Pengaturan Parameter Proses Pencetakan Pada Teknologi Sablon Digital

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaturan Parameter Proses Pencetakan Pada Teknologi Sablon Digital"

Transkripsi

1 Pengaturan Parameter Proses Pencetakan Pada Teknologi Sablon Digital Kelvin, ST Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Abstrak Perkembangan di dunia Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pakaian kaos (dibaca :distro) semakin menjamur mendorong UKM berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang unik, berkualitas, dan murah. Salah satunya adalah memanfaatkan teknologi digital sablon. Teknik digital sablon relatif mudah dikerjakan dan dapat menghasilkan produk yang unik. Teknologi digital sablon adalah proses memindahkan material sablon (tinta atau sticker) ke bahan kaos dengan media panas pada waktu tertentu. Suhu dan waktu inilah dua parameter proses yang menentukan kualitas produk. Bahan kaos yang dijadikan media dalam penelitian ini adalah jenis cotton, teteron cotton, pique, nylon karena setiap bahan kaos memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan nilai parameter yang optimal untuk tiap jenis bahan yang menjadi media proses sablon. Salah satu hasilnya adalah untuk jenis cotton dengan material sticker parameternya adalah, 30 detik dan tidak cocok untuk material tinta sublim karena sifat dari kaos cotton menyerap cairan sehingga warna menjadi pudar. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk membantu UKM dalam proses produksinya. Keywords: Parameter, sablon digital, UKM 1. PENDAHULUAN Permintaan terhadap berbagai produk kaos akhir-akhir ini mengalami peningkatan, tidak hanya di Jogyakarta yang terkenal dengan kaos Dagadunya, Bali dengan kaus Jogernya, atau Surabaya dengan kaus-kaus Suroboyoan-nya, bahkan hingga di kawasan kota-kota lainnya. Penyebabnya sangat beragam, seperti perubahan gaya hidup masyarakat dan permintaan adanya perbedaan kaos kreatif antara satu dengan yang lain. Kemunculan berbagai merek baru dengan desain yang unik dan menarik makin memperkuat dugaan bahwa masih sangat banyak celah pasar yang dapat diisi dengan produk-produk kaos kreatif yang sejenis. Dari pengamatan terhadap produk kaos di beberapa outlet dan toko kaos, termasuk di kota Surabaya diketahui bahwa konsumen produk-produk kaos kreatif lebih memilih produk yang memiliki desain dengan warna yang menarik sekaligus unik. Dengan sablon kaos, produsen bebas berekspresi dalam memilih desain atau gambar yang dikehendaki untuk kemudian ditempel pada kaos pilihan. Produsen juga bisa memilih desain yang unik, lucu, langka, atau bisa juga memasang muka pemesan di kaos kesayangan. Karena melihat peluang yang besar inilah banyak UKM (Usaha Kecil dan Menengah) bermunculan untuk berlomba membuat produk yang kreatif dan sesuai dengan harapan pasar. Seiring dengan perkembangan teknologi, teknik sablon yang digunakan untuk memproduksi kaos tidak lagi menggunakan sablon secara manual, karena kendalanya adalah membutuhkan perlengkapan yang banyak, dan gambar yang dihasilkan hanya terbatas pada warna tertentu dan gambar tertentu saja. Proses yang banyak digunakan saat ini adalah teknik sablon digital yaitu proses sablon dengan menggunakan mesin press panas, dengan tujuan memindahkan gambar dari kertas yang sudah di print atau sticker dengan media panas. Proses digital sablon relatif lebih mudah dan murah namun Namun sayangnya hasil dari sablon digital ini masih banyak keluhan karena kurang tahan lama dan sering pudar tintanya kalau telah di cuci beberapa kali. Oleh karena itu, pada penelitian ini, peneliti melakukan beberapa kali percobaan untuk menemukan komposisi parameter yang tepat untuk berbagai macam jenis kaos agar kebutuhan konsumen terhadap desain

2 dengan warna yang menarik, tinta tidak mudah pudar dapat terpenuhi. Apa yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh UKM-UKM untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. 2. FUNDAMENTAL Dalam Industri sablon kaos, selain desain yang baik, ada juga hal yang terpenting yaitu teknik cetaknya. Ada beberapa teknik cetak sablon dan ini sangat terkait dengan strategi bisnisnya. Sablon terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Sablon manual adalah sablon yang menggunakan media screen/kain kasa/monnyl sebagai alat cetaknya. 2. Sablon digital adalah teknologi yang akan menggantikan sablon manual dimana offset/screen/plat dan bahan kimia yang berbahaya tidak dipergunakan lagi. Berbeda dengan sablon manual, sablon digital menggunakan teknologi seperti printer dan cutting plotter sebagai desainnya dan menggunakan mesin heat press sebagai media untuk mentransfer material sablon ke bahan kaos dengan panas. Karena menggunakan teknologi printer dan cutting plotter desain yang dihasilkan adalah desain dari komputer sehingga bentuk gambar dan kreasi yang dihasilkan jauh lebih banyak dibanding dengan teknik sablon manual yang terbatas hanya pada beberapa warna dan bentuk saja. Sablon digital memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah: a. Warna yang dihasilkan lebih variatif b. Bisa menyablon foto/gambar yang berwarna-warni c. Proses pengerjaan bisa lebih cepat, karena menggunakan media kertas transfer (transfer paper) d. Lebih cepat kering setelah proses pengepressan dengan mesin press digital e. Bisa membuat kaos satuan tanpa batas pemesanan Ada beberapa jenis sablon digital, tergantung dari bahan tinta, cara cetak, dan bahan kaos, dan mesin cetak yang digunakan. Beberapa bahan/material yang dapat digunakan untuk sablon digital diantaranya adalah: 1. Heat transfer paper Heat transfer paper adalah semacam karet atau rubber yang dapat diprint dan di press di kain, kayu dan kertas. Semua jenis heat transfer paper bersifat menempel di permukaan kain sehingga biasanya bisa dipakai di berbagai jenis dan warna kain (misal, hitam, merah, biru, dll). Biasanya heat transfer paper terbagi menjadi 2 jenis, yaitu untuk bahan kaos berwarna terang (misal, putih) dan bahan berwarna gelap. Keunggulan dari heat transfer paper adalah dari kekayaan warna yang bisa dihasilkan karena melalui proses print dengan menggunakan tinta khusus. Kelemahan dari sablon menggunakan heat transfer paper ialah usia sablonan yang tidak terlalu panjang (retak, luntur, dsb). Dibutuhkan perawatan khusus agar hasil sablon pada kaos dapat bertahan lama. Heat transfer dibedakan berdasarkan tinta yang dipakai, yaitu : a. Heat Transfer Material For Solvent/Ecosolvent Inks, bahan ini diperuntukkan untuk printer berbasis tinta solvent atau ecosolvent seperti ROLAND, MUTOH, MIMAKI, HP, dll. Dalam pemakaiannya biasanya diperlukan mesin cutting dan masking tape untuk mengerjakan design-design yang harus dipotong sesuai polanya. b. Heat Transfer Material For Sublimation inks, bahan ini diperuntukkan untuk printer atau mesin cetak berbasis tinta sublim. Untuk kertas sublim ini biasanya proses printingnya mirror dan tidak memerlukan masking tape. c. Heat Transfer Material For Dye/t Inks, bahan ini diperuntukkan untuk printer atau mesin cetak berbasis tinta dye atau waterbase seperti EPSON, HP, CANON, dll. Proses pengerjaannya biasanya cukup mudah, di print dan press di atas permukaan

3 kain. Dari semua bahan biasanya bahan jenis ini memiliki kekuatan paling lemah terhadap daya tahan cuci. d. Heat Transfer Material For Toner/Laser Print, bahan ini digunakan pada mesin-mesin cetak berbasis toner seperti HP, FUJIXEROX, CANON, dll. Secara hasil cukup bagus akan tetapi harga transfer paper ini relatif mahal dibandingkan jenis heat transfer material yang lainnya. 2. Flex Flex adalah heat transfer material yang sudah ada warnanya, jadi tidak bisa diprint. Bahan ini ada yang menyebutnya sticker sablon karena mirip seperti bahan cutting sticker. Jadi proses pemakaiannya bahan dipotong (bisa manual bisa otomatis tapi sebaiknya otomatis menggunakan mesin cutting) setelah itu press di atas kain. 3. Flock Flock adalah salah satu teknik sablon yang hasil akhirnya bersifat bludru lembut, secara manual biasanya serbuk flock disemprotkan ke lem yang sudah disablonkan diatas kaos. Untuk cara sablon digital, flock menggunakan mesin cutting, jadi bahan flock sudah berbentuk lembaran dimana bahan ini terdiri dari bagian atas yang mengandung flock dan bagian bawah yang mengandung lem. Untuk melindungi agar serbuk flocknya tidak rusak ketika disimpan dan proses penyablonan maka ada lapisan plastik bening di bagian atas (plastik bening ini sebaiknya dicabut ketika proses press selesai). Bahan flock digital sangat mudah digunakan karena anda tinggal memotongnya dengan mesin cutting ataupun manual dan kemudian mengepressnya di atas kaos, setelah dingin cabut lapisan plastik bening secara perlahan-lahan. 4. Foil Bahan foil adalah bahan sablon yang hasil akhirnya bersifat mengkilap atau glossy. Biasanya berwarna khusus seperti emas, perak dan warna-warna utama. Sama seperti flock, untuk foil digital maka di bahan tersebut sudah ada lemnya sehingga hanya perlu press saja ke baju atau media yang ingin disablon. 5. Reflective Adalah salah satu bahan sablon digital yang mempunyai hasil akhir memancarkan cahaya apabila terkena sinar. 6. Glow in the dark Kebalikan dari bahan sablon reflective, bahan glow in the dark akan memancarkan cahaya apabila dalam kondisi ruangan gelap. 3. METODOLOGI Penelitian ini adalah penelitian Hibah Bersaing yang dibiayai oleh Dikti. Penelitian ini dirancang untuk dua tahun, dimana di akhir tahun penelitian, diharapkan hasil percobaan dapat diimplementasikan oleh Usaha Kaos Kreatif Suraboyoan di kota Surabaya, yang memiliki konsumen anak-anak muda, di bawah binaan pusat kewirausahaan Sekolah Tinggi Teknik Surabaya. Pada penelitian tahun pertama ini, dilakukan tahap pengumpulan berbagai bahan sablon baik dari jenis kaos yang ada dan bahan sablon serta teknik sablon yang ada. Bahan kaos yang di kumpulkan berbagai jenis antara lain nylon, cotton, combed berbagai jenis ketebalan. Sedangkan bahan sablon yang dikumpulkan adalah cutting sticker (flock, glow in the dark, reflection), transfer paper, pigmen, dan lain-lain. Dari bahan tersebut dilakukan percobaan trial and error untuk setiap bahan dengan metode sablon yang ada untuk mendapatkan variabel (temperatur dan waktu) terbaik dari masing-masing bahan supaya dapat menghasilkan produk sablon terbaik. Yang nantinya, hasil tersebut akan distandarkan dan dianalisa lebih lanjut terhadap produk akhir, sehingga pada penelitian tahap selanjutnya dapat dianalisa lebih dalam dan digunakan dalam bidang kewirausahaan.

4 Survei material sablon Survei berbagai jenis kaos Testing variable: temperature dan waktu Analisa hasil sablon digital Pencarian alternatif solusi yang mungkin Testing akhir 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kesimpulan Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Tahun Pertama Pada tahap awal dilakukan pengumpulan bahan-bahan sablon digital yang dibutuhkan dalam penelitian. Bahan dibagi menjadi dua jenis, yaitu bahan kaos (media sablon) dan material sablon. Untuk media sablon dikumpulkan beberapa jenis kaos yang biasa digunakan dalam pasar, antara lain: jenis cotton, teteron cotton, pique/polo, dan nylon/jersey. Dalam penentuan rentang parameter suhu dan waktu yang digunakan pada percobaan didasarkan pada ketahanan bahan dan material pada titik suhu tertentu dan waktu tertentu, ini didapatkan dari tahap percobaan awal. Berikut akan dijelaskan masing-masing bahan dan hasilnya. 4.1 Bahan Cotton Jenis cotton ini terdiri dari dua jenis cotton combed dan cotton carded. Hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis: 20s, 24s, 30s, 40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya, dan semakin mahal harganya. Untuk kaos distro umumnya memakai jenis 20 s dan 30s, sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai juga untuk item dengan desain tertentu, seperti kaos khusus cewek atau pakaian dalam, menyesuaikan karakter bahannya. Sedangkan jenis cotton carded memiliki beberapa jenis: 20s, 24s, dll, berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang yang digunakan dalam bahan cotton carded ini kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Umumnya bahan cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, memiliki tekstur kurang halus namun tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alam. Bahan katun memiliki sifat dasar menyerap cairan dan tekstur kain lembut. Jenis kain ini cukup nyaman dan digemari masyarakat khususnya di daerah tropis atau bersuhu panas seperti di

5 Indonesia. Percobaan digital sablon pada bahan katun menggunakan material tinta sublim, tinta pigmen (transfer paper warna terang dan warna gelap), cutting sticker (semua jenis sticker). Berikut adalah tabel hasil percobaannya. (untuk warna gelap) Tabel 1. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Cotton MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL 20 Warna tidak jelas 30 Warna tidak jelas 40 Warna tidak jelas 20 Warna tidak jelas Sublim 190 C 30 Warna tidak jelas 40 Warna tidak jelas 20 Warna pudar 30 Warna pudar 40 Warna pudar (untuk warna 190 C terang) 20 Tidak tertransfer sempurna 30 Hasil terbaik 20 Gambar tidak jelas Cutting Sticker (semua jenis sticker) 20 Hasil terbaik 20 Material lengket dengan bahan 40 Material rusak 20 Tidak melekat sempurna 30 Tidak melekat sempurna 40 Tidak melekat sempurna 40 Warna material berubah 20 Material berubah bentuk 30 Material berubah bentuk 40 Material berubah bentuk Dari tabel hasil percobaan di atas diketahui bahwa untuk bahan cotton material sublim tidak sesuai karena sifat sublim adalah cairan/tinta yang dipindahkan dari transfer paper menuju bahan (hanya tintanya saja), akibatnya adalah tinta terserap ke dalam bahan dan warna yang dihasilkan adalah pudar atau samar-samar, tidak seperti warna yang diharapkan. Berbeda dengan tinta pigmen, sifat dari tinta pigmen adalah ditransfer melalui media transfer paper khusus pigmen ke bahan dimana material transfer paper memiliki lapisan yang ikut terpindah ke bahan sehingga tinta pigmen tidak terserap ke bahan melainkan hanya melekat pada permukaan bahan, sehingga warna tetap menyala dan terlihat jelas. Untuk jenis transfer paper khusus pigmen dibagi menjadi 2 jenis, yaitu untuk warna terang dan warna gelap, dimana perbedaan nya adalah untuk transfer paper warna gelap, materal memberikan semacam lapisan berwarna putih pada bahan sehingga warna tetap terlihat bagus pada bahan berwarna gelap sekalipun.

6 4.2 Bahan Teteron Cotton Jenis bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester (Teteron). Dibandingkan bahan kaos katun (Cotton), bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan shrinkage (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pun relatif lebih murah. Bahan jenis ini memiliki sifat karakteristik yang sedikit berbeda dengan baham cotton, perbedaannya adalah dari sisi penyerapan bahan terhadap cairan, dan lebih kaku. Dari sisi kenyamanan bahan ini lebih rendah dari kenyamanan bahan cotton dan juga lebih murah dari sisi harga. Itu sebabnya bahan jenis ini lebih sering digunakan untuk keperluan yang bersifat masal (contoh seragam kampanye). Berikut merupakan tabel hasil percobaan digital sablon terhadap bahan TC. Tabel 2. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Teteron Cotton MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL 20 Warna tidak jelas 30 Warna tidak jelas 40 Warna tidak jelas 20 Warna pudar Sublim 190 C 30 Warna pudar 40 Warna pudar 40 Material berubah warna (untuk warna 190 C terang) 20 Tidak tertransfer sempurna 30 Hasil terbaik 20 Gambar tidak jelas (untuk warna gelap) Cutting Sticker (semua jenis sticker) 20 Hasil terbaik 20 Material lengket dengan bahan 40 Material rusak 20 Tidak melekat sempurna 30 Tidak melekat sempurna 40 Tidak melekat sempurna 40 Warna material berubah 20 Material berubah bentuk 30 Material berubah bentuk 40 Material berubah bentuk Dari tabel hasil percobaan di atas dapat diketahui hasil terbaik untuk masing-masing material tidak jauh berbeda dengan hasil untuk bahan jenis cotton. Perbedaan yang terlihat jelas adalah pada material tinta sublim. Untuk material tinta sublim bila diaplikasikan pada bahan teteron cotton warna/gambar yang dihasilkan terlihat terang dan bagus karena sifat dasar dari bahan ini adalah tidak menyerap cairan seperti sifat pada bahan cotton. Namun untuk material tinta pigmen ada

7 sedikit kendala, yaitu transfer paper khusus pigmen agak sedikit sulit untuk dilepaskan dari bahan pada saat setelah proses pengepresan karena akibat suhu pada saat pengepresan material melekat pada bahan, dibutuhkan kehati-hatian dalam melepas material transfer paper dari bahan. Sedangkan untuk material sticker bersifat universal atau dapat meleket sempurna pada berbagai jenis bahan. 4.3 Bahan Pique/Polo Kain jenis pique biasa digunakan untuk membuat kaos polo/kerah/wangki. Untuk membuat kaos kerah tersebut biasanya digunakan kerah jadi. Kerah jadi adalah bahan kerah yang sudah jadi diproduksi oleh pabrik dan tinggal jahit. Kerah bikin adalah kerah yang dibuat sendiri oleh tukang jahit dengan menggunakan bahan yang sama dengan bahan kaos (katun kombed dan karded) dengan menambahkan kain keras di dalamnya. Untuk bahan polo atau dikenal dengan kaos berkerah memiliki tekstur yang berbeda dengan jenis bahan lainnya, yaitu pada jenis pique memiliki tekstur seperti berlubang atau kasar. Berikut adalah tabel hasil percobaan material digital sablon pada bahan pique. Tabel 3. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Pique/Polo MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL 20 Warna pudar 30 Warna pudar 40 Warna pudar 20 Warna pudar Sublim 190 C 30 Warna pudar 40 Warna pudar 40 Material berubah warna (untuk warna 190 C terang) 20 Tidak tertransfer sempurna 30 Hasil terbaik 20 Gambar tidak menempel 30 Gambar tidak menempel (untuk warna gelap) Cutting Sticker (semua jenis sticker) 20 Hasil terbaik 20 Material lengket dengan bahan 40 Material rusak 20 Tidak melekat sempurna 30 Tidak melekat sempurna 40 Tidak melekat sempurna 40 Warna material berubah 20 Material berubah bentuk 30 Material berubah bentuk 40 Material berubah bentuk

8 Dari hasil percobaan diketahui untuk pengaplikasian material tinta sublim hanya dapat diaplikasikan pada bahan berwarna terang. Untuk bahan warna gelap, warna dari material tidak keluar dan tidak terlihat karena kalah dengan warna dasar bahan. Sedangkan untuk material jenis pigmen tetap dapat digunakan baik pada bahan terang maupun gelap. Untuk material jenis sticker memiliki parameter yang sama dengan bahan lainnya karena material ini bersifat universal, namun untuk jenis sticker yang paling direkomendasikan untuk diaplikasikan pada bahan ini adalah jenis flock karena memiliki tekstur bludru yang menyebabkan terlihat timbul dan sesuai dengan bahan. 4.4 Bahan Nylon/Jersey Bahan kaos ini biasa digunakan pada pembuatan kaos kostum atau jersey olahraga. Daya lentur dan padat pada kain serta mudah kering ini menjadi pilihan tepat untuk dijadikan bahan kaos anda. Bahan kaos Dry Fitsering disebut juga dengan bahan Nike, yaitu terbuat dari campuran Polyester, Spandex, dan Nylon. Untuk bahan nylon/jersey jenis sablonan yang lazim digunakan adalah bahan sticker (flex), tinta sublim dengan menggunakan transfer paper, dan tinta pigmen dengan menggunakan transfer paper untuk pigmen. Berikut tabel hasil percobaan untuk masing-masing materal sablon. (untuk warna gelap) Tabel 4. Tabel Parameter Hasil Percobaan untuk Bahan Nylon/Jersey MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL 20 Warna tidak jelas 30 Warna tidak jelas 40 Warna tidak jelas 20 Warna tidak jelas Sublim 190 C 30 Warna tidak jelas 40 Warna tidak jelas 30 Baik 40 Terbaik (untuk warna 190 C terang) 20 Tidak tertransfer sempurna 30 Hasil terbaik 20 Gambar tidak menempel 30 Gambar tidak menempel Sticker flex 20 Hasil terbaik 20 Material lengket dengan bahan 40 Material rusak 20 Tidak melekat sempurna 30 Tidak melekat sempurna 40 Tidak melekat sempurna 40 Baik

9 MATERIAL SUHU WAKTU (detik) HASIL 20 Material berubah bentuk 30 Material berubah bentuk 40 Material berubah bentuk Dari hasil percobaan untuk kaos jenis ini, material yang paling sesuai adalah tinta sublim dan sticker jenis flex, karena tunta sublim dapat menyatu dengan bahan tidak seperti tinta pigmen yang memiliki lapisan berwarna putih. Sedangkan untuk sticker jenis flex karena sticker jenis ini memiliki warna standar yang dapat menyatu dengan bahan nylon. Dalam aplikasinya bahan jenis ini biasa disablon untuk keperluan pemberian nama atau nomor pada baju olahraga, sebagai contoh adalah seragam pemain sepak bola. 4.5 Uji Coba Perlakuan pada Hasil Sablon Untuk mengetahui ketahanan hasil digital sablon dilakukan pengujian terhadap hasil. Pengujian yang dilakukan adalah mencuci dan menyetrika. Kedua hal ini lazim dilakukan pada pakaian, oleh karena itu dilakukan pengujian ini untuk mengetahui ketahanan hasil digital sablon terhadap perlakukan tersebut. Berikut adalah hasil dari perlakuan yang dilakukan: 1. Pengujian Cuci Pengujian ini dilakukan dengan mencuci hasil digital sablon dengan media mesin cuci. Hasil yang diperoleh adalah pencucian tidak mempengaruhi hasil digital sablon khususnya untuk material sticker dan tinta pigmen. Untuk hasil pengujian pada material tinta sublim, pencucian menyebabkan tingkat kecerahan warna dari hasil sablon sedikit berkurang. Hal ini disebabkan karena sifat dari materal sublim ini adalah tinta/cairan yang ditransfer langsung ke bahan dan sifatnya melekat ke bahan. Berbeda dengan materal sticker dan pigmen dimana materal ini bukan warnanya yang menempel melailan media material yang melekat pada bahan sehingga tidak warna tidak berubah walau dicuci. 2. Pengujian Setrika Tahap pengujian ini dilakukan dengan menyetrika hasil sablon dari berbagai jenis bahan dan material yang ada. Hasil pengujian untuk material tinta sublim, uji setrika tidak menyebabkan perubahan apapun pada warna, sehingga pada material jenis ini tidak diperlukan perlakukan khusus pada saat proses penyetrikaan. Berbeda dengan material jenis pigmen, uji setrika pada material ini menyebabkan gambar rusak terkena panas sterika. Gambar menjadi lengket terkena panas setrika dan terkelupas. Untuk itu proses penyetrikaan pada material ini membutuhkan perlakukan khusus, yaitu dengan menggunakan suhu yang rendah dan melapisi bagian gambar dengan kain sehingga panas strika tidak langsung mengenai gambar. Sedangkan untuk material sticker, jenis sticker flex, glow in the dark, foil, dan reflective uji setrika memiliki hasil yang sama seperti pada material pigmen, yaitu efek panas setrika yang mengenai meterial secara langsung menyebabkan material lengket dan melekat pada strika, sehingga material rusak. Diperlukan perlakukan khusus yaitu dengan melapisi kain dibagian atas material. Khusus untuk material sticker jenis flock, uji setrika dengan suhu rendah langsung pada material tidak menyebabkan kerusakan material karena sifat dari material flock tersebut seperti kain bludru sehingga tahan terhadap suhu panas setrika. 5. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Komposisi parameter terbaik untuk berbagai jenis bahan dan material pada proses sablon digital untuk material sublim parameternya adalah /30 detik untuk bahan TC, Polo dan /40 detik untuk bahan nylon. Material pigmen (warna terang) memiliki parameter yang sama untuk semua jenis bahan yaitu /30 detik. Berbeda dengan material pigmen (warna gelap) memiliki parameter /20 detik juga berlaku untuk semua jenis bahan. Sedangkan untuk material sticker parameter nya adalah /30 detik untuk semua jenis bahan. 2. Setiap jenis bahan kaos memiliki karakteristik bahan yang berbeda-beda sehingga berakibat pada kualitas dari sablon digital. Hasil dari percobaan untuk material jenis

10 sticker dan pigmen sesuai untuk semua jenis bahan. Untuk material sublim tidak sesuai untuk jenis cotton dan untuk material pigmen tidak sesuai untuk bahan Nylon. 3. Untuk menjaga kualitas hasil sablon digital tetap baik, perlakukan khusus yang perlu dilakukan adalah untuk material pigmen dan sticker pada saat proses penyetrikaan memerlukan suhu rendah dan pelapisan sehingga setrika tidak langsung menempel pada material. UCAPAN TERIMAKASIH - Terima kasih kepada Ditjen Dikti dan Kopertis Wil. 7 yang telah membiaya penelitian tahun pertama ini - Terima kasih kepada Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya yang telah mengijinkan menggunakan laboratorium untuk kegiatan penelitian ini. - Terima kasih kepada UKM-UKM di Surabaya yang sudah membagi ilmu tentang teknik dasar sablon digital. REFERENSI Nusantara, Muhammad Guntur. (2004) Panduan Praktis Cetak Sablon, PT. Kawan Pustaka, Depok. Nusantara, Muhammad Guntur (2006) Cetak Sablon untuk Pemula, Puspa Terampil. Oakland, John. (2008) Statistical Process Control (6 th ed), Butterworth-Heinemann, New York. Or-Coy dan Yanwar Katamsi. (2008) Panduan Teknik Cetak Cepat di Aneka Media, PT. Kawan Pustaka, Depok. Setiawan, Benny Rahardjo. (2008) Basic Screen Printing for T-Shirt, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Siswanto, Pujo. (2004) Kupas Tuntas Teknik Sablon Masa Kini, Absolut.

TUGAS PRAKARYA: SABLON

TUGAS PRAKARYA: SABLON TUGAS PRAKARYA: SABLON Pengertian Sablon Kata sablon berasal dari bahasa Belanda yaitu schablon yang merupakan suatu teknik cetak-mencetak suatu desain grafis dengan menggunakan kain gasa atau biasa disebut

Lebih terperinci

BAB II PRODUK DAN JASA

BAB II PRODUK DAN JASA BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER Nama : Kiki Amalia NIM : 11.02.8003 Kelas : D3MI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Pola dan gaya hidup perkotaan merangsang kegiatan

Lebih terperinci

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

INFORMASI DAN SPESIFIKASI INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based

Lebih terperinci

Cara Membuat Sablon Baju Secara Manual

Cara Membuat Sablon Baju Secara Manual Cara Membuat Sablon Baju Secara Manual Posted in Sablon Kaos Manual / Tagged kaos polos, sablon high density, sablon kaos, sablon kaos Mulai dari teknik tradisional, manual hingga teknik digital bisa menjadi

Lebih terperinci

Berbisnis Sablon Digital Dengan Basis Transfer Paper Stabilo Digiblong Produksi RONIta

Berbisnis Sablon Digital Dengan Basis Transfer Paper Stabilo Digiblong Produksi RONIta Berbisnis Sablon Digital Dengan Basis Transfer Paper Stabilo Digiblong Produksi RONIta Sablon digital adalah proses sablon yang menggunakan sistem cetak digital tanpa perlu memakai screen atau film. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data AWSE Sablon

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data AWSE Sablon BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data AWSE Sablon 1. Sejarah dan Latar Belakang Pendirian AWSE Sablon atau singkatan dari Always Exert dalam bahasa indonesia selalu mengerahkan mengandung makna semua konsumen

Lebih terperinci

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk; CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2

Lebih terperinci

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB II. Metodologi Perancangan BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai

Lebih terperinci

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan proses dan prosedur dalam pembuatan iklan dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan

ABSTRAK. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan ABSTRAK APLIKASI ERGONOMI PADA SERAGAM OLAHRAGA DAPAT MENINGKATKAN KENYAMANAN DAN MEMPERBAIKI RESPON SUHU KULIT KETIKA BEROLAHRAGA PADA SISWA SMP DI SMP KESUMA SARI DENPASAR BALI Pemilihan seragam olahraga

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Kaporit atau kalsium hipoklorit adalah suatu senyawa kimia dengan rumus Ca(ClO)2. Senyawa ini luas digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : PRIHANTO MIRAWAN Nim : 41909010076 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 1.1. Sejarah Kaos Polos Kaos polos sendiri mulai dikenal di seluruh dunia lewat John Wayne, Marlon Brando dan James Dean yang memakai pakaian dalam tersebut untuk pakaian luar dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK BISNIS KAOS ETNIK

ABSTRAK BISNIS KAOS ETNIK ABSTRAK Karya ilmiah ini saya beri nama BISNIS KAOS ETNIK yang bertujuan sebagai tugas mata kuliah LIngkungan Bisnis, serta sebagai suatu ide unutk menciptakan peluang bisnis untuk saya. Koas etnik merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KETAHANAN TARIK DAN KETAHANAN SOBEK KERTAS SENI Hasil penelitian tentang kertas yang terbuat dari bulu ayam dan kulit jagung diperoleh data hasil pengujian ketahanan

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi

Lebih terperinci

KAOS DIGITAL PRINTING

KAOS DIGITAL PRINTING KAOS DIGITAL PRINTING UNTUK TSHIR DIGITAL PRINTING UKURAN PRINT KAOS DESIGN SENDIRI Kini, kaos dengan gambar yang keren bukan hanya milik merk terkenal, karena Anda dapat membuatnya sendiri tanpa biaya

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Literatur

DAFTAR PUSTAKA. Literatur DAFTAR PUSTAKA Literatur 1. Le Brass, Jean, Introduction To Rubber, Hart Publishing Company,Inc., New York City, 1965. 2. Latif, S.M, Karet, Vorkink-Van Hoeve, Bandung, 1950. 3. Pageone, Design secrets:

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT 4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang begitu cepat membuat banyak kemajuan dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion. Fashion adalah istilah umum

Lebih terperinci

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar Menjadi seorang mahasiswa, tentunya tidak menutup peluang bagi Anda untuk bisa merintis sebuah usaha. Berbagai macam peluang bisnis sampingan bisa Anda

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berikut adalah hasil karya Tugas Akhir Jessy Jasmine Fitria Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB dengan judul EKSPLORASI TEKNIK

Lebih terperinci

PROPOSAL BISNIS UNI CORN CUSTOM

PROPOSAL BISNIS UNI CORN CUSTOM PROPOSAL BISNIS UNI CORN CUSTOM Penyusun : 1. Mikail Nico Lawadinatha 2. Victoria Agatha 3. Catherine Elfani Wijaya 4. A.A. Sg. Intan Manik DENPASAR BALI TAHUN 2016 UNI CORN CUSTOM Jalan Serma Kawi 4 (0361)

Lebih terperinci

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL TEKNIK RAGAM JENIS PENGERTIAN DAN HIAS SIFAT BAHAN TEKSTIL BAHAN PEWARNA TEKSTIL Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

Karya Ilmiah Peluang Bisnis Karya Ilmiah Peluang Bisnis Usaha Sablon Disusun oleh : Ilyas Safitri Dewi ( 10.11.3633) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2011 A. Judul : Usaha Sablon kaos B. Abstrak Pendahuluan Latar belakang: Sehubungan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Boneka bisa terbuat dari bermacam bahan, bahan yang bisa digunakan yaitu kain, kulit, kertas, fiber, tanah liat

Lebih terperinci

Mengenal Mesin Laser RONIta

Mengenal Mesin Laser RONIta Mengenal Mesin Laser RONIta Alhamdulillah RONIta sudah memiliki mesin laser saat ini, mesin laser yang kami gunakan produksi Amerika dimana mesin ini memiliki 3 fungsi utama sebagai berikut : 1. Cutting,

Lebih terperinci

PERANCANGAN KAOS DAN PEMASARANNYA

PERANCANGAN KAOS DAN PEMASARANNYA TUGAS UJIAN LINGKUNGAN BISNIS PERANCANGAN KAOS DAN PEMASARANNYA NAMA KELAS : RESTU ANGGORO : S1TI.2I NIM : 10.11.4185 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PERANCANGAN KAOS DAN PEMASARANNYA I. ABSTRAK Banyak kaos-kaos

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tabel Data Perancangan BAB III DATA PERANCANGAN Tabel 3. Data Perancangan 14 3.2 Data Objek Perancangan 3.2.1 Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik lastik MUDAH & Mendesain membuat Sablon Desa Sambirejo, Kec. Bringin, Kab. Semarang www.kampungbudaya.co.cc L angkah menya BLON 1. Menyiapkan bahan dan peralatan 2. Membuat Film Negatif (Gambar di kertas

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti

Lebih terperinci

MENDIRIKAN USAHA DISTRO AND CLOTHING

MENDIRIKAN USAHA DISTRO AND CLOTHING MENDIRIKAN USAHA DISTRO AND CLOTHING Gilang Rizqi Zainudin S1-SI-05 (11.12.5701) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta 2012 ABSTRAK Di dalam makalah ini,

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017 PENGARUH TEKANAN MATA PISAU TERHADAP JENIS JENIS STIKER UNTUK MESIN DIGITAL CUTTING JINKA TYPE 721 PADA CV. LIMA EMPAT TUJUH M. Nasruddin Palipui Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA RINGKASAN Sablon getah pelepah pisang adalah sablon yang cat nya terbuat dari bahan dasar getah pelepah pisang yang kemudian di cetak di kaos berwarna putih polos. Keunggulan dari Sablon getah pelepah

Lebih terperinci

Pengertian sticker dan jenisnya

Pengertian sticker dan jenisnya 1 Prakarya dan Kewirausahaan 4 Pengertian sticker dan jenisnya A. Pengertian sticker Pengertian sticker adalah sejenis label yang dicetak pada sepotong kertas, plastik atau bahan lainnya dengan perekat

Lebih terperinci

Perawatan Pakaian yang Tepat sebagai Suatu Cara Alternatif dalam Penghematan 1

Perawatan Pakaian yang Tepat sebagai Suatu Cara Alternatif dalam Penghematan 1 Perawatan Pakaian yang Tepat sebagai Suatu Cara Alternatif dalam Penghematan 1 Mohammad Adam Jerusalem, S.T., S.H. Staf Pengajar Program Studi Teknik Busana- Jurusan Pendidikan Teknik Boga Busana-Fakultas

Lebih terperinci

BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN

BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN 5.1 Proses Produksi Dalam pembuatan jas hujan, penulis membuat jas hujan di CV. PRATAMA MANDIRI. Saat proses produksi, penulis melihat secara langsung dan memastikan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 1.1 Teknis Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi yang sederhana dengan warna-warna cerah dan memiliki kesan ceria. Media utama berupa

Lebih terperinci

10/27/2013 NAMA KELOMPOK : 1. RUDI YUSUF F ( ) 2. GENDRY C ( ) 3. BIMO L ( )

10/27/2013 NAMA KELOMPOK : 1. RUDI YUSUF F ( ) 2. GENDRY C ( ) 3. BIMO L ( ) NAMA KELOMPOK : 1. RUDI YUSUF F (1300022034) 2. GENDRY C (1300022031) 3. BIMO L (1300022021) 1 Printer Ink jet adalah printer yang memberikan cetakan dengan cara menyemprotkan titik titik tinta yang bermuatan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 1997 / 1998 KATA PENGANTAR Upaya para nelayan dalam mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Aspek Fungsi dan Manfaat Permainan Kartu a. Pengertian Permainan Kartu Pengertian kartu menurut Kamus

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Desain motif batik pada bed sheet memang sudah tersedia di pasaran, namun sangat terbatas sekali jumlahnya. Setelah diamati desain motif batik pada bed sheet yang

Lebih terperinci

LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH

LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH Priscilla Tamara 1), Peniel Immanuel Gultom 2) 1),2) Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang Jl. Sigura-gura 2 Malang Email

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA Linda Miftakhulil Afida Mahasiswa S1 PendidikanTata Busana, Jurusan PKK, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI. menggunakan aplikasi digital Photoshop CS3 dan Adobe Illustrator CS3 demi

BAB IV TEKNIS PRODUKSI. menggunakan aplikasi digital Photoshop CS3 dan Adobe Illustrator CS3 demi 43 BAB IV TEKNIS PRODUKSI 4.1 Teknik Perancangan Teknik pembuatan desain pada kaos YCC terlebih dahulu mengandalkan proses sketsa manual, kemudian dilanjutkan dengan sentuhan finishing akhir dengan menggunakan

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah A. Perancangan Motif Batik Geometri Permasalahan: 1. Pemahaman konsep perancangan. 2. Perancangan motif batik Geometri 3. Visualisasi bentuk dan warna

Lebih terperinci

Bardiju Making Paper & Paper Craft

Bardiju Making Paper & Paper Craft Bardiju Making Paper & Paper Craft Jl. Letjen. S. Parman. I. No. 6 Tomang, Rt. 003, Rw. 08, Jakarta Barat 11440 Indonesia Phone: 081932258822, 08129522585, 02193825588 Fax: 0215673516 bardiju @bardiju

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. Pra produksi. Produsen : Bahan. Harga Jahitan. pemasaran Ukuran. shirt. Logogram. Produksi.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. Pra produksi. Produsen : Bahan. Harga Jahitan. pemasaran Ukuran. shirt. Logogram. Produksi. BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN Aspek Fungsi Aspek Estetika Aspek Teknis Aspek Ekonomis T-shirt Unsur Pra produksi Produsen : Bahan vintage Pemilihan t- Harga Jahitan Logogram shirt pemasaran Ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA Leonardo Krisnanto Wijono 1, Gerry Febrian Ongko 2, Prasetio Sudjarwo 3, Januar Buntoro 4 ABSTRAK : Perkembangan bangunan industri membutuhkan permukaan lantai

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan

Lebih terperinci

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA 1 PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA MODUL 5 DAN 6 BY YUNI NURJANAH 1. Pengertian dan tujuan 2. Mengenal bahan jilidan 3. Menyiapkan penjilidan 4. Jenis-jenis penjilidan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI KARYA. A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up

BAB IV VISUALISASI KARYA. A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up digilib.uns.ac.id BAB IV VISUALISASI KARYA A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up 1. Thumbnail Thumbnail adalah cara me-layout gambar yang sudah disketsa kasar secara manual dengan menggunakan pensil kayu

Lebih terperinci

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017 PENGARUH KUANTITAS AIR PEMBASAH PADA PROSES CETAK OFFSET Mohammad Djazman Addin Suryana Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Makassar e-mail : addinsuryana@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, yaitu perusahaan garmen yang membuat lembaran kain menjadi sebuah baju yang

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah

A. Bagan Pemecahan Masalah 39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kota Solo, Yogyakarta dengan banyaknya mahasiswa didalamnya beraneka suku,

BAB I PENDAHULUAN. kota Solo, Yogyakarta dengan banyaknya mahasiswa didalamnya beraneka suku, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Klaten terletak diantara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan kota Solo, Yogyakarta dengan banyaknya mahasiswa didalamnya beraneka suku, agama, ras dan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Desi Widi Astuti (1401414320/2014) Dianita Utami (1401414266/2014) Muzoda

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 1. Tempat. Penelitian ini akan di lakukan di Kampus STIPAP Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan seperti diperlihatkan pada tabel 3.1. No Tabel 3.1. Kegiatan

Lebih terperinci

KEMASAN SAYURAN SEGAR

KEMASAN SAYURAN SEGAR KEMASAN SAYURAN SEGAR Souvia Rahimah Jatinangor, 19 April 2010 KEMASAN SAYURAN SEGAR Kemasan plastik dengan lubang lubang ventilasi Gabungan antara baki / kotak styrofoam dan clingwrap Kantung plastik

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A.. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Di dalam sebuah Industri Clothing Brand harus ada suatu tema besar atau konsep yang di tentukan untuk

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

I. Produk Sablon Kertas

I. Produk Sablon Kertas {jcomments on}sablon kertas adalah salah satu jenis ketrampilan cetak sablon, yang termasuk kedalam kelompok Cetak Sablon Basis Minyak, dengan memahami cetak sablon kertas maka akan sangat mudah untuk

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SOLUSI BISNIS LAUNDRY DENGAN MEMANFAATKAN TEROBOSAN ECOBALL

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SOLUSI BISNIS LAUNDRY DENGAN MEMANFAATKAN TEROBOSAN ECOBALL TUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SOLUSI BISNIS LAUNDRY DENGAN MEMANFAATKAN TEROBOSAN ECOBALL Disusun Oleh : Rendhi Triwinarto 10.12.4566 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya satu set pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi 36 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Uraian Menurut Humardani (dalam Kartika, 2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa memahami kesenian itu berarti menemukan sesuatu gagasan atau pembatasan yang berlaku

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN TINTA SABLON RUBBER WHITE DAN FOAMING TERHADAP HASIL JADI HAND PAINTING PADA KAIN TAFFETA

PENGARUH PERBANDINGAN TINTA SABLON RUBBER WHITE DAN FOAMING TERHADAP HASIL JADI HAND PAINTING PADA KAIN TAFFETA PENGARUH PERBANDINGAN TINTA SABLON RUBBER WHITE DAN FOAMING TERHADAP HASIL JADI HAND PAINTING PADA KAIN TAFFETA Heni Uswatun Ningsih Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS)

SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS). SERAT ALAMI DAN SERAT BUATAN (SINTETIS) Pengertian serat. SERAT adalah suatu benda yang berbanding panjang diameternya sangat besar sekali. asal serat bahan tekstil

Lebih terperinci

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS SABLON KAOS STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : Galih Aji Kurniawan NIM : 11.02.7938 KELAS : 11 D3 MI 01 ABSTRAK Bisnis ini memang memiliki peluang yang baik. Masih banyak

Lebih terperinci

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural SNI 03-3975-1995 Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural ICS Badan Standardisasi Nasional DAFTAR ISI Daftar Isi... Halaman i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang 20 BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Pengumpulan Data 2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan pakaian dalam. Pakaian dalam yang

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pula untuk berbagai kebutuhan lain. pakaian jadi pria, wanita maupun anak-anak dengan ukuran pemakaian kain

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pula untuk berbagai kebutuhan lain. pakaian jadi pria, wanita maupun anak-anak dengan ukuran pemakaian kain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kain merupakan benda budaya hasil karya manusia yang secara umum dikenal sebagai hasil tenunan yang dibuat untuk pakaian. Namun ada juga pakaian yang tidak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan pada tahun

Lebih terperinci

Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat memiliki karakteristik:

Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat memiliki karakteristik: Pengertian Bahan Lunak Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari material tersebut. Terdapat tiga kategori bahan, yaitu: Bahan lunak, yaitu

Lebih terperinci

THE FACTORY ORGANISATION

THE FACTORY ORGANISATION THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Ardy Craft merupakan sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang industry kerajinan tradisional yang

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI 4.1. Media Cetak 4.1.1. Ilustrasi Buku Bergambar Gambar 4.1.1 Cover Depan Dan Belakang Gambar 4.1.1 Tampilan Lipatan Cover Depan Buku 52 Gambar 4.1.1 Tampilan Lipatan Cover

Lebih terperinci

BELAJAR BISNIS SABLON. PANDU KUSUMA JATI ( ) Jadiinspirasi.blogspot.com

BELAJAR BISNIS SABLON. PANDU KUSUMA JATI ( ) Jadiinspirasi.blogspot.com BELAJAR BISNIS SABLON PANDU KUSUMA JATI (10.12.4457) Jadiinspirasi.blogspot.com STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Inti dari Bisnis sablon adalah bisnis PRINTING, yaitu salah satu bisnis yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun

Lebih terperinci