KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS YANG TECERMIN DALAM KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA ISLAM ALMAARIF SINGOSARI MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS YANG TECERMIN DALAM KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA ISLAM ALMAARIF SINGOSARI MALANG"

Transkripsi

1 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS YANG TECERMIN DALAM KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA ISLAM ALMAARIF SINGOSARI MALANG Dewi Nurnika Sari 1 Nurchasanah 2 Nicha.aja@gmail.com Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan membaca kritis siswa dan kualitas kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini ada dua. Pertama, mendeskripsikan tentang persentase siswa kurang mampu, cukup mampu, dan mampu membaca kritis dalam menentukan gagasan, mengurutkan unsur urutan, menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, menemukan ide pokok yang tersirat, merevisi, dan membuat kesimpulan. Kedua, mendeskripsikan tentang persentase siswa kurang kritis, cukup kritis, dan kritis dalam mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi/membuat. Kata kunci: berpikir kritis, membaca kritis. Abstract: This research is aimed to descriptive the critical reading ability and critical thinking quality of eleventh graders of IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang. It is a descriptive quantitative research which describes: first, the percentage of less-capable students, quite-capable students, and those who are capable of critical reading consisting of determining the ideas, arranging ideas, finding the facts and opinions, finding factual information, finding hidden main message, revising, and making a conclusion; second, it describes the percentage of less critical students, quite-critical students, and those who are critical in applying, analyzing, evaluating, and creating. Keywords: critical thinking, critical reading. Membaca adalah salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting manusia, yaitu berbahasa. Melalui kegiatan membaca seseorang mendapatkan informasi, pengetahuan, dan juga hiburan. Dari bahasa inilah tercipta komunikasi antara orang yang satu dengan yang lain dan komunikasi kepada diri sendiri (Wiryodijoyo, 1989: 1). Menurut Slamet (2008: 68), membaca adalah memahami isi ide/gagasan baik tersurat, tersirat bahkan tersorot dalam bacaan. Tujuan membaca sangat berhubungan dan berpengaruh dalam proses membaca dan pemahamannya. Dalam kaitannya dengan proses membaca, tujuan membaca akan mempengaruhi proses membaca seseorang. Dua orang pembaca yang memiliki tujuan yang berbeda dalam membaca akan melakukan proses membaca yang berlainan. Hakikat atau esensi 1 Dewi Nurnika Sari adalah Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Artikel ini diangkat dari skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang Nurchasanah adalah dosen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 1

2 membaca adalah pemahaman. Ketika membaca pemahaman, seseorang diharuskan membaca secara kritis. Ketika membaca kritis, siswa tidak hanya sekedar membaca saja, namun harus membaca secara kritis bacaan yang dibacanya agar memahami isinya. Martutik (2001: 47) menyatakan bahwa kemampuan membaca kritis adalah kemampuan dalam mengolah bacaan secara kritis untuk melakukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik tersurat maupun tersirat. Kegiatan membaca kritis sepenuhnya melibatkan kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan salah satu tujuan pendidikan yang memerlukan latihan-latihan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau apa yang diyakini. Dewey (dalam Fisher, 2008: 2) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah mempertimbangkan secara aktif, terus-menerus, dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan dipandang dari sudut alasanalasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan yang menjadi kecenderungannya. Taksonomi kemampuan berpikir kritis dapat diklasifikasikan pada taksonomi Bloom. Menurut Widodo (2006: 1), taksnonomi Bloom versi baru terdiri atas remember (mengingat), understand (memahami), apply (mengaplikasi), analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan create (berkreasi/membuat). Tujuan berpikir kritis adalah meciptakan suatu semangat berpikir kritis yang mendorong siswa mempertanyakan apa yang mereka dengar dan mengkaji pikiran mereka sendiri untuk memastikan tidak terjadi logika yang tidak konsisten atau keliru, Nurhadi dan Senduk (2009: 86). Tujuan penelitian ini untuk memperoleh deskripsi tentang kemampuan membaca kritis dan kualitas kemampuan berpikir kritis siswa. Pada kemampuan membaca kritis, mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menentukan gagasan dan mengurutkan unsur urutan, menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat, menilai, dan membuat kesimpulan bacaan. Pada kemampuan berpikir kritis, mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menentukan gagasan dan mengurutkan unsur urutan yang termasuk indikator mengaplikasikan; menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat yang termasuk indikator menganalisis; menilai dengan cara merevisi yang termasuk indikator mengevaluasi; dan membuat kesimpulan bacaan yang termasuk indikator mengkreasikan/membuat. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2008: 8), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik. Penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian pada masalahmasalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian ini dilakukan dan menafsirkannya (Arikunto, 2001: 5). Penelitian ini dilakukan di SMA Islam Almaarif Singosari Malang tahun ajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Islam Almaarif Singosari Malang semester genap tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 1 siswa yang terdiri atas 5 kelas. Sementara sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 yang berjumlah 33 siswa. Penentuan 2

3 kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik acak yang disesuaikan dengan jadwal mengajar guru. Instrumen yang digunakan berupa tes. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan membaca kritis siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif dengan menggunakan 40 soal pilihan ganda. Tes yang dihasilkan berupa skor. Skor yang dihasilkan berupa angka-angka. Langkah penskoran tes untuk soal-soal bentuk objektif adalah setiap item diberikan poin 1 (bagi item yang dijawab benar) dan poin 0 (bagi item yang dijawab salah). Sebelum soal digunakan untuk mengambil data, soal diuji cobakan kepada kelas XI IPA 2 SMA Islam Almaarif Singosari Malang tahun ajaran 2011/2012. Uji coba soal digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat kesukaran soal yang telah disusun yang dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. Tingkat kesukaran menggunakan rumus sebagai berikut. (Surapranata, 2009: 12) p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran x = kesukaran banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimum N = jumlah peserta tes Tingkat kesukaran akan berpengaruh pada variabilitas skor dan ketepatan membedakan antara kelompok peserta tes. Ketika seluruh soal sangat sukar, maka skor total tentunya akan rendah. Sebaliknya, ketika seluruh soal sangat rendah, tentunya skor total akan sangat tinggi. Skor total akan berpengaruh pada variabilitas. Soal yang sedikit berpengaruh pada variabilitas adalah soal yang diperbaiki. Menurut Arikunto (2001: 207), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Data penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka yang menggambarkan kemampuan membaca kritis. Data penelitian ini berupa hasil analisis kemampuan membaca kritis siswa dan kualitas kemampuan berpikir kritis yang tecermin dalam keterampilan membaca siswa yang penghitungannya dilakukan dengan teknik persentase. Tahap-tahap kegiatan analisis data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut. Pertama, mengelompokkan data sesuai dengan aspek keterampilan membaca kritis yang diteliti, yaitu (1) keterampilan menentukan gagasan, (2) mengurutkan unsur urutan, (3) menemukan fakta dan opini, (4) menemukan informasi faktual, (5) menemukan ide pokok yang tersirat, (7) merevisi, dan (8) membuat kesimpulan bacaan. Kedua, mengelompokkan data sesuai dengan aspek kemampuan berpikir kritis yang tecermin dalam keterampilan membaca, yaitu keterampilan menentukan gagasan dan mengurutkan unsur urutan yang termasuk indikator mengaplikasikan; menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat yang termasuk indikator menganalisis; menilai dengan cara merevisi yang termasuk indikator mengevaluasi; dan membuat kesimpulan bacaan yang termasuk indikator mengkreasikan/membuat. Ketiga, memberikan penskoran terhadap masing-masing setiap indikator sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Keempat, menjumlah skor untuk masingmasing indikator kemampuan membaca kritis dan berpikir kritis. Kelima, 3

4 memberikan penilaian dengan rentang 0-100% untuk masing-masing indikator membaca kritis dan berpikir kritis dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Persentase (%) = skor perolehan x 100% skor maksimum (Arikunto, 2001: 236) Tabel 1 Kriteria Persentase Keterlaksanaan Tes Kemampuan Membaca Kritis No Persentase Klasifikasi 1. 81% - 100% Mampu sekali 2. 66% - 80% Mampu 3. 56% - % Cukup mampu 4. 41% - % Kurang mampu 5. 0% - 40% Tidak mampu Sumber: adaptasi dari Arikunto, (2001: 236) Tabel 2 Kriteria Persentase Keterlaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis No Persentase Klasifikasi 1. 81% - 100% Kritis sekali 2. 66% - 80% Kritis 3. 56% - % Cukup kritis 4. 41% - % Kurang kritis 5. 0% - 40% Tidak kritis Sumber: adaptasi dari Arikunto, (2001: 236) HASIL Paparan hasil penelitian mencakup (1) kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dan (2) kualitas kemampuan berpikir kritis yang tecermin dalam keterampilan membaca siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang. Paparan tersebut dijelaskan sebagai berikut. Analisis Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang Penelitian ini merupakan salah satu cara untuk mendeskripsikan kemampuan membaca kritis siswa. Subketerampilan membaca kritis diperoleh berdasarkan pemahaman bacaan yang terdiri atas kemampuan menentukan gagasan, mengurutkan unsur urutan, menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, menemukan ide pokok yang tersirat, merevisi, dan membuat kesimpulan bacaan. Penjabaran hasil penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. Tabel 3 Analisis Kemampuan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Menentukan Gagasan Bacaan Pemahaman Bacaan No.Soal Skor Nilai Menentukan gagasan Rata-rata Berdasarkan Tabel 3, terdapat 4 soal yang menunjukkan pemahaman bacaan untuk menentukan gagasan. Analisis pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar dan nilai rata-rata sebesar. 4

5 Tabel 4 Analisis Kemampuan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Menemukan Fakta dan Opini Pemahaman Bacaan No. Soal Skor Nilai Menemukan fakta dan opini ,5 Rata-rata 23 57,5 Berdasarkan Tabel 4, terdapat 6 soal yang menunjukkan pemahaman bacaan untuk menemukan fakta dan opini. Analisis pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar 23 dan nilai rata-rata sebesar 57,5. Tabel 5 Analisis Kemampuan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Mengurutkan Unsur Urutan Bacaan Pemahaman Bacaan No. Soal Skor Nilai Mengurutkan unsur urutan ,5 Rata-rata 23,6 59,1 Berdasarkan Tabel 5, terdapat 6 soal yang menunjukkan pemahaman bacaan untuk mengurutkan unsur urutan bacaan. Analisis pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar 23,6 dan diperoleh nilai rata-rata sebesar 59,1. Tabel 6 Analisis Kemampuan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Menemukan Informasi Faktual Bacaan Pemahaman Bacaan No. Soal Skor Nilai Menemukan informasi faktual Rata-rata 69,1 Berdasarkan Tabel 6, terdapat 4 soal yang menunjukkan pemahaman bacaan untuk mengurutkan unsur urutan bacaan. Analisis pemahaman tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar dan diperoleh nilai rata-rata sebesar 69,1. Tabel 7 Analisis Kemampuan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Menemukan Ide Pokok yang Tersirat Pemahaman Bacaan No.Soal Skor Nilai Menemukan ide pokok yang tersirat Rata-rata 23 57,5 Berdasarkan Tabel 7, terdapat 4 soal yang menunjukkan pemahaman bacaan ide pokok yang tersirat. Analisis pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor ratarata sebesar 23 dan nilai rata-rata sebesar 57,

6 Tabel 8 Analisis Kemampuan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Merevisi Bacaan Pemahaman Bacaan No.Soal Skor Nilai Merevisi ,5 47,5 Rata-rata,6 61,7 Berdasarkan Tabel 8, terdapat 4 soal yang menunjukkan pemahaman bacaan dengan cara merevisi. Hasil pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar,4 dan nilai rata-rata sebesar 61,7. Berdasarkan Tabel 9, terdapat 6 soal yang menunjukkan pemahaman bacaan dalam membuat kesimpulan. Analisis pemahaman bacaan tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar,3 dan diperoleh nilai rata-rata sebesar,5. Tabel 9 Analisis Kemampuan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Membuat Kesimpulan Bacaan Pemahaman Bacaan No. Soal Skor Nilai Membuat kesimpulan bacaan ,5 Rata-rata,3,5 Analisis Kualitas Kemampuan Berpikir Kritis yang Tecermin dalam Keterampilan Membaca Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang Penelitian ini merupakan salah satu cara untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis diperoleh berdasarkan indikator berpikir kritis, subindikator berpikir kritis, dan pemahaman bacaan yang terdiri atas kemampuan menentukan gagasan dan mengurutkan unsur urutan bacaan yang termasuk indikator mengaplikasikan, menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat yang termasuk indikator menganalisis, menilai untuk merevisi yang termasuk indikator mengevaluasi, dan membuat kesimpulan bacaan yang termasuk indikator mengkreasikan/membuat. Penjabaran hasil penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. Tabel 10 Kualitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Indikator Mengaplikasikan Indikator Subindikator Pemahaman Bacaan Skor Nilai Mengaplikasikan (C3) Menentukan Mengurutkan gagasan unsur bacaan ,5 6

7 Rata-rata,75 Berdasarkan Tabel 10, terdapat 10 soal yang menunjukkan tingkat kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengaplikasikan. Kualitas kemampuan berpikir kritis tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar dan rata-rata sebesar,75. Tabel 11 Kualitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Indikator Menganalisis Indikator Subindikator Pemahaman Bacaan Skor Nilai Menganalisis (C4) Menemukan Fakta dan opini Ide pokok yang tersirat Informasi faktual , Rata-rata 23,35 59,1 Berdasarkan Tabel 11, terdapat 14 soal yang menunjukkan tingkat kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengaplikasikan. Kualitas kemampuan berpikir kritis untuk indikator menganalisis diperoleh skor rata-rata sebesar 23,35 dan nilai rata-rata sebesar 59,1. Tabel 12 Kualitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Indikator Mengevaluasi Indikator Subindikator Pemahaman Bacaan Skor Nilai Mengevaluasi (C5) Menilai Merevisi ,5 72,5 Rata-rata,2,5 Berdasarkan Tabel 12, terdapat 10 soal yang menunjukkan tingkat kualitas kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengevaluasi. Kualitas kemampuan berpikir kritis tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar,2 dan nilai rata-rata sebesar,5. 7

8 Tabel 13 Kualitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dalam Indikator Mengkreasikan/membuat Indikator Subindikator Pemahaman Bacaan Skor Nilai Membuat/mengkreasi (C6) membuat Membuat kesimpulan 23 57,5 Rata-rata,5 61, Berdasarkan Tabel 13, terdapat 6 soal yang menunjukkan tingkat kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengkreasikan/membuat. Kualitas kemampuan berpikir kritis tersebut diperoleh skor rata-rata sebesar,5 dan nilai rata-rata sebesar 61,. PEMBAHASAN Pada bagian ini dipaparan pembahasan tentang (1) kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dan (2) kualitas kemampuan berpikir kritis yang tecermin dalam keterampilan membaca siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang. Pembahasan tersebut dijelaskan sebagai berikut. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang Penelitian ini terdiri atas lima tingkat kemampuan membaca kritis, yaitu mampu sekali, mampu, cukup mampu, kurang mampu, dan tidak mampu membaca kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca kritis siswa tersebut. Subketerampilan membaca kritis diperoleh berdasarkan pemahaman bacaan yang terdiri atas kemampuan menentukan gagasan, mengurutkan unsur urutan, menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, menemukan ide pokok yang tersirat, merevisi, dan membuat kesimpulan bacaan. Soedarso (2002: 71) menyatakan bahwa membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekedar menyerap apa yang ada, tetapi bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis merupakan interaksi antara penulis dan pembaca, kedua belah pihak saling mempengaruhi hingga terbentuk pengertian baru. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan membaca kritis yang berbeda. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan mampu menentukan gagasan dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 71,6%, dan dinyatakan kurang mampu dengan perolehan nilai ratarata sebesar %. Jenis teks pada soal menentukan gagasan ini adalah deskripsi. Kemampuan membaca kritis siswa dinyatakan cukup mampu dalam mengurutkan unsur urutan bacaan dengan perolehan nilai rata-rata sebesar %, dan dinyatakan kurang mampu dengan perolehan rata-rata sebesar %. Jenis teks pada soal mengurutkan unsur urutan bacaan ini adalah eksposisi. Menurut Nurhadi (2009: 11), ada sepuluh alasan orang melakukan kegiatan membaca antara lain: (1) membaca untuk memperoleh pengetahun bidang tertentu, (2) untuk mendapatkan informasi terkini, (3) untuk menghibur diri, (4) untuk mendapatkan peluang, (5) mendapatkan petunjuk, kiat, atau resep, (6) untuk 8

9 diyakinkan, (7) untuk menilai diri, (8) untuk memperoleh nasihat atau pemecahan masalah, (9) untuk meneguhkan keyakinan, dan (10) untuk berkomunikasi instan. Berdasarkan tujuan membaca tersebut, kemampuan menemukan informasi faktual merupakan salah tujuan dalam memperoleh kemampuan membaca kritis. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan cukup mampu dalam menemukan informasi faktual dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 58,33% dan dinyatakan kurang mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar %. Jenis teks pada soal menemukan informasi faktual bacaan ini adalah deskripsi. Burns (dalam Nurhadi, 2009: ) menyatakan bahwa dalam proses membaca melibatkan aspek belajar, yakni aspek kemampuan untuk mengingat apa yang dipelajari dan menghubungkannya dengan gagasan dan fakta yang baru dipelajari. Kemampuan menemukan fakta dan opini bacaan merupakan salah aspek dalam kemampuan membaca kritis. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan mampu menemukan fakta dan opini dengan perolehan nilai rata-rata sebesar %, dinyatakan cukup mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar,8%, dan dinyatakan kurang mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 47,5%. Jenis teks pada soal menemukan fakta dan opini bacaan ini adalah deskripsi. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan mampu menemukan ide pokok yang tersirat dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 70% dan dinyatakan kurang mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 53,33%. Jenis teks pada soal menemukan ide pokok yang tersirat dalam bacaan ini adalah deskripsi. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan mampu dalam merevisi dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 72,5%, dinyatakan cukup mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar %, dan dinyatakan kurang mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 50%. Jenis teks pada soal merevisi dalam bacaan ini adalah deskripsi dan argumentasi. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan mampu dalam membuat kesimpulan dengan perolehan nilai rata-rata %, dinyatakan cukup mampu dengan perolehan nilai rata-rata %, dan dinyatakan kurang mampu dengan perolehan nilai rata-rata sebesar %. Jenis teks pada soal membuat kesimpulan dalam bacaan ini adalah deskripsi dan argumentasi. Berdasarkan kemampuan membaca kritis siswa yang sudah dipaparkan, disimpulkan bahwa terdapat tiga kategori kemampuan membaca kritis siswa. Pertama, siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 70,4%. Kedua, siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan cukup mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar,8%. Ketiga, siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan kurang mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 54%. 9

10 Kualitas Kemampuan Berpikir Kritis yang Tecermin dalam Keterampilan Membaca Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang bernilai dan akan selalu membantu dalam banyak hal, seperti meningkatkan pemahaman apabila terbiasa. Oleh karena itu, perlu dibiasakan berpikir secara kritis, pendeknya menjadi seorang pemikir yang kritis. Kualitas tingkat berpikir kritis siswa terdiri atas lima tingkatan, yaitu kritis sekali, kritis, cukup kritis, kurang kritis, dan tidak kritis. Kemampuan berpikir kritis ini adalah interpretasi dari kemampuan membaca kritis yang terdiri atas menentukan gagasan dan mengurutkan unsur urutan yang termasuk indikator mengaplikasikan, menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat yang termasuk indikator menganalisis, menilai untuk merevisi yang termasuk indikator mengevaluasi, dan membuat kesimpulan bacaan yang termasuk indikator mengkreasikan/membuat. Robert H. Ennis (dalam Tilaar, 2011: 15) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah suatu proses berpikir reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang diyakini untuk diperbuat. Pengalaman dan evaluasi menjadi komponen utama dalam definisi tersebut. Pengalaman, baik kejadian maupun pengetahuan menjadi modal evaluasi diri dalam berpikir reflektif. Dari evaluasi itulah muncul sebuah keyakinan, baik keyakinan yang lama maupun keyakinan untuk diperbuat. Berdasarkan pernyataan Ennis di atas, keyakinan dalam penelitian ini adalah kualitas kemampuan berpikir kritis. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa kualitas kemampuan berpikir kritis terdiri atas lima tingkatan. Tingkat kemampuan berpikir kritis seseorang berbeda-beda dan dalam penelitian ini diklasifikasikan pada indikator berpikir kritis sebagai berikut. Siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan kritis dalam indikator mengaplikasikan dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 80%, siswa dinyatakan cukup kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 64,1%, dan siswa dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 53,3%. Pada indikator mengaplikasikan terdiri atas dua subindikator yakni, menentukan dan mengurutkan. Pemahaman bacaan dalam subindikator tersebut terdiri atas menentukan gagasan dan mengurutkan unsur urutan. Pertama, jenis teks pada soal menentukan gagasan ini adalah deskripsi. Kedua, jenis teks pada soal mengurutkan unsur urutan bacaan ini adalah eksposisi. Siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan kritis untuk indikator menganalisis dengan perolehan nilai rata-rata 68,3%, siswa dinyatakan cukup kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 61,35%, dan siswa dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 51%. Pada indikator mengaplikasikan terdiri atas dua subindikator yakni, menentukan dan mengurutkan. Pemahaman bacaan dalam subindikator tersebut terdiri atas menentukan gagasan dan mengurutkan unsur urutan. Pemahaman bacaan dalam subindikator tersebut terdiri atas menemukan fakta dan opini, menemukan informasi faktual, dan menemukan ide pokok yang tersirat dalam bacaan. Pertama, Jenis teks pada soal menemukan fakta dan opini bacaan ini adalah deskripsi. Kedua, jenis teks pada soal menemukan informasi faktual bacaan ini adalah deskripsi. Siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan kritis untuk indikator mengevaluasi dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 70%, siswa dinyatakan cukup kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 62%, dan siswa dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 51,6%. Pada 10

11 indikator mengevaluasi terdiri atas subindikator menilai. Pemahaman bacaan dalam subindikator tersebut terdiri atas merevisi. Jenis teks pada soal merevisi dalam bacaan ini adalah deskripsi dan argumentasi. Siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang dinyatakan kritis untuk indikator mengkreasikan/membuat dengan perolehan nilai rata-rata sebesar %, siswa dinyatakan cukup kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar %, dan siswa dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 56,%. Pada indikator mengkreasikan/membuat terdiri atas subindikator membuat. Pemahaman bacaan dalam subindikator tersebut terdiri atas membuat kesimpulan. Jenis teks pada soal membuat kesimpulan dalam bacaan ini adalah deskripsi dan argumentasi. Berdasarkan kualitas kemampuan berpikir kritis siswa yang sudah dipaparkan, disimpulkan bahwa terdapat tiga kategori kualitas kemampuan berpikir kritis siswa. Pertama, siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 71,4%. Kedua, siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan cukup kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 62,4%. Ketiga, siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 53%. Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat dua kesimpulan sebagai berikut. Pertama, kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 70,4%. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan cukup mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar,8%. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan kurang mampu membaca kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 54%. Kedua, berdasarkan kemampuan membaca kritis siswa di atas, dapat diinterpretasikan dalam kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 71,4%. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan cukup kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 62,4%. Kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif Singosari Malang secara keseluruhan dinyatakan kurang kritis dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 53%. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini sebagai berikut. Pertama, bagi guru bahasa Indonesia dari hasil penelitian ini, yaitu dapat dijadikan masukan untuk menambah pengetahuan dan kreativitas guru dalam menerapkan pemahaman bacaan membaca kritis dalam pembelajaran di sekolah. Misalnya, guru dapat memvariasikan jenis teks menemukan informasi faktual dari tabel, gambar, 11

12 atau diagram, mengurutkan unsur urutan dari daftar rujukan, langkah memasak, atau tata cara seminar secara acak sehingga siswa dalam membaca lebih teliti dan kritis terhadap bacaan tersebut. Kegiatan membaca kritis sepenuhnya melibatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Semua hal tersebut penting dilakukan karena kemampuan berpikir kritis memerlukan latihan-latihan untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir kritisnya. Kedua, bagi peneliti lain, kemampuan membaca kritis yang tecermin dalam keterampilan membaca siswa dapat dijadikan sebagai masukan dalam melakukan penelitian yang terkait dengan penelitian ini. Peneliti lain, juga dapat mengembangkan teks pemahaman bacaan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ficher, Alec Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga. Martutik Membaca. Malang: Universitas Negeri Malang. Nurhadi Dasar-Dasar Teori Membaca. Malang: JePe Press Book. Nurhadi & Senduk, A.G Pembelajaran Kontekstual Surabaya: PT JePe Press Media Utama. Slamet, St Y Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Sukarata: LPP UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan. Soedarso Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. Surapranata, Sumarna Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tilaar, M., Paat, Jimmy Ph., & Paat, Lody Pedagogik Kritis. Jakarta: Rineka Cipta. Widodo, A Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3 (2): Wiryodijoyo Membaca: Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta: Depdikbud. 12

Universias Negeri Malang. Jalan Semarang 5 Malang

Universias Negeri Malang. Jalan Semarang 5 Malang KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA BANDULAN MALANG Muhammad Sulthoni 1 Suyono 2 Email : Msultoni22@yahoo.co.id Universias Negeri Malang. Jalan Semarang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI Oleh: Yesi Setya Utami 1, Ellya Ratna 2, Wirsal Chan 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai siswa adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,

Lebih terperinci

Permalink/DOI:

Permalink/DOI: Available online at website : http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/dialektika DIALEKTIKA: jurnal bahasa, sastra dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, 2(1), 2015, 60-76 Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v2i1.2199

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG e-issn: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp P-ISSN: 2502-6437 Maret 2017 HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG

PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG 1) Faricha Alfin Afdila adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Malang. Artikel ini diangkat dari Skripsi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS READING COMPREHENSION

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS READING COMPREHENSION PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS READING COMPREHENSION MATERI ENERGI UNTUK MENDIAGNOSIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Firda Fauziah 1, Muhardjito, dan Asim Jurusan Fisika, FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual mengenai fakta dari suatu populasi. Desain penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG e-issn: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp P-ISSN: 2502-6437 September 2017 HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH DEWINTA PITRIA MAHARANI NPM 11080032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT Nurul Septiana Prodi TBG Jurusan PMIPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangkaraya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014 Oleh Nur Aisah Kahfie Nazaruddin Eka Sofia Agustina Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail :

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP Ninis Sukma Dahlianti, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENAR-SALAH UNTUK MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Aliyyatus Sa adah, Sugiyanto, S.Pd, M.Si, dan Drs.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh: Bambang Riadi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam

Lebih terperinci

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum. ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan secara matematis fakta dan karrakteristik objek atau subjek

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Dewa Ayu Putri Arumsari ) ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF SECOND SEMESTER FINAL EXAM QUESTION OF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Menurut Panggabean (1996: 21) Pre-Experiment yaitu penelitian yang secara

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH MERY FRANSISKA NIM F32111035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Jum at, tanggal 25 November

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Jum at, tanggal 25 November BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi menurut Munif Chatid (Indah,2008). Proses

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS NONSASTRA SISWA MTs

KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS NONSASTRA SISWA MTs KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS NONSASTRA SISWA MTs Kusumawati, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Email:Kusumawati624@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif yaitu metode Pre Experiment (Quasi Experiment). Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

JOURNAL KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DALAM MEMAHAMI FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN OLEH

JOURNAL KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DALAM MEMAHAMI FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN OLEH JOURNAL KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DALAM MEMAHAMI FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN OLEH MEI PURWASIH NIM. 080320717132 PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR Haris Munandar* dan Fandi Ahmad Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini. 1. Analisis kualitas soal, soal dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pretest Perlakuan Posttest Observasi. Gambar 3.1. Desain penelitian the one-group pretest-posttest Keterangan : T 1 T 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pretest Perlakuan Posttest Observasi. Gambar 3.1. Desain penelitian the one-group pretest-posttest Keterangan : T 1 T 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, subyek dan lokasi penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian serta teknik pengolahan dan analisis

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP Ninis Sukma Dahlianti, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah preeksperimental design. Alasan penggunaan metode ini adalah terdapat variabel luar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 desember 2013 di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. B. Pendekatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG Isnaini Diah Purnama 1, Syofiani 2, Gusnetti 2 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH NELMIZAWATI NPM 10080321 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dan metode deskriptif. Gambaran peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG Kiki Calista 1), Syaiful Imam 2), Endang Setyo Winarni 2)* Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Mind Map Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan yang merupakan pendekatan keseluruhan otak yang mampu membuat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Model Quantum Teaching dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan yaitu di SMA Negeri 1 Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Jenis penelitian ini ditinjau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Sampit. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 menggunakan soal UAS semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan keterampilan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi KORELASI ANTARA KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG Oleh: Eria Tiffany.B 1, Dra. Emidar,

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI. PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Leni MAYASARI 1), Jodion SIBURIAN 1), Retni S. BUDIARTI 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN MEMBACA KRITIS UNTUK SISWA SMA/SMK KELAS X DAN XI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN MEMBACA KRITIS UNTUK SISWA SMA/SMK KELAS X DAN XI Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 5 Bulan: Mei Tahun: 2016 Halaman: 780 784 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN MEMBACA KRITIS UNTUK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka pada penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK 0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian Buku Teks (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), 50. Pendidikan (Jakarta: Depdikbud, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian Buku Teks (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), 50. Pendidikan (Jakarta: Depdikbud, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran di kelas biasanya menggunakan fasilitas pendukung seperti buku paket. Menurut Muclish buku paket dapat diartikan sebagai buku yang berisi uraian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas maksud penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional variabel-variabel beberapa istilah: 1. Gaya Belajar Menurut Nasution

Lebih terperinci

VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Masyrifatul Khairiyyah 1 ) Heri Suwignyo 2 ) Imam Agus Basuki E-mail: risma.aries@yahoo.co.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA sesuai dengan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM 11080230 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E JOURNAL Oleh Murdi NIM 080320717149 JURUSAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Siti Maemunah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM 10080365 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI TEST ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION IN ECONOMIC ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Wika Sevi Oktanin Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada semester genap kelas X tahun ajaran 2012/2013. Dimulai pada bulan April sampai

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA Orien Ratna Wuri, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM

KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM 10080336 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran keterampilan proses sains siswa pada sub pokok bahasan sifatsifat

Lebih terperinci

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography. Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo ANALISIS SOAL TES SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA DI KECAMATAN COMAL PEMALANG Arista Noviyanto

Lebih terperinci