2015 PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
|
|
- Hadi Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ualitas suatu negara dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Mulai dari kalangan bawah, menengah, sampai kalangan atas, memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini didukung pemerintah dengan dicanangkannya wajib belajar 9 tahun. Program ini membantu masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya tetapi tidak memiliki biaya. Selain untuk meningkatkan kualitas, pendidikan juga diperlukan dalam menghadapi kemajuan pembangunan yang berlangsung secara cepat, menuntut SDM yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, salah satunya adalah pengetahuan. Untuk meningkatkan pengetahuan tersebut diperlukan adanya proses pendidikan. Dariyo (2013 : 3) mengemukakan, bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Terdapat tiga macam pendidikan yaitu pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung disekolah, pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, dan pendidikan nonformal adalah pendidikan yang berlangsung ditempat kursus. Tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 tentang pentingnya pendidikan, pada ayat 2 disebutkan bahwa, setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ditegaskan kembali pada ayat 4 bahwa, negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
2 2 pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional. Berdasarkan pasal tersebut, dapat dilihat begitu pentingnya pendidikan sehingga, negara menganggarkan biaya khusus untuk anggaran pendidikan formal. Anggaran pendidikan didistribusikan kepada masing-masing sekolah dalam bentuk bantuan buku maupun uang, untuk menunjang proses egiatan Belajar Mengajar (BM). Dalam proses BM terdapat interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa yaitu kegiatan menyampaikan informasi atau materi pembelajaran, sehingga guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam mengajar. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan maka perlu adanya evaluasi yaitu dengan melihat hasil belajar siswa dalam bentuk nilai. Perolehan nilai siswa dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang dilakukan oleh pihak yang menyelenggarakan pendidikan formal yaitu sekolah. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada paragraf di atas mengenai pendidikan, maka penelitian ini berfokus kepada pendidikan formal dengan objek SM Negeri di Bandung yaitu, SM Negeri 1 Bandung, SM Negeri 3 Bandung, dan SM Negeri 11 Bandung. etiga sekolah tersebut berada pada tingkatan yang sama yaitu sekolah negeri yang memiliki Akreditasi A untuk jurusan atau program keahlian Akuntansi. Akuntansi memiliki prinsip tersendiri dalam proses BM nya. Harti (2009:7) mengungkapkan prinsip akuntansi merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur laporan keuangan, sehingga guru dituntut untuk dapat menjelaskan setiap prosedur yang ada, metode dan teknik akuntansi secara bertahap hingga siswa dapat memahaminya. egiatan belajar mengajar harus dikondisikan dengan baik, guru harus dapat memotivasi siswa dalam belajar. Untuk mencapai hal tersebut seorang guru harus memiliki kompetensi yang baik agar output (hasil belajar) optimal. Pada kenyataannya hasil belajar siswa tidak seluruhnya optimal, hal ini dapat terlihat dari rata-rata nilai ulangan harian, yang masih belum mencapai riteria etuntasan Minimal () untuk sebagian siswa, seperti yang terjadi pada tiga Sekolah Menengah ejuruan (SM) Negeri di Bandung yang memiliki kompetensi keahlian atau jurusan
3 3 Akuntansi, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Daftar Pencapaian Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Pada Mata Pelajaran Akuntansi euangan elas XI SM Negeri 1 Bandung elas M Siswa Sudah Belum yang Sudah yang Belum XI-A ,29% 25,71% XI-A ,56% 19,44% 75 XI-A ,43% 28,57% XI-A ,41% 20,59% (%) - 76,43% 23,57% - - Sumber: Daftar nilai siswa SM Negeri 1 Bandung tahun pelajaran 2014/2015 Tabel 1.2 Daftar Pencapaian Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Pada Mata Pelajaran Akuntansi euangan elas XI SM Negeri 11 Bandung elas M Siswa Sudah Belum yang Sudah yang Belum XI-A ,61% 39,39% XI-A ,97% 29,03% 75 XI-A ,58% 42,42% XI-A ,63% 9,37% (%) - 69,77% 30,23% - - Sumber: Daftar nilai siswa SM Negeri 11 Bandung tahun pelajaran 2014/2015 Tabel 1.3 Daftar Pencapaian Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Pada Mata Pelajaran Akuntansi euangan elas XI SM Negeri 3 Bandung elas M Siswa Sudah Belum Persenntase yang Sudah yang Belum XI-A ,97% 27,03 % 75 XI-A ,92% 23,08 %
4 4 XI-A ,00% 25,00% (%) - 75,00% 25,00% - - Sumber: Daftar nilai siswa SM Negeri 3 Bandung tahun pelajaran 2014/2015 Berdasarkan data tabel di atas, SM Negeri 1 Bandung memiliki empat kelas jurusan Akuntansi. Dari tiga kali ulangan harian yang diberikan oleh guru, ternyata masih terdapat siswa-siswi yang perolehan nilainya berada di bawah nilai, untuk kelas XI-A1 sebesar 25,71%, XI-A2 sebesar 19,44%, XI-A3 sebesar 28,57%, dan XI-A4 sebesar 20,59%. Hal ini juga terjadi di SM Negeri 11 Bandung yang memiliki empat kelas jurusan Akuntansi, dari tiga kali ulangan harian untuk tiga kelas yaitu, XI-A1, XI-A3, dan XI-A4 masih ada siswa yang nilainya dibawah nilai, yaitu secara berurutan sebesar 39,39%, 42,42%, dan 9,37%, sedangkan kelas XI-A2 melaksanakan dua kali ulangan harian, dengan jumlah siswa yang belum mencapai sebesar 29,03%. Selain itu di SM Negeri 3 Bandung terdapat tiga kelas jurusan Akuntansi dengan nilai siswa yang berada dibawah nilai, XI-A1 sebesar 27,03%, sebesar 23,08% dan kelas XI-A3 sebesar 25,00% (daftar nilai terlampir). XI-A2 Berdasarkan wawancara dengan guru dan siswa bahwa, rata-rata penyebab beberapa siswa memiliki hasil belajar di bawah di ketiga sekolah tersebut adalah, kurang memahaminya siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru dan, berkurangnya jumlah jam pelajaran sehingga latihan yang diberikan kurang. Dengan demikian, belum berhasilnya siswa dalam mencapai nilai tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena hasil belajar merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui mutu dan kualitas pendidikan. Apabila hal tersebut dibiarkan, hal ini dapat berakibat buruk bagi siswa sendiri diantaranya siswa akan mengalami kesulitan belajar pada jenjang selanjutnya atau bahkan, siswa tersebut tidak naik kelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian tentang rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai sehingga dapat diperoleh solusi penyelesaiannya. B. Identifikasi Masalah Penelitian
5 5 Teori Behavioristik, dalam teori ini hal terpenting dalam proses belajar adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons (Thobroni & Mustofa, 2013 : 63). Stimulus dapat berupa apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan responsnya adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Untuk mengukur proses belajar, salah satu indikatornya adalah dengan melihat hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa tidak diperoleh begitu saja tetapi banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berikut ini diidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut beberapa ahli: - Menurut Purwanto (2011 : ) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua golongan, yaitu: 1. Faktor Luar a. Lingkungan 1) Alam 2) Sosial b. Instrumental 1) urikulum/ Bahan pelajaran 2) Guru/pengajar 3) Sarana dan fasilitas 4) Administrasi/Manajemen 2. Faktor Dalam a. Fisiologi 1) ondisi fisik 2) ondisi panca indera b. Psikologi 1) Bakat 2) Minat 3) ecerdasan 4) Motivasi 5) ecerdasan kognitif - Menurut pendapat Slameto (2010 : 54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah : 1. Faktor-faktor Internal a. Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) b. Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)
6 6 c. elelahan 2. Faktor-faktor Eksternal a. eluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan) b. Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) c. Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat). Berdasarkan pendapat dua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu kondisi fisik dan psikologi siswa, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Dari banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar, selain yang berasal dari dalam diri siswa yaitu adanya faktor eksternal unit sekolah. Guru merupakan unit sekolah yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses egiatan Belajar Mengajar (BM). Seperti yang diungkapkan oleh Hamalik (2009 : 19) bahwa Pemerintah memandang bahwa guru merupakan media yang sangat penting artinya dalam kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa, mutu guru menentukan mutu generasi muda. Dikemukakan kembali oleh osasih (2012 : 11) sebagai berikut: Terdapat dua variabel yang bermuara dalam kegiatan belajar mengajar, yakni usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki guru (mengajar) dan menjadikan seseorang bisa mencapai tujuan kurikulum (belajar). Menurut Peters (dalam Sudjana, 2013: 22) proses dan hasil belajar siswa bergantung kepada penguasaan mata pelajaran guru dan keterampilan mengajarnya. Guru yang terampil dapat membuat siswa merasa nyaman dan proses belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif dan efektif sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan mudah. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Biggs (dalam Syah, 2011 : 180) seorang pakar psikologi masa kini, membagi konsep mengajar kedalam tiga
7 7 macam pengertian, yaitu kuantitatif, institusional, dan kualitatif. Dalam pengertian institusional mengajar berarti. the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Hasibuan & Moedjiono (2012: 43) mengungkapkan: Untuk mencapai tingkat efektivitas mengajar yang tinggi guru harus menguasai perbuatan mengajar kompleks dan perbuatan kompleks tidak dapat dikuasai secara langsung. Dengan menguasai terlebih dahulu komponen-komponen keterampilan mengajar, maka akan dapat dilaksanakannya kegiatan mengajar secara keseluruhan yang bersifat kompleks. Perbuatan mengajar yang kompleks adalah terdapat sejumlah komponen yang terkandung ketika seorang guru mengajar, yaitu komponen ilmu, teknologi, seni, wawasan dan keterampilan. Dengan latar belakang rendahnya hasil belajar siswa dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh eterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi euangan pada SM Negeri di Bandung. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana gambaran keterampilan mengajar guru pada SM Negeri di Bandung 2. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi euangan 3. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi euangan. D. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
8 8 keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi euangan pada SM Negeri di Bandung Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memperoleh gambaran mengenai kerampilan mengajar guru pada SM Negeri di Bandung 2. Untuk memperoleh gambaran mengenai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi euangan pada SM Negeri di Bandung 3. Untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa. E. egunaan Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan teoritis maupun kegunaan praktis, sebagai berikut: 1. egunaan Teoritis a. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis b. Sebagai bahan informasi bagi berbagai pihak baik guru, sekolah maupun pemerintah 2. egunaan Praktis a. Bagi guru, setelah mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru tehadap hasil belajar siswa, guru dapat menambah keterampilan mengajar yang dimiliki. b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu rekomendasi yang dapat meningkatkan mutu pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang apalagi diera globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilakukan terus menerus di Negara Indonesia secara menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan Sumber Daya Manusia terdidik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Menurut Djamarah (2008:13) mengatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembukuan Undang-Undang Dasar 1945, secara fundamental merupakan pernyataan dan tekad untuk membangun bangsa. Salah satu wujud nyata yang harus ditempuh dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang berkualitas. Dwi Siswoyo,
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian pendidikan, hasil belajar menjadi isu yang memiliki daya tarik untuk diteliti. Hasil belajar yang menjadi soroton dari semua jenjang sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah usaha yang tidak terlepas dari kehidupan manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya dengan kebutuhan lainnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di tengahtengah kompleksitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang sangat penting di era globalisasi ini. Melalui pendidikan diharapkan manusia menjadi sumber daya yang berkualitas sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SMK Pasundan 1 Bandung merupakan Sekolah Menengah Kejuruan rumpun Bisnis dan Manajemen yang merupakan lembaga pendidikan yang terus berupaya menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaran utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi semua orang, terlebih lagi di era globalisasi yang dikenal dengan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa depan. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai cara salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan memiliki tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD 1945 pasal 31 setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, pendidikan bukan hanya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuan secara optimal agar
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia dapat mencapai masa depan yang baik. Adapun pendidikan bukanlah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini zaman semakin berkembang pesat, hal ini ditandai dengan adanya globalisasi. Globalisasi berarti tiap negara bebas untuk mengembangkan usaha di negara
Lebih terperinciPROPOSAL KORELASI ANTARA PENGUASAAN IPA DI SD DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PADA SISWA KELAS VII 1 SMP NEGERI 5 SALAHUTU.
PROPOSAL KORELASI ANTARA PENGUASAAN IPA DI SD DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PADA SISWA KELAS VII 1 SMP NEGERI 5 SALAHUTU Disusun Oleh : NUR INSANI ROLOBESSY NPM : 2009 13 035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan keharusan bagi manusia serta mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik sebagai makhluk individu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi suatu bangsa merupakan salah satu usaha yang strategis dalam rangka mempersiapkan warga negara dalam menghadapi masa depan diri sendiri dan bangsanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal fundamental yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan, manusia akan terangkat derajat dan martabatnya. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memerlukan adanya proses untuk menjadi maju, salah satu proses tersebut adalah dengan mencerdaskan anak bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya manusia untuk meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan agar tidak ketinggalan. Kemajaun teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan pondasi pokok dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan dapat dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan suatu bangsa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah A. Rahmat Dimyati, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia ini segalanya berubah, tidak ada yang abadi melainkan perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber daya manusia menyesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Era globalisasi merupakan era perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya pada globalisasi pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, seperti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa, dengan pendidikan maka bangsa Indonesia diharapkan mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas secara intelektual,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan wadah bagi manusia untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kualitas diri. Suatu bangsa dapat maju apabila masyarakatnya memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang tergolong sebagai negara berkembang di dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan melalui pendidikan sekolah. Kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPeningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Ips 5 Sma Negeri Karangpandan Melalui Model Pembelajaran Sakadumen (One Case Two Minutes)
SEMINARNASIONALPENDIDIKAN (SNP)2016,ISSN:25034855 Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Ips 5 Sma Negeri Karangpandan Melalui Model Pembelajaran Sakadumen (One Case Two Minutes) 1 Tegas Sudibyo
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A
PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA SMA KELAS XI IPS SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari manusia dan tidak terbatas oleh usia. Pendidikan tidak hanya didapat dari pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1 (2003) menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Oleh karena itu, minat mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, baik jasmani maupun rohani. Pendidikan harus ditata atau diperbaiki
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN TEORI 1. Lingkungan Sekolah a. Pengertian Lingkungan Sekolah Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan selalu bersentuhan dengan lingkungan sekitar,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Teori BAB II TINJAUAN TEORITIS 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray a) Pengertian model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray Menurut Isjoni (2010, h.15 ) model pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan secara menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.
1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Sebuah efek langsung pendidikan adalah mendapat pengetahuan. Pendidikan memberikan
Lebih terperincipendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman. Pendidikan adalah pengalaman belajar yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pendidikan adalah pengalaman belajar yang telah diprogramkan secara tepat. Dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pembangunan nasional pada dasarnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Membangun dan membentuk masyarakat Indonesia untuk menjadi manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru 1. Pengertian Kompetensi Guru Sebagai pendidik seorang guru harus dibekali kompetensi. Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan melaksanakan tugas. Menurut
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :
`PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KEMAMPUAN EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI I BATURETNO TAHUN AJARAN 2009 /2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI
PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI Pembimbing 1 : Dr. H. Walidun Husain, M.Si Pembimbing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya manusia. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULIUAN A.
BAB I PENDAHULIUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu usaha yang dilaksanakan secara sadar untuk setiap manusia sebagai upaya untuk meningkatkan kedewasaan dan kualitas sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam hidup, karena pendidikan mempunyai peranan penting guna kelangsungan hidup manusia. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal maupun informal untuk mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyiapan sumber daya manusia merupakan masalah yang mendasar dalam era globalisasi, jika kita tidak ingin kalah bersaing dengan negaranegara lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Penelitian Telah kita ketahui bersama bahwasannya pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam semua aspek kehidupan, karena dengan pendidikan semua orang bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat indonesia. Pembangunan yang dimaksud disini adalah pembangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan permasalahan awal yang diajukan, penelitian ini difokuskan pada masalah kontribusi pembimbing sejarah terhadap hasil belajar warga belajar pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan yang sangat cepat di masyarakat sebagai akibat dari revolusi Public Speaking lebih menjadikan semua bidang kehidupan serba kompetitif. Percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu pendidikan seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan. Agar
Lebih terperinciDWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MINAT MENJADI GURU DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG KARAKTERISTIK GURU DAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPS SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA (TAHUN AJARAN 2009/2010) SKRIPSI Disusun oleh: DWI KUSTIANTI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terpenting dan berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari terbentuknya karakter bangsa. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Segala sesuatu untuk meraih kesuksesan memerlukan proses dan proses yang terjadi disebut proses belajar (Slameto 2010: 1). Menurut Mahmud (2010: 61), belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan suatu negara tidak dapat terlepas dari maju dan berkembangnya pembangunan, pendidikan memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu negara. Proses pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, mau tidak mau manusia harus mengikuti keadaan yang ada kalau manusia masih mempunyai keinginan untuh bertahan hidup. Ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan
Lebih terperinciKata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi
HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Abstrak. Ria Risty Rahmawati. K8409052.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku belajar merupakan kebiasaan belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting bagi manusia supaya memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan, perekonomian,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan pada semua lembaga pendidikan merupakan upaya pembangunan sumber daya manusia, karena melalui lembaga pendidikan tersebut dapat dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling kecil, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan dalam perkembangan untuk mewujudkan diri individu terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Undang-Undang Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi majunya sumber daya manusia, agar terbentuk generasi generasi masa depan yang lebih baik. Proses pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Annisa Tri Desiana, 2013 Pembelajaran Tari Di Sanggar Ringkang Gumiwang Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan pendidikan dalam laju pembangunan merupakan suatu keharusan dan kewajaran. Dikatakan sebagai suatu keharusan, karena pendidikan perlu mengembangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi a. Pengertian Minat Menurut Sardiman (2011: 76), minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Manusia memerlukan pendidikan untuk menjadi manusia seutuhnya. Di indonesia,
Lebih terperinci