tahun dasar/base year, tahun akhir/end year, discount rate, dll) Tetapkan batas kegiatan/proyek (konsisten dengan metode di inventarisasi GRK) Tetapkan skenario (minimal dua skenario: baseline dan mitigasi ) Struktur Analisis Mitigasi Tahap Analisis Mitigasi Pengumpulan data Menentukan tahun dasar/data historis aktivitas, teknologi, dan faktor emisi Kalibrasi tahun dasar untuk menstandarkan scr statistik dng inventarisasi emisi GRK
8 Menyiapkan skenario baseline Memilih aksi mitigasi Menyiapkan skenario mitigasi dan analisis sensitivitas Analisis dampak (sosial, ekonomi, lingkungan) Membuat stategi mitigasi Menyiapkan laporan Penurunan GRK dari landfill Penurunan GRK dari landfill: pengomposan dan pengumpulan gas metana Potensi GRK dari landfill di Indonesia 1. Kota-kota besar di Indonesia hampir memproduksi 10 juta ton/tahun 2. Potensi GRK dari landfill di Indonesia 3. Indonesia menghasilkan emisi gas metana sekitar 404 juta m 3 /tahun 4. Potensi listrik dari landfill di Indonesia 5. Potensi listrik dari landfill di Indonesia sekitar 79 MW 6. Potensi ekonomi dari landfill di Indonesia 7. Potensi revenue dari carbon finance di Indonesia Rp 118 trilyun/tahun Kualitas landfill Kondisi Layak Kondisi Tidak Layak Kedalaman > 10 m < 5 m Tanah tutupan Setiap hari Tanpa tutupan Kompaksi Ya Tidak Liner Ya Tidak Lindi Dialirkan scr baik Tidak baik Kebakaran Tidak ada Sering Pemulung Tidak ada Tinggal di TPA
9 Penempatan dan kompaksi sampah Setiap hari sampah disebar dalam lapisan tipis Sampah dikompaksi Sampah ditutupi dengan lapisan tanah Landfill diatur (graded) agar drainase berjalan baik 3R: Paradigma baru pengelolaan sampah 1. Reduce 2. Reuse 3. Recycle 4. Recovery 5. Landfill Paradigma pengelolaan sampah : sampah sebagai sumber energi Prioritas dan teknologi yang lebih tinggi Cleaner Production Recycling Treatment Disposal Waste Hierarchy Prevention Minimisation Re-Use Recovery Composting Physical Chemical Destruction Landfill Contoh strategi mitigasi (skala nasional) 1. Skenario Baseline (business as usual) 2. Skenario baseline (business as usual), merupakan alternatif kebijakan yang mencerminkan timbulan sampah saat ini dan proyeksi akan datang dengan tanpa melibatkan tindakan reduksi.
10 3. Asumsi yang digunakan adalah, sejalan dengan meningkatnya kemampuan penganggaran PEMDA, maka akan meningkat pula kemampuan pengelolaan sampah. 4. Namun cara pandang pengelola sampah tidak berubah, yaitu tetap menggunakan prinsip kumpul-angkut-buang, yang penting kota terlihat tampak bersih. 5. Sampah yang berhasil dikumpulkan seluruhnya akan dibawa ke TPA dengan operasi utama pengurugan dalam open dumping. Skenario Baseline (business as usual) Asumsi skenario baseline Komponen Pengelolaan Sampah Asumsi yang Digunakan 1)Transportasi/pengangkutan sampah 1. Transportasi/pengangkutan sampah pada 2005 memiliki tingkat pelayanan 50%. 2. Pada tahun 2020 tingkat pelayanan meningkat 2% per tahun sehingga mencapai 80% 3. Sedangkan dari 2020 tingkat pelayanan meningkat 1% sehingga pada tahun 2030 menjadi 90%. 2)Reduksi sampah 3)Pemrosesan akhir 4)Kegiatan Pengelolaan Sampah Lain 1. 3R bersifat anjuran, tidak disertai kebijakan publik yang memadai dari Pemerintah Pusat/Daerah, seperti target 3R yang ingin dicapai dsb. 2. Timbulan sampah untuk perkotaan meningkat dari 0,6 kg/orang/hari pada 2005 menjadi 1,2 kg/orang/hari pada tahun Timbulan sampah untuk pedesaan meningkat dari 0,3 kg/orang/hari pada 2005 menjadi 0,55 kg/orang/hari pada tahun Jumlah Timbulan sampah yang diurug di Open Dumping sekitar 45% pada 2005, meningkat hingga 76,5% pada Dilakukan konversi dari Open Dumping menjadi Sanitary Landfill dari 0,5% pada tahun 2005, diasumsikan hanya meningkat menjadi 3,2% pada 2020 dan 3,6% pada Praktek penanganan sampah secara informal seperti pembakaran dsb tetap berlangsung dengan penurunan prosentase yang tidak signifikan.
11 Skenario Mitigasi 1 Skenario mitigasi ideal 1. Skenario ideal adalah untuk memenuhi UU 18/2008 atau based-law, dan pembiayaan maksimal 2. Skenario ini mencerminkan timbulan sampah saat ini dan proyeksi di masa yang akan datang dengan mengedepankan hierarhi pengelolaan sampah melalui pengurangan sampah dengan prinsip 3R, dan penanganan sampah dari mulai pewadahan sampai final disposal secara baik, termasuk penggunaan sanitary landfill untuk pengolahan sampah perkotaan. 3. Alternatif kebijakan ini berusaha menjalankan ketentuan yang diatur dalam UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. 4. Salah satu amanat UU No.18/2004 adalah konversi open dumping menjadi sanitary landfill tercapai 100% pada tahun 2014.
1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah
1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan (UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH). Pengelolaan Sampah diatur melalui UU 18/2008 (berwawasan lingkungan)
Lebih terperinciPENGHITUNGAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DARI SEKTOR SAMPAH PERKOTAAN DI INDONESIA
J. Tek. Ling. Vol. 10 No. 1 Hal. 01-08 Jakarta, Januari 2009 ISSN 1441-318X PENGHITUNGAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DARI SEKTOR SAMPAH PERKOTAAN DI INDONESIA Wahyu Purwanta Peneliti di Pusat Teknologi
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas
Lebih terperinciSTUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DAN METANA (CH 4 ) DARI KEGIATAN REDUKSI UTARA
STUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DAN METANA (CH 4 ) DARI KEGIATAN REDUKSI SAMPAH DI WILAYAH SURABAYA BAGIAN UTARA OLEH : WIDYANANDA AVRIAWAN NRP : 3307 100 019 DOSEN PEMBIMBING : SUSI A. WILUJENG, ST.,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang untuk memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan. Sadar atau tidak dalam proses pemanfaatan sumberdaya
Lebih terperinciSOSIALISASI PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK BIDANG LIMBAH
Republik Indonesia SOSIALISASI PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK BIDANG LIMBAH KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam Sosialisasi Penyusunan RAD-GRK Balikpapan, 28-29 Februari
Lebih terperinciPEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI
PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga
Lebih terperinciSTUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT
STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT Oleh: Fidhia Nailani Mubarokah 3308100061 Dosen Pembimbing: Susi A. Wilujeng, ST.,
Lebih terperinciKomposisi Sampah dan Potensi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik: Studi Kasus TPA Winongo Kota Madiun
9 Komposisi Sampah dan Potensi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik: Studi Kasus TPA Winongo Kota Madiun Waste Composition and The Potential of Greenhouse Gas Emission on Municipal Solid
Lebih terperinciStudi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-62 Studi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur Amar Addinsyah dan
Lebih terperinciTagor, Gabriel B.A. Kristanto, Evy Novita. Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Jawa Barat, Indonesia
STUDI PERBANDINGAN POTENSI EMISI GAS METANA DARI SEKTOR PERSAMPAHAN KOTA DEPOK ANTARA SKENARIO BUSINESS AS USUAL (BAU) YANG MENGACU PADA RPJMD DAN SKENARIO OPTIMALISASI DAN INTERVENSI Tagor, Gabriel B.A.
Lebih terperinciSTUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DAN METANA (CH4) DARI KEGIATAN REDUKSI SAMPAH DIWILAYAH SURABAYA BAGIAN SELATAN
STUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DAN METANA (CH4) DARI KEGIATAN REDUKSI SAMPAH DIWILAYAH SURABAYA BAGIAN SELATAN O L E H : C H R I S M A L I A H A P SA R I 3 3 0 7. 1 0 0. 0 2 7 D O S E N P E M B I M B
Lebih terperinciPengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG
Pengolahan Sampah Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember 2017 PENDAHULUAN Latar Belakang: Penanganan sampah/problem tentang sampah khususnya di daerah perkotaan belum bisa teratasi
Lebih terperinciEMISI GAS RUMAH KACA (GRK) SEKTOR SAMPAH DAN LIMBAH CAIR PERKOTAAN DI INDONESIA
J. Tek. Ling Edisi Khusus Hal. 41-47 Jakarta, Juni 2009 ISSN 1441-318X EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) SEKTOR SAMPAH DAN LIMBAH CAIR PERKOTAAN DI INDONESIA Wahyu Purwanta, dan Joko Prayitno Susanto Peneliti
Lebih terperinciPengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum
Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya * email:
Lebih terperinciPENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS
PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS Puji Setiyowati* dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya * email:
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL BUKU II
REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL BUKU II VOLUME 4 METODOLOGI PENGHITUNGAN TINGKAT EMISI GAS RUMAH KACA PENGELOLAAN LIMBAH KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2012
Lebih terperinciSTUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PERMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI, SURABAYA PUSAT
STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PERMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI, SURABAYA PUSAT STUDY OF CARBON EMISSION FROM MUNICIPAL SOLID WASTE WITH IPCC METHODS IN TEGALSARI DISTRICT,
Lebih terperinciPengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun
Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun DISUSUN OLEH: TALENT NIA PRAMESTYAWATI 3309100053 DOSEN PEMBIMBING:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi (setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer) sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi. Bagian yang
Lebih terperinciPENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R
Drs. Chairuddin,MSc PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pasca Sarjana UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Reduce, Reuse, Recycling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan
Lebih terperinciPENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R
PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R Drs. Chairuddin,MSc P E NE RAPAN P E NG E L O L AAN S AM PAH B E RB AS I S 3 R Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pasca Sarjana
Lebih terperinciSampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya
Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Di Indonesia saat ini sampah kota yang disebut sebagai municipal solid waste atau MSW masih belum diolah secara Terpadu. Standar
Lebih terperinciEVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN SOLID WASTE MANAGEMENT TOOL (SWMT)
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN SOLID WASTE MANAGEMENT TOOL (SWMT) Praditya Sigit Ardisty Sitogasa* dan Eddy Setiadi Soedjono Program Magister, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sampah Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
Lebih terperinciPOTENSI GAS RUMAH KACA PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DI KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA
1 POTENSI GAS RUMAH KACA PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DI KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA Rizqiniyah Isnaini dan Susi A. Wilujeng Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tchobanoglous dkk. ( 1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan,
Lebih terperinciTimbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1)
Pengelolaan Sampah Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1) perubahan populasi, 2) perubahan
Lebih terperinciKLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah
KLASIFIKASI LIMBAH Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah 1 Pengertian Limbah Limbah: "Zat atau bahan yang dibuang atau dimaksudkan untuk dibuang atau diperlukan untuk dibuang oleh
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan
VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan TPA Bakung kota Bandar Lampung masih belum memenuhi persyaratan yang ditentukan, karena belum adanya salahsatu komponen dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.
Lebih terperinciKarakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya
Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya Muhammad Nurlete, Gabriel S.B.Andari, Irma Gusniani Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA
STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA Irwan Ridwan Rahim 1, Mery Selintung 1, Randy Ariestha. 2 Abstrak Pertambahan jumlah penduduk serta perubahan pola konsumtif
Lebih terperinciBAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI 4.1 Proyeksi Timbulan dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru Proyeksi timbulan sampah dihitung berdasarkan data jembatan timbang (weight volume analysis) selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, energi menjadi persoalan yang krusial di dunia, dimana peningkatan permintaan akan energi yang berbanding lurus dengan pertumbuhan populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sekarang ini sudah menjadi penarik tersendiri bagi penduduk luar Kota Yogyakarta dengan adanya segala perkembangan di dalamnya. Keadaan tersebut memberikan
Lebih terperinciSATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU
SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU Alfi Rahmi, Arie Syahruddin S ABSTRAK Masalah persampahan merupakan
Lebih terperinciPengolahan Sampah di Perguruan Tinggi dan Kontribusinya Terhadap Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Pengolahan Sampah di Perguruan Tinggi dan Kontribusinya Terhadap Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Tuani Lidiawati S Jurusan Teknik Kimia, FT, Pusat Studi Lingkungan Universitas Surabaya, Jl. Raya Kalirungkut,
Lebih terperinciABSTRACT ELECTRICAL ENERGY POTENTIAL RESULTING FROM METHANE GAS EMISSIONS IN SUWUNG LANDFILL BALI PROVINCE
ABSTRACT ELECTRICAL ENERGY POTENTIAL RESULTING FROM METHANE GAS EMISSIONS IN SUWUNG LANDFILL BALI PROVINCE Waste is one source of greenhouse gas emissions (GHG) that has methane gas form which caused an
Lebih terperinciPraktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung
Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI Talangagung Tantangan Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah adalah salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia. Sebagian besar tempat pemrosesan akhir sampah di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan
Lebih terperinciPERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU
PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU Oleh: Hamdani Abdulgani Sipil Fakultas Teknik Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK Tempat
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)
JRL Vol.7 No.2 Hal. 153-160 Jakarta, Juli 2011 ISSN : 2085.3866 No.376/AU1/P2MBI/07/2011 PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT) Rosita Shochib Pusat Teknologi Lingkungan-BPPT
Lebih terperinciD4 Penggunaan 2013 Wetlands Supplement to the 2006 IPCC Guidelines untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca di Indonesia.
D4 Penggunaan 2013 Wetlands Supplement to the 2006 IPCC Guidelines untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca di Indonesia. 1 Pokok bahasan meliputi latar belakang penyusunan IPCC Supplement, apa saja yang menjadi
Lebih terperinci1. Pendahuluan ABSTRAK:
OP-26 KAJIAN PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Yenni Ruslinda 1) Slamet Raharjo 2) Lusi Susanti 3) Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Andalas Kampus
Lebih terperinciPotensi Pencemaran Lingkungan dari Pengolahan Sampah di Rumah Kompos Kota Surabaya Bagian Barat dan Pusat
Potensi Pencemaran Lingkungan dari Pengolahan Sampah di Rumah Kompos Kota Surabaya Bagian Barat dan Pusat Oleh: Thia Zakiyah Oktiviarni (3308100026) Dosen Pembimbing IDAA Warmadewanthi, ST., MT., PhD Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini adalah perlunya usaha untuk mengendalikan akibat dari peningkatan timbulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk memberikan efek negatif, salah satunya adalah terjadinya peningkatan timbulan sampah. Konsekuensi dari permasalahan ini adalah perlunya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH
BAB IV ANALISIS DAN KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH Dalam bab ini akan dilakukan analisis yang ditekankan kepada analisis pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan menggunakan metode Life Cycle Inventory
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd. Adalah: sisa dari segala macam kegiatan manusia yang fungsinya sudah berubah dari keadaan awal. Karakteristik limbah: a) Fisik: bau tidak sedap, warnanya
Lebih terperinciSampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
1. DEFINISI SAMPAH Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan
Lebih terperinciBagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak
Lebih terperinciDinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur
P E M E R I N T A H KABUPATEN KUTAI TIMUR Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Oleh: Ir. Suprihanto, CES (Kepala BAPPEDA
Lebih terperinciFAKTOR PENENTU EMISI GAS RUMAH KACA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN Determinant Factor of Greenhouse Gas Emission In Urban Waste Management
Abstrak FAKTOR PENENTU EMISI GAS RUMAH KACA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN Determinant Factor of Greenhouse Gas Emission In Urban Waste Management 1Tuti Kustiasih, 2 Lya Meilany Setyawati, 3 Fitrijani
Lebih terperinciPotensi Produksi Gas Metana Dari Kegiatan Landfilling di TPA Muara Fajar, Pekanbaru
PLL 02 Potensi Produksi Gas Metana Dari Kegiatan Landfilling di TPA Muara Fajar, Pekanbaru Aryo Sasmita, Ivnaini Andesgur, Herfi Rahmi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Riau Email:
Lebih terperinciOPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN
E-3-1 OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN Achmad Safei, Joni Hermana, Idaa Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo ABSTRAK Penyebab utama permasalahan sampah
Lebih terperinciKata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro
ANALISIS POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KAWASAN KOMERSIAL MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti dan Susi Agustina Wilujeng Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA
PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA Oleh : Sri Wahyono *) Abstract Paper waste is one type of municipal solid wastes that is not properly manage yet. It contributes about ten percent of MSW. Indonesia paper
Lebih terperinciKarakteristik Limbah Padat
Karakteristik Limbah Padat Nur Hidayat http://lsihub.lecture.ub.ac.id Tek. dan Pengelolaan Limbah Karakteristik Limbah Padat Sifat fisik limbah Sifat kimia limbah Sifat biologi limbah 1 Sifat-sifat Fisik
Lebih terperinciMATERI DIALOG INTERAKTIF BPLHD PROVINSI DKI JAKARTA PADA ACARA PAMERAN PEKAN LINGKUNGAN HIDUP 2013 TOPIK : MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
MATERI DIALOG INTERAKTIF BPLHD PROVINSI DKI JAKARTA PADA ACARA PAMERAN PEKAN LINGKUNGAN HIDUP 2013 TOPIK : MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM 1. Gas Rumah Kaca (GRK) adalah komponen-komponen berfasa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Adapun bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian mengenai Kajian Pengelolaan Sampah yang Terintegrasi untuk Mendukung Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan.
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O 2014 DASAR HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH PERATURAN
Lebih terperinciANALISIS TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA PADANG
ARTIKEL PENELITIAN ANALISIS TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA PADANG Nizwardi Azkha* ABSTRACT There are still some household throw away garbage in promiscuoulsy place and not yet all
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL
EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL Oleh : ROFIHENDRA NRP. 3308 202 014 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM,
Lebih terperinciPeluang Penguatan Bank Sampah untuk Mengurangi Timbulan Sampah Perkotaan Studi Kasus: Bank Sampah Malang
Peluang Penguatan Bank Sampah untuk Mengurangi Timbulan Sampah Perkotaan Studi Kasus: Bank Sampah Malang The Opportunities to Strengthen the Role of Bank Sampah to Reduce Municipal Waste Case Study: Bank
Lebih terperinciSISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA DI KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA DI KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT Oleh : Setiyono dan Sri Wahyono *) Abstract Recently, problems of municipal solid waste have appeared in the indonesian metropolitan city,
Lebih terperinciPOTENSI ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN DARI EMISI GAS METANA DI TPA SUWUNG PROVINSI BALI
ECOTROPHIC VOLUME 11 NOMOR 2 TAHUN 2017 p-issn: 1907-5626, e-issn: 2503-3395 POTENSI ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN DARI EMISI GAS METANA DI TPA SUWUNG PROVINSI BALI Putu Dian Paramitha Dewi 1*), I Wayan
Lebih terperinciKAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA
KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA Teguh Jaya Permana dan Yulinah Trihadiningrum Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman
Lebih terperinciSAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA
SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Masalah sampah sebagai hasil aktivitas manusia di daerah perkotaan memberikan tekanan yang besar terhadap lingkungan, terutama
Lebih terperinciESTIMASI EMISI KARBON DARI SAMPAH PERMUKIMAN DENGAN METODE IPCC DI KECAMATAN ULEE KARENG, BANDA ACEH
ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 339-348 ESTIMASI EMISI KARBON DARI SAMPAH PERMUKIMAN DENGAN METODE IPCC DI KECAMATAN ULEE KARENG, BANDA ACEH Dedi Sofriadi 1, Suhendrayatna 2, Eldina Fatimah 3 1) Mahasiswa
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI sumber ENERGI alternatif terbarukan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI sumber ENERGI alternatif terbarukan ASISTEN DEPUTI PENGELOLAAN SAMPAH 2014 Dasar Hukum: 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik berasal dari gas alam dan minyak bumi yang dibuat melalui proses polimerisasi. Plastik mempunyai beberapa sifat istimewa yaitu mudah dibentuk sesuai dengan
Lebih terperinciRencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang
Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang Suryani *1 1 Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi, BPPT, Jakarta * E-mail: suryanidaulay@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini penanganan sampah kota di negara-negara berkembang seperti Indonesia hanya menimbun dan membakar langsung sampah di udara terbuka pada TPA (Tempat Pembuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara
Lebih terperinciFEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (STUDI KASUS TPA. BAKUNG BANDAR LAMPUNG)
i FEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (STUDI KASUS TPA. BAKUNG BANDAR LAMPUNG) (Skripsi) Oleh: MUHAMMAD IKROMI NPM: 1315031061 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciTREND GLOBAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA 1
TREND GLOBAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA 1 Prof. Enri Damanhuri Kelompok Keahlian Pengelolaan Udara dan Limbah Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB e_damanhuri@ftsl.itb.ac.id Potret Persampahan di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Salah satu permasalahan besar pada industri kelapa sawit adalah penanganan limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS). Kondisi tersebutjuga terjadi
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG
ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG Yenni Ruslinda*, Raida Hayati Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Limau Manis, 25163 *E-mail: yenni@ft.unand.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN
PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PROYEK PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK KEGIATAN 3R DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
17 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai potensi biomassa yang sangat besar. Estimasi potensi biomassa Indonesia sekitar 46,7 juta ton per tahun (Kamaruddin,
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK
EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I- 1
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan penduduk daerah perkotaan yang sangat pesat dewasa ini tidak terlepas dari pengaruh dorongan berbagai kemajuan teknologi, transportasi, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Ir. Yul H. Bahar, 1986 dalam bukunya, sampah memiliki arti suatu buangan yang berupa bahan padat merupakan polutan
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009
INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA DAN BANDAR UDARA DENGAN
Lebih terperinci1.2 Tujuan Penelitian
Karakteristik dan Potensi Daur Ulang Sampah Di Lingkungan Kampus Universitas Indonesia (Studi Kasus: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Teknik) Cut Keumala Banaget, Gabriel
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang
25 BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT 2.1 Pengertian sampah dan sejenisnya Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruangan yang ditempati
Lebih terperinciTeknologi Pengolahan Limbah Padat. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan
Teknologi Pengolahan Limbah Padat Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT Permasalahan yang berkaitan dengan adanya limbah padat: 1. Menimbulkan kesan tidak
Lebih terperinciFahmuddin Agus dan Achmad Rachman Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah
Konservasi Tanah Menghadapi Perubahan Iklim 263 11. KESIMPULAN UMUM Fahmuddin Agus dan Achmad Rachman Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah Gejala perubahan iklim semakin nyata yang ditandai
Lebih terperinciSTUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG
STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata Satu Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Lebih terperinciKarakteristik Limbah Padat
Karakteristik Limbah Padat Lab Bioindustri Limbah Padat? hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, dan bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Karakteristik serta komposisi limbah sangat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM
KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Andalas Email: yenni@ft.unand.ac.id ABSTRAK Pada penelitian ini dianalisis
Lebih terperinciPERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Perubahan Iklim Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Lingkungan adalah semua yang berada di
Lebih terperinciKata kunci: Reaktor, Anaerob, Penanganan, Sampah, TPA
PENGEMBANGAN SISTEM PENANGANAN SAMPAH DI TPA SUMUR BATU KOTA BEKASI SYSTEM ENHANCEMENT OF MUNICIPAL SOLID WASTE HANDLING IN SUMUR BATU LANDFILL, MUNICIPALITY OF BEKASI Anissa Ratna Putri 1 dan Enri Damanhuri
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD I ndikator kinerja menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor
Lebih terperinci