BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan dijalankan oleh suatu mesin birokrasi. Birokrasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan dijalankan oleh suatu mesin birokrasi. Birokrasi"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pemerintahan dijalankan oleh suatu mesin birokrasi. Birokrasi merupakan sistem untuk mengatur organisasi yang besar agar diperoleh pengelolaan yang efisien, rasional dan efektif. Melalui birokrasi, pemerintah menjalankan tiga fungsi utamanya yaitu fungsi pembuat kebijakan dan regulasi, fungsi menyelenggarakan dan fungsi pengaturan yang memaksakan adanya kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan standar norma yang berlaku (Dwiyanto, 2006:388). Hal ini sejalan dengan tugas pokok pemerintahan modern yang menurut Ryaas Rasyid (1997,11) pada hakekatnya adalah kepada masyarakat, dengan kata lain tidak diadakan untuk melayani dirinya sendiri tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi tercapai tujuan bersama. Osborne dan Gebler (2000,192) juga mengatakan bahwa pemerintah yang demokratis lahir untuk melayani warganya. Ini artinya bahwa negara dan pemerintah memang dibentuk untuk melayani warga negaranya, menyenangkan warga negaranya demi tercipta kemakmuran yang merata. Kedudukan aparatur pemerintah dalam publik (public services) ini sangat strategis karena akan menentukan sejauhmana pemerintah mampu memberikan yang 1

2 sebaik-baiknya bagi masyarakat. Dengan kata lain dapat dilihat pula sejauhmana negara telah menjalankan perannya dengan baik sesuai dengan tujuan pendiriannya. Berkaitan dengan publik, pemerintah mengeluarkan UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana daerah diberi kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Otonomi daerah ini membawa dampak perubahan bagi publik termasuk di dalamnya adalah kesehatan. Dalam UU No 32 Tahun 2004 ini telah diatur urusan-urusan wajib berskala kebupaten/kota yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah. Salah satu yang menjadi urusan wajib tersebut adalah penanganan bidang kesehatan, yang berarti pemerintah pusat telah mendelegasikan kewenangannya dalam urusan kesehatan termasuk kesehatan kepada daerah untuk merumuskan dan mengembangkan sistem kesehatan di daerah sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat, kondisi kemampuan dan potensi daerah yang ada. Di era otonomi daerah, untuk melakukan perubahan ke arah efisiensi dan responsivitas dalam birokrasi publik dapat dilakukan dengan menciptakan pesaing dari birokrasi itu sendiri. Masuknya sektor swasta dalam bidang kesehatan memicu kompetisi dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien dan memberikan ruang yang lebih besar kepada 2

3 mekanisme pasar untuk terlibat dalam penyelenggaraan publik. Dengan adanya kompetitor dapat mendorong birokrasi pemerintah untuk berbenah diri memperbaiki kinerjanya jika tidak ingin ditinggalkan oleh masyarakat pada alternatif pilihan yang lain. Pemberi kesehatan harus merubah pandangannya untuk lebih berorientasi pada pasar atau konsumen dengan melakukan perbaikan mutu. Perbaikan mutu kesehatan pada birokrasi daerah menunjukkan bahwa daerah tengah melaksanakan amanat UUD 1945 pasal 28 H ayat 1 yang mengatakan secara tegas bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh kesehatan. Pasal ini mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan kesehatan. Dengan demikian sudah menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah untuk menyediakan kesehatan yang layak bagi masyarakat sebagai pengguna layanan (customer). Keberadaan Puskesmas merupakan salah satu bentuk dari kesehatan yang diselenggarakan pemerintah daerah. Puskesmas sebagai salah satu institusi fasilitas pemerintah daerah dan sebagai pemberi kesehatan kepada masyarakat yang berada pada lini terdepan harus mampu menjadi ujung tombak dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai pusat kesehatan masyarakat, pusat pembangunan kesehatan masyarakat dan pusat peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. 3

4 Puskesmas berdasarkan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia memiliki wewenang sebagai pelayan kesehatan dasar. Dengan demikian maka kegiatan wajib di seluruh Puskesmas adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan baik kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya tanpa diskriminasi. Sebagai pelayan kesehatan dasar, puskesmas diharapkan menjadi pusat kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat dan memberikan pro aktif dan responsif. Mengingat tugas nya yang sangat kompleks maka puskesmas dituntut untuk bekerja secara optimal sesuai dengan tugas yang sudah ditentukan dengan penuh tanggung jawab. Kondisi seperti ini akan menuntut puskesmas untuk memberikan terbaik. Pada situasi seperti ini, dalam penyelenggaraan publik, termasuk kesehatan, muncul berbagai tantangan yang berpusat pada satu titik yaitu adanya perubahan yang cepat di berbagai bidang kehidupan, baik perubahan keadaan maupun perubahan perilaku masyarakat. Perubahan yang cepat ini menuntut birokrasi untuk terus menerus melakukan adaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada dan memberikan respon yang tepat. Kecepatan dan ketepatan merespon ini harus menjadi pilihan birokrasi untuk mengembangkan visi kewirausahaan. Birokrasi yang mengembangkan prinsip kewirausahaan akan berusaha menjadi birokrasi yang unggul dan sanggup mengelola sendiri sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien demi kemakmuran masyarakat. Prinsip utamanya 4

5 adalah kemandirian sehingga tidak tergantung pada sumber-sumber kekuatan luar. Hal ini sangat penting ketika birokrasi daerah dituntut untuk bisa mengembangkan kemandirian daerah agar tidak menjadi beban masyarakat nasional. Beberapa prinsip kewirausahaan adalah a) mengembangkan inovasi, b) berorientasi pada produktifitas, c) berani mengambil resiko, d) pantang menyerah, e) outward looking dan peduli pada pelanggan, f) berpikir dan bertindak di luar keterbatasan yang dimiliki. Puskesmas Punung yang berada di Kecamatan Punung, merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kabupaten Pacitan yang berusaha melaksanakan kewajiban dengan wewenang yang dimiliki untuk memberikan jasa kesehatan kepada masyarakat di sekitarnya. Dalam rangka meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan puskesmas di daerah, Puskesmas Punung mengadopsi prinsip-prinsip entrepreneur dalam menyelenggarakan publik. Atas keberhasilannya tersebut Puskesmas Punung mendapat label sebagai Puskesmas Entrepreneur. Inovasi untuk mengembangkan Puskesmas wirausaha ini dimulai dari sekitar tahun 2004 yang datang dari buah pemikiran kepala Puskesmas dan segenap karyawannya. Label puskesmas entrepreneur diperoleh pada tahun 2008 ketika berhasil memanfaatkan dana APBD yang minim yang diperoleh sekitar Rp50 juta setahun secara efektif dan efisien dengan sebisa mungkin tetap memberikan terbaik bagi masyarakat. Padahal idealnya untuk bisa eksis, lembaga membutuhkan anggaran berkisar 300 hingga 350 juta (Jawa Pos, 5

6 Juni 2008). Hal ini menunjukkan bahwa puskesmas bekerja dengan berorientasi pada produktifitas meskipun anggaran terbatas. Pada tanggal 21 September 2011 Puskesmas Punung juga berhasil meraih ISO 9001:2008 (Standard Mutu Pelayanan), sebagai indikator bahwa kualitas yang diberikan telah sesuai dengan standar internasional tentang manajemen mutu (Quality Management System). Beberapa prestasi yang diperoleh Puskesmas Punung berkaitan dengan penyelenggaraan publik dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 1 Prestasi Puskesmas Punung No Nomor Tahun Penghargaan Pemberi Penghargaan /509/408.15/ Evaluasi publik terbaik I Bupati Pacitan Pengembangan Puskesmas entrepreneur Bupati Pacitan Pelaksana publik Bupati Pacitan terbaik /311/408.36/ Puskesmas entrepreneur Bupati Pacitan Puskesmas ISO 9001:2008 Head of NQA 10 penyelenggara /786/408.22/ publik Gubernur Jawa Timur terbaik Sumber : Puskesmas Punung Dalam mengembangkan nilai entrepreneur, memberikan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan adalah hal yang mutlak untuk dilaksanakan. Hal ini karena ukuran keberhasilan penyelenggaraan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima atau disebut pelanggan (customer). 6

7 Kepuasan pelanggan dapat tercapai apabila pelanggan memperoleh sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan (Ratminto. 2010:28). Dari beberapa prestasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa Puskesmas Punung menjadi puskesmas entrepreneur yang menyelenggarakan publik terbaik dan sesuai standar ISO yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan puskesmas merupakan elemen penting dalam menyediakan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu yang disediakan, maka tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap puskesmas merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak terhadap pelanggan. Salah satu instrumen untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat). Di bawah ini adalah perbandingan nilai IKM Puskesmas Punung : Tabel 2 Perbandingan IKM Puskesmas Punung Dari Tahun ke Tahun Tahun Rata-rata tertimbang 2,948 3,126 3,122 IKM 73,70 78,15 78,05 Mutu Pelayanan Baik Baik Baik Sumber : Laporan Pengukuran IKM Terhadap Pelayanan Kesehatan Puskesmas Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan survei yang telah dilakukan pada tahun 2009, 2010 dan 2011 diperoleh nilai IKM Puskesmas 7

8 Punung mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke 2010 dan sedikit mengalami penurunan di tahun Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pengguna jasa puskesmas pada awalnya mengalami peningkatan kepuasan dan di tahun berikutnya agak menurun. Namun nilai konversi IKM selama 3 tahun tersebut semuanya termasuk dalam kategori mutu baik. Di samping itu, kinerja kesehatan puskesmas juga dapat dilihat dari jumlah kunjungan masyarakat ke sarana kesehatan tersebut. Dibawah ini akan disajikan data mengenai jumlah kunjungan pasien ke puskesmas. Tabel 3 Jumlah Kunjungan Penduduk Ke Puskesmas Punung Visit Rate No Tahun Jumlah Penduduk Jumlah % , , , , ,08 Sumber : laporan tahunan UPT puskesmas punung(diolah) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan masyarakat ke puskesmas mengalami pasang surut selama lima tahun terakhir. Namun jika dilihat dari persentase kunjungan menunjukkan jumlah yang luar biasa karena mencapai rata-rata 85% jumlah penduduk yang berkunjung. Dengan jumlah tersebut bisa menjadi indikator bila kualitas Puskesmas Punung mengalami kemajuan. Dengan kualitas yang baik, masyarakat yang 8

9 selama ini berobat langsung menuju rumah sakit beralih pengobatannya ke puskesmas. Prestasi yang diraih puskesmas, data IKM dengan mutu baik dan rata-rata 85% jumlah kunjungan pasien tersebut di atas menunjukkan bahwa puskesmas memberikan kepuasan pada pelanggan. Namun jika nilai IKM dilihat dari perbandingan nilai rata-rata dari setiap unsur di Puskesmas Punung, maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4 Perbandingan Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Puskesmas Punung Kode Unsur Pelayanan Nilai Rata-rata U1 Prosedur 3,049 3,180 3,107 U2 Persyaratan 3,028 3,133 3,093 U3 Kejelasan petugas 2,965 3,160 3,153 U4 Kedisiplinan petugas 2,957 3,107 3,107 U5 Tanggung jawab petugas 2,993 3,233 3,253 U6 Kemampuan petugas 2,957 3,173 3,113 U7 Kecepatan petugas 3,085 3,073 3,067 U8 Keadilan mendapatkan 2,986 3,133 3,340 U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,049 3,280 3,340 U10 Kewajaran biaya 3,035 3,107 3,127 U11 Kepastian biaya 2,859 3,027 3,187 U12 Kepastian jadwal 2,745 3,007 3,063 U13 Kenyamanan lingkungan 3,021 3,147 3,147 U14 Keamanan lingkungan 2,788 3,273 3,167 Sumber : Laporan Pengukuran IKM Terhadap Pelayanan Kesehatan Puskesmas Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nilai rata-rata dari setiap unsur. Dari setiap unsur ada yang mengalami kenaikan, ada yang mengalami penurunan dan ada yang memiliki nilai rata-rata terendah. Jika unsur-unsur lain 9

10 nilai rata-ratanya ada yang terus mengalami kenaikan dan naik turun, yang menarik adalah nilai rata-rata untuk unsur ke tujuh yaitu kecepatan petugas yang memiliki pola penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan unsur ke dua belas yakni kepastian jadwal, pola nilai rata-ratanya selalu menempati urutan terbawah. Penurunan nilai rata-rata menunjukkan penurunan tingkat kepuasan pelanggan, sedangkan nilai terendah menunjukkan kepuasan terendah dari pelanggan atas unsur tersebut dibandingkan dengan unsur lainnya. Hal ini berarti meskipun secara keseluruhan nilai IKM memberikan kepuasan pada pelanggan, namun dari unsur-unsurnya ada yang mengalami penurunan dan ada yang selalu memberikan kepuasan terendah. Permasalahan berkaitan dengan nilai rata-rata kecepatan petugas dan kepastian jadwal dapat dibandingkan dengan nilai ratarata unsur dari puskesmas lain sebagai berikut : Unsur Pelayanan Prosedur Persyaratan Kejelasan petugas Kedisiplinan petugas Tanggung jawab petugas Kemampuan petugas Kecepatan Tabel 5 Perbandingan Nilai IKM Dengan Puskesmas Lainnya Nawangan Arjosari Ngadirojo Punung ,227 3,218 3,247 3,087 3,213 3,293 3,074 3,240 3,235 3,049 3,180 3,107 3,133 3,184 3,067 3,000 3,200 3,277 3,108 3,087 3,128 3,028 3,133 3,093 3,193 3,204 3,160 3,065 3,180 3,373 3,067 3,240 3,248 2,965 3,160 3,153 3,113 3,136 3,073 2,875 3,173 3,227 3,027 3,027 3,248 2,957 3,107 3,107 3,160 3,204 3,127 3,043 3,227 3,333 3,322 3,100 3,315 2,993 3,233 3,253 3,047 3,224 3,100 3,066 3,180 3,333 3,110 3,093 3,215 2,957 3,173 3,113 2,953 3,075 3,067 2,870 3,040 3,193 2,959 3,020 3,060 3,085 3,073 3,067 10

11 Lanjutan tabel 5 Unsur Pelayanan Nawangan Arjosari Ngadirojo Punung Keadilan 3,140 3,197 3,167 3,105 3,153 3,233 3,101 3,047 3,242 2,986 3,133 3,340 mendapatkan Kesopanan 3,140 3,279 3,240 3,145 3,293 3,367 3,147 3,127 3,315 3,049 3,280 3,340 keramahan petugas Kewajaran 3,100 3,299 3,100 2,956 3,207 3,313 3,080 3,047 3,128 3,035 3,107 3,127 biaya Kepastian 3,533 3,367 3,447 3,021 3,320 3,420 3,201 3,093 3,168 2,859 3,027 3,187 biaya Kepastian 3,449 3,361 3,173 2,884 3,220 3,420 3,203 3,154 3,121 2,745 3,007 3,063 jadwal Kenyamanan 3,067 3,122 3,107 2,971 3,253 3,253 3,121 3,093 3,215 3,021 3,147 3,147 lingkungan Keamanan lingkungan 3,213 3,286 3,167 3,130 3,300 3,267 3,176 3,467 3,295 2,788 3,273 3,167 Sumber : Laporan Pengukuran IKM Terhadap Pelayanan Kesehatan Puskesmas *ket : merah : nilai terendah biru : nilai menurun Dengan membandingkan nilai unsur-unsur dengan puskesmas lain dapat dilihat di Puskesmas Nawangan kecepatan petugas selama tiga tahun berturut-turut memiliki nilai terendah. Unsur kepastian jadwal nilainya menurun dari tahun ke tahun. Sedangkan unsur yang lainnya mengalami pasang surut, hanya prosedur yang nilainya terus naik. Di Puskesmas Arjosari kecepatan petugas juga memiliki nilai terendah dibandingkan unsur yang lain. Namun dalam kepastian jadwal mengalami peningkatan nilai bersamaan dengan beberapa unsur yang lain. Di Puskesmas Ngadirojo kecepatan petugas juga memiliki nilai rata-rata terendah dan kepastian jadwal mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan 11

12 di Puskesmas Punung kecepatan petugas mengalami penurunan setiap tahun dan nilai rata-rata terendah selalu melekat pada unsur kepastian jadwal. Dari perbandingan empat puskesmas diperoleh gambaran bahwa puskesmas tersebut memiliki kecenderungan yang sama berkaitan dengan masalah kecepatan petugas dan kepastian jadwal. Kedua unsur tersebut nilainya mengalami penurunan dari tahun ke tahun atau selalu menempati nilai terendah selama tiga tahun berturut-turut. Dapat dikatakan bahwa unsur tersebut memiliki kesamaan berkaitan dengan tingkat kepuasan pelanggan yang lebih rendah dibandingkan yang lain. Melihat hasil survei IKM tersebut, ternyata senada dengan apa yang diungkapkan oleh pasien pada saat dilakukan wawancara awal (pra survei). Berikut pernyataan dari pasien : Ini lagi mriksakan anakku mbak, udah tiga hari nggak sekolah, panas sama batuk..tadi kesini sama bapake dari rumah jam 6 pagi kan jauh biar nggak kesiangan, kalau dari sini sekitar 18 kilo di Ploso. Malah sampai sini belum buka kok, lha ini malah udah siang pak dokter belum datang. Luama nunggunya. Tau gini datang siang wae kan bisa nyawah sik. Dan dari hasil observasi hari itu dokter yang dimaksud baru datang dan mulai memeriksa pasien pada pukul WIB. Selain itu pasien lain mengatakan bahwa : Sekarang mau kontrol aja kok. Kalau yang kemarin iya itu mbak, pas nganter anakku mau kontrol dan nglepas jahitannya malah doktere nggak ada. Nggak jelas juga itu kemana pas aku tanyain ke Bu Susilo. Akhire ming dilihat sama perawat aja. Sebenarnya kurang marem itu. 12

13 Dari pernyataan di atas pasien merasa bahwa di Puskesmas lama karena petugas yang belum hadir meskipun sudah waktunya jam. Pasien harus menunggu lama sampai berjam-jam untuk bertemu dokter. Selain itu petugas juga tidak ada ditempat dan tidak jelas keberadaannya yang membuat pasien harus menunggu bahkan akhirnya hanya dilayani oleh perawat. Gambaran tersebut di atas mengisyaratkan bahwa pelanggan membutuhkan komitmen dan tindakan nyata petugas dalam memberikan. Tindakan ini menunjukkan bahwa petugas telah mengabaikan janji layanan Puskesmas Punung yang tergantung besar di dindingnya yakni Kami sanggup memberikan terbaik kepada masyarakat. Kepuasan pelanggan (masyarakat) dapat dicapai apabila aparatur pemerintah yang terlibat langsung dalam, dapat mengerti dan menghayati serta berkeinginan untuk melaksanakan prima dengan berpegang pada visi, misi dan standar yang ditentukan. Data jumlah kunjungan pasien dan data statistik tentang konversi IKM menunjukkan kinerja Puskesmas Punung berada dalam predikat baik. Hal ini berdasarkan pada standar nilai konversi IKM yang telah ditetapkan yaitu : Tabel 6 Nilai persepsi, interval IKM, interval konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Persepsi Nilai Interval IKM Nilai Interval Konversi IKM Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan 1 1,00-1, ,75 D Tidak Baik 2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang Baik 3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik 4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat Baik Sumber : Ratminto, 2010:

14 Nilai rata-rata tertimbang dari unsur-unsur Puskesmas Punung selama tahun 2009, 2010, 2011 adalah 2,948; 3,126 ; 3,122 yang semuanya berada pada kisaran nilai interval IKM 2,51-3,25 dengan mutu B dan kinerja unit baik. Namun jika ditelisik lebih dalam ternyata ada penurunan dalam unsur kecepatan petugas dan kepastian jadwal yang selalu memiliki nilai terendah dan diperkuat dengan wawancara pra survey seperti yang diuraikan sebelumnya dimana pasien mengeluhkan di Puskesmas Punung berkaitan dengan unsur-unsur tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat masalah dalam yang diberikan kepada masyarakat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap di Puskesmas Punung? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan masyarakat? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui dan menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap yang diberikan oleh Puskesmas Punung. 2. Mengetahui dan menganalisis faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat. 14

15 D. Manfaat Penelitian 1. Diketahui kinerja instansi pemerintah, khususnya Puskesmas Punung sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan kinerja publik bidang kesehatan. 2. Diketahui dimensi-dimensi yang merupakan kekurangan dari publik tersebut beserta faktor yang mempengaruhinya sehingga bisa dijadikan bahan masukan ke depan bagi instansi pemerintah agar dapat lebih meningkatkan kinerja nya kepada publik/masyarakat 3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi kajian di bidang publik 15

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP KATA PENGANTAR Salah satu indikasi kepemerintahan yang baik dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat dalam menentukan kebijakan publik yang akan diambil oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pelayanan Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi bukanlah pada keuntungan, melainkan pada kepuasan pelanggan, dalam hal ini kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kelurahan Blimbing Kecamatan

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BLH INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SURVEY TERHADAP PENGGUNA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL SEMESTER I TAHUN 2017 [Type your address] [Type your phone number] [Type your e-mail address] DINAS

Lebih terperinci

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2015. Pelayanan Publik

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008 telah menuntut pemerintah daerah (kabupaten dan kota) untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsinya.

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik. Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik. Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia telah berjalan selama tujuh belas tahun, berbagai usaha dan inovasi telah dilakukan untuk mencari model yang lebih efektif dalam mewujudkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENETAPAN CAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN JASA PELAYANAN FISIOTERAPI PADA OKTOBER 2009 DI PUKESMAS SE- KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN JASA PELAYANAN FISIOTERAPI PADA OKTOBER 2009 DI PUKESMAS SE- KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN JASA PELAYANAN FISIOTERAPI PADA OKTOBER 2009 DI PUKESMAS SE- KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai

Lebih terperinci

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan Oleh: Marita Ahdiyana Abstrak Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance adalah memberikan pelayanan prima kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi mutu yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas (KRC) - LIPI, merupakan

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE JANUARI S.D DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan bersih (clean government) dan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah melaksanakan reformasi birokrasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA TAHUN 2014 1 Pengantar Upaya pemerintah dalam melakukan reformasi birokrasi dalam bidang tata kelola pemerintahan selama beberapa tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menghadapi masyarakat pengguna jasa. Aparat birokrasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menghadapi masyarakat pengguna jasa. Aparat birokrasi dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Paradigma birokrasi yang panjang dan berbelit-belit telah menyulitkan rakyat dalam mendapatkan pelayanan karena itu diperlukan kesadaran dari segenap aparat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PEMERINTAH KOTA SAMARINDA Jalan Basuki Rahmat No.78, Gedung Graha Tepian Samarinda 7512 Telp. (0541)739614, Fax. (0541)741286 SMS Center/SMS Pengaduan : 08115843555 Web:www.bpptsp.samarindakota.go.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas Pelayanan Kesehatan tidak terlepas dari kualitas suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan sektor jasa semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan sektor jasa semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan sektor jasa semakin bertambah penting dalam usaha peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS Hamka (Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Maluku Husada) ABSTRAK Penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan publik

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Birokrasi merupakan instrumen untuk bekerjanya suatu administrasi, dimana birokrasi bekerja berdasarkan pembagian kerja, hirarki kewenangan, impersonalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan, semakin meningkat pula kualitas keinginan dan tuntutan kepuasan masyarakat pengguna jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk menjamin kesehatan diperlukan suatu sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi

Lebih terperinci

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) 1. Pendahuluan Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, maka

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 A. LATAR BELAKANG Meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 2016 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 PADA BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang semakin baik dan modern akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik di Indonesia masih sangat rendah. Demikian salah satu kesimpulan Bank Dunia yang dilaporkan dalam World Development Report 2004 dan hasil

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG PERIODE JANUARI - JUNI 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015 MALANG Oktober 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang

Lebih terperinci

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. IKM - I 2016 Page 1

PENDAHULUAN. IKM - I 2016 Page 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Lebih terperinci

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA LAPORAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2017 SEMESTER 1 BPSDMP KEMENTERIAN PERTANIAN SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang Dasar 1945 telah mengamanatkan,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. penerimaan pemerintah (Nurcholis, 2006). Ada beberapa jenis desentralisasi

BAB I. PENDAHULUAN. penerimaan pemerintah (Nurcholis, 2006). Ada beberapa jenis desentralisasi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami perubahan sistem dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Desentralisasi dapat diartikan sebagai pengalihan kewenangan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud, Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud, Tujuan dan Sasaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 UNIT KEMAHASISWAAN POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA 2015 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan yang digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan yang digunakan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan yang digunakan dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan publik akan suatu bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017 LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Peran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi sangat dibutuhkan dalam upaya mengurangi resiko bencana seperti banjir,

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 DINAS PARIWISATA, SENI BUDAYA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 DINAS PARIWISATA, SENI BUDAYA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 DINAS PARIWISATA, SENI BUDAYA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015 2014 LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Y.M.E. yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah merupakan suatu bentuk perwujudan pendelegasian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah merupakan suatu bentuk perwujudan pendelegasian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan suatu bentuk perwujudan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dimana Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM PERIODE 2016 BEKERJASAMA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM DENGAN BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENKO POLHUKAM 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA PERIODE Januari Desember 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS)

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) Semester II TAHUN 2015 BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi publik merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan, sementara fenomena globalisasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan, sementara fenomena globalisasi ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik merupakan landasan bagi pembuatan dan penerapan kebijakan negara yang demokratis dalam era globalisasi. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia dan menjadi hak asasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia dan menjadi hak asasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia dan menjadi hak asasi setiap manusia. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat

Lebih terperinci

LAPORAN IKM (INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT) SEMESTER I & II. 1. Januari s.d. Juni Juli s.d. November 2016

LAPORAN IKM (INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT) SEMESTER I & II. 1. Januari s.d. Juni Juli s.d. November 2016 LAPORAN IKM (INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT) SEMESTER I & II 1. Januari s.d. Juni 2016 2. Juli s.d. November 2016 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT LINGKUP UPT DITJEN TP Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang berkualitas dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang berkualitas dan terus meningkat dari waktu ke waktu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah sebagai daerah yang otonom mempunyai kebebasan yang luas untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya untuk mendapatkan pelayanan publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang prima untuk semua penduduknya sesuai dengan yang telah diamanatkan didalam undang

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 UNIT PELAYANAN PUBLIK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDA ACEH DISUSUN OLEH : Nurbaiti, SE Mahlinda, ST, MT BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999

BAB 1 PENDAHULUAN Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kebijakan otonomi daerah mulai dilaksanakan secara penuh pada Januari 2001. Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2015

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2015 LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2015 UNIT PELAYANAN PUBLIK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDA ACEH DISUSUN OLEH : Nurbaiti, SE Mahlinda, ST, MT BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Dasar 95 telah mengamanatkan, bahwa Negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aparatur pemerintah sebagai abdi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesehatan adalah merupakan hak dan investasi bagi semua warga negara Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum dalam

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015 Layanan Sertifikasi Pengujian Kalibrasi Pelatihan Batikmark Kunjungan Workshop Balai Bulan Januari 1 3.05 BAIK 5 3.20 BAIK 0 0.00-3 3.29 SANGAT BAIK 0 0.00-0 0.00-1 3.62 SANGAT BAIK 10 3.29 BAIK Februari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan hak asasi bagi seluruh rakyat. Pelayanan publik dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 186/KA/IX/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014 LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014 BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR 2014 Page 1 of 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam

Lebih terperinci

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015 HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN Periode Juli Desember 2015 1 OUTLINE 1 2 Latar Belakang Tujuan Metode Manfaat Unsur Penilaian Responden Nilai Persepsi Interval IKM Mutu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK Kinerja pelayanan publik selalu mengalami perbaikan dan koreksi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017 LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

SURVEY KEPUASAN PELANGGAN. RSJD Dr. RM. Soedjarwadi PROVINSI JAWA TENGAH di KLATEN

SURVEY KEPUASAN PELANGGAN. RSJD Dr. RM. Soedjarwadi PROVINSI JAWA TENGAH di KLATEN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN RSJD Dr. RM. Soedjarwadi PROVINSI JAWA TENGAH di KLATEN 2014 Latar Belakang Keputusan MENPAN No. 25 Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, secara umum pemberlakuan otonomi daerah pada. hakekatnya memberikan mandat kepada pemerintah daerah untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, secara umum pemberlakuan otonomi daerah pada. hakekatnya memberikan mandat kepada pemerintah daerah untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan yang dilakukan secara desentralisasi telah berjalan lancar, secara umum pemberlakuan otonomi daerah pada hakekatnya memberikan mandat kepada pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah kondisi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah kondisi yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah faktor terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena kesehatan dapat mendukung kemampuan setiap manusia dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SATPAS POLRES

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanankan dengan dilatar belakangi oleh semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan aparatur pemerintah yang diberikan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2014, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI

LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A 1 LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN I. Pendahuluan Pusdiklat BATAN adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga Negara

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan sejak tahun 2001

BABl PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan sejak tahun 2001 BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan sejak tahun 2001 menuntut sebuah birokrasi yang kompeten dan profesional. Birokrasi yang kompeten dan profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Survey Kepuasan Pelanggan 2014

BAB I PENDAHULUAN. Survey Kepuasan Pelanggan 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan menyangkut keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berpijak dari kesehatan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, dimana hal tersebut merupakan indikator bagi pengukuran kesejahteraan manusia. Maka dengan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. merupakan kategori Amat Baik karena berada pada rentang nilai Interval

BAB 5 PENUTUP. merupakan kategori Amat Baik karena berada pada rentang nilai Interval BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor Kep/23/M.PAN/2/2004 diperoleh

Lebih terperinci