BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0
|
|
- Hengki Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh orang yang baru belajar membuat program. Hal ini menjadi lebih mudah setelah hadirnya Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari ide untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam pembuatan scriptnya (simple scripting language) untuk graphic user interface yang dikembangkan dalam sistem operasi Microsoft Windows. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat dari dasar pembuatan dalam Visual Basic adalah form, di mana pengguna dapat mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah. Peningkatan pemakaian Visual Basic ditandai dengan kemampuan Visual Basic untuk dapat berinteraksi dengan aplikasi lain di dalam sistem operasi Windows dengan komponen ActiveX Control. Dengan komponen ini memungkinkan pengguna untuk memanggil dan menggunakan semua model data yang ada di dalam sistem operasi windows. Hal ini juga ditunjang dengan teknik pemrograman di dalam Visual Basic yang mengadopsi dua macam jenis pemrograman yaitu Pemrograman Visual dan Object Oriented Programming (OOP).
2 Interface Visual Basic 6.0 Interface Visual Basic 6.0, berisi menu, toolbar, toolbox, form, project explorer dan property seperti terlihat pada Gambar 2.1 berikut: Titlebar Menubar Toolbo Project Explorer Form Designer Objekbox Property List Description Pane Gambar 2.1 Interface Visual Basic 6.0 Pembuatan program aplikasi menggunakan Visual Basic dilakukan dengan membuat tampilan aplikasi pada form, kemudian diberi script program di dalam komponen-komponen yang diperlukan. Form disusun oleh komponen-komponen yang berada di Toolbox, dan setiap komponen yang dipakai harus diatur propertinya lewat jendela Property. Menu pada dasarnya adalah operasional standar di dalam sistem operasi windows, seperti membuat form baru, membuat project baru, membuka project dan menyimpan project. Toolbox berisi komponen-komponen yang bisa digunakan oleh suatu project aktif, artinya isi komponen dalam toolbox sangat tergantung pada jenis project yang dibangun. Komponen standar dalam toolbox dapat dilihat pada gambar 2.2.
3 7 Pointer Arrow Label Frame CheckBox Combo Box Horizontal Slider Timer Dir ListBox Shape Image OLE Picture TextBox Command button Radio Button List Box Vertical Slider Drive Listbox File Listbox Line Data Control Gambar 2.2 Komponen Standard Toolbox Konsep Dasar Pemrograman Dalam Visual Basic 6.0 Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0, adalah pembuatan form dengan mengikuti aturan pemrograman Property, Metode dan Event. Hal ini berarti: 1. Property: Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat diatur propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. 2. Metode: Bahwa jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan menggunakan metode pemrograman yang diatur sebagai aksi dari setiap komponen. Metode inilah tempat untuk mengekpresikan logika pemrograman dari pembuatan suatu program aplikasi. 3. Event: Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click pada comman button yang tertulis dalam layar script Command1_Click, atau event Mouse Down pada picture yang tertulis dengan Picture1_MouseDown. Pengaturan event dalam setiap komponen yang akan menjalankan semua metode yang dibuat.
4 8 2.2 Pajak Reklame Reklame adalah benda, alat atau perbuatan, yang menurut bentuk, susunan dan corak ragamnya dengan maksud untuk mencari keuntungan dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau seseorang ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau seseorang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca dan didengar dari suatu tempat oleh umum. Salah satu pertimbangan diberlakukannya peraturan tentang pajak reklame adalah mengenai azas pemungutan pajak reklame yang menitikberatkan pada pengaturan kebersihan, keindahan dan ketertiban kota. Ditambah lagi dengan Perkembangan produksi reklame yang semakin meningkat. Hal ini menjadikan peraturan pajak reklame semakin penting untuk menjadi perhatian Jenis Reklame Reklame berdasarkan bentuk dan cara pemasarannya terbagi menjadi 10 jenis yaitu: 1. Reklame Papan/bilboard, yaitu reklame yang terbuat dari papan/kayu, seng atau bahan lain yang sejenis, yang dipasang atau dibuat pada bangunan, tembok, dinding, pagar, pohon, tiang dan sebagainya baik yang bersinar maupun yang disinari. 2. Reklame Kain/spanduk/banners, yaitu reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain, plastik, karet atau bahan lain yang sejenis. 3. Reklame Megatron, Videotron, Large Electrik Display (LED), yaitu reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambar dan atau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah, terprogram dan dapat difungsikan dengan tenaga listrik. 4. Reklame Berjalan termasuk pada kendaraan, yaitu reklame yang ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yang diselenggarakan dengan mempergunakan kendaraan atau dengan cara dibawa oleh orang.
5 9 5. Reklame Slide/Film, yaitu reklame yang dalam penyelenggaraannya digunakan klise berupa kaca, film atau bahan-bahan lain sebagai alat untuk diproyeksikan pada layar putih atau benda lain di dalam ruangan. 6. Reklame Selebaran (Leaflet), yaitu reklame yang berbentuk lembaran lepas diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan/dilekatkan. 7. Reklame Suara, yaitu reklame dengan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh alat ataupun pesawat apapun. 8. Reklame Peragaan (Demonstrasi), yaitu tiap-tiap macam reklame yang penyelenggaraannya dengan jalan berdemonstrasi atau disertai reklame yang hanya berisi suara. 9. Reklame Udara (Balon), yaitu reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan gas, laser, suara yaitu reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat. 10. Reklame Melekat (Stiker), yaitu reklame yang berbentuk lembaran lepas diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 20 cm² per lembar Penghitungan Pajak Reklame Adapun sebelum memulai pembahasan mendalam mengenai cara perhitungan pajak reklame, Penulis akan memaparkan sejumlah tahapan umum dalam menentukan dan menghitung pajak reklame pada Gambar 2.3.
6 10 Gambar 2.3 Tahapan dalam menentukan dan menghitung pajak reklame Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Sewa Pemasangan Reklame (NSPR) yang telah ditentukan oleh pemerintah dan disesuaikan dengan kategori yang digunakan dalam pemasangan reklame serta jenis reklame yang digunakan. Tarif pajak reklame yang telah ditetapkan adalah 25% sedangkan besarnya pajak yang dikeluarkan dihitung berdasarkan hasil perkalian dari tarif pajak reklame dengan nilai sewa reklamenya. Penghitungan pajak reklame ditetapkan berdasarkan atas nilai NSPR pada Tabel 2.1.
7 11 Tabel 2.1 Tabel NSPR/m²/tahun untuk jenis reklame billboard, megatron, videotron, LED NO. KELAS JALAN NSPR (Rp) 1. Kelas I ,00 2. Kelas I ,00 3. Kelas I ,00 4. Kelas II ,00 5. Kelas II ,00 6. Kelas II ,00 7. Kelas III ,00 8. Kelas III ,00 9. Kelas III ,00 Untuk reklame billboard yang berukuran sampai dengan 24m² ditetapkan NSPR sebagaimana pada Tabel 2.1 di atas dan besaran tersebut merupakan gabungan dari besaran biaya pemasangan reklame, biaya pemeliharaan reklame dan nilai strategis reklame tanpa dirinci besarannya dari masing-masing. Untuk reklame spanduk besaran NSPR ditetapkan hampir sama dengan reklame billboard hanya bedanya untuk reklame billboard besarnya ditetapkan per m² per tahun sedangkan pada reklame spanduk besarnya NSPR ditetapkan per m² per hari sebagaimana yang ada pada Tabel 2.2.
8 12 Tabel 2.2 Tabel NSR/m²/hari untuk reklame spanduk NO. KELAS JALAN NSPR (Rp) 1. Kelas I ,00 2. Kelas I ,00 3. Kelas I ,00 4. Kelas II ,00 5. Kelas II ,00 6. Kelas II ,00 7. Kelas III ,00 8. Kelas III ,00 9. Kelas III ,00 Untuk penyelenggaraan reklame jenis lainnya ditetapkan dasar pengenaan pajak sebagaimana Tabel 2.3. Seluruh jenis reklame yang ada pada Tabel 2.3 berikut ini ditetapkan dalam bentuk nominal tunggal, ini berarti penyelenggara reklame harus membayar pajak yang sama meskipun lokasi penyelenggaraan, biaya pemasangan atau biaya pemeliharaan reklamenya berbeda. Khusus terhadap reklame melekat/stiker, reklame selebaran dan reklame peragaan diberlakukan dasar pengenaan minimum, ini berarti untuk penyelenggaraan reklame jenis ini, penyelenggara reklame harus membayar pajak yang sama meskipun jumlah atau ukuran, masa penyelenggaraan reklamenya berbeda. Demikian pula untuk penyelenggaraan reklame udara, diberlakukan dasar pengenaan pajak tetap yaitu Rp ,00 untuk sekali peragaan, paling lama satu bulan yang berarti penyelenggara reklame udara harus membayar pajak yang sama meskipun masa selenggaranya berbeda.
9 13 Tabel 2.3 Tabel NSR lainnya NO. Jenis Reklame NSR (Rp) Keterangan 1. Melekat 5,00/cm² 2. Selebaran 500,00/cm² Sekurang-kurangnya Rp ,00/peragaan. Sekurang-kurangnya Rp ,00/peragaan. 3. kendaraan 5.000,00/hari 4. Udara ,00 5. Suara 1000,00/15 detik Sekali peragaan, paling lama satu bulan. Bagian yang kurang dari 15 detik dihitung 15 detik. 6. Film/Slide 5.000,00/15 detik 2.000,00/15 detik Bersuara Tanpa suara 7. Peragaan ,00/hari Sekurang-kurangnya Rp ,00/peragaan Penetapan Pajak Reklame Selain mengacu pada nilai NSPR, besarnya pajak reklame juga dihitung berdasarkan beberapa pertimbangan dan kebijakan sebagai berikut: a) Tarif pajak reklame ditetapkan sebesar 25%. b) Besarnya pajak terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak reklame.
10 14 c) Untuk setiap ketinggian reklame yang di atas 15 m, dikenakan pajak tambahan sebagai berikut: Ketinggian 0 s/d 15 m = 0% Ketinggian >15 s/d 30 m = 20% Ketinggian >30 s/d 45 m = 40% Ketinggian >45 s/d 60 m = 60% d) Terhadap reklame minuman beralkohol dan reklame rokok, pajak terutang ditambah sebesar 20%. e) Untuk luas reklame lebih dari 24 m², besarnya NSR didapat dengan menjumlahkan nilai strategis pemasangan reklame dengan sepertiga dari nilai rencana anggaran biaya (RAB) lalu dikalikan dengan luas reklame yang diselenggarakan.
MENGENAL VISUAL BASIC
1 MENGENAL VISUAL BASIC 1.1.Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh
Lebih terperinciPEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT
Lebih terperinciDASAR PEMROGRAMAN VISUAL BASIC
BAHAN BELAJAR 1 DASAR PEMROGRAMAN VISUAL BASIC Sasaran : Setelah mempelajari bahan belajar ini, diharapkan mahasiswa dapat : a. Mengenal dan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic b. Mengenal dan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH I. UMUM Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, tiap tiap daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR dan BUPATI OGAN KOMERING ILIR MEMUTUSKAN:
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5049); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK REKLAME, NILAI STRATEGIS PENYELENGGARAAN REKLAME DAN PERHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PERHITUNGAN HASIL NILAI SEWA REKLAME ATAU BIAYA PEMASANGAN SERTA KETINGGIAN DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME BERBANDING UMUR EKONOMIS/LAMA PEMASANGAN
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam suatu negara pasti berurusan dengan pajak, oleh karena itu masalah pajak juga menjadi masalah seluruh
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK REKLAME, NILAI STRATEGIS PENYELENGGARAAN REKLAME DAN PERHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA
Lebih terperinciDasar Pemrograman Visual Basic
Dasar Pemrograman Visual Basic Di susun Oleh : H. Ary Setyadi Di dukung oleh : Portal edukasi Indonesia Open Knowloedge and Education 1 MENGENAL VISUAL BASIC 1.1.Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 11 TAHUN2001 TENTANGPAJAKREKLAME DENGAN RAHMA T TUHAN
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak Untuk dapat memahami pentingnya pemungutan pajak dan alasan yang mendasari mengapa wajib pajak diharuskan membayar pajak terutang, tentunya perlu terlebih dahulu dipahami
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN tentang NILAI SEWA REKLAME WALIKOTA DEPOK,
WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2008 tentang NILAI SEWA REKLAME WALIKOTA DEPOK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 17 ayat (3) Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2002
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ASAHAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
PAJAK REKLAME Tugas ini Diselesaikan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pajak Daerah Dosen Pengampu : Redaktur Wau S.E., M.Ak Disusun Oleh : KELOMPOK V Daniel 1634030001 Rina Febriani 1634030017
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk
Lebih terperinciPemrograman Visual. Pengenalan Visual Basic. Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.KOM
Pemrograman Visual Pengenalan Visual Basic Sisilia Thya Safitri, MT Agus Priyanto, M.KOM 20 September 2016 VISI S1 IF Menjadi Program Studi Informatika unggulan dalam pengembangan Teknologi Informasi yang
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 97 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN PAJAK REKLAME DENGAN
Lebih terperinciMODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0. Visual Basic adalah sebuah program yang berfungsi untuk membuat aplikasi berbasis
MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah sebuah program yang berfungsi untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Dalam Visual Basic terdapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Program aplikasi adalah program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikam masalah masalah khusus, seperti penggajian. 1 2.2 Pengertian Visualisasi
Lebih terperinciMODUL I PENDAHULUAN. Modul I : Pengenalan Visual Basic 1
MODUL I PENDAHULUAN MENGENAL VISUAL BASIC Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang dugunakan untuk membuat aplikasi windows yang berbasis GUI. Visual Basil merupakan Event-Driven Programming
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Lebih terperinciPENGENALAN VISUAL BASIC 6.0
PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam Bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 5 TAHUN TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2002. TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI
ANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI Yan Yan (yenyen_chan@yahoo.com) Lili Syafitri, Kardinal Akuntansi (S1) STIE MDP Abstrak : Penelitian
Lebih terperinciMengenal Visual Basic Clasic. Agus Priyanto, M.Kom
Mengenal Visual Basic Clasic Agus Priyanto, M.Kom Outline Materi Sekilas VB Clasic Perbedaan VB dan VB.NET Interface Antar Muka Konsep Dasar Pemrograman Membuat Project Baru Sekilas Sejarah Visual basic
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah pemasangan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI ACEH SELATAN PERATURAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG NILAI SEWA REKLAME
BUPATI ACEH SELATAN PERATURAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG NILAI SEWA REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH SELATAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA. Nomor 31 Tahun 2011 PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 31 Tahun 2011 PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN DAN PENETAPAN NILAI SEWA REKLAME DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI BANGGAI PERATURAN BUPATI BANGGAI NOMOR 46 TAHUN 2009 T E N T A N G PEDOMAN TEHNIS PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANGGAI PERATURAN BUPATI BANGGAI NOMOR 46 TAHUN 2009 T E N T A N G PEDOMAN TEHNIS PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Mengenai Microsoft Visual Basic Versi 6 Microsoft Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintah perintah atau instruksi yang
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM 1 DASAR VISUAL BASIC 6.0
MODUL PRAKTIKUM 1 DASAR VISUAL BASIC 6.0 Setelah melaksanakan praktikum pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat: Mengetahui konsep properti, event, methode dalam VB 6 Mengetahui lingkungan kerja IDE VB
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME Menimbang Mengingat : : DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa latin Systema dan bahasa Yunani adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubuungkan bersama untuk memudahkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA NCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Kebutuhan Aplikasi Analisis kebutuhan merupakan lanngkah awal untuk menentukan perankat lunak yang dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna
Lebih terperinci1. MENGENAL VISUAL BASIC
1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh
Lebih terperinciSOFTWARE PENGHITUNG PAJAK REKLAME TUGAS AKHIR AYU DIAN LESTARI
SOFTWARE PENGHITUNG PAJAK REKLAME TUGAS AKHIR AYU DIAN LESTARI 082406080 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 1 PERSETUJUAN Judul :
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. jaman dan peradaban sistem barter ini gugur karena mempunyai banyak kelemahan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Penukaran Uang Sejak jaman dahulu, manusia telah melakukan perdagangan dengan sekelilingnya untuk berbagai alasan dengan cara sistem barter. Seiring dengan perkembangnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Dalam merancang sebuah sistem informasi, digunakan suatu alat pendukung yaitu komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 20 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 20 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 20 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 20 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi 2.1.1 Data Data berasal dari kata datum, yang berarti fakta yang mengandung arti pengolahan data dengan menggunakan computer dikenal dengan nama Pengolahan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinci- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMELUE,
- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMELUE, Menimbang: Mengingat : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) huruf
Lebih terperinciPengenalan Visual Basic
page : 1 Pengenalan Visual Basic Visual Basic dikembangkan dari bahasa QuickBasic yang lebih tua yang berjalan diatas sistem operasi DOS. Versi awal Visual Basic pertama kali diciptakan oleh Alan Cooper
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME
BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA KEDIRI
PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 18 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 1998 TENTANG PAJAK REKLAME
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat sejak permulaannya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tes psikometrik telah ada sejak awal abad ke 20 dalam 25-30 tahun terakhir ini, tes psikometrik ini banyak digunakan secara luas dikalangan industri karena
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema. Ditinjau dari sudut katanya sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan
Lebih terperinciMalang, Januari 2007 Penulis
Kata Pengantar Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada pembuatan aplikasi-aplikasi baru saja, melainkan juga
Lebih terperinciMODUL 1 PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0
MODUL 1 PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 A. PENGANTAR Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa pemrograman yang dibuat agar mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG NILAI JUAL OBJEK PAJAK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPengantar Pemrograman Visual
Pengantar Pemrograman Visual Sistem Penilaian Penilaian: Kehadiran 10% Kuis 10% Tugas 20% UTS 30% UAS 30% Nilai A > 80 Tidak hadir = tidak lulus Tidak buat tugas = nilai tugas 0. Tidak ikut kuis = nilai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan reklame sebagai salah satu alat promosi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjaun Teori Definisi Pajak
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjaun Teori 3.1.1. Definisi Pajak Definisi pajak yang dikemukan oleh Prof. Dr Rochmat Soemitro, S.H : pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang
Lebih terperinciBUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA MALANG,
S A L I N A N NOMOR 1/B, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN PAJAK REKLAME WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan kejelasan mengenai
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 97 TAHUN 2012
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 97 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 20.11 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa pajak reklame merupakan sumber pendapatan daerah
Lebih terperinciModul Praktikum Ke-1
Bahasa Pemrograman Dasar Fathurrohman 1 Modul Praktikum Ke-1 (Tampilan VB, Event, Property, Objek Kontrol : form, text, label, command) Mengenal Visual Basic (VB) Visual Basic adalah salah satu perangkat
Lebih terperinciWALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO,
WALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO, Menimbang : a. bahwa reklame merupakan benda atau alat yang akan dipasang pada tempat
Lebih terperinciBUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. reklame, dasar hukum pemungutan pajak reklame.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam sub bab tinjauan pustaka akan diuraikan tentang pengertian pajak, fungsi pajak, pengelompokan pajak, sistem pemungutan pajak, pajak daerah, pengertian pajak reklame, objek
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH,
QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK. Penagihan pada Dinas Pelayanan Pajak (DISYANJAK) Bandung. Pelaksanaan
BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis yaitu di bidang Kasie Penagihan pada Dinas Pelayanan Pajak (DISYANJAK) Bandung.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu Sistem dan Informasi. Sistem yaitu
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu Sistem dan Informasi. Sistem yaitu sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa pajak reklame merupakan salah satu sumber
Lebih terperinciPemrograman Visual Basic
Pemrograman Visual Basic Pokok Bahasan: Pengenalan Visual Basic Asep Ramdhani M, S.Kom Blog YM http://asepramdhani.wordpress.com/ http://www.asepramdhani.co.cc/ bbrgaek@yahoo.com 1 Pendahuluan Visual Basic
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH
1 BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciModul Visual Basic 6.0
Modul Visual Basic 6.0 1. Mengenal Pemrograman Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian dari sistem, pengertian informasi, dan pengertian sistem informasi. 2.1.1. Pengertian Sistem
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,
QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pembangunan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28
Lebih terperinciGambar 2.1. Komponen yang digunakan. Gunakan komponen-komponen seperti pada gambar 2.1 untuk membuat form pada gambar 2.2.
2 EVENT DAN PROPERTY 2.1. Membuat User Interface Pemrograman Visual Basic adalah suatu pemrograman visual, dimana pembuatan program dilakukan menggunakan media visual atau sering disebut dengan user-interface.
Lebih terperinciPEMROGRAMAN I (VB) Pertemuan 1. By: Augury
PEMROGRAMAN I (VB) Pertemuan 1 By: Augury augury@pribadiraharja.com Pengenalan Visual Basic IDE VB Menu Bars Tool Bars Project Window Properties Window Tool Box Object Browser & Code Window Object Browser
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup popular dan mudah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 7
BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 7 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa reklame
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan. Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara
10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Definisi Pajak Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 Menimbang BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, : a. bahwa seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Psikometrik Penggunaan tes psikometrik sebagai pilihan dewasa ini telah sangat mapan, ia dapat memberikan informasi obyektif tentang ketrampilan kepada seseorang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (3)
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
BAB 2 TEORI PENUNJANG Pada bagian teori ini akan diuraikan beberapa materi pustaka yang mendukung perancangan dan pembuatan system perangkat lunak pengenalan huruf hiragana dan katakana dengan integral
Lebih terperinciPemrograman Visual Modul I Perkenalan Lembar Kerja VB 6.0. S. Thya Safitri
Pemrograman Visual Modul I Perkenalan Lembar Kerja VB 6.0 S. Thya Safitri Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 2016 Visual Basic adalah salah suatu development tools
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah kata majemuk dari datum. Data dapat diartikan sebagai berikut: Agus Eko-164 A/2
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Data adalah kata majemuk dari datum. Data dapat diartikan sebagai berikut: 1. Data terdiri dari kumpulan karakter numerik atau alphanumerik atau kombinasi antara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kata komputer berasal dari bahasa latin yatu computare yang artinya menghitung, dalam bahasa
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengenalan Komputer Kata komputer berasal dari bahasa latin yatu computare yang artinya menghitung, dalam bahasa inggris di sebut to compute. Secara difinisi komputer diterjemahkan
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Lunak Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang memungkinkan program
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa reklame merupakan salah satu alat
Lebih terperinciDi susun oleh : Team Penyusun Modul Visual Basic
0 Di susun oleh : Team Penyusun Modul Visual Basic M u V u B D BAB I PENGENALAN VISUAL BASIC Basic adalah salah suatu developement tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komputer Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung. Beberapa pakar dan peneliti mengartikan komputer sebagai berikut : 1. Menurut Hamacher,
Lebih terperinciMengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface
PERCOBAAN 9 Dasar Pemograman Visual A. Tujuan Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface B. Teori 1. Mengenal Visual Basic Visual Basic
Lebih terperinciBAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1
BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1 1.1 Mengenal Visual Basic Visual Basic 6 merupakan salah satu tool untuk pengembangan aplikasi yang banyak diminati oleh orang. Di sini Visual
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN REKLAME
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME
BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN MERANTI, Menimbang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Mesin Jual Otomatis Sejarah mesin jual otomatis pertama diperkirakan telah diciptakan pada abad pertama oleh Hero dari Alexandria, seorang matematikawan dan insinyur terkenal
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah Perintah ( program computer ) yang bila di eksekusi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah Perintah ( program computer ) yang bila di eksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KAJIAN NILAI SEWA DAN TARIF PAJAK REKLAME DI KOTA DENPASAR
Dinas Pendapatan Kota Denpasar LAPORAN KEGIATAN KAJIAN NILAI SEWA DAN TARIF PAJAK REKLAME DI KOTA DENPASAR Oleh Tim Pelaksana Kegiatan Denpasar 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kegiatan pembuatan
Lebih terperinci