KALENDER TANAM TERPADU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KALENDER TANAM TERPADU"

Transkripsi

1 No. Kode: 26/ /011/C/lapkir/2013 LAPORAN AKHIR TAHUN KALENDER TANAM TERPADU Yong Farmanta BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN 2013 i

2 LAPORAN AKHIR TAHUN KALENDER TANAM TERPADU Yong Farmanta Nurmegawati Yartiwi BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 i

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya, sehingga Lapan akhir tahun Kegiatan Kalender Tanam Terpadu dapat tersusun. Laporan ini dibuat sebagai salah satu pertanggungjawaban terhadap hasil pelaksanaan kegiatan tahun Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan dan penyusunan laporan masih banyak ditemui berbagai kendala dan kekurangan. Kritik dan saran yang sifatnya membangun akan kami jadikan sumber perbaikan, mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi kita semua. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu pelaksanaan kegiatan ini, diucapkan terima kasih. Semoga hasil kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi percepatan adopsi inovasi teknologi pertanian. Bengkulu, Desember 2013 Penanggung Jawab Yong Farmanta, SP, M.Si NIP i

4 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul RDHP : Kalender Tanam (Katam) Terpadu 2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu 3. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 4. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA Status Penelitian (L/B) : Baru 6. Penanggung Jawab : a. Nama : Yong Farmanta, SP, M.Si b. Pangkat/Golongan : Penata/IIIc c. Jabatan : Peneliti Pertama 7. Lokasi : 10 Kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu 8. Agroekosistem : - 9. Tahun Mulai : Tahun Selesai : Output Tahunan : 1. Sosialisasi dan verifikasi system informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder 2. Rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi 12. Output Akhir : 1. Sosialisasi dan verifikasi system informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder 2. Rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi 13. Biaya : Rp ,00 (Tujuh Puluh Juta Rupiah) Koordinator Program, Bengkulu, Desember 2013 Penanggung Jawab Kegiatan Dr. Wahyu Wibawa, MP NIP Mengetahui, Kepala BBP2TP, Yong Farmanta, SP. M.Si NIP Kepala BPTP Bengkulu, Dr. Ir.Agung Hendriadi, M.Eng NIP Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP ii

5 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL. iv DAFTAR LAMPIRAN... v RINGKASAN DAN SUMMARY... vi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Keluaran yang diharapkan Perkiraan manfaat dan dampak... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 III. METODOLOGI Metode Pelaksanaan Waktu dan lokasi Pelaksanaan kegiatan... 5 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pembahasan V. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA. 49 ANALISIS RISIKO.. 50 JADWAL KERJA 51 PEMBIAYAAN 52 PERSONALIA 54 LAMPIRAN. 55 iii

6 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 9 terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Seluma Tabel 2. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 10 terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Selatan Tabel 3. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 10 terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Kaur Tabel 4. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 11 terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT di Kabupaten Bengkulu Tengah.. Tabel 5. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 12 terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Utara.. Tabel 6. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 12 terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Mukomuko Tabel 7. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 13 terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Kepahiang. Tabel 8. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 14 terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Rejang Lebong Tabel 9. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam 15 terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Lebong.. Tabel 11. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan KATAM 50 tahun Tabel 10. Daftar resiko pelaksanaan KATAM tahun iv

7 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Jadwal Acara Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT Surat perintah tugas kegiatan sosialisasi kalender tanam MT II tahun Daftar peserta sosialisasi system informasi kalender tanam terpadu MT II tahun Dokumentasi kegiatan sosialisasi v

8 RINGKASAN 1 Judul : Kalender tanam (Katam) terpadu 2 Unit kerja : BPTP Bengkulu 3 Tujuan : 1. Melaksanakan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder 2. Membuat rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi 4 Keluaran : 1. Sosialisasi dan verifikasi system informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder 2. Rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi 5 Metodologi : Kegiatan Katam Terpadu ini dilaksanakan di 10 kabupaten/kota di Propinsi Bengkulu pada bulan Januari Desember Kegiatan Katam yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu meliputi: 1) Pembentukan Tim Katam internal; 2) Pelaksanaan sosialiasasi sistem informasi kalender tanam terpadu pada 10 kabupaten/kota. 3) Pengumpulan informasi dan data dukung penyusun Katam terpadu, 4) Analisis data dan penyusunan sistem informasi, 5) Verifikasi dan validasi data Katam terpadu, 6) Pelaporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan). 6 Capaian : Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh stakeholder 7 Prakiraan Manfaat : Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh Stakeholder 8 Prakiraan Dampak : Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh Stakeholder 9 Jangka Waktu : 2 tahun 10 Biaya : Rp ,00 (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) vi

9 SUMMARY 1 Title : Planting Calendar in Bengkulu Province 2 Implementing Unit : AIAT Bengkulu 3 Objectives : 1. The dissemination and verification of information systems integrated cropping calendar to stakeholders 2. Make recommendations planting calendar information systems integrated specific 4 Output : 1. Socialization and verification of integrated information systems to the cropping calendar stakeholder 2. Recommended planting calendar information systems integrated specific 5 Methodology : Activities Katam Integrated implemented in 10 districts / cities in Bengkulu province in January- December Activities Katam undertaken by BPTP Bengkulu include: 1) Team Building Katam internal; 2) implementation, information systems information planting calendar integrated in 10 districts / cities. 3) The collection of information and data supporting constituent Katam integrated, 4) Analysis of data and preparation of information systems, 5) Verification and validation of data Katam integrated, 6) Reporting (monthly, semester and end of the activity). 6 Achievement : Knowledgeable integrated cropping calendar information by stakeholders. 7 Benefit : Knowledgeable integrated cropping calendar information by stakeholders. 8 Impact : Knowledgeable integrated cropping calendar information by stakeholders. 11 Duration : 2 years 12 Budget : Rp , (seventy five million) vii

10 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 45/2011 tentang Tata Hubungan Kerja Antara Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, dan Penyuluhan Pertanian dalalm mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), pada dasarnya terkait dengan : a) pengembangan dan penerapan Kalender Tanam (Katam) Terpadu, baik dalam penyusunan, maupun sosialisasi dan validasi/verifikasi lapang, dan b) mendukung upaya adaptasi perubahan iklim dalam pengamanan/penyelamatan atau pengurangan resiko, pemantapan pertumbuhan produksi, dan mengurangi dampak social-ekonomi. Untuk mengimplementasikan Permentan No. 45/2011, Badan Litbang Pertanian telah menyusun Sistem Kalender Tanam Terpadu yang menjadi rujukan dalam menyusun rencana pengelolaan pertanian tanaman pangan di daerah. Informasi tersebut meliputi estimasi awal tanam kedepan berdasarkan prediksi iklim, yang dilengkapi dengan informasi iklim lainnya, serta rekomendasi teknologi berupa varietas, benih dan pemupukan berimbang. Sistem Kalender Tanam Terpadu dapat diakses melalui website Badan Litbang Pertanian (litbang.deptan.go.id). Untuk lebih mengefektifkan penerapan Permentan ini, maka perlu kiranya diadakan koordinasi dan komunikasi kepada stakeholder. Oleh sebab itu, dalam penerapannya, peranan BPTP di masing-masing daerah menjadi strategis dan menentukan dalam mensosialisasikan dan advokasi program sistem informasi kalender tanam terpadu ini. 1.2 Tujuan 1. Melaksanakan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder 2. Membuat rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi 1

11 1.3 Keluaran yang diharapkan 1. Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder 2. Rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi 1.4. Perkiraan Manfaat dan Dampak Manfaat 1. Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh stakeholder Dampak 1. Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh stakeholder 2

12 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam dua dekade terakhir, isu perubahan iklim terus menguat dan menjadi entri poin penting dalam menyusun perencanaan pengembangan pertanian, khususnya tanaman pangan. Perubahan iklim yang ditandai oleh perubahan pola dan distribusi curah hujan, peningkatan suhu udara, dan peningkatan muka air laut berdampak langsung terhadap kerentanan pertanian diwilayah tertentu (Badan Litbang Pertanian, 2012) Perubahan iklim telah membuat sebaran hujan tidak merata bahkan curah hujan harian ektrim dapat mencapai 234 mm/hari (Farmanta, 2012). Perubahan iklim akibat pemanasan global telah berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan. Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius. Tanaman pangan merupakan sub sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Kegagalan panen disuatu sentra produksi dapat menyebabkan keguncangan di daerah lain, terlebih pada daerah yang bukan sentra pertanian. Perubahan pola curah hujan, peningkatan kejadian iklim ekstrim, serta kenaikan suhu udara dan permuakaan air laut telah menyebabkan produksi pertanian, terutama sub sektor tanaman pangan menurun secara signifikan (Kementerian Pertanian, 2012). Di tengah krisis pangan dunia yang dipicu oleh perubahan iklim, pemerintah tetap menargetkan swasembada pangan (Ditjen Tanaman Pangan. 2008). Program ini membutuhkan pengawalan dan kerja keras secara terintegrasi dan komprehensif. Untuk itu, Badan Litbang telah menyusun program adaptif dengan perubahan iklim yaitu Sistem Informasi Kalender Tanam (Katam) Terpadu (Badan Litbang Pertanian, 2012). Katam merupakan teknologi yang memuat berbagai informasi tanam pada skala kecamatan, dan suatu perangkat yang berguna untuk mempermudah stakeholders dan petani dalam penentuan : 1. prediksi awal musim hujan, 2.Awal musim tanam, 3.Pola Tanam, 4.Luas tanam potensial, 5.Rekomendasi pemupukan (NPK), 6.Tutup Tanam, 7.Rekomendasi varietas padi, 8.Potensi serangan OPT, 9.Wilayah rawan banjir & kekeringan, 10.Resiko penuruan produksi akibat bencana (BBSDLP, 2012) 3

13 Katam terpadu yang akurat dan valid diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menghindarkan petani dari resiko yang berkaitan dengan ketidakpastian iklim, seperti kekeringan dan banjir. Pendampingan yang holistik, bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan. 4

14 III. METODOLOGI 3.1 Metode Pelaksanaan Katam dilakukan di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Kegiatan Katam yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu meliputi: 1) Pembentukan Tim Katam internal; 2) Pelaksanaan sosialiasasi sistem informasi kalender tanam terpadu pada 10 kabupaten/kota. 3) Pengumpulan informasi dan data dukung penyusun Katam terpadu, 4) Analisis data dan penyusunan sistem informasi, 5) Verifikasi dan validasi data Katam terpadu, 6) Pelaporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan). 3.2 Waktu dan Lokasi Kegiatan Katam Terpadu ini dilaksanakan di 10 kabupaten/kota di Propinsi Bengkulu pada bulan Januari Desember Pelaksanaan Kegiatan Persiapan 1. Penyusunan RODHP RODHP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari RDHP. RODHP lebih rinci dan operasional baik dari aspek administrasi/keuangan dan kegiatan yang akan dilaksanakan. RODHP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi menjadi juklak kegiatan diseminasi. 2. Pengumpulan dan Penyusunan data base Iklim Data mengenai iklim diperoleh dari kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Propinsi Bengkulu untuk memperoleh data prediksi Curah hujan, Suhu udara, Kelembaban udara, Radiasi surya, Kecepatan angin dan Arah angin. Selanjutnya data dianalisis untuk menjadi data dasar dalam memetakan waktu tanam eksisting yang akan diintegrasikan dengan ifat musim dan sifat hujan. 5

15 3.3.2 Pelaksanaan kegiatan 1. Koordinasi intern dan antar institusi. Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1-2 kali dalam sebulan. Dalam pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut kegiatan untuk bulan berikutnya. Koordinasi antar institusi baik ditingkat regional (stakeholders di provinsi dan Kabupaten) maupun nasional. Koordinasi di tingkat regional, khususnya ditingkat kabupaten direncanakan dalam bentuk pemaparan kegiatan atau presentasi kegiatan kepada stakeholders (Dinas Pertanian Kabupaten maupun Badan Pelaksana Penyuluhan). Koordinasi di tingkat nasional dilakukan pada Balit maupun Puslit lingkup Badang Litbang sebagai sumber inovasi teknologi (Balitklimat dan BBSDLP). Koordinasi tingkat teknis dapat dilakukan dengan berkomunikasi dan berinteraksi dengan petugas penyuluh lapangan untuk mendapatkan data agronomi, dan berkoordinasi dengan petugas pengendali orgnisme pengganggu tanaman untuk mendapatkan data hama dan penyakit. 2. Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu Sosialisasi dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota menggunakan ruang pertemuan di Kantor Badan Penyuluhan Pertanian atau Dinas Pertanian kabupaten/kota masing-masing. Sosialisasi disampaikan dengan metode presentasi materi sistem informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder dan juga langsung dilakukan praktek cara mengoperasionalkan peta katam elektronik. Pada acara sosialisasi ini juga di peroleh masukan dari masing-masing peserta pada setiap kabupaten untuk mendiskusikan data yang telah ada dalam peta katam ini. Tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi dan advokasi ini diharapkan stakeholder dapat mengoperasionalkan dan mengimplementasikan data yang ada pada katam ini dan meneruskan informasi ini hingga tingkat petani. Materi yang akan disampaikan pada saat sosialisasi sistem informasi Katam Terpadu yaitu : a. Penjelasan dan definisi tentang Katam terpadu dan istilah-istilah yang digunakan 6

16 b. Manfaat informasi Katam Terpadu c. Informasi prediksi hujan dari lembaga yang berwenang d. Informasi potensi luas tanam musim berjalan e. Informasi prediksi bencana f. Rekomendasi benih dan varietas Media yang akan digunakan pada saat sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu ini meliputi media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari leaflet, poster dan CD, sedang media elektronik yaitu web dan Pengumpulan dan analisis data Data mengenai waktu tanam, pola tanam, iklim, varietas pada masingmasing lokasi diperoleh dengan mengisi form yang telah disiapkan melalui wawancara pada pertemuan ataupun melalui FGD. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis untuk mendapatkan data yang dapat dijadikan rekomendasi data katam spesifik lokasi. 4. Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Pelaksanaan verifikasi ini adalah kegiatan untuk memantau akurasi dan kebenaran informasi atau data yang dihasilkan dari sistem. Verifikasi ini dilakukan dengan membandingkan hasil dari suatu proses dalam suatu sistem dengan kondisi riil di lapangan. Validasi ini akan dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai dengan jumlah musim tanam yang ada pada masing-masing kabupaten/kota tersebut dengan penjelasan : a. Cara : secara mandiri dan melalui kegiatan BPTP. b. Frekuensi : Verifikasi dilakukan sesuai musim tanam maksimum. c. Waktu : Verifikasi mulai dilakukan pada musim tanam pertama, hal ini sangat penting karena secara sekuensial musim tanam berikutnya akan mengikuti panen musim tanam pertama. d. Komponen : Parameter untuk verifikasi lapang meliputi luas baku sawah, waktu tanam, varietas yang digunakan, jenis dan dosis pupuk, kemungkinan ancaman banjir dan kekeringan, dan serangan OPT. e. Metode : Verifikasi dilakukan melalui wawancara petani/fgd yang dilakukan terhadap kelompok tani. 7

17 5. Penyusunan laporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan) Parameter yang Diukur Frekuensi sosialisasi Peningkatan produktivitas lahan yang diimplementasikan Katam Rekomendasi spesifik lokasi 8

18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL Koordinasi intern dan antar institusi. Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan dilaksanakan 1 kali dalam sebulan. Dalam pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut kegiatan untuk bulan berikutnya Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu MT II 2013 Kabupaten Seluma. Kegiatan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu di Kabupaten Seluma dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 April Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Talang Dantuk yang dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Seluma (Ir. Wahidin Dahlan) yang diikuti peserta sebanyak 9 orang dari perwakilan BP4K dan BP3K yang ada di Kabupaten Seluma, 3 orang narasumber, serta dari BPTP. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Seluma No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 Kepala BP4K 1 2 Ka Dinas 1 3 BP4K 4 4 BP3K 5 5 BPTP 4 Jumlah 15 9

19 Kabupaten Bengkulu Selatan Kegiatan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu di Kabupaten Bengkulu Selatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 April Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bengkulu Selatan yang dibuka secara langsung oleh Kepala BP4K (Iskandar AZ) yang diikuti peserta sebanyak 14 orang dari perwakilan BP4K dan BP3K yang ada di Kabupaten Seluma, 3 orang narasumber, serta dari BPTP. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Selatan No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 Kepala BP4K 1 2 Ka Dinas 1 3 BP4K 10 4 BP3K 5 5 BPTP 4 Jumlah 21 Kabupaten Kaur Kegiatan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu di Kabupaten Kaur dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 April Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Tanjung Harapan yang dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kaur (Riskan Ependi, SE) yang diikuti peserta sebanyak 15 orang dari perwakilan BP4K dan BP3K yang ada di Kabupaten Kaur, 3 orang narasumber, serta dari BPTP. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Kaur No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 Kepala BP4K 1 2 Ka Dinas 1 3 BP4K 15 4 Petani 1 5 BPTP 4 Jumlah 22 10

20 Kabupaten Bengkulu Tengah Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT telah dilaksanakan di Aula Pertemuan BP4K Desa Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah Selasa, 16 April 2013 yang di ikuti oleh penyuluh dari BP4K, Penyuluh dari BP3K. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 4. Sebagai berikut : Tabel 4. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT di Kabupaten Bengkulu Tengah. No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 Kepala BP4K 1 2 Sekretaris BP4K 1 3 KJF BP4K 1 4 Kabid. Pelayanan Penyuluh 1 5 Kabid. Kelembagaan 1 6 Kabid. Pertanian Dinas Pertanian 1 7 Korluh BP3K Karang Tinggi 1 8 Korluh BP3K Anak Dalam 1 9 Korluh BP3K Jayakarta 1 10 Korluh BP3K Lubuk Kubang 1 11 Korluh BP3K Taba Penanjung 1 Jumlah 11 Acara sosialisasi dimulai pukul WIB dengan dipandu oleh moderator dari BPTP Bengkulu, selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh H. Elyandes Kori, SE. M.Si Sekretaris BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah. Setelah acara dibuka langsung penyampaian materi dari 3 narasumber yaitu Dinas Pertanian, BP4K dan BPTP yang dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator dari BPTP. Acara dilanjutkan dengan coacing form isian kalender tanam terpadu MT II tahun Pelaksanaan sosialisasi ditutup secara resmi oleh Amrullah, SP Kabid. Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Bengkulu Tengah. Kabupaten Bengkulu Utara Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT telah dilaksanakan di Aula Pertemuan BKP3 Kabupaten Bengkulu Utara Rabu, 17 April 2013 yang di ikuti oleh penyuluh dari BKP3, Penyuluh dari BPP. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 2. sebagai berikut : 11

21 Acara sosialisasi dimulai pukul WIB dengan dipandu oleh moderator dari panitia sosialisasi, selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh Santoso, SP Sekretaris BKP3 Kabupaten Bengkulu Utara. Setelah acara dibuka langsung penyampaian materi dari 3 narasumber yaitu Dinas Pertanian dan BPTP yang dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator dari BPTP. Acara dilanjutkan dengan coacing form isian kalender tanam terpadu MT II tahun Pelaksanaan sosialisasi ditutup secara resmi oleh Suharto Handayani, SP Kabid. Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara. Tabel 5. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Utara No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 Sekretaris BKP3 1 2 Kabid. Kelembagaan BKP3 1 3 Kabid. Tanaman Pangan Distan 1 4 Kasubid. Penyuluhan BKP3 1 5 Kasubid. Kelembagaan Petani 1 6 Korluh BPK Hulu Palik 1 7 KPK BPK Argamakmur 1 8 Korluh BPK Air Besi 1 9 Korluh BPK Napal Putih 1 10 Staf Bagian Penyuluhan 2 Jumlah 11 Kabupaten mukomuko Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT telah dilaksanakan di Aula Pertemuan BP2KP Kabupaten Mukomuko Kamis, 18 April 2013 yang di ikuti oleh penyuluh dari BP2KP, Penyuluh dari BPK. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 6. sebagai berikut : Tabel 6. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Mukomuko No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 Kepala BP2KP 1 2 Sekretaris BP2KP 1 3 Kabid. Pertanian Distan 1 4 Kabid. Penyuluh Pertanian BP2KP 1 5 Kassi Produksi Distan 1 6 KJF BP2KP 1 7 Kepala UPTD Air PU 1 8 Korluh BPK Lubuk Pinang 1 9 Korluh BPK XIV Koto 1 12

22 10 Penyuluh Pertanian BP2KP 3 11 Penyuluh BPK 2 Jumlah 14 Acara sosialisasi dimulai pukul WIB dengan dipandu oleh moderator dari panitia sosialisasi, selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh Jonaidi, SP Kepala BP2KP Kabupaten Mukomuko. Setelah acara dibuka langsung penyampaian materi dari 2 narasumber yaitu Dinas Pertanian dan BPTP yang dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator dari BPTP. Acara dilanjutkan dengan coacing form isian kalender tanam terpadu MT II tahun Pelaksanaan sosialisasi ditutup secara resmi oleh Sekretaris BP2KP Kabupaten Mukomuko. Kabupaten Kepahiang Ir. Saudagar Caniago Pelaksanaan sosialisasi KATAM di Kabupaten Kepahiang dilaksanakan di Aaula Gedung Dharma Wanita BP4K Kabupaten Kepahiang yaitu pada tanggal 16 April 2013, yang diikuti 30 orang peserta. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 7 Tabel 7. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Kepahiang No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 Plt. Ka. BP4K 1 2 Ka. BP3K M K 1 3 KJF BP4K 8 4 Kabid. Produksi Dinas 1 5 Ka. BP3K Tebat Karai 1 6 BP3K Ujan mas 1 7 Ka.BP3K Merigi 1 8 Ka. BP3K B I 1 9 Staf Bp4k BPTP Bengkulu 5 11 Korluh BP3K Taba Penanjung 1 Jumlah 30 Kabupaten Rejang Lebong Pelaksanaan kegiatan sosialisasi KATAM di Kabupaten Rejang Lebong dilaksanakan di aula BPP Lubuk Ubar, yang diikuti oleh 20 orang peserta. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 8. 13

23 Tabel 8. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Rejang Lebong No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 Kasubid. Pelayanan Penyuluhan 1 2 Ka. Distan 1 3 Kasubid. Pengembangan Profesi 1 4 BP4K 5 4 BPP Lubuk Ubar 7 5 BPTP Bengkulu 5 Jumlah 20 Kabupaten Lebong Kegiatan sosialisai KATAM di kabupaten Lebong dilaksanakan di ruang KJF BP4K Kabuapten Lebong yang diikuti oleh 26 orang peserta. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 9. Tabel 9. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Lebong No Asal Peserta jumlah Peserta (orang) 1 KabidKelembagaan BP4K 1 2 Staf Distan 1 3 BP4K 13 4 BPTP Bengkulu 5 Jumlah Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu MT I 2013/2014 Pelaksanaan sosialisasi kalender tanam terpadu MT 1 tahun 2013/2014 tingkat provinsi telah dilaksanakan bersamaan dengan Sekolah Lapang Iklim tahap 2 (SLI 2) yang dilaksanakan oleh BMKG Provinsi Bengkulu 14

24 4.2. PEMBAHASAN Koordinasi intern dan antar institusi. Koordinasi antar institusi baik ditingkat regional (stakeholders di provinsi dan Kabupaten) maupun nasional. Koordinasi di tingkat regional, khususnya ditingkat kabupaten direncanakan dalam bentuk pemaparan kegiatan atau presentasi kegiatan kepada stakeholders (Dinas Pertanian Kabupaten maupun Badan Pelaksana Penyuluhan). Koordinasi di tingkat nasional dilakukan pada Balit maupun Puslit lingkup Badang Litbang sebagai sumber inovasi teknologi (Balitklimat dan BBSDLP). Koordinasi tingkat teknis dapat dilakukan dengan berkomunikasi dan berinteraksi dengan petugas penyuluh lapangan untuk mendapatkan data agronomi, dan berkoordinasi dengan petugas pengendali orgnisme pengganggu tanaman untuk mendapatkan data hama dan penyakit Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu Kabupaten Seluma. Materi BP4K Materi dari BP4K tentang Peranan Penyuluh dalam Peningkatan Produksi Padi. Disampaikan langsung oleh kepala BP4K (Ir. Wahidin Dahlan) a) Sistem Informasi Kalender Tanaman Terpadu merupakan sebuah alat yang dibuat Badan Litbang Pertanian dalam rangka mendukung Program P2BN yang sangat bermanfaat bagi daerah secara umum dan secara khusus bermanfaat bagi PPL sebagai panduan (petunjuk) yang operasional di lapangan. b) Di era informasi dan teknologi saat ini PPL/petugas harus melek teknologi, melek informasi, dan harus terbiasa mengakses internet guna meningkatkan pengetahuan karena kemajuan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat (dinamis). c) Harapan kami sebagai user (pengguna), sistem informasi kalender tanam terpadu tidak hanya berhenti pada komoditas padi saja, akan tetapi lebih luas pada komoditas strategis nasional lainnya. 15

25 d) Dalam sistem informasi kalender tanam terpadu yang ada saat ini masih banyak data yang belum tersedia ataupun belum valid, jadi dimohon kepada BPP/BP3K serta PPL yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini untuk dapat terlibat secara langsung serta berperan aktif dalam penyediaan data yang dibutuhkan dalam validasi dan verifikasi yang dilakukan oleh BPTP. Jika sewaktu-waktu BPTP membutuhkan data, dapat minta langsung ke petugas atau BP3K terkait dan tidak perlu pakai surat. e) Tugas pokok penyuluh dalam program P2BN sudah sangat jelas, hal ini sesuai dengan Permentan No.45/Permentan/OT.140/8/2011. Peranan penyuluh dalam program peningkatan produksi padi adalah sebagai berikut: 1) Mendampingi petani dalam menyusun RDK dan RDKK, 2) Membimbing penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan pola tanam dan pola usaha, 3) Memfasilitasi petani dalam mengakses saprodi, permodalan dan informasi pasar, 4) Memberikan umpan balik penerapan teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan petani untuk disalurkan kepada peneliti pendamping, 5) Melaksanakan rembug desa di Posluhdes dalam menyelesaikan permasalahan di tingkat petani, dan 6) Memfasilitasi petani untuk menumbuh kembangkan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani. f) Harapan saya selaku Kepala BP4K Kabupaten Seluma, agar peserta dapat mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan sungguh-sungguh. khirnya dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim kegiatan Tema yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kabupaten Seluma (Rosman ER, MM) adalah Program Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Kegiatan P2BN. Dalam penyampaian materinya Kepala Dinas menyampaikan hal-hal sebagai berikut : a) Capaian kegiatan P2BN di Kabupaten Seluma sangat baik, hal ini dibuktikan dengan diterimanya penghargaan dari Presiden selama 2 tahun berturut-turut (2011 dan 2012). Penghargaan Presiden ini diberikan kepada daerah yang telah berhasil meningkatkan produksi beras. Bukti adanya peningkatan tersebut adalah: 1) di Kabupaten Seluma sampai saat ini tidak ada kekurangan pangan apalagi kerawanan pangan, dan 2) 16

26 beras yang dihasilkan dari seluma banyak yang dijual ke luar (daerah lain). b) Untuk melindungi, mengamankan pangan, dan meningkatkan daya jual/nilai produk padi/beras, Kabupaten Seluma tahun 2013 akan membuat kegiatan produksi dan pengemasan beras dengan ciri khas (trade mark) Kabupaten Seluma. c) Adapun target peningkatan produksi padi di Kabupaten Seluma sampai tahun 2014 adalah sebesar 5%. Akan tetapi berdasarkan angka statistik, peningkatan produksi beras di Kabupaten Seluma dengan nilai akumulasi sudah mencapai 26%. d) Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dengan metode pengindraan jarak jauh, potensi lahan sawah yang dimiliki oleh Kabupaten Seluma mecapai ha, sedangkan yang terdata pada Dinas Pertanian untuk luas lahan sawah beririgasi sebanyak ha dan sawah tadah hujan mencapai ha. e) Adapun strategi yang harus dilakukan dalam upaya peningkatan produksi beras di Kabupaten Seluma adalah sebaggai berikut: 1) perlu adanya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Penyuluh, Petugas Pertanian Kecamatan (PPK), dan juga kelompok tani, 2) perlu adanya koordinasi dan sinergisitas program antar/inter instansi terkait, hal ini sudah didukung dengan adanya regulasi Permentan No. 45 tahun 2011, 3) untuk menyikapi adanya perubahan iklim maka diperlukan kalender tanam terpadu, 4) Mengoptimalkan lahan yang sudah ada dengan program optimasi sumber daya lahan dan tanaman secara terpadu (intensifikasi), 5) untuk memperluas areal tanam dan menggantikan sawah yang sudah alih fungsi, perlu adanya program cetak sawah (ekstensifikasi), maka pada tahun 2013 Dinas Pertanian mengajukan cetak sawah sebanyak 300 ha. 6) optimalisasi program penagkaran seluas 50 ha di Bukit Peninjauan 1. f) Adapun terkait dengan adanya alih fungsi lahan yang dilakukan oleh petani, Dinas Pertanian menghimbau agar dapat dikendalikan. Bahkan sejak tahun 2011 sebenarnya sudah ada instruksi Bupati kepada seluruh Camat untuk mendata luasan lahan sawah yang sudah dialih fungsikan. 17

27 g) Diakhir materi, Kepala Dinas Pertanian menghimbau kepada petugas lapangan agar dapat menyampaikan kepada petani untuk melakukan usahatani secara seimbang. Penyampaian Materi dari BPTP Bengkulu Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MT II Tahun 2013 oleh Nurmegawati, SP. Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung: 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. Dampak Perubahan Pola Hujan dan Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya Pola Tanam atau Sistem Usaha Tani (SUT) dan aktivitas petani, 2) Ancaman Kekeringan, Banjir dan OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan produksi padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lebih dari 10% (jika BAU ), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan Produksi berbagai jenis buahbuahan dan perkebunan: 5-8% lebih dari 20%. Kalender tanam (Katam) adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air atau Peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam dan tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah. Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan. 18

28 Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (ketersediaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan atau, prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi dan peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (VUB, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi. Manfaat Kalender Tanam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung system perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadu adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan system informasi website yang dapat diunduh setiap saat. Informasi dari KatamTerpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir dan kekeringan dan Resiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). 19

29 Adaptasi: Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negative dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll. Mitigasi: Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurun kanemisi, Biogas, Penanaman Pohondan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Kabupaten Bengkulu Selatan Penyampaian Materi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tema yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Selatan (Ir. Wika Gatot Subroto) adalah program Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kegiatan P2BN. Dalam penyampaian materinya Kepala Dinas menyampaikan hal-hal sebagai berikut : a) Kegiatan sosialisasi kalender tanam terpadu yang dilakukan oleh BPTP pada hari ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai pengguna (user) karena Katam dapat bermanfaat dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim. b) Capaian kegiatan P2BN di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2012 dengan produksi sebanyak 14%, dengan capaian tersebut Kabupaten Bengkulu Selatan sampai tahun 2012 sebenarnya sudah swasembada beras. c) Dukungan Dinas Pertanian dalam program P2BN antara lain: sarana dan sarana produksi, SDM penyuluh, sarana irigasi (infrastruktur), dan gerakan tanam serentak. d) Pada tahun 2013, Dinas Pertanian mendapatkan dana Tugas Perbantuan (TP) tanaman padi pada kegiatan Sl-PTT sebesar 2,61 M dengan luas areal sebanyak ha yang tersebar di 9 Kecamatan. e) Beberapa permasalahan yang teridentifikasi pada pelaksanaan Sl-PTT tahun 2012 antara lain; benih sering terlambat dan masalah pupuk (kemampuan petani untuk menebus harga pupuk, pengalih fungsi/peruntukan pupuk, dan harga eceran ditingkat petani melebihi HET yang telah ditetapkan pemerintah). f) Diakhir materi, Kepala Dinas Pertanian menyampaikan harapan agar setelah kegiatan sosialisasi Katam terpadu dapat menyelesaikan masalah 20

30 yang sering dihadapi petugas di lapangan terutama pertanyaanpertanyaan kritis yang dilontarkan oleh petani yang sangat spesifik. Mudah-mudahan Katam terpadu dapat diaplikasikan secara dinamis sesuai dengan kondisi di lapangan. Penyampaian Materi oleh Kepala BP4K Adapun tema/materi yang disampaikan adalah Peranan Penyuluh dalam Peningkatan Produksi Padi. Adapun ringkasan materi yang disampaikan adalah sebagai berikut: a) Luas lahan sawah potensial yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkulu Selatan menurut data nasional mencapai ha. Dari luasan tersebut masih perlu divalidasi karena kondisi di lapangan terjadinya alih fungsi lahan, terutama sawah yang dijadikan kolam ikan air deras. Alih fungsi lahan dari sawah ke kolam dari data yang dihimpun terdapat di Kecamatan Seginim, Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Kedurang Ulu, dan Kecamatan Kedurang Ilir. b) Kementerian Pertanian telah menetapkan 4 sukses Pembangunan Pertanian yang merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian, 4 sukses tersebut adalah: 1) Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, 2) Peningkatan Diversifikasi Pangan, 3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor, dan 4) Peningkatan Kesejahteraan Petani. Untuk mencapai target swasembada pada komoditas padi, Kementerian Pertanian melalui program P2BN menargetkan secara nasional dengan target produksi 10 juta ton sampai tahun Keempat sukses pembangunan pertanian tersebut harus dicermati oleh petugas di lapangan. c) Tugas pokok penyuluh dalam program P2BN sudah sangat jelas, hal ini sesuai dengan Permentan No.45/Permentan/OT.140/8/2011. Peranan penyuluh dalam program peningkatan produksi padi adalah sebagai berikut: 1) Mendampingi petani dalam menyusun RDK dan RDKK, 2) Membimbing penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan pola tanam dan pola usaha, 3) Memfasilitasi petani dalam mengakses saprodi, permodalan dan informasi pasar, 4) Memberikan umpan balik penerapan teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan petani untuk disalurkan kepada peneliti pendamping, 5) Melaksanakan rembug desa di Posluhdes dalam 21

31 menyelesaikan permasalahan di tingkat petani, dan 6) Memfasilitasi petani untuk menumbuh kembangkan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani. d) Selain memiliki peran/tugas pokok yang tercantum dalam Permentan No. 45 tahun Penyuluh lapangan perlu adanya peningkatan kapasitas SDM, kapabilitas, dan kelembagaan yang kuat, sehingga diharapkan pengawalan dan pendampingan program P2BN dapat dilaksanakan secara optimal. Beberapa hal yang harus dilakukan terhadap SDM dan kelembagaan penyuluh, yaitu: 1. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, berupa; kelembagaan, ketenagaan, dan penyelenggaraan. Untuk kelembagaan penyuluhan di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari; 9 BP3K, 5 UPTD, dan Poktan. Ketenagaan terdiri dari; 93 orang penyuluh PNS, 70 orang THL, dan penyuluh swadaya. Penyelenggaraan penyuluhan melalui program LAKU SUSI. 2. Pemantapan Sistem Diklat, yaitu; diklat fungsional, diklat teknis, dan diklat kewirausahaan agribisnis. 3. Revitalisasi Sistem Pendidikan, yaitu; pendidikan STPP, SPP, tugas belajar, dan pelatihan di BPP, serta standarisasi dan sertifikasi profesi. Penyampaian Materi dari BPTP Bengkulu Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MT II Tahun 2013 dan SL-PTT yaitu Yahumri, SP. Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut: Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung: 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. 22

32 Dampak Perubahan Pola Hujan dan Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya Pola Tanam atau Sistem Usaha Tani (SUT) dan aktivitas petani, 2) Ancaman Kekeringan, Banjir dan OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan produksi padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika BAU ), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan Produksi berbagai jenis buahbuahan dan perkebunan: 5-8% lebih dari 20%. Kalender tanam (Katam) adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air atau Peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam dan tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah. Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan. Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (ketersediaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan atau, prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi dan peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (VUB, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi. Manfaat Kalender Tanam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung system perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadu adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawan bencana (banjir, 23

33 kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan system informasi website yang dapat diunduh setiap saat. Informasi dari KatamTerpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir dan kekeringan dan Resiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Adaptasi: Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negative dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll. Mitigasi: Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurun kanemisi, Biogas, Penanaman Pohondan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Kabupaten Kaur Materi oleh BP4K Adapun tema/materi yang disampaikan adalah Peranan Penyuluh dalam Peningkatan Produksi Padi. Materi dari BP4K ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Fungsional (Kardi, SPKP). Adapun ringkasan materi yang disampaikan adalah sebagai berikut: a) Secara umum bahwa, kinerja para penyuluh di Kabupaten Kaur sudah cukup baik, penyuluh sudah menjalan tugas pokok dan fungsi sebagai penyuluh walaupun masih ada kekurangan dan kekurangan tersebut masih dinilai sebagai kewajaran. 24

34 b) Sebagai mana yang tercantum dalam Permentan No.45 tahun 2011, tugas pokok PPL adalah sebagai berikut: Mendampingi petani dalam penyusunan RDK dan RDKK Membimbing petani penerapan teknologi spesifik lokasi Memfalisitasi petani dalam mengakses sarana dan prasarana Memberikan umpan balik teknologi untuk peneliti Melaksanakan rembuk desa untuk mengetahui permasalahan di wilayah binaan masing-masing Memfalisitasi petani dalam menumbuhkan kelembagaan Materi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tema yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kabupaten Seluma (Asmawan, S.Sos) adalah program Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kegiatan P2BN. Dalam penyampaian materinya Kepala Dinas menyampaikan hal-hal sebagai berikut : a) Program Dinas Pertanian Kabupaten Kaur dalam meningkatkan kegiatan P2BN adalah melalui kegiatan peningkatan produksi padi setiap tahunnya, untuk tahun 2013 kegiatan SL-PTT berdasarkan komoditas di Kabupaten Kaur adalah ubi kayu, padi sawah, padi gogo, kedelai, dan penangkaran padi. b) Dukungan dalam bentuk bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan kepada kelompok tani pada tahun 2013 adalah pembagian hand tracktor, power thresher, dan rice milling unit (RMU) sebanyak 3 buah. c) Program ekstensifikasi berupa perluasan areal sawah/cetak sawah baru, dengan rincian sebagi berikut: - Percetakan sawah seluas ha di Desa Manau Sembilan, Kecamatan Kaur Utara. - Percetakan sawah seluas 400 ha di Desa Rumbai Agung. - Pada tahun 2014 percetakan sawah seluas ha di Padang Guci. d) Permasalahan secara umum yang terjadi di Kabupaten Kaur adalah banyaknya bermunculan kelompok tani yang baru tapi secara administratif tidak memenuhi persyaratan, hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian pada saat penyampaian materi. oleh karenanya 25

35 saya berharap kepada BP4K, BP3K, dan PPL untuk dapat memverifikasi ulang kelompok tani yang ada sebelum bantuan diberikan kepada kelompok tersebut, karenna disinyalir banyak bantuan yang diberikan kepada petani tidak tepat sasaran. Materi dari BPTP Bengkulu Materi tentang Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MT II Tahun 2013 dan Pendampingan SL-PTT disampaikan langsung oleh Kepala BPTP Bengkulu (Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP). Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut: Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung: 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. Dampak Perubahan Pola Hujan dan Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya Pola Tanam atau Sistem Usaha Tani (SUT) dan aktivitas petani, 2) Ancaman Kekeringan, Banjir dan OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan produksi padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika BAU ), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan Produksi berbagai jenis buahbuahan dan perkebunan: 5-8% lebih dari 20%. Kalender tanam (Katam) adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air atau Peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam dan tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah. 26

36 Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan. Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (ketersediaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan atau, prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi dan peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (VUB, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi. Manfaat Kalender Tanam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung system perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadu adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan system informasi website yang dapat diunduh setiap saat. Informasi dari KatamTerpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir dan kekeringan dan Resiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk 27

37 mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Adaptasi: Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negative dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll. Mitigasi: Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurun kanemisi, Biogas, Penanaman Pohondan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Kabupaten Bengkulu Tengah Materi dari Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Materi disampaikan oleh Amrullah, SP Kabid. Pertanian yaitu dengan judul Program pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan P2BN adapun materi yang disampaikan : Dalam mendukung program swasembada pangan terdiri 3 komoditi yaitu padi, jagung dan kedelai. Dengan masing-masing luasan 4000 ha padi, 1000 ha jagung dan 1000 ha kedelai. Untuk komoditi padi direncanakan tanam 3 kali dalam setahun yaitu pada bulan april seluas 1500 ha, bulan Juni 1500 ha dan bulan oktober 1000 ha. Dalam rangka mensukseskan kegiatan ini diharapkan dukungan dari semua instansi terkait, khususnya penyuluh. Untuk mendukung kegiatan tersebut diatas di anggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 8 paket untuk jalan usaha tani, 7 paket irigasi dan 4 paket demfarm. Materi dari BP4K Materi disampaikan oleh Marzuan Riadi, SP Kabid. Pelayanan Penyuluhan yaitu dengan tema Peranan penyuluh dalam pencapaian surplus 1 juta ton beras pada tahun Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut : Komposisi SDM Penyuluh Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, terdiri dari 56 % sudah berpendidikan S1, sedangkan 44 % belum menamatkan S1. Namun penyuluh pertanian di Kabupaten Bengkulu Tengah sudah 50 % mendekati masa pensiun dan 4 orang sudah lulus sertifikasi. 28

38 Dalam mendukung program P2BN semua Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bengkulu Tengah sudah mendapatkan sosialisasi di BP4K. Pada MT I (Oktober-Maret) produksi rata-rata 4,5-5 t GKP/ha padi sawah, 1,2-2 t GKP/ha padi darat. Pada MT II, BP4K melakukan kegiatan demplot dan demfarm padi, yang anggarannya bersumber dari APBN Bakorluh Propinsi Bengkulu. Demplot di 10 Kecamatan yang masing-masing sebanyak 1 unit, sedangkan demfarm 9 unit di BPP yang luasan sawahnya luas. Selain melaksanakan tugas dilapangan, setiap 2 minggu sekali ada pertemuan di BP3K guna memecahkan permasalahan di lapangan terutama di bidang pertanian. Sebagai saran untuk instansi-instansi terkait, dalam melaksanakan program-program, sebaiknya dipikirkan insentif bagi penyuluh agar kinerja menjadi lebih baik. Materi dari BPTP Bengkulu Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Yong Farmanta, SP. MSi. Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut : Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity (??) dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. Dampak Perubahan Pola Hujan & Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya POLA TANAM (SUT) & aktivitas petani, 2) Ancaman KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika BAU ), 29

39 dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh dari 20%. Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau: Peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam & tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah. Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan. Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi. Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, 30

40 dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang diunduh setiap saat. Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan dan Resiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll. Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Kabupaten Bengkulu Utara Materi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Materi disampaikan oleh Suharto Handayani, SP Kabid. Tanaman Pangan dengan judul Program pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan P2BN adapun materi yang disampaikan : Dalam mendukung program swasembada pangan tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Utara berbentuk kawasan, di Kabupaten Bengkulu Utara terdiri 3 kawasan yaitu : 1) Penumbuhan seluas Ha spesifik lokasi (komoditi padi darat), 2) kawasan Pengembangan seluas Ha komoditi padi sawah dan 3) kawasan Pemantapan seluas Ha komoditi padi sawah. Sasaran tanam 2013 dengan luas panen ha, produktivitas 45,56 ku/ha dan produksi ton GKG. 31

41 Di Kabupaten Bengkulu Utara saat ini ada kegiatan penelitian padi dengan perlakuan radiasi, pelaksana kegiatan tersebut dari BATAN. Dari kegiatan tersebut tidak ada koordinasi dengan Dinas Pertanian sehingga keberadaan dari kegiatan tersebut hanya diketahui melalui PPL Desa kegiatan pelaksanaan penelitian tersebut. Dengan adanya koordinasi yang dilakukan BPTP sebelum pelaksanaan kegiatan Dinas Pertanian menyambut positif dan mendukung semua kegiatan yang akan dilaksanakan BPTP di Kabupaten Bengkulu Utara. Materi dari BPTP Bengkulu Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Yong Farmanta, SP. MSi. Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut : Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity (??) dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. Dampak Perubahan Pola Hujan & Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya POLA TANAM (SUT) & aktivitas petani, 2) Ancaman KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lebih dari 10% (jika BAU ), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lebih dari 20%. Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau: Peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam & tutup 32

42 tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah. Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan. Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi. Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang diunduh setiap saat. Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi 33

43 serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan dan Resiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll. Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Kabupaten Mukomuko Penyampaian Materi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Materi disampaikan oleh Kabid. Tanaman Pangan yaitu Ibu Masamah, SP dengan judul Dukungan Dinas Pertanian dalam Mendukung Program P2BN adapun materi yang disampaikan : Di Kabupaten Mukomuko kegiatan SL-PTT tahun 2013 berupa kawasan yaitu 1) kawasan pemantapan seluas 6000 ha, 2) kawasan pengembangan seluas 1000 ha dan 3) kawasan peningkatan IP seluas 1000 ha (padi gogo). Selain itu di Kabupaten Mukomuko ada kegiatan SL- PTT jagung seluas 1000 ha dan kedelai 1000 ha. Untuk penyebaran lokasi kegiatan SL-PTT tahun 2013 yaitu padi sawah di 4 Kecamatan (Kawasan Pemantapan), 4 Kecamatan (Kawasan Pengembangan), padi gogo di 4 Kecamatan, jagung 5 Kecamatan dan kedelai di 6 Kecamatan untuk padi gogo, jagung dan kedelai termasuk kawasan Peningkatan IP. Produktivitas padi di Kabupaten Mukomuko tahun ,1 t GKP/ha tahun ,3 t GKP/ha dan target tahun ,8 t GKP/ha. Untuk persediaan benih kegiatan SL-PTT tahun 2013 melalui penangkaran 50 ha teknologi legowo 5 : 1 dan 32 ha teknologi SRI. Penyampaian Materi dari BPTP Bengkulu 34

44 Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Yong Farmanta, SP. MSi. Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut : Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity (??) dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. Dampak Perubahan Pola Hujan & Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya POLA TANAM (SUT) & aktivitas petani, 2) Ancaman KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika BAU ), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh dari 20%. Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau: Peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam & tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan. Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), 35

45 didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi. Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang diunduh setiap saat. Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan dan Resiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll. 36

46 Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Kabupaten Kepahiang Materi Dari Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang Materi mengenai dukungan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang dalam mendukung program P2BN di Provinsi Bengkulu disampaikan oleh Kabid. Produksi Dinas Pertanian Kepahiang (Harriadi), dalam penyampaian materinya disampaikan bahwa : a) Pada tahun 2010 terjadi penurunan produksi beras di Kabupaten Kepahiang, dan tahun terjadi peningkatan produksi di Kabupaten Kepahiang sebesar 8 %. b) Melalui sosialisasi KATAM ini diharapkan dapat memverifikasi data pada sistem kalender tanam untuk Kabupaten Kepahiang terutama untuk data luas baku sawah. c) Dinas Pertanian sangat merespon rencana kegiatan demfarm maupun display varietas padi yang akan dilaksanakan di kabupaten Kepahiang, dan hal ini perlu disosialisasikan oleh petugas lapangan mengingat mulai tahun 2013 pengadaan benih padi adalah dengan sistem subsidi. Sehingga kegiatan yang direncanakan oleh BPTP sangat bermanfaat bagi petani di Kabupaten Kepahiang. d) Untuk kegiatan SLPTT padi pada tahun 2013 di Desa Tebat Karai Kecamatan Kepahiang 1000 ha, di Desa Ujan Mas Kecamatan Merigi 1000 ha, SLPTT Kedelai seluas 500 ha di 5 Kecamatan (Sebrang Musi, Muara Kemumu, Kepahiang, Tebat Karai, dan Merigi). e) Target SLPTT MT II/ musim kemarau (MK) seluas ha. Materi dari BPTP Bengkulu Materi dari BPTP Bengkulu disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Bapak Dr. Wahyu Wibawa, MP (Lampiran 3). Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut : 37

47 Perubahan iklim adalah perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. Dampak Perubahan Pola Hujan& Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya POLA TANAM (SUT)& aktivitas petani, 2) Ancaman KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika BAU ), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh dari 20% Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau:peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam & tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) 38

48 per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang diunduh setiap saat. Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan danresiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll, 39

49 Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Coacing/Penjelasan Pengisian Blanko Setelah penyampaian materi dan diskusi selanjutnya dilakukan coaching pengenalan website Kalender Tanam dan penjelasan petunjuk pengisian blanko untuk pemuktahiran data Katam yang dipandu oleh tim sosialisasi sistem informasi kalender tanam dari BPTP Bengkulu (Yesmawati, SP). Kabupaten Rejang Lebong Materi dari BPTP Bengkulu Kegiatan sosialisasi KATAM di Kabupaten Rejang Lebong diawali dengan penyampaian materi dari BPTP Bengkulu yang disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Bapak Dr. Wahyu Wibawa, MP. Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut : a. Sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 Perubahan iklim adalah perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. Dampak Perubahan Pola Hujan& Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya POLA TANAM (SUT)& aktivitas petani, 2) Ancaman KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% 40

50 (jika BAU ), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh dari 20% Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau:peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam & tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat 41

51 kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang diunduh setiap saat. Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan danresiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll, Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Materi Dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rejang Lebong Materi disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rejang Lebong (Ir. Reda Kusmantono, M.Si). Sebelum menyampaikan materi Kepala Dinas Pertanian menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak BPTP Bengkulu atas kerjasama yang telah terjalin selama ini dan juga kedepannya, khususnya pada saat ini untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi KATAM di Kabupaten Rejang Lebong. Kepala Dinas mengharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi KATAM di Kabupaten Rejang Lebong ini terverifikasinya data yang mendukung 42

52 penyusunan KATAM untuk Kabupaten Rejang Lebong diantaranya mengenai data luas lahan baku sawah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Selanjutnya Kepala Dinas pertanian juga mengharapkan adanya kesinergisan antara institusi (Dinas Pertanian, BP4K dan BPS Kabupaten Rejang Lebong) dalam menyampaikan verifikasi, informasi, sumber informasi dan data pendukung penyusunan KATAM bagi Kabupaten Rejang Lebong agar data yang disampaikan adalah satu atau sama. Kepala Dinas juga menghimbau kepada pihak BPTP Bengkulu sebelum menyampaikan verifikasi data kepada pihak tim KATAM pusat agar melakukan pengecekan data yang sudah disampaikan oleh pihak dinas Pertanian Rejang Lebong Kepada Pihak Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu agar data yang diperoleh dan yang selanjutnya akan disampaikan kepada pihak Tim KATAM Pusat adalah satu atau sama. Sedangkan Kepala BP4K Kabupaten tidak dapat hadir pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi KATAM, karena ada musibah keluarga. Dari BP4K dihadiri oleh bagian KJF (Yusman) sebagai peserta dalam pelaksanaan sosialisasi KATAM yang selanjunya bersedia menyampaikan informasi ini kepada kepala BP4K dan kemudian disosialisasikan kepada PPL lainnya. Coacing/Penjelasan Pengisian Blanko Setelah penyampaian materi selanjutnya dilakukan coaching pengenalan website Kalender Tanam dan penjelasan petunjuk pengisian blanko untuk pemuktahiran data Katam yang dipandu oleh tim sosialisasi sistem informasi kalender tanam dari BPTP Bengkulu (Yesmawati, SP) dan sesi ini sangat direspon dan ditanggapi oleh para PPL yang hadir, hal ini terlihat dari antusias para PPL dalam mengikuti coacing dan penjelasan pengisian blanko verifikasi data dukung penyusunan KATAM. Kabupaten Lebong Materi Dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebong Materi mengenai dukungan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang dalam peningkatan program P2BN di Provinsi Bengkulu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabuapten Lebong (Jauhari), dalam penyampaian materi secara ringkas disampaikan bahwa : 43

53 a. Tahun 2013 musim tanam di Kabupaten Rejang Lebong dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Maret 2013 dengan luasan lahan baku sawah seluas 9.679,03 ha yang tersebar di 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lebong. b. Kabupaten Lebong belum dapat melaksanakan IP > 1 karena serangan tikus yang sangat hebat. c. Perlu adaya kesinergisan antara intstitusi dalam menyampaikan data, agar data yang disampaikan sama. Materi dari BPTP Bengkulu Materi dari BPTP Bengkulu disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 dan Pendampingan SL-PTT yaitu Bapak Dr. Wahyu Wibawa, MP. Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut : Perubahan iklim adalah perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan. Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan. Dampak Perubahan Pola Hujan& Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1) Galaunya POLA TANAM (SUT)& aktivitas petani, 2) Ancaman KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika BAU ), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh dari 20% 44

54 Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau:peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam & tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan produksi pangan Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air (keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan OPT. Keunggulan Katam Terpadu adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular 45

55 dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang diunduh setiap saat. Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan danresiko penuruan produksi akibat bencana. Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll, Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM). Coacing/Penjelasan Pengisian Blanko Setelah penyampaian materi selanjutnya dilakukan coaching pengenalan website Kalender Tanam dan penjelasan petunjuk pengisian blanko untuk pemuktahiran data Katam yang dipandu oleh tim sosialisasi sistem informasi kalender tanam dari BPTP Bengkulu (Yesmawati, SP) yang diikuti dengan antusias oleh PPL yang hadir, dengan memberikan berbagai respond an tanggapan untuk kejelasan dalam pengisian blanko verifikasi/pemutakhiran data katam. 46

56 Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu MT I 2013/2014 Pelaksanaan sosialisasi kalender tanam terpadu MT 1 tahun 2013/2014 tingkat provinsi telah dilaksanakan bersamaan dengan Sekolah Lapang Iklim tahap 2 (SLI 2) yang dilaksanakan oleh BMKG Provinsi Bengkulu, yang dihadiri oleh penyuluh pertanian dari 10 kabupaten/kota. 47

57 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu MT. II tahun 2013 dan MT I tahun 2013/2014 di Provinsi Bengkulu telah dilaksanakan tanpa ada kendala yang berarti. Semua kegiatan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu dibuka secara resmi oleh Kepala BP4K, serta dapat menghadirkan semua narasumber dari Kepala BP4K dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten masing-masing. 2. Adapun tanggapan stakeholders terkait data yang terdapat pada Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu yang telah disosialisasikan dan disebarluaskan tersebut, secara umum menilai bahwa data yang ada masih banyak yang belum valid. Maka dengan adanya forum sosialisasi dan verifikasi yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat serta terbentuknya komitmen bersama untuk dapat menghimpun data yang diperlukan untuk verifikasi dan validasi lebih lanjut SARAN 1. Perlu dilakukan uji lapangan untuk keakuratan informasi kalender tanam yang ada 48

58 DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian Petunjuk Teknis Gugus Tugas. Kalender Tanam Terpadu dan Perubahan Iklim. Bogor. BBSDLP Lokakarya Nasional. Perubahan Iklim. Bogor. Farmanta Y Intersepsi Hujan oleh Tajuk Tanaman Kelapa Sawit. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ditjen Tanaman Pangan Pedoman Umum: Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai melalui pelaksanaan SL-PTT. Dirjen Tanaman Pangan. 72 p. Kementerian Pertanian Peraturan Menteri Pertanian No.: 45/Permentan/OT.140/8/2011. Kementerian Pertanian. Jakarta. 90 hal. Kementerian Pertanian Seminar Kalender Tanam dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Pertanian dan Tanaman. Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. 49

59 ANALISIS RESIKO Analisis resiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan. Dengan mengenal resiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi ataupun cara penanganan resiko baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel 10 dan 11). Tabel 10. Daftar resiko pelaksanaan KATAM tahun 2013 NO. RESIKO PENYEBAB DAMPAK 1. Katam Terpadu belum diacu sebagai alat dalam penentuan waktu tanam, pemupukan dan varietas anjuran - Penyuluh pertanian belum memahami sepenuhnya manfaat KATAM Terpadu - Tanam serempak dalam satu hamparan tidak terwujud dan sering gagal panen akibat cekaman lingkungan (banjir/kekeringa n) serta ledakan OPT Tabel 11. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan KATAM tahun 2013 NO. RESIKO PENYEBAB PENANGANAN 1. Katam Terpadu belum diacu sebagai alat dalam penentuan waktu tanam, pemupukan dan varietas anjuran - Penyuluh pertanian belum memahami sepenuhnya manfaat KATAM Terpadu - Dilakukan sosialisasi, workshop, dan update untuk pemutahiran data serta peningkatan pemahaman penyuluh terhadap KATAM dan implementasinya 50

60 JADWAL KERJA No Uraian kegiatan Bulan Penyusunan RDHP 2 Penyusunan/pembahasan perbaikan RODHP 3 Koordinasi 4 Pelaksanaan 5 Laporan bulanan 6 Laporan tengah tahun 7 Laporan akhir tahun 51

61 PEMBIAYAAN A. RENCANA ANGGARAN BELANJA (RAB) No Jenis Pengeluaran Vol Harga Satuan Biaya (Rp.000) (Rp.000) 1 Belanja Bahan (521211) ATK comp suply, komputer suply dan 1 pkt pelaporan 2. Penggandaan dan laminasi 1 pkt Konsumsi dalam rangka temu lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data 200 OH Honor Output Kegiatan (521213) Entry data 100 OH UHL 250 0H Honor Petugas Lapang 119 OH Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219) Akomodasi dalam rangka temu 5 kali lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data 4 Belanja Jasa Profesi 10 OJ Belanja Perjalanan Lainnya (DN) (524119) 1. Perjalanan Daerah 18 OH Jumlah

62 B.REALISASI ANGGARAN No Jenis Pengeluaran Realisasi Anggaran (Rp) Persentase Keuangan (%) Persentase Fisik (%) 1 Belanja Bahan (521211) , ATK comp suply, komputer suply dan pelaporan 94,50 2. Penggandaan dan laminasi ,67 3. Konsumsi dalam rangka temu lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data 99,04 2 Honor Output Kegiatan (521213) , Entry data ,89 2. UHL ,54 3. Honor Petugas Lapang ,00 3 Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219) 100,00 1. Akomodasi dalam rangka temu lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data 95,00 4 Belanja Jasa Profesi , Belanja Perjalanan Lainnya (524119) , Perjalanan Daerah ,48 Jumlah ,56 53

63 PERSONALIA N o Nama/NIP 1 Yong Farmanta, SP M,Si Nurmegawati, SP Yartiwi, SP Jabatan Fungsional/Bidang keahlian Peneliti Petama / iklim dan tanah Peneliti Pertama /Ilmu Tanah Peneliti Pertama / Agronomi Jabatan dalam Kegiatan Penanggung Jawab Anggota Anggota Uraian Tugas 1. Mengkoordinir kegiatan mulai perencanaan sampai pelaporan. 1. Menyusun intrumen pengumpulan data 2. Menyusun laporan lapangan 1. Membantu penanggungjawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan Alokasi waktu (jam/mi nggu)

64 Lampiran 1. Jadwal Acara Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT. No Waktu Acara Pemateri Pendaftaran Peserta Panitia Coffee break Pembukaan - Pengarahan Kepala BP4K kabupaten/kota Provinsi Bengkulu Program pemerintah daerah dalam meningkatkan kegiatan P2BN 2. Peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi ISHOMA Sistem informasi kalender tanam terpadu 2. Coaching (tata cara) form isian kalender tanam Coffee break Kepala BP4K Kabupaten/kota Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/kota Kepala BP4K BPTP Bengkulu BPTP Bengkulu Komponen SL-PTT BPTP Bengkulu Penutup 55

65 Lampiran 2. Surat Perintah Tugas Kegiatan Sosialisasi Kalender Tanam MT II tahun I. Dasar : SURAT PERINTAH TUGAS Nomor : 604/KP.340/I.12.4/03/ Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPTP Bengkulu TA Nomor : /2013 Tanggal 05 Desember SK Balai TA No: 24/KPTS/KP 440/1.12.4/01/2013 tentang Penanggung Jawab dan Anggota Tim Pengkajian dan Diseminasi tahun 2013 II. Menugaskan kepada : No Nama Lokasi Uraian Tugas 1 Yong Farmanta, SP,M.Si Kabupaten Mukomuko, Ketua Tim Pelaksana 2 Yuli Oktavia, SP Bengkulu Utara, Bengkulu Sekretaris 3 Hendri Suyanto Tengah Anggota 4 Yahumri SP Kota Bengkulu, Kabupaten Ketua Tim Pelaksana 5 Nurmegawati, SP Seluma, Bengkulu Selatan, Sekretaris 6 Yartiwi, SP Kaur Anggota 7 Dr. Wahyu Wibawa,MP Ketua Tim Pelaksana Kabupaten Kepahiyang, 8 Yesmawati, SP Sekretaris Rejang Lebong, Lebong 9 Ahyadi Jakfar Anggota III. Tugas: Sebagai Tim Pelaksana Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MT II tahun 2013 pada tanggal 8 10 April 2013 di 10 Kabupaten /Kota di Provinsi Bengkulu. Tim pelaksana bertugas mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan hasil sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun Surat Perintah Tugas ini berlaku sejak diterbitkan sampai selesai penyusunan laporan kegiatan. Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Bengkulu, Maret 2013 Kepala Balai, 56 Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP

66 Lampiran 3. Daftar peserta Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu Tahun 2013 Kabupaten Seluma No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 Yuniarti, SPKP Kord. BP3K BM BP4K 2 Marlina Astuti, SP PPL BP3K 3 Selda Vera Yanti Kasi Kelembagaan BP3K 4 Feri Khwansyah KJF BP4K BP4K 5 Yusarman BP4K Seluma BP4K 6 Yudha Saputra BP3K Seluma BP3K 7 Azwan Ka. BP3K Talang Dantuk BP3K 8 Yudianto BP3K Sukarami BP3K 9 Teten Sumarni 10 Rosman Er Kadis pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 Ali Amsar Siregar Ppl BP3K Kedurang 2 Enderita Jaya Ppl BP4K BP4K 3 Hotman Mulyadi KJF BP3K 4 Mustafa PPL BP3K Air Nipis 5 Iskak Kasubdin kelembagaan BP4K 6 Samril KJF BP3K Seginim 7 Isman Ipin Kasubdin diklat BP4K 8 Ahmad Sukirman Staf diklat BP4K 9 S. Parman Staf BP4K 10 Ritty Fitriani Staf BP4K 11 Marzon Staf BP3K Bunga Mas 12 Subandi KJF BP4K 13 Santi Virgoyana Staf BP4K 14 Desti Hayanti PPL BP4K 15 Ir. Iskandar, Kepala badan BP4K 16 Ir. Wika Gatot Subroto Kepala Dinas Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Kaur No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 Sudirman, STp PPL BP4K 2 Marina, SP Koordinator BP4K 3 Sikwan Hadiyanto Ppl BP4K 4 Desi Suharni Ppl BP4K 5 Mursalin, SPKP KJF BP4K 6 Melyan Syahrizal PPL BP4K 7 M. Sholeh Hardi PPL BP4K 57

67 8 Agussalim PPL BP4K 9 Supriyanta, SKPK KJF BP4K 10 Khairul Korlu BP3K BP4K 11 Sunardi Pembantu Korluh BP4K 12 Yoga Sugama PPL BP4K 13 Karjitok Petani 14 Kardi KJF BP4K 15 Riskat Ka. BP4K BP4K 16 Ripuan PPL BP4K 17 Asmawan Ka. Distan DISTAN Kaur Kabupaten Benteng No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 Yulia Parida Kepala BP4K Benteng 2 H. Elyandes Kori Sekretaris BP4K Benteng 3 Ismail Korluh K. Tinggi BP4K Benteng 4 Syafrisal KJF BP4K Benteng 5 Dede mulyana KJF BP4K Benteng 6 Marjohan Korluh BP4K Benteng 7 Badli Korluh BP4K Benteng 8 Surya alamsyah Korluh BP4K Benteng 9 Elva Damayanti Staf penyuluh BP4K Benteng 10 Trimadi Staf penyuluh BP4K Benteng 11 Emlan Supardi Korluh BP4K Benteng 12 Amrullah Kabid. Pertanian BP4K Benteng 13 Marzuan Risadi Kabid BP4K Benteng 14 Darlini Staf BP4K Benteng 15 Susi April Jahlini Staf BP4K Benteng 16 Sesi Marlika Staf BP4K Benteng 17 Supardi Kabid kelembagaan BP4K Benteng 18 Sarwo Edi Putra Staf penyuluh BP4K Benteng 19 Asni Susilawati Staf BP4K Benteng 20 Sabihin Staf BP4K Benteng 21 Lesmita Staf BP4K Benteng 22 Wilson Penyuluh BP4K Benteng 23 Henda Hidayati Staf BP4K Benteng 24 Dewi Susanty Staf BP4K Benteng 25 Farida Staf BP4K Benteng 26 Yulianti Staf BP4K Benteng 27 Sri Juwita Hanum Staf BP4K Benteng 28 Meiry Staf BP4K Benteng 29 Darmansyah Staf BP4K Benteng 30 Sofyan Staf BP4K Benteng 58

68 Kabupaten Bengkulu Utara No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 PR Sihaloho Korluh BPK Hulupalik 2 Ketut Santa Penyuluh BPK Argamakmur 3 Suharto Kabid TP Pertanian dan Peternakan 4 Santoso Sekretaris BKP3 BKP3 Kab. Utara 5 Heri Purnomo Kabid Kelembagaan BKP3 Kab. Utara 6 Syamsul Bakhri Kasubdin Penyuluh BKP3 Kab. Utara 7 Susi Andri Kasubdin Kelembagaan BKP3 Kab. Utara 8 Yurdin Staf BKP3 Kab. Utara 9 Riza yudiarti Staf BKP3 Kab. Utara 10 Doni Irawan Staf BKP3 Kab. Utara 11 Serinta Pertiwi Staf BKP3 Kab. Utara 12 Ripolinda, SP Staf BKP3 Kab. Utara 13 Amrin Korluh BPK Aiir Besi 14 Suherwanto. S.PKP Korluh BPK Napal Putih 15 Yong Farmanta Penanggung Jawab BPTP Bengkulu Kegiatan 16 Yartiwi Anggota BPTP Bengkulu 17 Rizal Efendi Anggota BPTP Bengkulu 18 Hendri. S Anggota BPTP Bengkulu 19 Yuli Oktavia Anggota BPTP Bengkulu 20 Insan Anggota BPTP Bengkulu 21 Aprianto Staf BKP3 Kab. Utara 22 Rinci Staf BKP3 Kab. Utara 23 Aprizal Staf BKP3 Kab. Utara 24 Mareta Staf BKP3 Kab. Utara 25 Rico Staf BKP3 Kab. Utara 26 Marzuki Staf BKP3 Kab. Utara 27 Ismail Staf BKP3 Kab. Utara 28 Ridha Staf BKP3 Kab. Utara 29 Salendra Staf BKP3 Kab. Utara 30 Mahendra. S Staf BKP3 Kab. Utara Kabupaten Muko-muko No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 Junaidi Ka. Badan BP2KP 2 Saudagan Chaniago Sekretaris BP2KP 3 Zulkismida Kabid PP BP2KP 4 Syawaludin PPL BP2KP 5 Arbain Ka. BPK BPK Ujung Pinang 6 M. Raflii, SP Ka. BPK BPK Xiukoto 7 Kasmis PPL BPK 8 Suharman PPL BPK 59

69 9 Ngadiyota Ka UPTD, Air Dinas PU 10 Harto Mulyono KJF BP2KP 11 Marsamal Kabid Pertanian BP2KP 12 Hari Mustaman Kasi Produksi Dinas Pertanian 13 Yong Farmanta Ketua Pelaksana BPTP Bengkulu 14 Rizal Efendi Staf BPTP Bengkulu 15 Hendri Staf BPTP Bengkulu 16 Yartiwi Staf BPTP Bengkulu 17 Yuli Oktavia Staf BPTP Bengkulu 18 Insan Staf BPTP Bengkulu 19 Sisri Indriyani Staf BP2KP 20 Ade Juni Afnita Staf BP2KP 21 Dewi Eka Putri Staf BP2KP 22 Zulhadi Staf BP2KP 23 Syamsul Rizal Staf BP2KP 24 Tri Anjasari Staf BP2KP 25 Dwi verdedewati Staf BP2KP 26 Ogie Hendra Staf BP2KP 27 Budi Staf BP2KP 28 Widya Armaini Staf BP2KP 29 Sri Dwi AL Staf BP2KP 30 Oktri Staf BP2KP Kabupaten Kepahiang No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 Aidil F. S. Plt. Ka. BP4K BP4K 2 Baharudin. SP Ka. BP3K M K BP4K 3 Maskap. SP KJF BP4K BP4K 4 Edy Purwanto KJF BP4K BP4K 5 Harriadi Kabid. Produksi Distan Kepahiang 6 Abdurokman Ka. BP3K Tebat Karai BP4K 7 Herman BP3K Ujan mas BP4K 8 ASkarddin Ka.BP3K Merigi BP4K 9 M. Sahroni Ka. BP3K B I BP4K 10 Sahrin Staf KJF BP4K 11 Hardintono KJF TPH BP4K 12 Kaharudin Koord. KJF BP4K 13 Sadikin, S.Pd Kabin. Peny. Penyu BP4K 14 Peni Siwi Utami Staf KJF BP4K 15 Pendri Staf BP4K 16 Nadyah Staf BP4K 17 Farizal Staf BP4K 18 Nur Asmi Staf BP4K 19 Kiki Asmita Staf BP4K 20 Mego Saputra Staf BP4K 21 Jon Kenedi, A.Md Staf KJF BP4K 60

70 22 Widya Ningsi Staf BP4K 23 Melinda Staf BP4K 24 Pipi Pitria Staf BP4K 25 Deni Sugito Staf BP4K 26 Rahmat Oktafia BPTP Bengkulu 27 Dr. Wahyu Wibawa, MP BPTP Bengkulu 28 Yesmawati, SP BPTP Bengkulu 29 Ahyadi Jakfar BPTP Bengkulu 30 Nelson BPTP Bengkulu Kabupaten Rejang Lebong No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 Solahudin Kasubid. Pelayanan BP4K Penyuluhan 2 Widya Rusiana Kasubid. Pengembangan BP4K Profesi 3 Ramelan PPL BP4K 4 Jamaris PPL BP4K 5 Khori Hidayat KJF BP4K 6 Yuswanto KJF BP4K 7 Suryadi PPL BPP Lubuk Ubar 8 Leni Maryati PPL BPP Lubuk Ubar 9 Pastinihar BPP BPP Lubuk Ubar 10 Jumhari Penyuluh BPP Lubuk Ubar 11 Yenny Penyuluh BPP Lubuk Ubar 12 Akhmad Rifai PPU SDM BPP Lubuk UBar 13 Ahmad Syafitriansyah PPU Program BPP Lubuk Ubar 14 Redha K Ka. Distan DISTAN 15 Rindra Ka. BPP Lubuk Ubar BPP Lubuk UBar 16 Rahmat Oktafia BPTP Bengkulu 17 Dr. Wahyu Wibawa, BPTP Bengkulu MP 18 Yesmawati, SP BPTP Bengkulu 19 Ahyadi Jakfar BPTP Bengkulu 20 Nelson BPTP Bengkulu Kabupaten Lebong No Nama Jabatan Dinas Intansi 1 Faswan, A. Md Korlu BP4K 2 Mardalena, SP PP/Rimbo Pengadang BP4K 3 Jais, A.Md Korlu L/S BP4K 4 Daryanto,SP Korlu L/S BP4K 5 Arsil Suhaidi, SP Korlu Gunung Alam BP4K 6 Nurbajahdiah, SP Korlu Suka Bumi BP4K 7 Sulaili, SP Staf KJF BP4K 8 Abdul Muris, SP PP BP4K 61

71 9 Eva Melisa Staf BP4K 10 Sawarna Staf BP4K 11 Koriyanti KabidKelembagaan BP4K 12 Edy Ansori Staf BP4K 13 Rise Nopiyanti Staf BP4K 14 Endang Suhartono Staf BP4K 15 Bambang Agus Staf BP4K 16 Zela Marcelina Staf BP4K 17 Zevi Adnanis Staf BP4K 18 Harlis Darwin Sekretaris BP4K 19 Jauhari Candra Sekretaris BP4K 20 Syaful Kalbi Kepala BP4K BP4K 21 Romli Arza M Staf Distan DPKP 22 Rahmat Oktafia BPTP Bengkulu 23 Dr. Wahyu Wibawa, MP BPTP Bengkulu 24 Yesmawati, SP BPTP Bengkulu 25 Ahyadi Jakfar BPTP Bengkulu 26 Nelson BPTP Bengkulu 62

72 Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Kabupaten Seluma 1 dan 2 3 dan 4 Pembukaan oleh pembawa acara (Yahumri, SP); (2) Arahan dan kata sambutan Kepala BP4K Kabupaten Seluma (Ir. Wahidin Dahlan) dan sekaligus penyampaian materi; (3) Penyampaian materi oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan (Rosman ER, MM); (4) Penyampaian materi oleh BPTP (Nurmegawati, SP); (5) Peserta dari BP3K sedang bertanya dengan narasumber; (6) Suasana narasumber dan peserta pada saat penyampaian materi. 63

73 Kabupaten Bengkulu Selatan 1 dan 2 3 dan 4 5 dan 6 Pembukaan oleh pembawa acara (Nurmegawati, SP); (2) Arahan dan kata sambutan Kepala BP4K Kabupaten Bengkulu Selatan (Ir. Iskandar AZ); (3) Penyampaian materi oleh Kepala BP4K; (4) Penyampaian materi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Ir. Wika Gatot Subroto); (5) Penyampaian materi oleh BPTP (Yahumri, SP); (6) Suasana narasumber dan peserta pada saat penyampaian materi 64

74 Kabupaten Kaur 1 dan 2 3 dan 4 5 dan 6 (1) Pembukaan oleh pembawa acara (Yahumri, SP); (2) Arahan dan kata sambutan Kepala BP4K Kabupaten Kaur (Riskan Ependi, SE); (3) Penyampaian materi oleh BP4K (Kardi, S.PKP); (4) Penyampaian materi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Asmawan, S.Sos); (5) Penyampaian materi oleh BPTP; (6) Suasana narasumber dan peserta pada saat penyampaian materi dan diskusi. 65

75 Kabupaten Bengkulu Tengah 1 dan 2 3 dan 4 5 dan 6 (1)Sekeretaris BP4K Kab); (2) Penyampaian materi dari dinas pertanian Kab. Bengkulu Tengah); (3) Penyampaian materi dari BP4K Kab. Bengkulu Tengah (4)Penyampaian materi dari BPTP Bengkulu; (5) n (6) Diskusi dan Coacing data katam 66

76 Kab. Bengkulu Utara 1 dan 2 3 dan 4 5 dan 6 (1) Sekeretaris BP3K Kab. Bengkulu Utara membuka acara sosialisasi (2) Penyampaian materi dari dinas Pertanian Kab. Bengkulu Utara (3) Penyampaian materi dari BPTP Bengkulu(4) Diskusi bersama distan dan BKP3 Kab. Bengkulu Utara; (5) n (6) Diskusi dan Coacing data katam 67

77 Kabupaten Mukomuko 1 dan 2 3 dan 4 5 dan 6 (1) Kepala BP2KP Kab. Mukomuko membuka acara sosialisasi (2) Penyampaian materi dari BP2KP Kab. Mukomuko (3) Penyampaian materi dari Dinas Pertanian Kab. Mukomuko (4) Penyampaian materi dari BPTP Bengkulu (5) n (6) Diskusi dan Coacing data katam 68

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN Nomor : 26 /1801.019/011/C/JUKLAK/2013 1. JUDUL RODHP : Kalender Tanam Terpadu

Lebih terperinci

KODE: :26/ /011/C/RDHP/2013 KALENDER TANAM (KATAM) DI PROVINSI BENGKULU

KODE: :26/ /011/C/RDHP/2013 KALENDER TANAM (KATAM) DI PROVINSI BENGKULU KODE: :26/1801.019/011/C/RDHP/2013 KALENDER TANAM (KATAM) DI PROVINSI BENGKULU YONG FARMANTA, SP, MSi BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul RDHP : Kalender Tanam

Lebih terperinci

RENCANA DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RDHP) DEMFARM

RENCANA DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RDHP) DEMFARM RENCANA DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RDHP) DEMFARM YONG FARMANTA, SP, MSi BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul RDHP : Demfarm 2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu 3. Alamat

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2012 1 PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR : 26/1801.019/011/A/JUKLAK/2012 1. JUDUL ROPP

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN KALENDER TANAM (KATAM) MENDUKUNG SLPTT PADI DI SUMATERA UTARA

PENDAMPINGAN KALENDER TANAM (KATAM) MENDUKUNG SLPTT PADI DI SUMATERA UTARA PENDAMPINGAN KALENDER TANAM (KATAM) MENDUKUNG SLPTT PADI DI SUMATERA UTARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG Oleh : Ir. Ruswendi, MP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

KODE: 26/ /011/D/RDHP/2013 DEMFARM KEDELAI. YONG FARMANTA, SP, MSi

KODE: 26/ /011/D/RDHP/2013 DEMFARM KEDELAI. YONG FARMANTA, SP, MSi KODE: 26/1801.019/011/D/RDHP/2013 DEMFARM KEDELAI YONG FARMANTA, SP, MSi BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul RPTP : Demfarm Kedelai 2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR : 26/1801.018/011/E/JUKLAK/2013

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN (ROPP) ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA 2015-2019 DEDI SUGANDI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2014 RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Pada KEGIATAN PERLUASAN (PENCETAKAN) SAWAH DALAM PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2007-2009 Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada

Lebih terperinci

GUGUS KALENDER TANAM TERPADU

GUGUS KALENDER TANAM TERPADU NO. Kode : 6 / 8.9//C /Lapkir/ 4 LAPORAN AKHIR TAHUN 4 GUGUS KALENDER TANAM TERPADU Nurmegawati, SP KEMENTRIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat

Lebih terperinci

POTENSI LEMBAGA PERBENIHAN DALAM PENYEDIAAN BENIH PADI DI PROVINSI BENGKULU PENDAHULUAN

POTENSI LEMBAGA PERBENIHAN DALAM PENYEDIAAN BENIH PADI DI PROVINSI BENGKULU PENDAHULUAN POTENSI LEMBAGA PERBENIHAN DALAM PENYEDIAAN BENIH PADI DI PROVINSI BENGKULU Wahyu Wibawa dan Yesmawati Pengkajian Teknologi Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5. Telp. 0736 23030 E-mail bptp_bengkulu@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN Pada tahun 2009, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian melakukan kegiatan analisis dan kajian secara spesifik tentang

Lebih terperinci

GUGUS KALENDER TANAM TERPADU PROVINSI BENGKULU

GUGUS KALENDER TANAM TERPADU PROVINSI BENGKULU No. Kode: LAPORAN AKHIR GUGUS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU NURMEGAWATI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2015 LAPORAN AKHIR GUGUS

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU

RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU WAHYUNI AMELIA WULANDARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN BPTP 1. Judul RKTM :

Lebih terperinci

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT Ir. Mewa Ariani, MS Pendahuluan 1. Upaya pencapaian swasembada pangan sudah menjadi salah satu

Lebih terperinci

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS CATUR HERMANTO dan Tim Disampaikan pada seminar proposal kegiatan BPTP Sumatera Utara TA. 2014 Kamis, 9 Januari 2014 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan

Lebih terperinci

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang saat ini telah menjadi penyebab berubahnya pola konsumsi penduduk, dari konsumsi pangan penghasil energi ke produk penghasil

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

Kementerian Pertanian 2012

Kementerian Pertanian 2012 ANALISIS PERILAKU PETANI DALAM MENGANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM PADA BERBAGAI AGROEKOLOGI DI MALUKU UTARA Peneliti: Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si. Miskat Ramdani, SP, MSi Ahmad Yunan Arifin, SPt, MSi Hermawati

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip KATA PENGANTAR Dalam rangka pencapaian sasaran swasembada pangan berkelanjutan, Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya prasarana dan sarana pertanian guna peningkatan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN Sahardi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK

Lebih terperinci

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Press Release PREDIKSI DAMPAK DINAMIKA IKLIM DAN EL-NINO 2014-2015 TERHADAP PRODUKSI PANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN I. Prediksi Iklim hingga Akhir 2014/Awal 2015 1. Prediksi berbagai

Lebih terperinci

STRATEGY DAN INOVASI IPTEK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DAN LINGKUNGAN SEKTOR PERTANIAN BADAN LITBANG PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN

STRATEGY DAN INOVASI IPTEK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DAN LINGKUNGAN SEKTOR PERTANIAN BADAN LITBANG PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 10/25/2009 STRATEGY DAN INOVASI IPTEK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DAN LINGKUNGAN SEKTOR PERTANIAN Tim BBSDLP BADAN LITBANG PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2009 Latar Belakang Ancaman Bagi Revitalisasi Pertanian

Lebih terperinci

SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU KERJASAMA KEMENTAN DENGAN BMKG KALENDER TANAM TERPADU Pedoman atau

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010 PEKAN SEREALIA NASIONAL I 26-30 JULI 2010 Kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Badan Litbang Kementerian Pertanian 2010 PENDAHULUAN Pemanasan global yang melanda dunia dalam dasa warsa terakhir

Lebih terperinci

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA 30 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Ada dua kecenderungan umum yang diprediksikan akibat dari Perubahan Iklim, yakni (1) meningkatnya suhu yang menyebabkan tekanan panas lebih banyak dan naiknya permukaan

Lebih terperinci

KAJIAN DAYA TAHAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP GANGGUAN FAKTOR EKSTERNAL DAN KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN. Bambang Sayaka

KAJIAN DAYA TAHAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP GANGGUAN FAKTOR EKSTERNAL DAN KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN. Bambang Sayaka KAJIAN DAYA TAHAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP GANGGUAN FAKTOR EKSTERNAL DAN KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN PENDAHULUAN Bambang Sayaka Gangguan (shocks) faktor-faktor eksternal yang meliputi bencana alam, perubahan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PADI SPESIFIK BENGKULU

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PADI SPESIFIK BENGKULU TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PADI SPESIFIK BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013

Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013 Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013 (1) Berdasarkan prakiraan BMKG dan beberapa lembaga penelitian lain mengindikasikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Agenda revitalisasi pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan pertanian yang dicanangkan pada tahun 2005 merupakan salah satu langkah mewujudkan tujuan pembangunan yaitu

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE Oleh: Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 2015 BPPSDMP

Lebih terperinci

VIII. POTENSI DAN KENDALA PENERAPAN KALENDER TANAM DALAM MENGANTISIPASI KEJADIAN IKLIM EKSTRIM

VIII. POTENSI DAN KENDALA PENERAPAN KALENDER TANAM DALAM MENGANTISIPASI KEJADIAN IKLIM EKSTRIM 141 VIII. POTENSI DAN KENDALA PENERAPAN KALENDER TANAM DALAM MENGANTISIPASI KEJADIAN IKLIM EKSTRIM Persoalan mendasar sektor pertanian menurut Tim Penyusun Road Map (2010) diantaranya adalah meningkatnya

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEJIK

BAB II RENCANA STRATEJIK Dinas Provinsi Jawa Barat 2016 BAB II RENCANA STRATEJIK 2.1 Rencana Stratejik Tahun 2013 2018 Rencana Stratejik (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 telah dirumuskan pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

Pengantar. Kalender Tanam Terpadu: Generasi Baru Perencanaan Tanam Menghadapi Perubahan Iklim

Pengantar. Kalender Tanam Terpadu: Generasi Baru Perencanaan Tanam Menghadapi Perubahan Iklim Pengantar Kalender Tanam Terpadu: Generasi Baru Perencanaan Tanam Menghadapi Perubahan Iklim Dr. Ir. Haryono, M.Sc. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sudah sering kita dengar, rasakan,

Lebih terperinci

RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016

RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016 RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016 1. Sejak tiga tahun yang lalu, sejak Kabinet Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian memberikan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI

Lebih terperinci

SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung

SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II 2013 TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung LATAR BELAKANG Keniscayaan perubahan dan dinamika iklim global serta lokal. Pilihan pola tanam bersifat spesifik lokasi dan

Lebih terperinci

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja Tahun 2014 i RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan

Lebih terperinci

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan 1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan 2. Arahan pimpinan terkait penugasan UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung & Kedelai 3. Indikator kinerja harus jelas & terukur. Tambahan dukungan

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Sasaran RKPD yang akan dicapai dalam Renja SKPD : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN Oleh : KEPALA BADAN PPSDMP 1 DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN UU No. 16 Thn 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi

Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi EDISON, SP KOORDINATOR PENYULUH PERTANIAN B. ACEH Disampaikan pada Pertemuan Penyuluh Pertanian se-kota Banda Aceh BPP Lueng Bata, 5 Maret 2015 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di Indonesia salah satu tanaman pangan yang penting untuk dikonsumsi masyarakat selain padi dan jagung

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2011 DI KABUPATEN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE Oleh: Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 2 0 1 5 BPPSDMP www.bppsdmp.pertanian.go.id I. PENDAHULUAN Presiden

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR KEPUTUSAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : KPTS/520/162/HUK TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT TIM PELAKSANA PENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL TINGKAT KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS DAN EFEKTIFITAS INTERAKSI ANTARA BPTP DENGAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN, KELEMBAGAAN TANI DI PROVINSI BENGKULU BALAI

Lebih terperinci

Renstra BKP5K Tahun

Renstra BKP5K Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Upaya pemenuhan kebutuhan beras bagi 230 juta penduduk Indonesia

I. PENDAHULUAN. Upaya pemenuhan kebutuhan beras bagi 230 juta penduduk Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Upaya pemenuhan kebutuhan beras bagi 230 juta penduduk Indonesia dewasa ini memerlukan kerja keras dengan melibatkan puluhan juta orang yang berhadapan dengan berbagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor utama yang mampu menyediakan dan memenuhi kebutuhan akan pangan secara langsung bagi sebuah negara. Kemajuan dan perkembangan pada sektor

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

PERAN PENYULUH DAN MAHASISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI

PERAN PENYULUH DAN MAHASISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI PERAN PENYULUH DAN MAHASISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI (Studi Kasus Pelaksanaan Program Upsus Pajale Di Kabupaten Grobogan) Abdul Rohman Artita Devi Maharani (Staff Pengajar

Lebih terperinci

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 8 Januari 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 8 Januari 2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 8 Januari 2014 Outline: Pendahuluan Ruang Lingkup Proposal Yang Didanai 2014 Seleksi & Pelaksanaan Hasil Seleksi & Pengiriman Proposal

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KERAWANAN PANGAN TEMPORER/MUSIMAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KERAWANAN PANGAN TEMPORER/MUSIMAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KERAWANAN PANGAN TEMPORER/MUSIMAN Oleh : Sumaryanto Muhammad H. Sawit Bambang Irawan Adi Setiyanto Jefferson Situmorang Muhammad Suryadi

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN KALENDER TANAM TERPADU

PENDAMPINGAN KALENDER TANAM TERPADU LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KALENDER TANAM TERPADU NAZARIAH BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Pada tahun 1960, Indonesia mengimpor beras sebanyak 0,6 juta ton. Impor beras mengalami peningkatan pada tahun-tahun

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menghaadapi tahun sektor pertanian masih dihadapkan pada

I. PENDAHULUAN. Menghaadapi tahun sektor pertanian masih dihadapkan pada I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghaadapi tahun 2015 2019 sektor pertanian masih dihadapkan pada berbagai kendala, antara lain berupa: jumlah penduduk yang terus meningkat, kerusakan lingkungan dan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH LAPORAN AKHIR KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH Oleh : Bambang Irawan Herman Supriadi Bambang Winarso Iwan Setiajie Anugrah Ahmad Makky Ar-Rozi Nono Sutrisno PUSAT SOSIAL

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G SALINAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TANAH LAUT BUPATI TANAH LAUT, Menimbang

Lebih terperinci

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015 PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015 Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan pertanian dewasa ini diarahkan kepada ketahanan pangan serta pembangunan sistem dan usaha agribisnis

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 14 MARET 2012

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 14 MARET 2012 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 14 MARET 2012 Salah satu target 4 (empat) sukses pembangunan pertanian adalah swasembada dan swasembada berkelanjutan; Untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sub sektor pertanian tanaman pangan memiliki peranan sebagai penyedia bahan pangan bagi penduduk Indonesia yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas mengamankan produksi dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) sehingga produksi tercapai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN TAHUN 2014 BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN

PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Kejadian El Nino Tahun 2015

Lebih terperinci

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti: PROPOSAL PENELITIAN TA. 2015 POTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN BUKAN SAWAH Tim Peneliti: Bambang Irawan PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci