BAB I PENDAHULUAN. maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha"

Transkripsi

1 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah Negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut. 1 Perdagangan internasional merupakan transaksi jual beli (atau imbal beli) lintas Negara, yang melibatkan dua pihak yang melakukan jual beli yang melintasi 1 Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Transaksi Bisnis Internasional (Ekspor Impor dan Imbal Beli), Jakarta: (PT RajaGrafindo Persada), 2000, Hal. 1.

2 9 batasan kenegaraan. Pihak-pihak ini tidaklah harus merupakan pihak-pihak yang berasal dari Negara yang berbeda atau memiliki nasionalitas yang berbeda. 2 Transakasi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda. Perdagangan internasional sebenarnya sudah berlangsung beberapa abad yang lalu tetapi tentu berdasarkan perdagangan yang masih sangat primitif. Sistem perdagangan yang berlaku saat itu masih berdasarkan suatu sistem barter atau tukar menukar antara barang dengan barang. Dengan kemajuan peradaban manusia yang makin lama semakin meningkat, maka terjadilah perubahan yang amat drastis dan dramatis dengan suatu sistem perdagangan yang sering kita dengar dalam istilah ekspor impor. Di dalam dunia modern sekarang, suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. 3 Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat, distribusi barang-barang dan jasa menjadi semakin mantap, dan pada akhirnya perkembangan spesialisasi produk komoditi menjadi semakin luas. Akibat semakin meningkat pula jenis dan volume produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan untuk memuaskan 2 Gunawan Widjaja, Aspek Hukum Dalam Kontrak Dagang Internasional: Analisis Yuridis Terhadap Kontrak Jual Beli Internasional, Jurnal Hukum Bisnis Vol. 27 No. 4 (Tahun 2008). Hal M.H. Matondang, dkk, Intisari Ekonomi Internasional, Program Pascasarjana, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, 1997, hal. 7.

3 10 kebutuhan konsumen. Perkembangan spesialisasi berarti pula perkembangan perdagangan karena tidak semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang dapat diperoleh di dalam negeri. Selain itu, perdagangan antar negara pun meningkat dengan cepat. 4 Dulu David Ricardo pernah menjelaskan mengapa terjadi perdagangan diantara negara di dunia ini. Dia mendasarkan uraiannya pada prinsip pembagian kerja secara internasional yang didasarkan pada Teori Keunggulan Komparatif yang dimiliki oleh tiap-tiap negara. Katanya sebaiknya setiap negara mengkhususkan diri pada kegiatan-kegiatan ekonomi dimana dia memiliki keunggulan komparatif. Misalnya Portugal mengkhususkan dirinya dalam produksi anggur. Karena iklim negara tersebut cocok untuk kebun anggur. Dengan demikian memproduksikan anggur di Portugal lebih murah daripada misalnya di Inggris. Sedangkan Inggir mengkhususkan diri pada bahan pakaian wol. Karena iklim di negara ini sangat tepat untuk padang rumput dimana dombadomba hidup berkeliaran. Bahan pakaian wol yang dibuat di Inggirs lebih murah biaya produksinya dibandingkan di Portugal. Kedua negara ini kemudian mempertukarkan hasil produksinya melalui perdagangan internasional, dengan cara mengekspor dan mengimpor barang tersebut, dalam sistem perdagangan internasional seperti ini maka semua pihak akan diuntungkan, harga anggur dan pakaian wol jadi murah bagi kedua negara tersebut. 5 Pada perkembangan perdagangan internasional, cara pembayaran dengan uang tunai dianggap kurang begitu aman, maka sebagai pengganti uang tunai dipergunakan system pembayaran dengan menggunakan surat berharga dalam 4 5 Ibid., hal Martin Khor Kok Peng, Imperliasme Ekonomi Baru Putaran Uruguay dan Kedaulatan Dunia Ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993, hal. xi.

4 11 transaksi-transaksi perdagangan internasional. Hal ini terjadi diakibatkan pemikiran para pengusaha bahwa dengan menggunakan surat berharga maka akan menghemat waktu dan biaya para pengusaha yang berdomisili dilain negara. Disamping itu pembayaran dengan menggunakan uang tunai dianggap rentan mengalami gangguan seperti perampokan ataupun kehilangan, dan surat berharga dianggap cukup memberikan jaminan untuk pemenuhan pembayaran atas barangbarang yang mereka jual. Untuk lalu lintas perdagangan di dalam negeri, maka cara pembayarannya cukup dilakukan dengan pembayaran cek, giro, ataupun wesel. Tetapi sudah menjadi kenyataan yang tidak dapat disangkal lagi bahwa untuk lalu lintas perdagangan internasional agar lebih efisien dan efektif diperlukan peranan dari pihak Bank sebagai perantara untuk melakukan pembayaran atas perjanjian jual beli yang telah disepakati. Sehingga wajar bila dewasa ini. Bank tidak lagi hanya dianggap sebagai tempat untuk menyimpan atau meminjam uang saja, tetapi juga merupakan pihak perantara dalam memecahkan masalah pelaksanaan pembayaran apabila para pengusaha mengadakan transaksi perdagangan antar negara. Kiranya sangat menarik untuk mengetahui dan mempelajari secara mendalam tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor impor dan cara pembayaran yang digunakan dalam transaksi ini, untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga akan menambah manfaat.

5 12 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang akan menjadi pembahasan dalam Kegiatan Ekspor Impor dan cara pembayaran yang diterima dalam Perdagangan Internasional ini antara lain : 1. Bagaimana gambaran umum tentang ekspor impor dalam perdagangan internasional. 2. Bagaimana pelaksanaan dan ketentuan ekspor impor dalam perdagangan internasional. 3. Bagaimana prosedur pembayaran ekspor impor dan cara pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional. C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Bahwa penulisan skripsi ini mempunyai beberapa tujuan antara lain : 1. Untuk dapat mengetahui gambaran umum tentang ekspor - impor dalam perdagangan internasional. 2. Untuk dapat mengetahui pelaksanaan dan ketentuan ekspor - impor dalam perdagangan internasional. 3. Untuk dapat mengetahui prosedur pembayaran ekspor impor dan cara pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional. Disamping itu, skripsi ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Masyarakat. Kegiatan Ekspor Impor merupakan salah satu penggerak roda perekonomian negara. Dan dalam era perdagangan bebas ini perdagangan internasional akan

6 13 semakin berkembang dan diharapkan dapat memberikan informasi didalam melakukan transaksi ekspor impor. 2. Bagi Fakultas. Dapat memberikan atau menambah perbendaharaan pustaka, terutama dalam bidang ekspor impor. 3. Bagi Ilmu Pengetahuan. Dapat memberikan sedikit sumbangan bagi ilmu pengetahuan, dan sebagai bahan pemikiran atau pedoman dalam rangka pembuatan peraturan perundang-undangan yang baru dalam ekspor impor D. Tinjauan Kepustakaan Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. 6 Adanya interdependensi kebutuhan itulah yang menyebabkan adanya perdagangan internasional. 7 Perdagangan internasional menjadi suatu kebutuhan yang mendasar untuk kelangsungan dalam interdependensi ekonomi dunia. Perdagangan internasional merupakan transaksi jual beli (atau imbal beli) lintas Negara, yang melibatkan dua pihak yang melakukan jual beli yang melintasi batasan kenegaraan. Pihak-pihak ini tidaklah harus merupakan pihak-pihak yang 6 Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Transaksi Bisnis Internasional (Ekspor Impor dan Imbal Beli), Jakarta: (PT RajaGrafindo Persada), 2000, Hal Ibid.

7 14 berasal dari Negara yang berbeda atau memiliki nasionalitas yang berbeda. 8 Dari segi legal, transaksi perdagangan internasional berarti suatu transaksi yang melibatkan kepentingan lebih dari satu hukum nasional. Suatu perdagangan dikatakan sebagai perdagangan internasional, jika transaksi jual beli telah menyebabkan terjadinya pilihan hukum antara dua sistem hukum yang berbeda, dan benda yang diperjualbelikan harus diserahkan melintasi batas-batas kenegaraan, dan keberadaan unsur asing atau elemen asing bagi sistem hukum yang berlaku. 9 Cara pembayaran secara tunai dirasa kurang praktis jika digunakan untuk lalu lintas perdagangan internasional. Oleh karena itu muncul cara-cara pembayaran yang lain. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi di dalam kenyataannya, seperti yang dikemukakan oleh Emmy Pangaribuan Simanjutak : adalah menjadi suatu kenyataan bahwa pada zaman sekarang ini di dalam lalu lintas perdagangan terdapat suatu kemajuan dalam cara-cara pembayaran dengen mempergunakan alat-alat pembayaran kredit dan pembayaran kontan selain dengan mata uang 10 Berdasarkan ketentuan Pasal 3 PP No. 1 Tahun 1982 Jo. SK Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 27/1/1982. tata cara pembayaran dalam transaksi ekspor impor dapat dilaksanakan dengan : 1. Pembayaran dimuka (Advance Payment) 2. Perhitungan kemudian (Open Account) 3. Wesel Inkaso (Collection Draft) 8 Gunawan Widjaja, Aspek Hukum Dalam Kontrak Dagang Internasional: Analisis Yuridis Terhaz dap Kontrak Jual Beli Internasional, Jurnal Hukum Bisnis Vol. 27 No. 4 (Tahun 2008). Hal Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Op. cit., Hal Emmy Pangaribuan Simanjuntak. Hukum Dagang Surat Berharga, Fakultas Hukum UGM, 1982, hal.45.

8 15 4. Konsinyasi (Consigment) 5. Letter Of Credit (L/C) 6. Cara pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. 11 Dengan demikian eksportir maupun importir yang akan melakukan transaksi perdagangan ekspor impor dalam melaksanakan pembayaran dapat memilih salah satu cara pembayaran yang ada yang dipandang sesuai dan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan yang dipimpinnya. Pada dasarnya pemerintah tidak akan membatasi penggunaan cara pembayaran yang lain berdasarkan kesepakatan bersama, bahkan memberikan kelonggaran-kelonggaran agar frekuensi kegiatan perdagangan internasional khususnya ekspor non migas semakin meningkat untuk menambah devisa negara dan berguna bagi jalannya pembangunan nasional. Inilah sebenarnya yang menjadi tujuan utama adanya kebijaksanaan untuk membaskan penggunaan caracara pembayaran yang digunakan dalam kegiatan perdagangan internasional. E. Metode Penelitian Untuk mendapatkan hasil penulisan yang baik maka penulis menggunakan metode penulisan Studi Kepustakaan (Library Research). Dengan melakukan studi kepustakaan, penulis berusaha menemukan sumber-sumber yang berupa tulisan dari para ahli dan peraturan peraturan yang berkaitan dengan objek penelitian. Disamping itu penulis juga berusaha mencari sumber dengan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian ini. 11 Ramlan Ginting, Letter Of Credit Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta, 2000, hal. 29

9 16 F. Keaslian Penulisan Penulisan skripsi yang berjudul Kegiatan Ekspor Impor dan Cara Pembayaran yang Diterima Dalam Perdagangan Internasional yang diajukan ini adalah dalam rangka memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum. Penulisan skripsi mengenai ekspor impor, menurut sumber dari perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara memang telah ada yang mengangkat dan membahasnya, namun penulisan skripsi mengenai Kegiatan Ekspor Impor dan Cara Pembayaran yang Diterima Dalam Perdagangan Internasional belum pernah diangkat dan dibahas dalam skripsi. Akan tetapi apabila skripsi ini ada persamaan dengan milik orang lain, maka bukanlah suatu kesengajaan, dan pasti memiliki isi, pembahasan, dan permasalahan yang berbeda. Dengan demikian penulisan skripsi ini tidaklah sama dengan penulisan skripsi yang pernah ada, karena skripsi ini dibuat sendiri dengan menggunakan berbagai litelatur, sehingga penulisan skripsi ini masih asli dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan akademik. G. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang skripsi ini dalam hal penulisannya maka penulis membagi ke dalam 4 (empat) bab agar penulisan skripsi ini menjadi sistematis yaitu sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan kepustakaan,

10 17 BAB II metode penelitian, keaslian penulisan dan sistematika skripsi. TINJAUAN UMUM DALAM KEGIATAN EKSPOR- IMPOR Berisi uraian tentang pengertian ekspor impor, pihakpihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor-impor, dokumendokumen dalam kegiatan ekspor impor, dan syarat-syarat untuk menjadi eksportir dan importir. BAB III PELAKSANAAN EKSPOR IMPOR DI INDONESIA Berisi uraian tentang tinjauan umum tentang pelaksanaan ekspor dan impor di Indonesia, dasar hukum kebijaksanaan ekspor impor, pengaturan hukum ekspor impor nasional, pengaturan hukum ekspor impor internasional, dampak pengaturan hukum internasional terhadap pemgembangan ekspor impor, dan pengembangan ekspor impor pada AFTA dan WTO BAB IV CARA PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. Berisi uraian tentang cara pembayaran dengan menggunakan L/C, cara pembayaran selain L/C, dan jenisjenis alat pembayaran luar negeri. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi ini dimana ditemukan jawaban berupa kesimpulan dari semua permasalahan yang penulis kemukakan dalam bab

11 18 terdahulu, kemudian penulis memberikan saran-saran yang mudah-mudahan berguna bagi ilmu hukum khususnya hukum internasional.

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor impor. Perdagangan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor.

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor. Perdagangan ini merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori keunggulan komparatif bahwa perdagangan luar negeri dapat terjadi apabila masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatunya bersifat praktis dan aman, khususnya dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatunya bersifat praktis dan aman, khususnya dalam bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern sekarang ini, menyebabkan orang-orang serta para pengusaha menginginkan segala sesuatunya bersifat praktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja, digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap negara berbeda dengan negara lainnya ditinjau dari sudut sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja, tingkat

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. bahwa salah satu faktor yang mendukung kelancaran arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda. dan cara yang berbeda-beda (Roselyne Hutabarat, 1996: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda. dan cara yang berbeda-beda (Roselyne Hutabarat, 1996: 1). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor-impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor BAB I PENDAHULUAN Pengenalan transaksi ekspor impor Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. exchange of goods and services between nations dan selanjutnya as

BAB I PENDAHULUAN. exchange of goods and services between nations dan selanjutnya as BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional menurut Sumantoro adalah: the exchange of goods and services between nations dan selanjutnya as used, it generally refers to the total

Lebih terperinci

Fendhi Harsinto Aji NIM : C

Fendhi Harsinto Aji NIM : C TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PENYELESAIAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT DALAM TRANSAKSI EKSPOR FURNITURE (Studi Kasus di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta) S K R I P S I Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil keseimpulan-kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan Anggun Rotan cenderung memilih Advance Payment dengan Telegraphic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan antar negara atau pedagangan luar negeri merupakan salah satu kegiatan yang penting sebagai bagian dari perdagangan internasional. Kegiatan ini juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring majunya ekonomi suatu negara, maka semakin banyak. kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring majunya ekonomi suatu negara, maka semakin banyak. kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring majunya ekonomi suatu negara, maka semakin banyak kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Barang kebutuhan itu belum

Lebih terperinci

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I EKONOMI. Barang. Pembayaran. Penyerahan. Ekspor. Impor (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 167) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN EKSPOR IMPOR DAN SISTEM PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. A. Pengertian dan Pengaturan Hukum dalam Transaksi Ekspor Impor

BAB II PERJANJIAN EKSPOR IMPOR DAN SISTEM PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. A. Pengertian dan Pengaturan Hukum dalam Transaksi Ekspor Impor BAB II PERJANJIAN EKSPOR IMPOR DAN SISTEM PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. Pengertian dan Pengaturan Hukum dalam Transaksi Ekspor Impor 1. Pengertian Ekspor Impor Pada saat ini tidak ada negara

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Pembayaran Transaksi Impor

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Pembayaran Transaksi Impor Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Pri Hartini Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Interdependensi telah menjadi ciri dari pola perkembangan dunia modern dalam hubungan internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern sekarang ini, menyebabkan orang-orang serta para pengusaha menginginkan segala sesuatunya bersifat

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI INTERNASIONAL

MANAJEMEN KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI INTERNASIONAL MANAJEMEN KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI INTERNASIONAL Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS BILYET GIRO SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI BANK BTN CABANG SURAKARTA

TINJAUAN YURIDIS BILYET GIRO SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI BANK BTN CABANG SURAKARTA TINJAUAN YURIDIS BILYET GIRO SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI BANK BTN CABANG SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Tugas dalam Memenuhi Syarat untuk Mencapai Gelar Sajana Hukum. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Tugas dalam Memenuhi Syarat untuk Mencapai Gelar Sajana Hukum. Oleh : ASPEK HUKUM MENGENAI MEKANISME PENYERAHAN DOKUMEN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN WESEL INKASO (Studi Pada PT Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk Cabang Binjai) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Melalui kegiatan perdagangan internasional, perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga barang dan jasa yang diproduksi pun berbeda. Untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga barang dan jasa yang diproduksi pun berbeda. Untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perdagangan tidak pernah terlepas dari kehidupan masyarakat, terutama dalam pemenuhan akan barang dan jasa. Namun tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional, mahasiswa akan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan BAB I PENDAHULUAN V. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional

Lebih terperinci

Universitas Bina Darma

Universitas Bina Darma Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara di dunia ini melakukan perdagangan antar bangsa atau yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan baik barang maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara Kepulauan dan pertumbuhan perekonomiannya terus berkembang secara pesat, memiliki beberapa transportasi dan jasa pengangkutan pilihan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara negara di dunia bertujuan mensejahterakan penduduknya, begitu juga di Indonesia pemerintah telah berusaha maksimal agar dapat mensejahterakan penduduk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendatangkan atau membeli barang-barang kebutuhan tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendatangkan atau membeli barang-barang kebutuhan tersebut dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kenyataannya, sejak zaman dahulu sampai sekarang, tidak ada satu negara pun yang bisa memenuhi semua kebutuhan konsumsi rakyatnya. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu aspek dalam kehidupan manusia adalah perdagangan, perdagangan merupakan salah satu upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang telah berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia penuh dengan ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut biasanya berhubungan dengan takdir dan nasib manusia itu sendiri yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Lebih terperinci

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Sektor Informal Konsep sektor informal berawal dari prakarsa seorang ahli antropolog asal Inggris yaitu Keith Hart, melalui studinya setelah mengamati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan peradaban, ilmu pengetahuan, teknologi, teknik informasi komputer, dan transportasi mendorong meningkatnya kebutuhan manusia. Semakin tinggi peradaban

Lebih terperinci

mengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah

mengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997 telah mengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah menjadi krisis yang bersifat

Lebih terperinci

MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP

MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena ini memusatkan perhatian pada kewajiban individu dalam berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. karena ini memusatkan perhatian pada kewajiban individu dalam berhubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum kontrak termasuk dalam ranah hukum perdata, disebut demikian karena ini memusatkan perhatian pada kewajiban individu dalam berhubungan dengan individu lain untuk

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK I. PENDAHULUAN Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang.

Lebih terperinci

BAB VII Perdagangan Internasional

BAB VII Perdagangan Internasional SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB VII Perdagangan Internasional Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. Unsur esensial perjanjian jual beli adalah adanya penyerahan hak milik atas suatu barang dan pembayarannya harus dengan uang.

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA PEREKONOMIAN INDONESIA PERDAGANGAN DAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL Disusun Oleh: KELOMPOK VIII 1. Paulo M.P. Harianja (11.032.111.006) 2. Yenny (11.032.111.017) 3. Dian A. Panjaitan (11.032.111.034) 4. Linceria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergairah sejalan dengan makin bergairahnya pasar dalam negeri sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bergairah sejalan dengan makin bergairahnya pasar dalam negeri sebagai 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis alat-alat berat di Indonesia sejak tiga tahun terakhir ini kembali bergairah sejalan dengan makin bergairahnya pasar dalam negeri sebagai dampak dari makin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam kemajuan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang semua kegiatan manusia tidak lepas dari yang namanya uang. Mulai dari hal yang sederhana, sampai yang kompleks sekalipun kita tidak dapat lepas dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berjalan lancar dan terkoodinir sehingga dapat mencapai hasil yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berjalan lancar dan terkoodinir sehingga dapat mencapai hasil yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika sebagai suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan dan pelayaran karena memiliki sumber daya alam yang berlimpah.

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun No.167, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Barang. Pembayaran. Penyerahan. Ekspor. Impor (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6102) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan Secara Umum Pada subab ini menjelaskan pengertian bank secara umum, jenis-jenis bank. Teori-teori yang ada di landasan teori ini mendukung dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara adalah kegiatan perdagangan internasional. Sehingga perdagangan internasional harus

Lebih terperinci

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13 Pembayaran Transaksi Ekspor Impor Pertemuan ke-13 2 CARA-CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran dilakukan di muka, 2. Pembayaran dg sight letter of credit (Atas unjuk), 3. Pembayaran dilakukan dg wesel inkaso (Collection

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Karena lalu lintas barang atau komoditas barang

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Karena lalu lintas barang atau komoditas barang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perdagangan Global semakin berkembang dan dinamis yang ditandai oleh semakin kerasnya persaingan dalam menembus pasar baik dalam skala nasional maupun

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL

EKONOMI INTERNASIONAL URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,

Lebih terperinci

BAB I Lembaga Keuangan

BAB I Lembaga Keuangan BAB I Lembaga Keuangan Sejak dahulu kegiatan perekonomian telah berjalan, bahkan sebelum ditemukannya sebuah alat ukur, alat tukar. Perekonomian tradisional dilakukan dengan sistem barter, yaitu sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha dalam satu wilayah negara saja tetapi juga dengan para pedagang dari

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha dalam satu wilayah negara saja tetapi juga dengan para pedagang dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abraham Maslow dalam teorinya yaitu Hierarki Kebutuhan membagi tingkat kebutuhan manusia sebagai berikut: Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan yang dasariah,

Lebih terperinci

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 49 Materi Minggu 7 Prosedur Dasar Pembayaran Internasional Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar negara, yaitu tidak lain adalah apa yang kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberian kredit bagi bank merupakan kegiatan yang utama, karena pendapatan terbesar dari bank berasal dari sektor kredit baik dalam bentuk bunga, provisi, ataupun

Lebih terperinci

Peranan perusahaan jasa freight forwardingm dalam transaksi ekspor pada PT. Japaindo Prima Raya Jakarta BAB I PENDAHULUAN

Peranan perusahaan jasa freight forwardingm dalam transaksi ekspor pada PT. Japaindo Prima Raya Jakarta BAB I PENDAHULUAN Peranan perusahaan jasa freight forwardingm dalam transaksi ekspor pada PT. Japaindo Prima Raya Jakarta Oleh : Dian Setyorini.S F.3106025 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak lebih dari membeli dan menjual baramg antara pengusaha-pengusaha yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak lebih dari membeli dan menjual baramg antara pengusaha-pengusaha yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Dalam transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor-impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih

Lebih terperinci

Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi Internasional

Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. mendeskripsikan konsep dan kebijakan perdagangan internasional; 2. menganalisis kerja sama ekonomi internasional; 3. mengevaluasi dampak kebijakan perdagangan

Lebih terperinci

BAB IV JASA BANK. A. Jenis-jenis Jasa Bank

BAB IV JASA BANK. A. Jenis-jenis Jasa Bank BAB IV JASA BANK Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu bank untuk memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana bank melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar transaksi perdagangan dalam negeri perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah. membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah. membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan internasional. Banyak perusahan

Lebih terperinci

Bagian Isi INDUSTRIALISASI DI INDONESIA

Bagian Isi INDUSTRIALISASI DI INDONESIA Modul ke: 09 Sitti Fakultas FEB PEREKONOMIAN INDONESIA Industrialisasi Di Indonesia Rakhman, SP., MM Program Studi S1-Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Bagian Isi INDUSTRIALISASI DI INDONESIA Industrialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) menerangkan bahwa Perjanjian jual beli merupakan suatu perjanjian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) menerangkan bahwa Perjanjian jual beli merupakan suatu perjanjian yang 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) menerangkan bahwa Perjanjian jual beli merupakan suatu perjanjian yang dibentuk karena pihak yang satu telah

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 01 Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan antara negara satu dengan negara lainnya dengan

Lebih terperinci

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL Proses tukar menukar atau jual beli barang atau jasa antar satu negara dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan bersama dengan tujuan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Ekonomi Akuntansi (S1) Mata Kuliah Kode Bobot Kelas Semester Prasyarat Deskripsi singkat Standar Kompetensi : Bank dan Lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 17 BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2.1. Transaksi Perdagangan Internasional Produksi suatu Negara ada kalanya belum dapat dikonsumsi seluruhnya di dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey

Lebih terperinci

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak

Lebih terperinci

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank BAB II KONDISI PERUSAHAAN 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Bank Definisi Bank menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CEK SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DAN PERMASALAHANNYA DI PT BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN CEK SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DAN PERMASALAHANNYA DI PT BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN CEK SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DAN PERMASALAHANNYA DI PT BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna mencapai Derajat Sarjana Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda tergantung kebijakan pemerintahannya, kemakmuran ditinjau dari sudut

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda tergantung kebijakan pemerintahannya, kemakmuran ditinjau dari sudut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya setiap negara mempunyai tujuan yang sama ingin memajukan pemangunan negara untuk mencapai kemakmuran walaupun dengan cara yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dukungan kecepatan dalam pembayaran atau bertransaksi. Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dukungan kecepatan dalam pembayaran atau bertransaksi. Lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia sekarang ini semakin berkembang. Kebutuhan masyarakat akan kecepatan, keandalandan, keamanan dalam bertransaksi meningkat seiring dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM, CEK KOSONG, DAN JAMINAN. Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM, CEK KOSONG, DAN JAMINAN. Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM, CEK KOSONG, DAN JAMINAN 2.1 Perlindungan Hukum 2.1.1 Pengertian Perlindungan Hukum Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, makhluk sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling

Lebih terperinci

Wednesday, November 16, 2011 IPS SMP. S. Efiaty, S.Pd. SMP Negeri 5 Yogyakarta S. Efiaty, S.Pd.

Wednesday, November 16, 2011 IPS SMP. S. Efiaty, S.Pd. SMP Negeri 5 Yogyakarta S. Efiaty, S.Pd. Wednesday, November IPS SMP S. Efiaty, S.Pd SMP Negeri 5 Yogyakarta. Bab VIII Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi (bermuamalah), yaitu suatu aktivitas yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi (bermuamalah), yaitu suatu aktivitas yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merupakan keharusan bagi manusia dalam mempertahankan hidupnya untuk saling berinteraksi (bermuamalah), yaitu suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 9 /PBI/2014 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 9 /PBI/2014 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 9 /PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/14/PBI/2005 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor impor. Perdagangan ini merupakan

Lebih terperinci

RESUME. Liberalisasi produk pertanian komoditas padi dan. biji-bijian nonpadi di Indonesia bermula dari

RESUME. Liberalisasi produk pertanian komoditas padi dan. biji-bijian nonpadi di Indonesia bermula dari RESUME Liberalisasi produk pertanian komoditas padi dan biji-bijian nonpadi di Indonesia bermula dari penandatanganan Perjanjian Pertanian (Agreement on Agriculture/AoA) oleh pemerintahan Indonesia yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya perdagangan bebas ini, persaingan bisnis global membuat masing-masing negera terdorong untuk melaksanakan perdagangan internasional. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai terbentuk ditandai dengan berbagai peristiwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang

BAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan 1. Perubahan Undang-undang mengenai pengertian Bank di Indonesia yaitu dari. a. UU No.7 1990 sampai UU No.10 1998 b. UU No.7 1990 sampai UU No.10 1997 c. UU No.7 1992 sampai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DIBIDANG IMPOR MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2006), hal. 41.

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2006), hal. 41. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan di dalam kehidupan dunia modern merupakan suatu lembaga yang sulit untuk dihindari, karena lembaga ini memiliki fungsi yang diarahkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan kesempatan kerja. Pendekatan pertumbuhan ekonomi banyak

Lebih terperinci