EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: RUAS JALAN PANTON LABU LANGSA BATAS SUMUT)
|
|
- Farida Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Pages pp EVAUASI TINGKAT KERUSAKAN JAAN DENGAN ETODE PAVEENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: RUAS JAAN PANTON ABU ANGSA BATAS SUUT) uhammad Efendi 1, Sofyan. Saleh 2,. Isya 3 1) agister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2,3) Prodi agister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Abstract : Road infrastructure with high traffic loads repeatedly will cause loss of quality. As can be seen from the indicators on the condition of the road surface, both structural and functional conditions decreased. Therefore, it is necessary to study about the damage of the roads. The aims of the study is to know the type and level of the damaged, to determine the pavement condition percentage, and type of treatment needed, according to the pavement condition value to obtain its condition percentages. This research takes the location of the roads in Panton abu angsa the border of north Sumatera which is divided into 3 segments in review. The first segment on this research is the road of Binjei City Bagok (Km to Km ), the second segment is on Idi Rayeuk road Peudawa (Km to Km ) and the third is on Tamiang City border of North Sumatera (Km to Km ). Primary data collection had done with actual field survey data as; i.e. length, width, depth and into each type of damage that indicates the condition of the roads surface both lightly and heavily damaged. This study is conducted with Pavement Condition Index (PCI). The result shows that the type of damage that occur on the roads of Panton abu angsa border of Sumut is the release of grain (raveling 24.48%);(longitudinal Cracks 24.43%);(patching 21.63%);(block crack 1.85%);and (potholes 0.05%). The result of the data processes obtained PCI value average in the first segment is with a very good condition, the second segment with PCI average percentages is in perfect condition, the third segment is with a very good condition. These things show that roads in Panton abu angsa Sumut Border are still in a very good condition. Based on this condition, the things to be done is the road maintenance. The purpose of the maintain is to keep the road in a good condition and prevent it s from the worsest demaged. Keywords: Road surfafe damage, Pavement Condition Index (PCI) Abstrak : Prasarana jalan yang terbebani oleh beban lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadi penurunan kualitas jalan. Sebagai indikatornya dapat diketahui dari kondisi permukaan jalan, baik kondisi struktural maupun fungsionalnya yang mengalami penurunan. Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian tentang kerusakan jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan permukaan jalan, menentukan nilai kondisi perkerasan jalan serta menentukan jenis penanganan jalan yang diperlukan sesuai dengan nilai kondisi perkerasan yang diperoleh. Penelitian ini mengambil lokasi di ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut yang terbagi atas 3 segmen yang ditinjau. Segmen I pada penelitian ini yaitu ruas jalan Kota Binjei Bagok (Km s/d Km ), segmen II yaitu ruas jalan Idi Rayeuk Peudawa (Km s/d Km ) dan segmen III yaitu ruas jalan Kota Tamiang Batas Sumut (Km s/d Km ). Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei aktual lapangan yaitu berupa data panjang, lebar, luasan, serta kedalaman tiap jenis kerusakan yang menunjukan skala kondisi permukaan jalan dari keadaan rusak ringan sampai rusak berat. Penelitian ini dilakukan dengan metode pavement condition index (PCI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah pelepasan butir (ravelling) 24,48%; retak memanjang (longitudinal cracks) 24,43%; tambalan (patching) 21,63%; retak kulit buaya (alligator cracks) 14,54%; jalur/bahu jalan turun (edge drop-off) 5,92%; retak pinggir (edge cracking) 4,77%; keriting (corrugation) 2,32%; retak blok (block cracks) 1,85% dan lubang (potholes) 0,05%. Hasil pengolahan data diperoleh nilai PCI rata-rata pada segmen I sebesar 73,30 dengan kondisi sangat baik, segmen II dengan nilai PCI rata-rata 86,61 dengan kondisi Volume 4, No. 2, ai 2015
2 sempurna, dan nilai PCI yang didapat untuk segmen III adalah 81,83 dengan kondisi sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut masih dalam kondisi sangat baik. Berdasarkan kondisi tersebut, maka bentuk pemeliharaan yang dilakukan adalah pemeliharaan rutin. Pemeliharaan rutin dilakukan dengan tujuan agar jalan tersebut berada dalam kondisi baik dan mencegah terjadinya kerusakan jalan yang lebih parah. Kata kunci : Kerusakan permukaan jalan, pavement condition index (PCI) PENDAHUUAN Kondisi jalan yang baik diperlukan untuk kelancaran kegiatan transportasi yaitu untuk mempercepat kelancaran mobilisasi barang atau jasa secara aman dan nyaman. Prasarana jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadi penurunan kualitas jalan. Sebagai indikatornya dapat diketahui dari kondisi permukaan jalan, baik kondisi struktural maupun fungsionalnya yang mengalami penurunan. Umumnya ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut merupakan ruas jalan dengan kondisi yang baik, namun terdapat beberapa segmen jalan yang mengalami kerusakan dan penurunan kualitas jalan yang dapat mengganggu pengguna jalan. Dengan keterbatasan anggaran yang ada maka penyelenggara jalan mengutamakan penanganan kerusakan pada daerah yang sangat membutuhkan untuk ditangani. Berdasarkan kondisi ruas jalan yang mengalami kerusakan tersebut maka diperlukan penelitian untuk mengetahui dan mengidentifikasi setiap kerusakan jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan sehingga dapat menentukan jenis penanganan jalan. Pada penelitian ini ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut akan dibagi menjadi 3 segmen yaitu Segmen I dimulai pada ruas jalan Kota Binjei Bagok (Km s/d Km ), segmen II yaitu ruas jalan Idi Rayeuk Peudawa (Km s/d Km ) dan segmen III yaitu ruas jalan Kota Tamiang Batas Sumut (Km s/d Km ). KAJIAN KEPUSTAKAAN Jenis kerusakan perkerasan lentur enurut Hardiatmo (2007), jenis kerusakan perkerasan lentur (aspal), umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Bergelombang (corrugation) Bergelombang atau keriting adalah kerusakan oleh akibat terjadinya deformasi plastis yang menghasilkan gelombanggelombang melintang atau tegak lurus arah perkerasan aspal (Hardiatmo, 2007). 2. memanjang (longitudinal cracks) berbentuk memanjang pada perkerasan jalan dapat terjadi dalam bentuk tunggal atau berderet yang sejajar dan kadang-kadang sedikit bercabang. 3. kulit buaya (alligator cracks) kulit buaya adalah retak yang berbentuk sebuah jaringan dari bidang bersegi menyerupai kulit buaya, dengan lebar celah lebih besar atau sama dengan 3 mm. Volume 4, No. 2, ai
3 4. blok (block cracks) blok ini berbentuk blok-blok besar yang saling bersambungan dengan ukuran sisi blok 0,2 3 meter dan dapat membentuk sudut atau pojok yang tajam. 5. pinggir (edge cracking) pinggir biasanya terjadi sejajar dengan pinggir perkerasan dan berjarak sekitar 0,3 0,6 m dari pinggir. 6. Pinggir turun (edge drop-off) erupakan beda elevasi antara pinggir perkerasan dan bahu jalan. Bahu jalan turun relatif terhadap pinggir perkerasan. 7. Butiran lepas (ravelling) Butiran lepas adalah disintegrasi permukaan perkerasan aspal melalui pelepasan partikel agregat yang berkelanjutan, berawal dari permukaan perkerasan menuju ke bawah atau dari pinggir ke dalam. 8. ubang (potholes) ubang adalah lekukan permukaan perkerasan akibat hilangnya lapisan aus dan material lapis pondasi (base). Kerusakan beberbentuk lubang kecil biasanya berdiameter kurang dari 0,90 m dan berbentuk mangkuk yang dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan kerusakan permukaan lainnya. 9. Tambalan (patching) Tambalan yaitu penutupan bagian perkerasan yang mengalami perbaikan. Tambalan kerusakan dapat tidak/ diikuti oleh hilangnya kenyamanan kendaraan (kegagalan fungsional) atau rusaknya struktur perkerasan. Pavement Condition Index (PCI) Pavement condition index (PCI) adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Penilaian terhadap kondisi perkerasan jalan merupakan aspek yang paling penting dalam hal menentukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jalan. Pembagian nilai kondisi perkerasan yang disarankan oleh FAA (1982) dan Shahin (1994) ditunjukkan dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Nilai PCI dan kondisi Nilai PCI Kondisi 0 10 Gagal (failed) Sangat buruk (very poor) Buruk (poor) Sedang (fair) Baik (good) Sangat baik (very good) Sempurna (excellent) Tingkat kerusakan (Severity evel) enurut Hardiatmo (2007), severity level adalah tingkat kerusakan pada tiap-tiap jenis kerusakan. Tingkat kerusakan yang digunakan dalam perhitungan PCI adalah low severity level (), medium severity level (), dan high severity level (H). Kerapatan (Density) enurut Hardiatmo (2007), density atau kerapatan adalah persentase luasan dari suatu jenis kerusakan terhadap luasan suatu unit segmen yang diukur dalam meter panjang. Nilai density suatu jenis kerusakan dibedakan juga Volume 4, No. 2, ai 2015
4 berdasarkan tingkat kerusakannya. Persamaan untuk menghitung nilai density adalah sebagai berikut: Ad Density 100%... (2.1) As Gambar 2.1. Grafik hubungan antara TDV dengan CDV Dimana: Ad = uas total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m2); As = uas total unit segmen (m2). Deduct Value (NilaiPengurangan) enurut Hardiatmo (2007), nilai pengurangan (deduct value) adalah suatu nilai pengurang untuk setiap jenis kerusakan yang diperoleh dari kurva hubungan kerapatan (density) dan tingkat keparahan kerusakan (severity level). Total Deduct Value (TDV) enurut Hardiatmo (2007), Total Deduct Value (TDV) adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian. Corrected Deduct Value (CDV) enurut Hardiatmo (2007), Corrected Deduct Value (CDV) diperoleh dari kurva hubungan antara nilai TDV dengan nilai CDV dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai individual deduct value yang mempunyai nilai lebih besar dari 2. Berikut adalah grafik yang menunjukkan hubungan corrected deduct value (CDV) dengan total deduct value (TDV) ditampilkan pada Gambar 2.1 sebagai berikut: Nilai PCI enurut Hardiatmo (2007), setelah nilai CDV diperoleh maka nilai PCI untuk setiap unit sampel dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.2 dan 2.3 sebagai berikut: PCI ( s) 100 CDV...(2.2) Dimana: PCI(s) = Pavement Condition Index untuk tiap unit; CDV = Corrected Deduct Value untuk tiap unit. Untuk nilai PCI secara keseluruhan pada ruas jalan tertentu ditunjukkan oleh persamaaan sebagai berikut: PCI ( s) PCI...(2.3) N Dimana: PCI = Nilai PCI perkerasan keseluruhan; PCI(s) = Pavement Condition Index untuk tiap unit; N = Jumlah unit. ETODE PENEITIAN Bagan Alir Penelitian Bagan alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut: Volume 4, No. 2, ai
5 3. Perhitungan nilai corrected deduct value (CDV); 4. Perhitungan nilai total deduct value (TDV); 5. Perhitungan nilai PCI. Analisa Data Analisa data dilakukan setelah mengetahui nilai PCI dengan kriteria kondisi jalan pada ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut. Berdasarkan kriteria kondisi jalan tersebut dapat ditentukan solusi penanganan kerusakan baik berupa pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala atau rekonstruksi perkerasan jalan. HASI DAN PEBAHASAN Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian okasi Penelitian Daerah penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut yang terbagi menjadi 3 segmen jalan. Segmen jalan tersebut yaitu segmen I (Km s/d Km ), segmen II (Km s/d Km ) dan segmen III (Km s/d Km ). Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk mengidentifikasikan jenis kerusakan dan luasannya berdasarkan tingkat kerusakan yang diperoleh dari survei kondisi jalan. Adapun tahapan pengolahan data sebagai berikut: 1. Perhitungan kerapatan (density); 2. Perhitungan nilai pengurangan (deduct value); Identifikasi Jenis Kerusakan Hasil yang diperoleh dari pengamatan di lapangan didapatkan jenis kerusakan yang paling umum terjadi yaitu retak memanjang, tambalan dan pelepasan butir. Identifikasi kerusakan dikelompokkan menurut masingmasing segmen pada ruas Jalan Panton abu angsa Batas Sumut sebagai berikut: 1. Segmen I (Km s/d Km ) Penelitian yang dilakukan pada segmen I mengambil unit sampel sebanyak 13 unit dengan jarak interval yang telah dipilih secara acak dengan panjang tiap unit 100 m. Jenis kerusakan yang terjadi pada Segmen I didominasi oleh kerusakan retak memanjang, tambalan dan pelepasan butir. Berikut ditampilkan grafik jenis kerusakan yang terjadi pada segmen ini Volume 4, No. 2, ai 2015
6 Gambar 4.1 Jenis kerusakan pada Segmen I 2. Segmen II (Km s/d Km ) Jenis kerusakan yang terjadi pada Segmen II yang paling umum terjadi adalah kerusakan pelepasan butir, retak memanjang dan tambalan. Berikut ditampilkan jenis kerusakan yang terjadi pada Gambar 4.2. Gambar 4.3 Jenis kerusakan pada Segmen III Foto kerusakan yang terjadi pada masingmasing segmen ditampilkan pada Gambar 4.4 s/d Gambar 4.6 berikut ini: Gambar 4.4 Foto tambalan pada Gambar 4.2 Jenis kerusakan pada Segmen II 3. Segmen III (Km s/d Km ) Penelitian yang dilakukan pada segmen III mengambil unit sampel sebanyak 12 unit yang telah dipilih secara acak dengan panjang tiap unit 100 m. Jenis kerusakan yang terjadi pada Segmen II yang paling umum terjadi adalah pelepasan butir, retak memanjang dan tambalan. Tabel jenis kerusakan yang terjadi pada segmen ini ditampilkan pada Gambar 4.3. Gambar 4.5 Foto retak memanjang (Km ) Gambar 4.6 Foto retak memanjang Volume 4, No. 2, ai
7 Nilai Density Perhitungan nilai density merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam perhitungan PCI yang didasarkan pada data hasil peninjauan untuk setiap jenis kerusakan. Tabel rekapitulasi nilai density masingmasing segmen pada penelitian ini ditampilkan pada Tabel 4.4 s/d Tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.4 Rekapitulasi nilai density unit sampel Segmen I Unit Tabel 4.5 Rekapitulasi nilai density unit sampel Segmen II (1/2) Unit Volume 4, No. 2, ai S S Kulit Buaya Pinggir Density (%) Pelepasan emanjang Tambalan ubang Butir - - 1,57-0,004 0, , ,34 H - - 0, ,46 0,34 0, ,88 1,12 0, H 1,44-0, ,07 2,31 0,98 0, ,49 1,02 0,002 - H , ,4 0,41 0,003 0, ,4 2, H , ,33 0,38 0,0004 0, ,06 11,01 0,001 - H , ,03-0,001 0, , H ,14 2,87 0,001 0, ,32 0,001 - H ,86 6,9 0,001 5, ,49 0,006 4,97 H ,87 1,56 0,001 2, ,83 0,77-1,32 H ,49 0,89 0, ,91 2,15 0,004 - H , ,002 4,67 0, ,004 - H 0, ,21 1,6-1,59 0,002 3,17 1, ,005 1,2 H , ,004 0,67 0, ,3 H 0, Kulit Buaya Blok Keriting Pinggir Density (%) Jalur/Bahu Jalan Turun emanjang Tambalan ubang Pelepasan Butir - 0, ,04 1,51-0,001 0,867-1, ,03 0,37-0,006 2,124 H , ,93 0,57 0,001 1, ,14 2,13 0,002 - H , ,03 1,3 0,38 0,004 3, ,04 0,59 0,41 0, ,004 0,8 0,56 0, ,03 0,2 0,17 0,003 - H , ,019 1,34 0,61 0, ,05 0,78 1, ,744-0,001 1, ,002 1, ,57-1,03-0, , , ,656-0,003 1, ,44-0,01 - H , , ,036 0, ,633 0,006-1,887-2, , Tabel 4.5 Rekapitulasi nilai density unit sampel Segmen II (2/2) Unit Tabel 4.6 Rekapitulasi nilai density unit sampel Segmen III Unit S S Kulit Buaya Kulit Buaya Blok Blok Keriting Keriting Pinggir Pinggir Density (%) Jalur/Bahu Jalan Turun emanjang Tambalan ubang Pelepasan Butir ,57-1,03-0, , , ,656-0,003 1, ,44-0,01 - H , , ,036 0, ,633 0,006-1,887-2, , , ,053 0,733 0,004 1, ,227 0,009 0,436 H , , , Density (%) Jalur/Bahu Jalan Turun emanjang Tambalan Pelepasan Butir 3, ,889 0,633 0, , , , , , ,52-0,98 0, ,56-0,52 0,75 H ,77-0,76-1, ,32 0, , ,45 1,18 0, ,4 0,55 - H , ,86 2 0, ,17 0,66 0,72 - H , , , ,17-0, , , , , ,44-1,82-2, ,13-1, ,23 0,79 0,83 1, ,5 1,45 1,04 - H ,79-1,01-1, ,97 0,5-0, , Deduct Value (DV) Nilai pengurangan (deduct value) didapatkan dengan menyesuaikan nilai density yang diperoleh ke dalam grafik kerusakan masing-masing sesuai dengan tingkat kerusakannya. Contoh pembacaan grafik deduct value untuk unit sampel 6 Segmen I ditampilkan pada Gambar 4.1 s/d Gambar 4.3.
8 Tabel 4.7 Nilai DV dan TDV unit sampel 6 Jenis Kerusakan Density (%) Tingkat Kerusakan Deduct Value 1,57 5 1,96 14 memanjang 0,73 H 16 ubang 0,04 0 0,09 0 Pelepasan butir 0,34 7 Total Deduct Value 42 Gambar 4.7 Grafik DV emanjang Gambar 4.8 Grafik DV ubang Corrected Deduct Value (CDV) Corrected deduct value diperoleh dari pembacaan grafik nilai CDV. Nilai TDV yang didapat dari Tabel 4.7 selanjutnya diplotkan ke dalam grafik nilai CDV seperti pada Gambar 4.4. Data nilai deduct pada Tabel 4.7 dilihat berapa banyak yang memiliki nilai diatas 2, yang nantinya disebut sebagai q. Nilai q tersebut nantinya dipasangkan dengan nilai total deduct atau total deduct value (TDV), sehingga diperoleh nilai koreksi deduct atau corrected deduct value (CDV). Gambar 4.10 Grafik nilai CDV Gambar 4.9 Grafik DV Pelepasan Butir Total Deduct Value (TDV) Pada contoh perhitungan unit sampel 6 segmen I diperoleh nilai density dan deduct value untuk setiap jenis kerusakan. Seluruh nilai deduct yang telah didapatkan kemudian dijumlahkan sehingga didapatkan nilai total deduct atau total deduct value (TDV). Data tersebut kemudian disajikan pada Tabel 4.7. Dari data diatas didapatkan jumlah q = 4 dan selanjutnya diplotkan kedalam grafik CDV dan didapat nilai CDV (TDV = 42) adalah 18. Pavement Condition Index (PCI) Nilai PCI diperoleh dengan menggunakan Persamaan 2.2 yaitu: PCI = 100 CDV PCI = PCI = 82 Volume 4, No. 2, ai
9 Tingkat kondisi perkerasan untuk unit sampel 6, dengan nilai PCI = 82 adalah sangat baik (very good). Perhitungan unit sampel lainnya dilakukan dengan cara yang sama seperti unit sampel 6. Rekapitulasi nilai PCI pada ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut diklasifikasikan menjadi 3 segmen yang ditinjau sebagai berikut: 1. Nilai PCI Segmen I Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh nilai PCI rata-rata pada Segmen I ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah 73,30. Penilaian kondisi perkerasan pada Segmen I merujuk pada Tabel 2.1 adalah sangat baik (very good). Tabel 4.8 Nilai PCI unit sampel Segmen I No Unit Sampel CDV PCI Nilai PCI rata-rata 73,30 2. Nilai PCI Segmen II Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai PCI rata-rata pada Segmen II ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah 86,61. Penilaian kondisi perkerasan pada Segmen I merujuk pada Tabel 2.1 adalah sempurna (excellent). Tabel 4.9 Nilai PCI unit sampel Segmen II(1/2) No Unit Sampel CDV PCI Nilai PCI rata-rata 86,61 3. Nilai PCI Segmen III Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh nilai PCI rata-rata pada Segmen III ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah 81,83. Penilaian kondisi perkerasan pada Segmen I merujuk pada Tabel 2.1 adalah sangat baik (very good). Tabel 4.10 Nilai PCI unit sampel Segmen III No Unit Sampel CDV PCI Nilai PCI rata-rata 81, Volume 4, No. 2, ai 2015
10 Secara keseluruhan, nilai PCI rata-rata yang diperoleh pada setiap segmen ditabulasikan untuk memperoleh nilai PCI ratarata pada ruas Jalan Panton abu angsa Batas Sumut. Nilai PCI rata-rata setiap segmen ditampilkan pada Tabel Tabel 4.11 Nilai PCI rata-rata No Segmen PCI Kondisi 1 Segmen I 73,30 2 Segmen II 86,61 3 Segmen III 81,83 Nilai PCI rata-rata 80,58 Pembahasan Sangat baik (very good) Sempurna (excellent) Sangat baik (very good) Sangat baik (very good) Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah retak kulit buaya (alligator cracks), retak blok (block cracks), keriting (corrugation), retak pinggir (edge cracking), jalur/bahu jalan turun (lane/shoulder drop-off), tambalan (patching), lubang (potholes) dan pelepasan butir (ravelling). Faktor penyebab kerusakan pada masingmasing segmen di ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut umumnya terjadi sebagai akibat beban lalu lintas yang berulang-ulang dan tidak terdapat sistem drainase yang baik sehingga ketika hujan turun akan menyebabkan genangan air pada badan jalan yang memicu terjadinya kerusakan jalan. Nilai PCI rata-rata ruas Jalan Panton abu angsa Batas Sumut yang didapat yaitu sebesar 80,58 dengan kondisi sangat baik (very good). Berdasarkan kondisi tersebut, maka bentuk pemeliharaan yang dilakukan adalah pemeliharaan rutin. Pemeliharaan rutin dilakukan dengan tujuan agar jalan tersebut berada dalam kondisi baik dan mencegah terjadinya kerusakan jalan yang lebih parah. Jenis penanganan dan usulan perbaikan pada ruas Jalan Panton abu angsa Batas Sumut dapat dilihat pada Tabel Tabel 4.12 Jenis kerusakan dan usulan perbaikan pada ruas Jalan Panton abu angsa Batas Sumut No Jenis Tingkat Usulan Perbaikan Kerusakan Kerusakan 1 Kulit Buaya 2 Blok 3 Keriting Pinggir Jalur/Bahu Jalan Turun emanjang 7 Tambalan 8 ubang 9 Pelepasan Butir H H H H Penambalan parsial Penambalan parsial atau di seluruh kedalaman Penutup retak Penutup retak; mengembalikan permukaan Rekonstruksi Penutup retak; penambalan parsial Perataan kembali dan bahu diurug agar elevasi sama dengan tinggi jalan Penutupan retakan Penutup retakan; penambalan kedalaman parsial Tambalan dibongkar Penambalan parsial apisan tambahan Volume 4, No. 2, ai
11 Urutan prioritas penanganan jalan yang dilakukan adalah merujuk pada nilai PCI yang terkecil masing-masing unit sampel yang ditinjau. Berdasarkan nilai PCI masing-masing unit sampel pada setiap segmen, maka prioritas penanganan pertama yang dilakukan adalah pada unit sampel segmen I, yaitu unit sampel 12 dengan nilai PCI = 41. Hal ini dilakukan sebagai upaya penanganan ruas jalan dengan kondisi jalan yang sedang (fair) dibandingkan dengan unit sampel lainnya. KESIPUAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Jenis kerusakan pada ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut antara lain adalah retak kulit buaya (alligator cracks), retak blok (block cracks), keriting (corrugation), retak pinggir (edge cracking), jalur/bahu jalan turun (lane/shoulder drop-off), retak memanjang (longitudinal cracking), tambalan (patching), lubang (potholes) dan pelepasan butir (ravelling). 2. Jenis kerusakan yang umum terjadi pada ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah pelepasan butir (ravelling) dengan persentase 24,48%. 3. Nilai PCI rata-rata pada Segmen I ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah 73,30 dengan kondisi sangat baik (very good). Segmen II dengan nilai PCI rata-rata sebesar 86,61 dengan kondisi sempurna (excellent). Sedangkan nilai PCI rat-rata sebesar 81,83 pada Segmen III dengan kondisi sangat baik (very good). 4. Secara keseluruhan nilai PCI rata-rata yang diperoleh pada ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah 80,58 dengan kondisi sangat baik (very good). 5. Jenis penanganan yang diperlukan pada ruas jalan Panton abu angsa Batas Sumut adalah penanganan rutin dengan tujuan mencegah kerusakan jalan yang lebih parah. Saran Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan hasil penelitian, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Penilaian kerusakan jalan membutuhkan tenaga yang berpengalaman atau penilai yang dapat menilai setiap tipe kerusakan dengan memperhitungkan ukuran luas dan tingkat keparahan (severity level) jalan. Hal ini sangat mempengaruhi nilai indeks kondisi jalan (PCI) yang ditinjau. 2. elakukan survei kondisi perkerasan secara periodik sehingga informasi kondisi perkerasan dapat berguna untuk prediksi kinerja di masa yang akan datang Volume 4, No. 2, ai 2015
12 DAFTAR KEPUSTAKAAN Anonim,1987, A Guide to the Visual Asssment of Pavement Condition, AUSTROADS, Australia. Anonim,2011, Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan No. 13/PRT//2011, Peraturan enteri Pekerjaan Umum, Departemen Pekerjaan Umum. FAA. 1982, Guidelines and Procedures for aintenance of Airport Pavement, US Department of Transportation, Washington DC. Hardiatmo, H.C., 2007, Pemeliharaan Jalan Raya, Edisi Pertama, Gadja ada Universitisy Press, Yogyakarta. Shahin,.Y., 1994, Pavement anagement for Airport, Road, and Parking ots, Chapman & Hall, New York. Volume 4, No. 2, ai
EVALUASI KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS RUAS JALAN BEUREUNUEN BATAS KEUMALA)
ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 761-768 EVALUASI KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS RUAS JALAN BEUREUNUEN BATAS KEUMALA) Yuswardi Ramli 1,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan analisis data dijelaskan dalam bagan alir seperti Gambar 4.1. Start.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan analisis data dijelaskan dalam bagan alir seperti Gambar 4.1. Start Perumusan Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Data Primer 1. Dimensi Jalan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1. Mulai. Studi Pustaka.
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1 Mulai Studi Pustaka Metode Penelitian Persiapan Pengambilan Data Data Primer 1. Dimensi Kerusakan
Lebih terperinciIdentifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)
JRSDD, Edisi Juni 2016, Vol. 4, No. 2, Hal:197-204 (ISSN:2303-0011) Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung) Vidya Annisah Putri 1) I Wayan
Lebih terperinciEvaluasi Kualitas Proyek Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Pada Titik Pelabuhan II Jalan Baros (Sta ) ABSTRAK
Evaluasi Kualitas Proyek Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Pada Titik Pelabuhan II Jalan Baros (Sta.0+000 2+200) Arta Sasta Rongko NRP: 0821033 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T.,M.T. ABSTRAK Kondisi perkerasan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Metode Pavement Condition Index (PCI) Pavement Condotion Index (PCI) adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Metode Penelitian. Persiapan. Pengambilan Data
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan Analisis dan penafsiran data dijelaskan dalam bagan alir di bawah ini Gambar 4.1 Mulai Studi Pustaka Metode Penelitian Persiapan Pengambilan Data Data
Lebih terperinciPerbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI
Rekaracana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Existing Condition Dan Lokasi Penelitian ini dilakukan di Jalan Kabupaten, Kabupaten Sleman dan Jalan Bibis, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dengan panjang 5 KM.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tinjauan Umum Penilaian kerusakan secara detail dibutuhkan sebagai bagian dari perencanaan dan perancangan proyek rehabilitasi. Penilaian kerusakan perkerasan adalah kompilasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada penelitian Indeks Kondisi Perkerasan atau PCI ( Pavement Contidion Index) yang meneliti tingkat dari kondisi permukaan perkerasan dan ukurannya yang ditinjau
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.
BAB IV METODE PENELITIAN Proses perencanaan dalam melakukan penelitian perlu dilakukan analisis yang teliti, semakin rumit permasalahan yang dihadapi semakin kompleks pula analisis yang akan dilakukan.
Lebih terperinciPENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)
PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Fitra Ramdhani Dosen Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)
ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING) A.F. Aboe (1), D. Runtulalo (2), M. Imaduddien (3). Jurusan Teknik
Lebih terperinciMargareth Evelyn Bolla *)
PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) DALAM PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN KALIURANG, KOTA MALANG) Margareth Evelyn Bolla *) ABSTRAK Penilaian
Lebih terperinciSTUDI KERUSAKAN JALAN DITINJAU DARI FAKTOR SETEMPAT (STUDI KASUS RUAS JALAN BLANGKEJEREN LAWE AUNAN)
ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 667-678 STUDI KERUSAKAN JALAN DITINJAU DARI FAKTOR SETEMPAT (STUDI KASUS RUAS JALAN BLANGKEJEREN LAWE AUNAN) Mulyadi 1, M. Isya 2, Sofyan M. Saleh 3 1) Mahasiswa Magister
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.
BAB IV METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Tahap penelitian analisis kerusakan jalan pada perkerasan lentur dengan metode Pavement Condition Index (PCI) harus sesuai dengan teori dan prosedur analisa.
Lebih terperinciJurnal Teknik Sipil ISSN
ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 543-552 TINJAUAN KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN KOMBINASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) DAN SURFACE DISTRESS INDEX (SDI) PADA JALAN TAKENGON BLANGKEJEREN
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Tabel 3.1 Jenis Kerusakan pada Perkerasan Jalan
BAB III LANDASAN TEORI A. Jenis Kerusakan Perkerasan Jalan Sulaksono (2001) mengatakan bahwa pada dasarnya setiap struktur perkerasan jalan akan mengalami proses pengerusakan secara progresif sejak jalan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Perlintasan Sebidang
BAB III LANDASAN TEORI A. Perlintasan Sebidang Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor 770 Tahun 2005 tentang Pedoman Teknis Perlintasan Sebidang antara Jalan dengan Jalur Kereta
Lebih terperinciEVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI 13+000-19+800)
EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI 13+000-19+800) Ahmad Yani 1, Muhammad Idham, S.T., M.Sc. 2, Hamdani
Lebih terperinciTINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX DAN METODE PRESENT SERVICEABILITY INDEX ABSTRAK
TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX DAN METODE PRESENT SERVICEABILITY INDEX AYU PRANEDYA USMANY NRP: 1121034 Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T. ABSTRAK Jalur perekonomian
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Kondisi Perkerasan Nilai Kondisi Perkerasan dihitung berdasarkan data dari hasil pengamatan visual di lapangan yang diperoleh dalam bentuk luasan kerusakan, panjang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Kondisi Jalan Pengumpulan data kerusakan pada ruas jalan Goa Selarong Bantul sepanjang 4000 m yang dilakukan melalui survei kondisi permukaan jalan survei dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Bagan Penelitian Proses penelitian Pavement Condition Index (PCI) harus dilakukan dengan ketelitian yang benar. Karena, semakin banyaknya kerusakan serta semakin kompleksnya
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Proses perencanaan dalam melakukan penelitian perlu dilakukan analisis yang teliti, semakin rumit permasalahan yang dihadapi semakin kompleks pula
Lebih terperinciJurnal Teknik Sipil ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp
ISSN 2302-0253 11 Pages pp. 62-72 STUDI EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN UNTUK MENENTUKAN JENIS PENANGANAN DENGAN SISTEM PENILAIAN MENURUT BINA MARGA (STUDI KASUS : RUAS JALAN BIREUEN TAKENGON)
Lebih terperinciTEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016
IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN BATAS KOTA PALEMBANG SIMPANG INDERALAYA) Sartika Nisumanti 1), Djaenudin Hadiyana 2) 1),2) Jurusan Teknik Sipil Universitas Indo Global Mandiri Jl Jend.
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Pengumpulan data kerusakan pada ruas jalan Argodadi, Sedayu dengan panjang 4 km dan lebar jalan 6 m dilakukan melalui survei kondisi permukaan jalan. Survei
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa serta pembahasan terhadap kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka dapat disimpulkan bahwa
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI JALUR EVAKUASI BENCANA MERAPI
IDENTIFIKASI KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI JALUR EVAKUASI BENCANA MERAPI i Daftar Isi Halaman Judul i Daftar Isi ii A. Pendahuluan 1 B. Gambaran lokasi studi 3 C. Peralatan Survai 5 D. Survei dan penilaian
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Kondisi Jalan Pengumpulan data kerusakan pada ruas jalan Kabupaten, Sleman sepanjang 5000 m yang dilakukan melalui survei kondisi permukaan jalan survei dilakukan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Kondisi Jalan Pengumpulan data kerusakan pada ruas jalan Siluk Panggang, Imogiri Barat Kabupaten Bantul sepanjang 4000m yang dilakukan melalui survei kondisi permukaan
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus: Jalan M.H. Thamrin, Ajung, Jember)
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus: Jalan M.H. Thamrin, Ajung, Jember) SKRIPSI Oleh Rifky Mela Zulkarnain NIM 061910301146 PROGRAM STUDI STRATA
Lebih terperinciIdentifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)
Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung) Sasana Putra 1) I Wayan Diana 2) Muhammad Susanto 3) Abstract Soekarno-Hatta road Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Dalam penilaian perkerasan ini digunakan penelitian dengan cara Diskriptif Analisis. Diskriptif berarti penelitian yang memusatkan pada masalah masalah yang ada pada
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Pada penilaian perkerasan jalan ini ruas jalan yang dianalisis adalah ruas jalan Blora-Cepu. Analisa deskriptif analitis digunakan untuk membantu memberi gambaran terhadap
Lebih terperinciDENY MIFTAKUL A. J NIM. I
Evaluasi Perkerasan Jalan, Pemeliharaan dan Peningkatan dengan Metode Analisa Komponen beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Gemolong - Sragen KM 0+000 2+100 TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat
Lebih terperinciABDIAS TANDY ARRANG Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Palopo ABSTRAK
EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN PERKERASAN KAKU DENGAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) STUDI KASUS JL. AHMAD RAZAK, JL. TANDIPAU & JL. KHM. KASIM KOTA PALOPO ABDIAS TANDY ARRANG Pegawai Dinas Pekerjaan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Kondisi Jalan Pengumpulan data kerusakan pada ruas di jalan Imogiri Timur Bantul,Yogyakarta sepanjang 4000 m yang dilakukan melalui survei kondisi permukaan jalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bagian pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada
Lebih terperinciIdentifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)
JRSDD, Edisi September 2016, Vol. 4, No. 3, Hal:523 530 (ISSN:2303-0011) Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung) Muhammad Susanto 1) Sasana
Lebih terperinciANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN
ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN (Studi Kasus : Jalan Raya Desa Kapur, Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat) Ray Bernad A. Sirait
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pavement Condition Index (PCI) adalah salahsatu system penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan
Lebih terperinciANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK
ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 Andini Pratiwi Putri 2, Anita Rahmawati 3, Emil Adly 4 ABSTRAK Pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciEVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY
EVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY Hendrick Simangunsong1 dan P. Eliza Purnamasari2 1.Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta,Jl Babarsari 44
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram Nilai PCI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Penentuan Kerusakan Jalan Ada beberapa metode yang digunakan dalam menentukan jenis dan tingkat kerusakan jalan salah satu adalah metode pavement condition index (PCI). Menurut
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. UMUM
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. UMUM Dalam penilaian perkerasaan ini digunakan penelitian dengan cara Diskriptif Analitis. Diskriptif berarti penelitian yang memusatkan pada masalahmasalah yang ada pada
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Metode Pavement Condition Index (PCI) Pavement Condotion Index (PCI) adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi
Lebih terperinciJURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No.3
PERBANDINGAN EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVER (STUDI KASUS : KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG DAN SEKITARNYA) Dian Agung Saputro 1 Abstrak: Kerusakan jalan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Metode Pavement Condition Index (PCI) Pavement Condotion Index (PCI) adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Data Survei. 1. Kelengkapan Infrastruktur Perlintasan Sebidang
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Data Survei 1. Kelengkapan Infrastruktur Perlintasan Sebidang Perlengkapan jalan sepanjang ruas Jalan Pirak-Pathukan, Sleman, Yogyakarta JPL 727 KM 537+453 berupa rambu,
Lebih terperinciANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)
ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA) Aris Munandar 1) Slamet Widodo 2) Eti Sulandari 2) Abstrak Secara umum jalan dibangun sebagai
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ABSTRAK ABSTRACT i ii iii iv v vii
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Survei Kondisi Jalan
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Survei Kondisi Jalan Survei yang dilakukan pada penelitian ini adalah survei kondisi, yaitu survei yang hanya menentukan kondisi perkerasan pada waktu tertentu dan tidak mengevaluasi
Lebih terperinciEVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX
EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KERUSAKAN JALAN DAN PENGARUNYA TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS: JALAN BLANG BINTANG LAMA DAN JALAN TEUNGKU HASAN DIBAKOI)
ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 617-626 ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN JALAN DAN PENGARUNYA TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS: JALAN BLANG BINTANG LAMA DAN JALAN TEUNGKU HASAN DIBAKOI) Intan Wirnanda
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas) Febri Noval Trisdianto 1,2*, Sulfah Anjarwati 1, Juanita 1 Program
Lebih terperinciKata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).
ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (Studi Kasus : Ruas Jalan Puring-Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah) Zukhruf Erzy Muhania Aini 2, Anita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, telah banyak mengalami peningkatan yang pesat dalam intensitas aktifitas sosial ekonomi seiring dengan kemajuan ekonomi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III ANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pada dasarnya setiap struktur perkerasan jalan akan mengalami proses pengrusakan secara progresif sejak jalan pertama kali dibuka untuk lalu lintas. Untuk mengatasi
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN JALAN BETON DI KAWASAN INDUSTRI KIMA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX
ANALISIS KERUSAKAN JALAN BETON DI KAWASAN INDUSTRI KIMA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS: JALAN KAPASA RAYA STA 0+680 4+629) A.F. Aboe (1), D. Runtulalo (2), M. Nurfadhli (3).
Lebih terperinciPavement Condition Index (PCI) Runway Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Vol. 3 No.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2017 Pavement Condition Index (PCI) Runway Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta BARKAH WAHYU WIDIANTO Jurusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI TUGAS AKHIR... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN...iii MOTTO & PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRACT... vii ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GRAFIK...
Lebih terperinciPENURUNAN PELAYANAN JALAN AKIBAT DISINTEGRATION, UTILITY CUT DEPRESSION, BLEEDING, DAN POLISHED AGGREGATE PADA PERKERASAN LENTUR
PENURUNAN PELAYANAN JALAN AKIBAT DISINTEGRATION, UTILITY CUT DEPRESSION, BLEEDING, DAN POLISHED AGGREGATE PADA PERKERASAN LENTUR M. Fauzan 1), Herman Fithra 2), Said Jalalul Akbar 3), M.Kabir Ihsan 4)
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN W. J. LALAMENTIK DAN RUAS JALAN GOR FLOBAMORA)
ANALISA FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN W. J. LALAMENTIK DAN RUAS JALAN GOR FLOBAMORA) I Made Udiana (made_udiana@yahoo.com) Dosen pada Jurusan Teknik Sipil FST Undana-Kupang Andre
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas) SKRIPSI FEBRI NOVAL TRISDIANTO 1203010044 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciTabel Tingkat Kerusakan Struktur Perkerasan Lentur
Tabel Tingkat Struktur Perkerasan Lentur No. Jenis Tingkat 1. Retak Buaya Low Halus, retak rambut/halus memanjang sejajar satu dengan yang lain, dengan atau tanpa berhubungan satu sama lain. Retakan tidak
Lebih terperinciEVALUASI KONDISI DAN KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA KENDARI
EVALUASI KONDISI DAN KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA KENDARI Susanti Djalante* * Abstract The roles of the road as the major transportation are to speed up economic between areas,
Lebih terperinciLAMPIRAN F PERHITUNGAN KERUSAKAN STRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX A. Hasil Perhitungan Pada Formulir Survei
LAMPIRAN F PERHITUNGAN KERUSAKAN STRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX A. Hasil Perhitungan Pada Formulir Survei Hasil perhitungan pada formulir survei meliputi total nilai quantity,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Kondisi Eksisting
BAB III LANDASAN TEORI A. Kondisi Eksisting Penelitian dilakukan pada ruas jalan lokal sekunder yang melewati Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adanya beban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pembangunan dan ekonomi dalam suatu daerah tidak lepas dari peran prasarana jalan. Jalan merupakan sarana penghubung dari satu daerah ke daerah lain,
Lebih terperincimelintang atau memanjang dan disebabkan oleh pergerakan plat beton dibawahnya) Kerusakan alur/bahu turun (lane / shoulder drop-off)...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PENGESAHAN... II HALAMAN PERNYATAAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... VI DAFTAR GAMBAR... XII DAFTAR LAMPIRAN... XIV DAFTAR ISTILAH... XV INTISARI... XVIII
Lebih terperinciBAB II PERKERASAN JALAN RAYA
BAB II PERKERASAN JALAN RAYA 2.1 Jenis Dan Fungsi Lapisan Perkerasan Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang akan dilakukan, dijelaskan dengan bagan alir berikut: Mulai Studi Pustaka Survai Pendahuluan Pengumpulan Data Data Primer: Survei
Lebih terperinciPENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro
PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro Abstrak: Kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi dua bagian,
Lebih terperinciKORELASI NILAI PAVEMENT CONDITION INDEX TERHADAP KERUSAKAN JALAN PADA PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN LIFE CYCLE COST ANALYSIS
KOREASI NIAI PAVEENT CONDITION INDEX TERADAP KERUSAKAN JAAN PADA PERKERASAN ENTUR ENGGUNAKAN IFE CYCE COST ANAYSIS Septyanto Kurniawan 1, Dwi Indah Nurlita 2 Jurusan Teknik Sipil Universitas uhammadiyah
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Teknik Sipil
TUGAS AKHIR EVALUASI KONDISI PERKERASAN LENTUR DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN DI JALAN PIYUNGAN-PRAMBANAN KM 3,5-5 (EVALUATION OF FLEXIBLE PAVEMENT AND FACTORS THAT CAUSE ROAD DAMAGE AT PIYUNGAN-PRAMBANAN
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Existing Condition dan Lokasi Penelitian ini dilakukan diruas Jalan Sendangsari & Triwidadi, Pajangan, Kabupaten Bantul yang berprovinsi daerah Istimewa Yogyakarta dengan panjang
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan
JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan ISSN 0000-0000, Jurnal homepage: http://jurnal.unej.ac.id/index.php/jrsl Analisis Laju Kerusakan
Lebih terperinciKata Kunci : Perkerasan Jalan, Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index (PCI)
ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (Studi Kasus Ruas Jalan Goa Selarong, Bantul, Yogyakarta) Deden Hardiatman 1, Anita Rahmawati 2 S.T.,M.Sc,
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI KAJIAN EKONOMIS DAN STRATEGI PENANGANANNYA
ANALISIS KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI KAJIAN EKONOMIS DAN STRATEGI PENANGANANNYA (STUDI KASUS RUAS JALAN PONOROGO PACITAN KM 231+000 SAMPAI DENGAN KM 246+000, KM 0+000 DI SURABAYA) Disusun sebagai
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index
Analisa Kondisi Kerusakan Jalan Pada Lapis Permukaan Mengunakan Metode Pavement Condition Index (studi kasus : Jalan Godean - Gedongan, Sleman, Yogyakarta) Frayoga Bintang Satria 1, Anita Rahmawati 2 S.T.,M.Sc,
Lebih terperinciSTUDI PENANGANAN JALAN BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS: JALAN KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA)
STUDI PENANGANAN JALAN BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS: JALAN KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA) Mardianus 1) Abstrak Jalan raya adalah salah satu prasarana yang akan mempercepat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMBAHASAN
BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer: -Foto Dokumentasi
Lebih terperinciKata Kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode PCI
NASKAH SEMINAR ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (Studi Kasus : Ruas Jalan Argodadi, Sedayu, Bantul Yogyakarta) Rizaldi Kurniawan 1,
Lebih terperinciJalan Ir. Sutami No. 36A Surakarta Telp:
EVALUASI NILAI KONDISI PERKERASAN JALAN NASIONAL DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) DAN METODE FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER (FWD) (Studi Kasus: Ruas Jalan Klaten-Prambanan) Daniel Aviyanto Pratama
Lebih terperinciKata Kunci : Jenis Jenis Kerusakan, Kerusakan Jalan, Metode PCI
ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX ( PCI ) ( Studi kasus : Ruas Jalan Sendangsari dan Ruas Jalan Triwidadi, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Lebih terperinciGambar 4.1 Lokasi Penelitian Ruas Jalan Piyungan-Prambanan Sumber : Google Maps
BAB IV METODE PENELITIAN A. Exiting Condition dan Lokasi Penelitian ini mengambil lokasi ruas Jalan Raya Piyungan Prambanan, Srimartini, Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan panjang 5 km
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang jalan, jalan didefinisikan sebagai prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Existing Condition dan Lokasi
BAB III LANDASAN TEORI A. Existing Condition dan Lokasi Penelitian ini dilakukan dijalan Siluk Panggang,Kabupaten bantul yang berprovinsi daerah istimewa yogyakarta dengan panjang 4 km dan Lebar 5 m. Dimana
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Jenis-jenis Kerusakan Perkersan Jalan Indeks Kondisi Perkerasan atau PCI ( Pavement Contidion Index) adalah tingkat dari kondisi permukaan perkerasan dan ukurannya yang ditinjau
Lebih terperinciAgus Suswandi, Wardhani S., Hary C., Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan
934 EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METHODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) UNTUK MENUNJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus: Jalan Lingkar SeLatan, Yogyakarta) Agus Suswandi 1),Wardhani Sartono
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN DAN TANAH DASAR PADA RUAS JALAN SEMEN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG
POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.7 JANUARI 2013 ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN DAN TANAH DASAR PADA RUAS JALAN SEMEN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG ABSTRACT EKO WIYONO Jurusan Teknik Sipil PNJ, Jl. Prof. Dr.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut :
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut : 1. Berdasarkan pengambilan data dan analisis yang sudah dilakukan
Lebih terperinciANALISA TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta Sta s.
ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta Sta. 11 + 150 s.d 12 + 150 Oleh : Husni Mubarak Fakultas Teknik Universitas Abdurrab,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Geometrik. Tabel 5.1 Spesifikasi data jalan berdasarkan TCPGJAK.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Geometrik Perhitungan geometrik adalah bagian dari perencanaan geometrik jalan yang menitik beratkan pada perencanaan bentuk fisik, sehingga dapat memenuhi
Lebih terperinciLUQMAN DWI PAMUNGKAS NIM. I
Analisa Kerusakan Jalan dengan Metode Pavement Condition Index (PCI), Peningkatan dengan Metode Analisa Komponen dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Lingkar Utara Solo KM 4+000 6+000 TUGAS AKHIR
Lebih terperinciPerancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis-Jenis Kerusakan Permukaan jalan
BAB III LANDASAN TEORI A. Jenis-Jenis Kerusakan Permukaan jalan Kerusakan yang terjadi disebabkan tidak hanya dari faktor saja, akan tetapi bisa juga diakibatkan oleh gabungan dari penyebab kerusakan yang
Lebih terperinci