PEMODELAN TINGKAT AKTIVITAS SESAR CIMANDIRI BERDASARKAN DATA DEFORMASI PERMUKAAN
|
|
- Deddy Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMODELAN TINGKAT AKTIVITAS SESAR CIMANDIRI BERDASARKAN DATA DEFORMASI PERMUKAAN TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh : Aris Phyrus Honggorahardjo Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009
2 LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana PEMODELAN TINGKAT AKTIVITAS SESAR CIMANDIRI BERDASARKAN DATA DEFORMASI PERMUKAAN Adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan sebelumnya baik sebagian ataupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain baik di ITB maupun institusi pendidikan lainnya. Bandung, September 2009 Penulis Aris Phyrus Honggorahardjo NIM Diperiksa dan disetujui oleh : Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. Ir. Irwan Meilano, M.Sc Ir. Dina Anggreni Sarsito, M.T. NIP NIP Disahkan oleh : Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Ketua, Dr. Ir. Eka Djunarsjah, M.T. NIP
3 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada: 1. Papah dan Mamah di rumah yang selalu mendukung, memberi semangat dalam segala kondisi. 2. Tika, Kristiawan, dan Ari kakak-kakaku, terima kasih dan dukungannya dalam memberi semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Pak Irwan Meilano dan Bu Dina Anggreni Sarsito, selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak sekali memberikan bantuan, saran dan kritik yang membangun bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Pak Bambang Subekti dan Pak Heri Andreas. atas kesediannya untuk menjadi dosen penguji di persidangan. 5. Pak Eka Djurnasjah, selaku Ketua Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung. 6. Pak Hasanuddin Z. Abidin, selaku Ketua Kelompok Keahlian Geodesi Institut Teknologi Bandung. 7. Bu S. Hendriatiningsih, selaku Dosen Wali. Terima kasih atas bimbingan, dukungan dan perhatiannya selama penulis belajar di ITB. 8. Semua koordinator, surveyor dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan survei cimandiri tahun 2006, 2007, 2008 dan Seluruh Dosen Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Terima kasih atas bimbingannya pada penulis selama kuliah di Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. 10. Seluruh Dosen, staf dan karyawan ITB yang telah banyak membantu penulis selama kuliah di ITB. 11. Seluruh Staf tata usaha, perpustakaan dan karyawan Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. yang telah banyak membantu penulis selama kuliah di ITB. 12. Teman-teman penghuni laboratorium geodesi yang bersama-sama belajar dan mengerjakan tugas akhir. Agung Buds, Irham, Bagja, Eful, Pandu, Ade, Silvia, Rezi, dan Pesik. ii
4 13. Teman-teman angkatan 2005 yang bersama-sama belajar dan bermain selama penulis kuliah di ITB. 14. Teman-teman Ikatan Mahasiswa Geodesi semuanya, terima kasih atas dukungan, perhatiannya. Teruslah kompak sampai kapanpun. 15. Teman-teman angkatan 2002, 2003, 2004, 2006 dan 2007 yang bersama-sama belajar dan bermain selama penulis kuliah di ITB. 16. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu pembuatan Tugas Akhir ini. iii
5 ABSTRAK Sesar Cimandiri adalah sesar aktif yang berada di daerah Sukabumi Selatan, yang memanjang dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur sampai Padalarang. Sesar Cimandiri terbentuk akibat adanya gaya tekan yang timbul dari proses subduksi lempeng samudera Indoaustralia ke bawah lempeng benua Erasia di selatan Pulau Jawa. Sesar Cimandiri terletak pada kawasan yang relatif padat penduduk sehingga bila terjadi gempa akan menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang besar, sehingga tingkat aktivitas sesar Cimandiri perlu dipantau, agar dapat dilakukan antisipasi dan mitigasi terhadap bencana gempa yang akan terjadi. Untuk keperluan tersebut dilakukan pengukuran GPS dengan metode penentuan posisi statik geodetik (penentuan posisi differensial) tipe episodik sebanyak empat kali, yaitu pada 1-4 Desember 2006, Agustus 2007, 8-12 Agustus 2008 dan Juli Survei GPS dilaksanakan menggunakan sejumlah receiver GPS tipe geodetik dua frekuensi dan pengolahan datanya menggunakan perangkat lunak ilmiah Bernese 5.0, selanjutnya dilakukan perhitungan vektor pergeseran, nilai parameter regangan dan pembuatan model tingkat aktivitas. Berdasarkan hasil pengolahan data memberikan kesimpulan bahwa sesar Cimandiri merupakan sesar geser mengiri dan kawasan zona sesar Cimandiri dan sekitarnya bergerak dengan kecepatan 1 hingga 20 mm/tahun, besarnya regangan berkisar 0,1 hingga 4 mikrostrain yang bervariasi secara spasial dan tingkat akumulasi pergeseran sebesar 10 mm/tahun. iv
6 ABSTRACT Cimandiri Fault is an active fault in Southern Sukabumi, which runs in the direction from Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur and Padalarang. Cimandiri Fault is formed because pushing force from subduction Australian oceanic plate to the bottom of Eurasian continent plate in the south of Java Island. Cimandiri Fault located in relatively high population area, if earthquake occur, it will cause loss and a lot of damage, so activity level of Cimandiri Fault is needed to be monitoring for anticipation and mitigation for incoming earthquake. For that purpose, GPS measurement is done using episodic static geodetic positioning (differential positioning) method four times, at 1-4 December 2006, August 2007, 8-12 August 2008 and July GPS survey is done using several dual frequency GPS receiver and the data is processed using Bernese Scientific Software ver. 5.0, and then calculating deformation vector, extensions parameter point and creating activity level model. Based on data processing result gives conclusion that Cimandiri Fault is Left-Lateral Strike- Slip Fault and Cimandiri Fault zone and surrounding move with the rates vary spatially between 1 to 20 mm/year, extension point is 0.1 to 4 microstrain and deformation accumulation level is 10 mm/year. v
7 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Penolong atas berkat, rahmat, dan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir yang berjudul PEMODELAN TINGKAT AKTIVITAS SESAR CIMANDIRI BERDASARKAN DATA DEFORMASI PERMUKAAN. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada program studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung. Tugas Akhir ini mengkaji tentang deformasi akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri dan pemodelan tingkat aktivitasnya yang dipantau menggunakan teknologi GPS. Tidak lupa penulis sampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya bagi pihak-pihak yang telah sangat berjasa membantu penulis, diantaranya adalah : 1. Dr. Ir. Irwan Meilano, M.Sc. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan, saran dan kritik yang membangun bagi penulis. 2. Ir. Dina Anggreni Sarsito, MT. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bantuan, saran dan kritik yang membangun bagi penulis. 3. Ir. Bambang Subekti, MT dan Ir. Heri Andreas, MT. atas kesediannya untuk menjadi dosen penguji di persidangan. 4. Seluruh staf dosen pengajar di Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika atas beribu ilmu yang sangat bermanfaat, semoga menjadi amal yang tidak akan pernah terputus sampai akhir dunia. 5. Seluruh staf Tata Usaha dan Perpusatakaan Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika. Semoga penulisan tugas akhir ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan umumnya bagi khalayak luas. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis meminta maaf dan bersedia menerima saran dan kritik dari berbagai pihak. Bandung, September 2009 Aris Phyrus Honggorahardjo i
8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i UCAPAN TERIMA KASIH ii ABSTRAK iv ABSTRACT v DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR TABEL x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Pembahasan Kemanfaatan Metodologi Penelitian Sistematika Penulisan 5 BAB II DASAR TEORI 2.1. Tektonik Lempeng Sesar Deformasi Metode Analisis Deformasi Analisis Geometrik Teori Elastisitas Regangan (Strain) Translasi dan Rotasi Penentuan Parameter Deformasi Global Positioning System Kesalahan dan Bias Ketelitian Posisi Metode Penentuan Posisi Euler Pole 26 vi
9 BAB III PENGOLAHAN DATA GUNA PEMBUATAN MODEL TINGKAT AKTIVITAS SESAR CIMANDIRI 3.1. Pengamatan Data Pengolahan Data Pengolahan Data GPS Dengan Software Bernese Hasil Pengolahan Data GPS Dengan Software Bernese Transformasi Koordinat Geosentrik ke Koordinat Toposentrik Penentuan Vektor Pergeseran Pertahun Perhitungan Parameter Regangan Dan Rotasi Metode Hitungan Segmen Segitiga Pemodelan Tingkat Aktivitas Sesar Cimandiri 53 BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Pergeseran Analisis Regangan Analisis Pemodelan Tingkat Aktivitas Sesar Cimandiri 57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran 60 DAFTAR PUSTAKA 61 LAMPIRAN 63 vii
10 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Lokasi Sesar Cimandiri 1 Gambar 1.2 Skema Metodologi Pembahasan Tugas Akhir 4 Gambar 2.1 Geometri lapisan bumi 6 Gambar 2.2 Visualisasi Lempeng Samudera dan Lempeng Benua 7 Gambar 2.3 Ilustrasi Elastic Rebound Theory yang dikemukakan oleh Harry Fielding Reid mengenai mekanisme terjadinya gempa 10 Gambar 2.4. Patahan naik 11 Gambar 2.5. Patahan turun 12 Gambar 2.6. Patahan Geser 12 Gambar 2.7 Karakteristik Bidang Sesar 13 Gambar 2.8. Kecepatan Bidang sesar dan perbandingan dalam koordinat kartesian 14 Gambar 2.9. Translasi Materi 15 Gambar Rotasi Materi 15 Gambar 2.11 Regangan Normal 16 Gambar 2.12 Regangan Geser 16 Gambar 2.13 Pemantauan deformasi sesar [Abidin 2001] 25 Gambar 2.14 Ilustrasi euler pole 26 Gambar 3.1. Distribusi titik-titik pengamatan di sekitar sesar Cimandiri 28 Gambar 3.2 Alur Pengolahan Data 32 Gambar 3.3. Sebaran titik-titik IGS yang digunakan 34 Gambar 3.4 Grafik time series besar pergeseran posisi pada stasiun Gambar 3.5 Pergerakan horisontal titik pengamatan (Masih Dipengaruhi Sunda Block Motion) 43 viii
11 Gambar 3.6 Pergerakan Titik Pengamatan Setelah Pergerakan Sunda Block Dihilangkan (Dengan Menggunakan Euler Pole) 45 Gambar 3.7 Pergerakan titik pengamatan setelah pergerakan far field dihilangkan (stasiun BAKO dianggap tidak bergerak) 47 Gambar 3.8. Segmen Segitiga Pada Perhitungan Regangan 49 Gambar 3.9. Peta principal strain setelah pergerakan Sunda Block Dihilangkan (Dengan Menggunakan Euler Pole) 51 Gambar Peta principal strain setelah pergerakan far field dihilangkan (stasiun BAKO dianggap tidak bergerak) 52 Gambar 3.11 Pergerakan Deformasi Sesar 53 Gambar 3.12 Model aktivitas sesar Cimandiri setelah pergerakan far field dihilangkan (stasiun BAKO dianggap tidak bergerak) 54 Gambar 3.13 Model aktivitas sesar Cimandiri setelah pergerakan sunda block dihilangkan (dengan menggunakan Euler Pole) 55 ix
12 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian survey GPS 24 Tabel 3.1. Lama pengamatan dan titik-titik pengamatan pada tahun Tabel 3.2. Lama pengamatan dan titik-titik pengamatan pada tahun Tabel 3.3. Lama pengamatan dan titik-titik pengamatan pada tahun Tabel 3.4. Lama pengamatan dan titik-titik pengamatan pada tahun Tabel 3.5. Koordinat Geosentrik Tahun Tabel 3.6. Koordinat Geosentrik Tahun Tabel 3.7. Koordinat Geosentrik Tahun Tabel 3.8. Koordinat Geosentrik Tahun Tabel 3.9. Koordinat toposentrik titik GPS hasil transformasi 39 Tabel 3.10 Vektor Pergeseran Pertahun (ITRF) 42 Tabel 3.11 Vektor pergeseran titik GPS, setelah pergerakan sunda block Dihilangkan 44 Tabel 3.12 Vektor pergeseran titik GPS, setelah far field dihilangkan (stasion BAKO diasumsikan tidak bergerak) 46 Tabel 3.13 Nilai principal strain setelah pergerakan Sunda Block Dihilangkan (Dengan Menggunakan Euler Pole) 50 Tabel 3.14 Nilai principal strain setelah pergerakan far field dihilangkan (stasiun BAKO dianggap tidak bergerak) 51 Tabel 3.15 Jarak tegak lurus dan besarnya pergeseran titik-titik pengamatan setelah pergerakan far field dihilangkan (stasiun BAKO dianggap tidak bergerak) 53 Tabel 3.16 Jarak tegak lurus dan besarnya pergeseran titik-titik pengamatan setelah pergerakan sunda block dihilangkan (dengan menggunakan Euler Pole) 54 x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesar Cimandiri (gambar 1.1) merupakan sesar aktif yang berada di wilayah selatan Jawa Barat, tepatnya berada di Sukabumi selatan. Sesar Cimandiri memanjang dari Pelabuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu karakteristik bumi adalah bumi merupakan salah satu bentuk alam yang bersifat dinamis yang disebabkan oleh tenaga-tenaga yang bekerja di dalam bumi itu sendiri
Lebih terperinciBAB II Studi Potensi Gempa Bumi dengan GPS
BAB II Studi Potensi Gempa Bumi dengan GPS 2.1 Definisi Gempa Bumi Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran pada kerak bumi yang terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba. Gempa bumi, dalam hal
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK SESAR CIMANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEI GPS
STUDI KARAKTERISTIK SESAR CIMANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEI GPS TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh Agustiono Setiadi 151 03 013 PROGRAM
Lebih terperinciBesarnya pergeseran pada masing masing titik pengamatan setelah dikurangi vektor pergeseran titik BAKO dapat dilihat pada Tabel 4.
Besarnya pergeseran pada masing masing titik pengamatan setelah dikurangi vektor pergeseran titik BAKO dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Nilai pergeseran kala I kala II setelah sunda block
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Tektonik Lempeng
BAB II DASAR TEORI 2.1. Tektonik Lempeng Bumi berbentuk ellipsoid. Bumi terdiri dari beberapa lapisan seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.1. Lapisan-lapisan tersebut memiliki sifat dan karakteristik
Lebih terperinciAnalisis Pola Deformasi Interseismic Gempa Bengkulu 2007 dari Data GPS Kontinyu SuGAr
Analisis Pola Deformasi Interseismic Gempa Bengkulu 2007 dari Data GPS Kontinyu SuGAr Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Oleh : Fery Mubyarto NIM 151 01 021 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Gambar sesar aktif disekitar Bandung [ Anugrahadi, 1993]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesar Cimandiri adalah sesar aktif yang terdapat di Selatan Sukabumi. Sesar Cimandiri ini berarah Barat Daya Timur Laut [Anugrahadi, 1993]. Dari penelitian di lapangan
Lebih terperinciPergeseran koseismik dari Gempa Bumi Jawa Barat 2009
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 1 No. 1 April 2010: 35-42 Pergeseran koseismik dari Gempa Bumi Jawa Barat 2009 Irwan Meilano 1, Hasanuddin Z. Abidin 1, Heri Andreas 1, Dina Anggreni 1, Irwan
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS TERHADAP PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENEGASAN BATAS DAERAH DI WILAYAH DARAT
KAJIAN TEKNIS TERHADAP PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENEGASAN BATAS DAERAH DI WILAYAH DARAT TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Lebih terperinciGambar 2.1. Geometri lapisan bumi [http://pubs.usgs.gov/publications/text/historical.html]
BAB II DASAR TEORI 2.1 Dinamika Struktur Bumi Berdasarkan sifat fisisnya, interior bumi terdiri dari beberapa lapisan seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.1. Lapisan lapisan tersebut memiliki sifat
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip Oktober 2014
SURVEI PENDAHULUAN DEFORMASI SESAR KALIGARANG DENGAN PENGAMATAN GPS Ramdhan Thoriq S, Moehammad Awaluddin, Bambang Darmo Yuwono *) Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Unversitas Diponegoro Jl.
Lebih terperinciANALISIS PARAMETER ORIENTASI LUAR PADA KAMERA NON-METRIK DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM RTK-GPS
ANALISIS PARAMETER ORIENTASI LUAR PADA KAMERA NON-METRIK DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM RTK-GPS TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana oleh : Budi Heri Nugroho NIM.
Lebih terperinciANALISIS DEFORMASI GUNUNG API BATUR BERDASARKAN DATA PENGAMATAN GPS BERKALA TAHUN 2008, 2009, 2013, DAN 2015
ANALISIS DEFORMASI GUNUNG API BATUR BERDASARKAN DATA PENGAMATAN GPS BERKALA TAHUN 008, 009, 013, DAN 015 DEFORMATION ANALYSIS OF BATUR VOLCANO BASED ON PERIODIC GPS OBSERVATIONS DATA IN 008, 009, 013,
Lebih terperinciANALISIS PERGESERAN AKIBAT GEMPA BUMI SUMATERA 11 APRIL 2012 MENGGUNAKAN METODE GPS CONTINUE
ANALISIS PERGESERAN AKIBAT GEMPA BUMI SUMATERA 11 APRIL 2012 MENGGUNAKAN METODE GPS CONTINUE DISPLACEMENT ANALYSIS OF APRIL 11 TH 2012 SUMATERA EARTHQUAKE BY USING GPS CONTINUE METHODE (Case Study : Indian
Lebih terperinciTrench. Indo- Australia. 5 cm/thn. 2 cm/thn
Setelah mengekstrak efek pergerakan Sunda block, dengan cara mereduksi velocity rate dengan velocity rate Sunda block-nya, maka dihasilkan vektor pergeseran titik-titik GPS kontinyu SuGAr seperti pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang subduksi Gempabumi Bengkulu 12 September 2007 magnitud gempa utama 8.5
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan antara lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Australia dan lempeng Pasifik merupakan jenis lempeng samudera dan bersifat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS Seismisitas sesar Cimandiri Ada beberapa definisi seismisitas, sebagai berikut :
BAB IV ANALISIS Analisis yang dilakukan untuk dapat melihat karakteristik deformasi sesar cimandiri berdasarkan dua kala pengamatan pada tugas akhir ini meliputi seismisitas, analisis terhadap standar
Lebih terperinciOleh. Muhammad Legi Prayoga
PEMETAAN ARUS DAN PASUT LAUT DENGAN METODE PEMODELAN NUMERIK DAN PEMANFAATANNYA DALAM ANALISIS KERENTANAN WILAYAH PESISIR TERHADAP ABRASI (STUDI KASUS: PESISIR KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT) TUGAS AKHIR
Lebih terperinciBAB III PENGAMATAN GPS EPISODIK DAN PENGOLAHAN DATA
BAB III PENGAMATAN GPS EPISODIK DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengamatan Data Salah satu cara dalam memahami gempa bumi Pangandaran 2006 adalah dengan mempelajari deformasi yang mengiringi terjadinya gempa bumi
Lebih terperinciREGANGAN TEKTONIK DAN ESTIMASI POTENSI BAHAYA GEMPA DI SELAT SUNDA BERDASARKAN DATA PENGAMATAN GPS
REGANGAN TEKTONIK DAN ESTIMASI POTENSI BAHAYA GEMPA DI SELAT SUNDA BERDASARKAN DATA PENGAMATAN GPS TECTONIC STRAIN AND SEISMIC HAZARD ESTIMATION IN SUNDA STRAIT BASED ON GPS OBSERVATION DATA Marta Nugraha
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip Oktober 2015
PENGAMATAN DEFORMASI SESAR KALIGARANG DENGAN GPS TAHUN 2015 Amal Fathullah, Moehammad Awaluddin, Haniah *) Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang
Lebih terperinciBAB II GEMPA ACEH DAN DAMPAKNYA TERHADAP BATAS
BAB II GEMPA ACEH DAN DAMPAKNYA TERHADAP BATAS II.1 Gempa Bumi Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran sesaat akibat terjadinya sudden slip (pergeseran secara tiba-tiba) pada kerak bumi. Sudden slip terjadi
Lebih terperinciLatar Belakang STUDI POST-SEISMIC SEISMIC GEMPA ACEH 2004 MENGGUNAKAN DATA GPS KONTINYU. Maksud & Tujuan. Ruang Lingkup
STUDI POST-SISMIC SISMIC GMPA ACH 2004 MGGUAKA DATA GPS KOTIYU Ole : Imron Malra Setyawan 15103027 Latar Belakang Interseismik Gempa Bumi artquake Cycle Pre-seismik Co-seismik Post-seismik Pemantauan Potensi
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Geodesi dan Geomatika. Lampiran III
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Geodesi dan Geomatika Lampiran III Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL
ANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL Oleh : Syafril Ramadhon ABSTRAK Ketelitian data Global Positioning Systems (GPS) dapat
Lebih terperinciPemodelan Perubahan Jaring Titik Kontrol Nasional Wilayah Provinsi Aceh Akibat Efek Coseismic Gempa Aceh Andaman 2004
Pemodelan Perubahan Jaring Titik Kontrol Nasional Wilayah Provinsi Aceh Akibat Efek Coseismic Gempa Aceh Andaman 2004 Heri Andreas, H.Z. Abidin, M.Irwan, Irwan G, D.A. Sarsito, M. Gamal Kelompok Keilmuan
Lebih terperinciSTUDI PENYEBAB DAN IDENTIFIKASI DAMPAK PENURUNAN TANAH DI WILAYAH SEMARANG. Oleh
STUDI PENYEBAB DAN IDENTIFIKASI DAMPAK PENURUNAN TANAH DI WILAYAH SEMARANG TUGAS AKHIR Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh RIKO MAIYUDI NIM. 151 08 077 PROGRAM
Lebih terperinciSTUDI KINERJA PERANGKAT LUNAK LEICA GEO OFFICE 8.1 UNTUK PENGOLAHAN DATA GPS BASELINE PANJANG TUGAS AKHIR. Oleh: SIDIQ PURNAMA AGUNG
STUDI KINERJA PERANGKAT LUNAK LEICA GEO OFFICE 8.1 UNTUK PENGOLAHAN DATA GPS BASELINE PANJANG TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: SIDIQ PURNAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa bumi, baik yang ringan
Lebih terperinciPETA ZONASI TSUNAMI INDONESIA
PETA ZONASI TSUNAMI INDONESIA Nama : Ari Budiman NRP : 0121025 Pembimbing : Ir. Theo F. Najoan, M. Eng. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG ABSTRAK `Kepulauan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar belakang. tatanan tektonik yang kompleks. Pada bagian barat Indonesia terdapat subduksi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Indonesia terletak pada pertemuan antara tiga lempeng besar yakni lempeng Eurasia, Hindia-Australia, dan Pasifik yang menjadikan Indonesia memiliki tatanan tektonik
Lebih terperinciPENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK SONARPRO UNTUK PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR
PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK SONARPRO UNTUK PENGOLAHAN DATA SIDE SCAN SONAR TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Muhammad Fahri Mahyuddin 15104014 Program
Lebih terperinciImplikasi Co-Seismic dan Post-Seismic Horizontal Displacement Gempa Aceh 2004 Terhadap Status Geometrik Data Spasial Wilayah Aceh dan Sekitarnya
Implikasi Co-Seismic dan Post-Seismic Horizontal Displacement Gempa Aceh 2004 Terhadap Status Geometrik Data Spasial Wilayah Aceh dan Sekitarnya Andreas H., D.A. Sarsito, M.Irwan, H.Z.Abidin, D. Darmawan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi menggunakan wahana satelit. Sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini,
Lebih terperinciZONASI DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN METODE STABILITY INDEX MAPPING (SINMAP) (Studi Kasus: Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung)
ZONASI DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN METODE STABILITY INDEX MAPPING (SINMAP) (Studi Kasus: Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung) TUGAS AKHIR Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB III DEFORMASI BERDASARKAN MODEL DISLOKASI DAN VEKTOR PERGESERAN GPS
BAB III DEFORMASI BERDASARKAN MODEL DISLOKASI DAN VEKTOR PERGESERAN GPS III.1. Pengamatan Deformasi Akibat Gempabumi dengan GPS Deformasi akibat gempabumi nampak jelas mengubah bentuk suatu daerah yang
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMODELAN DEFORMASI CO-SEISMIC
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMODELAN DEFORMASI CO-SEISMIC Berikut ini akan di jelaskan pengukuran GPS di segmen Aceh, strategi pengolahan data dan pemodelan deformasi dengan menggunakan program RNGCHN,
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PENGARUH PENGAMATAN DATA DAN KUALITAS DATA TINGGI MUKA AIR LAUT TERHADAP HASIL PREDIKSI AMPLITUDO DAN DATUM PASUT TUGAS AKHIR Oleh Rendy Hermawan NIM. 15107005 Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Lama Pengamatan GPS. Gambar 4.1 Perbandingan lama pengamatan GPS Pangandaran kala 1-2. Episodik 1 Episodik 2. Jam Pengamatan KRTW
BAB IV ANALISIS Dalam bab ke-4 ini dibahas mengenai analisis dari hasil pengolahan data dan kaitannya dengan tujuan dan manfaat dari penulisan tugas akhir ini. Analisis dilakukan terhadap data pengamatan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA PASUT DAN ARUS DI KAWASAN PESISIT KECAMATAN MUARA GEMBONG, KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT. TUGAS AKHIR Karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa bumi dengan magnitude besar yang berpusat di lepas pantai barat propinsi Nangroe Aceh Darussalam kemudian disusul dengan bencana tsunami dahsyat, telah menyadarkan
Lebih terperinciINTERPRETASI EPISENTER DAN HIPOSENTER SESAR LEMBANG. Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung, INDONESIA
INTERPRETASI EPISENTER DAN HIPOSENTER SESAR LEMBANG Rasmid 1, Muhamad Imam Ramdhan 2 1 Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung, INDONESIA 2 Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung, INDONESIA
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE REGISTRASI TERRESTRIAL LASER SCANNER (STUDI KASUS: AULA TIMUR DAN GARDU LISTRIK GKU TIMUR)
PERBANDINGAN METODE REGISTRASI TERRESTRIAL LASER SCANNER (STUDI KASUS: AULA TIMUR DAN GARDU LISTRIK GKU TIMUR) Tugas Akhir Karya tulis ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Oleh Mochtar NIM.
Lebih terperinciGEOLOGI DAERAH SORONG KOTA SORONG, PAPUA BARAT
GEOLOGI DAERAH SORONG KOTA SORONG, PAPUA BARAT TUGAS AKHIR A Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut
Lebih terperinciAkumulasi Regangan di Sumatera Berdasarkan Data Pengamatan GPS Tahun dan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Pelepasan Regangan
Jurnal Rekayasa Hijau No.2 Vol. I ISSN 2550-1070 Juli 2017 Akumulasi Regangan di Sumatera Berdasarkan Data Pengamatan GPS Tahun 2002-2008 dan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Pelepasan Regangan Riko
Lebih terperinciPEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara
PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS Bayu Baskara ABSTRAK Bali merupakan salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami karena berada di wilayah pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1. Grafik One Earthquake cycle fase interseismic postseismic[andreas, 2005]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran sesaat, gempa sendiri terjadi akibat pergeseran secara tiba-tiba pada kerak bumi. Pergeseran ini terjadi karena adanya suatu
Lebih terperinciVERIFIKASI POSISI PIPA BAWAH LAUT PASCA PEMASANGAN (STUDI KASUS : BALIKPAPAN PLATFORM)
VERIFIKASI POSISI PIPA BAWAH LAUT PASCA PEMASANGAN (STUDI KASUS : BALIKPAPAN PLATFORM) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh MUHAMMAD FIRDAUS NIM. 15108028
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau yang lebih dikenal dengan DKI Jakarta atau Jakarta Raya adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta yang terletak di bagian barat laut
Lebih terperinciPENGARUH GEMPA TEKTONIK TERHADAP AKTIVITAS GUNUNGAPI : STUDI KASUS G. TALANG DAN GEMPABUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009
PENGARUH GEMPA TEKTONIK TERHADAP AKTIVITAS GUNUNGAPI : STUDI KASUS G. TALANG DAN GEMPABUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009 Ahmad BASUKI., dkk. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Terjadinya suatu
Lebih terperinciGEOLOGI DAERAH DESA TANJUNGRASA dan SEKITARNYA KECAMATAN TANJUNGSARI, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
GEOLOGI DAERAH DESA TANJUNGRASA dan SEKITARNYA KECAMATAN TANJUNGSARI, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT TUGAS AKHIR A Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Program Studi Teknik Geologi,
Lebih terperinciPEMANTAUAN POSISI ABSOLUT STASIUN IGS
PEMANTAUAN POSISI ABSOLUT STASIUN IGS (Sigit Irfantono*, L. M. Sabri, ST., MT.**, M. Awaluddin, ST., MT.***) *Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro. **Dosen Pembimbing I Teknik Geodesi Universitas
Lebih terperinciAnalisis Metode GPS Kinematik Menggunakan Perangkat Lunak RTKLIB
Analisis Metode GPS Kinematik Menggunakan Perangkat Lunak RTKLIB Tugas Akhir Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Oleh : Henri Kuncoro NIM 151 08 030 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNIK PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK PEMODELAN NILAI TANAH
APLIKASI TEKNIK PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK PEMODELAN NILAI TANAH TUGAS AKHIR Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNIK Pada Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Lebih terperinciPEMETAAN GELOMBANG LAUT DENGAN METODE PEMODELAN NUMERIK DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERENTANAN WILAYAH PESISIR TERHADAP ABRASI
PEMETAAN GELOMBANG LAUT DENGAN METODE PEMODELAN NUMERIK DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERENTANAN WILAYAH PESISIR TERHADAP ABRASI (Wilayah Studi: Kabupaten dan Kota Cirebon) TUGAS AKHIR Karya
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Geodesi dan Geomatika. Lampiran III
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Geodesi dan Geomatika ampiran III Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi
Lebih terperinciPEMBENTUKAN MODEL DAN PARAMETER UNTUK ESTIMASI KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN DATA LIGHT DETECTION AND RANGING
PEMBENTUKAN MODEL DAN PARAMETER UNTUK ESTIMASI KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN DATA LIGHT DETECTION AND RANGING (LIDAR) (STUDI KASUS: PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, SUMATRA SELATAN) TUGAS AKHIR Karya ilmiah yang diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian Utara, dan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI...
ABSTRAK Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju dan canggih di era globalisasi, untuk membuat masyarakat terbiasa dengan penggunaan teknologi. Salah satu perwujudan penggunaan teknologi
Lebih terperinciSebaran Jenis Patahan Di Sekitar Gunungapi Merapi Berdasarkan Data Gempabumi Tektonik Tahun
Sebaran Jenis Patahan Di Sekitar Gunungapi Merapi Berdasarkan Data Gempabumi Tektonik Tahun 1977 2010 Fitri Puspasari 1, Wahyudi 2 1 Metrologi dan Instrumentasi Departemen Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU STRUKTUR PELAT DATAR ( FLAT PLATE ) SEBAGAI STRUKTUR RANGKA TAHAN GEMPA TUGAS AKHIR
ANALISIS PERILAKU STRUKTUR PELAT DATAR ( FLAT PLATE ) SEBAGAI STRUKTUR RANGKA TAHAN GEMPA TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciMELIHAT POTENSI SUMBER GEMPABUMI DAN TSUNAMI ACEH
MELIHAT POTENSI SUMBER GEMPABUMI DAN TSUNAMI ACEH Oleh Abdi Jihad dan Vrieslend Haris Banyunegoro PMG Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh disampaikan dalam Workshop II Tsunami Drill Aceh 2017 Ditinjau
Lebih terperinciJl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No 1, Gedong Meneng, Bandar Lampung, Lampung ABSTRACT
ESTIMASI LAJU GESER DAN PEMBUATAN MODEL DEFORMASI DI SELAT SUNDA DENGAN MENGGUNAKAN GPS KONTINYU Fajriyanto 1, Suyadi 2, Citra Dewi 3, dan Irwan Meilano 4 1 Jurusan Teknik Sipil, FT-Universitas Lampung,
Lebih terperinciPencocokan Citra Terkoreksi Histogram Ekualisasi TUGAS AKHIR. Rivai Nursetyo NIM
Pencocokan Citra Terkoreksi Histogram Ekualisasi TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Rivai Nursetyo NIM 151 02 043 DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA
Lebih terperinciGempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.
1.1 Apakah Gempa Itu? Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran tersebut disebabkan oleh pergerakan
Lebih terperinciAplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-Titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geodesi Itenas No. 2 Vol. 1 ISSN 2338-350X Desember 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat
Lebih terperinciPEMETAAN ARUS DAN PASUT LAUT DENGAN METODE PEMODELAN HIDRODINAMIKA DAN PEMANFAATANNYA DALAM ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI TUGAS AKHIR
PEMETAAN ARUS DAN PASUT LAUT DENGAN METODE PEMODELAN HIDRODINAMIKA DAN PEMANFAATANNYA DALAM ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI (STUDI KASUS : PESISIR MUARA GEMBONG, KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT) TUGAS AKHIR
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Jumlah Titik Ikat Terhadap Peningkatan Ketelitian Posisi Titik pada Survei GPS
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geodesi Itenas No.2 Vol. 01 ISSN 2338-350x Oktober 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Pengaruh Penambahan Jumlah Titik Ikat Terhadap Peningkatan Ketelitian Posisi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DEFORMASI GUNUNG MURIA PERIODE
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Volume 17, Nomor 2, Desember 2015 KARAKTERISTIK DEFORMASI GUNUNG MURIA PERIODE 2010-2014 Ari Nugroho 1) dan Irwan Gumilar 2) 1) Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir (PKSEN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang memungkinkan rute transportasi melintasi sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api dan lainlain.jembatan merupakan
Lebih terperinciUJICOBA PENENTUAN UNSUR-UNSUR ORIENTASI DALAM KAMERA DIGITAL NON-METRIK DENGAN METODE PENDEKATAN SEDERHANA STUDI KASUS : Kamera Nikon Coolpix 7900
UJICOBA PENENTUAN UNSUR-UNSUR ORIENTASI DALAM KAMERA DIGITAL NON-METRIK DENGAN METODE PENDEKATAN SEDERHANA STUDI KASUS : Kamera Nikon Coolpix 7900 TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan suatu Lembaga Pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional
Lebih terperinciANALISIS KERAPATAN VEGETASI MENGGUNAKAN FOREST CANOPY DENSITY (FCD) DAN RADAR BACKSCATTERING JERS-1 SAR
ANALISIS KERAPATAN VEGETASI MENGGUNAKAN FOREST CANOPY DENSITY (FCD) DAN RADAR BACKSCATTERING JERS-1 SAR TUGAS AKHIR Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Oleh Al Furqon 151
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terletak pada kerangka tektonik yang didominasi oleh interaksi dari tiga lempeng utama (kerak samudera dan kerak benua) yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia
Lebih terperinciPEMBANGUNAN MODEL DISTRIBUSI POPULASI PENDUDUK PADA SISTEM GRID SKALA RAGAM
PEMBANGUNAN MODEL DISTRIBUSI POPULASI PENDUDUK PADA SISTEM GRID SKALA RAGAM (STUDI KASUS: WILAYAH BANDUNG) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Oleh: Reneica Ayu Pratiwi
Lebih terperinciINTERPRETASI MIKROGRAVITY ANTAR WAKTU SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPREDIKSI (PREKURSOR) TERJADINYA GEMPABUMI (Studi Kasus : Sesar Cimandiri Jawa Barat)
BMKG KODE JUDUL : E.5 INTERPRETASI MIKROGRAVITY ANTAR WAKTU SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPREDIKSI (PREKURSOR) TERJADINYA GEMPABUMI (Studi Kasus : Sesar Cimandiri Jawa Barat) Peneliti / Perekayasa : Wiko Setyonegoro,
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pemodelan Numerik Respons Benturan Tiga Struktur Akibat Gempa BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini lahan untuk pembangunan gedung yang tersedia semakin lama semakin sedikit sejalan dengan bertambahnya waktu. Untuk itu, pembangunan gedung berlantai banyak
Lebih terperincibatuan pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat pergerakaan lempeng tektonik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa bumi merupakan peristiwa bergetarnya bumi karena pergeseran batuan pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat pergerakaan lempeng tektonik. Pergerakan tiba-tiba
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
KAJIAN TENTANG INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI PILAR BATAS YANG TELAH TERBANGUN PADA TAPAL BATAS NEGARA REPUBLIK INDONESIA (R.I) DENGAN NEGARA REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE (R.D.T.L) TUGAS AKHIR Karya
Lebih terperinciBAB II SISTEM SATELIT NAVIGASI GPS
BAB II SISTEM SATELIT NAVIGASI GPS Satelit navigasi merupakan sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Satelit dapat memberikan posisi suatu objek di muka bumi dengan akurat dan
Lebih terperinciANALISIS PERIODE ULANG DAN AKTIVITAS KEGEMPAAN PADA DAERAH SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA
ANALISIS PERIODE ULANG DAN AKTIVITAS KEGEMPAAN PADA DAERAH SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA Arif Budiman 1, Riva Nandia 1, dan Moh. Taufik Gunawan 2 1 Laboratorium Fisika Bumi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Subduksi antara Lempeng Samudera dan Lempeng Benua [Katili, 1995]
BAB II DASAR TEORI II. 1. Gempabumi II. 1.1. Proses Terjadinya Gempabumi Dinamika bumi memungkinkan terjadinya Gempabumi. Di seluruh dunia tidak kurang dari 8000 kejadian Gempabumi terjadi tiap hari, dengan
Lebih terperinciPemodelan Tinggi dan Waktu Tempuh Gelombang Tsunami Berdasarkan Data Historis Gempa Bumi Bengkulu 4 Juni 2000 di Pesisir Pantai Bengkulu
364 Pemodelan Tinggi dan Waktu Tempuh Gelombang Tsunami Berdasarkan Data Historis Gempa Bumi Bengkulu 4 Juni 2000 di Pesisir Pantai Bengkulu Rahmad Aperus 1,*, Dwi Pujiastuti 1, Rachmad Billyanto 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tektonik, Indonesia terletak pada pertemuan lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng mikro Filipina. Interaksi antar lempeng mengakibatkan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) DI LAPISAN IONOSFER PADA DATA PENGAMATAN GNSS RT-PPP
ANALISIS PENGARUH TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) DI LAPISAN IONOSFER PADA DATA PENGAMATAN GNSS RT-PPP Oleh : Syafril Ramadhon ABSTRAK Metode Real Time Point Precise Positioning (RT-PPP) merupakan teknologi
Lebih terperinciANALISIS RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE DIFFERENCE WILAYAH SULAWESI TENGAH (Periode Januari-April 2018)
ANALISIS RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE DIFFERENCE WILAYAH SULAWESI TENGAH (Periode Januari-April 2018) Oleh Mariska N. Rande 1, Emi Ulfiana 2 1 Stasiun Geofisika Kelas I Palu
Lebih terperinciBuku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke III GEODINAMIKA
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MIPA/JURUSAN FISIKA/PRODI GEOFISIKA Sekip Utara, Po. Box. 21 Yogyakarta 55281, Indonesia Buku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan
Lebih terperinciDatum dan Ellipsoida Referensi
Datum dan Ellipsoida Referensi RG141227 - Sistem Koordinat dan Transformasi Semester Gasal 2016/2017 Ira M Anjasmara PhD Jurusan Teknik Geomatika Datum Geodetik Datum Geodetik adalah parameter yang mendefinisikan
Lebih terperinciIdentifikasi Patahan Menggunakan Analisis Data Deformasi Tanah di Tapak RDE Serpong
Eksplorium p-issn 0854-1418 Volume 38 No., November 017: 99 108 e-issn 503-46X Identifikasi Patahan Menggunakan Analisis Data Deformasi Tanah di Tapak RDE Serpong Fault Identification Using Ground Analysis
Lebih terperinciAPLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY DALAM PEMETAAN BANGUN REKAYASA DENGAN KAMERA DIJITAL NON METRIK TERKALIBRASI. Oleh:
APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY DALAM PEMETAAN BANGUN REKAYASA DENGAN KAMERA DIJITAL NON METRIK TERKALIBRASI TUGAS AKHIR Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciPengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Gempa bumi adalah peristiwa bergeraknya permukaan bumi atau permukaan tanah secara tiba-tiba yang diakibatkan oleh pergerakan dari lempenglempeng bumi. Menurut M.T. Zein gempa
Lebih terperinciSTUDI KASUS: SITE BAWEAN AREA, JAWA TIMUR
KAJIAN EFEKTIFITAS ANTARA APLIKASI MULTIBEAM ECHOSOUNDER DENGAN PERPADUAN SINGLEBEAM ECHOSOUNDER - SIDE SCAN SONAR DALAM SURVEI LOKASI ANJUNGAN EKSPLORASI MINYAK LEPAS PANTAI STUDI KASUS: SITE BAWEAN AREA,
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR MASJID ( DENGAN ATAP KUBAH )
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN STRUKTUR MASJID ( DENGAN ATAP KUBAH ) Disusun oleh : SAWIJI AGUNG N. L2A 002 146 SEPTIAN ISKANDAR L2A 002 147 Diperiksa dan Disetujui oleh : Dosen Pembimbing
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Memodelkan Deformasi Dasar Laut Akibat Sesar Dengan Slip Homogen Atau Bervariasi
RINGKASAN EKSEKUTIF Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Memodelkan Deformasi Dasar Laut Akibat Sesar Dengan Slip Homogen Atau Bervariasi Indonesia merupakan benua maritim dengan aktivitas kegempaan yang sangat
Lebih terperinciBAB III Deformasi Interseismic di Zona Subduksi Sumatra
BAB III Deformasi Interseismic di Zona Subduksi Sumatra 3.1 Data Catatan Sejarah Gempa Besar di Zona Subduksi Sumatra Data catatan sejarah gempa besar pada masa lalu yang pernah terjadi di suatu daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia, lingkungan dan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rekayasa gempa berhubungan dengan pengaruh gempa bumi terhadap manusia, lingkungan dan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi pengaruhnya. Gempa bumi merupakan
Lebih terperinciPEMODELAN MEKANISME GEMPA BENGKULU M8,5 TAHUN 2007 BERDASARKAN DATA GPS
PEMODELAN MEKANISME GEMPA BENGKULU M8,5 TAHUN 2007 BERDASARKAN DATA GPS TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Meiriska Yusfania NIM 151 04 072 Program Studi
Lebih terperinciAplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geodesi Itenas No.2 Vol. 01 ISSN 2338-350x Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-titik
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN KOORDINAT DAN ELEVASI DENGAN ALAT TOTAL STATION DAN GPS GEODETIC DI FOLDER SANGATTA KAB. KUTAI TIMUR ABSTRACT
ANALISA PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN KOORDINAT DAN ELEVASI DENGAN ALAT TOTAL STATION DAN GPS GEODETIC DI FOLDER SANGATTA KAB. KUTAI TIMUR Denny Suheny Ari Sasmoko Adi, ST., MT Syahrul, ST., M,Eng Jurusan
Lebih terperinci