BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang yang beralamat di Jalan Bringin-Tuntang Km 5, Tlogo, Kec. Tuntang, Kab. Semarang. Sekolah yang dikepalai oleh Ibu Ch. Haryani ini memiliki 12 guru dengan 1 orang guru matematika. Suasana yang tenang serta jauh dari perkotaan menjadikan sekolah ini nyaman sebagai tempat belajar mengajar. Dari seratus tiga puluh empat murid, sebagian besar murid di sekolah ini berasal dari siswa yang tinggal di sekitar sekolah. Hal yang menonjol dari sekolah ini dan membuatnya terkenal di tingkat Nasional adalah pada cabang olahraga Volly. Di sisi lain, dalam hal pelajaran matematika, siswa di sekolah ini mempunyai tingkat pemahaman yang beragam dilihat dari hasil tes siswa yang bervariasi. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas IX A dan IX B dengan jumlah total muridnya adalah 46 siswa. Pada saat penelitian ini dilakukan mereka telah mempelajari materi Barisan dan Deret yang juga merupakan materi dalam Ujian Nasional Matematika tingkat Sekolah Menengah Pertama. B. Cara Pengambilan Data Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang terkhusus pada kelas IX A dan IX B yang berjumlah total 46 siswa. Pada tahap awal peneliti memberikan surat ijin untuk melakukan penelitian dari universitas kepada sekolah melalui pegawai Tata Usaha. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang, Ibu Ch. Haryani, peneliti diperkenankan menemui guru matematika di sekolah tersebut yaitu Bapak Andika untuk mengatur jadwal pengambilan data. Penelitian ini berlangsung pada hari Senin, 16 April 2012, di kelas IX A dan IX B secara bersamaan. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal tersebut adalah 40 menit yaitu dari pukul hingga WIB. Dalam proses pengawasan kelas, peneliti dibantu oleh Bapak Andika, dimana tugas pengawasan ini dibagi menjadi dua kelas yaitu peneliti mengawasi siswa pada kelas IX B sementara Bapak Andika mengawasi siswa pada kelas IX A. Sebelum membagikan angket soal kepada siswa, terlebih dahulu peneliti memperkenalkan diri di depan kelas, didampingi oleh Bapak Andika, kemudian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari pembagian soal tersebut serta menjelaskan kepada siswa bahwa segala bentuk pemikiran siswa maupun corat- 22

2 23 coret yang digunakan untuk memecahkan soal ditulis dalam lembar soal yang telah diberikan peneliti. Pengambilan data dilakukan menggunakan instrumen penelitian. Instrumen tersebut terdiri dari tiga soal mengenai materi Barisan dan Deret pada kelas IX Sekolah Menengah Pertama yang diambil dari beberapa buku matematika dan dipilih untuk jenis soal yang dapat dikerjakan dalam banyak cara. Soal pertama diberikan untuk melihat strategi pemecahan masalah yang dilakukan siswa dalam menentukan banyak kursi ke n pada sebuah deret aritmetika, kemudian pada soal yang kedua siswa diminta untuk menebak angka selanjutnya pada sebuah barisan aritmetika dari sebuah gambar dan pada soal yang ketiga siswa diminta menghitung banyaknya paralon yang ditumpuk hingga membentuk sebuah segiti dalam beberapa tumpukan. C. Pendekatan dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan dalam Setiap Nomor Setelah dilakukan analisis, tampak bahwa siswa menggunakan dua pendekatan dalam mengerjakan soal. Pendekatan itu adalah yaitu holistik dan analisis-sintetik. Berikut ini akan disajikan data hasil analisis untuk setiap nomor. Pembahasan pertama adalah soal nomor satu yang mempunyai soal sebagai berikut: Dalam sebuah gedung pertemuan terdapat 5 baris kursi. Pada baris pertama terdapat 8 baris kursi, baris kedua 12 kursi, dan seterusnya pada baris berikutnya bertambah 4 kursi. Tentukan banyak kursi seluruhnya dalam gedung itu! Tabel 1 Hasil Analisis Data Pendekatan dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan Siswa pada Soal Nomor Satu Kelas IX A Pendekatan Absen Holistik Analisis-sintetik Linguistik Additional Fungsional B S B S B S B S

3 24 IX A IX B Pendekatan Absen Holistik Analisis-sintetik Linguistik Additional Fungsional B S B S B S B S Total kelas IX A dan IX B 7 39

4 25 Tabel 1 di atas memaparkan mengenai hasil analisis data pendekatan dan strategi penyelesaian yang digunakan siswa pada soal nomor satu. Melalui tabel 1 terlihat tujuh siswa mengerjakan menggunakan pendekatan holistik dan lima siswa diantaranya mengerjakan dengan benar serta sisanya dua siswa mengerjakan dengan salah. Tiga puluh sembilan siswa mengerjakan menggunakan pendekatan analisis-sintetik yang terbagi dalam dua strategi yaitu additional dan fungsional. Pada strategi additional, 6 siswa mengerjakan dengan benar dan 1 siswa mengerjakan dengan salah, sementara pada strategi fungsional, 12 siswa mengerjakan dengan benar dan 20 siswa mengerjakan dengan salah. Dilihat dari tabel 1 di atas, tidak ada siswa yang menggunakan strategi linguistik untuk mengerjakan soal nomor satu. Secara umum, siswa lebih banyak mengerjakan soal nomor satu menggunakan pendekatan analisissintetik dan strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi fungsional, sementara strategi yang tidak digunakan adalah linguistik. Pembahasan untuk nomor soal nomor satu telah selesai, berikutnya disajikan pembahasan pada soal nomor dua yang mempunyai soal sebagai berikut: Gambar berikut terbentuk dari batang korek api. Tentukan barisan bilangan yang menyatakan banyak batang korek api dari gambar berikut! Berapakah jumlah korek api pada pola selanjutnya? Tabel 2 Hasil Analisis Data Pendekatan dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan Siswa pada Soal Nomor Dua Kelas IX A Pendekatan Analisis-sintetik Tidak Absen Holistik di- Linguistik Additional Fungsional kerjakan B S B S B S B S

5 26 IX A Absen Pendekatan Tidak Analisis-sintetik Holistik di- Linguistik Additional Fungsional kerjakan B S B S B S B S IX B Total kelas IX A dan IX B

6 27 Berdasarkan tabel dua mengenai hasil analisis data pendekatan dan strategi penyelesaian yang digunakan siswa pada soal nomor dua di atas, terlihat siswa yang menggunakan pendekatan holistik sebesar 18 siswa, sementara 25 siswa menggunakan pendekatan analisis-sintetik dan sisanya 3 siswa tidak menjawab soal yang diberikan. Pada tabel dua pula nampak dari 25 siswa yang mengerjakan menggunakan pendekatan analisis-sintetik, 19 siswa menjawab menggunakan strategi linguistik, 2 siswa menggunakan strategi additional dan 4 siswa menggunakan strategi fungsional. Lima dari delapan belas siswa yang menjawab menggunakan pendekatan holistik menjawab dengan benar, sementara 13 lainnya menjawab dengan salah. Pada strategi linguistik 13 dari 19 siswa menjawab dengan benar dan 6 siswa menjawab dengan salah, di sisi lain pada strategi additional, dua siswa menjawab dengan benar dan tidak ada siswa yang menjawab soal dengan salah menggunakan strategi ini, sementara pada strategi fungsional terdapat 3 siswa yang menjawab dengan benar dan 1 siswa menjawab dengan salah. Secara umum dapat dilihat bahwa siswa cenderung menggunakan pendekatan analisissintetik dan strategi yang paling sering digunakan adalah strategi linguistik. Pembahasan untuk nomor soal nomor dua telah selesai, berikutnya disajikan pembahasan pada soal nomor tiga yang mempunyai soal sebagai berikut: Sebuah pipa paralon disusun sedemikian hingga untuk membentuk segitiga. Jika ditumpuk menjadi delapan tumpukan berapakah jumlah paralon yang dibutuhkan? Dan jika ditumpuk menjadi 15 tumpukan berapakah jumlah paralonnya? Tabel 3. Hasil Analisis Data Pendekatan dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan Siswa pada Soal Nomor Tiga Kelas IX A Pendekatan Absen Holistik Analisis-sintetik Linguistik Additional Fungsional B S B S B S B S Tidak dikerjakan

7 28 IX A IX B Tidak Absen Holistik Linguistik Additional Fungsional dikerjakan B S B S B S B S IX B Total kelas IX A dan IX B

8 29 Tabel 3 menyajikan hasil analisis data pendekatan dan strategi penyelesaian yang digunakan siswa pada soal nomor tiga. Berbeda dengan dua soal sebelumnya, pada sal nomor tiga, siswa lebih dominan menggunakan pendekatan holistik, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang mengunakan pendekatan holistik lebih banyak daripada analisis-sintetik. Dari tabel 3, sebanyak 29 siswa menggunakan pendekatan holistik, 10 orang menggunakan analisis-sintetik dan sisanya sebanyak 7 orang tidak mengerjakan soal. Jumlah siswa yang tidak mengerjakan dari soal nomor satu hingga tiga, ditemukan paling banyak pada soal ini. Siswa yang menjawab dengan benar pada pendekatan holistik ada 19 orang dan sisanya, 10 orang menjawab dengan salah, sementara melihat dari pendekatan analisis-sintetik strategi linguistik, 7 siswa menjawab menggunakan strategi ini dengan salah dan tidak ada siswa menjawab dengan benar. Pada strategi additional, ditemukan 1 siswa yang mengerjakan soal ini dan dijawab dengan benar, sementara pada strategi fungsional ditemukan 2 siswa yang mengerjakan dengan strategi ini, 1 siswa menjawab dengan benar dan 1 siswa menjawab dengan salah. Hasil jawaban siswa beserta pendekatan maupun strateginya telah selesai dipaparkan, selanjutnya akan dipaparkan secara ringkas distribusi frekuensi pendekatan penyelesaian yang digunakan oleh siswa dalam tabel berikut ini. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pendekatan Penyelesaian yang Digunakan Siswa Soal Holistik Analisis-Sintetik Tidak Menjawab % % % , , , ,4 3 6, ,7 7 15,2 Rata-rata 18 39,1 22,7 53,6 3,3 7,2 Tabel empat menyajikan distribusi frekuensi pendekatan yang digunakan siswa. Dari tabel 4 di atas terlihat bahwa pendekatan analisis-sintetik lebih besar dibandingkan pendekatan holistik. Siswa yang menggunakan pendekatan analisis-sintetik rata-rata sebesar 53,6% sementara yang menggunakan pendekatan holistik adalah 39,1% dan yang tidak menjawab sebesar 7,2%. Dari ketiga soal baris dan deret yang diberikan hampir semua didominasi oleh

9 30 pendekatan analisis-sintetik, hanya nomor tiga saja yang didominasi oleh pendekatan holistik. Untuk mengetahui strategi kognitif yang palinooig sering digunakan oleh siswa maka disajikanlah tabel berikut ini. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Strategi Kognitif yang Digunakan Siswa Soal Analisis - Sintetik Additional Linguistik Fungsional % % Tidak menjawab Total % % , , , ,3 4 8,7 3 6, ,2 7 15,2 2 4,4 7 15, Ratarata 3,3 7,2 8,7 18,8 12, 7 27,6 3,3 7, Berdasarkan tabel 5 nampak bahwa sebagian besar siswa menggunakan strategi fungsional yang rata-ratanya 27,6%. Sebagian lainnya menggunakan strategi linguistik sebesar 18,8% dan 7,2% siswa menggunakan strategi additional. Meskipun demikian ada beberapa siswa yang tidak menjawab soal yang diberikan yaitu sebesar 7,2%. Dari ketiga soal baris dan deret yang diberikan yaitu nomor satu, dua dan tiga, strategi fungsional paling sering digunakan pada soal nomor satu sementara pada soal nomor dua dan tiga, strategi linguistik lebih banyak digunakan siswa. Meskipun demikian setelah diakumulasikan dari nomor satu sampai nomor tiga, didapatkan bahwa rata-rata siswa yang menggunakan strategi fungsional lebih banyak dibandingkan strategi linguistik maupun additional. D. Kebenaran Jawaban dan Pendekatan yang Digunakan Diantara jawaban siswa, terdapat jawaban benar maupun salah yang menggunakan pendekatan holistik maupun Analisis-Sintetik. Untuk melihat distribusi frekuensi kebenaran jawaban siswa dengan menggunakan pendekatan holistik dan analisis-sintetik akan dipaparkan pada tabel berikut ini.

10 31 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kebenaran Jawaban dan Pendekatan Penyelesaian yang Digunakan Siswa Soal Holistik Analisis-Sintetik Benar Salah Benar Salah % % % % ,9 2 4, , , , , ,1 7 15, , ,7 1 2,2 9 19,6 Ratarata 9,7 21 8,3 18,1 12,3 26,8 12,3 26,8 Dari tabel 4 yang telah dibahas sebelumnya, diketahui bahwa rata-rata prosentase siswa yang menjawab menggunakan pendekatan holistik adalah 39,1% dan jika dilihat dari tabel 6 di atas, nampak bahwa dari 39,1% siswa yang menjawab menggunakan pendekatan holistik terdapat 21% siswa yang menjawab dengan benar dan 18,1% siswa yang menjawab dengan salah. Kesalahan terjadi merata dari semua soal dan kesalahan terbanyak yang menggunakan pendekatan ini terdapat pada nomor 2. Pada pendekatan analisis-sintetik dari 53,6% yang menggunakan strategi analisis-sintetik, 26,8% siswa yang menjawab dengan benar dan 26,8% siswa pula yang menjawab dengan salah, dengan demikian siswa yang menjawab dengan benar maupun salah berimbang. Kesalahan terjadi merata dari semua soal dan kesalahan terbanyak yang menggunakan pendekatan ini terdapat pada soal nomor satu. E. Kebenaran Jawaban dan Penggunaan Strategi Pendekatan yang lebih sering digunakan siswa dalam menjawab soal adalah pendekatan analisis-sintetik. Dari 53,6% jawaban yang menggunakan pendekatan tersebut, terdapat ketiga strategi kognitif digunakan siswa untuk mengerjakan soal yaitu strategi linguistik, additional dan fungsional. Berikut ini dipaparkan kebenaran jawaban siswa berdasarkan strategi kognitif yang digunakan siswa.

11 Soal 32 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kebenaran Jawaban dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan Siswa Analisis-Sintetik Additional Linguistik Fungsional Benar Salah Benar Salah Benar Salah % % % % % % , , , , , ,5 1 2, , ,2 1 2,2 1 2,2 Ratarata 3 6,5 0,3 0,7 4,3 9,4 4,3 9,4 5,3 11,6 7,3 16 Dari 7,2% siswa yang menggunakan strategi additional, sebanyak 6,5% siswa menjawab dengan benar dengan dan 0,7% siswa menjawab dengan salah yang dapat dilihat pada tabel 7. Di sisi lain pada strategi linguistik, terdapat 18,8% siswa yang menggunakan strategi ini dan diantaranya terdapat 9,4% siswa menjawab dengan benar dan 9,4% siswa menjawab dengan salah. Hal ini berarti jumlah siswa yang menjawab dengan benar dan siswa yang menjawab dengan salah berimbang, sementara itu pada strategi fungsional, dari 27,6% siswa yang menggunakan strategi ini, 11,6% siswa menjawab dengan benar sedangkan 16% lainnya menjawab dengan salah. Hal ini berarti lebih banyak siswa yang mengerjakan dengan salah dalam menggunakan strategi fungsional. Penggunaan rumus secara langsung yang tidak diimbangi dengan pemahaman pada soal akan mengakibatkan kesalahan dalam menjawab soal tersebut. F. Pendekatan dan Strategi yang Digunakan Siswa Secara Keseluruhan Pendekatan pemecahan masalah siswa dalam bentuk pendekatan holistik dan analisis-sintetik serta strategi siswa yaitu linguistik, additional dan fungsional sebelumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel, berikut ini akan diuraikan pendekatan serta strategi yang dilakukan oleh siswa tersebut dalam bentuk diagram batang.

12 Prosentase Prosentase 33 Grafik 1 Pendekatan yang Digunakan Oleh Siswa Pendekatan yang digunakan oleh siswa Holistik Analisis-Sintetik 0 Pendekatan Dari grafik 1 disajikan pendekatan yang dilakukan siswa dalam bentuk diagram batang. Berdasarkan diagram tersebut warna biru menyatakan banyaknya pendekatan holistik yang dilakukan oleh siswa yaitu sebesar 39,1% siswa sedangkan warna merah mewakili pendekatan analisis-sintetik sebesar 53,6% siswa. Untuk melihat strategi yang digunakan oleh siswa dalam menyelesaikan soal serta dibandingkan dengan pendekatan holistik akan ditunjukkan oleh diagram berikut ini. Grafik 2 Strategi Penyelesaian yang Digunakan Siswa 30 Strategi penyelesaian yang digunakan siswa Strategi yang digunakan Additional Linguistik Fungsional Diagram dua di atas menyatakan strategi penyelesaian kognitif yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal. Dari diagram tersebut tampak bahwa strategi fungsional lebih tinggi dibandingkan strategi kognitif yang lain.

13 34 Warna biru menyatakan penggunaan strategi additional yaitu 7,2% siswa yang menggunakan strategi ini, di sisi lain 18,8% siswa menggunakan strategi linguistik yang ditunjukkan oleh warna merah. Warna hijau menunjukkan strategi fungsional yaitu sebesar 27,6%. G. Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Pendekatan Holistik Dari empat puluh enam siswa yang diuji, terdapat rata-rata 39,1% siswa mengunakan strategi ini. Diantaranya terdapat 21% siswa menjawab dengan benar dan 18,1% siswa menjawab dengan salah. Berikut akan dipaparkan jawaban siswa menggunakan pendekatan holistik yang menjawab dengan benar maupun salah. Soal nomor satu 1. Dalam sebuah gedung pertemuan terdapat 5 baris kursi. Pada baris pertama terdapat 8 baris kursi, baris kedua 12 kursi, dan seterusnya pada baris berikutnya bertambah 4 kursi. Tentukan banyak kursi seluruhnya dalam gedung itu! Gambar (1) Dari gambar (1) dapat dianalisis bahwa siswa mengerjakan soal nomor satu menggunakan pendekatan holistik. Siswa memandang soal secara keseluruhan sebagai sesuatu yang utuh serta tidak menggunakan rumus dalam menyelesaikan soal namun menggunakan pemahamannya terhadap soal. Dalam gambar tersebut juga terlihat bahwa jawaban siswa adalah benar. Berbeda dengan gambar di atas, gambar di berikut ini akan menunjukkan kesalahan siswa dalam menggunakan pendekatan holistik. Gambar (2)

14 35 Berdasarkan gambar (2) di atas terlihat bahwa siswa mengggunakan pendekatan holistik namun menghasilkan jawaban yang salah. Ada kemungkinan siswa kurang hati-hati dalam memahami soal atau siswa tidak dapat memahami soal. Dari gambar tersebut juga tampak bahwa siswa hanya mengambil angka-angka yang ia temukan dalam soal lalu mengoperasikannya, dalam hal ini siswa mengalikannya. Catatan yang dapat diambil dari gambar di atas adalah siswa juga belum dapat melakukan perkalian bersusun dengan benar. Soal nomor dua 2. Gambar berikut terbentuk dari batang korek api. Tentukan barisan bilangan yang menyatakan banyak batang korek api dari gambar berikut! Berapakah jumlah korek api pada pola selanjutnya? Gambar (3) Gambar 3 di atas adalah salah satu contoh pekerjaan siswa yang menjawab menggunakan pendekatan holistik dengan benar. Siswa menjawab dengan melihat soal secara umum kemudian menghitung rusuk dari masing-masing susunan balok secara manual, kemudian siswa melihat pola yang terbentuk yaitu dijumlahkan dengan beda angka 8 pada setiap pola, setelah itu siswa menentukan jumlah korek api pada pola selanjutnya. Pada tipe soal seperti ini memang dapat digunakan cara pengerjaan yang demikian, namun akan menjadi masalah jika pola yang dihitung mencapai ratusan bahkan ribuan.

15 36 Gambar (4) Gambar 4 di atas merupakan pekerjaan siswa yang menggunakan pendekatan holistik namun tidak teliti dalam membaca dan memahami soal sehingga ia menjawab dengan salah. Siswa tersebut melihat soal secara umum, namun salah mengartikan. Angka 6 x 6 dimungkinkan adalah enam sisi dikalikan dengan enam batang korek api, sedangkan untuk selanjutnya ia mengalikan dengan dua karena dia menganggap ada dua kubus yang terdapat pada gambar dan selanjutnya ia mengalikan dengan tiga karena ia melihat ada tiga kubus dalam gambar tersebut. Padahal jika dicermati dengan lebih teliti, ada beberapa batang korek api yang bertumpukan jika dalam pola dua dan tiga dihitung murni sebagai kubus utuh. Untuk itu mengerjakan dengan sistem ini memang baik, namun apabila tidak memahami soal hasilnya juga akan menjadi salah. Soal nomor tiga 3. Sebuah pipa paralon disusun sedemikian hingga untuk membentuk segitiga. Jika ditumpuk menjadi enam tumpukan berapakah jumlah paralon yang dibutuhkan? Dan jika ditumpuk menjadi 10 tumpukan berapakah jumlah paralonnya? Gambar (5)

16 37 Dari gambar 5 di atas terlihat bahwa dalam menjawab soal nomor tiga menggunakan pendekatan holistik, siswa menjawab dengan benar. Sebagian besar siswa mengerjakan soal nomor tiga menggunakan pendekatan seperti gambar di atas. Siswa memahami soal kemudian menggambarnya sesuai dengan apa yang ia pahami kemudian menjumlahkan bulatan-bulatan yang diandaikan tumpukan pralon tersebut. Gambar (6) Serupa dengan gambar (5), pada gambar (6) di atas ini siswa mengerjakan dengan menggunakan pendekatan holistik karena siswa memandang soal sebagai satu kesatuan yang utuh dan mengartikannya dalam pemahamannya sendiri, namun siswa kurang teliti dalam menjawab soal sehingga jawaban yang dihasilkan pun menjadi salah. Siswa mengartikan segitiga dibentuk dari tiga pralon, sehingga ketika ditanyakan enam tumpukan ia berpikir singkat dengan mengalikannya dengan enam. H. Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Strategi Fungsional Sebanyak 27,6% siswa mengerjakan dengan menggunakan strategi fungsional dan diantaranya terdapat 11,6% siswa menjawab dengan benar serta sisanya yaitu 16% siswa menjawab dengan salah. Berikut akan dipaparkan jawaban siswa menggunakan strategi fungsional yang menjawab dengan benar maupun salah. Soal nomor satu 1. Dalam sebuah gedung pertemuan terdapat 5 baris kursi. Pada baris pertama terdapat 8 baris kursi, baris kedua 12 kursi, dan seterusnya pada baris berikutnya bertambah 4 kursi. Tentukan banyak kursi seluruhnya dalam gedung itu!

17 38 Gambar (7) Sebagian besar siswa menggunakan cara seperti tampak pada gambar di atas untuk mengerjakan soal nomor satu. Dari gambar (7) di atas dapat dianalis bahwa siswa mengerjakan menggunakan strategi fungsional yaitu siswa menggunakan rumus dalam memecahkan soal yang diberikan. Pada gambar tersebut pula siswa mengerjakan soal dengan benar. Gambar (8) Gambar (9) Terdapat dua tipe kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal nomor satu menggunakan strategi fungsional. Tipe yang pertama yaitu dilakukan seperti tampak pada gambar delapan yaitu siswa kurang memahami soal sehingga memasukkan angka yang salah dalam rumus akibatnya menghasilkan jawaban yang salah. Tipe yang kedua adalah pada gambar sembilan yaitu siswa hanya mengerjakan separuh langkah dari semua langkah yang diharuskan. Dalam hal ini siswa kurang memahami maksud dari soal yang

18 39 diberikan. Siswa hanya berhenti pada Un padahal yang diharapkan dari soal adalah jawaban dari Sn untuk deret tersebut. Soal nomor dua 2. Gambar berikut terbentuk dari batang korek api. Tentukan barisan bilangan yang menyatakan banyak batang korek api dari gambar berikut! Berapakah jumlah korek api pada pola selanjutnya? Gambar (10) Berdasarkan gambar sepuluh, terlihat bahwa siswa menggunakan strategi fungsional yaitu strategi yang menggunakan rumus untuk memecahkan soal. Siswa menuliskan secara runtut dimulai dari hal-hal yang diketahui dari soal, hal yang ditanyakan hingga jawaban siswa. Dengan pemahaman yang baik, siswa mengerjakan soal tersebut dengan jawaban yang benar. Gambar (11)

19 40 Pada gambar sebelas, siswa juga mengerjakan dengan strategi fungsional. Siswa juga menuliskan hal-hal yang ia pahami dari soal, namun siswa kurang teliti dalam mendata. Siswa menuliskan bahwa jumlah suku awal adalah satu, bedanya adalah satu serta suku yang ia cari adalah suku ke empat. Hal ini kemungkinan dikarenakan kekurangmampuan siswa dalam memahami soal. Soal nomor tiga 3. Sebuah pipa paralon disusun sedemikian hingga untuk membentuk segitiga. Jika ditumpuk menjadi enam tumpukan berapakah jumlah paralon yang dibutuhkan? Dan jika ditumpuk menjadi 10 tumpukan berapakah jumlah paralonnya? Gambar (12) Dari gambar (12) siswa mengerjakan dengan berbagai cara dan salah satunya menggunakan strategi fungsional. Siswa tersebut hanya menggunakan strategi fungsional hanya untuk menentukan suku terakhir, padahal sebenarnya ia bisa langsung menggunakan rumus Sn. Dari cara yang dipakai siswa dalam gambar tersebut, siswa menjawab dengan benar. Gambar (13)

20 41 Pada gambar 13 tampak bahwa siswa mengerjakan dengan menggunakan strategi fungsional, namun dalam hal ini siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal sehingga jawaban yang dihasilkan pun salah. Pada bagian awal, siswa menuliskan hal-hal yang ia pahami dari soal, namun siswa kurang teliti dalam memahami soal. Suku awal yang harusnya adalah satu ditulis dengan angka tiga karena siswa menganggap untuk membentuk satu segitiga ia membutuhkan tiga pralon dibagian awal, padahal yang dimaksudkan dalam soal adalah jumlah pralon jika ada enam tumpukan yang membentuk segitiga. I. Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Strategi Linguistik Siswa yang mengerjakan menggunakan strategi ini mencapai rata-rata 18,8% siswa dan dari data tersebut 9,4% siswa mengerjakan dengan benar dan 9,4% sisanya mengerjakan dengan salah. Soal nomor satu Pada soal nomor satu, tidak ada siswa yang mengerjakan soal menggunakan strategi linguistik. Soal nomor dua 2. Gambar berikut terbentuk dari batang korek api. Tentukan barisan bilangan yang menyatakan banyak batang korek api dari gambar berikut! Berapakah jumlah korek api pada pola selanjutnya? Gambar (14)

21 42 Berdasarkan gambar (14) siswa mengerjakan menggunakan strategi linguistik. Siswa menuliskan hal-hal yang ia pahami dalam bentuk kata-kata kemudian mencari hubungan yang didapatkan dari tulisan yang ia buat yaitu bahwa setiap pola akan bertambah 8. Dalam hal ini siswa mengerjakan dengan benar. Gambar (15) Dari gambar tersebut siswa juga mengerjakan menggunakan strategi linguistik. Siswa menuliskan apa yang ia pahami dari soal dalam bentuk tulisan dan kemudian mencari hubungan dari apa yang ia tuliskan. Dalam hal ini siswa mengerjakan dengan salah. Dari apa yang ia tulis, siswa belum dapat membedakan panjang dan rusuk dalam kubus sehingga siswa kebingungan dalam mengerjakan soal. Soal nomor tiga 3. Sebuah pipa paralon disusun sedemikian hingga untuk membentuk segitiga. Jika ditumpuk menjadi enam tumpukan berapakah jumlah paralon yang dibutuhkan? Dan jika ditumpuk menjadi 10 tumpukan berapakah jumlah paralonnya? Gambar (16)

22 43 Pada gambar di atas siswa menjawab soal nomor 3 menggunakan strategi linguistik. Siswa menuliskan hal-hal yang ia pahami dalam bentuk kata-kata. Dalam hal ini siswa salah dalam memahami soal dan pertanyaan yang diajukan soal. Soal yang diajukan adalah pralon yang diperlukan untuk enam tumpukan kemudian pralon yang diperlukan untuk sepuluh tumpukan yang membentuk segitiga, namun siswa menjumlahkan hasil temuan enam pralon dan sepuluh pralon. J. Pemecahan Masalah Menggunakan Strategi Additional Sebanyak 7,2% siswa mengerjakan dengan menggunakan strategi additional dan diantaranya terdapat 6,5% siswa menjawab dengan benar serta sisanya yaitu 0,7% siswa menjawab dengan salah. Berikut akan dipaparkan jawaban siswa menggunakan strategi additional yang menjawab dengan benar maupun salah. Soal nomor satu 1. Dalam sebuah gedung pertemuan terdapat 5 baris kursi. Pada baris pertama terdapat 8 baris kursi, baris kedua 12 kursi, dan seterusnya pada baris berikutnya bertambah 4 kursi. Tentukan banyak kursi seluruhnya dalam gedung itu! Gambar (17) Dari gambar 17 terlihat bahwa siswa mengerjakan menggunakan strategi additional secara benar. Pada tahap awal siswa mengerjakan menggunakan pemahamannya tentang rumus barisan dan deret, yaitu menghitung Un kemudian ia menggunakan pemahamannya sendiri yaitu menjumlahkan secara berurutan.

23 44 Gambar (18) Gambar 18 menunjukkan pekerjaan siswa yang menggunakan strategi additional dengan salah. Siswa kurang teliti dalam memahami soal, sehingga pada tahap akhir siswa menjawab dengan salah. Soal nomor dua 2. Gambar berikut terbentuk dari batang korek api. Tentukan barisan bilangan yang menyatakan banyak batang korek api dari gambar berikut! Berapakah jumlah korek api pada pola selanjutnya? Gambar (19) Berdasarkan gambar 19, dipaparkan hasil pekerjaan siswa yang menjawab dengan benar menggunakan strategi additional pada soal nomor dua. Pada tahap awal siswa mengerjakan menggunakan pemahamannya melalui gambar, kemudian melalui rumus yang ia ketahui dan yang terakhir ia menjumlahkan menurut pemahaman tentang barisan dan deret.

24 45 Soal nomor tiga 3. Sebuah pipa paralon disusun sedemikian hingga untuk membentuk segitiga. Jika ditumpuk menjadi enam tumpukan berapakah jumlah paralon yang dibutuhkan? Dan jika ditumpuk menjadi 10 tumpukan berapakah jumlah paralonnya? Gambar (20) Berdasarkan gambar 20 terlihat proses pekerjaan siswa pada nomor tiga menggunakan strategi additional, siswa menggabungkan antara pemahamannya, penerapan rumus serta dilakukan dengan penjumlahan. K. Keunikan-keunikan Lain Soal nomor satu Gambar (a) Gambar(b) Gambar a dan b merupakan beberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal. Pada gambar a siswa mengerjakan dengan langkahlangkah yang benar dan menghasilkan jawaban yang benar, namun ia menuliskan satuan yang salah dalam menjawab soal yaitu km. Pada gambar b siswa menjawab hanya dengan mengalikan angka-angka yang tertera pada soal.

25 46 Soal nomor dua Gambar (c) Pada gambar di atas siswa salah menentukan nilai awal. Jumlah rusuk pada satu kubus adalah dua belas, namun siswa menuliskan sebelas kemudian mengalikannya dengan dua pada dua kubus dan tiga pada kubus. Soal nomor tiga Gambar (d) Gambar (e) Gambar (f) Gambar (g)

26 47 Gambar d, e, f dan g adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal nomor tiga. Pada gambar (d) siswa menjawab soal dengan jawaban yang benar, namun langkah pengerjaan yang digunakan salah yaitu siswa menggunakan beda enam. Dalam hal ini kemungkinan siswa mengubah nilai beda yang dapat memenuhi agar jawaban soal menjadi benar. Pada gambar (e) kurang dapat dimengerti proses pemikiran siswa. Siswa mengalikan angka-angka yang ia ketahui dan ia dapatkan dari soal sementara pada gambar (f) siswa mencoba mengerjakan dengan menggunakan perbandingan namun ia gagal menyelesaikannya. Pada gambar (g) siswa hanya mencorat-coret pekerjaannya dan mencoba mengutak-atik angka yang ia dapatkan dari soal. Dalam hal ini ia mengurangkan dua angka yang ia temui di soal yaitu enam dan sepuluh. Gambar (h) Pada gambar h, siswa mengerjakan soal nomor dua menggunakan dua cara. Cara yang pertama, siswa menggunakan pendekatan analisis-sintetik strategi linguistik, kemudian menggunakan pendekatan serupa namun memakai strategi fungsional. Terdaftar ada empat siswa yang mengerjakan dengan cara serupa. Dari proses pengerjaan siswa tersebut nampak bahwa ada berbagai cara untuk mengerjakan soal dengan jawaban yang benar. Ada kemungkinan siswa mempunyai tingkat pemahaman yang lebih dibandingkan siswa lain. Meskipun dermikian hanya pada soal nomor dua siswa tersebut mengerjakan menggunakan dua cara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Tuntang Kelas VII Pada Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. Dimana siswa yang terlibat

Lebih terperinci

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT, KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS V SDN KESONGO 01 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT, KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS V SDN KESONGO 01 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT, KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS V SDN KESONGO 01 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG JURNAL Disusun untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar

Lebih terperinci

Matematika Bahan Ajar & LKS

Matematika Bahan Ajar & LKS Matematika Bahan Ajar & LKS Pola Bilangan, Barisan & Deret = + ( 1) Un = ar^(n-1) Nama : NIS : Kelas : Sekolah : Pengantar Bahan ajar ini sekaligus merupakan Lembar Kerja Siswa. Untuk mempelajarinya, Anda

Lebih terperinci

BILANGAN BERPANGKAT. Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah

BILANGAN BERPANGKAT. Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah BILANGAN BERPANGKAT Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah perkalian a sebanyak n faktor. Bilangan berpangkat, a disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat atau eksponen.

Lebih terperinci

BAB 1 Pola Bilangan, Barisan dan Deret

BAB 1 Pola Bilangan, Barisan dan Deret BAB 1 Pola Bilangan, Barisan dan Deret Amy Arimbi PENDAHULUAN Matematika adalah bahasa universal untuk menyajikan gagasan atau pengetahuan secara formal dan presisi sehingga tidak memungkinkan terjadinya

Lebih terperinci

SOAL UN BARISAN DAN DERET

SOAL UN BARISAN DAN DERET SOAL UN BARISAN DAN DERET UN 2013 Kode Soal 212 1. Suku ke-48 dari barisan bilangan 3, 10, 17, 24, 31, adalah A. 147 C. 332 B. 151 D. 336 2. Rumus suku ke-n dari barisan bilangan, 1, 2, 4, 8, adalah A.

Lebih terperinci

OSN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Palembang, Mei 2016

OSN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Palembang, Mei 2016 OSN 2016 OLIMPIADE SAINS NASIONAL Palembang, 15-20 Mei 2016 MATEMATIKA SD TES I Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Petunjuk Pengerjaan

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 B / TUC /206 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 544 Telepon/Fax (0275) 2405 UJI COBA KE UJIAN NASIONAL 206 SMP Se KABUPATEN

Lebih terperinci

B. POLA BILANGAN 1. Pengertian pola bilangan Pola bilangan adalah aturan terbentuknya sebuah kelompok bilangan.

B. POLA BILANGAN 1. Pengertian pola bilangan Pola bilangan adalah aturan terbentuknya sebuah kelompok bilangan. A. PENGERTIAN BARISAN DAN DERET 1. Pengertian barisan bilangan Barisan bilangan adalah urutan suatu bilangan yang diurutkan menurut aturan tertentu. Contoh barisan bilangan genap : 2, 4, 6, 8,... 2. Pengertian

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN. SELAMAT MENGERJAKAN Berdoalah sebelum mengerjakan soal. Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian.

MATA PELAJARAN. SELAMAT MENGERJAKAN Berdoalah sebelum mengerjakan soal. Kerjakan dengan jujur, karena kejujuran adalah cermin kepribadian. 1 Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMA/MA Program Studi : IPS MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2017 Jam : 120 menit PETUNJUK UMUM 1. Periksalah Naskah Soal yang Anda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Falsafah pendidikan mengatakan bahwa manusia itu perlu pendidikan, tanpa pendidikan manusia tidak akan menjadi manusia yang utuh. Menjadi manusia yang utuh menyebabkan

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA

PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA 1. Sebelum mengerjakan soal, telitilah dahulu jumlah dan nomor halaman yang terdapat pada naskah soal. Pada naskah soal ini terdiri dari 30 soal pilihan ganda

Lebih terperinci

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bilangan Bulat 133 134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bab 5 Bilangan Bulat Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Bilangan Bulat 135 136 Ayo Belajar

Lebih terperinci

Pola dan Barisan Bilangan

Pola dan Barisan Bilangan Pola dan Barisan Bilangan Pola dan barisan bilangan meliputi pola bilangan dan barisan bilangan Pola bilangan yaitu susunan angka-angka yang mempunyai pola-pola tertentu Misalnya pada kalender terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Terdapat beberapa hal yang dipersiapkan untuk melaksanakan penelitian. Persiapan tersebut meliputi pemilihan subyek, tempat wawancara, alat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN DOKUMEN NEGARA RAHASIA A TAHUN PELAJARAN 2017/2018 MATEMATIKA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN 2018 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Jam : 07.30 09.30 (120

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : I/1 Tema : Diri Sendiri, Keluarga Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan

Lebih terperinci

BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA SMK KELOMPOK TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN PERTANIAN. MATEMATIKA Selasa, 5 April 2016 (

BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA SMK KELOMPOK TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN PERTANIAN. MATEMATIKA Selasa, 5 April 2016 ( BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 0/06 UTAMA SMK KELOMPOK TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN PERTANIAN MATEMATIKA Selasa, April 06 (07.0 09.0) BALITBANG PAK ANANG KEMENTARIAN PAK ANANG DAN KEBUDAYAAN Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Studi pendahuluan Penelitian tentang pemberian scaffolding pada siswa ini adalah untuk mengetahui proses pemberian scaffolding

Lebih terperinci

12. BARISAN DAN DERET

12. BARISAN DAN DERET . BARISAN DAN DERET A. BARISAN ARITMETIKA DAN GEOMETRI U, U, U 3,,U n adalah barisan suatu bilangan yang memiliki ciri khusus sebagai berikut Barisan Ciri utama Rumus suku ke-n Suku tengah Sisipan k bilangan

Lebih terperinci

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 MATEMATIKA. (Paket Soal B) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 MATEMATIKA. (Paket Soal B) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 015 / 016 SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON SMA / MA MATEMATIKA Program Studi IPS Kerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta,

Lebih terperinci

Perpangkatan dan Akar

Perpangkatan dan Akar Bab 4 Perpangkatan dan Akar Pada kehidupan sehari-hari kamu sering menemukan angka berpangkat seperti 2 2, 2 3, 2 4, dan seterusnya. Bilangan berpangkat ini memiliki makna tersendiri nilainya. Apakah kamu

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kab /2012 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kab /2012 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 TENTANG PERSYARATAN JUMLAH KURSI DAN SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK BAKAL

Lebih terperinci

Matematika Bahan Ajar & LKS

Matematika Bahan Ajar & LKS Matematika Bahan Ajar & LKS Pola Bilangan, Barisan & Deret = + ( 1) Un = ar^(n-1) Nama : NIS : Kelas : Sekolah : Pengantar Bahan ajar ini sekaligus merupakan Lembar Kerja Siswa. Untuk mempelajarinya, Anda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan pengamatan terhadap subjek. Pengamatan berupa pelajaran biasa

Lebih terperinci

Barisan dan Deret. Matematika dapat dikatakan sebagai bahasa simbol. Hal ini. A. Barisan dan Deret Aritmetika B. Barisan dan Deret Geometri

Barisan dan Deret. Matematika dapat dikatakan sebagai bahasa simbol. Hal ini. A. Barisan dan Deret Aritmetika B. Barisan dan Deret Geometri Bab 3 Sumber: www.jakarta.go.id Barisan dan Deret Matematika dapat dikatakan sebagai bahasa simbol. Hal ini dikarenakan matematika banyak menggunakan simbol-simbol. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut,

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra an Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu di MTs Negeri Bandung yang beralamatkan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SMP/MTs

UJIAN NASIONAL SMP/MTs UJIAN NASINAL SMP/MTs Tahun Pelajaran 2008/2009 Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP/MTs MATA PELAJARAN Hari/Tanggal : Rabu, 29 April 2010 Jam : 08.00-10.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1. Isikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL

TRY OUT UJIAN NASIONAL PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH SMA Sekretariat : SMA Negeri 70 Jakarta Jalan Bulungan No. C, Jakarta Selatan Telepon (0) 7667, Fax (0)

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) BILANGAN Standar :. Memahami sifat-sifat dan bentuk serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA B TROUT UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 04/05 MATEMATIKA IPS Hasil Kerja Sama dengan Mata Pelajaran : Matematika IPS Jenjang : SMA/MA MATA PELAJARAN Hari, tanggal : Selasa,

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BARISAN DAN DERET

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BARISAN DAN DERET ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BARISAN DAN DERET Arif Hardiyanti Pascasarjana FKIP Matematika, Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : arifh133@gmail.com

Lebih terperinci

Mengenal Bilangan Bulat

Mengenal Bilangan Bulat Mengenal Bilangan Bulat Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi tahukah kamu bahwa ada

Lebih terperinci

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 MATEMATIKA. (Paket Soal A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 MATEMATIKA. (Paket Soal A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 05 / 06 SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON Downloaded from SMA / MA MATEMATIKA Program Studi IPS Kerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan tes tertulis serta wawancara dengan semua subjek. Tes tertulis dan wawancara tahap pertama dilakukan pada tanggal 16 November

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 MATEMATIKA (UMUM) SMA/MA

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 MATEMATIKA (UMUM) SMA/MA DOKUMEN NEGARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 07/08 MATEMATIKA (UMUM) SMA/MA Paket 5 SMA... DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT 08 K0 USBN 07/08

Lebih terperinci

PRA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran : Matematika Hari/tanggal : Selasa, 22 Maret 2016 Waktu :

PRA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran : Matematika Hari/tanggal : Selasa, 22 Maret 2016 Waktu : PRA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran : Matematika Hari/tanggal : Selasa, 22 Maret 2016 Waktu : 07.30 09.30 WIB PETUNJUK UMUM: 1. Tulislah terlebih dahulu nama dan nomor tes Anda

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E57 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat! a = a a a A = 643 = 64 = 4 2 = 16. Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E57 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat! a = a a a A = 643 = 64 = 4 2 = 16. Ingat! PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : E57 NO SOAL PEMBAHASAN Hasil dari 64 adalah.... a = a a a A. 8 B. 6. = C.. = D. 56 Hasil dari 6 8 adalah... A. 6 B. 4 C. 4 D. 4 6 4 Hasil dari 5 + ( : ) adalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA. MATEMATIKA Selasa, 5 April 2016 ( )

BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA. MATEMATIKA Selasa, 5 April 2016 ( ) BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 0/06 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA Selasa, April 06 (07.0 09.0) BALITBANG PAK ANANG KEMENTARIAN PAK ANANG DAN KEBUDAYAAN Mata Pelajaran Jenjang Program

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL BERDASARKAN KISI-KISI TAHUN PELAJARAN 2011/ : Hasil dari - 4 A. 6 B. 3

UJI COBA UJIAN NASIONAL BERDASARKAN KISI-KISI TAHUN PELAJARAN 2011/ : Hasil dari - 4 A. 6 B. 3 UJI O UJIN NSIONL ERDSRKN KISI-KISI THUN PELJRN 20/202 No. INDIKTOR PREDIKSI SOL. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan.. Suhu di dalam kulkas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur 50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2014/2015. Tempat penelitian ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Salatiga pada semester 2 tahun ajaran 2011/ 2012. Kelas XII terdiri dari 12 yang terdiri dari

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LEMBAR SOAL. Mata Pelajaran : MATEMATIKA. Satuan Pendidikan : SMA/MA

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LEMBAR SOAL. Mata Pelajaran : MATEMATIKA. Satuan Pendidikan : SMA/MA TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 201/2017 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MATEMATIKA Satuan Pendidikan : SMA/MA Program : IPS Hari, Tanggal : Sabtu, 18 Februari 2017 Waktu : 120 Menit PETUNJUK UMUM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.125, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA SANDI NEGARA. Analisis. Beban Kerja. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA

Lebih terperinci

PAKET 05 MATEMATIKA NON TEKNIK UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015

PAKET 05 MATEMATIKA NON TEKNIK UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 01 / 015 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOKPARIWISATA, SENI DAN KERAJINAN, PEKERJAAN SOSIAL TEKNOLOGI KERUMAHTANGGAAN, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN (UTAMA) 1 MATA

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL INDIKATOR UN 2011 MATEMATIKA IPS Oleh : Drs.Aleksander Hutauruk, M.Si

LATIHAN SOAL INDIKATOR UN 2011 MATEMATIKA IPS Oleh : Drs.Aleksander Hutauruk, M.Si LATIHAN SOAL INDIKATOR UN 0 MATEMATIKA IPS Oleh : Drs.Aleksander Hutauruk, M.Si SKL INDIKATOR Menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk. Diketahui pernyataan p benar dan q salah pernyataan majemuk

Lebih terperinci

CONTOH SOAL UAN BARIS DAN DERET

CONTOH SOAL UAN BARIS DAN DERET CONTOH SOAL UAN BARIS DAN DERET 1. Dari suatu barisan aritmetika, suku ketiga adalah 36, jumlah suku kelima dan ketujuh adalah 144. Jumlah sepuluh suku pertama deret tersebut adalah. a. 840 b. 660 c. 640

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : B29 NO SOAL PEMBAHASAN 362 = 362 = 36 = 6 3 = 216. Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : B29 NO SOAL PEMBAHASAN 362 = 362 = 36 = 6 3 = 216. Ingat! PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : B9 NO SOAL PEMBAHASAN Hasil dari 6 adalah... A. 48. a = a a a B. 7. = C. 08. = D. 6 6 = 6 = 6 = 6 = 6 Hasil dari 6 8 adalah... A. 6 B. 4 C. 4 D. 4 6 4 Hasil dari

Lebih terperinci

Pembahasan Soal OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2014 Mohammad Tohir: Guru SMP Islam Sabilillah Malang

Pembahasan Soal OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 2014 Mohammad Tohir: Guru SMP Islam Sabilillah Malang Pembahasan Soal OSN Matematika SMP Tingkat Kabupaten/Kota 04 OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN / KOTA TAHUN 04 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDID KAN DASAR

Lebih terperinci

1. Hasil dari (3 + (-4)) (5 + 3) adalah... A. 8 B. -7 C. -8 D. -15 PREDIKSI MATEMATIKA SMP : Tahun 2013 2. Hasil dari adalah... A. B. C. D. 1 3. Ibu membeli 24 permen yang akan dibagikan kepada 4 orang

Lebih terperinci

MATEMATIKA DASAR 16. Jika maka Jawab : E 17. Diketahui premis-premis sebagai berikut : 1) Jika maka 2) atau Jika adalah peubah pada himpunan bilangan real, nilai yang memenuhi agar kesimpulan dari kedua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E57. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah = Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : E57. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah = Ingat! PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : E57 NO SOAL PEMBAHASAN Hasil dari 64 adalah... A. 8. a = a a a B. 6. a n n = a C.. a m n n = a m D. 56 Hasil dari 6 8 adalah... A. 6 B. 4 C. 4 D. 4 6 4 Hasil dari

Lebih terperinci

Luky, S.Pt. RINGKASAN MATERI MATEMATIKA SD Ujian Sekolah

Luky, S.Pt. RINGKASAN MATERI MATEMATIKA SD Ujian Sekolah Kompetensi 1 Memahami konsep dan operasi hitung bilangan serta dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari (1.) OPERASI HITUNG Urutan langkah pengerjaan : 1. Dikerjakan operasi dalam kurung terlebih

Lebih terperinci

2016 MATEMATIKA. (PAKET SOAL A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

2016 MATEMATIKA. (PAKET SOAL A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON 2016 MATEMATIKA. (PAKET SOAL A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika SMP IX

Pembahasan Matematika SMP IX Pembahasan Matematika SMP IX Matematika SMP Kelas IX Bab Pembahasan dan Kunci Jawaban Ulangan Harian Pokok Bahasan : Kesebangunan Kelas/Semester : IX/ A. Pembahasan soal pilihan ganda. Bangun yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan pembelajaran pada kondisi awal belum menggunakan model pembelajaran penggunaan media realia. Keterlibatan

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit BAB I BILANGAN Skema Bilangan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Bulat Bilangan Pecahan Bilangan Cacah Bilangan Bulat Negatif Bilangan Asli

Lebih terperinci

Matematika SMA IPS MATA PELAJARAN. Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMA/MA Program Studi : IPS

Matematika SMA IPS MATA PELAJARAN. Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMA/MA Program Studi : IPS Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMA/MA Program Studi : IPS MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Jum at, 6 Januari 8 Jam :. 9. ( menit) PETUNJUK UMUM. Periksalah Naskah Soal yang Anda terima

Lebih terperinci

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal UN 00 Paket Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah IPA SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika Wajib

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika Wajib K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika Wajib Baris dan Deret Aritmatika - Latihan Soal Ulangan Doc. Name: RK13AR11MATWJB0603 Version : 2016-11 halaman 1 01. Suku ke-20 pada barisan 3, 9, 15, 21,. Adalah

Lebih terperinci

SOAL MATEMATIKA - SMP

SOAL MATEMATIKA - SMP SOAL MATEMATIKA - SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT KABUPATEN/KOTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 200

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA A TROUT UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 0/05 MATEMATIKA IPS Hasil Kerja Sama dengan Mata Pelajaran : Matematika IPS Jenjang : SMA/MA MATA PELAJARAN Hari, tanggal : Selasa,

Lebih terperinci

SOAL MATEMATIKA - SMP

SOAL MATEMATIKA - SMP SOAL MATEMATIKA - SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT KABUPATEN/KOTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 014

Lebih terperinci

SOAL MATEMATIKA - SMP

SOAL MATEMATIKA - SMP SOAL MATEMATIKA - SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 014 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Sabtu, 8 Maret 014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Tahun Pelajaran 007/008 Mata Pelajaran : Matematika Tingkat : SD/MI Hari/Tanggal : Selasa, 4 Mei 008 Waktu : 08.00-0.00 Petunjuk Umum. Isikan identitas Anda ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di

Lebih terperinci

Piramida Besar Khufu

Piramida Besar Khufu Sumber: Mesir Kuno Piramida Besar Khufu Peradaban bangsa Mesir telah menghasilkan satu peninggalan bersejarah yang diakui dunia sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, yaitu piramida. Konstruksi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 2 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 A / TUC 2 /2016 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 54114 Telepon/Fax (0275) 321405 UJI COBA KE 2 UJIAN NASIONAL 2016

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP / MTs MATA PELAJARAN Hari / Tanggal : Rabu, 9 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional

Lebih terperinci

SILABUS. 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana

SILABUS. 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana Sekolah : SILABUS Kelas Mata Pelajaran Semester : IX : Matematika : II(dua) Standar Kompetensi : BILANGAN 5. Memahami sifat-sifat berpangkat dan bentuk serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 01 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA)

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 01 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 04 / 0 PAKET 0 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) A Mata Pelajaran Kelompok : MATEMATIKA : Akuntansi dan Penjualan MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 MATEMATIKA (UMUM) SMA/MA

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 MATEMATIKA (UMUM) SMA/MA DOKUMEN NEGARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 07/08 MATEMATIKA (UMUM) SMA/MA Paket SM... DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT 08 K0 USBN 07/08 Mata

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA/MA MATEMATIKA IPA 01 MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) MATEMATIKA KOTA BATAM

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA/MA MATEMATIKA IPA 01 MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) MATEMATIKA KOTA BATAM TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA/MA 2016 MATEMATIKA IPA 01 MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) MATEMATIKA KOTA BATAM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Matematika : SMA/MA : IPA WAKTU PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D45. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah... Ingat!

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D45. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah... Ingat! PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 01 KODE : D45 NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari 8 5 3 adalah... 1. a A. 10 5 = a a a a a B. 5. a 1 n n = a C. 3 3. a m n n = a m D. 64 Hasil dari 8 3 adalah... A. 6 B. 8 C.

Lebih terperinci

PENJABARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN SKL Kemampuan yang diuji Alternatif Indikator SKL

PENJABARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN SKL Kemampuan yang diuji Alternatif Indikator SKL PENJABARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN 2009 Mata Pelajaran : Matematika No. 1. Menggunakan konsep operasi 1. Menghitung operasi tambah, kurang, kali dan 1.1. Menentukan

Lebih terperinci

MATEMATIKA SEKOLAH 2. MENENTUKAN POLA BARISAN BILANGAN & SUKU KE-n. Oleh : Novi Diah Wayuni ( ) Riswoto ( )

MATEMATIKA SEKOLAH 2. MENENTUKAN POLA BARISAN BILANGAN & SUKU KE-n. Oleh : Novi Diah Wayuni ( ) Riswoto ( ) MATEMATIKA SEKOLAH 2 MENENTUKAN POLA BARISAN BILANGAN & SUKU KE-n Oleh : Novi Diah Wayuni ( 1001060083) Riswoto ( 1001060085 ) A. Menentukan Pola barisan bilangan Sederhana B. Menentukan suku ke-n barisan

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 00/00 SMK Kelompok Teknologi Industri Paket Utama (P) MATEMATIKA (E-) TEKNIK SELASA, MEI 00 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH (SMA/MA SE KOTA BOGOR) TES UJI COBA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL

DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH (SMA/MA SE KOTA BOGOR) TES UJI COBA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH (SMA/MA SE KOTA BOGOR) TES UJI COBA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 03/0 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMA/MA Program Studi

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 B / TUC 2 /2016 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 54114 Telepon/Fax (0275) 321405 UJI COBA KE 2 UJIAN NASIONAL 2016

Lebih terperinci

TRY OUT KE 1 UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

TRY OUT KE 1 UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 TRY OUT KE UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 0/0 Hari/Tanggal : Kelas Waktu : XII (duabelas) : 0 Menit Petunjuk Umum :. Isikan identitas Anda ke dalam lembar jawaban komputer

Lebih terperinci

Pada barisan bilangan 2, 7, 12, 17,., b = 7 2 = 12 7 = = 5. Pada barisan bilangan 3, 7, 11, 15,., b = 7 3 = 11 7 = = 4

Pada barisan bilangan 2, 7, 12, 17,., b = 7 2 = 12 7 = = 5. Pada barisan bilangan 3, 7, 11, 15,., b = 7 3 = 11 7 = = 4 Materi : Barisan Bilangan Perhatikan urutan bilangan-bilangan berikut ini a. 1, 5, 9, 13,. b. 15, 1, 9, 6,. c., 6, 18, 54,. d. 3, 16, 8, 4,. Tiap-tiap urutan di atas mempunyai aturan/pola tertentu, misalnya

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL OSN TK. KOTA/ KABUPATEN 2014 MATEMATIKA SMP BAGIAN A: PILIHAN GANDA

PEMBAHASAN SOAL OSN TK. KOTA/ KABUPATEN 2014 MATEMATIKA SMP BAGIAN A: PILIHAN GANDA email: koniciwa7@yahoo.co.id PEMBAHASAN SOAL OSN TK. KOTA/ KABUPATEN 0 MATEMATIKA SMP BAGIAN A: PILIHAN GANDA. Sepuluh orang guru akan ditugaskan mengajar di tiga sekolah,yakni sekolah A, B, dan C, berturut

Lebih terperinci

PENALARAN MATEMATIKA

PENALARAN MATEMATIKA PENALARAN MATEMATIKA Oleh: Kusnandi A. Pengantar Untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematika siswa perlu mengetahui tingkatan kemampuan berpikir matematika. Shefer dan Foster (997) mengajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK PARIWISATA PAKET II A KOTA SURABAYA

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK PARIWISATA PAKET II A KOTA SURABAYA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN - SMK NEGERI DAN SWASTA KOTA SURABAYA MATEMATIKA KELOMPOK PARIWISATA PAKET II A MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA KOTA SURABAYA M A T E M A T I K A S M K P A R

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL

TRY OUT UJIAN NASIONAL PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH SMA Sekretariat : SMA Negeri 70 Jakarta Jalan Bulungan No. C, Jakarta Selatan Telepon (0) 7667, Fax (0)

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Kemampuan Guru Dalam Pengelolaan Kelas

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Kemampuan Guru Dalam Pengelolaan Kelas 99 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN 1. Kemampuan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Poin pertama yang diamati dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan

Lebih terperinci

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNAGRAHITA

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNAGRAHITA - 1017 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SMPLB TUNAGRAHITA KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Lokasi an an ini mengambil lokasi di SDLB Negeri Panggungsari yang terletak di Desa Panggungsari, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4 Hasil Pekerjaan Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4 Hasil Pekerjaan Siswa BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga Semester 1 pada Tahun Ajaran 2011/ 2012 yang terletak di jalan Cemara II Salatiga. Subyek penelitian

Lebih terperinci