LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PEMBUATAN KOSMETIK SHAMPO POLIHERBAL MENGGUNAKAN EKSTRAK TANAMAN LOKAL BAGI KELOMPOK HOME INDUSTRI BALI SARI DESA SEPANG OLEH Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si NIP Dr. Desak Made Citrawathi, M.Kes NIP Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd NIP Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganeshadengan SPK Nomor.13/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2016

2 HALAMAN PENGESAHAN PENERAPAN IPTEKS Judul P2M : Pelatihan Pembuatan Kosmetik Shampo Poliherbal Menggunakan Ekstrak Tanaman Lokal Bagi Kelompok Home Industri Bali Sari Desa Sepang 1 Ketua Tim Pengusul Nama NIDN Jabatan/Golongan Jurusan/ Fakultas Perguruan Tinggi Bidang Keahlian Alamat Kantor/Telp. Alamat Rumah/Telp./ 2 Anggota Tim Pengusul Jumlah Anggota Nama Anggota 1 Nama Anggota 2 Lokasi Kegiatan Mitra Wilayah Mitra Kabupaten : Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, S.Si., M.Si : : Lektor Kepala/IVa : Pendidikan Kimia/MIPA : Universitas Pendidikan Ganesha : Ilmu Lingkungan/Kimia Analitik : Jl. Udayana 12 Singaraja/ : LC 8 Dusun Seraya Desa Baktiseraga-Buleleng / /idewasastra@yahoo.com : Dosen 2 Orang : Dr. Desak Made Citrawathi, M.Kes Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd : Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu : Buleleng : Bali Propinsi 3 Luaran yang dihasilkan : Artikel ilmiah dan produk shampo poliherbal 4 Jangka Waktu Pelaksanaan : 8 Bulan 5 Biaya Total : Rp : : -

3 PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat melaksanakan program pengabdian masyarakat skim Penerapan IPTEKS dan menyusun laporannya sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Pengabdian kepada masyarakat tentang Pelatihan Pembuatan Kosmetik Shampo Poliherbal Menggunakan Ekstrak Tanaman Lokal Bagi Kelompok Home Industri Bali Sari Desa Sepang sangat perlu dilakukan dalam kerangka memberikan edukasi dan keterampilan kepada kelompok home industri dalam memproduksi produk kosmetik shampo Poliherbal yang aman digunakan. Banyak produk kosmetik yang beredar dipasaran belum sepenuhnya memperhatikan aspek keamanan pagi konsumen, bahkan ada yang menggunakan bahanbahan kimia melebihi dari batas yang diperbolehkan dalam peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan nomor HK TAHUN 2011 tentang persyaratan teknis bahan kosmetik. Untuk itu, peningkatan pengetahuan tentang bahan dan keterampilan membuat kosmetik menjadi aspek yang penting diperhatikan. Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat skim Penerapan IPTEKS bagi kelompok home industri poduk kosmetikt, kami telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya melakukan edukasi tentang pemanfaatan bahan alami sebagai campuran pembuatan shampo poliherbal, pelatihan cara pembuatan shampo poliherbal menggunakan bahan aktif dari ekstrak bahan lokal. Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, pelaksana program telah banyak mendapatkan dukungan baik berupa dana maupun moril dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Universitas Pendidikan Ghanesa melalui lempaga penelitian dan pengabdian lepada masyarakat yang telah memberikan dukungan dana pada program ini. 2. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha dan Staf atas pembinaan dan layanan administrasi dalam pelaksanaan IbM ini. 3. Kepada bapak Wayan Wardana dan bapak Made Santiasa Putra selaku mitra program yang telah berpartisifasi aktif dalam kegiatan ini. 4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas berbagai bantuan dan kerjasamanya. Kami menyadari, penyusunan laboran ini masih kurang sempurna, untuk itu saran yang konstruktif kami perlukan dalam menyempurnakan laboran ini, dan akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Singaraja, 28 Oktober 2016 Tim Pelaksana program,

4 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Permasalahan Mitra Tujuan Kegiatan Manfaat Kegiatan... 4 BAB II METODE PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan metode Pemecahan Masalah... 4 BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Informasi dan Diskusi Pemanfaatan Ekstrak Tanaman Lokal 7 untuk Pembuatan Shampo Poliherbal Pelatihan Mengekstraksi Bahan Aktif dan Pembuatan Sahmpo 10 Poliherbal Ekstraksi Bahan Aktif pada Tanaman Lokal.. 10 BAB IV Pelatihan Pembuatan shampo Poliherbal. 11 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 15

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Home industri Bali Sari merupakan kelompok usaha yang bergerak pada bidang produksi produk perawatan dan kesehatan kulit berlokasi di Desa Sepang Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Kelompok usaha ini dirintis sejak tahun 2012 oleh Bapak Wayan Wardana bersama istrinya Ibu nengah Mawini dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 20 orang yang terdiri dari 15 laki dan 5 orang perempuan. Pada mulanya, produk kesehatan yang dibuat berupa sabun rumput laut. Pada tahun 2013, mencoba mengembangkan jenis produknya berupa skin lotion dan tahun 2015 berupa cream lulur yang semuanya menggunakan bahan dasar rumput laut yang diperoleh dari petani rumput laut di Desa Kalianget kecamatan Gerokgak, kabupaten Buleleng serta bahan kimia sintetik dibeli di Denpasar. Beberapa jenis produk dari usaha home industri Bali sari yang telah beredar di pasaran disajikan seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Beberapa produk shampo dan sabun hasil produksi Bali Sari Saat ini, usaha kosmetik Bali Sari mengalami perkembangan yang cukup menjanjikan. Dalam satu bulannya, mampu memproduksi cream lulur sebanyak 200 PCs, skin lotion sebanyak 100 PCs, 100 PCs shampo dengan harga Rp per PCs dan sabun mandi 800 PCs dengan harga sebesar Rp per PCS untuk cream lulur, Rp per PCS untuk skin lotion dan Rp per PCs untuk sabun mandi. 1

6 Analisis rata-rata biaya produksi dihabiskan untuk semua produk tersebut sekitar 7 juta (sudah termasuk ongkos kerja dan pembelian bahan), sedangkan harga jual totalnya mencapai 11,1 juta. Dengan demikian dalam satu bulannya, keuntungan bersih dari usaha home industri produk perawatan kulit ini sekitar 4,1 juta. Meningkatnya minat masyarakat terhadap kosmetik alami, maka kelompok ini berkeinginan untuk menambah variasi jenis kosmetik yang tetap menggunakan bahan alami sebagai campuran. Salah satu produk kosmetik yang ingin dibuat adalah shampo yang menggunakan campuran ekstrak tanaman lokal. Namun, kelompok Bali Sari belum mempunyai pengetahuan tentang berbagai jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan serta belum mempunyai pengalaman mengekstrak bahan aktif tanaman untuk campuran pembuatan shampo. Untuk menindaklanjuti keinginan tersebut, dilakukan diskusi antara tim pengusul P2M dengan ketua kelompok Bali Sari, dan hasilnya adalah disepakati untuk melakukan inovasi produk kosmetik berupa pembuatan shampo poliherbal yang dibuat dengan menambahkan campuran beberapa jenis ekstrak tanaman lokal (poliherbal) yang mengandung bahan aktif dengan fungsi utamanya yaitu menyuburkan rambut, menghilangkan ketombe dan menghitamkan rambut. Untuk mensukseskan pembuatan produk shampo poliherbal ini, telah disepakati tiga kegiatan pokok dalam program P2M skim penerapan IPTEKS yaitu 1) kegiatan sosialisasi dan diskusi untuk meningkatkan pengetahuan kelompok tentang berbagai jenis tanaman lokal yang dapat berfungsi untuk menyuburkan dan menghitamkan rambut, anti rontok serta anti ketombe. 2) pelatihan cara mengekstraksi bahan aktif pada tanaman lokal dan 3) pelatihan keterampilan pembuatan shampo poliherbal menggunakan campuran ekstrak tanaman lokal. 1.2 Permasalah Mitra Identifikasi terhadap permasalahan yang dialami oleh kelompok home industri Bali Sari dalam mengembangkan produk kosmetiknya, diperoleh tiga permasalahan pokok yaitu (1) Pengetahuan kelompok masih kurang dalam hal pengembangan jenis kosmetik berbahan dasar herbal. Hal ini terlihat pada variasi produk kosmetik sabun, lotion, shampo dan cream lulur yang hanya menggunakan rumput laut saja sebagai bahan tambahan padahal banyak tanaman lokal lain yang lebih berpotensi untuk digunakan sebagai bahan aktif untuk pembuatan kosmetik sabun, hand body, lulur maupun shampo. (2) Pengetahuan kelompok masih kurang dalam mengekstrak bahan 2

7 aktif pada tanaman lokal yang bisa berperan dalam menghitamkan, menyuburkan rambut, anti rontok dan anti ketombe yang digunakan dalam formulasi sediaan shampo. Hal ini terlihat pada bahan lokal yang digunakan dalam pembuatan sabun, lotion, shampo dan lulur terbatas pada rumput laut. (3) Keterbatasan keterampilan kelompok home industri Bali Sari dalam membuat produk-produk kosmetik dengan memanfaatkan tanaman-tanaman lokal dalam memformulasi sediaan kosmetik. Berdasarkan identifikasi terhadap pokok permasalahan yang dihadapi kelompok home industri Bali Sari dan telah disepakati langkah pemecahannya antara lain: 1. Pengetahuan anggota kelompok home industri Bali Sari dalam mengembangkan produk-produk kosmetiknya masih relatif kurang. Untuk memecahkan persoalan ini, pengusul progran akan memberikan wawasan melalui informasi dan diskusi ke mitra program tentang produk-produk kosmetik berbahan dasar campuran tanaman lokal. 2. Pengetahuan kelompok masih kurang dalam mengenal jenis tanaman lokal yang bisa berperan dalam menghitamkan, menyuburkan rambut, anti rontok dan anti ketombe. Solusi yang ditawarkan dan telah disepakati untuk memecahkan permasalahan ini adalah informasi dan diskusi tentang jenis-jenis tanaman lokal dan kandungan bahan aktif dari masing-masing tumbuhan tersebut sehingga dapat berpungsi untuk menghitamkan dan menyuburkan rambut, anti ketombe serta anti rontok. 3. Anggota kelompok Bali Sari memiliki keterampilan terbatas dalam membuat shampo poliherbal menggunakan berbagai campuran tanaman lokal. Untuk mengatasi permasalah ini, akan diprogramkan pelatihan membuat shampo poliherbal menggunakan campuran tanaman loka. Dua tujuan utama yang ingin disasar melalui program pengabdian pada masyarakat skim penerapan IPTEK ini yaitu (1) meningkatkan pengetahuan dan wawasan mitra terhadap pemanfaatan dan fungsi bahan lokal dalam pengembangan inovatif dari kosmetik herbal. dan (2) mitra memiliki keterampilan dalam membuat shampo poliherbal dengan memanfaatkan ekstrak dari campuran beberapa tanaman lokal. 3

8 1.3 Tujuan Kegiatan Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh khalayak sasaran yaitu kelompok home industri Bali Sari, beberapa tujuan utama yang ingin dicapai dalam program pengabdian pada masyarakat skim penerapan IPTEK ini yaitu (1) meningkatkan pengetahuan dan wawasan mitra terhadap pemanfaatan dan fungsi bahan lokal untuk pengembangan inovatif dari produk kosmetik berupa shampo poliherbal. Hal ini ditempuh melalui pemberian informasi dan diskusi tentang pengembangan produk-produk shampo poliherbal berbahan dasar ekstrak tanaman lokal serta memperkenalkan tanaman-tanaman lokal potensial sebagai bahan aktif dalam pembuatan produk shampo (2) Meningkatkan keterampilan dalam membuat shampo poliherbal dari ekstrak tanaman lokal. Hal ini ditempuh melalui pelatihan tentang pembuatan shampo poliherbal berbahan dasar ekstrak tanaman lokal seperti ekstrak daun mangkokan, ekstrak pepaya, ekstrak daun pandan wangi, ekstrak daun waru, ekstrak mengkudu dan lain-lain. Dengan pelatihan ini, mitra program dituntut sampai mampu menghasilkan produk berupa produk shampo poliherbal 1.4 Manfaat Kegiatan Program pengabdian pada masyarakat tentang pelatihan pembuatan shampo poliherbal sangat bermanfaat bagi mitra program yaitu kelompok home industri Bali Sari dan bagi masyarakat luas utamanya bagi pengguna produk kosmetik shampo poliherbal. Beberapa manfaat bagi Bali Sari Tunas diantaranya (1) Ceramah/informasi dan diskusi tentang potensi pengembangan produk berbahan dasar ekstrak tanaman lokal bermanfaat bagi mitra untuk meningkatkan wawasan dalam rangka mengembangkan usaha kosmetiknya. (2) Ceramah/informasi dan diskusi tentang sumber daya alam lokal yang murah dan mudah diperoleh tetapi potensial digunakan sebagai bahan aktif ramah lingkungan dalam pembuatan shampoo poliherbal bermanfaat bagi mitra untuk meningkatkan pendapatan usaha mitra (3) Pelatihan dalam pembuatan shampo poliherbal, bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan mitra dan mengembangkan usahanya. Salah satu manfaat yang diharapkan dirasakan oleh masyarakat luas terutama pengguna shampoo alami ramah lingkungan. 4

9 BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan pelatihan pembuatan shampo poliherbal dengan memanfaatkan ekstrak bahan lokal seperti daun mangkokan, daun pandan wangi, daun waru, pepaya dan mengkudu dilaksanakan di home industri Bali Sari Desa Sepang kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng. Waktu pelaksanaan selama 8 bulan yaitu bulan Maret sampai Oktober tahun Metode Pemecahan Masalah Metode yang digunakan untuk memberikan solusi terhadap beberapa pokok permasalahan yang dialami oleh mitra program adalah imformasi dan diskusi dan pelatihan keterampilan.informasi dan diskusi dilakukan ditujukan untuk memberikan wawasan, edukasi dan pengenalan terhadap berbagai jenis tanaman lokal yang berpotensi digunakan sebagai campuran dalam pembuatan shampo poliherbal. Metode pelatihan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mitra dalam mengekstrak bahan aktif yang ada pada tanaman lokal sehingga bisa digunakan sebagai campuran shampo, disamping itu juga pelatihan keterampilan ditujukan juga untuk meningkatkan keterampilan mitra dalam membuat sahampo poliherbal dengan memanfaatkan ekstrak tanaman lokal. Secara rinci, masalah mitra program dan metode pelaksanaan yang digunakan disajikan seperti pada Tabel berikut. Masalah mitra program Rencana pemecahan masalah Pengetahuan anggota kelompok home indutri Pengusul progran akan memberikan Bali Sari tentang jenis tanaman potensial yang dimanfaatkan untuk mengembangkan produk kosmetik masih relatif kurang wawasan melalui ceramah, informasi dan diskusi tentang jenis tanaman potensial yang bias dimanfaatkan sebagai campuran dalam pembuatan kosmetik. Salah satu kosmetik yang diperkenalkan adalam pembuatan shampo poliherbal berbahan dasar ekstrak tanaman lokal Kelompok home industri Bali Sari belum Pengusul program akan memberikan punya pengetahuan dan keterampilan cara mengekstraksi bahan aktif pada tanaman. pelatihan langsung cara mengekstraksi bahan aktif pada tanaman lokal yang nantinya 5

10 Kelompok home industri Bali Sari belum punya keterampilan cara membuat shampo poliherbal dimanfaatkan untuk campuran dalam pembuatan kosmetik shampo poliherbal. Pengusul program akan memberikan pelatihan cara pembuatan shampo poliherbal. 6

11 BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Informasi dan Diskusi Pemanfaatan Ekstrak Tanaman Lokal untuk Pembuatan Shampo Poliherbal. Pengabdian kepada masyarakat skim penerapan IPTEKS dengan menyasar kelompok home industri Bali Sari desa Sepang Kecamatan Busungbiu Buleleng telah melaksanakan program dengan menghasilkan hal-hal sebagai berikut. 1. Sosialisasi dan Diskusi tentang Tanaman Lokal Sebagai Campuran Sahmpo Gambar 2. Ceramah potensi pemanfaatan tanaman lokal sebagai campuran shampo. Kegiatan sosialisasi dan diskusi tentang pembuatan shampo poliherbal hanya melibatkan 4 orang yang secara langsung secara rutin terlibat dalam produksi kosmetik. Beberapa jenis tanaman lokal diperkenalkan untuk pembuatan shampo Poliherbal diantaranya daun mangkokan, mengkudu, lidah buaya, daun pepaya dan lainnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas. Daun mangkokan mengandung triterpenoid, vitamin C, B1, Vit A, kalsium oksalat, fosfor, besi, lemak, protein yang berpungsi untuk menutrisi rambut sehingga rambut menjadi subur dan anti rontok. Ekstrak papaya mengandung cacirin dan karpain berperan menghitamkan rambut, daun pandan wangi dan daun waru mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol dan saponin dapat digunakan sebagai penyubur rambut, penambah busa dan anti ketombe pada shampo. Ekstrak rumput laut kaya karaginan berfungsi sebagai 7

12 pelembab dan pelembut kulit sedangkan vitamin C bisa berpungsi sebagai antioksidan, magnesium, potasium, zat besi, dan seng yang memberikan nutrisi bagi kulit. Daun urang aring mengandung senyawa steroid yang berpungsi untuk penyubur sekaligus penghitanm rambut. Disamping itu, juga diberikan informasi terkait beberapa hal peraturan yang hendaknya dijalankan dalam cara pembuatan kosmetik yang baik yang meliputi penggunaan bahan, peralatan, tempat usaha dan kesehatan sumberdaya manusia. Setelah mitra program (Usaha Bali Sari) diberikan pengetahuan tentang pemanfaatan ekstrak bahan lokal untuk campuran shampo poliherbal, dilanjutkan dengan pemberian cara mengekstrak bahan-bahan aktif tersebut agar bisa digunakan. Untuk mengekstrak bahan aktif tersebut hanya diperkenalkan menggunakan air, hal ini karena bahan-bahan aktif tersebut bersifat polar dan pelarut yang dipergunakan umumnya alkohol. Namun, dengan mempertimbangkan kepraktisan dan kemudahan memperoleh air serta memperkecil biaya produksi.maka bahan-bahan aktif tersebut disarankan diekstrak menggunakan air. Dalam pembuatan shampo poliherbal, ekstrak bahan lokal yang digunakan adalah kombinasi dari beberapa ekstrak tanaman lokal yang disesuaikan dengan fungsi shampo tersebut yang pada dasarnya disamping untuk membersihkan kulit kepala tetapi juga mempunyai peran sebagai penyubur rambut, anti rontok dan anti ketombe Deskripsi masing-masing tanaman lokal, kandungan kimia beserta fungsinya dalam shampo dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. DAUN MANGKOKAN: Fungsi : Sebagai penyubur rambut Kandungan kimia : Triterpenoid Cara pembuatan ekstrak daun mangkokan: 1. Daun mangkokan dikeringkan dalam ruangan tanpa sinar matahari. 2. Daun mangkokan kering dibuat dalam bentuk serbuk dengan cara memblender 3. Serbuk daun mangkokan sebanyak 100 gram direndam dalam 750 ml alkohol 70% selama 3-5 hari 4. Ekstrak daun mangkokan dalam pelarut alkohol 70% di uapkan dalam penangas air (wadah ekstrak ditempatkan dalam panci berisi air panas) sehingga alkoholnya menguap dan diperoleh ekstrak kental daun mangkokan. 8

13 5. Ekstrak daun mangkokan 25 gram ditambahkan pada air untuk selanjutnya digunakan untuk membuat shampo. (Dibuat 25 gram ekstrak mangkokan untuk menghasilkan100 gram sampho) 2. DAUN WARU Fungsi : anti ketombe dan menambah busa shampo 6 Kandungan kimia : saponin Cara pembuatan ekstrak daun waru 1. Daun waru dikeringkan dalam ruangan tanpa sinar matahari (1 hari). 2. Daun waru kering dibuat dalam bentuk serbuk dengan cara memblender 3. Serbuk daun waru sebanyak 50 gram direndam dalam 500 ml alkohol 70% selama 2 hari. 4. Ekstrak daun waru dalam pelarut alkohol 70% di uapkan dalam penangas air (wadah ekstrak ditempatkan dalam panci berisi air panas) sehingga alkoholnya menguap dan diperoleh ekstrak kental daun waru. 5. Ekstrak daun waru 25 gram ditambahkan pada air untuk selanjutnya digunakan untuk membuat shampo. (Dibuat 5 gram ekstrak daun waru untuk menghasilkan100 gram sampho) 3. DAUN PANDAN WANGI Fungsi : anti ketombe dan menambah busa shampo, penumbuh rambut (sifat anti ketombe dan penumbuh rambut terutama disebabkan adanya kandungan flavonoid dan polifenolnya) sedangkan sifat memperbanyak busa akibat adanya saponin Kandungan kimia : alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, polifenol Cara pembuatan ekstrak: 1. Daun pandan wangi dikeringkan dalam ruangan tanpa sinar matahari 2. Daun pandan wangi yang sudah kering dibuat dalam bentuk serbuk dengan cara memblender 3. Serbuk pandan wangi sebanyak 50 gram direndam dalam 500 ml air panas selama 3 jam (jangan sampai mendidih). 4. Pembuatan sampho 100 gram menggunakan 57 gram ekstrak air pandan wangi 9

14 4. DAUN PAPAYA Fungsi : anti ketombe Kandungan kimia : Karpain Cara pembuatan ekstrak: 1. Daun papaya diblender sehingga menjadi bubuk 2. Serbuk daun pepaya di rebus pakai air panas 3. Saring dengan kain selanjutnya air saringan digunakan untuk pembuatan samphoo Pelatihan Mengekstraksi Bahan Aktif dan Pembuatan Sahmpo Poliherbal Ekstraksi Bahan Aktif pada Tanaman Lokal Pembuatan ekstrak daun mangkokan Daun mangkokan dikeringkan dalam ruangan tanpa sinar matahari selama 3 hari, selanjutnya dibuat dalam bentuk bubuk dengan cara diblender. Sebanyak 100 gram serbuk daun mangkokan direndam dalam 1 liter air agak panas (suhu o C) selama 1 malam. Campuran disaring dengan kain kasa dan ekstrak yang diperoleh siap digunakan untuk campuran shampo. Digunakan 25 gram ekstrak untuk membuat 100 gram shampo. Pembuatan ekstrak daun pandan wangi Daun pandan wangi dikeringkan dalam ruangan tanpa sinar matahari selama 1 hari, selanjutnya dibuat dalam bentuk bubuk dengan cara diblender. Sebanyak 50 gram serbuk daun pandan wangi direndam dalam 500 mililiter air agak panas (suhu 70 o C) selama 3 jam. Campuran disaring dengan kain kasa dan ekstrak yang diperoleh siap digunakan untuk campuran shampo. Digunakan 25 gram ekstrak untuk membuat 100 gram shampo Pembuatan ekstrak daun pepaya Daun pepaya dibuat dalam bentuk bubuk dengan cara diblender. Sebanyak 50 gram serbuk daun pandan wangi direndam dalam 500 mililiter air panas selama 3 jam. Campuran disaring dengan kain kasa dan ekstrak yang diperoleh siap digunakan untuk campuran shampo. Digunakan 50 gram ekstrak untuk membuat 100 gram shampo 10

15 3.2.2 Pelatihan Pembuatan shampo Poliherbal Shampo poliherbal merupakan shampo yang memiliki peran lebih dibandingkan dengan shampo biasa. Pada umumnya, shampo lebih banyak digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kulit kelapa. Namur, pada sampo poliherbal, disamping untuk membersihkan kulit kepala, juga membantu mencegah munculnya ketombe, menyuburkan rambut dan mencegah kerontokan rambut. Pembuatan shampo poliherbal menggunakan campuran ekstrak tanaman lokal daun mangkokan, daun pandan wangi 8 dan pepaya dilakukan dengan tapan proses sebagai berikut. Texapon (100 g) + NaCl (120 g) Air Diaduk Lexaine C (120 g) + Lexgard P (2 g) + susu (200 g) Ekstrak alami (Daun mangkokan ( 112,5 g), pandan wangi (250 g ) dan pepaya (100g) Pewangi Diaduk Produk shampoo poliherbal 1000 gram Pembuatan shampo pada dasarnya terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama dalam pembuatan shampo hádala surfaktan yang dalam hal ini digunakan jenis texapon sedangkan bahan tambahannya berupa lexaine yang berpungsi untuk mencegah iritasi pada kulit kepala, lexgard P sebagai bahan pengawet, pewangi untuk memberi kesan aroma pada cedían shampo. Penambahan ekstrak alami juga dimasukkan yang mengandung bahan aktif dimasukkan kedalam bahan utama karena mampu meningkatkan kerja shampo yaitu selain membersihkan kulit kelapa juga mampu menutrisi rambut sehingga tumbuh subur, anti ketombe dan anti rontok.. Bahan alami yang digunakan untuk campuran (bahan aktif) pembuatan shampo terdiri dari dari daun 11

16 mangkokan, daun pandan wangi dan daun pepaya muda. Persiapan pembuatan ekstrak alami dilakukan oleh mitra setelah mendapatkan konsultasi dan diskusi tentang cara ekstraksi dari panitia pelaksana. Pelatihan pembuatan shampo poliherbal ini menghadirkan ibu-ibu anggota kelompok home industri Bali Sari yang berjumlah 16 orang. Kegiatan pelatihan berlangsung antusias. Dokumentasi suasana pelatihan terlihat seperti pada Gambar 2. 9 Gambar 2. Pelatihan pembuatan shampo poliherbal Produk Sampo Poliherbal Hasil Pelatihan Shampo yang dibuat dalam pelatihan adalah shampo poliherbal dengan menggunakan ekstrak tanaman lokal berupa daun mangkokan, ekstrak daun pandan wangi dan ekstrak pepaya. Daun mangkokan mengandung triterpenoid, vitamin C, B1, Vit A, kalsium oksalat, fosfor, besi, lemak, protein yang berpungsi untuk menutrisi rambut sehingga rambut menjadi subur dan anti rontok. Daun pandan wangi mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol dan saponin dapat digunakan sebagai penyubur rambut, penambah busa dan anti ketombe pada shampo sedangkan ekstrak papaya mengandung cacirin dan karpain berperan menghitamkan rambut. Produk shampo hasil pelatihan disajikan seperti pada Gambar 3. 12

17 Shampo rumput laut Shampo poliherbal Gambar 3. Produk shampo Bali Sari 13

18 BAB IV. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Dari seluruh rangkaian kegiatan dalam program penerapan IPTEKS di di kelompok home industri Bali Sari desa Sepang Buleleng dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Mitra program memiliki pengetahuan praktis tentang cara mengekstrak bahan aktif pada tanaman lokal serta pemanfaatannya sebagai bahan aktif dalam pembuatan kosmetik. 2. Shampo poliherbal yang dibuat dalam pelatihan menggunakan bahan lokal berupa daun mangkokan, daun pandan wangi dan ekstrak pepaya. Dengan demikian, shampo poliherbal disamping mempunyai peran utama untuk membersihkan kulit kepala tetapi juga membantu mencegah kerontokan rambut, anti ketombe dan penyubur rambut. 3. Kelompok home industri Bali Sari dapat menambah variasi produk shampo sehingga berkontribusi terhadap meningkatnya pendapatan kelompok 4.2 Saran Program pengabdian kepada masyarakat tentang pembuatan shampo poliherbal sebenarnya bisa ditingkatkan produknya dengan mengoptimalkan berbagai jenis ekstrak tanaman sesuai dengan fungsinya. Untuk itu, disarankan selalu berinovasi untuk mengembangkan produk shampo poliherbal sehingga dapat menambah variasi produk shampo poliherbal yang menjadi ciri khas dari home industri Bali Sari. 14

19 DAFTAR PUSTAKA Faizatun., Kartiningsih, & Liliana Formulasi Sediaan Shampo Ekstrak Bunga Chamomile dengan Hidroksi Propil Metil Celulosa sebagai Pengental. Jornal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 6(1) : Krunali, T., Dhara, P., Mesrham, D.B., & Mitesh, P Evaluation of Standard of Some Selected Shampo Preparation. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 1(5): Manisha, S., Swati, D., Manisha, C, & Sonia, S Preparation and Evaluation of Polyherbal Shampo powder. International Journal of Pharmacy and Biological sciences 39(2): Mottram, F.J., & Lees, C.E. 2000, Hair Sampoos in Poucher's Perfumes, Cosmetics and Soaps, 10th Edn, Butler, H. (ed), Kluwer Academic Publishers. Printed in Great Britain. Nimas Mahataranti., Yuni Astuti, & Asriningdhiani Formulasi Shampo Anti Ketombe Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L.) dan Aktivitasnya terhadap jamur Pityroporum ovale. Pharmacy. 9(22): Naresh G., Prasad K, Thimma Reddy VT., Ragadeepika J., Hajarabi T, & Abdul Ahad, H Formulation and evaluation of herbal shampo containing chamomile, rose and orange peel. Pharmaceutical Research Library: International Journal of Medicine and Pharmaceutical Research. 1(2) : Noudeh, G.D., Sharififar, F., Khazaeli, P., Mohajeri, E., & Jahanbakhsh Formulation of Herbal Conditioner Shampo by Using Extract of Fenugreek seeds and Evaluation of its physicochemical Parameters. African Journal Pharmacy and Pharmacology. 5(22) : Snehal, W., Mitin, K, & Vaibhav, B.V Preparation and Evaluation of Antidandruff Polyherbal Powder Shampo. Pharmacophore. 5(1) :

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SHAMPOO MAKALAH

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SHAMPOO MAKALAH FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SHAMPOO MAKALAH Disusun Oleh : Apriana Rohman S 07023232 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2011 A. LATAR BELAKANG Lebih dari 60 persen populasi di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kosmetik menjadi suatu kebutuhan penting dalam kehidupan seharihari dan digunakan terus menerus sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan pasar.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEK EDUKASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN KOSMETIK LOTION TABIR SURYA BAGI HOME INDUSTRI BALI SARI DESA SEPANG OLEH Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rambut adalah mahkota bagi setiap orang khususnya wanita. Selain berfungsi untuk menunjang penampilan dan menambah kecantikan, rambut juga berfungsi sebagai penghangat

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PEMBUATAN LOTION BAGI KELOMPOK WANITA TANI TUNAS MEKAR DESA SEPANG

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PEMBUATAN LOTION BAGI KELOMPOK WANITA TANI TUNAS MEKAR DESA SEPANG LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PEMBUATAN LOTION BAGI KELOMPOK WANITA TANI TUNAS MEKAR DESA SEPANG OLEH Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si NIP. 196804171995011001 Drs.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sabun Pencuci Piring Cair dengan Inovasi Penambahan Ekstrak Aloe Vera sebagai Anti Bakterial yang Bernilai Ekonomis Tinggi

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sabun Pencuci Piring Cair dengan Inovasi Penambahan Ekstrak Aloe Vera sebagai Anti Bakterial yang Bernilai Ekonomis Tinggi LAPORAN TUGAS AKHIR Sabun Pencuci Piring Cair dengan Inovasi Penambahan Ekstrak Aloe Vera sebagai Anti Bakterial yang Bernilai Ekonomis Tinggi Disusun Oleh: MUHAMAD RENHARD I 8313035 SINGGIH I 8313059

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt Oleh: Ketua Tim Pengusul Dra. Ni

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI SABUN HERBAL

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI SABUN HERBAL PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI SABUN HERBAL Praptanti Sinung Adi Nugroho Program Studi Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta Jl. KH. Samanhudi 31, Mangkuyudan, Surakarta Abstrak Sabun merupakan

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

FORMULASI SEDIAAN SHAMPOO CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN ALAMANDA (Allamanda cathartica L.) DENGAN CARBOPOL 940 SEBAGAI PENGENTAL

FORMULASI SEDIAAN SHAMPOO CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN ALAMANDA (Allamanda cathartica L.) DENGAN CARBOPOL 940 SEBAGAI PENGENTAL FORMULASI SEDIAAN SHAMPOO CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN ALAMANDA (Allamanda cathartica L.) DENGAN CARBOPOL 940 SEBAGAI PENGENTAL FORMULATION LIQUID SHAMPOO EXTRACT ETHANOL OF ALAMANDA LEAF (Allamanda cathartica

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.2 ; November 2015 OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) MARIATI Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut, Jl. A. Yani, Km

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt merupakan salah satu produk minuman susu fermentasi yang populer di kalangan masyarakat. Yoghurt tidak hanya dikenal dan digemari oleh masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan minuman berkafein yang diolah dengan cara menyeduh bagian pucuk atau tangkai daun yang telah dikeringkan. Beberapa jenis teh yang beredar di masyarakat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah 69 Lampiran 2. Gambar tumbuhan rimpang lengkuas merah a b Keterangan: a. Gambar tumbuhan lengkuas merah b. Gambar rimpang lengkuas merah 70 Lampiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini bersifat penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas gel rambut dari ekstrak seledri dan minyak kemiri terhadap pertumbuhan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah kulit buah manggis, ethanol, air, kelopak bunga rosella segar, madu dan flavor blackcurrant. Bahan kimia yang digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets I. Formula Asli R/ Krim Kosmetik II. Rancangan Formula Nama Produk : Jumlah Produk : 2 @ 40 g Tanggal Pembuatan : 16 Januari 2013 No. Reg : No. Bets : Komposisi : Tiap 40 g mengandung VCO 15% TEA 2% Asam

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PEMBUATAN KEJU LUNAK SOFT CHEESE DARI SUSU KAMBING MENGGUNAKAN EKSTRAK TANAMAN LOKAL SEBAGAI KOAGULAN BAGI KELOMPOK WANITA TANI TUNAS

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH MANGGA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN MERAJUT PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerupuk adalah salah satu produk olahan tradisional yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Makanan tersebut dikenal baik di segala usia maupun tingkat sosial masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turunan asam amino fenil alanin yaitu 2-acetyl-1-pyrroline (Faras et al., 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turunan asam amino fenil alanin yaitu 2-acetyl-1-pyrroline (Faras et al., 2014). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandan wangi merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan daunnya sebagai bahan tambahan makanan, umumnya sebagai bahan pewarna hijau dan pemberi aroma. Aroma khas dari

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAAN PENGGUNAAN IC 555 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU FISIKA SMP DAN SMA PEMBINA EKSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Luh Putu Budi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN GURU SMP DAN SMA PEMBINA ESKTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG DAN SUKASADA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PEMBINA ELSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Metode pembuatan sabun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu jenis minuman yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang menjadikan minuman teh sebagai minuman yang menyegarkan dan memiliki khasiat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kaum wanita banyak yang menggunakan berbagai macam sediaan kosmetika baik yang berfungsi untuk merawat kulit maupun untuk tata rias. Adapun sediaan kosmetika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman herbal merupakan salah satu minuman berbahan dasar tumbuhan alami yang berkhasiat bagi tubuh. Minuman herbal dibuat dengan dasar rempahrempah, akar, batang,

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) Diusulkan Oleh : 1. Zulfrianingtias Cahyani Putri D11.2012.01442 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. WITRI SETIYANI (D0114105/2014)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu jenis minuman yang banyak disukai dan dikonsumsi oleh masyarakat. Minuman teh banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki sifat yang menyegarkan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beras Analog Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah dengan mengembangkan alternatif pangan. Program diversifikasi pangan belum dapat berhasil

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH PEPAYA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN KERAJINAN SULAM PITA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR HK.03.1.23.12.11.10689 TAHUN 2011 TENTANG BENTUK DAN JENIS SEDIAAN KOSMETIKA TERTENTU YANG DAPAT DIPRODUKSI OLEH INDUSTRI KOSMETIKA YANG MEMILIKI IZIN PRODUKSI GOLONGAN B DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkhasiat obat (biofarmaka) dan kurang lebih 9606 spesies tanaman obat

I. PENDAHULUAN. berkhasiat obat (biofarmaka) dan kurang lebih 9606 spesies tanaman obat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki begitu banyak plasma nuftah tanaman berkhasiat obat (biofarmaka) dan kurang lebih 9606 spesies tanaman obat terdapat di negara ini. Menurut Taslim

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Semarang di Jalan Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Semarang di Jalan Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium kimia program studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Flavonoid Dari 100 g serbuk lamtoro diperoleh ekstrak metanol sebanyak 8,76 g. Untuk uji pendahuluan masih menggunakan serbuk lamtoro kering,

Lebih terperinci

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen). Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) sebelum

Lebih terperinci

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: WIDYA AGUSTINA A 420 100 076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah

Lebih terperinci

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.

Lebih terperinci

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan Bab I Pendahuluan Sejak zaman dahulu, madu telah menjadi produk penting yang digunakan oleh berbagai suku bangsa sebagai bagian dari bahan makanan dan minuman [1]. Madu merupakan suatu cairan manis dan

Lebih terperinci

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan Obat Diabetes Herbal Dari Daun- Daunan Saat ini telah banyak beredar obat diabetes baik dalam bentuk bahan kimia atau berupa obat herbal tradisional.

Lebih terperinci

Siti Jubaidah, Ria Indriani, Hayatus Sa adah, Heri Wijaya. Akademi Farmasi Samarinda

Siti Jubaidah, Ria Indriani, Hayatus Sa adah, Heri Wijaya. Akademi Farmasi Samarinda p-issn. 2443-115X e-issn. 2477-1821 FORMULASI DAN UJI PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI DARI SEDIAAN HAIR TONIC KOMBINASI EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens Linn) DAN DAUN MANGKOKAN (Polyscias scutellaria

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran keduanya. terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro yang

BAB V PEMBAHASAN. graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran keduanya. terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro yang 1 BAB V PEMBAHASAN Penelitian mengenai efek antifungi ekstrak etanolik seledri (Apium graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran keduanya terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MUTU GELATIN DARI KULIT AYAM BROILER MELALUI PROSES PERENDAMAN ASAM DAN KOMBINASI ASAM-BASA SKRIPSI

KARAKTERISTIK MUTU GELATIN DARI KULIT AYAM BROILER MELALUI PROSES PERENDAMAN ASAM DAN KOMBINASI ASAM-BASA SKRIPSI KARAKTERISTIK MUTU GELATIN DARI KULIT AYAM BROILER MELALUI PROSES PERENDAMAN ASAM DAN KOMBINASI ASAM-BASA SKRIPSI Oleh : ANAK AGUNG ISTRI RAHMA PRABAWANTI NIM. 1108105019 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG TIWAI (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.)

FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG TIWAI (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) Formulasi Sediaan Sabun Mandi Yullia Sukawaty, dkk 14 FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG TIWAI (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) FORMULATION OF BAR SOAP WITH BAWANG TIWAI (Eleutherine

Lebih terperinci

PRODUKSI SUTE KUTUB SUSU SARI KETELA POHON (Manihot utilissim) DENGAN SENSASI MINT (Mentha arvensis L.) TANPA BAHAN PENGAWET

PRODUKSI SUTE KUTUB SUSU SARI KETELA POHON (Manihot utilissim) DENGAN SENSASI MINT (Mentha arvensis L.) TANPA BAHAN PENGAWET SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi PENDAHULUAN Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditi pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, karena daging mengandung protein yang bermutu tinggi, yang mampu menyumbangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terkenal akan kekayaan alamnya dengan berbagai macam flora yang dapat ditemui dan tentunya memiliki beberapa manfaat, salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan

Lebih terperinci

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan Abstrak Wedang cor merupakan minuman khas jember yang biasanya di jual dipenggiran jalan. Minuman ini sangat diminati oleh kalangan Mahasiswa maupun mayarakat. Wedang cor ini terdiri dari jahe, ketan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai masa depan baik untuk dikembangkan. Hingga kini semakin banyak orang mengetahui nilai gizi jamur

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. PEMBUATAN PERMEN JELLY DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.)

LAPORAN TUGAS AKHIR. PEMBUATAN PERMEN JELLY DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.) LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN PERMEN JELLY DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.) Disusun Oleh : TRI HANDAYANI WARIH ANGGRAINI (I8311060) (I8311063) PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017 p-issn ; e-issn X

PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017 p-issn ; e-issn X AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ICTP (INFUSA CAMPURAN TEH DENGAN PEPAYA) DAN EECTP (EKSTRAK ETANOL CAMPURAN TEH DAN PEPAYA) ANTIOXIDANT ACTIVITY OF INFUSION AND ETHANOLIC EXTRACT OF COMBINATION OF TEA AND PAPAYA

Lebih terperinci

DEFINISI Ketombe (juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis) adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kulit

DEFINISI Ketombe (juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis) adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kulit KETOMBE DEFINISI Ketombe (juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis) adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kulit kepala, akibat peradangan di kulit karena adanya gangguan

Lebih terperinci

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN SEBAGAI PELUANG USAHA Oleh : Andi Mulia, Staff Pengajar di UIN Alauddin Makassar Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR FINAL PROJECT TK Dosen Pembimbing : Ir. Sri Murwanti, M.T. NIP

PRESENTASI TUGAS AKHIR FINAL PROJECT TK Dosen Pembimbing : Ir. Sri Murwanti, M.T. NIP PRESENTASI TUGAS AKHIR FINAL PROJECT TK 090324 Dosen Pembimbing : Ir. Sri Murwanti, M.T. NIP. 19530226 198502 2 001 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 I.1. Latar Belakang Bab I Pendahuluan

Lebih terperinci

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat

Lebih terperinci

Tekno Efisiensi Jurnal Ilmiah KORPRI Kopertis Wilayah IV, Vol 1, No. 1, Mei 2016

Tekno Efisiensi Jurnal Ilmiah KORPRI Kopertis Wilayah IV, Vol 1, No. 1, Mei 2016 Tekno Efisiensi Jurnal Ilmiah KORPRI Kopertis Wilayah IV, Vol 1, No. 1, Mei 2016 FORMULASI SEDIAAN SAMPO JELLY ANTI KETOMBE DARI EKSTRAK KANGKUNG (IPOMOEA AQUATICA FORSSK) Oleh: Imas Maesaroh Akademi Farmasi

Lebih terperinci

KOSMETOLOGI. = Berasal dari bahasa yunani Cosmein = berias

KOSMETOLOGI. = Berasal dari bahasa yunani Cosmein = berias MATA KULIAH KOSMETOLOGI (PENANGGUNG JAWAB: DRA, JUANITA T, APT) KOSMETOLOGI KOSMETIKA LOGOS = Berasal dari bahasa yunani Cosmein = berias = Ilmu Menurut PERMENKES N0.220 THN 1976 : KOSMETIKA adalah: Bahan/campuran

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Komposisi Proksimat Komposisi rumput laut Padina australis yang diuji meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar abu tidak larut asam dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan berdasarkan variasi konsentrasi bahan peningkat viskositas memberikan

Lebih terperinci

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) Nadia Rahma Kusuma Dewi*, Hadi Kuncoro, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Lebih terperinci

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh 14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh Written by Rosalia in Beauty Tips Sebelum membahas lebih lanjut mengenai berbagai cara menghilangkan komedo, terlebih dahulu kita harus tahu

Lebih terperinci

OLEH: YULFINA HAYATI

OLEH: YULFINA HAYATI PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan

Lebih terperinci

Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang

Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang Nur Pujiati 1), Tegar Wanda Kristiani 2), Lusiana Dewi 3), Abdul Karim,SE, MSi, Akt 4) Program Studi Akuntasi, Universitas Semarang Email: nurpujiati59@gmail.com;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Minuman herbal biasanya dibuat dari rempah-rempah atau bagian dari tanaman,

Lebih terperinci

BAB III Jenis Sediaan

BAB III Jenis Sediaan BAB III Jenis Sediaan Jenis sediaan tumbuhan obat yang paling populer di kalangan masyarakat selama ini adalah bentuk seduhan atau rebusan. Umumnya bentuk ini dimaksudkan untuk langsung diminum. Selain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Tepung Kentang Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan kentang. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu tanpa pengukusan,

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Penyiapan Bahan Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun alpukat dan biji alpukat (Persea americana Mill). Determinasi dilakukan di Herbarium Bandung Sekolah

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT JUDUL Pelatihan Pembuatan dan Implementasi Perangkat Pembelajaran Berorientasi I2M3 dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar di Gugus XIV Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan asap kendaraan bermotor meningkatkan resiko terkenanya paparan radikal bebas. Radikal bebas dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rambut merupakan mahkota pada kepala yang juga berfungsi sebagai pelindung kepala dan kulit kepala dari kondisi buruk lingkungan serta sebagai daya tarik pada semua

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERAWATAN KULIT KEPALA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERAWATAN KULIT KEPALA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERAWATAN KULIT KEPALA Dosen Pembimbing Sulistiani, S.Pd. MPD Disusun Oleh : ENDANG KUNCAHYAWATI NIM: 10-587-0039 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS JUDUL PROGRAM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL Oleh Drs. Putu Yasa, M.Si (Ketua) NIP. 196111041987031002 Drs. I Made

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang

I. PENDAHULUAN. populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman mangga (Mangifera indica) adalah tanaman yang sudah sangat populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang tertua yang telah dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Januari

Lebih terperinci

ion dari dua zat atau lebih. Pelarut etanol akan melarutkan senyawa polar yang

ion dari dua zat atau lebih. Pelarut etanol akan melarutkan senyawa polar yang 16 ion dari dua zat atau lebih. Pelarut etanol akan melarutkan senyawa polar yang terdapat di dalam rimpan alang-alang, hal ini disebabkan etanol bersifat polar, sehingga senyawa bersifat polar hanya larut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teh sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan tertentu seperti pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis

Lebih terperinci

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SAMPO ANTIKETOMBE EKSTRAK ETANOL DAUN ALAMANDA

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SAMPO ANTIKETOMBE EKSTRAK ETANOL DAUN ALAMANDA FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SAMPO ANTIKETOMBE EKSTRAK ETANOL DAUN ALAMANDA (Allamanda cathartica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans SECARA IN VITRO Mardinda Bellia Sitompul 1), Paulina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti ayam,

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN

PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN FORMULASI SHAMPO ANTIKETOMBE EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L) DAN AKTIVITASNYA TERHADAP JAMUR Pityrosporum ovale Nimas Mahataranti, Ika Yuni AStuti, Binar Asriningdhiani Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PEMBUATAN SEDIAAN HERBAL

BAB I PEMBUATAN SEDIAAN HERBAL BAB I PEMBUATAN SEDIAAN HERBAL A. Informasi Umum Sediaan Herbal Dalam buku ini yang dimaksud dengan Sediaan Herbal adalah sediaan obat tradisional yang dibuat dengan cara sederhana seperti infus, dekok

Lebih terperinci

FORMULASI SEDIAAN BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum SanctumLinn) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

FORMULASI SEDIAAN BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum SanctumLinn) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL As-Syifaa Vol 07 (01) : Hal. 70-75, Juli 2015 ISSN : 2085-4714 FORMULASI SEDIAAN BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum SanctumLinn) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL Wahyuddin Jumardin, Safaruddin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. I Ketut Dibia,

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR Seri Pengabdian Masyarakat ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 3, September Halaman 155-158 PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR Suprianto Pasir 1 ; Muh.Supwatul

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT LAPORAN P2M PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT TUBERKULOSIS PADA KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG I TAHUN 2014 Oleh: dr. Made Suadnyani Pasek, S.Ked.,M.Kes/0021088103

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dadih adalah produk olahan susu khas Minangkabau fermentasi anaerob terbuat dari susu kerbau pada bambu dengan daun pisang sebagai penutup. Dadih mimiliki cita rasa,

Lebih terperinci

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si Pendahuluan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya IPA yang makin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kaum wanita banyak menggunakan berbagai macam sediaan kosmetik baik yang berfungsi untuk merawat kulit, tubuh, maupun tata rias. Adapun sediaan kosmetik untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai bulan Oktober 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Makanan Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetika merupakan suatu sediaan yang telah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Salah satu kegunaan sediaan kosmetika adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai

Lebih terperinci