PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PER 31 DESEMBER 2013 DAN (Audited)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PER 31 DESEMBER 2013 DAN (Audited)"

Transkripsi

1 ASET 1. NERACA KOMPARATIF ASET LANCAR Uraian NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 Audited Ref. (dalam Rupiah) (Audited) (Audited) Kas di Kas Daerah 1.a , ,06 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.a.1.2 0,00 0,00 Kas di Bendahara Penerimaan 1.a , ,80 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 Piutang Dana Bagi Hasil 1.a , ,00 Piutang Pajak 1.a , ,01 Penyisihan Piutang Pajak ( ,83) ( ,82) Piutang Retribusi 1.a , ,32 Penyisihan Piutang Retribusi ( ,90) ( ,08) Piutang Lain-lain PAD 1.a.1.7 0, ,00 Penyisihan Piutang Lain-lain PAD 0,00 ( ,00) Bagian Lancar Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 1.a , ,00 Bagian Lancar Pinjaman Kepada Pemerintah Pusat 0,00 0,00 Bagian Lancar Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 1.a , ,00 Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran ( ,00) ( ,00) Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 1.a , ,08 Penyisihan Bagian Lancar Tagihan TGR ( ,00) ( ,58) Piutang Lainnya 1.a , ,00 Penyisihan Piutang Lainnya ( ,99) ( ,66) Belanja Dibayar Dimuka 1.a , ,00 Persediaan 1.a , ,00 Jumlah Aset Lancar , ,13 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 1.a ,00 0,00 Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 1.a , ,00 Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 1.a ,00 0,00 Investasi dalam Surat Utang Negara 1.a ,00 0,00 Investasi Non Permanen Lainnya 1.a , ,00 Penyisihan Investasi Non Permanen Lainnya Tak Tertagih 1.a ( ,65) ( ,84) Jumlah Investasi Non Permanen , ,16 Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 1.a , ,75 Investasi Permanen Lainnya 1.a ,00 0,00 Jumlah Investasi Permanen , ,75 Jumlah Investasi Jangka Panjang , ,91

2 Uraian Ref (Audited) (Audited) ASET TETAP Tanah 1.a , ,00 Peralatan dan Mesin 1.a , ,85 Gedung dan Bangunan 1.a , ,05 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.a , ,31 Aset Tetap Lainnya 1.a , ,90 Konstruksi Dalam Pengerjaan 1.a , ,00 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 1.a.3.7 0,00 0,00 Jumlah Aset Tetap , ,11 DANA CADANGAN Dana Cadangan 1.a.4 0,00 0,00 Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00 ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran 1.a.5.1 0,00 0,00 Tuntutan Perbendaharaan 1.a.5.2 0,00 0,00 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 1.a ,05 0,00 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 1.a.5.4 0,00 0,00 Aset Tak Berwujud 1.a.5.5 0,00 0,00 Aset Lain-Lain 1.a , ,00 Jumlah Aset Lainnya , ,00 JUMLAH ASET , ,15 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 1.b.1.1 0,00 0,00 Utang Kepada Pihak Ketiga ,00 Utang Bunga 1.b.1.2 0,00 0,00 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 1.b.1.3 0,00 0,00 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah 1.b.1.4 0,00 0,00 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Non Bank 1.b b.1.6 0,00 0,00 0,00 0,00 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi 1.b.1.7 0,00 0,00 Utang Jangka Pendek Lainnya 1.b , ,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek , ,00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 1.b.2.1 0,00 0,00 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 1.b.2.2 0,00 0,00 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 1.b.2.3 0,00 0,00 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Non Bank 1.b.2.4 0,00 0,00 Utang Dalam Negeri Obligasi 1.b.2.5 0,00 0,00 Utang Jangka Panjang Lainnya 1.b.2.6 0, ,00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0, ,00 JUMLAH KEWAJIBAN , ,00

3 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Uraian Ref (Audited) (Audited) Sisa Lebih Pembiayaan (SiLPA) 1.c , ,06 Pendapatan yang Ditangguhkan 1.c , ,80 Cadangan Piutang 1.c , ,27 Cadangan Biaya Dibayar Dimuka 1.c , ,00 Cadangan Persediaan 1.c , ,00 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 1.c.1.6 ( ,07) ( ,00) Jumlah Ekuitas Dana Lancar , ,13 EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 1.c , ,91 Diinvestasikan daiam Aset Tetap 1.c , ,11 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 1.c , ,00 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 1.c.2.4 0,00 ( ,00) Jumlah Ekuitas Dana Investasi , ,02 EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan Dalam Ekuitas Dana Cadangan 1.c.3.1 0,00 0,00 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 0,00 0,00 JUMLAH EKUITAS DANA , ,15 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA , ,15 Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini

4 2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN URAIAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2013 Ref. (dalam Rupiah) ANGGARAN REALISASI REALISASI % PENDAPATAN DAERAH 2.a , ,87 102, ,30 Pendapatan Asli Daerah Hasil Pajak Daerah 2.a , ,85 121, ,74 Hasil Retribusi Daerah 2.a , ,00 115, ,00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.a a , ,35 37, , , ,67 114, ,04 Jumlah Pendapatan Asli Daerah , ,87 105, ,30 Pendapatan Transfer 2.a , ,00 102, ,00 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 2.a , ,00 109, ,00 Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak 2.a , ,00 89, ,00 Pendapatan Dana Alokasi Umum 2.a , ,00 100, ,00 Pendapatan Dana Alokasi Khusus 2.a , ,00 100, ,00 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan , ,00 99, ,00 Transfer Pemerintah Pusat-lainnya Dana Penyesuaian 2.a , ,00 100, ,00 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya , ,00 100, ,00 Transfer Pemerintah Provinsi 2.a.2.3 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 2.a , ,00 183, ,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2.a , ,00 119, ,00 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi , ,00 183, ,00 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 2.a.3 Pendapatan Hibah 2.a , ,00 164, ,00 Pendapatan lainnya 2.a , ,00 100, Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah , ,00 100, ,00 JUMLAH PENDAPATAN , ,87 102, ,30 BELANJA DAERAH 2.b , ,00 88, ,12 Belanja Operasi Belanja Pegawai 2.b , ,00 88, ,62 Belanja Barang dan Jasa 2.b , ,00 84, ,50

5 URAIAN Ref. ANGGARAN REALISASI REALISASI % Belanja Bunga 2.b.1.3 0,00 0,00 0,00 0,00 Belanja Hibah 2.b , ,00 92, ,50 Belanja Bantuan Sosial 2.b , ,00 95, ,00 Belanja Bantuan Keuangan 2.b , ,00 58, ,00 Jumlah Belanja Operasi , ,00 87, ,62 Belanja Modal 2.b.2 Tanah 2.b , ,00 19, ,00 Peralatan dan Mesin 2.b , ,00 91, ,00 Gedung dan Bangunan 2.b , ,00 94, ,50 Jalan, Irigasi dan Jaringan 2.b , ,00 97, ,00 Aset Tetap Lainnya 2.b , ,00 99, ,00 Jumlah Belanja Modal , ,00 91, ,50 Belanja Tidak Terduga 2.b.3 Belanja Tidak Terduga , ,00 22, ,00 Jumlah Belanja Tak Terduga , ,00 22, ,00 Transfer Bagi Hasil ke Desa 2.b.4 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 - Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00 0,00 - Bagi Hasil Pendapatan Lainnya , ,00 91,34 Jumlah Transfer/Bagi Hasil Ke Desa , ,00 91,34 0,00 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER , ,00 88, ,12 JUMLAH SURPLUS/(DEFISIT) ( ,06) ,87 (86,50) ,18 PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah Penggunaan (SILPA) 2.c , ,06 100, ,88 Pencairan Dana Cadangan 2.c.1 0,00 0,00 0, ,00 Penerimaan Kembali Pemberian Penyertaan Modal 2.c.1 0,00 0,00 0,00 - Jumlah Penerimaan Daerah , ,06 100, ,88 Pengeluaran Daerah Pembentukan Dana Cadangan 2.c Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 2.c , Pembayaran Pokok Utang 2.c Jumlah Pengeluaran Daerah , PEMBIAYAAN NETTO , ,06 104, ,88 Sisa Lebih Pembiayaan 0, , ,06 (SILPA) Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini

6 3. LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2013 (dalam Rupiah) Uraian Ref ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Arus Kas Masuk 3.a.1 Hasil Pajak Daerah 3.a , ,74 Hasil Retribusi Daerah 3.a , ,00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 3.a , ,52 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 3.a , ,04 Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pem Pusat 3.a , ,00 Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak 3.a , ,00 Pendapatan Dana Alokasi Umum 3.a , ,00 Pendapatan Dana Alokasi Khusus 3.a , ,00 Dana Penyesuaian 3.a , ,00 Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi 3.a , ,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 3.a ,00 0,00 Pendapatan Hibah 3.a , ,00 Pendapatan Lainnya 3.a , ,00 Jumlah Arus Kas Masuk , ,30 Arus Kas Keluar 3.a.2 Belanja Pegawai 3.a , ,62 Belanja Barang dan Jasa 3.a , ,50 Belanja Bunga 3.a.2.3 0,00 - Belanja Hibah 3.a , ,50 Belanja Bantuan Sosial 3.a , ,00 Belanja Bantuan Keuangan 3.a , ,00 Belanja Tidak Terduga 3.a , ,00 Transfer Bagi Hasil ke Desa 3.a ,00 - Jumlah Arus Kas Keluar 3.a , ,62 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi , ,68 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN Arus Kas Masuk Pendapatan Penjualan atas Tanah 3.b.1.1 0,00 - Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 3.b , ,00 Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan 3.b.1.3 0,00 - Pendapatan Penjualan atas Aset Lainnya 3.b , ,00 Jumlah Arus Kas Masuk , ,00 Arus Kas Keluar Belanja Tanah 3.b , ,00 Belanja Peralatan dan Mesin 3.b , ,00 Belanja Gedung dan Bangunan 3.b , ,50 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 3.b , ,00 3.b.1 3.b.2

7 Uraian Ref Belanja Aset Tetap Lainnya 3.b , ,00 Jumlah Arus Kas Keluar , ,50 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan ( ,00) ( ,50) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Arus Kas Masuk Pencairan Dana Cadangan 3.c.1.1 0, ,00 Penerimaan Pinjaman Daerah 3.c.1.2 0,00 - Penerimaan Kembali Penyertaan Modal 3.c.1.3 0,00 - Penerimaan Piutang Daerah 3.c.1.4 0,00 - Jumlah Arus Kas Masuk 0, ,00 Arus Kas Keluar Pembentukan Dana Cadangan 3.c.2.1 0,00 - Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 3.c.2.2 0,00 - Pembayaran Pokok Utang 3.c.2.3 0,00 - Pemberian Pinjaman 3.c.2.4 0,00 - Jumlah Arus Kas Keluar 0,00 0,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan 0, ,00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN Arus Kas Masuk Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) , ,25 Jumlah Arus Kas Masuk , ,25 Arus Kas Keluar 3.c.1 3.c.2 3.d.1 3.d.2 Pengeluaran Pehitungan Pihak Ketiga (PFK) , ,25 Jumlah Arus Kas Keluar , ,25 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non 0,00 0,00 Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode , ,18 Saldo Awal Kas di BUD/Kas Daerah , ,85 Saldo Akhir Kas di BUD/Kas Daerah , ,06 Saldo Akhir di Bendahara Pengeluaran 0,00 - Saldo Akhir di Bendahara Penerimaan , ,80 Saldo Akhir di Rekening Penampungan Pajak 0,00 - Saldo Akhir Kas , ,86 Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini

8 4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN a. PENDAHULUAN Ruang lingkup pengelolaan keuangan daerah mencakup keseluruhan kegiatan yangmeliputiperencanaan,pelaksanaan,penatausahaan,pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.pengelolaan keuangan daerah khususnya yang berkenaan dengan akuntansi dan pertanggungjawaban mengacu pada peraturan perundang-undangan yaitu antara lain UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Permendagri No. 21 Tahun Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Sampang menyusun Laporan Keuangannya sebagai upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan dimaksud, Pemerintah Kabupaten Sampang telah berupaya secara bertahap mengikuti ketentuan Standar Akuntansi Pemerintahan dan menyajikan secara jujur, wajar dan memadai informasi pelaksanaan anggaran, Arus Kas, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. 1) Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektifitas dan efisiensi pemerintah daerah, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: a) Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran; b) Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan; c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Kabupaten Sampang serta hasil-hasil yang telah dicapai; d) Menyediakan informasi mengenai bagaimana Pemerintah Kabupaten Sampang mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya; e) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kabupaten Sampang berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik

9 jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; f) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. 2) Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah, antara lain: a) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang mengatur Keuangan Negara; b) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; d) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; e) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; f) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; g) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; h) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; i) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Permendagri No. 21 Tahun 2011; j) Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Sampang. k) Peraturan Bupati Sampang Nomor 26 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Kabupaten Sampang. l) Peraturan Bupati Sampang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupten Sampang. m) Peraturan Bupati Sampang Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Piutang Daerah. 3) SistematikaPenulisan Catatan Atas Laporan Keuangan a) Pendahuluan Dalam pendahuluan ini diuraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan, dan sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan. b) Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBDMenjelaskan tentang asumsi ekonomi makro, kebijakan keuangan dan indikator pencapaian target kinerja APBD.

10 c) Iktisar Pencapaian Kinerja Keuangan Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. d) Kebijakan Akuntansi Entitas pelaporan keuangan daerah, basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintahan. e) PenjelasanPos-pos Laporan Keuangan Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan, pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual. f) Penutup b. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD 1) Ekonomi Makro Agenda Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Sampang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik. Hal ini terlihat dari beberapa indikator pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang. Pada Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,06% lebih rendah dibandingkan tahun 2013, dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,74% menjadi 5,68% (angka sementara), perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 bergerak naik dari angka 5,34%; 6,04%; 6,13% ;5,74% dan 5,68% (angka sementara 2014). Product Domistic Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator makro parameter prestasi ekonomi suatu daerah menunjukkan bahwa total nilai tambah yang ditunjukkan PDRB per Kapita Kabupaten Sampang atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan sejak tahun 2012 yaitu sebesar Rp ,66dan terus naik hingga sebesar Rp ,04pada tahun 2014 (angka sementara). Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan, menunjukkan nilai sebesar Rp ,39pada tahun 2012 dan perlahan-lahan terus mengalami peningkatan hingga mencapai nilai Rp ,45 pada tahun 2014 (angka sementara). Sedangkan tingkat inflasi di Kabupaten Sampang pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 masih pada kisaran satu digit, pada tahun 2009 angka inflasi sebesar 5,52% kemudian menurun menjadi 3,24% pada tahun 2010,naik menjadi 6,13% pada tahun 2011, turun menjadi 5,05% pada tahun 2012, naik pada tahun 2013 menjadi 6,6% (angka sementara). Inflasi merupakan instrument yang menunjukkan tingkat perkembangan harga secara umum yang besarannya diperoleh dari perkembangan nilai indeks implisit yaitu perbandingan antara PDRB ADHB dengan PDRB ADHK, tingkat inflasi di daerah dipengaruhi secara dominan oleh kebijakan dalam bidang moneter yang dijalankan oleh Pemerintah Pusat, sedangkan pengendalian tingkat inflasi

11 yang dapat dilakukan daerah mencakup upaya-upaya melancarkan arus barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Rekapitulasi beberapa indikator utama pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sampang mulai Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 terlihat pada Tabel berikut: Tabel 1 Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang No. URAIAN *) 2013**) 2014***) 1 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5,34 % 6,04 % 6,12 % 5,74% 5,68% 2 PDRB per kapita (ADHB) PDRB per kapita (ADHK) Inflasi 3,24 % 6,13 % 5,05 % 6,6 % Sumber: BPS Kabupaten Sampang / Bappeda Kabupaten Sampang TA 2014 *) Angka diperbaiki **) Angka Sementara ***) Angka sangat sementara 2) Kebijakan Keuangan a) Pendapatan Kebijakan di bidang keuangan daerah meliputi dua aspek penting yakni kebijakan di bidang Penerimaan/Pendapatan Daerah (Revenue Policy) dan kebijakan di bidang Pembelanjaan Keuangan Daerah (Expenditure Policy). Kecuali kebijakan di bidang keuangan daerah tersebut mempunyai nilai yang sama penting, masing-masing juga harus dapat bersinergi. Idealnya expenditure policy merupakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat disamping dapat meningkatkan penerimaan daerah. Sebaliknya revenue policy dapat mendukung berbagai kebijakan anggaran, terutama pada sisi pengeluaran. Secara umum, upaya yang perlu dilakukan Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, antara lain, dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: (1) Memperluas basis penerimaan Tindakan yang dilakukan, antara lain, yaitu mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data obyek, memperbaiki penilaian, menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan. (2) Memperkuat proses pemungutan Upaya yang dilakukan, antara lain, yaitu mempercepat penyusunan Perda, mengubah tarif, khususnya tarif retribusi dan peningkatan SDM. (3) Meningkatkan pengawasan Hal ini dapat ditingkatkan, antara lain, dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus serta meningkatkan pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan oleh daerah.

12 (4) Meningkatkan efisiensiadministrasi dan menekan biaya pemungutan Tindakan yang dilakukan oleh daerah, antara lain, yaitu memperbaiki prosedur administrasi pajak melalui penyederhanaan administrasi pajak, meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis pemungutan. (5) Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di daerah. b) Belanja Belanja Daerah digunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan dalam rangka memudahkan penilaian keuangan sesuai dengan pengelolaan keuangan daerah. Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan daerah sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Prinsip prioritas yang diartikan adalah bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efesiensi dan efektivitas anggaran yang mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Belanja diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu kebijakan dalam pengalokasian belanja daerah, harus diprioritaskan terlebih dahulu anggaran untuk pembayaran belanja pegawai (gaji pegawai, tunjangan, uang representasi, tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) selama satu tahun anggaran pada tahun anggaran 2014 ini, serta memperhitungkan kewajiban daerah dalam belanja tidak langsung lainnya seperti belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota; belanja bantuan keuangan; belanja tidak terduga. Disamping itu juga harus diperhitungkan belanja langsung pokok yang perlu dan harus dilaksanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menunjang pelaksanaan tupoksi masing-masing seperti telepon, listrik, air dan lain-lain yang penggunaannya harus mempertimbangkan tingkat efesiensi dan efektivitas anggaran. Agenda prioritas pembangunan Kabupaten Sampang Tahun 2014 dijabarkan dalam delapan prioritas pembangunan.

13 Tujuh prioritas pembangunan tersebut diarahkan untuk : (1) Tata Kelola Pemerintahan yang baik; (2) Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan; (3) Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan Masyarakat; (4) Penurunan Angka Kemiskinan dan Pengangguran; (5) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pembangunan Infrasturktur; (6) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. (7) Pertumbuhan Ekonomi c) IndikatorPencapaian Target Kinerja APBD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD Tahun 2014, dan Peraturan Bupati Sampang Nomor 45 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Sampang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Penjabaran Perubahan APBD TA 2014, Pendapatan Daerah ditargetkan sebesarrp ,00 dan terealisir sebesar Rp ,87atau sebesar 102,74% dengan rincian sebagai berikut: a) Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah ditargetkan sebesar Rp ,00danterealisir sebesar Rp ,87atau sebesar 105,41% ; b) Pendapatan Transfer yang bersumber dari Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan (Pendapatan bagi hasil Pajak/Bukan Pajak, DAU dan DAK), Transfer Pemerintah Pusat Lainya (Dana Penyesuaian), Transfer Pemerintah Provinsi (Pendapatan Bagi Hasil Pajak, Pendapatan Bagi Hasil Lainnya) ditargetkansebesar Rp ,00 dan terealisir sebesar Rp ,00atau sebesar102,75% ; c) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah yang bersumber dari Pendapatan Hibah, Bantuan Keuangan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat ditargetkan sebesar Rp ,00 terealisir sebesar Rp ,00atau sebesar 100,31%. Belanja Daerah dan Transfer ditargetkan sebesar Rp ,06 dan terealisir sebesar Rp ,00atau sebesar 88,79% dengan rincian sebagai berikut : a) Belanja Operasi yang terdiri dari belanja pegawai, barang dan jasa, belanja hibah, belanja bantuan sosial dan belanja bantuan keuangan dianggarkan sebesar Rp ,06 terealisir Rp ,00atau sebesar 87,80%; b) Belanja Modal yang terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi jaringan dan aset tetap lainnya dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisir Rp ,00 atau sebesar 91,56%; c) Belanja Tak Terduga yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisirrp ,00 atau sebesar 22,87% ; d) Belanja transfer bagi hasil ke desa dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisir Rp ,00 atau sebesar Rp91,34%.

14 Pembiayaan Netto ditargetkan sebesar Rp ,06terealisir sebesarrp ,06dengan rincian: a) Penerimaan Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp ,06 terealisir sebesarrp ,06atau sebesar 100% ; b) Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisir sebesarrp0,00 atau sebesar 0%. c) SILPATahun 2014 dianggarkan sebesar Rp0,00 dan terealisasi sebesar Rp ,93. c. IKHTISARREALISASI PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan belanja daerah dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan belanja yang bersifat tetap (Fixed Expenditure) yakni belanja gaji dan non gaji yang harus dikeluarkan lebih dahulu dan belanja daerah yang sifatnya tidak tetap (Unfixed Expenditure). Belanja daerah yang sifatnya tidak tetap, utamanya dialokasikan untuk membiayai program-program pembangunan yang dipilih secara selektif berdasarkan beberapa kriteria terkait dengan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Program dan kegiatan dimaksud, tersebar pada seluruh satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan. Pada tabel berikut disajikan anggaran dan realisasi APBD tahun anggaran 2014menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi. Urusan Pemerintahan Daerah Tabel 2 dan APBD TA 2014Menurut Urusan Pemerintah Pendapatan Jumlah Belanja Belanja Jumlah Belanja Rp Rp Rp Rp URUSAN WAJIB , , , ,00 Pendidikan 0,00 0, , ,00 Dinas Pendidikan 0,00 0, , ,00 Kesehatan , , , ,00 Dinas Kesehatan , , , ,00 Rumah Sakit Umum Daerah , , , ,00 Pekerjaan Umum , , , ,00 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang , , , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 Perencanaan Pembangunan 0,00 0, , ,00 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0,00 0, , ,00 Perhubungan , , , ,00 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika , , , ,00 Lingkungan Hidup , , , ,00 Badan Lingkungan Hidup , , , ,00

15 Urusan Pemerintahan Daerah Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemberdayaan Perempuan danperlindungan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Pendapatan Jumlah Belanja Belanja Jumlah Belanja Rp Rp Rp Rp ,00 0, , , ,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 Sosial 0,00 0, , ,00 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 0,00 0, , ,00 0,00 0, , , , , , , , , , ,00 Penanaman Modal , , , ,00 Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal , , , ,00 Kebudayaan , , , ,00 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian , , , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , , , , , ,00 PPKD , , , ,00 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 Sekretariat Daerah 0,00 0, , ,00 Sekretariat DPRD 0,00 0, , ,00 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset , , , ,00 Inspektorat Kabupaten 0,00 0, , ,00 Badan Kepegawaian Daerah 0,00 0, , ,00 Kecamatan Sampang 0,00 0, , ,00 Kecamatan Omben 0,00 0, , ,00 Kecamatan Camplong 0,00 0, , ,00 Kecamatan Torjun 0,00 0, , ,00 Kecamatan Pangarengan 0,00 0, , ,00 Kecamatan Jrengik 0,00 0, , ,00 Kecamatan Sreseh 0,00 0, , ,00 Kecamatan Kedungdung 0,00 0, , ,00

16 Urusan Pemerintahan Daerah Pendapatan Jumlah Belanja Belanja Jumlah Belanja Rp Rp Rp Rp Kecamatan Robatal 0,00 0, , ,00 Kecamatan Ketapang 0,00 0, , ,00 Kecamatan Banyuates 0,00 0, , ,00 Kecamatan Sokobanah 0,00 0, , ,00 Kecamatan Karang Penang 0,00 0, , ,00 Kecamatan Tambelangan 0,00 0, , ,00 Sekretariat Dewan Pengurus Korpri 0,00 0, , ,00 Ketahanan Pangan , , , ,00 BKP , , , ,00 Pemberdayaan Desa Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 Perpustakaan 0,00 0, , ,00 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 0,00 0, , ,00 URUSAN PILIHAN , , , ,00 Pertanian , , , ,00 Dinas Pertanian , , , ,00 Kehutanan , , , ,00 Dinas Kehutanan dan Perkebunan , , , ,00 Kelautan dan Perikanan , , , ,00 Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan , , , ,00 Industri , , , ,00 Disperindagtam , , , ,00 JUMLAH , , , ,00 Hambatan dan kendala dalam pencapaian target kinerja keuangan yang telah ditetapkan. - Dari sisi pendapatan, hambatan tidak tercapainya target disebabkan: Perhitungan target anggaran belum sepenuhnya didasarkan pada jumlah potensi riil/data yang valid Rendahnya kesadaran Wajib Pajak/Retribusi untuk memenuhi kewajiban pembayaran pajak/retribusi Beberapa fasilitas pelayanan yang disediakan Pemerintah Daerah belum memenuhi standart Sanksi belum secara tegas diberlakukan. - Dari sisi pengeluaran, tidak terserapnya anggaran disebabkan : Perencanaan kebutuhan tidak dihitung secara matang Pelaksanaan kegiatan fisik seringkali dilakukan di akhir tahun Masih terdapat beberapa kesalahan pos penganggaran, sehingga tidak bisa direalisasi.

17 d. KEBIJAKAN AKUNTANSI 1) Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Entitas pelaporan adalah unit Pemerintah Kabupaten Sampang yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan wajib menyampaikan laporan keuangan. Entitas pelaporan adalah Pemerintah Kabupaten Sampang. Entitas Akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang. 2) Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam neraca. Basis kas untuk Laporan berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah. serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah. Pemerintah daerah tidak menggunakan istilah laba, melainkan menggunakan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk setiap tahun anggaran. Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan dan pembiayaan dengan pengeluaran belanja dan pembiayaan. Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian/ kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah. 3) Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pengukuran pos-pos dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang menggunakan nilai perolehan historis, dengan uraian sebagai berikut : a) Pengukuran Pendapatan dan Belanja Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto dan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Daerah. Belanja diukur dengan menggunakan nilai perolehan historis yaitu nilai kas yang dikeluarkan atau dibelanjakan dalam mata uang rupiah dan diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah. b) Pengukuran Aset Pengukuran untuk beberapa jenis aset sebagai berikut: (1) Kas dicatat sebesar nilai nominal. (2) Investasi jangka pendek dicatat berdasarkan harga perolehan. (3) Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. (4) Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian, biaya-biaya standar jika diproduksi sendiri, dan nilai wajar, jika diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. (5) Investasi jangka panjang dicatat sebesar harga perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut, dinilai dengan metode biaya untuk kepemilikan

18 kurang dari 20% dan dengan metode ekuitas untuk kepemilikan lebih dari 20%. (6) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika penilaian aset tetap menggunakan harga perolehan tidak memungkinkan maka nilai-nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya-biaya yang dikeluarkan (misalnya belanja pegawai dan barang dan jasa) untuk memperoleh aset tetap yang dibeli secara bersamaan, dibebankan secara proporsional sesuai dengan nilai masing-masing aset. (7) Konstruksi dalam pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan. c) Pengukuran Kewajiban dan Ekuitas Dana Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal yaitu nilai yang tercatat/tercantum dalam transaksi yang bersangkutan. d) Dana Cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah penerimaan berupa transfer dari dana cadangan atau jumlah pengeluaran berupa transfer ke dana cadangan. 4) Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Sampang secara bertahap telah berupaya menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam penyusunan laporan keuangannya, namun demikian masih terdapat beberapa hal yang belum mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah dituangkan dalam peraturan Bupati tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Kabupaten Sampang, dengan uraian sebagai berikut : a) Pencatatan yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu: (1) Pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam periode tahun anggaran berjalan menggunakan basis kas artinya pendapatan, belanja dan pembiayaan diakui pada saat kas diterima/dikeluarkan pada rekening kas umum daerah. (2) Pencatatan pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto. (3) Pengembalian/koreksi atas penerimaan pendapatan (pengembalian pendapatan) yang terjadi pada periode berkenaan dicatat sebagai pengurang pendapatan. (4) Koreksi atas pengeluaran belanja yang terjadi pada periode berkenaan dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain. (5) Aset tetap dinilai sebesar harga perolehan. (6) Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik. (7) Piutang disajikan sebesar Nilai Bersih yang dapat direalisasikan (Nett Realizable Value). (8) Investasi permanen dinilai dengan metode biaya untuk kepemilikan kurang dari 20% dan dengan metode ekuitas untuk kepemilikan lebih dari 20%. b) Pencatatan yang belum mengikuti/menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu: (1) Terhadap aset tetap, belum dilakukan penyusutan karena kesulitan menentukan umur ekonomisnya.

19 (2) Nilai persediaan belum disajikan sebesar harga perolehan, karena biayabiaya lain yang dikeluarkan berkenaan dengan pembelian persediaan tersebut mempunyai kode rekening tersendiri, sehingga pada akhir tahun pada saat dilakukan inventarisasi fisik persediaan hanya dicatat berdasarkan harga beli. e. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 1) NERACA Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 A ASET , ,15 a.1 ASET LANCAR , ,13 a.1.1 Kas di Kas Daerah , ,06 Jumlah tersebut merupakan saldo kas Tahun 2014 dan 2013 yang terdiri dari: a Rekening KasUmum Daerah (RKUD) No. Rek , ,06 - Rekening Penampungan Pajak a No. Rek ,00 0,00 - Rekening Penampungan PBB Perkotaan dan Perdesaan No. 0,00 0,00 a Rek Kas di Bendahara Dana Kapitasi a JKN ,45 0,00 Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dihitung dari: Saldo Awal , ,88 + Penerimaan Daerah , ,30 + Penerimaan Pembiayaan 0, ,00 + Penerimaan Pajak (PFK) , ,25 - Pengeluaran Belanja ( ,00) ( ,12) - Pengeluaran Pembiayaan 0,00 (0,00) - Pengeluaran Pajak (PFK) ( ,32) ( ,25) Saldo per 31 Desember 2014/ , ,06 Diantara Kas di Kas Daerah tersebut, Rp ,45 diantaranya merupakan Kas di Rekening Bendahara Dana Kapitasi JKN di 21 Puskesmas, baik saldo kas di rekening penampungan dana kapitasi JKN maupun kas tunai dana kapitasi JKN pada Bendahara, per 31 Desember 2014 yang terdiri dari: - Puskesmas Banyuanyar ,49 - Puskesmas Kamoning ,24 - Puskesmas Kedungdung ,10 - Puskesmas Robatal ,28 - Puskesmas Banjar ,81

20 - Puskesmas Pangarengan ,26 - Puskesmas Torjun ,28 - Puskesmas Jrengik ,81 - Puskesmas Sreseh ,61 - Puskesmas Camplong ,61 - Puskesmas Tanjung ,96 - Puskesmas Karangpenang ,50 - Puskesmas Tambelangan ,19 - Puskesmas Jrangoan ,25 - Puskesmas Bringkoning ,19 - Puskesmas Tamberu Barat ,07 - Puskesmas Omben ,91 - Puskesmas Banyuates ,61 - Puskesmas Batulenger ,12 - Puskesmas Ketapang ,62 - Puskesma Bunten Barat ,54 Jumlah Kas di Bendahara Dana Kapitasi JKN ,45 Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 a.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00 Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 a.1.3 Kas di Bendahara Penerimaan , ,80 Jumlah tersebut merupakan pendapatan dalam tahun 2014dan 2013 yang belum disetorkan ke Kas Daerah oleh Bendahara Penerimaan sampai dengan 31 Desember 2013dan 2014 pada SKPD: a Dinas Kelautan, Perikanan & Peternakan 0, ,06 Merupakan saldo akhir per 31 Desember 2013 pada rekening penampungan setoran sewa lahan PPI dari PT SSS di Bank Jatim dengan nomor rekening ' '. Jumlah tersebut telah disetor ke kasda pada tahun 2014 a Dinas Kesehatan 0, ,71 Merupakan hak Pemerintah Kabupaten Sampang sampai dengan 31 Desember 2013 (jasa giro) yang ada di rekening penampungan dana Jamkesda a.n. Kepala Dinas Kesehatan di Bank Jatim dengan nomor rekening ' '. Jumlah tersebut telah disetor ke kasda pada tahun 2014 a RSUD Kabupaten Sampang , ,03 Merupakan nilai kas yang masih ada di Bendahara Penerimaan RSUD per 31 Desember 2014 dan 2013, yang terdiri dari dua rekening yaitu rekening penampungan dana Askes/BPJS dan dana Jamkesda. Nilai Kas di Bendahara Penerimaan RSUD Sampang per 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari :

21 a Kas di rekening penampungan dana Askes/BPJS (Jasa Giro) , ,00 dengan nomor rekening ' ' di BNI. a Kas di rekening penampungan , ,03 dana Jamkesda dengan nomor rekening ' ' di Bank Jatim a Kas di rekening penampungan 0, ,00 dana klaim pasien ABDA dengan nomor rekening a Dinas Koperasi dan UKM ,00 0,00 Merupakan penerimaan bunga pinjaman dana bergulir (Investasi Non Permanen) yang dikelola oleh Dinas Koperasi dan UKM yang diterima tanggal 31 Desember 2014 dan belum disetor ke Kas Daerah. Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 a.1.4 Piutang Dana Bagi Hasil , ,00 Merupakan saldo Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Provinsi yang merupakan hak Pemkab Sampang tetapi sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 belum diterima, terdiri dari: a Piutang Dana Bagi Hasil PKB , ,00 a Piutang Dana Bagi Hasil , ,00 BBNKB a Piutang Dana Bagi Hasil , ,00 PBBKB a Piutang Dana Bagi Hasil P-AP , ,00 a Piutang Dana Bagi Hasil P- 0,00 0,00 ABT a Piutang Dana Bagi Hasil SP III 0, ,00 Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 a.1.5 Piutang Pajak , ,19 Jumlah tersebut merupakan Pendapatan Pajak Tahun 2014 dan 2013 yang sudah menjadi hak Pemerintah Kabupaten sampang, tetapi sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masih belum diterima, setelah dikurangi penyisihan piutang, terdiri dari: a Piutang Pajak Penerangan Jalan , ,38 a Piutang Pajak Hotel 0,00 0,00 a Piutang Pajak Restoran 0,00 0,00 a Piutang Pajak Reklame , ,50 a Piutang Pajak Galian C , ,50 a Piutang Pajak Air Bawah Tanah , ,80 a Piutang PBB-P ,70 0,00

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No Uraian Reff (dalam rupiah) 1 ASET 2 ASET LANCAR 4.5.1.1 3 Kas di Kas Daerah 4.5.1.1.1) 90.167.145.260,56

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 No. URAIAN Ref 2014 2013 (dalam rupiah) 1 ASET 5.1.1 2 ASET LANCAR 5.1.1.1 3 Kas di Kas Daerah 5.1.1.1.1 102.915.303.038,76

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL. 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah XXXX 4 Kas di Bendahara Pengeluaran XXXX 5 Kas di Bendahara Penerimaan XXXX 6 Piutang Pajak XXXX 7 Piutang Retribusi XXXX 8 Bagian Lancar TGR XXXX 9 Piutang Lainnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1 LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN AGAM N E R A C A PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (AUDITED) NO. U R A I A N 2,014.00 2,013.00 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah 109,091,924,756.41

Lebih terperinci

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Anggaran Realisasi Realisasi Cat PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2016 dan 2015 Anggaran Realisasi Realisasi Uraian % Rasio

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008 4 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008 No Rek Uraian Ref 2009 2008 (dalam Rupiah) 1. A. ASET 5.1.1 1.1 I. ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 1. Kas di Kas Daerah 5.1.1.a.1 55.109.719.193,82

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO. URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI REF (%) 2015 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3 Pendapatan Pajak Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN [ AUDITED ] LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) No URAIAN CATATAN ANGGARAN 2015 REALISASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 3 DESEMBER 24 DAN 23 (Audited) 24 23 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 3,926,359,944 656,5,79,88 (345,23,79,936) Deposito

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) 2014 2013 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 310,926,359,944 656,050,079,880 (345,123,719,936)

Lebih terperinci

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008 1. NERACA KOMPARATIF LAPORAN KEUANGAN POKOK PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008 (dalam rupiah) Ref 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1 ASET 4.1.1. 2 ASET

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah) LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 No. Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 1. ASET 5.1.1 1.1 ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 Kas 1.1.1.2

Lebih terperinci

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 43 Lampiran 1 Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi I PENDAPATAN DAERAH 1.142.122.565.100 1.153.474.367.884

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK 4 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 URAIAN JUMLAH (Rp) 2008 2007 ASET ASET LANCAR Kas 5.252.211.953,56 53.229.664.501,08

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Maksud penyusunan Laporan Keuangan Dinas Dikpora Provinsi NTB adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) No URAIAN 2012 2011 1 ASET 978,440,450.00 907,148,461.00 2 ASET LANCAR 399,500.00 9,190,011.00

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 % REALISASI 2013 PENDAPATAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 A. NERACA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian Reff 2015 2014 ASET G.5.1.1 ASET LANCAR G.5.1.1.1 Kas di Kas Daerah G.5.1.1.1.1 135.348.133.135,77 93.099.242.994,09 Kas di Bendahara Pengeluaran G.5.1.1.1.2

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran 1 BELANJA , ,00 97, ,95

Jumlah Anggaran 1 BELANJA , ,00 97, ,95 PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR SKPD : 1.01.01. - DINAS PENDIDIKAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2016 dan 2015 Dalam Rupiah

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NERACA DAERAH PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) No Uraian 2008 2007 I ASET A. ASET LANCAR 1. Kas 26,237,044,323.93

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 1 DAFTAR ISI Pernyataan Tanggung Jawab... 3 Laporan Realisasi Anggaran... 4 Neraca... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6 - BAB I Pendahuluan... 6 - BAB II Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012. PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. Uraian 2013 2012 1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 REALISASI 2015 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN (RPJMD) Tahun 20162021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan Kabupaten Pandeglang dikelola berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku diantaranya UndangUndang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG UNTUK TAHUN ANGGARAN 2007

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG UNTUK TAHUN ANGGARAN 2007 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. REPUBLIK INDONESIA BUKU I TRI DHAR MA ARTHASANTOSHA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA HASIL PEMERIKSAAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2008 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Basis Akuntansi Di dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kota Depok telah disebutkan bahwa laporan keuangan Pemerintah Kota Depok

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 URAIAN Cat. NERACA 2015 2014 1 2 3 4 ASET 5.5.1 ASET LANCAR 5.5.1.a Kas 5.5.1.a. 124,037,218,752.14 381,022,519,212.75 Kas di Kas

Lebih terperinci

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang. Modal Calon Eksekutif & Legislatif Jember & Lumajang Gegapgempita dan hingar-bingar kampanye pemilu 2009 tengah berlangsung saat ini di seluruh penjuru Negara RI. Semua Caleg menunjukkan prestise mempublikasikan

Lebih terperinci

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 U R A I A N JUMLAH Tahun 2015 Tahun 2014 ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP LAPORAN KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 06 PEMERINTAH KOTA BINJAI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 00 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI Perihal Kepada Yth : Pemilihan Judul Skripsi : Ketua Departemen Akuntansi Program S-1 Extensi FE-USU Di- Medan Dengan

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN F LAPORAN REALISASI ANGGARAN N O SETDA PROVINSI PAPUA LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember dan URAIAN REF 1 PENDAPATAN - LRA 411

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Lampiran III : Peraturan Daerah Nomor : 6 TAHUN 2015 Tanggal : 20 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Per 31 Desember 2014 dan 2013 URAIAN Ref 2014 2013 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN Koreksi Kesalahan 332. Kesalahan penyusunan laporan keuangan dapat disebabkan oleh keterlambatan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan 2009-2013 Pengelolaan keuangan daerah yang mencakup penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan

Lebih terperinci

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016 BAB V ANALISIS APBD 5.1. Pendapatan Daerah Sebagai daerah pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kondisi keuangan daerah Provinsi Kaltara tergolong belum stabil terutama pada tahun 2013. Sumber

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen) LAPORAN REALISASI ANGGARAN (dalam rupiah dan persen) TA 2015 TA 2014 Uraian Catatan Anggaran Realisasi Rasio Realisasi Rp Rp % Rp PENDAPATAN DAERAH V.5.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH V.5.1.1.(1) Hasil Pajak

Lebih terperinci

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran I BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi i Pernyataan Tanggung Jawab ii Ringkasan Eksekutif 5 A. Laporan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lampiran II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN Lampiran IV : Peraturan Daerah Nomor : 6 Tahun 2015 Tanggal : 20 Agustus 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 EKONOMI MAKRO Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Pekalongan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur LAMPIRAN C.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

NERACA PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Per 31 Desember Uraian Ref

NERACA PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Per 31 Desember Uraian Ref 1. Neraca Komparatif LAPORAN KEUANGAN POKOK No. NERACA PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Per 31 Desember Uraian Ref (dalam rupiah) Saldo Akun Tahun (Audited) 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah V.5.1.1.a.(1)

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 A. NERACA Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2011 PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah 1.506.460.908.360,30

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Dalam upaya reformasi pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah telah menerbitkan paket peraturan perundang undangan bidang pengelolaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 Laporan Pemerintah Aceh Tahun 212 A. NERACA PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 212 dan 211 (Dalam Rupiah) URAIAN TAHUN 212 TAHUN 211 ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah 1,931,325,183,1.75 1,56,46,98,36.3

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD A. Kerangka Hukum Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013 PENGANTAR Dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri 13 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 2014

LAPORAN KEUANGAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) Uraian

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

JUMLAH ASET LANCAR , ,94 A. Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 21 PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 21 dan 29 (Dalam Rupiah) URAIAN TAHUN 21 TAHUN 29 (1) (3) (4) ASET ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis perekonomian daerah, sebagai

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian

Lebih terperinci

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016 AKUNTABILITAS TRANSPARANSI AKUNTABILITAS TRANSPARANSI BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016 No. Tanggal Surat Nomor Surat Tujuan Instansi Hal 1 27-Jan-2016 S-08/K.1/KSAP/I/2016 Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di daerah-daerah (Provinsi ataupun Kabupaten),

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU SALINAN PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN TEBO NERACA PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (dalam rupiah) Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 ASET 5.1.1 ASET LANCAR 5.1.1.1 Kas di Kas Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJ0 NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN -1- LAMPIRAN XI PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN A. KEBIJAKAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Jl. Letjend. S. Parman No. 23 Tep./Fax : (281) 89111 Purbalingga 53317 LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang berkedudukan menggantikan Nota Perhitungan Anggaran, sebagaimana yang dimaksud dan diatur dalam Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR P E R TA N G G U N G JA W A BA N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N BE L A N JA D A E R A H

BUPATI BLITAR P E R TA N G G U N G JA W A BA N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N BE L A N JA D A E R A H BHINNEKA TUNGGAL IKA BUPATI BLITAR LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR : 8 TAHUN 2014 TANGGAL : 25 JULI 2014 T EN T A N G P E R TA N G G U N G JA W A BA N P E L A K S A N A A N A N G G A R

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Jalan. Caringin No. 103 Bandung Telp/Fax (022) 5410403 PEMERINTAH KOTA BANDUNG KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv DAFTAR ISI Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv Bab I Pendahuluan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015... 1 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pengelolaan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Sulawesi Tenggara dilaksanakan dalam kerangka pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Nomor : 34A/LHP/XVIII.SMG/05/2012

Lebih terperinci