BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai cakupan yang relatif luas dibanding cakupan LAN. Dalam hal ini
|
|
- Hadi Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metropolitan Area Network (MAN) MAN adalah singkatan Metropolitan Area Network, yaitu jaringan yang mempunyai cakupan yang relatif luas dibanding cakupan LAN. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, seperti jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya. MAN ditunjukkan pada Gambar 2.1 [2][3]. Gambar 2.1 Metropolitan Area Network (MAN) 5
2 Beberapa teknologi yang menggunakan koneksi MAN, antara lain : 1. ATM (Asynchronous Transfer Mode) ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah protokol jaringan cell relay yang meng-enkodekan lalu lintas atau trafik data ke bentuk cell yang lebih kecil seperti 53 byte, 48 byte dan 5 byte [3]. 2. FDDI (Fiber Distributed Data Interface) FDDI (Fiber Distributed Data Interface) merupakan standar transmisi data dalam sebuah LAN yang mencakup jangkauan lumayan jauh yaitu hingga 200 km. FDDI ini juga dapat mencakup ribuan user. Standar medium yang dipakai untuk menghubungkan adalah fiber optik, walaupun sebenarnya bisa juga menggunakan kabel tembaga, tetapi dengan syarat harus sesuai dengan teknologi FDDI jika tidak maka transmisinya akan terganggu [2]. 3. SMDS (Switched Multi-megabit Data Services) SMDS (Switched Multi-megabit Data Services) adalah layanan koneksi untuk LAN, MAN dan WAN dengan tukar menukar data berdasarkan standar IEEE DQDB. Untuk koneksi antara MAN dan LAN bisa dilakukan dengan menggunakan sinyal radio, gelombang mikro dan infrared [2]. Kelebihan MAN 1. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang. 2. Informasi dapat disebarkan dengan lebih meluas dan cepat. 3. Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga). 4. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan , chatting dan Video Conference (ViCon). 6
3 Kekurangan MAN 1. Biaya operasional mahal. 2. Instalasi infrastrukturnya tidak mudah. 3. Jika sebuah computer pribadi digunakan sebagai terminal, memindahkan file (file transfer software) membolehkan pengguna untuk mengambil file (download) dari host ataupun menghantar data ke host (upload). 4. Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting). Untuk membangun sebuah jaringan, terdapat beberapa komponen yang harus disediakan, yaitu : 1. End User Merupakan sejumlah perangkat yang digunakan oleh user sebagai media untuk visualisasi informasi baik berupa suara, gambar, tulisan, maupun video. Gambar 2.2 adalah beberapa contoh perangkat end user [4]. Gambar 2.2 End User 7
4 2. Perangkat Jaringan Perangkat jaringan merupakan sejumlah perangkat yang digunakan dalam jaringan sebagai pemecah jaringan hub, bridge, switch, mengatur perutingan jaringan router, penguat jaringan repeater, pengkonversi data jaringan modem, interface end user dengan jaringan (NIC & wireless adapter) [4]. a. Switch Switch merupakan perangkat yang dapat menghubungkan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke salah satu atau semua port yang terdapat pada switch tersebut, sehingga salah satu atau semua komputer yang terhubung dengan port switch akan menerima data juga yang bekerja pada lapisan data link. Setiap port pada switch memiliki collision domain sendiri yang sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan dan dapat menghindari tabrakan antara lalulintas pengiriman. Hal inilah yang membuat switch lebih baik dari hub. Pada Gambar 2.3 dapat dilihat bentuk switch [4]. Gambar 2.3 Switch b. Router Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Router bekerja pada layer network. 8
5 Fungsi-fungsi mendasar yang harus dilakukan router termasuk [3][4]: 1. Menyediakan tautan antar jaringan 2. Menyediakan layanan pe-rute-an dan pengiriman data antar proses pada sistem-sistem akhir yang terhubung ke jaringan berbeda. 3. Menyediakan fungsi-fungsi ini sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan perubahan arsitektur jaringan atau subjaringan terhubung manapun. Pada dunia nyata, sebuah router tidak berdiri sendiri, tapi saling bekerja sama dengan router-router lain, sehingga seolah-olah membentuk jaringan router yang kompleks. Gambar 2.4 adalah salah satu contoh router-cisco. Gambar 2.4 Router Cisco 3. Media Transmisi Dalam suatu transmisi data, media transmisi merupakan jalur fisik di antara pengirim dan penerima. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media transmisi, di antaranya adalah kapasitas, keandalan, tipe data yang didukung dan jarak. Semakin tinggi kecepatan data dan semakin jauh jaraknya, akan semakin baik. Ada tiga media kabel yang umum 9
6 digunakan untuk transmisi data, khususnya LAN, yaitu kabel serial DTE, serial DCE, fiber optic dan Ethernet LAN [3][4]. a. Kabel serial DTE Data Terminal Equipment (DTE) merupakan unit fungsional dari sebuah stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data untuk melakukan komunikasi data. Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan Data Circiut Equipment (DCE). b. Kabel serial DCE DCE adalah perangkat yang terletak antara DTE dan Data Circuit Transmisi. Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding, dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE. c. Kabel Serat Optik (Fiber Optic) Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat. d. Ethernet LAN Ethernet LAN menggunakan teknik akses yang disebut carrier sense multiple-access with collision detection (CSMA/CD). Teknik ini memungkinkan setiap stasiun berusaha kendali atas jaringan setiap saat. 10
7 CSMA/CD mengendalikan operasi pada setiap antarmuka antara LAN dan sebuah stasiun. Ethernet biasanya menggunakan system bus baseband dimana isyarat akan dimodulasi secara langsung. Ethernet atau disebut juga IEEE 802.3, datagram disebut paket atau frame. Paket digunakan untuk menggambarkan unit transmisi keseluruhan dan termasuk pembukaan, mulai dari bingkai pembatas (SFD) dan operator ekstensi (jika ada) [3][4]. 2.2 Protokol Apabila dua buah sistem saling berkomunikasi, hal pertama yang dibutuhkan adalah kesamaan bahasa yang digunakan, sehingga dapat saling memahami alur proses komunikasi. Lain halnya apabila dua buah sistem saling berkomunikasi dengan bahasa yang berlainan, tentunya dua sistem tersebut tidak akan saling memahami. Untuk itu, sistem tersebut membutuhkan sebuah mekanisme pengaturan bahasa yang dapat dipahami oleh dua buah sistem tersebut sehingga pertukaran informasi antarsistem akan dapat terjadi dengan benar. Aturan bahasa komunikasi ini sering disebut protokol komunikasi atau communications protocols. Protokol komunikasi merupakan aturan dalam melakukan pengiriman data (berupa blok-blok data) dari sebuah node jaringan ke node jaringan lain Standarisasi Protokol Beragamnya berbagai komponen dan perangkat computer dalam suatu jaringan, membutuhkan suatu standar protokol yang dapat digunakan oleh 11
8 beragam perangkat tersebut. Salah satu standar protokol yang dikembangkan ISO (International Standard Organization) adalah model referensi OSI (Open System Interconnection). Protokol model referensi OSI ini dibentuk dengan beberapa tujuan sebagai berikut [3]: 1. Menjadi pedoman dalam pengembangan prosedur komunikasi pada masa mendatang. 2. Mengatasi hubungan yang timbul antar pemakai dengan cara memberikan fasilitas yang sama dan memenuhi kebutuhan pemakai kini dan mendatang (berorientasi ke pengembangan masa depan). 3. Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi substruktur. 4. Open system dengan tujuan agar dapat terjalin kerjasama antar terminal dan peralatan dari berbagai produk dan produsen yang berbeda ISO dan TCP/IP Di dunia ini dikenal dua standar penting dalam kommunikasi data, yaitu OSI yang dikembangkan oleh ISO, dan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Standar TCP/IP merupakan standar defacto jaringan internet saat ini [3][5]. a. ISO Model OSI dikembangkan oleh ISO sebagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standarstandar protokol. Model referensi OSI memiliki tujuh lapisan seperti terlihat pada Gambar 2.5 [3][5]. 12
9 Gambar 2.5 Lapisan OSI Fungsi masing-masing lapisan pada Gambar 2.5 adalah [3][5]: a. Lapisan 7 :Lapisan Aplikasi, bertanggungjawab dalam menyediakan pelayanan jaringan untuk proses aplikasi. b. Lapisan 6 :Lapisan Presentasi, memastikan bahwa suatu data dapat terbaca oleh suatu sistem. c. Lapisan 5 :Lapisan Session, bertanggungjawab dalam membuka, mengatur dan menutup suatu hubungan komunikasi antar end-system. d. Lapisan 4 :Lapisan Transport, bertanggungjawab memastikan transportasi data dilakukan dengan baik dalam koneksi end-system. e. Lapisan 3 :Lapisan Network, bertanggungjawab dalam pengalamatan dan routing antar end-system. f. Lapisan 2 :Lapisan Data Link, bertanggungjawab memberikan transfer data yang terjamin bebas dari kesalahan. g. Lapisan 1 :Lapisan Fisik, bertanggungjawab transmisi data dalam bit secara elektrik. 13
10 b. TCP/IP TCP/IP merupakan pengembangan protocol yang merujuk pada protocol OSI, sebagai protocol standar umum yang digunakan pada jaringan komunikasi data dalam berbagai perangkat keras dan sistem operasi. Lapisan TCP/IP terdiri dari empat lapisan seperti terlihat pada Gambar 2.6 [3][5]. Gambar 2.6 Lapisan TCP/IP Fungsi lapisan-lapisan yang terlihat pada Gambar 2.6 adalah [3][5]: 1. Lapisan Aplikasi (Application Layer) Lapisan ini berisi bermacam-macam protokol tingkat tinggi. Protokolprotokol terdahulu terdiri dari terminal virtual (TELNET), transfer file (FTP), surat elektronik (SMTP). Pada lapisan ini berisikan logik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user. 2. Lapisan Host to Host (Transport Layer) Pada lapisan ini menyediakan layanan transfer data ujung ke ujung, lapisan ini meliputi mekanisme kehandalan, menyembunyikan detail-detail jaringan dari lapisan aplikasi. Pada lapisan ini terdapat dua protokol, yaitu 14
11 TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). 3. Lapisan Internet (Internet Layer) Lapisan internet berfungsi untuk menghungkan dua perangkat ke jaringan yang berbeda, diperlukan prosedur-prosedur tertentu agar data dapat melalui yang bermacam-macam. Pada lapisan ini dipergunakan Internet Protocol (IP) untuk menyediakan fungsi routing melintasi jaringan yang bermacam-macam. Protokol ini diterapkan tidak hanya pada ujung sistem namun juga pada jalur-jalurnya. Tugas lapisan internet adalah untuk mengirimkan paket-paket IP ke tempat tujuan seharusnya. 4. Lapisan Akses Jaringan (Network Access Layer) Lapisan ini bertanggungjawab untuk menyediakan akses ke jaringan komunikasi. Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk mengirimkan data ke node-node yang terletak pada jaringan yang sama. 2.3 Internet Protocol Internet protocol address merupakan singkatan dari IP address. Pengertian IP address adalah suatu identitas numerik yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan IP sebagai sarana komunikasi. IP address memiliki dua fungsi, yakni [2][3]: 1. Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan. 15
12 Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut, dalam jaringan komputer berlaku hal yang sama. 2. Sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah yang menunjukkan lokasi seseorang berbeda. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampat ke komputer yang dituju. IP address menggunakan bilangan 32 bit. Sistem ini dikenal dengan nama Internet Protocol version 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih digunakan meskipun sudah ada IPv6 yang diperkenalkan pada tahun Hal ini dikarenakan tingginya pertumbuhan jumlah komputer yang terkoneksi ke internet. Maka dibutuhkan alamat yang lebih banyak yang mampu mengidentifikasi banyak anggota jaringan. Gambar 2.7 menunjukkan header dari internet protocol versi 4 [3]. Gambar 2.7 IPv4 header 16
13 2.3.1 Internet Protocol Versi 4 (IPv4) Internet Protocol Versi 4 (IPv4) adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan saat ini. IPv4 merupakan jenis pengalamatan yang terdiri dari sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 bagian. Setiap bagian panjangnya 8 bit. Bentuk penulisan IPv4 di atas di kenal dengan notasi doted decimal merupakan bentuk desimal yang digunakan sebagai alamat host. IPv4 berjumlah sekitar 4 milyar, tidak semua dapat digunakan sebagai IP address untuk host. Ada yang digunakan untuk keperluan khusus. Seperti untuk keperluan alamat network, alamat broadcast, alamat localhost, LAN, dan sebagainya. IP address yang digunakan untuk keperluan LAN/intranet disebut sebagai IP address private. Sedangkan IP address yang digunakan untuk keperluan internet dibuat IP address public. Secara umum, IPv4 dapat dibagi menjadi 5 kelas. Kelas A, B, C, D dan E. Namun dalam praktiknya hanya kelas A, B, dan C yang dipakai untuk keperluan umum. Ketiga kelas IP address ini disebut IP address unicast. IP address kelas D dan E digunakan untuk keperluan khusus. IP address kelas D disebut juga IP address multicast. Sedangkan IP address kelas E digunakan untuk keperluan riset. Tabel 2.1 menjelaskan masing-masing kelas IP address [2][3]. 17
14 Kelas Alamat Nilai oktet pertama Tabel 2.1 Daftar Kelas IPv4 [4] Bagian Bagian Jumlah untuk untuk Host jaringan Network Identifier maksimum Identifier Jumlah host dalam satu jaringan maksimum Kelas A W X.Y.Z ,777,214 Kelas B W.X Y.Z 16,384 65,534 Kelas C W.X.Y Z 2,097, Kelas D Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Kelas E Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen 2.4 Routing Routing merupakan proses berpindahnya data melalui jaringan dengan melalui beberapa segmen jaringan menggunakan peralatan yang disebut router. Router (pengatur rute) akan memilihkan jalur data yang tepat sesuai dengan arah tujuan data. Penempatan router di jaringan akan menggabungkan serta mengoneksikan router-router kecil yang akan membentuk sebuah entitas yang disebut antarjaringan atau internetwork. Router akan mengolah informasi tentang arah jalur data dari sebuah file menjadi skema yang disebut tabel routing. Tabel ini berisi informasi interface router jaringan (atau port) yang digunakan untuk mengirim data melalui segmen jaringan tertentu. Router tidak akan menjalankan paket-paket broadcast yang 18
15 tidak diketahui tujuannya. Router akan mengatur sebuah paket yang dikirimkan jika mempunyai tujuan yang spesifik [6]. Protokol routing pada dasarnya adalah metode-metode yang digunakan oleh router untuk saling mengomunikasikan informasi NLR. Dengan demikian, sebuah router dapat menginformasikan ruterute yang diketahuinya kepada router-router lain di dalam jaringan. Tujuan-tujuan penggunaan protokol routing adalah: 1. Menyederhanakan proses manajemen jaringan karena alamat-alamat yang dapat dicapai dapat segera diketahui secara otomatis. 2. Menemukan jalur-jalur bebas-loop di dalam jaringan. 3. Menetapkan jalur terbaik di antara beberapa pilihan yang tersedia. 4. Memastikan bahwa semua router yang ada di dalam jaringan menyetujui jalur-jalur terbaik yang telah ditetapkan. Terdapat banyak protokol routing yang digunakan dewasa ini, masingmasing dengan kelebihan dan kekurangan relatifnya. Sebagian di antaranya adalah standar terbuka (open standard) yang dikelola oleh badan-badan standar internasional, semisal IETF dan ISO, sedangkan sebagian lainnya adalah standar proprieter (proprietary standard) yang dikuasai kepemilikannya oleh perusahaanperusahaan swasta. Akan tetapi, semua protokol ini menyediakan suatu mekanisme bagi router untuk saling berkomunikasi dengan satu sama lainnya, sehingga NLRI dapat terkumpul secara lengkap dan, selanjutnya, diolah dan digunakan untuk menentukan jalur-jalur terbaik di dalam jaringan serta mengatasi berbagai potensi masalah looping [7]. 19
16 2.4.1 Static Routing Static routing merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yang dilakukan oleh administrator secara manual pada tiap-tiap router. Static routing memiliki beberapa keuntungan: 1. Meringankan kerja processor yang terdapat di router. 2. Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi (isi dari tabel routing) antar router. 3. Tingkat keamanan lebih tinggi dibanding dengan mekanisme lainnya. Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh static routing antara lain: 1. Administrator harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhubung dengan jaringan. 2. Jika terdapat penambahan atau perubahan topologi jaringan, administrator harus mengubah isi tabel routing. 3. Tidak cocok untuk jaringan router yang besar Dynamic Routing Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh administrator. Router akan saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing [8]. Router IP (yang semakin sering disebut sebagai gateway) selalu dihubungkan ke lebih dari satu network fisik, Router IP adalah host multihome (host yang memiliki banyak rumah atau hubungan antarmuka pada lebih dari satu network) yang bisa mengarahkan paket-paket [9]. Pemilihan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dengan device tujuan. Untuk merepresentasikan 20
17 jarak, dynamic routing menggunakan nilai metric. Parameter-parameter yang biasa digunakan untuk menghasilkan sebuah nilai metric, di antaranya: 1. Hop count, berdasarkan pada banyaknya router yang dilewati. 2. Ticks, berdasarkan waktu yang diperlukan dengan satuan waktu ticks. 3. Cost, berdasarkan pada perbandingan sebuah nilai patokan standard dengan bandwidth yang tersedia. 4. Compose metric, berdasarkan hasil perhitungan dari parameterparameter berikut [8]: - Bandwidth - Delay - Load - Reliability - MTU (Maximum Transmit Unit) Router merupakan perangkat layer 3, yang merupakan perangkat yang lebih rumit dan cerdas. Router berfungsi meneruskan paket data dari satu tempat ke tempat lain, tergantung nilai alamat jaringan, bukan alamat hardware (MAC) seperti bridge. Router bekerja dengan membaca protokol seperti IP, untuk membuat keputusan ke mana harus mengirim atau meneruskan data yang diterima [10]. 2.5 Routing Protocol Routed protocol adalah fungsi transportasi yang dilakukan oleh protokol routing dalam melintasi antarjaringan. Secara umum, routed protocol berada 21
18 dalam konteks yang berhubungan dengan protocol network. Protokol ini mempunyai variasi fungsi yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi antaraplikasi pengguna sebagai sumbernya dan peralatan yang menjadi tujuannya. Fungsi tersebut bervariasi tergantung protokol suite-nya. Routed protocol adalah protokol yang dirutekan melalui internetwork. Contoh routed protocol adalah IP, DECnet, AppleTalk, Novell Netware, OSI, Banyan VINES, dan Xerox Network System (XNS). Routing protocol adalah protokol yang mengimplementasikan algoritma routing, contohnya adalah Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), EIGRP, OSPF, Exterior Gateway Protocol (EGP), BGP, Intermediate System to Intermediate System (IS-IS), dan RIP Open Shortest Path First (OSPF) OSPF merupakan protokol routing yang dikembangkan untuk jaringan IP dengan Interior Gateway Protocol (IGP) oleh working group Internet Engineering Task Force (IETF). Working group ini mendesain IGP didasarkan pada algoritma Shortest Path First (SPF) yang digunakan di Internet. OSPF adalah protocol routing link-state yang akan mengirimkan Link- State Advertisements (LSA) ke semua router dengan area hierarkis yang sama. Pada OSPF LSA, informasi akan disertakan pada interface beserta variabel yang lain. Router OSPF akan mengakumulasi informasi link-state dan menggunakan algoritma SPF untuk menghitung jalur terpendek pada setiap node [6]. OSPF banyak digunakan sebagai IGP, terutama dalam jumlah jaringan yang besar. Jaringan ini dapat dihubungkan ke jaringan penyedia layanan yang besar yang menggunakan routing protokol lain seperti IS-IS [11]. 22
19 2.5.2 Routing Information Protocol (RIP) RIP merupakan protokol distance-vector yang menggunakan hitungan lompatan dalam pengukurannya. RIP sangat banyak digunakan pada lalu lintas router Internet secara global. RIP akan mengirimkan pesan routing-update pada interval tertentu secara reguler termasuk perubahan-perubahan pada entrinya, sehingga tabel routingnya akan selalu ter-update. Router RIP akan selalu mempertahankan rute yang terbaik melalui nilai perhitungan terkecil menuju ke tujuannya. Setelah melakukan update pada tabel routing, router tersebut akan segera memulai transmisi updating ke seluruh router jaringan. Update ini sama sekali tidak tergantung dengan update yang secara reguler dilakukan. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah di konfigurasi. RIP pada awalnya ditentukan dalam RFC 1058 ini memiliki karakteristik utama sebagai berikut [2][6]: 1. Hop digunakan sebagai metrik untuk pemilihan path. 2. Jika jumlah hop untuk jaringan lebih besar dari 15, RIP tidak dapat menyediakan rute ke jaringan itu. 3. Updating Routing disiarkan atau multicast setiap 30 detik, secara default Border Gateway Protocol (BGP) Ada 2 aktivitas dasar yang terjadi dalam proses routing, yaitu penentuan jalur paling optimal dan transportasi kumpulan informasi atau paket melalui Internetwork. BGP merupakan protokol yang menggunakan penentuan jalur paling optimal. 23
20 BGP menampilkan interdomain routing pada jaringan TCP/IP. BGP merupakan EGP, yang berarti bahwa BGP melakukan routing antara sistem autonomous atau domain. BGP dikembangkan untuk menggantikan EGP yang sudah ketinggalan zaman. Seperti pada protokol routing yang lain, BGP akan mengolah tabel routing, dan mentransmisikan update routing. Fungsi utama dari sistem BGP adalah melakukan pertukaran informasi jaringan termasuk informasi tentang daftar jalur secara autonomous dengan sistem BGP yang lain. Informasi ini dapat digunakan untuk membangun konektivitas sistem autonomous dengan menggunakan pemangkasan loop routing. BGP digunakan untuk menghindari routing loop pada jaringan internet [1][6]. BGP sebenarnya routing protokol interdomain primer, dan telah digunakan sejak komersialisasi internet. Karena sistem yang terhubung ke internet berubah secara konstan, maka jalan yang paling efisien antara sistem harus diperbaharui secara teratur. Jika tidak, komunikasi cepat akan terlambat atau berhenti. Tanpa BGP, , transmisi halaman web, dan komunikasi internet lainnya tidak mencapai tujuan yang dimaksudkan. Walaupun BGP jauh lebih kompleks dibandingkan dengan protokolprotokol vektor jarak pada umumnya, protokol ini masih tetap rentan terhadap permasalahan looping yang muncul karena mekanisme routing dari mulut-kemulut. Untuk mengatasi hal ini, BGP memanfaatkan metode-metode yang sama, seperti misalnya split horizon, sebagaimana protokol-protokol vektor jarak lainnya [7][12]. 24
21 2.6 Parameter Sistem Parameter-parameter sistem yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Throughput Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data yang diukur dalam bps. Persamaan untuk menghitung Throughput [13]: Nilai Throughput dari suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Kategori jaringan berdasarkan nilai throughput (versi TIPHON) [13] Kategori Keberhasilan Sangat Bagus 76 s/d 100 % Bagus 51 s/d 75 % Sedang 26 s/d 50 % Buruk < 25 % 2. Latency (Delay) Latency (Delay) adalah lama waktu suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari suatu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Waktu tunda ini bisa dipengaruhi oleh jarak (misalnya akibat pemakaian satelit), atau kongesti (yang memperpanjang antrian), atau bisa juga akibat waktu olah yang lama (misalnya untuk digitizing dan kompresi data). Satuan yang digunakan pada perhitungan delay adalah mili second (ms). Persamaan untuk menghitung Delay [13]: 25
22 Nilai delay dari suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Kategori jaringan berdasarkan nilai delay (versi TIPHON) [13] Kategori Besar Delay Sangat Bagus <150ms Bagus 150 s/d 300 ms Sedang 300 s/d 450 ms Buruk > 450 ms 3. Packet Loss Packet Loss adalah kegagalan transmisi paket data mencapai tujuannya. Umumnya perangkat network memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak diterima. Satuan yang digunakan pada perhitungan packet loss adalah persen. Persamaan untuk menghitung Packet Loss [13]: Nilai packet loss dari suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tabel
23 Tabel 2.4 Kategori jaringan berdasarkan nilai packet loss (versi TIPHON) [13] Kategori Packet Loss Sangat Bagus 0 % Bagus 3 % Sedang 15 % Buruk 25 % 27
PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6
PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 Muhammad Barkah (1), Muhammad Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol
Lebih terperinciS1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan
Lebih terperinciRouting LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.
Routing Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Email : izzudin@uny.uny.ac.id Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan
Lebih terperinciDYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.
DYNAMIC ROUTING Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan
Lebih terperinciPendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host
Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi
Lebih terperinciROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.
ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari
Lebih terperinciBAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah
BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan
Lebih terperinciDosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.
Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: BGP, sebagai satu-satunya
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA
Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP
Lebih terperinciadalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. MAN adalah singkatan MetropolitanArea Network, yaitu jaringan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metropolitan Area Network (MAN) MAN adalah singkatan MetropolitanArea Network, yaitu jaringan yang mempunyai cakupan yang relatif luas dibanding cakupan LAN. Dalam hal ini jaringan
Lebih terperinciAnalisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN
Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN Aidil Halim Lubis halimlubis.aidil@gmail.com Erma Julita zidanefdzikri@yahoo.co.id Muhammad Zarlis m.zarlis@yahoo.com Abstrak Lalu lintas
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer
BAB II JARINGAN KOMPUTER A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui perantara
Lebih terperinciTugas Jaringan Komputer
Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?
Lebih terperinciLATAR BELAKANG DAN SEJARAH
LATAR BELAKANG DAN SEJARAH RIP (Routing Information Protocol) ini lahir dikarenakan RIP merupakan bagian utama dari Protokol Routing IGP (Interior Gateway Protocol) yang berfungsi menangani perutean dalam
Lebih terperinciStatic Routing & Dynamic Routing
Modul 20: Overview Routing tak lain adalah untuk menentukan arah paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Penentuan arah ini disebut juga sebagai route, routing dapat diberikan secara dinamis (dynamic
Lebih terperinciRahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com
Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer
Lebih terperinciROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T
ROUTING Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Routing adalah mekanisme yang dilaksanakan pada perangkat router dijaringan (yang bekerja pada lapis 3 network) untuk mencari dan menentukan jalur yang akan
Lebih terperinciPROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T
PROTOKOL ROUTING Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Protokol Routing secara umum diartikan sebagai suatu aturan untuk mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga
Lebih terperinciKholid Fathoni, S.Kom., M.T.
Routing Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan fungsi yang bertanggung
Lebih terperinciSTATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si
STATIC & DYNAMIC ROUTING Rijal Fadilah, S.Si Dasar Teori Static route : suatu mekanisme routing yg tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Jaringan skala yg terdiri dari 2 atau 3 router,
Lebih terperinciProtokol Routing. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.
Protokol Routing 1 Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciTUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer
TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B
LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B 3.34.13.1.13 PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciSimulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST
Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih
Lebih terperinciMengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP
1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang
Lebih terperinciSwitching & Routing Rev 0.0. Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University
Switching & Routing Rev 0.0 Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University 1. Deskripsi 2. Jenis Perangkat 3. Proses Switching 4. Dasar Routing 5. Routing Statis & Dinamis Switching = Memindahkan
Lebih terperinciBab III Prinsip Komunikasi Data
Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.
Lebih terperinciTCP dan Pengalamatan IP
TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan
Lebih terperinciPertemuan V. Local Area Network
Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting
Lebih terperinciRouting. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya
Routing Politeknik ik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya 1 Pendahuluan Dengan menggunakan pengalamatan IP, memungkinkan kita membangun beberapa jaringan pada suatu
Lebih terperinciMODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T
MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER
ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.
Lebih terperinciROUTING PADA TCP/IP. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM
ROUTING PADA TCP/IP Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM Materi : Pengertian Routing Protocol Routing Protocol IGP pada Routing Dinamik Algoritma Dasar Untuk Protocol Interior
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),
Lebih terperinciNetwork Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom
Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing
Lebih terperinciNETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19
NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI (14110302) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19 GUNADARMA UNIVERSITY 2012/2013 NETWORK LAYER Network
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,
Lebih terperinci1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan
1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciPengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP
Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet
Lebih terperinciWilliam Stallings Data and Computer Communications. BAB 2 Protokol dan Arsitektur
William Stallings Data and Computer Communications BAB 2 Protokol dan Arsitektur 1 Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetris atau asimetris Standar atau tidak standar Karakteristik
Lebih terperinciDasar Dasar Jaringan
Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian
Lebih terperinciJaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP
Jaringan Komputer Konfigurasi Dynamic Routing RIP Kelompok 3 : Taufik (2110165011) Galang Bafia Rachman (2110165008) Dyah Ayu Latifahsari (2110165005) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2016 I. Pendahuluan
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperincifile:///c /Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/My%20Web%20Sites/mysite3/ebook/pc/konsep%20router.txt
Ref: uus-bte KONSEP ROUTERKONSEP ROUTER Oleh: yerianto@yahoo.com Mengapa perlu router Sebelum kita pelajari lebih jauh mengenai bagaimana mengkonfigurasi router cisco, kita perlu memahami lebih baik lagi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai teori-teori sebagai landasan yang dibutuhkan untuk merancang jaringan pada CV Dwi Naga Mas. Pembahasan dibagi menjadi 2 bagian antara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu tujuan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Routing Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu tujuan antar router untuk menemukan jalur terpendek secepat mungkin pada jaringan [2]. Proses routing
Lebih terperinciBAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks
BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA OSI LAYER
KOMUNIKASI DATA OSI LAYER Arsitektur komunikasi data Pendahuluan Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur pertukaran informasi antar komputer melalui suatu medium jaringan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah
Lebih terperinciMata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM
Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING STATIK dan DINAMIK Definition ROUTING : Routing is process offorwarding packets from one network to another, this is sometimes
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja
Lebih terperinci1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan
1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciDASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi
Lebih terperinciPERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33
PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciWAN Wide Area Network. Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya
WAN Wide Area Network Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya Tiga Macam Jenis Jaringan LAN, Jaringan dengan Area Lokal MAN, Jaringan dengan Area Metropolitan WAN, Jaringan dengan Skala
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET
ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Lebih terperinciNetworking BAB 5 ROUTER. 5.1 Router
Networking BAB 5 ROUTER 5.1 Router Router merupakan perangkat jaringan yang berada di layer 3 dari OSI Layer. Fungsi dari router adalah untuk memisahkan atau men-segmentasi satu jaringan ke jaringan lainnya.
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A22.53110/ Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer 2. Program Studi : Teknik Informatika-D3 3. Fakultas
Lebih terperinciNetworking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad
Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem
Lebih terperinciCara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu
1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat
Lebih terperinciOpen Systems Interconnection 7 - Layer
Open Systems Interconnection 7 - Layer Open Systems Interconnection (OSI) Dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984 Model asitektur untuk komunikasi interkomputer.
Lebih terperinciReferensi Model OSI & TCP/IP
03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak
Lebih terperinciTroubleshooting Router
Modul 22: Overview Troubleshooting digunakan untuk memeriksa atau menguji konfigurasi router yang telah dimasukkan apakah benar atau tidak. Ada berbagai troubleshooting pada router ini. 2 Perintah show
Lebih terperinciKONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER
KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua
Lebih terperinciGambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan
Lebih terperinciJENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.
7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran
Lebih terperinciLapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer
Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization
Lebih terperinciBAB III ROUTING Penentuan Routing Path
BAB III ROUTING Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan routing. Hal-hal yang akan dibahas antara lain komponen-komponen routing, perbedaan routing statis dan dinamis, serta metrik routing.
Lebih terperinciSILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A22.53110 / Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Agustus
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat
Lebih terperinciLAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T
LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak Penggunaan perangkat komunikasi bergerak yang bertumbuh dengan cepat mengisyaratkan permintaan penggunaan energi yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,
Lebih terperinciLapisan Jaringan (Network Layer)
Materi: Lapisan Jaringan (Network Layer) Nama Kelompok: 1. Achmad Maulana (10110078) 2. Erlina (12110403) 3. Gina Majesta (13110009) 4. Vera Indah Septiyani (18110354) Kelas: 3KA35 Lapisan Jaringan (Network
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI
BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 IPv6 IPv6 dikembangkan oleh IETF untuk dapat memenuhi kebutuhan IP yang diperlukan, selain itu IPv6 juga dikembangkan untuk mengatasi atau menyempurnakan kekurangankekurangan
Lebih terperinciPertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA
Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Prinsip dasar jaringan komputer Jaringan komputer : Sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui media transmisi atau media komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciAgenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP
Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi
Lebih terperinciRahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com
Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Protokol Komunikasi OSI Aliran Data Encapsulation 7 Lapisan OSI D3 Manajemen
Lebih terperinciAMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI
Nama : Amalia Zakiyah NRP : 2110165021 Kelas : 1 D4 LJ TI 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! Perbedaan anatara model OSI dan model TCP/IP model adalah
Lebih terperinciLAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6
Gambaran Umum Referensi OSI LAYERED MODEL Pertemuan 6 Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar
Lebih terperinciSIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR
SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR Diajuka Oleh : GIGA PRADIKTA NPM. 0634015041 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.
DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface
Lebih terperinciPertemuan III. Referensi Model TCP/IP
Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa
Lebih terperinciProtokol Jaringan Komputer
Protokol Jaringan Komputer Dwi Nabella Hendra Apriawan dnha03@gmail.com http://nabellahendra.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan
Lebih terperinciProtokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom
Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version
Lebih terperinciRouting adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang
RIJAL FADILAH S.Si Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK
ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Yudi Methanoxy, skripsi.(2010): Analisa QOS Radio Streaming Pada Local Community Network, aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah dipaparkannya
Lebih terperinciPertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010
Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat
Lebih terperinci