PENTINGNYA UPAYA FILTERISASI NILAI DI ERA GLOBALISASI UNTUK MENJAGA EKSISTENSI PERADABAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENTINGNYA UPAYA FILTERISASI NILAI DI ERA GLOBALISASI UNTUK MENJAGA EKSISTENSI PERADABAN"

Transkripsi

1 Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar PENTINGNYA UPAYA FILTERISASI NILAI DI ERA GLOBALISASI UNTUK MENJAGA EKSISTENSI PERADABAN Dibuat oleh: YULI ARDIKA PRIHATAMA K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

2 PENTINGNYA UPAYA FILTERISASI NILAI DI ERA GLOBALISASI UNTUK MENJAGA EKSISTENSI PERADABAN Mall-mall yang megah; dealer-dealer motor dan mobil produksi Jepang, Cina, dan Jerman; papan-papan informasi dan reklame yang berbahasa Inggris; warnet-warnet yang menjamur di sana-sini; konser-konser musik rock dan metal yang rutin diselenggarakan; gadis-gadis yang bercelana jeans dan berbaju ketat; laki-laki yang berambut punk; serta anak-anak yang berkostum spiderman dan sejenisnya asyik bermain di depan layer play station atau menggenggam remot kontrol adalah pemandangan yang paling sering dijumpai untuk saat ini, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan lainnya. Sulit sekali menjumpai hypermarket tradisional, dealerdealer motor asli Indonesia (mungkin karena memang tidak ada), dan iklaniklan yang lebih menekankan bahasa Indonesia-nya. Lebih memprihatinkan lagi, pagelaran wayang kulit, konser musik daerah, festival seni budaya hanya sempat dihadiri oleh sedikit penonton saja. Itu pun sebagian dari mereka adalah para seniman yang mungkin merasa pekewuh jika tidak menghadiri acara itu. Lebih parah lagi, anak-anak negeri ini sudah banyak yang tidak mengenal permainan tradisional seperti sundamanda, kuda-kudaan, dan sejenisnya. Mereka lebih pandai bahkan memang hanya bisa bermain dengan stick play station atau remot kontrol. Hal ini sangat kontras jika dibandingkan dengan kondisi di negeri ini sekitar 10 tahun yang lalu atau sebelummnya. Deskripsi di atas hanyalah sedikit gambaran realita saat ini, meskipun kebanyakan masih terdapat di lingkungan perkotaan. Berbagai fenomena perubahan sosial dengan perlahan tapi pasti sudah mulai terjadi dan semua terekam dalam catatan statistik virtual anak negeri. Semangat kegotongroyongan masyarakat pedesaan, lebih-lebih di lingkungan perkotaan telah menurun. Kalau pun acara-acara yang berfungsi untuk menghidupkan kebersamaan digelar, orientasinya lebih condong kepada materi yakni bagaimana meraup keuntungan yang besar dari acara tersebut. Sebagian orang desa di lingkungan masyarakat Jawa yang mengadakan hajatan, kini tidak semata-mata untuk mengekspresikan kebahagian, tetapi juga meerncanakan bisnis untuk mendapatkan keuntungan dari resepsi yang diselenggarakannya. Terlebih lagi jika mereka memiliki banyak anak perempuan. Fenomena

3 semacam inilah yang kemudian mendorong saya untuk mengkajinya lewat tulisan ini. Saya berkeyakinan bahwa perubahan-perubahan sosial semacam itu adalah imbas dari adanya proses globalisasi yang semakin hebat saat ini. Apakah globalisasi itu? Globalisasi adalah serangkaian proses interaksi antar budaya atau secara lebih luas adalah peradaban di seluruh dunia yang secara alami akan terjadi proses pemindahan elemen-elemen maupun produk-produk antar budaya atau peradaban itu yang secara dominan akan menimbulkan penetrasi dimana suatu budaya atau peradaban dapat meruntuhkan eksistensi yang lainnya. Secara sederhana globalisasi saat ini dapat dipahami dari fenomena-fenomena sosial yang terjadi yang merupakan akibat langsung darinya. Banyaknya produk IPTEK dari luar negeri yang membanjiri pasar dalam negeri adalah salah satunya. Ada lagi perilaku anakanak muda yang kini mulai kebarat-baratan, mulai dari cara berpakaian, cara makan, gaya hidup dan sebagainya. Sampai-sampai di beberapa sekolah menengah dan dasar, penggunaan bahasa Inggris lebih ditekankan jauh melebihi penggunaan bahasa Indonesia dan daerah. Mengapa ada globalisasi? Globalisasi adalah sebuah fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu sendiri. Jadi, globalisasi itu sendiri sebenarnya muncul secara alami seiring dengan semakin tingginya tingkat peradaban di muka bumi. Saya berpendapat bahwa sebenarnya proses globalisasi ini sudah mulai terjadi sejak masa kolonialisme dan imperialisme. Globalisasi kemudian seakan-akan berfungsi sebagai selektor bagi peradaban masa kini, peradaban manakah yang akan tetap eksis, dan manakah yang akan tereliminasi. Sehingga masing-masing peradaban harus mampu mempertahankan jati dirinya atau bahkan mentransfer kepada yang lainnya agar tidak tereliminasi. Jika pernyataan-pernyataan teoritis di atas digunakan sebagai kaca mata untuk melihat peradaban di wilayah timur, terutama Indonesia saat ini, maka sebenarnya negeri ini sudah berada pada posisi mundur akibat penetrasi dari peradaban asing yang telah menjamah sistem peradaban kita. Deskripsi pembuka tulisan ini adalah bukti fisik dari derap langkah globalisasi tersebut. Tidak mengherankan kalau sekarang banyak orang-orang tua yang menyatakan bahwa generasi muda sudah lupa pada budayanya sendiri. Sebagaimana orang Jawa mengatakan, Wong Jawa ilang Jawane.

4 Saat ini, produk-produk peradaban asing, baik yang konkrit maupun yang abstrak berdatangan tak terkendali menerjang tata nilai dalam masyarakat yang kian rapuh. Hasil-hasil IPTEK dari luar negeri telah menguasai pasar dalam negeri sehingga mematikan produksi lokal. Kemewahan dan kecanggihan yang ditawarkan telah merubah mindset masyarakat pekerja keras menjadi pemalas yang sangat konsumtif. Etika dan budaya ketimuran yang luhur perlahan-lahan tersubstitusi oleh etika dan budaya barat yang dianggap elegan dan modern. Jika tempo dulu, anak laki-laki dan perempuan saling menghargai dan menghormati dalam pergaulan mereka, maka saat ini yang terjadi adalah sebaliknya. Pergaulan bebas terjadi di mana-mana, cipika-cipiki sudah menjadi menu sehari-hari bagi mereka. Tingkah laku tak beradab itu kini telah menjadi trend yang wajib diikuti oleh generasi muda. Dan masih banyak lagi produk-produk peradaban asing yang akan menyingkirkan budaya asli kita. Betapa menyedihkan nasib peradaban kita saat ini. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah peradaban akan berkembang ketika ia mau menyerap produk-produk peradaban lainnya yang bisa mendukung perkembangannya sendiri. Sebagai contohnya adalah proses modernisasi di Jepang. Ketika Jepang berada dalam di bawah kekuasaan rezim Shogun, pengawasan terhadap masuknya produk peradaban asing sangat ketat bahkan cenderung tertutup. Keadaan ini membuat Jepang tertinggal perkembangannya dari peradaban barat selam 200 tahun. Namun keadaan ini kemudian berubah menjadi seratus delapan puluh derajat ketika rezim Samurai berkuasa pasca Restorasi Meiji. Mereka mulai membuka diri dan menyerap produk-produk peradaban asing yang bermanfaat. Jepang berhasil menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat untuk membangun negerinya. Hasilnya, Jepang bisa menjelma menjadi negara yang kuat, sejajar dengan negara-negara barat hanya dalam waktu kurang dari 50 tahun. Mereka bisa membuktikan diri sebagai negara penakluk tercepat dalam wilayah yang luas ketika Perang Dunia II. Uniknya, Jepang sama sekali tidak kehilangan kepribadian aslinya. Produkproduk peradaban yang mereka serap tidak kemudian menggeser jati diri mereka, tetapi jadi pendukug untuk menjadikannya semakin berkembang. Bertolak dari kisah modernisasi Jepang tersebut, ada satu hal yang bertolak belakang dengan kondisi negeri ini. Jepang menyerap nilai-nilai peradaban barat namun tidak kehilangan jati diri. Sedangkan Indonesia yang boleh dikatakan terpaksa menyerap budaya barat, malah justru kehilangan jati

5 dirinya. Perbedaan ini saya rasa kurang masuk akal dan sulit dipercaya. Jepang dan Indonesia boleh dikatakan sama-sama sebagai representasi budaya timur yang sudah tentu memiliki banyak kemiripan. Jadi secara logika, Indonesia lebih cepat berkembang dari pada Jepang karena potensi alam dan kuantitas SDM yang dimiliki jauh meninggalkan Jepang. Namun mengapa globalisasi ini justru menyebabkan Indonesia semakin terpuruk? Mengacu pada beberapa literatur dan pendapat para ahli, jawaban yang paling mendekati adalah bahwa itu semua terjadi karena kesalahan bangsa Indonesia sendiri dalam menyikapi globalisasi. Peradaban kita tidak mampu memilih dan memilah produk-produk peradaban lain seperti peradaban barat sebaagimana Jepang. Menurut saya, filtrasi yang dilakukan peradaban ini belum membuahkan hasil. Akibatnya struktur sosial dan tata nilai yang ada terkontaminasi oleh produk-produk peradaban asuing. Akhirnya terjadilah perubahan sosial ke arah yang lebih buruk. Persoalannya, apakah bangsa ini (peradaban ini) tidak mempunya filter yang baik? Bukankah kita sudah memiliki dasar falsafah yang disebut sebagai pancasila, yang oleh para guru Kewarganegaraan sering dikatakan sebagai sumber dari segala sumber hukum? Jawaban umum dari pertanyaanpertanyaan tersebut adalah bahwa bangasa ini sebenarnya telah memiliki instrumen filtrasi yang representatif, yakni Pancasila. Namun sangat disayangkan, bangsa ini tidak peduli dengan falsafah mereka sendiri. Entah karena mereka mengalami disorientasi dalam penafsirannya atau memang karena mereka adalah orang-orang yang skeptis. Yang jelas, penyegaran kembali wawasan terhadap Pancasila dan penafsiran yang sesuai perlu digalakkan agar proses filterisasi untuk menyambut arus globalisasi dapat dilaksanakan dengan baik. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan sebuah cara yang tepat untuk membangunkan bangsa yang tengah tertidur ini. Cara harus tetap dilakukan adalah pendidikan wawasan kebangsaan dan peradaban. Pendidikan di sini tidak hanya dalam arti formal tetapi juga dalam arti luas. Artinya seluruh komponen bangsa harus bergerak untuk membangkitkan semangat ini lewat berbagai macam cara dan media agar bangsa ini sadar bahwa mereka memiliki peradaban yang luhur yang wajib dijaga dan dipertahankan. Akhirnya, globalisasi sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Tetapi harus dihadapi dengan filterisasi yang baik dan strategi yang

6 tinggi. Globalisasi akan membawa peradaban ini kepada kemajuan ketika dapat menyerap nilai-nilai positif dari peradaban lainnya. Sebaliknya, peradaban ini akan runtuh ketika tidak bisa menahan laju penetrasi yang dilakukan oleh peradaban lainnya. Bagaimanakah nasib perdaban kita di masa depan? Kita semua harus menjawabnya dengan kerja keras. REFERENSI File Kumpulan Buku Indraganie dalam format.chm. Artikel Problematika Peradaban Pada Kehidupan Masa Kini. Artikel Membangun Peradaban dengan Cara Beradab.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : Devit Surtianingsih NIM : 11.01.2851 Kelompok : B Program Studi : Pancasila Jurusan : D3-TI Dosen : Irton. SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI OLEH: NAMA : PANJI PRIAMBODO JURUSAN : D3-MI-01 NIM : 11.02.7933 NAMA DOSEN : M Khalis Purwanto, Drs, MM STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Makalah ini berisikan uraian peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hasil karya seni yang mengekspresikan ide, dimana ide merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni musik, bunyi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan

BAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Bekasi adalah salah satu kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Jawa Barat, sebuah kabupaten dengan masyarakat yang khas dan heterogen karena daerah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover

Lebih terperinci

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI NAMA : RYAN AKBAR RAMADHAN NIM : 11.12.6308 KELOMPOK : J PRODI DAN JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI DOSEN : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah realita kehidupan pada era globalisasi seperti sekarang ini masih terbilang cukup unik. Karena dengan menawarkan begitu banyak

Lebih terperinci

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang BAB II GAMBARAN UMUM PRODUKTIFITAS ORANG JEPANG 2.1 Pengertian Karakter Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, kebudayaan ini tersebar

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI Disusun oleh : Alfredo Pamungkas Jagad Gumelar 11.12.6232 Kelompok J Dosen : Junaidi, M.HUM JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) telah menghadirkan tantangan serta peluang yang baru bagi manusia dan kehidupan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern membuat arus globalisasi menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga mengikuti arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang ditandai dengan munculnya kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat membuat kehidupan manusia menjadi serba mudah. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya hukum di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dimulai dari zaman sebelum penjajahan sampai dengan zaman di mana Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki makna sesuatu yang beragam, sesuatu yang memilik banyak perbedaan begitupun dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian diciptakan oleh masyarakat sebagai wujud dari jati dirinya. Pencapaiannya dilakukan dengan cara yang beragam, sehingga melahirkan identitas yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekaragaman budayanya itu tercermin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ini gerak perubahan zaman terasa semakin cepat sekaligus semakin padat. Perubahan demi perubahan terus-menerus terjadi seiring gejolak globalisasi yang kian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.

Lebih terperinci

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : Nama : DEWI ARIANI NIM : 11.12.6120 Kelompok : J Jurusan Dosen : S1 SISTEM INFORMASI : BP. DJUNAIDI IDRUS, M.HUM 1 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Korea Selatan sudah dapat dikatakan berhasil dalam menyebar luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea telah menyebarkan budayanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang kaya dengan adat dan istiadat, budaya serta suku memiliki berbagai macam tradisi. Salah satunya adalah Mesatua Bali (Mendongeng), sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman sekarang ini budaya asing sangat besar pengaruhnya terhadap kebudayaan di Indonesia. Salah satunya adalah budaya Barat. Tetapi seiring berubahnya waktu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen sebagai salah satu industri utama pemuas kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen sebagai salah satu industri utama pemuas kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri garmen sebagai salah satu industri utama pemuas kebutuhan masyarakat akan sandang terus berkembang. Bergesernya alasan kebutuhan dan perhatian masyarakat

Lebih terperinci

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL Nama : Heru Hermawan NPM : 13110283 Kelas : 1KA34 PROGRAM PASCA SARJANA : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, pendidikan formal di sekolah mempunyai peranan yang cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun kurikulum guna mewujudkan tujuan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan bertambahnya pusat perbelanjaan dengan menawarkan berbagai macam produk yang ditawarkan akan menambah persaingan yang semakin ketat didunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Manusia merupakan individu yang berdiri sendiri, mempunyai unsur fisik dan psikis yang dikuasai penuh oleh dirinya sendiri. Masing-masing individu tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah satu kebutuhan pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan era yang tengah berkembang dengan pesat pada zaman ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, letak Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. Indonesia yang terkenal dengan banyak pulau

Lebih terperinci

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat penting

Lebih terperinci

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Tokoh pahlawan atau superhero Indonesia sepertinya sudah lama sekali hilang di dunia perfilman dan media lainnya di tanah air. Tidak bisa dipungkiri, hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita hidup di zaman modern yang menuntut setiap individu untuk meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang dianggap kuno dan memperbaharui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini dengan adanya globalisasi banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dapat dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki segudang kesenian dan kebudayaan yang sangat menarik untuk kita gali. Banyak sekali kebudayaan serta kesenian Indonesia yang sudah mulai punah karena

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globalisasi yang semakin hebat. Fenomena tersebut memunculkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai musik, disadari atau tidak, siapapun dan dimanapun setiap orang selalu menikmati sebuah musik. Musik dapat didefinisikan secara luas oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Kuda dalam perkembangannya telah ada ketika manusia mulai melakukan aktivitas produksi yang tidak dapat dipenuhi dari hasil produksinya sendiri. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Sejarah merupakan hal penting yang harus dipelajari turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Lewat sejarah generasi muda belajar untuk mengenal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas

Lebih terperinci

Membaca Sebagai Sumber Kemajuan Bangsa

Membaca Sebagai Sumber Kemajuan Bangsa Membaca Sebagai Sumber Kemajuan Bangsa A.M. Fatwa Kemajuan teknologi informasi yang hadir saat ini telah mengantarkan kita seakan-akan berada dalam sebuah desa kecil ( small village). Batas-batas negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tato merupakan seni, dan tubuh merupakan satu dari objek pertama dalam seni, sebuah objek alami dengan tambahan berupa simbol bertransformasi menjadi objek dalam kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi diri mereka namun, banyak anak mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang dengan orang lain, yang berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang dengan orang lain, yang berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gaya hidup merupakan pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang lain, yang berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang mungkin tidak

Lebih terperinci

MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA

MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA 1. Globalisasi dan Jati Diri Bangsa Apabila kita berbicara mengenai perubahan suatu bangsa secara tidak langsung kita berbicara mengenai globalisasi dan modernisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan, maka dari itu Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya. Menurut Alwi (2003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa dengan masyarakat yang di dalamnya memiliki nilai budaya dan melahirkan keunikan yang membedakan dengan bangsa lain. Adanya keunikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah tindakan yang fundamental, yaitu perbuatan yang menyentuh akar-akar kehidupan bangsa sehingga mengubah dan menentukan hidup manusia.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspek. Banyak masyarakat dari daerah-daerah tertarik dan terinspirasi untuk masuk ke dalam

I. PENDAHULUAN. aspek. Banyak masyarakat dari daerah-daerah tertarik dan terinspirasi untuk masuk ke dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hingga saat ini, kita dapat melihat perkembangan kota yang begitu maju dan pesat di segala aspek. Banyak masyarakat dari daerah-daerah tertarik dan terinspirasi untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DALAM KONTEKS GLOBAL

KOMUNIKASI DALAM KONTEKS GLOBAL KOMUNIKASI DALAM KONTEKS GLOBAL Modul ke: 13 Fakultas Ilmu Komunikasi Pokok Bahasan 1. Komunikasi Konteks Global 2. Komunikasi Multi Kultural Dr., Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Public Relations Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang terdiri atas beberapa pulau dan kepulauan serta di pulau-pulau itu terdapat berbagai suku bangsa masing-masing mempunyai kehidupan sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak terkecuali bangsa Indonesia yang merupakan negara berkembang. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Punk lahir di Inggris pada pada akhir 70an sebagai budaya tandingan dari budaya mainstream pada zamannya. Dipicu sebuah perasaan yang menjadi rahasia umum dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merambah, tidak saja di Kota Jakarta, tetapi kota-kota lain di luar. apakah pasar tradisional akan tetap eksis di era munculnya

BAB I PENDAHULUAN. merambah, tidak saja di Kota Jakarta, tetapi kota-kota lain di luar. apakah pasar tradisional akan tetap eksis di era munculnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah terjadi revolusi supermarket global yang merambah, tidak saja di Kota Jakarta, tetapi kota-kota lain di luar Jawa. Hal ini menimbulkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan periode yang menarik untuk dibahas, kerena remaja merupakan masa yang pada saat itu terjadi banyak perkembangan fisik pada dirinya misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Era Kebebasan Berpikir

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Era Kebebasan Berpikir BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.1.1. Era Kebebasan Berpikir Tingkah laku dan perbuatan remaja zaman sekarang dipengaruhi oleh tayangan televisi, film, radio dan internet. Tren berpakaian, gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)

BAB I PENDAHULUAN. buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang harus segera diselesaikan atau dicarikan solusinya oleh pemerintah terutama dinas pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang patut diperhitungkan.dengan kehebatannya dalam memadukan tradisi dan modernisasi, menjadikan Jepang

Lebih terperinci

Dua Sisi Mata Uang Dampak Teknologi Jumat, 14 Februari 2014 17:15. Oleh Ahmad Turmudzi*

Dua Sisi Mata Uang Dampak Teknologi Jumat, 14 Februari 2014 17:15. Oleh Ahmad Turmudzi* Oleh Ahmad Turmudzi* Sebelum masuk ke inti tulisan singkat ini, saya ingin mengulas terlebih dahulu arti remaja. Menurut akar katanya, remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini, memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi beberapa aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Umum Konsep dari media yang akan dibuat adalah membantu pengajar dalam memberikan pengajaran pada siswa dalam belajar pengetahuan desain. Media pembelajaran yang disebut

Lebih terperinci

B. Modernisasi Menyebabkan Terkikisnya Perhatian Generasi Muda Terhadap Budaya Bangsa

B. Modernisasi Menyebabkan Terkikisnya Perhatian Generasi Muda Terhadap Budaya Bangsa A. Latar Belakang KOPI, Dewasa ini, tradisi masyarakat menjadi perhatian aset warisan bangsa. Hal ini disebabkan karena dinamika zaman telah mengubah sikap dan perilaku masyarakat. Tradisi masyarakat selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan cepat yang terjadi sebagai peningkatan IPTEK berdampak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan cepat yang terjadi sebagai peningkatan IPTEK berdampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beralihnya masyarakat kita dari peradaban agraris ke peradaban mesin, industri dan informatika, mempengaruhi kehidupan. Akibat dari berbagai perubahan cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan manusia modern yang selalu bergerak cepat telah membuka pintu bagi terciptanya zaman globalisasi, manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan tradisional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keanekaragaman suku-suku di Indonesia yang merupakan bagian terpenting dari kebudayaan Indonesia

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika. KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kuliner adalah suatu kata yang sering kita dengar di masyarakat yang berarti masakan yang berupa makanan atau minuman. Informasi mengenai kuliner sendiri saat

Lebih terperinci

Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat

Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media massa, menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimana-mana. Media massa

Lebih terperinci

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

Arah Pelestarian Bahasa Jawa Krama di Surakarta. Oleh. Sri Marmanto. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Arah Pelestarian Bahasa Jawa Krama di Surakarta. Oleh. Sri Marmanto. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret Surakarta MR Arah Pelestarian Bahasa Jawa Krama di Surakarta Oleh Sri Marmanto Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Bahasa Jawa (BJ) adalah bahasa ibu (mother tongue ) dengan jumlah

Lebih terperinci

Blangkon gaya Yogyakarta ditinjau dari bentuk motif dan makna simbolisnya

Blangkon gaya Yogyakarta ditinjau dari bentuk motif dan makna simbolisnya Blangkon gaya Yogyakarta ditinjau dari bentuk motif dan makna simbolisnya Oleh Sarimo NIM: K3201008 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan peradaban bangsa Indonesia telah berlangsung dalam kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman seni dan budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena proses akulturasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya arus globalisasi, masyarakat saat ini lebih memilih mall untuk menghabiskan waktu liburannya, daripada mengunjungi tempat tempat wisata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gaya hidup menurut Kotler (2002) adalah pola hidup seseorang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gaya hidup menurut Kotler (2002) adalah pola hidup seseorang di dunia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya hidup menurut Kotler (2002) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan

Lebih terperinci

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang mempunyai ciri khas dan bersifat kompleks, sebuah kebudayaan yang lahir di dalam suatu lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang saat ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan masa depan dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan zaman globalisasi berlangsung sangat cepat mempengaruhi setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi, industri, dan perubahan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kebutuhan hidup manusia yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Semakin banyaknya

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin PERNYATAAN Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni

Lebih terperinci

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, negara-negara di dunia sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam berbagai hal. Perkembangan yang pesat ini kerap kali disebut globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat, atau dalam arti sempitnya disebut sebagai kesenian rakyat. Coseteng dan Nemenzo (Jahi 2003: 29) mendefinisikan

Lebih terperinci