MATEMATIKA SEBAGAI INSTRUMEN VISUALISASI FENOMENA SEMESTA ALAM. (Model Matematika Untuk Menjelaskan Kesetimbangan Ion Dalam Larutan Air)
|
|
- Yenny Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATEMATIKA SEBAGAI INSTRUMEN VISUALISASI FENOMENA SEMESTA ALAM (Model Matematika Untuk Menjelaskan Kesetimbangan Ion Dalam Larutan Air) Oleh : Sutardi, S.Si Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Singkawang Disampaiakan pada Studium General Mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas Sainstek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 14 Mei 2010 A. PENDAHULUAN Ilmu kimia merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya manusia dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Berbagai proses kimia sebenarnya telah dikenal sejak puluhan ribu tahun sebelum masehi. Meskipun manusia primitif telah memiliki pengetahuan (knowledge) tentang cara memanfaatkan berbagai bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi Pengetahuan (knowledge) semacam ini tdk dapat dikategorikan sebagai ilmu (science), mengingat ilmu selalu melibatkan dua aspek fundamental sekaligus: Aspek Eksperimental (experimental aspects) yang meliputi fakta hasil observasi, melalui coba-coba (trial and error), pengamatan dan/atau pengu-kuran, dan dan Aspek Teoritikal (theoretical aspects) yang meliputi konsep, yang terdiri atas ilham, intuisi, pengalaman, pemahaman, dan/atau pemikiran teoritik (hukum dan teori). Sebagai science modern, setiap analisis eksperimental kimia memerlukan pengukuran kuantitatif yang tepat, dan setiap pemikiran teoritik analitik dalam kimia memerlukan bahasa yang jelas dan eksplisit, termasuk bahasa matematika. Matematika sebenarnya tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan tetapi lebih luas ia berhubungan dengan alam semesta. The Liang Gie mengutip pendapat seorang ahli matematika bernama Charles Edwar Jeanneret yang mengatakan: Mathematics is the majestic structure by man to grant him comprehension of the universe (matematika adalah struktur besar yang dibangun oleh manusia untuk memberikan pemahaman mengenai jagat raya). Menurut Roy Hollands (1995), matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Yang paling banyak digunakan dalam berbagai bidang disiplin lain misal fisika, kimia, biologi, teknik, komputer, industri, ekonomi, kedokteran dan pertanian adalah aljabar dan perluasan dari ilmu hitung. Cabang ilmu matematika yang lain adalah lmu ukur yang telah diperluas pada tingkat yang lebih tinggi dan 1
2 banyak cabang baru yang bertambah seperti ilmu ukur segitiga, topologi (cabang-cabang matematika yang mempelajari posisi dan posisi relatif unsur-unsur dalam himpunan), mekanika (suatu cabang ilmu yang mempelajari kerja gaya terhadap benda, kesetimbangan dan gerakan), dinamika (mempelajari penyebab dan sebab benda-benda nyata bergerak), statistika (cabang matematika yang menangani segala macam data numeris yang penting bagi masalah dalam berbagai cabang kehidupan manusia, misal cacah jiwa, angka kematian, angka produktivitas, pertanian, angka perdagangan), peluang (kebolehjadian atau angka banding banyaknya cara suatu kejadian dapat muncul dan jumlah banyaknya semua kejadian yang dapat muncul), analisis (cara memeriksa suatu masalah, untuk menemukan semua unsur dasar dan hubungan antara unsur-unsur yang bersangkutan) dan logika, dan banyak lagi yang lainnya. Ilmu kimia sebagai science modern memerlukan matematika untuk menjelaskan suatu proses kimia. Ilmu kimia sendiri merupakan suatu cabang ilmu yang di dalamnya mempelajari bangun (strukutur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam prosesproses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Salah satu ilmu dalam kimia adalah kimia teori, dimana metode matematika yang dikombinasikan dengan hukum dasar fisika akan dapat menjelaskan suatu proses kimia yang bersangkutan. Representasi ideal dari sistem nyata yang dijabarkan atau dinyatakan dalam bentuk simbol dan pernyataan matematik sering disebut dengan model matematika (Cooper, 1977). Dengan kata lain model matematik merepresentasikan sebuah sistem dalam bentuk hubungan kuantitatif dan logika, berupa suatu persamaan matematik. Pada model matematik replika/tiruan dari feomena/peristiwa alam dideskripsikan melalui satu set persamaan matematik. Kecocokan model terhadap fenomena alam yang dideskripsikan tergantung dari ketepatan formulasi persamaan matematiknya. Model matematik seringkali digunakan untuk mempelajari fenomena alam nyata termasuk bidang kimia yang kompleks dengan cara analisis, serta untuk menyelidiki hubungan antara parameter yang mempengaruhi fungsi sistem dalam proses yang kompleks. Dengan model matematik mempunyai lebih banyak keuntungan daripada mendeskripsikan permasalahan secara lisan, karena model ini mendeskripsikan permasalahan dengan sangat ringkas. Keseluruhan struktur permasalahan cenderung menjadi lebih dapat dipahami, serta membantu mengungkapkan hubungan sebab - akibat yang penting (Mananoma dan Soetopo, 2008). Model matematika mewakili idealisasi dan simplifikasi realitas, yakni model tersebut mengabaikan detail dari proses alam dan menfokuskan pada manifestasi intinya. Misalnya hukum Newton II tentang gerak : laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya resultante yang bekerja padanya. 2
3 F = ma a = F/m Persamaan ini tidak memasukkan pengaruh relativitas yang pengaruhnya kecil ketika dikenakan pada benda dan gaya yang berinteraksi pada atau disekitar permukaan bumi pada kecepatan dan pada skala yang tampak mata manusia. Model matematika menghasilkan hasil yang dapat diulangi, dan sebagai akibatnya, dapat digunakan untuk tujuan prediksi. Sebagai contoh, jika gaya pada benda dan massanya diketahui, persamaandiatasdapat digunakan untuk menghitung percepatan. B. ISI Jika suatu senyawa yang dapat larut dalam air dilarutkan dalam air, maka terdapat senyawa yang larut sebagai bentuk molekulnya dan terdapat senyawa yang larut sebagai bentuk ion-ionnya. Senyawa yang larut sebagai bentuk molekulnya disebut senyawa nonelektrolit dan yang larut dalam bentuk ion-ionnya disebut senyawa elektrolit. Disebut sebagai senyawa elektrolit karena senyawa tersebut bila dilarutkan dalam air dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa elektrolit terdiri dari asam dan basa kuat, asam dan basa lemah serta garam. Dalam kesetimbangan larutan ion dalam air, terdapat dua masalah penting yang menyangkut tentang perhitungan konsentrasi-konsentrasi ion tersebut dalam larutan: 1. Masalah perhitungan yang menyangkut larutan murni dari asam dan basa lemah atau garam dari asam dan basa lemah. 2. Masalah perhitungan yang menyangkut tentang larutan buffer di mana mengandung asam lemah dan garamnya dari basa kuat atau basa lemah dan garamnya dari asam kuat. B.1 Model Matematika untuk Menentukan ph Asam dan Basa Lemah Misal suatu asam lemah dilarutkan dalam air: HA H + + A - Di dalam larutan, reaksi di atas selalu diikuti oleh dissosiasi air: H 2 O H + + OH - Masalah umum yang timbul adalah bagaimana menghitung [HA], [A - ], [H + ], and [OH - ]. Masalah ini adalah masalah perhitungan matematika. Karena terdapat empat variable yang tidak diketahui, maka harus terdapat empat persamaan dengan empat variable tersebut. Keempat persamaan tersebut dapat diperoleh dari konsep-konsep kimia: Kesetimbangan larutan (Equilibrium Expressions), Hubungan keseimbangan muatan 3
4 (Charge Balance Relations), dan hubungan keseimbangan massa (Mass Balance Relations) (Narsito, 2010) 1. Dari konsep kesetimbangan larutan: HA H + + A - H 2 O H + + OH H -...(1)....(2) 2. Dari konsep hubungann keseimbangan muatan:.. (3) 3. Dari konsep hubungann keseimbangan massa:......(4) [HA], [H + ], [A - ], and [OH - ] dimungkinkan untuk dapat diselesaikan secara simultan dari persamaan (1), (2), (3), dan (4). Dari persamaan (3) (Charge Balance Relations): [A - ] = [H + ] - [OH - ] Dengan mensubstitusi persamaan (2) ke persamaan (3) diperoleh: [A - ] = [H + ] - K w /[H + ]...(5) Dengan menata ulang persamaan (4) [HA] = C a - [A - ] [HA] = C a - [H + ] + K w /[H + ]..(6) Dengan mensubstitusikann persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) diperoleh: 4
5 Pada larutan yang sangat lemah sekalipun, [H + ] secara umum lebih besar dari 10-6 M, artinya K w /[H + ] < 10-8 M. Sehingga : Pada konsentrasi asam lemah yang tinggi C a >> [H + ], Sehingga: B.2. Model Matematika untuk Menentukan ph Larutan Penyangga Larutan Penyangga/ /buffer adalah larutan yang mengandung komponen asam lemah atau basa lemah dengan garamnya. B.2.1 Larutan Penyangga Asam Mengandung komponen asam lemah dan basa konjugasinya dari basa kuat. Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan mekanisme: a. Mencampurkan asam lemah dengan garamnya yang berasal dari basa kuat. Misalnya : - CH 3 COOH + CH 3 COONa (komponen buffernya adalah CH 3 COOH dan CH 3 COO - ) - H 2 CO 3 + NaHCO O 3 (komponen buffernya adalah H 2 CO 3 dan HCO - 3 ) b. Mencampurkan asam lemah dengan basa kuat di mana asam lemah dibuat dalam jumlah berlebih. Kelebihan asam lemahnya akan bercampur dengan basa konjugasinya dari basa kuat. Misalnya : 100 ml CH 3 COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M Maka akan terjadi reaksi: CH3COOH (aq) +NaOH (aq) CH 3 COONa (aq) + H 2 O (l) Mula-mula: 10 mmo 5 mmol Reaksi: 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol Sisa: 5 mmol 5 mmol Membentuk buffer 5
6 Penentuan ph buffer asam dapat didekati dengan model matematika sebagai berikut: Misalkan buffer asam yang dibuat dari campuran asam lemah HA dan garamnya NaH, akan terdisosiasi sebagai berikut: NaA Na + + A - HA H + + A - H 2 O H + + OH - 1. Dari konsep kesetimbangan larutan: NaA Na + + A - HA H + + A - H 2 O H + + OH -...(1)....(2) 2. Dari konsep hubungan keseimbangan muatan:.. (3) 3. Dari konsep hubungan keseimbangan massa: (4)....(5) Agar diperoleh nilai [H + ], maka [Na + ], [A - ], and [OH-] pada charge balance relation (3) harus disubstitusi sedemikian sehingga diperoleh [H + ] atau suatu nilaii yang diketahui. Dari persamaan (2): [OH - ] = K w /[H + ]....(6) Dari persamaan (1) K a [HA] = [H + ][A - ]/K Jika persamaan tersebut disubstitusi ke persamaan (5): 6
7 [HA] + [A - ] = C a + C s [H + ][A - ]/K a + [A - ] = C a + C s [H + ][A - ] + K a [A - ] = K a (C a + C s ).....(7) Substitusi persamaan (4), (6), and (7) ke dalam charge balance relation (3) akan menghasilkan: Pada kondisi umum, C a >> [H + ] dan C g >> [H + ], sehingga: 7
8 B.2.2 Larutan Penyangga Basa Mengandung komponen basa lemah dan asam konjugasinya dari asam kuat. Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan mekanisme : a. Mencampurkan basa lemah dengan garamnya yang berasal dari asam kuat. Misalnya : - Larutan NH 3 + Larutan NH 4 Cl (komponen buffernya adalah NH 3 dan NH + 4 ) - Larutan Fe(OH) 2 + FeCl 2 (komponen buffernya adalah Fe(OH) 2 dan Fe 2+ ) b. Mencampurkan basa lemah dengan asam kuat di mana basaa lemah dibuat dalam jumlah berlebih. Kelebihan basa lemahnya akan bercampur dengan basa konjugasinya dari asam kuat. Misalnya: 100 ml NH 3 0,1 M + 50 ml HCl 0,1 M Maka akan terjadi reaksi: NH 3 (aq) + HCl (aq) NH 4 Cl (aq) Mula-mula: 10 mmol 5 mmol Reaksi: 5 mmol 5 mmol 5 mmol - Sisa: 5 mmol 5 mmol Membentuk buffer Penentuan ph buffer basa dapat didekati dengan model matematika sebagai berikut: Misalkan buffer basa yang dibuat dari campuran asam lemah NH 3 dalam H 2 O dan garamnya NH 4 Cl, akan terdisosiasi sebagai berikut: NH 4 Cl NH 4 + Cl - NH 3 + H 2 O + NH 4 + OH - H 2 O H + OH - 1. Dari konsep kesetimbangan larutan: NH 4 Cl NH Cl - NH 3 + H 2 O + NH 4 + OH -....(1) 8
9 H 2 O H + + OH -....(2) 2. Dari konsep hubungann keseimbangan muatan: (3) 3. Dari konsep hubungann keseimbangan massa: (4) (5) Dari persamaan (2): [H + ] = K w /[OH - ] (6) Dari persamaan (1) [NH 3 ] = [NH + 4 ][OH - ]/K b Substitusi persamaan (1) ke persamaan (5) diperoleh: [NH 3 ] + [NH + 4 ] = C b + C s [NH + 4 ][OH - ]/K b + [NH + 4 ] = C b + C s [NH + 4 ][OH - ] + K b b[nh + 4 ] = K b (C b + C s )... (7) Substitusi persamaan (4), (6), dan (7) pada charge balance relation (3) akan menghasilkan : 9
10 ... (8) Substitusi [OH - ] = K w /[H + ] ke persamaan (8) akan diperoleh : Pada kondisi umum, C b >> K w /[H + ] & C s >> K w /[H + ], sehingga: B.3 Model Matematika untuk Menentukan ph Larutan Terhidrolisis Hidrolisis merupakan istilah reaksi suatu zat dengan air. Bila asam dan basa direaksikan, maka akan menghasilkan suatu garam. Garam bila dilarutkan dalam air akan terion menjadi kation dan anion. Kation dan anion ini ada yang dapat bereaksi dengan air dan ada yang tidak bereaksi dengan air. 10
11 B.3.1 Garam dari basa kuat dan asam kuat Contoh : NaC Na + (aq) + H 2 O (l) Tidak terjadi reaksi Cl - (a Cl (aq) (aq) + H 2 O (l) Na + (aq) + Cl - (aq) [H + ] = [OH - ] Larutan netral Tidak terjadi reaksi Perhitungan ph dapat dilakukan dengan pendekatan matematika sebagai berikut: 1. Dari konsep kesetimbangan larutan: NaCl Na + + Cl - H 2 O H + + OH -....(1) 2. Dari konsep hubungan keseimbangan muatan: [Na + ] + [H + ] = [Cl - ] + [OH - ]. (2) 3. Dari konsep hubungan keseimbangan massa: [Na + ] = [Cl - ] = C s (3) Dari persamaan (2) dan persamaan (3): [Na + ] + [H + ] = [Cl - ] + [OH - ] C s + [H + ] = C s + K w /[H + ] [H + ] 2 = K w 2 ph = pk w ph = ½ pk K w B.3.2 Garam dari basa kuat dan asam lemah NaOAc Na + + OAc - Na + + H 2 O OAc - + H 2 O HOAc + OH - [H + ] < [OH - ] Larutan bersifat basa 11
12 Perhitungan ph dapat dilakukan dengan pendekatan matematika sebagai berikut: 1. Dari konsep kesetimbangan larutan: NaOAc Na + + OAc - HOAc H + + OAc - H 2 O H + + OH -....(1)....(2) 2. Dari konsep hubungan keseimbangan muatan: [Na + ] + [H + ] = [OAc - ] + [OH - ]....(3) 3. Dari konsep hubungan keseimbangan massa: [Na + ] = C s......(4) [HOAc] + [OAc - ] = C s.. (5) Substitusi persamaan (5) ke persamaan (1) diperoleh: K a (C s [OAc - ]) = [H + ][OAc - ] Substitusi persamaan tersebut, persamaan (2), (4), dan (6) ke charge balance relation (3) : 12
13 ph = ½ pk w + ½ pk a + ½ log C s B.3.3 Garam dari basa lemah dan asam kuat NH 4 Cl NH 4 + Cl - + NH 4 + Cl - + H 2 O NH 4 OH + H + + H 2 O [H + ] > [OH - ] Larutan bersifat asam Perhitungan ph dapat dilakukan dengan pendekatan matematika sebagai berikut: 1. Dari konsep kesetimbangan larutan: NH 4 Cl NH Cl - NH H 2 O NH 4 OH + H + H 2 O H + + OH -..(1).....(2) 2. Dari konsep hubungan keseimbangan muatan: [NH + 4 ] + [H + ] = [Cl - ] + [OH - ].....(3) 3. Dari konsep hubungan keseimbangan massa: [Cl - ] = C s (4) [NH 3 ] + [NH + 4 ] = C s (5) Substitusi persamaan (5) ke persamaan (1) diperoleh: K b (C s [NH + 4 ]) = K b (C s [NH + 4 ]) 13
14 ..... (6) Substitusi persamaan tersebut, persamaan (2), (4), dan (6) ke dalam charge balance relation (3) diperoleh: ph = ½ pk w - ½ pk b - ½ log C s B.3.4 Garam dari basa lemah dan asam lemah NH 4 OAc NH H 2 O OAc - + H 2 O NH OAc - NH 4 OH + H + HOAc + OH - [H + ] vs [OH - ] Sifat larutan tergantung dari harga K a dan K b Perhitungan ph dapat dilakukan dengan pendekatan matematika sebagai berikut: 14
15 1. Dari konsep kesetimbangan larutan: NH 4 OAc NH H 2 O NH OAc - NH 4 OH + H (1) OAc - + H 2 O HOAc + OH -...(2) H 2 O H + + OH (3) 2. Dari konsep hubungan keseimbangan muatan: [NH + 4 ] + [H + ] = [OAc - ] + [OH - ].....(4) 3. Dari konsep hubungan keseimbangan massa: [NH 4 OH] + [NH + 4 ] = C s.....(5) [HOAc] + [OAc - ] = C s....(6) Substitusi persamaan (5) ke persamaan (1) diperoleh: K b (C s [NH + 4 ]) = [NH + 4 ][OH - ]...(7) Substitusi persamaan (6) ke persamaan (2) diperoleh: K a (C s [OAc - ]) = [H + ][OAc - ]...(8) Substitusi persamaan (3), (7), dan (8) ke dalam charge balance relation (4) diperoleh: 15
16 ph = ½ pk w + ½ pk a - ½ pk b C. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ilmu kimia merupakan suatu cabang ilmu yang di dalamnya mempelajari bangun (strukutur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Salah satu ilmu dalam kimia adalah kimia teori, dimana metode matematika yang dikombinasikan dengan hukum dasar fisika akan dapat menjelaskan suatu proses kimia yang bersangkutan 2. Model matematik seringkali digunakan untuk mempelajari fenomena alam nyata termasuk bidang kimia yang kompleks dengan cara analisis, serta untuk menyelidiki hubungan antara parameter yang mempengaruhi fungsi sistem dalam proses yang kompleks. 3. Model matematika mewakili idealisasi dan simplifikasi realitas, yakni model tersebut sering mengabaikan detail dari proses alam dan menfokuskan pada manifestasi intinya. 4. Dari pemodelan matematika dapat ditentukan ph dari asam dan basaa kuat, asam dan basa lemah, larutan buffer dan larutan garam. 16
17 Daftar Pustaka Cooper,L., Bhat,U.N.,dan LeBlanc,L.J., 1977, Introduction to Operation Research Models, W.B.Saunders Company, Philadelphia Mananoma, Tiny dan Soetopo, Widandi, 2008, Pemodelan Sebagai Sarana Dalam Mencapai Solusi Optimal, Jurnal Teknik Sipil FT-UGM Volum No.3, Juni 2008, yogyakarta Narsito, 2010, Ionic Equilibria In Aqueous Solution, Jurusan Kimia FMIPA UGM, Yogyakarta Permana, Irvan, 2009, Memahami K imia SMA/MA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta Roy Hollands, 1995, Kamus Matematika, Erlanga, Jakarta The Liang Gie, 1999, Filsafat Matematika, Pusat Belajar Ilmu Berguna, Yogyakarta 17
kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran
KTSP K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami mekanisme reaksi asam-basa. 2. Memahami stoikiometri
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila
Lebih terperinciKimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.
Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila
Lebih terperinciCH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5
Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah... A. NH 4 Cl C. K 2 SO 4 D. CH 3 COONa E. CH 3 COOK Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal
Lebih terperinciwanibesak.wordpress.com 1
Ringkasan, contoh soal dan pembahasan mengenai asam, basa dan larutan penyangga atau larutan buffer Persamaan ionisasi air H 2O H + + OH Dari reaksi di atas sesuai hukum kesetimbangan, tetapan kesetimbangan
Lebih terperinciLarutan Penyangga XI MIA
Larutan Penyangga XI MIA Komponen Larutan Penyangga Larutan Penyangga Asam Terdiri dari Asam lemah dan basa konjugasinya (Contoh : CH 3 COOH dan CH 3 COO -, HF dan F - ) Cara membuatnya : 1. Mencampurkan
Lebih terperinciLarutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa
Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau campuran basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga disebut juga larutan penahan atau larutan dapar atau buffer.
Lebih terperinciPETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.
PETA KONSEP Larutan Penyangga mempertahankan berupa ph Larutan Penyangga Asam mengandung Larutan Penyangga Basa mengandung Asam lemah Basa konjugasi Asam konjugasi Basa lemah contoh contoh contoh contoh
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS
6 LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS A. LARUTAN PENYANGGA B. HIDROLISIS Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan
Lebih terperinciBAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar
Kimia XI SMA 179 BAB 6 Larutan Penyangga Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga dan komponen penyusunnya. 2. Merumuskan persamaan
Lebih terperinciTentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!
Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang cara menghitung ph dan poh larutan asam basa berdasarkan konsentrasi ion [H + ] dan [OH ] SMA kelas 11 IPA. Berikut contoh-contoh soal yang bisa
Lebih terperinci2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll
LOGO Bab 08 Asam Basa Apa yang terjadi? - Koma - Tulang keropos - Sesak napas - dll 1 Ikhtisar Teori Asam Basa Sifat Asam-Basa dari Air ph-suatu ukuran keasaman Kesetimbangan Asam-Basa Lemah dan Garam
Lebih terperinciBAB 7. ASAM DAN BASA
BAB 7. ASAM DAN BASA 7. 1 TEORI ASAM BASA 7. 2 TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA 7. 3 KONSENTRASI ION H + DAN ph 7. 4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR ph) 7. 5 CAMPURAN PENAHAN 7. 6 APLIKASI
Lebih terperinciMATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP
MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP PENDAHULUAN Kalian pasti mendengar penyedap makanan. Penyedap makanan yang sering digunakan adalah vitsin. Penyedap ini mengandung monosodium glutamat
Lebih terperinciLEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA Gedung D6. Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Telp. 8508035 LEMBAR SOAL Mata
Lebih terperinciPresentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab17 Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Larutan buffer adalah larutan yg terdiri dari: 1. asam lemah/basa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.
LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober 2012 14.00 s/d 16.00 wib TUJUAN : 1. Agar mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip
Lebih terperinciDikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart
Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart a. AK + BK ph = 7 B. AK + BL ph < 7 C. AL + BK ph >
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013
LARUTAN PENYANGGA [Yea r] LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013 MARI BELAJAR Indikator Produk Menjelaskan komponen pembentuk larutan penyangga dengan berpikir kritis. Menjelaskan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Diskusi
Bab IV Hasil dan Diskusi IV.1 Hasil Eksperimen Eksperimen dikerjakan di laboratorium penelitian Kimia Analitik. Suhu ruang saat bekerja berkisar 24-25 C. Data yang diperoleh mencakup data hasil kalibrasi
Lebih terperinciI. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA
I. LARUTAN BUFFER II. TUJUAN 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer III. TINJAUAN PUSTAKA Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu larutan
Lebih terperinciKIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013
Kurikulum 2006/2013 KIMIa K e l a s XI ASAM-BASA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kesetimbangan air. 2. Memahami pengaruh asam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pembelajaran Belajar adalah proses bagi siswa dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri. Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan
Lebih terperinciLarutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan terapannya. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
Lebih terperinciM 0,4 0,1 0,2 B 0,1 0,1 0,1 0,1 S 0,3-0,3 0,1 POH = -
1. Campuran di bawah ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah.... A. Asam nitrat dengan natrium asetat B. Asam fosfat dengan natrium asetat C. Asam nitrat dengan kalium nitrat D.Asam asetat dengan
Lebih terperinciRangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
Lebih terperinciH + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi
Netralisasi a. Netralisasi Neutralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi antara proton (atau ion hidronium) dan ion hidroksida membentuk air. Dalam bab ini kita hanya mendiskusikan netralisasi di larutan
Lebih terperinciTitrasi asam kuat-basa kuat
TITRASI ASAM-BASA KURVA TITRASI plot atau kurva antara ph atau poh terhadap volume titran untuk menguji apakah suatu reaksi dapat digunakan untuk analisa titrimetri ataukah tidak memilih indikator Titrasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mempelajari sains, termasuk Ilmu Kimia kurang berhasil jika tidak
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Praktikum Mempelajari sains, termasuk Ilmu Kimia kurang berhasil jika tidak ditunjang dengan praktikum yang dilaksanakan dilaboratorium. Laboratorium disini dapat berarti
Lebih terperinciSOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR
SOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR NAMA : KHOERUL ANAM KELAS : XI MIA 2 21. Dicampurkan dua larutan yaitu 50 ml NaOH 0,1 M dan 50 ml CH3COOH 0,2 M. Tentukan apakah campuran tersebut membentuk larutan
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan
Lebih terperinciNova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN
V. PEMBAHASAN Praktikum yang dilaksanakan tanggal 3 Oktober 2011 mengenai pembuatan larutan buffer dan pengujian kestabilannya. Larutan buffer adalah campuran asam/basa lemah dan basa/asam konjugasinya
Lebih terperinciGALAT TITRASI. Ilma Nugrahani
GALAT TITRASI Ilma Nugrahani Galat Titrasi Adalah galat yang terjadi karena indikator berubah warna sebelum atau sesudah titik setara ditunjukkan dari kurva titrasi titik akhir titik ekivalen. Dapat disebabkan
Lebih terperinciPresentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab 16 Asam dan Basa Asam Memiliki rasa masam; misalnya cuka mempunyai rasa dari asam asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun
Lebih terperinciLARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA
LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA A. Pengertian Larutan Penyangga Larutan penyangga biasa disebut juga dengan larutan Buffer atau larutan Dapar. Dimana larutan penyangga merupakan larutan yang mampu
Lebih terperinciSoal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP
Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP Θ Asam Basa 1. Jelaskan Pengertian Asam Basa menurut arrhenius! Asam Zat yang dalam air melepaskan ion H + Basa Senyawa yang
Lebih terperinciChapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih
Lebih terperinciBAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT STANDAR KOMPETENSI 3 : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 3.1 : Menyelidiki daya hantar listrik berbagai
Lebih terperinciSoal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga
Bab 7 Soal-Soal Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Larutan Penyangga 1. Berikut ini yang merupakan pasangan asam basa terkonjugasi (A) H 3 O + dan OH
Lebih terperinciKIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA
KIMIA LARUTAN Pada topik ini larutan yang dimaksud dibatasi pada larutan dengan pelarut air (aqueous solution). Air merupakan pelarut universal, tersedia melimpah, mudah untuk dimurnikan dan tidak beracun.
Lebih terperinciSKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry
SKL- 3: LARUTAN 3 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. o Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan o Mendeskripsikan konsep ph larutan o Menghitung konsentrasi
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DISERTAI HIERARKI
Lebih terperinciReaksi dalam larutan berair
Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )
LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinciDerajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)
Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh) Berdasarkan teori asam basa Arhenius, suatu larutan dapat bersifat asam, basa atau netral tergantung pada konsentrasi ion H+ atau ion OH dalam larutan tersebut.
Lebih terperinciLampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) I. Analisis Indikator 4. Memahami sifat-sifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan terapannya SMAN 1 Dasar SMAN 4 Bandung SMAN 1 Cimahi SMAN
Lebih terperinciLampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta
Lampiran 3 95 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan
Lebih terperinciBAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada materi titrasi asam basa
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada materi titrasi asam basa dilakukan tiga tahap yaitu tahap pertama melakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299
PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :
Lebih terperinciSMP kelas 7 - KIMIA BAB 3. ASAM, BASA, DAN GARAMLatihan Soal 3.7
SMP kelas 7 - KIMIA BAB 3. ASAM, BASA, DAN GARAMLatihan Soal 3.7 1. Reaksi yang terjadi antara asam dan basa sehingga dapat menghasilkan garam disebut... Reduksi Oksidasi Fermentasi isasi Kunci Jawaban
Lebih terperinciPokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman
Kesetimbangan Ionik Pokok Bahasan Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman Teori tentang asam dan basa Arrhenius: Asam: zat yg
Lebih terperinciPenambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan. CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah
Larutan bufer* merupakan sistem larutan yang dapat mempertahankan lingkungannya dari pengaruh seperti oleh penambahan sedikit asam/basa kuat, atau oleh pengenceran. Sistem bufer terdiri atas dua komponen,
Lebih terperinciKelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Tim Dosen Kimia Dasar FTP UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kelarutan (s) Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.
Lebih terperinciSOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang
Lebih terperinciTUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:
TUGAS KIMIA TITRASI ASAM BASA Disusun oleh: Nama : Kelas : SMA NEGERI 1 BAJAWA 2015 TITRASI ASAM BASA 1. Prinsip Dasar Titrasi netralisasi adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi antara suatu asam dengan
Lebih terperinciPRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA
PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab 16 Asam dan Basa Asam
Lebih terperinciTeori Asam-Basa Arrhenius
Standar Kompetensi emahami terapannya. sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan Kompetensi Dasar enjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius mengklasifikasi berbagai larutan asam, netral, dan
Lebih terperinciYusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA ASPEK MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 3 MALANG TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinci2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:
. Atom X memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum: n =, l =, m = 0, dan s =. Periode dan golongan yang mungkin untuk atom X adalah A. dan IIIB B. dan VA C. 4 dan III B D. 4 dan V B E. 5 dan III
Lebih terperinciSMA Negeri 6 Denpasar Alamat Jalan Raya Sanur Tlp : 0361(247843) Denpasar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Pelajaran : Kimia Materi : Reaksi Asam Basa dan Perhitungannya Kelas / Smt : XI / 2 Oleh : I Wayan Subaga SMA Negeri 6 Denpasar Alamat Jalan Raya Sanur Tlp
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/semester : Madrasah Darul Ihksan Samarinda : Kimia : Larutan Penyangga : XI /Genap Tahun Ajaran : 2012/2013 Alokasi waktu
Lebih terperinciLARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
HANDOUT klik di sini LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina (4301414032) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 PENGERTIAN LARUTAN
Lebih terperinci1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:
SOAL-SOAL BAB 5 LARUTAN ASAM BASA/ Kimia Erlangga 2B 1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: No Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 X Merah Biru 2 Y Merah Merah
Lebih terperinciMODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10
SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,
Lebih terperincikimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik
K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH 2 ) 2 CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N 2 = ton/tahun?
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: TERMOKIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: ΔH c C 2 H 5 OH = -1380 kj/mol ΔH d C 6 H 12 O 6 = -60 kj/mol ΔH c C
Lebih terperinciBab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah
Lebih terperinciSMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2
SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry Untuk memahami konsep larutan buffer perlu diketahui konsep asam basa. Konsep asam basa ada tiga yaitu menurut Arrhenius, Bronsted
Lebih terperinciD. 8 mol S E. 4 mol Fe(OH) 3 C. 6 mol S Kunci : B Penyelesaian : Reaksi :
1. Perhatikan reaksi, 2 Fe 2 S 3 + 3O 2 + 6 H 2 O 4 Fe(OH) 3 + 6S Jika 2 mol Fe 2 S 3, 2 mol O 2 dan 3 mol H 2 O bereaksi dengan sempurna, akan dihasilkan : A. 3 mol Fe(OH) 3 B. 2 mol Fe(OH) 3 D. 8 mol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan ilmu pengetahuan merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT
5 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT A. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT B. ELEKTROLIT DAPAT BERUPA SENYAWA ION ATAU SENYAWA KOVALEN Ketika Anda terluka, luka tersebut dapat dibersihkan disterilkan
Lebih terperinciASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA
ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA Asam merupakan zat yang yang mengion dalam air menghasilkan ion H + dan basa merupakan zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH -. ASAM Asam
Lebih terperinciHidrolisis Garam. Model Problem Based Learning (PBL)
E-BOOK KIMIA Hidrolisis Garam Special video included Model Problem Based Learning (PBL) Penulis Barista Kristyaningsih Pembimbing Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D Prof. Sentot Budi R., Ph.D Untuk Kelas
Lebih terperinciL A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA
L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan
Lebih terperinciLEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) HIDROLISIS
LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) HIDROLISIS 1. 50 ml larutan asam nitrit 0,2 M dicampur dengan 25 ml KOH 0,4 M, lalu ditambahkan air lagi hingga volume larutan menjadi 350 ml. Jika Ka HNO 2 = 4 10-8. hitung
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER Nama : Fathul Muin NIM : 12/334686/PA/14919 LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA DASAR
Lebih terperinciBab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa
Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciPembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010
Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 26. Diketahui lambing unsur Fe, maka jumlah p +, e - dan n o dalam ion Fe 3+ adalah.... Jawab :, Fe 3+ + 3e - Fe [ 18 Ar] 4s 2 3d 6 [
Lebih terperinciSOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA
SOAL KIIA 1 KELAS : XI IPA PETUNJUK UU 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciD kj/mol E kj/mol
1. Dari data : 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (l) H = -571 kj 2Ca (s) + O 2 (g) 2CaO(s) H = -1269 kj CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH)2(s) H = -64 kj Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca(OH) 2 (s) sebesar... A. -984
Lebih terperinciLarutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.
Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa. Peniadaan perubahan ph tersebut dikenal sebagai aksi dapar.
Lebih terperinciBAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengkategorian Penggunaan Level Mikroskopik dalam Buku Teks. Kimia SMA pada Materi Larutan Penyangga
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan 4.1.1 Pengkategorian Penggunaan Level Mikroskopik dalam Buku Teks Kimia SMA pada Materi Larutan Penyangga Penggunaan level mikroskopik dalam buku teks
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Berpikir Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Dengan berpikir seseorang dapat mengolah berbagai informasi yang diterimanya dan mengembangkannya
Lebih terperinciPersiapan UN 2018 KIMIA
Persiapan UN 2018 KIMIA 1. Perhatikan gambar berikut! Teori atom yang muncul setelah percobaan tersebut menyatakan bahwa... A. Atom-atom dari sebuah unsur identik dan berbeda dengan atom unsur lain B.
Lebih terperinciDERAJAT KEASAMAN (ph)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR DERAJAT KEASAMAN (ph) DISUSUN OLEH FAISAL ARSYAD (13513128) NURUL FIKRI (13513136) JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Lebih terperinciPraktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
I. Judul Percobaan Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & dalam Suasana Asam Kuat II. Tanggal Percobaan Senin, 8 April 2013 pukul 11.00 14.00 WIB III. Tujuan Percobaan Menentukan orde reaksi
Lebih terperinciPERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.
A B PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi. Dasar Teori Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek penelitian ini adalah enam orang siswa SMA kelas XI IPA yang sudah
Lebih terperinciKelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB
Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : 10.15 11.45 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas Anda
Lebih terperinciLOGO TEORI ASAM BASA
LOGO TEORI ASAM BASA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP 2012 Beberapa ilmuan telah memberikan definisi tentang konsep asam basa Meskipun beberapa definisi terlihat kurang jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA
PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA 1 Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar natrium karbonat dan natrium hidrogen karbonat dengan titrasi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) 6844576 Banyumas 53171 ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Mata Pelajaran : Kimia
Lebih terperinci