Algoritma AES sebagai Metode Enkripsi dalam Password Management
|
|
- Johan Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Algoritma AES sebagai Metode Enkripsi dalam Password Management Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keamanan Jaringan Disusun Oleh: Yeni Wahyuningsih ( ) Septavia Prativi Sekar Sari ( ) PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET 2010
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem adalah sesuatu yang berkaitan dengan hubungan (relationship). Dan suatu hubungan sepenuhnya berkenaan dengan kepercayaan (trust). Bagi sebuah usaha/bisnis yang harus berhadapan dengan ancaman keamanan jaringan, pentingnya suatu pengelolaan identitas menjadi sangat jelas dan signifikan. Akses menuju jaringan bagi pihak-pihak yang tidak berwenang dan penyalahgunaan resource dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal. Oleh sebab itu, kemampuan untuk mengindentifikasi pengguna (user) dan devais yang berusaha untuk melakukan akses ke jaringan merupakan langkah awal dan yang terpenting dari setiap solusi masalah keamanan. Masalah keamanan dan akses terhadap suatu jaringan dapat diatasi dengan pengelolaan password (Password Management). Untuk menjamin keamanan dalam password management, sebaiknya turut dipertimbangkan juga proses enkripsi password sebelum disimpan, pengamanan akses menuju tempat disimpannya password tersebut, dan menjamin keamanan proses validasi sebuah password. Kebutuhan sebuah organisasi untuk bertahan dan terus berkembang yang memanfaatkan teknologi informasi harus menggunakan metode kriptografi penyandian data yaitu enkripsi terhadap informasi yang di kirimkan maupun data yang tersimpan. Perkembangan algoritma pun semakin ramai setelah HAS dianggap tidak layak, maka dikembangkan lah Algoritma AES dalam dunia pengkodean. Aes bekerja pada platform SLL. Algoritma AES mengamankan data yang tersimpan dalam perangkat penyimpanan data, sehingga tidak mudah hilang maupun di manfaatkan oleh orang-orang yng tidak bertanggung jawab. algoritma AES (Advanced Encryption Standard) atau Rijndael sebagai salah satu metode kriptografi. Algoritma ini diketahui sangat unggul dalam pengenkripsian dan pendekripsian data. AES digunakan dalam berbagai penyandian. Salah satunya adalah untuk penyandian sandi-lewat yang digunakan pada aplikasi pengompresian data Tujuan Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang Password Management beserta algoritma pengenkripsian password yaitu AES (Advanced Encryption Standard) 256 bit dalam keamanan sebuah jaringan.
3 1.3. Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Password Management? 2. Apa saja komponen yang ada di dalam Password Management? 3. Apa hubungan Password Management dan Algoritma AES? 4. Apa yang dimaksud dengan algoritma AES (Advanced Encryption Standard)? 5. Bagaimana mekanisme algoritma AES? 6. Bagaimana keamanan AES 256 bit?
4 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Password Management Masalah keamanan dan akses terhadap suatu jaringan dapat diatasi dengan pengelolaan password. Dengan cara seperti ini, pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu keamanan jaringan dapat memeriksa terlebih dahulu keabsahan identitas pengguna atau devais, menetapkan kebijakan keamanan, dan menyediakan alokasi resource bagi pengguna berdasarkan fungsi kerjanya. Pengelolaan password pada dasarnya mengkombinasikan proses dan teknologi untuk mengelola dan mengamankan akses menuju informasi/resource sekaligus melindungi profil identitas user. Setiap user (atau devais) diidentifikasi lalu akses masing-masing user dikontrol sesuai dengan hak dan batasan yang diberikan. Password management memiliki kemampuan untuk mengelola hal tersebut tersebut secara efektif baik untuk user di dalam maupun di luar perusahaan/organisasi (karyawan, pelanggan, partner bisnis, atau bahkan sebuah aplikasi, pada dasarnya semua orang atau alat yang hendak berhubungan dengan perusahaan/organisasi). Banyak definisi yang diberikan oleh para pakar dalam menjelaskan konsep pengelolaan password. Namun demikian konsep pengelolaan password secara umum dapat dipandang sebagai suatu cara untuk: Mendefinisikan identitas dari sebuah entitas/obyek (orang,tempat, alat) Menyimpan informasi-informasi yang berkaitan dengan entitas tersebut, seperti nama/pengenal, dalam sebuah tempat penyimpanan (biasanya direktori aktif) yang aman, fleksibel, dan dapat disesuaikan. Menjadikan informasi-informasi tersebut dapat diakses melalui beberapa ketentuan. Menyediakan infrastruktur yang baik, terdistribusi dan memiliki performansi yang tinggi. Mengatur hubungan antara resource dan entitas/obyek sesuai dengan konteks dan dalam waktu tertentu Komponen-komponen Password Management Melakukan sebuah pengelolaan password berarti meyakinkan bahwa orang yang tepat mendapatkan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Sebuah manajemen password harus melakukan: 1. Kontrol akses, hanya mengizinkan entitas yang berhak saja yang boleh memasuki jaringan, dan mengontrol tindakan yang dilakukan entitas tersebut sesaat setelah memasuki jaringan. 2. Pemisahan akses, secara otomatis mengatur akses berdasarkan identitas yang telah diverifikasi sebelumnya.
5 3. Melindungi jaringan, menjaga para user dari membuka peluang diserangnya jaringan seperti distributed denial of service, baik user tersebut sengaja atau tidak. 4. Mencegah terjadinya penyusupan, dengan mengatur pertahanan dari serangan, mengkarantinakan sistem yang terkena serangan sehingga tidak mempengaruhi jaringan secara keseluruhan, kemudian melakukan perbaikan. Password management memiliki tiga fungsi dasar, yaitu : 1. Self-service password reset, fungsi ini dapat digunakan user untuk mengubah sendiri password yang hilang karena lupa. User harus menjawab pertanyaan yang sebelumnya telah dibuat dan dijawab oleh user yang bersangkutan pada saat membuat password yang pertama. 2. Password synchronization, fungsi ini memudahkan user sehingga user hanya menggunakan sebuah password untuk banyak aplikasi. Jika sebuah password telah direset, maka semua password akan diperbaharui secara otomatis. 3. Password policy enforcement, fungsi ini menetapkan kebijakan mengenai format password baru yang boleh digunakan. Format ini sesuai dengan syarat dari sistem operasi (seperti jumlah karakter yang digunakan) atau kebijakan keamanan dari perusahaan (seperti larangan menggunakan password yang sama dengan sebelumnya) Hubungan Password Management dengan Algoritma AES Untuk menjamin keamanan dalam password management, sebaiknya turut dipertimbangkan juga proses enkripsi password sebelum disimpan, pengamanan akses menuju tempat disimpannya password tersebut, dan menjamin keamanan proses validasi sebuah password. Enkripsi ialah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasiorganisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Salah satu algoritma untu mengenkripsi password yang saat ini banyak digunakan adalah Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) Pengertian Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) Advanced Encryption Standard. AES adalah algoritma simetrik berbasis block cipher yang mengenkripsi/mendekripsi blok berukuran 128 bit dengan panjang kunci yang beragam, yaitu 128, 192, dan 256 bit. Sehingga dikenal tiga tipe AES berdasarkan panjang kuncinya, yaitu AES-128, AES-192, dan AES-256. AES tidak berorientasi bit melainkan berorientasi byte sehingga implementasi AES ke hardware maupun software menjadi efektif. AES adalah
6 teknik enkripsi kunci simetris yang menggantikan Data Encryption Standard (DES). Algoritma Rijndael,dibuat oleh dua kriptologis Belgia, Vincent Rijmen and Joan Daemen, memenangkan kompetisi yang diadakan oleh NIST sehingga algoritma tersebut ditetapkan sebagai AES. AES menyediakan enkripsi yang kuat dan telah dipilih oleh NIST sebagai Federal Information Processing Standard pada November 2001 (FIPS-197), dan pada Juni 2003 Pemerintah A.S. (NSA) mengumumkan bahwa AES cukup aman untuk melindungi informasi rahasia sampai pada tingkat TOP SECRET, yang merupakan tingkat kemanan tertinggi dan didefinisikan sebagai informasi yang akan menyebabkan "kerusakan yang sangat fatal (exceptionally grave damage)" terhadap keamanan nasional jika informasi tersebut sampai ke publik/ masyarakat. Algoritma menggunakan salah satu dari tiga kekuatan kunci cipher: 128-, 192-, atau 256-bit kunci enkripsi (password). Setiap ukuran kunci enkripsi menyebabkan algoritma berperilaku sedikit berbeda dengan yang lainnya, jadi ukuran kunci yang lebih besar tidak hanya menawarkan jumlah bit yang lebih banyak dimana dengan hal itu anda dapat mengacak data, tetapi juga meningkatkan kompleksitas dari algoritma cipher Mekanisme Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) 256 bit Garis besar Algoritma Rijndael yang beroperasi pada blok 128-bit dengan kunci 128- bit adalah sebagai berikut (di luar proses pembangkitan round key): 1. AddRoundKey: melakukan XOR antara state awal (plainteks) dengan cipher key. Tahap ini isebut juga initial round. 2. Putaran sebanyak Nr 1 kali. Proses yang dilakukan pada setiap putaran adalah : Bytes: substitusi byte dengan menggunakan tabel substitusi (S-box). ShiftRows: pergeseran baris-baris array state secara wrapping. MixColumns: mengacak data di masing-masing kolom array state. AddRoundKey: melakukan XOR antara state sekarang round key. 3. Final round: proses untuk putaran terakhir: SubBytes ShiftRows AddRoundKey
7 Transformasi Subtitusi Byte Dalam operasi ini, setiap byte yang akan dienkripsi disubtitusikan dengan nilai byte lain dengan menggunakan S-box. S-box dibuat dari multiplicative inverse dari angka yang diberikan dalam Rijndael s finite field yang kemudian ditransformasikan dengan affine transformation : Hasilnya kemudian di-xor dengan 9910 atau 0x6316 atau Operasi matriks dengan xor ini ekuivalen dengan persamaan: b i = bi b(i+4)mod8 b(i+5)mod8 b(i+6)mod8 b(i+7)mod8 ci dengan b, b, dan c adalah array 8 bit dan nilai c adalah Proses tersebut menghasilkan masing-masing nilai dari elemen tabel S-box yang hasilnya sebagai berikut Seperti yang telah diketahui sebelumnya, AES merupakan algoritma simetri, yang berarti tabel subtitusi yang dibutuhkan untuk mengenkripsi berbeda dengan untuk mendekripsi. Untuk acuan tersebut, digunakanlah tabel S-box inversi sebagai berikut
8 Sebagai contoh, input yang akan dienkripsikan adalah f 6b 5c 6e c fc 75 4e 6c Dengan menggunakan S-box, hasil dari operasi ini adalah : 2a 2a 30 d4 84 7f 4a 9f e8 a7 cd f7 b0 9d 2f 50 Jika hasil tersebut ingin dikembalikan ke nilai semula sebelum operasi, nilai-nilainya dapat disubtitusikan dengan menggunakan tabel S-box inversi. Operasi transformasi subtitusi byte pada proses enkripsi dan dekripsi tidak dilakukan pada putaran pertama. Operasi ini hanya dilakukan pada putaran kedua hingga terakhir Transformasi Pergeseran Baris Pada operasi ini, byte-byte pada setiap baris digeser secara memutar dengan pergeseran yang berbeda dari tiap-tiap baris. Setiap baris digeser dengan aturan tertentu untuk jenis panjang blok yang berbeda. Baris pertama blok untuk semua jenis panjang blok (128, 196, dan 256 bit) tidak digeser. Baris kedua untuk semua jenis panjang blok digeser 1 ke kiri. Pergeseran baris ketiga dan keempat untuk panjang blok 128 dan 196 bit berbeda dengan 256 bit. Pada panjang blok 128 dan 196 bit, baris ketiga digeser ke kiri sebanyak dua kali dan baris keempat digeser ke kiri sebanyak tiga kali. Pada panjang blok 256 bit, baris ketiga digeser ke kiri sebanyak tiga kali dan baris keempat digeser ke kiri sebanyak empat kali. Untuk lebih jelasnya, proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
9 Sebagai contoh, hasil operasi ini terhadap input yang nilainya adalah output dari hasil operasi subtitusi byte sebelumnya adalah sebagai berikut : 2a 2a 30 d4 7f 4a 9f 84 cd f7 e8 a7 50 b0 9d 2f Transformasi Percampuran Kolom Transformasi ini mengoperasikan blok pada masing masing kolomnya. Setiap kolom diperlakukan sebagai four-term polynomial dengan cara Galois Field (GF) (28) dan dimodulokan dengan x tetap a(x) [3], yaitu a(x) = {03}x3 + {01}x2 + {01}x + {02} Hal ini dapat dituliskan sebagai perkalian matriks sebagai berikut.: s'(x) = a(x) s(x) dengan c adalah letak kolom, sehingga hasilnya : s 0,c = ({02} s0,c) ({03} s1,c) s 0,c = s0,c ({02} s1,c) ({03} s 0,c = s0,c s1,c ({02} s2,c) ({03} s 0,c = ({03} s0,c) s1,c s2,c
10 Jika hasil perkalian memiliki lebih dari 8 bit, bit yang lebih tidak begitu saja dibuang. Hasil tersebut di dengan [5]. Sebagai contoh, perkalian dengan 11 dengan GF(2) sebagai berikut : * xor xor Nilai merupakan hasil dari perkalian tersebut. Misalnya, jika dalam transfomasi ini input yang dipakai adalah hasil dari operasi pergeseran baris sebelumnya, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : 48 cd af ac c8 0c ab 1a 24 5e d8 74 6c b8 06 fa Transformasi ini dapat diilustrasikan sebagai berikut : Operasi transformasi ini tidak digunakan dalam putaran terakhir, baik untuk enkripsi maupun dekripsi.
11 Transformasi Penambahan Kunci Dalam operasi transformasi ini, digunakanlah upakunci untuk masing-masing putaran yang berasal dari kunci utama dengan menggunakan jadwal kunci Rijndael (Rijndael s key schedule)upakunci tersebut sama dengan ukura diproses. Upakunci tersebut kemudian di blok input sehingga diperoleh hasilnya Sebagai contoh, jika inputnya adalah : a3 c a4 ff d3 00 ff f dan diperoleh upa kunci 36 8a c0 f4 ed cf 76 a6 08 a3 b e Maka, hasilnya adalah a6 34 1a dd f1 0e 62 a8 73 cf 48 b9 5d Putaran Jumlah putaran pengoperasian blok input untuk setiap macam panjang blok berbeda j umlah putaran untuk proses enkripsi dan dekripsi tetap sama. Proses enkripsi dan dekripsi da pat digambarkan sebagai berikut :
12 Algoritma Rijndael mempunyai 3 parameter : 1. plaintext : array yang berukuran 16-byte, yang berisi data masukan. 2. ciphertext : array yang berukuran 16-byte, yang berisi hasil enkripsi. 3. key : array yang berukuran 16-byte, yang berisi kunci ciphering (disebut juga cipher key) 2.6. Keamanan AES (Advanced Encryption Standard) 256 bit AES adalah FIPS (Federal Information Processing Standard) bersertifikat dan pada saat ini tidak diketahui serangan langsung non-brute force terhadap AES (kecuali beberapa saluran sisi waktu serangan pada pengolahan AES yang tidak layak lingkungan melalui jaringan dan ini tidak berlaku bagi SSL pada umumnya). Pada kenyataannya keamanan AES cukup kuat untuk mendapatkan sertifikasi untuk digunakan oleh pemerintah AS untuk informasi rahasia. Desain dan kekuatan dari semua panjang kunci algoritma AES (yaitu, 128, 192 dan 256) yang cukup untuk melindungi informasi rahasia ke tingkat RAHASIA. TOP SECRET informasi akan memerlukan penggunaan baik 192 atau 256 panjang kunci. Pelaksanaan AES dalam produk yang ditujukan untuk melindungi sistem keamanan nasional dan atau informasi harus ditinjau dan disertifikasi oleh NSA sebelum akuisisi dan menggunakan mereka. Jika anda memiliki pilihan metode enkripsi, AES 256 bit adalah metode untuk memilih.
13 BAB III 3.1 Kesimpulan PENUTUP Password management merupakan salah satu cara meningkatkan keamanan sistem. Dengan penetapan kebijakan yang tepat dan penerapan aspek-aspek fungsional password management (autentifikasi, password management, provisioning, dan access control) yang baik tidak hanya keamanan yang diperoleh, namun efisiensi kerja dan produktivitas juga meningkat. Password management membuat infrastruktur jaringan dalam mengelola identitas user dalam jumlah besar menjadi lebih fleksibel. AES terbukti kebal menghadapi serangan konvensional (linear dan diferensial attack) yang menggunakan statistik untuk memecahkan sandi. Kesederhanaan AES memberikan keuntungan berupa kepercayaan bahwa AES tidak ditanami trapdoor. Namun, kesederhanaan struktur AES juga membuka kesempatan untuk mendapatkan persamaan aljabar AES yang selanjutnya akan diteliti apakah persamaan tersebut dapat dipecahkan. Bila persamaan AES dapat dipecahkan dengan sedikit pasangan plaintext / ciphertext, maka riwayat AES akan berakhir. AES didesain dengan sangat hati-hati dan baik sehingga setiap komponennya memiliki tugas yang jelas. AES memiliki sifat cipher yang diharapkan yaitu : tahan menghadapi analisis sandi yang diketahui, fleksibel digunakan dalam berbagai perangkat keras dan lunak, baik digunakan untuk fungsi hash karena tidak memiliki weak(semi weak) key, cocok untuk perangkat yang membutuhkan key agility yang cepat, dan cocok untuk stream cipher. Algoritma AES atau Rijndael merupakan algoritma simetri yang sangat cocok dipakai untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan kriptografi saat ini. Algoritma ini banyak dipakai untuk keperluan penyandian.
14 DAFTAR PUSTAKA Madaharsa,Bernardino Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan Penggunaannya dalam Penyandian Pengompresian Data. di/matdis/ /makalah2008/makalah pdf+algoritma+aes+256&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=opera. Diakses pada tanggal 8 Maret M. Bishop Password Management COMPCON 1991 Proceedings. Diakses pada tanggal 8 Maret Jaringan-UAS?secret_password=&autodown=doc. Diakses pada tanggal 8 Maret Rachman, Patria Algoritma Dan Implementasi Advanced Encryption Standard (AES). Nina AES 256 bit. Diakses pada tanggal 8 Maret Restia.2009.Simulasi Enkripsi-Dekripsi AES Menggunakan Library Bouncy Castle «Restia's Blog. Diakses pada tanggal 8 Maret Robby Algoritma Kriptografi. Downloads/files/10306/Algoritma%2BKriptografi.ppt+algoritma+AES+256&cd=8& hl=id&ct=clnk&gl=id&client=opera. Diakses pada tanggal 8 Maret 2009.
Advanced Encryption Standard (AES) Rifqi Azhar Nugraha IF 6 A.
Latar Belakang Advanced Encryption Standard (AES) Rifqi Azhar Nugraha 1137050186 IF 6 A DES dianggap sudah tidak aman. rifqi.an@student.uinsgd.ac.id Perlu diusulkan standard algoritma baru sebagai pengganti
Lebih terperinciAlgoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan Penggunaannya dalam Penyandian Pengompresian Data
Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan Penggunaannya dalam Penyandian Pengompresian Data Bernardino Madaharsa Dito Adiwidya NIM: 135070789 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Proses Enkripsi Dekripsi
BAB II DASAR TEORI Pada bagian ini akan dibahas mengenai dasar teori yang digunakan dalam pembuatan sistem yang akan dirancang dalam skripsi ini. 2.1. Enkripsi dan Dekripsi Proses menyandikan plaintext
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi
2 2 Penelitian ini berfokus pada poin a, yaitu pengembangan sistem mobile serta melakukan perlindungan komunikasi data. 3 Spesifikasi sistem dibuat berdasarkan pada alur proses penilangan yang berlaku
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD
STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD Mohammad Riftadi NIM : 13505029 Program Studi Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10, Bandung E-mail :
Lebih terperinciAlgoritma Enkripsi Baku Tingkat Lanjut
Algoritma Enkripsi Baku Tingkat Lanjut Anggrahita Bayu Sasmita 13507021 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung e-mail: if17021@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Keamanan Data Menggunakan Metode AES Pada Smartphone
Rancang Bangun Aplikasi Keamanan Data Menggunakan Metode AES Pada Smartphone Amir Mahmud Hasibuan STMIK Budi Darma, Jl. Sisingamangaraja No.338 Medan, Sumatera Utara, Indonesia http : //www.stmik-budidarma.ac.id
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Proses Analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat
Lebih terperinciMENGENAL PROSES PERHITUNGAN ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI ADVANCE ENCRYPTION STANDARD(AES) RIJDNAEL
32 INFOKAM Nomor I / Th. X/ Maret / 14 MENGENAL PROSES PERHITUNGAN ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI ADVANCE ENCRYPTION STANDARD(AES) RIJDNAEL SUGENG MURDOWO Dosen AMIK JTC Semarang ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, keamanan dalam berteknologi merupakan hal yang sangat penting. Salah satu cara mengamankan
Lebih terperinciPenggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan
Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan Andreas Dwi Nugroho (13511051) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciAlgoritma Spiral shifting
Algoritma Spiral shifting Algoritma Gabungan Feistel Network dan Rijndael dengan Transformasi Spiral shifting dan Dependent SubBytes Muhammad Harits Shalahuddin Adil Haqqi Elfahmi Sekolah Teknik Elektro
Lebih terperinciAdvanced Encryption Standard (AES)
Bahan Kuliah ke-13 IF5054 Kriptografi Advanced Encryption Standard (AES) Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 13. Advanced Encryption Standard
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN DATA DENGAN KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES)
PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN DATA DENGAN KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) Fricles Ariwisanto Sianturi (0911457) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut (Alyanto, 2016) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Algoritma AES : Rijndael dalam Pengenkripsian Data Rahasia, melakukan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA AES PADA ENKRIPSI TEKS
IMPLEMENTASI ALGORITMA AES PADA ENKRIPSI TEKS A. Latar Belakang Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) muncul akibat penggunaan standart enkripsi kriptografi simetri terdahulu (DES) yang dianggap
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Pengamanan E-Mail Menggunakan Metode AES (Advanced Encryption Standard) yang meliputi analisa sistem dan desain sistem. III.1.
Lebih terperinciAPLIKASI PENGAMANAN DOKUMEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KRIPTOGRAFI ALGORITMA AES-RINJDAEL
APLIKASI PENGAMANAN DOKUMEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KRIPTOGRAFI ALGORITMA AES-RINJDAEL Ari Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl.Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel
Lebih terperinciImplementasi Enkripsi File dengan Memanfaatkan Secret Sharing Scheme
Implementasi Enkripsi File dengan Memanfaatkan Secret Sharing Scheme Muhammad Aodyra Khaidir (13513063) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Insitut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keamanan data merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kerahasiaan informasi, terutama yang berisi informasi sensitif yang hanya boleh diketahui isinya oleh
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian tentang permasalahan keamanan data di basis data yaitu akses ilegal ke sistem basis data. Akses ilegal yang dimaksud adalah pencurian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, cryptosdan graphein. Cryptosberarti rahasia dan graphein berarti tulisan. Menurut terminologinya kriptografi adalah ilmu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kriptografi Penjagaan sebuah informasi sangatlah diperlukan agar tidak jatuh ke tangan orangorang yang tidak berhak untuk mengaksesnya. Teknik kriptografi telah banyak
Lebih terperinciSTUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA RIJNDAEL UNTUK ENKRIPSI SMS PADA TELEPON GENGGAM YANG BERBASIS WINDOWS MOBILE 5.0
STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA RIJNDAEL UNTUK ENKRIPSI SMS PADA TELEPON GENGGAM YANG BERBASIS WINDOWS MOBILE 5.0 Herdyanto Soeryowardhana NIM : 13505095 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi
Lebih terperinciALGORITMA KRIPTOGRAFI AES RIJNDAEL
TESLA Vol. 8 No. 2, 97 101 (Oktober 2006) Jurnal Teknik Elektro ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES RIJNDAEL Didi Surian *) Abstract This paper discusses about AES Rijndael, the cryptography algorithm. The security
Lebih terperinciADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) DENGAN ONE TIME PASSWORD UNTUK KEAMANAN LAYANAN SMS BANKING
ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) DENGAN ONE TIME PASSWORD UNTUK KEAMANAN LAYANAN SMS BANKING Satya Fajar Pratama NIM : 13506021 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciProses Enkripsi dan Dekripsi menggunakan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES)
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Proses Enkripsi dan Dekripsi Email menggunakan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) Ricky Antonius Leohani 1, Imaludin Agus 2 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi saat ini telah mengubah cara masyarakat baik itu perusahaan militer dan swasta dalam berkomunikasi. Dengan adanya internet, pertukaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keamanan data dipasang untuk mencegah pencurian, kerusakan dan penyalahgunaan data yang disimpan melalui smartphone. Dalam praktek, pencurian data berwujud pembacaan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Dalam era teknologi yang semakin pesat saat ini, keamanan merupakan suatu prioritas utama. Banyak tindakan-tindakan kejahatan yang sudah marak dilakukan
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi
Lebih terperinciAplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop
Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop Ratno Prasetyo Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur, Jakarta, 12260 Telp : (021) 5853753
Lebih terperinciPengaruh Variasi Panjang Kunci, Ukuran Blok, dan Mode Operasi Terhadap Waktu Eksekusi pada Algoritma Rijndael
Pengaruh Variasi Panjang Kunci, Ukuran Blok, dan Mode Operasi Terhadap Waktu Eksekusi pada Algoritma Rijndael Trihastuti Yuniati Jurusan Informatika Fakultas MIPA, UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta
Lebih terperinciLAMPIRAN A ALGORITMA AES 128
LAMPIRAN A ALGORITMA AES 128 AES (Advanced Encryption Standard) Algoritma AES diperoleh melalui kompetisi yang dilakukan pada tahun 1997 oleh NIST (National Institute of Standard and Technology) untuk
Lebih terperinciPOLYNOMIAL FUNCTIONS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD PADA DATABASE ACCOUNTING
POLYNOMIAL FUNCTIONS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD PADA DATABASE ACCOUNTING 1 Agus Winarno, 2 Eko Tulus Budi Cahyanto, 3 Mulyadi Sekolah Tinggi Sandi Negara, Jl. Raya
Lebih terperinciOptimasi Enkripsi Teks Menggunakan AES dengan Algoritma Kompresi Huffman
Optimasi Enkripsi Teks Menggunakan AES dengan Algoritma Kompresi Huffman Edmund Ophie - 13512095 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciGeneral Discussion. Bab 4
Bab 4 General Discussion 4.1 Pengantar Melindungi data maupun informasi dalam berkomunikasi merupakan tujuan seorang kriptografer. Segala bentuk upaya pihak ketiga (kriptanalisis) dalam menginterupsi transmisi
Lebih terperinciData Encryption Standard (DES)
Bahan Kuliah ke-12 IF5054 Kriptografi Data Encryption Standard (DES) Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 12. Data Encryption Standard (DES)
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Dalam melakukan pengamanan data SMS kita harus mengerti tentang masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tol Tol adalah biaya yang ditarik oleh pihak yang berwenang kepada orang yang melewati suatu daerah/jalan di mana pendapatan tersebut digunakan untuk biaya pemeliharaan jalan/daerah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bagian ini merupakan pembahasan mengenai pengujian sistem dimana hasil pengujian yang akan dilakukan oleh sistem nantinya akan dibandingkan dengan perhitungan secara
Lebih terperinciWINDOWS VISTA BITLOCKER DRIVE ENCRYPTION
WINDOWS VISTA BITLOCKER DRIVE ENCRYPTION Yudha Adiprabowo NIM : 13506050 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16050@students.if.itb.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani : cryptos artinya secret (rahasia), sedangankan graphein artinya writing (tulisan). Jadi, kriptografi berarti
Lebih terperinciANALISA ALGORITMA BLOCK CIPHER DALAM PENYANDIAN DES DAN PENGEMBANGANNYA
ANALISA ALGORITMA BLOCK CIPHER DALAM PENYANDIAN DES DAN PENGEMBANGANNYA Stefanus Astrianto N NIM : 13504107 Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem keamanan pengiriman data (komunikasi data yang aman) dipasang untuk mencegah pencurian, kerusakan, dan penyalahgunaan data yang terkirim melalui jaringan komputer.
Lebih terperinciPerancangan Aplikasi Kriptografi File Dengan Metode Algoritma Advanced Encryption Standard (AES)
Perancangan Aplikasi Kriptografi File Dengan Metode Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) Rahmat Tullah 1, Muhammad Iqbal Dzulhaq 2, Yudi Setiawan 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa
Lebih terperinciYama Fresdian Dwi Saputro
Advanced Encryption Standard (AES) Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2015 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer, khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari sebagian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROGRAM KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD
RANCANG BANGUN PROGRAM KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD Sumi Khairani 1 Fhery Agustin 2 Ananda Fahmi 3 sumi@potensi-utama.ac.id, fhery@potensi-utama.ac.id, fahmi@potensi-utama.ac.id ABSTRAKSI Untuk
Lebih terperinciANALISA PROSES ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DENGAN METODE DES
INFOKAM Nomor I / Th. VII/ Maret / 11 39.. ANALISA PROSES ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DENGAN METODE DES Muhamad Danuri Dosen Jurusan Manajemen Informatika, AMIK JTC Semarang ABSTRAKSI Makalah ini membahas tentang
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Modern (AES, RSA, MD5)
Algoritma Kriptografi Modern (AES, RSA, MD5) Muhammad Izzuddin Mahali, M.Cs. Izzudin@uny.ac.id / m.izzuddin.m@gmail.com Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika
Lebih terperinciPengkajian Metode dan Implementasi AES
Pengkajian Metode dan Implementasi AES Hans Agastyra 13509062 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian kriptografi kriptografi adalah seni atau ilmu yang digunakan untuk menjaga keamanan informasi atau pesan dengan mengubahnya menjadi suatu yang tidak memiliki arti.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyandikannya ke dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya(rinaldi,
Lebih terperinciDATA ENCRYPTION STANDARD (DES) STANDAR ENKRIPSI DATA. Algoritma Kriptografi Modern
DATA ENCRYPTION STANDARD (DES) STANDAR ENKRIPSI DATA Algoritma Kriptografi Modern SEJARAH DES 1960-1971; Proyek Lucifer IBM dipimpin Horst Feistel untuk kriptografi modern. Lucifer dikenal sbg blok kode
Lebih terperinciSTUDI DAN IMPLEMENTASI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD DENGAN EMPAT MODE OPERASI BLOCK CIPHER
STUDI DAN IMPLEMENTASI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD DENGAN EMPAT MODE OPERASI BLOCK CIPHER Abstrak Chan Lung*, Rinaldi Munir** Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut
Lebih terperinciSTUDI KRIPTOGRAFI MENGENAI TRIPLE DES DAN AES
STUDI KRIPTOGRAFI MENGENAI TRIPLE DES DAN AES Mohammad Gilang Kautzar NIM : 13505101 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if115101@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) DAN ALGORITMA KNAPSACK DALAM PENGAMANAN DATA
STUDI TERHADAP ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) DAN ALGORITMA KNAPSACK DALAM PENGAMANAN DATA Asriyanik 1 1 Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sukabumi ABSTRAK Studi terhadap algoritma
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA TWOFISH DAN TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) PADA DATA SUARA
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA TWOFISH DAN TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) PADA DATA SUARA Andi Hendra Jurusan Matematika MIPA Universitas Tadulako Abstrak Selain dokumen yang berupa teks, komunikasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDAR (AES) UNTUK PENGAMANAN DATA TEKS
IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDAR (AES) UNTUK PENGAMANAN DATA TEKS Agustan Latif e-mail: agustan.latif@gmail.com Jurusan Sistim Informasi, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciAnalisis AES Rijndael terhadap DES
Analisis AES Rijndael terhadap DES Michell Setyawati Handaka / 135 08 045 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciModul Praktikum Keamanan Sistem
2017 Modul Praktikum Keamanan Sistem LABORATORIUM SECURITY SYSTEM Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Teknik Elektro KK KEAMANAN SISTEM FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM DAFTAR PENYUSUN
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391
PRESENTASI TUGAS AKHIR KI939 IMPLEMENTASI ALGORITMA RIJNDAEL DENGAN MENGGUNAKAN KUNCI ENKRIPSI YANG BERUKURAN MELEBIHI 256 BIT (Kata kunci: Advanced Encryption Standard, Algoritma Rijndael, cipher key,
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Rijndael dengan Menggunakan Kunci Enkripsi yang Berukuran Melebihi 256 bit
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Algoritma Rijndael dengan Menggunakan Kunci Enkripsi yang Berukuran Melebihi 256 bit Gracius Cagar Gunawan, Ahmad
Lebih terperinci2.4.1 Teknik Blok Teknik Permutasi dan Transposisi Teknik teknik Kriptanalis Know Plainteks Analisys...
viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data merupakan salah satu aset paling penting dalam kelangsungan hidup perusahaan mana pun, instansi-instansi pemerintahan, maupun intistusi-institusi pendidikan. Penyimpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keamanan pengiriman data (komunikasi data yang aman) dipasang untuk mencegah pencurian, kerusakan, dan penyalahgunaan data yang terkirim melalui jaringan
Lebih terperinciOZ: Algoritma Cipher Blok Kombinasi Lai-Massey dengan Fungsi Hash MD5
OZ: Algoritma Cipher Blok Kombinasi Lai-Massey dengan Fungsi Hash MD5 Fahziar Riesad Wutono Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia fahziar@gmail.com Ahmad Zaky Teknik Informatika
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Kriptografi Advanced Encryption Standard (AES) Untuk Penyandian File Dokumen Cryptography Advanced Encryption Standard (AES) for File Document Encryption 1 Aditia Rahmat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
32 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori dan konsep yang menjadi landasan materi dari sistem yang akan dibuat. Beberapa teori dan konsep yang akan dibahas seperti konsep dasar kriptografi, konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Short message service atau yang disebut SMS merupakan suatu teknologi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SMS (Short Message Service) Short message service atau yang disebut SMS merupakan suatu teknologi nirkabel yang memungkinkan seseorang untuk mengirim dan menerima pesan secara
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. perancangan pembuatan kriptografi Impementasi AES ( Advanced Encyrption
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan kriptografi Impementasi AES ( Advanced Encyrption
Lebih terperinciSTUDI, IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN ALGORITMA KUNCI SIMETRI TRIPLE DATA ENCRYPTION STANDARD DAN TWOFISH
STUDI, IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN ALGORITMA KUNCI SIMETRI TRIPLE DATA ENCRYPTION STANDARD DAN TWOFISH Abstraksi Revi Fajar Marta NIM : 3503005 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciImplementasi AES-ECB 128-bit untuk Komputasi Paralel pada GPU menggunakan Framework NVIDIA CUDA
Implementasi AES-ECB 128-bit untuk Komputasi Paralel pada GPU menggunakan Framework NVIDIA CUDA Adityo Jiwandono, 13507015 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciAlgoritma Cipher Block EZPZ
Algoritma Cipher Block EZPZ easy to code hard to break Muhammad Visat Sutarno (13513037) Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciAda 4 mode operasi cipher blok: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining (CBC) 3. Cipher Feedback (CFB) 4. Output Feedback (OFB)
1 Ada 4 mode operasi cipher blok: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining (CBC) 3. Cipher Feedback (CFB) 4. Output Feedback (OFB) 2 Setiap blok plainteks P i dienkripsi secara individual
Lebih terperinciKOMBINASI ALGORITMA TRIPLE DES DAN ALGORITMA AES DALAM PENGAMANAN FILE
KOMBINASI ALGORITMA TRIPLE DES DAN ALGORITMA AES DALAM PENGAMANAN FILE Christnatalis 1), Opim Salim Sitompul 2), Tulus 3) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fasilkom-TI USU 2) Program Studi Teknologi
Lebih terperinciSISTEM PENGAMANAN DATA SIDIK JARI MENGGUNAKAN ALGORITMA AES PADA SISTEM KEPENDUDUKAN BERBASIS RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)
SISTEM PENGAMANAN DATA SIDIK JARI MENGGUNAKAN ALGORITMA AES PADA SISTEM KEPENDUDUKAN BERBASIS RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) I Gede Andika Putra 1,I Made Widhi Wirawan 2 Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Empiris Kajian empiris adalah kajian yang diperoleh dari observasi atau percobaan. Kajian empiris adalah informasi yang membenarkan suatu kepercayaan dalam kebenaran
Lebih terperinciBlok Cipher JUMT I. PENDAHULUAN
Blok Cipher JUMT Mario Tressa Juzar (13512016) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia mariotj.tj@gmail.com
Lebih terperinciModul Praktikum Keamanan Sistem
2017 Modul Praktikum Keamanan Sistem LABORATORIUM SECURITY SYSTEM Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Teknik Elektro KK KEAMANAN SISTEM FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM DAFTAR PENYUSUN
Lebih terperinciAlgoritma SAFER K-64 dan Keamanannya
Algoritma SAFER K-64 dan Keamanannya Andi Setiawan NIM : 13506080 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16080@students.if.itb.ac.id Abstrak Makalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1991), keamanan adalah bebas dari bahaya dengan demikian keamanan adalah suatu kondisi yang sangat sulit dicapai, dan dapat kita
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI
IMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI EMAIL Ahmad Rosyadi E-mail: mattady@ymail.com Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kriptografi Kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani, kryptós yang berarti tersembunyi dan gráphein yang berarti tulisan.sehingga kata kriptografi dapat diartikan
Lebih terperinciAPLIKASI PENGAMANAN FILE DENGAN ALGORITMA AES256 DAN SHA1
APLIKASI PENGAMANAN FILE DENGAN ALGORITMA AES256 DAN SHA1 IHSAN FATHANAH AKBAR SIREGAR 1, HABIBI RAMDANI SYAHFITRI 2, TOMMY 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan, Jl. HM Jhoni
Lebih terperinciKRIPTOGRAFI FILE MENGGUNAKAN METODE AES DUAL PASSWORD. Imron Abdul Ilyas 1 Suryarini Widodo 2. Abstrak
KRIPTOGRAFI FILE MENGGUNAKAN METODE AES DUAL PASSWORD Imron Abdul Ilyas 1 Suryarini Widodo 2 1 Jurusan Teknik Informatika, FTI, Universitas Gunadarma. 2 Jurusan Sistem Informasi, FIKTI, Universitas Gunadarma.
Lebih terperinciBlox: Algoritma Block Cipher
Blox: Algoritma Block Cipher Fikri Aulia(13513050) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, 13513050@std.stei.itb.ac.id
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma RC6 dengan Rijndael pada AES
Perbandingan Algoritma RC6 dengan Rijndael pada AES Igor Bonny Tua Panggabean 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if14022@students.if.itb.ac.id Abstract Data ion Standard (DES)
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA AES (ADVANCE ENCRYPTION STANDARD) 128 DAN VIGENERE CIPHER PADA APLIKASI ENKRIPSI PESAN SINGKAT BERBASIS ANDROID
PENERAPAN ALGORITMA AES (ADVANCE ENCRYPTION STANDARD) 128 DAN VIGENERE CIPHER PADA APLIKASI ENKRIPSI PESAN SINGKAT BERBASIS ANDROID Arif Dwinanto, Mukhlisulfatih Latief, Rochmad Mohammad Thohir Jassin.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ENKRIPSI DATA BERBASIS ALGORITMA DES
1 IMPLEMENTASI ENKRIPSI DATA BERBASIS ALGORITMA DES Materi : 1. Menjelaskan tentang algoritma DES yang terdiri dari pemrosesan kunci, enkripsi data 64 bit, dan dekripsi data 64 bit. 2. Menjelaskan tentang
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Algoritma Advanced Encryption Standard Untuk Enkripsi Short Message Service (SMS) Pada Android
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4281-4289 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Perbandingan Algoritma Advanced Encryption Standard
Lebih terperinciAPLIKASI KRIPTOGRAFI ENKRIPSI DEKRIPSI FILE TEKS MENGGUNAKAN METODE MCRYPT BLOWFISH
APLIKASI KRIPTOGRAFI ENKRIPSI DEKRIPSI FILE TEKS MENGGUNAKAN METODE MCRYPT BLOWFISH Achmad Shoim 1), Ahmad Ali Irfan 2), Debby Virgiawan Eko Pranoto 3) FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Studi kasus yang akan ditelaah pada penelitian ini adalah enkripsi dekripsi berkas basis data (database) pada aplikasi billing warnet Snakebite 3.5.6. Aplikasi
Lebih terperinciRC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132
Endang, Vantonny, dan Reza Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132 E-mail : if10010@students.if.itb.ac.id if10073@students.if.itb.ac.id if11059@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciImplementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN
Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN Anggi Purwanto Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi Institut Teknologi Telkom Jl.
Lebih terperinciRancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 16 Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java T - 8 Faizal Achmad Lembaga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program beserta pembahasan tentang program. Dimana di dalam program ini terdapat tampilan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analis Sistem Analisis sistem merupakan uraian dari sebuah sistem kedalam bentuk yang lebih sederhana dengan maksud untuk mengidentifikas dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI DATA MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 165~171 165 PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI DATA MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD Cahyani Budihartanti 1, Egi Bagus Wijoyo
Lebih terperinci