BAB II URAIAN TEORITIS. Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II URAIAN TEORITIS. Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial"

Transkripsi

1 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. PENGERTIAN BANK Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Pengertian bank pada saat ini berkembang, sebagai bukti seperti dalam undangundang RI No. 7, tahun 1992 yang direvisi dengan UU nomor 10 Tahun 1998, Bab I Pasal I.I tertulis : bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepaada masyarakat dalam rangka meningkatkan tarap hidup rakyat banyak. Menurut Faisal, dkk(1996:p.6), pengertiannya yaitu bank dibebani suatu misi dalam perekonomian Indonesia, yakni meningkatkan tarap hidup rakyat banyak. Artinya dana yang terhimpun perlu dialokasikan kepada masyarakat dalam bentuk kredit agar daya beli dan atau modal usaha masyarakat dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan laju dan pemerataan pembangunan ekonomi Indonesia. Tentunya bank dalam mengemban misi tersebut tidak berarti mengabaikan kesehatan usaha bank itu sendiri, keduanya harus berjalan secara proporsional. Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Pemeliharaan 7

2 kesehatan bank antara lain dilakukan dengan tetap menjaga likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu. Kesiapan memenuhi kewajiban setiap saat ini, menjadi semakin penting artinya mengingat peranan bank sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Disamping faktor likuditas, keberhasilan usaha bank juga ditentukan oleh kesanggupan para pengelola dalam menjaga rahasia keuangan nasabah yang dipercayakan kepadanya serta keamanan atas uang atau aset lainnya yang dititipkan pada bank. Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan yaitu: a. Menghimpun dana ( Saving ) b. Menyalurkan dana ( Lending ) dan c. Memberikan jasa Bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa Bank lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan di atas. Pengertian menghimpun maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh Bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah simpanan giro, tabungan, sertifikat deposito, 8

3 serta deposito berjangka di mana masing-masing jenis simpanan yang ada memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri. Kegiatan penghimpunan dana ini sering disebut dengan Funding. Strategi Bank dalam menghimpun dana adalah dengan memberikan rangsangan berusaha balas jasa yang menarik dan menguntungkan. Balas jasa tersebut dapat beupa bunga Bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bagi hasil, bagi Bank yang berdasarkan prinsip syariah. Kemudian rangsangan lainnya dapat berupa cendera mata, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin beragam dan menguntungkan balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya di Bank. Selanjutnya pengertian menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan, dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi Bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi Bank yang berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan menyalurkan dana ini juga dikenal dalam perbankan dengan istilah Lending. Dalam pemberian kredit disamping dikenakan bunga Bank juga mengenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit (debitur) dalam benuk biaya administrasi serta biaya provisi dan komisi. Sedangkan bagi bank yang bedasarkan prinsip syariah berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal. Besar kecilnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Di samping bunga simpanan pengaruh 9

4 besar kecilnya bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan risiko kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya. Bagi perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional, keuntungan utama diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini di Bank dikenal daengan istilah spread based. Jika suatu Bank mengalami suatu kerugian dari selisih bunga, di mana suku bunga simpanan laebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah ini dikenal dengan nama negatif spread. UU Nomor 10 Tahun 1998, yang merupakan revisi UU Nomor 7 Tahun 1992, telah menetapkan dua jenis bank yang beroperasi di Indonesia, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Hakikatnya, perubahan tersebut sangat mendasar, yang bersumber dari transformasi sistem finansial global. 2.2 JENIS JENIS BANK Bank Umum Para ahli ekonomi mendefenisikan bank umum ( Bank komersial ) sebagai instituisi keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Bank umum juga disebut juga sebagai lembaga depositori karena diizinkan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang (giral), bank umum juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral ( BPUG ). Bank umum memiliki keunggulan dalam pengelolaan kredit karena sejak awal bank umum sudah melakukan penyaluran kredit, maka bank umum mempunyai kemampuan secara alamiah untuk mengelola kredit dalam jumlah yang sangat besar, dan 10

5 memiliki sumber daya manusia yang paling banyak dan paling komplit dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, selain SDM, bank umum juga merupakan lembaga yang memiliki jaringan kerja dan informasi yang paling luas dan kuat. Fungsi dan peranan bank umum dalam perekonomian seperti yang diuraikan dibawah ini: - Penciptaan Uang, uang yang diciptakan oleh bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat pemindahbukuan ( kliring ) - Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran, salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran, seperti kliring, transfer uang, penerimaan setoran setoran, pemberian fasilitas pembyaran dengan tunai, kredit, fasilitas fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastic dan system pembayaran elektronik. - Penghimpunan Dana Simpanan, dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dan simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. - Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional, kesulitan kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda Negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skla internasional akan memudahkan penyelesaiaan transaksi transaksi tersebut. - Penyimpanan Barang Barang Dan Surat Berharga, masarakat dapat menyimpan barang barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, 11

6 dan ijazah dalam kotak kotak yang sengaja disediakan oleh bank umum untuk disewa ( safety box atau safe deposit box ). - Pemberian Jasa Jasa Lainnya, pemberian jasa oleh bank umum semakin banyak variasinya dan semakin luas, seperti mengambil dan mengirim uang melalui ATM, dan membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa bank Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan penyerdehanaan jenis bank yang terdapat di Indonesia sesuai dengan undang undang perbankan No. 7 Tahun 1992, maka jenis bank yang terdapat di Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu tetapi bukan giro atau simpanan lain yang dapat ditarik dengan cek. Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat ini terasa semakin penting sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan jasa jasa perbankan bagi masyarakat pedesaan, seperti yang tertuang dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia tentang Perkreditan rakyat No. 71 Tahun 1992 bahwa : Bank Perkreditan Rakyat yang berfungsi sebagai badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dananya bagi masyarakat, harus mampu menunjang modernisasi pedesaan dan memberikan pelayanan bagi golongan ekonomi lemah / pengusaha kecil. a. Ruang Lingkup Kegiatan Usaha BPR - Menghimpun Dana Sesuai dengan ketentuan UU No.7/1992 pasal 13, dana dari masyarakat yang boleh dihimpun oleh BPR adalah simpanan deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang 12

7 dipersamakan dengan itu. Dalam praktiknya, BPR umumnya memprioritaskan dana dalam bentuk simpanan tabungan dan deposito. - Menyalurkan Dana Kegiatan menyalurkan dana yang terutama adalah memberikan kredit. Ada tiga kategori kredit utama yang disalurkan yang disalurkan oleh BPR, yaitu kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Kredit modal kerja dan investasi diberikan berkaitan dengan pengembangan usaha. Sedangkan kredit konsumsi untuk kegiatan konsumsi. Untuk mengoptimalkan dana yang tersedia, Bank Indonesia mengizinkan BPR untuk menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Larangan larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat : Pada pasal 14 UU No.7/1992 memberikan ketentuan tentang kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh ( larangan larangan ) BPR yang meliputi : 1. Melakukan simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. 2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing 3. Melakukan Penyertaan Modal 4. Melakukan usaha Perasuransian 5. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam UU No.7/1992, pasal 13. Selain ruang lingkup kegiatannya terbatas, wilayah operasional BPR juga dibatasi pada tingkat kecamatan dan pedesaan pedesaan dengan modal disetor minimal Rp.1 milliar. Jika BPR ingin beroperasi di tingkat propinsi, mereka harus meningkatkan modal disetor menjadi minimal Rp.2 milliar. 13

8 2.3 SUMBER DANA BANK Meskipun suatu bank tidak dapat menentukan dan atau mengatur secara mutlak jumlah dana yang dapat dihimpun pada suatu tingkat yang dikehendaki, namun bank bagaimanapun dapat mempengaruhi jumlah dana yang dihimpun sampai pada tingkat tertentu. Menurut Dahlan Siamat (1993 : 99), dana bank dilihat dari sumbernya dapat dibedakan antara dana ekstern yaitu dana yang dihimpun dari luar bank, dan dana intern yaitu dana yang dihimpun dari dalam bank itu sendiri. Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan (1993 : 84), dana -dana bank yang digunakan sebagai alat bagi operasional suatu bank bersumber atau berasal dari dana-dana sebagai berikut : 1. Dana pihak kesatu Dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yang berasal dari para pemegang saham. 2. Dana pihak kedua Dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman dari pihak luar. 3. Dana pihak ketiga Dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan dari pihak masyarakat. Sesuai dengan batasan masalah sebelumnya, maka hanya dana pihak ketiga saja yang akan penulis uraikan. Dana Pihak Ketiga (Dana Dari Masyarakat) Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat. Sumber dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan 14

9 relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya, selain itu dapat dilakukan secara efektif dengan memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan memberikan berbagai fasilitas yang menarik lainnya seperti hadiah, ATM dan pelayanan yang memuaskan. Keuntungan lain dari dana yang bersumber dari masyarakat adalah jumlahnya yang tidak terbatas, baik berasal dari perseorangan (rumah tangga), perusahaan maupun lembaga masyarakat lainnya. Sedangkan kerugiannya adalah biayanya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan dana dari modal sendiri, misalnya untuk biaya bunga atau biaya promosi. Ada 3 (tiga) jenis simpanan pada bank sebagai sarana untuk memperoleh dana dari masyarakat, yaitu : 1. Giro (Demand Deposit) Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang dapat digunakan oleh pemiliknya sebagai alat pembayaran, dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya (SPPL) atau dengan cara pemindahbukuan. Rekening giro sering disebut juga dengan rekening koran yang dapat digunakan untuk menatausahakan kredit yang diberikan dalam bentuk rekening giro. Jenis rekening giro dapat berupa : a. Rekening atas nama perorangan. b. Rekening atas nama suatu badan usaha atau lembaga. c. Rekening bersama atau gabungan. Sifat sumber dana ini dapat dikategorikan sebagai sumber dana yang sangat labil dan tidak memiliki jatuh tempo. Kelebihan sumber dana ini adalah biayanya relatif lebih murah. Bunga yang dibayarkan bank kepada pemegang rekening ini disebut sebagai jasa giro. Persentase jasa giro yang diberikan cukup bervariasi antara bank satu dengan bank 15

10 lainnya, akan tetapi pada umumnya masih lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga deposito berjangka maupun tabungan. 2. Deposito (Time Deposit) Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan (pihak ketiga) dengan bank yang bersangkutan. Dilihat dari sudut biaya dana, maka dana yang bersumber dari simpanan dalam bentuk deposito ini merupakan dana yang relatif mahal dibandingkan dengan sumber dana lainnya, misalnya giro atau tabungan. Sumber dana ini dapat dikategorikan sebagai sumber dana semi tetap. Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap dibank karena para pemega ngnya (deposan) tertarik dengan tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat jatuh tempo bila dia (deposan) tidak ingin memperpanjang jangka waktu simpanannya, maka dananya dapat ditarik kembali. Dalam praktiknya terdapat 3 (tiga) jenis deposito yaitu : a. Deposito berjangka Deposito berjangka adalah deposito yang dibuat atas nama dan tidak dapat dipindahtangankan. b. Sertifikat deposito Sertifikat deposito adalah deposito yang diterbitkan atas unjuk dan dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan serta dapat dijadikan sebagai jaminan bagi permohonan kredit. c. Deposit on call Deposit on call adalah deposito yang saat penarikannya harus diberitahukan terlebih dahulu kepada bank pada waktu yang ditetapkan sesuai dengan kebijakan dan 16

11 peraturan bank yang bersangkutan. Biasanya hanya digunakan untuk deposan yang memiliki uang dalam jumlah besar dan sementara waktu belum digunakan. 3. Tabungan (Saving Deposit) Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Berbeda dengan simpanan giro yang dapat digunakan oleh para pengusaha atau para pedagang untuk melakukan transaksi, tabungan lebih ditujukan untuk maksud berjaga -jaga atau keamanan dana oleh masyarakat luas. Selain itu bila dibandingkan dengan giro atau deposito, peranan tabungan dalam komposisi sumber dana perbankan relatif lebih kecil. Tingkat fluktuasi dana tabungan ini dianggap sangat kecil dan tidak selabil dana yang bersumber dari giro. Dana Yang Bersumber Dari Lembaga Lain. Dalam prakteknya sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika Bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua. Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi tertentu. Perolehan dana sumber ini antara lain dapat diproleh dari: 1. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada Bank-bank yang menalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu. 17

12 2. Pinjaman antar Bank (Call Money), biasanya pinjaman ini diberikan kepada Bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi jika dibanding dengan pinjaman lainnya. 3. Pinjaman dari Bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri. 4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SBPU diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya ALOKASI DANA BANK Dana yang telah berhasil dihimpun dari berbagai sumber tersebut diatas, perlu dikelola secara efektif dan efisien dengan mempersiapkan strategi penempatan dana berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, karena penempatan dana mempunyai beberapa tujuan yaitu : 1. Untuk mencapai tingkat profitabilitas yang cukup. 2. Untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman. Untuk mencapai tujuan tersebut, alokasi dana bank perlu diarahkan sedemikian rupa sehingga pada saat diperlukan, semua kepentingan nasabah dapat dipenuhi. Penggunaan dana bank pada prinsipnya dapat diklasifikasikan atas dasar : 1. Prioritas penggunaan dana Dana bank berdasarkan prioritas penggunaan terdiri atas : 18

13 a. Cadangan primer (primary reserve), merupakan prioritas pertama dan yang paling utama dalam alokasi dana bank. b. Cadangan sekunder (secondary reserve), merupakan prioritas kedua dan sebagai pelengkap atau cadangan pengganti bagi cadangan primer. c. Penyaluran kredit, merupakan prioritas ketiga dalam alokasi dana bank setelah mencukupi cadangan primer serta kebutuhan cadangan sekunder. d. Investasi portofolio, merupakan prioritas terakhir dalam alokasi dana bank dimana dana yang dialokasikan dalam kategori ini adalah dana sisa setelah penanaman dana dalam bentuk kredit telah memenuhi kriteria atau target tertentu. 2. Sifat aktiva Alokasi dana bank berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana bank kedalam bentuk-bentuk aktiva, yaitu : a. Penanaman dana dalam aktiva produktif Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif terdiri atas kredit yang diberikan, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan penyertaan modal. b. Penanaman dana dalam aktiva tidak produktif Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank kedalam aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva tidak produktif terdiri atas alat-alat likuid atau cash asset serta aktiva tetap dan inventaris. 19

14 Penempatan (alokasi) dana bank yang merupakan prioritas ketiga dalam alokasi dana bank setelah mencukupi cadangan primer serta kebutuhan cadangan sekunder yaitu : 2.5 Kredit Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa yunani yaitu credere yang artinya kepercayaan, sedangkan dalam bahasa latinnya yaitu creditum yang artinya kepercayaan dan kebenaran. Oleh karena itulah dasar kredit ialah kepercayaan, seseorang atau suatu badan usaha yang memberkan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) dimasa medatang akan sanggup memenhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan itu dapat berupa barang, uang atau jasa. Jika kita kaitkan dengan bank berarti bank selaku kreditur percaya meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah, karena debitur dapat dipercayai kemampuannya membayar lunas pinjamannya setelah jangka waktu yang telah ditentukan. Pengertian kredit dalam arti ekonomi dapat didefenisikan sebagai berikut Penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik bentuk barang maupun jasa. Berdasarkan pengertian diatas, berarti jika terjadi pemberian kredit maka pihak yang kelebihan dana memberikan kepada pihak yang kekurangan dana, dimana pihak yang memerlukan dana berjanji akan mengembalikan dana tersebut dalam waktu tertentu dimasa yang akan datang dimana tenggang waktu antara pemberian kredit dan penerimaan kembali kredit merupakan suatu masa yang abstrak. Dalam hal ini terdapat dua pihak yang berkepentingan langsung yaitu pihak kelebihan dana ( pemberi kredit ) dan pihak yang kekurangan dana ( penerima kredit ). Unsur unsur kredit terdiri dari : 20

15 * Kepercayaan ( trust ) Adanya suatu pemberian uang / tagihan atas barang kepada pihak lain harus didasari rasa saling percaya antara kedua belah pihak bahwa pada saat yang telah dijanjikan si penerima uang / tagihan akan membayar/melunasi utangnya. * Resiko ( Risk ) Pemberian kredit menimbulkan suatu resiko dimana jangka waktu kredit merupakan masa yang abstrak. Resiko timbul pada kredit karena uang jasa barang telah lepas kepada orang lain. * Waktu ( time ) Kredit yang diberikan telah disepakati untuk msa waktu tertentu sesuai dengan yang diperjanjikan * Prestasi atau bunga Pihak pemberi pinjaman ( kreditur ) akan memperoleh tambahan nilai atas prestasi yang diberikan kepada pihak peminjam ( debitur ) sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan, hal ini berarti bank selalu memperhitungkan bunga. * Kreditur Orang atau badan usaha yang memiliki uang, barang atau jasa dan bersedia meminjamkannya kepada orang lain. * Debitur Orang atau badan usaha yang merupakan pihak yang membutuhkan /meminjam uang, barang atau jasa untuk memenuhi tujuannya dimasa yang akan datang Jenis Jenis Kredit : a. Dari segi penerima kredit, dibagi atas : 1. Public credit ( kredit public ) Yaitu jenis kredit yang digunakan masyarakat melalui pemerintah 2. Private credit ( kredit perorangan ) Yaitu jenis kredit yang digunakan oleh pihak swasta dan perorangan. 21

16 b. Dari segi jangka waktu kredit, dibagi atas : 1. Kredit jangka pendek Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu ( 1 ) tahun 2. Kredit jangka menengah Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu ( 1 ) s/d tiga ( 3 ) tahun 3. Kredit jangka panjang Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari satu ( 1 ) tahun c. Dari segi penggunaannya, kredit dibagi atas : 1. Kredit pembiayaan modal kerja Yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan perputaran usaha nasabah dalam meningkatkan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan nasabah tersebut. 2. Kredit pembiayaan investasi Yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai pembelian barang barang modal dan jasa yang dibutuhkan dalam rangka usaha rehabilitasi dan modernisasi. 3. Kredit Perlengkapan sarana transaksi Yaitu kredit yang digunakan untuk melengkapi suatu transaksi yang berkaitan dengan prestasi yang harus dicapai sesuai dengan perjanjian kontrak/jual beli 4. Kredit Konsumtif Yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai pembelian barang dan jasa jasa yang dapat memberikan kepuasan yang langsung terhadap kebutuhan manusia.. 22

17 d. Dari segi jaminan kredit, dibagi atas : 1. Kredit tanpa jaminan ( Unsecured loans ) Yaitu kredit yang tidak memiliki jaminan dama sekali. 2. Kredit dengan jaminan ( Secured Loans ) Yaitu kredit yang memiliki jaminan tertentu baik yang berupa barang bergerak ataupun tak bergerak. e. Dari segi kriteria lembaga pemberi / penerima kredit terbagi atas : 1. Kredit Perbankan pada masyarakat Yaitu kredit yang diberikan oleh bank swasta atau bank pemerintah kepada dunia usaha untuk ikut membiayai sebagian kebutuhan pembiayaan dan atau kredit dari bank kepada perseorangan untuk membiayai pembelian barang barang konsumsi tahan tahan lama secara angsuran. 2. Kredit likuiditas Yaitu kredit yang diberikan oleh bank Indonesia kepada bank bank Negara dan selanjutnya digunakan sebagai dana untuk melengkapi kegiatan perkreditan. 3. Kredit Langsung Yaitu kredit yang diberian Bank Indonesia kepada lembaga pemerintah atau lembaga semi pemerintah Tujuan Perkreditan Kegiatan perkreditan melibatkan beberapa pihak seperti kreditur (bank), debitur (penerima kredit), otorita moneter (pemerintah) dan bahkan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu tujuan perkreditan berbeda -beda dan tergantung pada pihak-pihak tersebut, yaitu bagi : 23

18 1. Kreditur (bank) memiliki tujuan sebagai berikut : a. Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya. b. Pemberian kredit merupakan perangsang pemasaran produk-produk lainnya c. Perkreditan merupakan instrumen penjaga likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas bank 2. Debitur (penerima kredit) memiliki tujuan sebagai berikut : a. Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha makin lancar dan performance (kinerja) usaha semakin baik daripada sebelumnya. b. Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagai jaminan kelanjutan kehidupan perusahaan. c. Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalam perusahaan. 3. Otoritas moneter (pemerintah) memiliki tujuan sebagai berikut : a. Kredit berfungsi sebagai instrumen moneter. b. Kredit berfungsi untuk menciptakan kesempatan berusaha dan bekerja yang memperluas sumber pendapatan dan kemungkinan membuka sumbersumber pendapatan negara. c. Kredit berfungsi sebagai instrumen untuk ikut serta meningkatkan mutu manajemen dunia usaha sehingga terjadi efisiensi dan mengurangi pemborosan di semua lini. 4. Masyarakat memiliki tujuan sebagai berikut : a. Kredit dapat menimbulkan hubungan timbal balik dalam kehidupan perekonomian. 24

19 b. Kredit mengurangi pengangguran karena membuka peluang usaha, bekerja dan pemerataan pendapatan. c. Kredit meningkatkan fungsi pasar karena adanya peningkatan daya beli Fungsi Kredit Dan Pertimbangan Dalam Pemberian Kredit a. Fungsi Kredit Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan yang sangat penting. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit dan kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, khususnya dibidang ekonomi. Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut : 1. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang, dalam arti : a. Para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan untuk meningkatkan produksi atau usahanya. b. Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada lembagalembaga keuangan, yang kemudian oleh lembaga-lembaga keuangan tersebut diusahakan dalam bentuk pemberian kredit. 2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang dalam arti kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan alat pembayaran baru seperti cek, bilyet giro dan wesel sehingga apabila pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek, bilyet giro dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. 25

20 Selain itu kredit perbankan yang ditarik tunai dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang pula. 3. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang dalam arti dengan mendapat kredit para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. 4. Kredit dapat menjadi salah satu alat stabilisasi ekonomi dalam arti bila keadaan ekonomi kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada usaha-usaha antara lain pengendalian inflasi, peningkatan ekspor dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dimana untuk menekan laju inflasi pemerintah melindungi usaha -usaha yang bersifat nonspekulatif. 5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat dalam arti bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangmampuan para pengusaha dibidang permodalan tersebut sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya. 6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dalam arti dengan bantuan kredit dari bank para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Apabila perluasan usaha serta pendirian proyek-proyek baru telah selesai maka untuk mengelolanya diperlukan pula tenaga kerja, maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula. 7. Kredit dapat sebagai alat hubungan ekonomi internasional dalam arti bank-bank besar di luar negeri yang mempunya i jaringan usaha dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaanperusahaan di dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat 26

21 mempererat hubungan ekonomi antarnegara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional. Pada prinsipnya kredit itu hanya satu macam saja, yaitu uang nasabah yang oleh bank dipinjamkan kepada nasabah kredit dan akan dikembalikan pada suatu waktu tertentu dimasa mendatang disertai dengan suatu kontraprestasi berupa bunga. b. Pertimbangan Dalam Pemberian Kredit Dalam pemberian kredit pada nasabah, pihak bank senantiasa melakukan pertimbangan pertimbangan dalam pemberian kredit sesuai dengan peraturan peraturan yang berlaku. Untuk menumbuhkan suatu kepercayan pada nasabah setelah dilakukan pendekatan antara pihak pemberi dan penerima kredit maka pihak bank sebagai pemberi kredit perlu meneliti lebih dahulu tentang apa dan bagaiman serta siapa calon penerima kredit tersebut. Dalam hal ini dikenal formulasi yang lazim digunakan dalam penilaian kredit yaitu berpedoman pada Prinsip 5C yang antara lain adalah : 1. Character ( Karakter ) Adalah sifat / kelakuan ataupun tingkah laku yang terdapat pada diri seseorang. Karakter mencakup keinginan ( kuat ) calon debitur untuk memenuhi janji atau melunasi kewajibannya sesuai jadwal, dalam kondisi baik dan buruk. Dengan demikian dalam unsure karakter tercakup kemampuan membayar ( ability to pay ) dan keinginan untuk membayar ( Willingness to Pay ). 2. Capacity ( kapasitas ) Adalah kemampuan si pemohon kredit untuk memperoleh kredit serta memanfaatkannya dan membayarnya kembali sesuai jadwal penilaian kemampuan pelunasan kredit berdasarkan analisis finansial 27

22 3. Capital ( Modal ) Penilaian atas modal ( capital ) yang dimiliki calon debitur ingin melihat kekuatan permodalan, juga komitmen dalam usaha. Makin besar modal yang dimiliki dapat merupakan indikasi makin besarnya kemampuan dan komitmen dalam menjalankan usaha. Modal yang dinilai adalah modal Netto, yaitu modal aset atau modal yang dimiliki dikurangi dengan total kewajiban 4. Collateral ( Jaminan ) Adalah barang barang yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang telah diterima. Jaminan kredit ini diperlukan agar kredit yang diberikan oleh bank terjamin pengembaliannya baik dari usahanya maupun dari barang jaminan yang dicairkan bila pemohon kredit tidak mampu mengembalikan pinjaman kreditnya. Penilaian jaminan bukan hanya dari nilai finansialnya saja, tetapi juga kualitas asset yang dimiliki calon debitur. 5. Condition Of economic ( kondisi Ekonomi ) Adalah keadaan perekonomian secara keseluruhan, dalam hal ini kondisi perekonomian secara umum dan kondisi pada sektor usaha debitur perlu untuk diteliti. Artinya bank dapat memperkecil resiko yang mungkin timbul oleh kondisi perekonomian. Keadaan perdagangan serta persaingan dilingkungan sektor usaha pemohon kredit perlu diketahui sehingga bantuan kredit yang akan diberikan benar benar bermanfaat bagi perkembangan dan kelancaran usahanya. Selain prinsip 5C, Konsep 7P dan 3R juga dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit 28

23 a. Konsep 7P terdiri dari 1) Kepribadian ( personality ) Tercakup dalam penilaian kepribadian calon debitur adalah tingkah laku, sejarah hidupnya yang mencakup sikap, emosi, dan tindakan dalam menghadapi masalah. 2) Tujuan ( purpose ) Menilai tujuan calon debitur dalam mengajukan permohonan kredit dan berapa besar kredit yang diajukan. 3) Prospek ( Prospect ) Menilai prospek yang direncanakan debitur, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 4) Pembayaran ( Payment ) Menilai bagaimamana cara calon debitur melunasi kredit, darimana saja sumber dana tersebut, dan bagaimana tingkat kepastiannya. 5) Tingkat Keuntungan ( Profitability ) Menilai berapa tingkat keuntungan yang diperkirakan akan diraih calon debitur ; bagaimana polanya, apakah semakain besar atau sebaliknya. 6) Perlindungan ( Protection ) Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang, atau asuransi 7) Parti ( Party ) Bertujuan mengklasifikasikan calon debitur berdasarkan modal, loyalitas, dan karakternya. Pengklasifikasian ini menentukan perlakuan bank dalam pemberian fasilitas 29

24 b. Konsep 3R Tiga komponen dalam konsep adalah : 1. Tingkat pengembalian usaha ( Return ) 2. Kemampuan membayar kembali ( Repayment ) 3) Kemampuan menanggung resiko ( Risk Bearing Ability ) 30

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan nasional adalah membentuk masyarakat adil dan makmur dan meningkatkan stabilitas masyarakat indonesia, perekonomian indonesia yang saat ini bertumpu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : Permberian prestasi oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan mengenai pengaruh faktor suku bunga kredit, dana pihak ketiga, nilai tukar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Bank Bank adalah sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47 amanitanovi@uny.ac.id Makalah ini akan membahas tentang aktivitas-aktivitas dan produk-produk bank konvensional atau umum. Pertama akan dibahas mengenai aktivitas bank dan akan dilanjutkan dengan mengulas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan kegitan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bank 1.2.1. Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang dipergunakan oleh bangkir untuk melayani kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya Manajemen Dana Bank yaitu: Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA A. Pengertian Pengalokasian Dana Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk tabungan, simpanan giro dan deposito adalah menyalurkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetian Deposito Berjangka Dalam bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account dimana artinya

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB III KEGIATAN PERBANKAN 1. KEGIATAN PERBANKAN 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA 3. KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT 4. FUNGSI BANK SECARA SPESIFIK

Lebih terperinci

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Materi 3 Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Subpokok bahasan : Pengertian Kredit & Pembiayaan (Produk Lending) Jenis-jenis kredit Prinsip-prinsip pemberian kredit Jenis-jenis pembebanan suku

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Dalam dunia modern ini, peranan perbankan dalam kemajuan perekonomian suatu Negara sangatlah besar.begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Kredit 2.1.1. Pengertian Kredit Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai tempat meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank a) Pengertian Bank Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan 1 PASAL 6 a UU PERBANKAN 7/1992 HAL POKOK USAHA BANK ADALAH PEROLEHAN DANA DARI SISI PASIVANYA YANG KEMUDIAN DITEMPATKAN PADA SISI AKTIVA DIMANA AKAN DIPEROLEH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Berdasarkan Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank HIPOTESIS Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi. Keberadaan bank sangat penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Baik

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Bank

TINJAUAN PUSTAKA Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank dalam usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi Dan Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang BAB II Kajian Pustaka 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Dunia keuangan khususnya perbankan dari tahun ketahun telah mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini ditunjukkan dari jumlah

Lebih terperinci

Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan

Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan Pergerakan Dana di Masyarakat Pengertian Bank Intermediasi Keuangan dalam Perekonomian Fungsi Bank Deposan/ Investor Kreditur Mekanisme Perbankan Konvensional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank pada dasarnya dikenal dan diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : Raden Okky Murdani P.A. tahun 2010 yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Menurut UU No 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 mengatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

Bab 10 Pasar Keuangan

Bab 10 Pasar Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 133 Bab 10 Pasar Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai pasar keuangan, tujuan pasar keuangan, lembaga keuangan. D alam dunia bisnis terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT A. Pengertian dan Tujuan Kredit Kredit merupakan salah satu bidang usaha utama dalam kegiatan perbankan. Karena itu kelancaran kredit selalu berpengaruh terhadap kesehatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1. GIRO Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan. Sedangkan menurut Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk

Lebih terperinci

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Simpanan Masyarakat Usaha bisnis perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang untuk sementara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit Usaha Mikro Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH PENGERTIAN Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Tentang Perbankan Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian bank, fungsi bank, dan jenis jenis bank : 2.1.1 Pengertian Bank Di Indonesia terdapat banyak

Lebih terperinci

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Kredit 2.1.1.1. Pengertian Kredit Lembaga keuangan bank maupun bukan bank tidak pernah lepas dari masalah kredit. Bahkan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kondisi persaingan bisnis dalam keadaan yang tidak menentu ditambah dengan krisis perekonomian, membuat setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN III.

KERANGKA PEMIKIRAN III. III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengendalian Kredit Bank Pada penyaluran kredit bank, perlu diperhatikan beberapa aspek yang terkait dengan nasabah penerima kredit untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank bukan lagi merupakan kata yang asing di masyarakat. Seluruh daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank bukan lagi merupakan kata yang asing di masyarakat. Seluruh daerah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank bukan lagi merupakan kata yang asing di masyarakat. Seluruh daerah baik kota maupun desa saat ini telah didirikan bank, dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi.melalui kegiatan perkreditan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan dunia usaha, khususnya industri dan manufaktur, berada dalam kondisi penuh ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya (Firdaus dan Ariyanti, 2009).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di indonensia terdapat banyak lembaga keuangan yag tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat untuk mencapai keberhasilan usaha. Makin besar dana yang tersedia membuat kemungkinan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan lembaga keuangan ditengah-tengah masyarakat dalam memajukan perekonomian sangat penting. Tidak dapat dipungkiri peranannya sebagai lembaga perantara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah salah satu badan financial yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

Manajemen dana bank syariah

Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola atau mengatur dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada

Lebih terperinci

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan di bidang keuangan menarik uang dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari bahasa itali yaitu banca yang berarti suatu bangku tempat

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari bahasa itali yaitu banca yang berarti suatu bangku tempat 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank berasal dari bahasa itali yaitu banca yang berarti suatu bangku tempat duduk. Sebab pada zaman pertengahan, pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Jenis-Jenis, dan Fungsi Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Uang Bank mempunyai fungsi sebagai lembaga perantara antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Bank dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulai investasi atau memperbesar usahanya. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan

Lebih terperinci

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung Creator Tri Setiyo Apriyanto NIM.21307045 Publisher JBPTUNIKOMPP - Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi disuatu negara sangat bergantung kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Amsyah (1977: 11), menyatakan bahwa prosedur adalah aturan permainan atau langkah-langkah aturan yang harus dipatuhi oleh masing-masing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998: Menurut PSAK No. 31 Pengertian bank adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998: Menurut PSAK No. 31 Pengertian bank adalah: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Perbankan Indonesia 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Perkembangan dunia usaha di Indonesia, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk dapat mengembangkan diri seluas-luasnya sejauh tidak menyimpang dari sasaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin

Lebih terperinci

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK AKTIVITAS DAN PRODUK BANK Penghimpunan Dana Penghimpunan dana bertujuan untuk memperoleh penerimaan yang dilakukan melalui penyaluran dana Sumber: Dana sendiri Dana dari deposan Dana pinjaman Sumber dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang paling penting dan besar peranannya dalam kehidupan masyarakat. Dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Suatu penelitian kaitan antara landasan teori dan fakta empirik sangat penting. Menghindari kesalahan pengertian dalam pemahaman dan untuk memperoleh kesatuan pandangan terhadap beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan kata lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling berkaitan dan secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical), BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan hukum sistem perbankan di Indonesia salah satunya adalah Undang-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan hukum sistem perbankan di Indonesia salah satunya adalah Undang- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Landasan hukum sistem perbankan di Indonesia salah satunya adalah Undang- Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan (1998:9) yang memberikan definisi

Lebih terperinci

penting. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan

penting. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Bank Dalam perekonomian suatu negara, bank memiliki peranan yang sangat penting. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 IX. KREDIT PERBANKAN A. Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa latin credo atau credere, yang berarti I believe, I trust, saya percaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan NPL terhadap volume kredit pada bank yang go public di Indonesia (Studi kasus pada bank umum swasta nasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2008:2) Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan

Lebih terperinci