163021(VI-SK) PERTEMUAN III
|
|
- Ida Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TOPIK KHUSUS (VI-SK) PERTEMUAN III Sabtu, (C) Ruang, E-302 Dosen Lie Jasa TOPIK BAHASAN Budaya TIK Prof. Richardus Eko Indrajit 1
2 Informasi dan Organisasi Bagi organisasi semacam perusahaan, informasi adalah segalanya. Informasi merupakan bagian dari proses penciptaan barang dan jasa, manajemen membutukan informasi yang berkualitas. Namun tidak semua organisai memiliki budaya informasi yang serupa, terlalu kaku dalam menerapkan prinsip pengelolaan informasi yang dimilikinya. Ada juga informasi yang liberal, secara bebas dan terbuka siapa saja ingin memperoleh informasi untuk aktivitas organisasi sehari-hari. Klasifikasi Budaya Budaya terbentuk dari sejarah dan perilaku semenjak organisasi yang bersangkutan berdiri dengan berbagai dinamika perkembangannya. Memahami jenis budaya yang dimiliki organisasi sangat penting karena akan berpengaruh terhadap pemilihan strategi yang sesuai dalam setiap usaha untuk membangun, menerapkan dan mengembangkan sistem informasi yang bermanfaat bagi organisasi Mengetahui budaya informasi sebuah organisasi akan membantu manajemen (devisi SDM) dalam menentukan struktur organisasi maupun fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dan karateristik individu yang ada dalam organisasi. 2
3 Karakteristik Budaya informasi Struktur organisasi terkait dengan manajemen informasi sangat ditentukan tingkat kematangan atau penerapan budaya informasi. Max Biosot dalam buku information and organisations mendefinisikan budaya informasi sebagai suatu sistem kondusif yang mendukung terjadinya pertukaran informasi antar individu maupun kelompok didalam organisasi. Biosot Model mengakatan bahwa struktur manajemen informasi beserta konteks keberadaan organisasi yang bersangkutan dapat dikategorikan dalam dua koordinat matriks Karakteristik Budaya informasi Codified vs Uncodified Informasi dianggap Codified apabila dibutuhkan suatu mekanisme pengkategorian berdasarkan suatu standar kode tertentu (variabel, formula dsb). Informasi dianggap Uncodified sering dijumpai dalam berbagai representasi (majalah, koran, TV dsb). Diffused vs Undiffused Informasi dianggap sebagai Diffuse apabila dapat diakses secara bebas oleh publik, sementara undiffused hanya dapat diakses oleh sekelompok atau komunitas tertentu. 3
4 Model Budaya informasi Menurut Max Boisot, Justin Keen ada 5 model struktur manajemen informasi yang dipengaruhi oleh model budaya informasi perusahaan terkait : 1. Technocratic Utopianism 2. Anarchy 3. Feudalism 4. Dictatorship 5. Federalism Model Budaya Informasi Technocratic Utopianism Adalah suatu sistem dimana organisasi secara ketat, detail dan konsisten mengatur penciptaan, distribusi dan penggunaan setiap kategori informasi yang ada diperusahaan. Untuk kelancaran proses disusunlah prosedur standar yang harus dipatuhi oleh setiap individu dalam menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Dalam format ini ada unit TI yang bertugas menjamin tercapainya suasana budaya informasi yang ketat dan by the book (sesuai aturan yang disepakati) 4
5 Model Budaya Informasi Anarchy Sebuah perusahaan sama sekali tidak punya kebijakan dan perosedur manajemen informasi. Setiap individu diberikan kekuasaan untuk mengurus kebutuhan informasinya masing-masing sesuai peranan dan tanggung jawabnya. Perusahaan hanya menyediakan teknologi dan jalur akses terhadap berbagai sumber informasi terkait dengan bisnis perusahaan. Model Budaya Informasi Feudalism Terjadi apabila kebutuhan dan tata kelola manajemen informasi dipegang atau dimonopoli organisasi khusus. Organisasi ini yang menentukan model, katagori dan standar informasi yang dikelola perusahaan dan merekalah yang akan menyediakan seluruh individu yang ada. Maka akan terjadi ketergantungan dengan devisi TI yang dimaksud. 5
6 Model Budaya Informasi Dictatorship Menempatkan posisi para pimpinan perusahaan yang disebut dewan direksi sebagai pihak yang paling memutuskan dan mengontrol keberadaan informasi perusahaan. Dean direksi yang akan menentukan jenis informasi yang dibutuhkan perusahaan, siapa saja yang boleh memproleh dan mengaksesnya, sampai struktur kontrol dan pelaporan manajemen yang terkait dengannya Model Budaya Informasi Federalism Merupakan sistem manajemen yang cukup demokratis, karena sejumlah pihak yang berkepentingan mengadakan konsensus menentukan tata kelola informasi yang ada dan mengalir diperusahaan. Misal yang formal membentuk unit atau komunitas khusus dimasing-masing fungsinya sampai dengan dewan perwakilan user. 6
7 Perusahaan dan Budaya Informasi Kesalahan klasik yang dilakukan menajemen perusahaan adalah langsung membentuk struktur unit TI beserta mekanismenya tanpa memperhatikan tingkat kematangan budaya informasinya diperusahaan. Sementara itu perusahaan yang sangat tergantung dengan informasi namun baru pimpinan saja yang mengerti strategi penerapan model dictatorship akan lebih efektif dibandingkan model lainnya. Contoh penerapan model technocratic utopianism diimplementasikan oleh perusahaan dimana kualitas informasi sangat menentukan arah institusi seperti organisasi antariksa NASA, lembaga intelijen negara, bursa saham, perpustakaan nasional. Perusahaan dan Budaya Informasi Tidak semua perusahaan mengerti dan memahami fungsi strategis dari informasi di era globalisasi saat ini. Sering dijumpai hanya segelintir individu yang paham betul akan makna informasi dan bagaimana pemanfaatannya dapat meningkatkan kinerja usaha keras secara signifikat namun yang bersangkutan mengalami kesulitan untuk meyakinkan mitra kerjanya yang lain. Ada pula perusahaan dimana mayoritas manajemen dan karyawannya sangat berniat untuk mempelajari seluk beluk informasi beserta teknologinya, namun mereka tidak mau membagikan ilmunya kepada mereka yang membutuhkan. 7
8 Perusahaan dan Budaya Informasi Banyak orang yang salah mengartikan kalimat information is power, dimana mereka menganggap jika memberitahukan informasi yang dimilikinya, maka dengan sendirinya power yang mereka miliki akan hilang. Padahal, menurut Bill Gates dalam suatu kesempatan, prinsip yang benar adalah the power is coming from the share of information; not from the board of information. Budaya membagi informasi harus meresap ke dalam jiwa masing-masing individu jika ingin perusahaan dimana mereka bekerja akan meningkat kinerjanya dari hari ke hari. Sumber: Information and Organisation,
9 Sejarah Sistem Sentralisasi Sejarah perkembangan teknologi informasi dan ilmu sistem informasi, kebanyakan aplikasi perusahaan dibangun secara ad-hoc sehingga perkembangannya sering ditemui fenomena sistem aplikasi tambal sulam. Masing-masing departemen membangun sistemnya sendiri-sendiri untuk mendukung kegiatan fungsionalnya, seperti: sistem informasi akuntasi dan keuangan, sistem informasi pemasaran dan penjualan, sistem informasi operasional, sistem informasi logistik dan pengadaan, sdb. Sejarah Sistem Sentralisasi Pada mulanya, tidak bermasalah apapun. Namun setelah berkembang, perusahaan menyadari perlunya proses lintas fungsional yang mengharuskan data mengalir dari satu bagian ke bagian lainnya. Ketika berbicara asalah integrasi inilah dijumpai permasalahan yang seluruhannya bermula karena faktor incompatible atau tidak dapat berkomunikasinya satu sistem informasi dengan lainnya karena adanya sejumlah perbedaan teknis seperti masalah standar, protokol, teknologi, algoritma, metoda, dan lain sebagainya. 9
10 Sejarah Sistem Sentralisasi Fitur atau karakteristik dari sebuah sistem sentralisasi antara lain: Strategi, kebijakan dan pendekatan manajemen informasi berlaku seragam dan standar bagi seluruh unit organisasi dengan kecenderungan tata kelola secara top down ; Keputusan terkait dengan jenis sistem, tipe aplikasi, dan infrastruktur, dan lain sebagainya ditentukan oleh pusat (sentral); Sejarah Sistem Sentralisasi Unit teknologi informasi yang berada di pusat memiliki kekuasaan dan/atau kewenangan yang jauh lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan unit serupa yang ada di berbagai cabang perusahaan atau business unit; dan Computing power akan cenderung diletakkan di pusat yang ditandai dengan diinstalasinya sejumlah powerful servers dan datawarehouse yang berisi seluruh data konsolidasi kantor-kantor cabang. 10
11 Sejarah Sistem Sentralisasi Sistem sentralisasi kelebihan, antara lain: Jaminan terbentuknya sistem yang holistik dan koheren di seluruh tataran organisasi karena sifatnya yang standar dan terpusat; Pertukaran data dan/atau informasi dapat dilakukan dengan mudah karena keseragaman teknologi penyimpanan data primer maupun sekunder; Potensi terjadinya anarki karena fenomena tambal sulam dan kesulitan membangun interface dari sejumlah sistem yang tersebar dapat direduksi seminimum mungkin; dan lain sebagainya. Sejarah Sistem Sentralisasi sejumlah kekurangan yang sangat mengganggu keberadaannya, seperti: Kecenderungan yang terjadi adalah kontrol yang berlebihan dan terlalu ketat hingga terjadi manajemen informasi yang cukup kaku dan sangat hirarkis; Fokus lebih banyak diarahkan pada conformity atau ketaatan pada prosedur standar sehingga mengurangi sejumlah inisiatif yang terkadang dapat berguna bagi perusahaan; Karena biasanya akan mengarah pada satu standar tertentu, kerap perlu dikeluarkan biaya yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan non-standar; 11
12 Sejarah Sistem Sentralisasi Karena TI terdiri dari sejumlah komponen yang beragam, belum tentu masing-masing komponen yang dipilih adalah yang terbaik; Terkadang dalam perkembangannya ditemukan teknologi baru yang canggih dan berguna bagi perusahaan, namun peluang tersebut dilepaskan begitu saja; Nature atau karakteristik dari perkembangan TI yang serba open system dan open standard membuat sistem sentralisasi belum tentu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pendekatan lainnya; Sejarah Sistem Sentralisasi Asumsi yang selalu dipergunakan di dalam sistem sentralisasi adalah kesamaan fasilitas dan performa di seluruh unit bisnis perusahaan, padahal untuk di negara kepulauan semacam Indonesia masalah infrastruktur dan digital divide menjadi kendala utama yang kerap menghambat efektivitas kinerja sistem; dan lain sebagainya. 12
13 Migrasi Menuju Sistem Desentralisasi beralih ke sistem yang terdesentralisasi, keunggulan dan karakteristik sbb: Seluruh unit bisnis perusahaan sepakat dengan sebuah kerangka strategis sistem informasi korporat dan masing masing akan mengembangkan sistem aplikasinya sendiri sendiri dengan berpegang pada kerangka tersebut sebagai acuan bersama agar keseluruhan sistem yang dibangun dapat terintegrasi dan terpadu; Perangkat terkait dengan arsitektur dan spesifikasi data / informasi, aplikasi, perangkat keras, infrastruktur teknologi, kebijakan dan prosedur, beserta berbagai supratstruktur lainnya dikembangkan berdasarkan konsensus dan negosiasi bersama (perwakilan masing-masing unit bisnis); Migrasi Menuju Sistem Desentralisasi Setiap pengambilan keputusan dilakukan secara bersamasama melalui forum resmi seperti rapat pimpinan unit bisnis, dewan perwakilan pengguna, kelompok kerja unit teknologi informasi, dan lain sebagainya; Biasanya di dalam perusahaan akan terbentuk suatu tim spesialis teknologi informasi yang berfungsi sebagai penasehat atau konsultan internal untuk melayani kebutuhan stakeholder dan user yang ada di dalam perusahaan; Arsitektur teknis teknologi informasi akan menggunakan sistem tersebar dan/atau terdistribusi dengan kekuatan maupun spesifikasi yang disesuaikan dengan unit bisnis masing masing; dan lain sebagainya. 13
14 Sentralisasi vs Desentralisasi Dengan mempelajari kedua sistem tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem sentralisasi nampaknya cocok diterapkan di perusahaan yang memiliki budaya informasi technocratic utopianism, sementara sistem desentralisasi sangat tepat untuk perusahaan yang memiliki budaya informasi federalism Sentralisasi vs Desentralisasi Sumber: Information and Organisation,
15 Sistem Hybrid Oleh karena itulah maka sering dipergunakan model gabungan di antara keduanya, yang dikenal dengan istilah hybrid. Dalam model pengelolaan ini, sejumlah proses dan aktivitas pengelolaan teknologi informasi diputuskan untuk dipusatkan (sentralisasi), sementara yang lainnya Menggunakan model tersebar (desentralisasi). Untuk menentukan proses atau aktivitas mana saja yang perlu dipusatkan dan mana yang didistribusikan, perlu dilakukan kajian governance yang lengkap dan menyeluruh Sistem Hybrid Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan kajian dimaksud antara lain sebagai berikut: Jenis informasi yang dibutuhkan dalam konteks proses bisnis organisasi atau perusahaan yang dianut, baik yang bersifat core maupun supporting; Sumber dan karakteristik informasi yang dihasilkan serta dikelola oleh organisasi yang bersangkutan, yang dikaitkan dengan arsitekturnya; Kapabilitas dan topologi jaringan infrastruktur yang dimilii organisasi; 15
16 Sistem Hybrid Portofolio beragam sumber daya aplikasi maupun program yang ada pada teritori organisasi; Kemampuan serta kompetensi kolektif dari individu yang berada dalam divisi terkait dengan sistem dan teknologi informasi; Prinsip-prinsip bisnis dan strategi usaha yang dijadikan panduan bersama dalam menyusun berbagai strategi maupun pendekatan pengelolaan sumber daya organisasi; dan lain sebagainya. Tipe Individu Ada 4 (empat) jenis individu yang dominan dalam pembentukan kultur atau budaya pengelolaan informasi di organisasi, masing-masing: User (pengguna) yang memiliki ciri sebagai pihak pekerja yang menggunakan berbagai aplikasi dan tools untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari; Influencer (pemberi pengaruh) yang senantiasa memastikan adanya aplikasi atau tool untuk mendukung aktivitas pekerjaan berbasis tim atau kelompok kerja; 16
17 Tipe Individu Advocate (penasehat) - yang merupakan pemberi motivasi secara konsisten dan berkesinambungan agar sebanyak mungkin individu di organisasi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempermudah aktivitas pekerjaannya; dan Expert (ahli) - yang memiliki tugas atau pekerjaan utama untuk merancang serta memastikan dipilih dan dipergunakannya teknologi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Tipe Individu Sumber: Information and Organisation,
18 Tipe Individu Idealnya, jika keempat tipe individu dalam organisasi ini digambarkan secara grafis akan membentuk bangunan piramid, dengan jumlah pengguna sebagai tipe terbanyak dan ahli yang paling sedikit. Keempat tipe indidividu ini adalah kekuatan sebuah organisasi dalam membangun budaya atau kultur informasi berbasis teknologi yang diharapkan. Dengan kerjasama keempatnya berdasarkan semangat one for all dan all for one, maka nischaya organisasi dimaksud akan cepat dalam pembentukan kulturnya menuju institusi berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 18
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Strategi Pengelolaan Informasi
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Strategi Pengelolaan Informasi 1 Prinsip Pengelolaan Informasi Terdapat sejumlah prinsip dan paradigma: Struktur mengikuti proses desain atau adopsi terhadap struktur yang akan
Lebih terperinci11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi
Information System Strategic Design 11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Sumber :
Lebih terperinciBab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi
Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan
Lebih terperinciManajemen Organisasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi, oleh Prof. Richardus Eko Indrajit Hak Cipta 2014 pada penulis
Manajemen Organisasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi, oleh Prof. Richardus Eko Indrajit Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax:
Lebih terperinci163021(VI-SK) PERTEMUAN II
TOPIK KHUSUS 163021(VI-SK) PERTEMUAN II Sabtu, 13.00-18.00 (C) Ruang, E-302 Dosen Lie Jasa TOPIK BAHASAN Profesi TIK Prof. Richardus Eko Indrajit indrajit@post.harvard.edu 1 Profesi TIK Menurut Janco inc.
Lebih terperinciFramework Penyusunan Tata Kelola TI
Bab IV Framework Penyusunan Tata Kelola TI Dalam bab ini akan dibahas tahapan-tahapan dalam penyusunan tata kelola TI Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Terdapat beberapa tahapan dalam penyusunan tata kelola
Lebih terperinciE-Government Capacity Check
EKOJI999 Nomor 146, 1 Februari 2013 E-Government Capacity Check oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus
Lebih terperinciKONSEP E-BUSINESS. Ari Setiawan S1-TI-10
KONSEP E-BUSINESS Ari Setiawan 09.11.3270 S1-TI-10 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFROMASI DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Kemajuan di bidang teknologi, komputer dan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau
Lebih terperinciKONSEP TATA KELOLA TI
KONSEP TATA KELOLA TI Pertemuan ke 2 Mata Kuliah Tata Kelola dan Audit Sistem Informasi Diema Hernyka S, M.Kom Konsep IT Governance Outline : Pentingnya Tata Kelola TI Perbedaan Manage dan Govern Definisi
Lebih terperinci2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.
4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1996, tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XII, dan Perusahaan Perseroan
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan
Lebih terperinciBUDAYA MANAJEMEN INFORMASI... 18 Pendahuluan... 18 Model Budaya Informasi... 18 Perusahaan dan Budaya Informasi... 20 Penutup...
Halaman 2 Daftar Isi ORGANISASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI... 5 Pendahuluan... 5 Dua Perspektif Sistem Organisasi... 5 Sociotechnical Perspective... 6 Structuralist Perspective... 7 Pengaruh Peranan Teknologi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan profitability adalah hal yang sangat disukai oleh para investor dan stakeholders perusahaan apapun. Namun kedua hal tersebut dapat menjadi bumerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era desentralisasi, pendidikan ini ditekankan pada kebijakan setiap sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi
Lebih terperinciRANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF
RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang
Lebih terperinciBAB V STRATEGI BISNIS GLOBAL MNC, SISTEM INFORMASI GLOBAL SIM-5 1
BAB V STRATEGI BISNIS GLOBAL MNC, SISTEM INFORMASI GLOBAL SIM-5 1 PERUSAHAAN MULTINASIONAL ATAU MNC ADALAH PERUSAHAAN YANG BEROPERASI MELINTASI BERBAGAI PRODUK, PASAR, BANGSA, DAN BUDAYA. MNC TERDIRI DARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola
BAB I PENDAHULUAN To effectively communicate, we must realize that we are all different in the way we perceive the world and use this understanding as a guide to our communication with others. (Anthony
Lebih terperinciSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-02/MBU/02/2018 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) pada awalnya hanya dimanfaatkan untuk menyelesaikan proses-proses manual yang terjadi pada suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti berita-berita yang sedang marak beredar di televisi saat ini mengenai kurangnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti berita-berita yang sedang marak beredar di televisi saat ini mengenai kurangnya jumlah panen yang dilakukan oleh para petani dalam pemanen bahan baku utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (TI), dalam beberapa dekade terakhir ini telah mencapai kecepatan yang luar biasa. Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciPENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014
PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PT INDOFARMA (Persero) Tbk
KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PT INDOFARMA (Persero) Tbk I. LANDASAN HUKUM 1. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan. Sampai saat ini PT. XYZ masih belum memiliki pendefinisian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Penelitian PT. XYZ adalah sebuah perusahaan dalam bidang jasa fabrikasi sheetmetal. Dimana dalam setiap proses bisnisnya, pengelolaan terhadap data dan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diyakini oleh banyak pihak sebagai salah satu hasil karya cipta teknologi penting yang banyak memberikan manfaat
Lebih terperinciCOBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto
COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto The COBIT 5 Framework COBIT 5 membantu perusahaan menciptakan nilai optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara menyadari manfaat dan mengoptimalkan
Lebih terperinciAUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN
AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN Munirul Ula, Muhammad Sadli Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11
PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.2. Enterprise Arsitektur Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan yang didirikan berdasarkan model dan manajemen holistik TI sebagai kerangka kerja untuk menunjukan penciptaan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Pasal 1 1. Rumah Sakit
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam bisnis telah menjadi sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam bisnis telah menjadi sangat kompetitif. Persaingan yang ada tidak hanya dari domestik, tetapi juga dari negara asing.
Lebih terperinciRESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY
RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TAKE HOME TEST NOMOR 4 CAHYO DWI SULISTIYO
Lebih terperinciKODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.
KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.
Lebih terperinciLAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi
LAMPIRAN Lampiran A. Hasil kuisioner Proses TI PO Menentukan Arsitektur Informasi Responden Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rendahnya penerapan corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertangahan tahun 1997. Hal ini ditandai
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing
Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan sistem informasi di suatu organisasi diperlukan dalam rangka mencapai keungulan kompetitifnya. Melihat persaingan yang begitu
Lebih terperinciManajemen Risiko ISO & ERM. PT Indonesia Power
ISO 31000 & ERM PT Indonesia Power Dokumen ini disusun berdasarkan studi kasus yang ditulis oleh Adrianus Tirta dan didiskusikan pada acara: Roundtable Discussion Some Risk Management Case Studies- Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerjasama dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya. Untuk itu keberadaan
Lebih terperinciTINJAUAN SEBUAH IT MASTER PLAN ( Studi Kasus Master Plan Pemerintah Daerah DKI Jakarta )
TINJAUAN SEBUAH IT MASTER PLAN ( Studi Kasus Master Plan Pemerintah Daerah DKI Jakarta ) Armadyah Amborowati, S.Kom STMIK AMIKOM Yogyakarta armagauthama@yahoo.com Abstraksi Saat ini, penggunaan Teknologi
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu harus siap menghadapi hal tersebut terutama perusahaan-perusahaan di Indoneisa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang di dukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin ketat di setiap Negara, untuk itu
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. merupakan sebagai alat pengontrol dan evaluasi kinerja karyawan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia yang semakin modern dan memasuki era globalisasi terutama dibidang perekonomian, maka setiap perusahaan harus memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Budaya Organisasi Organisasi telah ada sejak ratusan tahun lalu dimuka bumi, tidak ada literatur yang secara jelas menjelaskan asal muasal terjadinya organisasi. Berdasarkan
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.
KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. COM/001/01/1215 Tanggal Efektif 1 Desember 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciPemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika
Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis sebagai akibat dari efek globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku bisnis menemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tuntutan terhadap perubahan strategis manajemen perguruan tinggi yang dipicu oleh globalisasi yang membuat persaingan antar perguruan tinggi menjadi semakin dinamis.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT)
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Dalam mengembangkan blueprint Sistem Informasi penerapan SNP di Sekolah Menengah Atas, keseluruhan proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan.
Lebih terperinciBOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY DAFTAR ISI Hal BAB I. PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Maksud dan Tujuan... 1 3. Referensi... 2 4. Daftar Istilah... 3 BAB II. DEWAN KOMISARIS... 5
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP
PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP (Keputusan Dewan Komisaris No. 07/KEP/DK/2013 tanggal 22 Juli 2013) I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN 1. LATAR BELAKANG Perusahaan Perseroan (Persero)
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK
PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah dinamisme lingkungan bisnis pada era globalisasi sekarang ini membuat persaingan bisnis antar perusahaan dalam mendapatkan pangsa pasar semakin ketat. Banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pupuk sangat penting dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional. Segala cara dilakukan oleh Pemerintah sebagai regulator untuk dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis Page 1
Teknologi Informasi dan Peranan Teknologi Informasi bagi Perusahaan A. Definisi Teknologi Informasi Teknologi Informasi (TI) dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Kata teknologi
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH
BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi di Indonesia saat ini sudah berkembang pesat. TELKOM tidak lagi bermain sendiri, ini dapat dilihat dengan banyaknya kompetitor-kompetitor
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Peran LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan mutu pendidikan LPMP Provinsi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan tupoksinya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :
19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi dimana terjadi kompetisi di bidang ekonomi yang semakin ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO
BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam
Lebih terperinciCV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development
Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT.BISMA PALEMBANG
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT.BISMA PALEMBANG Nurita 1, Yani Ranius 2, Deni Erlansyah 3 Mahasiswa Universitas Bina Darma 1, Dosen Universitas Bina Darma
Lebih terperinciPEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI
PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI Desember 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. PENGERTIAN UMUM... 3 III. MAKSUD DAN TUJUAN... 4 IV. KLASIFIKASI INFORMASI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Salah satunya adalah terjadinya perubahan sistem pemerintahan
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciBab 3. Analisis Sistem yang Berjalan
Bab 3 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank
Lebih terperinciEnterprise and Global Management of Information Technology (Summary)
Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Bagian 1. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis adalah Teknologi
Lebih terperinciTugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM
Tugas Teknologi Komunikasi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI DISHUBKOMINFO KABUPATEN PASER KALTIM Oleh ARDIANSYAH NIM. 8508118070 Produksi Media Informasi Publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prioritas utama dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat publik. Parameter
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang cepat dan efisien merupakan salah satu prioritas utama dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat publik. Parameter kualitas pelayanan
Lebih terperinciPIAGAM DIREKSI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.
PIAGAM DIREKSI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk. 2015 1 BAB I DASAR PEMBENTUKAN 1.1. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, selanjutnya disebut PT SMART Tbk atau Perseroan, sebagai
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Tjondro Indrasutanto Abstrak. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya
Lebih terperinciPiagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )
Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan
Lebih terperinciPT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit
PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit PIAGAM KOMITE AUDIT PT FIRST MEDIA Tbk I Dasar Hukum Penyusunan Piagam Komite Audit berdasarkan: 1. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
29 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Setiap perusahaan atau organisasi memiliki visi dan misi tertentu. PD Pasar Jaya memiliki visi untuk memajukan perusahaan. Sebagai pedoman
Lebih terperinci-2-3. Prinsip Data dan Informasi yang mencakup pedoman bagaimana mengelola dan menjaga data dan informasi. 4. Prinsip Aplikasi yang mencakup pedoman p
TAMBAHAN BERITA NEGARA R.I BPS. TI. Tata Kelola. Prinsip. (Penjelasan Atas Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1202) PENJELASAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR73TAHUN 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah good corporate governance atau dikenal dengan GCG menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Istilah good corporate governance atau dikenal dengan GCG menjadi topik permasalahan yang penting di Indonesia. Sedikitnya terdapat dua faktor yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I
PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah mengharuskan untuk diterapkannya kebijakan otonomi daerah. Meskipun dalam UUD 1945 disebutkan
Lebih terperinciPENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)
PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) Agus Hermanto [9112205310] Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hari Ginardi, M.Kom PROGRAM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang luar biasa hebatnya baik dari sisi perangkat keras, perangkat lunak,
Lebih terperinciKnowledge Management Tools
Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang pernah terjadi di beberapa negara Asia telah menyadarkan kita semua bahwa sesungguhnya yang menjadi penyebab utama dari krisis ekonomi adalah
Lebih terperinciPiagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )
Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinci