ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL 2015

Transkripsi

1 ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL 2015 Jakarta, 3 Juni 2015

2 ISI PAPARAN I II III IV V VI UPSUS SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI UPSUS PENINGKATAN PROUKSI CABAI DAN BAWANG UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI DAGING UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI TEBU PEMBANGUNAN FOOD ESTATE DAN KAWASAN PANGAN MERAUKE PERCEPATAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT 2

3 PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI IRIGASI 3 jt ha x 0.3 IP x 5.1 ton/ha = 4.5 jt GKG PUPUK Terlambat 1-2 minggu = hilang 0.5 ton/ha x 6 jt ha = 3 jt ton GKG KEHILANGAN PELUANG PRODUKSI 20 Juta Ton GKG BENIH/BIBIT Benih bersertifikat diserap 20% = 1 ton/ha x 6 jt ha(80%) = 6 jt ton GKG PENYULUHAN Kurang Penyuluh = 30 % x Desa = 21 Ribu Kehilangan 3 jt ton GKG ALSINTAN Kehilangan pra panen dan panen = 3,5 jt ton GKG 3

4 PERMASALAHAN UTAMA DAN SOLUSI Sistem pengadaan bantuan secara tender menghambat pelaksanaan kegiatan di lapangan Anggaran dan kegiatan tidak fokus Perpres 172 Tahun 2014: Penunjukan langsung E Katalog Refokusing Anggaran dan Kegiatan Rp 4,1 T Impor beras setiap tahun 1,5 3 juta ton Tidak Impor Beras Distribusi pupuk tidak 6 tepat Penyediaan Pupuk telah dilakukan secara tepat waktu dalam jumlah yang cukup Penyerapan benih bersubsidi hanya 20% per tahun Kebutuhan pupuk bersubsidi untuk areal pangan di kehutanan terkendala regulasi Tingginya tingkat egoisme sektoral Penyediaan benih secara 6 tepat Penerbitan regulasi alokasi pupuk areal pangan di kehutanan Pembentukan Tim Upsus (setiap kabupaten ditunjuk 1 orang pejabat Kementan sebagai penanggungjawab) 4

5 KLARIFIKASI TRAKTOR DI KAB ENREKANG

6 dampak Luas tambah tanam Okt Mar 2015: 292,7 ribu ha No Uraian Realisasi tanam Tahun 2014 (Ha) Realisasi tanam MT.2014/2015 dan Sasaran MT.2015 (Ha) Luas Tambah tanam MT.2014/2015 dan Target tambah tanam 2015 (Ha) Perkiraan Tambahan Produksi (Ton) Estimasi Total Produksi (Ton) 1 2 Luas Tanam Okt 2014 Mar Luas Tanam April 2015 September JUMLAH

7 ANTISIPASI PENANGANAN DAERAH ENDEMIS KEKERINGAN NO PROVINSI RERATA 5 TAHUN KEKERINGAN 2015 BANTUAN POMPA AIR 2015 TERKENA (Ha) PUSO (Ha) TERKENA (Ha) PUSO (Ha) ALOKASI (Unit) REALISASI (Unit) JUMLAH KAB/KOTA 1 PROVINSI DKI JAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PROVINSI JAWA TENGAH DIY PROVINSI JAWA TIMUR PROVINSI ACEH PROVINSI SUMUT PROVINSI SUMATERA BARAT PROVINSI RIAU PROVINSI JAMBI PROVINSI SUMSEL PROVINSI LAMPUNG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PROVINSI KALTENG PROVINSI KALSEL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PROVINSI SULAWESI TENGAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PROVINSI MALUKU PROVINSI BALI PROVINSI NTB PROVINSI NTT PROVINSI PAPUA PROVINSI BENGKULU PROVINSI MALUKU UTARA PROVINSI BANTEN PROVINSI BABEL PROVINSI GORONTALO PROVINSI KEPULAUAN RIAU 33 PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI SULAWESI BARAT JUMLAH Data Kekeringan Rerata 5 Tahun Luas Terkena Kekeringan = Ha Luas Puso = Ha Bantuan Pompa 2015 = Unit

8 DATA HARGA GABAH DAN BERAS LAPORAN DARI DAERAH YANG DI TANDATANGANI OLEH KEPALA DINAS/KEPALA BADAN PROVINSI TANGGAL 5 MEI 2015 NO PROVINSI JUMLAH KABUPATEN YANG HARGA GABAH DAN BERAS DI BAWAH HPP 1 Sumatera Selatan 5 2 Lampung 11 3 Banten 3 4 JawaBarat 0 5 JawaTengah 19 6 JawaTimur 12 7 Sulawesi Selatan 16 8 Nusa Tenggara Barat 9 TOTAL 75

9 PROFIT MARJIN YANG DINIKMATI PETANI DAN PEDAGANG No. Pelaku Gabah/ Beras Harga (Rp/Kg) Profit Marjin Keterangan 1 Petani Gabah GKP Gabah GKG = Beras % Bekerja diatas 100 hari 100% Menanggung Risiko Rp 40T dinikmati 100 Juta petani 2 Pedagang Beras ± ± 100% 3 Konsumen Beras ± Ket. Rendemen Gabah GKP menjadi Beras 62% Risiko kecil Curahan waktu sedikit Rp 200T dinikmati pedagang HPP diperuntukan bagi petani yang semestinya Bulog membeli gabah/gkp langsung dari petani. Sedangkan GKG Beras dinikmati oleh pedagang/tengkulak.

10 PERTANIAN MODERN DENGAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL Benih Unggul Padi NOMOR PATEN: S Produksi naik 10,6 jt ton GKG (Rp 48 T / th) Hemat biaya tanam 30% (Rp 8,6 T / th) Produksi beras naik 26 jt ton Pendapatan naik Rp 191 T / th Kecepatan menyiang 3 kali manual Hemat biaya penyiang Rp 7 T / th Rendemen naik 9% (Rp 28 T / th) Rice Processing Complex Potensi Pendapatan: Meningkat Rp 292 T / th Hemat Rp 24 T / th Susut panen 6,7 jt ton GKG (Rp 25 T / th) Hemat biaya panen 30 % (Rp 8,8 T / th) NOMOR PATEN: S

11 KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI BAWANG MERAH DAN CABAI Fokus kawasan bawang merah di Brebes, Kampar, Tapin & Bima, dll Pengembangan kawasan cabai Penerapan GAP/GHP Fasilitasi pascapanen & pengolahan Perluasan Kawasan Bawang Merah ha dan Cabai ha Tidak Impor 11

12 TARGET POPULASI DAN PRODUKSI DAGING SAPI/KERBAU TARGET KELAHIRAN 1 IB reguler : ekor 2. GBIB : ekor 3. Kawin Alam: ekor JUMLAH : ekor Potensi betina produktif akseptor TARGET POPULASI 1. Sapi Potong : 13,2 juta ekor 2. Sapi Perah : 0,46 juta ekor 3. Kerbau : 1,12 juta ekor 1. Kelahiran 21,63% 2. Kematian menurun 1,56% 3. Pemotongan 17,41% TARGET PRODUKSI Daging Sapi/Kerbau : 0,54 juta ton (0,41 juta ton meat yield) 12

13 INTEGRASI HUTAN-PANGAN DAN KEBUN-PANGAN Luas kawasan hutan PT Perhutani 267 ribu Ha: Untuk tanaman jagung 200 ribu Ha dan kedelai 67 ribu Ha Integrasi hutan sapi 267 ribu Ha Integrasi dg Jagung, Kedelai, Sapi Luas kebun sawit 10,9 juta Ha : Pada tanaman belum menghasilkan (TBM) untuk jagung dan kedelai 1,72 juta Ha Integrasi sawit sapi pada tanaman menghasilkan (TM) 1,85 juta Ha Produksi jagung : 7,61 juta ton Produksi kedelai 1,14 juta ton Populasi sapi : 2,12 juta ekor 13

14 PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI GULA Pabrik sudah tua 69,3% Membangun PG baru (BUMN dan Swasta) Impor Gula: Lebih dari 3 juta ton Regulasi tingkatkan produksi Penggunaan bibit produktivitas rendah 60 % Penggunaan benih unggul 6 tepat Pembiayaan: Persyaratan perolehan KKP-E rumit Kemudahan persyaratan petani Dampak perubahan iklim: Kekeringan Pengairan, dengan pompanisasi PERMASALAHAN & SOLUSINYA DALAM PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI GULA Protas tebu: rendah, kurang dari 80 ton/ha Bongkar dan Rawat Ratoon Hama-Penyakit: Penurunan produktivitas sampai 30% Pengendalian H-P terpadu Tenaga Kerja: Terbatas dan sulit Mekanisasi, pengadaan alsintan 14

15 PENGEMBANGAN TEBU HEKTAR DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Total potensial tebu tebu ha ha Rencana ha, ha, terdiri : : Hutan Produksi (HP): ha ha Hutan Produksi Konversi (HPK): ha ha Eks Eks Taman Buru/Nasional ha ha untuk tebu tebu dan dan sudah ada ada lahan pengganti Produksi Gula 2019: 3,82 3,9 3,9 jt jt jt ton Membangun/reha b b PG PG Baru di Jawa && Luar Luar Jawa Pemenuhan domestik

16 PEMBANGUNAN FOOD ESTATE DAN KAWASAN PANGAN MERAUKE KALTENG (14 Kab) ha KALBAR (8 Kab) Ha KALTARA (Bulungan) Ha MALUKU (Kep Aru) Ha FOOD FOOD ESTATE KAWASAN PANGAN MERAUKE 1. Total 1 juta ha ( ha tahun kesatu) 2. Kebutuhan Dana Rp 7 Triliun 3. Pengembang BUMN 70% dan Swasta 30% 4. Proyeksi produksi 15 juta ton beras/tahun - Jika beras premium : Rp 234 Triliun/tahun - Jika beras organik : Rp 410 Triliun/tahun 16

17 RENCANA PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT HA DI PERBATASAN NKRI 1. KALBAR: Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu 2. KALTIM: Kutai Barat/Mahakam Ulu 3. KALTARA: Malinau dan Nunukan ha & 50 PKS kap 60 ton TBS/jam 1. CPO dan Produk Turunan 2. Tersedianya potensi listrik MWH/tahun dari Palm Oil Mill Effluent 1. Pola PIR: Inti 40% dan Plama 60% 2. Plasma 4 ha/kk dan 1 ha Pekarangan 3. Menyerap tenaga kerja 4. Income 9,3jt/bulan/ pekebun

18