Journal of Control and Network Systems
|
|
- Yohanes Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PROTOKOL ON- DEMAND ROUTING PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL AD HOC Rizky Ananto Putri 1) Jusak 2) Anjik Sukmaaji 3) Program Studi/JurusanSistemKomputer STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya KedungBaruk 98 Surabaya, )kiki_ananto@hotmail.com, 2)jusak@stikom.edu, 3)anjik@stikom.edu Abstract: Some of developing countries recently employ network applications that use sensor nodes, Wireless Sensor Networks (WSN) for remote sensing. The latest researchers utilize methods with a network topology that has a fixed position. On the other hand, for remote monitoring network set up wireless networks typically use ad hoc and irregular distributed by its users. A study is needed to create a network system with randomly generated positions. In this work we concern about wireless network that employ On Demand Routing Protocols, i.e. Ad Hoc Ondemand Distance Vector (AODV) and Dynamic Source Routing (DSR). The result of the research shows that for the large topology (10 nodes) with randomly generated positions, AODV has a better performance in terms of the data accuracy based on Packet Loss Ratio (PLR) and the use of bandwidth utilization compared to the DSR. On the other hand, DSR shows a better performance in term of delay. Besides, the result of the research also shows that there are some differences of delay and PLR for the five and ten nodes between wireless Ad Hoc network system and the network that use cable. Those are caused by the different system settings. Keywords: Wireless Sensor Network, On-Demand Routing Protocol, Ad Hoc Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak dapat dijangkau. JSN memiliki sebuah komponen sensing dilengkapi dengan alat proses, alat komunikasi, dan tempat penyimpanan data. Penerapan JSN untuk pemantauan jarak jauh pada area yang tidak dapat dijangkau biasanya menggunakan jaringan Ad Hoc yang jarak jangkauannya lebih luas dibandingkan dengan tipe jaringan lainnya.namun, penerapan JSN tersebut belum digunakan di Indonesia. Kebanyakan peneliti sebelumnya melakukan penelitian terhadap sebuah topologi jaringan yang sudah memiliki posisi yang tetap dan menggunakan kabel seperti yang dilakukan Nofianti, Dwi, dkk Sedangkan, untuk pemantauan jarak jauh dibutuhkan jaringan yang dibentuk tanpa kabel dan disebarkan secara tidak beraturan oleh penggunanya. Oleh karena itu, penulis melakukan sebuah penelitian terhadap topologi jaringan yang dibangkitkan secara random dan menggunakan tipe jaringan wireless. Karena dengan menggunakan tipe jaringan wireless, jarak jangkau pengiriman data antar node lebih luas sehingga dapat digunakan dalam pengimplementasian JSN untuk pemantauan jarak jauh (remote sensing). Untuk melakukan pengiriman data, diperlukan adanya penggunaan protokol routing untuk mengirimkan data atau informasi ke penerima. Ada beberapa tipe protokol routing yang dapat digunakan jaringan Ad Hoc yaitu seperti protokol Ad Hoc On-demand Distance Vector (AODV) dan Dynamic Source Routing (DSR) yang digunakan pada Tugas Akhir (TA) JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 16
2 ini. Kedua protokol tersebut merupakan protokol routing On-demand. AODV merupakan sebuah protokol routing On-Demand yang hanya akan berperan aktif ketika node sumber membutuhkan rute untuk melakukan pengiriman paket data. Sedangkan DSR merupakan protokol dimana node sumber menentukan rute paket yang dikirim berdasarkan informasi rute yang lengkap dari node-node yang berpengaruh untuk pengiriman data ke node tujuan dan memilih rute yang terbaik. Dalam TA ini, penulis melakukan perbandingan unjuk kerja kedua protokol routing berdasarkan parameter-parameter QoS yaitu delay, Packet Loss Ratio (PLR), dan utilisasi bandwidth. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam TA ini dapat dijelaskan melalui blok diagram sebagai berikut : yang dilakukan menggunakan topologi dengan posisi node yang bersifat acak (random), dimana untuk menghasilkan posisi yang acak tersebut menggunakan parameter eksternal berupa nilai seed yang ditentukan untuk masing-masing percobaan. Proses tersebut menghasilkan datadata yang akan digunakan dalam penghitungan parameter delay, PLR, dan utilisasi bandwidth. Hasil penghitungan pada bagian proses akan menghasilkan perbandingan protokol AODV dan DSR pada bagian outputsehingga dapat dilihat protokol yang paling sesuai untuk digunakan pada pengimplementasian JSN Ad Hoc berdasarkan unjuk kerja dari masing-masing protokol. Desain Topologi Simulasi Desain topologi yang digunakan adalah desain topologi yang dibangun secara random yang ditunjukan pada gambar di bawah ini : Gambar 2. Desain Topologi Gambar 1. Diagram Blok Gambar 1.merupakan serangkaian metode yang digunakan dalam penyelesaian TA ini yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian input, proses, dan output. Bagian input terdiri dari data yang digunakan untuk simulasi yaitu berupa data trafik. Data tersebut adalah data TCP. Data TCP tersebut dialirkan dari node sumber menuju node tujuan menggunakan protokol AODV dan DSR. Input data tersebut dibangkitkan secara otomatis oleh NS-2 dan dilakukan secara terpisah dengan topologi yang dibangkitkan secara random. Kemudian pada bagian proses dilakukan konfigurasi jaringan, desain topologi, mengatur skenario simulasi dan parameter eksternal, dan menjalankan simulasi. Simulasi Desain topologi di atas adalah topologi dengan menggunakan 5 buah node. Oleh karena penelitian ini menggunakan 5 dan 10 buah node.node-node yang dibangkitkan secara randomseperti pada Gambar 2. tersebut juga dilakukan pada penerapan 10 buah node. Parameter-parameter Simulasi Pembuatan sistem simulasi menggunakan parameter-parameter sebagai berikut : Tabel 1. Parameter-parameter Simulasi No. Parameter Nilai 1. Channel WirelessChannel 2. Model propagasi Free Space 3. Tipe antarmuka antrian Drop Tail 4. Model antena Omni antenna 5. Tipe protokol routing AODV dan DSR 6. Network Interface WirelessPhy 7. Tipe MAC JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 17
3 8. Tipe Link Layer LL 9. Dimensi topografi 300 x 300 m 10. Waktu simulasi ± 200 detik Parameter Seed Tabel 2. Parameter Seed n AODV DSR 5node 10node 5node 10node Nilai-nilai seed pada tabel di atas berpengaruh pada pembuatan generator nilai random yang akan digunakan pada simulasi. Nilai-nilai tersebut ditentukan berdasarkan range maksimal nilai seed yang berpengaruh pada hasil simulasi sehubungan dengan nilai seed tersebut akan menghasilkan nilai posisi yang masih bisa terjangkau oleh node-node lain ataupun tidak. Nilai seed = 5 adalah nilai maksimal yang dapat dijangkau dengan ukuran topografi yang ditentukan. Membuat Script *.tcl Pembuatan script *.tcl digunakan untuk membangun simulasi. Simulasi dibangun berdasarkan parameter-parameter yang ditentukan sebelumnya dan sesuai kebutuhan sistem yang akan digambarkan pada diagram alur berikut ini : Gambar 3. Diagram Alur Pembuatan Script *.tcl Penghitungan Parameter-parameter QoS Parameter-parameter QoS dihitung berdasarkan rumus-rumus berikut : 1. Delay Delay adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data, terhitung dari saat pengiriman oleh transmitter sampai saat diterima oleh receiver. (1) Dimana : 0 t T Keterangan : T r : Waktu penerimaan paket (detik) T s : Waktu pengiriman paket (detik) T : Waktu simulasi (detik) t : Waktu pengambilan sampel (detik) 2. PLR PLR adalah prosentase banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi ke JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 18
4 tujuan. Paket hilang terjadi ketika satu atau lebih paket data yang melewati suatu jaringan gagal mencapai tujuannya. Besarnya PLR tersebut dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan hasil dalam prosentase. (2) Dimana : 0 t T Keterangan : Pd : Paket yang mengalami drop (paket) Ps : Paket yang dikirim (paket) T : Waktu simulasi (detik) t : Waktu pengambilan sampel (detik) 3. Utilisasi Bandwidth Utilisasi Bandwidth merupakan parameter yang menunjukkan prosentase suatu sumber daya yang digunakan. (3) Keterangan : Bandwidth terpakai : total Bandwidth yang terpakai dari masing-masing percobaan (byte) Bandwidth sistem : 1.2 Mbps (default) Gambar 4.a HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini berupa hasil penghitungan dan analisis dari parameterparameter QoS yang akan digunakan sebagai perbandingan kinerja antara protokol AODV dan DSR. Hasil Penghitungan Parameterparameter QoS Hasil penghitungan parameterparameter tersebut dapat dilihat pada gambargambar grafik di bawah ini : Gambar 4.b Grafik Rata-rata Delay Gambar 4.c JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 19
5 Gambar 4.d Gambar 4.a dan 4.b merupakan hasil dari penghitungan rata-rata delay penerapan protokol AODV. Gambar 4.a merupakan grafik rata-rata delay penerapan algoritma AODV pada 5 buah node dan Gambar 4.b merupakan grafik rata-rata delay penerapan algoritma AODV pada 10 buah node. Rata-rata delay di antara keduanya tidak jauh berbeda yaitu detik untuk 5 buah node dan detik untuk 10 buah node karena protokol yang digunakan sama. Akan tetapi, terdapat rata-rata delay yang lebih besar pada beberapa percobaan. Pada percobaan penerapan protokol AODV pada 10 buah node terdapat lebih banyak percobaan yang memiliki rata-rata delay lebih besar dibanding pada 5 buah node, hal tersebut dikarenakan jumlah node yang besar (10 node) memiliki banyak kemungkinan terdapatnya node perantara node sumber dan node tujuan, sehingga rata-rata delay yang terjadi lebih besar. Gambar 4.c dan 4.d merupakan hasil penghitungan penerapan protokol DSR. Gambar 4.c merupakan grafik rata-rata delay penerapan algoritma DSR pada 5 buah node, dan Gambar 4.d merupakan grafik rata-rata delay penerapan algoritma DSR pada 10 buah node. Seperti grafik pada gambar sebelumnya, karena protokol yang digunakan sama maka rata-rata delay di antara penerapan dsr pada 5 atau 10 buah node tidak jauh berbeda. Akan tetapi, hanya terdapat sedikit percobaan dengan rata-rata delay yang lebih besar dibanding percobaan-percobaan lainnya meski terdapat kemungkinan adanya node perantara, protokol DSR tidak melakukan periodic update seperti protokol AODV. Gambar 5.a Gambar 5.b Gambar 5.c Grafik Rata-rata PLR JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 20
6 Gambar 5.d Gambar 5.a merupakan grafik ratarata PLR penerapan algoritma AODV pada 5 buah node dan Gambar 5.b merupakan grafik rata-rata PLR penerapan algoritma AODV pada 10 buah node. Pada setiap mekanisme pengiriman data yang terjadi akan mengalami adanya paket yang hilang. Dari kedua gambar di atas dari 2 macam skanrio mengalami PLR yang tidak jauh berbeda prosentasenya. Hal tersebut karena selain menggunakan protokol yang sama yaitu AODV, kemungkinan jarak antar node sumber dengan node penerima berdekatan atau posisi node penerima dapat dijangkau oleh node sumber. Namun, tetap terjadi beberapa perbedaan PLR dari kedua skenario tersebut. Seperti yang terlihat pada Gambar 5.a, percobaan ke-25 mengalami prosentase paket hilang yang lebih banyak dibanding dengan 29 percobaan yang lain, karena pada saat tersebut kemungkinan jarak node yang ingin dijangkau oleh node sumber pada percobaan tersebut lebih jauh dibanding pada percobaan-percobaan lainnya. Sedangkan yang terjadi pada percobaan dengan 10 buah node, rata-rata paket yang hilang lebih kecil dibanding dengan 5 buah node tetapi juga tidak jauh berbeda, karena meskipun jarak antar node sumber dengan node tujuan berjauhan, besar kemungkinan dengan jumlah node yang lebih besar banyak node perantara yang dapat digunakan oleh node sumber untuk mengirimkan paket ke node penerima, sehingga memperkecil kemungkinan adanya kehilangan paket dalam jumlah yang besar. Gambar 5.c merupakan grafik rata-rata PLR penerapan algoritma DSR pada 5 buah node dan Gambar 5.d merupakan grafik rata-rata PLR penerapan algoritma DSR pada 10 buah node. Seperti yang terjadi pada penerapan protokol AODV, rata-rata PLR yang terjadi seperti yang terlihat pada Gambar 5.c dan 5.d tidak jauh berbeda. Dari kedua gambar tersebut terlihat kemungkinan terdapat paket yang hilang pada saat pengiriman paket oleh sumber sangat kecil sekali. Dari penerapan protokol DSR pada 2 skenario yang berbeda hanya terdapat 2 percobaan yang mengalami perbedaan rata-rata PLR pada Gambar 5.c dan 1 percobaan yang mengalami perbedaan rata-rata PLR pada Gambar 5.d. Akan tetapi, PLR yang terjadi tidak lebih besar dari percobaan-percobaan yang lain. Hal tersebut dikarenakan jarak antar node sumber dengan node penerima berdekatan dan juga dapat dikarenakan dari penerapan protokol DSR itu sendiri. Grafik Rata-rata Utilisasi Bandwidth Gambar 6.a Gambar 6.b JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 21
7 Gambar 6.c Gambar 6.c merupakan grafik rata-rata utilisasi bandwidth penerapan algoritma DSR pada 5 buah node, dan Gambar 6.d merupakan grafik rata-rata utilisasi bandwidth penerapan algoritma DSR pada 10 buah node. Sama dengan penerapan protokol yang sebelumnya, terlihat bahwa penggunaan sumber daya pada saat komunikasi dan pengiriman data tidak jauh berbeda dan tidak begitu besar pada prosentasenya. Kedua penerapan di atas memiliki prosentase seperti yang tergambar pada grafik karena protokol yang digunakan sama. Selain itu dikarenakan paket yang dikirim berupa data TCP yang berukuran kecil sedangkan bandwidth yang disediakan oleh sistem WirelessPhy cukup besar yaitu 1.2 Mbps (Gong, Shan. 2006). Mekanisme yang dilakukan oleh masing-masing protokol juga berpengaruh pada prosentase penggunaan sumber daya tersebut. Analisis Parameter QoS Adapun hasil perbandingannya adalah sebagai berikut: Gambar 6.d Gambar 6.a merupakan grafik rata-rata utilisasi bandwidth penerapan algoritma AODV pada 5 buah node dan Gambar 6.b merupakan grafik rata-rata utilisasi bandwidth penerapan algoritma AODV pada 10 buah node. Dari Gambar 6.a dan Gambar 6.b terlihat bahwa penggunaan sumber daya pada saat komunikasi dan pengiriman data tidak jauh berbeda dan tidak begitu besar pada prosentasenya. Kedua penerapan di atas memiliki prosentase seperti yang tergambar pada grafik karena protokol yang digunakan sama. Selain itu dikarenakan paket yang dikirim berupa data TCP yang berukuran kecil sedangkan bandwidth yang disediakan oleh sistem WirelessPhy cukup besar yaitu 1.2 Mbps (Gong, Shan. 2006). Mekanisme yang dilakukan oleh masing-masing protokol juga berpengaruh pada prosentase penggunaan sumber daya tersebut. Gambar 7. Hasil Penghitungan Rata-rata Parameter QoS Analisis Delay Gambar 8. Perbandingan Rata-rata Delay Rata-rata delay yang terjadi pada saat menerapkan protokol AODV lebih besar dibanding dengan penerapan protokol DSR. Dimana rata-rata delay dari penerapan protokol JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 22
8 AODV adalah detik untuk 5 buah node dan detik untuk 10 buah node. Sedangkan rata-rata delay dari penerapan protokol DSR adalah detik untuk 5 buah node dan detik untuk 10 buah node. Hal tersebut terjadi karena protokol DSR tidak melakukan periodic update dalam pemeliharaan rutenya karena masing-masing paket yang dikirim sudah memiliki header yang berisi rute-rute yang dilalui. Protokol DSR cenderung memiliki lebih lama delay pada saat pertama kali pengiriman data, karena protokol tersebut memiliki kelemahan dalam melakukan pencarian rute baru. Sedangkan protokol AODV cenderung melakukan periodic update dalam pemeliharaan rute dengan mengirim pemberitahuan-pemberitahuan kepada node tetangganya untuk memastikan ada atau tidaknya perubahan topologi sehingga mengakibatkan delay yang lebih besar daripada DSR. Analisis PLR jumlah node yang digunakan dalam penerapan protokol tersebut maka semakin banyak paket dikirim yang akan hilang sebelum sampai ke tujuan karena memori dari sensor yang terbatas, tetapi jika semakin besar penggunaan jumlah node dalam penerapannya maka akan semakin efektif karena banyak kemungkinan terdapat banyak node perantara sehingga tidak ada penumpukan paket pada salah satu node saja yang menyebabkan adanya paket yang hilang. Sedangkan penerapan protokol DSR akan optimal pada jumlah node yang kecil karena protokol tersebut tidak melakukan banyak mekanisme seperti yang dilakukan oleh protokol AODV, sehingga tidak akan terdapat banyak paket yang hilang. Akan tetapi, semakin besar jumlah node yang digunakan dalam penerapan protokol DSR akan semakin tidak efektif, karena protokol DSR lemah dalam pemeliharaan rute dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pencarian rute baru jika mengalami perubahan topologi, sehingga pada kondisi tersebut paket yang dikirim akan lebih banyak yang didrop atau hilang pada saat komunikasi selama proses pencarian rute baru tersebut. Analisis Utilisasi Bandwith Gambar 9. Perbandingan Rata-rata PLR Rata-rata PLR yang terjadi pada saat menerapkan protokol AODV pada 5 buah node lebih besar yaitu % dibanding dengan penerapan protokol DSR pada 5 buah node yaitu %. Sedangkan rata-rata PLR dari penerapan protokol AODV pada 10 buah node lebih kecil yaitu % dibanding dengan penerapan DSR yaitu %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar penggunaan jumlah node, lebih efektif keakuratan datanya jika menerapkan protokol AODV daripada DSR dan sebaliknya. Hal tersebut terjadi karena protokol AODV cenderung melakukan mekanisme komunikasi berupa pengiriman-pengiriman pesan pemberitahuan secara periodik dalam pemeliharaan node, sehingga semakin kecil Gambar 10. Perbandingan Rata-rata Utilisasi Bandwidth Rata-rata utitlisasi bandwidth yang digunakan pada saat menerapkan protokol AODV lebih kecil daripada menerapkan protokol DSR. Rata-rata sumber daya yang dihabiskan saat menerapkan protokol AODV yaitu sebesar % untuk 5 buah node dan sebesar % untuk 10 buah node dari sumber daya yang disediakan oleh sistem. Sedangkan pada penerapan protokol DSR ratarata menghabiskan sumber daya % JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 23
9 untuk 5 buah node dan sebesar % untuk 10 buah node. Hal tersebut terjadi karena protokol AODV cenderung mengabaikan RREQ dari sumber node yang berbeda jika sudah mendapatkan RREQ dari node yang pertama kali menjawab pada saat pencarian rute (Nofianti, Dwi, dkk. 2011) dan peran aktif protokol AODV terjadi pada saat adanya proses komunikasi jaringan Ad Hoc saat tidak ditemukannya rute untuk mengirimkan paket data, jadi jika rute yang digunakan untuk mengirim paket sudah tersedia dan valid maka penggunaan protokol AODV tidak dijalankan sehingga sangat menguntungkan karena tidak menghabiskan lebih banyak sumber daya dalam penerapannya. Sedangkan penerapan protokol DSR selalu menanggapi semua RREQ yang datang pada saat pencarian rute sehingga akan menghabiskan lebih banyak sumber daya daripada penerapan protokol AODV. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Jaringan sistem komunikasi Ad Hoc pada JSN dengan menggunakan protokol AODV dan DSR berhasil dibuat dan sistem dapat berjalan dengan baik, jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi dan dapat mengirimkan data ke tujuan yang diinginkan. 2. Perbandingan unjuk kerja kedua protokol routing tersebut pada JSN Ad Hoc berdasarkan parameter delay, PLR, dan utilisasi bandwidth menghasilkan analisis sebagai berikut : a. Delay : rata-rata delay dari penerapan protokol AODV untuk 5 buah node lebih kecil yaitu sebesar detik daripada untuk 10 buah node yaitu sebesar detik. Sedangkan rata-rata delay dari penerapan protokol DSR untuk 5 buah node lebih besar yaitu sebesar detik daripada untuk 10 buah node yaitu sebesar detik. Hal tersebut dikarenakan protokol DSR tidak melakukan periodic update. b. PLR : rata-rata PLR yang terjadi pada saat menerapkan protokol AODV pada 5 buah node lebih besar yaitu sebesar % dibanding dengan penerapannya pada 10 buah node yaitu sebesar %. Sedangkan untuk penerapan protokol DSR pada 5 buah node lebih kecil yaitu sebesar % dibandingkan dengan penerapannya pada 10 buah node yaitu sebesar %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar penggunaan jumlah node, lebih efektif keakuratan datanya jika menerapkan protokol AODV daripada DSR dan sebaliknya. c. Utilisasi bandwidth : rata-rata utitlisasi bandwidth yang digunakan pada saat menerapkan protokol AODV lebih kecil daripada menerapkan protokol DSR. Rata-rata sumber daya yang dihabiskan saat menerapkan protokol AODV yaitu sebesar % untuk 5 buah node dan sebesar % untuk 10 buah node dari sumber daya yang disediakan oleh sistem. Sedangkan pada penerapan protokol DSR rata-rata menghabiskan sumber daya % untuk 5 buah node dan sebesar % untuk 10 buah node. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan protocol AODV lebih hemat sumber daya. 3. Pada penerapan posisi node yang sudah ditentukan (tidak random) memiliki pola delay dan PLR yang relatif sama dengan penerapan posisi node secara acak (random) sesuai dengan penerapan protokol masingmasing. DAFTAR PUSTAKA Anjik, Rianto Jaringan Komputer, Konsep Dasar Pengembangan Jaringan & Keamanan Jaringan. Andi : Yogyakarta. Dargie, Waltenegus & Poellabauer, Christian Fundamentals of Wireless Sensor Networks. New York : A John Wiley & Sons Ltd. Dra. Martiningtyas, Nining M.MT Teori, Soal dan Pembahasan Statistika. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Gong, Shan Quality of Service Aware Routing Protocol for Mobile Ad Hoc Network. (Online). ( diakses 20 Maret 2013). Heinzelman, Wendi, Chandrakasan, Anantha dkk Energy-Efficient Communication Protocol for Wireless JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 24
10 Microsensor Networks. (Online). ( diakses 1 Februari 2013). Jonathan, P., Hermawan, D., dkk Network Traffic Management, Quality of Service (QoS), Congestion Control dan Frame Relay. Universitas Gunadarma. Jusak Diktat Kuliah : Desain Unjuk Kerja Jaringan. Surabaya : STIKOM. Nofianti, Dwi, dkk Simulasi Kinerja WPAN (ZIGBEE) dengan Algoritma Routing AODV dan DSR. (Online). ( diakses 10 Januari 2013). Pambudi, Dicky R Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing dan Zone Routing pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth. (Online). ( diakses 10 Januari 2013). Puspita, Stephanie Arief Pegasis Algorithm Analysis on Wireless Sensor Network. Bandung. Rifiani, Vina dan Hadi, M. Zen S., dkk Analisa Perbandingan Metode Routing Distance Vector dan Link State pada Jaringan Packet. (Online). ( diakses 1 Februari 2013). Walpole, Ronald E., Raymond H Myers Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan Edisi ke-4, Alih Bahasa : RK Sembiring. Bandung: ITB. Welzl, Michael. The ns-2 Network Simulator. Austria : Institute of Computer Science University of Innsbruck ( Wirawan, Andi B. dan Indarto, Eka Mudah Membangun Simulasi dengan Network Simulator-2. Yogyakarta : ANDI. JCONES Vol. 2, No. 1 (2013) Hal: 25
BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) adalah sebuah teknologi interdisipliner yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. Secara umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 4, No. 1 (215) 1-15 Journal of Control and Network Systems SitusJurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERBANDINGAN PROTOCOL ROUTING AD HOC UNTUK JARINGAN BERSKALA BESAR
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI. routing, dan pengujian terhadap parameter-parameter QoS, serta hasil analisis
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap simulasi yang telah selesai dibuat. Pengujian tersebut dimulai dari pengujian protokol routing, dan pengujian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kecelakaan pada kendaaraan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya [1]. Bahkan banyak orang terluka dan korban mati terjadi di jalan raya diakibatkan oleh
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET
ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN ULUAN
ULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia untuk melakukan komunikasi semakin besar dari waktu ke waktu. Saat ini, komunikasi bergerak menjadi kebutuhan komunikasi yang sudah tidak
Lebih terperinciStudi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2)
A652 Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2) Bima Bahteradi Putra dan Radityo Anggoro Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1-1. Hybrid Ad Hoc Wireless Topology
1.1 Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Jaringan hybrid wireless ad hoc adalah gabungan antara jaringan infrastruktur dengan MANET yang memungkinkan adanya node yang bergerak bebas/mobile yang dapat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK MANET (Mobile Ad Hoc Network) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa mobile node yang saling menghubungkan antar mobile node. Jaringan MANET merupakan jaringan yang bergerak atau
Lebih terperinciANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES
ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES Kamal Syarif 2208100642 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno R, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL
IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL Oleh : Angga Galuh Pradana 2204 100 005 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA NIP : 1963 1109 1989 0310
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan layanan multimedia saat ini telah digunakan secara meluas dalam berbagai tujuan. Karena perkembangannya yang pesat, maka diperlukan suatu aturan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD-HOC
ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD-HOC SONY CANDRA D. NRP 5104 100 008 Dosen Pembimbing Ir. Muchammad Husni, M.Kom. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA Fakultas Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer membantu semua aspek kehidupan manusia. Contoh nyata dari kemajuan teknologi komputer adalah perkembangan teknologi nirkabel (wireless)
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 3, No. 1 (2014) 78-85 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL TCP VEGAS DAN UDP DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. mencari informasi yang berkaitan dengan data-data yang dibutuhkan untuk
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam TA ini dilakukan dengan cara mencari informasi yang berkaitan dengan data-data yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Conference merupakan pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam jarak jauh atau lokasi yang berbeda. Confrerence menggunakan telekomunikasi audio dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Proses Simulasi. Analisis Hasil. Gambar 11 Metode penelitian.
unicast, multicast, atau anycast yang oleh sumber diberi label sebagai traffic flow (RFC-3697 2004). Hop Count: banyaknya node yang harus dilewati oleh suatu paket dari node asal ke node tujuan (Altman
Lebih terperinciImplementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel
Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Angga Galuh Pradana 2204100005 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus
Lebih terperinciSimulasi dan Pengkajian Performa Vehicular Ad Hoc Network
Simulasi dan Pengkajian Performa Vehicular Ad Hoc Network Aletheia Anggelia Tonoro 1, Hartanto Kusuma Wardana 2, Saptadi Nugroho 3 Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI PROTOKOL ROUTING AODV DAN DSDV PADA WIRELESS SENSOR NETWORK
ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI PROTOKOL ROUTING DAN PADA WIRELESS SENSOR NETWORK COMPARATIVE ANALYSIS OF AND ROUTING PROTOCOLS PERFORMANCE ON WIRELESS SENSOR NETWORK Justisia Satiti 1, Indrarini Dyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, orang-orang ingin berkomunikasi data/informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh teknologi jaringan
Lebih terperinciEvaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed
Evaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed Eri Sugiantoro Laboratory for Telecommunication Networks Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111 Tel
Lebih terperinciMetode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor
Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor M. Mufid Mas Udi 2205100010 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 126-135 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS UDARA MENGGUNAKAN WIRELESS SENSOR
Lebih terperinciPENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV
PENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV Sunario Megawan STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya pada teknologi jaringan saat ini sangatlah pesat terutama dari sisi jangkauan, kemudahan akses dan penggunaaannya. Penggunaan jaringan
Lebih terperinciProtokol Routing Power Efficient Gathering in Sensor Information Systems pada Wireless Sensor Network
Kevin Anggana, Veronica Windha Mahyastuty, Protokol Routing Power Efficient 51 Protokol Routing Power Efficient Gathering in Sensor Information Systems pada Wireless Sensor Network Kevin Anggana 1, Veronica
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISA MANAJEMEN KONSUMSI DAYA PADA WSN UNTUK SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR (SMKS) JEMBATAN
DESAIN DAN ANALISA MANAJEMEN KONSUMSI DAYA PADA WSN UNTUK SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR (SMKS) JEMBATAN Faridatun Nadziroh 1, Eko Setijadi 2 dan Wirawan 3 1 Program Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi wireless yang semakin pesat beberapa tahun belakangan ini menyebabkan mendorong berkembangnya perangkat-perangkat telekomunikasi yang berbasis
Lebih terperinciBab 3 Parameter Simulasi
Bab 3 Parameter Simulasi 3.1 Parameter Simulasi Simulasi yang dilakukan pada penelitian ini memakai varian jaringan wireless mesh yaitu client mesh. Dalam hal ini akan digunakan client mesh dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi berkembang dengan pesatnya, kebutuhan masyarakat akan komunikasi dan mengakses informasi pun semakin mudah. Perangkat mobile
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad hoc Network (VANET) termasuk dalam jaringan komunikasi nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan dasar VANET adalah untuk
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD HOC
ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD HOC Sony Candra Dirganto, Ir. Muchammad Husni, M.Kom # Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perkembangan teknologi dimulai dari teknologi bersifat tetap dan sekarang mulai bergeser menuju teknologi bersifat mobile. Untuk teknologi mobile tidak terlepas
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol., No. () - Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL DAN PROTOCOL. PADA SIMULASI JARINGAN KOMUNIKASI
Lebih terperinciOptimasi Cross Layer Untuk Protokol Dynamic Source Routing Pada Komunikasi Antar Kendaraan Berbasis Vehicular Ad-Hoc Networks (VANETs)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (217) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-464 Optimasi Cross Layer Untuk Protokol Dynamic Source Routing Pada Komunikasi Antar Kendaraan Berbasis Vehicular Ad-Hoc Networks
Lebih terperinciPembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth
Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Oleh : DICKY RACHMAD PAMBUDI Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA LATAR BELAKANG
Lebih terperinciANALISIS KINERJA POLA-POLA TRAFIK PADA BEBERAPA PROTOKOL ROUTING DALAM JARINGAN MANET
ANALISIS KINERJA POLA-POLA TRAFIK PADA BEBERAPA PROTOKOL ROUTING DALAM JARINGAN MANET Didik Imawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Januari 29
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Jaringan VANET dengan Model Propagasi Free Space dan Two Ray Ground Pada Routing AODV TUGAS AKHIR
Analisis Kinerja Jaringan VANET dengan Model Propagasi Free Space dan Two Ray Ground Pada Routing AODV TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Dynamic Routing dan Greedy Routing Pada Pengiriman Data Jaringan Sensor Nirkabel
Studi Perbandingan antara Dynamic Routing dan Greedy Routing Pada Pengiriman Data Jaringan Sensor Nirkabel Dani Priambodo 2207 100 538 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad-hoc Network (VANET) merupakan perkembangan dari Mobile Adhoc Network (MANET). Perbedaan utama antara kedua sistem tersebut dimana VANET adalah jaringan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH
ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH Bayu Nugroho, Noor Akhmad Setiawan, dan Silmi Fauziati Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciAnalisa Kinerja Ad-Hoc On Demand Distance Vector (AODV) Pada Komunikasi VMeS
Analisa Kinerja Ad-Hoc On Demand Distance Vector (AODV) Pada Komunikasi VMeS Kamal Syarif 1, Achmad Affandi 1, Djoko Suprajitno R 1 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro-Institut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. besar node sensor yang tersebar di suatu area. Dewasa ini perkembangan JSN
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) JSN adalah suatu infrastruktur jaringan nirkabel yang terdiri dari sejumlah besar node sensor yang tersebar di suatu area. Dewasa ini
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ZIGBEE ( ) PADA GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2
ANALISIS KINERJA ZIGBEE ( 802.15.4 ) PADA GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 Widya Ningtiyas *), Sukiswo, Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof.
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI DYNAMIC SOURCE ROUTING (DSR) PADA WIRELESS AD HOC NETWORK
ANALISA PERFORMANSI DYNAMIC SOURCE ROUTING (DSR) PADA WIRELESS AD HOC NETWORK Didik Purwanto 1, Dr.Rendy Munadi, Ir, MT. 2, Yudha Purwanto,S.T. 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Lebih terperinciMetode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor
Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor Oleh : M. Mufid Mas Udi 2205100010 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan,DEA 196311901989031011 Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya 2010 Latar
Lebih terperinciImplementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (217) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-49 Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami Hasbi As Shiddi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Nirkabel Jaringan nirkabel atau dikenal dengan jaringan wireless adalah jaringan komunikasi yang tidak memerlukan kabel sebagai media transmisinya. Pada jaringan nirkabel
Lebih terperinciPROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA
SIMULASI DAN EVALUASI PROTOKOL ROUTING AODV,AOMDV, DAN OLSR PADA VEHICULAR AD HOC NETWORK (VANET) MENGGUNAKAN NS2 DAN SUMO DI SEKITAR JALAN HR RASUNA SAID JAKARTA TUGAS AKHIR Syahrul Hidayat NIM: 1102001027
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab pertama ini penulis menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah dari penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian, metodologi yang dipakai dalam melakukan
Lebih terperinciDESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN ABSTRAK
DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN Evy Nur Amalina 1, Eko Setijadi 2, Suwadi 3 1 Program Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur komunikasi data nirkabel diperlukan agar perangkat bergerak nirkabel (wireless mobile device) dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Pada beberapa
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL ROUTING AD HOC DENGAN ALGHORITMA PROTOKOL AODV (AD HOC ON DEMAND DISTANCE VEKTOR ) MENGGUNAKAN PROGRAM NETWORK SIMULATOR (NS2)
IMPLEMENTASI MODEL ROUTING AD HOC DENGAN ALGHORITMA PROTOKOL AODV (AD HOC ON DEMAND DISTANCE VEKTOR ) MENGGUNAKAN PROGRAM NETWORK SIMULATOR (NS2) Abdul Kadir, ST Program Studi Teknik Komputer AMIK INTeL
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan
BAB 3 ANALISIS 3.1 Pendahuluan Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan menggunakan teknologi Mobile Ad Hoc Network. Simulasi akan dilakukan berdasarkan beberapa skenario
Lebih terperinciKata kunci : WSN, Non-Mobile, Mobile, Delay, PDR, Throughput
Evaluasi Kinerja Model Komunikasi Data Wireless Sensor Network Non-Mobile dan Mobile Terdistribusi Fixed Hafsah Nirwana ), Muh.Tola ), N Harun ), M.Bakri M ), Zahir Zainuddin ), Muh.Ahyar ) ) Mahasiswa
Lebih terperinciImplementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami
A396 Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami Hasbi As Shiddi Qi, Radityo Anggoro, Muchammad Husni Departemen Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciAS IR O R U O TI U N TI G P AD
Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah sekumpulan wireless mobile yang terhubung satu sama lain secara dinamis tanpa membutuhkan infrastruktur jaringan yang tetap (Corson
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS VIDEO CONFERENCE PADA MOBILE AD-HOC NETWORK (MANET) MENGGUNAKAN PROTOKOL MAODV LEMBAR JUDUL SKRIPSI
ANALISIS KUALITAS VIDEO CONFERENCE PADA MOBILE AD-HOC NETWORK (MANET) MENGGUNAKAN PROTOKOL MAODV LEMBAR JUDUL SKRIPSI A.A. MADE AGUNG ISTRI ISWARI NIM. 1108605047 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam QoS terdapat salah satu mekanisme yang dapat menjamin kualitas layanan dalam jaringan yang disebut dengan Differentiated Service. DiffServ tidak memperhatikan
Lebih terperinciANALISA KINERJA MANET (Mobile Ad Hoc Network) PADA LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN RESOLUSI YANG BERBEDA
ANALISA KINERJA MANET (Mobile Ad Hoc Network) PADA LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN RESOLUSI YANG BERBEDA I Gede Nengah Semara Putra 1, I GAK. Diafari Djuni H 2, Pande Ketut Sudiarta 3 Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Reactive Routing Protocol dalam Mobile Ad-Hoc Network (MANET) Menggunakan NS-2 (Network Simulator)
JNTETI, Vol. 1, No. 1, Mei 212 1 Analisis Kinerja Reactive Routing Protocol dalam Mobile Ad-Hoc Network (MANET) Menggunakan NS-2 (Network Simulator) Olivia Kembuan 1, Widyawan 2, Sri Suning Kusumawardani
Lebih terperinciKINERJA ROUTING AODV DAN AOMDV PADA JARINGAN WPAN ZIGBEE DENGAN TOPOLOGO MESH
KINERJA ROUTING AODV DAN AOMDV PADA JARINGAN WPAN 802.15.4 ZIGBEE DENGAN TOPOLOGO MESH Hanitya Triantono Widya Putra *), Sukiswo, and Imam Santoso Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.
Lebih terperinciANALISIS MDART PADA MANET MENGGUNAKAN NS-2
ANALISIS MDART PADA MANET MENGGUNAKAN NS-2 Fitra Pandu Adityas*), Sukiswo, Ajub Ajulian Zahra. Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof Sudharto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH DEVICE TERHADAP PERFORMANSI STANDAR ZIGBEE PADA WSN UNTUK APLIKASI SMART BUILDING
ANALISIS PENGARUH JUMLAH DEVICE TERHADAP PERFORMANSI STANDAR ZIGBEE PADA WSN UNTUK APLIKASI SMART BUILDING Astiti, N.M.E.P. 1, Diafari, I.G.A.K 2, Indra Er, N. 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 4, No. (5) 9-5 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS QOS PADA UNTUK TRAFIK DATA BURSTY Faysal Afdhor Rinzani
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Protokol Routing Ad Hoc On-Demand Multipath Distance Vector (AOMDV) Pada Mobile Ad Hoc Network. Tugas Akhir
Analisis Kinerja Protokol Routing Ad Hoc On-Demand Multipath Distance Vector (AOMDV) Pada Mobile Ad Hoc Network Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... ix. INTISARI... x. DAFTAR ISI... xi. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi ABSTRACT... ix INTISARI... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciJURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 4, NO. 1, MARET 2013: 5-10
JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 4, NO. 1, MARET 213: 5-1 Analisis Perbandingan Kinerja Protokol Dynamic Source Routing dan Ad hoc On-demand Distance Vector pada Mobile Ad Hoc Network untuk Sistem Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi
Lebih terperinciANALISA KINERJA MODE GATEWAY PROTOKOL ROUTING AODV-UU PADA JARINGAN AD HOC HIBRIDA FUAD ZULFIAN
ANALISA KINERJA MODE GATEWAY PROTOKOL ROUTING AODV-UU PADA JARINGAN AD HOC HIBRIDA FUAD ZULFIAN 41508110211 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang JSN merupakan jaringan sistem pemantauan objek yang tersebar dalam cakupan area tertentu, dimana kondisi lingkungan tidak mendukung adanya transmisi data secara langsung
Lebih terperinciStudi Perbandingan Kinerja Model Transmisi TwoRayGround dan Nakagami pada OLSR di Lingkungan MANET Menggunakan NS-2
A566 Studi Perbandingan Kinerja Model Transmisi TwoRayGround dan Nakagami pada OLSR di Lingkungan MANET Menggunakan NS-2 Dhiya an Sabila Ramadhani, Radityo Anggoro Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciKINERJA ROUTING FISHEYE STATE ROUTING (FSR) PADA JARINGAN WPAN (ZIGBEE) TOPOLOGI MESH
KINERJA ROUTING FISHEYE STATE ROUTING (FSR) PADA JARINGAN WPAN 802.15.4 (ZIGBEE) TOPOLOGI MESH Sabri Alimi *), Sukiswo, and Imam Santoso Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol., No. (4) - Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DATA INTERNET: APLIKASI WEB VIDEO STREAMING El isa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset dan inovasi dalam teknologi telekomunikasi menyediakan layanan yang beraneka ragam, memiliki kapasitas tinggi sesuai kebutuhan yang berkembang, mudah diakses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wibling et al. (2004) menyatakan bahwa Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah jaringan komputer bersifat spontan, yang berkomunikasi melalui suatu media nirkabel. Setiap
Lebih terperinciRancangan Mobile Ad-Hoc Networks untuk Solusi Jaringan Komunikasi Antar Armada Bergerak menggunakan Simulasi NS
Rancangan Mobile Ad-Hoc Networks untuk Solusi Jaringan Komunikasi Antar Armada Bergerak menggunakan Simulasi NS Widya Cahyadi cahyadi@unej.ac.id Universitas Jember Abstrak Dalam makalah ini diusulkan sebuah
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi VoIP Pada Topologi Jaringan Mesh
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 960-970 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi
Lebih terperinciJurnal Ilmiah INOVASI, Vol.13 No.1, Hal , Januari-April 2013, ISSN
PERBANDINGAN KINERJA PROTOKOL MULTIPATH AOMDV DAN S-AMDV YANG DIPENGARUHI NILAI PAUSE TIME DAN KECEPATAN PERGERAKAN Oleh : ELLY ANTIKA *) ABSTRAK Protokol routing AOMDV merupakan protokol routing yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Pengaruh pencemaran udara secara langsung dapat
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Performasi Protokol Routing AODV Dan DSR Pada Mobile Ad-Hoc Network (MANET)
Analisis Perbandingan Performasi Protokol Routing AODV Dan DSR Pada Mobile Ad-Hoc Network (MANET) Sarah Devi Anggraini 1, Kukuh Nugroho 2*), Eko Fajar Cahyadi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Telekomounikasi, Sekolah
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA ZONE ROUTING PROTOCOL PADA MOBILE AD-HOC NETWORK
Jeffrey Anthoni, Veronica W. Mahyastuty, Evaluasi Kinerja Zone Routing Protocol 1 EVALUASI KINERJA ZONE ROUTING PROTOCOL PADA MOBILE AD-HOC NETWORK Jeffrey Anthoni 1, Veronica Windha Mahyastuty 2 Program
Lebih terperinciKINERJA ROUTING FISHEYE STATE ROUTING (FSR) PADA JARINGAN WPAN (ZIGBEE) TOPOLOGI MESH
KINERJA ROUTING FISHEYE STATE ROUTING (FSR) PADA JARINGAN WPAN 802.15.4 (ZIGBEE) TOPOLOGI MESH Sabri Alimi *), Sukiswo, Imam Santoso Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI 4.1 Implementasi Simulasi Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam program yang harus diperhatikan, antara lain : 1. sizemobile
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 3, No. 1 (2014) 86-93 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL UDP DENGAN DCCP MENGGUNAKAN DATA
Lebih terperinciGambar 3.1 Alur Penelitian
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alur Penelitian Untuk mencapai tujuan dari penelitian, perancangan alur penelitian dilakukan sesuai alur pada Gambar 3.1. Perancangan terlebih dahulu melakukan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI
BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 5.1 Implementasi Simulasi Kinerja jaringan Adhoc sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat pengiriman data
Lebih terperinciPerancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP
Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.2 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Juli - Desember 2014 Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP DWI ARYANTA, BAYU AGUNG
Lebih terperinciBAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada
BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan
Lebih terperinci