FORMAPPI 9 Februari Jl. Matraman No.32 B, Jakarta Timur Phone Fax
|
|
- Suparman Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FORMAPPI 9 Februari 2010 Jl. Matraman No.32 B, Jakarta Timur Phone Fax formappi@cbn.net.id
2 F- GERIND RA 1. Merger bank Picco, CIC, Dampac menjadi BC: F- Gerindra tidak setuju dengan merger ketiga bank tersebut menjadi BC 2. Bank Indonesia (BI): F- Gerindra menilai pengawasan BI lemah karena membuat keputusan untuk me-merger 3 bank sakit menjadi BC. Selain itu, merger bisa sangat mungkin terjadi karena dipengaruhi oleh aktor di internal BI yang mencari keuntungan dibalik merger tersebut 3. Sri Mulyani dan Boediono: F- Gerindra menilai bahwa ketua. KSSK dan BI telah lalai melakukan pengambilan keputusan bail out tanpa sepengetahuan pejabat adinterim. Keduanya harus bertanggungjawab. 4. Bail out: F-Gerindra menilai pengambilan keputusan bail out BC tidak memiliki alasan dan landasan hukum yg kuat 5. LPS: F-Gerindra menilai dana LPS adalah uang negara 1. BI telah melakukan pelanggaran dengan melakukan merger bank-bank yang tdk memenuhin syarat menjadi bank Century. 2. BI telah lalai dalam melakukan pengawasan thd Bank century. BI tdk menjatuhkan sanksi atas pelanggaran perbankan yang telah dilakukan Bank Century dlm thn BI telah melakukan pelanggaran thd aturannya sendiri yakni dgn memberikan FPJP kepada Bank Century pd saat BC tdk lagi memenuhi syarat sbg Bank penerima FPJP. 4. Penetapan Bank Century sbg bank gagaloleh KSSK dinilai tdk berdasarkan pd alasan serta tdk mempunyai landasan hukum yang kuat. 5. Keputusan KK yg menetapkan BC sbg bank gagal dan menyerahkan penanganan BC kpd LPS dinilai sebuah pelanggaran krn pd saat keputusan itu diturunkan KK itu sendiri blm terbentuk sesuai dgn UU. 6. Pelanggaran dlm hal penarikan dana talangan utk BC (yg pd saat itu berdasarkan aturan seharusnya dilarang menerima dana talangan) oleh pihak terkait. 7. Ketidakcermatan atas penentuan dana talangan yang semula 632 M mjd 6,7 Triliun. 8. Dana LPS adl uang negara dan oleh krn pelanggaran2 tsb keuangan negara tlh dirugikan. 9. Menunjuk Ketua KSSK dan Gub. BI yg menjabat saat itu sbg pihak yg hrs bertanggung jwb atas kerugian keuangan negara.
3 F-HANURA 1. Merger bank Picco, CIC, Dampac menjadi BC: F-Hanura tidak setuju dengan merger ketiga bank tersebut menjadi BC 2. Bank Indonesia (BI): F Hanura menilai BI adalah institusi busuk yg melanggar peraturan BI sendiri. BI sendiri melanggar peraturan BI soal merger. Aturan merger tidk memperbolehkan bank yang sakit lolos untuk merger. Namun bank Picco, CIC dan dampak yang diindikasi sebagi bank sakit masih tetap diperkenankan untuk merger oleh Rapat Dewan Gubernur 3. Menilai bahwa hrs ada yg bertanggungjawab atas pengambilan keputusan bailout BC dan dlm hal ini adalah pemerintah (Menkeu) danmantangub. BI (Boediono) 4. Bail Out: F-Hanura berpendapat bahwa Keputusan bail out BC tdk berdasarkan alasan yg kuat termasuk alasan bhw bail out BC adalah krn BC dianggap bank gagal yg berdampak sistemik. 5. Pemerintah telah melakukan intervensi thd keputusan bail out BC 1. BI dinilai telah melakukan pelyimpangan thd persetujuan atas proses akuisisi 3 bermasalah bank dan atas merger 3 bank bermasalah tsb. 2. BI dinilai telah melakukan penyimpangan terkait pengawasaanya terhadap Bank Century. 3. BI dinilai telah melakukan pelnyimpangan kern memberikan FPJP kepada Bank Century. 4. KSSK dinilai melakukan penyimpangan hukum terkait dgn penetapan BC sebagai bank gagal berdampak sistemik. 5. Dampak dr ketetapan KSSK tsb menimbulkan kerugian keuangan negara. 6. Dana LPS adl uang negara dan oleh krn pelanggaran-pelanggaran tsb keuangan negara tlh dirugikan 7. Menunjuk ; manajemen Bank CIC, Manajemen Century lama, manajemen Century baru, BI, KSSk, KK, dan LPS sbg pihak yg hrs bertanggungjawab atas kasus bail out Bank Century. 8. F Hanura secara eksplisit menyebutkan Sri Muliani dan Boediono harus bertanggungjawab
4 F-GOLKAR 1. Merger bank Picco, CIC, Dampac menjadi BC: F-Golkar menilai ketiga bank tersebut tidak layak untuk di-merger 2. Bank Indonesia (BI): - BI telah melanggar UU BI sendiri yakni dengan mengambil keputusann utk melakukan merger 3 bank sakit menjadi BC. - BI telah memaksakan pengucuran FPJP yang dilakukan pd tengah malam hari. - BI tidak independen lagi karena diintervensi pemerintah. 3. Bail out: adalah keputusan yang tidak mempunyai dasar/alasan yang kuat, karena BC sebelumnya telah dirampok oleh pemiliknya sendiri. F-Golkar tidak setuju dengan keputusan bail out BC oleh pemerintah. F-PG tdk melihat ada alasan kuat yg menyatakan BC adalah bank gagal yg berdampak sistemik. 4. Sri Mulyani dan Boediono: F-Golkar secara tegas menunjuk Boediono dan Sri Mulyani sebagai pihak yg bertanggung jawab atas kebijakan bail out BC. 5. Dana bail out yg digelontorkan LPS itu adalah uang Negara. Fraksi Golkar menemukan 59 penyimpangan sejak proses operasionalisasi Bank CIC hingga pelaksanaan bail out, penyimpangan2 tsb meliputi : 1. Bi dinilai telah lalai dan melakukan penyimpangan dalam melakukan pengawasan terkait operasional bank CIC,sebelum proses akuisisi, dan merger. 2. BI telah melakukan penyimpangan pada saat proses merger 3 bank bermasalah 3. BI telah melakukan penyimpangan pasca merger 3 bank tsb (lemah dlm mengawasi bank Century). 4. BI telah melakukan penyimpangan dengan memberikan FPJP kepada Bank Century. 5. Penyimpangan dalam pelaksanaan bail out thd Bank Century. 6. F-Golkar menunjuk pemilik bank dan oknum pejabat otoritas moneter dan fiskal sbg pihak yg bertanggung jawab atas kasus bank century.
5 F-PDIP 1. Merger bank Picco, CIC, Dampac menjadi BC: F- PDIP tidak setuju dengan merger ketiga bank tersebut menjadi BC 2. Bank Indonesia (BI) : BI dinilai telah melakukan kecerobohan fatal dan melanggar UU perbankan dgn melakukan merger 3 bank sakit mjd BC. BI jg dinilai lemah, ceroboh bahkan gagal mengawasi BC sehingga dinyatakan sbg bank gagal. Kecerobohan BI diperkuat dgn adanya penyaluran FPJP dan bail out kepada bank gagal. 3. Bail out: Keputusan bail out BC merupakan keputusan yang tdk memiliki alasan yg kuat. F- PDIP tidak tidak setuju dengan bail out BC oleh pemerintah 4. LPS:dana LPS adalah dana negara. F-PDIP menilai LSP ragu dlm menentukan apakah BC merupakan bank gagal dan berdampak sitemik atau bukan. Selain itu PDIP menilai bahwa dana LPS adalah uang Negara yang harus dipertanggungjawabkan 5. Boediono : F-PDIP menilai Boediono telah melakukan pelanggaran UU terkait pengambilan keputusan bail out Century. Boediono tidak mampu menjelaskan status rapat KSSK dan status kehadiran beberapa oknum dalam rapat tersebut seperti Marsilam Simanjuntak dan Direktur Bank Mandiri. Boediono dinilai sedang berupaya mencari aman 6. Sementara, Sri Mulyani telah melanggar ketentuan UU karena tidak memberitahukan kepada JK sebagai pejabat pemerintah ad interim (saat itu SBY ke luar negeri) soal keputusan yang sangat penting terkait bail out Bank Century 7. F-PDIP telah menyebut SBY tak bisa lepas tangan thd masalah ini. 1. BI dinilai telah melanggar aturannya sendiri terkait dgn proses akuisi dan merger 3 bank bermasalah. 2. Pengawasan BI terhadap BC tidak berjalan efektif atau lemah bahkan terkesan terjadi pembiaran thd pelanggaran2 yg dilakukan BC bahkan pd saat BC dinyatakan sbg Bank dalam pengawasan khusus. 3. Pemberian FPJP oleh BI kepada BC dinilai sebagai sebuah pelanggaran thd aturan BI sendiri, krn sbg bank bermasalah BC tdk memnuhi syarat sbg bank penerima FPJP. 4. BI dan KSSK dinilai tdk mempunyai alasan yg kuat dlm menentukan BC sbg bank gagal berdampak sistemik. Hal tsb didukung oleh temuan BPK yg menyatakan bhw perttimbangan BC sbg bank gagal yg berdampak sistemik krg akurat krn lbh didasarkan pd pertimbangan psikologis pasar. 5. F-PDIP mempersoalkan status hukum KK sbg lembaga yg mengambil keputusan terkait kesulitan keuangan bank yg berdampak sistemik. 6. Penyerahan penangan BC ke LPS yg tidak jelas. 7. Menduga adanya rekayasa dlm pemenuhan dana PMS dari BC, alasannya adl LPS blm scr pasti menetapkan perkiraan biaya penanganan BC scr keseluruhan. 8. LPS : sementara msh ada perdebatan mengenai status apakah dana LPS uang negara atau bkn, namiun fakjtanya tlh ada penarikan dana sebesar 938,654M oleh pihak BC. 9. Atas kasus BC ini, F-PDIP menunjuk Deputi Senior BI, Drektorat Pengawasan BI, Dewan Gub. BI, Gub. BI, KSSK, Manajemen BC dan LPS sbg pihak yg bertanggungjwb.
6 F-PKS 1. Menilai pengawasan BI thd Bank-bank bermasalah. Lemahnya pengawasan ditunjukkan dgn disetujuinya merger 3 bank sakit mjd bank Century, pengawasan thd BC hingga dinyatakan sbg bank gagal berdampak sitemik oleh Menkeu dan BI sendiri serta penyaluran dana FPJP ke BC. Hal tsb jg dinilai F-PKS sbg upaya pembobolan BI sendiri. 2. Terkait BI, F-PKS juga menilai bahwa BI diskriminatif karena hanya memberikn bail out ke BC 3. F-PKS berpendapat bahwa kebijakan bail out BC tdk berdasarkan pd alasan yang kuat dan menabrak UU. F-PKS jg tdk menemukan indikasi bhw BC merupakan bank gagal yg berdampak sistemik. 4. F-PKS berkeyakinan bahwa dana LPS adalah uang negara. 5. Meskipun F-PKS menilai Sri M dan Boediono telah melakukan pelanggaran UU terkait pengambilan keputusan bail out Century, namun F-PKS belum menunjuk secra jelas apakah mereka harus bertanggungjawab dan lembaga mana yg seharusnya bertanggungjawab atas pengambilan keputusan bailout BC tsb. 6. Sepanjang proses persidangan Pansus, FPKS terlihat sangat kritis namun tidak memiliki sikap yang jelas dalam menilai skandal Century dan siapa yang harus bertanggungjawab. 1. BI dinilai melakukan liniasi/pembiaran thd merger 3bank (CIC, Danpac, Picco) dengan demikian BI diduga kuat membiarkan tjd pelanggaran. 2. BI lemah dlm melakukan pengawasan thd BC. 3. BI jg dinilai tdk melakukan antisipasi praktik manip[ulasi pemilik dan nasabah bsr BC. 4. BI dan Dept. Keuangan tdk melapor kpd wakil Presiden terkait BC thd langkah2 yg diambil thd BC. 5. Pemberian FPJP kepada BC dinilai merupakan pelanggaran hukum dan banyak kejanggalan yang ditengarai melanggar hukum. Amandemen UU BI dilakukan hanya utk memenuhi pemberian FPJP. 6. KK diduga kuat tidak memiliki dasar hukum yg kuat sehingga proses penanganan bank gagal berdampak sistemik oleh LPS diragukan keabsahannya. 7. LPS tdk melaksanakan ketentuan UU LPS. 8. Penetapan BC sbg bank gagal berdampak sitemik semata-mata berdasarkan psikologis pasar tanpa mempertimbankan kondisi bc yg buruk scr keseluruhan. 9. BC sejak awal telah bermasalah namun BI memberikan keistimewaan kpd BC. 10. PKS melihat kasus BC ini, terkait dgn persoalan kebijakan, indikasi tindak pidana perbankan dan indikasi tindak korupsi yg melibatkan byk pihak maka pting temuan Pansus angket Century ditindaklanjuti oleh pihak hukum.
7 Fraksi Demokrat 1. Merger bank Picco, CIC, Dampac menjadi BC: F-PD menilai ketiga bank tersebut tidak layak untuk di-merger 2. Bail out: F-PD sepenuhnya setuju dengan bail out BC. 3. Bank Indonesia (BI): F-PD menilai BI lemah dalam hal pengawasan terkait dengan keputusannya me-merger 3 bank gagal menjadi bank century (BC). 4. LPS: F-PD berkeyakinan bahwa dana LPS bukan uang Negara maka tidak ada keuangan negara yang dirugikan. 5. Sri Mulyani dan Boediono: F-PD setuju dengan keputusan bail out BC oleh keduanya 6. F-PD tidak menunjuk siapa atau lembaga manapun yg seharusnya bertanggung jwb atas kebijakan bail out BC. 7. F-PD sejak awal mengambil posisi yang cenderung memberi kesempatan kepada saksi utk menjelaskan rasionalisasi proses bail out. 1. BI dinilai lalai saat melakukan proses merger 3 bank, BI jg dinilai tdk prudence dlm akuisisi 3 bank bermasalah. 2. BC cacat sejak lahir krn BI tdk tegas dan BI memberikan keleluasan kepada BC utk melakukan pelanggaranpelanggaran perbankan. 3. FPJP dan PMS : - tidak ada unsur melawan hukum krn sesuai dgn peraturan UU No.2/2008 yg memberikan kewenangan BI utk merubah mjd PBI. - hingga sekarang blm ada kerugian keuangan negara baik dr FPJP maupun PMS. 4. Uang yg dikeluarkan oleh LPS tdk termasuk pengertian keuangan negara dan tidak merugikan keuangan negara. 5. Menilai BPK tdk konsisten dlm penentuan standart keuangan negara.
8 F-PAN 1. Merger bank Picco, CIC, Dampac menjadi BC: F-PAN tidak setuju dengan merger ketiga bank tersebut menjadi BC 2. Bank Indonesia (BI): F-PAN menilai BI telah melakukan manipulasi data & berkolaborasi secara sistematis untuk merampok uang BI. Selain itu, pengawasan BI lemah terhadap BC 3. Bail out: F-PAN tidak memiliki pandangan yang jelas apakah krisis BC berdampak sistemik atau tidak karena itu PAN juga tidak memberi penilain soal apakah bail out BC melanggar hukum atau tidak 4. LPS: F-PAN belum jelas menilai apakah dana LPS merupakan uang Negara atau bukan. 5. F-PAN belum meunjukkan sikap tehadap siapa dan lembaga apa yg harusnya bertanggungjawab atas keputusan bail out meskipun menilai bahwa Sri Mulyani dan Boediono telah lalai melakukan pengambilan keputusan bail out tanpa sepengetahuan pejabat ad-interim. 1. Merger : BI tdk prudence dlm merger, BI melanggar UU merger, BI sengaja mempermudah merger. 2. FPJP : BI melakukan kesalahan saat memberikan FPJP ke BC krn Direktur Pengawasan BI tlh mengatakan bhw BC tdk layak menerima FPJP. 3. Ada indikasi korupsi dlm pemberian FPJP krn ada kerugian keuangan negara. 4. BI melakukan pelanggaran thd aturannya sendiri. 5. BI telah melakukan tindak kejahatan perbankan krn tlh memberikan FPJP kpd bank yg tdk memenuhi syarat (BC) 6. KSSK dinilai tdk memiliki kekuatan hukum ketika menyetujui pemberian FPJP, oleh krn itu F-PAN menilai KSSK tlh melakukan rekayasa. 7. Secara umum F-PAN meminta KPK segera melakukan langkah huklum thd kasus bank Century.
9 F-PPP 1. Merger bank Picco, CIC, Dampac menjadi BC: F-PPP tidak setuju dengan merger ketiga bank tersebut menjadi BC 2. Bank Indonesia (BI) : F-PPP menilai BI sengaja memelihara bank sakit utk kepentingan BI sendiri dan merger 3 bank sakit menjadi BC dianggap sebagai pelanggaran thd UU BI. Atas pelanggaran tersebut, BI bisa dijerat hukum pidana perbankan 3. Bail out: F-PPP tidak mengeluarkan penilaian yang jelas soal dampak sistemik dari kasus BC. Namun, PPP tetap menilai bahwa bail out BC oleh pemerintah tidak melanggar prosedural hukum 4. LPS: F-PPP bingung menilai apakah dana LPS adalah uang negara atau bukan, 5. Budiono dan Sri Mulyani: F PPP menilai bahwa ketua KSSK dan BI telah lalai melakukan pengambilan keputusan bail out tanpa sepengetahuan pejabat adinterim namun blm ada sikap yg jelas mengenai apakah keduanya bertanggung jawab atas bail out BC. 1. Merger : Dirut BI melakuakn manipulasi saat melakukan merger 3 bank bermasalah. BI tlh memberikan keistimewaan kpd BC. 2. Dana LPS adl uang negara. 3. FPJP: BI melanggar PBI saat pemberian FPJP. BI tidak melakukan peneliatian yang cermat soal petunjuk pemberian FPJP. Diduga pelaksanaan pemerian FPJP tidak dilandasi dasar hukum 4. KSSK: pengambilan keputusan pemberian FPJP oleh KSSK belum memenuhi UU JPSK 5. KK: pada saat difungsikan masih menyimpan persoalan hukum 6. PPP menilai bahwa seluruh indikasi yang didapat oleh pansus harus diteruskan pada pihak hukum yang bersangkutan
10 F-KB 1. Merger bank Picco, CIC, Dampac menjadi BC: F-PKB tidak setuju dengan merger ketiga bank tersebut menjadi BC 2. Bail Out: F-PKB ragu-ragu menilai dampak sistemik dari kasus BC. Karena itu, F-PKB memaklumi keputusan bail out BC dan bail out sendiri tdk melanggar prosedural hukum 3. Bank Indonesia (BI): menilai BI langgar UU BI terkait merger 3 bank sakit menjadi BC. Selain itu, F PKB juga menilai pejabat BI tidak paham akan tugas dan kewajiban mereka sebagai pejabat tinggi di BI 4. Tidak ada sikap jelas dan kritis terhadap dana LPS yg dikucurkan, apakan uang negara atau tidak. 5. F-PKB menilai bahwa Sri Mulyani dan Boediono telah lalai karena mengambil keputusan bail out tanpa sepengetahuan pejabat ad-interim. Namun F-PKB belum jelas sikapnya saat menilai siapa yang bertanggung jawab atas bail out BC 6. PKB mengalami pergantian total anggota pansus. Inilah salah satu sebab mengapa F-PKB nampak tidak kritis dan tidak substansial saat melakukan investigasi terhadap saksi atau ahli. 1. Akuisisi dan merger : BI tdk tegas dan prudence dlm merger 3 bank bermasalah. BI hrs bertanggungjawab atas pelaksanaan merger dan pasca merger (pengawasan BC). 2. FPJP : pemberian FPJP pd saat itu sesuai dgn amanat UU, apalagi pd saat masa krisis. Pemberian Pemberian FPJP kpd BC dlm rangka penyehatan BC. 3. Bail out : Bail out diberikan BI kpd BC dlm rangka krisis global, krn itu bail out hrs dilihat dlm rangka penyelamatan perekonomian bangasa Indonesia. 4. Manajemen BC hrs bertanggungjawab.
11
12 Merger Bank : Semua Fraksi berpandangan bahwa merger bank Pico, Bank Danpac, dan Bank CIC dinilai tidak layak krn BI sebenarnya telah mengetahui bahwa ke-3 bank tersebut merupakan bank gagal dan krn itu pejabat BI saat itu hrs bertanggungjawab.
13 Semua fraksi menilai melakukan kelalaian dalam melakukan pengawasan terhadap Bank Century
14 7 Fraksi (F-PDIP, F-Golkar, F-PKS, F-PPP, F-PAN, F- Hanura, dan F-Gerindra) = 22, menilai bail out berupa pemberian FPJP merupakan pelanggaran UU perbankan. Sementara F-Demokrat dan F-PKB = 8, menilai bail out berupa pemberian FPJP sudah tepat dan dilakukan dlm rangka penyelamatan perbankan nasional dan perekonomian Indonesia Catatan : merujuk pd penelitian FORMAPPI sebelumnya, utk keputusan bail out ini terjadi inkosistensi pada 2 fraksi yakni F-PPP dan F-PAN. Kedua fraksi tsb sebelumnya cenderung setuju pd keputusan bail out.
15 Berdasarkan komposisi jumlah anggota pansus maupun fraksi maka rekomendasi pansus : Kebijakan bail out adalah kebijakan yang salah dan melanggar peraturan perundang-undangan. Dan dana bail out adalah uang negara yang harus dipertanggung jawabkan.
16 7 Fraksi (F-PDIP, F-Golkar, F-PKS, F-PPP, F- PAN, F-Hanura, dan F-Gerindra) = 22 menilai bahwa keputusan pemberian FPJP oleh KSSK dan BI telah melanggar aturan BI dan merugikan keuangan negara. Sementara F-Demokrat dan F-PKB = 8, menilai bahwa keputusan pemberian FPJP oleh KSSK dan BI tidak melanggar aturan BI dan tdk merugikan keuangan negara krn dana LPS tdk dlm pengertian uang negara.
17 Telah terjadi perubahan peta kekuatan politik di Pansus Angket Century, mayoritas (7) Fraksi menolak dan 2 mendukung Kebijakan Baill Out. Perubahan sikap dua fraksi PAN dan PPP sangat dipengaruhi faktor politik diluar Pansus (ancaman resufle Kabinet, sejumlah petinggi PPP di proses dll). Sikap fraksi2 di pansus belum bersifat final, konsistensinya masih perlu diuji, karena kemungkinan utk berubah masih tetap ada. Jika sikap fraksi2 konsisten, maka Budiono, Sri Mulyani dan pejabat BI, KSSK akan diproses secara hukum baik pidana korupsi maupun pidana Perbankan. Pertanggunggungjawaban politik Budiono dan Sri Mulyani tidak dapat dihindarkan, apakah dengan mengundurkan diri, karena terbukti secara pidana maupun karena proses politik di DPR.
Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar.
Menuju Pusaran Kekuasaan Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar. Lima tahun sudah kasus skandal Bank Century berlangsung. Belum ada kepastian sampai
Lebih terperinciBank Century bukanlah bank yang berdampak sistemik yang pantas mendapat dana talangan.
Pengantar: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa kembali Wakil Presiden Boediono di kantor Wakil Presiden dalam kasus bailout Bank Century. Ia diperiksa selama 10 jam. Akankah Boediono menjadi tersangka
Lebih terperinciPelajaran dari Kasus Pansus Bank Century
INSENTIF POLITIK PARTAI OPOSISI: Pelajaran dari Kasus Pansus Bank Century Jl. Lembang Terusan D-57, Menteng Jakarta Pusat 10310, Indonesia Telp. (021) 391 9582, Fax (021) 391 9528 Website: www.lsi.or.id
Lebih terperinciFORMAPPI 9 Oktober Jl. Matraman Raya No. 32 B, Jakarta Timur T: ; F: E:
FORMAPPI 9 Oktober 2011 Jl. Matraman Raya No. 32 B, Jakarta Timur T: 021-8193324; F: 021-85912938 E: formappi@cbn.net.id 1 Evaluasi tahun kedua DPR 2009 2014 (Oktober 2010 September 2011) Ada kemajuan,
Lebih terperinciKasus Century Harus Tuntas 1 Penyelesaian Harus dilakukan secara Hukum dan Independen dari Tekanan Politik.
Kasus Century Harus Tuntas 1 Penyelesaian Harus dilakukan secara Hukum dan Independen dari Tekanan Politik. Pengusutan dugaan korupsi dalam kebijakan bailout Bank Century telah memasuki babak baru pasca
Lebih terperinciPERAN LPS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN
PERAN LPS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN Poltak L. Tobing Lembaga Penjamin Simpanan Surabaya, 19 Mei 2016 OUTLINE 1. Latar Belakang 2. Sejarah Pencegahan dan Penanganan Krisis 3.
Lebih terperinciAkankah Boediono Jadi Tumbal Century?
Akankah Boediono Jadi Tumbal Century? http://www.suarapembaruan.com/politikdanhukum/akankah-boediono-jadi-tumbal-century/33703 Kamis, 11 April 2013 8:48 Wakil Presiden Boediono. [google] Berita Terkait
Lebih terperinciPermasalahan Bank Century
Nama: Alfauza (20120730053) Tyas Pratiwi (20120730054) Permasalahan Bank Century Krisis keuangan yang dialami oleh bank Century hingga saat ini tidak lepas dari dampak dari krisis global yang dialami oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketentuan hukum secara konstitusional yang mengatur pertama kalinya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Ketentuan hukum secara konstitusional yang mengatur pertama kalinya mengenai hak angket terdapat pada perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia
Lebih terperinciOtoritas Moneter di Indonesia
OTORITAS MONETER Otoritas Moneter di Indonesia Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia mempunyai tujuan agar otoritas moneter dapat menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter yang efektif
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pertarungan wacana politik Kasus Bank Century di media massa (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian menunjukkan berbagai temuan penelitian yang
Lebih terperinciHASIL AUDIT INVESTIGASI ATAS BANK CENTURY. I. Mengenai proses merger dan pengawasan Bank Century oleh Bank Indonesia
Kelompok 11 Putri Mayang A.D.S (115020300111049) Claudia Elisabeth L.M (115020300111079) Edwina Liony P (115020300111082) Putri Husnah Aningtyas (115020300111089) HASIL AUDIT INVESTIGASI ATAS BANK CENTURY
Lebih terperinciSBY mengaku merasa difitnah dan membantah terlibat skandal Bank Century. Tanggapan Anda?
{mosimage} Ichsanuddin Noorsy Pengamat Kebijakan Publik Kasus Bank Century menggelinding bak bola salju. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan partai serta tim suksesnya pun sempat disebut-seput kecipratan
Lebih terperinciVegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM
Sistem keuangan adalah suatu sistem yg dibentuk oleh lembaga-2 yg mempunyai kompetensi yg berkaitan dengan seluk-beluk di bidang keuangan. Sistem keuangan (financial system) merupakan satu kesatuan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya lembaga keuangan yang bermunculan di Indonesia melahirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor keuangan, khususnya industri perbankan merefleksikan indikator pergerakan roda ekonomi suatu negara. Seperti yang terjadi di negara-negara maju dan berkembang
Lebih terperinciPENANGANAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMIK
PENANGANAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMIK ekonomi.akurat.co I. PENDAHULUAN Perbankan memegang peran penting dalam kehidupan saat ini. Berbagai transaksi mulai dari menyimpan uang, mengambil uang, pembayaran
Lebih terperinciTerpelas dari skandal Century, tidakkah kita bangga dengan diangkatnya Sri Mulyani sebagai Direktur di Bank Dunia?
Hady Sutjipto Pengamat Ekonomi Pembangunan Untirta, Serang Wakil rakyat menginginkan Sri Mulyani dan Boediono mundur atau nonaktif dari jabatannya agar yang berwenang dapat menuntaskan skandal Century.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HUKUM KEBANKSENTRALAN INDONESIA. oleh: Dr Jamal Wiwoho, SH,MHum. Program Pascasarjana Ilmu Hukum UNS
PERKEMBANGAN HUKUM KEBANKSENTRALAN INDONESIA oleh: Dr Jamal Wiwoho, SH,MHum Program Pascasarjana Ilmu Hukum UNS 1 SISTEM KEUANGAN INDONESIA SISTEM KEUANGAN LK BB DAN PASAR MODAL BPR/BPRS BPUG BANK SENTRAL
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Dalam Pembukaan UUD 1945 tersirat suatu makna bahwa Negara. Republik Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtstaat)
1 BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Dalam Pembukaan UUD 1945 tersirat suatu makna bahwa Negara Republik Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtstaat) sehingga penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA NO CODER 1 CODER 2 JUMLAH. Objektif Positif Negatif Objektif Positif Negatif Item
BAB IV ANALISA DATA Pada bab ini akan dianalisa temuan data penelitian dari tiga media yaitu Kompas, Jawa Pos dan Republika. Analisa data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis isi kuantitatif sebagaimana
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SELAKU SEKRETARIS DPOD KEBIJAKAN PENATAAN DAERAH TERKAIT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SELAKU SEKRETARIS DPOD KEBIJAKAN PENATAAN DAERAH TERKAIT PADA DAERAH OTONOM BARU BERDASARKAN SIDANG DPOD UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciHAK ASASI MANUSIA (HAM)
KEWARGANEGARAAN Modul ke: HAK ASASI MANUSIA (HAM) Fakultas 09FEB SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management PENGERTIAN DAN CIRI POKOK HAKIKAT HAM 1. Pengertian Ham adl hak yg melekat pd diri setiap
Lebih terperinciAktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk. Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H.
Aktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H. VISI DAN MISI Visi Terwujudnya perlindungan saksi dan korban dalam sistem peradilan
Lebih terperinciPublik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD
Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini
Lebih terperinciFORMAPPI JAKARTA, 3 APRIL 2014
FORMAPPI JAKARTA, 3 APRIL 2014 DPR hasil Pemilu 2009, akan segera berakhir Kinerja para anggotanya perlu dinilai agar dapat diketahui masyarakat terutama konstituen yang telah memilihnya. Hasil penilaian
Lebih terperinciARSIP SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI. DR. Bambang Widjojanto Diskusi dengan Ikatan Arsiparis ANRI, Selasa, 23 Februari 2016
ARSIP SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI DR. Bambang Widjojanto Diskusi dengan Ikatan Arsiparis ANRI, Selasa, 23 Februari 2016 PENDAHULUAN Kini Arsip kian penting tapi tak banyak yang menyadari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menjadi bagian dari proses peralihan Indonesia menuju cita demokrasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa peralihan Indonesia menuju suatu cita demokrasi merupakan salah satu proses yang menjadi tahapan penting perkembangan Indonesia. Salah satu aspek yang menjadi bagian
Lebih terperinciUPAH DAN JAMINAN SOSIAL
UPAH DAN JAMINAN SOSIAL Pengertian Upah : UU 13/2003 Pasal 1 butir 30: upah adalah hak pekerja/buruh yg diterima dan dinyatakan dlm bentuk uang sbg imbalan dr pengusaha / pemberi kerja kpd pekerja/buruh
Lebih terperinciMatahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015
Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015 Matahari kembar Kapolri? Mayoritas publik (63.50%) khawatir munculnya matahari kembar di kepolisian. Matahari pertama adalah Plt Kapolri yang dijabat
Lebih terperinciKONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK
KONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK OLEH DRS. SYAMSUDDIN, M.Si DIREKTORAT POLITIK DALAM NEGERI DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM 1 UU NO
Lebih terperinciUNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDAN. Rudi M. Rizki, S.H., LL.M
UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDAN Rudi M. Rizki, S.H., LL.M Makalah ini disampaikan dalam Training Hukum HAM untuk Dosen Pengajar Hukum HAM di Fakultas Hukum Negeri dan Swasta di Indonesia, diselenggarakan
Lebih terperinciUNSUR-UNSUR S TANGGUNG GJAWAB A KOMANDAN
UNSUR-UNSUR S TANGGUNG GJAWAB A KOMANDAN A Oleh: Rudi M. Rizki Disampaikan dalam Training, Training Hukum HAM bagi Dosen Pengajar Hukum dan HAM di Fakultas Hukum pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
Lebih terperinciKondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015
Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 Setelah Kasus BG Pencalonan Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri merupakan salah satu isu paling menarik dan paling menyita perhatian publik dalam
Lebih terperinciKewenangan Memutus Sengketa Hasil Pemilukada
Kewenangan Memutus Sengketa Hasil Pemilukada ISKANDAR MUDA, S.H., M.H. PENGAJAR HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI DLB FAKULTAS SYARIAH IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Pokok Bahasan 2 Tujuan Penyelenggaraan Pemilu.
Lebih terperinciMari kita simak enam hal penting yang disampaikan oleh Presiden SBY itu.
Pewarta-Indonesia, Sebenarnya pernyataan Presiden SBY pada hari Senin 1 Maret 2010 yang menyatakan : SAYA BERTANGGUNG JAWAB, MESKI.. sudah banyak dikomentari orang sebagai sama sekali tidak logis. Pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu Pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan akhirnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Dimulai pada tahun 1983 ketika berbagai macam deregulasi mulai dilakukan pemerintah, kemudian bisnis
Lebih terperinciPROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL
PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL 2009 2014 Data Survei Nasional 18 26 Agustus 2009 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas I No. 29, Kebayoran Baru, Jakarta 12180 Telp: 021 7260588 (Hunting) Fax: 021
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai penggerak pembangunan dan menjaga stabilitas perekonomian suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung
Lebih terperinciRibuan massa turun ke jalan pada 9 Desember memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia. Apakah aksi tersebut berdampak pada perubahan?
{mosimage} M Ismail Yusanto Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Desakan masyarakat bagi pengungkapan kasus skandal Bank Century ini sangat kuat. Skandal ini seolah telah menjadi milik publik dan tak bisa
Lebih terperinciPancasila sebagai Etika Politik : dalam Skandal Bank Century
Pancasila sebagai Etika Politik : dalam Skandal Bank Century STMIK AMIKOM Yogyakarta Disusun oleh : Nama Nim Kelompok Prodi Nama Dosen : : : : : Fuad Rahmad Noor Huda 11.12.6045 I S1-Sistem Informasi MOHAMMAD
Lebih terperinciKajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik
Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO TENTANG ANALISIS MANAJEMEN BANK CENTURY
MANAJEMEN RISIKO TENTANG ANALISIS MANAJEMEN BANK CENTURY Nama Kelompok: 1. Leni Rusilawati (20120730002) 2. Nini Karlina (20120730004) 3. Hanifah (20120730005) 4. Nurul Linawati (20120730016) FAKULTAS
Lebih terperinciKASUS BANK CENTURY DI MATA PUBLIK
KASUS BANK CENTURY DI MATA PUBLIK Data Survei Nasional 8 18 Januari 2010 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas I No. 29, Kebayoran Baru, Jakarta 12180 Telp: 021-7260588 (Hunting) Fax: 021 7248573 Website:
Lebih terperinciB A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penjajah Belanda yang dinamakan Volksraad.Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda
B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1. Sejarah DPR Pada masa penjajahan Belanda, terdapat lembaga semacam parlemen bentukan penjajah Belanda yang dinamakan
Lebih terperinciSISTEM PEREKONOMIAN PASAR MODAL
SISTEM PEREKONOMIAN FISKAL MONETER KEUANGAN RIIL DEPKEU BANK INDONESIA PASAR MODAL PASAR UANG CORPORATE BANK RETAIL LKBB MICRO TUJUAN BANK INDONESIA Tentang Bank Indonesia Tujuan Mencapai dan memelihara
Lebih terperinciQ & A TERKAIT PENGAWASAN BANK CENTURY
Q & A TERKAIT PENGAWASAN BANK CENTURY Bank Indonesia melakukan tugas pengawasan bank berdasarkan Undang-Undang Perbankan khususnya pasal 37 dan PBI No.6/9/PBI/2004 tentang Tindaklanjut Pengawasan dan Penetapan
Lebih terperinciKONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI
KONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
Lebih terperinciSEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode
SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode 1999-2005 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Kelembagaan Bank Indonesia Periode 1999-2005 2 2. Sejarah Kelembagaan BI 3 3. Struktur Direksi-Dewan Gubernur
Lebih terperinciREFORMASI PERUNDANG- UNDANGAN TENTANG KEUANGAN NEGARA UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara U
PEMERIKSAAN ATAS KEUANGAN NEGARA OLEH: Gatot Supiartono, SH S.H., MAcc M.Acc, Ak., CFE C.F.E. (Auditor Utama Keuangan Negara I BPK RI) 1 REFORMASI PERUNDANG- UNDANGAN TENTANG KEUANGAN NEGARA UU No. 17
Lebih terperinciPENERUSAN KEBUDAYAAN GENERASI LAMA MEWARISKAN KEBUD KPD GENERASI BARU MELALUI PENDIDIKAN FORMAL/INFORMAL KEBUDAYAAN: JAWABAN ATAS PERTANYAAN DAN
AKP PERTEMUAN I PENERUSAN KEBUDAYAAN GENERASI LAMA MEWARISKAN KEBUD KPD GENERASI BARU MELALUI PENDIDIKAN FORMAL/INFORMAL KEBUDAYAAN: JAWABAN ATAS PERTANYAAN DAN PERSOALAN YG DIHADAPI MANUSIA PERSOALAN
Lebih terperinciKEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan
Lebih terperinciANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013
ANATOMI CALEG PEMILU 2014 FORMAPPI 3 Oktober 2013 I. Pengantar Alasan melakukan kajian: Membantu pemilih mendapatkan informasi yang utuh tentang Caleg dalam Pemilu 2014. Lingkup kajian: Profil Caleg Pemilu
Lebih terperinciSusunan Hakim Konstitusi Dalam Psl 24C ayat (3) UUD 1945, MK memiliki 9 orang hakim konstitusi yang ditetapkan o/ Presiden.
Susunan Hakim Konstitusi Dalam Psl 24C ayat (3) UUD 1945, MK memiliki 9 orang hakim konstitusi yang ditetapkan o/ Presiden. 3 orang = diajukan o/ MA 3 orang = diajukan o/ DPR 3 orang = diajukan o/ Presiden
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 145/PUU-VII/2009 Tentang UU Bank Indonesia
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 145/PUU-VII/2009 Tentang UU Bank Indonesia I. PEMOHON Adhie M. Massardi; Agus Joko Pramono; Agus Wahid; Ismail Rumadan, S.H., M.H. Manohara Odelia; Daisy Fajarina;
Lebih terperinciTANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK
TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK Makalah Pelengkap FGD Peningkatan Kualitas Kader Pemimpin Nasional Melalui Kaderisasi Partai Politik Tommi A. Legowo Kementerian Koordinator Bidang Politik,
Lebih terperinciTERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan
Lebih terperinciPermasalahan Hukum & Penangannya di Pengadilan Negeri atas Bank Bermasalah 1 Oleh: Dr. Luhut M.P Pangaribuan.,SH.,LL.M 2
KEDUDUKAN UU NO 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN & PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DAN PERAN KONSULTAN HUKUM Permasalahan Hukum & Penangannya di Pengadilan Negeri atas Bank Bermasalah 1 Oleh: Dr. Luhut
Lebih terperinciKONSTITUSI DAN RULE OF LAW
KEWARGANEGARAAN Modul ke: KONSTITUSI DAN RULE OF LAW Fakultas 07FEB SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management PENGERTIAN KONSTITUSI Istilah Kontitusi berasal dr bahasa Prancis constituer yg brrti
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan
Lebih terperinciMEKANISME KOORDINASI PENINDAKAN TINDAK PIDANA KORUPSI
MEKANISME KOORDINASI PENINDAKAN TINDAK PIDANA KORUPSI Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia oleh : BRIGJEN POL Dr. Akhmad Wiyagus Msi, M.M Dir TIPIDKOR BARESKRIM POLRI TANNAS GLOBAL BANGNAS
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI LUAR NEGERI ---------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kasus Bank Century sangat menyita perhatian publik, setelah diberitakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Kasus Bank Century sangat menyita perhatian publik, setelah diberitakan oleh media massa. Kasus ini mulai menjadi wacana publik ketika Badan Pemeriksa Keuangan
Lebih terperinciMAKALAH KASUS BANK CENTURY. Makalah Ini di Buat Guna Memenuhi. Tugas Mata Kuliah Auditing II. Dosen Pengampu Deny Kurniawan, SE.
MAKALAH KASUS BANK CENTURY Makalah Ini di Buat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing II Dosen Pengampu Deny Kurniawan, SE. Disusun Oleh : Bunga Prestiwaning Fitri NPM. 13109258 SEKOLAH TINGGI AGAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang besar dalam setiap tindakan manusia. Persaingan di dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era seperti sekarang ini, kasus kecurangan laporan keuangan yang dilakukan oleh berbagai pihak tidak pernah ada habisnya. Perkembangan dunia telah membawa pengaruh
Lebih terperinciTiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014
Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi LSI DENNY JA Oktober 2014 Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi Selamat bekerja, Kabinet Kerja! Teka-teki kabinet Jokowi telah usai. Pada tanggal 26 Oktober 2014, Jokowi telah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA [LN 1999/66, TLN 3843]
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA [LN 1999/66, TLN 3843] BAB XI KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 65 Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN DIRJEN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA ---------------------------------------------------
Lebih terperinciPOKOK-POKOK MATERI PP NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGERI SIPIL SIPIL
POKOK-POKOK MATERI PP NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGERI SIPIL SIPIL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DIREKTUR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1 1. UU No. 8 Th 1974 jo UU No. 43 Th 1999 Psl 29 dan Psl 30
Lebih terperinciKPK juga hampir KO di Era SBY
KPK juga hampir KO di Era SBY Presiden SBY pernah sangat kesal kepada KPK lalu mediskriditkan KPK melalui pernyataan-nya pada bulan Juni 2009: Terkait KPK, saya wanti-wanti benar. Power must not go uncheck.
Lebih terperinciOLEH : MAWADDAH NASUTION. M.PSI, psikolog
OLEH : MAWADDAH NASUTION. M.PSI, psikolog PSIKOLOGI FORENSIK A. DEFENISI Secara umum sebuah bidang penelitian dan praktik yg berusaha memahami dan memprediksi perilaku seperti tindakan kejahatan Webster
Lebih terperinciANGGOTA DPRD. Pembekalan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar MEP-UGM, 5 September Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP
SUSUNAN DAN KEDUDUKAN ANGGOTA DPRD Pembekalan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar MEP-UGM, 5 September 2009 Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada
Lebih terperinciPaska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015
Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015 Paska PAN Gabung Pemerintah Dalam seminggu ini, publik dan elite politik dikejutkan dengan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendadak menyatakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tentang OJK. Pembentukan lembaga
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
Lebih terperinciPeningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin
Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin Jakarta, 14 Desember 2010 Mengapa Keterwakilan Perempuan di bidang politik harus ditingkatkan? 1. Perempuan perlu ikut
Lebih terperinciSEPUTAR FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT (FPD)
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEPUTAR FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT (FPD) 1. Apakah yang dimaksud dengan Satbilitas Sistem Keuangan (SSK)? Stabilitas sistem keuangan merupakan suatu upaya yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v
i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.
Lebih terperinciHARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK
HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK Agustus 2014 Harapan & Ancaman Jokowi - JK Pemerintahan Jokowi JK secara resmi akan dilantik pada Oktober mendatang. Harapan publik pada pemerintahan ini berada di posisi
Lebih terperinciRAKYAT REPUBLIK INDONESI
RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI ---------------------------------------------------
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN ISU KEBEBASAN BERAGAMA
SEMINAR Peran Polisi, Masyarakat dan Tokoh Agama dalam Penanggulangan Isu Keamanan: Studi Kasus Kekerasan Bernuansa Keagamaan Jogjakarta Plaza Hotel, 23 September 2013 MAKALAH KEBIJAKAN KEPOLISIAN DALAM
Lebih terperinci{mosimage} Boni Hargens Pengamat Politik dari UI
{mosimage} Boni Hargens Pengamat Politik dari UI Skandal Bank Century kian hari kian melebar arahnya. Tak hanya soal siapa yang bertanggung jawab dalam kebijakan pemberian talangan uang dari Lembaga Penjamin
Lebih terperinciHUKUM ACARA PIDANA. DOSEN PENGASUH MATA KULIAH: DRS. ZAINUL AKHYAR M. ELMY, S.Pd
HUKUM ACARA PIDANA DOSEN PENGASUH MATA KULIAH: DRS. ZAINUL AKHYAR M. ELMY, S.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 1 HUKUM ACARA
Lebih terperinci# Kemampuan Komunikasi # Komunikasi Jitu (1)
# Kemampuan Komunikasi # Komunikasi Jitu (1) Arif Basofi Materi Komunikasi sebagai Penyelesaian Masalah Bebas Bicara Sesuai Kehendak Tanpa Ada Ketakutan Bicara jujur, Benar dan Akurat Menunda Pembicaraan
Lebih terperinciand London : Lawrence Erlbaum, 1998 dalam setabasri01.blogspot.com (diakses 17 Januari 2009). 2 Republika, 18 Januari 2010, hlm. 1
Media dan Aktor Politik: Pengemasan Berita tentang Kesaksian Pejabat Mantan Pejabat Negara dan Tim Pansus Century pada Surat Kabar Kompas dan Republika Oleh : Muh. Bahruddin Studi ini mengkaji tentang
Lebih terperinciKebablasan Soal Century
Kebablasan Soal Century http://www.tempo.co/read/opinikt/2011/12/30/1729/kebablasan-soal-century Kamis, 29 Desember 2011 04:59 WIB Semua orang tentu setuju kasus bailout Bank Century dibongkar tuntas.
Lebih terperinciMerosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011
Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011 1 REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi 6 Rekor terbaru MURI ( Museum Rekor Indonesia) Paling Presisi 1. Quick
Lebih terperinciKEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN
KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN I. Pendidikan Anak Berbakat A. Pengalaman Mancanegara & Indonesia Amerika Serikat - 1958 diadakan konferensi ttg pendidikan yg b tuj utk menemukan org
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DEWAN DIREKTUR LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT NOMOR : 41B/ RI/I/2009-2010 TENTANG PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2010 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, Menimbang
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA --------------------------------------------------- (BIDANG
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 8 Juni 2011. Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 8 Juni 2011 Indeks 1. Dua Terduga jaringan Teroris Ditangkap Densus 88 2. KPK Masih Tak Temukan Tindak Pidana Century KPK tidak yakin bila penyimpangan yang terjadi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id
Lebih terperinciSISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA
SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA Garis Besar: 1. Pendahuluan 2. Sejarah Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia 3. Model Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia 4. Otoritas Moneter dan Perbankan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/34/PBI/2005 TENTANG TINDAK LANJUT PENANGANAN TERHADAP BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM STATUS PENGAWASAN KHUSUS
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/34/PBI/2005 TENTANG TINDAK LANJUT PENANGANAN TERHADAP BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM STATUS PENGAWASAN KHUSUS GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa upaya penyehatan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi. Beberapa pengertian bank telah dikemukakan baik oleh para ahli maupun menurut ketentuan undang-undang,
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PLENO BADAN LEGISLASI DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBAHASAN RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI.
Lebih terperinciPENEGAKAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM YANG ADIL TERHADAP PPTKIS DAN TKI
PENEGAKAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM YANG ADIL TERHADAP PPTKIS DAN TKI Oleh Brigjen Pol. Drs. Ari Dono Sukamto, SH Direktur Tindak Pidana Umum KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA Tiap WNI berhak peroleh pekerjaan
Lebih terperinciTERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan
Lebih terperinciLEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) Dosen: Dr Jamal Wiwoho, dkk 4/9/2012 www.jamalwiwoho.com 1 Sejarah LPS Pada tahun 1998, krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia, yang ditandai dengan dilikuidasinya
Lebih terperinci