PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR WIDODO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR WIDODO"

Transkripsi

1 PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR WIDODO PROGRAM DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh gelar Ahl Madya WIDODO PROGRAM DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

3

4 PERNYATAAN PROYEKSI PEERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR Saya mengaku bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Juni 2009 WIDODO

5 PENGHARGAAN Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-nya, maka Tugas Akhir dengan judul PROYEKSI PERTIMBUHAN PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA dapat diselesaikan dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Ayahanda Sabariono dan Ibunda tercinta Sumarni, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberikan motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun. 2. Bapak Dr.Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU 3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika 4. Bapak Drs. Ramli Barus, M.Si, Selaku pembimbing yang memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis. 5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku ketua jurusan Statistika 6. Untuk saudara-saudaraku yang telah membantu dan menjadi penopang setiap langkahku. 7. Untuk sahabat-sahabatku yang telah membantu, memberi semangat dan motivasi. Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Tuahan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua. Amin Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan. Medan, Juni 2009 Penulis, WIDODO

6 ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk memproyeksikan jumlah penduduk Kota Medan tahun menurut jenis kelamin dan juga menghitung rasio jenis kelaminnya (sex ratio) setelah diperoleh perhitungan jumlah penduduk pada tahun mendatang. Perhitungan jumlah penduduk menggunakan rumus Geometrik Rate Of Growth (Pertumbuhan Penduduk) dan dapat diketahui pula rasio beban ketergantungan serta struktur penduduk Kota Medan yang akan datang. Hasil proyeksi penduduk tersebut dapat disusun kedalam bentuk tabel dan digambarkan kedalam bentuk grafik yang menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Hasil akhir perhitungan diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam mempersiapkan langkahlangkah tepat yang akan dilakukan, dan kepada masyarakat agar dapat menyadari permasalahan yang sedang dialaminya sehingga semua pihak turut serta untuk mengatasi masalah tersebut pada saat sekarang dan yang akan datang.

7 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Daftar isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii iv v vii viii Bab 1 Pandahuluan 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian Sistematis Penulisan 5 Bab 2 Tinjauan Teoritis 2.1 Pengertian-pengertian Teori-teori Kependudukan Perumusan Masalah Laju Pertumbuhan Penduduk Susunan Penduduk Komposisi Penduduk Kepadatan Penduduk Proyeksi Proyeksi Penduduk 14 Bab 3 Evaluasi Dan Pembahasan 3.1 Kedaan Penduduk Kota Medan Angka Beban Ketergantungan Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Kepadatan Penduduk Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Medan Proyeksi atau Taksiran Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kota Medan Tahun Bab 4 Implementasi Sistem 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Tahap Implementasi 30

8 4.3 Pengaktifan Microsoft Excel Jendela Lembar Kerja Microsoft Excel Pengisian Data Pembuatan Grafik 34 Bab 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Saran 37 DAFTAR PUSTAKA 39 LAMPIRAN

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Tabel Penduduk di Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun Tabel 3.2 Tabel Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin 19 Tabel 3.3 Tabel Sex Ratio Menurut Kecamatan Tahun 2007 Tahun Tabel 3.4 Tabel Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun Tabel 3.5 Tabel Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun Tabel 3.6 Tabel Perbandingan Sex Ratio Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kota Medan 29

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Grafik Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun Gambar 3.2 Grafik Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun

11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh Negara-negara karena banyak menyangkut segi kehidupan. Bahkan tahun-tahun belakangan ini para ahli ekonomi telah memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Perencanaan pembangunan ini dituangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan dimana kependudukan perlu dipertimbangkan sebagai tolak ukur pembangunan masyarakat. Penduduk merupakan objek dan sekaligus sebagai subjek dalam pembangunan Nasional. Kebijaksanaan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut jumlah dan kepadatan penduduk, arus imigrasi, kelahiran, serta kematian tetapi juga kebijaksanaan yang di tuangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan dimana aspek kependudukan perlu dipertimbangkan sebagai tolak ukur pembangunan masyarakat.

12 Penduduk merupakan objek dan sekaligus sebagai subjek dalam pembangunan Nasional. Kebijaksanaan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut jumlah dan kepadatan penduduk, arus imigrasi, kelahiran serta kematian tetapi juga kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk yang tinggi serta mengarahkan mobilitas dan sebaran penduduk yang lebih merata, terutama didaerah yang jarang penduduknya. Dengan memperhatikan daya dukungan alam serta lingkungan, dinamika penduduk yang diinginkan akan menimbulkan permasalahan sosial dan ekonomi dengan segala akibatnya. Pertambahan jumlah penduduk yang besar akan mempengaruhi sarana dan prasarana dibidang pendidikan, kesehatan, perumahan, kesempatan kerja dan sebagainya. Pertambahan penduduk yang besar setiap tahunnya memerlukan tambahan investasi dan sarana untuk menunjang kesejahteraan rakyat seperti saran dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu saja merupakan hal yang sangat rumit bagi pemerintah dalam usaha membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyat demi untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur sesuai Cita-cita Nasional Bangsa Indonesia. Sesuai permasalahan penduduk tersebut maka penulis memilih judul PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA KEPENDUDUKAN TAHUN dengan maksud untuk memberikan masukkan kepada pemerintah daerah kota Medan dalam mengambil tindakan yang tepat untuk dapat dilakukan dimasa mendatang dalam mengatasi permasalahan perubahan jumlah penduduk, seperti misalnya program Keluarga Berencana (KB), Transmigrasi, pengembangan kota dan lain sebagainya.

13 1.2.Identifikasi Masalah Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dapat diketahui, apakah bertambah atau berkurang, dimana perubahan jumlah penduduk akan diikuti dengan masalah kependudukan seperti masalah pangan, kesehatan, tempat tinggal, dan masalah lainnya yang tidak dapat diduga oleh pemerintah. Mengingat kemampuan dan keterbatasan waktu, maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas khususnya mengenai jumlah penduduk, kepadatan, dan penyebaran penduduk, komposisi penduduk, penduduk menurut umur, rasio jenis kelamin dan tingkat pertumbuhan penduduk. 1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penulis adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak-pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pertumbuhan penduduk di Kota Medan dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya.

14 1.4.Lokasi Penelitian Penelitian atau pengumpulan data mengenai Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Medan Tahun Berdasarkan Tahun diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) jalan. Budi Pembangunan III No. 16 P. Brayan- Medan. 1.5.Metologi Penelitian Metode Penelitian yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi, dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir. 2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data skunder yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

15 3. Teknik dan Analisa Data Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara Geometrik Rate Of Growth (Pertumbuhan geometrik). Pertumbuhan penduduk secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga majemuk. Jadi pertumbuhan penduduk adalah sama untuk setiap tahun. Adapun Rumus Geometrik Rate Of Growth tersebut adalah sebagai berikut : Dimana : P t = P 0 (1+r) t P t = Jumlah penduduk pada tahun t P 0 = Jumlah penduduk pada tahun awal r t = Angka pertumbuhan penduduk = Jangka waktu dalam tahun 1.6.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :

16 BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang masalah maksud dan tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan tentang sumber-sumber data kependudukan, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk beserta pengertiannya, proyeksi dan kegunaannya, dan perhitungan-perhitungannya. BAB 3 : ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini memberikan uraian tentang data yang telah diamati dan beserta analisisnya. BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang rancangan percobaan yang akan digunakan oleh penulis dalam tugas akhir ini dan bagaimana cara mengaplikasikan program tersebut. BAB 5 : PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan sebelumnya

17 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian-pengertian Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah,dimana masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah, terutama yang berhubungan dengan kesehatan, keluarga berencana, tenaga kerja, pemindahan penduduk dan sebagainya Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap di wilayah Republik Indonesia. Pertumbuhan penduduk disuatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor

18 demografi dan non demografi, faktor demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Komposisi umur penduduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi komponen penduduk, antara lain penduduk usia 0-4 tahun akan banyak mempengaruhi tingkat kematian, sedangkan tingkat kelahiran sangat dipengaruhi oleh penduduk wanita pada usia tahun. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi, dimana kata demografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisantulisan mengenai rakyat atau penduduk. Menurut Donal J. Bague (dasar-dasar demografi, 1981) memberikan defenisi demografi sebagai berikut: Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa yang bekerja melalui empat komponen yaitu, kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian makro demografi terdidri dari penelitian unit sekala besar dan sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa dan kesatuan-kesatuan wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat internal.

19 2.2 Teori-Teori Kependudukan Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu, yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama dinegara-negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalahmasalah yang bersifat universal, yang menyebabkan. Para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial. Menurut Robert Thomas Malthus ( ) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the principle of population) yang menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan ia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.

20 2.2.1 Perumusan Masalah Kenaikan jumlah penduduk yang terus-menerus menyebabkan masalah-masalah didalam suatu negara atau daerah, seperti masalah sosial, ekonomi, politik, pertahanan keamanan dan sebagainya. Dengan adanya permasalahan yang sudah dicetuskan tersebut maka kita perlu mengetahui tingkat kepadatan penduduk Kota Medan dengan perumusan yang bersifat peramalan (proyeksi) dalam suatu rumusan matematika guna mempermudah penulisan dalam menyelesaikan masalah kependudukan ini. Pada dasarnya ukuran-ukuran yang digunakan dalam demografi sama dengan ukuranukuran yang dipergunakan ilmuwan lainnya yaitu ukuran absolut dan ukuran relatif. Ukuran relatif yang sering digunakan dalam demografi adalah perbandingan, rasio, proporsi, persentase dan tingkat (rate) Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu: a. Fertilitas Fertilitas sebagai istilah Kelahiran b. Mortalitas

21 Mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangkan semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. c. Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap di suatu tempat ketempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administrative/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering di artikan sebagai perpindahan yang relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain. Menurut Everett S. Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu : 1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal 2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan 3. Faktor-faktor yang menghambat 4. Faktor-faktor pribadi Susunan Penduduk Susunan penduduk atau komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa dan sebagainya.

22 2.2.4 Komposisi Penduduk Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang. Misalnya, pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib belajar penduduk usia sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk di usia sekolah baik yang sekarang maupun masa yang akan datang. Dalam demografi distribusi umur penduduk dapat digolongkan antara lain menurut satu tahunan ataupun lima tahunan dan distribusi umur yang digunakan penulis untuk mengelompokan umur penduduk adalah dengan distribusi umur lima tahunan, dengan tujuan mendapatkan struktur penduduk Kota Medan. Contoh : Struktur umur penduduk di pengaruhi oleh 3 variabel demografi yaitu kelahiran, kematian dan migrasi yang saling berpengaruh satu dengan yang lainnya, dengan kata lain bila satu variabel berubah maka yang lainnya juga berubah. Faktor sosial ekonomi di suatu Negara atau daerah akan mempengaruhi struktur umur pendududuk melalui ke tiga variabel diatas. Ketidak seimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi, dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri penduduk tua atau muda.

23 Untuk mengetahui apakah suatu penduduk tergolong penduduk muda atau penduduk tua dapat di lakukan dengan cara : Melihat komposisi umur penduduknya untuk kelompok usia di bawah 5 tahun dan diatas 65 tahun. Suatu Negara atau daerah di katakan mempunyai struktur umur muda, apabila kelompok penduduk yang berumur dibawah 15 tahun jumlahnya lebih besar dari 35 %, sedangkan besarnya kelompok penduduk usia 5 tahun keatas kurang dari 3 % dan dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok penduduk yang berumur 15 tahun kebawah jumlahnya kurang dari 35 % dan persentase jumlah penduduk di atas 65 tahun sekitar 15%, dan untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini : Umur Penduduk tua Penduduk muda 0-4 < 35% > 35% > 50% < 62 % 75 + > 15% < 3 % Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi, yang merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus : KP = Jumlah Penduduk Luas Wilayah Luas Wilayah

24 2.3 Proyeksi Proyeksi adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data tahun dasar. Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Manfaat atau kegunaan dari pada proyeksi adalah untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi. Sebagai alat perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai responden terhadap penduduk yang telah di proyeksi dan merubah trend penduduk menuju keperkembangan demografi sosial dan ekonomi Proyeksi Penduduk Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang berkesangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada priode Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komponen kependudukan migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten/kotamadya.

25 Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin untuk Priode dengan cara geometrik. 2. Memproyeksikan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat Pertumbuhan dengan metode geometrik Adapun rumus Geometric Rate Of Growth tersebut adalah sebagai berikut : P t =P 0 ( 1+ r) t Dimana : P t P 0 r t = Jumlah Penduduk pada tahun t = Jumlah Penduduk pada tahun awal = Angka pertumbuhan = Jangka waktu dalam tahun

26 BAB 3 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 3.1 Keadaan Penduduk Kota Medan Kota Medan terletak antara Lintang Utara Bujur Timur. Dan 2,5-37,5 Meter diatas permukaan laut. Kota Medan merupakan salah satu daerah tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar Km 2. Dimana kota ini merupakan daerah Tingkat I Sumut yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur. Keadaan penduduk Kota Medan setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih sangat tingginya angka kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi,migrasi pencarian kerja dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena Kota Medan merupakan Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, kota perdagangan, kota industri dan pusat pemerintah.

27 Adapun Keadaan jumlah penduduk di Kota Medan adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Medan Gambar:3.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun

28 Tabel 3.2 Jumlah Peningkatan Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin dari Tahun No Tahun Jumlah Jumlah Laki-laki Perempuan Laki-laki dan Perempuan Angka Beban Ketergantungan. Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 75 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara tahun). Angka beban ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu Negara,apakah tergolong Negara maju atau tidak. Negara-negara yang sedang berkembang dengan fertilitas yang lebih tinggi mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut. Besarnya angka beban ketergantungan di Kota Medan dapat kita hitung dengan menggunakan rumus : P P + 75 Angka Beban Tanggungan = x100 P 15 74

29 Dimana : K = adalah konstanta dengan nilai 100 Tabel 3.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah/Total Sumber : Badan Pusat Statistik Medan Dari tabel diatas didapat harga-harga sebagai berikut: P 0-14 = P = P 75 + = Bila Harga-harga diatas disubstitusikan ke dalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut :

30 P P + 75 Angka Beban Tanggungan = x100 P = x = x = 39 Ini berarti bahwa setiap orang yang produktif harus menanggung 39 orang yang tidak produktif Rasio Jenis Kelamin(Sex Ratio) Rasio adalah perbandingan dua perangkat,yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu dan biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan : Jumlah Penduduk Laki - Laki SR = x 100 Jumlah Penduduk Perempuan Apabila SR > 100 Maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki dari pada penduduk perempuan. Apabila SR < maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan dari pada penduduk laki-laki.

31 Tabel 3.3 Sex Ratio Menurut Kecamatan Tahun 2007 No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Medan Tuntungan ,81 2 Medan Johor ,66 3 Medan Amplas ,20 4 Medan Denai ,13 5 Medan Area ,00 6 Medan Kota ,79 7 Medan Maimun ,89 8 Medan Polonia ,35 9 Medan Baru ,69 10 Medan Selayang ,88 11 Medan Sunggal ,61 12 Medan Helvetia ,10 13 Medan Petisah ,55 14 Medan Barat ,62 15 Medan Timur ,20 16 Medan Perjuangan Medan Tembung ,02 18 Medan Deli ,33 19 Medan Labuhan ,00 20 Medan Marelan ,59 21 Medan Belawan ,12 Jumlah Kota Medan ,12 Sumber : Proyeksi Penduduk Kepadatan Penduduk Seperti yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya,kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi. Kepadatan penduduk juga merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor, seperti lokasi daerah, keadaan alam serta sejarahnya.

32 Kepadatan penduduk Kota Medan pada tahun 2007 mencapai jiwa per kilometer persegi. Dapat kita lihat pada tabel dibawah ini, daerah yang mengalami kepadatan yang besar adalah Medan Perjuangan. Untuk melihat kepadatan penduduk pada setiap daerah berikut ditampilkan tabel kepadatan penduduk menurut kecamatan pada tahun Tabel 3.4 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2007 No Kecamatan Luas (km 2 ) Penduduk Kepadatan/km 2 1 Medan Tuntungan , Medan Johor , Medan Amplas , Medan Denai , Medan Area , Medan Kota , Medan Maimun , Medan Polonia , Medan Baru , Medan Selayang , Medan Sunggal , Medan Helvetia , Medan Petisah ,808,8 14 Medan Barat , Medan Timur , Medan Perjuangan , Medan Tembung , Medan Deli , Medan Labuhan , Medan Marelan , Medan Belawan ,618.2 Jumlah Medan Kota 265, ,858.0 Sumber : Proyeksi Penduduk

33 3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Medan Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun yang akan datang yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera pada tabel 3.1 pada tahun 1996 jumlah penduduk sebesar jiwa, yaitu penduduk laki-laki sebesar jiwa dan penduduk perempuan sebesar jiwa. Sedangkan pada tahun 2007 jumlah penduduk sebesar jiwa, yaitu jiwa penduduk laki-laki dan jiwa penduduk perempuan. Dari data dengan rentang sebelas tahunan tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan cara menggunakan rumus pertumbuhan geometrik, yaitu sebagai berikut : P t = P 0 ( 1+ r) t dimana : P t = Jumlah penduduk pada tahun t P 0 = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun

34 3.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Medan d. Untuk jenis kelamin laki-laki t = 11 P 2007 = P 1996 ( 1 + r) t = ( 1 + r ) 11 Log ( 1 + r ) = Log Log Log ( 1 + r ) = 0, r = Antilog 0, r = 1,0085 r = 1, r = 0,0085 r = 0,85 % e. Untuk jenis kelamin Perempuan t = 11 P 2007 = P 1996 ( 1 + r ) t = ( 1 + r ) 11 Log ( 1 + r ) = Log Log Log ( 1 + r ) = 0, r = Antilog 0,00377

35 1 + r = 1,0087 r = 1, r = 0,0087 r = 0,87 % Proyeksi atau Taksiran Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kota Medan Tahun Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk untuk kota Medan maka proyeksi atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan persentase perubahan jumlah penduduk kota Medan tahun dengan menggunakan rumus : P t = P 0 ( 1+ r) t 1. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2008 a. Untuk Laki-laki P 2008 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0085 ) 1 = ( 1,008 = Jiwa b. Untuk Perempuan P 2008 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0087 ) 1 = ( 1,0087 ) 1 = Jiwa

36 2. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan 2009 a. Untuk Laki-laki P 2009 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0085) 2 = ( 1,0085) 2 = Jiwa b. Untuk Perempuan P 2009 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0087 ) 2 = ( 1,0087 ) 2 = Jiwa 3. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan 2010 a. Untuk Laki-laki P 2010 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0085) 3 = ( 1,0085) 3 = Jiwa b. Untuk Perempuan P 2010 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0087 ) 3 = ( 1,0087 ) 3 = Jiwa

37 4. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan 2011 a. Untuk Laki-laki P 2011 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0085) 4 = ( 1,0085) 4 = Jiwa b. Untuk Perempuan P 2011 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0087 ) 4 = ( 1,0087 ) 4 = Jiwa 5. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan 2012 a. Untuk Laki-laki P 2012 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0085) 5 = ( 1,0085) 5 = Jiwa b. Untuk Perempuan P 2012 = P 2007 ( 1 + r ) t = ( 1 + 0,0087 ) 5 = ( 1,0087 ) 5 = Jiwa

38 Tabel 3.5 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun No Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Gambar: Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun Dari hasil proyeksi yang di peroleh kita ketahui bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk mengalami kenaikan, dengan kata lain tidak terjadi penurunan baik jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2007 jumlah penduduk sekitar jiwa dan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk Kota Medan pada tahun 2012 diperkirakan berjumlah jiwa. Hal ini menunjukkan terjadinya pertambahan jumlah penduduk sekitar jiwa. Setelah mengetahui banyaknya penduduk atau perkiraan penduduk Kota Medan untuk tahun , maka penulis akan menjelaskan untuk mencari sex ratio digunakan rumus sebagai berikut :

39 Jumlah Penduduk Laki - Laki SR = x100 Jumlah Penduduk Perempaun Apabila SR > 100 Maka didaerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki dari pada penduduk perempuan. Apabila SR < 100 Maka didaerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan dari pada penduduk laki-laki. Tabel dibawah ini akan menunjukkan perbandingan Sex Ratio laki-laki dan perempuan pada tahun Tabel 3.6 Perbandingan Sex Ratio Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun Kota Medan Tahun Laki-laki Perempuan Sex Ratio \

40 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, dan memulai sistem baru atau sistem yang sudah diperbaiki. 4.2 Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap penerapan hasil desain tertulis kedalam programming (Coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contohnya dalam hal efisiensi, baik itu efisiensi dalam pemakaian memori maupun dalam waktu memproses data). Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang

41 diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Softwer Excel. Selain berfungsi sebagai manipulasi atau pengolah angka, Excel juga dapat digunakan untuk manipulasi teks komputer, untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows. 4.3 Pengaktifan Microsoft Excel Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkahlangkah berikut ini : 1. Dari Windows, klik start pada taksbar, lalu klik program tampil item Menu program yang telan diinstalansi. 2. Klik Microsoft Excel. 4.4 Jendela Lembar Kerja Microsoft Excel Setelah pengaktifan, akan tampil lembar Excel yang sudah siap untuk dipergunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris dimana kolom berurutan dari atas

42 kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri atas 256 kolom dan baris pada setiap lembar kerja. Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini di identifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.

43 4.5 Pengisian Data Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard komputer atau melalui submenu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Letakkan Pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Klik data yang diinginkan. 3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi satu untuk mengakhirinya. Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di excel dengan alternatif ini, maka memiliki lebih banyak pilihan, yaitu Down, Up Right, Left dan series (Autofil).

44 4.6 Pembuatan Grafik Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, biasa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah : 1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik. Klik icon chart wizard, maka akan tampil kotak dialog Chart Type. Klik type grafik yang diinginkan dan klik Next. tampil kotak dialog chart source data. 2. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau coloums yang diinginkan, klik Next akan tampil kota

45 dialog chart options. 3. Pada chart options,ketik judul grafik.setelah itu klik Next. Tampil kotak dialog chart option. 4. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish. Maka grafik akan ditempatkan dilembar kerja yang dipilih.

46 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis Dan evaluasi jumlah penduduk Kota Medan tahun maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu antara lain : 1. Dengan menggunakan rumus Geometric Rate Of Growth dapat dicari angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dan meramalkan jumlah pertumbuhan di masa yang akan datang. 2. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,86%, peningkatan ini tidak hanya disebabkan oleh faktor kelahiran tetapi juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencarian kerja dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena Kota Medan merupakan Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, kota perdagangan, kota industri dan pusat pemerintahan. 3. Angka beban tanggungan di Kota Medan untuk tahun 2007 sebesar 39 orang, ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 39 orang yang tidak produktif.

47 4. Hasil proyeksi yang penulis lakukan diketahui bahwa jumlah penduduk lakilaki pada tahun 2008 sebesar jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar Pada tahun 2009 penduduk laki-laki sebesar jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar Pada tahun 2010 penduduk laki-laki sebesar jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar jiwa. Pada tahun 2011 penduduk laki-laki sebesar jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar jiwa. Pada tahun 2012 penduduk laki-laki sebesar jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar jiwa. 5 Setelah memperhatikan data jumlah penduduk Kota Medan berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduluk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. 6 Dari hasil proyeksi penduduk di Kota Medan dari tahun terus meningkat setiap tahunnya, tetapi peningkatan masih terlihat normal dan tidak drastis. 7 Rata-rata perbandingan Sex Ratio laki-laki dan perempuan tahun sebesar 98,63, berarti pada tahun yang akan datang jumlah penduduk peempuan lebih banyak dari pada penduduk laki-laki, yang mungkin saja karena mortalitas bayi laki-laki lebih besar. 5.2 Saran Berdasarkan data yang diamati, penulis menyampaikan atau memberi beberapa saran dari hasil analisis jumlah penduduk Kota Medan.

48 1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk, misalnya dengan menggalakkan program KB yang terarah dan Pemerintah harus memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk Kota Medan setiap tahunnya. 2. Memeratakan jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan memeratakan pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga mengurangi arus urbanisasi dan pengangguran, demi terciptanya kesejahteraan rakyat. 3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan.

49 DAFTAR PUSTAKA Ida Bagus Mantra Demografi Umum. Edisi ke- 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar. BPS (Badan Pusat Statistik) MEDAN Medan Dalam Angka. Medan Lembaga Demografi FEUI Dasar-dasar Demografi. Edisi Jakarta: FEUI. Sudjana Metoda Statistika. Edisi ke-6 Bandung: Tarsito

50

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN 13 BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN 3.1 Keadaan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan terletak pada garis 58 35 0-2 07 33 Lintang Utara dan 98 42 50-99 34 16 Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh Negara - Negara

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh Negara - Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh Negara Negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh Negara - Negara maju karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan atau 16 Daftar pustaka dan lampiran. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pengertian Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1Pengertian pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh Negara-negara karena banyak menyangkut segi kehidupan. Bahkan tahun-tahun belakangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan peninggakatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2007 TUGAS AKHIR JULHAIDI 062407071 D-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Forcecasting) adalah suatu cara memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan data yang relatif lama (Sofyan Assauri,

Lebih terperinci

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013 TUGAS AKHIR TONGKU HASIBUAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013 TUGAS AKHIR TONGKU HASIBUAN PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013 TUGAS AKHIR TONGKU HASIBUAN 072407015 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR FLORINA FRETTY SINAGA 082407003 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pengertian Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisantulisan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negar Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara

Lebih terperinci

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus

Lebih terperinci

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan jendela excel, pengisian data dan cara pembuatan grafik. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuahan

Lebih terperinci

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP 052407038 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ 072407035 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR LEONARDO DAFINSI S

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR LEONARDO DAFINSI S PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR LEONARDO DAFINSI S 062407114 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009 TUGAS AKHIR ROHANI SIPANGKAR 082407045 PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA TAHUN DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL NAZLI KAMAL PASHA PURBA

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA TAHUN DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL NAZLI KAMAL PASHA PURBA PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA TAHUN 2014-2018 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL NAZLI KAMAL PASHA PURBA 122407119 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang penting. Penduduk merupakan bagian terpenting bagi suatu negara dilihat dari segi kuantitas maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkaan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demografi adalah suatu studi statistik dan matematik tentang jumlah komposisi dan persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati kurun waktu

Lebih terperinci

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir) PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN 2005-2010 (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir) DINA SUSANTI SIHOMBING 092407043 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

Lebih terperinci

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2009 TUGAS AKHIR SAHAT MANIK 082407116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya KHARINA PRATIWI 102407093 PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antar antara

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antar antara BAB 1 PENDAHULUAN. 1. LATAR BELAKANG Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antar antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015-2017 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG 132407040 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMENMATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh negara negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh negara negara maju karena menyangkut

Lebih terperinci

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL 1 PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR ISRA HERLINA 112407065 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian-pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang artinya rakyat atau penduduk dan Grafien

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI 062407142 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER / STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan.tidak meratanya distribusi pendapatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan

Lebih terperinci

PROGRAM DEPARTE ATIKA. Universitas Sumatera Utara

PROGRAM DEPARTE ATIKA. Universitas Sumatera Utara ii PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2017 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR YAHYAA HAKIM DAMANIK 112407018 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTE EMEN MATEMA ATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa menjadi beban oleh negara untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Robert Malthus yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus

Lebih terperinci

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI 062407005 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan adalah masalah yang timbul sebagai akibat keadaan penduduk itu sendiri didalam pertumbuhannya. Oleh karena jumlah penduduk terus bertambah, maka

Lebih terperinci

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARABERDASARKAN DATA TAHUN 1999 s/d 2008

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARABERDASARKAN DATA TAHUN 1999 s/d 2008 PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARABERDASARKAN DATA TAHUN 1999 s/d 2008 TUGAS AKHIR MARTA ARISA PANGARIBUAN 062407146 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya FRISKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Penduduk Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein adalah menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penduduk adalah Orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penduduk adalah Orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk adalah Orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus

Lebih terperinci

PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA TAHUN 2010

PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA TAHUN 2010 PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR TITRA NOVA WULANDARI 062407038 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan hidup lahir dan batin yang dapat dinikmati seluruh masyarakat merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa sejak proklamasi

Lebih terperinci

PROYEKSI PENDUDUK DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR MENURUT UMUR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR JULI MARIA DONA RAJAGUKGUK

PROYEKSI PENDUDUK DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR MENURUT UMUR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR JULI MARIA DONA RAJAGUKGUK PROYEKSI PENDUDUK DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR MENURUT UMUR TAHUN 2007 2011 DENGAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya JULI MARIA

Lebih terperinci

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 2008-2009 TUGAS AKHIR SERASINTA TARIGAN 072407040 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok

Lebih terperinci

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP 112407031 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Masalah kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian-pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafien

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR 1 PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR CHANRO SIMARMATA NIM:062407130 PROGRAM STUDY DIII STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA 142407019 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROGRAM APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR DAN PENANGANANNYA TUGAS AKHIR TENANG CARLES RINALDI SILITONGA

PROGRAM APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR DAN PENANGANANNYA TUGAS AKHIR TENANG CARLES RINALDI SILITONGA PROGRAM APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR DAN PENANGANANNYA TUGAS AKHIR TENANG CARLES RINALDI SILITONGA 072406049 PROGRAM STUDI D-III ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN TUGAS AKHIR AGUS EFRATA BRAHMANA NIM:

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN TUGAS AKHIR AGUS EFRATA BRAHMANA NIM: ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN 2006-2007 TUGAS AKHIR AGUS EFRATA BRAHMANA NIM:062407135 PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Proyeksi Penduduk Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk,

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR MAHYULY SUAIDAH SIREGAR 072407080 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein yang berarti

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein yang berarti BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian-pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Demografi Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendri berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA

TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA PROYEKSI SALDO TABUNGAN MARTABE PERIODE 2010-2012 DI PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA SATU PARAMETER DARI BROWN TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA 072407083 PROGRAM

Lebih terperinci

artinya sangat berbeda. Statistika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan dengan

artinya sangat berbeda. Statistika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan dengan 1.1 Latar Belakang Istilah statistik dengan statistika sering dipakai silih berganti meskipun sebenarnya artinya sangat berbeda. Statistika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan

Lebih terperinci

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN DI KOTA MEDAN

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN DI KOTA MEDAN PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 2007 DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR SYAFRIZAL ELFI SANDRI 062407048 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tugas akhir ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Produksi

Lebih terperinci

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi dan kondisi Indonesia dalam bidang kependudukan, kualitasnya saat ini masih sangat memprihatinkan. Hal ini merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian

Lebih terperinci

ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR DIAN ARIESTYA

ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR DIAN ARIESTYA ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR DIAN ARIESTYA 082407030 PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN 112407047 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Suatu perencanaan kependudukan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Suatu perencanaan kependudukan adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perancangan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin mudah dan tepat rencana

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA. ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA. TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya AULIA

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G 142407139 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PERAMALAN KECEPATAN ANGIN BULANAN DI MEDAN BERDASARKAN TEKANAN UDARA DENGAN FUNGSI TRANSFER TUGAS AKHIR

PERAMALAN KECEPATAN ANGIN BULANAN DI MEDAN BERDASARKAN TEKANAN UDARA DENGAN FUNGSI TRANSFER TUGAS AKHIR PERAMALAN KECEPATAN ANGIN BULANAN DI MEDAN BERDASARKAN TEKANAN UDARA DENGAN FUNGSI TRANSFER TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya YUSRINA BATUBARA 072407019

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya SYAHRUL R SIHOTANG 102407017 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan mengenai rakyat atau

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan mengenai rakyat atau BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian-pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafien

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah Nasional yang besar dan memelukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk adalah orang-orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk adalah orang-orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk adalah orang-orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah atau daerah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan berinteraksi satu sama lain

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia di kategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencangkup lima masalah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DINDA FRAYA ELVIRA

TUGAS AKHIR DINDA FRAYA ELVIRA PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PAD TAHUN 2015 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN DATA TAHUN 2001 S/D 2010 TUGAS AKHIR DINDA FRAYA ELVIRA 092407068 PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

Membuat Grafik Di Microsoft Excel

Membuat Grafik Di Microsoft Excel Membuat Grafik Di Microsoft Excel 1. Pembuatan Grafik dengan Chart Wizard Pembuatan grafik dari data merupakan salah satu cara dalam mempermudah pembacaan, karena gambar diibaratkan bisa melukiskan segala

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian-pengertian 2.1.1. Pengertian Demografi Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas,

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 1 PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 132407112 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan dalam jumlah, komposisi dan

Lebih terperinci

ASPEK KEPENDUDUKAN IV

ASPEK KEPENDUDUKAN IV KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI ASPEK KEPENDUDUKAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami usia kerja, tenaga kerja, angkatan dan

Lebih terperinci

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Pelajaran 7 Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Tabel dan grafik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengolah data. Dengan adanya grafik menunjukkan bahwa data yang disajikan lebih

Lebih terperinci

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN 2010-2012 TUGAS AKHIR LUSIANA 072407061 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR NOPA YANTI SEMBIRING

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR NOPA YANTI SEMBIRING ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR NOPA YANTI SEMBIRING 072407023 PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PROYEKSI DEMOGRAFI KOTA MEDAN TAHUN 2018 BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR HARTATY EMI ERNEST LUMBAN GAOL

PROYEKSI DEMOGRAFI KOTA MEDAN TAHUN 2018 BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR HARTATY EMI ERNEST LUMBAN GAOL PROYEKSI DEMOGRAFI KOTA MEDAN TAHUN 2018 BERDASARKAN DATA TAHUN 2010-2015 TUGAS AKHIR HARTATY EMI ERNEST LUMBAN GAOL 142407016 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

VISUALISASI PERBANDINGAN PERUBAHAN GRAFIK FUNGSI BINOMIAL DAN NORMAL; FUNGSI BINOMIAL DAN HIPERGEOMETRIK DENGAN MENGGUNAKAN SUATU SIMULASI TUGAS AKHIR

VISUALISASI PERBANDINGAN PERUBAHAN GRAFIK FUNGSI BINOMIAL DAN NORMAL; FUNGSI BINOMIAL DAN HIPERGEOMETRIK DENGAN MENGGUNAKAN SUATU SIMULASI TUGAS AKHIR VISUALISASI PERBANDINGAN PERUBAHAN GRAFIK FUNGSI BINOMIAL DAN NORMAL; FUNGSI BINOMIAL DAN HIPERGEOMETRIK DENGAN MENGGUNAKAN SUATU SIMULASI TUGAS AKHIR M. NANDA SADZALI 092407054 PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1. Arti dan Tujuan Demografi Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein adalah menulis. Demografi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Membuat Piramida Penduduk dengan Excel

Membuat Piramida Penduduk dengan Excel Membuat Piramida Penduduk dengan Excel dikutip dari: http://junaidichaniago.wordpress.com/2009/04/05/membuat-piramidapenduduk-dengan-excel/ (tanggal 7 Juni 2010) Memahami komposisi penduduk menurut umur

Lebih terperinci

BAB 7: GEOGRAFI ANTROPOSFER

BAB 7: GEOGRAFI ANTROPOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Pada umumnya bahan-bahan yang dikumpulkan dari sensus bersifat demografis, ekonomis, dan sosial. Bahanbahan yang bersifat demografis (1) Kewarganegaraan (2) Umur (3) Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kependudukan Setiap daerah memiliki penduduk dimana penduduk tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam cakupannya penduduk tersebut saling berhubungan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI NILAI SISWA SEKOLAH DASAR MEDAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR LIZA ROSIANA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI NILAI SISWA SEKOLAH DASAR MEDAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR LIZA ROSIANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI NILAI SISWA SEKOLAH DASAR 060807 MEDAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR LIZA ROSIANA 072406128 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

MODUL ONLINE INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

MODUL ONLINE INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI MODUL ONLINE 20.11 INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i A. PENDAHULUAN Materi-materi pembelajaran

Lebih terperinci