Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Senat Akademik IPB, tanggal 23 Desember MEMUTUSKAN

Transkripsi

1 SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 02/SA-IPB/2004 tentang TATA TERTIB PERSIDANGAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 154 Tahun 2000 tentang Penetapan IPB sebagai Badan Hukum Milik Negara, menyatakan bahwa Senat Akademik merupakan organ normatif tertinggi di Institut dalam bidang akademik; b. bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab Senat Akademik seperti disebutkan pada pasal 24 Anggaran Rumah Tangga IPB, maka perlu dibuat tata tertib sidang Senat Akademik; c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas, maka dipandang perlu memutuskan Tata Tertib Persidangan Senat Akademik Institut Pertanian Bogor, dan penetapannya diatur dengan Keputusan Senat Akademik. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000; 3. Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor: a. Nomor 17/MWA-IPB/2003; b. Nomor 22/MWA-IPB/2003; Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Senat Akademik IPB, tanggal 23 Desember MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR TENTANG TATA TERTIB PERSIDANGAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1) Institut adalah Institut Pertanian Bogor (selanjutnya disingkat IPB), perguruan tinggi berbentuk Badan Hukum Milik Negara yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan tinggi. 2) Senat Akademik Institut (selanjutnya disingkat SA-Institut) adalah organ normatif tertinggi Institut dalam bidang akademik. 3) Badan kelengkapan organisasi SA-Institut terdiri atas Ketua, Sekretaris, Komisi dan Sekretaris Komisi, dan Panitia Ad-Hoc. 4) Pimpinan SA-Institut terdiri dari Ketua dan Sekretaris. 5) Sidang SA-Institut dapat bersifat terbuka atau tertutup dan sesuai kebutuhan sidang dapat diperluas. 6) Sidang Pleno adalah sidang yang diikuti oleh anggota SA-Institut. 7) Sidang Pleno Diperluas adalah sidang yang diikuti oleh anggota SA-Institut dan undangan lain sesuai kebutuhan. 8) Sidang Pimpinan SA-Institut adalah sidang yang diikuti oleh Ketua, Sekretaris dan para Ketua dan Sekretaris Komisi. 9) Sidang Komisi adalah sidang yang diikuti oleh anggota Komisi dan undangan lain sesuai kebutuhan. 10) Sidang Panitia Ad Hoc adalah sidang yang diikuti oleh anggota Panitia yang dibentuk khusus oleh SA-Institut. 11) Sidang Konsultasi Stakeholder adalah sidang yang diikuti oleh anggota SA-Institut dan Stakeholder/Mitra kerja IPB. BAB II JENIS PERSIDANGAN, PESERTA SIDANG DAN PIMPINAN SIDANG Pasal 2 Jenis Sidang SA-Institut terdiri atas : a Sidang Pleno b Sidang Pleno Diperluas c Sidang Pimpinan SA-Institut d Sidang Komisi e Sidang Panitia Ad Hoc f Sidang Konsultasi Stakeholder Pasal 3 Peserta sidang adalah anggota SA-Institut dan undangan lain sesuai kebutuhan menurut jenis sidang sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 keputusan ini.

3 Pasal 4 1) Pimpinan Sidang Pleno dan Sidang Pleno Diperluas adalah Ketua SA-Institut dan apabila berhalangan hadir dapat digantikan oleh Sekretaris SA-Institut, dalam hal Sekretaris SA- Institut memimpin sidang, maka sidang menunjuk anggota SA-Institut untuk menggantikan tugas sekretaris. 2) Pimpinan Sidang Pimpinan SA-Institut adalah Ketua SA-Institut dan apabila berhalangan hadir dapat digantikan oleh Sekretaris SA-Institut atau salah satu Ketua Komisi yang disepakati oleh sidang. 3) Pimpinan Sidang Komisi adalah Ketua Komisi dan apabila berhalangan hadir dapat digantikan oleh Sekretaris Komisi. 4) Pimpinan Sidang Panitia Ad Hoc adalah Ketua Panitia Ad Hoc dan apabila berhalangan hadir dapat digantikan oleh Sekretaris Panitia Ad Hoc. 5) Pimpinan Sidang Konsultasi Stakeholder adalah Ketua SA-Institut atau Ketua Komisi dan apabila berhalangan hadir dapat digantikan oleh Sekretaris Komisi SA-Institut. BAB III KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA SA-INSTITUT Pasal 5 1) Setiap anggota wajib mengikuti sidang yang diselenggarakan oleh SA-Institut. 2) Setiap anggota wajib menjunjung tinggi etika dan sopan santun dalam bersidang. 3) Setiap anggota wajib mentaati keputusan sidang SA-Institut. 4) Setiap anggota yang berhalangan hadir dalam sidang SA-Institut, diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada pimpinan SA-Institut. Pasal 6 Setiap anggota berhak mengikuti semua kegiatan Senat Akademik yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai anggota mempunyai hak suara dan hak bicara. BAB IV PENYELENGARAAN SIDANG Pasal 7 1) Sidang Pleno SA-Institut diselengarakan menurut jadwal yang ditetapkan SA-Institut, sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester. 2) Sidang Pleno SA-Institut di luar jadwal dapat dilakukan apabila ada salah satu permintaan tertulis dari : a. sekurang-kurangnya seperlima anggota SA-Institut b. Rektor atau Ketua Majelis Wali Amanat c. sekurang-kurangnya tiga Dekan Fakultas/Sekolah Pascasarjana.

4 Pasal 8 Penyelenggaraan Sidang SA-Institut (selain Sidang Pleno SA-Institut) dapat dilakukan menurut kebutuhan jenis sidang sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 keputusan ini. Pasal 9 Sidang SA-Institut diadakan atas undangan Pimpinan SA-Institut dan undangan disampaikan/dikirimkan sekurang-kurangnya satu minggu sebelum pelaksanaan acara sidang. BAB V KUORUM Pasal 10 1) Sidang Pleno SA-Institut adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangya 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota SA-Institut. 2) Apabila hal yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini tidak tercapai, maka sidang ditunda sampai paling lama dua kali dengan selang waktu 15 (lima belas) menit dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya separoh (lima puluh persen) tambah satu dari jumlah anggota SA- Institut. 3) Apabila hal dimaksud dalam ayat (2) pasal ini tidak tercapai, maka sidang dapat dilanjutkan tanpa pengambilan keputusan. BAB VI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 11 Pengambilan keputusan pada asasnya dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat dan apabila hal ini tidak mungkin diusahakan, maka untuk mencapai mufakat, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dengan pemungutan suara. Pasal 12 Pengambilan keputusan dalam sidang Pleno SA-Institut baik dengan musyawarah untuk mencapai mufakat maupun berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila sidang telah memenuhi persyaratan kuorum sebagaimana disebutkan dalam pasal 10 keputusan ini. Pasal 13 Tata cara pemungutan suara dan penyampaian suara oleh para peserta sidang untuk menyatakan sikap setuju, menolak atau abstain ditetapkan oleh pimpinan/ketua sidang.

5 BAB VII PELAPORAN SIDANG Pasal 14 Pelaporan hasil Sidang SA-Institut dituangkan dalam bentuk Notulen, disiapkan oleh Sekretaris SA-Institut dan dilaporkan kepada Ketua SA-Institut, untuk selanjutnya disampaikan kepada anggota SA-Institut selambat-lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan sidang SA-Institut. BAB VIII PENUTUP Pasal 15 Keputusan Senat Akademik ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Bogor Salinan Sesuai dengan aslinya Pada tanggal : 02 Januari 2004 Sekretaris Senat Akademik Ketua Senat Akademik, Ttd. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc. Prof.Dr.Ir. Sjafri Mangkuprawira NIP NIP Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth: 1. Ketua Majelis Wali Amanat; 2. Para Anggota Senat Akademik; 3. Ketua Dewan Guru Besar; 4. Ketua Dewan Audit; 5. Rektor dan Para Wakil Rektor; 6. Para Dekan; 7. Para Ketua Senat Fakultas; 8. Para Ketua Departemen Institut Pertanian Bogor