BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini. Penulis memulai pengumpulan data pada bulan Januari 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini. Penulis memulai pengumpulan data pada bulan Januari 2015"

Transkripsi

1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan rencana penelitian yang telah dijabarkan pada Bab III, penulis melakukan penelitian lapangan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Penulis memulai pengumpulan data pada bulan Januari 2015 sampai dengan Juni Adapun hasil pengumpulan data penelitian dapat dihimpun: Tabel 5.1 Hasil Pengumpulan Data Metode Pengumpulan No Data Responden Data yang Diperoleh 1. Pengajuan izin penelitian lapangan Supervisor Pengajuan Proposal Penelitian 2. Wawancara dan observasi Supervisor & Service Assistant a. Sejarah singkat perusahaan b. Uraian tugas masingmasing bagian 3. Wawancara, observasi, dan kuesioner Supervisor & Service Assistant Kegiatan operasional bidang deposito, SOP terkait deposito 98

2 99 B. Resume data yang berhasil dihimpun Berikut adalah data yang berhasil dihimpul oleh penulis dalam melakukan penelitian di Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta terkait audit operasional deposito, yaitu : 1. Sejarah perusahaan 2. Struktur organisasi dan tugas masing-masing bagian 3. Kebijakan san Prosedur Deposito 4. Prosedur Penempatan Deposito 5. Prosedur Perpanjangan Deposito 6. Prosedur Pencairan Bunga Deposito 7. Prosedur Pencairan Deposito 8. Prosedur Perubahan Deposito 9. Prosedur Blanko Bilyet Deposito 10. Jawaban-jawaban kuesioner 11. Lampiran dokumen-dokumen terkait deposito C. Prosedur Pelaksanaan Deposito Berikut prosedur pelaksanaan deposito untuk penempatan deposito dengan detail sebagai berikut : 1. Prosedur Penempatan Deposito a. Setiap nasabah yang menempatkan deposito harus memiliki data Nasabah/ pembukaan data nasabah dan rekening nasabah mengacu

3 100 kepada Kebijakan dan Prosedur Pembukaan Data Nasabah dan Rekening. b. Nasabah individu yang melakukan penempatan Deposito harus memiliki rekening relasi atas nama nasabah. c. Rekening relasi akan dipergunakan sebagai : Rekening penampungan pembayaran bunga deposito baik bunga yang dibayar secara bulanan maupun bunga dibayar saat jatuh tempo, rekening penampungan dana saat jatuh tempo, Rekening sumber dana bagi penempatan deposito. d. Penempatan deposito atas nama Badan Usaha harus dilakukan oleh pejabat berwenang sesuai akte pendiriannya. e. Setiap penempatan deposito On Call harus mendapat perserujuan dari Treasury. f. Setiap penempatan deposito dalam mata uang asing yang penyetorannya dalam rupiah atau UKA (Uang Kertas Asing) yang sama ataupun berbeda, harus mengikuti ketentuan tarif sesuai dengan SK Direksi yang berlaku. g. Setiap bukti penempatan deposito kepada nasabah akan diberikan Bilyet Deposito yang bernomor urut dan tidak dapat diperjualbelikan. h. Setiap penempatan deposito wajib menggunakan materai yang bernilai cukup dan ditempelkan pada bilyet asli deposito. Biaya materai menjadi beban nasabah.

4 101 i. Bilyet deposito adalah sah jika ditandatangani oleh Pejabat Bank yang berwenang yang terdaftar pads Authorized Signature Book (ASB). Selain ditandatangani oleh pejabat berwenang, bilyet deposito juga harus di stempel embossed Bank OCBC NISP. j. Setiap akhir hari, petugas cabang harus melakukan rekonsiliasi Stock blanko bilyet deposito. Supervisor wajib membubuhkan tanda tangan pada buku register sebagai bukti dilakukan rekonsilasi. 2. Prosedur Perpanjangan Deposito Berikut prosedur pelaksanaan deposito untuk perpanjangan deposito dengan detail sebagai berikut : a. Roll Over pokok saja : pada saat jatuh tempo. Pokok akan di roll over, sedangkan bunganya akan dicairkan. Roll over pokok dan bunga pada saat jatuh tempo pokok : bunga akan dikumulatifkan pada pokok untuk menambah nominal produk yang akan di roll over. b. Deposito On Call dapat diperpanjang otomatis (ARO) pada saat jatuh tempo dengan suku bunga sesuai kebutuhan c. SA/CS wajib melakukan pemeliharaan Varian Rate setiap nasabah yang memperpanjang depositonya. Besarnya Varian Rate disesuaikan dengan SK Direksi yang berlaku. Apabila SA/CS tidak melakukan pemeliharaan Varian Rate Deposito nasabah, maka nasabah akan dikenakan conter rate sesuai SK Direksi yang berlaku.

5 102 d. Pemeliharaan Varian Rate seperti disebutkan dipoint 3 hanya berlaku untuk nasabah yang mendapatkan special rate atas Depositonya. e. Untuk Deposito yang telah roll over, apabila nasabah menghendaki bukti perpanjangan Depositonya, dapat diterbitkan bukti konfirmasi perpanjangan deposito, dan bukti konfirmasi tersebut harus diberikan kepada nasabah atau kuasanya. f. Apabila sebelum jatuh tempo Deposito roll over, nasabah menginginkan untuk mengubah perjanjian roll overnya, misal merubah nilai nominal Deposito yang akan ditempatkaan saat perpanjangan, maka pada saat jatuh tempo terlebih dahulu harus dilakukan pencairan Deposito lama. g. Hasil pencairan Deposito lama ( lihat point 0.4 ) digunakan untuk penerbitan Deposito baru ( sesuai keinginan Nasabah ), dan kepada Nasabah akan diberikan Bilyet Deposito baru. 3. Prosedur Pencairan Bunga Deposito Berikut prosedur pelaksanaan deposito untuk pencairan bunga deposito dengan detail sebagai berikut : a. Pencairan bunga Deposito harus menunjukan Bilyet Deposito asli kepada petugas Bank diserahkan sendiri oleh Nasabah atau kuasanya kepada Bank.

6 103 b. Pencairan bunga Deposito hanya dapat dilakukan pada saat: 1. Jatuh tempo pokok Deposito 2. Jatuh tempo bunga hanya untuk penempatan Deposito di atas 1 ( satu ) bulan. c. Pencairan bunga Deposito secara tunai dikenakan biaya materai sesuai dengan ketentuan perpanjangan yang berlaku. Biaya materai merupakan beban Nasabah. Khusus Nasabah individu pencairan bunga Deposito tidak dapat dilakukan secara tunai. Pencairan bunga harus melalui rekening relasinya. d. Biaya transfer hasil pencairan bunga Deposito yang ditransfer ke Bank lain akan dibebankan kepada Nasabah. Besarnya biaya transfer sesuai dengan SK Direksi yang berlaku. 4. Prosedur Pencairan Deposito Berikut prosedur pelaksanaan deposito untuk pencairan deposito dengan detail sebagai berikut : a. Pada dasarnya pokok Deposito hanya dapat di cairkan pada saat jatuh tempo atau pada akhir jangka waktu penempatan. b. Pencairan pokok Deposito sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti dan bunganya tidak diperhitungkan. c. Pencairan Deposito yang jatuh tempo pada hari libur dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya. Bunga atas Deposito tersebut dapat dibayarkan secara proporsional dan tidak dikenakan penalti.

7 104 d. Dalam hal sebelum jatuh tempo, Nasabah telah memberi konfirmasi untuk tidak memperpanjang Deposito nya, tidak menghilangkan kewajiban Nasabah untuk mengisi formulir pencairan Deposito dan mengembalikan Bilyet Depositonya. e. Dalam hal Nasabah tidak mengisi formulir pencairan Deposito dan tidak mengembalikan Bilyet Deposito untuk kondisi pada point 4 maka akan dilakukan perpanjangan otomatis atas Depositonya. f. Transaksi pencairan Deposito hanya dapat dilakukan pada Cabang tempat rekening Deposito dibuka. g. Pencairan Deposito Nasabah Individu tidak dapat dilakukan secara tunai melainkan melalui rekening relasinya. h. Pencairan pokok Deposito harus dengan menyerahkan Bilyet Deposito asli yang akan dilakukan oleh Nasabah atau kuasanya. Dalam hal Bilyet Deposito hilang maka Nasabah harus menunjukan surat keterangan hilang dari kepolisian atau pihak berwajib dan menyerahkan surat pernyataan kehilangan. SA/CS harus memverifikasi nama dan no Identitas Nasabah serta data Deposito( no Deposito nama dan nominal ) pada surat keterangan kehilangan dari Kepolisian atau pihak berwajib dan surat pernyataan kehilangan dengan data yang ada pada Bank. i. Pencairan Deposito Joint Account : 1. Joint Account Atau oleh salah satu anggota joint account 2. Joint Account Dan oleh seluruh anggota joint account

8 105 j. Pencairan Deposito yang Nasabahnya meninggal dunia, dilakukan oleh ahli warisnya yang sudah disahkan penunjukanya menurut hukum kecuali untuk Deposito joint account Atau pencairan Deposito dapat dilakukan oleh Nasabah yang masih hidup. k. Biaya transfer ke Bank lain untuk pencairan pokok Deposito selain Nasabah Individu akan dibebankan ke Nasabah dengan cara dipotong langsung dari nilai pokok yang ditransfer. Besarnya biaya transfer sesuai dengan surat Keputusan Direksi. l. Dalam hal pencairan Deposito dalam mata uang asing akan dibayarkan dengan Uang Kertas Asing (UKA), harus mengikuti ketentuan jual beli UKA atau dibebankan provisi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi yang berlaku saat pencairan. 5. Prosedur Perubahan Deposito Berikut prosedur pelaksanaan deposito untuk perubahan deposito dengan detail sebagai berikut : a. Perubahan deposito terdiri dari : 1. Perubahan data antara lain perubahan alamat, no telepon,pekerjaan 2. Perubahan rekening antara lain perubahan status perpanjangan Deposito (ARO/ tidak ARO), perubahan pembayaran bunga. b. Setiap perubahan harus dilakukan secara tertulis oleh nasabah dengan mengisi dan menandatangani Formulir yang telah ditentukan.

9 106 c. Untuk perubahan nomor rekening relasi harus atas nama nasabah yang bersangkutan d. Perubahan data dan rekening nasabah yang tidak diatur secara khusus mengacu kepada kebijakan dan Prosedur Pemeliharaan Data dan Rekening. 6. Prosedur Deposito Yang Dijaminkan Berikut prosedur pelaksanaan deposito untuk deposito yang dijaminkan dengan detail sebagai berikut : a. Deposito dapat digunakan sebagai jaminan. b. Dalam hal suatu deposito dijaminkan, maka pada bilyetnya harus distempel DIJAMINKAN. c. Bilyet Deposito yang dijaminkan tidak boleh diserahkan kepada nasabah dan harus diserahkan kepada pejabat bank yang berwenang dalam penanganan jaminan. d. Deposito yang dijaminkan statusnya adalah diblokir, dengan demikian tidak boleh dicairkan selama masih menjadi jaminan. e. Dalam hal ini terdapat penambahan nilai jaminan dalam bentuk deposito, maka : 1. Deposito yang dijaminkan harus dicairkan terlebih dahulu 2. Pencairan sebelum jatuh tempo untuk tujuan penambahan nilai jaminan tidak dikenakan pinalty

10 Lakukan pembukaan rekening Deposito dengan nominal yang sudah ditambahkan 4. Memberikan deposito yang abru dibuka ke pejabat bank untuk diproses sesuai ketentuan jaminan yang berlaku f. Suku bungan penempatan deposito yang dijadikan jaminan tidak boleh lebih tinggi dari suku bungan kredit yang dijaminnya. g. Pencairan deposito yang dijaminkan, pembatalan Deposito sebagai jaminan atau pembebasan Deposito sebagai jaminan harus : 1. Dengan persetujuan pejabat bank berwenang dalam hal jaminan. 2. Pembebasan blokirnya harus dilakukan oleh Pejabat bank yang berwenang. 3. Stempel DIJAMINKAN harus dibatalkan dengan membubuhkan STEMPEL DIBATALKAN diatas stempel DIJAMINKAN dan diparaf oleh Supervisor. 7. Prosedur Penanganan Blanko Bilyet Deposito Berikut prosedur pelaksanaan deposito untuk penanganan blanko bilyet deposito dengan detail sebagai berikut : a. Pengadaan Blanko Bilyet Deposito dilaksanakan oleh Unit Kerja Facility Service

11 108 b. Ciri- ciri Blanko Bolyet Deposito : 1. Menggunakan Security paper 2. Bila disinari ultra violet maka kolom pengisian akan berwarna kuning menyala 3. Bila dilihat dengan menggunakan kaca pembesar, maka akan terlihat tulisan Bank OCBC NISP di latar belakang Bilyet dan tulisan nama perusahaan security di sudut kiri bawah bingkai tercetak. c. Penanganan Blanko Bilyet deposito di unit kerja Facility Service diatur sebagai berikut : 1. Persediaan blanko bilyet deposito disimpan dalam ruang terkunci atau dalam lemari besi yang hanya bisa diakses oleh petugas yang berwenang 2. Pengeluaran blanko bilyet harus dilakukan dengan sistem first ini first out 3. Persediaan dan pengeluaran blanko bilyet deposito agar dicatat dalam kartu persediaan termasuk pencatatan nomor urut blanko bilyet deposito 4. Pengeluaran blanko bilyet deposito agar mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari petugas yang berwenang sekurangnya level Unit Head

12 Pelaksanaan stock opname dilakukan bersama-sama oleh petugas yang menyimpan dan petugas Facility Service lain yang bukan berfungsi sebagai penyimpanan. d. Penanganan blanko bilyet deposito di Cabang diatur sebagai berikut : 1. Persediaan blanko bilyet deposito harus disimpan di khasanah/ lemari terkunci 2. Pencatatan persediaan dan distribusi blanko Bilyet Deposito dalam sistem harus selalu di up date 3. Pengeluaran blanko bilyet deposito harus dilakukan dengan sistem first in fist out 4. Blanko bilyet deposito tidak layak pakai harus dicacatkan dengan cara menggunting nomor Bilyet Deposito dan dibuatkan Berita Acara yang ditandatangani oleh SA/CS dan Supervisor 5. Setiap akhir hari supervisor harus melakukan pemeriksaan penggunaan blanko bilyet deposito dengan cara mencocokkan antara pencatatan di sistem dengan nomor seri blanko bilyet deposito yang diterbitkan 6. Stock opname persediaan blanko bilyet Deposito harus dilakukan secara periodik sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali oleh personil yang tidak bertanggung jawab langsung terhadap penanganan Deposito dengab supervisor.

13 Kontrol dan Monitoring Berikut prosedur pelaksanaan deposito untuk kontrol dan monitoring dengan detail sebagai berikut : a. Supervisor wajib memastikan seluruh permintaan penempatan, pencairan, perubahan data deposito dari nasabah sudah diproses dengan membandingkan antara dokumen instruksi dengan data/ laporan yang dihasilkan dari system b. Supervisor wajib memastikan suku bungan deposito special yang diberikan kepada nasabah sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang c. Setiap perpanjangan deposito, supervisor wajib memastikan dilakukannya pemeliharaaan suku bunga deposito nasabah yang diberikan bunga spesial sesuai persetujuan pejabat yang berwenang d. Supervisor wajib memastikan deposito yang dijadikan jaminan sudah diblokir dan Bilyet deposito sudah distempel dan diserahkan kepada petugas bank terkat pemblokiran. Penyerahan bilyet ke petugas bank wajib menggunakan tanda terima. e. Supervisor wajib melakukan opname blanko Bilyet deposito sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sekali. f. Supervisor wajib memastikan bahwa setiap kegiatan pelaksanaan terkait deposito yang tidak sesuai dengan kebijakan dan prosedur ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pejabat operasional yang berwenang mengacu kepada Surat Edaran Direksi mengenai penanganan transaksi

14 111 dengan penyimpangan (Exception Handling). SOP terkait deposito dapat dilihat pada lampiran 2. D. Metode Bunga Compounding Bunga Majemuk adalah compound interest yaitu bunga yang dihitung atas jumlah pinjaman pokok ditambah bunga yang diperoleh sebelumnya. Menurut Albert Einstein, bunga berbunga (compound interest) adalah kekuatan paling besar di dunia dan kekuatan itu bisa membuat anda menjadi kaya dengan melipat gandakan uang anda. Bunga berbunga artinya bunga dari investasi anda akan berbunga. Pembayaran bunga deposito secara compounding, adalah pembayaran bunga deposito secara bulanan yang pembayarannya ditambahkan ke pokok deposito untuk jangka waktu penempatan deposito lebih dari 1 (satu) bulan, sehingga periode pembayaran bunganya tidak sama dengan jangka waktu penempatan deposito. Contoh:Deposito penempatan jangka waktu 3 bulan, dengan metode perpanjangan ARO Pokok dan bunga, dan periode pembayaran bunga 1 bulan. Ilustrasi pembayaran bunga secara compounding dapat dilihat pada daftar lampiran 3. Rumus untuk pembayaran bunga deposito adalah sebagai berikut : Nominal x Bunga x Jumlah Hari dalam satu bulan X 0.8 = HASIL Total hari dalam setahun

15 112 E. Penilaian Pengendalian Internal Deposito Berikut penilaian pengendalian internal deposito serta pengaruh efektif,efisiensi dan ekonomis dalam SPI yang telah berjalan di perusahaan dengan temuan sebagai berikut: 1. Prosedur Penempatan Deposito Point 2 : Nasabah individu yang akan melakukan penempatan deposito harus memiliki rekening relasi atas nama nasabah. Penyebab : Adanya beberapa nasabah yang ditemukan tidak memiliki rekening relasi atas nama nasabah tersebut kebanyakan dari nasabah segmen Komersial yang sudah lama melakukan penempatan deposito tersebut. Akibat : Jika deposito tersebut dicairkan, akan mempersulit pencairan depositonya dikarenakan nasabah tidak mempunyai rekening relasi untuk pencairannya,sehingga pencairan dilakukan melalui GNC (Giro Non Customer) Cabang yang memerlukan Approval hingga Head Area terkait sehingga memerlukan waktu yang rada lama untuk pencairannya. 2. Prosedur Perpanjangan Deposito Point 1 : Berbagai alternatif perpanjangan (roll over) DEPOSITO jatuh tempo :

16 113 Roll Over pokok saja : pada saat jatuh tempo. Pokok akan di roll over, sedangkan bunganya akan dicairkan. Roll over pokok dan bunga pada saat jatuh tempo pokok : bunga akan dikumulatifkan pada pokok untuk menambah nominal produk yang akan di roll over. Penyebab :ditemukannya beberapa rekening deposito yang menggunakan pembayaran deposito dengan metode compounding, dimana pembayaran bunga dilakukan perpanjang pokok+bunga tetapi tidak sesuai atau tidak wajar dengan pemberian bunga yang seharusnya bank bayarkan kepada nasabah dikarenakan misalnya deposito 3/6 bulan,namun pembayaran bunganya per 1 bulan tetapi bunga tersebut tetap digulung ke pokok (bunga berbunga). Akibat : menyebabkan bank membayarkan bunga lebih dari apa yang seharusnya ditawarkan dan dikeluarkan dari bank untuk nasabah. 3. Prosedur Deposito Yang Dijaminkan Point 2 : Dalam suatu hal Deposito dijaminkan, maka pada Bilyetnya harus distempel DIJAMINKAN. Penyebab : menyebabkan pada saat Bilyet Deposito diterima oleh petugas operasional di cabang tidak mengetahui jika deposito tersebut adalah deposito jaminan dikarenakan tidak dibubuhkannya stempel pada bilyet DIJAMINKAN.

17 114 Akibat : Petugas Operasional Cabang harus crosscheck ulang apakah deposito tersebut merupakan deposito jaminan atau tidak yang mengakibatkan waktu yang tidak efisien. Dengan adanya temuan-temuan di atas, maka pelaksanaan audit operasional terkait deposito seharusnya dijalankan sesuai SOP yang berlaku untuk lancarnya proses pada alur pelaksanaannya,baik itu temuan atas prosedur penempatan deposito, prosedur perpanjangan deposito,dan prosedur deposito yang dijaminkan agar pelaksanaan SPI menjadi efektif dan efisien. F. Pelaksanaan Audit Operasional Untuk Transaksi Deposito Program audit operasional merupakan suatu rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur audit untuk mencapai tujuan audit. Berikut temuan-temuan pada program audit operasional deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta : a. Jika dilihat dari segi SOP (Sistem Operasional Prosedur) yang berlaku: 1. Prosedur Penempatan Deposito Point 2 : Nasabah individu yang akan melakukan penempatan deposito harus memiliki rekening relasi atas nama nasabah. Penyebab : Adanya beberapa nasabah yang ditemukan tidak memiliki rekening relasi atas nama nasabah tersebut kebanyakan dari nasabah segmen Komersial yang sudah lama melakukan penempatan deposito tersebut.

18 115 Akibat : Jika deposito tersebut dicairkan, akan mempersulit pencairan depositonya dikarenakan nasabah tidak mempunyai rekening relasi untuk pencairannya,sehingga pencairan dilakukan melalui GNC (Giro Non Customer) Cabang yang memerlukan Approval hingga Head Area terkait sehingga memerlukan waktu yang rada lama untuk pencairannya. Rekomendasi : Seharusnya segera ditindaklanjuti untuk rekeningrekening deposito yang tidak memiliki rekening relasi, agar bisa diedukasikan untuk membuka rekening relasi, supaya saat proses pencairannya lebih mudah,dan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. 2. Prosedur Perpanjangan Deposito Point 1 : Berbagai alternatif perpanjangan (roll over) DEPOSITO jatuh tempo : Roll Over pokok saja : pada saat jatuh tempo. Pokok akan di roll over, sedangkan bunganya akan dicairkan. Roll over pokok dan bunga pada saat jatuh tempo pokok : bunga akan dikumulatifkan pada pokok untuk menambah nominal produk yang akan di roll over. Penyebab :ditemukannya beberapa rekening deposito yang menggunakan pembayaran deposito dengan metode compounding, dimana pembayaran bunga dilakukan perpanjang pokok+bunga tetapi tidak sesuai

19 116 atau tidak wajar dengan pemberian bunga yang seharusnya bank bayarkan kepada nasabah dikarenakan misalnya deposito 3/6 bulan,namun pembayaran bunganya per 1 bulan tetapi bunga tersebut tetap digulung ke pokok (bunga berbunga). Akibat : menyebabkan bank membayarkan bunga lebih dari apa yang seharusnya ditawarkan dan dikeluarkan dari bank untuk nasabah. Rekomendasi :ditindaklanjuti daftar rekening-rekening yang menggunakan metode pembayaran suku bunga dengan cara compounding, dan dibuatkan Memo tentang cara pembayaran suku bunga compounding,yang bertujuan untuk menjaga kekayaan harta perusahaan tersebut. 3. Prosedur Pencairan Bunga Deposito Pada SOP pencairan bunga deposito tidak ada temuan atas pencairan bunga deposito yang berjalan di cabang, semua berjalan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. Rekomendasi : Terus ditaati dan dilaksanakan sesuai SOP Pencairan bunga Deposito yang berlaku. 4. Prosedur Pencairan Deposito Pada SOP pencairan deposito tidak ada temuan atas pencairan bunga deposito yang berjalan di cabang, semua berjalan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku.

20 117 Rekomendasi : Terus ditaati dan dilaksanakan sesuai SOP Pencairan Deposito yang berlaku. 5. Prosedur Perubahan Deposito Pada SOP deposito tidak ada temuan atas perubahan deposito yang berjalan di cabang, semua berjalan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. Rekomendasi : Terus ditaati dan dilaksanakan sesuai SOP Perubahan Deposito yang berlaku. 6. Prosedur Deposito Yang Dijaminkan Point 2 : Dalam suatu hal Deposito dijaminkan, maka pada Bilyetnya harus distempel DIJAMINKAN. Penyebab : menyebabkan pada saat Bilyet Deposito diterima oleh petugas operasional di cabang tidak mengetahui jika deposito tersebut adalah deposito jaminan dikarenakan tidak dibubuhkannya stempel pada bilyet DIJAMINKAN. Akibat : Petugas Operasional Cabang harus crosscheck ulang apakah deposito tersebut merupakan deposito jaminan atau tidak yang mengakibatkan waktu yang tidak efisien.

21 118 Rekomendasi : Pada saat penempatan deposito jaminan,seharusnya pada bilyet depositonya di stempel DIJAMINKAN agar para petugas operasional di cabang dapat mengetahui tentang status deposito tersebut. 7. Prosedur Penanganan Blanko Bilyet Deposito Pada SOP deposito tidak ada temuan atas Penanganan Blanko Bilyet Deposito yang berjalan di cabang, semua berjalan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. Rekomendasi : Terus ditaati dan dilaksanakan sesuai SOP Penanganan Blanko Bilyet Deposito yang berlaku. b. Laporan Audit Laporan Audit Operasional Produk Deposito Kepada Yth, Pimpinan Cabang Di Tempat Dengan hormat, Pada bulan Agustus 2015 kami telah mengakhiri pelaksanaan audit operasional atas produk deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta.

22 119 Tujuan Audit Tujuan dari pelaksanaan audit adalah sebagai berikut : 1. Untuk menilai tingkat kepatuhan, efisiensi, efektifitas, dan ekonomis dari kegiatan operasional service assistant atas produk deposito terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berlaku di dalam prakteknya untuk mendukung tercapainya tujuan maupun penilaian organisasi secara keseluruhan. 2. Mencari hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah serius dikemudian hari. 3. Menyusun rekomendasi untuk tindakan perbaikan serta menjaga harta perusahaan. Ruang Lingkup Audit Audit operasional yang dilaksanakan pada dasarnya ditekankan pada pelaksanaan kegiatan operasional transaksi deposito. Berdasarkan survei pendahuluan kami telah memilih divisi service assistant sebagai unit yang diteliti. Dengan demikian laporan ini dibuat hanya pada masalah-masalah yang dikemukakan pada pelaksanaan kegiatan operasional transaksi deposito. Audir operasional yang kami lakukan meliputi pengamatan fisik atas fasilitas perusahaan terutama yang mendukung kegiatan operasional service assistant dan yang berkaitan dengan bagian deposito. Kami juga mengumpulkan data dan informasi seperti struktur organisasi, uraian tugas, prosedur transaksi dan data lain yang diperlukan.

23 120 Selain itu, kami menyusun rekomendasi untuk tindakan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan merupakan hal-hal yang paling mungkin dilaksanakan untuk masalah-masalah yang kami temukan pada saat pemeriksaan. Namun demikian semua temuan yang diperoleh hanya dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan. Perlu diperhatikan bahwa rekomendasinya mungkin akan beraneka ragam ditinjau dari kepentingannya. Hal ini harus diperhitungkan dengan sebaik-baiknya guna menetapkan pilihan tindakan perbaikan. perbaikan. Berikut kami sampaikan temuan yang ada serta rekomendasi tindakan 8. Prosedur Penempatan Deposito Point 2 : Nasabah individu yang akan melakukan penempatan deposito harus memiliki rekening relasi atas nama nasabah. Penyebab : Adanya beberapa nasabah yang ditemukan tidak memiliki rekening relasi atas nama nasabah tersebut kebanyakan dari nasabah segmen Komersial yang sudah lama melakukan penempatan deposito tersebut. Akibat : Jika deposito tersebut dicairkan, akan mempersulit pencairan depositonya dikarenakan nasabah tidak mempunyai rekening relasi untuk pencairannya,sehingga pencairan dilakukan melalui GNC (Giro Non Customer) Cabang yang memerlukan Approval hingga Head Area terkait sehingga memerlukan waktu yang rada lama untuk pencairannya.

24 121 Rekomendasi : Seharusnya segera ditindaklanjuti untuk rekeningrekening deposito yang tidak memiliki rekening relasi, agar bisa diedukasikan untuk membuka rekening relasi, supaya saat proses pencairannya lebih mudah,dan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. 9. Prosedur Perpanjangan Deposito Point 1 : Berbagai alternatif perpanjangan (roll over) DEPOSITO jatuh tempo : Roll Over pokok saja : pada saat jatuh tempo. Pokok akan di roll over, sedangkan bunganya akan dicairkan. Roll over pokok dan bunga pada saat jatuh tempo pokok : bunga akan dikumulatifkan pada pokok untuk menambah nominal produk yang akan di roll over. Penyebab :ditemukannya beberapa rekening deposito yang menggunakan pembayaran deposito dengan metode compounding, dimana pembayaran bunga dilakukan perpanjang pokok+bunga tetapi tidak sesuai atau tidak wajar dengan pemberian bunga yang seharusnya bank bayarkan kepada nasabah dikarenakan misalnya deposito 3/6 bulan,namun pembayaran bunganya per 1 bulan tetapi bunga tersebut tetap digulung ke pokok (bunga berbunga). Akibat : menyebabkan bank membayarkan bunga lebih dari apa yang seharusnya ditawarkan dan dikeluarkan dari bank untuk nasabah.

25 122 Rekomendasi :ditindaklanjuti daftar rekening-rekening yang menggunakan metode pembayaran suku bunga dengan cara compounding, dan dibuatkan Memo tentang cara pembayaran suku bunga compounding,yang bertujuan untuk menjaga kekayaan harta perusahaan tersebut. 10. Prosedur Pencairan Bunga Deposito Pada SOP pencairan bunga deposito tidak ada temuan atas pencairan bunga deposito yang berjalan di cabang, semua berjalan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. Rekomendasi : Terus ditaati dan dilaksanakan sesuai SOP Pencairan bunga Deposito yang berlaku. 11. Prosedur Pencairan Deposito Pada SOP pencairan deposito tidak ada temuan atas pencairan bunga deposito yang berjalan di cabang, semua berjalan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. Rekomendasi : Terus ditaati dan dilaksanakan sesuai SOP Pencairan Deposito yang berlaku.

26 Prosedur Perubahan Deposito Pada SOP deposito tidak ada temuan atas perubahan deposito yang berjalan di cabang, semua berjalan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. Rekomendasi : Terus ditaati dan dilaksanakan sesuai SOP Perubahan Deposito yang berlaku. 13. Prosedur Deposito Yang Dijaminkan Point 2 : Dalam suatu hal Deposito dijaminkan, maka pada Bilyetnya harus distempel DIJAMINKAN. Penyebab : menyebabkan pada saat Bilyet Deposito diterima oleh petugas operasional di cabang tidak mengetahui jika deposito tersebut adalah deposito jaminan dikarenakan tidak dibubuhkannya stempel pada bilyet DIJAMINKAN. Akibat : Petugas Operasional Cabang harus crosscheck ulang apakah deposito tersebut merupakan deposito jaminan atau tidak yang mengakibatkan waktu yang tidak efisien. Rekomendasi : Pada saat penempatan deposito jaminan,seharusnya pada bilyet depositonya di stempel DIJAMINKAN agar para petugas operasional di cabang dapat mengetahui tentang status deposito tersebut.

27 Prosedur Penanganan Blanko Bilyet Deposito Pada SOP deposito tidak ada temuan atas Penanganan Blanko Bilyet Deposito yang berjalan di cabang, semua berjalan sesuai dengan SOP deposito yang berlaku. Rekomendasi : Terus ditaati dan dilaksanakan sesuai SOP Penanganan Blanko Bilyet Deposito yang berlaku. G. Audit Operasional Untuk Penilaian Kinerja 1. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan metode champion skala Guttman untuk mengukur complience (Kepatuhan) peran audit operasional deposito terhadap penilaian kinerja perusahaan pada objek yang diteliti terkumpul hasil kuesioner yang peneliti kumpulkan adalah sebagai berikut : Tabel 5.2 Hasil Kuesioner Penelitian YA TIDAK ITEM A % A % MEAN SA 40 89% 5 11% 0, OSS % 1 MEAN % 94% KATEGORI Strong Association Sumber: Data Primer Kuesioner diolah 2015

28 125 Dari hasil perhitungan kuesioner atas jawaban memadainya pelaksanaan audit operasional kegiatan deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta diperoleh persentase rata-rata sebesar 94%.Hasil dari % audit operasional sangat berperan untuk menilai kinerja perusahaan dapat diterima dalam hal terkait deposito. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa staff-staff frontliners pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta sudah mengetahui serta memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan prosedur-prosedur terkait deposito (Kepatuhan). 2. Penilaian Kinerja Dalam kegiatan operasional atas deposito, terhadap penilaian kinerja perusahaan cabang cideng. Berikut adalah data perhitungan efektifitas, efisiensi, dan ekonomis atas deposito selama Januari- Juni Tabel 5.3 Data Jumlah Pembukaan Deposito Januari-Juni 2015 Data Jumlah Produk Deposito Periode Januari-Juni 2015 PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta NO 1 KETERANGAN PERIODE TARGET REALISASI Januari Februari Deposito Maret 4 4

29 126 4 April Mei Juni 4 4 TOTAL Hasil persentase untuk penilaian kinerja efektifitas yang dilakukan terhadap target pembukaan rekening deposito perbulan dengan realisasi pembukaan rekening deposito perbulan di cabang Cideng Jakarta yakni 92% (baik). Artinya kegiatan operasional atas deposito yang telah dilakukan mulai dari Januari-Juni 2015 efektif. Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa pembukaan rekening PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng berjalan efektif,walaupun belum sesuai dengan target pembukaan rekening deposito terhadap service assistant di cabang dikarenakan total target pembukaan rekening pada service assistant bulan Januari-Juni 2015 adalah 24 deposito dan yang terealisasi adalah 22 pembukaan rekening deposito.(data terlampir)

30 127 Tabel 5.4 Data Jumlah Deposito Roll Over Januari-Juni 2015 Data Jumlah Roll Over Deposito Periode Januari-Juni 2015 PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta NO 1 KETERANGAN PERIODE Total Rekening Deposito Total Roll Over Deposito Januari Februari Maret April Mei Deposito Juni TOTAL Hasil persentase untuk penilaian efisiensi yang dilakukan terhadap target produk pembukaan rekening deposito per bulan dengan total transaksi deposito roll over perbulan untuk periode Januari-Juni 2015 < 25% artinya kegiatan operasional atas deposito yang telah dilakukan dari Januari- Juni 2015 sangat efisien. Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa total rekening roll over sangat efisien terhadap total rekening deposito yang ada di cabang, karena banyaknya total roll over deposito dibandingkan yang non roll over dapat terlihat dari tabel di atas. (data terlampir).

31 128 Tabel 5.5 Data Jumlah Gaji Service Assistant Januari-Juni 2015 Data Jumlah Gaji Service Assistant Periode Januari-Juni 2015 PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta NO 1 KETERANGAN PERIODE GAJI/BULAN JUMLAH CS JUMLAH Januari Februari Maret April Mei Deposito Juni TOTAL Hasil persentase untuk penilaian ekonomisasi yang dilakukan terhadap total deposito roll over dengan total penghasilan (sallary) service assistant/cs per bulan untuk periode Januari-Juni 2015 sangat ekonomis. Hal ini terlihat dari hasilya yang sangat kecil atau mendekati angka 0 (nol). Artinya semakin ekonomis pula kinerja service assistant khususnya untuk transaksi deposito. Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa banyaknya pembukaan rekening deposito per bulan Januari-Juni 2015 dengan gaji service assistant sangat ekonomis selama periode Januari-Juni (data terlampir)

32 129 Tabel 5.6 Data Efektifitas, Efisiensi, Ekonomis Januari-Juni 2015 Data Efektifitas, Efesiensi, Ekonomis Periode Januari-Juni 2015 PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta (dalam%) NO 1 KETERANGAN PERIODE Efektifitas Efisiensi Ekonomis Januari 75 0, , Februari 125 0,25 0, Maret 100 0, , April 75 0, , Mei 75 0,2 0, Deposito Juni 100 0, , TOTAL 550 1, , Rata-Rata 92 0, , Data perhitungan Efektifitas,Efisiensi,Ekonomis dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa rata-rata tingkat efektifitas selama periode bulan Januari- Juni 2015 adalah sebesar 92%, rata-rata tingkat efisiensi periode Januari-Juni 2015 adalah sebesar 0,226%, dan rata-rata tingkat ekonomis periode bulan Januari-Juni 2015 adalah sebesar 0, %. Dengan demikian, dapat dilihat dari persentase yang dihasilkan bahwa untuk kinerja costumer service atau service assistant atas produk deposito sudah berjalan dengan baik.

33 Ketidaksesuaian Audit Operasional dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Dalam pembayaran bunga deposito terdapat ketidaksesuaian audit operasional terkait pelaksanaan SOP (Standar Operasional Prosedur) dengan detail sebagai berikut : a. Pembayaran Bunga dengan metode compounding, ada beberapa temuan deposito nasabah yang menggunakan metode pembayaran bungan compounding, dimana pembayaran bunga dilakukan perpanjang pokok+bunga tetapi tidak sesuai atau tidak wajar dengan pemberian bunga yang seharusnya bank bayarkan kepada nasabah dikarenakan misalnya deposito 3/6 bulan,namun pembayaran bunganya per 1 bulan tetapi bunga tersebut tetap digulung ke pokok (bunga berbunga) yang menyebabkan bank membayarkan bunga lebih dari apa yang seharusnya ditawarkan dan dikeluarkan dari bank untuk nasabah, dan jika banyak nasabah yang memakai pembayaran dengan metode compounding tersebut, maka dari pihak bank akan mengalami kerugian dalam pembayaran bunga deposito, maka dari itu pihak bank harus membuat suatu prosedur atau memo tentang pembayaran bunga deposito secara compounding agar tidak diberlakukan kembali. 4. Kinerja Service Assistant dilihat dari efektifitas,efisiensi,ekonomis sebagai berikut:

34 131 Berikut hasil kinerja Service Assistant terkait audit operasional deposito dilhat dari dilihat dari efektifitas, efisiensi, ekonomis, yaitu : a. Diketahui bahwa rata-rata tingkat efektifitas selama periode bulan Januari- Juni 2015 adalah sebesar 92%, rata-rata tingkat efisiensi periode Januari- Juni 2015 adalah sebesar 0,226%, dan rata-rata tingkat ekonomis periode bulan Januari-Juni 2015 adalah sebesar 0, %. Dengan demikian, dapat dilihat dari persentase yang dihasilkan bahwa untuk kinerja costumer service atau service assistant atas produk deposito sudah berjalan dengan baik. Pada pelaksanaan audit operasional transaksi terkait deposito terdapat temuan-temuan di antaranya : a. Unsur Efisiensi Pada prosedur penempatan deposito terdapat temuan beberapa nasabah lama yang tidak memiliki rekening relasi atas nama nasabah yang tidak sesuai dengan SOP Deposito yang berlaku yang berisi setiap pembukaan rekening deposito harus memiliki rekening relasi atas nama nasabah tersebut, yang mengakibatkan pada saat proses pencairan rekening deposito harus menggunakan rekening perantara di cabang dan harus membuat approval permohonan persetujuan hingga Head Regional Area, dari pihak bank maupun nasabah memerlukan waktu dan mengunggu untuk proses pencairannya yang bisa membuat dari segmen nasabah complain dan mencairkan semua depositonya.

35 132 b. Unsur Efektifitas Pada prosedur perpanjangan deposito terdapat temuan beberapa nasabah menggunakan pembayaran bunga depositonya dengan metode compounding, dimana pembayaran bunga deposito tersebut bunga berbunga yang mengakibatkan kelebihannya pembayaran bunga dari pihak bank untuk nasabah, seharusnya dibuat memo operasional deposito terkait pembayaran suku bunga compounding tersebut agar tidak diberlakukan kembali dengan metode pembayaran roll over tersebut. c. Unsur Ekonomis Pada prosedur penempatan deposito yang berisi penempatan deposito harus memiliki rekening relasi dengan nama nasabah tersebut seharusnya menjadi refferal service assistant dalam melakukan penjualan produk tabungan di cabang, dikarenakan nasabah-nasabah yang belum memiliki rekening relasi bisa diedukasikan untuk membuka rekening relasi sebagain sarana proses penempatan maupun pencairan depositonya dan crosselling untuk penempatan deposito melalui internet banking maupun mobile banking melalui rekening relasi dengan suku bunga yang lebih bagus dan tanpa harus datang ke cabang.

36 133 H. Rekomendasi Usulan Atas Temuan Audit Operasional Berikut rekomendasi usulan pada temuan-temuan audit operasional deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta, yaitu : a. Temuan pembayaran metode bunga compounding yaitu bunga yang dihitung atas jumlah pinjaman pokok ditambah bunga yang diperoleh sebelumnya sangat merugikan untuk pihak perusahaan, adanya pembayaran dengan metode tersebut dikarenakan system yang kurang memadai atau kirang mengunci yang membuat pembayaran suku bunga tersebut bisa menggunakan metode compounding, seharusnya dibuatkan memo peraturan tentang pembayaran bunga deposito dengan menggunakan metode compounding agar pembayaran dengan menggunakan metode tersebut tidak diperkenankan lagi dan juga didukung dengan sistem yang memadai agar dari sistem juga dapat mengunci untuk pembayaran dengan menggunakan metode compounding tersebut guna membantu mengamankan harta perusahaan tersebut serta meningkatkan efektifitas,efisiensi dan ekonomis perusahaan. Dari rekomendasi diatas pembahasan audit operasional deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk yaitu jika banyak nasabah yang memakai pembayaran dengan metode compounding tersebut, maka dari pihak bank akan mengalami kerugian dalam pembayaran bunga deposito, maka dari itu pihak bank harus membuat suatu prosedur atau memo tentang pembayaran bunga deposito secara compounding agar tidak diberlakukan kembali.

37 134 b. Rekomendasi atas sistem dan defisiensi atau kekurangan dalam operasi yaitu dengan cara penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien penggunaan sumber daya yang ada. Manajemen bertanggung jawab menetapkan standar operasional yang dipergunakan untuk mengukur keekonomisan dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu kegiatan. Audit manajemen bertanggung jawab untuk menentukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Telah ditetapkan suatu standar operasional untuk mengukur keekonomisan dan efisiensi. 2. Standar operasional tersebut telah dipahami dan dipenuhi. 3. Berbagai penyimpangan atau devisiasi dari standar operasional telah diidentifikasi, dianalisis, dan dibertahukan kepada berbagai pihak yang bertanggung jawab untuk melakukann korektif. 4. Dilakukannya training untuk pengupdatean sisdur serta pemahaman pengetahuan para staff dikantor. c. Langkah model audit operasional dalam bentuk usulan yang baru dalam audit operasional untuk mencegah terjadinya temuan yaitu : 1. Setiap nasabah yang ingin membuka rekening wajib mempunyai rekening relasi di Bank OCBC NISP untuk pembukaan rekening deposito,pencairan bunga depositonya maupun penutupan rekening depositonya. Audit wajib

38 135 memeriksa setiap pemilik rekening deposito apakah nasabah pemilik deposito tersebut memiliki rekening relasi di Bank OCBC NISP. 2. Dibuatkannya Memo untuk pencairan bunga deposito dengan menggunakan metode compounding. Audit wajib memeriksa setiap rekening deposito,dan memastikan deposito tersebut tidak menggunakan pembayaran suku bunga dengan metode compounding. 3. Audit sebaiknya melihat, serta memantau kinerja staff-staff di cabang,apakah para staff sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP yang berlaku. 4. Audit sebaiknya dilakukan tidak random, dikarenakan banyaknya resiko operasional maka sebaiknya audit operasional lebih sering dilakukan agar mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan. I. Hubungan Antara Sistem Pengendalian Internal dengan Kinerja Suatu pengendalian internal yang baik adalah kunci efektif baik tidaknya manajemen suatu perusahaan. Pengendalian internal bermanfaat mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan dan kesalahan yang disengaja oleh pegawai. Pengendalian Internal memberikan informasi yang akurat dan handal merupakan cara untuk mengetahui apakah suatu kebijakan prosedur sudah

39 136 dijalankan dengan baik atau belum guna menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi perusahaan serta untuk memperbaiki kelemahankelemahan yang terdapat pada prosedur operasional yang berlaku dalam rangka meningkatnya efektifitas,efisiensi dan ekonomis kegiatan operasi pada perusahaan 1. Hubungan patuh dengan Efektifitas Tingkat kepatuhan sangat mempengaruhi keefektifan kegiatan operasional. Apabila para staff patuh terhadap SOP yang berlaku,maka kegiatan operasional pun bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ingin dicapai. 2. Hubungan patuh dengan Efisiensi Tingkat kepatuhan dengan efisiensi saling berkaitan dikarenakan jika patuh terhadap peraturan serta SOP yang berlaku, sehingga kinerja upaya hasil yang dikeluarkan sesuai dengan target yang ingin dicapai. 3. Hubungan patuh dengan Ekonomis Tingkat kepatuhan dengan penilaian kinerja sangat mempengaruhi hasil keekonomisan perusahaan tersebut. Dengan dipahami serta dipatuhinya peraturan serta SOP yang berlaku oleh para staff, maka keekonomisan perusahaan tersebut akan ikut meningkat. Hal ini dikarenakan kinerja yang dihasilkan dari karyawan akan sesuai dengan besarnya anggaran yang telah ditetapkan dengan pencapaian target yang telah direalisasikan oleh perusahaan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. didukung oleh teori yang relevan dengan masalah yang dibahas, maka penulis

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. didukung oleh teori yang relevan dengan masalah yang dibahas, maka penulis BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian mengenai Audit Operasional Deposito Pada PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang Cideng Jakarta untuk Penilaian Kinerja Perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara dimana fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. negara dimana fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan sektor yang pokok dalam perekonomian suatu negara dimana fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO RINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Deposito adalah simpanan berjangka yang menguntungkan dan aman dengan suku bunga tinggi yang memberikan keleluasaan

Lebih terperinci

Pertemuan ke V : Produk Dana

Pertemuan ke V : Produk Dana Pertemuan ke V : Produk Dana Bank berfungsi menghimpun dana pihak III yaitu dana para deposan. Bank memiliki tiga produk dana pihak III yaitu a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka Produk Giro Menurut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbangkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbangkan. 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : 1. Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian dan berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian dan berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian dan berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, saya dapat memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

Flowchart Deposito. Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M

Flowchart Deposito. Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M Flowchart Deposito Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M Anisa Kumala Dewi 20120730038 Dhea Aristika Putri 20120730043 Sukirno 20120730049 Asprilia Khalifa 20120730032

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan antar bank semakin tinggi, baik dalam inovasi produk,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan antar bank semakin tinggi, baik dalam inovasi produk, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamisnya perkembangan bisnis perbankan di Indonesia memicu tingkat persaingan antar bank semakin tinggi, baik dalam inovasi produk, standar pelayanan, perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan oleh penulis : : PT Bank OCBC NISP Tbk. : Cideng Jakarta Pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan oleh penulis : : PT Bank OCBC NISP Tbk. : Cideng Jakarta Pusat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh penulis : Nama : PT Bank OCBC NISP Tbk Cabang : Cideng Jakarta Pusat Alamat : JL Cideng Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan, pengertian bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan kegiatan strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Kantor

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan kegiatan strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Kantor 59 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dalam magang kerja dan pembahasan kegiatan strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Kantor Cabang Solo Baru, maka

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada masyarakat (lending) serta

Lebih terperinci

UNISKA TABUNGAN

UNISKA TABUNGAN UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan PSAK No. 105 Tentang Sistem Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 1. Penerapan sesuai dengan PSAK No. 105 Tabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak bermunculan perusahaan yang bergerak di sektor jasa dan pelayanan, hal ini menjadi suatu bagian terpenting supaya perusahaan selalu dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Hasibuan (2008:1) menyatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

Lebih terperinci

Flowchart Deposito Di Bank

Flowchart Deposito Di Bank Flowchart Deposito Di Bank Disusun untuk Memenuhi Tugas Sistem Operasional Bank Syariah A Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI. Oleh : Meita Masfufah 20120730148 EKONOMI PERBANKAN ISLAM FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BANGKALAN

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BANGKALAN PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BANGKALAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Tabungan Cita2Ku merupakan rekening tabungan berjangka yang dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN, c SALINAN PERATURAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan perlu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009 31 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK Padang 1. Pembukaan Tabungan Prosedur pembukaan tabungan terdapat pada buku Pedoman Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang, seperti Indonesia dan negara di Asia lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang, seperti Indonesia dan negara di Asia lainnya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di negara maju. Masyarakat di negara maju sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank di anggap sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Tugas utamanya yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller BAB IV PEMBAHASAN A. Teknis dan Proses Pembukaan dan Pencairan Warkat Deposito Syariah 1. Teknis dan proses pembukaan warkat deposito syariah Dalam pembukaan rekening deposito harus mempunyai buku tabungan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK JAWA BARAT & BANTEN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK JAWA BARAT & BANTEN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK JAWA BARAT & BANTEN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : SANDRA RAHMANIA CAHYANI NIM : 2012110120 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab bab sebelumnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab bab sebelumnya BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian, dapat di simpulkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL

DAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL DAFTAR ISI DASAR HUKUM -------------------------------------------------------------------- 3 GLOSSARY -------------------------------------------------------------------------- 4 BAB I PRINSIP UMUM ------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis

Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis DBS Treasures merupakan layanan perbankan prioritas yang tidak hanya menyediakan pilihan produk perbankan tetapi juga produk investasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Penempatan, Uang Daerah, deposito, Bank Umum.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Penempatan, Uang Daerah, deposito, Bank Umum. No.65,2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Penempatan, Uang Daerah, deposito, Bank Umum. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Proses Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Penilaian Sebelum Penendatanganan Monitoring Atas Pembiayaan Persetujuan

Lebih terperinci

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Tabungan Cita2Ku merupakan rekening tabungan berjangka yang dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian tidak terlepas dari peranan sektor perbankan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan dalam

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Risiko Persyaratan dan Tata Cara Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA I. PENDAHULUAN Tujuan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan tentang Prinsip Mengenal Nasabah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

Lebih terperinci

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1. GIRO Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan. Sedangkan menurut Undang-undang

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap per bulan PT. Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan)

Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan) Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 10 12 13 14 15 16 16 17 18 19 20 22 21 23 25 24 26 27 28 29 30 31 37 38 33 32 34 41 35 36 42

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

Peraturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Bank

Peraturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Bank Peraturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Bank PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/6/PBI/2005 TENTANG TRANSPARANSI INFORMASI PRODUK BANK DAN PENGGUNAAN DATA PRIBADI NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti sebagai berikut: a. "Angsuran" adalah besar pembayaran

Lebih terperinci

Manajemen dana bank syariah

Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola atau mengatur dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada

Lebih terperinci

: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )

: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN ) Ringkasan Informasi Produk Giro Mitra Nama : Giro Mitra Produk/Layanan Jenis : Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN ) Data ringkas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. TUGAS MANAJEMEN DANA BANK SYARIAH NAMA KELOMPOK: 1. ADE DIAN SYAHPUTRA (20120730087) 2. IMAM SYAHRONI (20120730088) 3. SYAHRUDIN ANWAR (20120730100) 4. ANDRE EKO CAHYONO (20120730057) 5. NURKHOLIS MAJID

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Astanajapura didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan Astanajapura

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

BAB II DEPOSITO SEBAGAI SALAH SATU SURAT BERHARGA. deposito di Bank lazimnya di letakkan pada persyaratan jangka waktu

BAB II DEPOSITO SEBAGAI SALAH SATU SURAT BERHARGA. deposito di Bank lazimnya di letakkan pada persyaratan jangka waktu BAB II DEPOSITO SEBAGAI SALAH SATU SURAT BERHARGA A. Pengertian Deposito Seperti diketahui salah satu aktivititas perbankan dalam usaha untuk mengumpulkan dana adalah mengarahkan aktivitas deposito. Di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

Lebih terperinci

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk I. Definisi, Manfaat dan Ketentuan Produk Ringkasan Informasi Produk Tabungan Bisnis ib Tabungan Bisnis adalah Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang ditujukan untuk keperluaan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO Sehubungan dengan Peraturan Otoritas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Akad Mudharabah Pada Simpanan IJABAH Investasi Berjangka Mudharabah (IJABAH) adalah fasilitas penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah mutlaqoh

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada Bank Jabar Banten (PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) cabang utama Bandung, penulis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Internal Audit Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasaman Barat

BAB IV PEMBAHASAN. A. Internal Audit Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasaman Barat BAB IV PEMBAHASAN A. Internal Audit Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasaman Barat Internal Audit memiliki peran dan fungsi untuk mengawal jalannya bisnis agar tetap dalam koridor pengendalian internal

Lebih terperinci

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) Perihal : Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM BAB IV ANALISIS SISTEM 4.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Sarimadu PD. BPR Bangkinang Bank Sarimadu PD. BPR Bangkinang yang berada di Jalan DI. Panjaitan No. 96 Bangkinang tidak lahir dengan sendirinya.

Lebih terperinci

FORMULIR APLIKASI PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU

FORMULIR APLIKASI PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU FORMULIR APLIKASI PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU DATA REKENING Produk: Tab Eko Dolar Mata Uang Tab Eko Valas Mata Uang : Tab Ekonomi Tab Eko Yunior Tab Super Ultra * Khusus rekening Super Ultra Buku Tabungan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau Bank ) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG A. Prosedur Tabungan ib Multiguna pada Bank Syariah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang 1. Prosedur

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BANK INDONESIA No. 2/21/DPM Jakarta, 30 Oktober S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

BANK INDONESIA No. 2/21/DPM Jakarta, 30 Oktober S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK DI INDONESIA BANK INDONESIA --------------- No. 2/21/DPM Jakarta, 30 Oktober 2000 S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

Lebih terperinci

FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013

FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013 FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013 1 Q Apakah yang dimaksud dengan Surat Utang Negara? A Yaitu surat berharga yang berupa surat pengakuan hutang dari pemerintah dalam mata uang Rupiah maupun Valuta

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING TAMBAHAN

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING TAMBAHAN FORMULIR PEMBUKAAN REKENING TAMBAHAN Harap lengkapi dengan huruf cetak dan beri tanda di dalam kotak yang disediakan Formulir hanya berlaku untuk CIF dengan Nama dan kondisi yang sama (Single, Joint And

Lebih terperinci

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU 1. PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS dan investasi adalah bagian dari aset lancar yang ada di neraca. Aset lancar adalah aset yang dapat berubah jadi kas dalam waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di indonensia terdapat banyak lembaga keuangan yag tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank.

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK 1 CONTOH PERHITUNGAN JASA GIRO Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei 2002 Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim Nomor Rekening : 10.04.2002.10

Lebih terperinci

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING TAMBAHAN

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING TAMBAHAN FORMULIR PEMBUKAAN REKENING TAMBAHAN Harap lengkapi dengan huruf cetak dan beri tanda di dalam kotak yang disediakan Formulir hanya berlaku untuk CIF dengan Nama dan kondisi yang sama (Single, Joint And

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA No. 6/ 13 /DPM Jakarta, 11 Maret 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Perizinan, Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, Pengawasan, Pelaporan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Tabungan Mabrur Mekanisme tabungan haji di Bank Mandiri Syariah diawali dengan membuka rekening Tabungan Mabrur, kemudian berlanjut dengan setoran tunai

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010 Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010 1. Apakah yang dimaksud dengan SR-010? SR-010 adalah Sukuk Negara Ritel seri ke-10 yang merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dikemukakan dari hasil penelitian dibankbri Cabang Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Tabungan Junior adalah

Lebih terperinci

Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015

Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015 Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015 Menunjuk Peraturan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu yang telah disahkan oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 9 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENEMPATAN UANG DAERAH PADA BANK UMUM DALAM BENTUK DEPOSITO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Republik Indonesia Nomor BUM tanggal 12 Agustus 1961.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Republik Indonesia Nomor BUM tanggal 12 Agustus 1961. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bank Riau yang dulunya bernama Bank Pembangunan Daerah Riau merupakan kelanjutan kegiatan usaha dari PT. BAPERI (PT. Bank Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau bentuk lainya, sedangkan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau bentuk lainya, sedangkan untuk BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman dan

Lebih terperinci