STRATEGI PROGRAMMING UNTUK MEMPERKENALKAN ACARA BARU KOKI LIMA TRANSTV KEPADA AUDIENS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PROGRAMMING UNTUK MEMPERKENALKAN ACARA BARU KOKI LIMA TRANSTV KEPADA AUDIENS"

Transkripsi

1 STRATEGI PROGRAMMING UNTUK MEMPERKENALKAN ACARA BARU KOKI LIMA TRANSTV KEPADA AUDIENS Hamdi Tamami Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No Kebon Jeruk Jakarta Barat, / , Hamdi.bassan@gmail.com Wira Respati, S. S, M.Si Abstract The purpose of research is to find out programming strategy introducing new program Koki Lima TransTV by five steps programming concept. Whereas the concept of programming are outlined and implemented based on Selecting, Scheduling, Promoting, and Evaluating. So the purpose of this research is to understand how a program is planned and realized to introduce this new program to the audience. The method of research is using methods of qualitative research, by doing observation, direct observation and in-depth interview directly from informants. This research is considered to be able to get and understand the credible information. So the results of this research can be described in the form of data written with comprehensive answers from informants. The results achieved are the ways customarily and outside programming concepts which are used to plan and introduce new program to the audience. The implementation in this strategy needs to develop not only introducing, but also seek in order to get share target program according to share of the station television. Summary achieved, Koki Lima program applies strategic programming in general concept, which are selecting scheduling, promoting and evaluating programs. (HT) Keywords New program, Audience, Koki Lima, Introduce, Strategy programming.

2 Abstrak Tujuan Penelitian, ialah untuk mengetahui bagaimana strategi programming merencanakan dan memperkenalkan acara baru Koki Lima TransTV dengan langkah-langkah konsep Programming. Dimana konsep programming tersebut diuraikan dan diimplementasikan berdasarkan penyeleksian (Selecting), penjadwalan (Scheduling), mempromosikan (Promoting), dan mengevaluasi program (Evaluating). Sehingga penelitian ini memahami bagaimana sebuah program direncanakan dan dapat direalisasikan untuk memperkenalkan acara baru ini kepada audiens. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dimana dengan melakukan pengamatan, observasi langsung dan wawancara mendalam dari narasumbernya langsung, penelitian ini dianggap mampu mendapatkan dan memahami informasi yang kredibel. Sehingga hasil penelitian ini dapat dideskripsikan berupa data tertulis dengan jawaban yang komprehensif dari narasumbernya. Hasil yang Dicapai adalah adanya cara-cara lazim dan diluar konsep programming yang digunakan untuk merencanakan dan memperkenalkan program baru kepada audiens. Dalam pelaksanaanya strategi ini perlu dikembangkan tidak hanya memperkenalkan, tetapi mengupayakan agar mendapatkan target share program sesuai dengan share stasiun televisi tersebut. Simpulan yang didapat adalah, program Koki Lima menerapkan strategi programming pada umumnya yaitu dengan konsep selecting, scheduling, promoting dan evaluating program. (HT) Kata Kunci Acara baru, Audiens, Koki Lima, Memperkenalkan, Strategi programming. PENDAHULUAN Televisi merupakan wujud dari investasi manusia yang memikirkan cara lain dalam berkomunikasi dan menjadikannya sebagai media yang paling menarik. Perkembangan ini terbentuk sedemikian rupa sebagai pusat perhatian publik, karena media ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan audiens. Televisi merupakan ruang kreatifitas, informasi, investasi dan kini televisi berkembang sebagai industri yang sangat potensial untuk berbagai kepentingan. Sehingga media ini mampu bersaing dengan media lainnya, karena televisi merupakan produk media massa yang terus bertransformasi dan menjadi bagian dari eksistensi perkembangan zaman. Media telah menjadi bagian dari eksistensi manusia sejak manusia itu ada. Manusia sendiri merupakan media yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi dan perasaan melalui bagian-bagian tubuhnya. Lambat laun manusia sadar bahwa ia memiliki keterbatasan sehingga manusia mulai memikirkan cara-cara baru dalam menyampaikan pesan, maka ditemukanlah media. Media untuk menyampaikan pesan ini pun berkembang dari media yang hanya bersifat interpersonal menjadi media massa. Definisi ini menekankan bahwa dalam komunikasi adanya sebuah proses pengoperan (pemrosesan) ide, gagasan, lambang, dan di dalam proses itu melibatkan orang lain.

3 Sehingga dalam rangka untuk mengembangkan program yang menarik, para praktisi dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan pesan atau ide yang tertuang didalam program media massa. Koki Lima program terbaru TransTV adalah bagian dari pengembangan ide-ide hiburan dengan genre kuliner. Konsep utama program tapping terbaru TransTV ini adalah kompetisi memasak yang berbeda dari program masak sebelumnya yaitu melibatkan pedagang-pedagang kaki lima. Kecepatan, ketangkasan dalam memasak tanpa mengurangi rasa masakan adalah indikator utama memenangkan total hadiah puluhan juta rupiah.secara garis besar program hiburan ini tentu memiliki langkah yang terprosedur mulai dari perencanaan ide itu dibuat, hingga layak untuk dieksekusi. Konsep dasar utama programming merupakan salah satu faktor penting ketika program ini sebelum dieksekusi dan siap dipublikasikan melalui media dengan terget penonton yang sudah terorganisir. Penempatan jam tayang, durasi, promosi adalah salah satu tahap-tahap bagaimana program ini dibuat. Sehingga karya tulis ini tertarik untuk melakukan riset dengan harapan lembar demi lembaran ini bisa mengetahui latar belakang dari bagaimana programming sangat berperan. Selain merencanakan dan eksekusi program, tentu mengenalkan program menjadi faktor penting agar tujuan dasar utama televisi dapat direalisasikan. Dibutuhkan penerapan strategi-strategi programming untuk menjadikan program acara dapat diterima dibenak audiens/penonton.strategi adalah sebuah langkah-langkah yang harus dilakukan secara sistematis agar tercapainya suatu tujuan-tujuan tertentu. Program Koki Lima tentunya memiliki alasan-alasan dan tujuan pada saat perencanaan dan setelah dieksekusi. Salah satunya untuk mendapatkan perhatian audiens dengan perhitungan data kepemirsaan. Audiens dalam industri media televisi adalah konsumen utama televisi, maka dari itu baik program baru maupun program membutuhkan perencanaan yang baik dalam konsep programming.pada akhirmya indikator-indikator ini akan berguna dalam rangka pengembangan karya tulis bagaimana strategi-strategi programming diterapkan untuk acara televisi baru Koki Lima di TransTV. METODE PENELITIAN Adapun metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. Jenis Penelitian Penelitian Deskriptif, metode penelitian deskriptif yaitu menginterpretasikan hasil kajian dengan datadata berupa tertulis, berbagai informasi tidak dapat disajikan dengan alat-alat stastistik. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Maka dari itu penelitian ini hendaknya dilakukan dengan menelaah dari setiap informasi yang didapat secara menyeluruh, satu demi satu. Penelitian ini juga memunculkan pertanyaan peneliti mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan sebagai bahan kajian. Dengan demikian, peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu sudah memang sebagaimana keadaannya. Informan Cara memilih sampel sebagai informan dapat dibagi menajdi tiga bagian: Pertama, kita mencari informan untuk diwawancarai atau diobservasi. Kedua, kita menentukan informan untuk diteliti atau dimintai keterangan sesuai dengan masalah yang diteliti. Ketiga, kita menghentikan mencari informan jika informasi yang diperoleh sudah cukup dan tidak diperlukan informasi baru lagi. Dalam memgumpulkan data pada pendekatan penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari narasumber untuk menggali informasi dengan cara wawancara mendalam dari peneliti.

4 Berdasarkan teori tentang programming yang dipakai dalam tema kajian ini, maka penelitian ini mencoba menelaah lebih dalam tentang bagaimana programing menentukan sebuah program dan seharusnya berjalan dengan tiga informan sebagai narasumber yaitu: 1. Departemen programming 2. Produser dan 3. Media Planner Promo. Teknik Pengumpulan Data Data Primer: Jenis data ini yaitu didapatkan dapat berupa teks hasil yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan informan inti penelitian yang nantinya akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Data-data yang diperoleh didapatkan dalam bentuk rekaman dengan sejumlah informasi dari informan tentang programming Koki Lima. Adapun data pendukung lain yaitu berupa catatan peneliti pada saat mengamati langsung mengamati tentang program tersebut ketika mendapatkan informasi di luar wawancara. Adapun teknik-teknik penulis dalam mengumpulkan data Primer yaitu dengan cara: 1. Wawanacara Mendalam (in-depth interview) Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara secara garis besar dibagi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara tak terstruktur. Sedangkan wawancara terstruktur sering disebut juga wawancara baku (standarized interview), yang susunan wawancara sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis) dengan pilihan jawaban-jawaban yang sudah disediakan. 2. Observasi Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, penelitian mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin sebagai obeservasi non partisipan. Tahap selanjutnya penelitian harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus terjadi. Observasi selanjutnya baik dilakukan sebagai observasi partisipan. Jika hal itu sudah ditemukan maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti. Data Sekunder: Jenis data ini yaitu didapatkan sebagai data tambahan dari data yang sudah tersedia yang disimpan oleh perusahaan. Data tersebut berupa dokumen operasional perusahaan yang biasa dikumpulkan dan disimpan oleh perusahaan. Sumber data ini biasanya tidak didapatkan dari informan langsung seperti surat-surat, video dan data dari internet. Adapun teknik penelitian ini dalam mengumpulkan data sekunder yaitu dengan cara: 1. Studi Kepustakaan. Studi literatur untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang telah pernah dibuat, sehingga situasi yang diperlukan dapat diperoleh. Cara penelitiannys dengan mempelajari dokumen-dokumen yang telah ada untuk menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu penelitian terlebih dahulu, serta berbagai buku literatur dan artikel lainnya sebagai objek peneliti sebagai bahan analisis. Karena menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam mengerjakan penelitian, serta menghindarkan terjadinya duplikasi-duplikasi yang tidak diinginkan.

5 Teknik Analisis Data Filling System Setelah melakukan analisis data yang terkumpul, maka penelitian ini membutuhkan analisis data selanjutnya dengan teknik analisis data Filling system. Data hasil observasi dan wawancara akan dianalisis dengan membuat kategori/domain tertentu. Setelah itu data diinterpretasi dengan memadukan konsep-konsep atau teori-teori tertentu. Analisis Data Koding Penelitian ini analisis data yang berlangsung selama riset berproses, mulai wawancara awal hingga berakhir dikodekan menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Pemberian kode terbuka/open Coding Pemberian kode terbuka dilakukan selama berlangsungnya penelitian tahap-tahap awal pengumpulan data. Peneliti menempatkan kumpulan-kumpulan data ke dalam kategori infromasi tentang catatan lapangan, sumber historis. 2. Pemberian Kode Aksial Pemberian kode aksial merupakan jalan atau cara kedua pada penelitian kualitatif. Selama pemberian kode terbuka pada data, peneliti memusatkan perhatiannya pada data aktual dan memberi label kode utama tema. 3. Pemberian Kode Selektif Peneliti siap untuk cara terakhir bagi seluruh data, dan peneliti telah melakukan identifikasi tema pokok dari proyek penelitian. Pemberian kode selektif meliputi scanning data dan kode-kode sebelumnya. Pada intinya kategori ini menghubungkan dengan kategori lainnya. Keabsahan Penelitian Kompetensi Subjek Riset Artinya subjek riset harus kredibel, caranya dengan menguji jawaban-jawaban pertanyaan berkait dengan pengalaman subjek. Bagi yang tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan mengenai masalah riset, data dari subjek tersebut tidak kredibel. Trustworthiness Yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. Teknik keabsahan data ini mencakup: 1. Authenticity atau keaslian Authenticity yaitu memperluas kontruksi personal yang diungkapkan oleh narasumber. Peneliti memiliki peluang untuk mengungkap konstruksi personal yang lebih detail, sehingga mempengaruhi pemahaman yang lebih mendalam. 2. Analisis Triangulasi Dalam pengujian kebenaran dan kejujuran riset kualitatif ini jenis analisis yang digunakan yaitu dengan Analisis Triangulasi. Yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia.

6 Di sini jawaban subjek di cross-check dengan dokumen yang ada. a. Triangulasi Sumber Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi. b. Triangulasi Teori Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komperhensif. c. Triangulasi Waktu Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. d. Triangulasi Metode. Triangulasi ini untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan metode yang berbeda. Penelitian ini diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi. Sehingga pengumpulan data dan analisisnya menghasilkan interpretasi yang komprehensif. Intersubjectivity Agreement Semua pandangan, pendapat atau data dari suatu subjek didialogkan dengan pendapat, pandangan atau data dari subjek lainnya. Tujuannya untuk menghasilkan titik temu antar data. Conscientization Adalah kegiatan berteori, ukurannya mempunyai basis teoritis yang mendalam dan kritik harus tajam. Kegiatan berteori ini memaparkan dua hal: 1. Historical Situatedness (Ideographic): Sesuaikan analisis dengan konteks waktu dan historis yang spesifik sesuai kondisi dimana riset terjadi. 2. Unity theory & Praxis: Memadukan teori dengan contoh praktis (Kriyantono, 2006:73). HASIL PEMBAHASAN Konsep utama Programming adalah rincian secara detail bagaimana dan apa alasannya sebuah program pada saat direncanakan membutuhkan berbagai pertimbangan. Program baru tentunya membutuhkan riset-riset ketika ide awal program, baik dari aspek materi program, penjadwalan program, promosi program dan evaluasi program. Pada kenyataannya strategi programming pada TransTV dilakukan oleh hampir keseluruhan department yang saling melengkapi yakni: Produksi, Programming, Sales dan Marketing dan Promosi. Perencanaan program baru Koki Lima dilakukan pada sebuah perkumpulan yang dinamakan PCM (program committee meeting) yaitu forum untuk membahas program dengan kriteria yang paling potensial untuk dieksekusi. Pada saat berlangsungnya penelitian sebagai observasi partisipan, terdapat beberapa kriteria mengapa program Koki Lima menjadi potensial untuk dieksekusi. Tentu bagaimana melihatnya dengan konsep programming.

7 Bahwa strategi programming adalah proses dari: 1. Selecting Perencanaan selecting adalah penentuan materi, konsep dasar dan tujuan program berdasarkan pertimbangan kebiasaan penonton, biaya, kecocokan, kekuatan talenta, apa yang digemari, membedakan dan apa yang baru dari program Koki Lima. Seperti yang diungkapkan oleh produser program Koki Lima kepada penulis sebagai berikut: Program Koki Lima lebih ke berbeda, acara masak pada umumnya fresh food tapi ada peserta ada background pendidikannya, artinya mereka ada sekolahnya dalam memasak, ada kelas-kelasnya kemudian dikompetisikan. Apa yang disampaikan oleh produser Koki Lima pada tahapan penyeleksian program yaitu mencoba untuk memberikan ide-ide baru dan berbeda tentang program kuliner khususnya dalam kompetisi memasak. Formulasi program terus mengalami perubahan baik dari segmen-segmennya pada tahap selection, salah satunya penambahan Fitri Tropica sebagai co-host untuk memberikan daya tarik. 2. Scheduling Merencanakan atau mengelola program stasiun televisi harus mengarahkan programnya kepada segmen audiens tertentu yang tersedia pada waktu siaran tertentu. Penentuan jam tayang berdasarkan tujuan dan perhitungan yang dari semua tim yang memiliki kepentingan. Perencanaan penjadwalan berdasarkan strategi buaian (Hammocking), strategi bloking program (Blocking), strategi peringkat (Ranking), strategi warisan (Inherited viewing), strategi tandingan (Competition/Counterprogramming), strategi Keserasian (Compatibility). Pada saat berlangsungnya penelitian, program Koki Lima ditayangkan pada Jum at pukul WIB. Strategi penjadwalan program Koki Lima yang diterapkan sebagai acara yang memberikan konten acara yang berbeda dikatakan divisi programming riset dan pengembangan program sebagai berikut: Program Koki Lima untuk mengisi program prime time, karena dirasa cukup menarik untuk jadi saluran alternatif. Prime time adalah jam tayang yang sangat potensial untuk menarik semua usia penonton, maka dari itu berbagai stasiun televisi menempatkan program terbaiknya pada waktu penayangan ini. Koki lima dijadikan sebagai saluran alternatif yang memberikan daya tarik berbeda untuk menarik audiens yang belum terpenuhi kebutuhannya. Adapun divisi programming perencanaan penjadwalan program menguatkan strategi dalam pemetaan program, yaitu mengikuti kesesuaian antara jam tayang dengan aktifitas-aktifitas pada umumnya dilakukan. Seperti yang dikatakan divisi programming penjadwalan Koki Lima adalah: Program Koki Lima dipertimbangkan sesuai dengan daily activity orang bekerja. Dengan jum at itu kita menganggap itu sebagai early weekend, menuju weekend. Akan tetapi respon audiens berdasarkan hasil Nielsen tidak memenuhi standar target share stasiun TV. Untuk itu Koki Lima dirubah durasi waktu tayangnya menjadi tiga puluh menit dan dipindahkan pada hari rabu pukul WIB. Hal ini disamping untuk mengisi slot program yang kosong pada jam tersebut, namun depeartemen programming memiliki strategi berbeda untuk audiens TransTV. Yaitu menjadikan pada jam tersebut dengan Belt Kuliner, yaitu genre tentang kuliner pada jam yang sama selama hari kerja (weekdays) seperti Wisata Kuliner dan Ala Chef. Berdasarkan kajian literatur konsep ini digunakan dengan strategi bloking (Blocking) program. 3. Promoting Aspek-aspek yang mempengaruhi efektifitas promosi sebuah program antara lain adalah tingkat seberapa kemeriahan dalam mempromosikan sebuah program (clutter), (location). Intensitas promosi (frequency),

8 bagaimana membangun promosi (construction), rentang waktu (distance) untuk mengenal program tersebut (familiarity). Pada saat memperkenalkan program Koki Lima, promo yang lebih banyak terlihat yaitu dengan menggunakan promo tiga puluh detik dan bumper pada saat sebelum masa penayangannya di hari jum at. Promo super impose, running text, template pada program yang sudah pepuler atau yang memiliki data Rating dan Share yang tinggi. Penempatan lokasi (location) promo dianggap strategi penting untuk membangun perhatian (awarness) audiens. Media planner promo bekerja sama dengan produser untuk promosi program. Salah satu strategi yang dilakukan adalah penempatan promo, yakni: Promo program Koki Lima kita pasti akan nebeng di program yang awarnessnya yang lagi tinggi, dan itu udah strategi secara tertulis, semua produser pasti bakal ngelakuin seperti itu. Adapun promo off air yang dilakukan yaitu Press Converence satu hari sebelum program ini ditayangkan, spanduk yang terpasang di depan gedung TransTV, promo off air dilakukan pada saat eksekusi produksi program. 4. Evaluating Evaluasi adalah satu langkah lebih maju guna pengawasan mutu yang berorientasi pada suatu kepentingan. Konsep evaluasi program mencakup tentang kemasan program (Design Style), kemampuan teknologi (Technology), kebutuhan program (Stock Value), yang sedang populer (Genre Trends), kategori audiens (Audience Share), tingkat kesalahan yang diharapkan (Tolerance Level). Evaluasi baik dilakukan baik secara internal produksi dan di luar produksi. Evaluasi internal program Koki Lima yaitu dilakukan pada saat forum PCM (Program Committee Meeting) yang melibatkan berbagai departemen diantaranya Programming, Sales & Marketing, Promo dan Produksi. Frekuensi evaluasi sering dilakukan dimana ketika program mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya tinjauan pada saat program Koki Lima memiliki kelemahan dari target ukuran kepemirsaan (Audiens Share) dan pengawasan mutu program. Pada saat pelaksanaannya program Koki Lima mengalami peningkatan target kepemirsaan namun tidak secara signifikan, dan pencapaiannya belum sebanding dengan pencapaian share stasiun TransTV. Karena audiens share adalah ukuran pencapaian prestasi program dan sebagai pemasukan program melalui penjualan. Sehingga departemen produksi dan programming memikirkan formulasi baru untuk program Koki Lima itu sendiri. Berdasarkan riset dari data audiens share AGB Nielsen, penonton cenderung berpindah saluran ketika program acara memasuki bukan inti dari acaranya yaitu kompetisi memasak. Seperti yang dikatakan oleh divisi programming tim market dan pengembangan program kepada peneliti, yaitu: Salah satu strategi yang diminta sama tim produksi kemarin ngobrol-ngobrol gimana kalau dimampetin jadi tiga puluh (30) menit biar lebih dapet kontennya, biar dapet isinya. Karena itu menjadi pertimbangan, kemarin minta ke divisi planning. Karena kalau sekarang durasi yang panjang terkesan seperti diulang-ulang. Maka terbentuklah hasil-hasil evaluasi yang telah dilakukakan, seperti penambahan Co-Host, pemindahan jam tayang, serta merubah kemasan program (Design Style) dengan pemangkasan durasi waktu tayang. Format awalnya program Koki Lima (enam puluh) 60 menit dan kini menjadi (tiga puluh) 30 menit. Program Koki Lima sendiri memiliki banyak kelebihan dan kekurangan, yaitu: 1. Kelebihan yang dimiliki adalah program ini terbilang cukup unik karena belum ada program kompetisi memasak dengan melibatkan pedagang kaki lima. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada berbagai kelemahan yang dihadapi selama masa penayangan. 2. Disamping dukungan dari konsep perencanaan konsep dasar, tema dan penjadwalan, program Koki Lima membutuhkan promo di luar media sendiri utnuk memperkenalkannya. Sehingga jangkauan untuk merangkul audiens lebih luas cukup besar. Apalagi ketika stasiun program tersebut hanya memiliki jumlah audiens yang menurun, karena perkompetisian industri pada saat ini meningkat dengan bermunculan berbagai media baru.

9 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan berdasarkan dari penelitian serta observasi strategi programming Koki Lima adalah: 1. Program Koki Lima adalah program kompetisi memasak (competition show) dengan melibatkan pedagang kaki lima sebagai kontestan. Konten yang disajikan tidak hanya mengandalkan sekedar memasak, namun memberikan hiburan dengan atraksi memasak dari koki kaki lima itu sendiri. 2. Strategi perencanaan dasar program ini yaitu lomba memasak dengan tampilan suasana di luar studio (outdoor) untuk memberikan nuansa festival makanan. Selain itu, pemilihan Host Igor Saykoji karena seseorang yang berbadan gemuk didentikkan dengan orang yang menyukai makanan dan Fitri Tropica sebagai Co-Host yang lebih dikenal sebagai pemabawa acara. Kehadiran dua tim juri dari kalangan chef salah satunya adalah Sisca Soetomo sebagai orang yang kompeten dibidangnya, sedangkan kehadiran bintang tamu sebagai orang yang mewakili audiens. 3. Strategi penjadwalan program Koki Lima yaitu dengan menyesuaikan dengan rutinitas seseorang dalam melakukan aktifitasnya sebelum memasuki akhir pekan (Compatibility). Pemilihan jam tayang programnya yaitu dengan menggunakan strategi tandingan (Counterprogramming) dengan menyajikan program yang berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Pada saat pindah jam tayang program Koki Lima dijadikan sebagai program Belt Kuliner atau lebih dikenal dengan Strategi Bloking program (Blocking). Belt kuliner program TransTV diantaranya adalah Wisata Kuliner Ala Chef dan Koki Lima menjadi genre dan pada jam yang sama untuk mengisi slot pada hari kerja. 4. Strategi programming dari sisi promosi program yaitu menggunakan pilihan gambar yang terbaik untuk dijadikan promo regular tiga puluh detik dan promo mengenalkan program ini dengan menempatkan promo seperti running text, super impose, template, bumper pada program yang sudah dikenal yaitu pada program IMB dan Show Imah. Promo off air nya yaitu pada saat produksi yang selalu berpindah lokasi setiap satu kali produksi. 5. Evaluasi program Koki Lima agar lebih dikenal adalah merubah kemasan program dari pembabakan dan meringkas durasi menjadi 30 menit dengan memperbanyak variasi konten. Tujuannya agar isi program lebih terfokus pada inti acaranya, yaitu keatraktifan memasak dan aura perkompetisian. Hasil evaluasi lainnya adalah mengupayakan target share program sesuai dengan share stasiun TV, dan mengenalkan program Koki Lima di luar media itu sendiri. Saran Akademis 1. Sebagai dasar bagi kajian penelitian selanjutnya terkait dengan upaya programming televisi tidak hanya mengenalkan program tetapi mengupayakan untuk meningkatkan dan mempertahankan rating dan share program. 2. Sekiranya hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi kajian penelitian selanjutnya untuk memberikan gambaran bagaimana pengaruhnya program Koki Lima terhadap khalayak misalnya tentang minat memasak. Saran Praktis 1. Perlu adanya pengembangan ide-ide kreatif departemen produksi tentang kreasi dasar makanan, sehingga pengolahan makanan biasa menjadi menjadi luar biasa dan menjadi konten jangka panjang yang lebih variatif. 2. Departemen programming dan produksi diharapkan agar memiliki koordinasi dan visi misi yang sama tentang tujuan program. Ibaratnya dalam sebuah restoran, produksi sebagai koki yang memasak makanan, programming memiliki taktik jitu dalam mengamati tren dan penyajian, serta promo untuk target sasaran pelanggan yang tepat. 3. Perlu adanya porsi yang lebih besar baik secara kuantitas dan kualitas untuk mempromosikan pada masa perkenalan program baru.

10 REFERENSI Buku Arifin, A. (2011). Sistem Komunikasi Indonesia. Bandung: Simbiosa Rektama Media. Ardianto, E, Bambang, Q, A. (2011). Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rektama Media. Ardianto, E, Komala, L, Karlinah, S. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Cangara, H. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Effendy, O, U. (2007). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Eastman, S, T dan Ferguson, D, A. (2009). Media Programming: Strategies and Practices. Belmont, Ca. Wadsworth. Ghony, M, D dan Almanshur, F. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Morissan. (2011). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Prenada Media Group. Mulyana, D. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma baru Ilmu komunikasi dan Ilmu sosial lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Naratama. (2004). Menjadi Sutradara Televisi: Dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: PT Grasindo. Nurudin. (2004). Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Vera, N. (2010). Pengantar komunikasi massa. Jakarta: Renata Pratama Media. Wibowo, F. (2009). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Jurnal Priyowidodo, G. (2008). Menakar Kekuatan dan Keunggulan Industri Televisi Lokal di Era Otonomi. Jurnal Ilmiah Scriptura. 2 (1): Goenawan, F. (2008). Nilai dan Gaya Hidup Masyarakat di dalam Media. Jurnal Ilmiah Scriptura. 2 (2): Internet diakses pada tanggal 23 Maret diakses paada tanggal 14 Juni 2013

11 RIWAYAT HIDUP Hamdi Tamami lahir di Riyadh Saudi Arabia pada tanggal 10 November Penulis menamatkan pendidikan S1 jurusan Marketing Communication dengan peminatan Broadcasting di Universitas Bina Nusantara Jakarta. Pada masa perkuliahan penulis aktif di organisasi kampus yang dikenal dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) STManis Binus (Seni Teater Mahasiswa Bina Nusantara) dimulai tahun 2009 hingga akhir masa kepengurusan pada tahun Penulis aktif sebagai anggota dan kepengurusan hingga akhir masa jabatan penulis menjabat sebagai wakil ketua STManis periode Pengalaman bekerja selama masa perkuliahan yaitu sebagai mahasiswa kerja praktek sebagai Tim Kreatif dan Asisten Produksi pada stasiun televisi swasta TransTV.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian 3.1.1 Kualitatif Adapun metodologi dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur

Lebih terperinci

STRATEGI PROGRAMMING PROGRAM RERUN DI TRANSTV DALAM MENINGKATKAN RATING DAN SHARE (STUDI KASUS: PROGRAM PEPPY THE EXPLORER )

STRATEGI PROGRAMMING PROGRAM RERUN DI TRANSTV DALAM MENINGKATKAN RATING DAN SHARE (STUDI KASUS: PROGRAM PEPPY THE EXPLORER ) STRATEGI PROGRAMMING PROGRAM RERUN DI TRANSTV DALAM MENINGKATKAN RATING DAN SHARE (STUDI KASUS: PROGRAM PEPPY THE EXPLORER ) Ikwawan Hidayat Putra Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 - Kebon

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data dan Satuan Kajian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data dan Satuan Kajian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data dan Satuan Kajian Binus TV adalah televisi komunitas kampus yang berbasis streaming, saat ini Binus TV memasuki tahun ke tiga berdirinya dan sudah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality Show Bagi-Bagi Berkah di Trans TV dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan deskritif kualitatif. Deskritif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian Aktivitas Public Relations dalam Memberikan Informasi Mengenai TVRI sebagai TV Publik, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan peneliti, maka dapat diambil beberapa hal yang menjadi kesimpulan dan saran peneliti. Walaupun terbatasnya waktu penelitian dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut kamus Oxford Advanced Leaner s Dictionary of Current English istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan dalam aturan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN SHANDY ARISAPUTRA 1401081936 Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma ialah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigm

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat ini memberi pengaruh kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru setiap hari dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI

Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di Program Research & Development Department RCTI 1. Apakah penampilan pembawa acara Dahsyat (Olga, Raffi & guest host) dengan candaan dan celetukan-celetukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualilatif yang bertujuan untuk mengembarkan status atau fenomena dalam suatu penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan 0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program talk show merupakan suatu format acara yang dikemas dengan adanya suatu perbincangan maupun diskusi dengan mengundang narasumber maupun bintang tamu. Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan dalam program ini (Planet Remaja) adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI TEGUH HERI SANDI Universitas Bina Nusantara Jl Rawa Papan Rt04/003 no 17 A (081219701890) Dosen Pembimbing : Drs. Raden Damianus Cosmas

Lebih terperinci

STRATEGI PROGRAMMING INDONESIA SIANG DI TVRI

STRATEGI PROGRAMMING INDONESIA SIANG DI TVRI STRATEGI PROGRAMMING INDONESIA SIANG DI TVRI Annisa Nabila Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University Jln. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480 Telp. (62-21)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian akan dilakukan pada perusahaan GadgetCiti.com yang merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan difokuskan pada bagian bauran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan media massa dapat dibilang sangat pesat, terutama industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman pada setiap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini. Metode analisi data kualitatif didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyampaian informasi melalui media massa sangat beragam, salah satunya adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma atau pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. 1 Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Tanpa adanya komunikasi bisa dikatakan

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian atau riset berarti to search for, to find. Secara umum penelitian berarti mencari informasi tentang sesuatu (looking for information about

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMOGRAMAN INSERT SIANG DI TRANS TV EDISI WEEKDAYS

STRATEGI PEMOGRAMAN INSERT SIANG DI TRANS TV EDISI WEEKDAYS STRATEGI PEMOGRAMAN INSERT SIANG DI TRANS TV EDISI WEEKDAYS Prissilia, Natassya Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Komunikasi Pemasaran Binus University Jl. K.H Syahdan No. 9 Kemanggisan Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi (TV) merupakan salah satu media massa yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Ketika TV diciptakan, media massa seperti radio dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini sangat dirasakan semakin cepat dan menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat, Komunikasi pun dapat menjadi

Lebih terperinci

Riset Data Analisis Program TV

Riset Data Analisis Program TV Modul ke: Riset Data Analisis Program TV Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Riset Data Analisis Bagian research program bertugas menyajikan evaluasi realitas

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yakni, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigma tertanam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa menyebarkan pesan secara cepat kepada audience yang luas dan heterogen.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa menyebarkan pesan secara cepat kepada audience yang luas dan heterogen. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa atau pers merupakan suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai kajian metodologi pada Strategi Media Relations PT. Televisi Transformasi Indonesia dalam Brand Positioning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. Aliran konstruktivisme menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia komunikasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia mampu membuat mareka mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 4 macam motif masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program radio

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompetisi program televisi yang dibuat oleh stasiun televisi menjadi sebuah perlombaan untuk mengambil simpati atau minat para audiens untuk melihat dan menyaksikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis merupakan cara pandang yang didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap penonton Surabaya terhadap tayangan E-News Net TV secara keseluruhan cenderung positif. Jika dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif dengan pendekaran deskriptif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Peran Tim Kreatif Rumah Produksi Ekomando Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi atau yang sering disebut TV merupakan media elektronik yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan informasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci