BAB I PENDAHULUAN. hidup adalah salah satu tujuan pembangunan. Namun dampaknya mempengaruhi
|
|
- Hendri Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dunia begitu cepat menua, itu adalah pernyataan yang menghentak pada artikel harian Kompas tanggal 9 November Meningkatnya usia harapan hidup adalah salah satu tujuan pembangunan. Namun dampaknya mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik secara individu maupun secara nasional. Secara nasional peningkatan usia harapan hidup mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan strategi pemerintah untuk jaminan sosial masyarakatnya. Tak ada kekuatan yang mempengaruhi kebijakan sosial-ekonomi pada abad ke-21 sebesar isu penuaan ini, tegas Eduardo Klien, Direktur Regional Asia Timur dan Pasifik HealAge International, pada sosialisasi laporan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNFPA) di Jakarta 31 Oktober Indonesia akan menjadi salah satu Negara yang mengalami penuaan penduduk dengan cepat setelah China, Amerika Serikat dan India. Jumlah lansia saat ini mencapai 28 juta dimana sekitar 1.8 juta diantaranya terlantar. Lonjakan jumlah lansia terlihat pada tahun 2025 dimana jumlah lansia diperkirakan mencapai 40 jutaan orang dan menjadi 71.6 juta dari perkiraan 310 juta penduduk Indonesia pada tahun 2050.
2 Kondisi diatas menjadi penting secara nasional karena masalah kesejahteraan lansia pada masing-masing keluarga pada akhirnya berakumulasi menjadi masalah negara dan masyarakat. Kesejahteraan lansia antara lain dipengaruhi oleh seberapa efektif sistem pensiun suatu negara menyediakan pendapatan pensiun sebagai pengganti pendapatan utama sesaat sebelum pensiun. Pendapatan pensiun dibagi pendapatan sebelum pensiun disebut gross replacement rate. Semakin tinggi gross replacement rate berarti semakin tinggi pula kemampuan seseorang mempertahankan gaya hidup seperti pada saat masih aktif bekerja. Gambar 1.1. menunjukkan gross pension replacement di berbagai Negara OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) pada orang yang berpendapatan rata-rata. Perlu dicatat bahwa cara perhitungan gross replacement rate pada gambar ini dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan ssepanjang perjalanan karir (dihitung ulang berdasarkan pertumbuhan pendapatan secara ekonomi luas). Asumsinya adalah pekerja menerima kenaikan pendapatan yang sama berdasarkan pertumbuhan pendapatan secara ekonomi luas. Tingkat Gross Replacement dari 34 negara anggota OECD adalah sebesar 57%, dimana Indonesia (IDN) sangat jauh tertinggal yaitu pada 14.1% untuk pria dan 12.4% untuk wanita. Pada tingkat individu biasanya gross replacement rate dihitung berdasarkan pendapatan terakhir, dimana pendapatan terakhir biasanya lebih besar dari pada rata-rata pendapatan sepanjang karir, sehingga gross replacement ratio 2
3 menjadi lebih kecil. Gross Replacement Ratio untuk individu dalam penelitian ini disebut sebagai Income Replacement Ratio. Tabel 1.1. Tingkat Gross Replacement Beberapa Negara Asia Untuk Pendapatan Rata-rata Sumber: OECD (2012), Pension at a Glance Asia/Pacific 2011, OECD Publishing. Pencapaian Income Replacement Ratio yang ideal dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu antara lain: a) Besarnya kontribusi tabungan pensiun yang dicadangkan sepanjang masa aktif bekerja b) Besarnya tingkat investasi pada tabungan pensiun c) Lamanya menabung, dimana ini terkait dengan usia pensiun yang ditetapkan. d) Usia harapan hidup
4 Kesiapan Masa Pensiun Salah satu alasan bahwa seseorang sulit untuk mempersiapkan masa pensiun adalah karena belum dapat membayangkan berapa kebutuhan hidup masa pensiun. Untuk Indonesia juga belum banyak analisa untuk topik ini. Bagi pekerja yang memulai karir pada usia 25 tahun tentu sangat sulit membayangkan kebutuhan hidup yang akan terjadi 30 tahun kemudian pada usia 55 tahun. Pada Global Report HSBC 2012, yang mensurvei orang di seluruh dunia, disebutkan bahwa 48% tidak melakukan tabungan pensiun, walaupun mereka menginginkan income replacement ratio yang sangat tinggi yaitu 78%. Bahkan pada Tabel 1.2., dapat dilihat bahwa kekuatiran tertinggi dari responden mengenai masa pensiun adalah masalah keuangan dan kesehatan, namun hal ini tidak tercermin pada kesiapan mereka menabung dana pensiun. Tabel 1.2. Ketakutan Terbesar Calon Pensiunan Sumber: The Future of Retirement: A New Reality. HSBC, Global Report, 2013.
5 Idealnya uang pensiun harus mampu menjaga gaya hidup seseorang seperti sebelum pensiun. Income Replacement Ratio setiap orang berbeda-beda, ada yang cukup dengan 65%, namun ada juga yang membutuhkan 90% atau lebih. Namun demikian kebanyakan orang meyakini bahwa orang membutuhkan pendapatan pensiun yang lebih rendah dari pada ketika masa aktif dengan sedikitnya 3 alasan: a. Seseorang tidak perlu lagi menabung untuk pensiun atau tabungan lainnya seperti pendidikan anak. b. Tidak ada lagi biaya terkait dengan pekerjaan c. Cicilan Kredit Kepemilikan Rumah dan kredit lainnya sudah lunas ketika usia pensiun tiba. Faktor jumlah tanggungan, gaya hidup, tingkat kesehatan, prioritas hidup, sangat mempengaruhi income replacement ratio. Secara umum kebutuhan hidup yang harus dihitung untuk masa pensiun adalah: a. Biaya tempat tinggal. Biaya bulanan rutin yang harus dikeluarkan untuk tempat tinggal terutama jika masih harus membayar cicilan kredit pemilikan rumah atau biaya sewa jika itu bukan merupakan rumah sendiri. b. Biaya makan dan kebutuhan domestik sehari-hari, termasuk di dalamnya adalah biaya listrik dan air. c. Biaya kesehatan. Sejalan dengan pertambahan usia, masalah kesehatan menjadi salah satu biaya yang perlu dicadangkan lebih besar. d. Biaya gaya hidup yang diinginkan. Apakah kebutuhan biaya liburan lebih tinggi atau lebih rendah daripada masa kerja. Berapa sering seseorang 5
6 membutuhkan pembelian hiburan atau produk kebutuhan tertier lainnya. Termasuk biaya transportasi untuk berkumpul bersama dengan teman-teman. e. Biaya tanggungan. Apakah seseorang masih memiliki tanggungan? Anak yang masih belum mandiri, pasangan yang harus ditanggung dan lain sebagainya. f. Biaya Hutang. Apakah masih ada cicilan yang harus dibayar? Idealnya segala hutang sudah selesai pada saat orang memasuki masa pensiun. Melihat panjangnya masa pensiun, perencanaan keuangan masa pensiun harus menjawab pertanyaan kunci (Mittra, Sid): a. Berapa pendapatan pensiun yang dibutuhkan? b. Berapa tingkat inflasi yang digunakan untuk memproyeksikan pendapatan dan biaya? c. Berapa pendapatan pensiun yang diharapkan? d. Berapa lama masa pensiun berlangsung? e. Apakah keluarga dapat menutup kekurangan pendapatan pensiun? Untuk mendorong tabungan pensiun, pemerintah telah menetapkan bahwa tabungan pensiun adalah pendapatan tidak kena pajak seperti halnya iuran jaminan hari tua sebesar 2% yang disetorkan ke PT. Jamsostek. Sebagai ilustrasi sederhana seseorang yang menabung pensiun pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) sebesar Rp. 1 juta per bulan, akan mendapat penghematan pajak sedikitnya sebesar Rp. 50,000 sebulan. Nilai penghematan ini semakin tinggi sesuai bracket pajak setiap individu. Walaupun skema pajak ini sangat menarik belum banyak perusahaan dan karyawan yang memanfaatkan program ini. Di perusahaan tempat penulis bekerja 6
7 program yang ditawarkan sejak September 2012 hanya diikuti oleh kurang dari 5% total karyawan. Hal ini diduga karena pentingnya persiapan keuangan pensiun belum dirasakan dan masih adanya keragu-raguan tentang investasi dan pengelolaan dana pensiun Persiapan Pensiun yang Didukung Perusahaan Persiapan pensiun adalah persiapan yang panjang dan perusahaan swasta yang bereputasi baik biasanya memiliki program persiapan masa pensiun selain juga menyediakan dana pensiun itu sendiri. Program persiapan pensiun yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan antara lain: a. Satu paket training yang biasanya dilakukan menjelang usia pensiun tiba, paling lama 5 tahun sebelum masa pensiun. Isi training itu adalah penjelasan manfaat pensiun yang diterima, kesehatan usia lanjut, kesehatan psikologis diri dan pasangan, serta alternatif usaha/kegiatan di masa pensiun. Training ini biasanya juga mengundang pasangan calon pensiunan dan memang sangat baik untuk persiapan mental calon pensiunan dan keluarganya. b. Masa persiapan pensiun, yaitu perusahaan memberikan tenggang waktu tertentu, biasanya antara 6 sampai 12 bulan, untuk karyawan memulai hidup pensiun walau masih berstatus karyawan dan menerima gaji bulanan dari perusahaan. Tujuan pemberian waktu ini adalah untuk memberikan peluang karyawan mencari aktifitas baru yang antara lain memulai usaha untuk menambah penghasilan pensiun. 7
8 c. Perencanaan Keuangan, program ini belum banyak dilakukan oleh perusahaan. Selain memberikan edukasi tentang perencanaan keuangan perusahaan dapat membantu memfasilitasi dan mendorong tabungan pensiun mandiri. Income replacement ratio yang rendah untuk pekerja Indonesia tentu saja mengkuatirkan. Individu harus melakukan tabungan pensiun secara pribadi untuk mengisi kekurangan tersebut. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, masalah yang hendak diteliti adalah: 1. Berapa jumlah dana pensiun yang sudah diatur oleh pemerintah (jamsostek dan pesangon) bagi individu karyawan swasta dengan masa kerja 30 tahun dan tingkat penghasilan tertentu. 2. Apakah fasilitas pajak dapat mendukung pencapaian income replacement ratio melalui tabungan pensiun DPLK 10 tahun? 3. Seberapa besar tingkat investasi mempengaruhi pencapaian income replacement ratio? 4. Berapa lama tabungan pensiun harus dibangun untuk memastikan pencapaian target income replacement ratio? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menghitung jumlah dana pensiun yang sudah diatur oleh pemerintah (jamsostek dan pensangon pensiun) bagi individu karyawan swasta dengan masa kerja 30 tahun dengan tingkat penghasilan tertentu. 8
9 2. Untuk menghitung fasilitas pajak dalam mendukung pencapaian income replacement ratio. 3. Untuk menghitung pengaruh tingkat investasi dalam pencapaian income replacement ratio. 4. Untuk menghitung lama tabungan pensiun yang dibutuhkan untuk mencapai target income replacement ratio. 1.4.Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk perusahaan Menjadi dasar bagi perusahaan jika ingin membantu karyawannya mempersiapkan masa pensiun yang lebih baik. 2. Untuk Individu Karyawan 2.1. Memberikan kesadaran bahwa masa pensiun adalah masa yang panjang, dimana setiap individu perlu melakukan persiapan keuangan agar masa pensiunnya mandiri. Bahwa program tabungan pensiun yang ditetapkan pemerintah memang masih jauh dibawah angka ideal namun individu terutama yang berstatus karyawan dapat memanfaatkan fasilitas pajak untuk memperbesar tabungan pensiunnya Pengetahuan tentang DPLK dan gambaran perhitungan pajak penghasilan baik tanpa tabungan DPLK maupun dengan tabungan DPLK. 3. Untuk Pemerintah 9
10 Menjadi dasar dalam pembuatan kebijakan desain dana pensiun dan insentif perpajakan untuk tabungan pensiun. 1.5.Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penulisan ini dibatasi pada penelitian persiapan dana pensiun bagi karyawan berusia 45 tahun dengan asumsi sebagai berikut: 1. Persiapan dana pensiun untuk karyawan swasta berusia 45 tahun, yang akan pensiun normal pada usia 55 tahun. Ada perbedaan praktik usia pensiun 55 tahun. Beberapa perusahaan menetapkan ulang tahun ke 55 sebagai usia pensiun, namun ada pula yang menetapkan pada ulang tahun ke 56 (setelah menjalani secara penuh usia 55). Penulisan ini menggunakan tanggal pensiun adalah ulang tahun ke Belum memiliki tabungan pensiun 3. Perusahaan tempat bekerja tidak memiliki dana pensiun. 4. Faktor inflasi dianggap tidak ada 5. Asumsi investasi akan menggunakan tren investasi sebelumnya. 6. Bunga jamsostek mengikuti tren bunga jamsostek 7. Tingkat toleransi investasi individu tidak berpengaruh pada perhitungan. 8. Tabungan investasi tidak pernah ditarik 9. Pendapatan pensiun hanya dari Jaminan Hari Tua Jamsostek, Pesangon Pensiun, Tabungan DPLK. 10. Individu mulai bekerja dengan gaji Rp. 2 juta perbulan atau Rp. 24 juta pertahun (12 kali setahun), tidak pernah berhenti dan berpindah 10
11 perusahaan. Diasumsikan mulai bekerja pada usia 25 tahun sehingga total memiliki masa kerja 30 tahun sampai usia pensiun di 55 tahun. 11. Perhitungan iuran jamsostek dan jumlah pesangon dihitung dari gaji gross. 12. Saldo akhir tabungan DPLK tidak digunakan untuk pembelian produk anuitas. 13. Tidak ada perubahan peraturan perpajakan Sistematika Penulisan Pembahasan penelitian ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bagian utama yaitu: 1. Bagian 1, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian penelitian serta sistematika penelitian. 2. Bagian 2, menguraikan tinjauan pustaka yang dilakukan peneliti, termasuk diantaranya peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Peneliti juga menguraikan hasil survei atau penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh perusahaan atau organisasi. 3. Bagian 3, berisi tahapan penelitian, data dan sampel, definisi operasional dan metode analisis data. 4. Bagian 4, merupakan hasil penelitian dan pembahasan dimulai dengan deskripsi data dan pembahasan yang membandingkan hasil perhitungan yang dilakukan. 11
12 5. Bagian 5, merupakan bagian penutup yang berisi simpulan atas analisa yang dilakukan. Pada bagian ini penulis mengungkapkan keterbatasan yang dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya, serta saran-saran bagi berbagai pihak yang terkait dengan penelitian ini. 12
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. tergantung rata-rata kenaikan gaji dan tingkat pajak. Semakin kecil ratarata
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil perhitungan dan analisa penelitian ini dapat menyimpulkan 4 hal sebagai berikut: 1. Jumlah dana pensiun yang sudah diatur pemerintah bagi karyawan swasta
Lebih terperinciKesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon
Kesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon Joko (bukan nama sebenarnya) baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke 55 dan pensiun dari perusahaan tempat dia mengabdikan
Lebih terperinciPERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN
7 Desember 206 3 Pada pertemuan ke-9 telah dibahas tentang kegiatan usaha simpan pinjam, kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota
Lebih terperinciRetirement Planning. Irni Rahmayani Johan, SP, MM. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB
Retirement Planning Irni Rahmayani Johan, SP, MM Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB 1 Perencanaan Pensiun dalam perencanaan keuangan pribadi Dana Tujuan Keuangan Mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini aktivitas manusia yang berhubungan dengan menabung sangatlah penting, adanya tabungan masyarakat maka dana tersebut tidaklah hilang, tetapi dipinjam atau dipakai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan dari group field project mengenai perencaan keuangan individu. Individu yang akan dibahas dibagi menjadi dua golongan,
Lebih terperinciManulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016
Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/
Lebih terperinciBerhenti Bekerja dan Uang Pisah Dihabiskan atau diinvestasikan?
Berhenti Bekerja dan Uang Pisah Dihabiskan atau diinvestasikan? Dalam artikel terdahulu (Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon, Suara Pembaruan, 10/7/2012), Joko (bukan nama sebenarnya) memiliki
Lebih terperinciKuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua
Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober 2015 Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua Daftar isi Ketentuan program jaminan pensiun Harmonisasi program wajib dan sukarela Penyesuaian 2
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-2012 Arista Hapsari Ramadhani Jalan Kesehatan V/8 Bintaro, 081281818044, dhitahapsari@hotmail.com Liberti
Lebih terperinciPERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN
6 Desember 207 2 PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN Secara umum terdapat 3 metode perhitungan bunga tabungan, yaitu:. Berdasarkan saldo terendah 2. Berdasarkan saldo rata-rata 3. Berdasarkan saldo harian Untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku financial management menjadi isu yang menarik dan banyak dibahas akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku
Lebih terperinciFokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global
Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy Information Administration (EIA)
Lebih terperinciLAMPIRAN. Df Alpha 5%
LAMPIRAN Tabel r (TWO-TAILED TEST) Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% 1 0.997 26 0.374 51 0.271 76 0.223 2 0.95 27 0.367 52 0.268 77 0.221 3 0.878 28 0.361 53 0.266 78 0.22 4 0.811 29 0.355
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1) melindungi segenap bangsa
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Tradisional Corp dalam merealisasikan model bisnis memerlukan waktu
BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Tradisional Corp dalam merealisasikan model bisnis memerlukan waktu persiapan selama 1 bulan, dikarenakan modal yang tidak terlalu besar, tempat usaha
Lebih terperinciManulife Investor Sentiment Index Study
Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2016 Indonesia Februari 2017 1 Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 6 Kelas aset utama Dana tunai/
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
65 BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 Pada bab sebelumnya di sub bab metodelogi penelitian, penulis telah menguraikan bahwa penyusunan tesis ini berdasarkan pengumpulan data-data primer maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dengan pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini menuntut perusahaan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata banyaknya rit dan jumlah penumpang yang diamati Trayek Rata-rata Rit per 9 Jam
pukul 1.-16. dan sore hari dilakukan pada pukul 16.-19.. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Mencari data awal tentang aturan mengenai angkutan perkotaan, jumlah tiap trayek, dan lintasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan yang memegang peranan penting dalam perekonomian di setiap negara, merupakan sebuah alat yang dapat mempengaruhi suatu pergerakan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan A. Latar Belakang
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia harus bekerja, dengan bekerja seseorang akan mendapatkan penghasilan yang bisa digunakan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
Lebih terperinciKUISIONER PERENCANAAN PAJAK
LAMPIRAN KUISIONER PERENCANAAN PAJAK Pertanyaan kuisioner Ya Tidak Pemahaman peraturan perpajakan Meningkatkan pendapatan final 1. Apakah perusahaan selain menerima pendapatan dari penjualan produk juga
Lebih terperinciAHA Financial Calculator Manual Book
AHA Financial Calculator Manual Book Buku ini merupakan panduan penggunaan AHA Financial Calculator sebagai pelengkap dari Buku Wajib Perencanaan Keuangan Karyawan dan Keluarga NASIBMU di DOMPETMU karya
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan
ANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana
Lebih terperinciAHA Financial Calculator Manual Book
AHA Financial Calculator Manual Book Buku ini merupakan panduan penggunaan AHA Financial Calculator sebagai pelengkap dari Buku Wajib Perencanaan Keuangan Karyawan dan Keluarga NASIBMU di DOMPETMU karya
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Yayan Hendayana, SE, MM. Program Studi Akuntansi Pengertian Pendapatan Nasional Dalam arti sempit
Lebih terperinciSistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya
Hotel Harris Resort, Kuta, 10 Agustus 2007 Steven Tanner Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya Dana Pensiun Sebagai Lembaga Penyelenggara Program Pensiun Untuk Kesejahteraan Hari Tua
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Nilai Waktu Uang. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Nilai Waktu Uang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Konsep Nilai Waktu Uang Future Value Present Value
Lebih terperinciSistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya
Hotel Borobudir, Jakarrta, 10 Desember 2007 Steven Tanner Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya Dana Pensiun Sebagai Lembaga Penyelenggara Program Pensiun Untuk Kesejahteraan Hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan individu, keluarga dan masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan. perilaku keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu Negara, wilayah, maupun daerah. Melalui perkembangan pariwisata, Negara, wilayah,
Lebih terperinciKOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA
KOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA (Diterjemahkan dari Salim, E dkk 2015, Population Dynamics and Sustainable Development in Indonesia, UNFPA Indonesia, Jakarta) Jumlah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 1329, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS KETENAGAKERJAAN. Jaminan Hari Tua. Pengembangan Dana. Distribusi. Penetapan. Mekanisme. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciMedia Infokom, CV Neraca per 31/12/00
Neraca per 31/12/ Harta Harta Lancar Kas Rp 91.647, Piutang Dagang Rp, Dikurangi: Cadangan untuk Hutang Macet Inventaris Dagang 1. Biaya Dibayar di Muka - Asuransi 6 Nota Bayar Jumlah Harta Lancar Rp 93.247,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan atau yang juga sering disebut dengan buruh merupakan elemen penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan atau yang juga sering disebut dengan buruh merupakan elemen penting dalam bangsa dan Negara Indonesia. Ditinjau dari segi tugas dan tanggung jawab yang diembannya,
Lebih terperinciMenjadi Manajer Keuangan Keluarga
Ringkasan: Wanita biasa menjadi manajer keuangan dalam keluarga. Suami menyerahkan seluruh gajinya pada kita, dan kitalah yang jungkir balik mengurusnya. Sebagai manajer yang baik, kita harus tahu berapa
Lebih terperinciGIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.
GIRO Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan. Sedangkan menurut Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan dapat memperbaiki dan memperkukuh perekonomian nasional. mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan international yang dapat menunjang sekaligus
Lebih terperinciLampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN I. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada saat tertentu dan terdiri dari kekayaan (aktiva) yang
Lebih terperinciIuran Pemberi Kerja. Gambar 1 Slip Gaji Indun pada Februari 2009
Info DP3 vol 2: 1. PhDP Iuran Manfaat Pensiun 2. Kiat Memilih DPLK Menyambung penjelasan kami melalui mailing list pada 20 Agustus 2009 lalu tentang Dana Pensiun, pada kesempatan ini ingin kami sampaikan
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /SEOJK.03/2017 TENTANG
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENYAMPAIAN INFORMASI NASABAH ASING TERKAIT PERPAJAKAN DALAM RANGKA PERTUKARAN INFORMASI SECARA OTOMATIS ANTARNEGARA DENGAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang merata baik material/spiritual berdasarkan Pancasila di dalam Negara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik material/spiritual berdasarkan Pancasila di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha yang semakin bersaing saat ini, banyak perusahaan yang berusaha semaksimal mungkin untuk bersaing dengan strategi-strategi tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pensiun Pensiun sejauh ini dianggap sebagai ungkapan rasa terima kasih. Para pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara mereka sepanjang
Lebih terperinciKunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014
No. Akun Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 Nama Akun PT. STAPI MOTOR NERACA LAJUR (SETELAH PAJAK) 31 December 2013 Daftar Saldo Ayat Jurnal Penyesuaian Daftar Saldo
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa dalam rangka upaya memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua, perlu
Lebih terperinciSUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA
SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA Kadangkala jika kita menawarkan suatu program asuransi selalu orang katakan bahwa saya sudah punya asuransi, tetapi 70 persen yang menyatakan hal tersebut hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam waktu tiga tahun mendatang, jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun 2020. Dan dalam waktu sepuluh tahun mendatang,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan
Lebih terperinciVISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya
MANDIRI DPLK Dana Pensiun Lembaga Keuangan Mandiri DPLK dibentuk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan telah mendapat pengesahan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-103/KM.10/2011 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus dilalui. Tahap pertama adalah ketika ia berusia kanak-kanak, dimana segala kebutuhan hidupnya,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. KESIAPAN PENSIUN 1. Pengertian Kesiapan Pensiun Pensiun adalah sebuah konsep sosial yang memiliki beragam pengertian (Newman, 2006). Sebenarnya pensiun sulit untuk didefinisikan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk
LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak
BAB 4 PEMBAHASAN Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak dipersoalkan apakah badan tersebut mengalami
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral, kebijakan moneter yang dijalankan di Indonesia adalah dengan cara menetapkan kisaran BI Rate yaitu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tabungan dan Asuransi Pensiun Tabungan dan asuransi pensiun merupakan tabungan jangka panjang yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun
Lebih terperinciPerihal : Permohonan Menjadi Responden Penelitian
Perihal : Permohonan Menjadi Responden Penelitian Kepada Yth. Bapak / Ibu / Saudara/i Di Tempat Dengan ini saya Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha (UKM) Bandung sedang mengadakan penelitian pada PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan Solow (Solow growth model) menjelaskan bahwa tabungan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabungan merupakan faktor penting untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Seperti dijelaskan oleh teori studi pembangunan yaitu model pertumbuhan Solow (Solow growth
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah ditegaskan dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi dan Pertumnbuhan Ekonomi Sebuah Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pensiun atau Tunjangan Hari Tua merupakan dambaan setiap karyawan. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari siklus hidup manusia, yaitu siklus yang ditandai
Lebih terperinciTantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015
Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 segera dimulai. Tinggal setahun lagi bagi MEA mempersiapkan hal ini. I Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK,
Lebih terperinci5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU
BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang berada dalam masa pembangunan, Indonesia
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara berkembang yang berada dalam masa pembangunan, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menyelenggarakan pemerintahan dan membiayai
Lebih terperinciPT ASTRA GRAPHIA Tbk
N E R A C A Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2d,3,24 92.942.187.030 136.752.706.763 Deposito berjangka 2a,4 2.643.566.861 2.398.641.980 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan
Lebih terperinciMERUBAH PETAKA MENJADI BERKAH: Optimalisasi Bonus Demografi bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
MERUBAH PETAKA MENJADI BERKAH: Optimalisasi Bonus Demografi bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Oleh: Eko Marhaendy Indonesia menyumbang sekira 3,53 persen populasi dunia yang telah mencapai 7,3 Milyar.
Lebih terperinciSistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya
YTKI, 10 Juli 2008 infocenter@dayamandiri.co.id http://www.dayamandiri.co.id Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya Diskusi Interaktif: Strategi Mengendalikan Risiko Keuangan DAYAMANDIRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berpenduduk terbanyak nomor empat di dunia setelah China (RRC), India dan Amerika Serikat. Pada tahun 2010, sebanyak 237.641.326
Lebih terperinciYang Terlupakan Dari Pembahasan Kepmennaker(trans) (?):
Yang Terlupakan Dari Pembahasan Kepmennaker(trans) (?): Masalah Pendanaan dan Double Dipping Oleh: Steven Tanner, Aktuaris, anggota Persatuan Aktuaris Indonesia Dimuat di Sinar Harapan, Edisi Kamis, 23
Lebih terperinciManulife Investor Sentiment Index Study
Manulife Investor Sentiment Index Study Q3 2013 Indonesia Nelly Husnayati Vice President Director-Chief Agency, Employee Benefits, and Shariah Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia 14 November 2013
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perhitungan Model scoring ini adalah model perhitungan yang cepat dan mudah untuk mengidentifikasikan keputusan yang mempunyai beragam criteria. Perhitungan dalam
Lebih terperinciSURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%
Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan
Lebih terperinciJUMLAH ASET LANCAR
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750
Lebih terperinciPERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013
PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia atau angka harapan hidup penduduk Indonesia telah meningkat secara bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun pada tahun
Lebih terperinciBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 137
A. PENDAHULUAN Pada prinsipnya, dana pensiun merupakan salah satu alternative untuk memberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Adanya jaminan kesejahteraan tersebut memungkinkan karyawan untuk memperkecil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu dihadapkan dengan situasi pengambilan keputusan, oleh karena itu pengambil keputusan harus mengedepankan rasionalitas sehingga tidak mengarah pada
Lebih terperinciNAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :
NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Trend pola hidup masyarakat yang berkembang saat ini adalah kemudahan. Masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang dianggap mudah dan praktis. Kemajuan perkembangan teknologi
Lebih terperinciJKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) Pengobatan dan perawatan (Pelayanan Medis) Santunan Program promotif, preventif dan Return to Work Pelayanan di Fasilitas Kesehatan Kerjasama pemeriksaan dasar dan penunjang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa. No Responden : Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat yang sejahtera. Pembangunan mempunyai sifat yang berkelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu
Lebih terperinciAnalisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011
Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi
Lebih terperinciPidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia
Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Yang saya hormati, - Bapak Presiden Republik Indonesia dan
Lebih terperinciPT ASTRA GRAPHIA Tbk
N E R A C A Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,23 119.658.017.889 126.580.527.261 Deposito berjangka 2a,4 2.424.600.790 2.904.735.723 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan
Lebih terperincihttp://www.hadiborneo.wordpress.com/ PENGERTIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMERS FINANCE) Lembaga pembiayaan konsumen (consumers finance) adalah suatu lembaga atau badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
Lebih terperinciCashflow for Muslim. Ahmad Gozali
Cashflow for Muslim Ahmad Gozali Perencanaan Keuangan FINISH START Ingat 5 perkara, sebelum 5 perkara: Lapang sebelum sempit, Kaya sebelum miskin, Muda sebelum tua, Sehat sebelum sakit, Hidup sebelum mati
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciPPMP vs PPIP a a new perspective
Hotel Borobudur, 27 Juni 2007 Steven Tanner PPMP vs PPIP a a new perspective Meningkatkan Kinerja BUMN Melalui Perbaikan Program Pensiun Karyawannya DAYAMANDIRI DHARMAKONSILINDO Providing Professional
Lebih terperinci