Journal of Control and Network Systems
|
|
- Ratna Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GAS CO, CO 2, DAN S SEBAGAI INFORMASI PENCEMARAN UDARA Jilly Haikal Islam 1) Harianto 2) Madha Christian Wibowo 3) Program Studi/Jurusan Sistem Komputer STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, )Jillyhaikal@gmail.com, 2)Harianto@stikom.edu, 3)Madha@stikom.edu Abstract: Air pollution is a condition in which the air quality to be damaged and contaminated by substances, both of which are harmless and endanger the health of the human body. The gases which are the main air pollutants are carbon (CO), carbon monoxide (CO 2 ), and sulfur dioxide (SO 2 ). In this study we made a tool to detect gases CO, CO 2 and SO 2 as air pollution information. This tool can detect the presence of gas in the air per second in order to obtain the data and then sent to a computer via wireless communication using the XBee - Pro and saved for later to be processed as air pollution information. Value of the test in the form issued by the sensor ADC value (analog to digital converter) with a resolution of 10 bits increases when sensors detect the presence of the surrounding gas and decreasing time around it started missing gas mixed with air. The wireless communications applied as a delivery medium between the microcontroller and the computer are running well at a distance of 1-40 meters in a confined space conditions without hindrance and at a distance of meters in open space without a hitch. In this situation, as long as the position XBee and XBee - Pro - Pro Tx Rx in a state with few barriers the horizontal distance will be farther away. Keywords: carbon dioxide, carbon monoxide, sulfur dioxide, Xbee-Pro, sensor gas, komunikasi nirkabel. Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Makin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu daerah juga dapat memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan bermotor dan alatalat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi di kawasan tersebut. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi. Adapun gas-gas pencemar udara utama adalah gas CO, C, NO, N Dan S. Gas CO atau karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus darah yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan kematian pada orang (Gustina : 2012). Gas C atau karbon dioksida adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu pada suatu lingkungan sekitar kita yang disebut juga sebagai efek rumah kaca. Dengan begitu maka temperatur udara di daerah yang tercemar C itu akan naik dan otomatis suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 51
2 karena C akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu, dan titik-titik air yang membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat melepaskan panas ke luar awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa AC dan ventilasi udara yang cukup. Kemudian, gas SO, dan S dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang mengandung sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri. Dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan dari mulai yang ringan hingga yang berat. Gas CO, C Dan S tidak berbau dan tidak dapat dilihat, oleh karena itu manusia dan makluk hidup tidak dapat mengetahuinya jika gas-gas tersebut ada di sekitarnya. Manusia bisa tahu jika sudah merasakan dampaknya. Untuk menghindari hal itu maka dibuat Tugas Akhir untuk mendeteki dan memantau keberadaan Gas CO, C Dan S di dalam udara dan akan di simpan setiap detik perubahan data yang dideteksi oleh sensorsensor pada komputer dengan komunikasi nirkabel. Sehingga diperoleh data kadar gas yang terdeteksi setiap detik untuk dapat diolah dan di tampilkan sebagai informasi. Penelitian serupa pernah dipublikasikan oleh Gao Daqi dan Chen Wei di tahun 2007, jurnal dengan judul Simultaneous estimation of odor classes and concentrations using an electronic nose with function approximation model ensembles. Penelitian tersebut menghasilkan alat untuk mendeteksi keberadaan gas menggunakan penyedot udara menggunakan sistem hidung buatan atau electronic nose. Cara kerja electronic nose tersebut akan dimanfaatkan untuk kalibrasi terhadap array sensor (sensor gas CO, C Dan S ) yang digunakan dalam penelitian ini. METODE Perencanaan Sistem Berikut adalah blok diagram dari sistem yang akan dibangun. Gambar 1. Diagram Blok Sistem Keseluruhan Dari blok diagram pada gambar 1 dapat dilihat diagram blok dari sistem keseluruhan, di mana input sistem ini adalah gas odor. Array sensor akan mendeteksi apakah gas tersebut mengandung polutan seperti CO, CO 2 dan SO 2. Hasil yang didapatkan array sensor akan dikirimkan ke microcontroller menggunakan komunikasi I2C untuk sensor CO dan CO 2 dan analog untuk sensor SO 2 untuk kemudian diproses oleh microcontroller Atmega8. Data sensor yang telah diproses akan dikirimkan melalui komunikasi RS232 ke XBee-Pro transmitter (TX). Xbee-Pro TX mengirimkan informasi ini ke Xbee-Pro RX yang terhubung pada komputer secara wireless. Di komputer, informasi tersebut akan di sajikan dan disimpan dengan aplikasi yang telah dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Perancangan Wadah Sensor Gas Alat yang penulis rancang terdiri atas kotak plastik yangg digunakan untuk menaruh semua komponen yang digunakan untuk menjalankan sensor. Berikut spesifikasi bahan dan ukuran alat. Ukuran Ukuran kotak : 15 cm x 15 cm x 5 cm. Struktur Material Bahan Material yang digunakan : Bagian Rangka 1. Fiber plastik. 2. Mur dan Baut. Perancangan Minimum Sistem Rangkaian minimum sistem dibuat untuk mendukung kerja dari microchip ATmega8 dimana microchip tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus ada rangkaian dan komponen pendukung seperti halnya rangakaian catu daya, kristal dan lain sebagaianya yang biasanya disebut minimum sistem. JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 52
3 2 GND Microchip berfungsi sebagai otak dalam mengolah semua instruksi baik input maupun output seperti halnya pemroses data input dari array sensor yang kemudian menghasilkan output yang berupa data yang digunakan sebagai informasi pencemaran udara. IC4 C20 RST 1 28 TX Xbee Pro 2 PC6 (RESET)(SCL/ADC5) PC5 27 RX Xbee Pro 3 PD0 (RxD) (SDA/ADC4) PC4 26 PD2 4 PD1 (TxD) (ADC3) PC u PD3 5 PD2 (INT0) (ADC2) PC2 24 D5 6 PD3 (INT1) (ADC1) PC1 23 C9 7 PD4 (XCK/T0) (ADC0) PC pf 8 VCC AGND 21 RS 9 GND AREF 20 RD10 PB6 (XT1/TOSC1) AVCC 19 Y3 D4 11 PB7 (XT2/TOSC2) (SCK) PB5 18 PD6 12 PD5 (T1) (MISO) PB4 17 PD7 13 PD6 (AIN0) (OC2/MOSI) PB Mhz EN 14 PD7 (AIN1) (SS/OC1B) PB pf PB0 (ICP) (OC1A) PB1 C10 ATmega8 5V data analog sensor so2 SCK / D6 MISO / D7 MOSI SS_I2C (SCL) I2C (SDA) SW1 reset R8 100 R9 10k C4 10uF/16v RST daya rangkaian, keduanya diberikan tegangan sebesar 5 volt DC. Nilai resistor beban (R L ) dapat dipilih atau diatur untuk mengoptimalkan nilai alarm threshold, menjaga power dissipation (P s ) semikonduktor di bawah batas 15mW. Power dissipation (P S ) akan menjadi sangat tinggi ketika nilai R S adalah sama dengan nilai R L. Nilai power dissipation (P S ) dan hambatan sensor (R S ) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Rumus untuk menghitung nilai Power Dissipation (P S ) : PD6 PD7 PB0 PD5 PD4 PB5 PB J10 LCD 12v 1 U9 LM7805 VI VO 3 SCK MOSI RST MISO R10 10k J5 Downloader Gambar 2. Skematik Minimum Sistem. Rumus untuk menghitung nilai hambatan sensor (R S ) : Skematik minimum sistem ATmega8 pada gambar 2 terdiri dari microchip ATmega8, rangakaian oscillator, rangkaian reset, rangkaian catu daya, rangkaian konektor untuk downloader program, serta pin-pin konektor untuk komunikasi I2C, komunikasi serial, dan LCD. Perancangan Sensor TGS-2602 Untuk sensor SO 2 digunanakan sensor TGS dari FigaroUSA yaitu TGS Sesuai dengan datasheet, karekteristik gas yang dapat terdeteksi yaitu gas-gas yang mengandung sulfur dioxide SO 2 dan hydrogen sulfide. Gambar 3 Rangkaian Sensor TGS. Agar bisa bekerja dengan baik sensor ini membutuhkan Rangkaian Sensor TGS seperti pada gambar 3 dengan dua tegangan masukan. Heater voltage (V H ) digunakan sebagai tegangan heater dan circuit voltage (Vc) merupakan catu Modul Xbee-Pro TX & RX XBee merupakan suatu modul yang didesain untuk memenuhi standar zigbee/ IEEE yang biasa digunakan untuk aplikasi jaringan sensor yang berbiaya dan berdaya rendah. Modul ini beroperasi pada rentang frekuensi 2.4 GHz. 1. Driver Modul Xbee-Pro Untuk mengakses modul Xbee-Pro, diperlukan sebuah driver untuk modul Xbee-Pro yang mana modul Xbee-Pro ini hanya memiliki tegangan catu daya rendah yaitu antara 2,8 volt sampai 3.4 volt, sehingga diperlukan regulator tegangan sebesar 3.3 volt, namun untuk data interface dapat dihubungkan secara langsung ke microcontroller. Berikut adalah hubungan antara modul pin Xbee-Pro dan ATMega8 ditunjukkan pada Tabel 1 dibawah ini : Tabel 1. Hubungan antara modul pin pada Xbee- Pro & microcontroller ATMega8 ATMega8 Xbee-Pro Pin Nama Pin Nama 10 VCC 1 VCC 15 Tx(PD1) 2 Dout (Tx) 14 Rx (PD0) 3 Din (Rx) 11 GND 10 GND 2. Konfigurasi Pin Xbee-Pro Gambar 4 adalah gambar & konfigurasi pin Xbee-Pro dan penjelasannya, sedangkan untuk penjelasan fungsi-fungsi setiap pin pada Xbee-Pro dapat dilihat pada Tabel 2, dan untuk JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 53
4 spesifikasi Xbee-Pro dapat dilihat pada Tabel 2. Gambar 4 Modul Xbee-Pro & Dimensi Xbee- Pro (Evolution Education.2010) Tabel 2 Konfigurasi pin Xbee-Pro Antarmuka I2C Sensor MG-811 dan MQ-7 dan ADC Sensor TGS 2602 Modul sensor MG-811 dan MQ-7 memiliki antarmuka I2C. Pada antarmuka I2C ini, modul MG-811 dan MQ-7 bertindak sebagai slave dengan alamat default adalah 0xE0 dan dapat diganti menggunakan perintah yang dijelaskan menggunakan jalur komunikasi UART. Pin I2C adalah pin SDA dan SCL yang pada ATmega8 hanya ada dua pin saja, dengan adanya 2 sensor yang digunakan, untuk itu pin SDA dan SCL di parallel menjadi 2 pin dengan membedakan alamat I2C dari setiap sensorsensor sehingga dapat digunakan untuk 2 sensor tersebut. Untuk pin ADC digunakan untuk data analog dari sensor So2 yaitu TGS 2602, karena pin adc dan pin I2C berada di port C maka itu menyebabkan konflik jika di gunakan secara bersamaan, oleh karena itu pin I2C dipindah ke port B menggunakan pin PB1 untuk SDA dan PB2 untuk SCL. Konfigurasi Parameter Xbee-Pro Tx & Rx Untuk melakukan konfigurasi parameter modul Xbee-Pro dapat melalui sebuah software bawaan Xbee-Pro yaitu X-CTU. Agar Xbee- Pro dapat melakukan komunikasi point to point adalah dengan melakukan setting konfigurasi alamat (address). Untuk masuk ke mode konfigurasi pada XCTU, Xbee-PRO harus dihubungkan dengan komputer melalui kabel USB. Setelah terhubung dan communications port muncul, buka software XCTU yang merupakan bawaan dari XBee-Pro dengan terlebih dahulu mengatur baudrate default sebesar 9600, kemudian klik Test/Query. Jika Xbee-Pro berhasil terhubung dengan software X-CTU, maka akan keluar jendela baru yang menunjukkan keterangan tipe, firmware dan Serial Number Xbee-Pro. Setelah Xbee-Pro terhubung dengan software XCTU, dilanjutkan melakukan setting konfigurasi parameter Xbee-Pro di terminal XCTU agar Xbee-Pro di sisi Tx & Rx dapat berkomunikasi dengan baik. Terdapat beberapa perintah untuk mensetting Xbee-Pro. Berikut perintah yang diperlukan untuk mengatur parameter Xbee-Pro dengan menggunakan software X-CTU adalah sebagai berikut merupakan perintah untuk memastikan Xbee-Pro siap diatur atau tidak dan juga untuk mengawali setting parameter pada Xbee-Pro. 2 AT (AT Command) merupakan perintah awalan penulisan perintah pada Xbee-Pro. 3 DL (Destination Address Low) merupakan perintah untuk mengatur alamat yang akan dituju oleh Xbee-Pro. 4 MY ( Source Address) merupakan perintah untuk mengatur alamat dari Xbee-Pro (alamat diri sendiri), nilai dari DL dan MY tidak boleh sama. 5 CH (Chanel) merupakan perintah set/read dari Xbee-Pro dimana nilai awalnya adalah C dan nilainya harus sama untuk Rx dan Tx. JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 54
5 6 ID (Networking {Addressing}) merupakan perintah pengalamatan PAN (Personal Area Network) dimana nilainya harus sama untuk satu jaringan. 7 WR (Write) merupakan perintah penulisan pada Xbee-Pro, apakah Xbee-Pro siap untuk mengirimkan data. 8 CN (Exit Command Mode) merupakan perintah keluar dari ATCommand. Agar 2 buah XBee-Pro dapat saling berkomunikasi, maka XBee tersebut harus : a. Mempunyai channel ID (CH) yang sama. b. Mempunyai network ID PAN ID) yang sama. c. Source ID XBee-Pro receiver harus sesuai dengan destination ID dari XBee-Pro transmitter. Setting konfigurasi parameter yang harus dilakukan untuk menghubungkan Xbee- Pro berkomunikasi point to point yaitu dengan mengetikkan perintah pada Terminal XCTU. Setelah semua parameter selesai diatur, kemudian nilai baudrate diubah menjadi 2400 bps. Pada Tugas Akhir ini, digunakan baudrate rendah yaitu 2400 bps untuk mencegah overflow (hilangnya data antara host dan modul Xbee- Pro), karena data yang dikirimkan banyak. Sebelumnya pengiriman data telah dicoba dengan baudrate standar dari Xbee-Pro, yaitu 9600 bps namun sering terjadi overflow. Start Inisialisasi sensor gas LCD,CO2,CO dan SO2 Microcontroller I2C Baca sensor CO I2C Baca sensor CO2 Analog Baca sensor SO2 UART Xbee-Pro transmitter (TX) Xbee-Pro Reciever (RX) UART LCD (display) data sensor komputer (data base) Gambar. 5a Diagram Alir program mikrokontrol. Program Microcontroller JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 55
6 Gambar 6 Pengiriman data karakter dari komputer 1 Gambar 7 Hasil kiriman data yang tampil di komputer 2 Gambar.5b Diagram Alir program visual basic. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Pengiriman data Xbee- Pro Antar Komputer Setelah melakukan penekanan pada keyboard berupa karakter di komputer mendapatkan Capture pengujian pengiriman data antar komputer dapat dilihat pada Gambar 6 & Gambar 7. Pada Gambar 6 menandakan komputer 1 sedang melakukan pengiriman yang ditunjukkan dengan tulisan warna biru pada terminal XCTU dan pada Gambar 7 menunjukkan hasil kiriman data dari komputer 1 yang ditunjukkan di terminal XCTU di komputer 2 dengan warna merah. Hasil Pengujian Pengiriman Data dari Minimum Sistem ke Komputer Menggunakn Xbee-Pro Akan tertampil data yang terkirim seperti Gambar 8. Dari kode program yang diatas, saat program pertama kali dijalankan dengan membuka terminal pada code vision AVR kemudian dilakukan proses koneksi. JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 56
7 Gambar 8 Hasil pengiriman data secara serial dari minimum sistem ATMega8 dan Xbee-Pro Tx Pada terminal code vision AVR tertampil angka 30 yaitu angka yang dikirimkan oleh microcontroller secara berulang setiap satu detik sesuai dengan perintah dari cuplikan kode program. Pengujian Aplikasi Penerima dan Penyimpan Data Array Sensor Dari prosedur pengujian penerimaan data array sensor yang dikirim dari minimum sistem didapatkan hasil sebagai seperti Gambar 9. Gambar 9 aplikasi penerima dan penampil data array sensor Gambar 9 data array sensor yang dikirim oleh microcontroller diterima dengan baik oleh aplikasi penerima dan penampil untuk kemudian langsung disimpan pada file log.txt seperti pada Gambar 10. Gambar 10 file log data array sensor Hasil Pengujian jarak maksimal kemampuan pengiriman data Xbee Pro Dari prosedur pengujian komunikasi data pada Xbee-Pro yang telah dilakukan di luar ruangan dapat dilihat pada tabel 3dan di dalam ruangan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 3 Hasil pengamatan komunikasi data pada Xbee Pro dalam kondisi di luar ruangan (outdoor area) No. Jarak Keterangan (meter) Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal Tabel 4 Hasil pengamatan komunikasi data pada Xbee Pro dalam kondisi di dalam ruangan (indoor area). JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 57
8 No. Jarak Keterangan (meter) Ok Ok Ok Ok Gagal karena ada halangan Gagal karena ada halangan Gagal karena ada halangan Gagal karena ada halangan Hasil Pengujian dan Kalibrasi Sensor C Dari prosedur pengujian didapatkan hasil pengujian sensor gas yang dapat mendeteksi gas yang berada di dalam tabung. Gas C dialirkan mask Gas C dikeluarkan Gambar 12 grafik kenaikan dan penurunan data sensor Dari Gambar 12 data sensor mengalami kenaikan saat gas dialirkan ke dalam tabung, dan mengalami penurunan saat gas di dalam tabung dikeluarkan sehingga tabung tidak berisi gas. Hasil Pengujian dan Kalibrasi Sensor CO Dari prosedur pengujian didapatkan hasil pengujian sensor gas yang dapat mendeteksi gas yang berada di dalam tabung. Gas CO dialirkan Gas CO dikeluarkan Gambar 11 grafik kenaikan data sensor. Dari Gambar 11 data sensor mengalami kenaikan saat gas dialirkan ke dalam tabung, dan kemudian mengalami penurunan saat gas di dalam tabung dikeluarkan sehingga tabung tidak berisi gas. Hasil Pengujian dan Kalibrasi Sensor S Dari prosedur pengujian didapatkan hasil pengujian sensor gas yang dapat mendeteksi gas yang berada di dalam tabung. Gambar 13 grafik kenaikan dan penurunan data sensor. Dari Gambar 13 data sensor mengalami kenaikan saat gas dialirkan ke dalam tabung, dan mengalami penurunan saat gas di dalam tabung dikeluarkan sehingga tabung tidak berisi gas. SIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat dituliskan setelah melakukan analisa dari hasil JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 58
9 sistem yang telah dibuat antara lain sebagai berikut : 1. Pengujian Modul sensor TGS 2602, MG- 811 dan MQ-7 menunjukkan bahwa modul tersebut dapat mengkonversi suatu gas sehingga menghasilkan keluaran tegangan, dan melakukan fungsinya dalam mendeteksi kandungan gas CO, CO 2 dan SO 2 yang dinilai cukup baik dengan keluarnya nilai analog dari sensor. Sistem modul sensor bekerja dengan baik disaat mendeteksi adanya gas secara cepat sensor langsung menaikan nilai keluaran analog begitu juga saat gas mulai hilang bercampur dengan udara nilai keluaran analog dari sensorpun menurun. 2. Komunikasi nirkabel yang diterapkan sebagai media pengiriman antara microcontroller dan komputer ini berjalan dengan baik pada jarak 1-40 meter pada kondisi ruang tertutup tanpa halangan dan pada jarak meter pada ruang terbuka tanpa halangan. Pada keadaan ini, selama posisi Xbee-Pro Tx dan Xbee-Pro Rx dalam keadaan horisontal dengan sedikit halangan maka jarak yang ditempuh akan semakin jauh. 3. Program penampil data dan penyimpan data menggunakan Microsoft visual basic 6, dapat berjalan dengan baik dengan menerima data yang dikirim dari microcontroller sehingga dihasilkan data yang sesuai dengan output dari masingmasing sensor. 012/05/20/51603/waspadi_bahayapencemaran, diakses 7 januari 2013). DAFTAR PUSTAKA Daqi, Gao dan Wei, Chen Simultaneous estimation of odor classes and concentrations using anelectronic nose with function approximation model ensembles. Shanghai. China. Evolution Education Xbee-Pro Basic, (Online) ( diakses 29 januari 2013). Figaro USA, INC. 2012, TGS for the detection of Air Contaminants, (online) ( 602pdf.pdf, diakses 1 juni 2013) Gustina, Nelly. 2012, Waspadai Bahaya Pencemaran Udara, (online) ( JCONES Vol. 2, No.1 (2013) Hal: 59
BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan dipasang seperti pada gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1. Pemasangan Node Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau informasi dari buku, jurnal, datasheet,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM. sesuai yang diharapkan. Terdapat beberapa pengujian sistem, antara lain:
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. serta menghubungkan pin mosi, sck, gnd, vcc, miso, serta reset. Lalu di
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Minimum System ATmega8 Minimum system ATmega8 adalah sebuah perangkat keras yang berfurngsi untuk men-download program yang telah dibuat dengan menggunakan DB25 serta menghubungkan
Lebih terperinciTachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold
Seminar Tugas Akhir Juni 06 Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold (Tera Hanifah Al Islami, Andjar Pudji, Triana Rahmawati ) ABSTRAK Tachometer adalah suatu alat ukur
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3
DAFTAR ISI ABSTRAKSI... vii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3. Pembatasan
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Minimum Sistem 4.1.1. Hasil Pengujian Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Minimum Sistem Tiap Node Node ke-
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan
Lebih terperinciKotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535
Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Parulian Sepriadi, Agus Wahyudi, Iman Fahruzi, Siti Aisyah Politeknik Batam Parkway Street Batam Centre, Batam 24961, Kepri, Indonesia E-mail: paru0509@yahoo.com;
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Minimum Sistem 4.1.1 Hasil Pengujian Hasil pengujian pengiriman data dari minimum sistem Melalui Xbee-Pro pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK
36 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM Sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara bergerak, merupakan sebuah sistem yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Komunikasi serial nirkabel, RF Modules
Syaiful Yanuar 1, Ir. Gigih Prabowo, MT 2, Ir. Era Purwanto, M.Eng 2 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya(PENS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS),
Lebih terperinciPEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER
PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Perancangan komunikasi data terdiri dari beberapa node. Node dipasang sesuai
BAB III MEODE PENELIIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap penelitian. ahap pertama adalah merancang desain topologi, menyiapkan dan menentukan jumlah hardware yang dibutuhkan, membuat program
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat
Lebih terperinciKata kunci : Sensor Ultrasonik, Mikrokontroler, LCD,Wireless, Visual Basic
SIMULASI PEMBUATAN MINIATUR SHIP POSITION GUIDE PADA PROSES PENGEDOKKAN KAPAL BERBASIS MIKROKONTROLER (RF Modules, Software Aplikasi PC dan Sensor Ultrasonik) Ratna Wulan K 1, Ir. Hendik Eko HS, MT 2,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN
BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir Juni 2017 ABSTRAK
Seminar Tugas Akhir Juni 07 Monitoring Suhu, Kelembaban, Itensitas Cahaya dan Kebisingan pada Ruang Operasi Tampil PC (Melalui Transmitter Dan Receiver) Umdatul Khoirot, H. Bambang Guruh Irianto, Priyambada
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16
RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16 Muhamad Deby Feriyanto. (1), Supriyono. (2), Purwiyanto. (3) (1) (2) (3) Program Studi Teknik Elektronika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN. Diagram Blok Sistem. Reset Enter Pilihan Sensor Tetesan Program Mikrokontroler Segment Driver Motor DC Motor DC Gambar, Diagram Blok a. Setting volume/waktu tetesan cairan: pengaturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.
BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas
BAB IV PRANCANGAN ALA 4.1 Deskripsi Sistem Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas SO 2 yang memiliki fasilitas sistem pemberitahuan dan pemantauan konsentrasi dan status kondisi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciPerancangan Persistence of Vision Display Dengan Masukan Secara Real Time
Perancangan Persistence of Vision Display Dengan Masukan Secara Real Time Disusun Oleh: Nama : Felicia Clara NRP : 0922015 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan
BAB III MEODE PENELIIAN DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan sebagai penunjang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat
Lebih terperinciPEMBUATAN PERALATAN PENGUKURAN PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI TIGA LAB ELEKTRO INDUSTRI PENS-ITS DAN MONITORING JARAK JAUH (RF
PEMBUATAN PERALATAN PENGUKURAN PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI TIGA LAB ELEKTRO INDUSTRI PENS-ITS DAN MONITORING JARAK JAUH (RF Modules, Software Aplikasi PC dan base) Syaiful Yanuar 1, Ir. Gigih Prabowo, MT
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciSetting X-CTU Pada Xbee Series 1
Laporan Resmi Praktikum 1 Jaringan Sensor Anggota: 1. Ika Ermawati (7110040035) 2. Panggih Yasa Supraja (7110040039) 3. Miftahul Arrijal Rifa I (7110040040) Judul Setting X-CTU Pada Xbee Series 1 Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Mukono (2006), Pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciMikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009
Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
III PERNCNGN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang diagram blok sistem yang menjelaskan tentang prinsip kerja alat dan program serta membahas perancangan sistem alat yang meliputi perangkat keras dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian
Lebih terperinci3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.
BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang besar
Lebih terperinciPemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber
1 Pemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber Septian Ade Himawan., Ir. Nurussa adah, MT., Ir. M. Julius St., MS. Abstrak Abstrak Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana dan unit penyusun semua
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3. 1 Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang alat untuk mengukur ph dengan menggunakan mikroprosesor Arduino dan dapat dibawa dengan perangkat handphone
Lebih terperinciSISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)
SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) Dida Permadani Septiningrum,Samsul Hidayatdan Heriyanto Jurusan Fisika
Lebih terperinciPERANCANGAN. 4-1
PERANCANGAN Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat bekerja seperti yang diharapkan.
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir Juni 2017
Seminar Tugas Akhir Juni 07 Alat Ukur Maloklusi Overbite pada Gigi ( Fahrul Fadli H.B, Bambang Guruh Irianto, Tribowo Indrato) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jl. Pucang Jajar
Lebih terperinciTERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535
TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 4.1.1 Skema Alat Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok input/output, blok programmer, blok Sensor C0 2, blok LCD
Lebih terperinciDT-I/O DT-I/O. Application Note AN171
DT-I/O DT-I/O Application Note AN171 Smart Monitoring and Control System dengan menggunakan jalur komunikasi RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi RS-485 saat ini cukup banyak diaplikasikan dalam dunia industri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kepada security atau pihak yang berwenang melalui komunikasi wireless dengan output
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini sensor gas MQ 2 dan TGS 2600 digunakan untuk mendeteksi asap rokok, sehingga apabila asap rokok terdeteksi maka data akan dikirim kepada
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu membantu manusia dalam memilih tingkat kematangan buah durian sesuai dengan keinginan
Lebih terperinciDT-AVR Application Note
DT-AVR DT-AVR Application Note AN199 Transmisi Data Menggunakan Power Line Communication (PLC) Oleh: Tim IE Proses transmisi/pertukaran data dapat dilakukan secara wired maupun wireless. Beberapa contoh
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama
Lebih terperinciSistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor
Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang
Lebih terperinci(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data
39 Penerima FM Demodulator FSK Level Converter PC Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data (b) (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 3.2 Perancangan Perangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR
APLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR Bayu Nugroho Dosen pada Jurusan Sistem Komputer, Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A Pagar Alam No 93, Bandar Lampung - Indonesia
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu
Lebih terperinciMembuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam
Membuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam email : cyi@yahoo.com Robot line follower, adalah sebuah robot yang bisa bergerak mengikuti garis tebal berwarna
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem 3.1.1. Gambaran Umum Sistem Sistem terdiri dari 2 modul yakni transmitter dan receiver. Modul transmitter berupa remote yang di dalamnya terdapat Arduino
Lebih terperinciDQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi
DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Karbon monoksida adalah zat pencemar dengan rumus CO yang merupakan jumlah karbon monoksida yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan yang dikeluarkan
Lebih terperinci