Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /"

Transkripsi

1 Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

2 POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PENGARUH KONDISI GEOGRAFIS 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori 1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya. 1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya. 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, gotong royong, bertanggung jawab, toleran, dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh sejarah pada masa lalu. 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antarruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik). 3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa Hindhu-Buddha, dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan, dan politik. 3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa Hindhu-Buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang. 4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar. - Memahami konektivitas antar-ruang dan waktu. - Memahami pengertian letak astronomis dan letak geografis. - Memahami keadaan alam Indonesia (kondisi fisik wilayah dan flora/fauna). - Memahami kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa praaksara, Hindhu- Buddha, dan Islam sebagai dampak dari pengaruh letak geografisnya. Setelah mempelajari materi berikut, siswa diharapkan dapat: - menjelaskan konektivitas antar-ruang dan waktu, - menjelaskan pengertian letak astronomis dan letak geografis, - menjelaskan keadaan alam Indonesia (kondisi fisik wilayah dan flora/fauna), dan - menjelaskan kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa praaksara, Hindhu- Buddha, dan Islam sebagai dampak dari pengaruh letak geografisnya. 2 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

3 Perhatikan gambar di bawah ini! Indonesia adalah negara kepulauan. Ribuan pulau di Indonesia terdiri dari Sabang sampai Merauke. Indonesia memiliki keberagaman keadaan alam yang sangat memesona, sehingga banyak bangsa lain yang tertarik untuk datang dan menikmati keadaan alam Indonesia. Kamu adalah salah seorang warga Indonesia. Tahukah kamu bagaimana keadaan alam di berbagai wilayah di Indonesia? Sebagai bangsa Indonesia, sebaiknya kamu mengetahui keadaan alam Indonesia. Rasa cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia dapat tumbuh jika kamu mengenali keadaan alam Indonesia dan aktivitas penduduknya. Untuk itu, amatilah keadaan alam di sekitarmu. Dengan mempelajari keberagaman itu, kamu akan mensyukuri anugerah Tuhan yang telah memeberikan keadaan alam Indonesia yang begitu luar biasa. A. Konektivitas Antarruang dan Waktu Kehidupan manusia dan semua makhluk hidup yang berada di permukaan bumi selalu memiliki konektivitas atau hubungan dengan ruang dan waktu. Hubungan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 1. Pengertian Ruang Ruang merupakan tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi saja. Ruang mencakup lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi, perairan yang ada di permukaan bumi, seperti laut, sungai, dan danau, tempat-tempat di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Selain itu, ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Semua organisme atau makhluk hidup merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ruang adalah tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki karakteristik tertentu yang kemudian menciptakan keterkaitan antarruang di permukaan bumi. Berikut contoh keterkaitan antarruang tersebut. a. Kesempatan kerja banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor pertanian saja. Akibatnya, sebagian penduduk desa bermigrasi atau berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan. b. Penduduk kota yang menghasilkan berbagai produk industri, seperti barang-barang elektronik, kendaraan, pakaian, dan sebagainya. Penduduk desa tidak dapat menghasilkan produk-produk tersebut, sehingga mereka harus pergi ke kota untuk memperoleh barangbarang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak dapat menghasilkan bahan pangan, sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Terjadilah aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota. Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

4 c. Peristiwa banjir di Jakarta yang terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai dan hanya sebagian kecil air hujan yang dapat terserap oleh tanah di Bogor. Oleh sebab itu, Jakarta terkena bencana banjir yang airnya sebagian berasal dari wilayah Bogor. Contoh-contoh di atas dapat menunjukkan adanya keterkaitan atau konektivitas peristiwa dan gejala antarruang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, namun akan selalu terkait dengan gejala atau peristiwa pada ruang lainnya. 2. Pengertian Waktu Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting karena digunakan untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga sekarang. Konsep waktu dalam sejarah berarti suatu periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. 3. Konektivitas Antarruang dan Waktu Selain terikat oleh ruang, suatu peristiwa juga terikat oleh waktu. Semua peristiwa yang terjadi selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu. Peristiwa tersebut misalnya Rudi dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 2010, Pemilu di Jawa Tengah diselenggarakan pada tanggal 9 Maret Contoh tersebut terdiri dari dua unsur, yaitu tempat (ruang) dan tanggal (waktu). Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa tempat (ruang) dan waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar! 1. Jelaskan pengertian ruang! 2. Sebutkan contoh peristiwa yang menggambarkan keterkaitan antarruang! 3. Tulislah pentingnya konsep waktu dalam sejarah! 4. Apa yang dimaksud konsep waktu dalam sjarah? 4 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

5 5. Waktu dibagi menjadi tiga masa. Sebutkan! Diskusikan tugas berikut bersama teman sebangkumu! Sebutkan contoh peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarmu yang dapat menggambarkan konektivitas antarruang dan waktu masing-masing anak lima peristiwa! Ruang atau tempat digunakan manusia untuk tempat tinggal dan tempat melakukan interaksi antara satu dan yang lainnya. Mereka saling menegur, menyapa, berkenalan, dan saling memengaruhi. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu berhubungan dengan manusia lain. Hubungan tersebut disebut interaksi sosial. Interaksi sosial adalah kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa interaksi, tidak mungkin terjadi aktivitas sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, baik yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, maupun antara kelompok dan kelompok lain. Interaksi sosial terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. B. Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam Indonesia Bagaimana letak wilayah Indonesia? Untuk mengetahui keadaan alam Indonesia, kita harus memahami tentang letak atau posisi wilayah Indonesia. Letak suatu tempat dapat menunjukkan karakteristik dari tempat tersebut. 1. Letak Astronomis Indonesia Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak antara 6 LU - 11 LS dan antara 94 BT- 141 BT. Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan antara Kutub Utara dan Kutub Selatan. Kondisi Indonesia berdasarkan garis lintangnya adalah wilayah Indonesia sebagian besar terletak di belahan bumi selatan, wilayah Indonesia dilalui oleh garis Khatulistiwa, dan Indonesia beriklim tropis. Sedangkan kondisi Indonesia berdasarkan garis bujurnya antara lain wilayah Indonesia terletak di belahan bumi timur dan panjang garis bujur Indonesia adalah 460, di mana setiap 150 terjadi perbedaan waktu satu jam. Dengan demikian, Indonesia memiliki tiga daerah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). 2. Letak Geografis Indonesia Letak geografis adalah letak suatu tempat dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia terletak antara dua benua, yaitu Asia dan Australia dan dua samudera, yaitu Hindia dan Pasifik. Letak geografis Indonesia sangat strategis. Hal itu Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

6 dikarenakan Indonesia menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika dan Timur Tengah, dan India. Kapal-kapal dagang yang mengangkut berbagai komoditas dari China, Jepang, dan negara-negara lainnya melewati Indonesia untuk menuju negara-negara tujuan di Eropa. Indonesia juga dilewati jalur perdagangan yang berasal dari Asia ke arah Australia dan Selandia Baru. Letak geografis memberikan pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Bangsa Indonesia telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. Interaksi sosial melalui pelayaran dan perdagangan menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia, seperti Islam, Hindhu, Buddha, Kristen, Asia dan lain-lain. Indonesia menjual berbagai komoditas atau hasil bumi seperti kayu cendana, pala, lada, cengkih, dan hasil perkebunan lainnya. Sedangkan negara-negara lain menjual berbagai produk barang seperti kain dan tenunan halus, porselen, dan lainlain ke Indonesia. Eropa Afrika Samudra Hindia Amerika Samudra Pasifik Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar! 1. Apa yang dimaksud letak astronomis? 2. Bagaimana kondisi Indonesia berdasarkan garis bujurnya? 3. Jelaskan pengaruh letak geografis Indonesia terhadap bidang sosial! 4. Tulislah definisi kebudayaan! 5. Apa pengaruh letak geografis Indonesia di bidang politik? 6 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

7 Bagilah siswa di kelasmu menjadi empat kelompok besar, kemudian gambarlah sebuah peta yang dapat menggambarkan letak astronomis dan letak geografis Indonesia beserta keterangannya pada selembar kertas karton. Warnai agar hasilnya lebih jelas dan menarik. Letak geografis Indonesia memberikan dampak yang merugikan bagi Indonesia. Budaya yang masuk dari negara lain tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia, misalnya pergaulan bebas. Di samping itu, Indonesia juga rentan terhadap masuknya barang-barang terlarang, seperti narkoba, senjata api, dan barang-barang selundupan lainnya. C. Keadaan Alam Indonesia Indonesia memiliki alam yang sangat indah. Indonesia juga kaya akan berbagai sumber daya alam. Banyak wisatawan yang tertarik datang ke Indonesia. Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna di Indonesia. Keadaan fisik wilayah terdiri dari keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sedangkan keadaan flora dan fauna berkaitan dengan jenis keragaman dan persebarannya. 1. Keadaan Iklim Indonesia Curah hujan di Indonesia antara wilayah yang satu berbeda dengan wilayah yang lain. Namun, umumnya sekitar mm/tahun. Pada dasarnya, curah hujan di Indonesia tergolong besar. Dengan didukung oleh penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian, sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan bahan pangan. Di Indonesia juga terjadi angin muson, yaitu angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Ketika samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lama untuk memanaskan samudra, sedangkan benua lebih cepat menerima panas. Dengan demikian, samudra bertekanan lebih tinggi daripada benua, sehingga bergeraklah udara dari samudra ke benua. Pada saat musim hujan (Oktober sampai April), angin muson bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis sehingga berubah arahnya menjadi angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga turunlah hujan di Indonesia. Pada saat musim kemarau (Mei sampai September), angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Benua Australia yang sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Udara tersebut hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Ketika musim hujan tiba, petani Indonesia mulai mengerjakan lahannya untuk bercocok tanam, terutama padi. Nelayan Indonesia mengurangi kegiatan melaut karena biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup besar sehingga Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

8 membahayakan mereka. Ikan lebih sulit ditangkap sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih mahal daripada biasanya. Musim hujan tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat Indonesia yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam. Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena tidak ada pasokan air untuk irigasi atau perairan sawahnya. Sebagian kecil petani masih dapat bercocok tanam dengan memanfaatkan air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan. Ada juga petani yang bercocok tanam dengan memilih jenis tanaman yang tidak memerlukan banyak air. Pada saat musim kemarau, nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak mengalami gangguan. Hasil tangkapan ikan juga lebih besar dibandingkan dengan hasil tangkapan pada musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah dan tidak terjadi kelangkaan. Pada zaman dahulu, pola angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut masih sangat sederhana. Pada saat itu, jalannya perahu masih mengandalkan kekuatan angin, sehingga arah gerakannya selalu mengikuti arah gerakan angin muson., Gelombang perpindahan rumpun bangsa berbahasa Melayu-Austronesia terjadi pada tahun sebelum Masehi. Melayu-Austronesia ialah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan, Cina Selatan. Mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di Teluk Tonkin. Pada sekitar tahun 200 SM, mereka menyebar ke daerah-daerah Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau di Lautan Teduh sampai ke Madagaskar. Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah asal mula nenek moyang bangsa Indonesia. Letak astronomis Indonesia membuat Indonesia beriklim tropis. Iklim tropis memiliki ciri suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, yaitu sekitar 27O C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh antara suhu pada musim hujan dan musim kemarau. Pada dasarnya, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. a. Iklim musim Iklim musim dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode tertentu (enam bulan). b. Iklim laut Iklim laut terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas, sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan. c. Iklim panas Iklim panas terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi menimbulkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan. 2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia Wilayah lautan Indonesia lebih luas daripada wilayah daratannya. Jika Bentuk muka bumi Indonesia dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. a. Dataran rendah Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi yang berada pada ketinggian m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah permukiman dan pertanian. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi. Jawa menjadi pusat penghasil padi terbesar di 8 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

9 Indonesia. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas atau perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain itu, di daerah dataran banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah alluvial atau hasil endapan sungai yang subur. Dataran rendah biasanya dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan. Dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut. Pemusatan penduduk di dataran rendah berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah yang dilakukan di daerah yang sumber airnya banyak. Lahan itu dimanfaatkan untuk tanaman padi yang disebut pertanian sawah. Dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam. Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan gempa bumi. Banjir terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai. Pantai adalah bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut. Di daerah pantai, bencana yang sering terjadi adalah tsunami dan gempa. Meskipun demikian, tidak semua wilayah pantai di Indonesia berpotensi gempa. Daerah di Indonesia yang berpotensi gempa adalah Pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara. Sedangkan Pantai di Pulau Kalimantan relatif aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa. b. Bukit dan perbukitan Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti gunung. Perbukitan adalah kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. Permukiman di daerah perbukitan tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas dan berada di antara perbukitan. Permukiman dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai. Aktivitas ekonomi dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Dalam penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar dan bisa mengurangi erosi atau pengikisan oleh air. Di daerah perbukitan, aktivitas pertanian yang dilakukan adalah pertanian lahan kering, yaitu pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah-pindah, misalnya di Kalimantan. Tanaman yang ditanam adalah umbiumbian atau palawija dan tanaman tahunan. c. Dataran tinggi Dataran tinggi adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, misalnya Dataran Tinggi Bandung. Di daerah dataran tinggi, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran (tomat dan cabe). Dataran tinggi biasanya menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya sejuk dan pemandangan alamnya indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi, seperti di Bandung dan Dieng. Bencana alam yang biasanya terjadi di dataran tinggi adalah banjir karena bentuk muka buminya yang datar sehingga menimbulkan genangan air. Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

10 d. Gunung dan pegunungan Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Puncak-puncak gunung memiliki ketinggian 600 meter dpal. Pegunungan adalah bagian daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal. Sebagian gunung di Indonesia merupakan gunung berapi. Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif, yaitu gunung yang memiliki aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi. Material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya, sehingga cocok untuk aktivitas pertanian. Sebagian besar gunung berapi di Indonesia tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara yang sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat adalah gunung berapi Tambora dan Krakatau. Penduduk yang tinggal di daerah gunung atau pegunungan memanfaatkan lahan untuk pertanian. Komoditas yang dikembangkan adalah sayuran dan buah-buahan. Sebagian penduduk memanfaatkan lahan yang miring dengan menanam beberapa jenis kayu. Permukiman dibangun di daerah yang dekat dengan sumber air atau sungai, terutama di lereng bawah atau di kaki gunung. Daerah gunung atau pegunungan memiliki pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk, sehingga menjadi daya tarik wisata. Keragaman bentuk muka bumi diikuti oleh keragaman aktivitas penduduk dan komoditas yang dihasilkannya. Daerah pegunungan dan perbukitan biasanya menghasilkan produkproduk pertanian berupa sayuran, buah-buahan, dan palawija. Daerah dataran menghasilkan banyak produk industri yang dikonsumsi oleh daerah lainnya. Bencana alam yang terjadi di daerah pegunungan adalah longsor dan letusan gunung berapi. 3. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna yang sangat besar. Keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. a. Persebaran flora di Indonesia Sebagian besar jenis flora dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sebagai bahan furniture, bahan bangunan, bahan makanan, atau kebutuhan lainnya. Rotan dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan perabotan rumah tangga lainnya. Berbagai jenis kerajinan rumah tangga dihasilkan dengan memanfaatkan bahan dari rotan. Pusat penghasil produk kerajinan banyak berkembang di daerahdaerah tertentu, misalnya di Cirebon dan daerah lainnya di Pulau Jawa. Jenis flora di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan terdiri atas kawasan Indonesia Barat meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok Indo-Australian terdiri atas tumbuhan yang ada kawasan Indonesia Timur, yaitu Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Perbandingan ciri-ciri flora yang ada di Indonesia Barat dan Indonesia Timur dapat dilihat pada tabel berikut. 10 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

11 Indonesia Barat Memiliki berbagai jenis rotan. Memiliki banyak jenis meranti-merantian. Memiliki sedikit jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata). Tidak memiliki hutan kayu putih. Memiliki sedikit jenis tumbuhan sagu. Memiliki berbagai jenis nangka. Indonesia Timur Tidak memiliki jenis rotan. Memiliki sedikit jenis meranti-merantian Memiliki banyak jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata). Memiliki hutan kayu putih. Memiliki banyak jenis tumbuhan sagu. Tidak memiliki berbagai jenis nangka. b. Persebaran fauna di Indonesia Berbagai jenis fauna di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah disebut garis Wallace. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur disebut Garis Weber. 1) Fauna Indonesia bagian Barat (Asiatis) Fauna Indonesia bagian Barat mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Fauna yang ada di wilayah ini adalah gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, reptil (ular, buaya, tokek, kadal, biawak, bunglon, kura-kura, trenggiling), berbagai jenis burung (burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang), dan berbagai macam unggas. 2) Fauna Indonesia Tengah (peralihan) Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace. Wilayah fauna Indonesia Tengah meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna yang ada di wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, banteng, reptil (biawak, komodo, buaya, ular), amfibi, dan berbagai jenis burung (maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, kakatua). 3) Fauna Indonesia bagian Timur (Australis) Fauna Indonesia bagian Timur tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna yang ada wilayah ini adalah kangguru, beruang, walabi, landak irian, kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, kelelawar, reptil (biawak, buaya, ular, kadal), berbagai macam burung (cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, namudur). Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

12 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar! 1. Apa yang dimaksud angin muson? 2. Jelaskan pengertian dataran rendah! 3. Bagaimana aktivitas pertanian yang dilakukan di daerah perbukitan? 4. Apa yang kamu ketahui tentang garis Wallace? 5. Sebutkan wilayah fauna Indonesia Tengah! Kunjungilah perpustakaan di sekolahmu! Carilah peta persebaran curah hujan di Indonesia, kemudian isilah tabel berikut! 1. Wilayah mana saja yang curah hujannya termasuk tinggi? 2. Wilayah mana saja yang curah hujannya termasuk rendah? Secara umum, tanda-tanda akan terjadinya banjir adalah sebagai berikut. 1. Terjadinya hujan dengan tingkat curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses penyerapan yang baik. 12 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

13 2. Air melebihi batas sungai, sehingga sungai meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. 3. Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran air yang ada tidak berfungsi dengan baik, sehingga air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik. 4. Air tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap air. D. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindhu-Buddha, dan Islam Kehidupan sosial masyarakat Indonesia terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan tersebut dapat kita lihat pada masa praaksara, masa Hindhu-Buddha, dan masa Islam. 1. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa praaksara dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan Kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan sangat bergantung pada kondisi alam. Kehidupan itu terjadi sejak manusia purba jenis Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens dari Wajak Mereka hidup secara berpindah-pindah. Biasanya mereka tinggal di padang rumput dengan semak belukar yang letaknya berdekatan dengan sungai. Selain berdekatan dengan air, daerah itu juga merupakan tempat persinggahan hewan-hewan seperti kerbau, kuda, monyet, banteng, dan rusa, untuk mencari mangsa. Hewan-hewan itu kemudian diburu oleh manusia. Mereka juga mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan, dan buah-buahan. Mereka tinggal di dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput. Manusia praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan makanan membuat alatalat dari batu yang masih kasar, tulang, dan kayu disesuaikan dengan keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan kapak genggam. Manusia praaksara juga menggunakan api untuk memasak dan penerangan pada malam hari. Api dibuat oleh manusia praaksara dengan cara menggosokkan dua keping batu yang mengandung unsur besi sehingga menimbulkan percikan api dan membakar lumut atau rumput kering yang telah mereka siapkan. Manusia praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk menghadapi berbagai bahaya atau ancaman lingkungan sekelilingnya, misalnya serangan binatang buas atau untuk mengangkap binatang buruan. b. Masa bercocok tanam Masa bercocok tanam adalah suatu masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang. Manusia praaksara mulai hidup menetap di suatu tempat pada masa ini. Manusia praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo Sapiens. Masa ini sangat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat karena pada masa ini terdapat beberapa penemuan baru, misalnya penguasaan sumber-sumber alam. Berbagai macam tumbuhan dan hewan mulai dipelihara (ternak). Mereka bercocok tanam dengan cara berladang yang diawali dengan menebang dan membakar hutan. Tanaman yang ditanam adalah ubi, pisang, dan sukun. Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

14 Secara perlahan mereka meninggalkan cara berladang dan digantikan dengan bersawah. Tanaman yang mereka tanam adalah padi dan umbi-umbian. Manusia praaksara pada masa ini mampu membuat alat-alat dari batu yang sudah diasah lebih halus serta mulai dikenalnya pembuatan gerabah. Alat-alatnya berupa beliung persegi dan kapak lonjong, alat-alat pemukul dari kayu, dan mata panah. Bentuk perdagangan yang dilakukan pada masa bercocok tanam bersifat barter. Barangbarang yang dipertukarkan adalah hasil-hasil bercocok tanam, hasil kerajinan tangan, garam, dan ikan yang dihasilkan oleh penduduk pantai. Manusia mulai hidup menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Mereka mendirikan rumah panggung untuk menghindari serangan binatang buas. Mereka menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan gotong royong. Semua kegiatan mereka kerjakan secara gotong royong. Karena mereka hidup menetap, maka timbullah masalah-masalah, seperti penimbunan sampah dan kotoran sehingga terjadilah pencemaran lingkungan dan wabah penyakit. c. Masa perundagian Kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu, sampan, dan batu. Masa perundagian merupakan masa akhir prasejarah di Indonesia. Manusia praaksara yang hidup pada masa ini adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid. Manusia hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan terpimpin. Pada masa perundagian ini dikenallah pengolahan logam. Alat-alat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari banyak yang terbuat dari logam. Penggunaan bahan logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan bahan batu karena persediaan logam masih sangat terbatas. Hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki keahlian untuk mengolah logam. Pada masa ini, perkampungan sudah lebih besar karena adanya hamparan lahan pertanian. Perkampungan terbentuk secara lebih teratur dari sebelumnya. Setiap kampung memiliki pemimpin yang dihormati oleh masyarakat. Pada masa perundagian sudah ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Masyarakat tersusun menjadi kelompok yang beragam, seperti kelompok petani, pedagang, maupun perajin. Masyarakat juga membentuk aturan adat istiadat yang dilakukan secara turun-temurun. Berbagai bentuk benda seni, peralatan hidup, dan upacara membuktikan bahwa kehidupan masyarakat masa perundagian sudah mengenal dan memiliki kebudayaan yang tinggi. 2. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindhu-Buddha Bangsa Indonesia tidak begitu saja menerima budaya-budaya baru yang masuk. Masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kebudayaan dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindhu-Buddha di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut. a. Bidang keagamaan Sebelum budaya Hindhu-Buddha masuk, di Indonesia telah berkembang kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme adalah suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme adalah suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Setelah masuknya kebudayaan Hindhu-Buddha, masyarakat Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama Hindhu dan Buddha yang diawali oleh golongan elite di sekitar istana. b. Bidang politik Dalam bidang politik, terjadi perubahan kepemimpinan dari kepala suku menjadi raja. Sistem pemerintahan kerajaan diperkenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem 14 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

15 kerajaan, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan hukum kasta. Oleh sebab itu, lahir kerajaan-kerajaan bercorak Hindhu-Buddha, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan lainnya. c. Bidang sosial Kebudayaan Hindhu mengenalkan masyarakat Indonesia pada sistem kasta, yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit), Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, sistem kasta yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya. Hal dapat kita lihat pada kehidupan masyarakat dan agama di Kerajaan Kutai. Raja Kundungga adalah orang Indonesia yang pertama tersentuh oleh pengaruh budaya India masih mempertahankan budaya Indonesia karena pengaruh budaya India belum terlalu merasuk ke kerajaan. Penyerapan budaya baru mulai tampak pada waktu Aswawarman, diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya. Adanya pengaruh Hindia mengakibatkan Kundungga tidak dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai. d. Bidang pendidikan Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama adalah salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindhu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari bidang keagamaan. e. Bidang sastra dan bahasa Dalam bidang sastra dan bahasa, pengaruh Hindhu-Buddha di Indonesia adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Seni sastra sangat berkembang terutama pada zaman kejayaan Kerajaan Kediri. f. Bidang arsitektur Salah satu arsitektur zaman Megalitikum adalah punden berundak yang berpadu dengan budaya India yang mengawali pembuatan bangunan candi. Candi Borobudur mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Buddha Mahayana. Sedangkan pada Candi Sukuh dan candi-candi di lereng Pegunungan Penanggungan, pengaruh unsur budaya India sudah tidak begitu kuat. Di Indonesia, candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa seperti di India, tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi dengan arca atau menhir merupakan perwujudan raja yang telah meninggal. 3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Islam Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia dapat kita lihat antara lain pada bidang-bidang berikut. a. Bidang politik Setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindhu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan kerajaan lainnya. Dalam sistem pemerintahan yang bercorak Islam, raja bergelar sultan atau sunan. Jika raja meninggal, tidak dimakamkan di candi, namun dimakamkan secara Islam. b. Bidang sosial Pengaruh Islam yang berkembang pesat membuat sebagian besar masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Nama dan kosakata Arab mulai banyak digunakan. Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka yang dimulai pada tahun 78 M. Dalam kalender Saka, ditemukan nama-nama pasaran Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

16 hari seperti legi, pahing, pon, wage, dan kliwon. Setelah berkembangnya agama dan budaya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa. Kalender Jawa menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). c. Bidang pendidikan Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten. Pesantren adalah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama di pesantren untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang disebut kiai. d. Bidang sastra dan bahasa Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sanskerta karena dalam Islam tidak mengenal sistem kasta, sehingga semua orang dapat mempelajari bahasa Arab. Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah Leran Gresik. Makam itu adalah makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karya-karya sastra, antara lain sebagai berikut. 1) Hikayat, yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Misalnya, Hikayat Amir Hamzah. 2) Babad, yaitu kisah pujangga keraton yang sering dianggap sebagai peristiwa sejarah. Misalnya, Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon. 3) Suluk, yaitu kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf. Misalnya, Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan lainnya. 4) Syair, misalnya Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas. e. Bidang arsitektur dan kesenian Islam memperkenalkan teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Masjid di Indonesia memiliki atap tumpang atau atap bersusun dengan jumlah atap yang selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat serupa dengan arsitektur Hindhu. Sebagai contoh, Masjid Demak dan Masjid Banten. Islam juga memperkenalkan seni kaligrafi, yaitu seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Kaligrafi ada yang berwujud gambar binatang, gambar manusia (hanya bentuk siluetnya), atau aksara yang diperindah. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar! 1. Bagaimana kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan? 16 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

17 2. Jelaskan pengertian animisme! 3. Sebutkan empat kasta dalam agama Hindhu! 4. Bagaimana jika raja dari kerajaan Islam meninggal? 5. Apa yang dimaksud seni kaligrafi? Kerjakan tugas berikut di perpustakaan sekolahmu bersama teman sebangkumu! Perkembangan kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia atau masa Praaksara berlangsung melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut dibagi menjadi masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian. Carilah informasi tentang perbedaan antara ketiga tahapan tersebut! Hidup manusia purba pada masa ini bersifat nomaden. Adapun ciri-ciri kehidupan masyarakat nomaden, antara lain sebagai berikut. 1. Selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. 2. Sangat bergantung pada alam. 3. Belum mengolah bahan makanan. 4. Hidup dari hasil mengumpulkan bahan makanan dan berburu. 5. Belum memiliki tempat tinggal yang tetap. 6. Peralatan hidup masih sangat sederhana dan terbuat dari batu atau kayu. Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

18 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian disebut. a. ruang c. gejala b. waktu d. konektivitas 2. Dalam sejarah, suatu periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia dinamakan. a. ruang c. gejala b. waktu d. konektivitas 3. Selain terikat oleh ruang, suatu peristiwa juga terikat oleh. a. data c. grafik b. waktu d. gambar 4. Semua peristiwa yang terjadi selalu dikaitkan dengan. a. ruang b. waktu c. ruang dan waktu d. gejala dan waktu 5. Indonesia memiliki tiga daerah waktu, yaitu sebagai berikut, kecuali. a. WIB c. WIT b. WITA d. WIN 6. Kondisi Indonesia berdasarkan garis lintangnya adalah wilayah Indonesia sebagian besar terletak di belahan bumi. a. barat c. selatan b. timur d. utara 7. Letak Indonesia secara geografis adalah. a. antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik) b. antara 6 LU - 11 LS dan antara 94 BT-141 BT c. tepi jalur perdagangan yang berasal dari Asia ke arah Australia d. antara dua benua (Asia dan Eropa) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik) 8. Garis khayal yang menghubungkan antara Kutub Utara dan Kutub Selatan disebut. a. garis khatulistiwa b. garis bujur c. garis lintang d. garis equator 9. Iklim musim dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode tertentu, yaitu setiap. a. satu bulan b. dua bulan c. empat bulan d. enam bulan 10. Letak geografis Indonesia sangat strategis karena. a. memiliki banyak flora dan fauna b. m e n j a d i j a l u r l a l u l i n t a s perdagangan dunia c. dilewati garis khatulistiwa d. memiliki banyak keragaman budaya 11. Negara-negara lain menjual berbagai produk barang ke Indonesia, misalnya. a. cengkih b. pala c. kopi d. porselen 12. Pada dasarnya, curah hujan di Indonesia tergolong. a. sangat kecil b. kecil c. sedang d. besar 13. Musim hujan di Indonesia berlangsung pada bulan. a. Oktober sampai April b. Mei sampai September c. Januari sampai Juni d. Juli sampai Desember 18 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

19 14. Melayu-Austronesia berasal dari. a. Jepang b. Cina c. Korea d. India 15. Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah a. pelayaran b. perikanan c. pertanian d. pariwisata 16. Berbagai jenis fauna di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut, kecuali. a. fauna bagian barat b. fauna bagian tengah c. fauna bagian timur d. fauna bagian utara 17. Dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur. a. darat b. laut c. udara d. darat dan laut 18. Bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut disebut. a. teluk b. samudera c. pantai d. benua 19. Bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal dinamakan. a. bukit b. lembah c. gunung d. pegunungan 20. Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian Barat adalah. a. banteng b. komodo c. cendrawasih d. badak bercula satu 21. Fauna Indonesia bagian Timur sebagian tersebar di wilayah. a. Maluku c. Sumatera b. Papua d. Sulawesi 22. Secara berurutan, kehidupan masyarakat Indonesia pada masa praaksara dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu. a. masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian b. masa bercocok tanam, masa berburu dan mengumpulkan m a k a n a n, d a n m a s a perundagian c. masa perundagian, masa berburu dan mengumpulkan makanan, dan masa bercocok tanam, d. masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa perundagian, dan masa bercocok tanam 23. Berikut bahan yang tidak digunakan untuk membuat alat-alat oleh manusia praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah. a. batu c. logam b. tulang d. kayu 24. Manusia praaksara hidup. a. sendiri b. berkelompok c. individual d. berjauhan 25. Suatu masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan lading adalah. a. masa praaksara b. masa berburu dan meramu c. masa bercocok tanam d. masa perundagian 26. Suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib disebut. a. animisme b. dinamisme c. politheisme d. monoisme Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

20 27. Dalam bidang politik, pada masa Hindhu-Buddha terjadi perubahan kepemimpinan dari kepala suku menjadi. a. raja c. sunan b. sultan d. wali 28. Salah satu arsitektur zaman Megalitikum yang mengawali pembuatan bangunan candi adalah. a. menhir b. arca c. punden berundak d. dolmen 29. Kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf dinamakan. a. hikayat b. suluk c. babad d. syair 30. Salah satu hasil kebudayaan Islam adalah. a. arca b. menhir c. masjid d. dolmen II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Kehidupan manusia dan semua makhluk hidup yang berada di permukaan bumi selalu memiliki konektivitas dengan dan. 2. Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki tertentu yang kemudian menciptakan keterkaitan antarruang di permukaan bumi. 3. Garis khayal yang melintang melingkari bumi disebut. 4. Secara geografis, Indonesia terletak antara dua benua, yaitu dan. 5. Curah hujan di Indonesia antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. 6. Letak astronomis Indonesia membuat Indonesia beriklim. 7. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur disebut. 8. Manusia praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan makanan membuat alat-alat dari,, dan. 9. Pada masa perundagianlah mulai dikenal pengolahan. 10. Cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah disebut.. III. Jodohkanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan pasangan yang benar! 1. Salah satu sebutan bagi Indonesia. 2. Tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi. 3. Kondisi Indonesia berdasarkan garis lintangnya. 4. Dampak negatif akibat letak geografis Indonesia. 5. Rata-rata curah hujan di Indonesia. 6. Masa akhir prasejarah di Indonesia. 7. Kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. 8. Manusia praaksara yang hidup pada masa perundagian. 9. Bangunan pada masa Hindhu-Buddha. 10. Salah satu hasil kebudayaan Islam. a. negara kepulauan b mm/tahun c. seni kaligrafi d. ras Australomelanesoid e. perbukitan f. Indonesia beriklim tropis g. masa perundagian h. masa bercocok tanam i. ruang j. candi k. pergaulan bebas l. pegunungan 20 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

21 IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar! 1. Mengapa konsep waktu sangat penting dalam sejarah? 2. Tulislah letak astronomis, Indonesia! 3. Apa yang dimaksud garis lintang? 4. Sebutkan tiga jenis fauna di Indonesia! 5. Tulislah bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah! 6. Apa yang kamu ketahui tentang dataran tinggi? 7. Bagaimanakah ciri gunung berapi yang aktif? 8. Sebutkan bahan-bahan yang digunakan manusia praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan makanan untuk membuat alat-alat! 9. Bagaimana cara manusia praaksara membuat api? 10. Jelaskan pengertian hikayat! Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan uraian singkat! 1. Apa saja unsur yang terdapat dalam suatu peristiwa? 2. Aktivitas apakah yang menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia? 3. Berapa perbedaan waktu yang terjadi setiap garis bujur 150 di Indonesia? 4. Disebut apakah letak suatu tempat yang dilihat dari kenyataan di permukaan bumi? 5. Apa nama lain fauna Indonesia yang terdapat di bagian Barat? 6. Bencana alam apakah yang biasanya terjadi di dataran tinggi? Semester Genap Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP /

22 7. Disebut apakah bagian daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal? 8. Apa gelar seorang raja dalam sistem pemerintahan yang bercorak Islam? 9. Di manakah pendidikan Islam berkembang pada masa Islam? 10. Karya sastra apakah yang berisi kisah pujangga keraton yang sering dianggap sebagai peristiwa sejarah pada masa Islam? Kerjakan tugas berikut secara berkelompok! 1. Adakah keterkaitan antara ruang yang satu dan ruang lainnya? 2. Bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhannya pada masa lampau? 3. Apa pengaruh letak geografis terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan budaya Indonesia? 4. Bagaimana kebudayaan bangsa Indonesia sebelum masuknya pengaruh Hindhu-Buddha dan Islam? 5. Buatlah sebuah laporan tentang kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindhu-Buddha, dan Islam. Lalu, presentasikan hasilnya di depan kelas! 22 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP / Semester Ganjil

E. Kondisi Alam Indonesia

E. Kondisi Alam Indonesia E. Kondisi Alam Indonesia Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alamnya. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai dunia tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia : JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD V (LIMA) ILMU PENGETAHUAN ALAM KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA A. KENAMPAKAN ALAM 1. Ciri-Ciri Kenampakan Alam Kenampakan Alam di Indonesia mencakup

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL MAPEL : IPS KELAS 7

RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL MAPEL : IPS KELAS 7 RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL 2017-2018 MAPEL : IPS KELAS 7 A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan

Lebih terperinci

Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia. KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia. KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 78 Lampiran 1. Materi yang Dikembangkan Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia Kompetensi Inti (KI) KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2. Menghargai dan menghayati perilaku

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran : SMPN 4 Wates : IPS Kelas/Semester : VII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan: SMP 1 Prambanan Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema : 1. Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia Sub

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Prambanan Klaten Kelas/Semester : VII/1(satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema : Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk

Lebih terperinci

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Indonesia terdiri atas pulau-pulau sehingga disebut negara kepulauan. Jumlah pulau yang lebih dari 17.000 buah itu menandakan bahwa Indonesia merupakan suatu wilayah yang

Lebih terperinci

Letak Geografis Indonesia

Letak Geografis Indonesia Kompetensi Setelah mempelajari materi ini siswa dapat : Materi 1. Menunjukkan letak geografis (posisi geografis) Indonesia. 2. Menyajikan informasi tentang arah angin muson di Indonesia 3. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : VII (Satu) / 1 Nama Guru NIP/NIK

Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : VII (Satu) / 1 Nama Guru NIP/NIK KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS VII (SATU) SMP / MTs Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : VII (Satu) / 1 Nama Guru : NIP/NIK

Lebih terperinci

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Ngemplak : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII/Satu : Letak dan Luas Indonesia : 1x pertemuan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER Disusun oleh : Nama NIM : Mohammad Farhan Arfiansyah : 13/346668/GE/07490 Hari, tanggal : Rabu, 4 November 2014

Lebih terperinci

Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju Peta Konsep Potensi lokasi Potensi Sumber Daya Alam Potensi Sumber Daya Manusia Potensi Sumber Daya Manusia Upaya Pemanfaatan Potensi lokasi, Sumber

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi Kelas : 8 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya Letak geografi Indonesia dan letak astronomis Indonesia adalah posisi negara Indonesia

Lebih terperinci

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami perkembangan. Perkembangan itu dapat disebabkan karena ada

Lebih terperinci

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Indentitas Flora dan Fauna Indonesia Indonesia merupakan negara yang memiliki

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Distribusinya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Distribusinya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Ngemplak : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII/Satu : Keadaan Alam dan Distribusinya

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM MODUL ONLINE 21.2 DAMPAK LETAK GEOGRAFIS, LETAK ASTRONOMIS DAN LETAK GEOLOGI INDONESIA PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

Lebih terperinci

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk KOMPETENSI DASAR : 1.1 Mendeskripsikan kondisi

Lebih terperinci

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI. MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI. Macam-macam Letak Geografi Untuk mengetahui dengan baik keadaan geografis suatu tempat atau daerah, terlebih dahulu perlu kita ketahui letak tempat atau daerah tersebut di permukaan

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Nama Sekolah : SMP Brigjend Katamso I Mata Pelajaran : IPS Terpadu Kelas / Semester : VIII / 1 PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil disekelilingnya. Dengan 17.508 pulau, Indonesia menjadi negara

Lebih terperinci

II. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA

II. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA II. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA A. Pengertian Interprestasi Peta Unsur geografis adalah keadaan alam di muka bumi yang membentuk lingkungan geografis adalah bentang alam, letak,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan

Lebih terperinci

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM AKULTURASI : menerima unsur baru tapi tetap mempertahankan kebudayaan aslinya jadi budaya campuran ASIMILASI : pernggabungan kebudayaan lokal dan unsur baru tapi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL 1. Modal dasar terbaik bangsa Indonesia yang sangat berharga adalah... Letak Indonesia yang strategis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) : Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) : Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Satuan Pendidikan : SMP N 3 Kalasan Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Sub Tema Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : IX / Satu : Potensi dan Upaya Indonesia

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Sub Tema Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Banjar : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII/I : I. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA 4 IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu Tujuan : MENGENALI POTENSI GEOGRAFIS DESA : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Membangun pemahaman

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1 1. Bangunan megalithikum yang berbentuk batu bertingkat berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang disebut...

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJRAN 2016/2017

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJRAN 2016/2017 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJRAN 2016/2017 Satuan Pendidikan : MTs / SMP Alokasi Waktu : 60 Menit Kurikulum : K13 Jumlah Soal : 30 Butir Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk : Keadaan Alam Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk : Keadaan Alam Indonesia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Tema Sub Tema Pertemuan Ke/JP : SMP Negeri 1 Prambanan Klaten : VII/1(satu) : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : Keadaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan

Lebih terperinci

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA Pola Kehidupan Manusia Purba Manusia Purba di Indonesia Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia A. Pengertian Apakah kalian sudah pernah membuat peristiwa sejarah? Tentunya setiap manusia sudah membuat

Lebih terperinci

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH www.bimbinganalumniui.com 1. Studi tentang kebudayaan adalah suatu studi yang mempelajari... (A) Gagasan-gagasan untuk mewujudkan tindakan dan artefak (B) Kesenian (C) Karya sastra dan cerita rakyat (D)

Lebih terperinci

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami batas wilayah. 2. Memahami laut dangkal,

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal ,2,3,4, dan 5. 2,3,4,5, dan 1. 3,4,5,1, dan 2.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal ,2,3,4, dan 5. 2,3,4,5, dan 1. 3,4,5,1, dan 2. 1. Perhatikan tahapan zaman pra aksara berikut ini! 1. Mesilitikum 2. Neolitikum 3. Megalitikum 4. Paleolitikum 5. Legam SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.1

Lebih terperinci

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Ekonomi Pertanian di Indonesia Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMP N 2 Ngemplak : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan Standar Kompetensi : 1. Memahami

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis

KATA PENGANTAR. Penulis KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya, sehingga kami dari kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas membuat Makalah Penyebaran Fauna. Kami mengucapkan

Lebih terperinci

Indikator Pencapaian Kompetensi. Alokasi Waktu

Indikator Pencapaian Kompetensi. Alokasi Waktu PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Nama Sekolah : SMP Brigjend Katamso I Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SMP/MTs. Kelas VII

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SMP/MTs. Kelas VII KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2013 SMP/MTs Kelas VII MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Kurikulum 2013, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikembangkan

Lebih terperinci

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia a. Banjir dan Kekeringan Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA 4.1. Letak Geografis Sumba Tengah Pulau Sumba terletak di barat-daya propinsi Nusa Tenggara Timur-NTT sekitar 96 km disebelah selatan Pulau Flores, 295 km disebelah

Lebih terperinci

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam Bab 7 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam Bab ini akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang didasarkan pada potensi alam. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat mengenal aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN IPS

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN IPS KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN IPS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2015 KOMPETENSI INTI DAN IPS SMP/MTs KELAS: VII KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian Disusun Oleh: Faisal Rahmad H. 1231010038 Fabian 1231010039 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Dilakukan Pemerintah dalam Pembangunan Berkelanjutan Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil

Lebih terperinci

11. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SMP/MTs

11. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SMP/MTs 11. KOMPETENSI INTI DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SMP/MTs KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki kurang lebih 17.504 buah pulau, 9.634 pulau belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni

Lebih terperinci

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd SMA N 3 UNGGULAN TENGGARONG PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2009 GEOGRAFI Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan dimuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai suatu negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali gunungapi yang berderet sepanjang 7000 kilometer, mulai dari Sumatera, Jawa,

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya. SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6 1. Berdasarkan letak geografis Indonesia yang berada dalam jalur perdagangan dunia, serta

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Hari/Tanggal :, April 2012 Waktu : 10.00 11.30 Petunjuk Umum: 1. Tulislah lebih dahulu nomor peserta ujianmu pada lembar

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN KARTU SOAL ULANGAN HARIAN Sekolah : SMPN 4 Wates Nama Penyusun : Nurul Khaerotun N Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Semester : VII / 1 (Gasal) Tahun Ajar : 2016 / 2017 N O Standar Kompetensi Kompetensi

Lebih terperinci

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan). Kehidupan Manusia Pra Aksara Pengertian zaman praaksara Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman Praaksara yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2 1. Berdasarkan teori geologi modern, Indonesia terbentuk dari pertemuan beberapa lempeng benua yaitu... Lempeng Eurasia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara

Lebih terperinci

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

SOAL KONSEP LINGKUNGAN 131 SOAL KONSEP LINGKUNGAN 1. Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah a. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa b. Berkurangnya keberagaman biota perairan c. Banyak biota perairan yang mati d.

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

TAHUN PELAJARAN 2007/2008 TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BAB 8 = KERAGAMAN KENAM[AKAN ALAM dan BUATAN di INDONESIA BAB 9 = PERUBAHAN WILAYAH DI INDONESIA BAB 10 = PERSEBARAN GEJALA ALAM 1. Kemampuan memahami keragaman kenampakan alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi yang beragam, dari daratan sampai pegunungan serta lautan. Keragaman ini dipengaruhi

Lebih terperinci

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Sejarah Sosial & Politik Indonesia. Sejarah Sosial & Politik Indonesia Sejarah Ina Modern * Ricklefs: sejarah tertulis dimulai prasasti Yupa, Kutai 400M *3 unsur fundamental sbg kesatuan historis Budaya & agama: Islamisasi Ina 1300 M Unsur

Lebih terperinci

BAB. Bentuk Permukaan Bumi

BAB. Bentuk Permukaan Bumi BAB 8 Bentuk Permukaan Bumi Ketika sedang belajar IPA, ibu guru bertanya kepada Dimas. "Ayo, sebutkan, terdiri dari apakah permukaan bumi kita?" Dimas menjawab, "Permukaan bumi kita terdiri atas daratan

Lebih terperinci

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SEJARAH TRADISI SEJARAH MASA PRA AKSARA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA Tradisi masyarakat Indonesia masa pra-aksara Jejak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Sumber: Gambar 4.1 Peta Provinsi Banten 1. Batas Administrasi Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa yang memiliki luas sebesar 9.160,70

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Prambanan Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema : 1. Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMP N 2 Ngemplak : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan Standar Kompetensi : 1. Memahami

Lebih terperinci

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik. contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia: 1) menempatkan sebuah ruang publik (misalnya: rumah sakit) yang dapat dapat menjangkau wilayah2 sekitarnya dengan mudah, 2) membuka akses transportasi

Lebih terperinci

Inti Sari IPS SMP Kelas VII Semester 1 1

Inti Sari IPS SMP Kelas VII Semester 1 1 Materi Inti IPS Kelas VII Semester 1 1. Letak astronomis adalah letak suatu wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujur 2. Letak astronomis Indonesia antara 6 LU 11 LS dan 95 BT 141 BT 3. Letak geografis

Lebih terperinci

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami potensi angin, gunung api, dan bentang

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN I. : Potensi SDA dan SDM

ULANGAN HARIAN I. : Potensi SDA dan SDM ULANGAN HARIAN I Mata Pelajaran Kelas Materi : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL : IX : Potensi SDA dan SDM I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d dalam

Lebih terperinci

Kondisi Geografis dan Penduduk

Kondisi Geografis dan Penduduk Kondisi Geografis dan Penduduk 1) Kondisi geograis suatu wilayah terdiri dari empat faktor utama yaitu: a) Litosfer (lapisan tanah), b) Atmosfer (lapisan udara), c) Hidrosfer (lapisan air), d) dan biosfer

Lebih terperinci

Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua

Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua Disusun Oleh : Ridha Chairunissa 0606071733 Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Daerah Aliran Sungai

Lebih terperinci

2. Gejala geografi yang paling dominan sebagai penyebab terjadinya banjir di kawasan permukiman di Jakarta

2. Gejala geografi yang paling dominan sebagai penyebab terjadinya banjir di kawasan permukiman di Jakarta TRY OUT UJIAN NASIONAL 003 GEOGRAFI SMA/MA Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal! 2. Sebelum mengerjakan soal, tulislah identitas anda pada Lembar Jawaban yang telah disediakan 3.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. Standart Kompetensi Memahami Usaha Manusia Untuk Mengenali Perkembangan Lingkungannya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. Standart Kompetensi Memahami Usaha Manusia Untuk Mengenali Perkembangan Lingkungannya. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata pelajaran Semester Waktu Kelas Sekolah : SMP Negeri 17 Malang : Geografi : II : 2 x 40 menit : VII : SMPN 17 Malang I. Standart Kompetensi Memahami Usaha

Lebih terperinci

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO : KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH JENJANG PENDIDIKAN : PENDIDIKAN DASAR SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR (/MI) MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) ALOKASI WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah

Lebih terperinci

Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia. SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto

Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia. SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia z Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pra-aksara

Lebih terperinci

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER V Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami rawa, fungsi, manfaat, dan pengelolaannya.

Lebih terperinci

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan Latar Belakang Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang utama memegang posisi penting dalam kelestarian lingkungan. Kemerosotan kemampuan tanah yang ditunjukkan dengan meningkatnya laju erosi dari

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP N 3 Magelang Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : Manusia, Tempat, Lingkungan Materi pembelajaran : Pengertian

Lebih terperinci

KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA DAN PENDUDUK

KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA DAN PENDUDUK KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA DAN PENDUDUK Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Selain keragaman bentuk muka bumi, Indonesia

Lebih terperinci

BAB. Keseimbangan Lingkungan

BAB. Keseimbangan Lingkungan BAB 3 Keseimbangan Lingkungan Pada hari minggu, Dimas dan keluarganya pergi menjenguk neneknya. Rumah nenek Dimas berada di Desa Jangkurang. Mereka membawa perbekalan secukupnya. Ketika tiba di tempat

Lebih terperinci

PENGARUH LETAK GEOGRAFIS TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PENGARUH LETAK GEOGRAFIS TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA TUGAS: PEMASARAN GLOBAL PENGARUH LETAK GEOGRAFIS TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DISUSUN OLEH Oleh: ZAINAL NIM. B2B1 110 33 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR RINTISAN KURIKULUM 2013 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR RINTISAN KURIKULUM 2013 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR RINTISAN KURIKULUM 2013 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Tema : 8.Bumi dan Alam Semesta Nama :... Kelas / smt : III

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 7 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara

Lebih terperinci

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak Geografi Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan

Lebih terperinci

Zulfa Ikhda El Aolady, 2016 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TALKING CHIPS DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPENDAPAT DAN

Zulfa Ikhda El Aolady, 2016 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TALKING CHIPS DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPENDAPAT DAN Universitas Pendidikan repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu SILABUS Satuan Pendidikan Kelas : SMP N 1 Brebes : (delapan) Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI HIDROSFER Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP Siklus Air Dari

Lebih terperinci