DAFTAR PUSTAKA. [DepKes] Departemen Kesehatan Taman Obat Keluarga. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
|
|
- Sudomo Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 42 DAFTAR PUSTAKA Aliadi A, Sangat H, Roemantyo Kaitan pengobatan tradisional dengan pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat. Di dalam: Zuhud EAM, editor. Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan tropis Indonesia. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB - Yayasan Pembinaan Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia. Arafah D Studi potensi tumbuhan berguna di kawasan Taman Nasional Bali Bara [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Arifin HS, A Munandar, NHS Arifin dan Kaswanto Pemanfaatan Pekarangan di Pedesaan. Seri II. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Bahro E Keragaan pemanfaatan pekarangan ditinjau dari produktivitas dan pemenuhan gizi keluarga [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Damayanti EK Kajian tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit penting pada berbagai etnis di Indonesia [skripsi]. Bogor: Departemen Institut Pertanian Deryanti T Konservasi tumbuhan obat keluarga (TOGA) untuk kesehatan masyarakat secara mandiri (studi kasus di Kampung Carangpulang, Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Bogor) [Skripsi]. Bogor: Departemen Institut Pertanian [DepKes] Departemen Kesehatan Petunjuk dan Panduan Taman Obat Keluarga (TOGA). Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. [DepKes] Departemen Kesehatan Taman Obat Keluarga. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Fahrozi I Etnobotani masyarakat suku melayu tradisional di sekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Hamid A, Hadad EA, Rostiana O Upaya pelestarian tanaman obat di BALITTRO. Di dalam: Zuhud EAM, editor. Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan tropis Indonesia. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB - Yayasan Pembinaan Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia. 42
2 43 Hariana A Tumbuhan Obat dan Khasiat Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya. Vol 1 No 3. Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hariana A Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya. Hendrian, Hadiah JT Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya - LIPI Heyne K Tumbuhan Berguna Indonesis Jilid I-IV (terjemahan Badan Litbang Kehutanan Jakarta) Cetakkan Pertama. Jakarta: Balai Penenlitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. Indo ABDM Kapulaga : Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran. Jakarta: Penebar Swadaya Jannah RN Uju efektifitas ekstrak daun sirsak ( Annona muricata L) sebagai pestisida nabati terhadap pengendalian hama tanaman sawi (Brassica juncea L) [skripsi]. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Katno PS Tingkat manfaat dan keamanan tanaman obat dan obat tradisional [Skripsi]. Jogyakarta: Fakultas Farmasi. Universitas Gajah Mada. Khasanah U Etnobotani suku rubiaceae di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang [Skripsi]. Malang: Jurusan Biologi fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam Indonesia Sudan Malang. Keraf AS Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Kuntorini EM Botani ekonomi suku zingiberaceae sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Kotamadya Banjarbaru. Biosciantiae 2 (1) : Kusumaatmadja S Sumbangan Kearifan Tradisional Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup: Sebuah Pengantar. Jurnal: Kebudayaan, Kearifan Tradisional, dan Pelestarian Lingkungan. Centre for Strategic and international Studies: Jakarta. Kristina NN, Syahid SF Induksi dan regenersi kalus keladi tikus (Typonium flageliforme.lodd.) secara in vitro. Jurnal Littri 13 (4) : Malik A, Soediro I, Padmawinata K, Yulinah E Pemeriksaan kandungan kimia dan aktivitas daun Terminalia cattapa Linn. Dan daun Pluchea indica Less. [Tesis]. Bandung: Sekolah farmasi. Institut Teknologi Bandung. 43
3 44 Muhlisah F Taman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya. [MTIC] Martha Tilaar Innovation Center Budidaya Secara Organik Tanaman Obat Rimpang. Jakarta: Penebar Swadaya Nawangningrum D, Widodo S, Suparta IM, Holil M Kajian terhadap naskah kuna nusantara koleksi Fakultas Ilmu Pengetahuan budaya Universitas Indonesia : penyakit dan pengobatan ramuan tradisional. Makara, Sosial Humaniora 8 (2) : Nugraha RB Inventarisasi potensi tumbuhan di Taman Hutan Raya Inten Dewata, Sumedang, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Oktaviana LM Pemanfaatan tradisional tumbuhan obat oleh masyarakat di sekitar Kawasan cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Pudjowati P Pengenalan ragam tanaman lansekap Asteraceae (Compositae) [Laporan]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Departemen Arsitektur Lansekap Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Rahayu Pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional oleh masyarakat lokal di Pulau Wawoni, Sulawesi Tenggara. Biodiversitas 7 : Rosmiati S Pengembangan tumbuhan obat keluarga melalui peran serta masyarakat (studi kasus di Kampung Gunung Leutik Desa Benteng, Kecamatan Ciampea Bogor) [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sajogyo, Sajogyo P Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan Jilid 1. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Santoso HB Kapulaga. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Siswanto Opsi kebijakan Medikalisasi Pengobatan Tradisional vs Pemberdayaan pengobatan Tradisional. Di dalam: Prosiding Makalah Bebas Poster. Simposium Penelitian Bahan Obat. Kongres Nasional Obat Tradisional Indonesia. Surabaya. Suciati R Perencanaan program konservasi tumbuhan obat di Taman Hutan Kampus Leuwikopo Kampus IPB Darmaga [skripsi]. Bogor: Departemen Institut Pertanian 44
4 45 Sukamto Babadotan (Ageratum conyzoides) tanaman multi fungsi yang menjadi inang potensial virus tanaman. Wata puslitbangbun 13 (3) : Soekanto S Sosiologi: Suatu Pengantar Edisi Baru Ketiga. Jakarta: CV. Rajawali. Soewito DS Jaga Raga (Memanfaatkan Khasiat Flora). Jakarta: Stella Mars. Syukur H, Hernani Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta: Penebar Swadaya. Tjitrosoepomo G Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tukiman Pemanfaatan tumbuhan obat keluarga (TOGA) untuk kesehatan keluarga. Sumatera : Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. (28 Mei 2011). Utami S, Asmaliyah Potensi pemanfaatan tumbuhan di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus, Provinsi lampung. Palembang: Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Wakidi Pemasyarakatan tanaman obat keluarga TOGA untuk mendukung penggunaan sendiri self medication. Sumatera: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera utara. (28 Mei 2011). Wahab H Kajian fungsi pekarangan pedesaan dalam hubungannya dengan konsentrasi sumberdaya pekarangan petani, Kelurahan sendangtirto, Sleman. Yogyakarta: Universitas gajah Mada. ( 28 Mei 2011) Wijayakusuma MH Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Jakarta: Prestasi insan Indonesia. Wijayakusuma MH Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia. Edisi revisi. Jakarta: Pustaka Zuhud EAM Hutan tropika Indonesia sebagai sumber keanekaragaman plasma nutfah tumbuhan obat. Di dalam: Zuhud EAM, editor. Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan tropis Indonesia. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB - Yayasan Pembinaan Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia. 45
5 46 Zuhud EAM, Haryanto Pelestarian pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan obat hutan tropika Indonesia. Kerjasama Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan IPB dan Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN). Zuhud EAM Tri-Stimulus AMAR Pro-Konservasi. Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Zuhud EAM Sikap masyarakat dan ko kedawung (Parkianservasi: suatu analisis Parkia timoriana (DC) Merr.) sebagai stimulus tumbuhan obat bagi masyarakat, kasus di Taman Nasional Meru Betiri [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian 46
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah semua spesies tumbuhan baik yang sudah ataupun belum dibudidayakan yang dapat digunakan sebagai tumbuhan obat (Hamid et al. 1991). Tumbuhan
Lebih terperinciPEMANFAATAN TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DI DESA MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG JAWA TIMUR SKRIPSI
PEMANFAATAN TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DI DESA MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG JAWA TIMUR SKRIPSI DISUSUN OLEH : YOGI FERILASA 09330048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Sandra dan Kemala (1994) mengartikan tumbuhan obat sebagai semua tumbuhan, baik yang sudah dibudidayakan maupun yang belum dibudidayakan yang dapat digunakan
Lebih terperinciKAJIAN ETNOBOTANI OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA CIBANTENG 2
KAJIAN ETNOBOTANI OBAT (ETNO-FITOMEDIKA) DI DESA CIBANTENG 2 Asti Dwi Rahmawati 1 E34110041, Ashri Istijabah Az-Zahra 1 E34120003, Rizki Kurnia Tohir 1 E3120028, Yanuar Sutrisno 1 E34120038, Gabriela Krisanti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Tanah Karo. Kawasan hutan ini merupakan hutan konservasi yang berupa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai
11 TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat, yang dikelompokan menjadi: (1) tumbuhan obat tradisional, yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata Pariwisata merupakan semua gejala-gejala yang ditimbulkan dari adanya aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dari tempat tinggalnya dalam waktu sementara,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebun Raya Bogor (KRB) memiliki keterikatan sejarah yang kuat dalam pelestarian tumbuhan obat. Pendiri KRB yaitu Prof. Caspar George Carl Reinwardt merintis kebun ini
Lebih terperinciINVENTARISASI TUMBUHAN GULMA YANG BERKHASIAT SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI BANTARAN SUNGAI BRANTAS SEBAGAI MEDIA KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI
INVENTARISASI TUMBUHAN GULMA YANG BERKHASIAT SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI BANTARAN SUNGAI BRANTAS SEBAGAI MEDIA KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciKAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA ANI MARDIASTUTI JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kawasan Konservasi Indonesia UURI No 5 Tahun 1990 Konservasi
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) SEBAGAI PESTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN HAMA TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) SEBAGAI PESTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN HAMA TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Menempuh Derajat
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2 1. Contoh pelestarian secara ex situ di Indonesia adalah... TN Lore Lindu SM Kutai Cagar Alam Nusa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Selain itu, kencur juga dapat digunakan sebagai salah satu bumbu
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kencur merupakan tanaman tropis yang cocok untuk dibudidayakan diberbagai daerah di Indonesia. Rimpang tanaman kencur dapat digunakan sebagai ramuan obat tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara tropika yang memiliki kawasan hutan yang luas. Berdasarkan luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Negara Brasil dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia terletak di daerah katulistiwa yang mempunyai tipe hutan hujan tropika yang dikenal cukup unik dan merupakan salah satu komunitas yang kaya akan keanekaragaman jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai Negara megabiodiversitas, karena memiliki kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme yang sangat banyak. Ada Sekitar 30.000 spesies tumbuhan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keanekaragaman Hayati Indonesia Keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang terdapat di kawasan hutan Indonesia sangat tinggi. Saat ini tercatat kurang lebih 1.260 jenis tumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya alam hayati yang melimpah. Sumber daya alam hayati di Indonesia dan ekosistemnya mempunyai
Lebih terperinciSMP NEGERI 3 MENGGALA
SMP NEGERI 3 MENGGALA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Untuk Kalangan Sendiri
Lebih terperinciRUMUSAN HASIL SEMINAR NASIONAL PELESTARIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT * ME1 1990, BOGOR
Media Konservasi Vol. 111 (I), September 1990 : 59-63 RUMUSAN HASIL SEMINAR NASIONAL PELESTARIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT * 30-31 ME1 1990, BOGOR Seminar Nasional Pelestarian Pemanfaatan Tumbuhan Obat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kaedah dasar yang melandasi pembangunan dan perlindungan lingkungan hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah dasar ini selanjutnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
18 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm memberikan pengaruh pada peningkatan indeks luas daun sebesar 59,40 sedangkan untuk parameter tinggi tanaman, jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi, dan lebih dari 60% dari jumlah ini merupakan tumbuhan tropika.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk salah satu negara megadiversity yang kaya keanekaragaman hayati. Di dunia terdapat kurang lebih 250.000 jenis tumbuhan tinggi, dan lebih dari
Lebih terperinciSuhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY
Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Sumberdaya Alam Hayati : Unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumberdaya alam nabati (tumbuhan) dan sumberdaya alam hewani (satwa) yang bersama dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Menurut Departemen Kesehatan RI dalam surat Keputusan Menteri Kesehatan No.149/SK/Menseknes/IV/1978 diacu dalam Kartikawati (2004), definisi tumbuhan obat adalah
Lebih terperinciKONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI
KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI *) PERLINDUNGAN PELESTARIAN MODERN Suatu pemeliharaan dan pemanfaatan secara bijaksana Pertama: kebutuhan untuk merencanakan SD didasarkan
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PERUBAHAN FUNGSI CAGAR ALAM PULAU RAMBUT MENJADI SUAKA MARGASATWA ADE SURYANDA
ANALISIS KEBIJAKAN PERUBAHAN FUNGSI CAGAR ALAM PULAU RAMBUT MENJADI SUAKA MARGASATWA, ADE SURYANDA PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 ABSTRAK ADE SURYANDA. Analisis Kebijakan Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dua pertiga merupakan luas lautan. Sedangakan diantara negara-negara di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara terluas ke 7 di dunia dengan luas wilayah mencapai 5.193.250 km², luas tersebut sudah mencakup satu pertiga luas daratan dan dua pertiga
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN JANGKA PANJANG TAMAN HUTAN RAYA R.
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN JANGKA PANJANG TAMAN HUTAN RAYA R. SOERJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Heyne K. 1987a. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA [BKSDA Jawa Tengah] Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah. 2005a. Inventarisasi Potensi Flora dan Fauna Taman Nasional Gunung Merbabu di Kabupaten Boyolali. Semarang : Balai Konservasi
Lebih terperinciWANDA KUSWANDA, S.HUT, MSC
CURRICULUM VITAE WANDA KUSWANDA, S.HUT, MSC 1 Jabatan Peneliti Peneliti Madya 2 Kepakaran Konservasi Sumberdaya Hutan 3 E-mail wkuswan@yahoo.com 4 Riwayat Pendidikan S1 : Jurusan Konservasi Sumberdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini diuraikan (1) latar belakang, (2) masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian,dan (5) sistematika penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut. A. Latar Belakang
Lebih terperinciREVIEW: KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI TANAMAN OBAT DALAM HUTAN DI INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI FARMASI: POTENSI DAN TANTANGAN ABSTRAK
REVIEW: KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI TANAMAN OBAT DALAM HUTAN DI INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI FARMASI: POTENSI DAN TANTANGAN Ardiyanto W Nugroho Correspoding author email: ardiyanto.nugroho@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia bersama sejumlah negara tropis lain seperti Brazil, Zaire dan Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya (mega biodiversity).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi ini pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi ini pada dasarnya merupakan amanat yang dipercayakan Allah SWT kepada umat manusia. Allah SWT memerintahkan manusia untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kawasan hutan hujan tropis dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan kawasan pelestarian alam
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perhatian cukup tinggi terhadap pengelolaan sumber daya alam (SDA) dengan menetapkan kebijakan pengelolaannya harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Hal tersebut telah
Lebih terperinciWILAYAH BARAT. LAMPIRAN 3. Kode, Nama Dan Daya Tampung Program Studi Kelompok IPA BUKU PANDUAN PESERTA SNMPTN KODE PROGRAM STUDI DAYA TAMPUNG
BUKU PANDUAN PESERTA SNMPTN 2008 18 LAMPIRAN 3. Kode, Nama Dan Daya Tampung Program Studi Kelompok IPA WILAYAH BARAT UNIVERSITAS SYIAH KUALA 110146 Kedokteran Hewan 125 110347 Teknik Sipil 120 110444 Teknik
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
115 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah hutan wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan, dapat diambil kesimpulan sebagai
Lebih terperinciLEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI S3 KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA
LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI S3 KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Tabel 1. Pernyataan Kompetensi Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan ekosistemnya. Potensi sumber daya alam tersebut semestinya dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan sebagai karunia dan amanah Allah SWT yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia, merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara. Hutan yang dapat memberikan manfaat
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 34/A/2016 TENTANG KOMISI NASIONAL UNTUK PROGRAM MAN AND BIOSPHERE (MAB) UNITED NATIONS EDUCATIONAL SCIENTIFIC AND CULTURAL ORGANIZATION
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anas D. Susila, Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi Dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor.
DAFTAR PUSTAKA 49 Admin. 2010. Pupuk Organik Dan Urine Kelinci. http://www.dewanagribisnis.org /2011/09/26/pupuk-organik-dari-urine-kelinci/. Diakses tanggal 24 April 2017. Anas D. Susila, 2006. Panduan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anonim Manfaat Cplukan. Online. Tersedia: Diakses 3 Agustus 2016
185 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Deri. 2013. Khasiat, Manfaat, dan Penggunaan Saga. Online. Tersedia: http://bedcoverandsprey.blogspot.co.id/2013/03/toga-khasiat-manfaatdan-penggunaan.html. Diakses 3 Agustus
Lebih terperinciEKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA
EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA 07112032 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 ABSTRAK EKSPLORASI
Lebih terperinciHutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun. (Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro 2000).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Namun sejalan dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, tekanan terhadap sumberdaya
Lebih terperinciOleh. Ervizal A.M. Zuhud Anggota Tim Pembina POKJANASTOI
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA YANG BHINEKA TUNGGAL IKA DENGAN PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL ETHNO-FOREST-PHARMACY (ETNO-WANAFARMA) PADA SETIAP WILAYAH SOSIO-BIOLOGI SATU-SATUAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal yang patut disyukuri sebagai anugerah dari Sang Pencipta. Menurut Zoer aini (2007: 184) terdapat
Lebih terperinciEKSPLORASI TANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum L. ) DI KECAMATAN IV NAGARI KABUPATEN SIJUNJUNG
EKSPLORASI TANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum L. ) DI KECAMATAN IV NAGARI KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh: R A K H A 05 112 027 SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.43/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna yang penyebarannya sangat luas. Hutan
Lebih terperinciLampiran 26. Kerja Sama Penelitian dengan Perguruan Tinggi, Tahun Anggaran No Nama Mitra Judul Kerjasama Unit Pelaksana Jangka Waktu
1 Universitas Padjajaran Perjanjian kerja sama penelitian (dituangkan dalam piagam kerja sama) sesuai dengan tupoksi masing-masing Badan Litbang Pertanian - - 2 UPT, Universitas Lampung Kerjasama Pemanfaatan
Lebih terperinciPASSING GRADE SNMPTN KEMAMPUAN IPA WILAYAH BARAT KODE PROGRAM STUDI % PG (4B S) SOAL
PASSING GRADE SNMPTN KEMAMPUAN IPA WILAYAH BARAT KODE PROGRAM STUDI % PG (4B S) SOAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 120141 Pend. Matemetika 24.83 149 38 120446 Pend. Kimia 23.67 142 36 121345 Matematika 23.50
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Tanaman obat yang dimanfaatkan masyarakat di Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin Kabupaten
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Tentang Etnobotani 2.1.1 Pengertian Etnobotani Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Alam Nomor : SK. 32/IV-SET/2015 tentang Zonasi Taman Nasional Siberut, Kabupaten
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Proses penetapan zonasi Taman Nasional Siberut yang dilaksanakan ditahun 2014 dan telah disahkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara. Maksud dari Negara kepulauan adalah Indonesia terdiri dari banyak
Lebih terperinciPROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETRAMPILAN WARGA DESA BOCEK KECAMATAN KARANGPLOSO MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK HERBAL POTENSI DAERAH Pelatihan pembuatan produk herbal kripik kemangi
Lebih terperinciKARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati
KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK Oleh : Ika Kartika Wati NPM 10712019 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Talas (Colocasia sp) merupakan tanaman pangan dari umbi-umbian yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berwatakan
Lebih terperinciBAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. tahapan embrional ( ), tahapan pelahiran dan pertumbuhan ( ),
57 BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR 4.1 Profil Kampus Institut Pertanian Bogor 4.1.1 Sejarah Singkat IPB Estafet sejarah perkembangan Institut Pertanian Bogor dimulai dari tahapan
Lebih terperinciINSTITUT PERTANIAN BOGOR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Telepon (0251) 8622642 Facsimile (0251) 8622708, http://www.ipb.ac.id Nom or Lampiran Perihal -b9~8 /IT3/TU/2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai bukti kebesaran Allah SWT antara lain pada Surat Asy syu'araa' ayat 7-8, yaitu: Artinya: Dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... Halaman ii iii iv I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 7 II. TINJAUAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, dapat diambil
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Hutan Penelitian Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Variasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Agoes, Azwar dan M.S Jacob Antropologi Kesehatan Indonesia. Penerbit
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Azwar dan M.S Jacob. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia. Penerbit Buku kedokteran EGC. Jakarta Aziddin, Yustan dan R. Syarifuddin. 1990. Pengobatan Tradisional Daerah Kalimantan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kawasan Konservasi Kawasan konservasi dalam arti yang luas, yaitu kawasan konservasi sumber daya alam hayati dilakukan. Di dalam peraturan perundang-undangan Indonesia yang
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI ALAM,
Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Dan Konservasi Alam No. 66/Kpts/DJ_V/2000 Tentang : Kuota Pengambilan Tumbuhan Dan Penangkapan Satwa Liar yang Tidak Dilindungi Undang-Undang Dan Tidak Termasuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU MEWARNAI UNTUK PENDIDIKAN KONSERVASI TANAMAN OBAT DI KABUPATEN NIAS BARAT.
Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 p-issn: 2540-752x e-issn: 2528-5726 PENGEMBANGAN BUKU MEWARNAI UNTUK PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan konservasi mempunyai peran yang sangat besar terhadap perlindungan keanekaragaman hayati. Kawasan konservasi juga merupakan pilar dari hampir semua strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumberdaya alam yang banyak dimiliki di Indonesia adalah hutan. Pembukaan hutan di Indonesia merupakan isu lingkungan yang populer selama dasawarsa terakhir
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007. Tentang
SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007 Tentang PENETAPAN MAYOR PADA PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA KURIKULUM SISTEM MAYOR-MINOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT
Lebih terperinciPEMBAGIAN KUOTA PELAKSANAAN ASESMEN ONLINE PEGAWAI KEMENDIKBUD TAHUN 2017
Catatan: 1. Jumlah peserta asesmen pada tabel berikut tidak termasuk JFU peserta asesmen yang ditunjuk menjadi Petugas Pendamping. 2. JFU peserta asesmen yang ditunjuk sebagai Petugas Pendamping Utama,
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI DAN NILAI EKONOMI TANAMAN OBAT DAN TANAMAN HIAS DI HUTAN LINDUNG DULAMAYO KABUPATEN GORONTALO
KAJIAN POTENSI DAN NILAI EKONOMI TANAMAN OBAT DAN TANAMAN HIAS DI HUTAN LINDUNG DULAMAYO KABUPATEN GORONTALO Oleh : Halidah, Saprudin, Abd. Kadir 1) ABSTRAK Perubahan visi pengelolaan hutan dari timber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra Pramesti Indriyanti, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia memiliki potensi alam yang beragam dan sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, hingga saat ini banyak potensi alam di
Lebih terperinciRENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN 05-09 Prof. DR. M. Bismark, MS. LATAR BELAKANG Perlindungan biodiversitas flora, fauna dan mikroorganisme menjadi perhatian dunia untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki hutan dengan kekayaan sumber plasma nutfah yang tinggi dengan keanekaragaman species yang beragam. Khusus untuk keanekaragaman tumbuhan, di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. individual tourism/small group tourism, dari tren sebelumnya tahun 1980-an yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pergeseran tren kepariwisataan di dunia saat ini lebih mengarah pada individual tourism/small group tourism, dari tren sebelumnya tahun 1980-an yang didominasi oleh mass
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bagi manusia, lahan sangat dibutuhkan dalam menjamin kelangsungan hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat dibutuhkan. Bagi manusia, lahan sangat dibutuhkan dalam menjamin kelangsungan hidup seperti untuk membangun
Lebih terperinciKelompok Saintek. Passing Grade Sbmptn. Untuk Persiapan Ujian Tulis. Sbmptn 2014 Oleh Team UjianTulis.com. Passing Grade Saintek Memuat Fakultas :
Passing Grade Sbmptn Kelompok Saintek Untuk Persiapan Ujian Tulis Passing Grade Saintek Memuat Fakultas : Sbmptn 2014 Oleh Team UjianTulis.com 1) FMIPA 2) Kedokteran 3) Teknik Sipil 4) Pertanian @ujiantulis.com
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 134/Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciPERBANYAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF TUMBUHAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TUMBUHAN OBAT
PERBANYAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF TUMBUHAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TUMBUHAN OBAT Rizki Kurnia Tohir 1 (E34120028) ¹Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan
Lebih terperinciDampak penggunaan pestisida non-nabati Mengapa pestisida nabati diperlukan?
Pestisida Nabati & Tumbuhan Aromatik Ellyn K. Damayanti, Ph.D. Agr. Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Lebih terperinciKAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI KAMPUNG BABAKAN-CENGAL DESA KARACAK KECAMATAN LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR TRIDHA ARISTANTIA
KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT KELUARGA DI KAMPUNG BABAKAN-CENGAL DESA KARACAK KECAMATAN LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR TRIDHA ARISTANTIA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia merupakan kekayaan yang wajib disyukuri, diurus, dan dimanfaatkan secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Pariwisata telah menjadi bagian
Lebih terperinciPekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali
Pekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali Pendahuluan Sri Murtiati dan Nur Fitriana Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Jln. BPTP No. 40 Sidomulyo, Ungaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya sebagai modal dasar pembangunan nasional dengan. Menurut Dangler (1930) dalam Hardiwinoto (2005), hutan adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan sumber daya alam yang mampu dan dapat diperbaharui. Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang besar peranannya dalam berbagai aspek kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pakaian, mandi dan lain-lain. Sekitar tiga per empat tubuh manusia terdiri dari air
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber utama bagi kehidupan, air merupakan salah satuk kebutuhan pokok sehari-hari bagi manusia. Kebutuhan air bersih sangatlah penting untuk kehidupan
Lebih terperinciEkologi Hidupan Liar http://blog.unila.ac.id/janter PENGERTIAN Hidupan liar? Mencakup satwa dan tumbuhan Pengelolaan hidupan liar perlindungan populasi satwa untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anastasia, 2012, Gambaran Pengetahuan Sendiri Mahasiswa Jurusan Farmasi dan
DAFTAR PUSTAKA Anastasia, 2012, Gambaran Pengetahuan Sendiri Mahasiswa Jurusan Farmasi dan Jurusan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Sumberdaya hutan yang ada bukan hanya hutan produksi, tetapi juga kawasan konservasi.
Lebih terperinci19 Oktober Ema Umilia
19 Oktober 2011 Oleh Ema Umilia Ketentuan teknis dalam perencanaan kawasan lindung dalam perencanaan wilayah Keputusan Presiden No. 32 Th Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan Lindung
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.330, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pelestarian. Suaka. Kawasan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5798) PERATURAN
Lebih terperinciRESPON TANAMAN ANGGREK BULAN TERHADAP JENIS MEDIA TANAM DAN LETAK TANAMAN PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR
RESPON TANAMAN ANGGREK BULAN TERHADAP JENIS MEDIA TANAM DAN LETAK TANAMAN PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR Yati Suryati Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta ABSTRAK Anggrek
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.22, 2008 DEPARTEMEN KEHUTANAN. KAWASAN. Pelestarian.Suaka Alam. Pengelolaan. Pedoman.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.22, 2008 DEPARTEMEN KEHUTANAN. KAWASAN. Pelestarian.Suaka Alam. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.41 /Menhut-II/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Di seluruh dunia, produksi kentang sebanding dengan produksi gandum,
PENDAHULUAN Latar Belakang Di seluruh dunia, produksi kentang sebanding dengan produksi gandum, jagung, dan beras. Di banyak negara, kentang berfungsi sebagai makanan pokok karena gizi yang sangat baik
Lebih terperinci