ADAPTASI SISTEM GASTROINTESTINAL BAYI BARU LAHIR DAN FEEDING SETELAH KELAHIRAN
|
|
- Yenny Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA ADAPTASI SISTEM GASTROINTESTINAL BAYI BARU LAHIR DAN FEEDING SETELAH KELAHIRAN Ellyta Aizar Ibrahim* ABSTRAK Kesehatan bayi pada kelanjutan perkembangan dan pertumbuhannya sangat ditentukan oleh kesehatannya saat lahir dan hari-hari pertama kehidupan di luar rahim. Masa transisi dari fetus ke kehidupan neonatal merupakan periode yang sangat kritis. Bayi akan mengalami berbagai perubahan fisiologis untuk beradaptasi dengan lingkungan luar rahim. Salah satu proses adaptasi fisiologis yang harus dilakukan bayi dan diidentifikasi oleh perawat selama periode transisi ini adalah adaptasi sistem gastrointestinal. Feeding yang segera setelah kelahiran sangat penting dalam hubungannya untuk mendukung proses adaptasi kehidupan ekstra-uteri sistem gastro-intestinal bayi baru lahir (BBL) karena bermanfaat untuk merangsang peristaltik usus sehingga isi usus dapat segera dikeluarkan. Feeding yang sangat tepat adalah kolostrum. Efek laksatif dari kolostrum mendukung mempercepat evakuasi mekonium. Kegagalan dalam membersihkan mekonium dengan cepat mempertinggi reabsorbsi usus terhadap bilirubin sehingga dapat meningkatkan level bilirubin indirect. Keadaan ini dapat berpengaruh tidak baik terhadap kesehatan bayi baru lahir akibat peningkatan bilirubin indirect. Keywords: adaptasi, ekstra uteri, feeding PENDAHULUAN Periode neonatus meliputi waktu dari sejak lahir sampai usia 28 hari, merupakan waktu penyesuaian dari kehidupan intrauteri ke ekstra-uteri (Olds, et al., 1980). Setelah lahir neonatus (BBL) harus bisa melakukan perubahan fisiologis yang sangat besar untuk beradaptasi dengan kehidupan baru. Bayi harus berupaya agar fungsifungsi tubuhnya menjadi efektif sebagai individu yang unik. Respirasi, pencernaan dan kebutuhan untuk regulasi harus bisa dilakukan sendiri (Gorrie et al., 1998). Penulis adalah * Dosen Keperawatan Maternitas PSIK FK USU Ketidakmampuan bayi beradaptasi dengan kehidupan ekstra-uteri mempengaruhi kondisi kesehatannya dan bahkan dapat berakibat fatal. Hal ini dapat terlihat dari Kematian neonatal terbanyak terjadi selama minggu pertama kehidupan (Saifuddin, dkk., 2000). Selama minggu pertama tersebut, masa 24 jam pertama kehidupan adalah signifikan karena merupakan periode kritis, transisi dari kehidupan intrauteri ke ekstra-uteri. Secara statistik, risiko kematian dan kesakitan selama periode ini sangat tinggi (Olds, et al., 1980). Perawat Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei
2 harus mengidentifikasi perubahan fisiologis yang terjadi segera setelah bayi lahir sampai beberapa hari kemudian untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah dan abnormalitas (Simpson & Creehan, 2001). Salah satu proses adaptasi fisiologis yang harus dilakukan bayi dan diidentifikasi oleh perawat selama periode transisi kehidupan fetus ke neonatus adalah adaptasi sistem gastrointestinal (Gorrie et al., 1998). Adaptasi Sistem Gastrointestinal Bayi Baru Lahir (BBL, newborns) harus memulai untuk memasukkan, mencerna dan mengabsrobsi makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta telah melakukan fungsi ini (Gorrie, et al., 1998). Saat lahir kapasitas lambung BBL sekitar 6 ml/kg BB, atau rata-rata sekitar cc, tetapi segera bertambah sampai sekitar 90 ml selama beberapa hari pertama kehidupan. Lambung akan kosong dalam 3 jam (Olds, et al., 1980) untuk pemasukan makanan dan kosong sempurna dalam 2 sampai 4 jam. (Gorrie, et al., 1998). Spingter cardiac antara esophagus dan lambung pada neonatus masih immatur (Olds, et al., 1980), mengalami relaksasi sehingga dapat menyebabkan regurgitasi makanan segera setelah diberikan (Gorrie, et al., 1998). Regurgitasi juga dapat terjadi karena kontrol persarafan pada lambung belum sempurna (Olds, et al., 1980). BBL mempunyai usus yang lebih panjang dalam ukurannya terhadap besar bayi dan jika dibandingkan dengan orang dewasa. Keadaan ini menyebabkan area permukaan untuk absorbsi lebih luas (Gorrie, et al., 1998). Bising usus pada keadaan normal dapat didengar pada 4 kuadran abdomen dalam jam pertama setelah lahir akibat bayi menelan udara saat menangis dan sistem saraf simpatis merangsang peristaltik (Simpson & Creehan, 2001). Saat lahir saluran cerna steril. Sekali bayi terpapar dengan lingkungan luar dan cairan mulai masuk, bakteri masuk ke saluran cerna. Flora normal usus akan terbentuk dalam beberapa hari pertama kehidupan (Gorrie, et al., 1998) sehingga meskipun saluran cerna steril saat lahir, pada kebanyakan bayi bakteri dapat dikultur dalam 5 jam setelah lahir. Bakteri ini penting untuk pencernaan dan untuk sintesa vitamin K (Olds, et al., 1980). Enzim-enzim penting untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak sederhana ada pada minggu ke usia gestasi. Bayi baru lahir cukup bila mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan mengabsorbsi protein dan karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak (Jensen et al., 2004). Amilase pankreas mengalami defisiensi selama 3-6 bulan pertama setelah lahir. Sebagai akibat, BBL tidak bisa mencerna jenis karbohidrat yang kompleks seperti yang terdapat pada sereal. Selain itu BBL juga mengalami defisiensi lipase pankreas. Lemak yang ada di dalam Asi lebih bisa dicerna dan lebih sesuai untuk bayi dari pada lemak yang terdapat pada susu formula ( Gorrie, et al., 1998). Feses pertama yang dieksresi oleh bayi disebut mekonium, berwarna gelap, hitam kehijauan, kental, konsistensinya seperti aspal, lembut, tidak berbau, dan lengket. Mekonium terkumpul dalam usus fetus sepanjang usia gestasi, mengandung partikel-partikel dari cairan amnion seperti sel kulit dan rambut, sel-sel yang terlepas dari saluran cerna, empedu dan sekresi usus yang lain (Gorrie, et al., 1998 & Olds, et al., 1980). Feses mekonium pertama biasanya keluar dalam 24 jam pertama setelah lahir. Jika tidak keluar dalam jam, bayi harus diperiksa patensi anus, bising usus dan distensi abdomen dan dicurigai kemungkinan obstruksi (Gorrie, et al., 1998 & Simpson & Creehan, 2001). 44 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006
3 Tipe kedua feses yang dikeluarkan oleh bayi disebut feses transisional, bewarna coklat kehijauan dan konsistensinya lebih lepas dari pada feses mekonium. Feses ini merupakan kombinasi dari mekonium dan feses susu. Keadaan feses selanjutnya sesuai tipe makanan yang didapat oleh bayi (Gorrie, et a., 1980). Tabel berikut menjelaskan karaktertisik penting sistem pencernaan sebelum dan setelah lahir. Tabel 1. Karakteristik sistem pencernaan sebelum dan setelah kelahiran Sebelum lahir - gastrointestinal relatif inaktif. Fetus menelan cairan amnion dan memperlihatkan gerakan mengisap dan menelan dalam uterus. - tidak ada makanan yang diterima melalui G.I.T. - tidak terjadi pengeluaran feses. Pada keadaan hipoksis atau distres, spingter anal relaksasi dan mekonium terlepas kedalam cairan amnion, mengindikasikan fetal distres. Setelah lahir - bayi dapat mengisap dan menelan, mampu mencerna dan mengeliminasi Asi dan susu formula. - bayi mudah menelan udara selama makan dan menangis. - peristaltik aktif pada bagian abdomen yang lebih bawah karena bayi harus mengeluarkan feses. Tidak adanya feses dalam 48 jam pertama mengindikasikan obstruksi isi usus. Dikutip dari Burrough & Leifer (2001) Feeding Setelah Kelahiran Feeding (pemberian makanan) pertama jika memungkinkan diberikan saat melakukan pengkajian pada BBL. Perawat mengobservasi tanda-tanda yang dapat menggambarkan keadaan hubungan antara trakhea dan esophagus seperti ada tidaknya batuk, keadaan seperti tercekik dan sianosis. Selain pernafasan, mengisap dan menelan merupakan pengalaman tambahan baru setelah kelahiran. BBL biasanya mampu mengisap, menelan dan mengkoordinasi pernafasannya. Setelah lahir, BBL mengalami perubahan-perubahan perilaku yang terjadi dalam beberapa fase yang tidak stabil. Selama jam-jam pertama BBL terus mengalami perubahan, dikenal dengan periode reactivity. Pengetahuan tentang periode ini membantu mendukung attachment orang tua-bayi dan pemberian feeding. Terdapat dua periode reactivity yang diselingi dengan periode tidur. Periode pertama reactivity dimulai setelah lahir. BBL berada dalam keadaan diam, bangun dan terjaga. Matanya dibuka dan waspada, berespons terhadap rangsangan, menggerakgerakkan tangan dan kaki dengan energik, berusaha mencari dan tampak lapar. Fase ini akan diikuti dengan dengan fase aktifsiaga. Selama fase aktif-siaga BBL akan memperlihatkan refleks isap yang kuat dan tampak lapar. Ini merupakan waktu yang sangat ideal untuk menyusui pertama. Setelah 30 menit bayi akan mengantuk, tidur dan akhirnya masuk periode tidur terlelap sekitar 2 sampai 4 jam. Selama waktu ini bayi tidak berespons, nadi dan respirasi turun pada nilai normal namun suhu mungkin rendah. Ketika BBL terbangun dari periode tidur, mereka masuk periode kedua reaktivity. Periode ini dapat berlangsung 4 sampai 6 jam. BBL bangun, siaga dan dapat menangis. BBL menjadi berkeinginan terhadap makanan, memperlihatkan aktivitas seperti mencari puting, mengisap dan menelan dan kelihatan lapar. Feeding mungkin dapat dimulai jika ia belum dimulai pada periode awal reactivity. Mekonium mungkin keluar selama periode ini. Sekresi mukus meningkat dan BBL dapat mengalami gag atau regurgitasi (Gorrie, et al., 1998 & Burroughs & Leifer, 2001). Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei
4 Pada beberapa fasilitas, bayi diberikan cairan (air) steril dalam jumlah sedikit sebelum diberikan feeding formula pertama. Fasilitas yang lain memberikan asi atau susu formula untuk semua feeding. Feeding pertama tidak lebih dari 1 ons untuk mengurangi regurgitasi karena overdistensi abdomen. Beberapa bayi dapat mengalami cekukan atau gag selama feeding permulaan dan sebagian yang lain dapat mengalami kebiruan atau sianosis karena terjadi apnea saat pemberian feeding. Pada keadaan ini perawat menghentikan sementara pemberian makanan, disuction jika perlu dan bayi dirangsang agar menangis dengan menggosok-gosok bagian belakang badannya. Banyak BBL yang belajar mengkoordinasikan isapan, menelan dan bernafas saat feeding pertama (Gorrie et al., 1998). Feeding menyebabkan BBL mempunyai stool. Peristaltik menjadi cepat dan meningkat dengan pemberian makanan. Reflek gastrokolik dapat terangsang saat lambung terisi, menyebabkan peningkatan peristaltik usus. Bayi akan mengeluarkan feses selama atau setelah pemberian makanan. Feses mekonium juga dapat keluar ketika dilakukan pengukuran suhu rektal. Meskipun pemeriksaan suhu rektal tidak direkomendasikan, termometer dapat dimasukkan dengan hati-hati ke dalam rektum untuk mengetahui patensi anus dan merangsang pengeluaran feses mekonium (Gorrie et al., 1998). Keterlambatan feeding menyebabkan stasis usus sehingga isi usus yang mengandung mekonium lama dikeluarkan. Mekonium merupakan penyimpan bilirubin dalam jumlah yang sangat besar dan ini dapat diabsrobsi kembali ke dalam sirkulasi jika tertunda dieliminasi. Kegagalan dalam membersihkan mekonium dengan cepat mempertinggi reabsrobsi usus dan meningkatkan bilirubin serum (Simpson & Creehan, 2001). Hal ini dapat terjadi karena bilirubin direct yang ada dalam mekonium dikonversi ulang oleh enzim beta glukoronidase menjadi bilirubin indirect, diabsrobsi oleh dinding usus dan masuk kembali ke sirkulasi enterohepatik. Efek proses ini adalah joundice pada BBL (Melson et al., 1999). Rutinitas beberapa rumah sakit dalam pola pemberian feeding pada BBL berkontribusi terhadap tingginya level bilirubin. Sistem yang tidak mendukung rooming in mengurangi jumlah pemberian feeding seperti penjadwalan pemberian feeding (Simpson & Creehan, 2001). Menyusui dini yang efisien berkorelasi dengan penurunan kadar bilirubin darah. Kadar protein yang tinggi di dalam kolostrum mempermudah ikatan bilirubin dan kerja laksatif kolostrum untuk perjalanan mekonium (bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004). Skema berikut menggambarkan hubungan antara feeding setelah kelahiran dengan pengeluaran mekonium dan level bilirubin indirect dalam serum setelah kelahiran. 46 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006
5 Skema 1. Hubungan feeding setelah kelahiran dengan penurunan level bilirubin setelah kelahiran Feeding segera setelah kelahiran Peningkatan peristaltik usus Eksresi mekonium : waktu & jumlah Eksresi mekonium; waktu & jumlah Penurunan bilirubin indirect Jenis Feeding : kolostrum susu formula air steril Intervensi : pengukuran suhu rectal Penurunan bilirubin indirect KEPUSTAKAAN Burroughs A & Leifer G. (2001). Maternity Nursing an Introductory Text. 8 th edition. Gorrie T.M., McKinney E.S., & Murray S.S. (1998). 2 nd edition. Foundation of Maternal Newborn Nursing. Philadelphia. W.B. Saunders Company. Hastono, S.P. (2001). Modul Analisa Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Melson A. Katrryn et al., (1999). Maternal- Infant Care Planning. Pennsylvania, Springhouse Cooporation. Philadelphia. W.B. Saunders Company. Simpson R.K. & Creehan A.P. (2001). Perinatologi Nursing. Lippincott, Philadelphia. Thomson, E. (1995). Introduction to Maternity and Pediatric Nursing 2 nd edition. WB. Saunders. USA. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Berat badan 2500-4000 gram. Panjang badan lahir 48-52 cm. Lingkar dada 30-35 cm. Lingkar kepala 33-35 cm. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana bilirubin berasal dari penguraian protein dan heme. 13 Kadar
Lebih terperinciADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM DIGESTIVE PADA NEONATUS. Ikeu Nurhidayah, M.Kep., Ns.,Sp.Kep.An
ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM DIGESTIVE PADA NEONATUS Ikeu Nurhidayah, M.Kep., Ns.,Sp.Kep.An Sistem Digestive Sistem digestive adalah sistem tubuh yang mempunyai peranan penting dalam: Penyediaan nutrien
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Defenisi Perilaku Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2005). Dari pandangan biologis perilaku merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di dalam sisitem retikuloendotelial. Mayoritas bilirubin diproduksi dari protein yang mengandung heme
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Hasil Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi September hingga
34 BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi September hingga November 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 82 orang. Data yang dianalisis berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka kematian bayi di negara ASEAN dan SEARO tahun 2009 berkisar 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi di negara ASEAN dan SEARO tahun 2009 berkisar 2 sampai 68 per 1000 kelahiran hidup dimana negara Kamboja dan Myanmar memiliki angka kematian bayi
Lebih terperinciMODUL FOTOTERAPI PADA BAYI NSA419. Materi Fototerapi Pada Bayi. Disusun Oleh Ns. Widia Sari, M. Kep. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Tahun 2018
MODUL FOTOTERAPI PADA BAYI NSA419 Materi Fototerapi Pada Bayi Disusun Oleh Ns. Widia Sari, M. Kep UNIVERSITAS ESA UNGGUL Tahun 2018 1 / 7 A. Pendahuluan Fototerapi Pada Bayi Hiperbilirubin merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Sekitar 25 50% bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu
Lebih terperinciTujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan
Lebih terperinciMODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH
MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH ADAPTASI NEONATUS Semester 3 KEGIATAN BELAJAR I PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN JURUSAN KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES
Lebih terperinciPENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g
ASUHAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH By. Farida Linda Sari Siregar, M.Kep PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi defekasi masih kontroversial.
BAB VI PEMBAHASAN 1. Karakteristik Subyek Penelitian Pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi defekasi masih kontroversial. Perbedaan frekuensi defekasi berdasarkan jenis kelamin hanya didapatkan pada
Lebih terperinciMANFAAT ASI BAGI BAYI
HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusui Dini 1. Pengertian Inisiasi menyusui dini (early initation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan
Lebih terperinciKeadaan yang mempengaruhi keterlambatan maturitas paru-paru
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR Ida Maryati, S.Kp.,., M.Kep.,., Sp.Mat Staf Edukatif Fakultas Keperawatan Unpad PENDAHULUAN Resiko bayi baru lahir disebabkan oleh Kondisi di dalam uterus janin berada dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Neonatus yang baru lahir akan ditimbang dalam beberapa menit setelah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Berat Badan pada Neonatus Berat badan merupakan gambaran status nutrisi secara umum. Neonatus yang baru lahir akan ditimbang dalam beberapa menit setelah kelahiran.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi, penyebab, mekanisme dan patofisiologi dari inkontinensia feses pada kehamilan. INKONTINENSIA
Lebih terperinciADAPTASI NYERI PERSALINAN DI KLINIK HJ. MARIANI
ADAPTASI NYERI PERSALINAN DI KLINIK HJ. MARIANI Adekita Ginting*, Ellyta Aizar** *Mahasiswa **Staf pengajar keperawatan maternitas Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara Jl. Jamin Ginting No
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan oleh tubuh. Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hemoglobin
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu
Lebih terperinciKEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta
KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta NUTRISI PADA ANAK Pemenuhan kebutuhan nutrisi anak Pertumbuhan
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan masalah terbanyak pada neonatus (50%-80% neonatus mengalami ikterus neonatorum) dan menjadi penyebab dirawat kembali dalam 2 minggu pertama
Lebih terperinciANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K.
ANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K. (14019) 6.Ratna A. (14024) 7.Tetie (14026) ADAPTASI BAYI
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dimana 75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25% berasal dari
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Bilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir dari pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi-reduksi.
Lebih terperinciPROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN
PROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN PROSES KELAHIRAN NORMAL Proses Kelahiran bayi kami harap dapat dilakukan sealami mungkin. Apabila dibutuhkan Induksi, Pengguntingan, Vakum,
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta ekskresi. Bilirubin merupakan katabolisme dari heme pada sistem retikuloendotelial.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehamilan kurang dari 37 minggu (antara minggu) atau dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan prematur merupakan persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Ikterus a. Definisi Ikterus neonatorum merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir yang ditandai oleh pewarnaan
Lebih terperinciPENGARUH KOMPRESI PERUT BAGIAN BAWAH TERHADAP DEFEKASI BAYI BARU LAHIR INFLUENCE OF COMPRESSION OF THE LOWER ABDOMEN TOWARD DEFEKASI NEW BABY BORN
PENGARUH KOMPRESI PERUT BAGIAN BAWAH TERHADAP DEFEKASI BAYI BARU LAHIR INFLUENCE OF COMPRESSION OF THE LOWER ABDOMEN TOWARD DEFEKASI NEW BABY BORN Uti Lestari 1), Pemi Sunarsih R 2) 1)2) Program Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
51 BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaruh terapi air terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli Serdang yang dilaksanakan pada 4 April-31
Lebih terperinciMENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI
1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai
Lebih terperinciMANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu : Marni Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tebing
Lebih terperinciWritten by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03
Muntah tanpa Sebab Bayi belum selesai makan, tiba-tiba "BOOMM!" Makanannya mengotori baju. Mengapa? Gumoh hingga muntah kerap terjadi pada bayi berusia kurang dari enam bulan. Perilaku ini membuat ibu
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR Mei Vita Cahya Ningsih D e f e n I s i Sejak tahun1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby ( bayi berat lahir
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18
Lebih terperinciKEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL
KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL DISUSUN OLEH : 1. SEPTIAN M S 2. WAHYU NINGSIH LASE 3. YUTIVA IRNANDA 4. ELYANI SEMBIRING ELIMINASI Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama kalinya (Chapman, 2006). Biasanya ibu hamil yang baru pertama kali hamil belum mengetahui pengetahuan yang
Lebih terperinciGastrointestinal Disorder in Infant Born with Small for Gestational Age
Gastrointestinal Disorder in Infant Born with Small for Gestational Age Prof. Dr. M. Juffrie, PhD, SpA (K) Untuk membicarakan mengenai gangguan sistem gastrointestinal pada bayi dengan small for gestational
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 248 kematian per 100.000 kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi adalah adanya perubahan berat badan pada neonatus. 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Neonatus merupakan suatu periode dari lahir hingga empat minggu pertama setelah kelahiran. 1 Kehidupan pada masa neonatus merupakan masa paling rawan sebab terjadi
Lebih terperinciSISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok
SISTEM PENCERNAAN Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok PENDAHULUAN Sistem pencernaan bertanggung jawab untuk menghancurkan dan menyerap makanan dan minuman Melibatkan banyak organ secara mekanik hingga kimia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir. a. Pertumbuhan berat badan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Bayi 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir a. Pertumbuhan berat badan Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Definisi Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
Lebih terperinciFeeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant
Feeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant DR. dr. Aryono Hendarto, SpA (K) Small for gestational age (SGA) adalah bayi baru lahir yang mempunyai berat badan dan/atau panjang badan kurang
Lebih terperinciKeterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp
No. Urut Sikap Total Skor Kategori Umur Pendidikan Lama Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 41 Positif 25 BIDAN 5 Tahun 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 22 Negatif
Lebih terperinciPROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN
3. PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa pakan merupakan sumber energi dan materi bagi ikan. Di dalam proses pemanfaatannya, pakan akan mengalami beberapa
Lebih terperinciAKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Lebih terperinciDiterbitkan melalui:
NURTISI BAYI DAN BALITA Oleh: (Nurul Laily Hidayati, S.Si.T, M Kes) Copyright 2011 by (Nurul Laily Hidayati, S.Si.T, M Kes) Penerbit (Nama Penerbit) (www.hartoko.wordpress.com) (surosoekohartoko@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode post partum merupakan masa lahirnya plasenta, selaput janin, dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita yang hamil akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari
Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Niken Andalasari Periode Post Partum Periode post partum adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum
Lebih terperinciTak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma.
Tak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma. Mungkin ibu-ibu pernah mengalami kesulitan dalam memberikan makanan pada si bayi. Ia mengeluarkan makanan yang diberikan kepadanya alias
Lebih terperinciIII.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk
Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi
Lebih terperinciBagian Keperawatan. Maternitas PSIK FK UNAIR
Oleh : Ni Ketut Alit A. Bagian Keperawatan. Maternitas PSIK FK UNAIR SURABAYA Frekwensi pemeriksaan post partum sesuai protap : Satu jam pertama : tiap 15 menit Dua jam selanjutnya : tiap 30 menit 24 jam
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK Penyusun : Jastro Situmorang, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE PROVINSI SUMATERA UTARA BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. kematian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) dari negara tersebut. AKB menggambarkan jumlah penduduk
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA
1 LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA I Deskripsi Perdarahan pada saluran cerna terutama disebabkan oleh tukak lambung atau gastritis. Perdarahan saluran cerna dibagi menjadi
Lebih terperinciRongga Mulut. rongga-mulut
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus 3. Lambung 4. Usus Halus 5. Usus Besar 6. Rektum 7. Anus. Rongga Mulut rongga-mulut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) rentan terhadap masalah kesehatan. BBLR adalah bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2500 gram pada waktu lahir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN PENDAHULUAN Bayi muda : - mudah sekali menjadi sakit - cepat jadi berat dan serius / meninggal - utama 1 minggu pertama kehidupan cara memberi pelayanan
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan 1 Senin/17 Juni
CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan 1 Senin/17 Juni 16.00 1. Mengkaji 2013 kemampuan menelan 2. Mengidentifik asi aya mual/muntah.
Lebih terperinciBAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap
BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus
Lebih terperinciMAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciPERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN
PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN FUNGSI PRIMER SALURAN PENCERNAAN Menyediakan suplay terus menerus pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi, tetapi sebelum zat-zat ini diperoleh, makanan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah Penelitian... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi viii ix
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM
PENELITIAN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM Helmi Yenie* dan Mugiati* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 mengenai
Lebih terperinciRINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa
Lebih terperinciINOVASI TERKAIT HIPERBILIRUBINEMIA
Lampiran 1 INOVASI TERKAIT HIPERBILIRUBINEMIA A. Judul Penggunaan linen putih sebagai media pemantulan sinar pada fototerapi. B. Pengertian Foto terapi yaitu pemberian lampu fluoresen (panjang gelombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menyusui memang proses alami bagi setiap wanita yang melahirkan, tetapi tidak jarang proses ini menjadi begitu membingungkan dan penuh perjuangan bagi ibu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bayi Baru Lahir Menurut Rochmah,dkk (2012,hlm.1) Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan 37 minggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan ekstrauterin. Secara normal, neonatus aterm akan mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penurunan berat badan neonatus pada hari-hari pertama sering menjadi kekhawatiran tersendiri bagi ibu. Padahal, hal ini merupakan suatu proses penyesuaian fisiologis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Konstipasi Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18 Konstipasi secara umum didefinisikan sebagai gangguan defekasi yang ditandai
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah WaterBirth 2.2 Pengertian WaterBirth
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah WaterBirth Selama tahun 1960, peneliti Soviet Igor Charkovsky melakukan penelitian yang cukup besar ke keselamatan dan manfaat yang mungkin lahir air di Uni Soviet Pada akhir
Lebih terperinciASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI
ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI Padahal kita tahu Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi Meningkatkan kecerdasan Meningkatkan
Lebih terperinciSeptember 22nd Tentang Kami Terkini & Terpopuler Home
1 of 5 22/09/2011 13:16 September 22nd 2011 Tentang Kami Terkini & Terpopuler Home PENYAKIT & KONDISI Gangguan tidur Gejala Penyakit Gigi & Mulut Imunologi Infeksi Kanker Kardiovaskuler Kesehatan Jiwa
Lebih terperinciHasil. rumen domba. efektivitas. cairan Aktifitas enzim (UI/ml/menit) , Protease. Enzim
22 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Efektivitas Cairan Rumen Domba Penelitian Tahap 1 dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui volume enzim cairan rumen domba dan lama waktu inkubasi yang tepat untuk penurunan
Lebih terperinciMetabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme
Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase yaitu enzim yang sebagian besar terdapat dalam
Lebih terperinciPEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,
PEDOMAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) RUMAH SAKIT BERSALIN KOTA METRO TAHUN 2014 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : TENTANG : PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF
Lebih terperinciCAIRAN AMNION Anatomi Fisiologi Fungsi Cairan Amnion
CAIRAN AMNION Anatomi Fisiologi Amnion manusia pertama kali dapat diidentifikasi pada sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan mudigah. Pada awalnya sebuah vesikel kecil yaitu amnion, berkembang menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,
Lebih terperinciMelindungi kesehatan ibu :
KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa pascapartum (nifas) merupakan suatu masa antara melahirkan sampai organorgan reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI sangat dianjurkan pada bayi sampai usia 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai usia 2 tahun karena ASI akan memberikan sejumlah zatzat gizi yang berguna untuk pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hormon tirod Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid ini diregulasi oleh hipotalamus dan hipofisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melaksanakan setiap aktivitas kehidupannya. Energi ini berasal dari metabolisme yang bahan dasarnya berasal dari makanan
Lebih terperinci