Daftar Isi. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daftar Isi. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 1"

Transkripsi

1 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Daftar Isi BAB 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG WILAYAH CAKUPAN SSK MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Tujuan METODOLOGI POSISI SSK DAN KAITANNYA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN... 8 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI VISI MISI SANITASI Tujuan dan Sasaran Target Pelayanan TAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Tahapan Pengembangan Persampahan Tahapan Pengembangan Drainase Lingkungan PERKIRAAN PENDANAAN PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 STRATEGIS PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DRAINASE TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGELOLAAN PHBS DAN PROMOSI HIGIENE STRATEGI ASPEK NON TEKNIS Aspek Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Aspek Keuangan Aspek Komunikasi Keterlibatan Pelaku Bisnis BAB 4 PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI RINGKASAN PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK S S K K o t a J a y a p u r a Hal 1

2 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DRAINASE PROGRAM DAN KEGIATAN PENGELOLAAN PHBS DAN PROMOSI HIGIENE BAB 5. STRATEGI MONEV GAMBARAN UMUM PEMANTAUAN DAN EVALUASI MONITORING TERKAIT PENGAMBILAN KEPUTUSAN MONITORING PELAKSANAAN PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN/PELAPORAN DATA MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI S S K K o t a J a y a p u r a Hal 2

3 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyediaan air minum dan meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan masyarakat telah menjadi salah satu agenda pencapaian dalam MDG s 215. Hal ini mensyaratkan setiap negara yang masuk dalam agenda dunia tersebut untuk dapat menyediakan air minum dan sarana sanitasi lingkungan minimal 6% bagi penduduknya. Hasil studi EHRA 212 menunjukkan bahwa 21,9% masyarakat masih membuang limbah ke sungai / pantai, 91% masyarakat tidak mengolah sampah, resiko banjir di sebesar 69,9%, 46,9 masyarakat tidak melakukan PHBS dengan baik dan 46% masyarakat masih belum terlayani air minum yang terletak di timur Indonesia merupakan pusat permukiman terpadat di Provinsi Papua. Dengan luas wilayah hanya 94 km 2. penduduk tahun 211 sebanyak jiwa dengan tingkat pertumbuhan per tahun mencapai 4,1% per tahun. Sekitar 94, 5% penduduk terpusat di bagian barat kota yang hanya mencakup 33, 33% dari luas wilayah. Ketersediaan sarana dan prasarana kota yang memadai merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung perkembangan wilayah. Kondisi prasarana kota yang baik tidak hanya berperan dalam menunjang perekonomian wilayah tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Prasarana jalan dan transportasi, listrik dan telekomunikasi sangat dibutuhkan dalam memperlancar arus jasa dan barang di suatu wilayah. Sedangkan ketersediaan prasarana air bersih, persampahan, air limbah dan drainase sangat berkaitan dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Lingkungan yang kotor akibat tidak tersedianya prasarana minum bersih, pengelolaan persampahan, air limbah dan drainase yang baik dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti water borne diseases. Masyarakat yang rentan terhadap penyakit akibat lingkungan yang kumuh dan tidak terpelihara karena terbatasnya prasarana air bersih, persampahan air limbah dan drainase, dapat menurun tingkat produktivitasnya. Bila dikaitkan dengan perekonomian maka menurunnya produktivitas dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah. Oleh karena itu penyediaan prasarana kota yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, jelas merupakan suatu hal yang perlu dipersiapkan dan disediakan dengan sebaik-baiknya. Sampai saat ini, penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan bagi masyarakat oleh Pemerintah Daerah masih terfokus di kawasan padat penduduk. Kemampuan anggaran daerah yang sangat terbatas belum memungkinkan pelayanan air bersih dan sanitasi lingkungan yang optimal bagi seluruh masyarakat. Sebagian besar masyarakat menggunakan air tanah dan belum terlayani oleh PDAM. Masyarakat yang berada di kawasan pesisir seperti di kawasan Dok IX, Hamadi, Entrop, Nafri, Enggros, Tobati, Abepantai juga menghadapi masalah sanitasi lingkungan. Masyarakat di kawasan pesisir pada umumnya tidak memiliki saluran pembuangan limbah yang memadai dan membuang limbah tinja dan rumah tangganya langsung ke laut. Sarana MCK yang telah dibangun juga tidak dapat berfungsi secara optimal karena lokasi yang tidak sesuai, tidak ada pasokan air atau diklaim oleh penduduk menjadi milik pribadi. Penanganan persoalan air bersih dan sanitasi di tidak terlepas pula dari model perencanaan yang masih incremental dan bersifat sporadis, dengan hanya mempertimbangkan kebutuhan jangka pendek. Dokumen perencanaan yang dimiliki oleh Pemerintah pun masih bersifat makro dan tidak spesifik pada perencanaan pengembangan jaringan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tepadu. Oleh karena itu, diperlukan suatu dokumen perencanaan air bersih dan sanitasi yang bersifat komprehensif sehingga dapat mengakomodasi kepentingan pengembangan air bersih dan sanitasi lingkungan dalam jangka panjang. Dokumen tersebut juga menggambarkan keterlibatan sektor-sektor terkait dan merupakan kesatuan-tindak seluruh instansi dan lembaga donor yang menangani air bersih dan penyehatan lingkungan. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 3

4 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) WILAYAH CAKUPAN SSK Wilayah cakupan SSK adalah seluruh wilayah berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Daerah (RTRW) dan berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah Sebagai gambaran wilayah cakupan dan wilayah administrasi, dapat dilihat pada Peta 1.1. Peta 1.1 PETA ADMINISTRASI S S K K o t a J a y a p u r a Hal 4

5 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Peta 1.2 Peta Area Studi EHRA ` Sumber: Bappeda S S K K o t a J a y a p u r a Hal 5

6 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Maksud penyusunan Strategi Sanitasi (SSK) adalah memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan di selama Tahun Anggaran Tujuan Tujuan disusunnya dokumen SSK adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya dokumen rencana pembangunan 5 (lima) tahunan bidang sanitasi tahun Sebagai dasar penyusunan Rencana Program dan Kegiatan Tahapan Pembangunan Bidang Sanitas. 3. Sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi. 1.4 METODOLOGI Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Strategi Sanitasi (SSK) secara menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam penulisan ini. 1. Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data Data yang diperlukan dalam penyusunan Buku Strategi Sanitasi (SSK) meliputi data primer dan data sekunder. a. Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Pada kegiatan ini data primer pada dasarnya dikumpulkan untuk mendukung data sekunder dengan melakukan beberapa survey terkait dengan pengelolaan sanitasi seperti: Enviromental Health Risk Assesment (EHRA), Survey peran media dalam perencanaan sanitasi, survey kelembagaan, survey keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survay keuangan, survay priority setting area beresiko serta survey peran serta masyarakat dan gender. Pengumpulan data primer dilakukan melalui: Teknik wawancara dengan narasumber yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/ kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat. Teknik angket dengan alat kuesioner Observasi, dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap obyek yang diteliti. b. Data Sekunder, adalah data data yang diperoleh dari instansi terkait dalamkegiatan.teknik pengumpulan data sekunder dengan studi dokumenter yaitu mempelajari arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/ kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta. Proses penyusunan SSK terdiri dari beberapa tahapan yang tidak dapat terlepas antara satu dengan lainnya, antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi saat ini yang ilustrasikan dalam suatu dokumen Buku Putih Sanitasi yang di dalamnya menggambarkan kondisi eksisiting sarana prasarana dan pengelolaannya. 2. Merencanakan dan menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan ke dalam Visi dan Misi Sanitasi, Tujuan serta Sasaran Pembangunan Sanitasi. 3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan untuk mengidentifikasi di mana kekuatan, kelemahan, tantangan/ ancaman serta peluang dalam melangkah untuk mengatasi mencapai Visi dan Misi Sanitasi 217. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 6

7 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Merumuskan Strategi Sanitasi yang menjadi basis penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan Sanitasi Jangka Menengah (5 tahun). Strategi Sanitasi ini disusun oleh Pokja AMPL secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari tim fasilitator IUWASH. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja baik lokakarya dan pelatihan, diskusi dan pembekalan. Penyusunan SSK terdiri atas empat tahapan yaitu sebagai berikut: 1. Penyiapan Kerangka Pengembangan Sanitasi Di dalam tahapan Penyiapan Kerangka Pengembangan Sanitasi ini, Pokja perlu melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Menetapkan Visi dan Misi Sanitasi yang mengacu ke Visi dan Misi, sebagai acuan untuk pembangunan sanitasi jangka menengah. b. Menetapkan rencana sistem sanitasi jangka panjang (1 15 tahun) yang memperhatikan : Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Proyeksi kepadatan penduduk Hasil studi EHRA Dokumen Buku Putih Sanitasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dokumen Master Plan Drainase Dokumen Master Plan Persampahan c. Menetapkan zona sistem air minum dan penyehatan lingkungan untuk masing-masing sistem yang meliputi sub-sektor air limbah, persampahan, drainase, PHBS, dan air minum. Beberapa kelurahan yang letaknya berdekatan dan memiliki sistem yang sama digabungkan menjadi satu zona sistem sanitasi untuk masing-masing sub-sektor. d. Menyusun tahapan pengembangan sanitasi dengan mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) e. Analisis kemampuan daerah untuk pendanaan sanitasi. 2. Penetapan Strategi Percepatan Pembangunan Output yang diharapkan dari Penetapan Strategi Percepatan Pembangunan adalah Disepakatinya Tujuan, Sasaran, dan Strategi serta Disepakatinya indikator capaian dari sasaran yang ditetapkan. 3. Penyusunan Program dan Kegiatan Dokumen ini menghimpun program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi. Pada kegiatan ini disepakatinya daftar Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi. Teridentifikasinya indikasi pendanaan kegiatan dari APBD, APBD Provinsi, APBN, dan non pemerintah. 4. Finalisasi SSK Finalisasi SSK merupakan Tahapan terakhir dari serangkaian proses penyusunan SSK. Hasil akhir dari tahapan (Tahapan) ini adalah disahkannya dokumen SSK oleh Walikota. Bagian terpenting tahapan ini adalah membangun pemahaman dan persepsi yang sama di lingkungan internal SKPD-SKPD tentang dokumen SSK yang telah disusun, terutama terkait dengan Program dan Kegiatan yang dirumuskan. Hal ini akan menjamin hasil dari SSK masuk di dalam proses penganggaran formal di masing-masing SKPD untuk memastikan implementasi dari strategi yang telah disusun. Selain pemahaman di lingkungan internal, tahapan ini juga mensyaratkan adanya kesamaan pemahaman dan persepsi terhadap strategi pengembangan sanitasi yang disusun (termasuk program dan kegiatannya) dari Pemerintah Provinsi dan Pusat, meskipun proses ini secara lebih rinci akan dilakukan di tahapan Memorandum Program Sanitasi (MPS). S S K K o t a J a y a p u r a Hal 7

8 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) POSISI SSK DAN KAITANNYA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN SSK adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu, yang berisi tentang potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK merupakan penjabaran dari strategi sanitasi yang memuat empat sub sektor pilar utama sanitasi yaitu sub sektor air limbah, persampahan, drainase, PHBS, dan air minum. Penyusunan dokumen SSK ini berdasarkan Buku Putih Sanitasi di mana Buku Putih Sanitasi sebagai dokumen yang memuat data dasar kondisi sanitasi saat ini. Kedudukan SSK diantara dokumen perencanaan di bidang sanitasi lainnya yang terdapat di adalah sebagai pelengkap dan penyempurna dokumen-dokumen perencanaan bidang sanitasi yang telah ada, seperti : 1. Hubungan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah SSK merupakan arahan strategi pembangunan berbasis sanitasi sementara Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan arahan pembangunan berbasis ruang atau kewilayahan. Walaupun keduanya menggunakan pendekatan yang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan karena akan terjadi berbagai hambatan dan masalah ketika diimplementasikan oleh karena itu harus disesuaikan perencanaannya, jangan ada tumpang tindih atau bertolakbelakang arahannya dalam perencanaan. Dengan kata lain, rencana pembangunan sanitasi harus terintegrasi dengan pemanfaatan ruang yang telah tertuang dalam RTRW. Disinilah letak keterkaitan SSK dengan RTRW. Rencana Tata Ruang Wilayah telah diperdakan dengan mor 5 Tahun 28 yang menyempurnakan Perda mor 16 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW, merupakan kerangka dasar bagi penyusunan perencanaan pembangunan berbasis wilayah, tidak saja dalam artian phisik, tetapi juga berkaitan dengan dimensi sosial budaya dan ekonomi. Dengan demikian rencana Tata Ruang harus menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan dan program pembangunan. Sementara itu, rencana pembangunan, mencakup berbagai dimensi pembangunan di suatu wilayah. 2. Hubungan dengan RPJPD Tahun Dokumen RPJPD, adalah merupakan dokumen perencanaan yang memayungi berbagai dokumen perencanaan di daerah, memuat rencana jangka panjang pembangunan hingga tahun 225, tersusun menurut periodisasi berskala 5 tahunan selama 4 periode. Gambar... Pentahapan pembangunan jangka panjang Sebagai dokumen yang memayungi dokumen perencanaan lainnya, maka dengan sendirinya dokumen SSK yang berisi tentang strategi pembangunan sanitasi baik secara langsung maupun tidak langsung adalah merupakan penjabaran teknis dari dokumen RPJPD, dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan sanitasi dan lingkungan. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 8

9 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Hubungan dengan RPJMD Tahun RPJMD Tahun , merupakan penjabaran lima tahunan dari RPJPD Tahun Dimana RPJMD ini merupakan visi dan misi dari Kepala Daerah terpilih untuk lima tahun. Dokumen SSK yang merupakan dokumen perencanaan tentang strategi dan kebijakan dalam bidang sanitasi merupakan penjabaran lebih lanjut dari dokumen RPJMD, sehingga dokumen SSK memiliki keterkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan sasaran pada RPJMD. 4. Hubungan dengan Renstra SKPD Renstra SKPD yang adalah penjabaran dari RPJMD merupakan pedoman guna mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD. Dokumen SSK yang adalah penjabaran dari RPJMD di bidang sanitasi, turut menjadi pedoman bagi SKPD yang terkait dengan sanitasi dalam menyusun Renstranya. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 9

10 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 VISI MISI SANITASI a. Visi Terwujudnya Layanan Sanitasi Dasar yang Ramah Lingkungan menuju Masyarakat Sehat, Mandiri, Sejahtera dan Modern 217. b. Misi 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); 2. Meningkatkan pengelolaan air minum yang memenuhi standar kesehatan; 3. Meningkatkan pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan; 4. Meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, berwawasan lingkungan dan bernilai ekonomis; 5. Mewujudkan sistem drainase yang terintegrasi (koneksitas) dan bebas genangan Tujuan dan Sasaran a. Tujuan 1. Peningkatan perilaku masyarakat tentang hidup yang bersih dan sehat dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas hidup masyarakat; 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas air minum yang sehat bagi warga masyarakat melalui upaya konservasi dan peningkatan kapasitas PDAM; 3. Peningkatan kemampuan Pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan air limbah dengan teknologi yang ramah lingkungan; 4. Peningkatan dukungan Pemerintah dan partisipasi masyarakat yang berwawasan lingkungan dalam pengelolaan sampah mulai dari pemilahan, pembuangan dan pemanfaatannya yang bernilai ekonomis; 5. Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana saluran drainase yang memadai dan terpisahkan antara saluran pembuangan air hujan dan pembuangan air limbah, sehingga tercipta daerah bebas genangan. b. Sasaran 1. Meningkatnya perilaku masyarakat tentang hidup yang bersih dan sehat dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas hidup masyarakat; 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyediaan air minum yang sehat bagi masyarakat melalui upaya konservasi sumber air dan peningkatan kapasitas PDAM sebagai institusi pelayanan air minum dan air bersih; 3. Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan air limbah dengan teknologi yang ramah lingkungan; 4. Meningkatnya dukungan Pemerintah dan partisipasi masyarakat, yang berwawasan lingkungan dalam pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan, pembuangan dan pemanfaatannya yang bernilai ekonomis; 5. Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana drainase yang memadai dan terpisahkan antara saluran pembuangan air hujan dan pembuangan air limbah sehingga tercipta daerah bebas genangan. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 1

11 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Target Pelayanan Target pelayanan sanitasi diprioritaskan pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan titik berat pada lokasi-lokasi permukiman padat dan kumuh. Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Visi Misi Visi Sanitasi Misi Sanitasi Terwujudnya Yang Beriman, Bersatu, Mandiri, Sejahtera Dan Modern Berbasis Kearifan Lokal 1. Meningkatkan kualitas hidup umat beragama. 2. Melanjutkan penataan kepemerintahan yang baik dengan dukungan kapasitas 3. birokrasi yang profesional. 4. Mewujudkan yang bersih, indah, aman dan nyaman. 5. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat 6. Mengembangkan potensi ekonomi sebagai Jasa dan Perdagangan yang didukung Utilitas perkotaan yang berwawasan lingkungan. 7. Meningkatkan kualitas hukum dan demokrasi. 8. Memperkuat Hakhak Adat dan Memberdayakan Masyarakat Kampung. Terwujudnya Layanan Sanitasi Dasar yang Ramah Lingkungan menuju Masyarakat Sehat, Mandiri, Sejahtera dan Modern 217. Misi Air Limbah Domestik: Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan air limbah rumah tangga yang berwawasan lingkungan Misi Persampahan Meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, berwawasan lingkungan dan bernilai ekonomis. Misi Drainase Mewujudkan sistem drainase yang terintegrasi (koneksitas) dan bebas genangan. Misi Perilaku Hidup Bersih Sehat Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Misi Air Minum Meningkatkan pengelolaan air minum yang memenuhi standar kesehatan. Diolah oleh Pokja AMPL, 212 S S K K o t a J a y a p u r a Hal 11

12 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) TAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Sesuai dengan visi dan misi Sanitasi, maka pengembangan sanitasi difokuskan pada lima sub sektor yaitu sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase, sub sektor PHBS, dan sub sektor air minum. Tahap pengembangan untuk jangka pendek diarahkan untuk periode sampai dengan 1 (satu) tahun, sedangkan pengembangan jangka menengah diarahkan untuk periode sampai dengan 5 (lima) tahun, dan pengembangan jangka panjang diarahkan untuk periode sampai dengan 2 (dua puluh) tahun.. Peta 2.1a: Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Sistem Onsite Dari peta 2.1a di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk wilayah dengan kepadatan penduduk yang mengarah ke perkotaan (urban urban medium) bisa dikembangkan dengan system offsite atau terpusat. Dimana keterbatasan lahan menjadi alasan utama rumah tangga untuk tidak membangun fasilitas pengolah limbah secara mandiri. Wilayah yang bercirikan seperti ini ada di ibu kota Distrik (IKD). Namun untuk beberapa distrik yang padat seperti distrik Selatan seperti di kelurahan Hamadi, Kel. Argapura, Kel. Numbay bisa dikembangkan dengan system perkotaan (small scale sewerage system), sebagaimana peta 2.1b di bawah ini: S S K K o t a J a y a p u r a Hal 12

13 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Peta 2.1b: Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Sistem Offsite Tabel berikut menjelaskan tahapan pengembangan air limbah domestic di yang didasarkan pada pengembangan secara bertahap (jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang). Tabel 2.2: Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Sistem Target cakupan layanan* (%) Cakupan layanan eksisting* (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) A Sistem On-site 1 Individual (tangki septik) 26, Komunal (MCK, MCK++) 2,62 2,72 2, B Sistem Off-site 1 Skala Skala Wilayah 3 5 Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk Cakupan layanan air limbah onsite individual saat ini berkisar 26,19% dihitung dari kepemilikan jamban. Diharapkan secara berkelanjutan, kenaikan angka cakupan ini mencapai 3,81% per tahun dengan ditunjang oleh program STBM. Sedangkan untuk cakupan layanan komunal saat ini sekitar 2,62%. Dimana cakupan layanan komunal meningkat sekitar,1% pertahun. Hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk S S K K o t a J a y a p u r a Hal 13

14 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) menggunakan jamban komunal itu semakin meningkat, sehingga di masa yang akan datang target MDG s dapat tercapai. Diharapkan bahwa kedepannya wilayah-wilayah di kota ini akan memiliki pengolahan tinja (IPLT) di masing-masing distrik Tahapan Pengembangan Persampahan Dalam menentukan tahapan pengembangan persampahan ada 2 faktor yang menjadi indikator yaitu : tata guna lahan/klasifikasi wilayah (komersial/ CBD, permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb) dan kepadatan penduduk. Kedua kriteria tersebut sangat berhubungan dengan aktivitas penghuninya yang akan mempengaruhi perhitungan jenis dan volume timbulan sampah. Untuk sendiri, tahapan pengembangan persampahannya dapat dilihat pada peta 2.2, dimana pada arsiran merah yaitu diwilayah distrik Selatan dan distrik Heram merupakan eksisting daerah peyananan saat ini, dan pada arsiran hijau yaitu pada distrik Muara Tami dan sebagian wilayah distrik Abepura merupakan wilayah usulan pelayanan. Peta 2.2: Peta Tahapan Pengembangan Persampahan S S K K o t a J a y a p u r a Hal 14

15 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel berikut menjelaskan tahapan pengembangan persampahan di yang didasarkan pada pengembangan secara bertahap (jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang). Tabel 2.3: Tahapan Pengembangan Persampahan Sistem Cakupan layanan* (%) Cakupan layanan eksisting* (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) A Penanganan langsung (Direct) 1 Kawasan komersial (Penyediaan 48, Prasarana Sampah) 9 B Penanganan tidak langsung (indirect) 1 Perkotaan 2, Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk Target cakupan pelayanan sampah dalam jangka panjang berdasarkan zonasi sampah adalah 9% dari wilayah yang terlayani. Walaupun ada beberapa daerah yang cakupannya adalah keseluruhan. Data cakupan layanan persampahan yang ada sekarang adalah sekitar 48,15%. Untuk wilayah komersial dan perkotaan ditargetkan dalam jangka panjang tingkat layanan persampahan mencakup keseluruhan wilayah layanan. Sedangkan untuk penanganan tidak langsung (pengolahan sampah tingkat rumah tangga) layanan persampahan dalam jangka panjang adalah sebesar 1% dari wilayah yang terlayani Tahapan Pengembangan Drainase Lingkungan Dalam pengembangan sub sektor drainase lingkungan memerlukan analisis yang tepat. Ada 5 (lima) indikator yang menjadi acuan dalam menentukan zona dan sistem sanitasi yang tepat agar pengembangan sistem drainase untuk jangka pendek, menengah dan panjang dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. 5 (lima) indikator tersebut yaitu : kepadatan penduduk, tata guna lahan (kawasan CBD/komersil atau permukiman), daerah genangan air baik oleh ROB maupun karena air hujan, serta tingkat resiko kesehatan. Untuk tahapan pengembangan drainase lingkungan di sendiri jika melihat dari peta 2.3 terlihat bahwa terdapat jalan arteri primer yang melintasi hamper seluruh distrik di dan jalan arteri sekunder yang melintasi dua distrik yaitu distrik Abepura dan distrik Selatan. Untuk jalan kolektor primer sendiri melintasi sebagian distrik Utara, sebagian distrik Selatan, distrik Muara Tami hingga sampai ke kabupaten Keerom, sedangkan untuk jalan kolektor sekunder melintasi sebagian distrik Utara, sebagian distrik Selatan, sebagian distrik Abepura dan distrik Muara Tami. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 15

16 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Peta 2.3: Peta Tahapan Pengembangan Drainase Tabel 2.4: Tahapan Pengembangan Drainase Cakupan layanan* (%) Cakupan layanan Sistem eksisting* (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 Terbuka: a. Primer b. Tersier 1,2 3,75 5,25 4,12 7,21 6,2 9,5 8,71 2 Tertutup: a. Primer b. Tersier 11, 17,3 12,8 19,14 13,56 22,35 Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk. 2, 25,1 Dari tabel diatas menjelaskan bahwa target cakupan pengembangan drainase di kota jayapura dalam jangka panjang berdasarkan zona drainase terbuka adalah 9,5 persen dari wilayah yang terlayani. Sedangkan target cakupan pengembangan drainase di kota jayapura dalam jangka panjang berdasarkan zona drainase tertutup adalah 2 persen dengan cakupan layanan persentase penduduk terlayani atas jumlah total penduduk. Untuk target jangka panjang, tahapan pengembangan drainase dapat mencakup keseluruhan wilayah layanan kota. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 16

17 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) PERKIRAAN PENDANAAN PENGEMBANGAN SANITASI Tabel 2.5: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD untuk Sanitasi Uraian Belanja Sanitasi n-4 (28) n-3 (29) n-2 (21) n-1 (211) n (212) Rata-rata Pertumbuhan 1 Belanja Sanitasi ( ) Air Limbah Domestik 792,. - 16,82, 3,82,617, 39,257,6 45,1% 1.2 Sampah Rumah tangga % 1.3 Drainase Lingkungan % 1.4 Air Minum 1.5 PHBS 3,652,15, 3,721,55, 77,54, 2,631,653, 971,94, - 96,65, 151,2, 175,96, 15,56, 33% 24% 2 Dana Alokasi Khusus ( ) % 2.1 DAK Sanitasi % 2.1 DAK Lingkungan Hidup 2.3 DAK Perumahan dan Permukiman 3 Pinjaman / Hibah untuk Sanitasi Belanja APBD Murni untuk Sanitasi (1+2+3) % Total Belanja Langsung 16,556,619,68 197,717,388,338 16,53,3,5 168,46,26,58 188% % APBD Murni terhadap Belanja Langsung % Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan Sanitasi ke depan (%terhadap belanja langsung atau penetapan nilai absolut) Dari Tabel tersebut diatas terlihat bahwa Pertumbuhan Pendanaan APBD untuk Sanitasi mengalami penurunan hal ini diakibatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi namun terdapat kenaikan pendanaan terhadap APBD guna pembanguna sarana prasarana sanitasi bagi masyarakat. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 17

18 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 2.6: Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Sanitasi Kedepan Uraian Belanja Operasional/Pemeliharaan (Rp) (213) (214) (215) (216) (217) Total Pendanaan 1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik Biaya Operasional/Pemeliharaan 24,851,728 21,997,28 217,327, ,847,14 23,562,425 1,87,585, Sampah Rumah Tangga Biaya Operasional/Pemeliharaan 1.3. Drainase Lingkungan Biaya Operasional/Pemeliharaan 1.4. Air Minum Biaya Operasional/Pemeliharaan 33,81,93 34,815,126 35,859,58 36,935,367 38,43, ,454, PHBS Biaya Operasional/Pemeliharaan 174,54,35 179,776, ,169,89 19,724,93 196,446, ,658,182 Tabel 2.7: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/ untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi Uraian Belanja Sanitasi (28) (29) (21) (211) (212) Pertumbuhan Rata-rata 1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik Biaya Operasional/Pemeliharaan 6,66,936,9 6,248,945,7 6,436,413,357 6,629,55,758 6,828,39,931 3% 1.2. Sampah Rumah Tangga Biaya Operasional/Pemeliharaan Drainase Lingkungan Biaya Operasional/Pemeliharaan Air Minum Biaya Operasional/Pemeliharaan 1,1,61,12 1,31,92,954 1,62,25,742 1,93,886,514 1,126,73,11 3% 1.5. PHBS Biaya Operasional/Pemeliharaan 155,76,8 159,729,14 164,52, ,456,66 174,54,35 3% S S K K o t a J a y a p u r a Hal 18

19 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 2.8 Perkiraan Besarnya Pendanaan APBD Kab/ untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingaa Tahun 217 Uraian Belanja Operasional/Pemeliharaan (Rp) (213) (214) (215) (216) (217) Total Pendanaan 1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik Biaya Operasional/Pemeliharaan 24,851,728 21,997,28 217,327, ,847,14 23,562,425 1,87,585, Sampah Rumah Tangga Biaya Operasional/Pemeliharaan 1.3. Drainase Lingkungan Biaya Operasional/Pemeliharaan 1.4. Air Minum Biaya Operasional/Pemeliharaan 33,81,93 34,815,126 35,859,58 36,935,367 38,43, ,454, PHBS Biaya Operasional/Pemeliharaan 174,54,35 179,776, ,169,89 19,724,93 196,446, ,658,182 S S K K o t a J a y a p u r a Hal 19

20 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten/ dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK Uraian Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) Belanja Sanitasi Murni Sanitasi (Rp) (213) (214) (215) (216) (217) Total Pendanaan 218,722,17,318 24,594,387, ,653,826,84 291,119,28,693 32,231,129,562 1,335,32,722,6 6,561,665,11 7,217,831,62 7,939,614,783 8,733,576,261 9,66,933,887 4,59,621,66 218,722,17,318 24,594,387, ,653,826,84 291,119,28,693 32,231,129,562 1,335,32,722,6 6,561,665,11 7,217,831,62 7,939,614,783 8,733,576,261 9,66,933,887 4,59,621,66 S S K K o t a J a y a p u r a Hal 2

21 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) BAB 3 STRATEGIS PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan menyajikan tentang tujuan, sasaran dan strategi utama untuk setiap sub sektor sanitasi dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi. Adapun uraiannya disajikan dalam bentuk tabel-tabel berikut ini. 3.1 TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, selain visi dan misi sanitasi juga diperlukan penajaman dari visi dan misi tersebut yang dituangkan menjadi sebuah tujuan, sasaran serta strategi untuk mewujudkan visi dan misi yang telah disusun. Di dalam sub sektor air limbah domestik, terdapat beberapa tujuan dan sasaran serta strategi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, dantahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Strategi Meningkatnya kemampuan 5% Kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat meningkat masyarakat dalam dalam mengolah air pengelolaan air limbah limbah domestik dengan teknologi yang ramah lingkungan; Peningkatan kemampuan Pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan air limbah dengan teknologi yang ramah lingkungan; Melibatkan peran serta sektor swasta/dunia usaha dalam pengelolaan air limbah dengan mengacu pada buku putih sanitasi Sumber: Analisa Pokja AMPL TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN Permasalahan dalam sub sektor persampahan di adalah kurangnya cakupan pelayanan terhadap sampah yang ada serta minimnya pemilahan sampah dari sumbernya sehingga penangannya perlu ditingkatkan dan lebih komprehensif agar bisa menciptakan sampah menjadi sebuah nilai ekonomis yang bisa di jual. Dari pemasalahan tersebut dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan strategi sebagai berikut: Tabel 3.2: Tujuan, Sasaran, dantahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan Tujuan Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Strategi Meningkatnya dukungan 6. Terbentuknya 25 Pemerintah dan partisipasi kelompok pengolahan masyarakat, yang sampah yang efektif berwawasan lingkungan dan efesien di dalam pengelolaan masyarakat dan sampah, mulai dari pemanfaatan sampah pemilahan, pembuangan menjadi nilai dan pemanfaatannya yang ekonomis (3R) bernilai ekonomis; 7. Tersedia Sarana prasarana pengolahan sampah Peningkatan dukungan Pemerintah dan partisipasi masyarakat yang berwawasan lingkungan dalam pengelolaan sampah mulai dari pemilahan, pembuangan dan pemanfaatannya yang bernilai ekonomis; Mengoptimalkan fungsi pokja dan kader lingkungan dengan melibatkan peran serta masyarakat S S K K o t a J a y a p u r a Hal 21

22 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Sumber: Analisa Pokja AMPL TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DRAINASE Kendala dan permasalahan yang terjadi di sub sektor drainase sebagian besar dikarenakan kerusakan pada drainase yang belum banyak yang saling terkoneksitas, selain itu integrasi SKPD dalam pembangunan drinase belum terjalin komunikasi secara optimal. Untuk menangani permasalahan tersebut maka dirumuskan tujuan, sasaran dan strategi sebagai berikut: Tabel 3.3: Tujuan, Sasaran, dantahapan Pencapaian Pengembangan Drainase Tujuan Peningkatan sistem drainase yang terintegrasi (koneksitas). Sumber: Analisa Pokja AMPL 212 Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Meningkatnya sistem Tersedianya sarana drainase yang bebas prasarana saluran genangan. drainase terlayani seluas 7% yang memadai di perkotaan. Strategi Pengalokasian anggaran pembangunan drainase, perencanaan drainase yang tepat guna sehingga tercipta daerah bebas genangan di perkotaan. 3.4 TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGELOLAAN PHBS DAN PROMOSI HIGIENE Permasalahan pada sub sektor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan promosi higiene adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat di lingkungannya masing-masing, maka perlunya ditingkatkan agar permasalahan yang terjadi bisa teratasi dan pencapaian target MDG s pada tahun 215 dapat terpenuhi. Rumusan pada sub sektor PHBS dan Promosi Higiene adalah sebagai berikut: Tabel 3.4: Tujuan, Sasaran, dantahapanpencapaian Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Tujuan Peningkatan perilaku masyarakat tentang hidup yang bersih dan sehat dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas hidup masyarakat; Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Meningkatnya perilaku Meningkatnya masyarakat tentang hidup Pengetahuan Masyarakat yang bersih dan sehat terhadap Perilaku Hidup dalam rangka Bersih dan Sehat meningkatkan kuantitas (PHBS). Sekitar 8% dan kualitas hidup masyarakat; Strategi Mengoptimalkan kader posyandu dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam PHBS. Sumber: Analisa Pokja AMPL STRATEGI ASPEK NON TEKNIS Aspek Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Dengan mempertimbangkan tujuan pembangunan sanitasi sampai dengan tahun 217, dan berbagai isu strategis serta tantangan yang dihadapi pada saat ini, maka dirumuskan serangkaian strategi dalam aspek kebijakan daerah dan kelembagaan yang diarahkan pada tingkatan sistem, organisasi dan individu. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 22

23 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tingkatan Sistem Strategi pada tingkatan sistem adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penguatan kebijakan sanitasi dan penegakkannya di. 2. Mengembangkan kerjasama Pemerintah dengan BUMN/BUMD (CSR), Lembaga Donor, masyarakat dan swasta di, serta dengan Pemerintah Daerah lainnya dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi. 3. Mengkondisikan integrasi antara sistem perencanaan, implementasi dan monitoring dan evaluasi dalam pembangunan sanitasi di. 4. Mengembangkan sistem pendukung penyediaan layanan sanitasi yang terintegrasi. Tingkatan Organisasi Strategi pada tingkatan organisasi adalah sebagai berikut: 1. Memperkuat kapasitas Pemerintah dan n Pemerintah dalam memberikan pelayanan sanitasi secara efektif dan efisien. 2. Mempertahankan dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan peran Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) dalam mengawal proses implementasi SSK secara terintegrasi. Tingkatan Individu Strategi pada tingkatan individu adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penyelenggara layanan sanitasi. 2. Meningkatkan kwalitas personil anggota Pokja Aspek Keuangan Strategi penguatan aspek keuangan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sub sektor sanitasi adalah sebagai berikut: 1. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor air limbah Domestik adalah: Menyiapkan perencanaan kebijakan dan penganggaran dalam berbagai dokumen perencanaan kota, agar aspek sanitasi masuk dalam program prioritas pembangunan kota, dan dapat memanfaatkan berbagai sumber pendanaan (APBN, APBD propinsi, dan APBD, serta partisipasi masyarakat). Menyiapkan perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan sanitasi khususnya dalam mengakses DAK sanitasi untuk pembiayan program dan kegiatan air limbah. Menyiapkan perencanan anggaran dari beberapa SKPD terkait agar aspek sanitasi masuk dalam RKA SKPD dinas terkait, untuk mengimplementasikan baik kegiatan non fisik dan kegiatan fisik program kegiatan air limbah. Membuat perencanaan tentang pilihan teknologi, lokasi, anggaran, untuk sarana fisik air limbah dengan memanfaatkan pendanan dari sumber APBD dan pendanaan dari sumber DAK sanitasi. Membuat perencanaan pendanaan menggunakan sumber pendanaan BUMN/BUMD (CSR) untuk pembangunan sarana dan prasarana sanitasi. Jangka Pendek: - Melakukan advokasi kepada semua pihak terkait dengan tujuan menjadikan sanitasi sebagai salah satu aspek prioritas pembangunan. - Memastikan bahwa aspek sanitasi tercantum dalam RPJMD periode yang baru. - Menjadikan SSK sebagai salah satu refernsi utama dalam penyusunan dokumen perencanaan kebijakan dan anggaran. - Menjalankan program dan kegiatan yang sudah berjalan dengan meningkatkan dana pembiayaan pembangunan sanitasi. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 23

24 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Jangka Menengah: - Memastikan bahwa program kegiatan sanitasi ada dalam berbagai tingkatan dokumen perencanaan (dari dokumen hasil musrenbang hingga dokumen perencanaan dan bahkan sampai TK provinsi seperti KUA dan PPAS, tercantum dalam dokumen RKA SKPD terkait). - Membuat program dan kegiatan PHBS yang terintegrasi antar SKPD dan melibatkan pihak lain (Lembaga donor, BUMN/BUMD (CSR) dan kelompok masyarakat) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban dan tanki septic yang baik dan benar. - Menyiapkan usulan program kegiatan yang akan dibiayai dengan DAK sanitasi untuk membiayai IPAL komunal atau sanimas kepada menteri teknis dengan referensi utamanya dari SSK. Jangka Panjang: - Melakukan advokasi dan mengawal program dan kegiatan yang akan diusulkan agar tercantum dalam setiap dokumen perencanaan kota. - Menyiapkan program kegiatan yang terintegrasi antara yang ada dalam SSK dan RPIJM untuk dibiayai dari berbagai sumber dengan fokus pada pembiayaan sarana fisik dengan investasi besar (IPAL dan IPLT). - Melakukan revisi terhadap kebijakan yang mendukung pembangunan sanitasi baik secara langsung maupun tidak langsung (perda sanitasi, pajak daerah dikaitkan dengan sanitasi, dll. 2. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor persampahan adalah: Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk sector persampahan. Mengoptimalkan TPA sanitary landfill di. Mengkaji dan mengidentifikasi sistem pembayaran retribusi persampahan yang tepat untuk, agar kontribusinya terhadap PAD meningkat. Membuat perencanaan terintegrasi dalam memanfaatkan DAK sanitasi dan dana dari APBD untuk membiayai pembangunan air limbah dan pengelolaan persampahan. Dimana pembiayaan akan fokus pada sarana yang berjenjang (mulai dari tingkat rumah tangga (3R) hingga TPA) Memanfaatkan DAK sanitasi untuk pengelolaan sampah sesuai kebutuhan pada semua jenjang (rumah tangga - TPST - TPA) Mengakses dana dari berbagai sumber baik melalui swadaya masyarakat dan berbagai stakeholder. Mendorong terwujudnya TPA regional melalui komitmen antar daerah dan instansi vertikal untuk pembiayaan dan regulasinya. 3. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor drainase adalah: Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk sector drainase. Melakukan sharing dana antara APBD Pemerintah dengan DAK Sanitasi. Memanfaatkan dana APBD dan DAK sanitasi untuk pengelolaan drainase lingkungan yang terkoneksi (terintegrasi) sehingga bebas genangan. Meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan sarana prasarana drainase dari berbagai sumber pendanaan. 4. Strategi untuk meningkatkan sasaran sub sektor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah: Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk PHBS. Penyiapan alokasi anggaran dalam APBD dimana PHBS merupakan salah satu program prioritas; Memanfaatkan dana APBN dan APBD untuk pengelolaan PHBS. Meningkatkan kemampuan kader lingkungan S S K K o t a J a y a p u r a Hal 24

25 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran sub sektor Air Bersih dan Minum adalah sebagai berikut: Memprioritaskan peningkatan alokasi APBD dan sumber lainnya dalam rangka peningkatan akses air bersih dan minum. Meningkatakan kemampuan badan pengelola air bersih dan minum Aspek Komunikasi Strategi penguatan aspek komunikasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitasi secara keseluruhan dan setiap sub sektor sanitasi sebagai berikut: Meningkatkan kordinasi antar SKPD teknis terkait dalam perencanaan program dan penganggaran sanitasi di perkotaan. Memperkuat posisi strategis Pokja (SKPD) - AMPL oleh berbagai program. Mengoptimalkan perangkat, saluran dan sarana komunikasi setiap SKPD, dengan berbagai pihak (lembagalembaga dan akademis potensial) guna menunjang percepatan pembangunan sanitasi berskala. Mengoptimalkan saluran komunikasi terpadu dan berskala dengan meningkatkan intensitas koordinasi dan keterlibatan tokoh kunci, lembaga, kelompok masyarakat, berbagai aliansi dan kemitraan serta para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam menunjang pembangunan sanitasi. Menetapkan mekanisme pemantuan berkala dan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program dan kegiatan komunikasi pembangunan sanitasi di tingkat individu dan masyarakat dalam skala Perkotaan. Sedangkan strategi masing-masing sub sektor adalah sebagai berikut: 1. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor air limbah adalah: Meningkatkan sinergi antara pihak-pihak pelaku pembangunan sanitasi untuk mengembangkan sosialisasi dan promosi. Melakukan pemetaan dalam perencanaan air limbah untuk sosialisasi kepada masyarakat. Melakukan advokasi yang berkesinambungan kepada stakeholder kunci (SKPD, panitia anggaran, walikota, DPRD, Departemen Teknis, Pemerintah Pusat) dalam menyusun materi sosialisasi tentang sanitasi kota yang terintegrasi antar SKPD. Mengefektifkan sosialisasi tentang kepemilikan jamban dengan tangki septic. Memanfaatkan beragam media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai sanitasi. Meningkatkan sosialisasi pengelolaan sanitasi kepada masyarakat sehingga menjangkau seluruh stakeholder kunci. 2. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor persampahan adalah: Meningkatkan sinergi antara pihak-pihak pelaku pembangunan sanitasi (pemerintah dan masyarakat) untuk mengembangkan sosialisasi dan promosi pengelolaan persampahan. Melakukan advokasi yang berkesinambungan kepada stakeholder kunci (SKPD, panitia anggaran, Walikota, DPRD, Departemen Teknis, Pemerintah Pusat), menyusun materi sosialisasi tentang sanitasi Perkotaan yang terintegrasi antar SKPD. Memanfaatkan beragam media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah yang sesuai dengan program pemerintah. Meningkatkan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat sehingga menjangkau seluruh stakeholder kunci. 3. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor drainase adalah: Melakukan advokasi yang berkesinambungan kepada stakeholder kunci (SKPD, panitia anggaran, Walikota, DPRD, Departemen Teknis, Pemerintah Pusat), dengan menyusun materi sosialisasi tentang sanitasi kota yang terintegrasi antar SKPD. Memanfaatkan beragam media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan drainase lingkungan. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 25

26 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Meningkatkan sosialisasi pengelolaan drainase lingkungan kepada masyarakat sehingga masyarakat menyadari arti penting pembangunan sanitasi bagi kemajuan roda perekonomian, dan diusahakan dapat menjangkau seluruh stakeholder kunci. Meningkatkan sinergi antara pihak-pihak pelaku pembangunan sanitasi untuk mengembangkan sosialisasi dan promosi pemeliharaan dan pembangunan drainase lingkungan. 4. Strategi penguatan aspek komunikasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan aspek PHBS adalah sebagai berikut: Melibatkan pihak media dan swasta untuk mewujudkan sebagai Yang BERIMAN dengan akronim Bersih, Rapih, Indah, Aman dan Nyaman berbasis Kearifan Lokal. Mengembangkan program promosi PHBS yang menarik dan menjangkau semua lapisan masyarakat. Memanfaatkan media informasi yang menarik untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS. 5. Strategi penguatan aspek komunikasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sub sektor Air Bersih dan Minum adalah sebagai berikut: Melibatkan warga masyarakat melalui media untuk selalu menjaga sungai yang menjadi sumber air bersih. Melakukan promosi kepada media tentang pentingnya menjaga sumber air Keterlibatan Pelaku Bisnis Strategi pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis dalam pembangunan sanitasi terpadu dan berskala Perkotaan dibagi dalam dua kelompok strategi, yaitu (1) strategi untuk sanitasi secara umum yang juga menunjang sasaran dan strategi aspek-aspek lainnya seperti kelembagaan, (2) strategi yang lebih spesifik terintegrasi dalam tujuan dan sasaran yang ditetapkan setiap sub-sektor air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan dan aspek PHBS dan higiene untuk percepatan pembangunan sanitasi. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan dan sasaran pembangunan sanitasi Perkotaan adalah sebagai berikut: Mengoptimalkan pelibatan sektor swasta dalam hal dukungan teknis, pendanaan dan kebijakan. Menciptakan iklim pendanaan yang memungkinkan dan menarik dunia usaha untuk ikut membiayai penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sanitasi. Penyusunan Regulasi CSR (Corporate Social Responsibility) dan pelibatan pelaku bisnis dalam pembangunan sektor sanitasi. Menciptakan jaringan kemitraan pihak swasta dan pelaku bisnis untuk mendukung percepatan pembanguan sanitasi berskala. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan dan sasaran pembangunan setiap sub-sektor sanitasi adalah sebagai berikut: 1. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor air limbah adalah sebagai berikut: Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan air limbah domestik. 2. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor persampahan adalah sebagai berikut: Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan persampahan. Mendorong swasta untuk berperan serta pembelian hasil komposter. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 26

27 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor Drainase adalah sebagai berikut: Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan drainase. 4. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor PHBS dan Higiene adalah sebagai berikut: Mendorong minat swasta berperan serta dalam melakukan kampanye kesehatan. Mendorong swasta untuk terlibat dalam kegiatan kampanye yang mendukung kebersihan lingkungan. Mengotimalkan pendanaan dari swasta CSR untuk promosi PHBS 5. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Air Bersih dan Minum adalah sebagai berikut: Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dan media dalam melakukan pemeliharan sungai dan sumber air bersih. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 27

28 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) BAB 4 PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 RINGKASAN PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI Dalam kerangka pemikiran yang berkaitan dengan strategi pembangunan dan strategi sanitasi, maka visi dan misi perlu diterjemahkan lebih lanjut ke dalam rumusan-rumusan kebijakan dan program secara konsisten dan spesifik. Konsistensi dan spesifikasi rumusan tersebut sangat penting untuk menjamin agar Pemerintah beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun rencana kinerja menjadi sistimatis. Kebijakan dan program merupakan suatu jembatan konseptual untuk menghubungkan antara rumusan tujuan pembangunan jangka panjang dengan rumusan tujuan pembangunan jangka menengah, serta menghubungkan dengan capaian pembangunan jangka menengah dan tahunan. Pada bab ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi untuk tahun Program dan kegiatan ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran perbaikan sanitasi. Untuk mendapatkan gambaran yang rinci dan lengkap terkait daftar program, kegiatan, keluaran, lokasi, waktu pelaksanaan dan anggaran yang dibutuhkan dapat dilihat dalam lampiran, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan bab ini. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 28

29 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.1a: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan /atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun Strategi Sanitasi Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi : Provinsi : Papua Tahun : 213 Sub Sektor 1 Sub Sektor Air Limbah 2 Sub Sektor Persampahan 3 Sub Sektor Drainase 4 Sub sektor PHBS dan Higiene Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah) n Prov APBN Pemerintah , ,28 966, ,13 968,197 4,831, ,782, ,987 3,993 5,537 6,585 19,351, 2, ,. - 5 Sub Sektor Air Minum ,933,56. 4,361, ,,7.1 53,62,488.6 Total Anggaran 6,293,384 8,527,37 9,235,914 7,846,571 9,885,377 54,739,668 13,71, ,358,92 73,523,662 53,62,489 Pada tabel 4.1a diatas dapat dilihat bahwa Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 (Lima) tahun yaitu dari tahun untuk sub sektor drainase mengalami peningkatan yaitu dari Rp ,- di tahun 213 menjadi Rp ,di tahun 217, begitupula untuk sub sektor Air Minum yang mengalami peningkatan yaitu dari Rp ,- di Tahun 213 menjadi Rp ,- di tahun 217, sub sektor air limbah dari 5,33 di tahun 213 menjadi di tahun 217, sub sektor sektor persampahan mengalami peningkatan dari ,- di tahun 213 menjadi ,- di tahun 217 sedangkan sub sektor PHBS dan Hygiene dari 249,- di tahun 213 menjadi 6.585,- di tahun 217. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 29

30 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.1b: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD untuk 5 tahun Strategi Sanitasi Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD : Provinsi : Papua Tahun : 213 Indikasi Biaya (juta rupiah) Sub Sektor APBD Keterangan Sub Sektor Air Limbah - 2 Sub Sektor Persampahan 8,11 8,812 9,693 1,662 11, Sub Sektor Drainase 5,789 6,365 6,859 7,78 8,475 35,342 4 Sub sektor PHBS dan Higiene 249 2,989 3,993 5,537 6,585 19,196 5 Sub Sektor Air Bersih dan Minum 6, , , , , ,383. Total Anggaran 19, , , , , ,572. Pada tabel 4.1b Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD untuk 5 (lima) tahun yaitu dari tahun untuk sub sektor air limbah tidak ada karena seluruh dana diperoleh dari dana APBN. Untuk sub sekor persampahan, sub sektor drainase dan sub sektor PHBS dan Higiene selalu mengalami peningkatan anggaran setiap tahunnya, rata-rata sekitar 1% yang diharapkan dengan kenaikan dana ini akan mengubah pola hidup masyarakat dalam kehidupan sehari-hari Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan untuk sub sector air bersih dan Minum dari tahun pertama mengalami peningkatan sebesar Rp. 12,498.16,- pada tahun kedua, namun pada tahun ketiga mengalami penurunan sebesar Rp. 6,612.96,- begitupula pada tahun keempat mengalami penurunan sebesar Rp. 3,73.66,- dan pada tahun kelima mengalami peningkatan sebesar Rp ,-. Rincian Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD untuk 5 tahun dapat dilihat pada tabel 4.1b di atas. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 3

31 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.1c: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD Propinsi untuk 5 tahun Strategi Sanitasi Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD Provinsi : Provinsi : Papua Tahun : 213 Indikasi Biaya (juta rupiah) Sub Sektor APBD Provinsi Sub Sektor Air Limbah 5.3 2,15.6 2, , , Keterangan 2 Sub Sektor Persampahan Sub Sektor Drainase Sub sektor PHBS dan Higiene Sub Sektor Air Bersih dan Minum , Total Anggaran 2, , , , , ,81.4 Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD Provinsi untuk 5 (lima) tahun yaitu dari tahun untuk sub sector air limbah mengalami peningkatan dari tahun pertama, kedua dan ketiga, namun pada tahun keempat mengalami penurunan sebesar Rp. 1,93.38,-. Sedangkan untuk sub sector persampahan dan sub sector drainase setiap tahunnya mengalami kestabilan anggaran dari tahun pertama hingga tahun kelima. Begitu juga untuk sub sector PHBS dan Higiene yang cenderung memiliki anggaran tetap yaitu Rp ,- setiap tahunnya, namun di tahun kelima mengalami peningkatan anggaran sebesar Rp. 7.56,- dari tahun sebelumnya. Rincian indikasi kebutuhan biaya dari sumber pendanaan APBD Provinsi dapat dilihat pada tabel 4.1c di atas. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 31

32 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.1d: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBN untuk 5 tahun Strategi Sanitasi Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBN : Provinsi : Papua Tahun : 213 Indikasi Biaya (juta rupiah) Sub Sektor APBN Sub Sektor Air Limbah Keterangan 2 Sub Sektor Persampahan Sub Sektor Drainase Sub sektor PHBS dan Higiene Sub Sektor Air Minum Total Anggaran Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi Pendanaan APBN untuk 5 (lima) tahun yaitu dari tahun untuk sub sector air limbah mengalami peningkatan dari tahun pertama, kedua, dan keempat, namun pada tahun kelima mengalami penurunan sebesar Rp. 12,,-. Sedangkan untuk sub sector persampahan dari tahun pertama sampai dengan tahun ketiga cenderung mengalami peningkatan sedangkan pada tahun keempat dan kelima cenderung stabil hal ini disebabkan karena masyarakat telah memahami sistem pengolahan sampah berbasis masyarakat, untuk sub sector drainase setiap tahunnya mengalami kestabilan anggaran dari tahun pertama hingga tahun kelima, untuk sub sector PHBS dan Higiene tidak dianggarkan dalam APBN sedangkan untuk sub sektor air minum setiap tahunnyaa mengalami kestabilan yang bersumber dari BUMN/BUMD (PDAM) untuk APBN tidak terdapat anggaran untuk air bersih dan air minum APBPN Rincian indikasi kebutuhan biaya dari sumber pendanaan APBN dapat dilihat dilihat pada tabel 4.1d diatas. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 32

33 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.1e: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi n Pemerintah untuk 5 tahun Strategi Sanitasi Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan n Pemerintah : Provinsi : Papua Tahun : 213 Indikasi Biaya (juta rupiah) Sub Sektor n Pemerintah Sub Sektor Air Limbah 2 Sub Sektor Persampahan Sub Sektor Drainase 4 Sub sektor PHBS dan Higiene Sub Sektor Air Bersih dan Minum Keterangan Total Anggaran Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi n Pemerintah / Kemitraan untuk 5 tahun hanya pada sub sector air bersih yang memiliki anggaran setiap tahunnya. Sedangkan untuk sector persampahan serta sub sector PHBS dan Higiene hanya memiliki anggaran di tahun pertama saja. Hal ini dikarenakan banyak mitra/lembaga donor yang sudah berakhir masa kerjanya di di tahun 212 lalu. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 33

34 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari sub sektor air limbah domestik maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun ( ) yaitu: 1. Program Pengendalian Pencemaran dan perusakan Lindkungan Hidup; a. Instalasi Pengelolaan Air Limbah untuk UKM 2. Program Peningkatan Kualitas Prasarana Umum ; a. Pembangunan MCK 3. Program Pengembangan Perumahan; a. Pembangunan MCK di 4. Program Pengembangan Perumahan; a. Renovasi MCK di menggunakan MCK fabrikan. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 34

35 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.2a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Strategi Sanitasi : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan 1 Program Pengendalian Pencemaran dan perusakan Lindkungan Hidup : IPAL untuk UKM 2 Program Peningkatan Kualitas Prasarana Umum Pembangunan MCK 3 Program Pengembangan Perumahan Pembangunan MCK di Detail Lokasi (Entrop, Abepura, Waena) Kel. Wahno Kel. Baru, Kel.asano, Kel.Hama di, Kel.Waen a. Kel. Waena Kel.Kayu Batu Kel. Abepantai Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Total Volu me Indikasi Biaya (juta rupiah) unit , unit , Unit , , DAU Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah) APBD Prov APBN 3.39 DAK LH 6.15 DAK Sanitasi DAK Sanitasi n Pemeri ntah S S K K o t a J a y a p u r a Hal 35

36 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Total Volu me Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah) APBD Prov APBN n Pemeri ntah 4 Program Pengembangan Perumahan Pembanguna n MCK di /MC K Pabrikan. Rehabilita si : Kamp.T obati Kamp.E nggros Kamp.K ayu Pulo Kamp.K ayu Batu Kamp.Y oka unit DAK Sanitasi Program dan kegiatan untuk peningkatan di sub sektor air limbah domestik di semuanya berasal dari APBN dari dari tabel diatas secara umum mencerminkan penanganan masalah yang terjadi, pada tahun 215 anggaran sub sektor air limbah domestik paling tinggi, dan pada tahun 213 anggaran sub sektor air limbah paling kecil. Setelah tahun 215 terjadinya penurunan pada dua tahun terakhir dikarenakan pada tahun 215 sbanyak pembangunan MCK sehingga membutuhkan pendanaan yang cukup besar. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 36

37 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.2b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan 1 Program Pengendalian Pencemaran dan perusakan Lindkungan Hidup : IPAL untuk UKM 2 Program Peningkatan Kualitas Prasarana Umum Pembangunan MCK 3 Program Pengembangan Perumahan Pembangunan MCK di 4 Program Pengembangan Perumahan Pembangunan MCK di /MCK Pabrikan. Detail Lokasi (Entrop, Abepura, Waena) Kel. Wahno Kel. Baru, Kel.asano, Kel.Hamadi, Kel.Waena. Kel. Waena Kel.Kayu Batu Kel. Abepantai Rehabilitasi : Kamp.Toba ti Kamp.Engg ros Kamp.Kayu Pulo Kamp.Kayu Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD rupiah) Total APBD SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Unit BLH BLH 262, unit ,1 1, PU PU 262, Unit PU PU unit PU PU S S K K o t a J a y a p u r a Hal 37

38 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD rupiah) Total APBD SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Batu Kamp.Yoka SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Kegiatan sub sektor air limbah domestik yang di biayai oleh Pemerintah di rencanakan pada tahun 215 yang memerlukan pembiayaan paling tinggi, sedangkan pembiayaan yang paling rendah adalah di tahun 213. Hal ini disebabkan target capaian terhadap layanan air limbah domestik terpenuhi pada tahun 215. Secara umum dalam waktu lima tahun kedepan sub sektor air limbah domestik di direncanakan memerlukan dana yang cukup besar yaitu sebesar Rp ,-. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 38

39 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.2c: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Provinsi Papua Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD Provinsi : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Terlaya ni 1 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat: Penyuluhan tentang Bahaya Air Tergenang Penyebarluasan Jayapu ra 5 Penyebarluasan informasi melalui media massa tentang bahaya air tergenang Perbaikan kesehatan lingkungan pasca KLB/perlindungan pencemaran Jayapu ra Jayapu ra 1. 2 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Pemberantasan penyakit Jayapu 1. demam berdarah ra Pemberantasan penyakit malaria Jayapu ra 3 Program Sumberdaya Kesehatan Pelatihan Pos Kesehatan Kampung Jayapu tingkat Kabupaten/ ra Satuan Rumah tangga Rumah tangga Rumah tangga Rumah tangga Rumah tangga Kader Poskesk am Kebutuhan Penanganan/ yang di biayai APBD Provinsi Total Volu me Indikasi sumber pembiiayaan (juta rupiah) APBD Provinsi Juml ah SKPD Penanggg ungjawab /Pelaksan a 13,56 13,56 13,56 13,56 13,56 67,529 Dinkes Prov. Papua 18,199 18,199 18,199 18,199 18,199 9,994 Dinkes Prov. Papua ,524 9,524 9,524 9,524 9,524 47, , ,5 2 46, ,5 2 46, ,5 2 46, ,5 2 46, , , , ,17 14,17 14,17 14,17 14,17 7,533 Dinkes Prov. Papua Dinkes Prov. Papua Dinkes Prov. Papua Dinkes Prov. Papua SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Dinkes. Dinkes. Pemkot. Dinkes. Dinkes. Dinkes. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 39

40 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Terlaya ni Satuan 4 Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat Kampung, Kelurahan dan Kawasan Miskin Perkotaan Terbangunnya rumah masyarakat ukuran 6m x 6 m lengkap dengan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah Jayapu ra 15 Rumah sehat Kebutuhan Penanganan/ yang di biayai APBD Provinsi Total Volu me Indikasi sumber pembiiayaan (juta rupiah) APBD Provinsi Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah Domestik 221, , , , , , , , , ,83 8 Juml ah 517, ,1 89 SKPD Penanggg ungjawab /Pelaksan a BPMK Prov. Papua SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Pemkot. Rencana pengalokasian dana sanitasi sub sektor air limbah domestik yang bersumber dari APBD Provinsi Papua untuk lima tahun kedepan secara keseluruhan cukup besar, dimana yang paling besar adalah untuk kegiatan program peningkatan pendapatan masyarakat kampong, kelurahan dan kawasan miskin perkotaan. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 4

41 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBN : Provinsi : Papua Tahun : 213 Tabel 4.2d: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBN Program/Kegiatan 1 Program Pengendalian Pencemaran dan perusakan Lindkungan Hidup : IPAL untuk UKM 2 Program Peningkatan Kualitas Prasarana Umum Pembangunan MCK 3 Program Pengembangan Perumahan Pembangunan MCK di Detail Lokasi (Entrop, Abepura, Waena) Kel. Wahno Kel. Baru, Kel.asano, Kel.Hamadi, Kel.Waena. Kel. Waena Kel.Kayu Batu Kel. Abepantai Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBN rupiah) Total APBN SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi unit BLH BLH 262, unit , Unit ,1 1, BLH BLH BLH BLH 4 Program Pengembangan Perumahan Pembangunan MCK di /MCK Pabrikan. Rehabilitasi : Kamp.Toba ti Kamp.Engg ros Kamp.Kayu Pulo Kamp.Kayu Batu unit BLH BLH S S K K o t a J a y a p u r a Hal 41

42 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Detail Lokasi Kamp.Yoka Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBN rupiah) Total APBN JUMLAH SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Dari tabel 4.2d diatas secara umum mencerminkan penanganan masalah yang terjadi, pada tahun 215 anggaran sub sektor air limbah domestik paling tinggi, dan pada tahun 213 anggaran sub sektor air limbah paling kecil. Setelah tahun 215 terjadinya penurunan pada dua tahun terakhir dikarenakan pada tahun 215 sbanyak pembangunan MCK sehingga membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan n Pemerintah : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan Detail Lokasi Tabel 4.2e: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan n Pemerintah Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ yang di biayai APBD n Pemerintah Total Indikasi sumber pembiiayaan (juta rupiah) APBD n Pemerintah SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Tidak ada alokasi pembiayaan di sub sektor air limbah sumber pembiayaan dari non pemerintah. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 42

43 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari sub sektor persampahan, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun ( ) yaitu: 1. Program pengembangan kinerja pengelolaan sampah; a. Sosialisasi perda dan peran seta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan b. Operasional pengelolaan kebersihan/persampahan c. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan d. Pembersihan saluran, drainase dan kali (sampah) e. Pemasangan jarring pengaman sampah f. Pengadaan peralatan perlengkapan buruh dan sarana persampahan 2. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan; a. Pengadaan alat-alat berat b. Pemeliharaan alat-alat berat 3. Program pengendalian pencemaran & perusakan lingkungan hidup; a. Pengadaan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran lingkungan hidup S S K K o t a J a y a p u r a Hal 43

44 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.3a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Persampahan Sumber Pendanaan APBD : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan 1 Program pengembangan kinerja pengelolaan sampah Sosialisasi perda dan peran seta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan Operasional pengelolaan kebersihan/persam pahan Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (3R) Pembersihan saluran, drainase dan kali (sampah). Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah) Total Juml ah Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah n APBD APBN Pemer Prov intah 259, ,255 Kali , ,255 Paket ,1 1,21 1,331 1,464 1,61 6,715 6, , ,255 Paket ,75 3,25 3,328 3,66 4,26 16,789 16, , ,255 Paket ,75 3,25 3,328 3,66 4,26 16, , ,255 Kali ,526 1, S S K K o t a J a y a p u r a Hal 44

45 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Pemasangan jarring pengaman sampah Pengadaan peralatan perlengkapan buruh dan sarana persampahan 2 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Pengadaan alatalat berat Pemeliharaan alatalat berat 3 Program pengendalian pencemaran & perusakan lingkungan hidup Pengadaan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran lingkungan hidup 259, ,255 Unit ,52 3, , ,255 Paket , 1,1 1,21 1,331 1,464 6,15 6, , ,255 Unit , 1,1 1,21 1,331 1,464 6,15 6, , ,255 Paket ,442 2, Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan , ,255 Paket ,42 1,146 1,26 5,256 5, ,11 8,812 9,693 1, , ,98 48, Alokasi pendanaan pada sub sektor persampahan di adalah total sebesar Rp ,- dimana secara signifikan setiap tahunnya pendanaan selalu meningkat dimana pada tahun 213 hanya berjumlah Rp ,- dan pada tahun 217 meningkat sebesar Rp ,-. Seluruh alokasi pendanaan pada sub sector persampahan ini bersumber dari dana pemerintah. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 45

46 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.3b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Persampahan Sumber Pendanaan APBD : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan 1 Program pengembangan kinerja pengelolaan sampah Sosialisasi perda dan peran seta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan Operasional pengelolaan kebersihan/persampah an Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Pembersihan saluran, drainase dan kali (sampah). Pemasangan jarring pengaman sampah Pengadaan peralatan perlengkapan buruh dan sarana persampahan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD rupiah) Total APBD , ,255 Kali , ,255 Paket ,1 1,21 1,331 1,464 1,61 6, , ,255 Paket ,75 3,25 3,328 3,66 4,26 16, , ,255 Kali , , ,255 Unit ,52 259, ,255 Paket , 1,1 1,21 1,331 1,464 6,15 SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana DKP DKP DKP DKP DKP DKP SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi DKP DKP DKP DKP DKP DKP S S K K o t a J a y a p u r a Hal 46

47 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan 2 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Pengadaan alat-alat berat Pemeliharaan alat-alat berat 3 Program pengendalian pencemaran & perusakan lingkungan hidup Pengadaan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran lingkungan hidup Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD rupiah) Total APBD , ,255 Unit , 1,1 1,21 1,331 1,464 6,15 259, ,255 Paket , , ,255 Paket ,42 1,146 1,26 5,256 Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan 8,11 8,812 9,693 1, , ,98 SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana DKP DKP DKP SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi DKP DKP DKP Alokasi pendanaan APBD untuk sub sektor persampahan sebesar Rp ,- dimana pendanaan paling kecil yaitu di tahun 213 sebsar Rp ,- dan yang paling besar pada tahun 217 sebesar Rp ,-. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 47

48 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.3c: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Propinsi Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Persampahan Sumber Pendanaan APBD Propinsi : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. 1 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat: 1. Penyebarluasan informasi melalui media massa tentang pengurangan sampah rumah 1. tangga dengan cara 3R (reduce, reuse dan recycling) dan pemilahan sampah organik, non-organik dan berbahaya. 2. Perbaikan kesehatan lingkungan permukiman 1.5 (pengelolaan sampah rumah tangga) 2 Program Pengembangan Perumahan: Penataan Pemukiman 5 Penduduk (pengelolaan Luas Wilayah Satuan Rumah tangga Rumah tangga Rumah tangga Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD Provinsi rupiah) Total APBD Provinsi , , , , , , , ,621 8,621 8,621 8,621 8,621 43,13 SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Dinkes. Prov. Papua Dinkes. Prov. Papua Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Dinkes. Dinkes. Pemkot. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 48

49 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan sampah rumah tangga) 3 Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat Kampung, Kelurahan dan Kawasan Miskin Perkotaan: Perbaikan dan Penataan Kampung Penduduk Berbasis Partisipasi Lokal (pengelolaan sampah rumah tangga) 375 Rumah tangga Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD Provinsi rupiah) Total APBD Provinsi Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat Kampung, Kelurahan dan Kawasan Miskin Perkotaan: Perbaikan dan Penataan Kampung Penduduk Berbasis Bank Partisipasi Lokal 6.25 Sampah (pengelolaan sampah rumah tangga) 5 Program Peningkatan Kemampuan Tehnologi Industri: Pelatihan pengolahan sampah menjadi komoditi bernilai ekonomi 13, , , , , Kader ,32 5,32 5,32 5,32 5,32 26,62 17, , , , , ,241 86,27 SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dam Kesejahteraan Keluarga Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dam Kesejahteraan Keluarga Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Pemkot. Pemkot. Pemkot. Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan 956, , , , , ,345 Sumber pendanaan APBD Provinsi Papua untuk kegiatan sub sektor persampahan lima tahun kedepan sebesar Rp ,- dimana pendanaan setiap tahunnya sama yaitu sebesar Rp ,- S S K K o t a J a y a p u r a Hal 49

50 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBN : Provinsi : Papua Tahun : 213 Tabel 4.3d: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBN Program/Kegiatan 1 Review Master Plan dan DED TPA Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta Total rupiah APBD n APBN Prov Pemerintah KM2 Paket 1... Pembiayaan/Pendanaan Sub-Sektor Persampahan - Alokasi pendanaan dari sumber APBN pada sub sektor persampahan diarahkan pada Review Master Plan dan DED Persampahan sedangngkan untuk menunjang program pembangunan fisik dan peningkatan sumberdaya manusia. Seluruh sumber pendanaan bersumber dari DAU saja. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 5

51 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan n Pemerintah : Provinsi : Papua Tahun : 213 Tabel 4.3e: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan n Pemerintah Program/Kegiatan 1 Sosialisasi, pelatihan/workshop dan promosi hygiene Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ yang di biayai APBD n Pemerintah Total Indikasi sumber pembiiayaan (juta rupiah) APBD n Pemerintah , ,255 Unit SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Wahana Visi Indonesia SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Wahana Visi Indonesia Alokasi pendanaan dari sumber non pemerintah pada sub sektor persampahan saat ini tidak banyak, hal ini dikarenakan sejak tahun 212 banyak mitra (lembaga donor) yang sudah berakhir masa kerjanya di, untuk saat ini hanya berasal dari Wahana Visi Indonesia yaitu sebesar Rp ,- S S K K o t a J a y a p u r a Hal 51

52 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DRAINASE Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari sub sektor drainase, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun ( ) yaitu: 1. Program Saluran Drainase/Gorong-Gorong; a. Pembangunan Saluran dan Trotoar di Pusat b. Pembangunan Saluran Drainase di Kel. Awiyo c. Pembuatan Saluran Pembuangan di Kampung Nafri d. Pembuatan Drainase Jalan Biak, Kel. Baru e. Pembuatan Drainase Jalan Beringin, Kel. Entrop f. Pembuatan Talud/Drainase Kel. Yobe g. Pembangunan Drainase Jalan Pasifik, Angkasapura h. Pembangunan Drainase APO Bengkel i. Pembangunan Drainase RT 2/ RW7, Gurabesi j. Pembangunan Drainase Dok VIII, Kel. Imbi k. Pembangunan Drainase Jaya Asri, Kel. Entrop l. Pembangunan Drainase RT 6/ RW 1, Abepantai m. Pembangunan Drainase Perumnas IV, Kel. Hedam n. Pembangunan Drainase Pengaman Pantai, Kel. Hamadi 2. Program Pengelolaan Jaringan Irigasi; a. Pengerukkan Kali Anafree dan Kali Entrop di b. Pembangunan Saluran Tersier Irigasi di Koya Barat S S K K o t a J a y a p u r a Hal 52

53 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.4a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/K egiatan 1 Program Saluran Drainase/Go rong-gorong Detail Lokasi Jumla h Pend. Terlay ani Estimasi Outcome Luas Wilayah Terlaya ni Satu an Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Total Volu me Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah APBD Prov APBN n Pemeri ntah Pembangun an Saluran dan Trotoar di Pusat Pembangun an Saluran Drainase di Kel. Awiyo Pembuatan Saluran Pembuanga n Pembuatan Drainase Jalan Biak Pembuatan Drainase Kel. Awiyo Kamp. Nafri Kel. Baru Kel. Entrop 391 Paket Paket Paket Paket Paket S S K K o t a J a y a p u r a Hal 53

54 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/K egiatan Jalan Beringin Pembuatan Talud/Draina se Kel. Yobe Pembangun an Drainase Jalan Pasifik Pembangun an Drainase APO Bengkel Pembangun an Drainase RT 2/ RW7 Pembangun an Drainase Dok VIII Pembangun an Drainase Jaya Asri Pembangun an Drainase RT 6/ RW 1 Pembangun an Drainase Perumnas IV Pembangun an Drainase Pengaman Pantai 2. Program Pengelolaan Jaringan Detail Lokasi Jumla h Pend. Terlay ani Estimasi Outcome Luas Wilayah Terlaya ni Satu an Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Total Volu me Kel. Yobe 7 Keg Kel. Angkasa pura Kel. Bhayang kara Kel. Gurabesi 4 Keg Keg Keg Kel. Imbi 4 Keg Kel. Entrop Kel. Abepanta i Kel. Hedam Kel. Hamadi 3 Keg Keg Keg Keg Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah APBD Prov APBN n Pemeri ntah - S S K K o t a J a y a p u r a Hal 54

55 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/K egiatan Irigasi Pengerukkan Kali Pembangun an Saluran Tersier Irigasi Detail Lokasi Kali Anafree dan Kali Entrop Koya Barat Jumla h Pend. Terlay ani Estimasi Outcome Luas Wilayah Terlaya ni Satu an Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Total Volu me 6 Kali Paket Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah APBD Prov APBN n Pemeri ntah Alokasi pembiayaan sub sektor drainase di untuk lima tahun kedepan sebesar Rp ,- dimana sumber pendanaan paling besar berasal dari APBN sejumlah Rp ,- dan yang paling kecil dari APBD Provinsi Papua sebesar Rp ,- S S K K o t a J a y a p u r a Hal 55

56 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Drainase Sumber Pendanaan APBD : Provinsi : Papua Tahun : 213 Tabel 4.4b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Program/Kegiatan 1 Program Saluran Drainase/Gorong-Gorong Pembangunan Saluran dan Trotoar di Pusat Pembangunan Saluran Drainase di Kel. Awiyo Pembuatan Saluran Pembuangan Pembuatan Drainase Jalan Biak Pembuatan Drainase Jalan Beringin Pembuatan Talud/Drainase Kel. Yobe Pembangunan Drainase Jalan Pasifik Pembangunan Drainase APO Bengkel Pembangunan Drainase RT 2/ RW7 Pembangunan Drainase Dok VIII Pembangunan Drainase Jaya Asri Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD rupiah) Total APBD SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Paket Dinas PU Dinas PU Kel. Awiyo 4 Paket Kamp. Nafri 5 Paket Kel. 3 Paket Baru Kel. Entrop 4 Paket Kel. Yobe 7 Keg Kel. 4 Keg Angkasapura Kel. 6 Keg Bhayangkara Kel. Gurabesi 7 Keg Kel. Imbi 4 Keg Kel. Entrop 3 Keg Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU S S K K o t a J a y a p u r a Hal 56

57 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Pembangunan Drainase RT 6/ RW 1 Pembangunan Drainase Perumnas IV Pembangunan Drainase Pengaman Pantai 2. Program Pengelolaan Jaringan Irigasi Pengerukkan Kali Pembangunan Tersier Irigasi Saluran Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD rupiah) Total APBD Kel. Abepantai 5 Keg Kel. Hedam 4 Keg Kel. Hamadi 6 Keg Kali Anafree 6 Kali dan Kali Entrop Koya Barat 394 Paket SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Alokasi rencana pendanaan kegiatan dari APBD pada sub sektor drainase lingkungan di untuk lima tahun kedepan sebesar ,- sedangkan pembiayaan paling besar pada tahun 217 (Rp ,-), dan yang paling kecil pada tahun 213 (Rp ,-). S S K K o t a J a y a p u r a Hal 57

58 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.4c: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Propinsi Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD Provinsi : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. 1 Program Pembangunan SaluranDrainase/Gorong-Gorong Program Pembangunan SaluranDrainase/Goron g-gorong Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD rupiah) Total APBD Provinsi Paket , , , , , ,621 SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Dinas PU Prov.Papua SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Dinas PU 2 Program PengembanganPerumahan PenataanPemukimanP enduduk (penataangoronggorong) 3 Program PemberdayaanKelembagaanSosial PenyuluhansosialbagiKa rangtarunatentangbaha ya air tergenang Pembiayaan / Pendanaan Sub-SektorDrainase 5 Unit ,621 8,621 8,621 8,621 8,621 43, Kelomp ok Alokasi pendanaan pada sub sektor drainase yang bersumber dari APDB propinsi adalah sebesar Rp ,- 15,3 75, ,3 75, ,3 75, ,3 75, ,3 75, ,51 378,225 Dinas Tenaga Kerja dan Kependudu kan Provinsi Papua Dinas Kesejahtera an Sosial dan Masyarakat Terisolir Prov. Papua Pemkot. Dinas Sosial S S K K o t a J a y a p u r a Hal 58

59 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBN : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan Detail Lokasi 1 Pembangunan Drainase Primer Distrik Selatan dan Distrik Utara 2. 1 Pembangun an Sanimas (IPAL Komunal) Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satu an 1 1 Distr ik 15 2 Distr ik Tabel 4.4d: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah Total n APBD APBN Pemerint Prov ah Pembiayaan/Pendanaan Sub-Sektor drainase Alokasi pendanaan pada sub sektor drainase yang bersumber dari APDN adalah sebesar Rp ,- S S K K o t a J a y a p u r a Hal 59

60 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan n Pemerintah : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Tabel 4.4e: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan n Pemerintah Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ yang di biayai APBD n Pemerintah Total Indikasi sumber pembiiayaan (juta rupiah) APBD n Pemerintah SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Indikasi sumber pembiayaan sub sektor drainase lingkungan di dari non pemerintah tidak ada dikarenakan kegiatannya lebih banyak pada peningkatan infrastruktur dainase lingkungan. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 6

61 PEM ERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) PROGRAM DAN KEGIATAN PENGELOLAAN PHBS DAN PROMOSI HIGIENE Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari sub sektor PHBS dan Promosi Higiene, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun ( ) yaitu: a. Sosialisasi Program AMPL b. Sosialisasi survey EHRA, review dokumen SSK dan Buku Putih c. Lomba Puskesmas Sehat d. Promosi 1 Pilar STBM e. Dukungan Hari CTPS Sedunia f. Cetak Poster Kesling g. Revitalisasi UKS di sekolah h. Sosialisasi tentang kawasan bebas rokok i. Pemeriksaan depot air isi ulang j. Pengukuran kualitas udara k. Pertemuan pokja AMPL l. Monev program AMPL m. Pelatihan petugas sanitarian puskesmas n. Meningkatkan pusat informasi AMPL di puskesmas o. Peningkatan dampak pembangunan bidang AMPL p. Upaya penyehatan tempat pengolahan makanan q. Upaya penyehatan TTU r. Penyuluhan pembangunan rumah sehat di s. Pemeriksaan jentik berkala t. Pembangunan rumah sehat S S K K o t a J a y a p u r a Hal 61

62 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Strategi Sanitasi : Provinsi : Papua Tahun : 213 Estimasi Outcome Program/Kegiatan Detail Lokasi Pend. Tabel 4.5a: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Sumber Pendanaan APBD Kab/ Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah Total n APBD APBN Pemerin Prov tah 1 Sosialisasi Program Jpr 5 org 1 1 kl 1 kl 1 kl 1 kl AMPL 2. Sosialisasi buku ehra, SSK dan buku putih Jpr 15 org 1 3 kl Lomba Puskesmas Jpr Kl 2 2 kl Sehat 4. Promosi 1 pilar 5 Distrik Kl 5 5 kl STBM 5. Dukungan hari CTPS Jpr Kl 1 1 kl Cetak poster kesling Jpr Kl 1 1 kl Revitalisasi UKS di sekolah Sosialisasi ttg Jpr 1 org - 3 kl kawasan bebas rokok 9. Pemeriksaan Depot isi ulang air galon Jpr 5 lokasi - 2 kl Pengukuran kualitas udara 11. Pertemuan pokja Jpr Kl 2 2 kl AMPL 12 Monev Program Jpr Kl 2 2 kl AMPL S S K K o t a J a y a p u r a Hal 62

63 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan 13. Pelatihan Petugas Sanitarian Puskesmas 14. Meningkatkan Pusat informasi AMPL di Puskesmas 15. Peningkatan Dampak Pembangunan Bidang AMPL 16. Upaya penyehatan tempat pengolahan makanan 17. Upaya penyehatan TTU 18. Penyuluhan pembangunan rumah sehat di 19 Pemeriksaan jentik berkala 2 Pembamgunan Rumah Sehat Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah Total n APBD APBN Pemerin Prov tah Jpr Kl kl 2 kl 2 kl Puskesmas Kl kl 1 kl 1 kl Jpr kl kl 1 kl 1 kl Jpr Kl Kl Kl Kl Jpr unit ,5 3, Alokasi indikasi pendanaan pada sub sektor PHBS dan Promosi Higiene di untuk lima tahun kedepan sejumlah Rp ,- dimana alokasi dana paling besar yaitu pada tahun 217 yaitu sebesar Rp ,- sedangkan alokasi dana paling kecil pada tahun 213 sebesar Rp ,- S S K K o t a J a y a p u r a Hal 63

64 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.5b: Tabel Sumber Pendanaan APBD Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor PHBS Sumber Pendanaan APBD : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD Kabupaten rupiah) Total APBD SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana 1 Sosialisasi Program AMPL Jpr 1 1 kl 1 kl 1 kl 1 kl Dinas kesehatan - 2. Sosialisasi buku ehra, SSK Jpr 1 3 kl Dinas 4 dan buku putih kesehatan 3. Lomba Puskesmas Sehat Jpr 2 2 kl Dinkes 4. Promosi 1 pilar STBM 5 Distrik 5 5 kl Dinkes 5. Dukungan hari CTPS Jpr 1 1 kl Dinkes 6. Cetak poster kesling Jpr 1 1 kl Dinkes 7. Revitalisasi UKS di sekolah Dinkes 8. Sosialisasi ttg kawasan Jpr - 3 kl bebas rokok Dinkes 9. Pemeriksaan Depot isi Jpr - 2 kl ulang air galon Dinkes 1. Pengukuran kualitas udara Dinkes 11. Pertemuan pokja AMPL Jpr 2 2 kl Dinkes 12 Monev Program AMPL Jpr 2 2 kl Dinkes - 13 Pelatihan Petugas Jpr kl 2 kl 2 kl Sanitarian Puskesmas Dinkes 14 Meningkatkan Pusat informasi AMPL di Puskesmas 15 Peningkatan Dampak Pembangunan Bidang AMPL 13 Puskesmas kl 1 kl 1 kl Jpr kl 1 kl 1 kl Upaya penyehatan tempat Jpr Dinkes Dinkes Dinkes SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi S S K K o t a J a y a p u r a Hal 64

65 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD Kabupaten rupiah) Total APBD SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana pengolahan makanan 17 Upaya penyehatan TTU / Jpr TTM. Dinkes 18. Penyuluhan pembangunan Jpr rumah sehat di Dinkes 19 Pemeriksaan jentik berkala Jpr Dinkes 2 Pembangunan rumah Jpr ,5 3,5 5, 6, 17, sehat Dinkes SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Indikasi pembiayaan sub sektor PHBS dan Promosi Higiene yang bersumber dari APBD Jaypura untuk lima tahun ke depan sebesar Rp ,- pada tahun 217 alokasi pembiayaan paling tinggi yaitu sebesar Rp , sedangkan pembiayaan APBD paling rendah adalah di tahun 213 yaitu sebesar Rp ,- S S K K o t a J a y a p u r a Hal 65

66 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.5c: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Sumber Pendanaan APBD Propinsi Strategi Sanitasi Kabupaten Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD Provinsi : Provinsi : Papua Tahun : 213 Kebutuhan Penanganan/ Estimasi Outcome yang di biayai APBD Provinsi Detail Program/Kegiatan Satuan Lokasi 1 Program PendidikanAnakUsiaDini: Demo CuciTanganPakaiSabu n di PAUD Pend. 2 Program Pembangunan SaranadanPrasaranaPendidikan: Revitalisasi Usaha KesehatanSekolah di SekolahDasar 3 Program UpayaKesehatanMasyarakat PeningkatanKesehatan Masyarakatdenganme mpromosikankebiasaan cucitanganpakaisabund anmengelolasertameny impanmakanandanmin umansecarabenar Luas Wilayah Indikasi sumber pembiiayaan (juta rupiah) Total APBD Provinsi orang orang ,5 1. Penyebarluasaninforma simelalui media 1. massatentang PHBS 4 Program PromosiKesehatandanPemberdayaanMasyarakat: Penyediaan sarana sanitasi dasar/air 5 Rumah tangga Rumah tangga Jamban sekolah , , ,68, ,5 14, ,83 8 2,68,966 22,5 14, ,83 8 2,68,966 22,5 14, ,83 8 2,68,966 22,5 21,93 21,83 8 2,68, ,5 79,41 19, SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Papua Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Papua Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dinas Kesehatan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Dinas Pendidikan dan Olah Raga Dinas Pendidikan dan Olah Raga Dinkes. Dinkes. Dinkes. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 66

67 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. bersih percontohan di kampung dan pengamanan kualitas 5 Program PeningkatanSumberdayaAparatur: PelatihanbagiPelatih (Training of Trainers) tentangmetodepemic uan Community 72. Lead Sanitation Total bagipetugaspuskes mas 6 Program PromosiKesehatandanPemberdayaanMasyarakat: Penyediaansaranasa nitasidasar/air bersihpercontohan di kampungdanpengam anankualitas Pemicuan Stop BuangBesarSembar angandenganmetode Community Lead Total Sanitation (CLTS) - Program 1 Puskemas 1 Kampung/ Kelurahan yang BebasBuang Air BesarSembarangan (danapendamping BOK Puskesmas) 7 Program PengembanganPerumahan: Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat Luas Wilayah Satuan Fasilitat or pemicu an Sarana air bersih Kampun g/keluta han Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD Provinsi rupiah) Total APBD Provinsi ,172 5,172 5,172 5,172 5,172 25, , , , , , , , , , , , , ,69 SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Provinsi Papua Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Dinkes. Dinkes. Dinkes. Pemkot. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 67

68 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan 8 Program PengembanganKewirausahaandanKeunggulanKomperatif Usaha Kecil Menengah: PengadaanPrasaran aekonomimasyaraka Pengus t, aha termasukpengadaan sanitasi cetakanklosetleheran local gsadan septic tank Pelatihan Usaha Ekonomi Informal Masyarakat Program PeningkatanKemampuanTehnologiIndustri: Pelatihanpembuatan klosetdan septic tank Pembiayaan / Pendanaan PHBS 6.25 Pengus aha sanitasi lokal Pengus aha sanitasi lokal Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD Provinsi rupiah) Total APBD Provinsi , , , , , , , , , , ,27 86, ,32 5,32 5,32 5,32 5,32 26,62 916, , , , , ,6 9 SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dam Kesejahteraan Keluarga SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Pemkot. Pemkot. Pembiayaan sub sektor PHBS dan Promosi Higiene yang bersumber dari APBD Provinsi Papua selama lima tahun kedepan sebesar Rp ,- dimana pendanaan setiap tahunnya tetap yaitu sebesar Rp ,- S S K K o t a J a y a p u r a Hal 68

69 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBN : Provinsi : Papua Tahun : 213 Tabel 4.5d: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Sumber Pendanaan APBN Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta Detail Luas Program/Kegiatan Total rupiah Lokasi Pend. Wilayah Satuan APBD n APBN Prov Pemerintah Pembiayaan/Pendanaan Sub-Sektor drainase - Alokasi pendanaan dari sumber APBN pada sub sektor PHBS dan Promosi Higiene tidak ada, semua sumber pendanaan hanya dari pemerintah saja. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 69

70 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tabel 4.5e: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Sumber Pendanaan n Pemerintah Strategi Sanitasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan n Pemerintah : Provinsi : Papua Tahun : 213 Program/Kegiatan Detail Lokasi Estimasi Outcome Pend. Luas Wilayah Satuan Kebutuhan Penanganan/ Indikasi sumber pembiiayaan (juta yang di biayai APBD Kabupaten rupiah) Total n Pemerintah Pembiayaan / Pendanaan PHBS SKPD Penangggun gjawab /Pelaksana SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Tidak ada sumber pendanaan nonpemerintah untuk PHBS & Promosi Higiene. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 7

71 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) BAB 5. STRATEGI MONEV Pemantauan dan evaluasi perlu dilakukan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan SSK serta hasilnya guna melihat ketepatan penggunaan sumber daya baik keuangan maupun manusia. Selain itu juga untuk mengetahui hambatan/ masalah dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kualitas proses di kemudian hari. Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring, bertujuan untuk: 1. Me-verifikasi tingkat efektifitas dan efisiensi proses pelaksanaan kegiatan. 2. Mengidentifikasi capaian dan kelemahannya. 3. Menetapkan rekomendasi langkah perbaikan untuk mengoptimalkan pencapaian. Sedangkan evaluasi bertujuan untuk menilai konsep, desain, pelaksanaan, dan manfaat kegiatan dan program pembangunan sanitasi. Hasil pemantauan dan evaluasi sangat penting sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan: 1. Kemajuan relatif capaian strategis pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati. 2. Bentuk usaha peningkatkan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha pencapaian visi dan misi pembangunan sanitasi. 3. Kelembagaan untuk Pemantauan dan Evaluasi. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa program dan kegiatan akan mendukung dari sasaran dan tujuan pembangunan sanitasi. Sehingga untuk memudahkan didalam pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi, maka informasi mengenai tujuan, sasaran, indikator dan rencana kegiatan. 5.1 GAMBARAN UMUM PEMANTAUAN DAN EVALUASI Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pembangunan dibidang AMPL yang berkelanjutan, maka dibutuhkan sebuah perencanaan dan evaluasi yang terukur guna mencapai target secafa efektif dan efesien. Berbagai kegiatan yang dilakukan instansi terkait dalam bidang sanitasi mencerminkan pola kerja yang terencana, tepat sasaran dan terkendali, sedangkan pemantauan sanitasi bertujuan untuk : 1. Menverifikasi tingkat efektivitas dan efisiensi proses pelaksanaan kegiatan 2. Mengidentifikasi capaian dan kelemahannya serta hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan 3. Menetapkan rekomendasi langkah perbaikan untuk mengoptimalkan pencapaian target. Sedangkan evaluasi memiliki tujuan untuk menilai konsep, desain, pelaksanaan, dan manfaat kegiatan dan program pembangunan sanitasi. Dari hasil evaluasi ini akan dapat dilihat tingkat capaian dari pelaksanaan SSK yaitu dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan sehingga visi dan misi pembangunan sanitasi terwujud. Selain itu hasil evaluasi akan menghasilkan rekomendasi perubahan konsep, desain perencanaan sehingga pelaksanaan SSK dapat mencapai sasarannya. Secara umum hasil pemantauan dan evaluasi sangat penting sebagai umpan balik bagi pengambail keputusan berkaitan :

72 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Kemajuan relatif capaian strategi pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatankegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati 2. Bentuk usaha peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi atau lembaga dalam usaha pencapaian visi dan misi pembangunan sanitasi 3. Kinerja kelembagaan pemantauan dan evaluasi pembangunan sanitasi. Pemantauan dan evaluasi mulai dilakukan di bulan Juli 213 atau setelah SSK diresmikan sebagai acuan bagi Pemerintah dalam membangun sanitasi. Pemantauan dilakukan setiap dua kali dalam setahun yaitu di bulan, Juli dan Desember. Kerangka waktu ini dipilih untuk menyelaraskan proses pemantauan dan evaluasi dengan alur perencanaan dan penganggaran daerah. Sebagaimana matrik kerangka logis seperti di bawah ini: S S K K o t a J a y a p u r a Hal 72

73 PEMERINTAH Kantor Walikota Jalan Balai. 1 Entrop Tel. (967) Tujuan: Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik. Tabel 5.1 Matriks Kerangka Kerja Logis Sasaran Indikator Data Dasar Target Tahun 213 Tahun 214 Tahun 215 Tahun 216 Tahun 217 Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Meningkatkan keterlibatan warga dalam pengelolaan air limbah domestik dalam bentuk KSM di 35 lokasi dalam program SLBM Bertambah nya akses sarana air limbah domestik baik yang bersifat program maupun swadaya masyarakat 23 Kel/kamp 212 1% pada tahun Kel/kamp - 29 Kel/kamp - 3 Kel/kamp - 32 Kel/kamp - 35 Kel/kamp - Tujuan: Mendorong dan memfasilitasi pengelolaan sampah skala kawasan dan pengembangan manfaat hasil pengelolaan sampah Meningkat cakupan pelayanan sampah dari 2% menjadi 8% pada tahun 217 diwilayah perkotaan Berkurangn ya timbunan sampah di Ambon 2 Kelurahan/ Kampung 212 8% pada tahun Kelurahan/ Kampung - 3 Kelurahan/ Kampung - 32 Kelurahan /Kampung - 35 Kelurahan/K ampung - 37 Kelurahan/ Kampung - Tujuan: Meningkatkan kegiatan yang berbasis masyarakat untuk pembangunan dan pengelolaan drainase permukiman Meningkatkan jumlah Berkurangny a 23 Kel/kamp 212 1% pada 25 Kel/kamp - 3 Kel/kamp - 34 Kel/kamp - 36 Kel/kamp - 39 Kel/kamp

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sebagai sebuah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi skala kota, kerangka kebijakan pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam

Lebih terperinci

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Sanitasi Kabupaten Sinjai adalah Kondisi sanitasi yang ingin diwujudkan di kabupaten Sinjai sampai tahun 2017 yang merupakan bagian dari Visi

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi sanitasi di Kabupaten Bojonegoro yang telah digambarkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro mencakup sektor air limbah, persampahan,

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Kerangka Pengembangan Sanitasi 1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Dalam melakukan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Pinrang ini terlebih dahulu ditentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Kerangka Pengembangan Sanitasi 1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 1.1. Visi Misi Sanitasi Dalam melakukan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Pinrang ini terlebih dahulu ditentukan visi dan misi

Lebih terperinci

Arah Pengembangan Sanitasi

Arah Pengembangan Sanitasi Bab 2: Arah Pengembangan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Karanganyar Visi Kabupaten Karanganyar Misi Kabupaten Karanganyar Visi Sanitasi Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

BAB - IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN

BAB - IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN BAB - IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN Bab empat ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Serang tahun 2011-2015 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian serta

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi Kota Kendari disusun dengan mengacu pada visi misi Kota Kendari yang tertuang dalam RPJMD Kota Kendari, dengan adanya

Lebih terperinci

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2014 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu target MDGS adalah mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak memiliki akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar. Sehubungan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA Bab empat ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kota Bontang tahun 2011-2015 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.

Lebih terperinci

POKJA PPSP KABUPATEN SAROLANGUN BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

POKJA PPSP KABUPATEN SAROLANGUN BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencapaian target MDGs di bidang sanitasi memerlukan kebijakan dan strategi yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan berbagai program dan kegiatan yang terukur dan

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yairu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup

Lebih terperinci

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA TAHUN LOGO2013 VISI Terciptanya Kondisi Lingkungan Masyarakat yang Sehat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Mamuju adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat tentang gambaran umum situasi sanitasi Kabupaten Pesawaran saat ini, Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten yang akan memberikan

Lebih terperinci

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun .1 Visi dan Misi Sanitasi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012) 4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1 BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG Rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih rendahnya cakupan layanan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan pembangunan sanitasi, Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

2.1 Visi Misi Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi Penyiapan kerangka pembangunan sanitasi adalah merupakan milestone kedua dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dimana didalamnya terdapat sebuah tahapan yaitu formulasi visi misi. Berdasarkan Permendagri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kabupaten Karanganyar adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yaitu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian target MDGs di bidang sanitasi memerlukan kebijakan dan strategi yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan berbagai program dan kegiatan yang terukur dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN 3.1. Enabling And Sustainability Aspect 3.1.1 Aspek Non Teknis 1) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Isu strategis aspek Kebijakan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi karena lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi : tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan,

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Aceh Singkil merupakan suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif

Lebih terperinci

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi didefinisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik ditingkat rumah tangga maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi

Lebih terperinci

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam menentukan visi dan misi sanitasi kabupaten Takalar, mengacu kepada visi dan misi kabupaten yang terdapat dalam RPJMD. Dengan adanya kesamaan persepsi dalam

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru

Lebih terperinci

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi Lampiran 2: Hasil analisis SWOT Tabel Skor untuk menentukan isu strategis dari isu-isu yang diidentifikasi (teknis dan non-teknis) untuk sektor Air Limbah di Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan Misi Kabupaten Grobogan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 2016 sebagai berikut : V I S

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Tana Toraja dalam rangka mencapai visi dan

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016 Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua

Lebih terperinci

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, visi dan misi pembangunan jangka menengah adalah visi dan misi kepala daerah

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Percepatan Pembangunan Sanitasi 18 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Bab ini merupakan inti dari penyusunan Sanitasi Kabupaten Pinrang yang memaparkan mengenai tujuan, sasaran dan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi. Visi Misi Sanitasi Konsep awal penyusunan kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) dicantumkan dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Singkil yang diturunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN MADIUN BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN MADIUN Strategi sanitasi Kabupaten Madiun tahun 2010-2014 memaparkan tentang tujuan, sasaran, dan tahapan pencapaian serta strategi utama

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN BAB III 1 KERANGKA PENGEMBANGAN PENDAHULUAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI 3.1.1 VISI KOTA Berdasarkan RPJMD Kota Banjarmasin 2011-2015 Visi Kota Banjarmasin 2011-2015 adalah Terwujudnya Masyarakat Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan dan kekumuhan suatu Kota/Kabupaten. Kondisi sanitasi yang tidak

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN TAHUN 2013 STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG POKJA SANITASI KABUPATEN TANGGAMUS POKJA BADAN SANITASI PERENCANAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Tujuan, dan Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Wajo melalui pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR 2.1 VISI MISI SANITASI KABUPATEN OKU TIMUR Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh organisasi, merupakan cara pandang jauh

Lebih terperinci

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN Bab 1 ENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan tahap ke 4 dari 6 (enam) tahapan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Setelah penyelesaian dokumen

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun

Lebih terperinci

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI Strategi layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi

Lebih terperinci

BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun 2012-2017, Visi Pembangunan Kota Pekanbaru Tahun 2012

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Pendahuluan. Bab Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang sebagai salah satu pusat pertumbuhan di wilayah metropolitan Jabodetabek, yang berada di wilayah barat DKI Jakarta, telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Pokja AMPL Kabupaten Kendal berupaya untuk meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik melalui program Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik

Lebih terperinci

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai keadaan yang lebih baik di masa depan.

Lebih terperinci

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan kota yang terus berkembang dan pertumbuhan populasi penduduk dengan berbagai aktifitasnya yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memberikan arah bagi pengembangan sanitasi di Kabupaten Cilacap karena

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1. Visi Misi Sanitasi BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan dan pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi Sanitasi kota. Kabupaten Pesisir Barat merumuskan strategi layanan sanitas didasarkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Berdasarkan pengalaman masa lalu pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kab. Bima berjalan secara lamban, belum terintegrasi dalam suatu perencanaan komprehensipif dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015 Kabupaten Gunungkidul melakukan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Gunungkidul dilakukan karena usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan, tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat,

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 4 Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi 1.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku Putih Sanitasi berisi tentang pengkajian dan pemetaan sanitasi awal kondisi sanitasi dari berbagai aspek, yaitu mengenai Persampahan, Limbah Domestik, Drainase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dari hasil penetapan wilayah penanganan prioritas maka dapat di susun rencana pengembangan sanitasi untuk air limbah, persampahan dan drainase. Pengembangan sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pembangunan sanitasi di Kabupaten Hulu Sungai Utara masih banyak dilakukan secara parsial, dimana masing-masing SKPD melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas pokok

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN HALMAHERA BARAT

STRATEGI SANITASI KABUPATEN HALMAHERA BARAT 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Halmahera Barat adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategis pembangunan sanitasi secara komprehensif pada

Lebih terperinci

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Tujuan pengembangan air limbah : Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana

Lebih terperinci

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang 1 Bab : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belajar dari pengalaman kegagalan berbagai daerah dalam mengelola pembangunan khususnya yang berkaitan dengan dampak negatif dari pembangunan yang kurang peduli terhadap

Lebih terperinci